lingkungan biotik dan abiotik penyebab ...lingkungan biotik dan abiotik penyebab masalah kesehatan...
TRANSCRIPT
LINGKUNGAN BIOTIK DAN ABIOTIK
PENYEBAB MASALAH KESEHATAN
MAKALAH
Diajukan untuk Memenuhi Tugas Perkuliahan, Mata Kuliah Ilmu
Alamiah Dasar, Semester Ganjil, Tahun Akademik 2016/2017
Disusun oleh:
Nama : Muhammad Nur Jamaluddin
NPM : 151000126
Kelas : D
Di bawah Bimbingan:
Drs. Moch. Miftah, M.H.
UNIVERSITAS PASUNDAN BANDUNG
FAKULTAS HUKUM
2016
i
ABSTRAK
Lingkungan biotik adalah semua lingkungan yang terdiri dari komponen-
komponen mahluk hidup di permukaan bumi. Komponen lingkungan biotik,
misalnya tumbuhan, hewan dan manusia. Komponen lingkungan biotik menurut
fungsinya dapat dibedakan dalam tiga kategori, yaitu produsen, konsumsen dan
pengurai.
Lingkungan abiotik adalah semua benda mati di permukaan bumi yang
bermanfaat dan berpengaruh dalam kehidupan manusia serta mahluk hidup
lainnya. Contoh lingkungan abiotik, yaitu air, tanah, udara, sinar matahari, suhu,
garam, dan iklim.
Masalah lingkungan merupakan masalah lama yang dihadapi manusia hingga saat ini.
Biotik dan abiotik penyebab masalah kesehatan, yaitu pencemaran, penipisan cadangan
mineral, dan kontaminasi peptisida.
Dalam penulisan makalah ini, penulis menggunakan beberapa metodologi yang
bertujuan untuk memudahkan penelitian yang sedang dikaji diantaranya, yaitu
seraching ialah memperoleh sumber materi dengan cara mencari dari internet
melalui google, diskusi kelompok yaitu memperoleh data dengan cara
mendiskusikan materi yang telah ada hasil pencarian dari google, dan studi
literatur yaitu mempelajari dan mengambil data dari buku-buku yang
berhubungan dengan pokok permasalahan yang akan dijadikan dasar dalam
penyusunan makalah ini.
Kata Kunci: Biotik, abiotik dan masalah kesehatan.
ii
ABSTRACT
Biotic environment is an environment consisting of all the components of living
creatures on the earth's surface. Biotic environmental components, such as plants,
animals and humans. Biotic environmental component by function can be divided
into three categories, namely producers, consument and decomposers.
Abiotic environment is all the inanimate objects in the earth's surface that are
useful and influential in the lives of human beings and other living things.
Examples of abiotic environment: water, soil, air, sunlight, temperature, salt, and
climate.
The environmental issue is an old problem that mankind faces today. Biotic and
abiotic causes health issues, namely pollution, depletion of mineral reserves, and
contamination.
In writing this paper, the authors use several methodologies that aim to facilitate
research that is being studied them, namely seraching is to obtain a source
material by way of search from the internet via google, discussion groups that
obtain data by discussing the material that has no search results from google, and
the study of literature is studied and retrieve data from the books related to the
subject matter that will be used as the basis for preparing this paper.
Keywords: biotic, abiotic and health problems.
iii
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan ke hadirat Allah SWT, karena berkat
rahmat dan hidayah yang dikaruniakanNya, akhirnya penulis dapat menyelesaikan
makalah ini yang berjudul “Lingkungan Biotik dan Abiotik Penyebab Masalah
Kesehatan”. Sesuai dengan namanya, sebuah makalah memang tidak dimaksudkan
sebagai buku materi atau buku panduan, melainkan didalamnya terdapat
pembahasan dan rincian-rincian mengenai hasil dari beberapa sumber yang telah
penulis dapatkan.
Penyusunan makalah ini penulis mendapatkan berbagai kesulitan, baik
dalam penyusunan, pengumpulan data dan dalam hal yang lainnya. Akan tetapi,
berkat pertolonganNyalah akhirnya makalah ini dapat penulis selesaikan sesuai
yang diharapkan. Adapun penyusunan makalah ini berdasarkan pada rincian-
rincian data yang telah penulis dapatkan dari berbagai sumber.
Pada kesempatan ini, penulis ingin menyampaikan terima kasih kepada:
1. Drs. Moch. Miftah, M.H., sebagai dosen matakuliah Ilmu Alamiah Dasar
yang telah memberikan tugas ini kepada penulis.
2. Orangtua penulis yang telah memberikan dukungan, dorongan, bantuan,
serta memberikan doa restunya sehingga terselesaikannya makalah ini.
3. Saudara-saudara dan rekan-rekan penulis, yang senantiasa memberikan
support semangatnya kepada penulis untuk menyelesaikan makalah ini.
Penulis memahami dan menyadari bahwa makalah ini jauh dari sempurna.
Namun, penulis telah berusaha menyusun makalah dengan usaha terbaik yang
penulis miliki. Akhirnya penulis menyampaikan terima kasih kepada segenap yang
telah mendukung terselesaikannya makalah ini. Mudah-mudahan makalah ini
sesuai dengan yang diharapkan. Amiin Ya Allah Ya Rabbal Alamiin Ya Mujibas
Sailin.
Bandung, 16 Oktober 2016
Penulis
iv
DAFTAR ISI
ABSTRAK ............................................................................................ i
KATA PENGANTAR .......................................................................... iii
DAFTAR ISI ......................................................................................... iv
BAB I PENDAHULUAN ..................................................................... 1
A. Latar Belakang Masalah ............................................................. 1
B. Identifikasi Masalah ................................................................... 3
C. Tujuan Penulisan ........................................................................ 3
D. Kerangka Pemikiran ................................................................... 3
E. Sistematika Penulisan ................................................................ 4
BAB II PEMBAHASAN ...................................................................... 6
A. Biotik .......................................................................................... 6
B. Abiotik ....................................................................................... 7
C. Biotik dan Abiotik Penyebab Masalah Kesehatan ...................... 10
BAB III PENUTUP .............................................................................. 20
A. Kesimpulan ............................................................................... 20
B. Penutup ....................................................................................... 20
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................... v
A. Buku .......................................................................................... v
B. Sumber Lain ............................................................................... v
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Manusia hidup di bumi tidaklah sendirian, melainkan bersama mahkluk
lain yaitu tumbuhan, hewan dan jasad renik. Mahkluk hidup yang lain itu
bukanlah sekedar kawan hidup yang hidup bersama secara netral atau pasif
terhadap manusia, melainkan hidup manusia itu terkait erat pada mereka. Tanpa
mereka manusia tidaklah dapat hidup. Kenyataan ini dapat kita lihat dengan
mengandaikan di bumi ini tidak ada hewan dan tumbuhan. Dari manakah kita
mendapat oksigen dan makanan? Sebaliknya seandainya tidak ada manusia,
tumbuhan, hewan dan jasad renik akan dapat melangsungkan kehidupannya
seperti terlihat dari sejarah bumi sebelum ada manusia. Karena itu anggapan
bahwa manusia adalah mahkluk yang paling berkuasa sebenarnya tidak benar.
Seharusnya kita menyadari bahwa kitalah yang membutuhkan mahkluk
hidup yang lain untuk kelangsungan hidup kita dan bukannya mereka yang
membutuhkan kita untuk kelangsungan hidup mereka.
Lingkungan hidup adalah suatu sistem komplek yang berada di luar
individu yang memengaruhi pertumbuhan dan perkembangan organisme.1
Lingkungan hidup itu terdiri dari dua komponen yaitu komponen abiotik dan
biotik, yaitu:
1 D.A. Pratiwi, Buku Penuntun Biologi SMU kelas 1, Erlangga, Jakarta, 1998, hlm. 51.
2
1. Komponen abiotik, yaitu terdiri dari benda-benda mati seperti air, tanah,
udara, cahaya, matahari dan sebagainya.
2. Komponen biotik, yaitu terdiri dari mahkluk hidup seperti hewan, tumbuhan
dan manusia.
Komponen-komponen yang ada di dalam lingkungan hidup merupakan
satu kesatuan yang tidak dapat dipisahkan dan membentuk suatu sistem
kehidupan yang disebut ekosistem. Suatu ekosistem akan menjamin
keberlangsungan kehidupan apabila lingkungan itu dapat mencukupi kebutuhan
minimum dari kebutuhan organisme.2
Selain itu, kesehatan lingkungan merupakan faktor penting dalam
kehidupan sosial kemasyarakatan, bahkan merupakan salah satu unsur penentu
atau determinan dalam kesejahteraan penduduk.3 Di mana lingkungan yang
sehat sangat dibutuhkan bukan hanya untuk meningkatkan derajat kesehatan
masyarakat, tetapi juga untuk kenyamanan hidup dan meningkatkan efisiensi
kerja dan belajar. Masalah kesehatan merupakan masalah kompleks yang
merupakan resultante dari berbagai masalah lingkungan yang bersifat alamiah
maupun masalah buatan manusia, sosial budaya, perilaku, populasi penduduk,
genetika, dan sebagainya.4
2 Ibid, hlm. 53. 3 Ibid, hlm. 55. 4 Ibid, hlm. 58
3
Sehubungan dengan uraian diatas, maka penulis pada kesempatan ini
mencoba untuk membahas dan menuangkan masalah tersebut dalam suatu
makalah dengan judul LINGKUNGAN BIOTIK DAN ABIOTIK
PENYEBAB MASALAH KESEHATAN.
B. Identifikasi Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan biotik?
2. Apa yang dimaksud dengan biotik?
3. Bagaimana biotik dan abiotik penyebab masalah kesehatan?
C. Tujuan Penulisan
1. Untuk mengetahui tentang biotik.
2. Untuk mengetahui tentang abiotik.
3. Untuk mengetahui tentang biotik dan abiotik penyebab masalah kesehatan.
D. Kerangka Pemikrian
Lingkungan hidup sebagai tempat hidup dan berinteraksnya manusia
dengan mahluk hidup lain dipermukaan bumi. Diatas lingkungan hidup ini, kita
menjalankan kehidupan setiap harinya. Untuk hidup, kita membutuhkan
beragam sumber daya alam. Sumber daya dalam yang kita butuhkan berada di
alam. Kita butuh sebidang tanah untuk mendirikan rumah. Kita butuh sebidang
lahan untuk menanam padi sebagai bahan penghasil makanan. Kita butuh udara
4
untuk bernapas. Untuk keperluan, minum, makan, mandi dan mencuci, kita
membutuhkan air tanah.5
Lingkungan hidup pada dasarnya terbentuk oleh dua komponen, yaitu
lingkungan biotik dan lingkungan abiotik. Seharusnya kita menyadari bahwa
kitalah yang membutuhkan mahkluk hidup yang lain untuk kelangsungan hidup
kita dan bukannya mereka yang membutuhkan kita untuk kelangsungan hidup
mereka.
Komponen-komponen yang ada di dalam lingkungan hidup merupakan
satu kesatuan yang tidak dapat dipisahkan dan membentuk suatu sistem
kehidupan yang disebut ekosistem yang terdiri atas biotik dan abiotik.6 Suatu
ekosistem akan menjamin keberlangsungan kehidupan apabila lingkungan itu
dapat mencukupi kebutuhan minimum dari kebutuhan organisme.
E. Sistematika Penulisan
Sebagai gambaran mengenai isi dari penulisan makalah ini, secara
singkat dapat diuraikan pembahasan sebagai berikut:
1. BAB I Pendahuluan
Bab ini membahas mengenai latar belakang masalah, indentifikasi
masalah, tujuan, kerangka pemikiran, dan sistematika penulisan.
5 Istamar Syamsuri, Biologi Kelas X, Erlangga, Jakarta, 2004, hlm 37. 6 D.A. Pratiwi, Buku Penuntun Biologi SMU kelas 1, Erlangga, Jakarta, 1998, hlm. 53.
5
2. BAB II Pembahasan
Bab ini membahas mengenai biotik, abiotik dan biotik serta abiotik
penyebab masalah kesehatan.
3. BAB III Penutup
Bab ini membahas tentang kesimpulan dan saran yang diperoleh dari
keseluruhan pembahasan pada bab-bab sebelumnya.
6
BAB II
PEMBAHASAN
A. Biotik
Lingkungan biotik adalah semua lingkungan yang terdiri dari
komponen-komponen mahluk hidup di permukaan bumi. Komponen
lingkungan biotik, misalnya tumbuhan, hewan dan manusia.1
Komponen lingkungan biotik menurut fungsinya dapat dibedakan
dalam tiga kategori, yaitu:
1. Produsen
Produsen adalah mahluk hidup yang dapat menghasilkan makanan
sendiri melalui proses fotosintesis, dengan demikian kelompok produsen
ditempati tumbuhan yang berklorofil.2
2. Konsumen
Kelompok konsumen merupakan mahluk hidup yang mampu
memanfaatkan hasil pengolahan makanan dari kelompok produsen.
Kelompok konsumen tidak memiliki kemampuan untuk membuat makanan
sendiri.3
Kelompok konsumen terdiri dari manusia dan hewan. Kelompok
hewan dibedakan menjadi herbivora, karnivora, dan omnivora. Herbivora
merupakan kelompok hewan pemakan tumbuhan. Karnivora merupakan
1 Pristilla Retnowati, Seribu Pena Biologi SMU Jilid I, Elangga, Jakarta, 2000, hlm 47. 2 Ibid, hlm. 48. 3 Ibid, hlm 48.
7
kelompok hewan pemakan daging. Omnivora adalah kelompok hewan
pemakan tumbuhan dan daging.4
Dalam rantai makanan kelompok herbivora, karnivora, dan
omnivora menempati tingkatan konsumen yang berbeda. Hewan yang
memakan tumbuhan menempati kedudukan sebagai konsumen tingkat
pertama. Kelompok karnivora menempati kedudukan sebagai konsumen
tingkat kedua. Kelompok omnivora menempati konsumen tingkat tiga.5
3. Pengurai
Kelompok pengurai merupakan golongan organisme yang berperan
dalam menguraikan sisa-sisa jasad mati dari organisme lain. Kelompok
pengurai, misalnya bakteri dan jamur. Hasil penguraian organisme ini akan
kembali menjadi unsur hara yang menyuburkan tanah.6
B. Abiotik
Lingkungan abiotik adalah semua benda mati di permukaan bumi yang
bermanfaat dan berpengaruh dalam kehidupan manusia serta mahluk hidup
lainnya.7 Contoh lingkungan abiotik, yaitu:
4 Ibid, hlm 49. 5 Ibid, hlm. 49. 6 Ibid, hlm. 49. 7 Istamar Syamsuri, Biologi SMU Jilid B, Erlangga, Jakarta, 2004, hlm. 62.
8
1. Air
Air merupakan sumber kehidupan. Air sangat dibutuhkan mahluk
hidup untuk melangsungkan kehidupan, air digunakan manusia dan mahluk
hidup lainnya untuk berbagai keperluan. Air digunakan manusia untuk
minum, mandi, dan mencuci. Bagi hewan, air juga digunaka untuk
memenuhi kebutuhan air minum. Bagi tumbuhan air, berperan untuk
melarutkan unsur-unsur hara yang diserap oleh akar.8
2. Tanah
Tanah merupakan bagian dari lapisan atas permukaan bumi. Tanah
terbentuk dari proses pelapukan batuan. Tanah dalam kehidupan berfungsi
sebagai tempat tinggal mahluk hidup dan menyediakan beragam bahan
tambang yang dibutuhkan manusia.9
Tanah juga menyediakan beragam mineral atau unsur hara yang
dibutuhkan oleh tumbuhan untuk proses fotosintesis.
3. Udara
Kehidupan dipermukaan bumi dapat berjalan dengan baik, salah
satunya karena adanya udara. Udara menyelimuti permukaan bumi. Lapisan
udara yang menyelimuti permukaan bumi disebut atmosfer.10
8 Ibid, hlm. 62. 9 Ibid, hlm. 62. 10 Ibid, hlm. 62.
9
4. Sinar Matahari
Matahari merupakan pusat dari tata surya. Matahari termasuk
bintang terdekat dengan bumi. Oleh karena itu, pancaran sinar matahari
dapat sampai ke permukaan bumi.11
Sinar matahari berperan bagi kehidupan di permukaan bumi. Bagi
tumbuhan, sinar matahari berperan untuk membantu proses fotosintesis.
Bagi manusia, sinar matahari dalam kehidupan sehari-hari dimanfaatkan
untuk mengeringkan jemuran dan membantu proses pembuatan garam. Saat
ini sinar matahari telah digunakan sebagai sumber energi untuk bahan bakar
mobil.
5. Suhu
Proses biologi dipengaruhi suhu. Mamalia dan unggas
membutuhkan energi untuk meregulasi temperatur dalam tubuhnya.12
6. Garam
Konsentrasi garam memengaruhi kesetimbangan air dalam
organisme melalui osmosis. Beberapa organisme terestrial beradaptasi
dengan lingkungan dengan kandungan garam tinggi.13
7. Iklim
Iklim adalah kondisi cuaca dalam jangka waktu lama dalam suatu
area. Iklim makro meliputi iklim global, regional dan lokal. Iklim mikro
meliputi iklim dalam suatu daerah yang dihuni komunitas tertentu.14
11 Ibid, hlm. 64. 12 Ibid, hlm. 64. 13 Ibid, hlm. 64. 14 Ibid, hlm. 64.
10
C. Biotik dan Abiotik Penyebab Masalah Kesehatan
Masalah lingkungan merupakan masalah lama yang dihadapi manusia
hingga saat ini. Berikut adalah akar biotik dan abiotik penyebab masalah
kesehatan, yaitu:
1. Pencemaran
Polusi adalah pencemaran yang diakibatkan oleh limbah atau
sampah yang dibuang tidak pada tempatnya. Biasanya kita mengasosiasikan
polusi ini dengan polusi udara, padahal yang namanya polusi itu segala
sesuatu pencemaran mulai dari air, udara, sampai polusi tanah. Semuanya
tentunya sangat berbahaya bagi lingkungan dan merugikan kehidupan
manusia.15
Limbah secara umum adalah limbah mempunyai karakteristik fisik,
kimiawi, ataupun biologis sedemikian rupa sehingga memerlukan
penanganan dan prosedur pembuangan khsus untuk menghindari resiko
terhadap kesehatan manusia dan atau efek-efek lain yang merugikan bagi
lingkungan hidup.
Limbah berbahaya dapat mengakibatkan:
a. Bahaya akut jangka pendek, seperti toksinitas akut tertelan, tehisap
melalui pernafasan, atau terabsorpsi melalui kulit, karosifvitas atau
bahaya lainnya terhadap kulit atau mata atau risiko kebakaran atau
ledakan.16
15 Istamar Syamsuri, Biologi SMU Jilid B, Erlangga, Jakarta, 2004, hlm. 92
.16 Ibid, hlm. 92.
11
b. Bahaya jangka panjang terhadap lingkungan (lognternm environmental
hazards). Meliputi toksinitas kronis akibat paparan berulang,
karsinogenisitas (dalam beberapa hal bisa terjadi akibat paparan akut
tetapi mampunyai periode laten yang panjang untuk sampai terjadi
efek), tahan/resisten terhadap proses-proses ditoksifikasi seperti
biodegradasi, mempunyai potensi mencemari air bawah tanah atau air
permukaan, atau secara estetik tidak dikehendaki misalnya karena bau
yang tidak sedap.17
Udara pada lingkungan tercemar oleh zat-zat polutan sehingga tidak
bersih lagi dan merupakan gangguan bagi makhluk hidup/manusia
sekitarnya. Dengan kemajuan teknologi pada masa kini, polusi udara telah
menimbulkan banyak kekhawatiran terutama di daera daerah industri.
Penyebab polusi udara dapat terjadi akibat dari, yaitu:
a. Kendaraan Bermotor
Semua kendaraan bermotor yang memakai bensi dan solar akan
mengeluarkan gas CO, Nitrogen Oksida, blerang dioksida dan partikel-
partikel lain dan sisa pembakarannya. Unsur-unsur ini bila mencapai
kuantum tertentu dapat merupakan racun bagi manusia atau hewan.
Sebagai contoh gas CO merupakan racun bagi fugnsi-fungsi darah, SO2
dapat menimbulkan penyakit sistem pernapasan.18
17 Ibid, hlm. 92. 18 Ibid, hlm. 93.
12
b. Pabrik-pabrik Industri
Bagi pabrik industri yang di antara bahan bakunya banyak
menggunakan zat-zat kimia organik maupun anorganik. Sebagai hasi
pengelolaannya selain menghasilkan produk-produk yang berguna bagi
kepentingan hidup manusia juga dikeluarkan produk-produk yang tidak
berguna malahan dapat berupa racun. Produk-produk yang tidak berguna ini
jelas akan dibuang dan bisa merusak lingkungan, berupa gangguan pada
kehidupan dan kelestarian lingkugan bila tanpa pengendalian.19
Berbagai bentuk penyakit akan timbul pada masyarakat di sekitar
pabrik atau pada pekerja sendiri akibat masuknya zat-zat buangan ini ke
dalam tubuh. Misal dengan timbulnya apa yang disebut penyakit
Pneumokoniosis, yaitu segolongan penyakit yang disebabkan oleh
penimbunan debu-debu dalam paru-paru.
Untuk menentukan apakah orang tersebut terserang penyakit paru-
paru akibat penimbunan debu dalam paru-paru, tidak mudah kalau hanya
berdasarkan kelainan-kelainan yang terjadi pada tubuh. Harus ada riwayat
pekerjaan atau lingkungan tempat tinggal ang selalu mereka gunakan atau
sering berurusan dengan debu-debu yang membahayakan misalnya pernah
bekerja atau pernah tinggal di sekitar petambangan, di pabrik keramik dan
lain-lain.
Kelainan yang terjadi pada tubuh bergantung pada banyaknya debu
yang timbul dalam paru-paru, makin luas bagian paru yang terkena makin
19 Ibid, hlm. 93.
13
hebatlah gejala-gejalanya, walaupun hal itu tidak selalu benar. Gejala yang
timbul, antara lain batuk-batuk kering, sesak napas, kelelahan umum, berat
badan yang turun, banyak berdahak dan lain-lain.
Untuk pengobatan secara khusus terhadap penyakit ini boleh
dikatakan tidak ada. Pemberian obat-obatan umumnya hanya ditujukan
untuk mengurangi penderitaan dan gejala-gejala yang timbul. Satu-satunya
tindakan adalah yang bersangkutan tidak lagi mengisap debu berbahaya
tadi.
Dengan demikian pencegahan merupakan hal yang perlu
diutamakan. Biaya pencegahan relatif tidak seberapa bila dibandingkan
dengan akibat penyakit ini.
2. Penipisan Cadangan Mineral
Harga minyak telah melonjak dan industri segera mencari sumber
energi baru. Apa yang bisa menjadi mendatang untuk menggantikan bensin
menjalankan mobil Anda?
Sudah ada banyak pembicaraan bahwa air bisa menjadi komoditas
masa depan dan akan keuntungan seperti minyak. Ada banyak peneliti yang
melihat bahwa tubuh berkurang air tertentu adalah sama dengan penipisan
cadangan minyak. Mari kita melihat ketersediaan sumber daya.20
70% dari bumi saat ini ditutupi dengan air, tetapi hanya 3% yang
layak untuk dikonsumsi manusia. Dari 3%, 2 / 3 dari itu masih beku dan
20 Ibid, hlm. 93.
14
sebagian besar gletser dan selubung es. Oleh karena itu kira-kira hanya 1%
dari itu akan tersedia untuk digunakan manusia.21 Bagaimana dengan sisa
97%? Mereka tidak cocok untuk minum atau untuk penggunaan pertanian.
Sehingga Anda dapat melihat sebenarnya ada banyak sumber daya yang
tersedia. Namun, ada beberapa Lingkungan yang melihat penyalahgunaan
lingkungan air yang sama seperti penyalahgunaan dan limbah minyak.
Setiap hari orang menggunakan bensin untuk semua jenis
penggunaan. Apakah Anda sadar bahwa cadangan minyak menipis dan
sebenarnya dunia akan segera menghadapi krisis minyak? Meskipun akan
memakan waktu bertahun-tahun terjadi tapi satu hal yang pasti, harga bensin
akan terus meroket karena menghabiskannya. Namun, air juga perlahan-
lahan mengalami jenis yang sama eksploitasi sebagai akibat dari
penggunaan yang tidak terkontrol minyak dan bahan bakar lainnya. Sebagai
kegiatan industri meningkat, lebih pembakaran bahan bakar fosil telah
menyebabkan pemanasan global. Terburuk dari semua, itu juga
menyebabkan perubahan iklim yang membawa curah hujan terlalu banyak
untuk beberapa tempat dan sedikit di lokasi lain. Semua ini juga telah
menyebabkan kontaminasi air.
Terlepas dari semua di atas, air masih menjadi komoditi yang sangat
panas di masa depan. Perusahaan peralatan besar seperti General Electric
sudah menatap pada kesempatan ini. Pasar seperti distribusi air minum,
21 Ruli Akbar, “Akar Penyebab Masalah Lingkungan”, dalam
ruliremi.blogspot.co.id/2012/12akar-penyebab-masalah-lingkungan.html, diakses 26 September
2015.
15
pengelolaan, pengolahan limbah dan pertanian sudah sedang aktif
dikembangkan di seluruh dunia. Diperkirakan bahwa industri ini hampir
pasar lebih dari $ 500 miliar dan tumbuh pada kecepatan kilat. Perusahaan
seperti perusahaan berbasis Singapura - Sembcorb Industri, Zurich basis
Asset Management berkelanjutan dan Jepang-Belanda perusahaan
Consulting semua menuangkan banyak pembangunan ke dalam air yang
berhubungan dengan bisnis.22
Seperti air menjadi privatisasi, maka akan bertabrakan dengan hak
air global manusia. Orang-orang berdebat bahwa air adalah penting bagi
kehidupan manusia dan distribusinya harus dibuat tersedia untuk umum dan
bukan hanya orang kaya yang mampu air. Jika ini benar-benar terjadi,
daripada orang miskin mungkin tidak memiliki air minum yang aman
sebagai air minum akan menjadi citra mewah dan menonjol dalam
periklanan.
Sekarang, jika air lebih lanjut industrialisasi sebagai suplemen untuk
bensin, itu akan lebih dalam konflik antara gas, minyak dan air. Apakah atau
tidak air akan menjadi "minyak biru" untuk masa depan sumber atau baru
gas, kita masih harus menjaga sumber utama hidup kita dan kebutuhan. Ini
adalah untuk memastikan bahwa kita tidak ingin mengalami apa yang kita
hadapi sekarang di industri bensin yang berperang melawan tingginya harga
komoditas. Kami tidak ingin air menjadi salah satu komoditas satu hari.
22 Ruli Akbar, “Akar Penyebab Masalah Lingkungan”, dalam
ruliremi.blogspot.co.id/2012/12akar-penyebab-masalah-lingkungan.html, diakses 26 September
2015.
16
3. Kontaminasi Pestisida
Pencemaran lingkungan terutama lingkungan pertanian disebabkan
oleh penggunaan bahan-bahan kimia pertanian. Telah dapat dibuktikan
secara nyata bahwa bahan-bahan kimia pertanian dalam hal ini pestisida,
meningkatkan produksi pertanian dan membuat pertanian lebih efisien dan
ekonomi. Pencemaran oleh pestisida tidak saja pada lingkungan pertanian
tapi juga dapat membahayakan kehidupan manusia dan hewan dimana
residu pestisida terakumulasi pada produk-produk pertanian dan pada
perairan.23
Peningkatan kegiatan agroindustri selain meningkatkan produksi
pertanian juga menghasilkan limbah dari kegiatan tersebut. Penggunaan
pestisida, disamping bermanfaat untuk meningkatkan produksi pertanian
tapi juga menimbulkan dampak negatif terhadap lingkungan pertanian dan
juga terhadap kesehatan manusia.
Dalam penerapan di bidang pertanian, ternyata tidak semua
pestisida mengenai sasaran. Kurang lebih hanya 20% pestisida mengenai
sasaran sedangkan 80% lainnya jatuh ke tanah.24 Akumulasi residu
pestisida tersebut mengakibatkan pencemaran lahan pertanian. Apabila
masuk ke dalam rantai makanan, sifat beracun bahan pestisida dapat
23 Ibid, hlm. 94. 24 Ruli Akbar, “Akar Penyebab Masalah Lingkungan”, dalam
ruliremi.blogspot.co.id/2012/12akar-penyebab-masalah-lingkungan.html, diakses 26 September
2015.
17
menimbulkan berbagai penyakit seperti kanker, mutasi, bayi lahir cacat,
CAIDS (Chemically Acquired Deficiency Syndrom) dan sebagainya.25
Pada masa sekarang ini dan masa mendatang, orang lebih menyukai
produk pertanian yang alami dan bebas dari pengaruh pestisida walaupun
produk pertanian tersebut didapat dengan harga yang lebih mahal dari
produk pertanian yang menggunakan pestisida.
Pestisida yang paling banyak menyebabkan kerusakan lingkungan
dan mengancam kesehatan manusia adalah pestisida sintetik, yaitu
golongan organoklorin. Tingkat kerusakan yang disebabkan oleh senyawa
organoklorin lebih tinggi dibandingkan senyawa lain, karena senyawa
ini peka terhadap sinar matahari dan tidak mudah terurai.
Penyemprotan dan pengaplikasian dari bahan-bahan kimia pertanian
selalu berdampingan dengan masalah pencemaran lingkungan sejak bahan-
bahan kimia tersebut dipergunakan dilingkungan. Sebagian besar bahan-
bahan kimia pertanian yang disemprotkan jatuh ke tanah dan didekomposisi
oleh mikroorganisme. Sebagian menguap dan menyebar di atmosfer
dimana akan diuraikan oleh sinar ultraviolet atau diserap hujan dan jatuh
ke tanah.
Pestisida bergerak dari lahan pertnaian menuju aliran sungai dan
danau yang dibawa oleh hujan atau penguapan, tertinggal atau larut pada
aliran permukaan, terdapat pada lapisan tanah dan larut bersama dengan
25 Ruli Akbar, “Akar Penyebab Masalah Lingkungan”, dalam
ruliremi.blogspot.co.id/2012/12akar-penyebab-masalah-lingkungan.html, diakses 26 September
2015.
18
aliran air tanah. Penumpahan yang tidak disengaja atau membuang bahan-
bahan kimia yang berlebihan pada permukaan air akan meningkatkan
konsentrasi pestisida diair. Kualitas air dipengaruhi oleh pestisida
berhubungan dengan keberadaan dan tingkat keracunannya, dimana
kemampuannya untuk diangkut adalah fungsi dari kelarutannya dan
kemampuan diserap oleh partikel-partikel tanah.26
4. Berkurangnya Cadangan Makanan
Bicara makan, maka saat ini kita sedang dihadapkan dengan dunia
yang tua, bumi (tanah) yang sudah sempit, rusak, dan (seperti dicemaskan)
tak mampu lagi memenuhi permintaan penduduk dunia yang tumbuh pesat.
Meski ada teknologi, namun lahan tetap menjadi hal utama yang tak dapat
diabaikan perannya dalam peningkatan produksi pangan.27
Meningkatnya insiden kelaparan dunia, yang melonjak sekitar 200
juta dalam 2 tahun terakhir yang dipicu oleh kombinasi dari tingginya harga
pangan, krisis finansial, menipisnya cadangan energi, dan perubahan iklim
adalah momok yang mengerikan. Disamping berbagai faktor yang telah
disebutkan tadi, salah-satu yang juga menjadi pangkal masalahnya adalah
soal tanah (lahan) untuk pertanian.28
26 Ruli Akbar, “Akar Penyebab Masalah Lingkungan”, dalam
ruliremi.blogspot.co.id/2012/12akar-penyebab-masalah-lingkungan.html, diakses 26 September
2015. 27 Ibid, hlm. 95. 28 Ruli Akbar, “Akar Penyebab Masalah Lingkungan”, dalam
ruliremi.blogspot.co.id/2012/12akar-penyebab-masalah-lingkungan.html, diakses 26 September
2015.
19
Di bumi Pertiwi ini, lahan masih terbentang luas untuk digarap,
meski untuk itu kita pun tak lepas dari berbagai perdebatan, diantaranya soal
isu lingkungan dan sebagainya. Apabila lahan yang dimiliki petani
memadai, maka volume komoditas yang dihasilkan akan meningkat linier
dengan pendapatan. Dengan demikian, swasembada beras yang sudah
dicapai dapat dipertahankan. Cukup banyak terobosan baru yang dilahirkan
oleh para penentu kebijakan di negeri ini dalam rangka antisipasi ancaman
rawan pangan di masa depan.
17
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
1. Energi alternatif adalah istilah yang merujuk kepada semua energi yang
dapat digunakan yang bertujuan untuk menggantikan bahan
bakar konvensional tanpa akibat yang tidak diharapkan dari hal tersebut.
2. Macam-macam sumber energi alternatif, yaitu energi surya, energi angin,
hydropower, energi biomassa, energi gas hidrogen, energi panas bumi,
energi gelombang air laut, energi ethanol, energi gas alam, energi propana,
energi biodiesel, energi methanol, p-series, energi piezoelektrik, biji pohon
jarak, minyak kelapa sawit, alcohol, angin, air, panas bumi (geothermal).
3. Adapun yang menjadi kelebihan sumber energi alternatif yaitu merupakan
energi terbarukan, ramah lingkungan, sumber energi gratis dan pasokan
melimpah. Kemudian yang menjadi kekurangan sumber energi alternatif
yaitu biaya instalasi awal tinggi, penyimpanan dan transportasi, tidak dapat
diandalkan, dan belum efisien.
B. Saran
1. Dalam menggunakan energi senantiasa disesuaikan dengan kebutuhan
melainkan tidak berlebihan supaya dapat didayagunakan oleh generasi
selanjutnya.
18
2. Berbagai sumber enegeri alternatif senantiasa terus dijaga dan dipelihara
serta dikembangkan oleh manusia supaya dapat dayagunakan oleh generasi
selanjutnya.
3. Kelebihan dan kekurangan dari sumber energi alternatif senantiasa dapat
selalu dijadikan sebagai potensi kebutuhan dan dimanfaatkan dalam
kehidupan sehari-hari dengan sebaik-baiknya.
v
DAFTAR PUSTAKA
A. Buku-buku
Afifi, John. 2002. Mengubah Energi Negatif Menjadi Energi Positif. Jakarta:
Sinar Grafika.
Ibrahim, Herman Darnel. 2007. Energi Selamatkan Negeri. Jakarta: Balai
Pustaka.
Nugroho, Hana. 1998. Energi Dalam Perencanaan Pembangunan. Jakarta:
Erlangga.
B. Sumber Lain
http://clautikaa.blogspot.co.id/2014/09/makalah-sumber-energi-allternatif.html.
“Sumber Energi Alternatif”. Diakses 30 September 2014.