lp esofagus
DESCRIPTION
BADSTRANSCRIPT
2.1 Pengertian
Benda asing di dalam suatu organ adalah benda yang berasal
dari luar tubuh atau dari dalam tubuh, yang dalam keadaan normal
tidak ada. Benda asing pada saluran napas dapat terjadi pada
semua umur terutama anak-anak karena anak-anak sering
memasukkan benda ke dalam mulutnya bahkan sering bermain
atau menangis pada waktu makan
Benda asing esofagus adalah benda yang tajam maupun tumpul atau
makanan yang tersangkut dan terjepit di esophagus karena tertelan, baik secara
sengaja maupun tidak sengaja. (Soepardi, 2010. Hal: 299).
Peristiwa tertelan dan tersangkutnya benda asing merupakan masalah
utama pada anak usia 6 bulan samapai 6 tahun dan dapat terjadi pada semua umur
pada tiap lokasi di esofagus, baik di tempat penyempitan fisiologis maupun
patologis dan dapat pula menimbulkan komplikasi fatal akibat perforasi.
2.2 Etiologi dan factor predisposisi
Secara klinis masalah yang timbul akibat benda asing esophagus dapat
dibagi dalam golongan anak dan dewasa.
Penyebab pada anak antara lain, anomaly congenital termasuk stenosis
congenital, web, fistel trakeosofagus dan pelebaran pembuluh darah.
Factor predisposisi antara lain belum tumbuhnya gigi molar untuk dapat
menelan dengan baik, koordinasi proses menelan dan sfingter laring yang belum
sempurna pada kelompok usia 6 bulan sampai 1 tahun, retardasi mental, gangguan
pertumbuhan dan penyakit-penyakit neurologic lain yang mendasarinya. Pada
orang dewasa tertelan benda asing sering dialami oleh pemabuk atau pemakai gigi
palsu yang telah kehilangan sensai rasa (tactile sensacion) dari palatum, pada
pasien gangguan mental dan psikosis.
Factor predisposisi lain adalah adanya penyakit-penyakit esophagus yang
menimbulkan gejala disfagia kronis, yaitu penyakit esofagitis refluks, striktur
pasca esofagitis korosit, akalasia, karsinoma esophagus atau lambung, cara
mengunyah yang salah dengan gigi palsu yang kurang baik pemasangannya,
mabuk dan intoksikasi (keracunan).
Mati lemas karena sumbatan jalan napas (suffocation) akibat tertelan atau
teraspirasi benda asing merupakan penyebab ketiga kematian mendadak pada
anak dibawah umur 1 tahun dan penyebab kematian ke empat pada anak berusia1-
6 tahun (National Safety Council 1984). Morbiditas dan mortalitas yang tinggi
tergantung pada komplikasi yang terjadi. Benda asing diesofagus sering
ditemukan di daerah penyempitan fisiologis esophagus. Benda asing yang bukan
makanan kebanyakan tersangkut di servikal esophagus, biasanya di otot
krikofaring atau arkus aorta, kadang-kadang di daerah penyilangan esophagus
dengan bronkus utama kiri atau pada sfingter kardio-esofagus. Tujuh puluh persen
dari 2394 kasus benda asing esophagus ditemukan di daerah servikal, dibawah
sfingter krikofaring, 12% di daerah hipofaring dan 7,7% di esophagus torakal.
Dilaporkan 405 kasus benda asing yang tersangkut di daerah esofagogaster
menimbulkan nekrosis tekanan atau infeksi local. Pada orang dewasa, benda asing
yang tersangkut dapat berupa makanan atau bahan yang tidak dapat dicerna,
seperti biji buah-buahan, gigi palsu, tulang ikan atau potongan danging yang
melekat pada tulang. Insidens benda asing berupa batu batrei (disc battery) 500-
900 kasus tiap tahun di Amerika Serikat (1983).
2.4 Patofisiologi
Ketika benda asing masuk kedalam esofagus dapat membentuk
suatu peradangan pada esofagus dan menimbulkan suatu efek trauma pada
esofagus kemudian menimbulkan rasa nyeri. Efek lebih lanjut adalah terjadi
penumpukan makanan, rasa penuh dileher dan kemudian dapat menggangu sistem
pernapasan sebagai akibat trauma yang juga mempengaruhi trakea, dimana trakea
meniliki jarak yang dekat dengan esofagus.
2.5 Pathogenesis
Benda asing yang berada lama di esophagus dapat menimbulkan berbagai
komplikasi, antara lain jaringan granulasi yang menutupi benda asing, radang
periesofagus. Benda asing tertentu seperti baterei alkali mempunyai toksisitas
intrinsic likal dan sistemik dengan reaksi edema dan inflamasi local terutama bila
terjadi pada anak-anak.
Batu baterei mengandung elektrolit, baik Natrium Kalium hidroksida
dalam larutan kaustik pekat (concentrated caustic solution). Pada penelitian
binatang in vitro dan in vivo, bila baterei berada dalam lingkungan lembab dan
basah, maka pengeluaran elektrolit akan terjadi dengan cepat, sehingga terjadi
kerusakan jaringan (tissue saponification) dengan ulserasi local, perforasi atau
pembentukan striktur. Absorsi bahan metal dalam darah menimbulkan toksisitas
sistemik. Oleh karena itu benda asing atau baterei harus segera dikeluarkan.
2.5 Diagnosis
Diagnosis benda asing di esophagus ditegakkan berdasarkan anamnesis,
gambaran klinis dengan gejala dan tanda, pemeriksaan radiologic dan endoskopik.
Tindakan endoskopi dilakukan untuk tunjuan diagnostic dan terapi.
Diagnosis tertelan benda asing, harus dipertimbangkan pada setiap anak
dengan riwayat rasa tercekik (choking), rasa tersumbat ditenggorak (gagging),
batuk, muntah. Gejala-gejala ini diikuti dengan disfagia, berat badan menurun,
demam dan gangguan napas. Harus diketahui dengan baik ukuran, bentuk dan
jenis benda asing dan apakah mempunyai bagiabn benda asing.
Manifestasi Klinis
Gejala sumbatan akibat benda asing esophagus tergantung pada ukuran,
bentuk dan jenis benda asing, lokasi tersangkutnya benda asing(apakah berada di
daerah penyempitan esophagus yang normal atau patologis), komplikasi yang
timbul akibat benda asing tertelan. Gejala permulaan benda asing esophagus
adalah rasa nyeri di daerah leher bila benda asing tersangkut didaerah servikal.
Bila benda asing tersangkut di esophagus bagian distal timbul rasa tidak enak di
daerah substernal atau nyeri di punggung.
Gejala disfagia bervariasi tergangtung, pada ukuran benda asing. Disfagia
lebih berat bila telah terjadi mukosa yang memperberat sumbatan, sehingga
timbul rasmbatan esofagus yang persisten. Gejala lain ialah odinofagia yaitu rasa
nyeri ketika menelan makanan atau ludah, hipersalivasi, regurgitasi dan muntah.
Kadang-kadang ludah berdarah.
Nyeri di punggung menunjukkan tanda perforasi atau mediastinistis.
Gangguan napas dengan gejala dispnea, stridor dn sianosis terjadi akibat
penekanan trakea oleh benda asing.
Pemeriksaan fisik, terdapat kekakuan lokal pada leher bila benda asing
terjepit akibat endema timbul progresif. Bila benda asing ireguler menyebabkan
perforasi akut, di dapatkan tanda pneumo-mediastinum, emfisema leher dan pada
auskultasi edengar suara getaran di daerah prekordial atau interskapula. Bila
terjadi mediastinistis, tanda efusi pleura dan unilateral atau bilateral dapat
dideteksi.o Perforasi langsung ke rongga pleura dan pneumotoraks jarang terjadi,
tetapi dapat timbul sebagai komplikasi tindakan endoskopi.
Pada anak-anak, gejala nyeri atau batuk dapat disebabkan oleh aspirasi
ludah atau minumam dan pada pemeriksaan fisik didaptkan ronkhi, mengi
(wheezing), demam, apses leher atau tanda emfisema subkutan. Tanda lanjut,
berat badan menurun dan gangguan pertumbuhan. Benda asing yang berada di
darah servikal esophagus dan dibagian distal krikofaring, dapat menimbulkan
gejala obstruksi saluran napas stridor, karena menekan dinding trakea dinding
trakea bagian posterior (tracheoesophegeal party wall), radang dan edema
periesofagus. Gejela aspirasi rekuren akibat obstruksi esophagus sekunder dapat
menimbulkan pneumonia, bronkiektasis dan abses paru.
Komplikasi
Benda asing dapat menumbulkan laserasi mukosa, perdarahan, perforasi local
dengan abses leher atau mediastinitis. Perforasi esophagus dapat menimbulkan
selulitis local, fistel trakeoesofagus. Benda asing bulat atau tumpul dapat juga
menimbulkan perforasi, sebagai akibat sekunder dari inflamasi kronik dan erosi.
Jaringan granulasi di sekitar benda asing timbul bila benda asing berada di
esophagus dalam waktu yang lama.
Gejala dan tanda perforasi esophagus servikal dan torakal oleh karena
benda asing atau alat, antara lain emfisema subkutis atau mediastinum, krepitasi
kulit di daerah leher atau dada, pembengkakan leher, kaku leher, demam dan
menggigil, gelisah, nadi dan pernapasan cepat, nyeri yang menjalar ke punggung,
retrosternal dan epigastrium. Bila terjadi perforasi ke pleura dapat timbul
pneumotoraks atau pyotoraks.
Penatalaksanaan
Benda asing di esophagus dikeluarkan dengan tindakan esofaguskopi
dengan menggunakan cunam yang sesuai dengan benda asing tersebut. Bila benda
asing telah berhasil dikeluarkan harus dilakukan esofaguskopi ulang untuk
menilai adanya kelainan-kelainan esofagusyang telah ada sebelumnya. Benda
asing tajam yang tidak berhasil dikeluarkan dengan esofaguskopi harus segera
dikeluarkan dengan pembedahan, yaitu servikotomi, torakotomi atau esofagotomi,
tergantung lokasi benda asing tersebut. Bila dicurigai adanya perforasi yang kecil
segera dipasang pipa nasogater agar pasien tidak menelan, baik makanan maupun
ludah diberikan antibiotika berspektrum luas selama 7-10 hari untuk mencegah
timbulnya sepsis. Benda asing tajam yang telah masuk ke dalam lambung dapat
menyebabkan perforasi kdi pylorus. Oleh karena itu perlu dilakukan evaluasi
dengan sebaik-baiknya, untuk mendapatkan tanda perforasi sedini mungkin
dengan melakukan pemeriksaan radiologic untuk mengetahui posisi dan
perubahan letak benda asing. Bila letak benda asing menetap selama 2 kali 24 jam
maka benda asing tersebut harus dikeluarkan secara pembedahan (laparatomi).
Benda asing uang logam di esophagus bukan keadaan gawat darurat,
namum uang logam tersebut harus dikeluarkan sesegera mungkin dengan
persiapan tindakan esofaguskopi yang optimal untuk mencegah komplikasi.
Benda asing baterei bundar (disk/button battery) di esophagus merupakan benda
yang harus sesegera dikeluarkan karena risiko perforasi esophagus yang terjadi
dengan cepat dalam waktu ± 4 jam setelah tertelan akibat nekrosis esophagus.
DAFTAR PUSTAKA
Soepardi, Efiaty Arsyad. 2010. Buku Ajar Ilmu Kesehatan Telinga Hidung
Tenggorok, Kepala dan Leher ed.6. Jakarta: Balai Penerbit FKUI.