liputan berita kemenko bidang kemaritiman · cargo village di bandara soekarno-hatta tengah dalam...

25
LIPUTAN BERITA KEMENKO BIDANG KEMARITIMAN 1

Upload: others

Post on 20-Oct-2019

6 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

LIPUTAN BERITA KEMENKO BIDANG KEMARITIMAN

1

LIPUTAN BERITA KEMENKO BIDANG KEMARITIMAN

2

Nama Media Hal Judul Berita Ringkasan Nada

kumparan.com 1 KM. Nelayan Bantuan KKP, Bangkitkan Koperasi Nelayan

Kebijakan pemerintah di

sektor perikanan sangat

berpihak kepada

nelayan kecil, hal

tersebut ditandai

dengan keseriusan

Pemerintah memerangi

kegiatan illegal fishing

dan kegiatan

penangkapan di laut

terlarang untuk asing,

kebijakan tersebut

membuka peluang

besar bagi nelayan

untuk berdaulat

memanfaatkan

sumberdaya ikan di

negeri sendiri.

Positif

Industri.bisnis.com 1 KKP Tawarkan Ekspor Perikanan dalam Kunjungan Pemerintah Jamaika

JAKARTA— Badan Karantina Ikan, Pengendalian Mutu dan Keamanan Hasil Perikanan (BKIPM) Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) berusaha memperluas daerah tujuan ekspor hasil perikanan Indonesia dalam kunjungan pemerintah Jamaika yang berlangsung pada 8-11 Juli 2018.

Positif

LIPUTAN BERITA KEMENKO BIDANG KEMARITIMAN

3

Menhub Kordinasikan

Pembangunan LRT di Tiga Kota

Ahad 22 July 2018 17:40 WIB

Rep: Rahayu Subekti/ Red: Dwi Murdaningsih

Pekerja menyelesaikan pembangunan halte Transjakarta di bawah pembangunan proyek LRT, Jalan Rasuna Said, Jakarta, Senin (16/7). Foto: Republika/Mahmud Muhyidin

Pemerintah merencanakan pembangunan kereta layang di Medan, Bandung, dan

Surabaya.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya

Sumadi mengungkapkan saat ini masih mengkoordinasikan pembangunan light rail

transit (LRT) di tiga kota lain. Saat ini pemerintah sedang merencanakan

pembangunan kereta layang lagi di Medan, Bandung, dan Surabaya.

Hari/Tanggal Sumber Berita Halaman

Minggu, 22 Juli 2018 Republika.co.id 1

LIPUTAN BERITA KEMENKO BIDANG KEMARITIMAN

4

"Proyek itu masih kita koordinasikan oleh Kementerian Koordinator Bidang

Kemaritiman (Kemenko Maritim)." kata Budi di kawasan Menteng, Jakarta Pusat,

Ahad (22/7).

Dia menjelaskan meski saat ini International Monetary Fund (IMF) dan Bank Dunia

(World Bank) berminat mendanai pembangunan LRT di tiga kota tersebut, namun

belum kepastian anggaran yang dibutuhkan. Budi menegaskan pihaknya bersama

kementerian terkait belum mendapatkan angka yang pasti mengenai anggaran

pembangunana LRT di tiga kota tersebut.

Budi memastikan, pekan depan akan melakukan rapat terlebih dahulu untuk

memastikannya. "Kami akan rapat di Kemenko Maritim, dimana proyek-proyek itu

akan dikoordinasikan dengan beberapa kementerian," ujar Budi.

Dia mengatakan untuk LRT di Medan pencarian dananya akan dikerjakan

Kementerian Keuangan (Kemenkeu). Selanjunga, kata dia, Kemenhub akan

menggarap LRT di Bandung dan Kementerian Perencanaan Pembangunan Negara

akan mengerjakan LRT di Surabaya.

"Pekan ini pokoknya kami semua akan diskusi. Insya Allah ada suatu angka-angka

tapi memang belum detil angka anggarannya," kata Budi.

Sebelumnya, Budi memastikan pertemuan IMF yang akan berlangsung di Bali pada

Oktober 2018 akan menajdi momen penting untuk menawarkan proposal. Terutama

untuk pengerjaan LRT di tiga kota tersebut.

Budi menilai niat IMF yang tertarik untuk mendanai proyek LRT tersebut

menandakan dunia internasional sudah melihat proyek perkeretaapian di Indonesia

tidak hanya dibiayai pemerintah namun swasta dan internasional. Budi

mengharapkan hal itu akan membuat industri perkeretaapian di Indonesia semakin

dikenal di mata dunia.

https://www.republika.co.id/berita/ekonomi/keuangan/18/07/22/pc9kc4368-menhub-

kordinasikan-pembangunan-lrt-di-tiga-kota

LIPUTAN BERITA KEMENKO BIDANG KEMARITIMAN

5

Pakai Metode Baru, Panen Garam di Sumenep Tak Terganggu Musim Hujan kumparanBISNIS Minggu 22 Juli 2018 - 15:46

Kemenko maritim dorong intensifikasi garam dengan metode tunnel-prisma. (Foto: Phaksy Sukowati/kumparan)

Deputi Bidang Koordinasi Sumber Daya Alam dan Jasa Kemenko Kemaritiman

Agung Kuswandono bersama Direktur Produksi PT Garam Hartono, Direktur

Pengembangan PT Garam Edo Hariandja, dan mitra PT Garam memantau panen

raya garam di lapangan pergaraman Sumenep, Madura, Jumat (20/7).

Bulan Juli hingga awal September merupakan masa-masa panen di lahan-lahan

garam Indonesia yang umumnya masih tergantung cuaca. Demikian pula dengan

lahan pergaraman Sumenep.

Kabupaten yang berada di ujung Madura ini telah menjadi lumbung garam Indonesia

sejak zaman Belanda dan kini mulai beralih dari metode konvensional dengan

Hari/Tanggal Sumber Berita Halaman

Minggu, 22 Juli 2018 Kumparan.com 1

LIPUTAN BERITA KEMENKO BIDANG KEMARITIMAN

6

melakukan berbagai inovasi, salah satunya dengan mitra kerja PT Anta Tirta

Karisma.

Kerja sama PT Garam dengan PT Anta Tirta Karisma berupa pembangunan prisma

yang diuji coba pada lahan seluas 200 hektar. Uji coba ini berlangsung hampir

setahun, selama ini metode prisma ini telah terbukti efektif meminimalkan

ketergantungan petani garam terhadap cuaca.

Kemenko maritim dorong intensifikasi garam dengan metode tunnel-prisma. (Foto: Phaksy Sukowati/kumparan)

Pada musim hujan, petani beralih dari garam ke kangkung, garam yang dilepas ke

pasar adalah garam yang sudah disimpan dalam gudang-gudang hasil panen garam

pada musim kemarau. Pada musim kemarau, petani kembali memanen garam.

“Siklus ini sudah berjalan bertahun-tahun. Tapi dengan inovasi dari PT Anta Tirta

Karisma (ATK), diharapkan produksi garam tetap stabil, tidak terkendala cuaca, jadi

harga garam bisa lebih terkontrol,” terang Agung Kuswandono kepada kumparan.

Agung menerangkan, dengan adanya terobosan penggunaan metode tunnel ini,

garam bisa tetap panen pada saat hujan. Air hujan tidak langsung masuk ke dalam

sehingga garam sehingga tidak terkontaminasi.

LIPUTAN BERITA KEMENKO BIDANG KEMARITIMAN

7

Kemenko maritim dorong intensifikasi garam dengan metode tunnel-prisma. (Foto: Phaksy Sukowati/kumparan)

Selain itu, lanjut Agung, melalui tunnel air tua garam yang telah digunakan masih

bisa tersimpan dengan kualitas yang cukup baik. “Sehingga ketika musim kemarau, petani tidak lagi kebingungan dengan ketersediaan air,” katanya.

Kandungan natrium klorida (NaCl) garam yang dihasilkan rata-rata masih memenuhi

kebutuhan Industri. Untuk diketahui, industri membutuhkan garam dengan

kandungan NaCl 97-99 persen.

Metode ini akan dikembangkan juga di daerah-daerah lumbung garam lainnya.

"Akan sangat bagus metode ini dikloning untuk dikerjakan di beberapa wilayah lain

seperti di NTT, Sumba, dan lain-lain. Sebenarnya garam bisa kita manfaatkan

termasuk dari sejumlah residnya," pungkasnya.

https://kumparan.com/@kumparanbisnis/pakai-metode-baru-panen-garam-di-sumenep-tak-

terganggu-musim-hujan-27431110790551088

LIPUTAN BERITA KEMENKO BIDANG KEMARITIMAN

8

Pemecahan Rekor MURI oleh

Ratusan Peselam Wanita di Manado Penulis Redaksi

22 Juli 2018

Tri Suswati Karnavian dan Ketua Bhayangkari Daerah Sulut Ruthy Bambang Waskito (memegang mic), saat jumpa pers. Foto :

Istimewa.

SULUT – Panitia Pelaksana Rekor Penyelaman Massal dan Pembentangan

Bendera Merah Putih Terpanjang, menggelar jumpa pers di resto Wahaha, Kawasan

Mega Mas Manado, Sabtu (21/7/2018). Penyelaman Massal oleh Penyelam Wanita

dan Pembentangan Bendera Merah Putih Terpanjang, rencananya akan

dilaksanakan pada tanggal 10-11 Agustus 2018 di Kawasan Mega Mas, Pantai

Manado, Sulawesi Utara.

“Rekor MURI sebelumnya pesertanya laki-laki dan perempuan. Kali ini peserta

hanya perempuan,” ujar Ketua Umum Bhayangkari, Tri Suswati Karnavian, selaku Ketua Umum WASI.

Hari/Tanggal Sumber Berita Halaman

Minggu, 22 Juli 2018 Portalmongondow.com 1

LIPUTAN BERITA KEMENKO BIDANG KEMARITIMAN

9

Menurut istri Kapolri Jenderal Tito Karnavian itu, para peselam wanita yang akan

berpartisipasi pada kegiatan ini terdiri dari anggota Bhayangkari, Polwan, Wan TNI,

Jalasenastri, komunitas selam dan mahasiswi.

“Pesertanya harus sehat jasmani dan rohani. Harus memiliki lisensi selam dan masih ada persyaratan teknis lain,” ucapnya.

Ketua Bhayangkari Daerah Sulut Ruthy Bambang Waskito yang mendampingi Tri

Suswati menambahkan, Panpel hanya menargetkan 500 peserta namun meski telah

ditutup pada 6 Juli 2018, masih banyak yang ingin mendaftar.

“Yang sangat membanggakan dari kegiatan ini adalah lebihnya peserta yang awalnya hanya ditargetkan 500 peselam,” kata Istri Kapolda Sulut, Irjen Bambang

Waskito ini.

Wakil Ketua II Bidang Rekrutmen Panpel itu mengatakan, para penyelam yang akan

datang berasal dari seluruh wilayah Indonesia.

“Ini membuktikan bendera merah putih akan terbentang dari sabang sampai merauke sebagaimana yang diucapkan ibu Kapolri,” ujar wanita yang hobi menyelam ini.

Pelaksanaan kegiatan merupakan rangkaian untuk memeriahkan HUT

Kemerdekaan RI ke 73. Kegiatan ini juga dibarengi dengan dilaksanakan aksi

kepedulian terhadap lingkungan dengan melakukan pembersihan pantai, menggelar

hiburan bagi masyarakat dengan menghadirkan artis nasional dan lokal, program car

free day dan olah raga.

Turut hadir pada acara jumpa pers, Deputi IV Kemenko Maritim Saffri Burhanudin

bersama staff, Wakil Ketua II Panpel Bidang Penyelenggaraan Luly Rudy Sufahriadi

dan anggota Bhayangkari.

Penulis : Pratama Yudistira

https://portalmongondow.com/terkini/pemecahan-rekor-muri-oleh-ratusan-peselam-wanita-di-

manado/

LIPUTAN BERITA KEMENKO BIDANG KEMARITIMAN

10

ALFI Sindir AP II soal Perluasan Cargo Village

Juli

22

/ 2018

16:36 WIB

Oleh :Ilham Budhim

Ilustrasi: Kargo di bandara - Antara

Bisnis.com, JAKARTA - PT Angkasa Pura II tengah menyiapkan perluasan cargo

village di Bandara Soekarno-Hatta guna meningkatkan kapasitas penyimpanan

kargo di bandara internasional itu. Nantinya, cargo village ini dinilai mampu

menampung hingga 1,5 juta ton kargo per tahun, atau diklaim naik dua kali lipat dari

terminal kargo Bandara Soekarno-Hatta yang saat ini hanya menampung 700 ribu

ton.

Hari/Tanggal Sumber Berita Halaman

Minggu, 22 Juli 2018 Industri.bisnis.com 1

LIPUTAN BERITA KEMENKO BIDANG KEMARITIMAN

11

Proyek perluasan kargo itu pun mendapat perhatian dari para pelaku usaha yang

bergerak di lini bisnis ini. Sebab, proyek ini berjalan mandek dan diperkirakan tidak

akan selesai sesuai target. Para pengusaha juga seolah menyesalkan AP II yang

dinilai tidak melibatkan para pengusaha untuk keperluan proyek ini.

Wakil Ketua Umum Angkutan Udara Asosiasi Logistik dan Forwarder Indonesia

(ALFI) Jakarta Arman Yahya mengatakan pihaknya tidak pernah dilibatkan soal

proyek ini,padahal masukan-masukan dari para pelaku bisnis ini dinilai sangat

penting.

"Dalam perencanaan tidak melibatkan atau berkomunikasi dengan kami pemakai

dan pemain kargo. Mereka (AP II) sewa konsultan dan lain-lainnya jalan sendiri.

Sehingga terjadi, seperti tidak berjalan mulus dan [tidak] cepat selesai," katanya

kepada Bisnis, Minggu (22/7/2018).

Dia mengatakan peningkatan daya tampung kargo merupakan masalah klasik

selama 10 tahun kebelakang. Arman yang juga Ketua ALFI Soekarno-Hatta seolah

tidak berekspetasi soal perluasan cargo village.

"Kami sudah tidak ada pengharapan ke AP II soal cargo village. Itu proyek segelintir

orang. Faktanya, kita [pengusaha] tidak diajak diskusi. Kami biarkan saja maunya

mereka [AP II] apa dan bagaimana. Cerita cargo village sudah lebih 10 tahun,"

ujarnya.

Managing Director PT Combi Logistics Indonesia itu memang mengaku peningkatan

daya tampung kargo di Bandara Soekarno-Hatta sudah sangat mendesak

mengingat pertumbuhan kargo khususnya domestik semakin menggeliat. Kendati

demikian, dia tidak menyebut angka pertumbuhan tersebut.

"Cargo village sudah mendesak karena bukan saja volumenya tetapi proses di

tempat sekarang, "tambal sulam" penambahan fasilitas untuk memenuhi

pertumbuhan air cargo export dan import plus domestic cargo yang sangat

berkembang pesat," ungkapnya.

Selain itu, pesatnya pertumbuhan dagang-el (e-commerce) dan bertambahnya

pesawat terbang dan frekuensi penerbangan sampai ke pelosok Indonesia juga

menjadi alasan peningkatan daya tampung kargo di Bandara Soekarno-Hatta.

"Juga krena kondisi gudang yang sudah lebih 25 tahun berkembang dengan grand

plan yang sudah tidak sesuai lagi," ucapnya.

Adapun cargo village sendiri rencananya akan dibangun dengan dua tahap yaitu

tahun 2018 ini dan tahun 2019 dengan luas total 90 hektare.

LIPUTAN BERITA KEMENKO BIDANG KEMARITIMAN

12

Pembangunan cargo village ini juga awalnya ditargetkan mulai bisa dioperasikan

pada tahun depan kendati pembangunan apron atau pelataran parkir pesawat kargo

sudah rampung.

Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Panjaitan bahkan memanggil

Kementerian Perhubungan dan AP II terkait proyek ini yang mempertanyakan

mengapa proyek ini tak kunjung rampung sepenuhnya.

Direktur PT Angkasa Pura Kargo Denny Fikri mengatakan sejauh ini untuk perluasan

cargo village di Bandara Soekarno-Hatta tengah dalam proses finalisasi master plan.

Sampai saat ini, pihaknya mengklaim tidak ada hambatan untuk proses

pembangunan tersebut. Namun, kendala yang dihadapi sebenarnya menyoal akses

lalu lintas ke cargo village.

"Tidak ada hambatan [dalam proses pembangunan]. Hanya, memastikan alur lalu

lintas ke cargo village aja [yang belum diselesaikan]," katanya.

Untuk diketahui, pemerintah berencana akan menghubungkan langsung cargo

villageke jalan tol guna menekan biaya logistik.

Adapun Jasa Marga tengah membangun jalan tol rute itu melalui anak usahanya PT

Jasa Marga Kunciran-Cengkareng. Angkutan kargo dari dan ke Bandara Soekarno-

Hatta nantinya akan langsung masuk ke tol ini, sehingga tidak mengganggu lalu

lintas lain.

"Kalau mengenai akses benar [masih ada hambatan]," ujar Denny Fikri.

Di sisi lain, dia mengungkapkan rencana target pembangunan cargo Village mulai

dibangun pada 2019 dan akan beroperasi penuh pada 2021.

"Untuk target perkiraan secara bertahap mulai 2021 sudah bisa beroperasi di cargo

village. Pembangunan memakan waktu kira-kira 2 tahun dan dilakukan secara

bertahap." katanya.

Dia berharap peningkatan perluasan cargo village akan meningkatkan volume kargo

melalui bandara internasional itu. "Harapannya bisa meningkatkan volume kargo dan

penambahan potensi layanan baru seperti untuk e-commerce dan perishable,"

ungkapnya.

Editor : Nancy Junita

http://industri.bisnis.com/read/20180722/98/819238/alfi-sindir-ap-ii-soal-perluasan-cargo-

village

LIPUTAN BERITA KEMENKO BIDANG KEMARITIMAN

13

Menteri Susi Masygul, Nelayan Curhat Soal Udang Yang Hilang Di Perairan Cirebon Dan Jahatnya Cantrang Penulis

Zulkarnaen Harahap

22/07/2018

Menteri KKP Susi Pudjiastuti saat bertemu dengan nelayan di tengah laut. (Foto: Kementerian Kelautan dan Perikanan)

INFONAWACITA.COM – Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) mengunggah

momen saat Menteri Susi Pudjiastuti bertemu dengan nelayan di tengah laut. Saat

itu, Menteri Susi bersama rombongan tengah memasuki kawasan Muara Baru dari

Pulau Pari.

“Saat akan masuk Muara Baru dari Pulau Pari, Menteri @susipudjiastuti bertemu dengan nelayan Cirebon yang menangkap ikan di Jakarta. Nelayan tersebut

bercerita bahwa udang di sana sudah tak ada lagi. Menteri Susi pun berbicang lebih

Hari/Tanggal Sumber Berita Halaman

Minggu, 22 Juli 2018 Infonawacita.com 1

LIPUTAN BERITA KEMENKO BIDANG KEMARITIMAN

14

lanjut dengan mereka,” tulis akun resmi KKP melalui akun twitter mereka pada Minggu (22/7/2018).

Usai berbincang, lanjut keterangan resmi KKP, Menteri Susi juga mengajak para

nelayan agar tidak menggunakan cantrang.

“Sambil membeli udang, Menteri @susipudjiastuti menyarankan agar mereka dapat mengajak nelayan yang lain untuk tidak menggunakan alat tangkap yang tidak

ramah lingkungan seperti cantrang, agar udang di Cirebon dapat kembali melimpah,

dan tentunya berdoa sebelum melempar jaring,” kata KKP.

“Dengan alat tangkap yang ramah lingkungan juga hasilnya dapat melimpah, dalam semalam juga udah bisa banyak,” lanjut Menteri Susi.

KKP juga mengajak agar seluruh nelayan untuk bersatu dan berani untuk menolak

penggunaan cantrang.

“Bersatu dan berani! Biar Cirebon udangnya kembali banyak seperti dulu,” pungkas KKP.

https://infonawacita.com/menteri-susi-masygul-nelayan-curhat-soal-udang-yang-hilang-di-perairan-

cirebon-dan-jahatnya-cantrang/

LIPUTAN BERITA KEMENKO BIDANG KEMARITIMAN

15

KM. Nelayan Bantuan KKP, Bangkitkan Koperasi Nelayan

Saiful Umam

Minggu 22 Juli 2018 - 23:09

KM. Nelayan 2017 Bantuan Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) ukuran 5 GT

Tepat Tanggal 12 Juli 2018 yang lalu diperingati sebagai hari koperasi Indonesia

yang ke 71, lahirnya Koperasi di Indonesia telah mengalami sejarah panjang dimulai

pada tahun 1896 dan tumbuh kembang sampai pada puncaknya yaitu 2 (dua) tahun

setelah Indonesia merdeka dimana pergerakan koperasi di Indonesia mengadakan

konggres Koperasi yang pertama di Tasikmalaya pada tanggal 12 Juli 1947,

sehingga setiap tanggal tersebut diperingati sebagai hari Koperasi Indonesia.

Hari/Tanggal Sumber Berita Halaman

Minggu, 22 Juli 2018 Kumparan.com 1

LIPUTAN BERITA KEMENKO BIDANG KEMARITIMAN

16

Koperasi memiliki peran strategis sebagai penopang perkembangan ekonomi di

Indonesia dan telah mengalami perjalanan panjang dari masa ke masa, koperasi

merupakan gerakan ekonomi rakyat yang berdasaran atas asas kekeluargaan serta

relevan dengan kehidupan rakyat Indonesia dari zaman dulu sampai dengan saat

ini, memiliki kesamaaan dengan sifat kolektivisme masyarakat, mendekatkan antara

produksi dan konsumsi dengan menguasai distribusi, soko guru perekonomian

adalah istilah yang tepat untuk mengungkapkan peran strategis Koperasi.

Data dari Kementerian Koperasi Perekonomian dan UKM Kontribusi koperasi pada

Produk Domestik Bruto Nasional terus meningkat tahun 2016 kontribusi pada

Produk Domestik Bruto (PDB) sebesar 3,99% dan tahun 2017 meningkat menjadi

4,48%. Perkembangan koperasi di Indonesia telah melahirkan beberapa koperasi

dengan kinerja yang sangat baik dengan asset mencapai triliunan rupiah seperti

Kospin Jasa Pekalongan dengan aset Rp.7,03 triliun, Kopdit Lantang Tipo dengan

aset Rp.2,59 trilun dan Kisel Jakarta dengan aset sebesar Rp.1,09 triliun.

Momentum peringatan hari koperasi tersebut, harus dimaknai dan digunakan untuk

membangkitkan koperasi nelayan yang selama ini masih termaginalkan dengan

tujuan mampu mengangkat dan meningkatkan ekonomi dan kesejahteraan nelayan

serta sejajar dengan koperasi-koperasi dengan kinerja terbaik tersebut.

Bantuan kapal sebagai stimulus penggerak koperasi nelayan

Kebijakan pemerintah di sektor perikanan sangat berpihak kepada nelayan kecil, hal

tersebut ditandai dengan keseriusan Pemerintah memerangi kegiatan illegal fishing

dan kegiatan penangkapan di laut terlarang untuk asing, kebijakan tersebut

membuka peluang besar bagi nelayan untuk berdaulat memanfaatkan sumberdaya

ikan di negeri sendiri. Selanjutnya Pemerintah menyadarai bahwa untuk

memanfaatkan peluang tersebut guna meningkatkan kesejahteraan nelayan, agar

neayan memiliki kemampuan serta akses menangkap ikan dan memanfaatkan

sumber daya ikan, maka dicetuskan program bantuan kapal perikanan kepada

nelayan.

Program bantuan kapal perikanan kepada nelayan di salurkan melalui lembaga

berbadan hukum dalam hal ini bentuk koperasi nelayan, melalui Koperasi nelayan

tersebut pemanfaatan kapal bantuan dapat dikelola dengan menggunakan nilai-nilai

dan prinsip-prinsip koperasi untuk mensejahterakan anggotanya, disamping itu

bantuan kapal tersebut merupakan stimulant sekaligus modal bagi koperasi untuk

mengembangkan dan meningkatkan usahanya.

Semangat dan harapan koperasi nelayan penerima kapal bantuan telah tumbuh

berkembang dan menggeliat di beberapa wilayah pesisir, Koperasi Kurisi Jaya di

Kab. Pangkal Pinang telah menerima bantuan kapal 5 GT sebanyak 2 (dua) unit

telah dikelola dan dimanfaatkan dengan baik dan sudah menghasilkan, hasil dari

kegiatan penangkapan di laut selain digunakan untuk operasional koperasi

LIPUTAN BERITA KEMENKO BIDANG KEMARITIMAN

17

digunakan juga untuk melakukan modifikasi kapal dan pembangunan dermaga kayu

untuk memudahkan tambat labuh kapal, disamping mengelola kapal bantuan

Koperasi Kurisi Jaya mengelola toko jual beli perbekalan dan perlengkapan kapal

untuk mensejahterakan 50 anggotanya. Meskipun koperasi baru terbentuk 2 (dua)

tahun yang lalu, namun seluruh anggotanya berkomitmen untuk membesarkan

koperasi dengan menambah jumlah armada dan usaha bisnis di bidang perikanan.

Rapiudin Ketua Koperasi Kurisi Jaya mengatakan bahwa kapal bantuan sebagai

penggerak dan tumpuan bagi koperasi yang dikelolanya.

Moses Barsala (40), Ketua koperasi LEPP M3 Morlonggar, Kab.Kepulauan Aru yang

memiliki anggota sebanyak 58 orang dengan mata pencaharian sebagai nelayan,

mengatakan bahwa bantuan kapal dari KKP sangat membantu Koperasi dan

kesejahteraan anggotanya dimana saat ini bantuan kapal 3 GT yang telah diterima

sudah dimanfaatkan dan telah menghasilkan, Moses menambahkan bahwa sistem

pengelolaan bantuan kapal yaitu kapal menjadi asset koperasi dan nelayan

mendapat bagi hasil setelah dikurangi dengan iuran anggota dan perbekalan yang

disediakan koperasi.

Sementara itu Taher Bin Ahmad ketua Koperasi Lalanusa penerima bantuan kapal 3

GT sebanyak 5 unit, di Kab. Seram Bagian Barat mengungkapkan kapal bantuan

telah dimanfaatkan dan sudah menghasilkan dengan penghasilan sekali trip Rp.2

Juta rupiah kotor di potong dengan iuran koperasi dan perbekalan bersih perorang

Rp.300 ribu per orang per hari. Taher berkeinginan koperasi yang dikelola dengan

modal bantuan kapal, hasilnya kedepan dapat membeli kapal sendiri, sehingga

Koperasi lebih mandiri tidak mengharapkan bantuan lagi.

Koperasi kelompok Nelayan Tanepa, di Kab. Konawe penerima kapal bantuan 4 unit

kapal ukuran 5 GT, bantuan kapal perikanan seperti impian yang sekarang menjadi

kenyataan, sebelumnya tidak berfikir akan memiliki kapal. Seluruh anggota Koperasi

berkomitmen memanfaatkan kapal bantuan tersebut dan bertekad memajukan

Koperasi yang dikelola sebagai tulang punggung untuk mencari nafkah mereka.

Melalui program bantuan kapal yang setiap tahun di berikan oleh Kementerian

Kelautan dan Perikanan kepada 100-200 Koperasi bidang perikanan memberikan

multiplier effect baik secara langsung kepada koperasi berupa tambahan asset dan

modal maupun kepada nelayan berupa peningkatan pendapatan mereka. Kedepan

dengan optimisme, semangat yang tinggi dari koperasi-koperasi nelayan penerima

bantuan kapal tersebut, akan tumbuh dan lahir menjadi koperasi-koperasi perikanan

yang memiliki asset dan volume usaha yang diperhitungkan ditingkat nasional.

Faktor kunci yaitu koperasi bekerja untuk kesejahteraan anggota bukan bekerja

untuk pemilik modal dan investor.

Bahkan bukan keniscayaan lagi, koperasi nelayan kedepan dapat menjadi koperasi

yang modern seperti halnya di negara-negara maju salah satu contohnya yaitu

LIPUTAN BERITA KEMENKO BIDANG KEMARITIMAN

18

Koperasi Fonterra di Selandia Baru yang dimiliki oleh kurang lebih 11.000 peternak

Sapi Perah sebagai anggota koperasi yang memasok susu kepada koperasi untuk di

proses dan pada gilirannya juga mendapat keuntungan dari kegiatan Koperasi dan

memperkerjakan karyawan sebanyak 18.000 orang dengan produk unggulan berupa

susu dan produk turunan susu dengan omzet hampir 20 miliar Dollar Selandia Baru

pertahun. Fonterra merupakan 10 besar pabrik susu terbesar di dunia mencakup 30

persen pangsa pasar produk susu dan turunan susu di dunia. Masih banyak contoh

koperasi sukses lainnya di Negara-negara maju seperti Jepang, Belanda dan

Amerika Serikat yang mampu bersaing dengan perusahan multinasional.

Tentu untuk membangkitkan Koperasi nelayan, tidak membiarkan tumbuh dan besar

sendiri namun perlu dukungan dari seluruh pihak baik Pemerintah Pusat dan

Pemerintah Daerah serta instansi terkait untuk memberikan bimbingan, pelatihan,

asistensi selain teknis berupa manajerial maupun administrasi agar Koperasi

Nelayan dapat tumbuh kembang dan menjadi Koperasi Nelayan sehat dan

berkualitas untuk mensejahterakan anggotanya. Hal itu penting untuk menghindari

stereotip selama ini bahwa Koperasi dibentuk hanya untuk kepentingan individu dan

golongan untuk mendapatkan bantuan dari pemerintah semata, namun prinsip dan

asas koperasi yang utama justru diabaikan. Koperasi bangkit, Nelayan Sejahtera.

https://kumparan.com/saiful-umam/km-nelayan-bantuan-kkp-bangkitkan-koperasi-nelayan-

27431110790551251

LIPUTAN BERITA KEMENKO BIDANG KEMARITIMAN

19

KKP Tawarkan Ekspor Perikanan dalam Kunjungan Pemerintah Jamaika

Juli

22 / 2018

20:27 WIB

Oleh :Juli Etha Ramaida Manalu

Ilustrasi - Antara

Bisnis.com, JAKARTA— Badan Karantina Ikan, Pengendalian Mutu dan Keamanan Hasil Perikanan (BKIPM) Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) berusaha

Hari/Tanggal Sumber Berita Halaman

Minggu, 22 Juli 2018 Industri.bisnis.com 1

LIPUTAN BERITA KEMENKO BIDANG KEMARITIMAN

20

memperluas daerah tujuan ekspor hasil perikanan Indonesia dalam kunjungan pemerintah Jamaika yang berlangsung pada 8-11 Juli 2018.

Kepala Pusat Pengendalian Mutu BKIPM Widodo Sumiyanto menyebutkan berdasarkan keterangan dari pihak pemerintah Jamaika, selama ini, pasokan produk perikanan dari Indonesia yang diekspor ke negerinya melalui perantaraan importir asal Prancis mencapai 150 kontainer. Namun, dalam diskusi antara BKIPM dengan pihak pemerintah Jamaika dan importirnya, saat ini negara tersebut mampu menyerap hingga 600 kontainer produk perikanan dari Indonesia.

“Selama ini kan ada yang langsung kira-kira150 kontainer dari satu perusahaan [importir] tapi saya bilang kamu [Jamaika] punya potensi berapa, [dia jawab] 600 kontainer. [Saya katakan] jangan ngambil yang lain lagi lah, ngambil langsung [dari] Indonesia,” kata Widodo kepada Bisnis pekan lalu.

Kendati demikian, sejauh ini belum ada perjanjian peningkatan ekspor produk perikanan dari Indonesia ke Jamaika. Hal ini masih menunggu pertimbangan dan keputusan dari pemerintah negara yang terletak di Amerika Utara tersebut. Namun, dalam kunjungannya ke sejumlah fasilitas perikanan di Indonesia, Widodo menyebutkan pemerintah Jamaika menyatakan kepuasannya.

Dalam kunjungan yang berlangsung selama 4 hari ke Indonesia, pemerinta Jamaika dan importir asal Perancis mengunjungai sejumlah lokasi seperti pabrik pengolahan, pelabuhan, dan pembudidayaan produk perikanan. Kujungan ini dilakukan atas undangan dari importir guna meyakinkan pemerintah Jamaika bahwa produk perikanan yang diimpor dari Indonesia telah memenuhi standar jaminan mutu dan bebas hama penyakit.

“Jadi, importir di Perancis yang mensuplai Jamaika mengajak otoritas kompetennya bahwa ini loh sistem yang dijamin di Indonesia. Jadi kamu [Jamaika] nggak usah khawatir kalau saya [importir] ngambil dari Indonesia,” katanya.

Pemerintah Jamaika, katanya, ingin menyaksikan secara langsung bagaimana peran pemerintah Indonesia dalam memastikan hal tersebut. Adapun tiga produk perikanan utama yang diincar antara lain udang, ikan, dan gurita.

Kunjungan inipun diharapkan bisa membuahkan hasil positif bagi kinerja ekspor perikanan Indonesia.

“Ya saya harapannya seperti itu dan mereka datang ke Indonesia memang tujuannya untuk mengembangkan pengambilan bahan baku dari Indonesia,” jelas Widodo.

Editor : Bunga Citra Arum Nursyifani

http://industri.bisnis.com/read/20180722/99/819322/kkp-tawarkan-ekspor-perikanan-dalam-

kunjungan-pemerintah-jamaika

LIPUTAN BERITA KEMENKO BIDANG KEMARITIMAN

21

Dilirik investor, pemerintah akan genjot KEK Sorong

Minggu, 22 Juli 2018 / 14:00 WIB

ILUSTRASI. MENKO KEMARITIMAN KUNJUNGI PT PAL

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pemerintah terus mendorong pembangunan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Sorong Papua Barat. Pasalnya saat ini terdapat empat hal yang masih menjadi kendala KEK ini untuk diresmikan.

Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Luhut B. Pandjaitan mengatakan, kendala pertama yakni terkait Pelabuhan Arar yang tidak berfungsi sebagaimana fungsinya. Sebab, pelabuhan itu berada di Kabupaten dan Kota Sorong.

Makanya itu, dirinya telah memerintahkan Pelindo IV untuk fokus pelabuhan yang ada di Kabupaten Sorong untuk angkutan penumpang. Sementara pelabuhan yang di kota akan fokus untuk peti kemas.

"Belum lagi, masalah lain itu 200 meter dari pelabuhan itu karang, lalu mau diapain? Makanya saya akan bikin studi apakah amau diledakin atau gimana," ungkapnya saat ditemui di kantornya akhir pekan lalu.

Hari/Tanggal Sumber Berita Halaman

Minggu, 22 Juli 2018 Kontan.co.id 1

LIPUTAN BERITA KEMENKO BIDANG KEMARITIMAN

22

Kedua, terkait industri yang mau masuk. Luhut bilang, sudah ada perusahaan yang ingin membangun smelter nikel di KEK Sorong. Tapi pemerintah menginginkan investor tersebut tidak hanya fokus kepada nikel saja tapi juga menghasilkan stainless steel dan carbon steel.

"Supaya ada nilai tambah," tambahnya,

Ketiga, berkaitan dengan listrik. Di mana, untuk mengoperasikan smelter nikel dibutuhkan tegangan listrik yang cukup besar. Sementara, saat ini pemerintah daerah baru menyanggupi listrik dengan mengggunakan tenaga gas bumi sebesar 17 mega watt saja.

"Ini kan nikel, pasti butuh listrik sampai beraturs mega watt, bahkan 100 MW saja tidak cukup, butuh size yang besar," jelas Luhut.

Kemudian, yang terakhir adalah kendala air. Tapi untuk masalah ini, mantan Menkopolhukam itu menyampaikan sudah ada sumber air yang bisa memenuhi kebutuhan industri disana.

Maka itu, pihaknya akan langsung meninjau KEK tersebut dalam waktu dekat. Pasalnya, proses pembangunan KEK ini sudah terlampau lama sekitar enam tahun dan hingga saat ini belum beroperasi.

Meski begitu, ditemui dalam kesempatan yang sama Wali Bupati Sorong Suka Harjono mengatakan, pada prinsipnya daerah kabupaten Sorong sudah siap dalam melakukan pembangunan. Termasuk kesiapan sarana parasaran seperti air dan listrik.

Untuk air misalnya, pihaknya sudah berupaya mencair dan siap jalan dioperasikan. Kemudian untuk listrik, pihaknya sudah memiliki investor dari Australia untuk mengembangkan Pembangkit Listrik Tenaga Mesin Gas (PLTMG).

"Tapi memang saat ini baru tersedia 17MW, tapi kedepan kita siap menambah kapasitas sesuai yang dibutuhkan," katanya. Pihaknya pun optimistis bisa menambah kapasitas hingga ratusan MW. "Kita kan penghasil gas bumi terbesar di dunia masa tidak bisa," lanjut Harjono.

Sekadar tahu saja, investor yang berminat menanamkan modal di KEK Sorong adalah PT Gag Nikel yang merupakan anak usaha PT Aneka Tambang (Persero) Tbk. Perusahaan ini akan membangun smelter dengan total kapasitas mencapai 40.000 ton nikel per tahun. Investor tersebut senilai Rp 5 triliun hingga Rp 10 triliun.

Adapun Sekretaris Dewan Nasional KEK Enoh Suharto mengatakan, saat ini Gag Nikel sendiri sudah dalam tahap uji tuntas untuk masuk dalam KEK tersebut. Pihaknya pun masih menunggu perkembangan dari pemerintah daerah untuk memenuhi kebutuhan sang investor.

Enoh mengingatkan, setidaknya pemda Sorong harus mempercepat persiapnnya. Hal itu lantaran, melalui PP No. 31/2016 target pengoperasian akan jatuh pada Agustus 2019.

https://nasional.kontan.co.id/news/dilirik-investor-pemerintah-akan-genjot-kek-sorong

LIPUTAN BERITA KEMENKO BIDANG KEMARITIMAN

23

Kemenko Maritim Awali Panen Raya

Garam di PT Garam Sumenep Oleh : Ridwan | Minggu, 22 Juli 2018 - 11:07 WIB

Deputi Bidang Koordinasi Sumber Daya Alam dan Jasa Kemenko Maritim, Agung Kuswandono bersama Direktur Produksi PT.

Garam Hartono, Direktur Pengembangan PT Garam, Edo Hariandja saat panen raya garam di PT Garam (Foto: Dok.

Kemenko Maritim) FacebookTwitterLinkedInGoogle+WhatsAppLINE

A A A

INDUSTRY.co.id - Madura, Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman diwakili oleh Deputi Bidang Koordinasi Sumber Daya Alam dan Jasa Agung Kuswandono bersama Direktur Produksi PT. Garam Hartono, Direktur Pengembangan Edo Hariandja dan mitra-mitra PT Garam mengawali panen raya garam di lapangan pergaraman Sumenep, Madura, Jawa Timur (20/7/2018) kemarin.

Hari/Tanggal Sumber Berita Halaman

Minggu, 22 Juli 2018 Industry.co.id 1

LIPUTAN BERITA KEMENKO BIDANG KEMARITIMAN

24

Bulan Juli hingga awal September merupakan masa-masa panen di lahan-lahan garam Indonesia yang umumnya masih tergantung cuaca. Demikian pula dengan lahan pergaraman Sumenep.

Kabupaten yang berada di ujung Madura ini telah menjadi lumbung garam Indonesia sejak zaman Belanda kini mulai beralih dari metode konvensional dengan melakukan berbagai inovasi salah satunya dengan mitra kerja PT.Anta Tirta Karisma.

Kerja sama PT.Garam dengan PT. Anta Tirta Karisma berupa pembangunan prisma, yang diujicoba pada lahan seluas 200 hektar (Ha). Ujicoba ini berlangsung hampir setahun, selama ini metode prisma ini telah terbukti efektif meminimalkan ketergantungan petani garam terhadap cuaca.

“Pada musim hujan petani beralih dari garam ke kangkung, garam yang dilepas ke pasar adalah garam yang sudah disimpan dalam gudang-gudang hasil panen garam pada musim kemarau. Pada musim kemarau petani kembali memanen garam. Siklus ini sudah berjalan bertahun-tahun. Tapi dengan inovasi dari PT.Anta Tirta Karisma (ATK), diharapkan produksi garam tetap stabil, tidak terkendala cuaca, jadi harga garam bisa lebih terkontrol," ujar Deputi Bidang Koordinasi Sumber Daya Alam dan Jasa Agung Kuswandono.

Inovasi yang dilakukan PT.Garam tidak hanya dari sistem tunnel and prism, PT.Garam juga mengembangkan mekanisasi yakni penggunaan hand traktor yang dikembangkan mandiri oleh PT.Garam.

“Saat ini kita punya 2 purwarupa (prototype) yang akan digunakan tanggal 27 Agustus mendatang. Modelnya menyerupai traktor tangan untuk sawah, tapi bagian bawahnya menggunakan karet lembut agar tidak merusak meja garam yang sekarang dibuat dengan geo membrane. Satu meja garam nanti bisa dikerjakan oleh satu orang dengan satu traktor, jadi lebih cepat, jauh lebih cepat dan lebih produktif," Kata Direktur Produksi PT.Garam, Hartono.

Sementara itu, Direktur Pengembangan PT Garam Edo Hariandja menambahkan bahwa traktor ini merupakan pengembangan mandiri PT.Garam.

“Ini dibuat oleh PT.Garam, baru ada dua, nanti kami akan mengajak PT.Bharata untuk bekerja sama produksi massalnya, bagian dari kerja sama BUMN," terangnya.

Asisten Deputi Bidang Sumber Daya Mineral, energi dan NonKonvensional Amalyos mengatakan sebelumnya garam adalah pekerjaan padat karya. Satu meja garam harus dikerjakan oleh 10 orang, tapi seiring perkembangan zaman, kian sedikit orang yang mau bekerja sebagai petani garam.

“Ini kerja keras dalam cuaca panas, generasi muda sudah tidak ada yang mau, jadi mekanisasi produksi garam, mulanya dari traktor ini bisa jadi jawaban," papar Amalyos.

Direktur Edo mengamini dengan menegaskan bahwa kekurangan tenaga kerja adalah bagian dari ‘seleksi alam’ jadi PT.Garam perlu terus berinovasi, termasuk melalui kerja sama BUMN agar target swasembada garam terwujud.

LIPUTAN BERITA KEMENKO BIDANG KEMARITIMAN

25

Deputi Agung Kuswandono menyambut baik inovasi-inovasi yang sudah berjalan maupun yang baru pada tahap uji coba dengan menekankan, inovasi pergaraman merupakan bagian dari solusi mewujudkan swasembada garam 2020.

“Kelak, bila terus seperti ini, Saya yakin, pasti Indonesia tidak perlu lagi impor garam," tutupnya.

http://www.industry.co.id/read/38522/kemenko-maritim-awali-panen-raya-garam-di-pt-

garam-sumenep