lo jilid 2

10
1) Siapakah al-Zaharawi? Ia adalah Abul Qasim Khalaf bin al-Abbas- al-Zahrawi, orang-orang Barat mengenalnya dengan Abulcasis. Dilahirkan pada tahun 936 dan wafat tahun 1013 M di Kota al-Zahra, al-Zahrawi mengabdi pada kekhalifahan Bani Umayyah II di Cordoba, Andalusia. Awalnya ia dikenal sebagai seorang fisikawan, sampai akhirnya ia memperkenalkan teori- teori dan alat-alat bedah dalam ilmu kedokteran, barulah orang-orang mengenalnya sebagai dokter ahli bedah (al-Hassani, 2005: 167). Pencapaiannya Pencapaian al-Zahrawi dalam ilmu bedah sangat banyak dan luar biasa, sampai-sampai ia dianggap sebagai orang pertama yang menjadikan ilmu bedah sebagai spesialisasi tersendiri dalam ilmu kedokteran. Al- Zahrawi adalah di antara orang pertama yang menemukan alat-alat bedah dan menemukan teori mengikat organ tubuh saat pembedahan yang tujuannya untuk mencegah pendarahan. Selain itu, ia juga membuat benang untuk menjahit bekas bedah dan orang pertama yang menggunakan suntik. Karyanya yang paling fenomenal adalah At-Tashrif Liman Ajiza ‘an Ta’lif, sebuah ensiklopedi kedokteran yang disusun dalam 30 jilid buku. Buku yang selesai penulisannya pada tahun 1000 ini berisikan tentang berbagai topik medis termasuk tentang kesehatan gigi dan melahirkan. At- Tashrif disusun selama 50 tahun karir kedokteran al-Zaharawi, baik pelatihan, mengajar, dan praktek. Menariknya, buku ini juga memuat tentang pentingnya hubungan positif antara dokter dan pasien. Ia juga menulis tentang kasih sayangnya terhadap murid-muridnya yang ia disebut sebagai “anak-anak saya”. Ia

Upload: ulnnkhrz

Post on 14-Nov-2015

219 views

Category:

Documents


1 download

DESCRIPTION

hghgf

TRANSCRIPT

1) Siapakah al-Zaharawi?Ia adalah Abul Qasim Khalaf bin al-Abbas- al-Zahrawi, orang-orang Barat mengenalnya dengan Abulcasis. Dilahirkan pada tahun 936 dan wafat tahun 1013 M di Kota al-Zahra, al-Zahrawi mengabdi pada kekhalifahan Bani Umayyah II diCordoba, Andalusia. Awalnya ia dikenal sebagai seorang fisikawan, sampai akhirnya ia memperkenalkan teori-teori dan alat-alat bedah dalam ilmu kedokteran, barulah orang-orang mengenalnya sebagai dokter ahli bedah (al-Hassani, 2005: 167).PencapaiannyaPencapaian al-Zahrawi dalam ilmu bedah sangat banyak dan luar biasa, sampai-sampai ia dianggap sebagai orang pertama yang menjadikan ilmu bedah sebagai spesialisasi tersendiri dalam ilmu kedokteran. Al-Zahrawi adalah di antara orang pertama yang menemukan alat-alat bedah dan menemukan teori mengikat organ tubuh saat pembedahan yang tujuannya untuk mencegah pendarahan. Selain itu, ia juga membuat benang untuk menjahit bekas bedah dan orang pertama yang menggunakan suntik.Karyanya yang paling fenomenal adalahAt-Tashrif Liman Ajiza an Talif, sebuah ensiklopedi kedokteran yang disusun dalam 30 jilid buku. Buku yang selesai penulisannya pada tahun 1000 ini berisikan tentang berbagai topik medis termasuk tentang kesehatan gigi dan melahirkan.At-Tashrifdisusun selama 50 tahun karir kedokteran al-Zaharawi, baik pelatihan, mengajar, dan praktek.Menariknya, buku ini juga memuat tentang pentingnya hubungan positif antara dokter dan pasien. Ia juga menulis tentang kasih sayangnya terhadap murid-muridnya yang ia disebut sebagai anak-anak saya. Ia menekankan pentingnya merawat pasien tanpa memandang status sosial mereka dan mendorong pengamatan secara persuasif terhadap kasus-kasus individu untuk membuat diagnosis yang paling akurat dan perawatan yang sebaik mungkin.Cukuplah menunjukkan keistimewaanAt-Tashrifdengan diterjemahkannya buku ini ke dalam bahasa latin oleh seorang Italia yang bernama Gerard pada abad ke-12. Selama 5 abad berikutnya buku tersebut menjadi rujukan utama untuk perkembangan medis di Eropa khususnya ilmu bedah.IBNU SINANama lengkap Ibnu Sina adalah Abu Ali Husain bin Abdullah bin Hasan bin Ali bin Sina. Dikalangan masyarakat barat ia dikenal dengan nama Avicienna. Selain sebagai ahli kedokteran, Ibnu Sina juga dikenal sebagai filosof, psikolog, pujangga, pendidik dan sarjana Muslim yang hebat.Ibnu Sina lahir pada bulan Shafar 370 H atau di bulan Agustus 985 M. Keluarga Ibnu Sina kebanyakan bekerja dengan mengabdi pada negara. Ayahnya bekerja di pemerintahan, selain itu juga sebagai pendidik.Sesungguhnya Ibnu Sina adalah salah seorang tokoh besar Islam. Ia adalah filosof dari timur. Hal itu bukan saja diakui orang-orang Arab melainkan juga ilmuwan barat. Menurut mereka Ibnu Sina adalah orang yang jenius, cerdik, dan pintar. Selain terkenal sebagai ahli kedokteran, ia juga seorang ahli filsafat, astronom dan ahli ilmu jiwa (psikolog handal).Diantara tulisan Ibnu Sina yang cukup terkenal adalah al-Qanun (Kedokteran), al-Syifa, al-Isyarat (filsafat), dan as-Siyasah (pendidikan). Bahkan Al-Qanun dijadikan salah satu literatur utama ilmu kedokteran pada sejumlah universitas Eropa hingga abad 18. Ibnu Sina juga menemukan obat-obatan dari tumbuh-tumbuhan yang berguna bagi kesehatan umat manusia. Bahkan ia adalah seorang dokter yang pertama kali melakukan penyuntikan dibawah kulit pasien, dan menggunakan cara pembiusan untuk mengobati luka. Apa yang dilakukan Ibnu Sina tersebut jauh lebih maju daripada yang terjadi di negara-negara Eropa saat itu yang masih menganut takhayul dan sihir dalam mengobati berbagai penyakit. Yang terjadi di Eropa saat itu adalah zaman kegelapan, konon apabila ada orang sakit, ia disalib pada sebatang pohon. Kemudian tabib atau dukun memukulinya dengan kejam sampai setan atau roh halus lainnya keluar dari tubuh orang tersebut. Menurut mereka, setan dan roh halus itulah penyakitnya.Berikut ini adalah daftar buku-buku yang dihasilkan oleh Ibnu Sina :

1.Al-Qanun (Aturan) 10 jilid2.Al-Syifa (Penyembuhan atau Pengobatan) 8 jilid3.Al-Isyarat (Petunjuk) 1 jilid4.AL-Majmu (Himpunan) 1 jilid5.Al-Biir wa a-l Itsm (Perbuatan baik dan dosa) 2 jilid6.Al-Arshad al-Kulliyyat (Petunjuk Lengkap) 1 jilid7.Al-Hashil wa Al-Mahshul (pokok-pokok) 2 jilid8.An-Najad (pembebasan) 3 jilid9.Al-Inshaf (keputusan) 20 jilid10.Al-Hidayat (petunjuk) 1 jilidIBNU RUSYDbnu Rusyd adalah seorang ilmuwan muslim yang cerdas dan menguasai banyak bidang ilmu, seperti al-Quran, fisika, kedokteran, biologi, filsafat, dan astronomi. Ibnu Rusyd lahir pada tahun 1198 di Kordoba, Spanyol. Di Barat, ia dikenal dengan nama Averroes. Ayah Ibnu Rusyd adalah seorang ahli hukum yang cukup berpengaruh di Kordoba. Sementara itu, banyak saudaranya menduduki posisi penting di pemerintahan. Latar belakang keluarganya itulah yang sangat mempengaruhi proses pembentukan tingkat intelektualitas Ibnu Rusyd di kemudian hari. Ibnu Rusyd adalah seorang tokoh perintis ilmu jaringan tubuh (histology). Ia pun berjasa dalam bidang penelitian pembuluh darah dan penyakit cacar. Di sela-sela kesibukannya sebagai seorang dokter dan hakim agung, Ibnu Rusyd menyempatkan diri menulis. Ia menghasilkan lebih dari dua puluh buku kedokteran. Salah satunya adalahal-Kulliyyat fi al-Thibb, yang kemudian diterjemahkan dalam bahasa Latin. Buku yang merupakan ikhtisar kedokteran yang terlengkap pada zamannya ini diterbitkan di Padua pada tahun 1255. Sementara itu, salinannya dalam versi bahasa Inggris dikenal dengan judulGeneral Rules of Medicine. Salinan tersebut sempat dicetak ulang sebanyak beberapa kali di Eropa. Para penulis sejarah mengungkapkan kedalaman pemahaman Ibnu Rusyd dalam bidang kedokteran dengan berkata, Fatwanya dalam ilmu kedokteran dikagumi sebagaimana fatwanya dalam fikih. Semua itu disebabkan kedalaman filsafat dan ilmu kalamnya.AL-RAZIDilahirkan di bandar al-Rayy, utara Teheran, Iran, pada 864 M, Ar Razi yang bernama lengkap Abu Bakar Muhammad bin Zakaria Ar Razi itu sejak kecil telah menunjukkan minat yang besar terhadap ilmu pengetahuan. Mula pelajari pengobatan setelah berusia 30 tahun. Abu Bakar Muhammad bin Zakaria ar-Razi (Persia: ) atau dikenali sebagai Rhazes di dunia barat merupakan salah seorang pakar sains Iran yang hidup antara tahun 864 930. Ia lahir di Rayy, Teheran pada tahun 251 H./865 dan wafat pada tahun 313 H/925.Ar-Razi sejak muda telah mempelajari filsafat, kimia, matematika dan kesastraan. Dalam bidang kedokteran, ia berguru kepada Hunayn bin Ishaq di Baghdad. Selain menjadi dokter, tokoh yang dikenal pula dengan kerendahan hatinya ini tak kurang mengoptimalkan pengabdiannya dengan mengajar.Tercatat, para mahasiswanya tak hanya berdatangan dari berbagai penjuru dunia Islam, tapi juga dari negara-negara Barat. Setiap kuliahnya selalu dipadati para mahasiswa. Dan patut dicatat, Ar Razi menerapkan metode perkuliahan yang bisa dikata unik tapi sangat mendidik. Yakni perkuliahan diatur sedemikian rupa agar beberapa penceramah senior dan yunior dapat membahas berbagai macam pertanyaan yang mampu mereka jawab, dan hanya merujuk kepadanya jika persoalan-persoalan yang melampaui batas jangkauan pengetahuan mereka. Tampaknya, cara ini pula yang kini banyak dikembangkan di mayoritas universitas terkemuka di Barat dan sebagian di dunia Timur.Buku ar-Razi yaituAl-Judari wal-Hasbah(Cacar dan Campak) adalah buku pertama yang membahas tentang cacar dan campak sebagai dua wabah yang berbeda. Buku ini kemudian diterjemahkan belasan kali ke dalamLatindan bahasa Eropa lainnya. Cara penjelasan yang tidak dogmatis dan kepatuhan pada prinsipHippokratesdalam pengamatan klinis memperlihatkan cara berpikir ar-Razi dalam buku ini.Berikut ini adalah penjelasan lanjutan ar-Razi: "Kemunculan cacar ditandai oleh demam yang berkelanjutan, rasa sakit pada punggung, gatal pada hidung dan mimpi yang buruk ketika tidur. Penyakit menjadi semakin parah ketika semua gejala tersebut bergabung dan gatal terasa di semua bagian tubuh. Bintik-bintik di muka mulai bermunculan dan terjadi perubahan warna merah pada muka dan kantung mata. Salah satu gejala lainnya adalah perasaan berat pada seluruh tubuh dan sakit pada tenggorokan."Ibnu NafisIbnu an-Nafis(lahir diDamaskus(kini wilayahSuriah) tahun1210 meninggal diKairo(kini wilayahMesir),17 Desember1288pada umur 77/78 tahun) merupakan orang pertama yang secara akurat mendeskripsikanperedaran darahdalam tubuh manusia (pada1242). Penggambaran kontemporer proses ini telah bertahan. Khususnya, ia merupakan orang pertama yang diketahui telah mendokumentasikan sirkuitparu-paru. Secara besar-besaran karyanya tak tercatat sampai ditemukan diBerlinpada1924.eperti disinggung di atas, Ibnu Nafis menemukan teori peredaran darah paru-paru terungkap dalam karyanya berjudul Syarah Tasyrif Qonuun (Penjelasan Kitab Qanun). Karya Nafis ini merupakan penjelasan lebih lanjut dari uraian anatomi Ibnu Sina (w.1037) dalam kitabnya Al Qanuun. Dalam bukunya tersebut, Ibnu Nafis antara lain menulis, secara terperinci paru-paru itu terdiri dari unsur-unsur: cabang-cabang trachea (buluh pernafasan), cabang-cabang arteria venosa dan cabang-cabang vena arteriosa. Ketiga unsur-unsur tersebut dirangkaikan oleh jaringan lunak berpori.Pentingnya vena arteriosa bagi paru-paru, tulis Nafis, ada;ah membawa darah yang telah dimurnikan dan dihangatkan oleh jantung bagian kanan. Darah tersebut lalu mengalir dalam cabang-cabang terhalus vena arteriosa hingga kantung-kantung udara (atau yang lebih populer dengan nama alveolus MS), sehingga bercampur dengan udara dan bergabung dengannya.Sementara fungsi arteri venosa untuk paru-paru dengan demikian adalah membawa udara yang telah bergabung dengan darah, dari paru-paru dengan ke bilik kiri jantung. Di tempat inilah dihasilkan substansi vital dari percampuran dan gabungan tersebut.2) HARUS MENGACU PADA AJARAN AL-QURAN DAN AS-SUNAH.Kedokteran sebagai Salah Satu Ilmu Ajaran IslamAllah SWT adalah Tuhan yang Maha adil. Sebagai salah satu bentuk konsekuensi logis dari keadilan Allah SWT ini, Allah SWT menciptakan segala sesuatu dengan berpasang-pasangan. Malam diciptakan berpasangan dengan penciptaan siang, laki-laki diciptakan berpasangan dengan penciptaan perempuan. Lalu, ketika Allah menciptakan muda, Allah pun juga menciptakan tua. Nah, bagaimana dengan kondisi sakit manusia? Sebagaimana disebutkan di awal, Allah SWT adalah Tuhan Yang Maha Adil sehingga tidak mungkin Allah SWT menciptakan keadaan sakit tanpa memberikan keadaan sehat maupun usaha-usaha penyembuhanuntuk meraih kesehatan ituKesehatan adalah anugerah Allah SWT yang sangat penting untuk perjalanan hidup manusia. Tanpa kesehatan, manusia tidak akan dapat melakukan segala sesuatu dengan optimal. Bayangkan saja, pelari maraton yang sepintas tampak hebat itu, dalam sekejap ia akan kehilangan kekuatannya ketika ia mengalami fraktur tulang. Seorang pemain piano, mungkin akan kehilangan kepiawaiannya dalam bermain piano ketika jari-jarinya kaku untuk digerakkan. Bahkan seorang Firaun yang mengaku sebagai tuhan pun, bisa kehilangan segalanya ketika respirasinya terganggu saat ia tenggelam di Laut Merah. Dan oleh karena betapa pentingnya kesehatan itu, ilmu kedokteran menjadi ilmu yang aplikasinya tidak mungkin lepas dari kehidupan manusia sampai kapanpun, sehingga mempelajarinya adalah satu aktivitas mulia yang diakui semua pihak, terlebih Islam.Apa bukti bahwa Islam mengajarkan ilmu kedokteran?Dari beberapa penelitian modern, diketahui bahwa madu memiliki nilai gizi yang baik untuk kesehatan. Khasiat madu sangat berkaitan dengan kandungan gulanya yang tinggi, yakni fruktosa, glukosa,dan sukrosa. Sementara kandungan asam aminonya cukup beragam, baik asam amino essensial maupun non essensial, dan unsur kandungan lainnya, seperti enzim pencernaan, vitamin yang terdapat dalam madu yang beragam yakni vitamin B1, B2, B3, B6, dan vitamin C. Di samping itu, mineral yang terdapat dalam madu juga merupakan sumber ideal bagi tubuh manusia karena proporsi dan jumlah mineral madu mendekati kadar mineral yang dalam darah manusia. Diketahui pula, madu mengandung zat antibiotik dan dapat digunakan sebagai desinfektan ringan.Ulasan tersebut ternyata sesuai dengan firman Allah SWT dalam QS. An-Nahl: 69. Dalam ayat tersebut dijelaskan bahwa madu adalah minuman yang mengandung berbacam-macam obat. Padahal sebagaimana diketahui Al-Quran lebih dahulu ada dari pada hasil penelitian seperti yang telah diulas di atas.Kemudian makanlah dari tiap-tiap (macam) buah-buahan dan tempuhlah jalan Tuhanmu yang telah dimudahkan (bagimu). Dari perut lebah itu ke luar minuman (madu) yang bermacam-macam warnanya, di dalamnya terdapat obat yang menyembuhkan bagi manusia. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda (kebesaran Tuhan) bagi orang-orang yang memikirkan. (QS. An-Nahl: 69)3) Bagi awam yang sama sekali buta tentang kesehatan dan proses pengobatan penyakit, ada kalanya Dokter dipandang sebagai manusia setengah Dewa, karena siapapun dia kalau disebut Dokter tentu mampu menyembuhkan segala penyakit. Dan yang disebut penyakit, itu mesti berupa keluhan rasa tidak nyaman tubuh dalam kesehariannya. Bagi mereka Dokter yang pinter adalah yang bisa menyembuhkan atau menghilangkan rasa sakit itu, apakah itu dengan obat simptomatik, atau obat yang menyembuhkan penyebab rasa sakit, atau hanya dengan mengajak omong-omong tentang keluhannya, kemudian memberi obat placebo, atau vitamin sederhana untuk memuaskan si pasien. Yang penting kenyataannya rasa sakitnya sudah bisa hilang.5. Dokter merupakanrole modelbagi masyarakat. Profesi dokter yang berinteraksi langsung dengan masyarakat memberikan potret inspirasi sendiri bagi masyarakat mengenai sosok dokter. Dokter memainkan peran yang cukup krusial dalam pembangunan negara karena keterlibatannya langsung dengan masyarakat. Masyarakat banyak terinspirasi dari dokternya. Menjadi dokter adalah suatu pengabdian. Pengabdian untuk masyarakat, untuk bangsa, untuk ilmu pengetahuan, untuk agama, dan untuk diri sendiri. Dan melaksanakan suatu pengabdian tersebut membutuhkan keteguhan hati dan mental yang kuat, karena suatu hal yang ideal tidak akan tercapai dengan mudah.di beberapa universitas di Indonesia, dilengkapi kembali menjadiSeven Star Doctor.Dalam konsep-konsep tersebut, disebutkan profil ideal seorang dokter meliputicare provider, decision maker, communicator, community leader, manager, researcherdan memilikifaith and pietyFaith & piety: Ada yang berpendapat bahwa menjadi dokter artinya menjadi penerus tangan tuhan. Bagi masyarakat, dokter merupakan orang yang wah, karena kemampuannya menyembuhkan penyakit dan pengetahuannya. Paradigma ini dapat menjerumuskan dokter menjadi sombong dan merasa bisa melakukan segalanya. Sikap tersebut harus dihindari oleh dokter. Seorang dokter harus menanamkan di pikirannya, bahwa segala sesuatu di bumi ini merupakan ciptaan Allah Swt, dan segala sesuatunya telah ditakdirkan. Menjadi dokter tidak menjadikannya sebagai Tuhan, namun seharusnya menjadikannya bijaksana.6) modalitas dokter muslim: Kita harus memiliki modalitas pengobatan berbasis Islam yang akan kita gunakan sebagai cara untuk mengobati pasien. Nah apa saja pengobatan berbasis islam? Sebenarnya tidak usah jauh2, bahwa sholat yang kita lakukan selama ini juga ada manfaatnya bagi kesehatan, misalnya saja pada saat sujud posisi jantung ada diatas otak shg darah ky oksigen dpt mengalir ke otak secara maksimal shg kita dapat berpikir dengan jernih, lalu selain itu juga dapat mencegah penyakit wasir