lisensi ini mengizinkan setiap orang untuk menggubah ...kc.umn.ac.id/5222/4/lampiran.pdfsebagai...
TRANSCRIPT
Team project ©2017 Dony Pratidana S. Hum | Bima Agus Setyawan S. IIP
Hak cipta dan penggunaan kembali:
Lisensi ini mengizinkan setiap orang untuk menggubah, memperbaiki, dan membuat ciptaan turunan bukan untuk kepentingan komersial, selama anda mencantumkan nama penulis dan melisensikan ciptaan turunan dengan syarat yang serupa dengan ciptaan asli.
Copyright and reuse:
This license lets you remix, tweak, and build upon work non-commercially, as long as you credit the origin creator and license it on your new creations under the identical terms.
xvi
LAMPIRAN
Dalam wawancara tersebut penulis mengajukan beberapa pertanyaan, di
antaranya:
1. Bagaimana tanggapan anda mengenai aksi persekusi yang terjadi di
Indonesia?
2. Apakah tindakan persekusi berkaitan dengan gerakan-gerakan anti pancasila?
3. Menurut anda apa alasan seseorang/kelompok melakukan tindakan persekusi
4. Bagaimana seseorang sebaiknya menanggapi tindakan persekusi? (Jika
menurut anda tindakan persekusi harus dilawan, maka berikan alasannya).
5. Sebagai seseorang yang mendukung tindakan anti persekusi, Bagaimana cara
yg paling tepat dalam melawan tindakan persekusi tersebut?
Setelah mengajukan pertanyaan-pertanyaan tersebut maka berikut ini
adalah tanggapan dari para narasumber terkait, di antaranya,
A. NAMA: RISDIANTO PAYUNG
USIA: 41 TAHUN
PEKERJAAN: PNS
AGAMA: KRISTEN PROTESTAN
DOMISILI: PAPUA BARAT
KETERANGAN: Anggota Grup Facebook “RJB4I”
JAWABAN:
Dukungan Terhadap Anti..., Ryan Giovanni Herthon Mandas, FIKOM UMN, 2017
xvii
1) Persekusi tidak boleh ada di Indonesia yang masyarakatnya mejemuk
begini, yang melakukan tindakan persekusi itu tidak boleh tinggal di
NKRI.
2) Persekusi itu bertentangan degan Pancasila, karena dalam kelima sila
pada pancasila mengajarkan agar saling menghormati & menghargai
antara sesama.
3) Yang jelas tindakan itu tidak dibenarkan di NKRI, orang/kelompok yang
melakukan tindakan persekusi itu hanya mementingkan kepentingan
kelompoknya saja tanpa menghiraukan kepentingan kelompok lain.
4) Tindakan persekusi harus dilawan sampai ke akar-akarnya, karena
persekusi itu sama degan PKI, persekusi bisa juga dianggap bahaya laten
(yg sewaktu-waktu bisa muncul).
5) Kepada orang/kelompok yg melakukan tindakan persekusi itu harus
dilarang tinggal di NKRI, pelajaran P4 harus dimasukan kembali ke
dalam kurikulum pendidikan sekolah.
B. NAMA : LATIF JACKO
KETERANGAN : Anggota Grup Facebook “JOKOWI PRESIDENKU”
(Narasumber belum bersedia memberikan data diri secara lengkap,
dikarenakan persoalan privasi).
JAWABAN :
Jawaban narasumber dalam menanggapi pertanyaan-pertanyaan yang
penulis ajukan, secara umum; “Persekusi yang sering dilakukan oleh
pendukung ormas tertentu. Menurut saya cukup meresahkan dan sebagai
Dukungan Terhadap Anti..., Ryan Giovanni Herthon Mandas, FIKOM UMN, 2017
xviii
perbuatan yang tergolong intimidasi. Persekusi ini terjadi bukan ada kaitannya
dengan gerakan anti pancasila, saya amati ini berkaitan dengan pembelaan
tokoh ulama. Terutama ulama Habib Riziek yang memang banyak dibuat
ejekan atau dibuly di medsos, mungkin karena sangat mengkulturkan suatu
tokoh jadi mereka membabi buta. Intinya Persekusi harus di lawan dengan
cara menghubungi polisi terdekat atau simpan nmor gerakan banser NU dan
GP Ansor di FB banyak beredar jangan kita lawan sendiri karena biasanya
mereka datang tidak sendirian dan mereka hanya mendatangi orang orang yg
fropil (Lemah). Terima kasih ini saya jawab sekaligus lima pertanyaan anda.”
C. NAMA: ZAMRI YAHYA
USIA: 37 TAHUN
PEKERJAAN: PEMIMPIN REDAKSI Portal Berita BentengSumbar.com
AGAMA: ISLAM
DOMISILI: PADANG
KETERANGAN: Anggota Grup Facebook “JOKOWI PRESIDENKU”
JAWABAN:
1) Aksi persekusi di Indonesia sudah sangat mengkhawatirkan. Kalau tidak
cepat dihentikan, bisa berakibat fatal. Bisa saja orang yang
mengatasnamakan ormas bertindak sewenang-sewenang karena merasa
tidak senang atas tindakan seseorang, apakah itu soal pernyataan, status
di facebook, dan lain-lain. Negara harus mengambil tindakan cepat,
Dukungan Terhadap Anti..., Ryan Giovanni Herthon Mandas, FIKOM UMN, 2017
xix
sebelum menimbulkan korban lainnya. Cukup sudah yang telah terjadi.
Jangan lagi ada aksi persekusi.
2) Bisa saja. Karena persekusi yang terjadi di Indonesia karena rasa ego
agama mayoritas. Hanya karena mengomentari kasus yang sedang
dihadapi tokoh agama tertentu, lantas orang dipersekusi. Pancasila
mengajarkan kebhinekaan, Pancasila mengajarkan keberagaman. Tak
boleh ada ego mayoritas. Kita hidup harus saling berdampingan, harus
hidup dalam kerukunan. Dan menurut saya, karena persekusi terjadi di
Indonesia erat kaitannya dengan komentar terhadap kasus yang dihadapi
tokoh agama tertentu, tentu tujuannya untuk membungkam orang agar
jangan berkomentar negatif terhadap kasus tersebut. Jelas ini mengekang
kebebasan berekspresi.
3) Merasa tersinggung karena simbol yang mereka hormati merasa
dilecehkan. Merasa dihina dan disudutkan.
4) Harus dilawan, karena dapat menyebabkan aksi yang menjurus pada
penghakiman. Korban harus diberikan perlindungan oleh aparat
keamanan. Aparat kepolisian harus mengatisipasi terjadinya persekusi
ini.
5) Tentu memberikan penyadaran kepada masyarakat, tindakan persekusi
tidak boleh dilakukan. Korban pun harus melapor kepada pihak
berwenang agar persekusi yang mereka alami tidak berlanjut.
D. NAMA: ADE RASTHA CAKRAYUDHA
DOMISILI: DKI JAKARTA
Dukungan Terhadap Anti..., Ryan Giovanni Herthon Mandas, FIKOM UMN, 2017
xx
KETERANGAN: Anggota Grup Facebook “RJB4I”
(Narasumber belum bersedia memberikan data diri secara lengkap,
dikarenakan persoalan privasi).
JAWABAN:
1) Apapun namanya saya paling benci tindakan kekerasan dan main hakim
sendiri apalagi melanggar hukum.
2) Menurut saya ada kelompok radikal yang sengaja menebar dipatok dan
sikap kekerasan untuk menjatuhkan rezim sekarang, agar masyarakat
merasa antipati terhadap kebijakan pemerintah yang mulai mendapat
simpati rakyat dan takut kalau sampai mayoritas rakyat ingin
melanjutkan rezim yg sekarang ini kelompok mereka tidak akan bisa
berkutik! (Jawaban ini diberikan untuk menanggapi pertanyaan nomor 2
dan 3).
3) Hadapi dengan penuh keberanian dan bertanggung jawab atas keadaan
negeri agar tetap aman tentunya tidak lupa berkoordinasi degan aparat
terkait! Tingkatkan kerjasama dan komunikasi sesama warga yang cinta
keutuhan NKRI dan jalankan hukum dengan konsekuensi yang tinggi!
(Jawaban ini diberikan untuk menanggapi pertanyaan nomor 4 dan 5).
E. NAMA: JONI PHILIO
KETERANGAN: Anggota Grup Facebook “RJB4I”
(Narasumber belum bersedia memberikan data diri secara lengkap,
dikarenakan persoalan privasi).
JAWABAN:
Dukungan Terhadap Anti..., Ryan Giovanni Herthon Mandas, FIKOM UMN, 2017
xxi
Maaf mas sebelumnya, saya bukan ahli dalam bidang ini, saya bukan
ahli politik, bukan ahli hukum, bukan ahli dalam pemerintahan dan
sebagainya. Tetapi saya hanya masyarakat / rakyat biasa yang hanya bisa
mendengar, melihat / memperhatikan / mengamati, menganalisa dan
menyimpulkan dari apa yang didengar dan dilihat melalui berita media
televisi, media sosial dan lain sebagainya. Jujur, saya tidak memahami makna
atau arti sebenarnya dari istilah "persekusi" tersebut. Tetapi yg jelas jika yang
mungkin anda maksud adalah hal kerusuhan dan keributan yang terjadi
belakangan ini di Indonesia semoga bisa saya jawab dan semoga saya benar
menjawabnya dari sudut pandang saya. Menurut saya atas pertanyaan anda di
poin nomor :
1) Tanggapan saya mengenai aksi persekusi yang terjadi di Indonesia saat
ini sangat miris dan memprihatinkan dan hal itu sangat meresahkan
seluruh lapisan masyarakat Indonesia yang dapat mengancam
ketenteraman, keamanan dan kedamaian yang bisa berakibat
pertengkaran, permusuhan dan perpecahan dan yang paling
dikhawatirkan / ditakutkan untuk kedepannya bisa berakibat perang
saudara atau revolusi jika hal ini terus dibiarkan / terus berlanjut.
2) Menurut saya, persekusi yang terjadi ini jelas sangat bertentangan dengan
ideologi pancasila dan undang undang dasar 1945 serta GBHN yang
sejak dulu diperjuangkan dan kita pertahankan hingga kini. Sudah tentu
aksi persekusi serta pelaku-pelakunya adalah anti pancasila.
Dukungan Terhadap Anti..., Ryan Giovanni Herthon Mandas, FIKOM UMN, 2017
xxii
3) Menurut saya tentang alasan seseorang / kelompok melakukan aksi
persekusi tersebut adalah tindakan ketidaksenangan terhadap pola / roda
pemerintahan yang berlansung yang tidak sejalan dengan ideologi serta
pemikiran mereka yang disebabkan oleh tertindas / tertekannya
kebebasan mereka untuk mewujudkan keinginan, hasrat dan tujuan
mereka yang dikendalikan oleh hawa nafsu duniawi serta
mengenyampingkan kepentingan kemajuan, kemakmuran orang banyak /
rakyat Indonesia.
4) Tentang cara kita menanggapi dan menyikapi aksi persekusi tersebut
adalah dengan memprotek diri dan keluarga kita agar jangan terhasut /
terbawa arus aksi persekusi tersebut, bila hal itu terjadi secara paksa
maka mau tidak mau kita harus bersatu untuk melawannya dan
melaporkan ke pihak yg berwajib. Yang jelas kita harus bersatu dengan
pihak aparat penegak hukum untuk memberantas tuntas aksi persekusi yg
bertentangan dengan pancasila dan UUD-45 serta ajaran agama yang kita
anut.
5) Cara yang paling tepat dalam melawan aksi persekusi tersebut yaitu
memberikan penyuluhan / sosialisasi ke keluarga, ke kerabat, dan ke
masyarakat baik lansung maupun melalui media sosial atau media
lainnya yang tentunya tentang pemahaman berbuat kebaikan, menjaga
kerukunan yang sesuai dengan aturan dan peraturan yang berlaku sejalan
dengan ideologi pancasila, UUD-45, GBHN, syari'at / ajaran agama serta
adat istiadat yang ada di negara kita NKRI tercinta ini. Sekian dan terima
Dukungan Terhadap Anti..., Ryan Giovanni Herthon Mandas, FIKOM UMN, 2017
xxiii
kasih, semoga bermanfaat untuk semua, khususnya buat anda, amin. NB :
mohon untuk aparat penegak hukum khususnya kepolisian agar
mengusut / berantas secara tuntas hingga ke akarnya terhadap pelaku-
pelaku persekusi, korupsi, serta SARA. Bagi yang tidak sesuai dengan
Pancasila dan UUD-45 silahkan menyingkir dari bumi Indonesia ini.
Kami siap untuk membela dan mempertahan Pancasila dan UUD-45 serta
tanah air Indonesia tercinta ini.
Dukungan Terhadap Anti..., Ryan Giovanni Herthon Mandas, FIKOM UMN, 2017
xxiv
Dukungan Terhadap Anti..., Ryan Giovanni Herthon Mandas, FIKOM UMN, 2017
xxv
Dukungan Terhadap Anti..., Ryan Giovanni Herthon Mandas, FIKOM UMN, 2017
xxvi
Dukungan Terhadap Anti..., Ryan Giovanni Herthon Mandas, FIKOM UMN, 2017
xxvii
Dukungan Terhadap Anti..., Ryan Giovanni Herthon Mandas, FIKOM UMN, 2017
xxviii
Dukungan Terhadap Anti..., Ryan Giovanni Herthon Mandas, FIKOM UMN, 2017
xxix
Dukungan Terhadap Anti..., Ryan Giovanni Herthon Mandas, FIKOM UMN, 2017
xxx
Dukungan Terhadap Anti..., Ryan Giovanni Herthon Mandas, FIKOM UMN, 2017
xxxi
Dukungan Terhadap Anti..., Ryan Giovanni Herthon Mandas, FIKOM UMN, 2017
xxxii
Dukungan Terhadap Anti..., Ryan Giovanni Herthon Mandas, FIKOM UMN, 2017
xxxiii
Dukungan Terhadap Anti..., Ryan Giovanni Herthon Mandas, FIKOM UMN, 2017
xxxiv
Dukungan Terhadap Anti..., Ryan Giovanni Herthon Mandas, FIKOM UMN, 2017
xxxv
Dukungan Terhadap Anti..., Ryan Giovanni Herthon Mandas, FIKOM UMN, 2017
xxxvi
Dukungan Terhadap Anti..., Ryan Giovanni Herthon Mandas, FIKOM UMN, 2017
xxxvii
Dukungan Terhadap Anti..., Ryan Giovanni Herthon Mandas, FIKOM UMN, 2017
xxxviii
Dukungan Terhadap Anti..., Ryan Giovanni Herthon Mandas, FIKOM UMN, 2017
xxxix
Dukungan Terhadap Anti..., Ryan Giovanni Herthon Mandas, FIKOM UMN, 2017
xl
Dukungan Terhadap Anti..., Ryan Giovanni Herthon Mandas, FIKOM UMN, 2017
xli
Dukungan Terhadap Anti..., Ryan Giovanni Herthon Mandas, FIKOM UMN, 2017
xlii
Dukungan Terhadap Anti..., Ryan Giovanni Herthon Mandas, FIKOM UMN, 2017
xliii
Dukungan Terhadap Anti..., Ryan Giovanni Herthon Mandas, FIKOM UMN, 2017
xliv
Dukungan Terhadap Anti..., Ryan Giovanni Herthon Mandas, FIKOM UMN, 2017
xlv
Dukungan Terhadap Anti..., Ryan Giovanni Herthon Mandas, FIKOM UMN, 2017
xlvi
Dukungan Terhadap Anti..., Ryan Giovanni Herthon Mandas, FIKOM UMN, 2017
xlvii
Dukungan Terhadap Anti..., Ryan Giovanni Herthon Mandas, FIKOM UMN, 2017
xlviii
Dukungan Terhadap Anti..., Ryan Giovanni Herthon Mandas, FIKOM UMN, 2017
xlix
Dukungan Terhadap Anti..., Ryan Giovanni Herthon Mandas, FIKOM UMN, 2017
l
Dukungan Terhadap Anti..., Ryan Giovanni Herthon Mandas, FIKOM UMN, 2017
li
Dukungan Terhadap Anti..., Ryan Giovanni Herthon Mandas, FIKOM UMN, 2017
lii
Dukungan Terhadap Anti..., Ryan Giovanni Herthon Mandas, FIKOM UMN, 2017
liii
Dukungan Terhadap Anti..., Ryan Giovanni Herthon Mandas, FIKOM UMN, 2017
liv
Dukungan Terhadap Anti..., Ryan Giovanni Herthon Mandas, FIKOM UMN, 2017
lv
Dukungan Terhadap Anti..., Ryan Giovanni Herthon Mandas, FIKOM UMN, 2017
lvi
Dukungan Terhadap Anti..., Ryan Giovanni Herthon Mandas, FIKOM UMN, 2017
lvii
Dukungan Terhadap Anti..., Ryan Giovanni Herthon Mandas, FIKOM UMN, 2017
lviii
Dukungan Terhadap Anti..., Ryan Giovanni Herthon Mandas, FIKOM UMN, 2017
lix
Dukungan Terhadap Anti..., Ryan Giovanni Herthon Mandas, FIKOM UMN, 2017
lx
Dukungan Terhadap Anti..., Ryan Giovanni Herthon Mandas, FIKOM UMN, 2017
lxi
Dukungan Terhadap Anti..., Ryan Giovanni Herthon Mandas, FIKOM UMN, 2017
lxii
Dukungan Terhadap Anti..., Ryan Giovanni Herthon Mandas, FIKOM UMN, 2017
lxiii
Dukungan Terhadap Anti..., Ryan Giovanni Herthon Mandas, FIKOM UMN, 2017
lxiv
Dukungan Terhadap Anti..., Ryan Giovanni Herthon Mandas, FIKOM UMN, 2017
lxv
Dukungan Terhadap Anti..., Ryan Giovanni Herthon Mandas, FIKOM UMN, 2017
lxvi
Dukungan Terhadap Anti..., Ryan Giovanni Herthon Mandas, FIKOM UMN, 2017
lxvii
Dukungan Terhadap Anti..., Ryan Giovanni Herthon Mandas, FIKOM UMN, 2017