liburan panjang
TRANSCRIPT
-
8/16/2019 Liburan Panjang
1/5
1.Liburan Panjang
“Aku sangat suka awal musim panas,” kata
Julian, “Rasanya liburan selalu masih lama sekali,seperti tak akan pernah habis.”
“Yah, hari libur itu lewat dengan lambat,” kata
Anne. “Tapi makin lama makin cepat, tidak terasa lalu
sampai di akhir liburan.”
Mereka semua tertawa, mereka tahu apa maksud
adik Julian itu, Bahkan Timmy pun ikut bicara dan
memberi komentar. Tapi karena ia anjing, ia tidak bisa
tertawa. George menepuk anjing itu diikuti oleh Dick.
Mereka semua tampak seperti orang orang
profesional, yang sedang bicara serius di tengah terik
siang pada musim panas, di dekat mereka tampak ada
sebuah kebun yang hijau di samping itu ada sebuah
kondominium yang tinggi, dan di jalan depan ada
sebuah tiang lampu dan tampak ada fotografer dengan
kamera yang agak kuno berdiri di sana.
Liburan ini menjadi tempat aktualisasi bagi
mereka karena sekolah selalu membuat mereka bosan
dan tidur di dalam kelas. Empat remaja itu sedang
santai di rumput kebun, mereka santai dengan sinar
surya yang hangat. Saat itu baru minggu pertama
liburan sekolah, biasa pada saat itu segala sesuatu
masih rapi dan belum berantakan.
Mereka sering ke rumah Gina di Kirrin, tapi
sekali ini tidak, Gina kali ini ikut Julian, Dick, dan
Anne ke rumah mereka. Harmonisasi di antara mereka
sangat jelas dan nampak sekali. Eksistensi mereka di
sekolah sangat unik, Gina suka dandan seperti pria
dan rambut pendek, dia punya rambut ikal dan tidak
suka orang panggil dia Gina, dia suka nama George.
Anne adalah anak yang paling muda, dia sedikit
individualistis. Di sekolah mereka kerap saling
cengkerama, saat ini dia gembira karena dia mulai
tambah tinggi dan merasa lebih dewasa. Anne adalah
seorang vegetarian, dia merasa daging adalah sesuatu
yang salah, dia melihat itu dengan sebuah objektivitas.
“Kata Ayah tadi pagi terserah kita jika tidak ingin
disini selama liburan, “ Kata Anne, “Kalau aku disini
tidak apa apa”.
-
8/16/2019 Liburan Panjang
2/5
“Tidak salah kalau kita pergi ke tempat lain.”
Kata Dick, “supaya tidak bosan, kita bisa cari fotografer
yang bagus dan profesional untuk ambil foto buat kita.”
“Ah tidak!” kata anak itu segera “Liburan yang
lalu aku sudah pulang, dan kata ibu, ayah baru mulai
dengan proyek globalisasi yang baru dan kalian tahu
apa artinya kalau begitu, ayah adalah manipulator yang
ulung, dia akan bahas soal sekularisme di dunia nya
dan universitas.”
“Itulah tidak enaknya jika punya ayah ilmuwan,”
Kata Dick. Ia tidur telentang, “itu jadi justifikasi ayah
untuk tidak berlibur bersama kita, ibu juga tidak bisa
mengurus kita dan ayah sangat sibuk dan hampir
berantakan, aktualisasi proyek yang sudah hampir tiba,
tapi apa boleh buat, dia sangat baik di universitas dan
seorang wirausahawan yang sukses.”
“Aku senang pada paman Quentin,” kata Anne,
“Tapi kalau sedang marah aku takut padanya, habis
kalau marah dia suka berteriak teriak,”
“Kalau begitu kita sudah pasti tidak ke kirin, danlagi paman Quentin sedikit banyak seorang yang punya
xenophobia, agak sulit untuk paham apa yang dia
pikirkan.”
Sekarang keempat anak itu tidur dengan santai
dan mata ditutup, siang itu sangat panas sekali, Timmy
duduk di sisi George lidah nya keluar dan dia dengan
napas agak pendek.
“Jangan begitu Tim, semuanya bisa berantakan,’
mereka tertawa dan saling cengkerama satu sama lain,
harmonisasi mereka tampak satu bagai sebuah tim
yang solid, tidak ada satu pun yang individualistis.
“Asyik juga jika kita boleh pergi sendiri,”, kata George.
Ia gigit sebuah rumput sambil matanya melihat langit
biru, ia ingat hukum termodinamika yang ia pelajari
dulu di sekolah, kenapa siang ini panas sekali,
pikirnya.
Mereka berpikir dengan eksistensi mereka di
sekolah, tapi nampak sekali liburan kali ini mereka
bosan, melihat kiri kanan hanya ada kondominium dan
mungkin panas ini adalah akibat globalisasi, cuaca
yang tidak tentu, “Paling asyik kalau kita boleh pergi ke
pulau sendiri, tidak bisakah kita pergi sendiri?”
“Tapi kemana? “ Tanya Dick, “Aku butuh justifikasi untuk dapat izin dari ayahku untuk pergi,
dan kita belum cukup umur untuk bawa mobil sendiri,
Naik sepeda pasti cukup sulit dan tidak asyik, apalagi
-
8/16/2019 Liburan Panjang
3/5
Anne agak individualistis, dia tidak mau jalan sama
sama dengan kita, semuanya bisa berantakan nanti.
“Dan pasti nanti ada saja yang bilang bannya
bocor, kalian memang manipulator kata kata yang
ulung, aku jadi ingat tentang aktualisasi tugas kita di
sekolah kemarin, tentang teori gerak sepeda, ah tapi
aku sudah lupa apa saja itu.”
“Kalau biasa naik kuda tentu aku akan lebih
senang, “ Kata George lagi, “kalau naik mobil memang
enak sih, dengan cuaca sepanas ini, kata ayah sih ini
akibat globalisasi maka hukum termodinamika dunia
berubah dan musim panas jadi semakin panas”.
“Konyol, seekor kuda mana bisa kita semua naik bersama empat orang.” Kata Anne.
Mereka dia, masing masing asyik berpikir dan
Anne merasa lapar tapi tidak ada sayuran di
kulkasnya, dia seorang vegetarian, sosis yang sudah
matang itu tidak bisa dia makan, dia diam dan melihat
sekilas sebuah cahaya dari sebelah kondominium itu,
sebuah mobil lewat, mereka semua mencari lagi ideuntuk musim panas mereka, mereka bagai profesional
muda yang mencari proyek di tengah liburan dan di
tengah legitimasi tahun tahun yang sulit ini, tidak
mudah.
“Aku ingin pergi ke suatu tempat dimana kita
bisa mandi mandi,” Kata Anne, “mungkin ke danau jika
kita tidak bisa pergi ke laut”.
“Asyik juga idemu itu, kalau begitu kita harus
cari fotografer yang bagus, supaya eksistensi kita di
kampus makin diakui.”
Di tengah objektivitas mereka mencari tempat
yang asyik tak terasa waktu sudah semakin siang,
angin semakin terasa dingin dan mereka tidur tidur
saja di atas rumput, sudah tidak lagi saling
cengkerama, di Negara yang penuh sekularisme ini,
empat orang anak tidak tahu harus isi liburannyadengan berbuat apa.
Dua menit dan mereka semua sudah tidur di atas
rumput, lupa atas semua radikalisme pikir dan
aktualisasi tugas sekolah mereka, dengan tenang
mereka tidur dan Timmy si anjing menjaga mereka
dengan siaga dan tetap bangun, matanya siap siaga
dan menatap mereka semua yang ada disana, tidak ada yang menjadi beban bagi mereka. Dia tegak dan
matanya tampak cerah, tak ada lagi yang bangun,
empat remaja itu tidur lelap dan kulit mereka di panasi
terik siang.
-
8/16/2019 Liburan Panjang
4/5
Kebun tempat mereka tidur adalah milik seorang
wirausahawan, kebun anggur, dia menjual anggur
untuk profesional di bidang kafe dan hotel, sang
pemilik adalah lulusan universitas di Paris dan pernah
belajar tentang anggur selama dia kuliah, dia sering
berkata, anggur itu adalah tentang legitimasi rasa dan
eksistensi dari buah anggur itu sendiri, walau kadang
kala kebun anggur milik dia berantakan, dia berkata
“Ini bukan apa apa, hanya sedikit kacau, anggur kami
adalah yang terbaik”. Kata dari seorang tua yang
menjadi justifikasi penjual anggur.
Di depan kebun anggur itu ada sirkus lewat dan
mereka bangun dari tidurnya karena dengar suara
yang begitu gaduh, ada seorang manipulator bola yang
sangat ulung, melempar bola ke kiri ke kanan, ke atas
ke bawah sangat keren sekali pikir mereka, dan ada
gajah yang menari di ikuti dengan hewan hewan
lainnya yang membuat atraksi yang menarik. Keempat
remaja ini segera berlari dan menuju ke tempat sirkusitu, mereka melihat sirkus itu dari tepi pagar di dekat
kondominium yang ada di sana, sirkus itu ada di
tengah tengah antara kebun anggur dan kondominium
itu, ada seorang fotografer yang dengan sigap memfoto
sirkus tersebut.
Harmonisasi yang dibuat para badut itu begitu
indahnya, mereka saling melempar atraksi dan kadang
kadang sedikit berantakan tapi tampak sangat lucu,
George jadi teringat dulu semasa kecil ayahnya sering
membawa dia ke sirkus sebelum dia sibuk mengajar di
universitas, dia mengajar tentang termodinamika.
Ayahnya sangat kental akan paham sekularisme, dan
dia sekarang tidak banyak bicara, tapi itu adalah ayah
George.
Mereka sangat asyik melihat hal itu, melihat parapemain sirkus profesional itu dengan luar biasa mereka
pamer atraksi dan eksistensinya, Anne sangat kagum
dan asyik sekali melihat mereka, sang vegetarian kali
ini diam dan terpaku melihat sirkus yang sangat indah
dan keren. Ya, empat remaja itu.
“Jangan terlalu dekat,” kata George. “Anjing ini
baik tapi nanti bisa gigit kalian kalau terlalu dekat.”
-
8/16/2019 Liburan Panjang
5/5