lp asuhan keperawatan pada pasien dengan hipoglikemia

13
HIPOGLIKEMIA 1. Pengertian Hipoglikemia didefinisikan sebagai kadar glukosa serum <40 mg/dl pada bayi aterm, <30 mg/dl pada bayi prematur. Dianjurkan menggunakan kadar 40 mg/dl untuk mulai mencari penyebab dan pengobatannya (Graber, dkk, 2006) Hipoglikemia merupakan keadaan yang jarang terjadi pada neonates, tetapi harus senantiasa dipertimbangkan pada setiap kejang tanpa demam, terutama yang terjadi pada pagi hari dan sesudah puasa jangka panjang (Johnston, 2008) Type hipoglikemi digolongkan menjadi beberapa jenis yakni: a. Transisi dini neonatus ( early transitional neonatal ) : ukuran bayi yang besar ataupun normal yang mengalami kerusakan sistem produksi pankreas sehingga terjadi hiperinsulin. b. Hipoglikemi klasik sementara (Classic transient neonatal) : tarjadi jika bayi mengalami malnutrisi sehingga mengalami kekurangan cadangan lemak dan glikogen. c. Sekunder (Scondary) : sebagai suatu respon stress dari neonatus sehingga terjadi peningkatan metabolisme yang memerlukan banyak cadangan glikogen. d. Berulang ( Recurrent) : disebabkan oleh adanya kerusakan enzimatis, atau metabolisme insulin terganggu. 2. Etiologi Hipoglikemia biasanya terjadi jika seorang bayi pada saat dilahirkan memiliki cadangan glukosa yang rendah (yang disimpan dalam bentuk glikogen). 1

Upload: yudie-yudin

Post on 20-Feb-2016

100 views

Category:

Documents


4 download

DESCRIPTION

cieee

TRANSCRIPT

Page 1: Lp Asuhan Keperawatan Pada Pasien Dengan Hipoglikemia

HIPOGLIKEMIA

1. Pengertian

Hipoglikemia didefinisikan sebagai kadar glukosa serum <40

mg/dl pada bayi aterm, <30 mg/dl pada bayi prematur. Dianjurkan

menggunakan kadar 40 mg/dl untuk mulai mencari penyebab dan

pengobatannya (Graber, dkk, 2006)

Hipoglikemia merupakan keadaan yang jarang terjadi pada neonates,

tetapi harus senantiasa dipertimbangkan pada setiap kejang tanpa

demam, terutama yang terjadi pada pagi hari dan sesudah puasa

jangka panjang (Johnston, 2008)

Type hipoglikemi digolongkan menjadi beberapa jenis yakni:

a. Transisi dini neonatus ( early transitional neonatal ) :

ukuran bayi yang besar ataupun normal yang mengalami kerusakan

sistem produksi pankreas sehingga terjadi hiperinsulin.

b. Hipoglikemi klasik sementara (Classic transient neonatal) :

tarjadi jika bayi mengalami malnutrisi sehingga mengalami

kekurangan cadangan lemak dan glikogen.

c. Sekunder (Scondary) : sebagai suatu respon stress dari

neonatus sehingga terjadi peningkatan metabolisme yang

memerlukan banyak cadangan glikogen.

d. Berulang ( Recurrent) : disebabkan oleh adanya kerusakan

enzimatis, atau metabolisme insulin terganggu.

2. Etiologi

Hipoglikemia biasanya terjadi jika seorang bayi pada saat

dilahirkan memiliki cadangan glukosa yang rendah (yang disimpan

dalam bentuk glikogen).

Penyebab lainnya adalah:

a. Prematuritas

b. Post-maturitas

c. Kelainan fungsi plasenta (ari-ari) selama bayi berada dalam

kandungan.

1

Page 2: Lp Asuhan Keperawatan Pada Pasien Dengan Hipoglikemia

Hipoglikemia juga bisa terjadi pada bayi yang memiliki kadar

insulin tinggi. Bayi yang ibunya menderita diabetes seringkali

memiliki kadar insulin yang tinggi karena ibunya memiliki

kadar gula darah yang tinggi; sejumlah besar gula darah ini

melewati plasenta dan sampai ke janin selama masa kehamilan.

Akibatnya, janin menghasilkan sejumlah besar insulin.

Peningkatan kadar insulin juga ditemukan pada bayi yang

menderita penyakit hemolitik berat. Kadar insulin yang tinggi

menyebabkan kadar gula darah menurun dengan cepat pada jam-jam

pertama kehidupan bayi setelah dilahirkan, dimana aliran gula

dari plasenta secara tiba-tiba terhenti (www.medicastore.com)

Nesidioblastosis merupakan keadaan yang jarang terjadipada

bayi kecil berupa perkembangan sel islet yang kacau dan

pelepasan insulin yang tidak sesuai, sehingga mengakibatkan

hipoglikemia refrakter. Insulinoma merupakan penyebab

hiperinsulinisme yang tersering pada bayi yang besar dan anak-

anak. Pada keadaan ini juga terdapat indikasi untuk melakukan

reaksi pancreas yang luas (Johnston, 2008)

Adapun kondisi-kondisi yang menunjukkan peninggian resiko

hipoglikemia:

a. Kondisi maternal

- DM atau test toleransi glukosa abnormal

- Preeklamsia atau hipertensi esensial

- Pengobatan ibu dengan penyakit beta

- Riwayat bayi makrosomia

- Penyalahgunaan obat

- Terapi dengan tokolitik beta-agonis

- Terapi dengan obat hipoglikemi oral

- Pemberian glukosa IV periode antepartum lanjut dan

intepartum

b. Kondisi neonatus

- Bayi premature

- Keterbatasan pertumbuhan intrauterine

- Hipoksemia-iskemia perinatal

2

Page 3: Lp Asuhan Keperawatan Pada Pasien Dengan Hipoglikemia

- Infeksi bakteri

- Hipotermia

- Polisitemia-hiperviskositas

- Penyakit hemolitik rhesus

- Pemberian insulin iatrogenic

- Malformasi jantung bawaan

- Hiperinsulinemia persisten

- Kelainan endokrin

- Cacat metabolism bawaan

- Poor feeding, terutama jika sebelumnya tidak ada masalah

(Rozance, 2010)

3. Tanda dan gejala

- Lesu

- Tidak kuat menghisap

- Otot kendur

- Pernapasan cepat atau terjadi apneu

- Kadang timbul kejang (www.medicastore.com)

Tanda klinis yang berkaitan dengan hipoglikemia

Hipoglikemia akut dan respon

otonom

Hipoglikemia lama dan

neuroglikopenia

Sweating

Weakness

Hunger

Shakiness, tremor

Takikardia

Letargi

Iritabilitas

Bingung

Sakit kepala

Kejang

4. Patofisiologi

Selama dalam kandungan, energy pokok yang digunakan janin

adalah glukosa, asam amino, dan laktat, glukosa merupakan 50%

dari energy yang dibutuhkan. Glukosa ibu masuk melalui plasentake

janin dengan difusi karena adanya perbedaan konsentrasi pada ibu

dan plasma janin, kadar glukosa plasma janin 70-80% kadar dalam

vena ibu. Glukosa yang masuk ke janin dalam jumlah yang

3

Page 4: Lp Asuhan Keperawatan Pada Pasien Dengan Hipoglikemia

proporsional untuk kebutuhan energi yang dibutuhkan janin dengan

kecepatan 5-7 gram/kgBB/menit, sesuai dengan kecepatan produksi

glukosa endogen setelah lahir. System enzim yang terlibat dalam

glukoneogenesis dan glukogenolisis sudah ada dalam hepar janin

namun tidak aktif, kecuali apabila terangsang oleh ibu yang

sangat kelaparan. Untuk mempertahankan euglikemia, pada saat

lahir tidak ada produksi glukosa oleh janin manusia, namun

produksi glukosa hepar dan glukoneogenesis telah dibuktikan ada

dalam beberapa jam setelah lahir, walaupun pada bayi yang sangat

premature. Enzim yang dibutuhkan untuk glikogenolisis dan

sintesis glikogen sudah ada pada hepar janin sejak lama sebelum

terjadi akumulasi glikogen. Hanya pada anak dengan penyakit

“glikogen storage”, dalam 3-4 minggu terakhir kehamilan, terjadi

peningkatan cadangan gklikogen hepar mencapai kadar saat lahir

(sunehag, 2007)

Hipoglikemia disebabkan oleh berkurangnya suplai glukosa

atau meningkatnya konsumsi glukosa. Karena euglikemia pada

mulanya tergantung pada glikogenolisis dan glikoneogenesis, bayi

yang kekurangan substrat atau jalur metaboliknya tidak normal,

terjadi hipoglikemia. Ibu yang memiliki penyakit diabetes akan

menghasilkan keadaan dimana kadar gula dalam darah meningkat

sehingga akan membuat respon pelepasan insulin pada janin

meningkat. Saat janin lahir dimana jalur plasenta telah terpotong

maka transfer glukosa terhenti akan tetapi kadar insulin pada

bayi tetap tinggi sehingga mengakibatkan terjadinya hipoglikemia.

Pemakaian kortikosteroid dan pada bayi yang lahir dengan berat

badan rendah juga dapat menyebabkan terjadinya gangguan pada

keseimbangan gula darah (hipoglikemia). (Chan, 2007)

4

Page 5: Lp Asuhan Keperawatan Pada Pasien Dengan Hipoglikemia

5. Pathway

5

Ibu dengan DM Pemakaian kortikosteroid BBLR

Disfungsi pankreasSuntik insulin Sekresi insulin pada janin

Hipoglikemia

Gg nutrisi

Gangguan system saraf ototnom

Gg metabolisme untuk menghasilkan panas

Nutrisi ke otak

Keringat yang berlebih

Resiko kekurangan volume cairan tubuh

KomaKematian

HipotermiKerusakan SSP

Permukaan tubuh>BBLemak coklat berkurang

Lapisan lemak dibawah kulit

Produksi panas

Cadangan glikogen

Kekuatan menghisap Intake

kejang Resiko injury

Page 6: Lp Asuhan Keperawatan Pada Pasien Dengan Hipoglikemia

6. Manifestasi Klinis

Hipoglikemia biasanya manifestasinya luas pada syaraf seperti

1) Neurogenik/autonomik (kadar gula 2,8-3 mmol/L) status

berlebihan pada simpatis dengan diaphoresis, takikardi dan

pucat

2) Neuroglikopenia (kadar gula <2,5-2,8 mmol/L)

3) Iritabilitas, dan agresif

4) Penurunan kesadaran

5) Kejang

7. Penatalaksanaan

1) Pada bayi yang beresiko (BBLR, BMK, bayi dengan ibu DM) perlu

dimonitor dalam 3 hari pertama :

-   Periksa kadar glukosa saat bayi datang/umur 3 jam

- Ulangi tiap 6 jam selama 24 jam atau sampai pemeriksaan

glukosa normal dalam 2 kali pemeriksaan

1) Kadar glukosa ≤  45 mg/dl atau gejala positif tangani

hipoglikemia

2) Pemeriksaan kadar glukosa baik, pulangkan setelah 3 hari

penanganan hipoglikemia selesai

3) Bolus glukosa 10% 2 ml/kg pelan-pelan dengan kecepatan 1

ml/menit

4) Pasang jalur iv D10 sesuai kebutuhan (kebutuhan infus glukosa

6-8 mg/kg/menit)

5) Periksa glukosa darah pada : 1 jam setelah bolus dan tiap 3

jam

6) Bila kadar glukosa masih < 25 mg/dl, dengan atau tanpa

gejala, ulangi seperti diatas

7) Bila kadar 25-45 mg/dl, tanpa gejala klinis :

8) Periksa kadar glukosa tiap 3 jam 6

Page 7: Lp Asuhan Keperawatan Pada Pasien Dengan Hipoglikemia

9) ASI diberikan bila bayi dapat minum

8. Pemeriksaan diagnostik yang bisa dilakukan adalah pemeriksaan

darah lengkap atau pemeriksaan gula darah

9. Komplikasi yang bias diakibatkan oleh hipoglikemia berupa kejang,

koma, dan berakhir dengan kematian, ataupun terjadi kerusakan

sistm saraf secara permanen.

10. Fokus Pengkajian

Data dasar yang perlu dikaji adalah :

1. Keluhan utama : sering tidak jelas tetapi bisanya simptomatis,

dan lebih sering hipoglikemi merupakan diagnose sekunder yang

menyertai keluhan lain sebelumnya seperti asfiksia, kejang,

sepsis.

2. Riwayat :

- ANC

Diabetes melitus pada orang tua/ keluarga

Pemakaian parenteral nutrition

SepsisEnteral feedingPemakaian Corticosteroid therapy

Ibu yang memakai atau ketergantungan narkotika

- Natal: cukup bulan ataukah tidak

- Post natal

Suhu badan lahir rendah, kekuatan hisap lemah, riwayat

kejang

Imunisasi

Kanker

BBLR

3. Data fokus

Data Subyektif:

- Sering masuk dengan keluhan yang tidak jelas

- Keluarga mengeluh bayinya keluar banyaj keringat dingin

- Rasa lapar (bayi sering nangis)

- Nyeri kepala

- Sering menguap

7

Page 8: Lp Asuhan Keperawatan Pada Pasien Dengan Hipoglikemia

- Irritabel

Data obyektif:

- Parestisia pada bibir dan jari, gelisah, gugup, tremor,

kejang, kaku,

- Hight—pitched cry, lemas, apatis, bingung, cyanosis, apnea,

nafas cepat irreguler, keringat dingin, mata berputar-putar,

menolak makan dan koma

- Plasma glukosa < 50 gr/%

11.Diagnosa Keperawatan

1)Kekurangan nutrisi kurang dri kebutuhan tubuh berhubungan

dengan penurunan kekuatan hisap

2)Resiko kurang volume cairan tubuh berhubugan dengan gangguan

system saraf otonom

3)Resiko hipotermi berhubungan dengan gangguan metabolisme tubuh.

12. Intervensi Keperawatan

No

Dx

Tujuan dan KH Intervensi Rasional

1 Setelah dilakukan

tindakan selama 3

x 24 jam

diharapkan nutrisi

tercukupi dengan

kriteria hasil:

-Berat badan

stabil

- Tonus otot baik

-Tidak lemas

1. Timbang berat

badan setiap hari

2. Berikan makanan

cairan yang

mengandung zat

gizi dan

elektrolit

3. Libatkan keluarga

klien pada

perencanaan

makanan

4. Kolaborasi:

berikan larutan

glukosa, seperti

dextrose

1. Mengkaji

pemasukan

makanan yang

adekuat

2. Pemberian

makanan melalui

oral lebih baik

jika pasien

sadar

3. Meningkatkan

rasa

keterlibatan

4. Untuk

menghindari

hipoglikemia

8

Page 9: Lp Asuhan Keperawatan Pada Pasien Dengan Hipoglikemia

5. Kolaborasi:

konsultasi dengan

ahli diit

5. Bermanfaat

dalam

perhitungan dan

penyesuaian

diit klien

2 Setelah dilakukan

tindakan selama 3

x 24 jam

diharapkan tidak

terjadi kekurangan

volume cairan

dengan kriteria

hasil:

- Mendemonstrasikan

hidrasi yang

adekuat

dibuktikan oleh

tanda-tanda

vital, S: 36,5-

37,5, RR: 40-

60x/mnt, DJ:

120-160x/mnt

- Keadaan dalam

batas normal,

tonus otot baik,

(4-5)

1. Pantau tanda-

tanda vital

2. Ukur berat badan

setiap hari

3. Berikan terapi

cairan sesuai

indikasi seperti

dextrose

4. Ajurkan kepada

ibu untuk tetap

memberikan ASI

jika memungkinkan

1.Hipoglikemia

dapat

dimanifestasika

n oleh

takikardia

2.Memberikan

hasil

pengkajian yang

terbaik dari

status cairan

yang sedang

berlangsung

3.Mempertahankan

cairan yang

adekuat

4.Mempertahankan

cairan dan

nutrisi yang

adekuat

3 Setelah dilakukan

tindakan selama 3

x 24 jam

diharapkan klien

tidak terjadi

hipotermi dengan

kriteria hasil:

1. Pantau tanda-

tanda vital

2. Berikan

lingkungan yang

hangat bagi klien

1. Mengetahui

tanda-tanda

dari hipotermi

2. Lingkungan yang

hangat dapat

mencegah

terjadinya

9

Page 10: Lp Asuhan Keperawatan Pada Pasien Dengan Hipoglikemia

- Suhu badan tetap

stabil antara

36,5-37,5

- Akral tetap

hangat

3. Anjurkan ibu

untuk memberikan

ASI yang adekuat

4. Masukkan bayi

pada inkubator

jika diperlukan

hipotermi

3. Pemberian ASI

dapat

mempertahankan

metabolism suhu

tubuh

4. Inkubator dapat

memberikan suhu

yang sesuai

dengan suhu

badan klien

10

Page 11: Lp Asuhan Keperawatan Pada Pasien Dengan Hipoglikemia

DAFTAR PUSTAKA

Johnston, I Derek. 2008. Dasar-dasar Pediatric Edisi 3. Jakarta: EGC

Graber, Mark, dkk. 2006. Buku Saku Dokter Keluarga. Jakarta: EGC

Agneta Sunehag MWH. Approach to hypoglycemia in infants and children. 2007 [cited; Available from: http://patients.uptodate.com/print.asp?print=true&file=pediendo/12220

Chan SW. Neonatal hypoglycemia. 2007 [cited; Available from: http://patients.uptodate.com/topic.asp?file=neonatol/5898

Rozance PJ, Hay WW Jr. Describing hypoglycemia — Definition or operational threshold? Early Human Development, Volume 86, Issue 5, May 2010, Pages 275-280

Carpenito (1997), L.J Nursing Diagnosis, Lippincott , New York

11