lisensi ini mengizinkan setiap orang untuk menggubah ... · kasus serupa juga pernah terjadi di...

12
Team project ©2017 Dony Pratidana S. Hum | Bima Agus Setyawan S. IIP Hak cipta dan penggunaan kembali: Lisensi ini mengizinkan setiap orang untuk menggubah, memperbaiki, dan membuat ciptaan turunan bukan untuk kepentingan komersial, selama anda mencantumkan nama penulis dan melisensikan ciptaan turunan dengan syarat yang serupa dengan ciptaan asli. Copyright and reuse: This license lets you remix, tweak, and build upon work non-commercially, as long as you credit the origin creator and license it on your new creations under the identical terms.

Upload: others

Post on 11-Nov-2020

2 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: Lisensi ini mengizinkan setiap orang untuk menggubah ... · Kasus serupa juga pernah terjadi di Indonesia. Tempo melaporkan pada Maret 2018 silam setidaknya ada tujuh kasus korban

Team project ©2017 Dony Pratidana S. Hum | Bima Agus Setyawan S. IIP 

 

 

 

 

 

Hak cipta dan penggunaan kembali:

Lisensi ini mengizinkan setiap orang untuk menggubah, memperbaiki, dan membuat ciptaan turunan bukan untuk kepentingan komersial, selama anda mencantumkan nama penulis dan melisensikan ciptaan turunan dengan syarat yang serupa dengan ciptaan asli.

Copyright and reuse:

This license lets you remix, tweak, and build upon work non-commercially, as long as you credit the origin creator and license it on your new creations under the identical terms.

Page 2: Lisensi ini mengizinkan setiap orang untuk menggubah ... · Kasus serupa juga pernah terjadi di Indonesia. Tempo melaporkan pada Maret 2018 silam setidaknya ada tujuh kasus korban

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Warga India sempat dihebohkan dengan adanya runtutan kasus orang tewas

diamuk massa. Terhitung sejak Mei 2018, disebutkan bahwa 20 orang tewas

akibat kejadian memilukan tersebut. Hal ini terjadi karena masyarakat resah dan

khawatir setelah tersebarnya hoaks penculikan anak yang beredar di WhatsApp

(Hardoko, 2018, para 8).

Kasus serupa juga pernah terjadi di Indonesia. Tempo melaporkan pada

Maret 2018 silam setidaknya ada tujuh kasus korban dikeroyok massa karena

tepengaruh hoaks isu penculikan anak. Para korban hoaks yang tertuduh

merupakan orang asing, gelandangan, serta mengalami gangguan jiwa yang

dicurigai warga sebagai modus penyamaran untuk menculik anak (Hoax

Penculik Anak, Gelandangan Dikeroyok di Pantura, 2018, para. 3).

Penyebaran hoaks penculikan anak di Indonesia juga sempat memakan

korban hingga hilang nyawa. Salah satunya menimpa pria paruh baya bernama

Maman Budiman yang dituduh sebagai pelaku penculikan anak. Niat bertemu

cucu dan anaknya di desa Amawang justru berujung maut setelah warga

mencurigainya sebagai pelaku penculikan anak. Tentu aksi anarkis warga disulut

Analisis resepsi kalangan..., Nur aida tifani, FIKOM UMN, 2019

Page 3: Lisensi ini mengizinkan setiap orang untuk menggubah ... · Kasus serupa juga pernah terjadi di Indonesia. Tempo melaporkan pada Maret 2018 silam setidaknya ada tujuh kasus korban

2

saat ramainya momen isu penculikan anak beredar di media sosial (Nurdin, 2017,

para. 7-10).

Sama seperti Maman, seorang gelandangan yang tidak diketahui

identitasnya dihakimi massa hingga babak belur. Warga desa di Ciwandan,

Cilegon mencurigai gelandangan tersebut sebagai kedoknya untuk menculik

anak. Meski sempat diselamatkan dan dibawa ke rumah sakit daerah,

gelandangan tersebut dilaporkan meninggal dunia (Harahap, 2017, para. 8-12).

Pria bernama Ahmad Fauzi juga mengalami hal yang sama. Ahmad yang

mengalami gangguan jiwa dianggap berpura-pura sebagai penculik anak. Warga

desa Weleri di Kendal yang tidak percaya kemudian menghajarnya dengan kayu

dan batu. Walaupun sudah diamankan dan mendapat perawatan di rumah sakit,

Ahmad meninggal dunia tiga hari kemudian (Prayitno, 2018. para 2).

Kasus di atas merupakan suatu contoh bahwa hoaks bisa menjadi ancaman

serius dalam masyarakat. Tidak hanya isu penculikan anak, hoaks mampu

memperkeruh suasana politik dan memelintirkan opini publik. Salah satu kasus

yang cukup menggemparkan yakni ketika berlangsung pemilu Brazil pada

September 2018.

Analisis resepsi kalangan..., Nur aida tifani, FIKOM UMN, 2019

Page 4: Lisensi ini mengizinkan setiap orang untuk menggubah ... · Kasus serupa juga pernah terjadi di Indonesia. Tempo melaporkan pada Maret 2018 silam setidaknya ada tujuh kasus korban

3

Keberhasilan Jair Bolsonaro dalam putaran pilpres Brazil menyita

perhatian publik setelah berembus kabar bahwa kemenangannya didapat dengan

berjualan isu hoaks. Bedasarkan hasil penelitian yang didapat oleh David Nemer

dari School of Information Science, menyebutkan dalam empat bulan masa

kampanye, para pendukung Bolsonaro membagikan kurang lebih 1000 pesan

berisi hoaks hingga foto manipulasi terhadap paslon pesaing mereka. Para

pendukung Bolsonaro menganggap konten yang mereka gencar bagikan

merupakan reaksi atas ketidakpercayaan terhadap media mainstream. Dalih

tersebut dapat dianggap sebagai modus penggunaan hoaks untuk kampanye

pemilu. Terlebih lagi, para pendukung Bolsonaro menjadikan jejaring sosial

Whatsapp dianggap sebagai tempat terbaik bagi 200 juta lebih masyarakat Brazil

untuk mengenal Bolsonaro (Hasan, 2018, para. 22 – 26).

Melihat kasus pilpres di Brazil, hal ini terasa familiar dengan situasi di

Indonesia apalagi saat momen menjelang pemilu. Isu-isu dari hoaks politik yang

disebarkan pada masyarakat tak jarang menjadi kontroversi, kekacauan, hingga

membelah kelompok masyarakat.

Dari situ dapat dilihat bahwa hoaks merupakan kabar bohong yang telah

direncanakan oleh penyebarnya. Bisa dibilang Hoaks merupakan bentuk

manipulasi suatu berita yang dibuat secara sengaja dengan tujuan memberikan

pemahaman yang salah hingga mengarahkan orang ke arah yang tidak benar.

Analisis resepsi kalangan..., Nur aida tifani, FIKOM UMN, 2019

Page 5: Lisensi ini mengizinkan setiap orang untuk menggubah ... · Kasus serupa juga pernah terjadi di Indonesia. Tempo melaporkan pada Maret 2018 silam setidaknya ada tujuh kasus korban

4

Tidak hanya menarik perhatian, dalam berita hoaks juga ada penyelewengan

fakta (Indriani, 2017, para. 1-5).

Pihak BIN pernah menyatakan bahwa informasi hoaks telah mencakup

angka hingga 60 persen dari konten sosial di Indonesia (Kemala, 2018, para. 2).

Disusul dengan kabar tersebut, Kementrian Komunikasi dan Informatika serta

Kepolisian RI juga melaporkan dalam setahun ada 800 ribu konten hoaks.

Penyebaran hoaks ini dianggap tinggi sering dengan meningkatnya angka

penggunaan media sosial di Indonesia (Juliawanti, 2018, para. 2).

Konten politik diketahui paling mendominasi penyebaran hoaks di

Indonesia. Di tahun 2017, angka hoaks bermuatan politik jauh lebih tinggi

mencapai 91,8 persen bedasarkan hasil data yang dimuat Masyarakat Telematika

(Mastel) (Fauzi, 2018, para. 1). Selain itu hasil temuan dari Masyarakat Anti

Fitnah Indonesia (Mafindo) menyebutkan setidaknya ada hoaks 230 terverifikasi

selama periode Juli - September 2018. Disusul penemuan hoaks bermuatan

politik berada pada urutan paling tinggi dengan angka mencapai 58,7 persen

(Siddiq, 2018, para. 3).

Sebelum fenomena pilpres 2019 berlangsung, kabar hoaks mengenai

kinerja pemerintahan Jokowi telah tersebar luas di jejaring sosial. Tenaga Ahli

Kedeputian Bidang Komunikasi Politik dari Kantor Staf Presiden, Alois

Wisnuhardana mengungkapkan ada tiga isu hoaks yang sering kali menimpa

Analisis resepsi kalangan..., Nur aida tifani, FIKOM UMN, 2019

Page 6: Lisensi ini mengizinkan setiap orang untuk menggubah ... · Kasus serupa juga pernah terjadi di Indonesia. Tempo melaporkan pada Maret 2018 silam setidaknya ada tujuh kasus korban

5

Jokowi, meliputi isu anti islam, pro komunis, dan pro cina (Arrazy, 2017, para

.2). Hal ini sempat membuat Jokowi gerah selalu dibayangi berita fitnah dan

hoaks selama empat tahun masa pemerintahannya.

Ditambah lagi memasuki periode pilpres 2019, Jumlah hoaks politik ini

semakin meningkat menjelang bulan April. Tirto mengumpulkan berbagai

macam laporan sampai akhirnya terangkum bahwa terdapat 453 hoaks sampai

dengan Maret 2019. Jumlah hoaks ini termasuk dalam kabar politik yang

melibatkan kedua capres pada pilpres 2019. Hoaks mengenai Jokowi berjumlah

50, sedangkan Prabowo mendapat berita hoaks berjumlah 26 (Debora, 2019,

para. 4).

Bahkan sebelum memasuki 2019, Mafindo melaporkan bahwa pihak

Jokowi sebagai petahana telah diserang 36 hoaks sepanjang September 2018.

Berita hoaks yang menyerang Jokowi - Ma’ruf ini diketahui jumlahnya mencapai

dua kali lipat lebih banyak dari lawan capres mereka. Selain itu, dampak dari

hoaks tidak hanya merugikan, merusak citra dan reputasi dari pihak yang

disebutkan pada berita, melainkan juga dapat berimbas pada disintegrasi bangsa,

menurut Anita Wahid selaku pemimpin dari Mafindo (Mafindo: Sepanjang

September 2018 Jokowi - Ma’ruf Diserang 36 Hoax dan Prabowo-Sandi

Diserang 16 Hoax, 2018, para 1-4). Tidak hanya menyebarkan fitnah, Hoaks juga

dikenal memiliki beragam dampak negatif lainnya. Tingkat kepercayaan

Analisis resepsi kalangan..., Nur aida tifani, FIKOM UMN, 2019

Page 7: Lisensi ini mengizinkan setiap orang untuk menggubah ... · Kasus serupa juga pernah terjadi di Indonesia. Tempo melaporkan pada Maret 2018 silam setidaknya ada tujuh kasus korban

6

masyarakat terhadap berita hoaks membuat fakta tidak lagi bisa dipercaya

(Marhadikengrat, 2017, para 2-13).

Untuk memahami bagaimana berita hoaks diinterpretasikan oleh

pembacanya, peneliti menggunakan reception analysis atau analisis pemahaman

merupakan salah satu standar mengukur khalayak media. Analisis ini mencoba

memberikan sebuah makna atas pemahaman teks media (cetak, elektornik,

internet) dengan memahami bagaimana karakter teks media dibaca oleh khalayak

(Hadi, 2008, p. 2).

Namun untuk penelitian ini, peneliti mengerucutkan fokus pemaknaan

khalayak berita hoaks Jokowi jelang Pilpres 2019. Tujuan penelitian ini untuk

melihat lebih jauh bagaimana khalayak memaknai sosok Jokowi dari berita hoaks

yang telah mereka baca.

Selain fokus penelitian, informan dalam penelitian ini juga perlu

dipertimbangkan. Sesuai pada beberapa laporan yang dimuat, Kementerian

Komunikasi dan Informatika pernah melaporkan bahwa kalangan yang

kebanyakan menyebarkan hoaks merupakan generasi baby boomers atau

generasi para orangtua yang berkisar pada usia 45 ke atas (Pahlevi, 2018, para.

9).

Analisis resepsi kalangan..., Nur aida tifani, FIKOM UMN, 2019

Page 8: Lisensi ini mengizinkan setiap orang untuk menggubah ... · Kasus serupa juga pernah terjadi di Indonesia. Tempo melaporkan pada Maret 2018 silam setidaknya ada tujuh kasus korban

7

Di sisi lain, kalangan ibu rumah tangga juga dianggap paling gencar

menyebarkan berita hoaks. Data ini tercermin dari kasus hoaks penculikan anak-

anak didominasi penyebarannya oleh kalangan ibu rumah tangga (Mufarida,

2018, para. 2). Selain empati, motif kalangan ibu rumah tangga kerap termakan

hoaks karena mereka lebih mudah panik dan memiliki emotional thinking serta

implusifitas yang lebih tinggi dibandingkan kalangan bapak-bapak yang

umumnya lebih logis dan tenang (Sukmasari, 2017, para. 4-5).

Terlebih lagi, salah satu sindikat penyebar hoaks Saracen yang sempat

heboh Agustus 2017 lalu, yakni Sri Rahayu dianggap sebagai anggota yang

terbilang sukses memberikan pengaruh besar pada ibu rumah tangga lainnya

lainnya. Dari situ ada kaitan bahwa sesama ibu rumah tangga bisa saling

mempengaruhi sesamanya secara kuat (Alia, 2018, para. 2-3).

Hasil studi dari Mafindo juga mendukung bahwa ibu rumah tangga

merupakan kalangan yang paling banyak dilaporkan menyebarkan hoaks melalui

jejaring sosial Whatsapp. Penyebaran paling gencar terjadi pada grup-grup media

Whatsapp yang sebenarnya punya peran efektif untuk menyentuh kanal pribadi

dan privat individu. (Hoaks Jelang Pilpres Meningkat, Penebarnya ‘Kebanyakan

Kaum Ibu’, 2019, para. 18 – 20). Dari data-data di atas menjadi rujukan peneliti

untuk memilih perempuan terutama kaum ibu rumah tangga di usia 30 hingga 55

tahun ke atas sebagai informan penelitian.

Analisis resepsi kalangan..., Nur aida tifani, FIKOM UMN, 2019

Page 9: Lisensi ini mengizinkan setiap orang untuk menggubah ... · Kasus serupa juga pernah terjadi di Indonesia. Tempo melaporkan pada Maret 2018 silam setidaknya ada tujuh kasus korban

8

Ditambah lagi di era post-truth saat ini dianggap sebagai kondisi dimana

orang tak memandang penting fakta yang sebenarnya saat membentuk opini.

Post-truth dalam kamus Oxford dijelaskan sebagai fenomena ketika fakta tak lagi

berpengaruh untuk membentuk opini atau debat publik dan justru opini terbentuk

sesuai dengan perasaan atau emosi dan keyakinan personal. Pada situasi yang

bersamaan, kondisi era post-truth turut memperkeruh momen politik dengan

sentimen dari artikel hoaks yang dianggap punya pengaruh lebih besar ketimbang

fakta yang sebenarnya (Utomo, 2017, para. 1).

Masalah hoaks di era post-truth ini menjadi penting untuk diperdalam

supaya melihat bagaimana masyarakat merespon dan memaknai berita hoaks

yang telah mereka baca. Melihat dampak yang besar dari hoaks dalam kehidupan

masyarakat, peneliti akan menggali dari sejumlah perspektif bagaimana

partisipan penelitian menginterpretasikan informasi yang diduga hoaks tentang

Jokowi jelang Pilpres 2019 berlangsung.

Analisis resepsi kalangan..., Nur aida tifani, FIKOM UMN, 2019

Page 10: Lisensi ini mengizinkan setiap orang untuk menggubah ... · Kasus serupa juga pernah terjadi di Indonesia. Tempo melaporkan pada Maret 2018 silam setidaknya ada tujuh kasus korban

9

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian di atas maka rumusan masalah yang akan dibahas

dalam penelitian ini meliputi; mencari tahu pemaknaan dari pembuat artikel

hoaks dalam mengkonstruksikan dan membingkai sosok Jokowi menjelang

pilpres 2019. Selain itu, mencari tahu sejauh mana posisi pemaknaan sosok

Jokowi pada kalangan ibu rumah tangga terhadap artikel hoaks Jokowi di era

post-truth.

1.3 Pertanyaan Penelitian

- Bagaimana sosok Jokowi dibingkai dalam artikel hoaks yang beredar di

jejaring sosial WhatsApp?

- Di mana posisi resepsi kalangan ibu rumah tangga terhadap artikel hoaks

Jokowi dalam jejaring sosial WhatsApp?

- Faktor apa saja yang mempengaruhi kalangan ibu rumah tangga dalam

memaknai artikel hoaks Jokowi dalam jejaring sosial WhatsApp

Analisis resepsi kalangan..., Nur aida tifani, FIKOM UMN, 2019

Page 11: Lisensi ini mengizinkan setiap orang untuk menggubah ... · Kasus serupa juga pernah terjadi di Indonesia. Tempo melaporkan pada Maret 2018 silam setidaknya ada tujuh kasus korban

10

1.4 Tujuan Penelitian

- Untuk mengetahui pemaknaan yang telah dibentuk dari pembaca kalangan ibu

rumah tangga setelah membaca artikel hoaks Jokowi.

- Untuk mencari posisi resepsi dari para pembaca atau informan penelitian

yakni kalangan ibu rumah tangga mengenai artikel hoaks Jokowi.

- Untuk mengetahui faktor apa yang mempengaruhi kalangan ibu rumah tangga

dalam memaknai sosok Jokowi pada artikel hoaks di WhatsApp.

1.5 Kegunaan Penelitian

1.5.1 Kegunaan Akademis

Manfaat dari penelitian ini peneliti diharapkan dapat menambah

kontribusi pemikiran terutama pada jurusan jurnalistik mengenai penelitian

tentang pemaknaan khalayak serta kaitannya dengan hoaks dan

disinformasi.

1.5.2 Kegunaan Praktis

Peneliti berharap dengan adanya penelitian ini dapat menjadi salah

satu rujukan untuk mengambil keputusan ataupun kebijakan kepada pihak

berwenang meliputi pemeirntah, pihak aplikasi di jejaring sosial khususnya

mengenai penyebaran berita hoaks serta dampaknya kepada lapisan

masyarakat. Terlebih lagi pemerintah dan masyarakat juga perlu menjalin

Analisis resepsi kalangan..., Nur aida tifani, FIKOM UMN, 2019

Page 12: Lisensi ini mengizinkan setiap orang untuk menggubah ... · Kasus serupa juga pernah terjadi di Indonesia. Tempo melaporkan pada Maret 2018 silam setidaknya ada tujuh kasus korban

11

kerja sama untuk memberantas penyebaran berita hoaks yang meresahkan

masyarakat.

Selain itu, kepada pemerintah peneliti berharap agar penelitian ini

dapat meningkatkan informasi tentang kemampuan masyarakat dalam

menanggapi artikel hoaks. Terutama kalangan ibu rumah tangga dan

kaitannya dengan hoaks, pemerintah dirasa perlu menyoroti kedua hal

tersebut dengan meningkatkan pengetahuan serta literasi digital atau

literasi media secara efektif.

1.5.3 Kegunaan Sosial

Kemudian peneliti juga berharap dengan adanya penelitian ini dapat

meningkatkan kesadaran masyarakat mengenai penyebaran dan

penerimaan dari hoaks yang mengandung kebohongan, fitnah, serta

hasutan untuk memecah belah masyarakat, memanipulasi serta

mempengaruhi pola pikir masyarakat.

Analisis resepsi kalangan..., Nur aida tifani, FIKOM UMN, 2019