lkjip tahun 2018 - e-sakip.kaltaraprov.go.idi i kata pengantar puji syukur kami panjatkan kehadirat...

48
1 LKjIP TAHUN 2018

Upload: others

Post on 18-Jan-2020

4 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

1

LKjIP

TAHUN

2018

ii

L IKHTISAR EKSEKUTIF

aporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) adalah laporan kinerja tahunan

yang berisi pertanggungjawaban kinerja instansi dalam mencapai

tujuan/sasaran strategis. Laporan ini berisi ikhtisar pencapaian sasaran strategis

sebagaimana yang ditetapkan dalam dokumen Perjanjian Kinerja (PK) dan

dokumen perencanaan, sebagai perwujudan kewajiban suatu instansi pemerintah

untuk mempertanggungjawabkan keberhasilan dan kegagalan pencapaian tujuan

dan sasaran organisasi yang telah ditetapkan.

Pengukuran kinerja sasaran strategis dilakukan berdasarkan tingkat

pencapaian indikator kinerja yang telah ditetapkan dalam Perjanjian Kinerja

Sekretariat Daerah Provinsi Kalimantan Utara Tahun 2018. Pada tahun 2018

Sekretariat Daerah Provinsi Kalimantan Utara telah menyusun dan melaksanakan

Perjanjian Kinerja (PK) yang terdiri dari 2 (dua) sasaran strategis dengan 5 (lima)

indikator kinerja sasaran, yang dilaksanakan oleh 9 (sembilan) biro yang ada di

Sekretariat Daerah. Dari 5 (lima) indikator kinerja sasaran tersebut, merupakan

Indikator Kinerja Utama (IKU) Pemerintah Provinsi Kalimantan Utara selama 5 (lima)

tahun kedepan.

Capaian Kinerja Sasaran Strategis Sekretariat Daerah Provinsi Kalimantan

Utara Tahun 2018 telah mencapai (89,28%), pelaksanaan sasaran strategis

Sekretariat Daerah didukung 16 program dengan jumlah anggaran Rp.

77.571.787.584,50 realisasi anggaran dalam menunjang capaian sasaran satrategis

sebesar Rp. 69.252.669.412,00 prosentasi realisasi keuangan masuk dalam kategori

Sangat baik, Efesiensi capaian kinerja sasaran strategis atas pengunaan sumberdaya

sebesar 100%.

i

i

KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, Tuhan Yang Maha Esa berkat

limpahan nikmat dan karunia-Nya penyusunan Laporan Kinerja Instansi Pemerintah

(LKjIP) Sekretariat Daerah Provinsi Kalimantan Utara Tahun 2018 dapat diselesaikan.

LKjIP ini mempunyai makna yang sangat penting sebagai suatu media

hubungan kerja organisasi yang berisi informasi dan data yang telah diolah. Selain itu

LKjIP merupakan wujud tertulis pertanggungjawaban suatu organisasi kepada

pemberi wewenang dan mandat untuk menjalankan kegiatan dan pengunaan

anggaran. Laporan Kinerja Instansi Pemerintah ini disusun berpedoman pada

ketentuan dalam Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi

Birokrasi Nomor 53 Tahun 2014 Tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja,

Pelaporan Kinerja dan Tata Cara Reviu Atas Laporan Kinerja Instansi Pemerintah.

Keberhasilan pembangunan di Provinsi Kalimantan Utara sebagaimana

dituangkan dalam dokumen ini, merupakan wujud kerja keras seluruh aparatur

pemerintah daerah di lingkungan Provinsi Kalimantan Utara termasuk peran

Sekretariat Daerah dan dukungan serta partisipasi masyarakat dan berbagai

elemen kemasyarakatan, dunia usaha dan pendidikan yang telah memberikan

sumbangsihnya untuk kemajuan Provinsi Kalimantan Utara.

Demikian Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) Tahun 2018 ini disusun,

semoga dapat menjadi bahan evaluasi kinerja guna perbaikan Sistem Akuntabilitas

Kinerja Instansi Pemerintah (SAKIP) Sekretariat Daerah Provinsi Kalimantan Utara.

Tanjung Selor, 25 Maret 2019

Sekretaris Daerah

Dr. H. SURIANSYAH, M.AP

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR……………………………………………………………… i

IKHTISAR EKSEKUTIF……………………………………………………………. ii

DAFTAR ISI……………………………………………………………………….. iii

BAB I : PENDAHULUAN………………………………………………… 1

A. Latar Belakang………………………………………….... 1

B. Landasan Hukum……………………………………….... 1

C. Maksud dan Tujuan……………………………………… 2

D. Aspek Strategi Organisasi………………………………… 3

E. Permasalahan Utama Organisasi………………………… 17

F. Sistematika Penulisan…………………………………….. 21

BAB II : PERENCANAAN KINERJA………………………………………. 23

A. Ikhtisar Perjanjian Kinerja.……………………………….. 23

B. Program dan Anggaran….……………………………….. 24

BAB III : AKUNTABILITAS KINERJA………………………………………. 27

A. Capaian Kinerja Organisasi……………………………… 27

B. Evaluasi dan Analisis Capaian Kinerja Tahun 2018…… 31

BAB IV : PENUTUP………………………………………………………… 42

LAMPIRAN

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Berdasarkan Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur

Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis

Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Tata Cara Reviu Atas Laporan Kinerja

Instansi Pemerintah, Laporan Kinerja Instansi Pemerintah adalah laporan kinerja

tahunan yang berisi pertanggungjawaban kinerja suatu instansi dalam mencapai

tujuan/sasaran strategis instansi. Laporan ini berisi ikhtisar pencapaian sasaran

sebagaimana yang ditetapkan dalam dokumen penetapan kinerja dan dokumen

perencanaan.

LKjIP Tahun 2018 yang disusun oleh Sekretariat Daerah Provinsi Kalimantan

Utara ini bermanfaat sebagai bahan evaluasi akuntabilitas kinerja bagi pihak yang

membutuhkan, penyempurnaan dokumen perencanaan periode yang akan datang,

penyempurnaan pelaksanaan program dan kegiatan yang akan datang serta sebagai

penyempurnaan berbagai kebijakan yang diperlukan.

B. Landasan Hukum

Dasar hukum dalam penyusunan LKjIP Sekretariat Daerah Provinsi

Kalimantan Utara Tahun 2018 sebagai berikut:

1. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2012 tentang Pembentukan Provinsi

Kalimantan Utara (Lembaran Negara Republik Indonesia 2012 Nomor 229,

Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2012 nomor 5362);

2. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah

(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 244, Tambahan

Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5587), sebagaimana telah diubah

beberapa kali terakhir dengan Undang–Undang Nomor 9 Tahun 2015 tentang

Perubahan Kedua Atas Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang

Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015

Nomor 58, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5679);

3. Instruksi Presiden Nomor 7 Tahun 1999 tentang Akuntabilitas Kinerja Instansi

Pemerintah;

2

4. Peraturan Presiden Nomor 29 Tahun 2014 tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja

Instansi Pemerintah;

5. Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi

Birokrasi Nomor 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja,

Pelaporan Kinerja dan Tata Cara Reviu atas Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (

Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 1842);

6. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor Permendagri 86 Tahun 2017

tentang Tata Cara Perencanaan, Pengendalian dan Evaluasi Pembangunan

Daerah, Tata Cara Evaluasi Rancangan Peraturan Daerah Tentang Rencana

Pembangunan Jangka Panjang Daerah dan Rencana Pembangunan Jangka

Menengah Daerah, Serta Tata Cara Perubahan Rencana Pembangunan Jangka

Panjang Daerah, Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah, dan Rencana

Kerja Pemerintah Daerah;

7. Peraturan Daerah Kalimantan Utara Nomor 6 Tahun 2017 tentang Anggaran

Pendapatan dan Belanja Daerah Tahun Anggaran 2018 (Lembaran Daerah

Provinsi Kalimantan Utara Tahun 2017 Nomor 6);

8. Peraturan Gubernur Kalimantan Utara Nomor 7 Tahun 2014 tentang Organisasi

dan Tata Kerja Sekretariat Daerah Provinsi Kalimantan Utara sebagaimana telah

diubah dengan Peraturan Gubernur Kalimantan Utara Nomor 41 Tahun 2014

Tentang Perubahan Kedua Peraturan Gubernur Kalimantan Utara Nomor 7

Tahun 2014 tentang Organisasi dan Tata Kerja Sekretariat Daerah Provinsi

Kalimantan Utara.

9. Peraturan Daerah Nomor 12 Tahun 2018 tentang Perubahan Anggaran

Pendapatan dan Belanja Daerah Provinsi Kalimantan Utara Tahun Anggaran

2018;

10. Peraturan Gubernur Kalimantan Utara Nomor 112 Tahun 2017 tentang

Penjabaran Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Tahun Anggaran 2018

(Berita Daerah Provinsi Kalimantan Utara Tahun 2017 Nomor 112;

C. Maksud dan Tujuan

Maksud penyusunan LKjIP adalah:

1. Menilai tingkat capaian kinerja dari program/kegiatan yang telah dilaksanakan

pada tahun anggaran yang lalu.

2. Mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi keberhasilan dan kegagalan

pelaksanaan program/kegiatan.

3. Menyusun strategi agar mencapai tingkat capaian kinerja yang optimal terhadap

pelaksanaan program/kegiatan yang akan datang.

Tujuan penyusunan LKjIP adalah:

1. Memberikan informasi kinerja yang terukur kepada pemberi mandat

atas kinerja yang telah dan seharusnya dicapai sebagai bentuk

pertanggungjawaban.

3

2. Sebagai upaya perbaikan berkesinambungan bagi instansi pemerintah untuk

peningkatan kinerja.

3. Mewujudkan penyelenggaraan pemerintahan negara dan pembangunan yang

berdasarkan prinsip-prinsip good governance.

D. Aspek Strategis Organisasi

1. Visi dan Misi

Seiring dengan Pelantikan telah dilantiknya Gubernur dan Wakil Gubernur

terpilih periode 2016-2021 maka telah ditetapkan visi dan misi, sebagai berikut:

Visi Gubernur:

“BERPADU DALAM KEMAJEMUKAN UNTUK MEWUJUDKAN KALTARA 2020

YANG MANDIRI, AMAN, DAN DAMAI, DENGAN DIDUKUNG

PEMERINTAHAN YANG BERSIH DAN BERWIBAWA”

Untuk mewujudkan visi yang telah ditetapkan, ada tiga misi yang akan

dilaksanakan lima tahun ke depan yaitu:

1. Mewujudkan Provinsi Kalimantan Utara yang Mandiri

2. Mewujudkan Provinsi Kalimantan Utara yang Aman dan Damai

3. Mewujudkan Pemerintahan Provinsi Kalimantan Utara yang bersih dan

berwibawa

Titik berat pada Sekretariat Dearah adalah menjalankan Misi Mewujudkan

Pemerintah Provinsi Kalimantan Utara yang bersih dan berwibawa dan bagian

dari misi tersebut adalah:

1. Mewujudkan pemerintahan yang bersih, transparan dan berkompeten

2. Menjadi pelayan masyarakat dalam pelayanan public.

3. Meningkatkan kualitas pendidikan, pelayanan kesehatan, perijinan, dan

kependudukan yang bebas suap dan gratifikasi.

Berdasarkan visi dan misi Gubernur Kalimantan Utara periode 2016 -2021

tersebut di atas, maka Sekretariat Daerah sebagai Satuan Kerja Perangkat Daerah

memiliki fungsi strategis karena mempunyai tugas dan kewajiban membantu

Gubernur dalam menyusun kebijakan dan mengkoordinasikan dinas daerah dan

4

lembaga teknis daerah. Adapun fungsi Sekretariat Daerah dalam kaitannya

pencapaian visi dan misi Gubernur periode 2016-2021 adalah sebagai berikut:

1. Penyusunan Kebijakan Pemerintahan Daerah;

2. Pengkoordinasian Pelaksanaan Tugas Dinas Daerah Dan Lembaga Teknis

Daerah;

3. Pemantauan Dan Evaluasi Pelaksanaan Kebijakan Pemerintah Daerah;

4. Pembinaan Administrasi Dan Aparatur Pemerintahandaerah;

5. Pelaksanaan Tugas Lain Yang Diberikan Oleh Gubernur Sesuai Dengan Tugas

Dan Fungsinya

2. Letak Geografi

Provinsi Kalimantan Utara adalah Provinsi ke-34 dan merupakan Provinsi

termuda di Negara Kesatuan Republik Indonesia. Provinsi Kalimantan Utara

terletak di paling Utara Pulau Kalimantan atau yang sering disebut Pulau Borneo

(Borneo Island), yang merupakan bagian dari wilayah Benua Asia.

Secara garis besar penduduk Provinsi Kalimantan Utara terdiri dari: Suku

Bulungan, Suku Tidung, Suku Dayak, Suku Banjar, Suku Bugis, Suku Jawa, Suku

Sunda, NTT, NTB dan Etnis Tionghoa.

Berdasarkan garis bujur dan garis lintang bumi, Provinsi Kalimantan Utara

terletak pada antara 3° 12’ 02” - 3° 46’ 41” Lintang Utara (LU) dan 116° 42’ 50” -

117° 49’ 50” Bujur Timur.

Gambar 1.1 Peta Provinsi Kalimantan Utara

5

3. Pembagian Wilayah Administratif

Provinsi Kalimantan Utara memiliki luas wilayah administrative ±75.46,70

km2 dan jumlah penduduk sebanyak 691.803 Jiwa dengan luas wilayah laut

mencapai 11.579 km2. Provinsi ini terdiri dari 4 Kabupatendan 1 Kota, yaitu:

1. KabupatenBulungan;

2. Kota Tarakan;

3. KabupatenMalinau

4. KabupatenNunukan; dan

5. KabupatenTanaTidung.

Tabel 1.1.

Luas Wilayah dan Jumlah Penduduk

Provinsi Kalimantan Utara

NO KABUPATEN/KOTA LUAS WILAYAH JUMLAH PENDUDUK

1. TARAKAN 657,33 Km2 228.720 Jiwa

2. BULUNGAN 13.181,92 Km2 136.619 Jiwa

3. NUNUKAN 14.247,50 Km2 178.975Jiwa

4. MALINAU 42.620,70 Km2 79.903Jiwa

5. TANA TIDUNG 4.828,58 Km2 24.190Jiwa

Sumber Data : DKB II 2018 Ditjen Dukcapil Kementerian Dalam Negeri RI

4. Sejarah dan Profil Pejabat di Lingkup Pemerintah Provinsi Kalimantan Utara

Terbentuknya Provinsi Kalimantan Utara melalui proses panjang yang

diwacanakan sejak tahun 2000. Provinsi Kalimantan Utara secara resmi

terbentuk sejak ditandatanganinya Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2012

tentang Pembentukan Provinsi Kalimantan Utara pada tanggal 16 November

2012 oleh Presiden RI Susilo Bambang Yudhoyono.

6

RUU pembentukan Provinsi Kalimantan Utara ini sebelumnya telah

disetujui oleh Rapat Paripurna DPR pada 25 Oktober 2012 untuk disahkan

menjadi undang-undang (UU). Sejak terbit UU No. 20 Tahun 2012 maka resmi

terbentuk Provinsi Kalimantan Utara sebagai provinsi ke 34 di Indonesia. Pada

tanggal 22 April 2013 Penjabat Gubernur Kalimantan Utara yaitu Irianto Lambrie

dilantik oleh Menteri Dalam Negeri Gamawan Fauzi di Jakarta.

Tujuan pembentukan provinsi ini adalah untuk mendorong peningkatan

pelayanan dibidang pemerintahan, pembangunan dan kemasyarakatan,

memperpendek rentang kendali (span of control) pemerintahan, terutama di

kawasan perbatasan. Pemerintah Pusat berharap dengan adanya pemerintahan

provinsi, permasalahan di perbatasan utara Kalimantan dapat langsung dikontrol

dan dikendalikan oleh pemerintah pusat dan daerah. Diharapkan juga dengan

adanya Provinsi Kaltara dapat meningkatkan perekonomian warga Kalimantan

Utara yang berada di dekat perbatasan dengan negara-negara tetangga.

Pada saat dibentuknya, wilayah Kaltara terbagi 5 wilayah administrasi yang

terdiri atas 1 kota dan 4 kabupaten yakni Kota Tarakan, Kabupaten Bulungan,

Malinau, Nunukan, dan Kabupaten Tana Tidung. Seluruh wilayah tersebut

sebelumnya merupakan bagian dari wilayah Kalimantan Timur. Berdasarkan

bunyi Pasal 7 Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2012, Kaltara beribukota

Tanjung Selor yang berada di Kabupaten Bulungan.

Meskipun terhitung daerah otonomi baru, Provinsi Kalimantan Utara

memiliki beberapa pemimpin terdahulu sebelum secara resmi ditentukan melalui

Pemilihan Umum pada tahun 2015, yaitu :

1) Dr. Ir. H. Irianto Lambrie, M.M

Berdasar pada Keputusan Presiden Nomor 48/P Tahun 2013 tentang

Pengangkatan PJ Gubernur Kalimantan Utara, Dr. Ir. H. Irianto Lambrie,

M.M resmi menjabat sebagai PJ Gubernur Kalimantan Utara. Beliau

menjabat sejak tanggal 22 April 2013 sampai dengan 22 April 2015.

2) Drs. Triyono Budi Sasongko, M.Si

7

Berdasar pada Keputusan Presiden Nomor 36/P Tahun 2015 tentang

Pemberhentian dan Pengangkatan Penjabat Gubernur Kalimantan Utara,

Drs. Triyono Budi Sasongko, M.Si resmi menjabat sebagai Gubernur

Kalimantan Utara. Beliau menjabat sejak tanggal 22 April 2015 sampai

dengan 12 Februari 2016.

5. Organisasi Perangkat Daerah

a. Perkembangan Kelembagaan

Kelembagaan Pemerintah Provinsi Kalimantan Utara terus berkembang

secara progesif dan dinamis sesuai dengan kebutuhan dan peraturan yang

berlaku. Sejak berdirinya Provinsi Kalimantan Utara sampai dengan saat ini,

perkembangan kelembagaan Dinas/Daerah/Biro secara umum terbagi

menjadi 3 periode yaitu periode 2013-2014, periode 2014-2017 dan periode

2017 s/d sekarang.

a. Periode 2013-2014

Pada periode ini susunan perangkat daerah terdiri dari 14 perangkat

daerah dan 7 Biro Sekretariat Daerah.

b. Periode 2014-2017

Pada periode ini susunan perangkat daerah terdiri dari 21 perangkat

daerah dan 8 Biro Sekretariat Daerah serta 7 UPTD.

c. Periode 2017 s/d sekarang

Pada periode ini susunan perangkat daerah terdiri atas 31 perangkat

daerah, 9 Biro Sekretariat Daerah dan 13 UPTD.

Pada awal Januari tahun 2018 ini, berdasarkan Surat Menteri Dalam

Negeri Nomor 061/01/SJ tanggal 02 Januari 2018 perihal Rekomendasi

Pembentukan Cabang Dinas dan UPTD di Lingkungan Pemerintah Provinsi

Kalimantan Utara, Kementerian Dalam Negeri memberikan persetujuan atas

pembentukan 3 Cabang Dinas dan 7 UPTD baru. Selain itu, disampaikan

juga penyetujuan usulan 13 UPTD sebelumnya serta tidak ada penurunan

tipe klasifikasi ataupun pembekuan UPTD di Lingkungan Pemerintah Provinsi

Kalimantan Utara.

8

Gambar 1.2 Perkembangan Kelembagaan Provinsi Kalimantan Utara

b. Tugas Pokok dan Fungsi Sekretariat Daerah Provinsi Kalimantan Utara

Sekretariat Daerah Provinsi Kalimantan Utara dibentuk berdasarkan

Peraturan Gubernur Kalimantan Utara Nomor 18 Tahun 2016 tentang

Organisasi dan Tata Kerja Sekretariat Daerah Provinsi Kalimantan Utara.

Berdasarkan Peraturan Gubernur Kalimantan Utara Nomor 18 Tahun 2016

Pasal 3, Sekretariat Daerah Provinsi Kalimantan Utara mempunyai tugas yaitu

membantu Gubernur Kalimantan Utara dalam penyusunan kebijakan dan

pengoordinasian administratif terhadap pelaksanaan tugas Perangkat Daerah

serta pelayanan administratif.

Dalam melaksanakan tugas dan kewajiban tersebut, Berdasarkan

Peraturan Gubernur Kalimantan Utara Nomor 18 Tahun 2016 pasal 4,

Sekretariat Daerah Provinsi Kalimantan Utara menyelenggarakan fungsi

sebagai berikut :

1. Pengoordinasian penyusunan kebijakan Daerah;

2. Pengoordinasian pelaksanaan tugas Perangkat Daerah;

3. Pemantauan dan evaluasi pelaksanaan kebijakan Daerah;

4. Pelayanan administratif dan pembinaan Aparatur Sipil Negara pada instansi

Daerah; serta

5. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Gubernur yang berkaitan

dengan tugas dan fungsinya.

0

5

10

15

20

25

30

35

Periode 2013-

2014

Periode 2014-

2017

Periode 2017 s/d

sekarang

SKPD

Biro

UPTD

9

b.1 Struktur Organisasi Sekretariat Daerah Provinsi Kalimantan Utara

Mengacu pada Peraturan Gubernur Kalimantan Utara Nomor 18

Tahun 2016 tentang Organisasi dan Tata Kerja Sekretariat Daerah Provinsi

Kalimantan Utara, Sekretariat Daerah sebagaimana dimaksud pada ayat (1)

dipimpin oleh Sekretaris Daerah yang berkedudukan di bawah dan

bertanggung jawab kepada Gubernur. Sekretariat Daerah dalam

melaksanakan tugasnya dibantu oleh Asisten Daerah. Asisten Daerah

berkedudukan dibawah dan bertanggung jawab kepada Sekretaris Daerah.

Sekretaris Daerah, membawahi:

1. Asisten Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat (Asisten I),

membawahi:

i. Biro Pemerintahan Umum

1) Bagian Otonomi Daerah;

a) Sub Bagian Administrasi Pejabat Negara dan Legislatif;

b) Sub Bagian Evaluasi dan Pelaporan;

c) Sub Bagian Fasilitasi Urusan Pemerintahan.

2) Bagian Penataan Daerah dan Pertanahan;

a) Sub Bagian Penataan dan Pengembangan Wilayah;

b) Sub Bagian Batas Daerah dan Toponimi;

c) Sub Bagian Fasilitasi Pertanahan.

3) Bagian Administrasi dan Pemerintahan Umum.

a) Sub Bagian Administrasi Pemerintahan;

b) Sub Bagian Dekonsentrasi dan Tugas Pembantuan;

c) Sub Bagian Tata Usaha Biro.

ii. Biro Hukum

1. Bagian Produk Hukum Daerah;

a) Sub Bagian Peraturan Daerah dan Keputusan Kepala

Daerah;

b) Sub Bagian Peraturan Kepala Daerah.

2. Bagian Bantuan Hukum dan Hak Asasi Manusia.

a) Sub Bagian Bantuan Hukum dan Hak Asasi Manusia;

10

b) Sub Bagian Penyuluhan Hukum.

3. Bagian Pembinaan, Pengawasan dan Informasi Hukum.

a) Sub Bagian Pembinaan dan Pengawasan;

b) Sub Bagian Dokumentasi dan Informasi Hukum;

c) Sub Bagian Tata Usaha Biro.

iii. Biro Kesejahteraan Rakyat

1) Bagian Keagamaan :

a) Sub Bagian Bina Keagamaan, Pendidikan Agama dan

Sarana Keagamaan;

b) Sub Bagian Tata Usaha Biro;

2) Bagian Kesejahteraan:

a) Sub Bagian Kesehatan dan Penanggulangan Narkoba;

b) Sub Bagian Sosial, Pemukiman, tenaga kerja dan

transmigrasi;

3) Bagian Kemasyarakatan:

a) Sub Bagian Pendidikan, Pemuda, Olahraga dan

Kelembagaan Kemasyarakatan;

b) Sub Bagian Pemberdayaan Perempuan, perlindungan

anak dan KB.

2. Asisten Perekonomian dan Pembangunan (Asisten II), membawahi:

i. Biro Perekonomian

1. Bagian Sarana Perekonomian:

a) Sub Bagian Perusahaan Daerah dan Lembaga Keuangan;

b) Sub Bagian Penanaman Modal dan Promosi;

c) Sub Bagian Tata Usaha Biro;

2. Bagian Industri dan Jasa :

a) Sub Bagian Perindustrian, Perdagangan, Koperasi dan

Usaha Kecil dan Menengah;

b) Sub Bagian Perhubungan dan Pariwisata.

11

3. Bagian Produksi Daerah dan Sumber Daya Alam :

a) Sub Bagian Pertanian dan Ketahanan Pangan;

b) Sub Bagian Lingkungan Hidup dan Kehutanan;

c) Sub Bagian Energi dan Sumber Daya Mineral.

ii. Biro Pembangunan

1. Bagian Perencanaan Pembangunan dan Kerjasama:

a) Sub Bagian Perencanaan Sekretariat Daerah;

b) Sub Bagian Kerjasama;

c) Sub Bagian Tata Usaha Biro

2. Bagian Pengendalian dan Pelaporan

a) Sub Bagian Pengendalian Pembangunan;

b) Sub Bagian Pelaporan;

c) Sub Bagian Analisis dan Pengkajian Pembangunan.

3. Bagian Pengadaan

a) Sub Bagian Pembinaan Pengadaan;

b) Sub Bagian Fasilitasi Pengadaan,

iii. Biro Pengelolaan Perbatasan Negara

1. Bagian Pengelolaan Batas Negara:

a) Sub Bagian Pengelolaan Batas Negara;

b) Sub Bagian Tata Usaha Biro;

2. Bagian Pengelolaan Potensi Kawasan:

a) Sub Bagian Potensi Ekonomi dan Sumber Daya Alam;

b) Sub Bagian Potensi Sosial dan Budaya.

3. Bagian Pengelolaan Infrastruktur Kawasan:

a) Sub Bagian Infrastruktur Ekonomi, Sosial dan Budaya;

b) Sub Bagian Infrastruktur Fisik dan Pemerintahan.

3. Asisten Administrasi Umum (Asisten III), membawahi :

i. Biro Organisasi;

1. Bagian Kelembagaan:

a) Sub Bagian Fasilitasi Kelembagaan;

b) Sub Bagian Analisis dan Formasi Jabatan;

12

2. Bagian Kepegawaian dan Tata Usaha:

a) Sub Bagian Kepegawaian, Budaya dan Kapasitas;

b) Sub Bagian Tata Usaha Biro;

3. Bagian Ketatalaksanaan, Inovasi dan Akuntabilitas:

a) Sub Bagian Sistem, Prosedur dan Standarisasi;

b) Sub Bagian Inovasi Pelayanan Publik;

c) Sub Bagian Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah

ii. Biro Umum dan Perlengkapan;

1. Bagian Umum dan Rumah Tangga:

a) Sub Bagian Tata Usaha Biro dan Perjalanan Dinas;

b) Sub Bagian Tata Usaha Pimpinan dan Staf Ahli;

c) Sub Bagian Rumah Tangga;

2. Bagian Perlengkapan:

a) Sub Bagian Perencanaan Kebutuhan dan Pengadaan;

b) Sub Bagian Inventarisasi, Pemanfaatan, dan

Pemeliharaan;

3. Bagian Keuangan:

a) Sub Bagian Anggaran;

b) Sub Bagian Akuntansi;

c) Sub Bagian Verifikasi dan Perbendaharaan;

iii. Biro Hubungan Masyarakat dan Protokol

1. Bagian Kehumasan:

a) Sub Bagian Hubungan Internal dan Eksternal;

b) Sub Bagian Dokumentasi, Informasi dan Publikasi;

c) Sub Bagian Tata Usaha Biro;

2. Bagian Protokol:

a) Sub Bagian Tata Acara;

b) Sub Bagian Pelayanan Kegiatan Pimpinan;

c) Sub Bagian Pelayanan Kegiatan Tamu;

13

Gambar 1.3

Struktur Organisasi Sekretariat Daerah Provinsi Kalimantan Utara

b.2 Sumber Daya Sekretariat Daerah Provinsi Kalimantan Utara

Memuat penjelasan ringkas tentang macam sumber daya yang

dimiliki oleh Sekretariat Daerah Provinsi Kalimantan Utara dalam

menjalankan tugas dan fungsinya, mencakup sumber daya manusia,

aset/modal, dan unit usaha yang masih operasional.

b.2.1. Sumber daya aparatur

Sumber daya aparatur merupakan sesuatu yang dimiliki seorang

pegawai untuk melakukan pekerjaan yang telah dibebankan

kepadanya. Sumber daya aparatur merupakan faktor penting untuk

meningkatkan kinerja suatu pemerintahan. Untuk itu sumber daya

aparatur perlu dikelola melalui pemberian pendidikan dan latihan

yang diterapkan oleh pemerintah, untuk mengembangkan sumber

daya aparatur.

Sumber daya aparatur Sekretariat Daerah Provinsi Kalimantan

Utara terdiri dari Pegawai Negeri Sipil dan pegawai tidak tetap,

keduanya dapat dilihat dari jenis kelamin, golongan kepangkatan,

dan tingkat pendidikan.

Pegawai Negeri Sipil di lingkungan Sekretariat Daerah Provinsi

Kalimantan Utara yang berjenis kelamin laki-laki ada 181(seratus

14

delapan puluh satu) orang, sedangkan Pegawai Negeri Sipil yang

berjenis kelamin perempuan ada 79 (Tujuh puluh Sembilan) orang.

Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada Tabel 1.2 di bawah ini.

No. Jabatan Jenis Kelamin Jumlah

Laki-Laki Perempuan

1. Sekretaris Daerah 1 - 1

2. Asisten Pemerintahan

Kesejahteraan Rakyat

1 - 1

3. Asisten Perekonomian dan

Pembangunan

1 - 1

4. Asisten Administrasi Umum 1 - 1

5. Staf Ahli 3 - 3

6. Kepala Biro 9 - 9

7. Kepala Bagian 19 6 25

8. Kepala Sub Bagian 42 20 62

9. Pelaksana 104 53 157

Jumlah 181 79 260

% 69.62 30.38 100

Jumlah PNS di lingkungan Sekretariat Daerah Provinsi Kalimantan

Utara Berdasarkan Jenis Kelamin Sampai Dengan Tahun 2018

Berdasarkan Tabel di atas dapat dilihat bahwa jumlah Pegawai

Negeri Sipil di Lingkungan Sekretaariat Daerah Provinsi Kalimantan

Utara berjenis kelamin laki-laki ada 69.62 % sedangkan jumlah

Pegawai Negeri Sipil di Lingkungan Sekretariat Daerah Provinsi

Kalimantan Utara berjenis kelamin perempuan ada 30.38%.

Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada Gambar 1.4. di bawah

ini

Sumber : Simpeg Provinsi Kalimantan Utara

Laki-Laki,

69.62

Perempuan,

30.38

0

20

40

60

80

Laki-Laki Perempuan

Jenis Kelamin

Laki-Laki

Perempuan

15

Gambar 1.5

Struktur Organisasi Sekretariat Daerah Provinsi Kalimantan Utara

b.2.2. Sumber Daya Sekretariat Daerah

Potensi Sumber Daya Aparatur merupakan kondisi riil yang

dimiliki oleh suatu instansi pemerintah dalam kurun waktu tertentu.

Kondisi tersebut menyangkut jumlah pegawai yang dimiliki untuk

kemudian dipetakan berdasarkan jenis kelamin, tingkat pendidikan,

jenjang kepangkatan, dan termasuk pula persebaran pegawai

tersebut dalam berbagai Biro/Unit Kerja. Komposisi Pegawai Negeri

16

Sipil di lingkungan Sekretariat Daerah Provinsi Kalimantan Utara,

baik yang memangku jabatan struktural, jabatan fungsional tertentu

dan jabatan fungsional umum menurut golongan sebagaimana

dalam tabel di bawah ini.

Gambar 1.6

Jumlah ASN di Lingkungan Sekretariat Daerah Provinsi

Kalimantan Utara berdasarkan golongan

Sumber Data Biro Kepegawaian dan Diklat Setda Prov Kaltara tahun 2018

Berdasarkan golongan, Aparatur Sipil Negara di lingkungan Sekretariat Daerah

Provinis Kalimantan Utara di dominasi oleh golongan III sebanyak 154 ASN atau

sebesar 63,11 %, golongan II sebanyak 49 atau sebesar 20,08 %, golongan IV

sebanyak 40 ASN atau sebesar 16,39 % dan golongan I sebanyak 1 ASN atau

sebesar 0,41 %.

E. Pemasalahan Utama Organisasi

Pelaksanaan tugas pokok dan fungsi Sekretariat Daerah Provinsi Kalimantan

Utara sebagaimana ditetapkan dalam Peraturan Gubernur Provinsi Kalimantan Utara

Nomor 07 Tahun 2014 tentang Organisasi dan Tata Kerja Sekretariat Daerah Provinsi

Kalimantan Utara, masih terdapat 2 (dua) permasalahan utama Sekretariat Daerah

1 49

154

40

Gol. I Gol. II Gol. III Gol. IV

17

yang kemudian dijadikan focus kebijakan penyelenggaraan pemerintahan yang baik

dan bersih dapat terwujud.

Berikut ini pemetaan permasalahan utama Sekretariat Daerah dalam

merealisasikan tercapainya tujuan dan sasaran pembangunan jangka menengah

periode 2016-2021.

Gambar 1.7

Mata Rantai Permasalahan Utama Sekretariat Daerah

Terkait dengan hal tersebut, berikut penjabaran permasalahan utama

pembangunan Sekretariat Daerah sebagai kajian dalam merumuskan berbagai

program program dan kegiatan.

E.1 Masih Rendahnya Kualitas Layanan Publik

Kualitas pelayanan publik yang kurang optimal selalu menjadi sorotan oleh

masyarakat terhadap kinerja pemerintah. Hal ini dikarenakan masih kurangnya

kesadaran aparatur daerah dalam melayani masyarakat termasuk minimnya

fasilitas sarana dan prasarana pelayanan publik. Permasalahan-permasalahan yang

muncul terkait “masih rendahnya kualitas pelayanan publik” telah ditelaah dan

disimpulkan terdapat beberapa akar permasalahan sebagai berikut:

Masih Rendahnya kualitas layanan Publik

kepada Masyarakat

Belum Optimalnya penyelenggaraan

pemerintah daerah

18

Tabel 1.3

Rumusan Permasalahan

“Masih Rendahnya Kulitas Pelayanan Publik”

No Masalah Akar Masalah

1. Belum adanya komitmen aparatur

dalam melakukan pelayanan public

Perangkat dan struktur organisasi daerah

masih menggunakan pola minimal

sehingga belum optimal dalam pelayanan

publik

Meningkatnya tuntutan publik terhadap

pemerintah daerah untuk mendapatkan

pelayanan yang prima

Belum optimalnya SOP pelayanan publik

Minimnya fasilitas pelayanan publik yang

berkualitas

Masih rendahnya kedisiplinan aparatur

pemerintah

E.2 Belum Optimalnya Penyelenggaraan Pemerintah Daerah

Optimalisasi penyelenggaraan pemerintah daerah dalam melaksanakan

pembangunan daerah yang berkualitas terletak pada tatanan aparatur daerah yang

menjadi subyek pemerintahan dalam pembangunan. Kualitas sumber daya

aparatur pemerintah Sekretariat Daerah menjadi suatu permasalahan dalam

peningkatan kinerja pemerintah daerah.

Minimnya aparatur daerah yang profesional, berkualitas, dan amanah

menjadi “pekerjaan rumah” bagi pemerintah daerah sebagai bagian dari

pencapaian Good Government melalui Reformasi Birokrasi (RB). Untuk

mengoptimalkan kinerja pemerintah daerah, pemerintah tahun ini mendapatkan

penambahan jumlah PNS, namun perlu meningkatkan kualifikasi PNS dengan

memberikan pelatihan dalam hal pelayanan dan kinerja. Aparatur sipil negara

yang harus ditingkatkan kualitasnya cukup yang terkait dengan pelayanan dasar

19

kehidupan masyarakat, sedangkan yang terkait administrasi teknis perlu

diberdayakan lebih lanjut sebagai bagian dari pembinaan kepegawaian.

Permasalahan-permasalahan yang muncul terkait “belum optimalnya

penyelenggaraan pemerintah daerah” telah ditelaah dan disimpulkan terdapat

beberapa akar permasalahan sebagai berikut:

Tabel 1.4

Rumusan Permasalahan

“Belum Optimalnya Penyelenggaraan Pemerintah Daerah”

No Masalah Akar Masalah

1

Penyelenggaraan

Pemerintahan belum berbasis

kepada kinerja

Masih rendahnya pemahaman

PD dalam menyusun dokumen

perencanaan dan Indikator

Kinerja Utama (IKU)

Rendahnya kesadaran PD

dalam menyusun SAKIP

Belum optimalnya pembinaan

Provinsi ke Kabupaten/Kota

Langkah –langkah dari isu Strategis, Permasalahan antara lain :

1. Kualitas pelayanan publik belum optimal;

Peningkatan kualitas prilaku dan keprofesionalan SDM melalui revolusi

mental dan perubahan

2. Pelaksanaan Reformasi Birokrasi di setiap Satuan Kerja Perangkat Daerah

Provinsi Kalimantan Utara belum optimal;

3. Sistem perencanaan, penganggaran dan pengendalian pembangunan yang

belum terintegrasi;

4. Rendahnya kompetensi sumber daya aparatur;

5. Belum efektifnya sistem pengadaan barang dan jasa pemerintah

6. Pembangunan Sistem e-Government yang belum terintegrasi;

E.3 Permasalahan

1. Masih rendahnya kualitas pelayanan publik/ Belum adanya komitmen

aparatur dalam melakukan pelayanan publik

20

Langkah-langkahnya adalah:

Menyusun SOP pelayanan publik

Menyusun rencana aksi peningkatan kinerja pelayanan

Meningkatakan kualitas fasilitas pelayanan publik

Perubahan pola piker/mindset dilayani menjadi pelayan masyarakat

2. Belum Optimalnya Penyelenggaraan Pemerintah Daerah/ Penyelenggaraan

pemerintahan belum berbasis kepada kinerja

Langkah-langkahnya adalah:

Meningkatkan kualitas dan pemahaman apartur pemerintah tentang

pemerintahan dan penganggaran yang berbasis kinerja

Memaksimalkan penetapan indikator kinerja kegiatan berbasis kinerja

Melakukan pendampingan, pembinaan dan coaching clincic pada

Perangkat Daerah serta Kabupaten/Kota.

F. Sistematika Penulisan

Sistematika penulisan mengacu pada Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Tata Cara Reviu Atas Laporan Kinerja Instansi Pemerintah, dengan rincian sebagai berikut:

BAB I PENDAHULUAN

Bab ini berisi penjelasan umum organisasi, dengan penekanan kepada aspek strategis organisasi peta permasalah utama (strategic issued) yang sedang dihadapi organisasi

BAB II PERENCANAAN KINERJA

Bab ini memuat ringkasan/ikhtisar Perjanjian Kinerja tahun 2018.

BAB III AKUNTABILITAS KINERJA

A. Capaian Kinerja Organisasi

Sub Bab ini menyajikan capaian kinerja organisasi perdasarkan

Perubahan Perjanjian Kinerja Tahun 2018.

B. Realisasi Anggaran

Sub Bab ini diuraikan anggaran jumlah dan realisasi anggaran untuk

mendukung pelaksanaan Perubahan Perjanjian Kinerja 2018.

21

BAB IV PENUTUP

Penutup memuat Kesimpulan umum atas capaian kinerja organisasi

serta langkah di masa mendatang yang akan dilakukan organisasi

untuk meningkatkan keinerja.

LAMPIRAN – LAMPIRAN

Lampiran berisikan data pendukung LKjIP Sekretariat Daerah Provinsi

Kalimantan Utara 2108.

22

BAB II

PERENCANAAN KINERJA

A. Ikhtisar Perjanjian Kinerja

Perjanjian Kinerja Sekretariat Daerah Pemerintah Provinsi Kalimantan Utara

Tahun 2018 dijadikan acuan untuk mengukur Kinerja Sekretariat Daerah Pemerintah

Provinsi Kalimantan Utara Tahun 2018 dan melaporkannnya dalam Laporan Kinerja

Instansi Pemerintah (LKj IP).

Perjanjian Kinerja (PK) merupakan Perjanjian Kinerja yang telah

disepakati antara Kepala Sekretaris Daerah dan Kepala Daerah dalam

melaksanakan APBD Provinsi Kalimantan Utara tahun anggaran 2018 sebagai

berikut:

Tabel 2.1. Perjanjian Kinerja (PK) Tahun anggaran 2018

Sekretariat Daerah Provinsi Kalimantan Utara

No. Sasaran Strategis Indikator Kinerja Target

(1) (2) (3) (4)

1 Meningkatnya kepuasan

masyarakat terhadap

layanan public

Indeks Kepuasan Masyarakat

(IKM)

C

2 Meningkatnya Kinerja

Pemerintah Daerah

Nilai SAKIP Provinsi Kaltara CC

Jumlah SAKIP Kab/Kota

berpredikat CC

3

Predikat Nilai LPPD Prov Kaltara Tinggi

Jumlah Kab / Kota yang

mendapat Predikat LPPD tinggi

5

23

B. PROGRAM DAN ANGGARAN

Pada penetapan Kinerja tahun 2018 Sekretariat Daerah dalam melaksanakan 2

(dua) sasaran strategis memiliki indikator kinerja sebanyak 5 indikator, dimana ke 5

indikator merupakan Indikator Kineraja Utama (IKU) Pemerintah Provinsi Kalimantan

Utara yang tertuang dalam Renstra Sekretariat Daerah, 5 Indikator merupakan IKU

Provinsi yang tertuang dalam RPJMD. Untuk melaksanakan sasaran strategis dan

mencapai target pada indikator kinerja maka dianggarkan program-program sebagai

berikut:

Tabel 2.2

Jumlah Anggaran Per Program dalam Pelaksanaan Perjanjian Kinerja (PK) Tahun Anggaran 2018

Sekretariat Daerah Provinsi Kalimantan Utara

No. Program

Anggaran Keterangan

1. Peningkatan Pelayanan Kedinasan Kepala

Daerah/Wakil Kepala Daerah

Rp 9.146.609.070,00 APBD

2 Penataan Daerah dan Pertanahan Rp 2.030.747.000,00 APBD

3. Administrasi Pemerintahan Umum Rp 849.800.000,00 APBD

4. Penataan Peraturan Perundang-undangan Rp 2.983.368.000,00 APBD

5. Peningkatan Kelompok Masyarakat Sadar Hukum Rp 1.117.656.234,00 APBD

6. Peningkatan Layanan Pengadaan Barang/Jasa Rp 606.230.000,00 APBD

7. Perencanaan, Pengendalian, Evaluasi dan Pelaporan

Pembangunan Daerah

Rp 2.616.610.000,00 APBD

8. Peningkatan Kerjasama Pembangunan Rp 395.910.000,00 APBD

9. Pengelolaan Batas Negara dan Kawasan Perbatasan Rp 1.516.264.937,50 APBD

10. Pengembangan Kelembagaan Ekonomi Kawasan

Perbatasan

Rp 362.720.000,00 APBD

11. Peningkatan Koordinasi, Fasilitasi, Monitoring dan

Evaluasi Pembangunan di Bidang Ekonomi

Rp 2.836.761.000,00 APBD

12. Pengembangan Sistem Pelaporan Penyelenggaraan

Pemerintahan Daerah

Rp 786.760.000,00 APBD

13. Reformasi Birokrasi Pemerintah Daerah Rp 2.606.575.600,00 APBD

14. Penyelenggaraan Kehumasan dan Keprotokolan Rp 2.191.240.000,00 APBD

15. Optimalisasi Pemanfaatan Teknologi Informasi Rp 46.485.000.000,00 APBD

24

16. Peningkatan Koordinasi, Monitoring dan Bidang

Kesejahteraan Sosial

Rp 6.102.561.442,50 APBD

Jumlah Rp 161.210.891.949,00

Selanjutnya pada bulan Oktober tahun 2018 dilakukan perubahan anggaran

di beberapa program sebagai berikut:

Tabel 2.3

Jumlah anggaran setelah perubahan Sekretariat Daerah

Provinsi Kalimantan Utara Tahun 2018

No Program Anggaran Keterangan Sebelum Perubahan Sesudah Perubahan

1 2 3 4

1.

Peningkatan Pelayanan

Kedinasan Kepala

Daerah/Wakil Kepala

Daerah

Rp. 9.146.609.070,00 Rp. 7.602.335.370,00 diubah

2 Penataan Daerah dan

Pertanahan Rp. 2.030.747.000,00 Rp. 1.818.682.000,00 diubah

3. Administrasi

Pemerintahan Umum Rp. 849.800.000,00 Rp. 669.400.000,00 diubah

4. Penataan Peraturan

Perundang-undangan Rp. 2.983.368.000,00

Rp.

2.814.608.000,00 diubah

5. Peningkatan Kelompok

Masyarakat Sadar

Hukum Rp. 1.117.656.234,00 Rp. 995.974.234,00 diubah

6. Peningkatan Layanan

Pengadaan Barang/Jasa Rp. 606.230.000,00 Rp. 606.230.000,00 Tetap

7.

Perencanaan,

Pengendalian, Evaluasi

dan Pelaporan

Pembangunan Daerah

Rp. 2.616.610.000,00 Rp. 2.616.610.000,00 Tetap

8. Peningkatan Kerjasama

Pembangunan Rp. 395.910.000,00

Rp.

395.910.000,00 Tetap

9. Pengelolaan Batas

Negara dan Kawasan

Perbatasan Rp. 1.516.264.937,50

Rp.

1.466.264.938,00 diubah

10.

Pengembangan

Kelembagaan Ekonomi

Kawasan Perbatasan

Rp. 362.720.000,00 Rp.

362.720.000,00 tetap

25

11.

Peningkatan Koordinasi,

Fasilitasi, Monitoring

dan Evaluasi

Pembangunan di Bidang

Ekonomi

Rp. 2.836.761.000,00 Rp. 2.692.236.000,00 diubah

12.

Pengembangan Sistem

Pelaporan

Penyelenggaraan

Pemerintahan Daerah

Rp. 786.760.000,00 Rp. 745.760.000,00 diubah

13. Reformasi Birokrasi

Pemerintah Daerah Rp. 2.606.575.600,00 Rp. 2. 502.175.600,00 diubah

14. Penyelenggaraan

Kehumasan dan

Keprotokolan Rp. 2.191.240.000,00

Rp.

2.051.240.000,00 diubah

15.

Optimalisasi

Pemanfaatan Teknologi

Informasi dalam

layanan media

Rp. 46.485.000.000,00 Rp.43.786.750.000,00 diubah

16.

Peningkatan Koordinasi,

Monitoring dan Bidang

Kesejahteraan Sosial

Rp. 6.102.561.442,50 Rp.

6.444.891.442,50 diubah

26

BAB III

AKUNTABILITAS KINERJA

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) Sekretariat Daerah Provinsi

Kalimantan Utara merupakan perwujudan kewajiban Sekretariat Daerah Provinsi

Kalimantan Utara untuk mempertanggungjawabkan keberhasilan dan kegagalan

pelaksanaan tugas dan fungsinya dalam mencapai sasaran yang telah ditetapkan

dalam Perjanjian Kinerja Kepala Daerah dan Sekretaris Daerah Provinsi Kalimantan

Utara untuk tahun 2018.

Sekretariat Daerah Provinsi Kalimantan Utara berusaha konsisten dalam hal

pelaporan akuntabilitas, sehingga apa yang dilaporkan merupakan apa yang

dilaksanakan dan diukur, apa yang dilaksanakan merupakan apa yang ditulis,

sedangkan apa yang ditulis merupakan apa yang direncanakan.

A. Capaian Kinerja Organisasi

1. Pengukuran Kinerja Organisasi

Pengukuran capaian berdasarkan tingkat pencapaian sasaran strategis

berdasarkan Perjanjian Kinerja Sekretariat Daerah Provinsi Kalimantan Utara

Tahun 2018 pada anggaran dibandingkan dengan realisasinya. Pencapaian

sasaran diperoleh dengan cara membandingkan target dengan realisasi

indikator sasaran strategis, dan juga dibandingkan dengan capaian realisasi

pada tahun sebelumnya serta dibandingkan dengan target capaian pada akhir

periode RPJMD.

Pengukuran pencapaian kinerja menggunakan rumus penghitungan

capaian kinerja berdasarkan jenis indikator, yang dibagi menjadi dua jenis

indikator, yaitu: indikator positif dan indikator negatif, dengan rumus

penghitungan sebagai berikut:

Indikator Positif apabila semakin tinggi realisasi maka semakin tinggi

capaian kinerja, dengan rumus:

Persentase Capaian Kinerja =

Realisasi X 100 %

(Indikator Positif) Rencana

27

Indikator Negatif apabila semakin tinggi realisasi maka semakin rendah

capaian kinerja, untuk membedakan indikator positif dan indikator negative,

maka selanjutnya indikator negatif diberi (*) tanda bintang pada indikator

kinerja yang dinilai, dengan rumus:

Untuk mengukur tingkat capaian kinerja mengacu interval realisasi kinerja berdasarkan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 86 Tahun 2017 tentang Tata Cara Perencanaan, Pengendalian dan Evaluasi Pembangunan Daerah, Tata Cara Evaluasi Rancangan Peraturan Daerah Tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah dan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah, serta Tata Cara Perubahan Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah, Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah, dan Rencana Kerja Pemerintah Daerah halaman 495. Pengukuran dibuat skala pengukuran ordinal dengan pemberian predikat berdasarkan prosentase capaian dari masing-masing indikator dengan interval nilai realisasi kinerja sebagaimana pada tabel 3.1 berikut ini:

Sumber : Permendagri 86 tahun 2017, pemberian warna untuk mempermudah dalam membaca kriteria penilaian

2. Capaian Kinerja Sasaran

Persentase capaian kinerja per sasaran strategis pada tahun 2018

dibandingkan dengan target kinerja tahun 2018 dan target kinerja hingga

akhir periode Rentra Sekretariat Daerah pada tahun 2021 adalah sebagai

berikut:

Persentase Capaian Kinerja =

Rencana-(Realisasi-Rencana) X 100 %

(Indikator Negatif) Rencana

Tabel 3.1. Interval Nilai, Kriteria Penilaian dan Predikat

Realisasi Kinerja

28

No Sasaran Strategis

Indikator Kinerja

Capaian 2017

2018 Target

Akhir Renstra (2021)

Capaian s/d 2018 terhadap

2021 (%)

Keterangan Target Realisasi %

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

1. Meningkatnya kepuasan masyarakat terhadap layanan publik

Indeks Kepuasan Masyarakat (IKM)

C C - - A - Tahap Proses Penilaian Lembaga Administrasi Negara

2 Meningkatnya Kinerja Pemerintah Daerah

Nilai SAKIP

Provinsi

Kaltara

B B B 100 BB 100%

Jumlah SAKIP

Kab/Kota

berpredikat

CC

4 3 3 100 4 100%

Predikat Nilai

LPPD Prov

Kaltara

- Tinggi - - Tinggi - Tahap Proses Penilaian Kementerian Dalam Negeri

Jumlah Kab /

Kota yang

mendapat

Predikat LPPD

tinggi

- 5 - - 5 - Tahap Proses Penilaian Kementerian Dalam Negeri

29

Rekapitulasi Capaian Kinerja Sasaran Strategis Sekretariat Daerah Provinsi

Kalimantan Utara Tahun 2018, dapat dilihat pada tabel 3.3 berikut ini :

Tabel 3.3 Rekapitulasi Capaian Kinerja Sasaran Strategis

Sekretariat Daerah Provinsi Kalimantan Utara Tahun 2018

Berdasarkan tabel 3.2 Capaian Kinerja Sasaran Strategis Sekretariat

Daerah Provinsi Kalimantan Utara Tahun 2018 telah mencapai 100% (Sangat

Tinggi), tetapi dari Capaian Kinerja Sasaran Strategis tersebut terdapat 3 (tiga)

Indikator Kinerja yang masih dalam proses penilaian dari Kementerian Dalam

Negeri dan Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia (LAN RI). Adapun

Indikator Kinerja tersebut yaitu Indeks Kepuasan Masyarakat (IKM), Predikat

Nilai LPPD Prov Kaltara dan Jumlah Kab / Kota yang mendapat Predikat LPPD

tinggi, sedangkan Indikator Kinerja yang mendapat nilai dengan capaian 100%

(Sangat Tinggi) yaitu Nilai SAKIP Provinsi Kaltara dan Jumlah SAKIP Kab/Kota

berpredikat CC.

3. Realisasi Keuangan Tahun 2018

Realisasi keuangan untuk mencapai target indikator pada sasran strategis

pada tahun 2018 adalah sebagai berikut :

No Interval Nilai

Realisasi Kinerja

Predikat Penilaian

Realisasi Kinerja

Capaian Target Indikator

2018 2021

(RPJMD)

1 91% ≤ 100% Sangat Tinggi 2 (100 %) 2 (100%)

2 76% ≤ 90% Tinggi 0 (0,00%) 0 (0,00%)

3 66 % ≤ 75% Sedang 0 (0,00%) 0 (0,00%)

4 51% ≤ 65% Rendah 0 (0,00%) 0 (0,00%)

5 ≤ 50 Sangat Rendah 0 (0,00%) 0 (0,00%)

30

Tabel 3.4 Realisasi Anggaran per Program

Sekretariat Daerah Provinsi Kalimantan Utara Tahun 2018

No Program Pagu Realisasi %

1 2 3 4 5 1 Peningkatan Pelayanan

Kedinasan Kepala Daerah/Wakil

Kepala Daerah Rp. 7.602.335.370,00 Rp. 6.819.139.525,00 89,70

2 Penataan Daerah dan

Pertanahan Rp. 1.818.682.000,00 Rp. 1.642.719.154,00 90,32

3 Administrasi Pemerintahan

Umum Rp. 669.400.000,00 Rp. 627.330.226,00 93,72

4 Penataan Peraturan Perundang-

undangan Rp. 2.814.608.000,00 Rp. 2.478.909.796,00 88,07

5 Peningkatan Kelompok

Masyarakat Sadar Hukum Rp. 995.974.234,00 Rp. 510.158.366,00 51,22

6 Peningkatan Layanan

Pengadaan Barang/Jasa Rp. 606.230.000,00 Rp. 514.711.282,00 84,90

7 Perencanaan, Pengendalian,

Evaluasi dan Pelaporan

Pembangunan Daerah Rp. 2.616.610.000,00 Rp. 1.803.605.637,00 68,93

8 Peningkatan Kerjasama

Pembangunan Rp. 395.910.000,00 Rp. 316.846.272,00 80,03

9 Pengelolaan Batas Negara dan

Kawasan Perbatasan Rp. 1.466.264.938,00 Rp. 1.336.857.304,00 91,17

10 Pengembangan Kelembagaan

Ekonomi Kawasan

Rp. 362.720.000,00 Rp. 356.736.190,00 98,35

11 Peningkatan Koordinasi,

Fasilitasi, Monitoring dan

Evaluasi Pembangunan di

Bidang Ekonomi

Rp. 2.692.236.000,00 Rp. 1.713.481.104,00 63,65

12 Pengembangan Sistem

Pelaporan Penyelenggaraan

Pemerintahan Daerah Rp. 745.760.000,00 Rp. 700.595.500,00 93,94

13 Reformasi Birokrasi Pemerintah

Daerah Rp. 2.502.175.600,00 Rp. 2.349.530.059,00 93,90

14 Penyelenggaraan Kehumasan

dan Keprotokolan Rp. 2.051.240.000,00 Rp. 1.863.467.640,00 90,85

15 Optimalisasi Pemanfaatan

Teknologi Informasi Rp.43.786.750.000,00 Rp. 40.668.485.271,00 92,88

31

S

u

m

b

Sumber: Simda Provinsi Kalimantan Utara Tahun 2018

Dalam pelaksanaan sasaran strategis Sekretariat Daerah didukung 16

program dengan jumlah anggararan Rp. 77.571.787.584,50 realisasi anggaran

dalam menunjang capaian sasaran satrategis sebesar Rp. 69.252.669.412,00

(89,28%), persentase realisasi keuangan masuk dalam katagori baik, tetapi masih

terdapat 1 (satu) program dengan realisasi anggaran Rp. 510.158.366,00, yaitu

Program Peningkatan Kelompok Masyarakat Sadar Hukum dengan realisasi

anggaran 51,22% (Katagori sangat rendah).

B. Evaluasi dan Analisis Capaian Kinerja Tahun 2018

Berdasarkan pelaksanaan dari Perjanjian Kinerja (PK) Sekretariat Daerah Provinsi

Kalimantan Utara Tahun 2018, maka dilakukan evaluasi dan analisis capaian kinerja

selama tahun 2018 terhadap 2 (dua) sasaran strategis dan 5 (lima ) indikator

kinerja yang dilaksanakan oleh ke Sembilan biro yang ada di Sekretariat Daerah

Provinsi Kalimantan Utara. Penetapan Kinerja didasarkan pada Rencana Kinerja

Tahunan (RKT) Sekretariat Daerah Tahun 2018 yang mengacu pada Renstra Sekretariat

Daerah Provinsi Kalimantan Utara 2016-2021. LKjIP ini merupakan laporan

akuntabilitas kinerja yang disusun berdasarkan target pada tahun III dari Renstra

Sekretariat Daerah 2016-2021.

Capaian kinerja Sekretariat Daerah Provinsi Kalimantan Utara tahun 2018

tercermin dalam pencapaian sasaran-sasaran strategis yang dilaksanakan melalui

berbagai program dan kegiatan. Pelaporan kinerja dipilah-pilah berdasarkan sasaran

strategis, dimana pencapaian kinerja seluruh sasaran strategis tahun 2018 adalah

sebagai berikut:

16 Peningkatan Koordinasi,

Monitoring dan Bidang

Kesejahteraan Sosial Rp. 6.444.891.442,50 Rp. 5.550.096.086,00 86,12

Jumlah Rp. 77.571.787.584,50 Rp. 69.252.669.412,00 89,28

32

1. Meningkatnya kepuasan masyarakat terhadap layanan public

Bedasarkan tabel diatas capaian Sasaran Strategis Meningkatnya

Kepuasan Masyarakat Terhadap Publik dan juga capaian terhadap target

akhir Renstra pada tahun 2021 masih dalam tahap penilaian dari Lembaga

Administrasi Negara Republik Indonesia (LAN RI).

Penunjang keberhasilan :

Permasalahan yang dihadapi adalah terkait dengan e-office, yang

pelaksanaannya tergantung dengan aplikasi, sarana prasarana, Sumber Daya

Manusia, sehingga belum bisa diaplikasikan secara menyeluruh.

Alternatif solusinya adalah dengan menerapkannya pada SKPD yang telah siap

(gradual/bertahap).

Program yang menunjang pencapaian sasaran strategis adalah Program

Reformasi Birokrasi Pemerintah Daerah Rp. 2.502.175.600,00 dengan

realisasi anggaran Rp. 2.349.530.059,00 (93,90%) dan Peningkatan

Koordinasi, Monitoring dan Bidang Kesejahteraan Sosial Rp.

6.444.891.442,50 dengan realisasi anggaran Rp. 5.550.096.086,00 (86,12).

Survei IKM Tahun 2018 dilaksanakan pada 3 (tiga) Unit Pelayanan Publik

yaitu Dinas Penanaman Modal, Perijinan Terpadu Satu Pintu Provinsi

Kalimantan Utara, UPT Dinas Pendapatan Daerah Provinsi Kalimantan

Utara dan UPTD RSU Tarakan yang melaksanakan Survei Kepuasan

Masyarakat tahun 2018. Indeks Kepuasan Masyarakat secara komulatif

No Sasaran

Strategis Indikator Kinerja

Capaian

2017

2018 Target

Akhir

Renstra

(2021)

Capaian

s/d 2018

terhadap

2021 (%)

Keterangan Target Realisasi %

1. Meningkatnya

Kepuasan

Masyarakat

Terhadap

Layanan Publik

Indeks Kepuasan

Masyarakat

C C - 100.00 A 100.00

Tahap

Proses

Penilaian

Lembaga

Administrasi

Negara

Rata-rata Capaian Indikator Sasaran C C 100% 100.00 100% 100.00

33

tahun 2018 masih menunggu pengumuman hasil dari Lembaga

Administrasi Negara Republik Indonesia (LAN RI).

2. Meningkatnya Kinerja Pemerintah Daerah

a. Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (SAKIP 2018)

Pada Sasaran Strategis Meningkatnya Kinerja Pemerintah Daerah

yang Indikator Kinerja Nilai SAKIP Provinsi Kalimantan Utara dengan

target B pada tahun 2018 sesuai target yang diharapkan dengan

memperoleh nilai hasil evaluasi 66,99 atau peringkat B. Penilaian

tersebut menunjukkan tingkat efektivitas dan efisiensi penggunaan

anggaran dibandingkan dengan capaian kinerjanya, kualitas

pembangunan budaya kinerja birokrasi dan penyelenggaraan

pemerintahan yang berorientasi pada hasil yang sangat baik.

Pencapaian Nilai SAKIP Provinsi yang sesuai target dari yang

diharapkan tidak lepas dari upaya dari Pemerintah Provinsi Kalimantan

No Sasaran Strategis Indikator

Kinerja

Capaian

2017

2018 Target

Akhir

Renstra

(2021)

Capaian

s/d 2018

terhadap

2021 (%)

Keterangan Target Realisasi %

1. Meningkatnya

Kinerja Instansi

Pemerintah Daerah

Nilai SAKIP

Provinsi Kaltara B B B 100 BB 100%

Jumlah SAKIP

Kab/Kota

berpredikat CC

2 3 3 100 4 100%

Predikat Nilai

LPPD Provinsi

Kaltara Tinggi Tinggi - - - -

Tahap Proses Penilaian Kementerian Dalam Negeri

Jumlah

Kab/Kota yang

mendapat

Predikat Tinggi

5 5 - - - -

Tahap Proses Penilaian Kementerian Dalam Negeri

Rata-rata Capaian Indikator Sasaran C C 100% 100.00 100% 100.00

34

Utara dalam mewujudkan pemerintahan yang transparan dan

akuntabel. Adapun langkah-langkah yang dilakukan oleh pemerintah

Provinsi Kalimantan Utara ialah:

1) Mengintegrasikan substansi perencanaan dari sasaran Kab/Kota

hingga ke Sasaran Pembangunan Nasional.

2) Menetapkan indikator kinerja yang diharapkan dapat meningkatkan

sistem akuntabilitas kinerja instansi pemerintah dilakukan sejak dini

melalui pendampingan perumusan tujuan dan sasaran indikator

kinerja yang baik untuk dokumen RPJMD maupun Renstra setiap

PD.

3) Peningkatan kapabilitas APIP Kapabilitas APIP adalah kemampuan

untuk melaksanakan tugas-tugas pengawasan dan kompetensi SDM

APIP yang harus dimiliki APIP agar dapat mewujudkan peran APIP

secara efektif.

4) Pemerintah Provinsi Kalimantan Utara juga melakukan bimtek

kepada semua perangkat daerah dengan narasumber dari

Kementerian PAN dan RB.

5) Pemerintah Provinsi Kalimantan Utara melakukan coaching clinic

secara kontinyu kepada semua perangkat daerah di Provinsi

Kalimantan Utara dan Kabupaten/Kota se-Kalimantan Utara.

6) Pemerintah Provinsi Kalimantan Utara telah memiliki Tim SAKIP

yang merupakan tim terbaik ke 2 se Kalimantan yang ditetapkan

oleh Kementerian PAN dan RB.

Terlepas dari keberhasilan Pemerintah Provinsi Kalimantan Utara

pada pencapaian Nilai SAKIP dari peringkat B, masih ada beberapa hal

yang harus di perhatikan untuk dapat diperbaiki agar mendapatkan

penilaian yang lebih baik dari tahun sebelumnya yaitu :

1) Penetapan program dan kegiatan belum seluruhnya berfokus pada

pencapaian sasaran sehingga masih terdapat program dan kegiatan

yang kurang relevan menyebabkan tidak efisien dan efektif.

35

2) Kualitas pengukuran masih belum berorientasi sepenuhnya kepada

capaian kinerja program namun pada pelaksanaannya kegiatan dan

penyerapan anggaran.

3) Laporan kinerja telah disusun sampai ke level OPD, namun masih

banyak mengungkapkan pelaksanaan kegiatan dan penyerapan

anggaran, belum sepenuhnya menggambarkan analisis capaian

kinerja. Laporan kinerja juga belum mampu menampilkan efiesiensi

penggunaan anggaran terhadap capaian kinerja.

Solusi.

Adapun langkah-langkah yang akan diambil oleh Pemerintah

Provinsi Kalimantan Utara untuk pencapaian Nilai SAKIP lebih baik lagi

di tahun yang akan datang menjadi BB ialah :

1. Melakukan penyempurnaan pada keselarasan penjabaran kinerja,

dimulai dari level OPD sampai indikator kinerja ke level Eselon III,

IV sampai ke individu pegawai.

2. Melakukan reviu terhadap program kegiatan dan komponen

anggaran dengan mengacu kepada penyempurnaan IKU.

3. Menyelaraskan perencanaan strategis pada level provinsi (RPJMD)

terutama tujuan dan sasaran strategis beserta indikator kinerjanya

sehingga berorientasikan outcome dan dapat menggambarkan

kinerja utama yang akan dicapai oleh pemerintah provinsi

Kalimantan Utara

4. RPJMD agar dimanfaatkan dalam menyusun perencanaan kinerja

tahunan dan penetapan perjanjian kinerja (PK).

5. Mengoptimalkan Aplikasi E-SAKIP PROV KALTARA

6. Komitmen pimpinan

7. Membentuk Tim SAKIP di setiap SKPD

8. Meningkatkan kualitas pengukuran terhadap output dan outcome

secara berkala untuk memastikan tercapainya kinerja sasaran

organisasi.

36

9. Meningkatkan penyajian informasi pelaporan kinerja organisasi

yang dapat menggambarkan pencapaian kinerja, efektivitas

program dan efisiensi anggaran. Adapun program penunjang

sebagai berikut:

Program Penunjang

Dalam rangka menjalankan strategi Meningkatnya kepuasan

masyarakat terhadap layanan publik, Pemerintah Daerah Provinsi

Kalimantan Utara menuangkan dalam program, yaitu :

1. Program Peningkatan Koordinasi, Monitoring dan Bidang

Kesejahteraan Sosial.

2. Program Peningkatan Koordinasi, Fasilitasi, Monitoring dan Evaluasi

Pembangunan di Bidang Ekonomi.

3. Program Peningkatan Layanan Penagadaan Barang/Jasa.

4. Program Pengelolaan Batas Negara dan Kawasan Perbatasan.

5. Program Pengembangan Kelembagaan ekonomi Kawasan

Perbatasan.

6. Program Penyelenggaraan Kehumasan dan Keprotokolan.

7. Program Optimalisasi Pemanfaatan Teknologi Informasi.

Adapun untuk menjalankan strategi Meningkatnya Kinerja

Pemerintah Daerah, Pemerintah Daerah Provinsi Kalimantan Utara

menuangkan dalam program, yaitu :

1. Program Peningkatan Pelayanan Kedinasan Kepala Daerah/Wakil

Kepala Daerah.

2. Program Penataan Daerah dan Pertanahan.

3. Program Administrasi Pemerintahan Umum.

4. Program Penataan Peraturan Perundang-undangan.

5. Program Perencanaan,Pengendalian, Evaluasi dan Pelaporan

Pembangunan Daerah Peningkatan Kerjasama Pembangunan.

6. Program Pengembangan Sistem Pelaporan Penyelenggaraan

Pemerintahan Daerah.

37

7. Program Reformasi Birokrasi Pemerintah Daerah.

8. Program Peningkatan Kelompok Masyarakat Sadar Hukum.

9. Program Peningkatan Kerjasama Pembangunan.

Dari hasil evaluasi SAKIP di tahun 2018 penyelenggaraan

pemerintahan yang berorientasi pada hasil di Pemerintah Provinsi

Kalimantan Utara menunjukkan hasil yang sangat baik dan komitmen

Pemerintah Kepala Daerah yang sudah berimplementasi terhadap

Penguatan SAKIP Pemerintah Provinsi Kalimantan Utara, ini dapat

dilihat dari Perbandingan antara nilai SAKIP Provinsi Kalimantan Utara

di tahun 2016 dengan nilai predikat CC (50,87), tahun 2017 untuk

target nilai SAKIP Provinsi Kalimantan Utara tahun 2017 nilai B dengan

nilai (60,05) dan di tahun 2018 Nilai SAKIP Provinsi Kalimantan Utara

mendapatkan nilai Predikat B (66,99) dengan indikator sasaran jumlah

SAKIP kabupaten/kota berpredikat B sebanyak 2. Target tersebut

tercapai sesuai dengan hasil evaluasi Kementerian PAN RB, adapun

Kabupaten/kota tersebut yaitu dicapai oleh Kabupaten Tana Tidung dan

Kota Tarakan sedangkan Nilai SAKIP kabupaten/kota dengan predikat

CC sebanyak 3 kab/kota yaitu Kabupaten Bulungan, Kabupaten

Nunukan dan Kabupaten Malinau sehingga target tersebut sangat

tercapai.

Adapun upaya-upaya yang akan didilakukan untuk

Kabupaten/Kota adalah sebagai berikut:

Nilai SAKIP Provinsi

Tahun 2016 2017 2018

Nilai Hasil Evaluasi 50,87 60,05 66,99

Tingkat Akuntabilitas Kinerja CC B B

38

1. Melakukan pemantauan kinerja secara berkala pada semua level

sehingga dapat menjamin pencapaian target kinerja dengan

membangun sistem manajemen kinerja berbasis teknologi informasi

sehingga dapat mempercepat implementasi manajemen kinerja di

lingkungan Pemerintah Provinsi se-Kalimantan Utara, dan

memanfaatkan pencapaian kinerja tersebut sebagai dasar pemberian

reward and punishment;

2. Menyusun Laporan Kinerja pada level SKPD dengan menjelaskan

pencapaian Perjanjian Kinerja yang telah ditetapkan;

3. Memerintahkan Bappeda atau unit yang berwenang untuk

melakukan evaluasi pelaksanaan program dan kegiatan sehingga

diketahui keberhasilan pencapaian hasil program/kegiatan dan

memberikan feedback perbaikan perencanaan kinerja dan

perbaikan pelaksanaan manajemen kinerja;

4. Menindaklanjuti rekomendasi dari hasil evaluasi akuntabilitas kinerja

dan program yang telah dilakukan sebagai perbaikan penerapan,

perbaikan kinerja dan perbaikan pelaksanaan perencanaan program

di masa yang akan datang.

5. Sasaran strategis dan indikator kinerja pada RPJMD kedalam

berbagai sasaran strategis dan indikator kinerja di Renstra SKPD

seharusnya seluruh SKPD dan Pejabat maupun staf seharusnya

membuat PK eselon III, IV dan staf .

b. Laporan Penyelenggaraan Pemerintah Daerah (LPPD)

Sedangkan Sasaran strategis Meningkatnya kinerja pemerintah

daerah dan indikator Predikat Nilai LPPD target tinggi, Indikator

Berdasarkan Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang

Pemerintahan Daerah, daerah otonom berhak, berwenang, dan sekaligus

berkewajiban mengatur dan mengurus sendiri urusan pemerintahan

kecuali urusan pemerintahan yang menjadi urusan Pemerintah, dengan

tujuan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat, menyediakan

pelayanan umum, dan meningkatkan daya saing daerah sesuai dengan

39

potensi, kekhasan, dan unggulan daerah yang dikelola secara

demokratis, transparan dan akuntabel.

Undang-Undang ini telah memberikan kewenangan kepada

Pemerintahan Daerah untuk mengatur dan mengurus sendiri urusan

pemerintahan menurut asas otonomi dan tugas pembantuan dalam

rangka meningkatkan kesejahteraan masyarakat dengan memperhatikan

prinsip demokrasi, pemerataan, keadilan, keistimewaan dan kekhususan

serta keragaman daerah dalam kerangka Negara Kesatuan Republik

Indonesia.

Untuk mencapai hasil yang maksimal, pemerintah daerah selaku

penyelenggara urusan pemerintahan harus dapat memproses dan

melaksanakan hak dan kewajiban berdasarkan asas-asas kepemerintahan

yang baik (Good Governance) sesuai dengan asas umum

penyelenggaraan negara.

Pada Tahun 2018 ini, perjanjian kinerja Pemerintah Provinsi

Kalimantan Utara mempunyai indikator kinerja terwujudnya Good

Governance dengan Nilai LPPD Tinggi dengan target nilai 3,00 (Tinggi).

Adapun tujuan dilakukannya pengukuran kinerja adalah dalam rangka

untuk menilai keberhasilan dan kegagalan pencapaian sasaran strategis

yang kedua yaitu Meningkatnya Kinerja Pemerintah Daerah. Dalam

Sasaran Strategis Koordinasi Penyusunan Laporan Penyelenggaraan

Pemerintahan Daerah (LPPD) dimana indikator kinerjanya adalah

Terwujudnya penyelenggaraan pemerintahan daerah sesuai dengan

prinsip-prinsip good governance dan penyusunan LPPD Provinsi, dengan

target tinggi dengan realisasi capaian tinggi membuktikan bahwa

Pemerintah Provinsi Kalimanta Utara mampu melaksanakan Prinsip-

prinsip Good Governance yaitu, Akuntabilitas, Pengawasan, Daya

Tanggap, Profesionalisme, Efisiensi dan Efektifitas, Tranparansi,

Kesetaraaan, Wawasan Kedepan, Partisipasi dan Penegakkan Hukum

yang semuanya telah dilaksanakan disegala aspek pemerintahan. Untuk

penilaian LPPD Provinsi Kalimantan Utara belum dapat dilakukan karena

40

masih dalam status DOB. Dalam mencapai predikat nilai LPPD Tinggi,

Biro Pemerintahan Umum Sekretariat Daerah Provinsi Kalimantan Utara

telah menyusun LPPD dari beberapa tahun sebelumnya, sehubungan

dikarenakan status Provinsi Kalimantan Utara yang masih berstatus

Daerah Otonomi Baru, LPPD hanya dapat dievaluasi oleh Tim Penilai

Nasional.

Yang menjadi faktor keberhasilan dan kegagalan dari pencapaian

sasaran ini adalah :

1) Pemerintah Provinsi Kalimantan Utara berkomitmen untuk membentuk

Penyelenggaraan Pemerintahan yang good governance.

2) Dengan semangat Pemerintah Provinsi Kalimantan Utara yang tertuang

dalam amanat Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2012 tentang

Pembentukan Provinsi Kalimantan Utara yang sedang membangun

infrastruktur dan SDM.

Hambatan /masalah :

Mengingat Provinsi Kalimantan Utara masih sangat muda,

sehingga keterbatasan data untuk menyusun Laporan masih kurang,

sehingga menjadi penyebab tidak tercapainya realisasi target penyusunan

LPPD Provinsi.

Dalam mencapai sasaran strategis terlaksananya Urusan

pemerintahan baik bersifat wajib maupun pilihan dengan indikator kinerja

Terwujudnya Harmonisasi dalam penyelenggaraan Pemerintah Provinsi

dan Kabupaten/Kota se Kalimantan Utara telah dilaksanakan dengan baik,

terbukti dari pencapaian target yang terealisasi tinggi Faktor keberhasilan

dari pencapaian sasaran ini adalah, bahwasanya dengan terbentuknya

Provinsi Kalimatan Utara sebagai Provinsi termuda, membangkitkan

Komitmen yang kuat antara Kabupaten/Kota yang berada dibawah

wewenang Provinsi Kalimantan Utara berupaya untuk selalu

mensinergikan semua penyelenggaraaan Urusan Pemerintahan untuk

menuju Kaltara terdepan sebagaimana yang diamanatkan pada Undang-

Undang Nomor 20 Tahun 2012 tentang Pembentukan provinsi

Kalimantan Utara. Dan untuk indikator kinerja terlaksananya rapat

41

koordinasi penyelenggara pemerintah telah dilaksanakan dengan baik

dengan realisasi tinggi. Hal ini menjadi salah satu bukti bahwa,

kesungguhan pemerintah Provinsi Kalimantan Utara untuk terus

menciptakan keharmonisan dalam mencapai penyelenggaraan negara

yang berprinsip pada good governance.

42

BAB IV

PENUTUP

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah disusun sebagai wujud pertanggungjawaban dalam pencapaian visi dan misi serta dalam rangka mewujudkan

good governance pada instansi pemerintah. Tujuan penyusunan Laporan

Kinerja Instansi Pemerintah adalah untuk memberikan gambaran tingkat pencapaian kinerja atas akuntabilitas dilihat dari capaian kinerja organisasi maupun dilihat dari pemanfaatan sumberdaya termasuk didalamnya dalam pemanfaatan anggaran.

Keberhasilan pembangunan di Provinsi Kalimantan Utara sebagaimana dituangkan dalam dokumen ini, merupakan kerja keras seluruh aparatur Pemerintah Daerah di lingkungan Sekretariat Daerah Provinsi Kalimantan Utara dan dukungan serta partisipasi masyarakat serta dan berbagai elemen kemasyarakatan, dunia usaha dan pendidikan yang telah memberikankan sumbangsihnya untuk kemajuan Provinsi Kalimantan Utara.

Capaian Kinerja Sasaran Strategis Sekretariat Daerah Provinsi Kalimantan Utara Tahun 2018 telah mencapai (89,28%) dengan presentase realisasi keuangan masuk dalam kategori Baik, tetapi masih terdapat 1 (satu) Program Peningkatan Kelompok Masyarakat Sadar Hukum dengan realisasi anggaran 51,22% (Katagori sangat rendah).

Harapan kami untuk tahun selanjutnya LKjIP Sekretariat Daerah Provinsi Kalimantan Utara selain berfungsi untuk mengukur keberhasilan dan atau kegagalan dalam menjalankan misi dan sasaran strategis organisasi, juga dapat digunakan sebagai upaya memacu usaha peningkatan kinerja dan pelayanan publik, dan dapat dimanfaatkan untuk memperbaiki keputusan dan kebijakan dari pemerintah.

Demikian LKjIP Sekretariat Daerah Provinsi Kalimantan Utara yang menggambarkan capaian kinerja sasaran srategis dan indikator kinerja utama dan pada tahun 2018 dalam mendukung pencapaian visi dan misi Pemerintah Provinsi Kalimantan Utara.

Tanjung Selor, 25 Maret 2019 SEKRETARIS DAERAH

Provinsi Kalimantan Utara

Dr. H. SURIANSYAH, M.AP

Pembina Utama Madya, IV/d NIP. 19650201 199103 1 009

PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2018

Dalam rangka mewujudkan manajemen pemerintahan yang efektif, transparan

dan akuntabel serta berorientasi pada hasil, kami yang bertanda tangan di

bawah ini :

Nama : Drs. H. Badrun, M.Si

Jabatan : Sekretaris Daerah Provinsi Kalimantan Utara

Selanjutnya disebut Pihak Pertama

Nama : Dr. H. Irianto Lambrie

Jabatan : Gubernur Kalimantan Utara

Selaku atasan Pihak Pertama, selanjutnya disebut Pihak Kedua

Pihak Pertama berjanji akan mewujudkan target kinerja yang seharusnya

sesuai lampiran perjanjian ini, dalam rangka mencapai target kinerja jangka

menengah seperti yang telah ditetapkan dalam dokumen perencanaan.

Keberhasilan dan kegagalan pencapaian target kinerja tersebut menjadi

tanggung jawab kami.

Pihak Kedua akan melakukan supervisi yang diperlukan serta akan melakukan

evaluasi terhadap capaian kinerja dari perjanjian ini dan mengambil tindakan

yang diperlukan dalam rangka pemberian penghargaan dan sanksi.

Tanjung Selor, 29 Januari 2018

Pihak Kedua Pihak Pertama

Gubernur Kalimantan Utara, Sekretaris Daerah

Provinsi Kalimantan Utara,

Dr. H. IRIANTO LAMBRIE Drs. H. BADRUN, M.Si

NIP. 19600617 198501 1 001

PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2018

SEKRETARIAT DAERAH

PROVINSI KALIMANTAN UTARA

No.

Sasaran Strategis

Indikator Kinerja

Target

(1) (2) (3) (4)

1

Meningkatnya kepuasan

masyarakat terhadap layanan

publik

Indeks Kepuasan Masyarakat (IKM) C

2 Meningkatnya Kinerja Pemerintah

Daerah

Nilai SAKIP Provinsi Kaltara CC

Jumlah SAKIP Kab/Kota berpredikat CC 3

Predikat Nilai LPPD Prov Kaltara Tinggi

Jumlah Kab / Kota yang mendapat

Predikat LPPD tinggi 5

3 Meningkatnya Iklim investasi yang

berdaya saing

Jumlah Investasi yang masuk di

Kalimantan utara

30 PMDN

dan 15

PMA

4 Meningkatnya Kecamatan

Perbatasan yang dikelola

Jumlah Kecamatan Perbatasan yang

dikelola

18

Kecamatan

Tanjung Selor, 29 Januari 2018

Pihak Kedua Pihak Pertama

Gubernur Kalimantan Utara, Sekretaris Daerah

Provinsi Kalimantan Utara,

Dr. H. IRIANTO LAMBRIE Drs. H. BADRUN, M.Si

NIP. 19600617 198501 1 001