liburan panjang

Upload: merryo-setyawan

Post on 05-Jul-2018

219 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • 8/16/2019 Liburan Panjang

    1/5

    1.Liburan Panjang

    “Aku sangat suka awal musim panas,” kata

     Julian, “Rasanya liburan selalu masih lama sekali,seperti tak akan pernah habis.”

    “Yah, hari libur itu lewat dengan lambat,” kata

     Anne. “Tapi makin lama makin cepat, tidak terasa lalu

    sampai di akhir liburan.”

    Mereka semua tertawa, mereka tahu apa maksud

    adik Julian itu, Bahkan Timmy pun ikut bicara dan

    memberi komentar. Tapi karena ia anjing, ia tidak bisa

    tertawa. George menepuk anjing itu diikuti oleh Dick.

    Mereka semua tampak seperti orang orang

    profesional, yang sedang bicara serius di tengah terik

    siang pada musim panas, di dekat mereka tampak ada

    sebuah kebun yang hijau di samping itu ada sebuah

    kondominium yang tinggi, dan di jalan depan ada

    sebuah tiang lampu dan tampak ada fotografer dengan

    kamera yang agak kuno berdiri di sana.

    Liburan ini menjadi tempat aktualisasi bagi

    mereka karena sekolah selalu membuat mereka bosan

    dan tidur di dalam kelas. Empat remaja itu sedang

    santai di rumput kebun, mereka santai dengan sinar

    surya yang hangat. Saat itu baru minggu pertama

    liburan sekolah, biasa pada saat itu segala sesuatu

    masih rapi dan belum berantakan.

    Mereka sering ke rumah Gina di Kirrin, tapi

    sekali ini tidak, Gina kali ini ikut Julian, Dick, dan

     Anne ke rumah mereka. Harmonisasi di antara mereka

    sangat jelas dan nampak sekali. Eksistensi mereka di

    sekolah sangat unik, Gina suka dandan seperti pria

    dan rambut pendek, dia punya rambut ikal dan tidak

    suka orang panggil dia Gina, dia suka nama George.

     Anne adalah anak yang paling muda, dia sedikit

    individualistis. Di sekolah mereka kerap saling

    cengkerama, saat ini dia gembira karena dia mulai

    tambah tinggi dan merasa lebih dewasa. Anne adalah

    seorang vegetarian, dia merasa daging adalah sesuatu

     yang salah, dia melihat itu dengan sebuah objektivitas.

    “Kata Ayah tadi pagi terserah kita jika tidak ingin

    disini selama liburan, “ Kata Anne, “Kalau aku disini

    tidak apa apa”.

  • 8/16/2019 Liburan Panjang

    2/5

    “Tidak salah kalau kita pergi ke tempat lain.”

    Kata Dick, “supaya tidak bosan, kita bisa cari fotografer

     yang bagus dan profesional untuk ambil foto buat kita.”

    “Ah tidak!” kata anak itu segera “Liburan yang

    lalu aku sudah pulang, dan kata ibu, ayah baru mulai

    dengan proyek globalisasi yang baru dan kalian tahu

    apa artinya kalau begitu, ayah adalah manipulator yang

    ulung, dia akan bahas soal sekularisme di dunia nya

    dan universitas.”

    “Itulah tidak enaknya jika punya ayah ilmuwan,”

    Kata Dick. Ia tidur telentang, “itu jadi justifikasi ayah

    untuk tidak berlibur bersama kita, ibu juga tidak bisa

    mengurus kita dan ayah sangat sibuk dan hampir

     berantakan, aktualisasi proyek yang sudah hampir tiba,

    tapi apa boleh buat, dia sangat baik di universitas dan

    seorang wirausahawan yang sukses.”

    “Aku senang pada paman Quentin,” kata Anne,

    “Tapi kalau sedang marah aku takut padanya, habis

    kalau marah dia suka berteriak teriak,”

    “Kalau begitu kita sudah pasti tidak ke kirin, danlagi paman Quentin sedikit banyak seorang yang punya

     xenophobia, agak sulit untuk paham apa yang dia

    pikirkan.”

    Sekarang keempat anak itu tidur dengan santai

    dan mata ditutup, siang itu sangat panas sekali, Timmy

    duduk di sisi George lidah nya keluar dan dia dengan

    napas agak pendek.

    “Jangan begitu Tim, semuanya bisa berantakan,’

    mereka tertawa dan saling cengkerama satu sama lain,

    harmonisasi mereka tampak satu bagai sebuah tim

     yang solid, tidak ada satu pun yang individualistis.

    “Asyik juga jika kita boleh pergi sendiri,”, kata George.

    Ia gigit sebuah rumput sambil matanya melihat langit

     biru, ia ingat hukum termodinamika yang ia pelajari

    dulu di sekolah, kenapa siang ini panas sekali,

    pikirnya.

    Mereka berpikir dengan eksistensi mereka di

    sekolah, tapi nampak sekali liburan kali ini mereka

     bosan, melihat kiri kanan hanya ada kondominium dan

    mungkin panas ini adalah akibat globalisasi, cuaca

     yang tidak tentu, “Paling asyik kalau kita boleh pergi ke

    pulau sendiri, tidak bisakah kita pergi sendiri?”

    “Tapi kemana? “ Tanya Dick, “Aku butuh justifikasi untuk dapat izin dari ayahku untuk pergi,

    dan kita belum cukup umur untuk bawa mobil sendiri,

    Naik sepeda pasti cukup sulit dan tidak asyik, apalagi

  • 8/16/2019 Liburan Panjang

    3/5

     Anne agak individualistis, dia tidak mau jalan sama

    sama dengan kita, semuanya bisa berantakan nanti.

    “Dan pasti nanti ada saja yang bilang bannya

     bocor, kalian memang manipulator kata kata yang

    ulung, aku jadi ingat tentang aktualisasi tugas kita di

    sekolah kemarin, tentang teori gerak sepeda, ah tapi

    aku sudah lupa apa saja itu.”

    “Kalau biasa naik kuda tentu aku akan lebih

    senang, “ Kata George lagi, “kalau naik mobil memang

    enak sih, dengan cuaca sepanas ini, kata ayah sih ini

    akibat globalisasi maka hukum termodinamika dunia

     berubah dan musim panas jadi semakin panas”.

    “Konyol, seekor kuda mana bisa kita semua naik bersama empat orang.” Kata Anne.

    Mereka dia, masing masing asyik berpikir dan

     Anne merasa lapar tapi tidak ada sayuran di

    kulkasnya, dia seorang vegetarian, sosis yang sudah

    matang itu tidak bisa dia makan, dia diam dan melihat

    sekilas sebuah cahaya dari sebelah kondominium itu,

    sebuah mobil lewat, mereka semua mencari lagi ideuntuk musim panas mereka, mereka bagai profesional

    muda yang mencari proyek di tengah liburan dan di

    tengah legitimasi tahun tahun yang sulit ini, tidak

    mudah.

    “Aku ingin pergi ke suatu tempat dimana kita

     bisa mandi mandi,” Kata Anne, “mungkin ke danau jika

    kita tidak bisa pergi ke laut”.

    “Asyik juga idemu itu, kalau begitu kita harus

    cari fotografer yang bagus, supaya eksistensi kita di

    kampus makin diakui.”

    Di tengah objektivitas mereka mencari tempat

     yang asyik tak terasa waktu sudah semakin siang,

    angin semakin terasa dingin dan mereka tidur tidur

    saja di atas rumput, sudah tidak lagi saling

    cengkerama, di Negara yang penuh sekularisme ini,

    empat orang anak tidak tahu harus isi liburannyadengan berbuat apa.

    Dua menit dan mereka semua sudah tidur di atas

    rumput, lupa atas semua radikalisme pikir dan

    aktualisasi tugas sekolah mereka, dengan tenang

    mereka tidur dan Timmy si anjing menjaga mereka

    dengan siaga dan tetap bangun, matanya siap siaga

    dan menatap mereka semua yang ada disana, tidak ada yang menjadi beban bagi mereka. Dia tegak dan

    matanya tampak cerah, tak ada lagi yang bangun,

    empat remaja itu tidur lelap dan kulit mereka di panasi

    terik siang.

  • 8/16/2019 Liburan Panjang

    4/5

    Kebun tempat mereka tidur adalah milik seorang

     wirausahawan, kebun anggur, dia menjual anggur

    untuk profesional di bidang kafe dan hotel, sang

    pemilik adalah lulusan universitas di Paris dan pernah

     belajar tentang anggur selama dia kuliah, dia sering

     berkata, anggur itu adalah tentang legitimasi rasa dan

    eksistensi dari buah anggur itu sendiri, walau kadang

    kala kebun anggur milik dia berantakan, dia berkata

    “Ini bukan apa apa, hanya sedikit kacau, anggur kami

    adalah yang terbaik”. Kata dari seorang tua yang

    menjadi justifikasi penjual anggur.

    Di depan kebun anggur itu ada sirkus lewat dan

    mereka bangun dari tidurnya karena dengar suara

     yang begitu gaduh, ada seorang manipulator bola yang

    sangat ulung, melempar bola ke kiri ke kanan, ke atas

    ke bawah sangat keren sekali pikir mereka, dan ada

    gajah yang menari di ikuti dengan hewan hewan

    lainnya yang membuat atraksi yang menarik. Keempat

    remaja ini segera berlari dan menuju ke tempat sirkusitu, mereka melihat sirkus itu dari tepi pagar di dekat

    kondominium yang ada di sana, sirkus itu ada di

    tengah tengah antara kebun anggur dan kondominium

    itu, ada seorang fotografer yang dengan sigap memfoto

    sirkus tersebut.

    Harmonisasi yang dibuat para badut itu begitu

    indahnya, mereka saling melempar atraksi dan kadang

    kadang sedikit berantakan tapi tampak sangat lucu,

    George jadi teringat dulu semasa kecil ayahnya sering

    membawa dia ke sirkus sebelum dia sibuk mengajar di

    universitas, dia mengajar tentang termodinamika.

     Ayahnya sangat kental akan paham sekularisme, dan

    dia sekarang tidak banyak bicara, tapi itu adalah ayah

    George.

    Mereka sangat asyik melihat hal itu, melihat parapemain sirkus profesional itu dengan luar biasa mereka

    pamer atraksi dan eksistensinya, Anne sangat kagum

    dan asyik sekali melihat mereka, sang vegetarian kali

    ini diam dan terpaku melihat sirkus yang sangat indah

    dan keren. Ya, empat remaja itu.

    “Jangan terlalu dekat,” kata George. “Anjing ini

     baik tapi nanti bisa gigit kalian kalau terlalu dekat.”

  • 8/16/2019 Liburan Panjang

    5/5