lisensi ini mengizinkan setiap orang untuk menggubah ...kc.umn.ac.id/11249/48/bab_i.pdf · harapan...
TRANSCRIPT
Team project ©2017 Dony Pratidana S. Hum | Bima Agus Setyawan S. IIP
Hak cipta dan penggunaan kembali:
Lisensi ini mengizinkan setiap orang untuk menggubah, memperbaiki, dan membuat ciptaan turunan bukan untuk kepentingan komersial, selama anda mencantumkan nama penulis dan melisensikan ciptaan turunan dengan syarat yang serupa dengan ciptaan asli.
Copyright and reuse:
This license lets you remix, tweak, and build upon work non-commercially, as long as you credit the origin creator and license it on your new creations under the identical terms.
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Narkoba atau obat-obatan terlarang menjadi barang yang harus dihindari oleh
manusia. Penggunaan narkoba secara berlebihan, dapat merusak organ tubuh dan
membunuh penggunanya. Di Indonesia, tingkat kematian akibat obat-obatan terlarang
masih sangat tinggi. Menurut lembaga pemberantasan narkoba yakni Badan Narkotika
Nasional (BNN), sekitar 2,2 persen dari 262 juta penduduk Indonesia telah terjerumus
ke dalam dunia narkoba atau sekitar 40 orang meninggal dunia setiap harinya karena
narkoba. Sedangkan, suatu negara dikatakan darurat jika sebanyak 2 persen
penduduknya terkontaminasi narkoba. Hal ini tentu membuat Indonesia berada dalam
zona darurat narkoba.
Masyarakat yang terjerumus ke dalam dunia narkotika, mendapat ‘cap’ sebagai
pelaku kriminal dan perusak generasi bangsa. Hal ini dikarenakan jika para pecandu
narkoba tidak memiliki uang untuk membeli narkoba, maka segala cara akan dilakukan
demi mendapatkan zat-zat terlarang tersebut dan meredakan rasa sakau mereka. Selain
itu, tercatat juga dalam Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 35 Tahun 2009
Pasal 1 angka 15 jo Pasal 54 jo Pasal 12, bahwa penyalahgunaan narkotika adalah
tindakan yang melawan hukum.
Buku biografi yerry..., Andre Kusnadi, FIKOM UMN, 2019
2
Ketika para pecandu narkoba ingin lepas dari ketergantungan obat-obatan
terlarang, tidak ada sistem atau komunitas masyarakat yang merangkul mereka dan
mendukung mereka untuk sembuh. Para pengguna obat-obatan terlarang, kini dijadikan
sebagai pelaku kriminal, target operasi polisi dan tidak mendapat perlindungan hukum.
Para pecandu yang menjadi korban obat-obatan terlarang, merasa terancam dengan
peraturan dan hukuman yang berlaku. Hal ini mengakibatkan para pecandu
mengurungkan niatnya untuk pulih dan memutuskan untuk tetap menggunakan
narkotika.
Yerry Pattinasarany merupakan seorang tokoh yang berjuang untuk para
pecandu narkoba dan korban masalah sosial lainnya yang kehilangan harapan dan
keinginan untuk hidup. Yerry terus mengajak masyarakat untuk peduli terhadap satu
sama lain, dan menyebarkan bahaya dari menggunakan narkoba. Mendirikan yayasan
dan sebuah komunitas bernama Gerakan Stop Cuek, Yerry terus memperjuangkan
harapan dan masa depan para korban obat-obatan terlarang dan masalah sosial lainnya.
Gerakan Yerry diawali dengan kisah heroik sang ayah bernama Ronny
Pattinasarany yang menyelamatkan Yerry dari masa kelamnya. Ketika Yerry masih
duduk di sekolah menengah pertama, Yerry mendapatkan sebuah obat terlarang
bernama Diazepam (Heroin jenis Psikotropika) dari seorang penjual minuman.
Pertama hingga kelima kalinya Yerry mendapatkan obat-obatan tersebut secara gratis,
namun penjual minuman tersebut tidak memberikan Yerry secara gratis lagi. Ia harus
membelinya seharga Rp 5.000,00 /12 butir yang kala itu (1996).
Buku biografi yerry..., Andre Kusnadi, FIKOM UMN, 2019
3
Menginjak SMA, Yerry mulai menjadi seorang pecandu narkoba. Bukan hanya
menjadi pecandu, Yerry malah turut menjadi seorang pengedar narkoba. Berbagai jenis
obat-obatan terlarang ia gunakan, mulai dari Sabu-sabu, Putau, Nipam, Ekstasi. Ia
mulai menggunakan suntik untuk memasukan obat terlarang ke dalam tubuhnya.
Tak hanya menjadi pecandu dan pengedar, bahkan Yerry pernah menjadi
maling. Ia pun pernah dikeluarkan dari sekolah sebanyak delapan kali saat masih duduk
di sekolah menengah atas karena dianggap sebagai pencuri. Menjadi bandar, mabuk,
hingga pingsan di sekolah membuat pihak sekolah harus mengeluarkan Yerry dari
sekolah tersebut agar tidak merusak teman-teman di sekolahnya.
Bahkan Yerry juga pernah dibuang oleh teman-temannya ke selokan saat
dirinya tak sadarkan diri. Yerry pernah lari dari kejaran polisi yang menembakinya.
Untuk makan sehari-hari, Yerry harus menunggu makanan sisa dari sebuah restoran.
Di era kepresidenan Soeharto, seorang yang memiliki tato sangat terancam
keberadaannya. Yerry menjadi salah satu orang yang harus menutupi bagian tatonya
jika keluar rumah. Kemungkinan, ia menjadi korban penembakan misterius yang saat
itu sedang gencar.
Saat itu Yerry merasakan dirinya sebagai “sampah masyarakat”. Tidak ada
keluarga yang mau menerimanya. Semua kerabat dan keluarga mengunci pintu, semua
sekolah tidak mau menerimanya, hingga ia harus pindah pulau. Ia tidak bisa lagi
melihat masa depannya.
Buku biografi yerry..., Andre Kusnadi, FIKOM UMN, 2019
4
Hingga satu hari Yerry menutup dirinya di kamar, dan memutuskan untuk
meminum segelas racun serangga. Ia berniat bunuh diri. Namun, mujizat terjadi,
Keesokan harinya Yerri bangun dan sadar bahwa ia masih hidup. Hal tersebut
membuatnya menyadari, bahwa Tuhan mengasihi dirinya meskipun ia dalam kondisi
hancur, berada dalam ‘lubang’ paling dalam. Ia merasakan cinta dan kasih dari Tuhan
yang menurutnya lebih enak dan lebih kuat dari segala jenis narkoba yang ia pernah
konsumsi.
Harapan dari seorang Ronny Pattinasarany yang tak pernah hilang, membuat
sang ayah tetap berjuang menuntun anaknya untuk dapat pulih dari ketergantungan
narkoba. Bermodalkan cinta dan kepedulian, Ronny meninggalkan kariernya yang
sedang berada di ‘puncak’, untuk merawat sang anak agar bisa pulih dari
ketergantungan obat-obatan terlarang.
Ronny selalu ada untuk Yerry saat masa penyembuhan. Menurut Yerry,
rehabilitasi seharusnya tidak diperlukan jika orang tua dapat berfungsi mengasihi
anaknya. Melalui proses pemulihan yang panjang, Yerry dapat pulih dari
ketergantungan obat-obatan terlarang dan saat ini menjadi inspirasi bagi banyak orang
untuk bangkit dari ketergantungan narkoba.
Kini Yerry berjuang, merangkul, hingga mendirikan lapangan kerja untuk para
pecandu narkoba yang berhasil sembuh sehingga mereka mendapat penerimaan dan
membangkitkan kepercayaan diri para pecandu. Yerry mengajak para mantan pecandu
untuk berkarya dan mengeluarkan setiap bakat masing-masing agar berguna bagi
Buku biografi yerry..., Andre Kusnadi, FIKOM UMN, 2019
5
masyarakat. Beberapa dari mereka kini bahkan telah memiliki keluarga, menjadi
inspirator, dan melayani para pecandu.
Penulis berharap bahwa mereka yang mungkin mengalami kisah serupa seperti
Yerry, atau bahkan lebih kelam, mampu bangkit dari keterpurukan dan sadar bahwa
setiap orang berhak memiliki masa depan. Penulis juga sangat ingin karya ini tidak
hanya menjadi kewajiban karya tugas akhir, namun juga berharap lewat karya ini dapat
menginspirasi dan berdampak bagi banyak orang. Sehingga setiap orang tidak lagi
mengganggap para korban narkotika sebagai sampah masyarakat, melainkan ikut
memberikan rasa kepedulian dan belas kasih kepada mereka.
Perjalanan hidup Yerry ini, akan dituangkan ke dalam sebuah karya buku
biografi yang dikemas secara naratif dan menarik. Menurut Juanda (2017, p.63),
sebuah karya biografi memiliki ciri-ciri menceritakan riwayat hidup seorang tokoh,
menceritakan tokoh berjasa atau penting, atau tokoh yang memiliki pemikiran
perjuangan dan konsep perjuangan yang dapat dijadikan teladan bagi orang lain.
1.2 Tujuan Karya
Tujuan dibuatnya karya buku biografi ini adalah:
1. Menyadarkan masyarakat bahwa para korban obat-obatan terlarang dan
masalah social lainnya bukanlah sampah masyarakat. Mereka butuh
kepedulian, kasih dan harapan.
Buku biografi yerry..., Andre Kusnadi, FIKOM UMN, 2019
6
2. Untuk menyadarkan teman-teman pengguna narkoba dan masalah social
lainnya, bahwa mereka masih bisa sembuh, punya harapan dan masa depan
serta mereka bukanlah sampah masyarakat.
1.3 Kegunaan Karya
Melalui karya sederhana ini diharapkan dapat menginspirasi dan berdampak
bagi para korban obat-obatan terlarang dan masalah social lainnya agar dapat pulih dan
mengajak masyarakat untuk ikut peduli, tidak tutup mata terhadap mereka. Karya ini
juga diharapkan dapat mengenalkan perjalanan hidup Yerry Pattinasarany kepada
pembaca dan dapat menjadi tinjauan bagi karya-karya biografi selanjutnya.
Buku biografi yerry..., Andre Kusnadi, FIKOM UMN, 2019