logika hukum
TRANSCRIPT
5/17/2018 LOGIKA HUKUM - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/logika-hukum 1/5
LOGIKA HUKUM
P1 : Dalam sistem hukum nasional dikenal adanya upaya hukum.
P2 : Seorang tersangka dapat menempuh upaya hukum
K : Upaya hukum dapat menghapus hukuman seseorang
URAIAN
P1 : Sistem adalah suatu kesatuan susunan, dimana masing – masing
unsur yang ada di dalamnya tidak diperhatikan hakikatnya, tetapi dilihat
menurut fungsinya terhadap keseluruhan kesamaan susunan tersebut.
Hukum nasional, yaitu hukum yang berlaku di negara tertentu (hukum
Indonesia, Malaysia, Mesir dan sebagainya).
Upaya hukum, terdiri dari dua kata yaitu "upaya" dan "hukum", jika
diterjemahkan secara harfiah, maka upaya hukum adalah usaha yang
dilakukan berdasarkan hukum. Pengertian ini jika diperjelas lagi memiliki
makna, upaya hukum adalah upaya yang dapat dilakukan oleh pihak-
pihak yang berkepentingan terhadap putusan pengadilan melalui jalur
hukum sebagaimana ditentukan caranya oleh undang-undang.
1. Upaya hukum biasa dan luar biasaKUHP membedakan upaya hukum menjadi upaya hukum biasa dan luar
bi asa .Uapay hukum biasa merupakan bab XVII 17 sedangkan upaya hukum luar biasa
bab XVIII 18.
Upaya hukum biasa Merupakan upaya hukum yang digunakan untukputusan yang belum berkekuatan hukum tetap. Upaya ini mencakup:
Verzet/perlawanan ; Suatu upaya hukum terhadap putusan di luarhadirnya tergugat (putusanverstek). Dasar hukum verzet dapat dilihat di
dalam pasal 129 HIR . Pasal 129 HIR
(1) Tergugat yang dihukum dengan keputusan tanpa kehadiran dan tidak menerima
keputusan itu, boleh mengajukan perlawanan.
(2) Jika keputusan hakim itu diberitahukan kepada orang yang kalah itu sendiri,
maka perlawanan itu hanya boleh diterima dalam empat belas hari sesudah
pemberitahuan itu. Jika keputusan hakim itu diberitahukan bukan kepada orang yang
kalah itu sendiri, maka perlawanan itu boleh diterima sampai pada hari kedelapan
sesudah teguran tersebut pada pasal 196, atau dalam hal ia tidak menghadap sesudah
dipanggil dengan patut, sampai pada hari kedelapan sesudah dijalankan surat
perintah ketua tersebut pada pasal 197. (RV. 83.)
(3) Tuntutan perlawanan itu diajukan dan diperiksa dengan cara biasa bagi perkara perdata.
5/17/2018 LOGIKA HUKUM - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/logika-hukum 2/5
(4) Jika tuntutan perlawanan itu telah diajukan kepada pengadilan negeri, maka
keputusan hakim itu tak boleh dilaksanakan untuk sementara waktu, kecuali jika
diperintahkan menjalankannya walaupun ada perlawanan.
(5) Jika kepada tergugat dijatuhkan keputusan tanpa kehadiran untuk kedua kalinya,
maka kalau ia memajukan pula perlawanan terhadap keputusan tanpa kehadiran, perlawanannya itu tidak akan diterima.
Verzet adalah perlawanan terhadap putusan diluar hadirnya terdakwa(putusanverstek) yang hanya menyangkut perampasan kemerdekaanterdakwa. Verzet diajukan ke pengadilan yang menjatuhkan putusandalam waktu dan hari sesudah putusandiberitahukan secara sah kepadaterdakwa. Akibat diajukannya verzet maka putusanverstek dianggapgugur.Pengadilan yang menerima verzet harus menentukan hari sidang.Apabila verzet telahdiajukan dan putusannya tetap berupa perampasankemerdekaan terdakwa, maka terhadap putusan tersebut dapat
diajukan banding.
Banding :
Adalah upaya hukum yang dilakukan apabila salah satu pihak tidak puas terhadap
putusan Pengadilan Negeri. Dasar hukumnya adalah UU No 4/2004tentang
Perubahan Atas Undang-undang Pokok Kekuasaan dan UU No 20/1947tentang
Peradilan Ulangan.
Kasasi : Menurut pasal 29 dan 30 UU No 14/1985 jo. UU No 5/2004 kasasi
adalah pembatalan putusan atas penetapan pengadilan dari semua lingkungan
peradilandalam tingkat peradilan akhir. Putusan yang diajukan dalam putusankasasi
Adapun cara pengajuan kasasi adalah sebagai berikut ;
Dalam hal perkara perdata, Permohonan kasasi disampaikan secara tertulis atau
lisan melalui Panitera Pengadilan Tingkat Pertama yang telah memutus perkaranya,
dalam tenggang waktu 14 (empat belas) hari sesudah putusan atau penetapan
Pengadilan yang dimaksudkan diberitahukan kepada pemohon. Apabila tenggang
waktu 14 (empat belas) hari tersebut telah lewat tanpa ada permohonan kasasi yang
diajukan oleh pihak berperkara, maka pihak yang berperkara dianggap telah
menerima putusan. Setelah pemohon membayar biaya perkara, Panitera Pengadilan
Tingkat Pertama mencatat permohonan kasasi dalam buku daftar, dan pada hari itu
juga membuat akta permohonan kasasi yang dilampirkan pada berkas perkara.
Selambat-lambatnya dalam waktu 7 (tujuh) hari setelah permohonan kasasi
terdaftar, Panitera Pengadilan Dalam Tingkat Pertama yang memutus perkara
tersebut memberitahukan secara tertulis mengenai permohonan itu kepada pihak
lawan.
Bagaimana si pemohon kasasi mengetahui tentang sudah diputusnya perkaranya
oleh Mahkamah Agung? Pemohon kasasi, akan diberitahu tentang hal tersebut
melalui Pengadilan Negeri/ Pengadilan Tingkat Pertama, dalam hal ini Jurusita pada
5/17/2018 LOGIKA HUKUM - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/logika-hukum 3/5
Pengadilan Tingkat Pertama tersebut akan memberitahukan putusan kasasi itu
kepada kedua belah pihak yang berperkara.
Upaya hukum luar biasa
Dilakukan terhadap putusan yang telah mempunyai kekuatan hukum tetap dan pada
asasnya upaya hukum ini tidak menangguhkan eksekusi. Mencakup:
Peninjauan Kembali (request civil ) ;
Peninjauan kembali merupakan upaya hukum luar biasa yangdimaksudkanuntuk memperbaiki kesalahan atau kekeliruan putusan Pengadilantingkat yang lebih rendah oleh Pengadilan yang lebih tinggi, dimana kesalahan atau kekeliruan tersebut merupakan kodratmanusia, termasuk Hakim yang memeriksa dan mengadiliperkara.Menyadari kemungkinan adanya kesalahan atau kekeliruantersebut, maka Undang-Undang memberikan kesempatan dansarana bagi para pencari keadilan untuk memperoleh keadilansesuai dengan tahapan hukum acara yang berlaku.Pemeriksaan peninjauan kembali putusan Pengadilan yang telahmemperolehkekuatan hukum tetap dalam perkara perdata diatur dalam Pasal66 s/d 77 Undang-Undang No.14 Tahun 1985 jo Undang-Undang
No.5 Tahun 2004 jo Undang-Undang No.3 Tahun 2009, sedangkandalam perkara pidana diatur dalam Pasal 263 s/d 269 Undang-Undang No.8 Tahun 1981 tentang hukum acara pidana.Baik permohonan/permintaan peninjauan kembali yang diaturdalam perkaraperdata maupun yang diatur dalam perkara pidana, hanya dapatdiajukan 1 (satu) kali sebagaimana ditentukan dalam Pasal 66ayat (1) Undang-Undang 14 Tahun 1985 dan Pasal 268 ayat (3)Undang-Undang No.8 Tahun 1981. Hal ini dipertegas lagi dalamPasal 24 ayat (2) Undang-Undang No.48 Tahun 2009 tentangKekuasaan Kehakiman, bahwa terhadap putusan peninjauan
kembali tidak dapat dilakukan peninjauan kembali.
Upaya Hukum Luar Biasa: Denderverzet (perlawanan pihak ketiga terhadap sita
eksekutorial) ;
Terjadi apabila dalam suatu putusan pengadilan merugikan kepentingan dari
pihak ketiga, maka pihak ketiga tersebut dapat mengajukan perlawanan terhadap
putusantersebut. Dasar hukumnya adalah 378-384 Rv dan pasal 195 (6)
HIR.Dikatakan sebagai upaya hukum luar biasa karena pada dasarnya suatu putusan
hanyamengikat pihak yang berperkara saja (pihak penggugat dan tergugat) dan
tidak mnegikat pihak ketiga (tapi dalam hal ini, hasil putusan akan mengikat orang
5/17/2018 LOGIKA HUKUM - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/logika-hukum 4/5
lain/pihak ketiga, olehsebab itu dikatakan luar biasa). Denderverzet diajukan ke
Pengadilan Negeri yangmemutus perkara tersebut pada tingkat pertama.
P2 : Akhir-akhir ini media massa diramaikan dengan kontroversi peninjauan
kembali atas putusan perkara pidana. Peninjauan kembali adalah upaya hukum luar biasa bagi seorang terpidana untuk mohon peninjauan ulang atas putusan yang telah
berkekuatan hukum tetap dan final. Putusan itu dapat berupa putusan pengadilan
negeri atau pengadilan tinggi, juga dapat berupa putusan Mahkamah Agung RI
yang telah berkekuatan hukum tetap (in kracht van gewijsde). KUHAPidana
sebagai hukum acara pidana hanya membolehkan terpidana atau ahli warisnya
sebagai pihak yang dapat mengajukan upaya hukum luar biasa peninjauan kembali
(Pasal 263 ayat (1) KUHAPidana). Adapun alasan-alasan untuk dapat mengajukan
peninjauan kembali adalah sebagai berikut (Pasal 263 ayat (2) KUHAPidana): 1.
Apabila ada "keadaan baru" atau novum; 2. Apabila dalam pelbagai putusan
terdapat saling pertentangan; 3. Apabila terdapat kekhilafan yang nyata dalam
putusan.
Perintah KUHAPidana sudah jelas bagi seorang terpidana yang dihukum salah
diberi kesempatan terakhir atau paling akhir untuk menempuh upaya hukum luar
biasa peninjauan kembali.
Oleh karena itu, seorang terpidana perlu diberi kesempatan terakhir atau paling
akhir untuk mengajukan peninjauan kembali dalam hal ada alasan-alasan untuk itu
menurut ketentuan dalam KUHAPidana dan negara c.q. Kejaksaan tidak diberi
kesempatan untuk mengajukan peninjauan kembali.
K ; Definisi
Undang-undang no.8 tahun 1981 tentang hukum acara pidana.
Pasal 1 Angka 12
Upaya hukum adalah hak terdakwa atau penuntut umum untuk tidak menerima
putusan pengadilan yang berupa perlawanan atau banding atau kasasi atau hak
terpidana untuk mengajukan permohonan peninjauan kembali dalam hal serta
menurut cara yang diatur-dalam undang-undang ini.
Subyek dan kewenangan
Pasal 67
Terdakwa atau penuntut umum berhak untuk minta banding terhadap putusan
pengadilan tingkat pertama kecuali terhadap putusan bebas, lepas dari segala
tuntutan hukum yang menyangkut masalah kurang tepatnya penerapan hukum dan
putusan pengadilan dalam acara cepat.
5/17/2018 LOGIKA HUKUM - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/logika-hukum 5/5
Pasal 244
Terhadap putusan perkara pidana yang diberikan pada tingkat terakhir oleh
pengadilan lain selain daripada Mahkamah Agung, terdakwa atau penuntut umum
dapat mengajukan permintaan pemeriksaan kasasi kepada Mahkamah Agungkecuali terhadap putusan bebas.
Tata Cara
Pasal 263
(1) Terhadap putusan pengadilan yang telah memperoleh kekuatan hukum tetap,
kecuali putusan bebas atau lepas dari segala tuntutan hukum, terpidana atau ahli
warisnya dapat mengajukan permintaan peninjauan. kembali kepada Mahkamah
Agung.
Penjelasan Pasal 263
Pasal ini memuat alasan secara limitatif untuk dapat dipergunakan meminta
peninjauan kembali suatu putus" perkara pidana yang telah memperoleh kekuatan
hukum tetap.