lomba ilmu terapan akhmed

22
LOMBA ILMU TERAPAN PEMANFAATAN BEBERAPA JENIS LIMBAH KERTAS BEKAS SEBAGAI MEDIA TANAM PENGGANTI MEDIA TANAH PADA TANAMAN HIAS (Sansievera trifasciata) Diusulkan oleh : KETUA : Akhmed Miraza Alinur BP : 0801141001/2008 PS : TSAL ANGGOTA : 1. Nama : Tri Mauluddin Amri BP : 0801141005/2008 PS : TSAL 2. Nama : Ade Kriwandi BP : 08011113019/2008 PS : Meperta D4 3. Nama : Rino Bestianta Ginting BP : 0801141004/2008 PS : TSAL

Upload: rino-bestianta-ginting

Post on 20-Jun-2015

260 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

LOMBA ILMU TERAPAN

PEMANFAATAN BEBERAPA JENIS LIMBAH KERTAS BEKAS SEBAGAI

MEDIA TANAM PENGGANTI MEDIA TANAH PADA TANAMAN HIAS

(Sansievera trifasciata)

Diusulkan oleh :

KETUA : Akhmed Miraza Alinur BP : 0801141001/2008 PS : TSAL

ANGGOTA :

1. Nama : Tri Mauluddin Amri BP : 0801141005/2008 PS : TSAL

2. Nama : Ade Kriwandi BP : 08011113019/2008 PS : Meperta D4

3. Nama : Rino Bestianta Ginting BP : 0801141004/2008 PS : TSAL

POLITEKNIK PERTANIAN NEGERI PAYAKUMBUH

SUMATERA BARAT

2010

HALAMAN PENGESAHAN USUL

LOMBA ILMU TERAPAN

1. Judul Kegiatan : Pemanfaatan Beberapa Jenis Limbah Kertas Bekas Sebagai Media Tanam Pengganti Media Tanah Pada

Tanaman Hias (Sansievera trifasciata)

2. Ketua Pelaksana Kegiatan :a. Nama Lengkap : Akhmed Miraza Alinurb. NBP : 0801141001c. Jurusan : Teknologi Pertaniand. Politeknik : Politeknik Pertanian Negeri

Payakumbuhe. Alamat Rumah dan No Tel./HP : Jln. Raya Negara Km. 7 Kec.

Harau Kab. Limapuluh Kota, Sumatera Barat Asrama Putra Polteknik Pertanian Negeri Payakumbuh 26271/ 0815263668009

f. Alamat email : [email protected]

3. Anggota Pelaksana Kegiatan : 3 orang

4. Dosen Pendamping :a. Nama Lengkap dan Gelar : Ir. Edi Joniarta, M.Sib. NIP : 196006101988031001c. Alamat Rumah dan No Tel./HP :

5. Biaya Kegiatan Total :a. DIPA Politani : Rp.b. Sumber lain : Rp.Jumlah : Rp. 5,890.000

6. Jangka Waktu : 3 Bulan

Payakumbuh, 21 Juni 2010MenyetujuiKetua Program Studi Tata Air Pertanian Ketua Pelaksana Kegiatan

(Ir. Edi Joniarta , M.si) (Akhmed Miraza Alinur)NIP.196006101988031001 NIM. 0801141001

Pembantu Direktur III Bidang Dosen PendampingKemahasiswaan

(Ir. Yudistira, M.si) (Ir. Edi Joniarta M.Si)NIP. 196010271987031004 NIP.

196006101988031001

PEMANFAATAN BEBERAPA JENIS LIMBAH KERTAS BEKAS SEBAGAI

MEDIA TANAM PENGGANTI MEDIA TANAH PADA TANAMAN HIAS

(Sansievera Trifasciata)

Oleh

Akhmed Miraza AlinurNBP. 0801141001

A. LATAR BELAKANG

Selama ini masih sangat jarang orang yang memanfaatkan limbah

kertas bekas sebagai media tanam. Limbah adalah buangan yang

kehadirannya pada suatu saat dan tempat tertentu tidak dikehendaki

lingkungannya karena tidak mempunyai nilai ekonomi. Limbah

mengandung bahan pencemar yang bersifat racun dan bahaya. Salah

satunya adalah limbah kertas bekas. Limbah ini banyak dihasilkan dari

perkantoran, sekolah maupun rumah tangga. Cara memanfaatkannya

adalah dengan menjadikannya sebagai media tanam. Media kertas dibuat

karena banyak limbah kertas yang terbuang percuma,oleh karena itu

muncul suatau pemikiran untuk memanfaatkan kertas sebagai media

tanam pengganti tanah. Selama media tanaman hidroponik ini masih

mudah untuk didapat maka tidak ada salahnya untuk digunakan

Ada banyak keuntungan dari pemanfaatan kertas bekas sebagai

media tanam antara lain adalah mudah cara pembuatannya cara ini juga

nilai sangat efektif untuk jenis tanaman hias dalam ruangan karena tidak

menimbulkan debu dan kotor, selain itu keuntungan dari media kertas

adalah penanaman ini tidak merusak tanah karena tidak menggunakan

media tanah dan juga tidak membutuhkan tempat yang luas.

Salah satu tanaman hias yang banyak dibudidayakan dengan

menggunakan sistem hidroponik kertas bekas ini adalah Sansievera

trifasciata Selain mudah dibudidayakan tanaman hias ini juga memiliki

keindahan serta ketahanan. Sansievera trifasciata biasanya ditaruh

didalam ruangan maupun diluar ruangan. Tidak masalah selama tanaman

ini mendapatkan sinar matahari.

B. PERUMUSAN MASALAH

Kertas merupakan salah satu bahan yang sering ditemukan dalam

kehidupan sehari – hari, baik dalam persekolahan, kantor, maupun rumah

tangga sekalipun. Seperti yang kita ketahui kertas merupakan bahan

yang sangat banyak terbuang apabila tidak lagi terpakai. Pada umumnya

apabila dijumpai pada perkantoran dan sekolah adalah penghasil limbah

kertas terbesar. Oleh karena itu banyak yang terbuang dengan sia – tanpa

dimanfaatkan lebih lanjut.

Selain itu masalah dari pupuk buatan yang digunakan selama ini

adalah menyebabkan rusaknya struktur tanah akibat pemakaian pupuk

buatan yang terus menerus sehingga perkembangan akar tanaman

menjadi tidak sempurna. Dengan adanya hidroponik maka kita dapat

menanam tanpa memikirkan tentang apa yang terjadi pada stuktur

tanah.karena hidroponik adalah penanaman tanpa menggunakan media

tanah.

Oleh karena itu pada penelitian kali ini akan dicobakan penanaman

dengan menggunakan media kertas sebagai pengganti tanah. Pada

percobaan kali ini tanaman yang digunakan adalah tanaman Sansievera

trifasciata karena tanaman ini memiliki daya tahan yang tinggi terhadap

lingkungan termasuk media tanamnya. Tamanan ini juga banyak digemari

oleh masyarakat kerena keindahaannya sebagai tanaman hias yang

umumnya ditaruh didalam mupun diperkarangan rumah. Tanaman

Sansievera trifasciata dapat tumbuh tanpa melakuakn perlakuan yang

khusus, tetapi pada percobaan ini tanaman akan tetap diberikan pupuk

agar nutrisi yang dibutuhkan tanaman dapat terpenuhi

C. TUJUAN PROGRAM PENELITIAN

Adapun tujuan dari kegiatan ilmu terapan ini adalah :

1. Untuk mengetahui apakah kertas dapat digunakan sebagai media

taman pada tamanan hias.

2. Dapat memanfaatkan kembali limbah kertas bekas menjadi sesuatu

yang berguna yaitu sebagai media pengganti tanah.

3. Untuk mengetahui jenis kertas apa yang cocok untuk digunakan

sebagai media tanam untuk tanaman hias.

D. LUARAN YANG DIHARAPKAN

Adapun luaran yang diharapkan pada percobaan kali ini adalah

perbandingan percobaan beberapa macam kertas sehingga didapat

nantinya jenis kertas yang cocok untuk media tanam sehingga kertas –

kertas yang terbuang setidaknya dapat dimanfaatkan kembali dan dapat

dikembangkan dimasyarakat luas sebagai perkembangan ilmu dalam

dunia hidroponik nantinya.

E. KEGUNAAN

1. Dengan menggunakan media ini mampu mengurangi limbah

kertas dan memanfaatkannya menjadi sesuatu yang lebih berguna.

2. Sebagai salah satu cara untuk memudahkan dalam mencari

media taman hidroponik.

3. Dengan menngunakan media ini tidak akan menimbulkan

debu sehinnga tidak mengotori lingkungan sekitar penanaman.

F. TINJAUAN PUSTAKA

1. Pengertian Hidroponik atau bercocok tanam tanpa tanah

Hidroponik adalah salah satu cara penanaman tanpa

menggunakan media tanah. Bertanam dengan sistem hidroponik, dalam

dunia pertanian bukan merupakan hal yang baru. Namun demikian

hingga kini masih banyak masyarakat yang belum tahu dengan jelas

bagaimana cara melakukan dan apa keuntungannya.

Salah satu kentungan hidroponik tanamah hias adalah manfaat

dalam produksi tanaman hias

Prospek cukup baik.

Untuk keperluan sendiri, diperdagangkan maupun disebarkan.

Wadah berupa pot khusus hidroponik.

Media pasir, pecahan batu apung, atau kerikil sintetis.

Cekanam air tinggi

Dimanapun tumbuhnya sebuah tanaman akan tetap dapat tumbuh

dengan baik apabila nutrisi (hara) yang dibutuhkan selalu tercukupi.

Dalam konteks ini fungsi dari tanah adalah untuk penyangga tanaman

dan air yang ada merupakan pelarut unsur hara (nutrisi), untuk kemudian

bisa diserap tanamanan. Dari pola pikir inilah yang akhirnya melahirkan

teknik bertanam dengan hidroponik, dimana yang ditekankan adalah

pemenuhan kebutuhan nutrisi (hara) sebagaimana yang telah

disampaikan dimuka.

2. Hidroponik Dengan Media Kertas

Hidroponik dengan mengunakan kertas bekas ini hanya dapat

digunakan pada tanaman bunga – bungaan. Oleh karena itu pada

makalah ini disebutkan tanaman yang akan menjadi sample hidroponik

kertas bekas ini adalah Sansievera trifasciata. Adapun zat kimia yang

terkandung pada kertas sehinnga menyebabakan hanya diperbolehkan

untuk tanaman hias adalah sebagai berikut :

Bahan pemutih, diperukan untuk

membuat kertas menjadi putih bersih sebab bahan baku kertas

tidak berwarna. Bahan pemutih tersebut yaitu : Hidrogen Peroksid,

Natrium Peroksid, Natrium Bisufat, Kalium Bisulfat

Bahan penghancur kayu, diperlukan

untuk menghancurkan kayu tidak dengan cara mekanis tetapi

bahan reaksi kimia. Bahan penghancur tersebut adalah : Asam >

Asam sulfat, Alkali > Sodium Hidroksid

Bahan pewarna

Bahan Pengisi, bahan untuk menutup

lubang-lubnag halus pada permukaan kertas. Sehingga diperoleh

kertas yang rata dan halus. Diantara bahan-bahan tersebut

adalah : Kaolin, Tanah Diatomea, Gips, Kapur Magnesit

Bahan perekat, bahan untuk mengikat serat atau selulosa kayu

agar lebih kuat dan kokoh diantaranya : Perekat arpus, Perekat

hewani, Perekat tepung kanji

Menurut Just another WordPress (2008), Berbagai media tanam

beredar di pasaran, baik yang sudah di campur atau masih dalam

keadaan mentah. Media tanam sangatlah penting bagi pertumbuhan

tanaman. Media tanam merupakan factor utama dalam menanam.

Untuk itu janganlah salah memilih media tanam yang sesuai dengan

tanaman yang hendak ditanam.Media tanam yang biasa digunakan

antara lain sekam (baik sekam bakar atau masih mentah), pakis, pupuk

kandang, pasir malang, dan cocopeat.

Limbah kertas sangat berpotensi sebagai media pertumbuhan,

karena banyak menyimpan air. Sementara itu menanam dengan kertas

bekas juga cukup efektif bagi tanaman dalam ruang karena tidak

membuat kotor.

Di Indonesia tanaman ini dikenal dengan nama Lidah Mertua.

Selain sebagai tanaman hias, Sansievera trifasciata kerap ditaruh di sudut

dapur atau kamar mandi untuk meredam bau. Sansievera trifasciata

memang termasuk tanaman hias yang sering disimpan di dalam rumah

karena tanaman ini dapat tumbuh dalam kondisi dengan sedikit air dan

cahaya matahari. Sekitar 40 persen air saja yang diperlukan tanaman

yang berkembang biak melalui umbi lapis ini untuk tumbuh.

Tanaman ini mampu bertahan dalam kondisi di dalam ruangan.

Cukup dikeluarkan seminggu sekali agar terkena matahari. Lalu,

masukkan kembali ke dalam ruangan. Ia juga mampu bertahan di negara

yang memiliki 4 musim. Akibatnya, ia banyak mengalami penyimpangan

bentuk, corak, dan warna. “Jenisnya bisa mencapai 600-an. Sebut saja,

S. laurenti, S. golden king, S. laurenti cola, S. superba futura. Tidak

memerlukan perawatan yang rumit dan cukup tahan banting itulah

keunggulan Sansiviera. Bahkan tak disiram beberapa hari pun tetap

bertahan hidup. Tak seperti Aglaonema yang beragam warna, Sansievera

trifasciata hanya berwarna hijau dan kuning saja.

Meskipun mudah ditanam, anda tetap harus memperhatikan

perawatannya, seperti faktor struktur, cuaca, media, dan bibitnya. Diluar

negeri Sansievera trifasciata sudah banyak diletakkan di hotel, kantor,

dan airport.

Menurut Admin (2008), Daya tahan sansevieria yang cukup kuat

dan rentang toleransinya yang cukup tinggi terhadap kondisi lingkungan

yang kurang mendukung menjadi faktor yang menguntungkan dalam

penanamannya. Sansevieria memungkinkan ditanam dalam berbagai

kondisi lingkungan, mulai di dalam ruangan, lahan terbuka, sampai

penanaman dengan sistem hidroponik. Setiap lingkungan tumbuh

tersebut tentunya memiliki kareteristik yang berbeda-beda. Karenanya,

cara penanaman maupun perawatannya tidaklah sama.

Pada dasarnya sansevieria membutuhkan media tanam yang

porous, bertekstur kasar, dan mengandung sedikit bahan organik. Hal ini

sangat penting mengingat tanaman sansevieria tidak menghendaki

kondisi media yang terlalu lembap. Media tanam yang porous menjamin

tersedianya oksigen bagi akar tanaman. Porositas yang tinggi juga

menunjukkan drainase yang baik. Dengan demikian, media tidak akan

menyimpan air terlalu banyak.

Kandungan air yang tinggi pada media tanam bisa menyebabkan

akar membusuk. Keasaman(pH) media tanam yang ideal untuk

sansevieria adalah 5,5-7,5. Meskipun demikian tanaman ini bisa

bertoleransi pada rentang pH 4,5-8,5. Pada kondisi asam, penyerapan

hara nitrat dan fosfor akan terhambat. Kondisi asam juga mendorong

bebasnya besi dan almunium yang justru merupakan racun bagi tanaman.

3. Sistem Irigasi

Hidroponik yang dilakukan dirumah tidak akan mengalami kesulitan

dalam penyiraman karena jumlah tanaman yang sedikit. Namun, untuk

tanaman hidroponik yang diusahakan di kebun dalam skala luas, pasti

tidak efisien bila harus menyiram tanaman satu per satu. Oleh karenanya,

perlu dibuat suatu sistem irigasi untuk memudahkan penyiraman.

Irigasi Tetes Untuk Hidroponik Substrat

Irigasi tetes atau dikenal juga dengan nama irigasi mikro sangat

cocok diterapkan untuk tanaman hidroponik. Irigasi ini memiliki konsep

yang kontinu dan lamban sehingga mampu menghemat air. Irigasi ini ada

dua macam, yaitu irigasi permukaan dan irigasi bawah tanah.

a. irigasi permukaan ( surface irrigation system )

pipa lateral terletak dipermukaan tanah dan air diteteskan di

permukaan tanah. Umumnya, kapasitas emmiter (pembasahan

titik) lebih kecil daari 8 liter / jam untuk keluaran tunggal dan

lebih kecil dari 12 liter / jam untuk pebahasan garis ( line source

emmiter ). Keuntungan sistem ini meudah dipasang, dikontrol,

dan dibersihkan.

b. irigasi bawah tanah ( subsurface irrigation )

pipa lateral dikubur dibawah tanah dan irigasinya diteteskan

didalam tanah pada zona perakaran. Sistem ini mulai diterima

atau dijalankan setelah permasalahan mengenai emiter yang

tersumbat terselesaikan. Sistem ini sering diterapkan pada

kebun tanaman buah kecil atau sayuran.

Irigasi Sistem NFT

Pada sistem NFT, air atau nutrien dialirkan dalam wadah

penanaman ( biasanya berupa talang). Wadah penanaman dibuat miring

agar nutrien dapat mengalir. Nuttrien yang telah melewati wadah

penanaman, ditampung dalam bak atau tangki dan kemudian dipompa

untuk dialirkan kembali.

Tinggi nutrien hanya 3 mm, tidak boleh lebih dari itu karena air

yang terlalu tinggi akan menyebabkan oksigen terlarut sedikit. Kecepatan

aliran tergantung dari kemiringan wadah, minimal 1 %. Kemiringan yang

umum digunakan antara 1–5 %.

G. METODE PELAKSANAAN

1. Tempat dan waktu penelitian

Penelitian ini direncanakan akan dilaksanakan di Green House

Sistem Irigasi Politeknik Pertanian Negeri Payakumbuh selama 3 bulan di

mulai dari bulan pertama pelaksanaan sampai dengan pengamatan akhir

2. Bahan dan Alat Percobaan

Bahan-bahan yang digunakan yaitu tanaman Sansievera

(Sansievera Trifasciata), pot bunga, fungisida, insektisida, air, pupuk

daun, pupuk akar, kertas bekas sebagai media tanam.

Alat-alat yang digunakan antara lain : blender atau lumpang,

ember, cutter, pipa lateral, pipa emiter, emiter, tong (wadah pupuk cair),

desicator, gelas ukur, stopwatch, alat tulis.

3. Metode Penelitian

Penelitian ini di rancang dengan 4 media tanam dengan jenis – jenis

yang berbeda agar diketahui tingkat kecocokan terhadap media tanam.

Adapun 4 media tanam itu adalah :

Media tanam dengan menggunakan kertas HVS putih

Media tanam dengan menggunakan kertas HVS kuning

Media tanam dengan menggunakan kertas karton

Media tanam dengan menggunakan tanah (sebagai pembanding)

4. Pelaksanaan Penelitian

Adapun metodologi pelaksanaan kegiatan teknologi yang akan

diterapkan yaitu:

1. Terlebih dahulu kertas bekas yang tidak terpakai di bagi

berdasarkan jenisnya. Misalnya kertas karton dengan kertas karton,

HVS dengan kertas HVS Dlsb.

2. Kemudian seluruh kertas ditaruh didalam ember dan diberi air

hingga seluruh bagian kertas terendam. Biarkan selama 1 malam

agar lebih mudah dalam proses penghancuran kertas.

3. Kemudian dilanjutkan dengan peleburan kertas yang telah basah

hingga halus menyerupai tanah asli. Pada proses penghancuran ini

dapat digunakan blender atau 10lumping

4. Proses selanjutnya adalah leaching agar nantinya kadar racun yang

terdapat didalam kertas dapat berkurang

5. Kemudian dilakukan pengujian dilabolaturium mengenai kapasitas

lapang, titik latu permanen, porositas dari media kertas yang akan

digunakan.

6. Proses berikutnya kertas yang telah halus kemudian di peras dan

bisa digunakan untuk bercocok tanam sebagai pengganti media

tanah. Pada umumnya digunakan pot agar lebih memperindah dan

tahan lebih lama.

7. Masukkan sample tanaman yaitu Sansievera trifasciata dan diamati

bagaimana perkembanagan tanaman pada media tanah ini. Apakah

cocok atau tidak.

8. Karena Sansievera trifasciata adalah tanaman hias (bunga) maka

sebaiknya pupuk yang diberikan pada tanaman Sansievera

trifasciata ini adalah pupuk daun dan akar yaitu ( urea dan TSP).

Pupuk dapat diderikan dalam bentuk pupuk cair maupun tidak.

9. Sebagai pembanding berhasil atau tidaknya pada media tanam ini

maka ditanam juga Sansievera trifasciata dengan media tanamnya

yaitu tanah, dengan perlakuan dan pupuk yang sama.

5. Pemeliharaan

Penyiraman pada tanaman dilakukan apabila media dalam keadaan

kering, penyiraman terlalu sering menyebabkan tanaman sansievera

dapat menimbulkan penyakit busuk. Parameter apabila tanaman ini

berhasil adalah tidak layunya tanaman setelah umur kira – kira 2 – 3

minggu. Selain itu tingkat cererahan warna tanaman tidak berubah

apabila ditanamn dengan media kertas ini.

6. Pemberian Pupuk

Pada perlakuan kali ini sistem pemberian pupuk diberikan dengan

sistem irigasi tetes (drip irrigation) alasan mengapa dilakukan system

seperti ini karena pupuk cair dapat meresap langsung kedaerah

perakaran. Selain itu sifat kertas yang dapat mengembang apabila

terkena air dalam jumlah yang banyak karena itu digunakan irigasi tetes

sebab air yang masuk dalam media dalam jumlah yang sedikit.

7. Penanaman

Penanaman sebaiknya dilakukan pada bibit yang yang masih muda

atau sekitar 5 – 6 Cm dari permukaan tanah. Adapun alasan mengapa

dilakukan pada bibit ini agar dapat dilihat respon tanaman mulai dari kecil

hingga tumbuh besar nantinya.

8. Pengamatan

Pengamatan dilakukan terhadap 4 tanaman dengan sampel yang

berbeda tetapi dengan perlakuan yang sama. Hasil pengamatan dilihat

pada media jenis mana yang pertumbuhannya lebih baik kemudian

dibuatkan dalam bentuk grafik agar terlihat perbedaannya

Adapun variabel yang diamati dan diukur dalam pengamatan

utama yaitu:

Tinggi pertumbuhan tiap – tiap tanaman

Lebar daun tiap – tiap tanaman

Tingkat kecerahan warna pada daun

Presentase tanaman Sansievera yang hidup dengan menggunakan

media tanam kertas

H. JADWAL KEGIATAN

Adapun jadwal kegiatan program yang akan dilaksanakan adalah

sebagai berikut :

Kegiatan

Bulan 1 Bulan 2 Bulan 3

Minggu Minggu Minggu

1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4

Pembuatan Proposal                        

Penyiapan Alat                        

Pengumpulan Kertas                        

Pengumpulan Bahan

Lain                        

Perendaman Kertas                        

Penghancuran Kertas                        

Pengujian TLP, Kapasitas lapang & porositasPenanaman Sansievera                        

Pengamatan                        

Pemeliharaan                        

Laporan Kemajuan                        

Evaluasi Akhir                        

Penyusunan Laporan                        

I. RANCANGAN BIAYA

Adapun rancangan biaya yang akan digunakan pada teknologi yang

akan diterapkan adalah sebagai berikut :

No Uraian Jumlah Satua

n

Harga Satuan

Jumlah

1 PersiapanPembuatan Proposal 5 Buah Rp. 25.000 Rp. 125.000

2 BahanDaun Sansiviera 20

BuahRp. 30.000 Rp. 600.000

Kertas bekas 80 Kg Rp. 1500 Rp. 120.000Polibag 3 Kg Rp. 30.000 Rp. 90.000Pupuk kandang 20 Kg Rp.

5.000Rp. 100.000

Pupuk Urea 25 Kg Rp. Rp. 200.000

8.000Pupuk SP36 25 Kg Rp.

10.000Rp. 250.000

Pupuk Kcl 25 Kg Rp. 7.000

Rp. 175.000

Insektisida (autracol dan furadan)

3 Rp. 15.000

Rp. 45.000

Fungisida 10 Rp. 15.000

Rp. 150.000

Plastik 7 Rp. 10.000

Rp. 70.000

3 AlatChutter 5 Rp.

20.000Rp. 100.000

Parang 6 Rp. 50.000

Rp. 480.000

Pipa lateral 50 m Rp. 10.000

Rp. 500.000

Pipa emiter 100 m Rp. 6.000

Rp. 600.000

Emiiter 50 Buah

Rp. 1.500

Rp. 75.000

Tong ( ember ) 5 Buah Rp. 50.000

Rp. 250.000

Pot Bunga 16 Rp. 30.000

Rp. 480.000

Penyewaan alat desikator Rp. 200.000

Rp. 200.000

Gelas ukur Rp. 100.000

Rp. 100.000

Alat tulis Rp. 50.000

Rp. 50.000

4 LaporanLaporan kemajuan 4 Rp.

20.000Rp. 80.000

Pembuatan laporan akhir 10 Rp. 40.000

Rp. 400.000

5 Lain-lainSewa green house Rp.

400.000Rp. 400.000

Dokumentasi (paket) Rp. 150.000

Rp. 150.000

Biaya perjalanan 10 Rp. 10.000

Rp. 100.000

Jumlah biaya Rp.5,890.000

Daftar Pustaka

Kusriningrum Rochman dan Setyati Harjadi. 1973. Pembiakan Vegetatif Departemen Agronomi. Fakultas Pertanian. Institud Pertanian Bogor. Bogor.

Titik Kartitiani, 2008. Lidah Mertua Tak Segalak Namanya. Dalam Flona No 145, April 2008.

Hartus, T., 1991. Berkebun Hidroponik secara Murah. Angkasa, Bandung ]

Lingga, P. 2002. Hidroponik Bercocok Tanam Tanpa Tanah. Penebar Swadaya, Jakartahttp://tamanbunganet.wordpress.com/2008/07/06/mengenal-media-tanam/

http://www.hafara.com/ragam-media-tanam.html

http://id.shvoong.com/business-management/entrepreneurship/1929400-pemanfaatan-limbah-sawit/

http://tamanbunganet.wordpress.com/2008/07/06/mengenal-media-tanam/

Lampiran I

1. Daftar Riwayat Hidup Ketua dan Anggota Pelaksana

A. Ketua kelompok

a. Nama Lengkap : Akhmed Miraza

Alinur

b. Tempat Tanggal Lahir: Binjai, 12

Desember 1990

c. NIM/BP : 0801141001

d. Program Studi : Tata Air

Pertanian

e. Jurusan : Teknologi Pertanian

B. Anggota kelompok

a. Nama Lengkap : Rino Bestianta

Ginting

b. Tempat Tanggal Lahir: Purwodadi, 2

Nopember 1990

c. NIM/BP : 0801141004

d. Program Studi : Tata Air

Pertanian

e. Jurusan : Teknologi Pertanian

a. Nama Lengkap : Tri Mauluddin Amri

b. Tempat Tanggal Lahir: Medan, 9 Oktober 1989

c. NIM/BP : 0901141005

d. Program Studi : Tata Air Pertanian

e. Jurusan : Teknologi Pertanian

a. Nama Lengkap : Ade Kriwandi

b. Tempat Tanggal Lahir: Riau, 18 Oktober 1990

c. NIM/BP : 08011113019

d. Program Studi : D4 Manajemen Produksi Pertanian

e. Jurusan : Budidaya Tanaman Pangan

Lampiran II

Nama dan Biodata Dosen Pembimbing

Nama Lengkap dan Gelar dn Gelar : Ir. Edi Joniarta , MP

Golongan Pangkat dan NIP : /196006101988031001

Jabatan Struktural : Ketua Program Studi Tata Air

Pertanian

Jabatan Fungsional : Lektor

Fakultas / Program Studi : Politeknik Pertanian/Tata Air

Pertanian

Perguruan Tinggi : Politeknik Pertanian Negeri

Payakumbuh Bidang Keahlian : Teknik Konservasi Tanah dan Air

Waktu untuk kegiatan LIT : 3 Jam / Minggu