log in

8
Log In Sign Up Eko makro Uploaded by Widya Cipta top 2% 1,436 1. Faktor yang mempengaruhi laju pertumbuhan produk/pendapatan nasional. 2. Faktor penyebab timbulnya pengangguran di dalam perekonomian dan cara-cara untuk mengatasinya. 3. Faktor penyebab terjadinya inflasi dan cara untuk mengatasinya. 4. Faktor penyebab naik turunnya tingkat suku bunga. 5. Faktor penyebab ketidakseimbangan (defisit atau surplus) neraca pembayaran suatu Negara. 6.

Upload: egi-john-azhari

Post on 17-Jan-2016

219 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

log

TRANSCRIPT

Page 1: Log In

Log In Sign Up

Eko makro

Uploaded byWidya Cipta

top 2% 1,436

  1. Faktor yang mempengaruhi laju pertumbuhan produk/pendapatan nasional. 2. Faktor penyebab timbulnya pengangguran di dalam perekonomian dan cara-cara untuk mengatasinya. 3. Faktor penyebab terjadinya inflasi dan cara untuk mengatasinya. 4. Faktor penyebab naik turunnya tingkat suku bunga. 5. Faktor penyebab ketidakseimbangan (defisit atau surplus) neraca pembayaran suatu Negara. 6. Faktor yang mempengaruhi fluktuasi nilai tukar mata uang dalam negeri terhadap mata uang asing. Adapun ruang lingkup pembahasan konsep dalam ilmu ekonomi makro antara lain sebagai berikut : 1. Teori pendapatan/produk nasional 2. Teori pertumbuhan ekonomi 3.

Page 2: Log In

 Teori uang dan bank atau teori moneter 4. Teori inflasi dan kesempatan kerja 5. Teori siklus bisnis B. Sejarah dan Perkembangan Ilmu Ekonomi Makro Pekembangan ilmu ekonomi makro berawal daro kegagalan ekonomi klasik yang sangat fanatic terhadap konsep mekanisme pasar dalam mengatur perekonomian.Kegagalan tersebut memunculkan pemikiran-pemikiran baru dari ahli-ahli ekonomi.Ahli ekonomi dari gologan Keynesian menekankan betapa pentingnya peranan pemerintah.Pemerintah cukup strategis dalam mengendalikan berbagai masalah ekonomi makro, seperti inflasi dan pengangguran serta pertumbuhan ekonomi melalui berbagai kebijakan. Sementara golongna klasik berkeyakinan bahwa mekanisme pasar akan mengatasi segala masalah perekonomian. Adam Smith, sebagai tokoh pemikir ekonomi klasik pada tahun 1776 menulis buku yang berjudul An Inquiry into the Nature and Causes of the Wealth of Nation atau lebih ringkas The Wealth of Nations yang isinya sangat menekankan pada peranan sistem pasar bebas sebagai pengatur kegiatan ekonomi yg efisien. Ahli-ahli ekonomi klasik berkeyakinan bahwa konsep invisible hand atau bekerjanya mekanisme pasar (kekuatan penjual dan pembeli berinteraksi dalam berbagai kegiatan ekonomi) dapat menentukan produk apa yang akan dihasilkan. Keyakinan itu dilandasi oleh prinsip bahwa pembeli selalu berusaha mencari kepuasan maksimum.Sedangkan penjual selalu berusaha mencari laba maksimum. Hal ini akan mengarahkan atau mengalokasikan dana dan faktor produksi secara lebih efisien.   Menurut ahli-ahli ekonomi klasik, sistem pasar merupakan sistem yang ideal untuk mengatur semua kegiatan ekonomi.Hal ini disebabkan sistem pasar dapat menciptakan efisien dalam setiap kegiatan ekonomi dan secara makro mekanisme pasar dapat mewujudkan keseimbangan ekonomi pada kesempatan kerja penuh.Oleh seba itu pemerintah dalam kegiatan ekonomi tidak perlu aktif.Pemerintah cukup berperan dalam meyediakan infrastruktur ekonomi dan social, misalnya membangun jalan, menyediakan fasilitas pendidikan, serta membuat dan menegakkan peraturan-peraturan dan undang-undang untuk memperlancar kegiatan ekonomi. Selanjutnya peristiwa-peristiwa ekonomi pada tahun 1930-an saat terjadi depresi besar, tingkat pengangguran yang sangat tinggi (menjadi 20-30% selama hampir 10 tahun) di negara-negara maju, memicu pemikiran ahli-ahli ekonomi makro mulai berkembang dengan pesat setelah seorang ahli ekonomi Inggris, yaitu John Maynard Keynes pada tahun 1936 menerbitkan buku berjudul The General Theory of Employment, Interst and Money. Pemikiran-pemikiran yang dikemukakan Keynes dalam bukunya merupakan kritik terhadap konsep perekonomian pasar yang dikembangkan kaum klasik. Pemikiran-pemikiran tersebut antara lain : 1. Mekanisme di pasar barang, pasar finansial, dan pasar tenaga kerja tidak menjamin partumbuhan ekonomi yang stabil. Hal ini dikarenakan ekonomi pasar hanya dikendalikan oleh kekuatan pasar yang slalu befluktuasi. Ekonomi pasar hanya mampu menciptakan perekonomian yang adil dan merata. 2. Tingkat kegiatan dalam perekonomian akan selalu ditentukan oleh total pembelanjaan masyarakat atau Aggregate Demmand (AD). Secara umum AD actual lebih kecil dari AD full

Page 3: Log In

employment, ini disebabkan investasi lebih rendah daripada tabungan yang terjadi dalam kegiatan ekonomi full employment. Fleksibelitas suku bunga tidak mampu menciptakan keseimbangan antara investasi dan tabungan (S=I), karena menurut Keynes suku bunga ditentukan oleh pemintaan dan penawaran uang. 3. Tingkat pengangguran dalam suatu perekonomian tidak dapat dikendalikan melalui perkembangan tingkat upah, karena tingkat upah itu tidak fleksibel. Artinya tidak mudah naik dan sangat tidak mungkin untuk bisa turun. Keynes berpendapat pasar bebas tidak akan membuat penyesuaian-penyesuaian yang dapat menciptakan tingkat full employment. Untuk mencapai keadaan itu diperlukan kebijakan-kebijakan pemerintah. Disamping berusaha untuk mencapai tingkat kesempatan kerja penuh, kebijakan pemerintah perlu pula untuk : 1. Menstabilkan tingkat harga dan mengatasi inflasi. 2. Mengukuhkan pertumbuhan ekonomi. 3. Menjaga kestabilan moneter dan neraca pembayaran luar negeri.   Pada mulanya teori Keynes mendapat dukungan yang luas dikalangan ahli ekonomi. Bahkan sebagian besar ahli ekonomi dapat digolongkan mendukung pandangan Keynes, antara lain Roy Harrod, Evsey Domar, Paul Samuelson, James Tobin, dan Francos Modigliani. Pada tahun 1970-an kebijakan-kebijakan pemerintah dalam perekonomian Negara banyak didasarkan atas pendekatan yang dikemukakan oleh Keynes. Pemikiran-pemikiran Keynes akhirnya mendapat kritikan dari ahli ekonomi Universitas Chicago, yaitu Milton Friedman dari golongan moneteris dan Robert Lucas dari golongan new classic.Milton Friedman mendukung pandangan ahli ekonomi klasik terutama tentang peranan pasar bebas dalam mengatur kegiatan ekonomi. Kritikan-kritikan tersebut antara lain sebagai berikut : 1. Peranan kebijakan fiskal yang ditekankan oleh Keynes akan menimbulkan Crowding-Out, yaitu kebijakan pada tingkat kegiatan ekonomi tinggi akan menyedot dana dari masyarakat dan mengurangi kegairahan pihak swasta melakukan investasi. 2. Menekankan pentingnya peranan uang dalam mempengaruhi kegiatan ekonomi. Apabila terdapat pengangguran dalam faktor-faktor produksi, kenaikan penawaran uang akan menimbulkan pertambahan produksi nasional yang proporsional dengan penawaran uang. 3. Dalam menjalankan kebijakan fiskal pemerintah harus menjaga keseimbangan penerimaan dan pengeluarannya. 4. Kebiajakan moneter yang perlu dilakukan adalah kebijakan monetary rule, yaitu menambah penawaran uang pada suatu tingkat tertentu yang sejalan dengan tingkat pertumbuhan ekonomi yang diharapkan. Robert Lucas dari golongan new classic sangat mendukung perekonomian pasar bebas. Menurut pandangannya setiap pasar berada dalam keadaan seimbang, karena penyesuaian-penyesuaian akan berlaku apabila terdapat kelebihan permintaan atau kelebihan penawaran dipasar barang, pasar tenaga kerja, dan pasar finansial. Golongan Keynesian baru, muncul sebagai reaksi terhadap golongan monetaris dan new classic.Menurut mereka, meskipun

Page 4: Log In

banyak kritikan terhadap golongan Keynesian, namun pandangan Keynes tetap relevan dalam berbagai aspek. Masih banyak ahli ekonomi yang percaya akan pentingnya peranan pemerintah dalam mewujudkan kestabilan dan pertumbuhan ekonomi. Ahli ekonomi yang termasuk golongan Keynesian baru yaitu Gregory Mankiw dan Lewrence Summers dari Harvard, Oliver Blanchard, Paul Krugman, Rudiger Dornbusch dan Stanley Fiscer dari MIT, David Rowner dari University of California di Berkeley. C. Sistem Perekonomian dan Peranan Pemerintah   Sistem perkonomian adalah kumpulan berbagai unsur ekonomi, bekerjasama saling berinteraksi dalam mengelola sumber daya, sehingga dapat memberi manfaat secara optimal dana dapat mencapai kemakmuran. Secara ekstrim bentuk sistem ekonomi tersebut ada dua, yaitu : 1. Sistem ekonomi sosialistik, yaitu suatu sistem yang semua kegiatan perekonomian akan direncanakan dan diatur oleh pemerintah. 2. Sistem ekonomi kapitalistik atau disebut juga sistem perekonomian pasar bebas (Free Market Economic System), yaitu sistem yang mengelola sumber daya dalam kegiatan ekonomi dikendalikan oleh pihak swasta melalui kekuatan pasar (mekanisme pasar). Meskipun demikian sistem ekonomi yang berkembang disetiap negara industri saat ini adalah sistem ekonomi campuran (mixed economic system). Dalam sistem ekonomi campuran, penentuan output dan harga diserahkan pada pihak swasta sedangkan pemerintah mengendalikan ekonomi secara keseluruhan dengan program-program pajak, pengeluaran pemerintah dan regulasi moneter. Berkembangnya sistem perekonomian campuran ini dikarenakan masing-masing sistem mempunyai kelemahan dan keunggulan.Perekonomian pasar mempunyai kelebihan dalam mendorong produktivitas dan efisiensi kegiatan ekonomi.Hal ini dikarenakan prinsip kebebasan mampu menciptakan spesialisasi dan mendorong keahlian.Meskipun demikian perekonomian pasar juga mempunyai kelemahan.Kebebasan yang tidak terbatas pada sistem pasar bebas sering menimbulkan ketidakefisienan, ketidakmerataan, dan ketidakstabilan. Kegagalan sistem pasar bebas dalam mencapai efisiensi, stabilitas, dan pemerataan dalam kegiatan ekonomi memerlukan adanya peranan pemerintah, contoh sebagai berikut : 1. Meningkatkan efisiensi Misalnya, munculnya kekuasaan monopolis dipasar bebas cenderung menciptakan harga terlalu tinggi, hal ini akan mengakibatkan turunnya atas pembelanjaan konsumen di bawah standar efisiensi. Intervensi pemerintah dapat dengan menerapkan Regulation Control. 2. Menciptakan pemerataan Mekanisme pasar tidak pernah mempersoalkan bahwa distribusi yang dihasilkan itu secara adil dan merata. Intervensi pemerintah dalam hal ini dengan cara redistribusi pendapatan melalui kebijakan pajak progresif dan pemberian tunjagan. 3. Menjaga stabilitas dan mendorong partumbuhan ekonomi   Dengan berkembangnya perekonomian pasar, banyak masalah ekonomi makro yang muncul diantaranya laju inflasi yang tinggi, adanya faktor produksi yang tidak dipekerjakan, dan pertumbuhan ekonomi yang lambat. Intervensi pemerintah sebagai berikut : a.

Page 5: Log In

 Untuk mengatasi lonjakan inflasi, pengangguran atau menjaga stabilitas diterapkan kebijakan fiskal dan moneter. b. Untuk mempercepat pertumbuhan ekonomi dapat dilakukan dengan meningkatkan investasi, mengurangi deficit APBN, dan menaikkan tabungan masyarakat. D. Masalah , Kebijakan dan Tujuan Ekonomi Makro Fenomena yang terjadi dalam kegiatan perekonomian seperti harga tidak stabil dan selalu cenderung naik, kurangnya ketersediaan barang, rendahnya kesempatan kerja dan rendahnya pendapatan masyarakat menunjukan betapa banyaknya persoalan ekonomi. Sementara masyarakat selalu berusaha untuk mencapai tingkat kegiatan ekonomi yang lebih tinggi. Semua persoalan tersebut berawal dari kesenjangan antara perkembangan ekonomi potensial dan ekonomi aktual. Kesenjangan ini dapat diamati melalui perkembangan nilai Gross National Product atau Gross Domestic Product (GNP/GDP) potensial dan nilai GNP/GDP aktual, atau dapat juga melalui nilai Gross National Income atau Gross Domestic Income (GNI/GDI) potensial dan nilai GNI/GDI aktual. GNP/GDP potensial adalah suatu tingkat produk nasional/domestik dalam keadaan full employment (kesempatan kerja penuh). Ahli-ahli ekonomi berpendapat suatu perekonomian dikatakan mencapai kesempatan kerja penuh apabila pengangguran berada di sekitar 4  – 5%. Sedangkan GNP/GDP aktual produk nasional/domestik yang sebenarnya terwujud dalam kegiatan ekonomi. Perbedaan GNP/GDP potensial dengan GNP/GDP aktual menimbulkan berbagai masalah ekonomi makro. Bila GDP aktual lebih kecil daripada GDP potensial, hal ini akan menyebabkan masalah pengangguran. Sebalikanya, apabila GDP aktual lebih besar daripada GDP potensial, artinya perekonomian mengalami perkembangan yang pesat dan tingkat pengangguran sangat rendah. Selain itu ada penyebab lain yang dipandang sebagai persoalan ekonomi, yaitu perbedaan lain yang dipandang sebagai penyebab berbagai persoalan ekonomi, yaitu perbedaan Aggregate Supply (AS) yang merupakan produk nasional yang dihasilkan atau yang tersedia dalam suatu negara dan siap ditawarkan dengan Aggregate Demmand (AD) yaitu keseluruhan permintaan masyarakat terhadap produk nasional.

Job Board About Press Blog Stories Terms Privacy Copyright   We're Hiring!   Help Center

Academia © 2015