lisensi ini mengizinkan setiap orang untuk menggubah ...kc.umn.ac.id/1371/2/bab ii.pdf ·...

33
Team project ©2017 Dony Pratidana S. Hum | Bima Agus Setyawan S. IIP Hak cipta dan penggunaan kembali: Lisensi ini mengizinkan setiap orang untuk menggubah, memperbaiki, dan membuat ciptaan turunan bukan untuk kepentingan komersial, selama anda mencantumkan nama penulis dan melisensikan ciptaan turunan dengan syarat yang serupa dengan ciptaan asli. Copyright and reuse: This license lets you remix, tweak, and build upon work non-commercially, as long as you credit the origin creator and license it on your new creations under the identical terms.

Upload: nguyenphuc

Post on 09-Mar-2019

217 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: Lisensi ini mengizinkan setiap orang untuk menggubah ...kc.umn.ac.id/1371/2/BAB II.pdf · menfasilitasi perdagangan saham, pendapatan tetap, instrumen derivatif, reksadana, obligasi,

Team project ©2017 Dony Pratidana S. Hum | Bima Agus Setyawan S. IIP 

 

 

 

 

 

Hak cipta dan penggunaan kembali:

Lisensi ini mengizinkan setiap orang untuk menggubah, memperbaiki, dan membuat ciptaan turunan bukan untuk kepentingan komersial, selama anda mencantumkan nama penulis dan melisensikan ciptaan turunan dengan syarat yang serupa dengan ciptaan asli.

Copyright and reuse:

This license lets you remix, tweak, and build upon work non-commercially, as long as you credit the origin creator and license it on your new creations under the identical terms.

Page 2: Lisensi ini mengizinkan setiap orang untuk menggubah ...kc.umn.ac.id/1371/2/BAB II.pdf · menfasilitasi perdagangan saham, pendapatan tetap, instrumen derivatif, reksadana, obligasi,

12

BAB II

TELAAH LITERATUR

2.1. Pasar Modal

Menurut UU No. 8 tahun 1995 tentang pasar modal, pasar modal

adalah kegiatan yang bersangkutan dengan penawaran umum dan

perdagangan efek, perusahaan publik yang berkaitan dengan efek yang

diterbitkannya, serta lembaga dan profesi yang berkaitan dengan efek

sedangkan menurut Keppres No. 52 tahun 1976 tentang pasar modal, pasar

modal adalah bursa efek seperti yang dimaksud dalam UU No. 15 tahun

1952. Menurut undang-undang tersebut, bursa adalah gedung atau ruangan

yang ditetapkan sebagai kantor dan tempat kegiatan perdagangan efek,

sedangkan surat berharga yang dikategorikan efek adalah saham, obligasi

serta surat bukti lainnya yang lazim dikenal sebagai efek.

Menurut May (2013) pasar modal merupakan sarana pendanaan

bagi perusahaan ataupun institusi lain untuk sarana investasi. Sebagai

contoh pemerintah menerbitkan obligasi sebagai dana tambahan atau

perusahaan menerbitkan dan menjual saham untuk pengembangan bisnis.

Di sisi lain, pasar modal menjadi sarana bagi masyarakat untuk melakukan

investasi melalui saham, obligasi, reksadana dan sebagainya.

Analisis Akurasi..., Hilberto, FB UMN, 2017

Page 3: Lisensi ini mengizinkan setiap orang untuk menggubah ...kc.umn.ac.id/1371/2/BAB II.pdf · menfasilitasi perdagangan saham, pendapatan tetap, instrumen derivatif, reksadana, obligasi,

13

Pasar modal di Indonesia adalah Bursa Efek Indonesia (BEI) yang

merupakan bursa saham tunggal di Indonesia yang berada di Jakarta. BEI

menfasilitasi perdagangan saham, pendapatan tetap, instrumen derivatif,

reksadana, obligasi, dan saham serta obligasi yang berbasis syariah. Saat

ini, jumlah emiten atau perusahaan yang telah mencatatkan sahamnya di

BEI sudah mencapai 532 perusahaan yang terbagi atas 9 sektor utama

yaitu:

1. Sektor pertanian (terdiri atas 6 sub sektor)

2. Sektor pertambangan (terdiri atas 5 sub sektor)

3. Sektor industri dasar dan kimia (terdiri atas 8 sub sektor)

4. Sektor aneka industri (terdiri atas 7 sub sektor)

5. Sektor industri barang konsumsi (terdiri atas 5 sub sektor)

6. Sektor properti, real estate, dan konstruksi bangunan (terdiri atas 3 sub

sektor)

7. Sektor infrastruktur, utilitas dan transportasi (terdiri atas 6 sub sektor)

8. Sektor keuangan (terdiri atas 5 sub sektor)

9. Sektor perdagangan, jasa, investasi (terdiri atas 8 sub sektor)

2.2. Perusahaan Manufaktur di BEI

Perusahaan manufaktur adalah perusahaan yang mengolah bahan

mentah atau bahan baku menjadi barang jadi. Ada 3 sektor utama pada

Bursa Efek Indonesia (BEI) yang termasuk dalam kategori perusahaan

manufaktur yaitu:

1. Sektor industri dasar dan kimia yang terdiri atas 8 sub sektor:

Analisis Akurasi..., Hilberto, FB UMN, 2017

Page 4: Lisensi ini mengizinkan setiap orang untuk menggubah ...kc.umn.ac.id/1371/2/BAB II.pdf · menfasilitasi perdagangan saham, pendapatan tetap, instrumen derivatif, reksadana, obligasi,

14

a. Sub sektor semen (5 perusahaan)

b. Sub sektor keramik,porselen dan kaca (6 perusahaan)

c. Sub sektor logam dan sejenisnya (16 perusahaan)

d. Sub sektor kimia (10 perusahaan)

e. Sub sektor plastik dan kemasan (13 perusahaan)

f. Sub sektor pakan ternak (4 perusahaan)

g. Sub sektor kayu dan pengolahannya (2 perusahaan)

h. Sub sektor pulp dan kertas (8 perusahaan)

2. Sektor aneka industri yang terdiri atas 6 sub sektor:

a. Sub sektor mesin dan alat berat (2 perusahaan)

b. Sub sektor otomotif dan komponen (13 perusahaan)

c. Sub sektor tekstil dan garmen (17 perusahaan)

d. Sub sektor alas kaki (2 perusahaan)

e. Sub sektor kabel (6 perusahaan)

f. Sub sektor elektronika (3 perusahaan)

3. Sektor industri barang konsumsi yang terdiri atas 5 sub sektor:

a. Sub sektor makanan dan minuman (14 perusahaan)

b. Sub sektor rokok (4 perusahaan)

c. Sub sektor farmasi (11 perusahaan)

d. Sub sektor kosmetik dan barang keperluan rumah tangga (6

perusahaan)

e. Sub sektor peralatan rumah tangga (3 perusahaan)

Analisis Akurasi..., Hilberto, FB UMN, 2017

Page 5: Lisensi ini mengizinkan setiap orang untuk menggubah ...kc.umn.ac.id/1371/2/BAB II.pdf · menfasilitasi perdagangan saham, pendapatan tetap, instrumen derivatif, reksadana, obligasi,

15

2.3. Analisis Saham

Untuk memprediksi pergerakan harga saham di pasar modal saat

melakukan traksaksi saham, diperlukan analisis yang baik terhadap suatu

saham agar dapat memaksimalkan keuntungan dan meminimalisir

kerugian. Analisis saham merupakan faktor utama yang membedakan

antara investor yang baik dan yang hanya sekedar melakukan spekulasi

saja atau yang sering disebut spekulan. Untuk memprediksi harga saham,

terdapat 2 analisis yang dapat dipergunakan yaitu analisis fundamental

(fundamental analysis) dan analisis teknikal (technical analysis).

Sukardi (2010) menyatakan bahwa analisis fundamental

mempunyai landasan yang kuat yaitu nilai instrinsik yang dapat ditentukan

melalui suatu analisis yang sangat hati-hati terhadap kondisi pada saat

sekarang dan prospeknya di masa yang akan datang. Ide dasar pendekatan

ini adalah bahwa harga saham dipengaruhi oleh kinerja perusahaan.

Faktor-faktor yang mempengaruhi harga saham dapat dibedakan menjadi

faktor internal dan faktor eksternal. Faktor internal yang mempengaruhi

harga saham adalah keputusan dividen, struktur permodalan, risiko dan

pertumbuhan laba. Sedangkan faktor eksternal yang mempengaruhi harga

saham adalah peraturan yang ada, resesi ekonomi, sentiment pasar, dan

lainnya.

2.4. Analisis Teknikal

Secara definitif, Murphy (1999) menyatakan : technical analysis is

study of market action, primarily through the use of charts, for purpose of

Analisis Akurasi..., Hilberto, FB UMN, 2017

Page 6: Lisensi ini mengizinkan setiap orang untuk menggubah ...kc.umn.ac.id/1371/2/BAB II.pdf · menfasilitasi perdagangan saham, pendapatan tetap, instrumen derivatif, reksadana, obligasi,

16

forecasting future price trends. Jadi intinya analisis teknikal adalah ilmu

yang mempelajari pergerakan pasar, terutama menggunakan grafik

pergerakan harga, untuk memprediksi pergerakan harga di masa depan.

Sedangkan menurut Sukardi (2010) Analisis teknikal merupakan

upaya untuk memperkirakan harga saham dengan mengamati perubahan

harganya di waktu yang lalu, volume perdagangan dan indeks harga

gabungan. Perubahan harga saham cenderung bergerak pada satu arah

tertentu (trend). Pola tertentu pada masa yang lampau akan terulang

kembali pada masa yang akan datang. Analisis teknikal lebih

memperhatikan pada apa yang telah terjadi di pasar, daripada apa yang

seharusnya terjadi. Para pelaku pasar modal di Bursa Efek Indonesia (BEI)

menggunakan informasi tersebut untuk meraih keuntungan dari investasi

mereka. Pada intinya analisis teknikal adalah studi harga dengan

menggunakan grafik sebagai alat utama.

Berikut ini ada beberapa metode analisis teknikal saham dari yang

paling umum digunakan oleh para teknikal analis (chartish).

a. Moving Average

b. Volume

c. Candlestick

d. Moving Average Convergence Divergence (MACD)

e. Relative Strength Index (RSI)

f. Bollinger Bands (BB)

g. Pivot Point

Analisis Akurasi..., Hilberto, FB UMN, 2017

Page 7: Lisensi ini mengizinkan setiap orang untuk menggubah ...kc.umn.ac.id/1371/2/BAB II.pdf · menfasilitasi perdagangan saham, pendapatan tetap, instrumen derivatif, reksadana, obligasi,

17

Menurut Ong (2012) ada 3 pemikiran yang menjadi dasar analisis

teknikal, yaitu:

1. Pergerakan harga yang terjadi di pasar telah mewakili semua faktor

lain (market action discounts everything).

2. Dalam pergerakan harga terdapat suatu pola kecenderungan (prices

move in trends).

3. Sejarah akan berulang dengan sendirinya (history repeat itself).

Berikut adalah beberapa istilah penting yang ada pada analisis

teknikal terkait dengan grafik yang dipakai pada analisis teknikal.

1. Chart (grafik)

2. Trend (kecenderungan)

3. Support and resistance

2.4.1. Chart

Menurut Ong (2012) chart adalah sebuah gambar atau grafik yang

fungsi utamanya menunjukkan riwayat pergerakan nilai harga saham pada

suatu periode tertentu, sehingga dibutuhkan sebagai alat utama untuk

melakukan analisa secara teknikal.

Terdapat tiga jenis charts yang paling sering digunakan, yaitu:

Line chart. Menggambarkan harga penutupan per hari.

Analisis Akurasi..., Hilberto, FB UMN, 2017

Page 8: Lisensi ini mengizinkan setiap orang untuk menggubah ...kc.umn.ac.id/1371/2/BAB II.pdf · menfasilitasi perdagangan saham, pendapatan tetap, instrumen derivatif, reksadana, obligasi,

18

Gambar 2.1. Gambar line chart

Sumber: Chart Nexus – saham BBCA Feb 2015-Sept 2016

Bar chart. Menggambarkan harga open, high, low, dan close price per

hari.

Gambar 2.2. Gambar bar chart

Sumber: Chart Nexus – saham BBRI May 2015-Oct 2015

Candlestick chart. Menggambarkan harga high, open, low, dan close

price per hari.

Analisis Akurasi..., Hilberto, FB UMN, 2017

Page 9: Lisensi ini mengizinkan setiap orang untuk menggubah ...kc.umn.ac.id/1371/2/BAB II.pdf · menfasilitasi perdagangan saham, pendapatan tetap, instrumen derivatif, reksadana, obligasi,

19

Gambar 2.3. Gambar candlestick chart

Sumber: Chart Nexus – saham BMRI May 2016-Sept 2016

2.4.2. Trend

Menurut Ong (2012) trend merupakan salah satu dari tiga aspek

pemikiran dasar di dalam technical analysis yaitu: price move in trends.

Secara ringkasnya dapat didefinisikan sebagai kecenderungan arah

pergerakan harga pada suatu pasar.

Trend dapat dibagi menjadi 3 jenis yaitu:

1. Uptrend (kecenderungan harga naik). Uptrend ditandai dengan

garis yang memiliki kemiringan positif. Uptrend dapat

dibentuk dengan menarik garis sejajar yang menghubungkan

minimal 3 titik pada lembah secara diagonal mengarah ke atas

yang terbentuk pada grafik.

Analisis Akurasi..., Hilberto, FB UMN, 2017

Page 10: Lisensi ini mengizinkan setiap orang untuk menggubah ...kc.umn.ac.id/1371/2/BAB II.pdf · menfasilitasi perdagangan saham, pendapatan tetap, instrumen derivatif, reksadana, obligasi,

20

Gambar 2.4. Gambar Up-trendline

Sumber: Chart Nexus – saham BSDE Jun 2015-Dec 2016

2. Downtrend (kecenderungan harga turun). Downtrend ditandai

dengan garis yang memiliki kemiringan negatif. Downtrend

dapat dibentuk dengan menarik garis sejajar yang

menghubungkan minimal 3 titik pada puncak secara diagonal

ke arah bawah yang terbentuk pada grafik.

Analisis Akurasi..., Hilberto, FB UMN, 2017

Page 11: Lisensi ini mengizinkan setiap orang untuk menggubah ...kc.umn.ac.id/1371/2/BAB II.pdf · menfasilitasi perdagangan saham, pendapatan tetap, instrumen derivatif, reksadana, obligasi,

21

Gambar 2.5. Gambar Down-trendline

Sumber: Chart Nexus – saham BBNI Jan 2014-Nov 2015

3. Sideways (kecenderungan harga ke samping/tetap). Sideways

juga sering disebut dengan trendless atau tidak memiliki trend.

Sideways dapat dibentuk dengan menarik 2 garis sejajar yang

terdiri atas 1 garis sejajar yang menghubungkan puncak-puncak

(membentuk garis atas) dan 1 garis sejajar yang

menghubungkan lembah-lembah (membentuk garis bawah).

Analisis Akurasi..., Hilberto, FB UMN, 2017

Page 12: Lisensi ini mengizinkan setiap orang untuk menggubah ...kc.umn.ac.id/1371/2/BAB II.pdf · menfasilitasi perdagangan saham, pendapatan tetap, instrumen derivatif, reksadana, obligasi,

22

Gambar 2.6. Gambar Sideways/trendless

Sumber: Chart Nexus – saham CPIN Feb 2013 2015-Dec 2015

2.4.3. Support dan Resistance

Menurut Wira (2011) support adalah tingkat harga di mana seakan-

akan tingkat harga ini menjaga supaya harga tidak jatuh lebih dalam. Jika

support ini tembus, maka harga akan turun ke bawah sampai menemukan

titik support baru. Sedangkan resistance adalah kebalikan dari support, di

mana aksi jual cukup besar sehingga menghambat harga bergerak naik

lagi. Jika resistance ini tembus, maka harga akan mencari resistance

berikutnya.

Menurut Utomo (2016) support dan resistance pada grafik

pergerakan harga dapat ditentukan dengan menggunakan cara berikut.

a. Titik tertinggi dan terendah sebelumnya.

b. Level psikologis.

Analisis Akurasi..., Hilberto, FB UMN, 2017

Page 13: Lisensi ini mengizinkan setiap orang untuk menggubah ...kc.umn.ac.id/1371/2/BAB II.pdf · menfasilitasi perdagangan saham, pendapatan tetap, instrumen derivatif, reksadana, obligasi,

23

c. Garis trend.

d. Candlestick.

e. Fibonacci retracement level.

f. Gap, moving average, pivot point.

Gambar 2.7. Gambar Support and Resistance

Sumber: Chart Nexus – saham TLKM Feb 2014-Dec 2015

2.5. Candlestick

Candlestick ditemukan oleh seorang pedagang beras di Jepang

pada awal abad ke-16 yang bernama Munehisa Homma. Beliau

menggunakan candlestick ini untuk memprediksi pergerakan harga beras

pada masanya dengan menggunakan harga yang telah ada di masa lalu.

Pada tahun 1990-an candlestick untuk pertama kalinya

diperkenalkan kepada dunia barat oleh Steve Nison. Nama berbagai

Analisis Akurasi..., Hilberto, FB UMN, 2017

Page 14: Lisensi ini mengizinkan setiap orang untuk menggubah ...kc.umn.ac.id/1371/2/BAB II.pdf · menfasilitasi perdagangan saham, pendapatan tetap, instrumen derivatif, reksadana, obligasi,

24

formasi atau pola candlestick yang hampir secara keseluruhan memakai

istilah dalam bahasa Jepang diterjemahkan ke dalam bahasa Inggris, yang

kemudian dijadikan standar internasional yang dipakai hingga saat ini.

Penggunaan candlestick saat ini merupakan salah satu yang

populer di kalangan para analis teknikal (chartish). Hal ini dikarenakan

candlestick menggambarkan situasi harga pasar harian secara keseluruhan

yaitu harga pembuka (open), harga penutup (close), harga tertinggi (high),

dan harga terendah (low). Keempat elemen harga ini digambarkan dengan

kotak dan garis vertikal di atas maupun di bawah kotak. Kotak

menggambarkan harga pembuka dan harga penutup sedangkan garis

vertikal di atas dan di bawah kotak menggambarkan harga tertinggi dan

harga terendah pada hari tersebut.

Ketika harga pembuka lebih tinggi dibandingkan harga penutup,

maka kotak akan berwarna hitam. Sedangkan jika harga pembuka lebih

rendah dibanding harga penutup, maka kotak akan berwarna putih. Jika

harga pembuka dan penutup adalah sama, maka tidak ada gambar kotak

yang terbentuk, yang biasanya digambarkan berupa garis horizontal saja.

Kotak ini biasanya disebut juga dengan body candle.

Untuk garis vertikal yang muncul di atas maupun di bawah kotak,

yang biasanya disebut dengan shadow, mencerminkan harga tertinggi dan

harga terendah harian. Harga tertinggi akan tergambar pada atas body

candle atau yang biasanya disebut dengan upper shadow, sedangkan harga

Analisis Akurasi..., Hilberto, FB UMN, 2017

Page 15: Lisensi ini mengizinkan setiap orang untuk menggubah ...kc.umn.ac.id/1371/2/BAB II.pdf · menfasilitasi perdagangan saham, pendapatan tetap, instrumen derivatif, reksadana, obligasi,

25

terendah akan tergambar pada bawah body candle atau yang biasanya

disebut dengan lower shadow.

Gambar 2.8. Candlestick putih dan candlestick hitam

Candlestick memiliki berbagai variasi bentuk sesuai dengan harga

pembuka, harga penutup, harga tertinggi dan harga terendah dari setiap harinya.

Gambar 2.8 merupakan contoh dasar bentuk candlestick yang terbentuk dari

keempat elemen harga harian. Namun tidak semua bentuk candlestick sama besar

dan panjangnya. Berikut adalah beberapa macam bentuk candlestick pada

umumnya yang nantinya akan digunakan pada pola untuk menganalisa secara

teknikal.

2.5.1. Spinning tops

Spinning tops merupakan candlestick yang memiliki body yang

kecil dengan shadow panjang. Baik upper shadow maupun lower shadow

memiliki panjang yang hampir sama.

Upper Shadow

Lower Shadow

Close

Open

Open

Close

High

Low

High

Low

Body

Analisis Akurasi..., Hilberto, FB UMN, 2017

Page 16: Lisensi ini mengizinkan setiap orang untuk menggubah ...kc.umn.ac.id/1371/2/BAB II.pdf · menfasilitasi perdagangan saham, pendapatan tetap, instrumen derivatif, reksadana, obligasi,

26

Gambar 2.9. Spinning tops

2.5.2. Doji

Doji merupakan candlestick yang terbentuk saat harga pembukaan

(open) dan harga penutupan (close) adalah sama. Kondisi ini mewakili

kekuatan pasar yang seimbang pada periode tersebut karena tidak ada

perbedaan harga pembukaan maupun harga penutupan.

Gambar 2.10. Doji

2.5.3. Marubozu

Marubozu merupakan candlestick yang tidak memiliki shadow.

Hal ini menunjukkan bahwa harga sepanjang periode hanya berkisar di

harga pembukaan dan penutupan saja. Jika body candle yang terbentuk

berwarna putih mencerminkan sinyal beli yang cukup besar pada periode

Doji Long Legged

Doji

Dragonfly

Doji

Gravestone

Doji

4-price

Doji

Analisis Akurasi..., Hilberto, FB UMN, 2017

Page 17: Lisensi ini mengizinkan setiap orang untuk menggubah ...kc.umn.ac.id/1371/2/BAB II.pdf · menfasilitasi perdagangan saham, pendapatan tetap, instrumen derivatif, reksadana, obligasi,

27

tersebut yang biasanya disebut dengan white maburozu. Sedangkan jika

sebaliknya body candle berwarna hitam mencerminkan sinyal jual yang

cukup besar atau yang biasanya disebut dengan black maburozu.

Gambar 2.11. White maburozu dan black maburozu

2.6. Pola Candlestick 1 Hari

Pola candlestick 1 hari adalah pola candlestick tertentu yang jika

muncul dapat digunakan untuk memprediksi trend 1 hari berikutnya.

Beberapa jenis pola candlestick 1 hari yaitu hanging man, hammer,

shooting star, inverted hammer, bullish belt hold dan bearish belt hold.

2.6.1. Hanging man

Menurut May (2015), pola Hanging man adalah pola candlestick 1

hari yang muncul saat trend mengarah ke atas atau bullish, dimana

berikutnya akan terjadi pembalikan trend ke arah bawah. Disebut hanging

man karena bentuknya menyerupai orang yang sedang menggantung. Pola

ini adalah sinyal akan terjadinya bearish.

Gambar 2.12. Hanging man

Analisis Akurasi..., Hilberto, FB UMN, 2017

Page 18: Lisensi ini mengizinkan setiap orang untuk menggubah ...kc.umn.ac.id/1371/2/BAB II.pdf · menfasilitasi perdagangan saham, pendapatan tetap, instrumen derivatif, reksadana, obligasi,

28

2.6.2. Hammer

Hammer adalah pola candlestick 1 hari yang berbentuk palu

dengan kepala palu di atas dan pegangan di bawahnya. Pola ini muncul

saat sedang downtrend dan akan menjadi titik balik trend ke arah atas atau

bullish. Hammer hanya akan valid jika terbentuk di akhir downtrend.

Gambar 2.13. Hammer

2.6.3. Shooting star

Shooting star adalah pola candlestick 1 hari yang memiliki body

kecil dengan shadow panjang yang berada di atasnya. Pola ini

menunjukkan kondisi harga pasar yang ditutup mendekati pembukaan dan

harga terendah adalah sama dengan harga penutupan atau pembukaan di

hari tersebut. Shooting star merupakan sinyal bearish setelah rally panjang

uptrend.

Gambar 2.14. Shooting star

Analisis Akurasi..., Hilberto, FB UMN, 2017

Page 19: Lisensi ini mengizinkan setiap orang untuk menggubah ...kc.umn.ac.id/1371/2/BAB II.pdf · menfasilitasi perdagangan saham, pendapatan tetap, instrumen derivatif, reksadana, obligasi,

29

2.6.4. Inverted hammer

Inverted hammer atau palu terbalik adalah pola candlestick 1 hari

mirip dengan shooting star namun inverted hammer muncul berkebalikan

dengan kondisi shooting star yaitu merupakan indikasi sinyal bullish

setelah rally panjang downtrend.

Gambar 2.15. Inverted hammer

2.6.5. Bullish belt hold

Menurut Rob Booker dalam Bulkowski (2008), bullish belt hold

adalah pola candlestick 1 hari yang merupakan white candle yang

terbentuk dari harga pembukaan sama dengan harga terendah di hari itu

sedangkan harga tertinggi hampir mendekati harga penutupan di hari

tersebut. Jika pola ini terjadi pada akhir dari rally downtrend maka hampir

dipastikan akan terjadi rally panjang ke arah atas atau bullish.

Gambar 2.16. Bullish belt hold

Analisis Akurasi..., Hilberto, FB UMN, 2017

Page 20: Lisensi ini mengizinkan setiap orang untuk menggubah ...kc.umn.ac.id/1371/2/BAB II.pdf · menfasilitasi perdagangan saham, pendapatan tetap, instrumen derivatif, reksadana, obligasi,

30

2.6.6. Bearish belt hold

Bearish belt hold adalah pola candlestick 1 hari yang merupakan

black candle yang terbentuk dari harga pembukaan adalah harga tertinggi

di hari itu sedangkan harga terendah hampir mendekati harga penutupan di

hari tersebut. Jika pola ini terjadi pada akhir dari rally uptrend maka

hampir dipastikan akan terjadi rally panjang ke arah bawah atau bearish.

Gambar 2.17. Bearish belt hold

2.7. Pola Candlestick 2 Hari

Menurut Wira (2014), pola candlestick 2 hari adalah pola

candlestick yang terbentuk dari 2 candlestick dari 2 trading days hari

sebelumnya dan hari tersebut yang membentuk pola tertentu dengan

keunikan tersendiri yang tentunya dapat memprediksi pergerakan harga di

hari berikutnya. Beberapa jenis pola candlestick 2 hari yaitu bullish

engulfing, bearish engulfing, piercing, harami, harami cross, tweezers top,

tweezers bottom, bullish counterattack lines, bearish counterattack lines,

window, bullish separating lines, bearish separating lines. Pada penelitian

ini peneliti hanya meneliti 9 pola candlestick 2 hari.

Analisis Akurasi..., Hilberto, FB UMN, 2017

Page 21: Lisensi ini mengizinkan setiap orang untuk menggubah ...kc.umn.ac.id/1371/2/BAB II.pdf · menfasilitasi perdagangan saham, pendapatan tetap, instrumen derivatif, reksadana, obligasi,

31

2.7.1. Bullish engulfing

Bullish engulfing adalah pola candlestick 2 hari yang terbentuk

ketika trend pasar sedang menurun. Pola ini terbentuk dari candlestick 2

hari dimana diujung trend menurun terjadi black candle kemudian diikuti

dengan white candle yang lebih lebar body nya dibanding candle

sebelumnya. Hal ini memberikan sinyal pasar akan mengalami pembalikan

trend, yang menunjukkan adanya tekanan untuk melakukan aksi beli oleh

investor.

Gambar 2.18. Bullish engulfing

2.7.2. Bearish engulfing

Bearish engulfing adalah kebalikan dari pola bullish engulfing dan

terjadi saat trend pasar sedang meningkat. Pola ini terbentuk dari 2 candle

dimana pada candle pertama terbentuk white candle kemudian diikuti

dengan black candle yang lebih lebar body nya dibanding candle

sebelumnya. Pola ini menunjukkan sinyal pasar akan menurun, yang

dipicu oleh aksi jual investor.

Analisis Akurasi..., Hilberto, FB UMN, 2017

Page 22: Lisensi ini mengizinkan setiap orang untuk menggubah ...kc.umn.ac.id/1371/2/BAB II.pdf · menfasilitasi perdagangan saham, pendapatan tetap, instrumen derivatif, reksadana, obligasi,

32

Gambar 2.19. Bearish engulfing

2.7.3. Piercing

Piercing adalah pola candlestick 2 hari yang terjadi pada saat pasar

sedang mengalami downtrend. Candle pertama adalah black candle yang

kemudian diikuti oleh white candle di hari kedua. Body candle di hari

kedua selalu memiliki harga pembukaan lebih rendah dibandingkan harga

penutupan di hari pertama.

Gambar 2.20. Piercing : on neck, in-neck, and thrusting pattern

2.7.4. Harami

Harami adalah pola candlestick 2 hari yang memiliki body candle

yang panjang di hari pertama diikuti dengan body candle yang kecil di hari

berikutnya. Body candle di hari kedua harus berada di antara body candle

hari pertama. Untuk harami uptrend memiliki body candle hari pertama

Analisis Akurasi..., Hilberto, FB UMN, 2017

Page 23: Lisensi ini mengizinkan setiap orang untuk menggubah ...kc.umn.ac.id/1371/2/BAB II.pdf · menfasilitasi perdagangan saham, pendapatan tetap, instrumen derivatif, reksadana, obligasi,

33

berwarna putih diikuti oleh body candle hari kedua berwarna hitam/putih

sedangkan untuk harami downtrend memiliki body candle hari pertama

berwarna hitam diikuti oleh body candle hari kedua berwarna hitam/putih.

Gambar 2.21. Harami : uptrend pattern and downtrend pattern

2.7.5. Bullish counterattack lines

Menurut Wijaya (2014), bullish counterattack lines adalah pola

candlestick 2 hari di mana kedua candle yang terbentuk memiliki harga

penutupan yang sama dan warna candle yang berkebalikan. Bullish

counterattack lines muncul saat pasar sedang mengalami downtrend.

Black candle akan terbentuk di hari pertama dan diikuti oleh white candle

di hari kedua. Pola ini biasanya diikuti dengan pembalikan arah trend

pasar ke arah atas.

Analisis Akurasi..., Hilberto, FB UMN, 2017

Page 24: Lisensi ini mengizinkan setiap orang untuk menggubah ...kc.umn.ac.id/1371/2/BAB II.pdf · menfasilitasi perdagangan saham, pendapatan tetap, instrumen derivatif, reksadana, obligasi,

34

Gambar 2.22. Bullish counterattack lines

2.7.6. Bearish counterattack lines

Bearish counterattack lines adalah pola candlestick 2 hari di mana

kedua candle yang terbentuk memiliki harga penutupan yang sama dan

warna candle yang berkebalikan. Pola ini muncul saat pasar sedang

mengalami uptrend. White candle akan terbentuk di hari pertama dan

diikuti oleh black candle di hari kedua. Pola ini biasanya diikuti dengan

pembalikan arah trend.

Gambar 2.23. Bearish counterattack lines

2.7.7. Bullish separating lines

Bullish separating lines adalah pola candlestick 2 hari dengan

warna candle untuk hari pertama adalah black candle sedangkan warna di

hari kedua adalah white candle. Pola ini merupakan pola berkelanjutan

untuk uptrend, dimana setelah terjadinya pola tersebut, trend ke atas akan

terus terjadi. Pola ini terbentuk dengan kesamaan harga pembukaan di

kedua candle.

Analisis Akurasi..., Hilberto, FB UMN, 2017

Page 25: Lisensi ini mengizinkan setiap orang untuk menggubah ...kc.umn.ac.id/1371/2/BAB II.pdf · menfasilitasi perdagangan saham, pendapatan tetap, instrumen derivatif, reksadana, obligasi,

35

Gambar 2.24. Bullish separating lines

2.7.8. Bearish separating lines

Bearish separating lines berkebalikan dengan bullish separating

lines dengan warna candle untuk hari pertama adalah white candle

sedangkan warna di hari kedua adalah black candle. Pola ini merupakan

pola berkelanjutan untuk downtrend, di mana setelah terjadinya pola

tersebut, trend ke bawah akan terus terjadi. Pola ini terbentuk dengan

kesamaan harga pembukaan di kedua candle.

Gambar 2.25. Bearish separating line

Analisis Akurasi..., Hilberto, FB UMN, 2017

Page 26: Lisensi ini mengizinkan setiap orang untuk menggubah ...kc.umn.ac.id/1371/2/BAB II.pdf · menfasilitasi perdagangan saham, pendapatan tetap, instrumen derivatif, reksadana, obligasi,

36

2.8. Penelitian Terdahulu

Penelitian terdahulu yang berhubungan dengan candlestick sudah

banyak dilakukan dengan hasil yang bervariasi. Berikut adalah ringkasan

pembahasan penelitian terdahulu yang dipakai peneliti sebagai acuan

untuk penelitian ini.

Penelitian yang dilakukan oleh Chen, Bao dan Zhou (2016)

meneliti predictive power dari 4 pasangan pola candlestick 2 hari.

Penelitian ini menggunakan data harga saham harian pada Chinese Stock

Market periode Januari 2007 – Agustus 2015. Penelitian mengaplikasikan

metode exponential moving average 10 days yang direkomendasikan oleh

Morris (2009) dan juga menggunakan metode 3 days moving average over

6 days yang diusulkan oleh Caginalp dan Laurent (1998). Dari 4 pasang

pola candlestick 2 hari yang dipakai pada penelitian, ada 5 pola

candlestick 2 hari yang memiliki predictive power positive, yaitu bullish

harami, bearish harami, dan homing pigeon yang baik untuk prediksi

harga saham jangka menengah dan jangka panjang sedangkan bullish

engulfing dan bearish engulfing baik digunakan untuk memprediksi harga

saham jangka pendek.

Penelitian yang dilakukan oleh Lu (2014) meneliti predictive

power dari grafik candlestick. Penelitian menggunakan data harian saham

pada Taiwan Stock Market periode 4 Januari 1992 hingga 31 Desember

2009. Penelitian menggunakan pendekatan 4–price-level untuk

mengelompokan secara sistematis pola garis tunggal yang dihasilkan dari

Analisis Akurasi..., Hilberto, FB UMN, 2017

Page 27: Lisensi ini mengizinkan setiap orang untuk menggubah ...kc.umn.ac.id/1371/2/BAB II.pdf · menfasilitasi perdagangan saham, pendapatan tetap, instrumen derivatif, reksadana, obligasi,

37

grafik candlestick. Penelitian ini menguji 12 pola candlestick 1 hari dan

menemukan bahwa 4 diantaranya yaitu 1 bullish reversal pattern (4-price

doji in downtrend), 1 bearish continuation pattern (dragonfly doji in

downtrend), dan 2 bearish reversal pattern (4-price doji and hammer in

uptrend) adalah sinyal menguntungkan pada Taiwan Stock Market.

Penelitian yang dilakukan oleh Lu, Shiu dan Liu (2012) meneliti

mengenai keuntungan dari pola candlestick 2 hari dengan melakukan

pembelian saham pada saat pola bullish/bearish dan melakukan hold

hingga pola bullish/bearish berikutnya terjadi. Penelitian menggunakan

data harian harga pembukaan, harga tertinggi, harga terendah dan harga

penutupan 50 top saham pada Taiwan Stock Market periode 29 Oktober

2002 hingga 31 Desember 2008. Penelitian terhadap 3 bullish reversal

patterns dan 3 bearish reversal patterns menemukan bahwa lebih

menguntungkan pada saat terjadinya pola bullish reversal dibandingkan

pola bearish reversal. Penelitian juga mengevaluasi hasil ini pada kondisi

pasar yang berbeda dengan melakukan out-of-sample test dan

menggunakan metodologi bootstrap.

Penelitian yang dilakukan oleh Horton (2009) meneliti penggunaan

candlestick untuk melakukan perdagangan saham dengan mengacu pada 8

pola candlestick yang terdiri atas 4 sinyal bull market (three white soldier,

three inside up, three outside up, morning star) dan 4 sinyal bear market

(three black crow, three inside down, three outside down, evening star).

Penelitian ini menggunakan data 349 saham dari aplikasi Commodity

Analisis Akurasi..., Hilberto, FB UMN, 2017

Page 28: Lisensi ini mengizinkan setiap orang untuk menggubah ...kc.umn.ac.id/1371/2/BAB II.pdf · menfasilitasi perdagangan saham, pendapatan tetap, instrumen derivatif, reksadana, obligasi,

38

Systems Inc. Penelitian menyimpulkan bahwa penggunaan pola stars, crow

atau doji untuk melakukan pembelian atau penjualan saham tidak

direkomendasi.

Penelitian yang dilakukan oleh Prado, Ferneda, Morais, Luiz dan

Matsura (2013) meneliti teknik pengembangan untuk mengerti perilaku

pada pasar keuangan dan untuk memprediksi asset pricing behavior.

Penelitian ini sudah dilakukan pada tahun 2006 oleh Greg Morris pada

U.S. Capital Market namun belum pernah diteliti di Brazilian Stock

Market. Penelitian ini menggunakan data 10 saham pada Brazilian Stock

Market tahun 2005 hingga 2009 yang merupakan 40% Ibovespa (Sao

Paulo Stock Exchange Index) atau 40% saham yang memiliki tingkat

likuiditas paling tinggi di Brazil Stock Market. Hasil penelitian ini

dibandingkan dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh Morris dan

hanya sedikit pattern yang dapat dikonfirmasi pada analisis statistic sesuai

dengan data yang diteliti oleh Morris. Peneliti menyimpulkan bahwa hasil

penelitian tidak dapat digunakan untuk memprediksi pergerakan harga

saham pada Brazil Stock Exchange untuk ke depannya. Namun ada

beberapa pattern yang memiliki kesamaan diantara keduanya, yang dapat

diidentifikasikan dan digunakan untuk acuan jika ingin meneliti pasar

saham di negara lain.

Penelitian yang dilakukan oleh Usman, Nurazi dan Zulkarnain

(2012) meneliti tentang penggunaan analisa candlestick dengan

membandingkan persentase keberhasilan bearish versus bullish pada

Analisis Akurasi..., Hilberto, FB UMN, 2017

Page 29: Lisensi ini mengizinkan setiap orang untuk menggubah ...kc.umn.ac.id/1371/2/BAB II.pdf · menfasilitasi perdagangan saham, pendapatan tetap, instrumen derivatif, reksadana, obligasi,

39

pembalikan trend maupun kelanjutan trend yang terjadi dalam waktu yang

relatif singkat. Penelitian ini menggunakan data indeks saham LQ45

periode 1999 hingga 2012 yang berjumlah 168 bulan, namun data akan

lebih berfokus pada rentang waktu Mei 1999 hingga Desember 2012.

Pengujian hipotesis menggunakan uji beda 2 mean, dengan hasil t hitung

lebih kecil dari t table yang dapat disimpulkan bahwa mean harga saham

prediksi tidak jauh berbeda dengan mean harga saham actual. Penggunaan

analisis candlestick dalam kedua jenis kondisi bearish versus bullish

terbukti mampu memberikan konfirmasi kepada para trader tentang

pembalikan trend harga maupun kelanjutan trend harga dalam waktu yang

relatif singkat.

Penelitian yang dilakukan oleh Lu, Chen, dan Hsu (2015) meneliti

tentang strategi candlestick untuk menghasilkan keuntungan dengan

menggunakan strategi 3 trend dan 4 strategi holding. Penelitian

menggunakan data komponen Dow Jones Industrial Average (DJIA) dan

menemukan 8 pola reversal 3 hari dengan caginalp-laurent holding

strategy menguntungkan saat transaction cost 0.5%. Peneliti

menyimpulkan bahwa tipe dari holding strategy memegang peranan

penting dalam efektivitas penggunaan strategi candlestick trading. Strategi

ini dapat menghasilkan nilai lebih bagi investor pada asset yang lebih

beresiko.

Penelitian yang dilakukan oleh Marszalek dan Burczynski (2014)

meneliti kontrak futures menggunakan analisis candlestick. Penelitian ini

Analisis Akurasi..., Hilberto, FB UMN, 2017

Page 30: Lisensi ini mengizinkan setiap orang untuk menggubah ...kc.umn.ac.id/1371/2/BAB II.pdf · menfasilitasi perdagangan saham, pendapatan tetap, instrumen derivatif, reksadana, obligasi,

40

menggunakan data harga harian top 20 index pada Warsaw Stock

Exchange periode 2008-2013. Peneliti mengimplementasikan metode baru

yaitu Ordered Fuzzy Autoregressive Models untuk dibandingkan dengan

metode lama yaitu Classical Autoregressive Models. Penelitian ini

memberikan bukti bahwa penggunaan metode Ordered Fuzzy

Autoregressive Models untuk analisis candlestick dapat memberikan

tingkat pengembalian yang lebih tinggi dibandingkan menggunakan

strategi buy-hold maupun menggunakan metode Classical Autoregressive

Models.

Penelitian yang dilakukan oleh Detollenaere dan Mazza (2013)

meneliti apakah Japanese candlestick dapat membantu para trader untuk

menentukan saat yang tepat antara market timing dan market impact cost.

Penelitian menggunakan 81 saham pada Euronext Market Data yang

merupakan kombinasi 3 indeks nasional yaitu BEL20 (Euronext Brussels),

AEX (Amsterdam Exchange Index) dan CAC40 (Cotation Assistée en

Continu - French Stock Market Index) periode 1 February 2006 hingga 30

April 2006. Hasil penelitian menyatakan bahwa biaya transaksi lebih baik

dikategorikan pada candlestick pattern yang spesifik. Market impact cost

menurun secara signifikan ketika dan setelah doji terjadi walaupun market

timing cost tidak mengalami penurunan saat hammer and doji terjadi.

Candlestick dapat memberi manfaat lebih bagi para trader untuk

meningkatkan strategi eksekusi mereka.

Analisis Akurasi..., Hilberto, FB UMN, 2017

Page 31: Lisensi ini mengizinkan setiap orang untuk menggubah ...kc.umn.ac.id/1371/2/BAB II.pdf · menfasilitasi perdagangan saham, pendapatan tetap, instrumen derivatif, reksadana, obligasi,

41

Penelitian yang dilakukan oleh Marshall, Young, dan Cahan (2008)

meneliti perbandingan penggunaan candlestick yang diaplikasikan pada

large stock dengan rentang waktu yang berbeda. Penelitian dengan

membandingkan penggunaan candlestick pada large stock di Japanese

Equity Market periode 1975 hingga 2004 dengan penelitian pada Dow

Jones Industrial Average periode 1990 hingga 2002. Hasil penelitian

menunjukkan bahwa penggunaan candlestick pada kedua pasar saham

tersebut tidak menguntungkan walaupun pada beberapa kasus di Japanese

Equity Market mengalami keuntungan yang cukup menarik. Penggunaan

candlestick juga lebih menguntungkan saat diaplikasikan di pasar saham

Jepang karena lebih popular digunakan disana dan penggunaan candlestick

menguntungkan namun tidak lagi untuk saat ini terkait dengan bull and

bear market.

Penelitian yang dilakukan oleh Xie, Zhao dan Wang (2012)

meneliti kinerja dari Japanese candlestick dalam melakukan forecasting

terhadap tingkat pengembalian ekuitas. Penelitian menggunakan data yang

berbeda untuk 2 metode estimasi regresi. Pada estimasi in-sample

regression, peneliti menggunakan data DAX (German Stock Index) dan ST

(Strait Times Index) sedangkan pada estimasi out-of-sample regression,

peneliti menggunakan data CAC40 (French Stock Index), HK (Hang Seng

Index) dan FTSE100 (Financial Times Stock Exchange). Keduanya, baik

in-sample regression method maupun out-of-sample regression method

mengindikasikan kegunaan Japanese candlestick dalam forecasting

Analisis Akurasi..., Hilberto, FB UMN, 2017

Page 32: Lisensi ini mengizinkan setiap orang untuk menggubah ...kc.umn.ac.id/1371/2/BAB II.pdf · menfasilitasi perdagangan saham, pendapatan tetap, instrumen derivatif, reksadana, obligasi,

42

tingkat pengembalian saham. Penelitian juga mendapati bahwa pasar

saham Amerika memainkan peranan utama dan berpengaruh kuat terhadap

semua index perdagangan saham di dunia.

Penelitian yang dilakukan oleh Jasemi, Kimiagari dan Memariani

(2011) meneliti tentang model baru untuk melakukan stock market timing

yang berdasarkan analisis Japanese candlestick. Penelitian menggunakan

data harga saham harian General Motor Stock di NYSE periode tahun

2000 hingga 2008. Penelitian menyimpulkan bahwa rentang waktu basis

penelitian tidak berpengaruh terhadap hasil yang akan dicapai baik itu

menggunakan raw-data based maupun signal-based.

Penelitian yang dilakukan oleh Marshall, Young dan Rose (2006)

meneliti metode analisis teknikal yang paling tua yaitu candlestick yang

merupakan teknik analisis saham untuk jangka pendek berdasarkan harga

pembukaan, harga tertinggi, harga terendah, dan harga penutupan harian.

Penelitian menggunakan data harga saham harian pada Dow Jones

Industrial Average (DJIA) periode 1 Januari 1992 hingga 31 Desember

2002. Dengan membandingkan dengan hasil metodologi bootstrap dan

mengadopsi 4 proses yang banyak digunakan untuk harga saham yaitu : a

random walk, an autoregressive process of order one (AR(1)), a GARCH

in Mean (GARCH-M) model dan an Exponential GARCH (EGARCH)

model. Penelitian melibatkan 35 saham yang menjadi bagian dari DJIA

dan disimpulkan bahwa candlestick trading strategy tidak menguntungkan

untuk digunakan pada DJIA periode tahun 1992 hingga 2002. Selain itu,

Analisis Akurasi..., Hilberto, FB UMN, 2017

Page 33: Lisensi ini mengizinkan setiap orang untuk menggubah ...kc.umn.ac.id/1371/2/BAB II.pdf · menfasilitasi perdagangan saham, pendapatan tetap, instrumen derivatif, reksadana, obligasi,

43

penggunaan candlestick trading strategy juga tidak menambah value bagi

perdagangan saham besar di pasar Amerika.

Penelitian yang dilakukan oleh Lan, Zhang dan Xiong (2011)

meneliti teknik analisis teknikal baru untuk mengetahui titik reversal pada

harga saham. Metode ini mengaplikasikan fuzzy logic theory ke Japanese

candlestick theory dengan mengkonversi harga pembukaan, tertinggi,

terendah dan penutupan ke grafik fuzzy candlestick. Dengan metode ini,

dapat diketahui sinyal yang akan muncul sebelum titik reversal kemudian

mengidentifikasi kapan akan terjadinya pola reversal pada candlestick

chart. Penelitian menggunakan data dari Shanghai Stock Market dan

Shenzen Stock Market. Dengan model baru ini, dapat menghasilkan

prediksi atas pola reversal yang cukup akurat yang dapat digunakan

sebagai panduan para investor dalam melakukan perdagangan saham. Pada

penelitian selanjutnya diharapkan dapat melakukan improvisasi model

dengan menggunakan fuzzy variable lainnya yang terkait candlestick untuk

mendapatkan hasil yang lebih baik.

Analisis Akurasi..., Hilberto, FB UMN, 2017