lingkungan hidup sektor transportasi

24
BAB II PEMBAHASAN A. Macam-macam Transportasi 1. Klasifikasi jenis kendaraan Secara umum alat transportasi dibagi kedalam 2 golongan yaitu kendaraan bermotor dan tidak bermotor. Menurut batasannya kendaraan bermotor adalah “setiap kendaraan yang bergerak dengan peralatan tehnik yang ada pada kendaraan itu, atau dengan menggunakan tenaga mesin dan biasanya digunakan untuk pengangkutan orang dan barang di jalanraya”. Dalam pedoman Penyelidikan Lalu Lintas Persimpangan dan Jalan Kota, disebutkan jenis kendaraan dibedakan menjadi 5 jenis, seperti ditunjukkan tabel berikut: Tabel 1.1. Klasifikasi jenis kendaraan No JenisKendaraan Tipe Kendaraan 1. Kendaraan tidak bermotor Jenis a Jenis b Jenis c Jenis d Sepeda Becak Gerobak yang ditarik orang/hewan Kereta kuda/delman 2. SepedaMotor Sepeda motor/Vespa/Matic 3. Mobil Penumpang/Pribadi Jenis a Bemo, Helicak, Cator Sedan, Jeep, Pick up, 2

Upload: diah-astini-paramita

Post on 01-Dec-2015

22 views

Category:

Documents


2 download

DESCRIPTION

BAB II Tinjauan Pustaka

TRANSCRIPT

Page 1: Lingkungan Hidup Sektor Transportasi

BAB IIPEMBAHASAN

A. Macam-macam Transportasi

1. Klasifikasi jenis kendaraan

Secara umum alat transportasi dibagi kedalam 2 golongan yaitu

kendaraan bermotor dan tidak bermotor. Menurut batasannya kendaraan

bermotor adalah “setiap kendaraan yang bergerak dengan peralatan

tehnik yang ada pada kendaraan itu, atau dengan menggunakan tenaga

mesin dan biasanya digunakan untuk pengangkutan orang dan barang di

jalanraya”.

Dalam pedoman Penyelidikan Lalu Lintas Persimpangan dan Jalan Kota,

disebutkan jenis kendaraan dibedakan menjadi 5 jenis, seperti

ditunjukkan tabel berikut:

Tabel 1.1. Klasifikasi jenis kendaraanNo JenisKendaraan Tipe Kendaraan1. Kendaraan tidak bermotor

Jenis aJenis bJenis cJenis d

SepedaBecak

Gerobak yang ditarik orang/hewanKereta kuda/delman

2. SepedaMotor Sepeda motor/Vespa/Matic3. Mobil Penumpang/Pribadi

Jenis aJenis b

Bemo, Helicak, CatorSedan, Jeep, Pick up, Mini bus

4. Truk/Bus Truk dan Bis, Truk (rigid) 2as/3as5. TrukBerat Truk gandengan

2. Alat Transportasi ditinjau dari Segi Peruntukan (Tipe Penggunaan)

Ditinjau dari segi peruntukan (tipe penggunaan), moda angkutan kota

dapat dikelompokkan atas 3 kelompok besar, yaitu: (1). Moda transprtasi

kota untuk pribadi; (2). Moda transportasi kota yang disewakan sesuai

dengan keinginan pemakai jasa; (3). Moda transportasi kota untuk umum.

2

Page 2: Lingkungan Hidup Sektor Transportasi

Sistem transportasi perkotaan yang disandarkan pada penggunaan

kendaraan pribadi telah terbukti mengkonsumsi energi yang berlebihan,

mengganggu kondisi kesehatan masyarakat, dan tingkat pelayanan yang

terus menurun walaupun dengan investasi yang terus bertambah.

B. Peran Transportasi

Transportasi perlu untuk mengatasi kesenjangan jarak dan komunikasi

antara tempat asal dean tempat tujuan. Untuk itu dikembangkan sistem

transportasi dan komunikasi, dalam wujud sarana (kendaraan) dan prasarana

(jalan). Dari sini timbul jasa angkutan untuk memenuhi kebutuhan

perangkutan (transportasi) dari satu tempat ke tempat lain. Sehingga

tranportasi dan tata guna lahan merupakan dua hal yang tidak dapat

dipisahkan.

Ciri utama sistem prasarana transportasi adalah melayani pengguna,

bukan berupa barang atau komoditas. Oleh karena itu, prasarana tersebut

tidak mungkin disimpan dan digunakan hanya pada saat diperlukan. Sistem

prasarana transportasi harus selalu dapat digunakan di mana pun dan kapan

pun, karena jika tidak, kita akan kehilangan manfaatnya. Oleh karena itu pula,

sangatlah penting mengetahui secara akurat besarnya kebutuhan akan

transportasi pada masa mendatang sehingga kita dapat menghemat sumber

daya dengan mengatur atau mengelola sistem prasarana transportasi yang

dibutuhkan.

Menurut Tamin (1997), pada dasarnya sistem prasarana transportasi

mempunyai dua peran utama, yaitu:

1. Sebagai alat bantu untuk mengarahkan pembangunan di daerah perkotaan

2. Sebagai prasarana bagi pergerakan manusia dan/atau barang yang timbul

akibat adanya kegiatan di daerah perkotaan tersebut.

Peran pertama sering digunakan oleh para perencana pengembang wilayah

untuk dapat mengembangkan wilayahnya sesuai dengan rencana. Katakanlah

ada suatu daerah permukiman baru yang hendak dipasarkan; tidak akan

3

Page 3: Lingkungan Hidup Sektor Transportasi

pernah ada peminatnya kalau di daerah itu tidak disediakan sistem prasarana

transportasi. Begitu sistem prasarana transportasinya tersedia, maka

aksesibilitas permukiman tersebut menjadi semakin tinggi (semakin mudah

dicapai) yang akhirnya menyebabkan minat pembeli menjadi bertambah

untuk tinggal di situ. Hal yang sama juga terjadi di lahan permukiman

transmigrasi. Suatu kawasan permukiman tidak akan dapat berkembang,

meskipun fasilitas rumah dan sawah sudah siap pakai, jika tidak tersedia

sistem prasarana transportasi; hal ini akan mengakibatkan biaya transportasi

menjadi sangat tinggi. Sebaliknya, sistem prasarana transportasi mungkin

belum diperlukan pada saat sekarang karena kebutuhan akan pergerakan

masih sangat rendah atau belum ada sama sekali. Jika hal ini dibiarkan terus

menerus maka kawasan permukiman tersebut tidak akan pernah bisa

berkembang selamanya.

Oleh sebab itu, kebijakan yang harus dilakukan adalah menyediakan

sistem prasarana transportasi dengan kualitas seminimal mungkin tetapi

masih bisa dilalui. Adanya keterhubungan atau konektivitas ini akan

menyebabkan kawasan tersebut menjadi mudah dicapai dan orang akan mulai

mau tinggal di sana. Seterusnya, setelah kawasan tersebut berkembang yang

menyebabkan terbentuknya kebutuhan akan pergerakan yang cukup besar,

barulah sistem prasarana transportasinya ditingkatkan sesuai dengan

peramalan kebutuhan akan pergerakan pada masa mendatang. Di sinilah

mulai tampak peran kedua dari sistem prasarana transportasi.

Sementara menurut Miro (1997), sistem transportasi perkotaan

merupakan fungsi dari berbagai fungsi fisik kota, banyak fungsi yang

didapatkan dari sistem transportasi antara lain:

1. Peranan transportasi dalam peradaban manusia. perkembangan peradaban

manusia akan tergambar jelas dari perkembangan aktifitas sosial

ekonominya. Pada zaman ini kebutuhan hidup telah semakin beragam

dan objek pemuas kebutuhanpun berpencar serta gaya hidup manusiapun

4

Page 4: Lingkungan Hidup Sektor Transportasi

telah cenderung menetap, maka transportasi dan peningkatan

teknologinya makin di perlukan.

2. Peranan transportasi dalam ekonomi, dari aspek ekonomi, transportasi

sangat jelas manfaatnya dalam proses produksinya, distribusi dan

pertukaran kelebihan. Dalam prose produksi semua faktor-faktor-faktor

produksi tentu tidak akan ada pada suatu tempat, melainkan terdapat

dibanyak tempat. Untuk menyatukan agar dapat diproses menjadi barang

kebutuhan akhir, transportasi memainkan peranan penting mempermudah

dan mempercepat tersedianya faktor produksi itu pada suatu tempat yang

kita inginkan. Begitu pula dalam proses penyebaran barang dan jasa

akhir, transportasi dapat memindahkan suatu barang ke daerah yang

miskin faktor produksi untuk menghasilkan barang akhir tersebut

sehingga pemerataan barang dan jasa ke semua daerah dapat terjamin.

3. Peranan transportasi dalam bidang sosial. Lebih menunjang kepada

bagaimana transportasi itu sendiri dapat mempermudah kegiatan

masyarakat yang berkaitan dengan kegiatan non ekonomi yang

menyangkut hubungan kemanusiaan. Untuk hubungan kemanusiaan

transportasi dapat meberikan dukungan kemudahan seperti: pertukatan

informasi, rekrasi, pelayanan perorangan/kelompok, kerumah sakit,

keagamaan, dan lain-lain.

4. Peranan transportasi dalam bidang politik, faktor geografis Indonesia

sebagai negara kepulauan, transportasi dapat mendukung usaha persatuan

nasional, usaha peningkatan pelayanan yang lebih merata keseluruh

penjuru tanah air, memberikan perlindungan terhadap pengembangan

ekonomi, sosial dan budaya.

C. Dampak Transportasi

Ruang lingkup permasalahan transportasi telah bertambah luas dan

permasalahannya itu sendiri bertambah parah, baik di negara maju (industri)

maupun di negara sedang berkembang. Terbatasnya bahan bakar secara

temporer bukanlah permasalahan yang parah; akan tetapi, peningkatan arus

5

Page 5: Lingkungan Hidup Sektor Transportasi

lalulintas serta kebutuhan akan transportasi telah menghasilkan kemacetan,

tundaan, kecelakaan, dan permasalahan lingkungan yang sudah berada di atas

ambang batas (Tamin, 1997). Padatnya kendaraan angkutan umum, simpang

siur dan kemacetan lalu lintas, adalah pemandangan sehari-hari jalan raya.

Hiruk pikuknya pemakai jalan raya tersebut berebut jalur tak terkecuali di

jalan “bebas hambatan” yang selalu macet pada jam sibuk. Kemacetan rutin

ini tidak hanya membuang percuma jutaan uang bensin di jalanan, akan tetapi

juga mempertebal pencemaran udara, akibat gas buang kendaraan bermotor

(Santi, 2001).

Menurut Aslan (1997) terdapat empat tipe dampak lingkungan fisik dari

sarana transportasi yang tampaknya memegang peranan penting pada saat ini

yakni: kebisingan, getaran, dan polusi udara. Kebisingan adalah suara yang

tidak terkendali, sebagian besar suara dari sistem transportasi tidak

dikehendaki, sangat mungkin untuk mengganggu kegiatan lainnya. Disisi lain

getaran yang terjadi pada jalan-jalan arteri utama dari transportasi darat,

dimana kendaraan-kendaraan berat beroprasi secara berdekatan dengan

bangunan-bangunan yang menampung kegiatan manusia yang sangat sensitif

terhadap getaran. Adapun polusi udara yang bersumber dari transportasi;

emisi berbagai gas dan partikel dari kegiatan transportasi ke atmosfer juga

menimbulkan berbagai masalah, yaitu menurunkan mutu lingkungan yang

cukup memprihatinkan.

Pertumbuhan jumlah kendaraan bermotor di Indonesia tahun 2005

sampai dengan tahun 2011 dapat dilihat pada tabel 1.2. Tingginya

pertumbuhan jumlah kendaraan bermotor di Indonesia tidak dapat

dihindarkan, berkisar 14% pertahunnya, ini berarti lebih dari 8juta

pertambahan jumlah kendaraan bermotor setiap tahunnya dan 80% di

dominasi oleh sepeda motor, dimana sebagian besar kendaraan bermotor ini

menggunakan bahan bakar minyak (BBM) berupa Premix, Premium atau

Solar. Kendaraan bermotor yang menggunakan Bahan Bakar Minyak (BBM)

mengandung timah hitam (Leaded) berperan sebagai penyumbang polusi

6

Page 6: Lingkungan Hidup Sektor Transportasi

cukup besar terhadap kualitas udara dan kesehatan. Kondisi tersebut

diperparah oleh terjadinya krisis ekonomi yang melanda negara kita sejak

tahun 1997, dimana kondisi kendaraan bermotor dan angkutan sangat buruk

akibat mahalnya suku cadang dan perawatan yang kurang baik sehingga

proses pembakaran kurang sempurna. Perkiraan Emisi gas buang dari

berbagai kendaraan bermotor dapat dilihat pada tabel 1.3.

Tabel 1.2. Jumlah kendaraan bermotor Indonesia 2005-2011Tahun Mobil

PenumpangBis Truk Sepeda

MotorJumlah

2005 5.076.230 1.110.255

2.875.116 28.531.831 37.623.432

2006 6.035.291 1.350.047

3.398.956 32.528.758 43.313.052

2007 6.877.229 1.736.087

4.234.236 41.955.128 54.802.680

2008 7.489.852 2.059.187

4.452.343 47.683.681 61.685.063

2009 7.910.407 2.160.973

4.498.171 52.767.093 67.336.644

2010 8.891.041 2.250.109

4.687.789 61.078.188 76.907.127

2011 9.548.866 2.254.406

4.958.738 68.839.341 85.601.351

Sumber : Kepolisian Negara Republik Indonesia, Direktorat Lalu Lintas (2012)

Tabel 1.3. Emisi gas buang berbagai kendaraan berotor di Jabodetabek

Jenis Kendaraan

Emisi GasBuang (ton/tahun) KilometerTempuh10`km/thCO HC NOx SOx Pb

SepedaMotor

120.002 38.302 971 101 101 10.000

Kendaraan Pnp

197.005 26.492 29.832 1.433 2.134 13.040

Taksi 21.295 2.892 3.879 353 425 193Bus Sedang 68.429 8.500 17.699 1.402 2.232 2.899Bus Besar 12.105 2.682 8.799 1.507 1.156 826Van 106.330 12.340 19.488 4.479 1.005 6.183Truk Kecil 34.161 3.997 6.693 436 603 2.233Truk 2 as 2.736 1.538 6.304 1.322 1.390 993Truk 3 as 2.180 1.227 5.074 1.109 517 369Total 564.292 97.971 98.738 8.142 9.563 38.577

Sumber : The Study on the Interpreted Air Quality Management for Jakarta Metropolitan Area

7

Page 7: Lingkungan Hidup Sektor Transportasi

Polusi udara adalah berbagai jenis senyawa gas dan partikel yang

keberadaannya dalam proporsi tertentu dapat membahayakan manusia. Udara

normal mengandung Nitrogen (78%), oksigen (21%), Argon (0,93%), dan

CO2 (0,032%). Selain itu udara juga mengandung beberapa senyawa lain

seperti Neon, Helium, Methane, Krypton, Hydrogen, N2O, CO, O3, SO2, NO2

dalam jumlah terbatas. Gas buang sisa pembakaran kendaraan bermotor

umumnya menghasilkan beberapa senyawa gas dan partikulat yang dapat

membahayakan kesehatan manusia. Senyawa gas akibat polusi dapat

dikelompokkan ke dalam: senyawa sulfur, senyawa nitrogen, senyawa

karbon, oksida karbon, dan senyawa hidrogen. Senyawa berbentuk gas yang

muncul dari gas buang kendaraan bermotor dapat berupa carbon monoxide

(CO), nitrogen oxide (Nox), hydro-carbon (HC); partikulat dan timbal

(Widiantono, 2009).

Kepadatan kendaraan bermotor di kota-kota merupakan sumber

pencemaran udara, akibat negatif dari pencemaran ini terlihat dari dampaknya

terhadap kesehatan masyarakat (Soerjani,.dkk, 2008).

Dampak polusi udara terhadap manusia dapat berupa gangguan

kesehatan dalam jangka panjang yang dapat mengakibatkan penurunan daya

refleks dan kemampuan visual; atau jangka pendek seperti gangguan

pernafasan dan sakit kepala. Polusi udara umumnya memberikan dampak

terhadap sistem pernafasan manusia seperti kesulitan bernafas, batuk, asma,

kerusakan fungsi paru, penyakit pernafasan kronis dan iritasi penglihatan.

Tingkat keseriusan gangguan tersebut tergantung dari tingkat pemaparan dan

konsentrasi polutan yang merupakan fungsi dari volume dan komposisi

lalulintas, kepadatan serta kondisi cuaca. Berikut dampak gas-gas polusi

udara pada kesehatan manusia dapat dilihat pada tabel berikut.

Tabel 1.4. Emisi gas buang kendaraan bermotor terhadap kesehatanJenis Polutan Dampak pada Kesehatan

Karbon monoksida (CO) Menganggu proses pengabsorsian oksigen oleh sel darah merah. Akibatnya, menurun kemampuan berfikir, memperlambat refleksi,

8

Page 8: Lingkungan Hidup Sektor Transportasi

menjadi penyebab angina (radang tenggorokan) dan rasa mengantuk. CO juga mempengaruhi pertumbuhan janin dan pembentukan jaringan pada bayi dan anak. Bersama polutan lain, CO bisa menyebabkan kematian pada orang-orang yang mempunyai masalah dengan sistem pernafasannya. CO juga yang bertanggungjawab terhadap turunnya produktivitas pekerja dan berbagai ketidaknyamanan lainnya.

Nitrogen okesida (NO) Melemahkan sistem pertahanan tubuh, sehingga virus lebih gampang menyerang, menyebabkan paru teriritasi sehingga muncul oedama, bronchitis, dan pneumonia. Para pengidap asma juga menjadi lebih sensitif terhadap debu dan serbuk tanaman. Makin besar dampaknya bila bersama-sama polutan yang lain.

Hidrokarbon (HO) Mengiritasi mata, menyebabkan batuk, mengi, rasa mengantuk, dan bercak kulit. HO juga diduga karsinogenik, penyebab kanker, serta bertanggungjawab pada perubahan kode genetik.

Ozon (HC dan NOx) Mengiritasi membran mukosa pada sistem pernafasan, menyebabkan batuk bersin, dan kadang tersedak serta merusak fungsi pernafasan. HC dan NOx juga mengiritasi mata, jadi penyebab sakit kepala dan segala ketidaknyamanan lainnya, menurunkan kekebalan tubuh terhadap flu dan pneumonia. Bisa menyebabkan serangan jantung kronis, asma bronchitiss dan empisema.

Timah hitam (Pb) Mempengaruhi fungsi reproduksi, peredaran darah, jaringan saraf dan fungsi ginjal. Timah hitam juga diduga menyebabkan sifat hiperaktif dan menurunkan kemampuan belajar ank-anak. Bila masuk melalui saluran pernafasan dan pencernaan.

Sulfurdioksida Sangat mengiritasi bagian yang terkena, menyebabkan asma, bersin-bersin dan merusak fungsi paru.

Partikel TSP Mengiritasi membran mukosa dan bisa mencetuskan penyakit saluran pernafasan.

9

Page 9: Lingkungan Hidup Sektor Transportasi

Partikel yang lebih halus bisa menyebabkan kanker paru. Ada kolerasi yang kuat antara kadar TSP dengan angka kematian bayi di kawasan perkotaan.

Bahan beracun lainnya Dicurigai menyebabkan kanker, gangguan pada fungsi reproduksi, dan kelahiran yang cacat. Benzen dan asbestos misalnya, diketahui karsinogenik - menyebabkan leukimia dan kanker paru. Aldehid dan keton mengiritasi mata, membuat nafas tersengal-sengal dan bila terkena kulit bisa menyebabkan kanker kuit.

Sumber: Sistem Transportasi (Aslan, 1997:105).

Selain berdampak pada kesehatan manusia, polusi udara saat ini telah

menjadi masalah global lingkungan hidup. Gas buangan dari moda

transportasi baik darat, laut, dan udara diketahui menjadi penyumbang

terbesar dari polusi udara. Meningkatnya kadar karbon diudara diketahui

sebagai salah satu penyebab kerusakan atmosfer yang mengakibatkan

terjadinya efek rumah kaca.

Efek rumah kaca, yaitu terjadi karena meningkatnya lapisan gas terutama

karbondioksida yang menyelimuti bumi, gas berasal dari berbagai kegiatan

manusia, terutama dalam penggunaan energi fosil (minyak, batu bara dan gas)

(Leo, 2013). Istilah efek rumah kaca, diambil dari cara tanam yang digunakan

para petani di daerah iklim sedang (negara yang memiliki empat musim).

Para petani biasa menanam sayuran atau bunga di dalam rumah kaca untuk

menjaga suhu ruangan tetap hangat. Dari sinar yang masuk tersebut, akan

dipantulkan kembali oleh benda/permukaan dalam rumah kaca, ketika

dipantulkan sinar itu berubah menjadi energi panas yang berupa sinar

inframerah, selanjutnya energi panas tersebut terperangkap dalam rumah

kaca. Demikian pula halnya salah satu fungsi atmosfer bumi kita seperti

rumak kaca tersebut. (Razak, 2007)

Menurut Syahputra (2007), lapisan atmosfir terdiri dari, berturut-turut:

troposfir, stratosfir, mesosfir dan termosfer: Lapisan terbawah (troposfir)

10

Page 10: Lingkungan Hidup Sektor Transportasi

adalah yang yang terpenting dalam kasus ERK. Sekitar 35% dari radiasi

matahari tidak sampai ke permukaan bumi. Hampir seluruh radiasi yang

bergelombang pendek (sinar alpha, beta dan ultraviolet) diserap oleh tiga

lapisan teratas. Yang lainnya dihamburkan dan dipantulkan kembali ke ruang

angkasa oleh molekul gas, awan dan partikel. Sisanya yang 65% masuk ke

dalam troposfir. Di dalam troposfir ini, 14 % diserap oleh uap air, debu, dan

gas-gas tertentu sehingga hanya sekitar 51% yang sampai ke permukaan

bumi. Dari 51% ini, 37% merupakan radiasi langsung dan 14% radiasi difus

yang telah mengalami penghamburan dalam lapisan troposfir oleh molekul

gas dan partikel debu. Radiasi yang diterima bumi, sebagian diserap sebagian

dipantulkan. Radiasi yang diserap dipancarkan kembali dalam bentuk sinar

inframerah.

Gambar 1.1. Ilustrasi efek rumah kacaSumber: Kajian Yuridis CarbonTrade dalam Penyelesaian Efek Rumah Kaca

(Razak, 2007:7)

Sebagian besar inframerah yang dipancarkan bumi tertahan oleh awan

dan gas CO2 dan gas lainnya, untuk dikembalikan ke permukaan bumi. Dalam

keadaan normal, efek rumah kaca diperlukan, dengan adanya efek rumah

kaca perbedaan suhu antara siang dan malam di bumi tidak terlalu jauh

berbeda. (Razak, 2007). Apabila kadar yang lebih ini merata di seluruh

permukaan bumi, temperatur udara rata-rata di seluruh permukaan bumi akan

sedikit naik, dan ini dapat mengakibatkan meleburnya es dan salju di kutub

11

Page 11: Lingkungan Hidup Sektor Transportasi

dan di puncak-puncak pegunungan, sehingga permukaan air laut naik

(Firdaus, 2009).

Komposisi lapisan gas rumah kaca di atmosfer yang terganggu, memicu

naiknya suhu rata-rata dipermukaan bumi maka terjadilah pemanasan global.

Karena suhu adalah salah satu parameter dari iklim dengan begitu

berpengaruh pada iklim bumi, terjadilah perubahan iklim secara global.

Dalam 100 tahun terakhir suhu bumi terlihat mulai ditentukan oleh

peningkatan CO2 di atmosfer. Pada zaman pra-industri (sebelum tahun 1850)

konsentrasi CO2 masih sekitar 290 ppm, sedang pada tahun 1990

konsentrasinya telah meningkat menjadi 353 ppm. Peningkatan suhu rata-rata

bumi sebesar 0,5HC telah dicatat. Dengan pola konsumsi energi dan

pertumbuhan ekonomi seperti sekarang, maka diperkirakan pada tahun 2100

konsentrasi CO2 akan meningkat dua kali lipat dibanding zaman industri,

yaitu sekitar 580 ppm. Dalam kondisi demikian berbagai model sirkulasi

global memperkirakan peningkatan suhu bumi antara 1,7-4,5HC (Razak, 2007).

Pola iklim yang berubah telah menimbulkan dampak bencana yang

cukup dahsyat, seperti musim kemarau yang berkepanjangan, serta pada saat

musim hujan terjadi banjir. Selain faktor manusia yang kurang

memperhatikan upaya pengendalian banjir, namun faktor iklim dengan curah

hujan yang tinggi juga berpengaruh.

Perubahan pola iklim, sebagai misal, mengancam produksi pangan

melalui meningkatnya curah hujan yang tidak normal, meningkatnya

permukaan air laut mengkontaminasi persediaan air tawar di pesisir dan

meningkatnya resiko bencana banjir, dan menghangatnya atmosfer juga

membuat penyebaran hama dan penyakit tropis ke daerah lain (Tim

Penyusun, 2010). Beberapa efek lain dari perubahan iklim antara lain:

1. Meningkatnya suhu bumi. Rata-rata kenaikan suhu global sekitar 0,74o C

selama abad 20 ini. Kenaikan selama 50 tahun terakhir ini hampir 2 kali

lebih tinggi dibanding 100 tahun sebelumnya.

12

Page 12: Lingkungan Hidup Sektor Transportasi

2. Terdapat karbon dioksida lebih banyak di atmosfer. Karbon dioksida

adalah penyumbang utama terjadinya perubahan iklim.

3. Banyak curah hujan dan banyak terjadi kekeringan. Terjadi curah hujan

yang lebih tinggi pada daerah timur Amerika Utara dan Amerika Selatan,

Eropa Utara, Asia Utara dan Asia Tengah selama dekade belakangan ini.

Tetapi di Mediterania, Afrika Selatan dan sebagian Asia Selatan

mengalami kekeringan.

4. Kenaikan permukaan air laut. Total kenaikan permukaan air laut selama

abad 20 sekitar 0,74 meter dan ini jauh lebih besar dibandingkan

kenaikan selama 2000 tahun sebelumnya.

5. Berkurangnya lapisan es, terutama pada musim panas.

Sebenarnya bila bumi ini tidak ada gas polutan yang membentuk gas

rumah kaca (GRK) seperti CO, Ca2, metana, maka suhu rata-rata permukaan

bumi hanya -18°C suhu yang dingin bagi kehidupan mahluk hidup. Tetapi

dengan meningkatnya kadar GRK akan meningkat pula ERK (efek rumah

kaca) sehingga suhu permukaan bumi akan naik pula, sehingga menyebabkan

pemanasan global (Widiantono, 2009).

D. Penanggulangan Masalah Transportasi

Menurut Abubakar (2011), berdasarkan kondisi saat ini dimana dapat

dilihat bahwa transportasi sangat berpengaruh terhadap pencemaran udara

akibat emisi gas buang kendaraan bermotor, perlu diambil langkah-langkah

konkrit dan dukungan berupa:

1. Pemberi insentif bagi kendaraan bermotor yang berpopulasi rendah

antara lain:

a. Keringanan pembebasan pajak untuk kendaraan bermotor yang

menggunakan Gas berupa PBBKB (Pajak Bahan Bakar Kendaran

Bermotor).

b. Keringanan Pajak Kendaraan (STNK) khusus kendaraan berbahan

bakar Gas (BBG atau LPG) selama periode tertentu

13

Page 13: Lingkungan Hidup Sektor Transportasi

2. Penentuan harga jual Bahan Bakar yang berwawasan lingkungan (Mogas

Unleaded dan Gas) dengan harga menarik bagi konsumen.

3. Pemberian keringanan pajak untuk Bea Masuk peralatan Konversi

(ConversionKit), Sehingga harga jualnya dapat ditekan dan terjangkau

oleh masyarakat.

4. Peraturan Pemerintah yang mewajibkan kepada Agen Tunggal Pemegang

Merk (ATPM) untuk setiap kendaraan baru yang diproduksi sudah

dilengkapi/dipasang Catalytic Converter serta alat konversi untuk

kendaraan niaga dan angkutan umum.

Selain berbagai upaya penanggulangan masalah transportasi yang diatas

pelu diwujudkan pula transportasi yang bersifat ramah lingkungan dan pada

dasarnya dapat dilakukan dengan mencegah terjadinya perjalanan yang tidak

perlu (unnecessary mobility) atau dengan pengunaan teknologi angkutan yang

dapat mengurangi dampak lingkungan akibat kendaraan bermotor.

Menurut Widiantono (2009), bentuk-bentuk yang terkait dengan upaya

pencegahan atau pengurangan jumlah perjalanan yang tidak perlu dapat

berupa pengembangan kawasan terpadu yang masuk kategori compact city

seperti kawasan super-block, kawasan mix-used zone, maupun transit-

oriented development. Selain itu, pengurangan jumlah perjalanan dapat

dilakukan dengan melakukan manajemen kebutuhan transport (TDM-

Transport Demand Management). Transport Demand Management dilakukan

melalui penerapan kebijakan dan strategi transportasi untuk mengurangi

penggunaan kendaraan pribadi dan mendistribusikan beban transportasi yang

ada ke dalam moda transport, lokasi dan waktu berbeda. Upaya ini dianggap

merupakan penanganan transportasi yang relatif murah untuk meningkatkan

tingkat pelayanan jaringan transportasi. Dengan demikian penerapan TDM

juga diharapkan dapat menghasilkan kondisi lingkungan yang lebih baik,

meningkatkan kesehatan publik, yang pada akhirnya dapat mendorong

kesejahteraan masyarakat dan tingkat kelayakan huni suatu kota.

14

Page 14: Lingkungan Hidup Sektor Transportasi

Masyarakat juga dapat menggunakan sarana transportasi ramah

lingkungan yang dikembangkan untuk mengurangi dampak lingkungan akibat

transportasi seperti kebisingan dan polusi udara umumnya mengarah ke

penggunaan kendaraan tidak bermotor maupun penggunaan bahan bakar

terbarukan seperti sinar matahari, listrik dll. Bentuk-bentuk moda angkutan

yang ramah lingkungan antara lain:

Pedestrian, penyediaan sarana dan jalur pejalan kaki yang aman dan nyaman

dapat mengurangi ketergantungan masyarakat terhadap penggunaan

kendaraan pribadi. Jarak optimum yang dapat dijangkau dengan berjalan kaki

umumnya adalah sekitar 400-500 meter.

1. Sepeda, saat ini mulai banyak kelompok masyarakat yang mengusung ide

penggunaan sepeda sebagai alternatif alat transportasi yang ramah

lingkungan seperti gerakan Bike-to-Work (B2W).

2. Sepeda listrik

3. Kendaraan hybrid, adalah kendaraan yang dikembangkan dari bahan

yang ultra-ringan tapi sangat kuat seperti komposit. Sumber tenaga

kendaraan jenis ini umumnya merupakan campuran antara bahan bakar

minyak dan listrik yang dibangkitkan dari putaran mesin kendaraan

melalui teknologi rechargeable energy storage system (RESS).

Kendaraan jenis ini diklaim sebagai memiliki tingkat polusi dan

penggunaan bahan bakar yang rendah.

4. Kendaraan berbahan bakar alternatif, seperti biodiesel, ethanol,

hydrogen.

Sarana transportasi yang ramah lingkungan ini bisa menjadi alternatif baru

mengurangi polusi dan pencemaran udara oleh moda transportasi, walaupun

sampai saat ini penggunaannya belum maksimal karena kendala biaya.

Adapun upaya untuk mengatasi masalah efek rumah kaca sebagai akibat

dari polusi udara oleh moda transportasi sampai saat ini belum ada negara

yang dapat memberikan solusi yang tepat dalam penanggulangannya.

Berbagai upaya negara-negara di dunia dalam mengatasi permasalahan Gas

15

Page 15: Lingkungan Hidup Sektor Transportasi

Rumah Kaca. Upaya tersebut dimulai dari penghematan energi sampai

kepada bagaimana mengatasi emisi buangan yang dihasilkan.

Sejauh ini belum ada satunegarapun yang dapat membuktikan bahwa

teknologi yang mereka miliki ekonomis dan dapat digunakan dalam skala

besar. Biaya yang digunakan harus dapat ditekan sehingga dapat dipakai oleh

industri besar. Komentar atas teknologi penyimpanan gas-gas sisa

pembakaran untuk mengurangi emisi ini pun bermunculan.

Para aktifis lingkungan mengatakan kekhawatiran mereka akan risiko

penyimpanan karbon dioksida, bahwa kemungkinan CO2 akan dapat bocor

keluar ke lapisan udara apabila gua penyimpanan dibawah tanah terguncang

hebat karena satu lain hal. Upaya pengurangan emisi dengan cara penguburan

juga harusnya dikaji jangan sampai menimbulkan masalah baru misalnya

kebocoran. Pada prinsipnya jangan sampai suatu masalah yang ditemukan

solusinya, justru menimbulkan masalah yang baru (Razak, 2007).

16