line coding
DESCRIPTION
Line Coding BipolarTRANSCRIPT
LINE CODING BIPOLAR
KOMUNIKASI DATA
OLEH :
PUTU RUSDI ARIAWAN (0804405050)
JURUSAN TEKNIK ELEKTRO
FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS UDAYANA
DENPASAR
2010
PUTU RUSDI ARIAWAN
Gambar 1 AMI
LINE CODING BIPOLAR
A. Konsep Dasar Line Coding Bipolar
Merupakan pengkodean RZ yang menggunakan tiga level tegangan yaitu,
positif,negatif dan nol untuk 2 level data (biner).
Bit ‘0’:diwakili oleh tegangan nol
Bit ‘1’: diwakili tegangan positif atau negatif.
Adapun 3 jenis pengkodean bipolar yang umum digunakan yaitu :
1. Alternate Mark Inversion (AMI)
2. Bipolar 8-Zero Substitution (B8ZS)
3. High-Density Bipolar 3 (HDB3)
1. AMI ( Alternate Mark Inversion )
Bit ‘0’dikodekan sebagai tegangan nol dan bit ‘1’dikodekan secara silih
berganti diantara tegangan positif atau negatif. Pada peringkat awal, bit ‘1’dikodekan
sebagai tegangan positif. Alternate bit ‘1’pengkodean AMI menghasilkan komponen
DC dengan tegangan nol dan bit ‘1’ dan kemudian disinkronisasi. Bit ‘0’yang
dikirimkan dapat menimbulkan masalah dalam sinkronisasi bit. Pengkodean B8ZS
dan HDB3 digunakan untuk mengatasi masalah ini.
PUTU RUSDI ARIAWAN
Konsep AMI:
1. Bit ‘0’ : level tegangan nol
2. Bit ‘1’ : level tegangan positif dan negatif secara bergantian
2. B8ZS ( Bipolar 8’s Zeros Substitution )
Diperkenalkan di Amerika Utara dan menyelesaikan pengkodean untuk 8 bit
‘0’yang dikirimkan.
B8ZS befungsi hampir sama dengan AMI (Alternate Mark Inversion).
Perbedaannya adalah apabila ada 8 atau lebih deretan bit ‘0’ dalam suatu
pentransmisian data maka B8ZS akan melakukan perubahan berdasarkan deretan bit
‘1’ sebelumnya (bit 1 sebelum deretan bit 0).
a. Suatu oktaf dari semua nol muncul dan pulsa voltase terakhir dari oktaf
sebelumnya adalah positif, maka dihasilkan delapan nol oktaf yang
ditandai dengan kode 000+-0-+.
b. Bila suatu oktaf dari semua nol muncul dan pulsa voltase terakhir dari
oktaf sebelumnya adalah negatif, maka dihasilkan delapan nol oktaf yang
ditandai dengan kode 000-+0+-.
Gambar 2 B8ZS
PUTU RUSDI ARIAWAN
3. HDB3 ( High-Density Bipolar 3 )
Diperkenalkan di Eropa dan Jepang untuk mewakilkan empat bit ‘0’yang
dikirimkan.Konsep HDB3 berdasarkan konsep AMI. Dalam hal ini skema
menggantikan string dari 4 deret 0 dengan runtutan yang berisi 1 atau 2 pulsa. Pada
masing-masing kasus 4 bit 0 digantikan dengan sebuah kode penyimpangan. Selain
itu diperlukan suatu aturan bahwa penyimpangan yang terjadi berturut-turut bearasl
dari pergantian polaritas sehingga tidak akan ada dc komponen yang muncul. Jadi
bila penyimpangan terakhir positif maka penyimpangan ini harus menjadi negatif dan
begitu seterusnya.
Contoh: pengkodean bit (HDB3): ‘10000000000100 ’Anggap polarity bit ‘1’pertama
adalah positif dan bilangan bit ‘1’sebelum bit tersebut adalah ganjil.
B. Bentuk-Bentuk Sinyal Bipolar
1. Alternate Mark Inversion (AMI)
Bentuk dari pengkodean AMI adalah :
Gambar 3 Bentuk sinyal AMI
PUTU RUSDI ARIAWAN
2. Bipolar 8-Zero Substitution
Bentuk dari pengkodean B8ZS adalah :
3. High Density Bipolar-3
Bentuk dari pengkodean HDB3 adalah :
Gambar 5 Bentuk sinyal HDB3
PUTU RUSDI ARIAWAN
C. Kelebihan dan Kekurangan Line Coding Bipolar Dibanding Pengkodean
Yang Lain
1. Kekurangan :
Dalam penggunaannya line coding bipolar membutuhkan biaya yang sangat
besar dalam pengoperasiannya. Untuk Teknik pengkodeannya ada 3 yaitu AMI
(Alternate Mark Inversion), B-8ZS (Bipolar 8-Zero Substitution), dan HDB3 (High
Density Bipolar 3). Ketiganya ini dibuat untuk saling melengkapi satu sama lainnya.
Teknik AMI memiliki kekurangan yaitu memiliki deret biner 0 yang panjang dan hal
ini bisa menyebabkan hilangnya sinkronisasi sinyal. Hal ini bisa diatasi oleh teknik
B-8ZS maupun HDB3 karena akan merubah deretan bit 0 tersebut menjadi lebih
pendek sesuai dengan aturannya masing-masing.
2. Kelebihan
Dalam pentransmisian sinyalnya teknik Bipolar ini bisa membangkitkan
pensinyalan dengan level yang tinggi dengan rate data yang tinggi pula sehingga
sangat cocok untuk aplikasi komunikasi jarak jauh. Selain itu juga dalam line coding
bipolar ini tidak ada DC komponen karena peyimpangan sinkronisasi sinyal tersebut
sudah dikonversi oleh sistem HDB3 (High Density Bipolar 3).
PUTU RUSDI ARIAWAN
DAFTAR PUSTAKA
http://id.wikipedia.org/wiki/bipolar encoding
http://www.elektrolab.com/
http://www.ee.itb.ac.id/
http://www.siaksoft.com/bipolar
PUTU RUSDI ARIAWAN
BIODATA PENULIS
Nama : Putu Rusdi Ariawan
TTL : Denpasar. 19 April 1990
Agama : Hindu
Mahasiswa Teknik Elektro Unv. Udayana
Email : [email protected]
www.facebook.com/turusdi