load break switch dan fuse cut out

5
MAKALAH TUGAS MATA KULIAH DISTRIBUSI DAN PROTEKSI TENAGA LISTRIK Judul: LOAD BREAK SWITCH DAN FUSE CUT OUT PADA JARINGAN TEGANGAN MENENGAH TENAGA LISTRIK Disusun oleh: CAHYO SETYO NUGROHO (11/320764/NT/15145) PROGRAM DIPLOMA TEKNIK ELEKTRO SEKOLAH VOKASI UNIVERSITAS GADJAH MADA YOGYAKARTA 2013

Upload: nabilapratiwy

Post on 08-Apr-2016

565 views

Category:

Documents


7 download

DESCRIPTION

load breaking switch.fuse cut out

TRANSCRIPT

Page 1: Load Break Switch Dan Fuse Cut Out

MAKALAH TUGAS MATA KULIAH

DISTRIBUSI DAN PROTEKSI TENAGA LISTRIK

Judul:

LOAD BREAK SWITCH

DAN

FUSE CUT OUT PADA JARINGAN TEGANGAN MENENGAH TENAGA LISTRIK

Disusun oleh:

CAHYO SETYO NUGROHO

(11/320764/NT/15145)

PROGRAM DIPLOMA TEKNIK ELEKTRO

SEKOLAH VOKASI

UNIVERSITAS GADJAH MADA YOGYAKARTA

2013

Page 2: Load Break Switch Dan Fuse Cut Out

BAB I PENDAHULUAN

1. LATAR BELAKANG

P.T. PLN (PERSERO) Sebagai Perusahaan Listrik Negara berusaha untuk mensuply

energi listrik dengan se-optimal mungkin seiring dengan semakin meningkatnya konsumen

energi listrik. Agar dapat memanfaatkan energi listrik yang ada serta menjaga keandalan

sistem penyaluran dan kerusakan peralatan, maka diperlukan suatu sistem pengaman dan

sistem pemeliharaan instalasi gardu induk. Hal tersebut harus memperhatikan aspek teknis,

ekonomis dan yang sesuai dengan kondisi peralatan yang ada.

Load Break Switch dan Fuse cut out adalah suatu pengaman pada jaringan distribusi.

Fuse cut out sebagai pengaman lebur yang berfungsi mengamankan jaringan TM dan

peralatan kearah GI terhadap hubungan singkat di trafo. Load Break Switch adalah pemutus

dan penghubung beban.

2. TUJUAN PENULISAN

Mengetahui pengertian Load Break Switch dan Fuse Cut Out.

Mengetahui cara kerja Load Break Switch dan Fuse Cut Out.

Mengetahui pemasangan Load Break Switch dan Fuse Cut Out.

3. BATASAN MASALAH

Pembahasan pengertian Load Break Switch dan Fuse Cut Out.

Pembahasan cara kerja dari Load Break Switch dan Fuse Cut Out.

Pembahasan pemasangan Load Break Switch dan Fuse Cut Out.

Page 3: Load Break Switch Dan Fuse Cut Out

BAB II PEMBAHASAN

1. PENGERTIAN

Load break Switch (LBS) merupakan saklar atau pemutus arus tiga fase untuk

penempatan di luar ruas pada tiang pancang, yang dikendalikan secara elektronis. Switch ini

dioptimalkan melalui control jarak jauh dan skema otomatisasi. Switch pemutus beban juga

merupakan sebuah sistem penginterupsi hampa yang terisolasi oleh gas SF6 dalam sebuah

tangki baja anti karat dan disegel. Sistem kabelnya yang full-insulated dan sistem pemasangan

pada tiang pancang yang sederhana yang membuat proses instalasi lebih cepat dengan biaya

yang rendah. Sistem penendalian elektroniknya ditempatkan pada sebuah kotak pengendali

yang terbuat dari baja anti karat sehingga dapat digunakan dalam berbagai kondisi

lingkungan.

Fuse cut out (FCO) adalah pengaman lebur yang ditempatkan pada sisi TM yang

gunanya untuk mengamankan jaringan TM dan peralatan kearah GI terhadap hubungan

singkat di trafo, atau sisi TM sebelum trafo tetapi sesudah cut out. Untuk menentukan

besarnya cut out yang harus dipasang, maka harus diketahui arus nominal trafo pada sisi TM,

sedangkan besarnya cut out harus lebih besar dari arus nominal trafo sisi TM.

2. CARA KERJA

Load Break Switch menggunakan puffer interrupter di dalam sebuah tangki baja anti

karat yang dilas penuh yang diisi dengan gas SF6. Interupter tersebut diletakkan secara

berkelompok dan digerakkan oleh mekanisme pegas. Ini dioperasikan baik secara manual

maupun dengan sebuah motor DC dalam kompartemen motor dibawah tangki. Listrik motor

berasal dari batere-batere 24V dalam ruang kontrol. Transformer-transformer arus dipasang di

dalam tangki dan dihubungkan ke elemen-elemen elektronik untuk memberikan indikasi

gangguan dan line measurement. Terdapat bushing-bushing epoksi dengan transformer

tegangan kapasitif, ini terhubung ke elemen-elemen elektronik kontrolyang terletak dalam

ruang kontrol.

Gambar 2.2.1. Load Break Switch

Penggunaan fuse cut out merupakan bagian yang terlemah di dalam jaringan distribusi.

Sebab fuse cut out hanya berupa sehelai kawat yang memiliki penampang disesuaikan dengan

besarnya arus maksimum yang diperkenankan mengalir di dalam kawat tersebut. Pemilihan

kawat yang digunakan pada fuse cut out ini didasarkan pada faktor lumer yang rendah dan

harus memiliki daya hantar (conductivity) yang tinggi. Faktor lumer ini ditentukan oleh

temperatur bahan tersebut. Biasanya bahan-bahan yang digunakan untuk fuse cut out ini

adalah kawat perak, kawat tembaga, kawat seng, kawat timbel atau kawat paduan dari bahan-

bahan tersebut. Mengingat kawat perak memiliki konduktivitas 60,6 mho/cm lebih tinggi dari

Page 4: Load Break Switch Dan Fuse Cut Out

kawat tembaga, dan memiliki perak ini dipasangkan di dalam tabung porselin yang diisi

dengan pasir putih sebagai pemadam busur api, dan menghubungkan kawat tersebut pada

kawat fasa, sehingga arus mengalir melaluinya.

Jenis fuse cut out ini untuk jaringan distribusi digunakan dengan saklar pemisah. Pada

ujung atas dihubungkan dengan kontak-kontak yang berupa pisau yang dapat dilepaskan.

Sedangkan pada ujung bawah dihubungkan dengan sebuah engsel. Untuk lebih jelasnya lihat

gambar di bawah ini.

Gambar 2.2.2. Pengamanan Fuse Cut Out

Kalau arus beban lebih melampaui batas yang diperkenankan, maka kawat perak di

dalam tabung porselin akan putus dan arus yang membahayakan dapat dihentikan. Pada waktu

kawat putus terjadi busur api, yang segera dipadamkan oleh pasir yang berada di dalam

tabung porselin. Karena udara yang berada di dalam porselin itu kecil maka kemungkinan

timbulnya ledakan akan berkurang karena diredam oleh pasir putih. Panas yang ditimbulkan

sebagian besar akan diserap oleh pasir putih tersebut. Apabila kawat perak menjadi lumer

karena tenaga arus yang melebihi maksimum, maka waktu itu kawat akan hancur. Karena

adanya gaya hentakan, maka tabung porselin akan terlempar keluar dari kontaknya. Dengan

terlepasnya tabung porselin ini yang berfungsi sebagai saklar pemisah, maka terhindarlah

peralatan jaringan distribusi dari gangguan arus beban lebih atau arus hubung singkat. Umur

dari fuse cut out initergantung pada arus yangmelaluinya. Bila arus yang melalui fuse cut out

tersebut melebihi batas maksimum, maka umur fuse cut out lebih pendek. Oleh karena itu

pemasangan fuse cut out pada jaringan distribusi hendaknya yang memiliki kemampuan lebih

besar dari kualitas tegangan jaringan, lebih kurang tiga sampai lima kali arus nominal yang

diperkenankan. Fuse cut out ini biasanya ditempatkan sebagai pengaman tansformator

distribusi, dan pengaman pada cabang- cabang saluran feeder yang menuju ke jaringan

distribusi sekunder.

3. PEMASANGAN Pada percabangan atau pengalokasian seksi pada jaringan SUTM merupakan tempat

pemasangan Load Break Switch, atau Fuse Cut Out . Pemasangan ini berfungsi untuk

kemudahan operasional

Gambar 2.3.1. Pemasangan Load Break Switch dan Fuse Cut Out

Page 5: Load Break Switch Dan Fuse Cut Out

BAB III KESIMPULAN

Sistem Jaringan distribusi memerlukan pengamanan bila terjadi suatu gangguan.

Gangguan tersebut berupa gangguan alam maupun gangguan dari kesalahan manusia. Oleh

karena itu, untuk mengatasi gangguan tersebut diperlukan alat Load Break Switch atau Fuse

Cut Out.

Load Break Switch bekerja bila ada suatu gangguan, secara otomatis akan memutuskan

arusnya. Pemutus beban dapat dioperasikan dalam keadaan berbeban dan terpasang pada kabel

masuk atau keluar gardu distribusi. Sedangkan Fuse cut out berfungsi untuk mendeteksi adanya

gangguan dalam rangkaian dan memutus arus lebih pada harga rating pemutusnya. Sehingga

dapat mengamankan jaringan transmisi dari kerusakan.

DAFTAR PUSTAKA

Suhadi, dkk., 2008, Teknik Distribusi Tenaga Listrik untuk SMK, Direktorat Pembinaan

Sekolah Menengah Kejuruan, Jakarta

PT. PLN (Persero), 2010, Buku 5 Standar Kontruksi Jaringan Tegangan Menengah Tenaga

Listrik, PT. PLN. (Persero), Jakarta

Makalah, Pemeliharaan dan Perbaikan Arester dan Fuse Cut Out, www.google.com