lisensi ini mengizinkan setiap orang untuk menggubah ...kc.umn.ac.id/3983/6/lampiran.pdfdalam...

Team project ©2017 Dony Pratidana S. Hum | Bima Agus Setyawan S. IIP

Hak cipta dan penggunaan kembali:

Lisensi ini mengizinkan setiap orang untuk menggubah, memperbaiki, dan membuat ciptaan turunan bukan untuk kepentingan komersial, selama anda mencantumkan nama penulis dan melisensikan ciptaan turunan dengan syarat yang serupa dengan ciptaan asli.

Copyright and reuse:

This license lets you remix, tweak, and build upon work non-commercially, as long as you credit the origin creator and license it on your new creations under the identical terms.

Karya tulis Februari 2016 (tulisan tidak dimuat)

SURVEI POLLS

Pendapat Dokter Indonesia Tentang Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA)

Sebagian besar responden mengetahui tentang MEA dan memiliki pandangan positif

dengan hadirnya MEA di Indonesia. Survei ini dilakukan oleh reporter majalah The

Indonesian Doctor dengan menanyai 51 responden yang berprofesi sebagai dokter.

Tujuan survei ini adalah untuk mengetahui apakah para dokter di Indonesia sudah

mengetahui tentang MEA, apakah dengan adanya MEA menjadi hal yang positif

untuk bertukar ilmu atau malah mengancam profesi dokter di Indonesia karena akan

bersaing dengan para dokter yang berasal dari luar negeri.

Hasil survei menunjukkan bahwa dokter di Indonesia 88% mengetahui tentang MEA

dan memiliki pandangan positif terhadap MEA. Mereka beranggapan dengan adanya

MEA para dokter di Indonesia bisa dengan mudah mendapatkan distributor alat-alat

medis dengan teknologi canggih.

53% dokter di Indonesia juga menyatakan bahwa hadirnya MEA sama sekali tidak

mengancam profesi dokter di Indonesia, justru 67% dokter beranggapan akan

mendapatkan dampak positif dalam jenjang karier guna bekerja di luar negeri.

88%

12%

Info tentang MEA

Tahu TntMEA

tdk tahu tntmea

53%

47%

Pandangan tentang MEA

dampakPositif

dampaknegatif

Alur penulisan feature..., T. Ousty Paskalis, FIKOM UMN, 2016

67%

33%

Harapan dokter di Indonesia

kerja di LN

tidak kerja diLN 47%

53%

Dampak MEA terhadap Profesi

ancamprofesi

tidak ancamprofesi


Dokumen karya penulis dari Microsoft Word (tulisan tidak dimuat)


Medical Device

Alat dan Teknologi Canggih bagi Para Dokter

Setiap tahun menjadi kesempatan bagi para ahli untuk membuat ide-ide dan

mengeluarkan beberapa teknologi canggih terbaru dalam bidang kesehatan yang

memudahkan cara kerja dokter dan tentunya kenyamanan bagi para pasien yang

memakainya. Berikut adalah alat-alat tercanggih untuk mengurangi beban dan waktu

pasien dalam berobat.

PIL BERBASIS SENSOR DIGITAL

Sebuah alat dengan bentuk chip kecil di dalam pil yang dapat dengan mudah

dideteksi jika tertelan. Alat ini diciptakan untuk membantu dan memudahkan dokter

dalam menganalisa kondisi pasien serta cara perawatan yang akan dijalani. Pil ini

merupakan gabungan dari obat resep dengan teknologi sensor. Sistem sensor

memanfaatkan sepotong kecil magnesium dan tembaga, yang ditempatkan di dalam

pil. Jika pil sudah dimakan pasien, dokter akan mendapat informasi melalui perangkat

mobile seperti ponsel atau tablet dengan bantuan aplikasi tertentu.

SMART TATTOO

Sebuah stiker dari salah satu peneliti Universitas of California, yang bernama smart

tattoo Biostamp berfungsi sebagai alat pendeteksi tingkat kesehatan yang


ditempelkan dibagian tubuh. Smart tattoo akan memberikan laporan kesehatan terkait

masalah gerakan tubuh, kemampuan motorik dan ketidak normalan neurogeneratif.

Dengan memasang sebuah sensor yang mirip dengan tattoo, alat ini akan mengubah

laktat yang ditemukan dalam keringat dan mengubahnya menjadi daya listrik. Hal ini

bisa memanfaatkan keringat manusia untuk mengisi ulang baterai ponsel.

Multi Slice CT Scan - 640 slices

Sebuah alat yang dibuat untuk menangani penyakit jantung dan memberikan hasil

scan lebih jelas sekaligus akurat dari CT Scan pada umumnya. Rumah Sakit Mount

Elizabeth yang dikelola oleh Rumah Sakit Parkway, Singapore memperkenalkan alat

ini, diwakili oleh dr. Dinesh Nair. Alat ini sangat menghemat waktu karena scan

koroner dapat diselesaikan dalam 0,0137 detik dan kurang dari 1 mSv untuk pasien

yang berada diukuran rata-rata. Selain itu, alat ini juga bisa mendapatkan satu scan

seluruh volume jantung Anda.

Ambulatory ECG Monitoring

Saat ini Anda dimudahkan untuk mencatat irama jantung dan mendeteksi irama

abnormal jantung selama 24 jam. Istimewanya lagi, alat ini bisa dibawa pulang oleh

pasien dan dipantau oleh pihak rumah sakit melalui satelit. Ada juga penawaran

kesempatan untuk meninjau data ECG jantung selama berkegiatan rutin dan normal,

sekaligus saat ada tekanan fisik dan psikologis. Pemantauan ECG rawat jalan untuk

waktu yang lebih lama (jika dibandingkan dengan EKG standar jangka waktu 10

detik) lebih sensitif untuk mendeteksi spontan, dan ritma jantung sering sangat

bervariasi.


24 Hours Ambulatory Blood Pressure Monitor

Alat ini dipasang dipergelangan tangan, untuk menghitung tekanan darah Anda

berulang-ulang secara otomatis, sehingga dapat memberikan rekam tekanan darah

selama Anda menjalani aktivitas harian. Perekaman yang dilakukan oleh alat ini

biasanya diterapkan pada lengan yang tidak dominan. Sebaiknya, setiap 30 menit

sepanjang hari, setiap setengah jam, atau setiap per jam sepanjang malam menjadi

waktu yang direkomendasikan untuk menghitung tekanan darah, dan bisa langsung

diketahui akurasi diagnosis Anda.

Positron Emission Tomography (PET) Scan

Alat ini menggunakan suntikan adenosine, radiasi paling rendah dengan tingkat

akurasi 90 persen. PET Scan dapat memberikan gambaran fungsional aliran darah

dan proses metabolik ditingkat sel yang tidak didapatkan dengan alat lainnya. PET

Scan mampu mendeteksi semua aspek penting tentang kanker seperti jenis, tingkat

keganasan (stadium), lokasi, serta cara rambat penyakit mematikan ini. PET

merupakan metode yang paling tepat, karena keberadaan kanker sulit dilihat secara

fisik. Yang diperlukan adalah melihat keberadaan metabolisme sel kanker.



Seberapa Lama Waktu Tidur yang Kamu Perlukan?

Sebuah panel ahli yang meneliti data dari 320 studi ini merekomendasikan petunjuk terbaru

tentang berapa banyak waktu tidur yang harus didapatkan manusia. Pedoman ini berdasarkan

usia, mulai dari bayi baru lahir (yang membutuhkan 14 sampai 17 jam tidur per hari) hingga

untuk orang dewasa yang berusia 65 tahun ke atas (7 sampai 8 jam per hari).

Lydia Don Carlos, PhD, peneliti dari Loyola University Chicago Stritch School of Medicine, PhD,

adalah anggota dari sebuah panel ahli yang membuat rekomendasi baru tentang berapa banyak waktu

tidur yang manusia butuhkan.

Panel (peserta diskusi), yang diselenggarakan oleh National Sleep Foundation,

membuat rekomendasi berdasarkan usia, mulai dari bayi baru lahir (yang

membutuhkan 14 sampai 17 jam tidur per hari) dan untuk orang dewasa berusia 65

tahun ke atas (7 sampai 8 jam per hari).

Dalam petunjuk terbaru, ada hal atau peraturan tentang tidur malam yang baik.

Misalnya, panel ahli merekomendasikan bahwa remaja (usia 14 hingga 17)

mendapatkan 8 sampai 10 jam tidur per malam. Petunjuk sebelumnya memiliki

jangkauan merekomendasikan waktu tidur malam dari 8,5 sampai 9,5 jam per malam.

Dr. DonCarlos dan para panel ahli lainnya memeriksa temuan dari 320 studi yang

melaporkan waktu tidur bagi individu yang sehat, efek apa yang didapat dari

berkurangnya jam tidur atau waktu tidur yang terlalu lama, dan konsekuensi

kesehatan yang didapat jika terlalu banyak atau terlalu sedikit tidur. Hasilnya

dipublikasikan dalam Sleep Health: Journal of the National Sleep Foundation.


"Proses ini sangat kuat," kata Dr. DonCarlos. Dr. DonCarlos adalah seorang profesor

di Departemen Sel dan Molekuler Fisiologi di Loyola University Chicago Stritch

School of Medicine.

Panel ahli terdiri dari 12 perwakilan, termasuk Dr. DonCarlos, yang dipilih oleh

organisasi medis; dan enam ahli yang dipilih oleh National Sleep Foundation. Dr.

DonCarlos mewakili American Association of Anatomi.

Dr. DonCarlos adalah neuroendocrinologist (ahli sistem saraf dan sistem

endokrin) yang mempelajari bagaimana hormon mempengaruhi struktur otak.

Bagian dari otak yang bertanggung jawab untuk mengatur produksi hormon

hipotalamus. Hormon yang diproduksi oleh hipotalamus mengatur suhu tubuh, rasa

lapar, respon terhadap stress, gairah seks, ritme sirkadian dan tidur.

Selain melayani panel ahli National Sleep Foundation, Dr. DonCarlos juga melayani

bidang studi National Institutes of Health's Neuroendocrinology, Neuroimmunology,

Rhythms and Sleep (NNRS), yang meninjau aplikasi untuk hibah penelitian.

"Kami masih memiliki banyak hal untuk belajar tentang fungsi tidur," kata Dr.

DonCarlos. "Kami tahu hal itu restoratif dan penting untuk konsolidasi memori. Tapi

kita tidak tahu rincian apa saja dari fungsi tidur, meskipun hal itu menggunakan

sepertiga dari waktu kita."

Ini adalah rekomendasi waktu tidur dari panel ahli National Sleep Foundation :

Bayi yang baru lahir (0-3 bulan) : kisaran waktu tidur memiliki jangkauan

rekomendasi baru, menjadi 14-17 jam setiap hari (sebelumnya itu 12-18 jam).

Bayi (4-11 bulan) : kisaran waktu tidur bertambah dua jam, menjadi 12-15

jam (sebelumnya itu 14-15jam).

Balita (1-2 tahun) : kisaran waktu tidur bertambah satu jam, menjadi 11-14

jam (sebelumnya itu 12-14 jam).


Anak-anak pra-sekolah (3-5 tahun) : kisaran waktu tidur bertambah satu jam,

menjadi 10-13 jam (sebelumnya itu 11-13 jam).

Anak usia sekolah (6-13 tahun) : kisaran waktu tidur bertambah satu jam,

menjadi 9-11 jam (sebelumnya itu 10-11 jam).

Remaja (14-17 tahun) : kisaran waktu tidur bertambah satu jam, menjadi 8-10

jam (sebelumnya itu 8,5-9,5 jam).

Orang dewasa muda (18-25 tahun) : kisaran waktu tidur 7-9 jam (kategori usia

baru).

Dewasa (26-64 tahun) : kisaran waktu tidur tidak berubah dan tetap 7-9 jam.

Lansia (lanjut usia) (65 +) : kisaran waktu tidur 7-8 jam (kategori usia baru).


Karya tulis Maret 2016 (tulisan tidak dimuat)

Apakah Orangtua yang Punya Anak ‘Susah Diatur’ Lebih Cenderung Memberi Anak

Mereka Ipad untuk Menenangkannya?

Penelitian Kecil Menunjukkan Hubungan yang Signifikan Antara Perilaku Anak yang Sulit Diatur, dan

Menggunakan Alat Elektronik sebagai Alat untuk Menenangkan.

Ini mungkin menarik untuk memberikan sebuah Ipad atau Handphone pintar kepada anak

yang memiliki sifat yang suka meluapkan amarah atau kemarahan—dan mungkin lebih dari

itu bagi sebagian orangtua. Sebuah penelitian menunjukkan bahwa alat elektronik itu dapat

lebih mungkin digunakan sebagai strategi tiruan untuk menenangkan anak yang memiliki

tingkah laku sulit dikendalikan. Namun, tidak ada perbedaan antara anak yang memiliki

kesulitan pengembangan sosial emosional dengan anak-anak lain ketika menggunakan

teknologi Handphone saat sedang makan, berada di lingkungan sekitar, saat mengerjakan

tugas, atau pada waktu tidur.

Anak-anak yang memiliki kesulitan bersosialisasi, memiliki rasa emosional yang

tinggi, dan tinggal di rumah yang berpenghasilan rendah, lebih mungkin diberikan

Handphone untuk menenangkan mereka di rumah, menurut sebuah penelitian kecil

yang dipimpin oleh seorang dokter anak di Rumah Sakit CS Mott Children's,

Universitas Michigan . Hasil temuan ini muncul dalam sebuah surat penelitian hari

ini di JAMA Pediatrics.

"Kita tahu bahwa orang tua secara tidak profesional menggunakan televisi dan

menunjukkan video bagi anak-anak yang memiliki perilaku sulit diatur untuk

menenangkan mereka. Kami ingin menjelajahi apakah sama dalam menggunakan

Handphone seperti ponsel dan tablet,” kata penulis utama Jenny Radesky, MD,

seorang ahli dan Asisten Profesor Pediatri (Spesialis bayi dan anak) di Rumah Sakit

U-M's CS Mott Children’s.


Radesky melakukan penelitian sementara di Boston Medical Center. "Kami

menemukan bahwa kurang pengontrolan dan rasa frustrasi orang tua terhadap

perilaku anak-anak mereka, maka semakin besar kemungkinan mereka untuk beralih

dan menggunakan Handphone untuk membantu menenangkan anak-anak mereka,"

tambahnya.

"Kita perlu penelitian lebih lanjut apakah hubungan antara teknologi digital dan

kesulitan pengembangan sosial emosional berlaku untuk komunitas yang lebih umum

daripada orangtua, dan apa efeknya, mungkin berpengaruh pada hasil jangka panjang

anak-anak."

Penelitian ini melibatkan 144 anak sehat usia 15-36 bulan dari keluarga

berpenghasilan rendah. Orang tua ditanya tentang kemungkinan penggunaan

Smartphone atau tablet dalam situasi yang berbeda-beda.

Perangkat teknologi lebih mungkin untuk digunakan sebagai strategi mengatasi

menenangkan anak-anak dengan perilaku yang sulit diatur. Namun, tidak ada

perbedaan antara anak dengan kesulitan pengembangan sosial emosional dengan

anak-anak lain ketika menggunakan teknologi Handphone saat sedang makan, berada

di lingkungan sekitar, saat mengerjakan tugas, atau pada waktu tidur.

"Studi lain menunjukkan bahwa peningkatan waktu menonton televisi dapat

menghambat bahasa anak muda dan pembangunan sosial, sebagian karena mereka

mengurangi interaksi manusia dengan manusia lainnya," kata Radesky.

"Sekarang gadget dalam bentuk layar bisa dibawa kemana saja, mereka telah menjadi

bagian dari ruang antar kami. Kami tertarik dalam mengidentifikasi cara-cara

perangkat Handphone yang terkadang mengganggu ruang gerak dalam suatu

keluarga, tetapi juga bagaimana kita dapat menggunakannya sebagai alat untuk

meningkatkan orangtua dan anak dalam berkoneksi."



MEDICAL DEVICE

Alat dan Teknologi Canggih Bagi Para Dokter

Selalu ada ide-ide cemerlang dan beberapa teknologi canggih terbaru yang selalu

dikeluarkan para ahli dalam bidang kesehatan untuk memudahkan cara kerja dokter di

jaman modern ini. Hal ini tentunya menimbulkan harapan besar bagi pasien yang

menginginkan kenyamanan dalam berobat. Berikut adalah alat-alat tercanggih untuk

mengurangi beban dan waktu pasien dalam berobat.

MRI Scan

Digunakan untuk Membuat Jantung 3D Buatan, yang dikembangkan oleh Rumah

Sakit Anak Boston. Penggunaan MRI scan (Magnetic resonance imaging) sebagai

cetak biru memungkinkan dokter untuk mencetak model jantung pasien dalam waktu

tiga jam saja. Ketika Anda melakukan MRI scan, mesin akan mengambil ratusan

gambar penampang organ Anda. Persiapannya menghemat waktu operasi, sehingga

membuat aman pasien.

Sendok Pintar (Liftware)

Lift Labs merupakan perusahaan teknologi kesehatan yang tengah bekerja di bawah

naungan Google untuk membuat sebuah sendok yang dirancang bagi para pasien

penyandang Parkinson. Sendok yang sedang dikembangkannya diberi nama Liftware.

Sebagian orang menyebutnya sebagai 'sendok pintar' karena akan menghasilkan

getaran-getaran guna mengimbangi tremor pasien Parkinson. Selain itu, sendok pintar

juga dilengkapi dengan sensor untuk mendeteksi getaran pemegang sendok. Liftware


dilengkapi dengan baterai isi ulang, sehingga bisa dan mudah dipakai kapan pun

oleh penggunanya.

Saraf Buatan

Gabungan ilmuwan dari Universitas Minnesota, Virginia Tech, Universitas

Maryland, Universitas Pricenton, dan Universitas Johns Hopkins, berhasil

menemukan cara menggunakan 3D printer untuk memperbaiki saraf yang rusak.

Keberhasilan penelitian ini juga menjadi kali pertama sebuah saraf dengan bentuk

rumit dapat ditumbuhkan kembali. Sebelumnya, hanya saraf-saraf dengan bentuk

lurus yang bisa diregenerasi. Keberhasilan penelitian ini menjadi bukti signifikan

bahwa saraf dari hasil cetak 3D dapat membantu regenerasi kerusakan saraf

kompleks.

ProstAid

Alat diagnostik kanker terbaru dengan digitalisasi gambar yang biasanya hanya

diamati oleh para ahli patologi melalui mikroskop. Gambar patologi yang dibagikan

secara elektronik antar sesama dokter ahli itu diyakini dapat mempercepat proses

konsultasi. Dengan adanya ProstAid, sebagai prototipe aplikasi berbasis web,

memudahkan dalam memberi pemahaman sehingga pasien dapat memilih metode

pengobatan yang paling sesuai. Dengan alat tersebut, data-data pasien, baik itu

pemeriksaan fisik, laboratorium atau pun radiologi, yang sering tersebar di berbagai

departemen di rumah sakit, dapat dikumpulkan. Dengan demikian pengambilan

keputusan yang dilakukan oleh pasien bersama dokter dalam merancang terapi, bisa

lebih mudah.


Karya tulis Maret 2016 (tulisan dimuat pada Mei 2016)

Alat “Penghisap” Data Medis dari Google

Sebuah anak perusahaan Google, Verily, meluncurkan sebuah alat di mana alat

tersebut bisa ditempatkan di rumah sakit atau rumah tangga untuk mengambil data

medis pasien. DeepMind, anak perusahaan Google yang lain, telah memakai alat ini

untuk mengumpulkan data 1,6 juta pasien di London. Tentunya data yang terkumpul

bisa dianalisa untuk rekomendasi media dan kebijakan kesehatan

Ultrasonografi Mini Terhubung Smartphone

Uscan telah mendapat izin komersial dari Badan Pengawasan Obat dan Makanan

Amerika untuk masalah perangkat ultrasonografi mini yang tersambung ke

smartphone. Pasien kini bisa mengontrol dan melihat sendiri hasil pemindaian secara

langsung untuk ginjal dan prostat.



DENTAL

MENGOBATI SAKIT GIGI DENGAN BAHAN-BAHAN

ALAMI

Sakit gigi menjadi hal yang tidak menyenangkan karena bisa mengganggu Anda

untuk beraktivitas. Sakit gigi menyebabkan rasa nyeri yang berlebihan,

pembengkakan, sakit kepala, hingga demam, sehingga membuat Anda menjadi lemas

untuk melanjutkan kegiatan. Penyebab sakit gigi sering terjadi karena dalam gigi

Anda terdapat bakteri, merokok, terlalu banyak mengonsumsi makanan atau

minuman manis, panas, dingin, dan asam secara berlebihan.

Untuk mengatasi sakit gigi tersebut, ternyata bisa diatasi dengan menggunakan

bahan-bahan alami. Hal ini dianjurkan agar Anda jangan terlalu sering mengonsumsi

obat penghilang rasa sakit secara berlebihan karena mengandung bahan kimia.

Berikut adalah bahan-bahan alami yang dapat mengobati sakit gigi Anda.

Air Garam

Air garam bisa membunuh bakteri yang ada dimulut dan bisa meningkatkan

keseimbangan keasaman mulut Anda. Cara membuatnya, campur 1/2 sendok teh

garam dan 1 cangkir air hangat lalu diaduk sampai larut, gunakan ramuan alami

tersebut untuk berkumur. Jika gigi sakit saat berkumur maka cobalah untuk menahan

air dalam mulut tanpa menggerakkanya selama beberapa menit, setelah itu buang

airnya dan berkumurlah dengan menggunakan air biasa.

Bawang Putih

Rasa nyeri pada sakit gigi bisa diatasi dengan bawang putih karena adanya

kandungan alicin yang membuat bakteri menjadi kuat serta menjadikannya anestesi

alami. Bawang putih berkhasiat mengurangi rasa sakit gigi sensitif, membasmi


kuman yang menyebabkan infeksi dan rongga mulut. Bawang putih dikenal sebagai

bumbu dapur atau rempah-rempah. Cara untuk meredakan sakit gigi, yaitu dengan

mengunyahnya. Sehingga kandungan pada bawang putih keluar dan dapat meredakan

nyeri pada gigi.

Daun Jambu Biji

Daun jambu biji dikenal cukup efektif untuk menahan rasa sakit, termasuk rasa sakit

di gigi. Kandungan sifat anti-bakteri pada daun jambu biji bermanfaat untuk

meredakan nyeri pada gigi. Bila Anda memiliki sakit gigi, kunyahlah daun jambu biji

dan tunggulah beberapa saat sehingga nyeri pada gigi reda.

Jahe

Jahe mengandung sifat antibakteri. Jahe adalah ramuan yang dapat digunakan untuk

mengurangi pembengkakan dan luka sebagai bahan alami. Selain itu, jahe juga

dikenal untuk membantu meringankan rasa sakit pada gigi.

Teh Hangat

Teh hangat tanpa gula sangat baik untuk meredakan sakit pada gigi, kandungan tanin

yang terdapat pada teh dapat meredakan nyeri pada gigi Anda. Gunakan air teh untuk

berkumur beberapa kali, kemudian biarkan 15 menit. Setelahnya, letakkan kantung

teh bekas pada gusi untuk meringankan peradangan.

Bawang Merah

Bawang merah juga dipercaya memiliki efek yang sama untuk mengatasi sakit gigi.

Caranya dengan mengambil satu siung bawang merah dan taruh di bagian gigi yang

sakit. Kandungan antri microba pada bawang merah bisa membantu untuk mengatasi

masalah infeksi yang sering menjadi penyebab dari sakit gigi.


Karya tulis Februari 2016 (tulisan dimuat pada April 2016)

WAWANCARA

Permasalahan MEA Bagi Dokter Indonesia

Indonesia termasuk negara yang mengikuti MEA atau pasar bebas ASEAN.

MEA tentunya akan memengaruhi berbagai sektor usaha di Indonesia, termasuk

sektor kesehatan. Hadirnya MEA tentu memunculkan rasa khawatir karena dapat

membuat pihak asing mengembangkan bisnis dalam sektor kesehatan di Indonesia.

Pada satu sisi hal itu memberikan dampak positif karena hadirnya MEA

memberi kesempatan bagi kalangan medis Indonesia untuk meningkatkan kualitas

dan daya saingnya sehingga tetap diperhitungkan oleh konsumen kesehatan

Indonesia. Namun, ada juga dampak negatifnya dimana tersingkirnya para dokter dan

tenaga kesehatan Indonesia dari arena pelayanan kesehatan.

Berikut hasil wawancara dengan Prof Dr Ilham Oetama Marsis, SpOG. Ketua

Umum Ikatan Dokter Indonesia (IDI) dan Ketua Komisioner Konsil Kedokteran

Indonesia.

Apa tanggapan IDI terhadap MEA?

IDI tidak setuju dan menolak MEA masuk ke Indonesia. IDI menganggap

seharusnya pemerintah Indonesia tidak memasukkan sektor kesehatan dalam sektor

perdagangan. Ada anggapan, kedaulatan suatu negara dilihat dari bagaimana negara

tersebut menguasai dan menyikapi masalah-masalah dalam sektor pendidikan,

kesehatan, politik luar negeri, dan hankam. Empat hal itu seharusnya menjadi

tanggung jawab dan dikuasai oleh negara saja.

Hadirnya MEA, tentu membuat sektor kesehatan menjadi perdagangan bebas

di Indonesia. IDI merasa sangat keberatan karena kedaulatan dalam negara Indonesia

tidak dipertahankan. Padahal, di luar negeri empat hal tersebut menjadi kekuasaan


suatu negara dan tidak diperdagangkan. Kesehatan di luar negeri menjadi kekuasaan

pemerintahan pusat.

Walaupun IDI merasa keberatan, bukan berarti IDI tidak siap siaga

mempersiapkan dokter-dokter terbaik ahli Indonesia. IDI tetap menyiapkan dokter-

dokter terbaik dari Indonesia untuk bersaing dengan dokter-dokter luar. IDI berusaha

untuk selalu meningkatkan kompetensi dokter-dokter Indonesia agar menjadi lebih

baik.

Apa saja perbedaan mendasar dari para dokter luar negeri dan dokter-dokter di

Indonesia?

Perbedaan bisa dilihat dari kemajuan software, hardware, dan brainware bagi

dokter luar negeri. Dalam tiga hal tersebut, dokter-dokter Indonesia masih tertinggal

dan peringkatnya di bawah para dokter luar negeri. Dokter-dokter di negara maju

sangat mengikuti perkembangan dan kemajuan teknologi saat ini. Jika para dokter di

Indonesia tidak memperbaharui tiga hal tersebut, maka siap-siap saja akan terusir dari

negaranya sendiri dan tidak bisa menjadi tuan rumah di dalam kandang akibat

tergeser oleh para dokter ahli dari luar negeri.

Lambatnya para dokter dalam negeri untuk memajukan tiga hal tersebut

karena di luar negeri dalam membeli peralatan kesehatan dan teknologi canggih tidak

dibebankan dengan biaya bea cukai. Berbeda dengan Indonesia yang membeli

peralatan kesehatan dan teknologi canggih bisa dikenakan pajak 40-50%. Seharusnya

pemerintah bisa mendukung para medis dengan menghapus pajak yang dianggap

sebagai barang mewah untuk dunia kesehatan.

Jika biaya bea cukai masih tinggi, tentunya seluruh rumah sakit di Indonesia

akan sulit untuk membeli peralatan kesehatan. Dan jika dipaksa untuk membeli, maka

rumah sakit akan membebani pasien dengan menaikkan harga berobat. Hal ini tentu

akan menyulitkan pasien juga rumah sakit di Indonesia.


Apakah MEA menjadi ancaman atau sebagai peluang bagi IDI?

Ini merupakan ancaman kalau tidak melakukan persiapan dengan baik dan

matang. Kalau melakukan persiapan dengan sungguh-sungguh, tentunya akan

menjadi peluang besar bagi Indonesia. Sayangnya, bagaimana bisa dianggap sebagai

peluang besar jika tidak didukung dengan mendapatkan alat medis terbaru dan

canggih seperti di luar negeri? Hal ini masih sulit untuk diatasi.

Cara satu-satunya agar MEA bisa menjadi peluang besar di Indonesia, yaitu

pemerintah menyediakan biaya khusus bagi pendidikan kedokteran karena rata-rata

pendidikan kedokteran yang baik sudah dari dasar harus bagus untuk menghasilkan

dokter berkualitas dan matang terjun ke dunia global.

Apa saja upaya IDI untuk menghadapi MEA?

IDI sudah mempersiapkan cara-cara untuk menghadapi MEA sejak 2015,

yaitu dengan meningkatkan kualitas lulusan kedokteran terbaik, meningkatkan

pelayanan kesehatan, perbaikan dinas pelayanan kesehatan sosial, dan meningkatkan

daya saing bagi pendidikan berkelanjutan. Dengan cara-cara seperti ini, para dokter

Indonesia pasti siap menghadapi MEA.

IDI bersama pemerintah daerah juga memberikan persyaratan khusus kepada

dokter dari luar negeri yang berlaku sampai tahun 2017. Tahun 2017 masa terakhir

IDI untuk menampis masuknya dokter asing ke Indonesia. Setelah tahun 2017, harus

diperbaharui kembali regulasi yang ada bagi dokter asing. Jika tidak punya upaya

yang cukup baik, maka Indonesia akan dijajah oleh dokter-dokter dari luar negeri.

Regulasi yang dibuat sejak dua tahun lalu, seperti dokter asing yang bekerja di

Indonesia hanya memiliki batas waktu tertentu, sekitar 1-5 tahun. Dokter asing juga

tidak boleh membuka praktek sendiri di Indonesia karena belum dibuat regulasi untuk

mengaturnya.

Namun, ada pengecualian bagi dokter asing yang tergabung dalam bakti sosial

saat bencana alam terjadi di Indonesia. Adanya bantuan dari para dokter sangat


diperlukan dalam keadaan darurat. Oleh karena itu, para dokter asing bisa langsung

mendatangi tempat bencana, mengikuti prosedur administrasi, dan mempunyai

praktek surat ijin sementara.

Saat ini, IDI sedang menyiapkan Road Map Desember 2017 untuk

menghadapi MEA tahun 2020. Harapan-harapan seperti meningkatnya SDM dalam

bidang kesehatan, mempunyai dokter-dokter Indonesia dengan integritas etik yang

baik, kemampuan skill yang baik, dan berorientasi pada rasa kemanusiaan tentunya

selalu ada.

Apa tantangan terberat dokter Indonesia dalam menghadapi MEA?

Nantinya, setiap dokter akan diberi buku kunci yang berisi tentang pengakuan

tidak pernah melanggar hukum pidana dan etika, kedisiplinan diri, dan keterangan

atau kualifikasi kompetensi sang dokter. Setiap negara tentunya mempunyai rekognisi

kompetensi yang sesuai dengan level negaranya. Jika dokter-dokter Indonesia tidak

sesuai dengan rekognisi kompetensi Negara Malaysia atau bahkan Singapore, maka

para dokter Indonesia tidak bisa masuk ke negara tersebut. Tentunya dokter-dokter

yang memiliki rekognisi kompetensi yang tinggi bisa dengan mudah masuk ke

negara-negara Asia. Mobilitas para dokter Indonesia menjadi begitu

mengkhawatirkan untuk saat ini.


Karya tulis Maret 2016 (tulisan dimuat pada April 2016)

Film Dokumenter

Ternyata merekam kehidupan pelayan kesehatan tidak selalu menjadi hal yang

membosankan dan menakutkan, terbukti dari film The American Nurse yang

menyajikan tentang kesetiaan dari bidan dan perawat. Selain itu film Sicko yang

menyajikan perspektif tentang bagaimana jaminan kesehatan sebuah negeri harusnya

dijalankan. Kedua film dokumenter tersebut memberi warna tersendiri khususnya

bagi dunia kesehatan.

The American Nurse

Film dokumenter berdurasi selama 79 menit ini dibuat tahun 2012 oleh Carolyn Jones

untuk menunjukkan kehidupan dan kesibukan sehari-hari menjalani profesi sebagai

perawat. Sang sutradara mengabadikan ketulusan para perawat dalam mengobati

pasien akibat perang dan keterlantaran.

Sutradara mengabadikan aktivitas lima perawat, tanpa dibuat-buat. Terdapat kisah

Jason Short, Tonia Faust, Naomi Cruss, Sister Stephen, dan Brian Mcmillion. Para

perawat tak hanya menguasai keterampilan mengobati, tapi juga memberi kasih

sayang di hadapan situasi sulit di Amerika. The American Nurse merupakan

kontribusi penting untuk percakapan yang sedang berlangsung di Amerika tentang

apa artinya peduli.

Sicko

Film yang disutradarai oleh Michael Moore menceritakan tentang tingkah Michael

Moore dalam membedah sistem jaminan kesehatan beberapa negara. Film yang

diluncurkan tahun 2007 dengan durasi 123 menit ini merupakan hasil dari kritik


Michael Moore kepada negerinya sendiri, Amerika, yang kaya namun lembek dalam

melindungi warganya.

Dalam film ini Moore mencari jawaban tentang perbedaan keadaan asuransi

kesehatan yang diterima masyarakat Amerika jauh lebih kecil dibandingkan negeri

Kuba yang memiliki dokter dan layanan kesehatan bermutu namun murah.


lisensi ini mengizinkan setiap orang untuk menggubah ...kc.umn.ac.id/3983/6/lampiran.pdfdalam...

Documents