lp asuhan keperawatan pada pasien dengan hipoglikemia
DESCRIPTION
cieeeTRANSCRIPT
HIPOGLIKEMIA
1. Pengertian
Hipoglikemia didefinisikan sebagai kadar glukosa serum <40
mg/dl pada bayi aterm, <30 mg/dl pada bayi prematur. Dianjurkan
menggunakan kadar 40 mg/dl untuk mulai mencari penyebab dan
pengobatannya (Graber, dkk, 2006)
Hipoglikemia merupakan keadaan yang jarang terjadi pada neonates,
tetapi harus senantiasa dipertimbangkan pada setiap kejang tanpa
demam, terutama yang terjadi pada pagi hari dan sesudah puasa
jangka panjang (Johnston, 2008)
Type hipoglikemi digolongkan menjadi beberapa jenis yakni:
a. Transisi dini neonatus ( early transitional neonatal ) :
ukuran bayi yang besar ataupun normal yang mengalami kerusakan
sistem produksi pankreas sehingga terjadi hiperinsulin.
b. Hipoglikemi klasik sementara (Classic transient neonatal) :
tarjadi jika bayi mengalami malnutrisi sehingga mengalami
kekurangan cadangan lemak dan glikogen.
c. Sekunder (Scondary) : sebagai suatu respon stress dari
neonatus sehingga terjadi peningkatan metabolisme yang
memerlukan banyak cadangan glikogen.
d. Berulang ( Recurrent) : disebabkan oleh adanya kerusakan
enzimatis, atau metabolisme insulin terganggu.
2. Etiologi
Hipoglikemia biasanya terjadi jika seorang bayi pada saat
dilahirkan memiliki cadangan glukosa yang rendah (yang disimpan
dalam bentuk glikogen).
Penyebab lainnya adalah:
a. Prematuritas
b. Post-maturitas
c. Kelainan fungsi plasenta (ari-ari) selama bayi berada dalam
kandungan.
1
Hipoglikemia juga bisa terjadi pada bayi yang memiliki kadar
insulin tinggi. Bayi yang ibunya menderita diabetes seringkali
memiliki kadar insulin yang tinggi karena ibunya memiliki
kadar gula darah yang tinggi; sejumlah besar gula darah ini
melewati plasenta dan sampai ke janin selama masa kehamilan.
Akibatnya, janin menghasilkan sejumlah besar insulin.
Peningkatan kadar insulin juga ditemukan pada bayi yang
menderita penyakit hemolitik berat. Kadar insulin yang tinggi
menyebabkan kadar gula darah menurun dengan cepat pada jam-jam
pertama kehidupan bayi setelah dilahirkan, dimana aliran gula
dari plasenta secara tiba-tiba terhenti (www.medicastore.com)
Nesidioblastosis merupakan keadaan yang jarang terjadipada
bayi kecil berupa perkembangan sel islet yang kacau dan
pelepasan insulin yang tidak sesuai, sehingga mengakibatkan
hipoglikemia refrakter. Insulinoma merupakan penyebab
hiperinsulinisme yang tersering pada bayi yang besar dan anak-
anak. Pada keadaan ini juga terdapat indikasi untuk melakukan
reaksi pancreas yang luas (Johnston, 2008)
Adapun kondisi-kondisi yang menunjukkan peninggian resiko
hipoglikemia:
a. Kondisi maternal
- DM atau test toleransi glukosa abnormal
- Preeklamsia atau hipertensi esensial
- Pengobatan ibu dengan penyakit beta
- Riwayat bayi makrosomia
- Penyalahgunaan obat
- Terapi dengan tokolitik beta-agonis
- Terapi dengan obat hipoglikemi oral
- Pemberian glukosa IV periode antepartum lanjut dan
intepartum
b. Kondisi neonatus
- Bayi premature
- Keterbatasan pertumbuhan intrauterine
- Hipoksemia-iskemia perinatal
2
- Infeksi bakteri
- Hipotermia
- Polisitemia-hiperviskositas
- Penyakit hemolitik rhesus
- Pemberian insulin iatrogenic
- Malformasi jantung bawaan
- Hiperinsulinemia persisten
- Kelainan endokrin
- Cacat metabolism bawaan
- Poor feeding, terutama jika sebelumnya tidak ada masalah
(Rozance, 2010)
3. Tanda dan gejala
- Lesu
- Tidak kuat menghisap
- Otot kendur
- Pernapasan cepat atau terjadi apneu
- Kadang timbul kejang (www.medicastore.com)
Tanda klinis yang berkaitan dengan hipoglikemia
Hipoglikemia akut dan respon
otonom
Hipoglikemia lama dan
neuroglikopenia
Sweating
Weakness
Hunger
Shakiness, tremor
Takikardia
Letargi
Iritabilitas
Bingung
Sakit kepala
Kejang
4. Patofisiologi
Selama dalam kandungan, energy pokok yang digunakan janin
adalah glukosa, asam amino, dan laktat, glukosa merupakan 50%
dari energy yang dibutuhkan. Glukosa ibu masuk melalui plasentake
janin dengan difusi karena adanya perbedaan konsentrasi pada ibu
dan plasma janin, kadar glukosa plasma janin 70-80% kadar dalam
vena ibu. Glukosa yang masuk ke janin dalam jumlah yang
3
proporsional untuk kebutuhan energi yang dibutuhkan janin dengan
kecepatan 5-7 gram/kgBB/menit, sesuai dengan kecepatan produksi
glukosa endogen setelah lahir. System enzim yang terlibat dalam
glukoneogenesis dan glukogenolisis sudah ada dalam hepar janin
namun tidak aktif, kecuali apabila terangsang oleh ibu yang
sangat kelaparan. Untuk mempertahankan euglikemia, pada saat
lahir tidak ada produksi glukosa oleh janin manusia, namun
produksi glukosa hepar dan glukoneogenesis telah dibuktikan ada
dalam beberapa jam setelah lahir, walaupun pada bayi yang sangat
premature. Enzim yang dibutuhkan untuk glikogenolisis dan
sintesis glikogen sudah ada pada hepar janin sejak lama sebelum
terjadi akumulasi glikogen. Hanya pada anak dengan penyakit
“glikogen storage”, dalam 3-4 minggu terakhir kehamilan, terjadi
peningkatan cadangan gklikogen hepar mencapai kadar saat lahir
(sunehag, 2007)
Hipoglikemia disebabkan oleh berkurangnya suplai glukosa
atau meningkatnya konsumsi glukosa. Karena euglikemia pada
mulanya tergantung pada glikogenolisis dan glikoneogenesis, bayi
yang kekurangan substrat atau jalur metaboliknya tidak normal,
terjadi hipoglikemia. Ibu yang memiliki penyakit diabetes akan
menghasilkan keadaan dimana kadar gula dalam darah meningkat
sehingga akan membuat respon pelepasan insulin pada janin
meningkat. Saat janin lahir dimana jalur plasenta telah terpotong
maka transfer glukosa terhenti akan tetapi kadar insulin pada
bayi tetap tinggi sehingga mengakibatkan terjadinya hipoglikemia.
Pemakaian kortikosteroid dan pada bayi yang lahir dengan berat
badan rendah juga dapat menyebabkan terjadinya gangguan pada
keseimbangan gula darah (hipoglikemia). (Chan, 2007)
4
5. Pathway
5
Ibu dengan DM Pemakaian kortikosteroid BBLR
Disfungsi pankreasSuntik insulin Sekresi insulin pada janin
Hipoglikemia
Gg nutrisi
Gangguan system saraf ototnom
Gg metabolisme untuk menghasilkan panas
Nutrisi ke otak
Keringat yang berlebih
Resiko kekurangan volume cairan tubuh
KomaKematian
HipotermiKerusakan SSP
Permukaan tubuh>BBLemak coklat berkurang
Lapisan lemak dibawah kulit
Produksi panas
Cadangan glikogen
Kekuatan menghisap Intake
kejang Resiko injury
6. Manifestasi Klinis
Hipoglikemia biasanya manifestasinya luas pada syaraf seperti
1) Neurogenik/autonomik (kadar gula 2,8-3 mmol/L) status
berlebihan pada simpatis dengan diaphoresis, takikardi dan
pucat
2) Neuroglikopenia (kadar gula <2,5-2,8 mmol/L)
3) Iritabilitas, dan agresif
4) Penurunan kesadaran
5) Kejang
7. Penatalaksanaan
1) Pada bayi yang beresiko (BBLR, BMK, bayi dengan ibu DM) perlu
dimonitor dalam 3 hari pertama :
- Periksa kadar glukosa saat bayi datang/umur 3 jam
- Ulangi tiap 6 jam selama 24 jam atau sampai pemeriksaan
glukosa normal dalam 2 kali pemeriksaan
1) Kadar glukosa ≤ 45 mg/dl atau gejala positif tangani
hipoglikemia
2) Pemeriksaan kadar glukosa baik, pulangkan setelah 3 hari
penanganan hipoglikemia selesai
3) Bolus glukosa 10% 2 ml/kg pelan-pelan dengan kecepatan 1
ml/menit
4) Pasang jalur iv D10 sesuai kebutuhan (kebutuhan infus glukosa
6-8 mg/kg/menit)
5) Periksa glukosa darah pada : 1 jam setelah bolus dan tiap 3
jam
6) Bila kadar glukosa masih < 25 mg/dl, dengan atau tanpa
gejala, ulangi seperti diatas
7) Bila kadar 25-45 mg/dl, tanpa gejala klinis :
8) Periksa kadar glukosa tiap 3 jam 6
9) ASI diberikan bila bayi dapat minum
8. Pemeriksaan diagnostik yang bisa dilakukan adalah pemeriksaan
darah lengkap atau pemeriksaan gula darah
9. Komplikasi yang bias diakibatkan oleh hipoglikemia berupa kejang,
koma, dan berakhir dengan kematian, ataupun terjadi kerusakan
sistm saraf secara permanen.
10. Fokus Pengkajian
Data dasar yang perlu dikaji adalah :
1. Keluhan utama : sering tidak jelas tetapi bisanya simptomatis,
dan lebih sering hipoglikemi merupakan diagnose sekunder yang
menyertai keluhan lain sebelumnya seperti asfiksia, kejang,
sepsis.
2. Riwayat :
- ANC
Diabetes melitus pada orang tua/ keluarga
Pemakaian parenteral nutrition
SepsisEnteral feedingPemakaian Corticosteroid therapy
Ibu yang memakai atau ketergantungan narkotika
- Natal: cukup bulan ataukah tidak
- Post natal
Suhu badan lahir rendah, kekuatan hisap lemah, riwayat
kejang
Imunisasi
Kanker
BBLR
3. Data fokus
Data Subyektif:
- Sering masuk dengan keluhan yang tidak jelas
- Keluarga mengeluh bayinya keluar banyaj keringat dingin
- Rasa lapar (bayi sering nangis)
- Nyeri kepala
- Sering menguap
7
- Irritabel
Data obyektif:
- Parestisia pada bibir dan jari, gelisah, gugup, tremor,
kejang, kaku,
- Hight—pitched cry, lemas, apatis, bingung, cyanosis, apnea,
nafas cepat irreguler, keringat dingin, mata berputar-putar,
menolak makan dan koma
- Plasma glukosa < 50 gr/%
11.Diagnosa Keperawatan
1)Kekurangan nutrisi kurang dri kebutuhan tubuh berhubungan
dengan penurunan kekuatan hisap
2)Resiko kurang volume cairan tubuh berhubugan dengan gangguan
system saraf otonom
3)Resiko hipotermi berhubungan dengan gangguan metabolisme tubuh.
12. Intervensi Keperawatan
No
Dx
Tujuan dan KH Intervensi Rasional
1 Setelah dilakukan
tindakan selama 3
x 24 jam
diharapkan nutrisi
tercukupi dengan
kriteria hasil:
-Berat badan
stabil
- Tonus otot baik
-Tidak lemas
1. Timbang berat
badan setiap hari
2. Berikan makanan
cairan yang
mengandung zat
gizi dan
elektrolit
3. Libatkan keluarga
klien pada
perencanaan
makanan
4. Kolaborasi:
berikan larutan
glukosa, seperti
dextrose
1. Mengkaji
pemasukan
makanan yang
adekuat
2. Pemberian
makanan melalui
oral lebih baik
jika pasien
sadar
3. Meningkatkan
rasa
keterlibatan
4. Untuk
menghindari
hipoglikemia
8
5. Kolaborasi:
konsultasi dengan
ahli diit
5. Bermanfaat
dalam
perhitungan dan
penyesuaian
diit klien
2 Setelah dilakukan
tindakan selama 3
x 24 jam
diharapkan tidak
terjadi kekurangan
volume cairan
dengan kriteria
hasil:
- Mendemonstrasikan
hidrasi yang
adekuat
dibuktikan oleh
tanda-tanda
vital, S: 36,5-
37,5, RR: 40-
60x/mnt, DJ:
120-160x/mnt
- Keadaan dalam
batas normal,
tonus otot baik,
(4-5)
1. Pantau tanda-
tanda vital
2. Ukur berat badan
setiap hari
3. Berikan terapi
cairan sesuai
indikasi seperti
dextrose
4. Ajurkan kepada
ibu untuk tetap
memberikan ASI
jika memungkinkan
1.Hipoglikemia
dapat
dimanifestasika
n oleh
takikardia
2.Memberikan
hasil
pengkajian yang
terbaik dari
status cairan
yang sedang
berlangsung
3.Mempertahankan
cairan yang
adekuat
4.Mempertahankan
cairan dan
nutrisi yang
adekuat
3 Setelah dilakukan
tindakan selama 3
x 24 jam
diharapkan klien
tidak terjadi
hipotermi dengan
kriteria hasil:
1. Pantau tanda-
tanda vital
2. Berikan
lingkungan yang
hangat bagi klien
1. Mengetahui
tanda-tanda
dari hipotermi
2. Lingkungan yang
hangat dapat
mencegah
terjadinya
9
- Suhu badan tetap
stabil antara
36,5-37,5
- Akral tetap
hangat
3. Anjurkan ibu
untuk memberikan
ASI yang adekuat
4. Masukkan bayi
pada inkubator
jika diperlukan
hipotermi
3. Pemberian ASI
dapat
mempertahankan
metabolism suhu
tubuh
4. Inkubator dapat
memberikan suhu
yang sesuai
dengan suhu
badan klien
10
DAFTAR PUSTAKA
Johnston, I Derek. 2008. Dasar-dasar Pediatric Edisi 3. Jakarta: EGC
Graber, Mark, dkk. 2006. Buku Saku Dokter Keluarga. Jakarta: EGC
Agneta Sunehag MWH. Approach to hypoglycemia in infants and children. 2007 [cited; Available from: http://patients.uptodate.com/print.asp?print=true&file=pediendo/12220
Chan SW. Neonatal hypoglycemia. 2007 [cited; Available from: http://patients.uptodate.com/topic.asp?file=neonatol/5898
Rozance PJ, Hay WW Jr. Describing hypoglycemia — Definition or operational threshold? Early Human Development, Volume 86, Issue 5, May 2010, Pages 275-280
Carpenito (1997), L.J Nursing Diagnosis, Lippincott , New York
11