lib.unnes.ac.idlib.unnes.ac.id/22476/1/4301411089-s.pdf · 2015-11-14 · iv motto “sesungguhnya...

187
PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN FLASH BERBASIS GUIDED DISCOVERY PADA MATERI LARUTAN PENYANGGA DAN HIDROLISIS Skripsi disusun sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Kimia oleh Lia Listantia 4301411089 JURUSAN KIMIA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG 2015

Upload: buikhue

Post on 28-Apr-2019

231 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: lib.unnes.ac.idlib.unnes.ac.id/22476/1/4301411089-S.pdf · 2015-11-14 · iv MOTTO “Sesungguhnya bersama kesulitan ada kemudahan” (QS. Al-Insyirah: 6) “Maka apabila engkau telah

PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN FLASH

BERBASIS GUIDED DISCOVERY PADA MATERI

LARUTAN PENYANGGA DAN HIDROLISIS

Skripsi

disusun sebagai salah satu syarat

untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan

Program Studi Pendidikan Kimia

oleh

Lia Listantia

4301411089

JURUSAN KIMIA

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG

2015

Page 2: lib.unnes.ac.idlib.unnes.ac.id/22476/1/4301411089-S.pdf · 2015-11-14 · iv MOTTO “Sesungguhnya bersama kesulitan ada kemudahan” (QS. Al-Insyirah: 6) “Maka apabila engkau telah

ii

Page 3: lib.unnes.ac.idlib.unnes.ac.id/22476/1/4301411089-S.pdf · 2015-11-14 · iv MOTTO “Sesungguhnya bersama kesulitan ada kemudahan” (QS. Al-Insyirah: 6) “Maka apabila engkau telah

iii

Page 4: lib.unnes.ac.idlib.unnes.ac.id/22476/1/4301411089-S.pdf · 2015-11-14 · iv MOTTO “Sesungguhnya bersama kesulitan ada kemudahan” (QS. Al-Insyirah: 6) “Maka apabila engkau telah

iv

MOTTO

“Sesungguhnya bersama kesulitan ada kemudahan” (QS. Al-Insyirah: 6)

“Maka apabila engkau telah selesai (dari sesuatu urusan), tetaplah bekerja keras

(untuk urusan yang lain)” (QS. Al-Insyirah: 7)

“Dan hanya kepada Tuhanmulah engkau berharap” (QS. Al-Insyirah: 8)

PERSEMBAHAN

1. Untuk Ibuku (Elis Feriyani) dan Bapakku

(Rambat Subekti) tercinta yang selalu

memberikan kasih sayang dan doa demi

keberhasilanku.

2. Untuk kakakku tersayang (Ranita Hendryana)

yang senantiasa memberikan motivasi dan doa.

3. Untuk sahabatku Rahmatun Nisa dan Uma

Fadzilia Arifin, terimakasih atas doa, bantuan

dan dukungannya.

4. Untuk sahabat ngapak seperjuangan dari

Banyumas Tifani Rezita, Kiki Setyandari dan

Enthen Pradyka, terimakasih atas doa dan

dukungannya.

5. Untuk temanku Gilang Prasetyo yang selalu

memberikan semangat.

6. Untuk teman-teman seperjuangan mahasiswa

Pendidikan Kimia Angkatan 2011.

Page 5: lib.unnes.ac.idlib.unnes.ac.id/22476/1/4301411089-S.pdf · 2015-11-14 · iv MOTTO “Sesungguhnya bersama kesulitan ada kemudahan” (QS. Al-Insyirah: 6) “Maka apabila engkau telah

v

PRAKATA

Segala puji hanya milik Allah Rabb penguasa alam semesta atas segala

nikmat yang telah diberikan kepada hamba-Nya karena dengan kehendak-Nya

penulis dapat menyelesaikan skripsi ini. Shalawat serta salam semoga tercurah

kepada Nabi Muhammad SAW yang telah memberikan pencerahan dan inspirasi

kepada umat manusia menuju jalan yang benar.

Dalam penyusunan skripsi ini, penulis menyadari bahwa banyak pihak yang

mendukung sehingga skripsi ini dapat terselesaikan. Hanya ucapan terima kasih dan

doa yang dapat penulis sampaikan kepada pihak-pihak yang telah membantu

pembuatan skripsi ini, yaitu kepada:

1. Dekan Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Negeri

Semarang yang telah memberikan ijin penelitian.

2. Ketua Jurusan Kimia Universitas Negeri Semarang yang telah memberikan ijin

untuk melakukan penelitian dan membantu kelancaran ujian skripsi.

3. Dr. Sri Susilogati Sumarti, M.Si., dosen pembimbing I dan Agung Tri Prasetya,

S.Si, M.Si., dosen pembimbing II yang senantiasa mengarahkan dan

membimbing penulis dalam menyusun skripsi ini dengan penuh kesabaran dan

keikhlasan.

4. Drs. Kasmui, M.Si., yang telah membimbing dan memberikan penilaian

terhadap produk yang dikembangkan peneliti.

5. Bapak dan Ibu dosen jurusan Kimia Universitas Negeri Semarang yang telah

memberikan bekal ilmu dan pengetahuan yang sangat bermanfaat selama kuliah.

6. Kepala SMA Negeri Banyumas yang telah memberikan kesempatan kepada

penulis untuk melakukan penelitian.

7. Meutia Istina Hanum, S.Pd., guru mata pelajaran Kimia di SMA Negeri

Banyumas yang membimbing peneliti selama melaksanakan penelitian di SMA

Negeri Banyumas.

8. Ibu dan Bapakku tercinta yang senantiasa sabar dan ikhlas mencurahkan cinta

dan kasih sayang, selalu mendoakan, menasihati, membimbing, dan

menyemangati.

Page 6: lib.unnes.ac.idlib.unnes.ac.id/22476/1/4301411089-S.pdf · 2015-11-14 · iv MOTTO “Sesungguhnya bersama kesulitan ada kemudahan” (QS. Al-Insyirah: 6) “Maka apabila engkau telah

vi

9. Kakakku tercinta Ranita Hendryana yang senantiasa membantu dan memberi

motivasi dalam penyusunan skripsi.

10. Sahabatku tersayang Rahmatun Nisa yang senantiasa memberi motivasi dalam

penyusunan skripsi.

11. Sahabat-sahabatku tersayang Uma Fadzilia, Nais Pinta, Ashfiyatus Surayya,

Indah Larasati, Riska Pujayanti, Zulaikha, Lia April, Nindya Ayu, Avin Karunia

dan teman-teman Pendidikan Kimia 2011 terima kasih atas bantuan, dukungan,

dan kerjasamanya selama ini.

12. Sahabat-sahabatku tersayang Tifani Rezita, Anggina, Lita, Diana, Titi, Gilang,

Reza, Restu, Kiki, Enthen, Arju dan Rohay yang senantiasa memberikan

semangat dalam penyusunan skripsi.

13. Teman-temanku tersayang Aisah, Ari, Ifrid, Diah, Tika, dan teman-teman kost

Wisma Bahari terimakasih atas bantuan dan dukungannya.

14. Siswa-siswi kelas XI MIA 1 SMA Negeri Banyumas yang telah membantu

proses penelitian.

15. Segenap pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu yang telah

membantu terselesaikannya skripsi ini.

Penulis berharap skripsi ini bermanfaat bagi pembaca dan kemajuan pendidikan di

Indonesia.

Semarang, 27 Mei 2015

Penulis

Page 7: lib.unnes.ac.idlib.unnes.ac.id/22476/1/4301411089-S.pdf · 2015-11-14 · iv MOTTO “Sesungguhnya bersama kesulitan ada kemudahan” (QS. Al-Insyirah: 6) “Maka apabila engkau telah

vii

ABSTRAK

Listantia, Lia. 2015. Pengembangan Media Pembelajaran Flash Berbasis

Guided Discovery pada Materi Larutan Penyangga dan Hidrolisis. Skripsi.

Jurusan Kimia Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas

Negeri Semarang. Pembimbing Utama Dr. Sri Susilogati Sumarti, M.Si dan

Pembimbing Pendamping Agung Tri Prasetya, S.Si, M.Si.

Salah satu program software yang sedang berkembang saat ini adalah Adobe

Flash. Adobe Flash adalah suatu software (perangkat lunak) yang dapat

menampilkan sebuah animasi. Dengan menggunakan software Adobe Flash dapat

dibuat media pembelajaran berbasis teknologi multimedia komputer. Latar belakang

penelitian ini adalah rendahnya hasil belajar siswa dan kurangnya keaktifan serta

motivasi siswa dalam pembelajaran kimia. Media yang dikembangkan dalam

peneltian ini bernama media Flash berbasis guided discovery. Media tersebut

dikembangkan sesuai sintaks guided discovery dengan harapan peserta didik akan

mampu memahami dan menyimpulkan konsep dari materi kimia untuk keberhasilan

hasil belajarnya. Oleh karena itu, perlu dilakukan penelitian dengan mengembangkan

suatu media Flash berbasis guided discovery untuk menunjang keberhasilan hasil

belajar peserta didik. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kelayakan,

keefektifan dan tanggapan siswa dan guru terhadap media Flash yang

dikembangkan. Penelitian ini dirancang dengan desain Research and Development

(R&D). Desain ini menggunakan Three-D Models yaitu Define, Design and Develop.

Pada tahap define dilakukan studi pendahuluan di sekolah untuk mengidentifikasi

potensi dan masalah yang ada di sekolah tersebut. Pada tahap design dibuat media

Flash berbasis guided discovery yang selanjutnya di validasi oleh pakar kemudian

direvisi sesuai saran dari pakar. Setelah proses validasi dan revisi dilakukan uji coba

skala kecil. Pada tahap develop dilakukan uji coba skala besar untuk mengetahui

keefektifan dan tanggapan siswa serta guru terhadap media Flash berbasis guided

discovery. Hasil analisis data menunjukkan media Flash berbasis guided discovery

memperoleh rerata skor keseluruhan untuk validator isi media mencapai 64 dengan

kriteria layak, sedangkan untuk validator media diketahui bahwa rerata skor

keseluruhan mencapai 60 dengan kriteria sangat layak. Media Flash berbasis guided

discovery dinyatakan efektif karena 28 siswa (lebih dari 75% siswa subjek

penelitian) mencapai nilai KKM pada hasil tes dan aspek afektif dan psikomotorik

mendapat predikat baik. Selain itu, data angket menunjukkan bahwa media Flash

berbasis guided discovery dinyatakan mendapat respon baik dari siswa serta guru.

Berdasarkan hasil analisis data dapat disimpulkan bahwa media Flash berbasis

guided discovery pada materi larutan penyangga dan hidrolisis dinyatakan layak,

efektif, dan mendapat respon positif dari siswa serta guru sehingga dapat diterapkan

dalam pembelajaran kimia. Perlu dilakukan penelitian lebih lanjut terkait

pengembangan media pembelajaran Flash berbasis guided discovery pada materi

larutan penyangga dan hidrolisis dengan memperbaiki kekurangan-kekurangan yang

terdapat pada media dan tentunya untuk mendapatkan hasil penelitian yang lebih

baik.

Kata Kunci: Guided Discovery; Hasil Belajar; Media Flash.

Page 8: lib.unnes.ac.idlib.unnes.ac.id/22476/1/4301411089-S.pdf · 2015-11-14 · iv MOTTO “Sesungguhnya bersama kesulitan ada kemudahan” (QS. Al-Insyirah: 6) “Maka apabila engkau telah

viii

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL ...................................................................................... i

PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI ........................................................ ii

HALAMAN PENGESAHAN ........................................................................ iii

MOTTO DAN PERSEMBAHAN ................................................................. iv

PRAKATA ..................................................................................................... v

ABSTRAK ..................................................................................................... vii

DAFTAR ISI .................................................................................................. viii

DAFTAR TABEL .......................................................................................... x

DAFTAR GAMBAR ..................................................................................... xi

DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................. xii

BAB

1. PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang ............................................................................... 1

1.2. Rumusan Masalah ......................................................................... 8

1.3. Tujuan Penelitian ........................................................................... 9

1.4. Manfaat Penelitian ......................................................................... 9

2. KAJIAN PUSTAKA

2.1. Belajar ............................................................................................ 11

2.2. Hasil Belajar .................................................................................. 12

2.3. Media Pembelajaran ...................................................................... 14

2.4. Pembelajaran Kimia dengan Komputer ......................................... 19

2.5. Adobe Flash ................................................................................... 20

2.6. Discovery dan Guided Discovery .................................................. 23

2.7. Langkah-langkah Pengembangan Media Pembelajaran ................ 26

2.8. Larutan Penyangga ........................................................................ 28

2.9. Hidrolisis Garam ........................................................................... 34

2.10. Kerangka Berpikir ......................................................................... 40

3. METODE PENELITIAN

3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian ......................................................... 42

3.2 Subjek Penelitian ........................................................................... 42

3.3 Model Pengembangan ................................................................... 42

3.4 Prosedur Pengembangan ............................................................... 44

3.5 Metode Pengumpulan Data ........................................................... 48

3.6 Instrumen Penelitian ...................................................................... 49

3.7 Analisis Instrumen ......................................................................... 49

3.8 Analisis Data Penelitian ................................................................ 57

3.9 Indikator Keberhasilan .................................................................. 63

4. HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil Penelitian .............................................................................. 64

Page 9: lib.unnes.ac.idlib.unnes.ac.id/22476/1/4301411089-S.pdf · 2015-11-14 · iv MOTTO “Sesungguhnya bersama kesulitan ada kemudahan” (QS. Al-Insyirah: 6) “Maka apabila engkau telah

ix

4.2 Pembahasan ................................................................................... 75

5. PENUTUP

5.1 Simpulan ........................................................................................ 90

5.2 Saran .............................................................................................. 91

DAFTAR PUSTAKA .................................................................................... 92

LAMPIRAN ................................................................................................... 95

Page 10: lib.unnes.ac.idlib.unnes.ac.id/22476/1/4301411089-S.pdf · 2015-11-14 · iv MOTTO “Sesungguhnya bersama kesulitan ada kemudahan” (QS. Al-Insyirah: 6) “Maka apabila engkau telah

x

DAFTAR TABEL

Tabel Halaman

2.1 Sintaks Pembelajaran guided discovery ............................................... 26

3.1 Kriteria Reliabel Validasi Media Pembelajaran Flash.......................... 50

3.2 Validitas Butir Soal............................................................................... 52

3.3 Daya Pembeda Butir Soal ..................................................................... 54

3.4 Tingkat Kesukaran Butir Soal .............................................................. 55

3.5 Klasifikasi Reliabilitas Lembar Observasi ........................................... 56

3.6 Kriteria Kelayakan Produk Hasil Validasi Isi oleh Pakar .................... 58

3.7 Kriteria Kelayakan Produk Hasil Validasi Media oleh Pakar .............. 59

3.8 Kriteria Rerata Klasikal Hasil Observasi .............................................. 61

3.9 Kriteria Hasil Tanggapan Siswa ........................................................... 62

3.10 Kriteria Hasil Tanggapan Guru ............................................................ 63

4.1 Hasil Uji Kelayakan Isi Media ............................................................. 69

4.2 Hasil Uji Kelayakan Media .................................................................. 69

4.3 Data Saran dan Komentar Validator terhadap Media ........................... 70

4.4 Hasil Perolehan Skor Tanggapan Siswa terhadap Media pada

Uji Coba Skala Kecil ............................................................................ 71

4.5 Hasil Perolehan Skor Tanggapan Guru terhadap Media pada

Uji Coba Skala Kecil ............................................................................ 71

4.6 Rekapitulasi Hasil Tes Soal Evaluasi pada Uji Coba Skala Besar ....... 73

4.7 Rekapitulasi Hasil Observasi Penilaian Afektif pada Uji Coba

Skala Besar ........................................................................................... 73

4.8 Rekapitulasi Hasil Observasi Penilaian Psikomotorik pada Uji

Coba Skala Besar .................................................................................. 73

4.9 Hasil Rekapitulasi Tanggapan Siswa terhadap Penggunaan Media

pada Uji Coba Skala Besar ................................................................... 74

4.10 Hasil Rekapitulasi Tanggapan Guru terhadap Penggunaan Media

pada Uji Coba Skala Besar ................................................................... 74

Page 11: lib.unnes.ac.idlib.unnes.ac.id/22476/1/4301411089-S.pdf · 2015-11-14 · iv MOTTO “Sesungguhnya bersama kesulitan ada kemudahan” (QS. Al-Insyirah: 6) “Maka apabila engkau telah

xi

DAFTAR GAMBAR

Gambar Halaman

2.1 Bagan kerangka berpikir penelitian ...................................................... 41

3.1 Bagan desain penelitian R&D .............................................................. 47

4.1 Hasil Akhir Desain Media Flash berbasis Guided Discovery .............. 68

4.2 Hasil Revisi Terkait Penambahan Materi Reaksi Hidrolisis ................ 77

4.3 Hasil Revisi Terkait Penambahan Contoh Soal .................................... 78

4.4 Hasil Revisi Terkait Penggantian Tulisan ............................................ 79

4.5 Hasil Revisi Terkait Perubahan Urutan Menu ...................................... 79

4.6 Hasil Revisi Terkait Pengecekan Harga pH ......................................... 80

4.7 Hasil Revisi Terkait Penambahan Menu Author .................................. 81

4.8 Hasil Revisi Terkait Rekap Data Pengamatan ...................................... 83

4.9 Hasil Revisi Kesalahan Penulisan ........................................................ 87

4.10 Perbedaan Soal Perhitungan pH Hidrolisis dan pH Larutan

Penyangga ............................................................................................. 88

Page 12: lib.unnes.ac.idlib.unnes.ac.id/22476/1/4301411089-S.pdf · 2015-11-14 · iv MOTTO “Sesungguhnya bersama kesulitan ada kemudahan” (QS. Al-Insyirah: 6) “Maka apabila engkau telah

xii

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran Halaman

1. Data Nilai Ulangan Akhir Semester (UAS) Tahun Pelajaran

2014/ 2015 Kelas XI MIA 1 di SMA Negeri Banyumas...................... 95

2. Lembar Wawancara Identifikasi Potensi dan Masalah di

SMA Negeri Banyumas ........................................................................ 96

3. Silabus .................................................................................................. 98

4. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Hidrolisis .................................... 102

5. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Larutan Penyangga ..................... 110

6. Kisi-kisi Soal Uji Coba ........................................................................ 121

7. Soal Uji Coba ........................................................................................ 123

8. Analisis Soal Uji Coba di SMA Negeri Banyumas .............................. 133

9. Contoh Perhitungan Daya Pembeda Soal ............................................. 137

10. Contoh Perhitungan Tingkat Kesukaran Soal ...................................... 138

11. Contoh Perhitungan Validitas Butir Soal ............................................. 139

12. Contoh Perhitungan Reliabilitas Soal ................................................... 142

13. Kisi-kisi Soal Uji Coba yang Valid ...................................................... 143

14. Soal Tes Evaluasi .................................................................................. 145

15. Lembar Validasi Isi Media ................................................................... 154

16. Data Rekapitulasi dan Analisis Hasil Validasi Isi terhadap

Kelayakan Media .................................................................................. 158

17. Perhitungan Reliabilitas Hasil Validasi Isi Kelayakan Media .............. 159

18. Lembar Validasi Media ........................................................................ 160

19. Data Rekapitulasi dan Analisis Hasil Validasi Media terhadap

Kelayakan Media .................................................................................. 164

20. Perhitungan Reliabilitas Hasil Validasi Media Kelayakan Media ....... 165

21. Daftar Hadir Siswa Uji Coba Skala Kecil ............................................ 166

22. Daftar Hadir Siswa Uji Coba Skala Besar ............................................ 167

23. Lembar Observasi Penilaian Afektif Siswa .......................................... 169

24. Rubrik Penilaian Afektif ....................................................................... 171

25. Data Nilai Afektif Siswa (Uji Coba Skala Besar) ................................ 172

26. Perhitungan Reliabilitas Afektif Siswa (Uji Coba Skala Besar) .......... 174

27. Lembar Observasi Penilaian Psikomotorik Siswa ................................ 176

28. Rubrik Penilaian Psikomotorik ............................................................. 178

29. Data Nilai Psikomotorik Siswa (Uji Coba Skala Besar) ...................... 179

30. Perhitungan Reliabilitas Psikomotorik Siswa (Uji Coba Skala

Besar) .................................................................................................... 181

31. Data Nilai Hasil Tes Evaluasi Siswa pada Uji Coba Skala Besar ........ 183

32. Angket Tanggapan Guru terhadap Penggunaan Media ........................ 184

Page 13: lib.unnes.ac.idlib.unnes.ac.id/22476/1/4301411089-S.pdf · 2015-11-14 · iv MOTTO “Sesungguhnya bersama kesulitan ada kemudahan” (QS. Al-Insyirah: 6) “Maka apabila engkau telah

xiii

33. Data Rekapitulasi dan Analisis Angket Tanggapan Guru

terhadap Media Uji Coba Skala Kecil .................................................. 186

34. Perhitungan Reliabilitas Angket Tanggapan Guru terhadap

Media Uji Coba Skala Kecil ................................................................. 187

35. Data Rekapitulasi dan Analisis Angket Tanggapan Guru

terhadap Media Uji Coba Skala Besar .................................................. 188

36. Perhitungan Reliabilitas Angket Tanggapan Guru terhadap

Media Uji Coba Skala Besar................................................................. 189

37. Angket Tanggapan Siswa terhadap Penggunaan Media ....................... 190

38. Data Rekapitulasi dan Analisis Angket Tanggapan Siswa

terhadap Media Uji Coba Skala Kecil .................................................. 192

39. Perhitungan Reliabilitas Angket Tanggapan Siswa terhadap

Media Uji Coba Skala Kecil ................................................................. 193

40. Data Rekapitulasi dan Analisis Angket Tanggapan Siswa

terhadap Media Uji Coba Skala Besar .................................................. 194

41. Perhitungan Reliabilitas Angket Tanggapan Siswa terhadap

Media Uji Coba Skala Besar................................................................. 196

42. Surat Keterangan Penelitian ................................................................. 197

43. Dokumentasi ......................................................................................... 198

Page 14: lib.unnes.ac.idlib.unnes.ac.id/22476/1/4301411089-S.pdf · 2015-11-14 · iv MOTTO “Sesungguhnya bersama kesulitan ada kemudahan” (QS. Al-Insyirah: 6) “Maka apabila engkau telah

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Pendidikan merupakan faktor utama dalam pembentukan pribadi manusia.

Pendidikan sangat berperan dalam membentuk baik atau buruknya pribadi manusia

menurut ukuran normatif. Menyadari akan hal tersebut, pemerintah sangat serius

menangani bidang pendidikan, sebab dengan sistem pendidikan yang baik

diharapkan muncul generasi penerus bangsa yang berkualitas dan mampu

menyesuaikan diri untuk hidup bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. Pendidikan

pada hakikatnya merupakan upaya untuk meningkatkan kualitas sumber daya

manusia.

Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi telah membawa perubahan

hampir di semua aspek kehidupan, hal ini menimbulkan berbagai permasalahan yang

hanya dapat dipecahkan dengan upaya penguasaan dan peningkatan ilmu

pengetahuan dan teknologi. Kita perlu mengembangkan dan meningkatkan kualitas

sumber daya manusia melalui peningkatan kualitas pendidikan agar mampu bersaing

di era globalisasi sekarang ini.

Pelajaran kimia bagi kebanyakan siswa dianggap sebagai mata pelajaran yang

sulit dan abstrak. Banyak guru yang mengeluh karena hasil belajar siswa untuk mata

pelajaran kimia masih tergolong rendah atau kurang memuaskan, padahal mereka

sudah berusaha semaksimal mungkin agar anak didiknya menguasai mata pelajaran

Page 15: lib.unnes.ac.idlib.unnes.ac.id/22476/1/4301411089-S.pdf · 2015-11-14 · iv MOTTO “Sesungguhnya bersama kesulitan ada kemudahan” (QS. Al-Insyirah: 6) “Maka apabila engkau telah

2

tersebut. Kebanyakan siswa beranggapan ilmu kimia itu berbahaya, karena

berhubungan dengan larutan-larutan yang bersifat racun. Namun pemahaman

tersebut kurang tepat, karena ilmu kimia sangat berhubungan dengan kehidupan kita,

tubuh kita sendiri terdiri dari zat kimia, lingkungan yang berada di sekitar juga

mengandung bahan atau zat kimia.

Peningkatan hasil belajar perlu dilakukan dengan perancangan dan

pengembangan pembelajaran. Perkembangan teknologi dan informasi yang semakin

pesat dapat dimanfaatkan oleh guru untuk mengembangkan suatu model

pembelajaran yang menarik yang dapat mempermudah siswa dalam memahami

materi yang akan dipelajari. Salah satu jenis model pembelajaran yang dapat

dimanfaatkan adalah menggunakan media komputer. Melalui media komputer,

proses penyampaian materi akan terlihat lebih menarik karena dapat menggambarkan

hal-hal yang bersifat abstrak menjadi lebih nyata sehingga diharapkan hasil belajar

siswa dapat meningkat.

Salah satu materi pelajaran kimia yang dianggap sulit oleh siswa adalah

larutan penyangga dan hidrolisis. Pada materi ini siswa masih belum bisa memahami

konsep yang sebenarnya dari larutan penyangga dan hidrolisis. Sehingga seringkali

terjadi miskonsepsi antara larutan penyangga dan hidrolisis oleh siswa. Oleh karena

itu diperlukan model pembelajaran yang tepat agar masalah tersebut dapat teratasi.

SMA Negeri Banyumas merupakan salah satu SMA favorit di kabupaten

Banyumas. Berdasarkan hasil observasi awal pada tanggal 23 Desember 2014

diperoleh informasi bahwa pembelajaran kimia yang berlangsung di sekolah ini

sebenarnya sudah cukup baik yaitu menggunakan metode ceramah, tetapi dalam

Page 16: lib.unnes.ac.idlib.unnes.ac.id/22476/1/4301411089-S.pdf · 2015-11-14 · iv MOTTO “Sesungguhnya bersama kesulitan ada kemudahan” (QS. Al-Insyirah: 6) “Maka apabila engkau telah

3

pelaksanaannya siswa masih pasif mendengarkan. Terlepas dari kelebihan metode

ceramah, model ini cenderung membuat siswa bersikap pasif, siswa hanya duduk dan

mendengarkan apa yang disampaikan oleh guru dan seringkali siswa tidak

sepenuhnya berkonsentrasi pada proses pembelajaran, sehingga siswa tidak mengerti

tentang konsep materi yang dipelajari dan hanya menghafalkan materi (Sari dan

Kasmadi, 2013). Hal ini didukung oleh Ruseffendi (2006) yang menyatakan bahwa

selama ini dalam proses pembelajaran di kelas, pada umumnya siswa hanya diberi

tahu oleh gurunya dan bukan melalui kegiatan eksplorasi. Itu semua

mengindikasikan bahwa siswa tidak aktif dalam belajar. Sementara fasilitas seperti

LCD dan proyektor masih belum dimanfaatkan secara maksimal, sehingga

pembelajaran yang berlangsung kurang menarik perhatian siswa. Dalam

pembelajaran, sebaiknya guru tidak hanya menyampaikan materi saja namun peran

guru disini adalah untuk membuat siswa aktif dalam kegiatan pembelajaran, seperti

bertanya atau aktif mengerjakan soal di depan kelas.

Melalui proses pembelajaran seperti ini, kecil kemungkinan kemampuan

siswa dapat berkembang. Dari pemaparan fakta ini, perlu adanya pembelajaran yang

mengkondisikan siswa aktif dalam belajar kimia. Henningsen dan Stein (1997)

mengutarakan bahwa untuk mengembangkan kemampuan matematis siswa, maka

pembelajaran harus menjadi lingkungan dimana siswa mampu terlibat secara aktif

dalam banyak kegiatan yang bermanfaat. Siswa harus aktif dalam belajar, tidak

hanya menyalin atau mengikuti contoh-contoh tanpa tahu maknanya.

Salah satu pembelajaran yang berpusat pada siswa adalah metode penemuan

(discovery). Bruner dalam Dahar (1996) menganggap bahwa belajar dengan metode

Page 17: lib.unnes.ac.idlib.unnes.ac.id/22476/1/4301411089-S.pdf · 2015-11-14 · iv MOTTO “Sesungguhnya bersama kesulitan ada kemudahan” (QS. Al-Insyirah: 6) “Maka apabila engkau telah

4

penemuan sesuai dengan pencarian pengetahuan secara aktif oleh manusia. Berusaha

sendiri untuk mencari pemecahan masalah serta pengetahuan yang menyertainya,

menghasilkan pengetahuan yang benar-benar bermakna bagi siswa.

Penemuan yang dimaksud yaitu siswa menemukan konsep melalui bimbingan

dan arahan dari guru karena pada umumnya sebagian besar siswa masih

membutuhkan konsep dasar untuk dapat menemukan sesuatu. Abel dan Smith (1994)

mengungkapkan bahwa guru memiliki pengaruh yang paling penting terhadap

kemajuan siswa dalam proses pembelajaran. Dalam metode penemuan terbimbing

(guided discovery), guru berperan sebagai fasilitator yang membimbing siswa

melalui pertanyaan-pertanyaan yang mengarahkan siswa untuk menghubungkan

pengetahuan yang lalu dengan pengetahuan yang sedang ia peroleh. Siswa didorong

untuk berpikir sendiri, menganalisis sendiri, sehingga dapat menemukan konsep,

prinsip, ataupun prosedur berdasarkan bahan ajar yang telah disediakan guru.

Dengan metode ini, guru menganjurkan siswa membuat dugaan, intuisi, dan

mencoba-coba. Melalui dugaan, intuisi, dan mencoba-coba ini diharapkan siswa

tidak begitu saja menerima langsung konsep, prinsip, ataupun prosedur yang telah

jadi dalam kegiatan belajar-mengajar, akan tetapi siswa lebih ditekankan pada aspek

mencari dan menemukan konsep, prinsip, ataupun prosedur yang telah jadi tersebut.

Untuk menghasilkan suatu penemuan, siswa harus dapat menghubungkan

ide-ide yang mereka miliki. Untuk menghubungkan ide-ide tersebut, mereka dapat

merepresentasikan ide tersebut melalui gambar, grafik, simbol, ataupun kata-kata

sehingga menjadi lebih sederhana dan mudah dipahami. Membiasakan siswa dengan

belajar penemuan, secara tidak langsung juga membiasakan siswa dalam

Page 18: lib.unnes.ac.idlib.unnes.ac.id/22476/1/4301411089-S.pdf · 2015-11-14 · iv MOTTO “Sesungguhnya bersama kesulitan ada kemudahan” (QS. Al-Insyirah: 6) “Maka apabila engkau telah

5

merepresentasikan informasi, data, ataupun pengetahuan untuk menghasilkan suatu

penemuan.

Selain itu, Borthick dan Jones (2000) mengemukakan bahwa metode

penemuan menjelaskan tentang siswa belajar untuk mengenal suatu masalah,

karakteristik dari solusi, mencari informasi yang relevan, membangun stategi untuk

mencari solusi, dan melaksanakan strategi yang dipilih. Dengan kata lain, metode

penemuan juga membiasakan siswa dalam memecahkan masalah. Dengan

membiasakan siswa dalam kegiatan pemecahan masalah, diharapkan kemampuan

dalam menyelesaikan berbagai masalah akan meningkat.

Dari hasil observasi awal juga diketahui bahwa hasil ulangan kimia siswa

kelas XI MIA 1 tahun ajaran 2014/2015 tergolong masih rendah dan belum

memuaskan yakni hanya 47% siswa yang dapat mencapai nilai KKM (≥ 77). Salah

satu cara untuk mengatasi masalah hasil belajar yang rendah tersebut adalah dengan

menggunakan media, yaitu berbasis media komputer. Media pembelajaran

merupakan unsur yang sangat penting dalam kegiatan pembelajaran. Fungsi utama

media pembelajaran adalah sebagai alat bantu dalam mengajar yang dapat

memotivasi siswa dan dapat menarik perhatian siswa. Salah satu program software

yang sedang berkembang saat ini adalah Adobe Flash. Adobe Flash adalah suatu

software (perangkat lunak) yang dapat menampilkan sebuah animasi. Program ini

dapat menampilkan teks, gambar, video, sound, dan animasi, sehingga siswa akan

lebih tertarik dalam mengikuti mata pelajaran kimia. Melalui program software

Adobe Flash ini diharapkan siswa dapat memahami konsep materi larutan penyangga

Page 19: lib.unnes.ac.idlib.unnes.ac.id/22476/1/4301411089-S.pdf · 2015-11-14 · iv MOTTO “Sesungguhnya bersama kesulitan ada kemudahan” (QS. Al-Insyirah: 6) “Maka apabila engkau telah

6

dan hidrolisis dan menyimpulkan konsep tersebut. Jadi siswa akan lebih memahami

materi pelajaran dan hasil belajar akan meningkat.

Dengan menggunakan software Adobe Flash dapat dibuat media

pembelajaran berbasis teknologi multimedia komputer. Kemampuan program Adobe

Flash dalam pembuatan presentasi multimedia mendukung pembuatan animasi

secara langsung, mendukung penyisipan multimedia seperti sound, gambar dan

kemudahan pengoperasiannya, sehingga dalam proses belajar mengajar guru dapat

menampilkan sesuatu yang lebih menarik. Dalam media pembelajaran Flash

tersebut, didalamnya juga berbasis metode pembelajaran penemuan terbimbing

(guided discovery learning). Jadi dalam media tersebut terdapat simulasi kegiatan

praktikum larutan penyangga dan hidrolisis. Namun dalam kegiatan pembelajarannya

siswalah yang mencari data pengamatan, kesimpulan, dan memahami konsep dari

materi larutan penyangga dan hidrolisis dari simulasi praktikum tersebut dan dari

sumber lain, guru hanya bersifat sebagai fasilitator menggunakan media Flash

tersebut. Media pembelajaran Flash ini juga berisi soal-soal yang dalam

pembelajarannya akan dilaksanakan dalam bentuk permainan. Penggunaan simulasi

interaktif membantu siswa memvisualisasikan masalah dan pemecahannya, juga

dapat menumbuhkan sikap positif terhadap kimia. Pemanfaatan multimedia dalam

pembelajaran mendorong siswa untuk belajar proses penemuan (discovery learning

process) (Mulyatun, 2012).

Kegiatan pembelajaran yang dilakukan di SMA Negeri Banyumas selama ini

masih menggunakan metode ceramah dan diskusi, namun belum memanfaatkan

fasilitas seperti LCD dan projektor secara maksimal, serta guru belum pernah

Page 20: lib.unnes.ac.idlib.unnes.ac.id/22476/1/4301411089-S.pdf · 2015-11-14 · iv MOTTO “Sesungguhnya bersama kesulitan ada kemudahan” (QS. Al-Insyirah: 6) “Maka apabila engkau telah

7

menggunakan media dalam menyampaikan materi. Berdasarkan data hasil

wawancara, guru menyetujui apabila peneliti bermaksud mengadakan penelitian

menggunakan media pembelajaran Flash berbasis guided discovery. Guru juga

menyadari bahwa pembelajaran menggunakan media disamping dapat menarik

perhatian siswa, pembelajaran menggunakan media juga dapat memberikan inovisasi

dalam kegiatan pembelajaran sehingga siswa tidak cepat bosan.

Menurut Purwanto et al. (2012), model pembelajaran discovery merupakan

kegiatan pembelajaran yang melibatkan secara maksimal seluruh kemampuan siswa

untuk mencari dan menemukan sesuatu (benda, manusia, atau peristiwa) secara

sistematis, kritis, logis, analitis sehingga mereka dapat merumuskan sendiri

penemuanya dengan penuh percaya diri. Pembelajaran discovery memiliki kelebihan

yaitu menjadikan siswa lebih aktif dalam pembelajaran, siswa dapat memahami

benar konsep yang telah dipelajari, jawaban yang diperoleh akan menimbulkan rasa

puas pada siswa. Sedangkan menurut Yusnawan (2013) metode pembelajaran

dengan penemuan yang dipandu oleh guru (penemuan terbimbing atau guided

discovery) dapat melibatkan suatu dialog interaksi antara siswa dan guru. Tujuan dari

adanya dialog adalah agar guru dan siswa dapat saling mempengaruhi berpikir

masingmasing. Guru dapat membantu siswa dalam berpikir yaitu dengan

memberikan pertanyaan-pertanyaan terfokus yang memungkinkan siswa untuk

memahami dan membangun suatu konsep dan aturan-aturan, sehingga siswa dapat

belajar menemukan sesuatu untuk memecahkan masalah. Metode penemuan

terbimbing (guided discovery) mampu melibatkan siswa secara aktif dalam

Page 21: lib.unnes.ac.idlib.unnes.ac.id/22476/1/4301411089-S.pdf · 2015-11-14 · iv MOTTO “Sesungguhnya bersama kesulitan ada kemudahan” (QS. Al-Insyirah: 6) “Maka apabila engkau telah

8

pembelajaran dan mengurangi kecenderungan guru untuk mendominasi proses

pembelajaran.

Adobe Flash merupakan program animasi berbasis vektor, yang telah banyak

digunakan oleh para animator untuk membuat berbagai animasi. Menurut

Merdekawati et al. (2014), dengan menggunakan software Adobe Flash dapat dibuat

media pembelajaran berbasis multimedia. Kemampuan program Adobe Flash dalam

membuat presentasi multimedia mendukung pembuatan animasi secara langsung

dengan penyisipan sound dan gambar. Adobe Flash merupakan software yang simpel

dan mudah dalam pengoperasian. Kelebihan kemudahan pengoperasian dalam

menggunakan media pembelajaran berbasis Adobe Flash yaitu dengan penggunaan

fungsi tombol-tombol interaktif yang memudahkan kegiatan belajar mengajar sesuai

yang diinginkan.

Berdasarkan uraian diatas, peneliti bermaksud untuk mengadakan penelitian

dengan judul “Pengembangan Media Pembelajaran Flash Berbasis Guided

Discovery pada Materi Larutan Penyangga dan Hidrolisis”.

1.2. Rumusan Masalah

Rumusan masalah dalam penelitian ini sebagai berikut :

1. Apakah produk media pembelajaran Flash berbasis guided discovery pada

materi larutan penyangga dan hidrolisis layak digunakan?

2. Apakah produk media pembelajaran Flash berbasis guided discovery pada

materi larutan penyangga dan hidrolisis efektif digunakan?

Page 22: lib.unnes.ac.idlib.unnes.ac.id/22476/1/4301411089-S.pdf · 2015-11-14 · iv MOTTO “Sesungguhnya bersama kesulitan ada kemudahan” (QS. Al-Insyirah: 6) “Maka apabila engkau telah

9

3. Bagaimanakah tanggapan siswa dan guru terhadap penggunaan media

pembelajaran Flash berbasis guided discovery pada materi larutan penyangga

dan hidrolisis?

1.3. Tujuan Penelitian

Tujuan dari penelitian ini sebagai berikut :

1. Mengetahui kelayakan penggunaan media pembelajaran Flash berbasis

guided discovery pada materi larutan penyangga dan hidrolisis.

2. Mengetahui keefektifan penggunaan media pembelajaran Flash berbasis

guided discovery pada materi larutan penyangga dan hidrolisis.

3. Mengetahui tanggapan siswa dan guru terhadap penggunaan media

pembelajaran Flash berbasis guided discovery pada materi larutan penyangga

dan hidrolisis.

1.4. Manfaat Penelitian

Dari penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat sebagai berikut :

1. Bagi Siswa

a. Dapat mempermudah pemahaman konsep siswa pada materi larutan

penyangga dan hidrolisis.

b. Dapat menjadikan siswa lebih menyukai pelajaran kimia.

c. Dapat meningkatkan peran aktif siswa dalam proses pembelajaran.

2. Bagi Guru

a. Dapat memberikan alternatif model pembelajaran sehingga proses

pembelajaran kimia lebih menarik dan bervariasi.

b. Dapat membantu mengatasi permasalahan pembelajaran yang dihadapi.

Page 23: lib.unnes.ac.idlib.unnes.ac.id/22476/1/4301411089-S.pdf · 2015-11-14 · iv MOTTO “Sesungguhnya bersama kesulitan ada kemudahan” (QS. Al-Insyirah: 6) “Maka apabila engkau telah

10

3. Bagi peneliti

a. Dapat menambah wawasan peneliti

b. Dapat dijadikan sebagai acuan dalam mengembangkan penelitian

berikutnya.

4. Bagi sekolah

Memberikan sumbangan pada sekolah dalam rangka perbaikan kondisi

pembelajaran, sehingga dapat membantu menciptakan panduan pembelajaran

bagi mata pelajaran lain.

Page 24: lib.unnes.ac.idlib.unnes.ac.id/22476/1/4301411089-S.pdf · 2015-11-14 · iv MOTTO “Sesungguhnya bersama kesulitan ada kemudahan” (QS. Al-Insyirah: 6) “Maka apabila engkau telah

11

BAB II

KAJIAN PUSTAKA

2.1. Belajar

Belajar adalah suatu proses perubahan tingkah laku individu melalui interaksi

dengan lingkungan (Hamalik, 2008: 37). Menurut Slameto (2003: 2), belajar ialah

suatu proses usaha yang dilakukan seseorang untuk memperoleh suatu perubahan

tingkah laku yang baru secara keseluruhan, sebagai hasil pengalamannya sendiri

dalam interaksi dengan lingkungan.

Berikut ini adalah definisi belajar menurut pendapat para ahli, diantaranya

adalah sebagai berikut :

1. Menurut Gage dan Berliner dalam Rifa’i & Catharina (2011: 82), belajar

merupakan proses dimana suatu organisme mengubah perilakunya karena hasil

dari pengalaman.

2. Menurut Morgan dalam Saptorini (2011: 3), belajar merupakan perubahan

tingkah laku yang relatif tetap dan terjadi sebagai hasil latihan dan pengalaman.

3. Menurut Slavin dalam Rifa’i & Catharina (2011: 82), belajar merupakan

perubahan individu yang disebabkan oleh pengalaman.

4. Menurut Gagne dalam Rifa’i & Catharina (2011: 82), belajar merupakan

perubahan disposisi atau kecakapan manusia yang berlangsung selama periode

waktu tertentu, dan perubahan perilaku itu tidak berasal dari proses pertumbuhan.

Page 25: lib.unnes.ac.idlib.unnes.ac.id/22476/1/4301411089-S.pdf · 2015-11-14 · iv MOTTO “Sesungguhnya bersama kesulitan ada kemudahan” (QS. Al-Insyirah: 6) “Maka apabila engkau telah

12

Dari beberapa pendapat diatas, dapat disimpulkan bahwa belajar adalah suatu

proses perubahan tingkah laku seseorang yang semula tidak tahu menjadi tahu, tidak

paham menjadi paham, dan tidak mengerti menjadi mengerti yang disebabkan karena

adanya latihan dan pengalaman, dan perubahan perilaku tersebut bersifat relatif

permanen.

2.2. Hasil Belajar

Kamus Besar Bahasa Indonesia (Anonim: 1995) mengartikan hasil belajar

sebagai penguasaan pengetahuan, keterampilan terhadap mata pelajaran yang

dibuktikan melalui hasil tes. Menurut Dimyati & Mudjiono (2006: 3-4), hasil belajar

merupakan hasil dari suatu interaksi tindak belajar dan tindak mengajar. Dari sisi

guru, tindak mengajar diakhiri dengan proses evaluasi hasil belajar. Dari sisi siswa,

hasil belajar merupakan berakhirnya penggal dan puncak proses belajar. Hasil belajar

merupakan perilaku yang diperoleh siswa setelah mengalami aktivitas belajar.

Terjadinya perubahan perilaku tersebut dapat diamati dan diukur dalam bentuk

perubahan pengetahuan siswa sebagai hasil belajar dan proses interaksi dengan

lingkungannya yang diwujudkan melalui pencapaian hasil belajar (Kasmadi & Nia,

2013: 44). Sedangkan menurut Bloom dalam Saptorini (2011: 4), menggolongkan

hasil belajar menjadi 3 ranah, yaitu :

1. Ranah kognitif, berkaitan dengan hasil belajar intelektual yang mencakup enam

tingkatan yakni pengetahuan, pemahaman, penerapan, analisis, sintesis, dan

evaluasi.

2. Ranah afektif, berkaitan dengan minat, sikap, nilai-nilai, penghargaan dan

penyesuaian diri, yang mencakup lima tingkatan yakni menerima, merespon

Page 26: lib.unnes.ac.idlib.unnes.ac.id/22476/1/4301411089-S.pdf · 2015-11-14 · iv MOTTO “Sesungguhnya bersama kesulitan ada kemudahan” (QS. Al-Insyirah: 6) “Maka apabila engkau telah

13

(aktif berpartisipasi), menilai (menerima nilai-nilai dan setia kepada nilai-nilai

tertentu), mengorganisasi (menghubungkan nilai-nilai yang dipercaya) dan

mengamalkan (menjadikan nilai-nilai sebagai bagian dari pola hidup).

3. Ranah psikomotor, berkaitan dengan keterampilan yang mencakup lima tingkatan

yakni peniruan (menirukan gerak), penggunaan (menggunakan konsep untuk

melakukan gerak), ketepatan (melakukan gerak dengan benar), perangkaian

(melakukan beberapa gerakan sekaligus dengan benar), dan naturalisasi

(melakukan gerak secara wajar).

Penilaian hasil belajar yang dilakukan oleh guru memberikan keterangan

tentang hasil belajar anak. Dari ketiga ranah yang telah disebutkan diatas, hasil

belajar diperoleh dengan cara yang berbeda. Ranah kognitif diperoleh melalui tes,

ranah afektif diperoleh melalui pengamatan dengan lembar angket (lembar

observasi), dan ranah psikomotor diperoleh melalui kegiatan praktik di laboratorium

dan kegiatan presentasi.

Faktor-faktor yang mempengaruhi hasil belajar (Saptorini, 2011: 5):

1. Faktor internal, faktor yang berasal dari dalam diri siswa antara lain kemampuan,

motivasi, perhatian, persepsi, ingatan, retensi dan transfer.

2. Faktor Eksternal, faktor yang berasal dari luar siswa antara lain kondisi belajar,

tujuan belajar, dan pemberian umpan balik.

Variabel hasil belajar pada tingkat umum, diklasifikasikan sebagai berikut

(Kasmadi & Nia, 2013: 43-44):

1. Kefektifan pembelajaran diukur dengan tingkat pencapaian pembelajar. Yakni 4

aspek penting yang dapat dipakai untuk memprediksi efektivitas belajar, yaitu (a)

Page 27: lib.unnes.ac.idlib.unnes.ac.id/22476/1/4301411089-S.pdf · 2015-11-14 · iv MOTTO “Sesungguhnya bersama kesulitan ada kemudahan” (QS. Al-Insyirah: 6) “Maka apabila engkau telah

14

kecermatan penguasaan perilaku yang dipelajari, (b) kecepatan unjuk kerja, (c)

tingkat alih belajar, dan (d) tingkat retensi dari apa yang dipelajari.

2. Efisiensi pembelajaran diukur dengan rasio antara keefektifan dengan jumlah

waktu yang dipakai, dan jumlah biaya yang digunakan.

3. Daya tarik pembelajaran, diukur dengan mengamati kecenderungan siswa untuk

senang belajar. Erat kaitannya dengan daya tarik dan kualitas pembelajaran. Oleh

sebab itu, pengukuran siswa belajar dapat dikaitkan dengan proses pembelajaran

itu sendiri.

4. Hasil belajar, secara normatif merupakan hasil penilaian terhadap kegiatan

pembelajaran sebagai tolak ukur tingkat keberhasilan siswa dalam memahami

pembelajaran yang dinyatakan dengan nilai berupa huruf atau angka. Akan tetapi,

secara psikologis menampakkan perubahan perilaku pada siswa. Hamalik lebih

jauh menyatakan bahwa, pendekatan yang disarankan sesuai dengan usaha-usaha

dalam konsep teknologi pendidikan yang mulai digagas akhir-akhir ini adalah

pendekatan acuan kriteria. Pendekatan ini berdasarkan kriteria yang hendak

dicapai oleh siswa sendiri. Pada hakikatnya siswa sendiri yang membuat

kemajuan untuk dirinya. Siswa sendiri yang menemukan usaha-usaha belajarnya,

dan meramalkan hasil belajarnya.

2.3. Media Pembelajaran

Kata “Media” berasal dari bahasa latin yang merupakan bentuk jamak dari

“medium”, secara harfiah berarti perantara atau pengantar. Association for Education

and Communication Technology (AECT), mengartikan kata media sebagai segala

bentuk dan saluran yang dipergunakan untuk proses informasi. National Education

Page 28: lib.unnes.ac.idlib.unnes.ac.id/22476/1/4301411089-S.pdf · 2015-11-14 · iv MOTTO “Sesungguhnya bersama kesulitan ada kemudahan” (QS. Al-Insyirah: 6) “Maka apabila engkau telah

15

Association (NEA) mendefinisikan media sebagai segala benda yang dapat

dimanipulasikan, dilihat, didengar, dibaca atau dibicarakan beserta instrumen yang

dipergunakan untuk kegiatan tersebut (Nurseto, 2011: 20). Sedangkan Heinich et al.

(1982) dalam (Nurseto, 2011: 20) mengartikan istilah media sebagai “the term refer

to anything that carries information between a source and a receiver”.

Perlu dikemukakan pula bahwa kegiatan pembelajaran adalah suatu proses

komunikasi. Dengan kata lain, kegiatan belajar melalui media terjadi bila ada

komunikasi antar penerima pesan (P) dengan sumber (S) lewat media (M) tersebut.

Namun proses komunikasi itu sendiri baru terjadi setelah ada reaksi balik (feedback).

Berdasarkan uraian di atas maka secara singkat dapat dikemukakan bahwa media

pembelajaran itu merupakan wahana penyalur pesan atau informasi belajar (Nurseto,

2011: 20-21).

Media dapat juga berupa film, televisi, diagram, buku cetak, komputer, bahan

ajar, dan sebagainya. Media dapat juga diartikan sebagai sumber pembelajaran,

seperti manusia, benda, atau peristiwa dalam kehidupan sehari-hari yang dapat

menambah pengetahuan dan kemampuan siswa. Media pembelajaran memiliki dua

komponen penting yaitu alat atau hardware dan pesan atau software. Pesan disini

adalah materi pembelajaran yang sesuai dengan topik yang akan dipelajari siswa,

sedangkan alat adalah fasilitas yang mendukung untuk mempresentasikan pesan

tersebut (Rahayu & Lily, 2013: 531).

Ada beberapa prinsip yang harus diperhatikan dalam pemilihan media, di

antarannya: a) Pemilihan media harus sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai, b)

Pemilihan media harus berdasarkan konsep yang jelas, Pemilihan media harus

Page 29: lib.unnes.ac.idlib.unnes.ac.id/22476/1/4301411089-S.pdf · 2015-11-14 · iv MOTTO “Sesungguhnya bersama kesulitan ada kemudahan” (QS. Al-Insyirah: 6) “Maka apabila engkau telah

16

disesuaikan dengan karakteristik pelajar, d) Pemilihan media harus sesuai dengan

gaya belajar, e) Pemilihan media harus sesuai dengan kondisi lingkungan, fasilitas

dan waktu yang tersedia untuk kebutuhan pembelajaran (Hasrul, 2011).

Media pendidikan merupakan dasar yang sangat diperlukan yang bersifat

melengkapi dan merupakan bagian integral demi berhasilnya proses pendidikan dan

usaha pengajaran disekolah atau di lingkungan kelasnya (Hamalik, 1989: 5), karena

dalam proses belajar mengajar media mempunyai arti penting dimana kerumitan

bahan atau materi yang akan disampaikan kepada siswa dapat disederhanakan

dengan bantuan media. Bahkan keabstrakan materi dapat dikonkritkan dengan

adanya media, sehingga anak didik lebih mudah memahami dari pada tanpa

menggunakan media (Djamarah dan Zain, 2002: 136-137).

Seels dan Glasgow (1990) dalam Arsyad (2005: 33) menyatakan bahwa,

berdasarkan perkembangan teknologi media pendidikan terdiri atas: (1) media

tradisional misalnya gambar, slide dan foto, dan (2) media teknologi mutakhir

misalnya media PBK dan CD interaktif. Sedangkan menurut Djamarah dan Zain

(2002: 140-141), berdasarkan bentuknya media dikelompokkan menjadi: (1) media

auditif misalnya tape recorder dan radio, (2) media visual misalnya diagram dan

gambar, serta (3) media audio-visual misalnya film, video, dan animasi. Dalam

kegiatan pembelajaran diperlukan kehadiran media pembelajaran. Guru menyadari

bahwa materi pelajaran yang rumit dan komplek akan semakin sulit dicerna atau

dipahami siswa tanpa bantuan media pembelajaran (Djamarah dan Zain, 2002: 137).

Beberapa kendala seperti jarak, kondisi fisik, tingkat intelektual, atau hambatan

geografis yang biasanya dijumpai dalam pembelajaran, menjadi hilang atau

Page 30: lib.unnes.ac.idlib.unnes.ac.id/22476/1/4301411089-S.pdf · 2015-11-14 · iv MOTTO “Sesungguhnya bersama kesulitan ada kemudahan” (QS. Al-Insyirah: 6) “Maka apabila engkau telah

17

diperkecil pada pembelajaran yang menggunakan media pembelajaran. Kelebihan

penggunaan media dalam pembelajaran antara lain: (1) membantu memperjelas

materi yang disajikan, (2) menyederhanakan materi pelajaran, (3) membantu guru

mengungkapkan materi pelajaran yang tidak dapat disampaikan guru, dan (4)

membuat materi pelajaran yang abstrak menjadi lebih kongkrit (Djamarah dan Zain,

2002: 136).

Menurut Arsyad (2005), aspek dan kriteria penilaian media pembelajaran

adalah sebagai berikut:

a. Aspek Rekayasa Perangkat Lunak

1. Efektif dan efisien dalam pengembangan maupun penggunaan media

pembelajaran.

2. Reliable (handal).

3. Maintainable (dapat dipelihara/dikelola dengan mudah).

4. Usabilitas (mudah digunakan dan sederhana dalam pengoperasiannya).

5. Ketepatan pemilihan jenis aplikasi/software/tool untuk pengembangan.

6. Kompatibilitas (media pembelajaran dapat diinstalasi/dijalankan di berbagai

hardware dan software yang ada).

7. Pemaketan program media pembelajaran terpadu dan mudah dalam eksekusi.

8. Dokumentasi program media pembelajaran yang lengkap meliputi: petunjuk

instalasi (jelas, singkat, lengkap), trouble shooting (jelas, terstruktur, dan

antisipatif), dan desain program (jelas, menggambarkan alur kerja program).

9. Reusable (sebagian atau seluruh program media pembelajaran dapat

dimanfaatkan kembali untuk mengembangkan media pembelajaran lain).

Page 31: lib.unnes.ac.idlib.unnes.ac.id/22476/1/4301411089-S.pdf · 2015-11-14 · iv MOTTO “Sesungguhnya bersama kesulitan ada kemudahan” (QS. Al-Insyirah: 6) “Maka apabila engkau telah

18

b. Aspek Desain Pembelajaran

1. Kejelasan tujuan pembelajaran (rumusan dan realistis).

2. Relevansi tujuan pembelajaran dengan SK/KD/Kurikulum.

3. Cakupan dan kedalaman tujuan pembelajaran.

4. Ketepatan penggunaan strategi pembelajaran.

5. Interaktivitas.

6. Pemberian motivasi belajar.

7. Kontekstualitas dan aktualitas.

8. Kelengkapan dan kualitas bahan bantuan belajar.

9. Kesesuaian materi dengan tujuan pembelajaran.

10. Kedalaman materi.

11. Kemudahan untuk dipahami.

12. Sistematis, runut dan alur logika jelas.

13. Kejelasan uraian, pembahasan, contoh, simulasi, dan latihan.

14. Konsistensi evaluasi dengan tujuan pembelajaran.

15. Ketepatan dan ketetapan alat evaluasi.

c. Aspek Komunikasi Visual

1. Komunikatif: sesuai dengan pesan dan dapat diterima/sejalan dengan

keinginan sasaran.

2. Kreatif dalam ide berikut penuangan gagasan.

3. Sederhana dan memikat.

4. Audio (narasi, sound effect, backsound, dan musik).

5. Visual (layout design, typography, dan warna).

Page 32: lib.unnes.ac.idlib.unnes.ac.id/22476/1/4301411089-S.pdf · 2015-11-14 · iv MOTTO “Sesungguhnya bersama kesulitan ada kemudahan” (QS. Al-Insyirah: 6) “Maka apabila engkau telah

19

6. Media bergerak (animasi dan movie).

7. Layout Interactive (ikon navigasi).

2.4. Pembelajaran Kimia dengan Komputer

Media pembelajaran yang mengikuti perkembangan IPTEK saat ini adalah

media pembelajaran berbantuan komputer. Media komputer dimanfaatkan dalam

pembelajaran karena memberikan keuntungan-keuntungan yang tidak dimiliki oleh

media pembelajaran lainnya (Padmanthara, 2007: 130-131).

Komputer awalnya digunakan amat terbatas, hanya untuk keperluan

menghitung dalam kegiatan administrasi saja, tetapi sekarang aplikasi komputer

tidak lagi hanya digunakan sebagai sarana komputasi dan pengolahan kata (word

processor) tetapi juga sangat memungkinkan sebagai sarana belajar untuk keperluan

pembelajaran. Kecenderungan menggunakan media komputer dalam bidang

pendidikan sudah mulai tampak sekitar pada tahun 1970-an (Rusman, 2012).

Kini pemanfaatan teknologi komputer telah banyak memberikan kontribusi

terhadap proses pembelajaran salah satunya dengan mempermudah dan memperjelas

materi yang begitu beragam dan memberikan contoh yang konkrit, dalam arti lain

computer dapat didayagunakan sebagai media pembelajaran. Penggunaan komputer

dalam pembelajaran memungkinkan berlangsungnya proses pembelajaran secara

individual (individual learning) dengan menumbuhkan kemandirian dalam proses

belajarnya sehingga siswa akan mengalami proses yang jauh lebih bermakna

dibandingkan dengan pembelajaran konvensional (Rusman, 2012).

Komputer merupakan alat yang bisa dimanfaatkan sebagaimana media utama

dalam belajar mengajar. Hal ini karena berbagai macam kemampuan yang

Page 33: lib.unnes.ac.idlib.unnes.ac.id/22476/1/4301411089-S.pdf · 2015-11-14 · iv MOTTO “Sesungguhnya bersama kesulitan ada kemudahan” (QS. Al-Insyirah: 6) “Maka apabila engkau telah

20

dimilikinya diantaranya memiliki respon yang cepat secara virtual terhadap masukan

yang diberikan pemakai (user), mempunyai kapasitas untuk menyimpan dan

memanipulasi informasi, dan dapat digunakan secara luas sebagai alat dalam

kegiatan belajar mengajar. Sehingga dapat digunakan secara maksimal dalam disiplin

ilmu kimia yang sebagian besar bahasan mengenai kimia banyak hal yang bersifat

abstrak (Yudistira, 2011).

Penggunaan komputer sebagai media pengajaran dikenal dengan nama

pengajaran berbantuan komputer (PBK). PBK merupakan pembelajaran yang

memfungsikan software atau perangkat lunak komputer sebagai media bagi siswa

untuk berinteraksi dengan komputer dalam aktivitas pembelajaran baik di kelas atau

di rumah (Padmanthara, 2007: 131). Interaksi tersebut bisa juga terjadi antara siswa,

komputer dan media lainnya seperti buku teks, diagram, dan alat percobaan.

Keuntungan PBK yakni: 1) melibatkan siswa secara aktif sehingga melancarkan

pembelajaran bila dilaksanakan secara tertib, 2) memberi peluang bagi siswa baik

lamban maupun cepat untuk menguasai ilmu pengetahuan, 3) berfungsi dalam

penguatan (reinforcement) sehingga menciptakan pembelajaran yang efektif, (4)

dapat ditampilkan dengan segera secara sistimatis, dan 5) berfungsi dalam remedial

bagi siswa yang belum mencapai prestasi yang diinginkan (Padmanthara, 2007: 132).

2.5. Adobe Flash

Sejak diakui oleh perusahaan raksasa Adobe, maka software multimedia

Macromedia Flash berubah nama menjadi Adobe Flash. Akuisisi ini pun bisa jadi

merupakan pertanda bahwa prospek pembuatan animasi menggunakan Flash akan

semakin berkembang (Hidayatullah et al., 2011:18).

Page 34: lib.unnes.ac.idlib.unnes.ac.id/22476/1/4301411089-S.pdf · 2015-11-14 · iv MOTTO “Sesungguhnya bersama kesulitan ada kemudahan” (QS. Al-Insyirah: 6) “Maka apabila engkau telah

21

Flash sudah dipakai luas sejak puluhan tahun yang lalu. Sebagian kalangan

menggunakannya untuk membuat animasi untuk halaman website, profil perusahaan,

cd interaktif, game dan lain-lain. Sekarang mulai berkembang penggunaan flash

untuk pembuatan game di mobile device seperti hand phone, PDA, dll (Hidayatullah

dkk, 2011:18).

Setiap software memiliki kelebihan dan kekurangan. Adobe Photoshop

memiliki fitur untuk menggambar yang luar biasa, tetapi tidak bisa menganimasikan.

Adobe After Effect memiliki kemampuan animasi yang luar biasa, tapi tidak untuk

menggambar objek. Objek-objek yang digunakan dalam Adobe After Effect adalah

import dari output software lain. Software 3D Studio Max jauh lebih dahsyat, bisa

menggambar objek 3 dimensi dan menganimasikannya. Namun, perlu tenaga ekstra

untuk mempelajarinya karena saking banyak fiturnya. Nah, Flash sepertinya berada

pada posisi moderat di antara software-software terkenal tersebut. Selain memiliki

kemampuan untuk menggambar, Flash juga bisa sekaligus menganimasikannya.

Memang efek-efek gambarnya tidak secanggih dan seberagam Adobe Photoshop,

tapi sudah cukup untuk menggambar objek agar terlihat cantik dan artistik

(Hidayatullah dkk, 2011:18).

Adobe Flash merupakan program animasi berbasis vektor, yang telah banyak

digunakan oleh para animator untuk membuat berbagai animasi. Adobe flash CS3

(dahulu bernama macromedia flash) adalah hasil akuisi dilakukan oleh Adobe oleh

macromedia yang salah satu perangkat lunak komputer yang merupakan produk

unggulan adobe sistems. Adobe flash memiliki kemampuan untuk membuat animasi

mulai dari yang sederhana hingga kompleks. Adobe flash dapat menggabungkan

Page 35: lib.unnes.ac.idlib.unnes.ac.id/22476/1/4301411089-S.pdf · 2015-11-14 · iv MOTTO “Sesungguhnya bersama kesulitan ada kemudahan” (QS. Al-Insyirah: 6) “Maka apabila engkau telah

22

gambar, suara, dan video ke dalam animasi yang dibuat. Berkas yang dihasilkan dari

perangkat lunak ini mempunyai file extension .fla. file ini kemudian dapat

dipublikasikan sehingga dihasilkan file .swf. file .swf inilah yang menjadi file final

berisi animasi. File .swf harus dimainkan menggunakan softwere khusus, salah

satunya flash player yang sudah terintegrasi pada saat instalasi program adobe flash

CS3 (Hasrul, 2011).

Pramono A. (2005) dalam Hasrul (2011) menyatakan bahwa Adobe Flash

CS3 adalah satu software dari perusahaan adobe, Inc. yang banyak diminati oleh

kebanyakan orang karena kehandalannya yang mampu mengerjakan segala hal yang

berkaitan untuk pembuatan film kartun, banner iklan, web site, presentasi, game, dan

lain sebagainya. Selain itu flash juga dapat dikombinasikan dengan program yang

lain, misalnya grafis seperti AutoCAD, Photoshop, Camtasia dan lain sebagainya.

Selain itu flash juga dapat dikombinasikan dengan bahasa pemrograman, seperti

ASP, PHP, dan sebagainya.

Adobe Flash dapat digunakan untuk membuat media pembelajaran interaktif

secara efektif dan efisien serta mudah diakses oleh siswa, sebab dunia pendidikan

dituntut untuk selalu berkembang secara cepat mengikuti perkembangan ilmu dan

teknologi. Dengan menggunakan software Adobe Flash dapat dibuat media

pembelajaran berbasis multimedia. Kemampuan program Adobe Flash dalam

membuat presentasi multimedia mendukung pembuatan animasi secara langsung

dengan penyisipan sound dan gambar. Adobe Flash merupakan software yang simpel

dan mudah dalam pengoperasian. Kelebihan kemudahan pengoperasian dalam

penggunaan media pembelajaran berbasis Adobe Flash yaitu dengan penggunan

Page 36: lib.unnes.ac.idlib.unnes.ac.id/22476/1/4301411089-S.pdf · 2015-11-14 · iv MOTTO “Sesungguhnya bersama kesulitan ada kemudahan” (QS. Al-Insyirah: 6) “Maka apabila engkau telah

23

fungsi tombol-tombol interaktif yang memudahkan kegiatan belajar mengajar sesuai

yang diinginkan (Merdekawati et al., 2014).

2.6. Discovery dan Guided Discovery

Metode pembelajaran discovery (penemuan) adalah metode mengajar yang

mengatur pengajaran sedemikian rupa sehingga anak memperoleh pengetahuan yang

sebelumnya belum diketahuinya itu tidak melalui pemberitahuan, sebagian atau

seluruhnya ditemukan sendiri. Dalam pembelajaran discovery (penemuan) kegiatan

atau pembelajaran yang dirancang sedemikian rupa sehingga siswa dapat

menemukan konsep-konsep dan prinsip-prinsip melalui proses mentalnya sendiri.

Dalam menemukan konsep, siswa melakukan pengamatan, menggolongkan,

membuat dugaan, menjelaskan, menarik kesimpulan dan sebagainya untuk

menemukan beberapa konsep atau prinsip (Balım, 2009).

Metode discovery diartikan sebagai prosedur mengajar yang mementingkan

pengajaran perseorang, memanipulasi objek sebelum sampai pada generalisasi.

Sedangkan Bruner menyatakan bahwa anak harus berperan aktif didalam belajar.

Lebih lanjut dinyatakan, aktivitas itu perlu dilaksanakan melalui suatu cara yang

disebut discovery. Discovery yang dilaksanakan siswa dalam proses belajarnya,

diarahkan untuk menemukan suatu konsep atau prinsip.

Discovery ialah proses mental dimana siswa mampu mengasimilasikan suatu

konsep atau prinsip. Proses mental yang dimaksud antara lain: mengamati, mencerna,

mengerti, menggolong-golongkan, membuat dugaan, menjelaskan, mengukur,

membuat kesimpulan dan sebagainya. Dengan teknik ini siswa dibiarkan

menemukan sendiri atau mengalami proses mental sendiri, guru hanya membimbing

Page 37: lib.unnes.ac.idlib.unnes.ac.id/22476/1/4301411089-S.pdf · 2015-11-14 · iv MOTTO “Sesungguhnya bersama kesulitan ada kemudahan” (QS. Al-Insyirah: 6) “Maka apabila engkau telah

24

dan memberikan intruksi. Dengan demikian pembelajaran discovery ialah suatu

pembelajaran yang melibatkan siswa dalam proses kegiatan mental melalui tukar

pendapat, dengan berdiskusi, membaca sendiri dan mencoba sendiri, agar anak dapat

belajar sendiri. Dengan kata lain, pembelajaran kimia dengan metode discovery

adalah pengajaran kimia yang dirancang sedemikian rupa dari pengetahuan awal

siswa sebelum ia melibatkan proses mentalnya sehingga siswa dapat menemukan

konsep-konsep maupun prinsip-prinsip melalui proses mentalnya sendiri. Jadi,

apabila pembelajaran discovery ini dilaksanakan, diharapkan dapat mendorong siswa

untuk memecahkan masalah serta berpikir lebih kreatif dalam kegiatan belajarnya

sehingga siswa pun berperan dalam mengasimilasikan suatu konsep diharapkan tidak

lagi hanya menerima transfer ilmu dari guru melainkan dapat membangun sendiri

struktur kognitifnya (Hilmina, 2011).

Metode pembelajaran discovery merupakan suatu metode pengajaran yang

menitikberatkan pada aktifitas siswa dalam belajar. Dalam proses pembelajaran

dengan metode ini, guru hanya bertindak sebagai pembimbing dan fasilitator yang

mengarahkan siswa untuk menemukan konsep, dalil, prosedur, algoritma dan

semacamnya.

Tiga ciri utama belajar menemukan yaitu: (1) mengeksplorasi dan

memecahkan masalah untuk menciptakan, menggabungkan dan menggeneralisasi

pengetahuan; (2) berpusat pada siswa; (3) kegiatan untuk menggabungkan

pengetahuan baru dan pengetahuan yang sudah ada.

Metode pembelajaran dengan penemuan yang dipandu oleh guru (penemuan

terbimbing atau guided discovery) dapat melibatkan suatu dialog/interaksi antara

Page 38: lib.unnes.ac.idlib.unnes.ac.id/22476/1/4301411089-S.pdf · 2015-11-14 · iv MOTTO “Sesungguhnya bersama kesulitan ada kemudahan” (QS. Al-Insyirah: 6) “Maka apabila engkau telah

25

siswa dan guru. Dalam pelaksanaanya, siswa diarahkan untuk mencari kesimpulan

yang diinginkan melalui suatu urutan pertanyaan yang diatur oleh guru. Tujuan dari

adanya dialog adalah agar guru dan siswa dapat saling mempengaruhi berpikir

masingmasing. Guru dapat membantu siswa dalam berpikir yaitu dengan

memberikan pertanyaan-pertanyaan terfokus yang memungkinkan siswa untuk

memahami dan membangun suatu konsep dan aturan-aturan, sehingga siswa dapat

belajar menemukan sesuatu untuk memecahkan masalah. Metode penemuan

terbimbing mendorong siswa untuk berfikir sendiri sehingga dapat menemukan

prinsip umum berdasarkan bahan atau data yang telah disediakan guru. Metode

penemuan terbimbing mampu melibatkan siswa secara aktif dalam pembelajaran dan

mengurangi kecenderungan guru untuk mendominasi proses pembelajaran

(Yusnawan, 2013).

Sutrisno dalam Yusnawan (2013) mengemukakan bahwa pembelajaran

dengan penemuan terbimbing memberikan kesempatan pada siswa untuk menyusun,

memproses, mengorganisir suatu data yang diberikan guru. Melalui proses penemuan

ini, siswa dituntut untuk menggunakan ide dan pemahaman yang telah dimiliki untuk

menemukan sesuatu yang baru, sehingga pemahaman konsep matematis siswa dapat

meningkat. Dengan demikian, pembelajaran dengan metode penemuan terbimbing

memungkinkan siswa memahami apa yang dipelajari dengan baik.

Menurut Hamalik dalam Yusnawan (2013) metode penemuan terbimbing

adalah suatu prosedur mengajar yang menitikberatkan studi individual, manipulasi

objek-objek, dan eksperimentasi oleh siswa sebelum membuat generalisasi sampai

siswa menyadari suatu konsep. Siswa melakukan discovery (penemuan), sedangkan

Page 39: lib.unnes.ac.idlib.unnes.ac.id/22476/1/4301411089-S.pdf · 2015-11-14 · iv MOTTO “Sesungguhnya bersama kesulitan ada kemudahan” (QS. Al-Insyirah: 6) “Maka apabila engkau telah

26

guru membimbing mereka ke arah yang tepat atau benar. Bimbingan dimaksudkan

agar penemuan yang dilakukan siswa terarah. Bimbingan diberikan melalui

serangkaian pertanyaan. Bimbingan yang dilakukan guru tergantung pada

kemampuan siswa dan materi yang sedang dipelajari.

Guided discovery melibatkan peserta didik dalam kegiatan eksperimen

sederhana (terstruktur atau tidak terstruktur). Pendekatan demonstrasi yang berpusat

pada siswa melibatkan peserta didik dalam menampilkan atau memamerkan benda

atau peralatan dengan maksud untuk menunjukkan kepada mereka penggunaan yang

benar atau menunjukkan prosedur eksperimental (Udo, 2010).

Tabel 2.1 Sintaks pembelajaran guided discovery (Hermawan, 2013)

Fase-fase Kegiatan Pembelajaran

1. Motivasi (motivation) Guru menjelaskan tujuan pembelajaran serta

menyiapkan siswa untuk belajar.

2. Pengumpulan data

(data collection)

Siswa mengumpulkan informasi dengan melakukan

observasi sesuai materi yang sedang diajarkan dan

guru membantu mengarahkan siswa untuk

mendapatkan informasi yang membantu proses

penemuannya.

3. Pemrosesan data

(data processing)

Guru membimbing siswa berfikir tentang proses

penemuan dan menghubungkan dengan pelajaran lain

berdasrkan informasi yang diperoleh melalui

observasi.

4. Kegiatan penutup

(clousure)

Guru membimbing siswa membuat kesimpulan.

5. Penilaian (appraisal) Guru mereview pemahaman siswa dan bersama siswa

menyimpulkan materi.

2.7. Langkah-langkah Pengembangan Media Pembelajaran

Secara garis besar kegiatan pengembangan media pembelajaran terdiri atas

tiga langkah besar yang harus dilalui, yaitu kegiatan perencanaan, produksi dan

penilaian. Sementara itu, dalam rangka melakukan desain atau rancangan

pengembangan program media. Sadiman et.al (2011), memberikan urutan langkah-

Page 40: lib.unnes.ac.idlib.unnes.ac.id/22476/1/4301411089-S.pdf · 2015-11-14 · iv MOTTO “Sesungguhnya bersama kesulitan ada kemudahan” (QS. Al-Insyirah: 6) “Maka apabila engkau telah

27

langkah yang harus diambil dalam pengembangan program media menjadi 6 (enam)

langkah sebagai berikut:

1. Menganalisis keperluan dan karakteristik siswa. Program dibuat sebelumnya

harus meneliti secara seksama pengetahuan awal maupun pengetahuan prasarat

yang dimiliki dan tingkat kebutuhan siswa yang menjadi sasaran program yang

dibuat. Penelitian ini biasanya menggunakan perangkat tes. Bila tes tidak dapat

dilakukan karena faktor-faktor pengetahuan siswa, maka pembuat program harus

dapat membuat asumsi-asumsi mengenai kemempuan dan ketrampilan siswa.

2. Merumuskan tujuan intruksional dan operasional. Pembuatan tujuan dapat

memberi arah kepada tindakan yang dilakukan, termasuk penyesuaian

penggunaan media yang digunakan sehingga dapat sinergi antara tujuan yang

ingin dicapai dan penggunaan model dan macam media yang digunakan.

3. Merumuskan butir-butir materi secara terinci. Setelah tujuan intruksional jelas,

kita harus memikirkan bagaimana caranya agar siswa memiliki kemampuan dan

ketrampilan. Untuk mengembangkannya tujuan yang telah dirumuskan dianalisis

lebih lanjut. Demikian pula cara pengembangan bahan yang harus dipelajari

siswa. Setelah daftar pokok pelajaran diperoleh, selanjutnya mengorganisasikan

urutan penyajian yang logis, dari yang sederhana sampai kepada hal yang rumit,

dari yang kongkrit kepada yang abstrak.

4. Mengembangkan alat pengukur keberhasilan. Alat pengukur keberhasilan siswa

ini perlu dirancang secara seksama sebelum kegiatan pembelajaran

dilaksanakan, bisa berupa tes, penugasan atau daftar cek perilaku. Sebaiknya

Page 41: lib.unnes.ac.idlib.unnes.ac.id/22476/1/4301411089-S.pdf · 2015-11-14 · iv MOTTO “Sesungguhnya bersama kesulitan ada kemudahan” (QS. Al-Insyirah: 6) “Maka apabila engkau telah

28

dalam tes tersebut harus tercakup semua kemampuan dan ketrampilan yang

dimuat dalam tujuan intruksional yang dibuat.

5. Menulis naskah media/ menyusun media yang digunakan. Setelah penyusunan

tujuan pembelajaran dilaksanakan penyusunan media yang digunakan sesuai

dengan tujuan yang akan dicapai tersebut. Penyusunan dan pembuatan media

pembelajaran dengaan langkah-langkah dan tahapan-tahapan yang tersusun

secara sistematis ini harus sinergi dengan tujuan dan sesuai dengan tingkat

pemahaman serta ketrampilan siswa. Sehingga fungsi media benar-benar dapat

menjadi alat untuk mempernudah dalam pemahaman siswa terhadap materi yang

diberikan dan bukan sebaliknya justru menjadi mempersulit tingkat pemahaman

siswa.

6. Mengadakan test dan revisi. Setelah media pembelajaran dibuat tujuan,

pembuatan narasi, proses editing dan diuji coba langkah yang tidak kalah

pentingnya adalah evaluasi penggunaan media dalam proses intruksional.

Sehingga dapat mengetahui tingkat kelemahan dan kelebihan media yang

digunakan. Langkah selanjutnya yaitu melakukan test dan revisi, manfaatnya

kita bisa mengetahui tingkat efektifitas proses intruksional dan media yang

digunakan serta problematika yang dihadapi.

2.8. Larutan Penyangga

2.8.1. Sifat Larutan Penyangga

Larutan penyangga adalah larutan yang dapat mempertahankan nilai pH. pH

larutan penyangga relatif tetap (hanya berubah sedikit) meski ditambah sedikit asam

atau sedikit basa atau jika diencerkan.

Page 42: lib.unnes.ac.idlib.unnes.ac.id/22476/1/4301411089-S.pdf · 2015-11-14 · iv MOTTO “Sesungguhnya bersama kesulitan ada kemudahan” (QS. Al-Insyirah: 6) “Maka apabila engkau telah

29

2.8.2. Komponen Larutan Penyangga

Larutan penyangga dapat dibedakan atas larutan penyangga asam dan larutan

penyangga basa. Larutan penyangga asam mempertahankan pH pada daerah asam

(pH < 7), sedangkan larutan penyangga basa mempertahankan pH pada daerah basa

(pH > 7).

2.8.2.1. Larutan Penyangga Asam

Larutan penyangga asam mengandung suatu asam lemah (HA) dan basa

konjugasinya (ion A-). Larutan seperti itu dapat dibuat dengan berbagai cara,

misalnya:

1. Mencampurkan asam lemah (HA) dengan garamnya (LA, garam LA

menghasilkan ion A- yang merupakan basa konjugasi dari asam HA).

2. Mencampurkan suatu asam lemah dengan suatu basa kuat di mana asam lemah

dicampurkan dalam jumlah berlebih. Campuran akan menghasilkan garam yang

mengandung basa konjugasi dan asam lemah yang bersangkutan.

2.8.2.2. Larutan Penyangga Basa

Larutan penyangga basa mengandung suatu basa lemah (B) dan asam

konjugasinya (BH+). Larutan penyangga basa dapat dibuat dengan cara yang serupa

dengan pembuatan larutan penyangga asam.

1. Mencampurkan suatu basa lemah dengan garamnya.

2. Mencampurkan suatu basa lemah dengan suatu asam kuat di mana basa lemahnya

dicampurkan berlebih.

2.8.3. Cara Kerja Larutan Penyangga

2.8.3.1. Larutan Penyangga Asam

Page 43: lib.unnes.ac.idlib.unnes.ac.id/22476/1/4301411089-S.pdf · 2015-11-14 · iv MOTTO “Sesungguhnya bersama kesulitan ada kemudahan” (QS. Al-Insyirah: 6) “Maka apabila engkau telah

30

Contoh:

Larutan penyangga yang mengandung CH3COOH dan CH3COO-.

Dalam larutan tersebut terdapat kesetimbangan:

CH3COOH(aq) ⇄ CH3COO-(aq) + H

+(aq)

Pada penambahan asam:

Penambahan asam (H+) akan menggeser kesetimbangan ke kiri. Ion H

+ yang

ditambahkan akan bereaksi dengan ion CH3COO- membentuk molekul CH3COOH.

CH3COO-(aq) + H

+(aq) CH3COOH(aq)

Pada penambahan basa:

Jika yang ditambahkan adalah suatu basa, maka ion OH- dari basa itu akan

bereaksi dengan ion H+ membentuk air. Hal ini akan menyebabkan kesetimbangan

bergeser ke kanan sehingga konsentrasi ion H+ dapat dipertahankan. Jadi,

penambahan basa menyebabkan berkurangnya komponen asam (dalam hal ini

CH3COOH), bukannya ion H+. Basa yang ditambahkan itu praktis bereaksi dengan

asam CH3COOH membentuk ion CH3COO- dan air.

CH3COOH(aq) + OH-(aq) CH3COO

-(aq) + H2O(l)

2.8.3.2. Larutan Penyangga Basa

Contoh:

Larutan penyangga yang mengandung NH3 dan NH4+.

Dalam larutan tersebut terdapat kesetimbangan :

NH3(aq) + H2O(l) ⇄ NH4+

(aq) + OH-(aq)

Pada penambahan asam:

Page 44: lib.unnes.ac.idlib.unnes.ac.id/22476/1/4301411089-S.pdf · 2015-11-14 · iv MOTTO “Sesungguhnya bersama kesulitan ada kemudahan” (QS. Al-Insyirah: 6) “Maka apabila engkau telah

31

Jika ke dalam larutan ditambahkan suatu asam, maka ion H+ dari asam itu

akan mengikat ion OH-. Hal itu menyebabkan kesetimbangan bergeser ke kanan,

sehingga konsentrasi ion OH- dapat dipertahankan. Jadi, penambahan asam

menyebabkan berkurangnya komponen basa (dalam hal ini NH3), bukannya ion OH-.

Asam yang ditambahkan itu bereaksi dengan basa NH3 membentuk ion NH4+.

NH3(aq) + H+

(aq) NH4+

(aq)

Pada penambahan basa:

Jika yang ditambahkan adalah suatu basa, maka kesetimbangan akan bergeser

ke kiri, sehingga konsentrasi ion OH- dapat dipertahankan. Basa yang ditambahkan

itu bereaksi dengan komponen asam (dalam hal ini ion NH4+), membentuk

komponen basa (yaitu NH3) dan air.

NH4+

(aq) + OH-(aq) NH3(aq) + H2O(l)

2.8.4. Menghitung pH Larutan Penyangga

2.8.4.1. Larutan Penyangga Asam

Marilah kita perhatikan larutan penyangga yang terdiri atas CH3COOH

dengan NaCH3COO. Asam asetat mengion sebagian menurut reaksi kesetimbangan

(Persamaan 1), sedangkan natrium asetat mengion sempurna (Persamaan 2). Misal

jumlah CH3COOH yang dilarutkan = a mol dan jumlah yang mengion = x mol, maka

susunan kesetimbangan dapat dirinci sebagai berikut:

CH3COOH(aq) ⇄ CH3COO-(aq) + H

+(aq) (1)

Awal : a mol - -

Reaksi : -x mol +x mol +x mol

Setimbang : a-x mol x mol x mol

Page 45: lib.unnes.ac.idlib.unnes.ac.id/22476/1/4301411089-S.pdf · 2015-11-14 · iv MOTTO “Sesungguhnya bersama kesulitan ada kemudahan” (QS. Al-Insyirah: 6) “Maka apabila engkau telah

32

Meskipun jumlah mol NaCH3COO yang dilarutkan = g mol. Dalam larutan

garam ini mengion sempurna membentuk g mol ion Na+ dan g mol ion CH3COO

-.

NaCH3COO(aq) CH3COO-(aq) + Na

+(aq) (2)

Awal : g mol - -

Reaksi : -g mol +g mol +g mol

Akhir : - mol g mol g mol

Tetapan ionisasi asam asetat, sesuai dengan Persamaan 1 adalah:

Ka = [ ][ ]

[ ] (3)

Maka, konsentrasi ion H+ dalam larutan akan ditentukan oleh persamaan

berikut:

[H+] = Ka x

[ ]

[ ] (4)

Jumlah ion CH3COO- dalam larutan = (x + g), sedangkan jumlah CH3COOH

= (a - x) mmol. Oleh karena dalam larutan terdapat banyak ion CH3COO-, yaitu yang

berasal dari NaCH3COO, maka kesetimbangan (1) akan terdesak ke kiri, sehingga

jumlah mol CH3COOH dalam larutan dapat dianggap tetap a mol (a – x = a; jumlah

mol CH3COOH mengion diabaikan). Dengan alasan yang sama, jumlah mol ion

CH3COO- dalam larutan dapat dianggap = g mol (g + x = g; CH3COO

- yang berasal

dari Persamaan 1 diabaikan). Dengan asumsi-asumsi tersebut, Persamaan 4 dapat

ditulis sebagai berikut:

[H+] = Ka x

(V = volum larutan)

atau

[H+] = Ka x

(5)

Page 46: lib.unnes.ac.idlib.unnes.ac.id/22476/1/4301411089-S.pdf · 2015-11-14 · iv MOTTO “Sesungguhnya bersama kesulitan ada kemudahan” (QS. Al-Insyirah: 6) “Maka apabila engkau telah

33

pH = - log (Ka x

)

= - log Ka – log

atau

pH = pKa – log

(6)

dengan:

Ka = tetapan ionisasi asam lemah

a = jumlah mol asam lemah

g = jumlah mol basa konjugasi

2.8.4.2. Larutan Penyangga Basa

Marilah kita perhatikan larutan penyangga yang mengandung NH3 dan

NH4Cl. Dalam larutan, NH3 mengion menurut reaksi kesetimbangan, sedangkan

NH4Cl mengion sempurna.

NH3(aq) + H2O(l) ⇄ NH4+

(aq) + OH-(aq)

NH4Cl(aq) NH4+

(aq) + Cl-(aq)

Sama halnya dengan penurunan Persamaan 5, maka untuk larutan penyangga

dari basa lemah dan asam konjugasinya berlaku rumus berikut:

[OH-] = Kb x

dan

pOH = pKb – log

dengan:

Kb = tetapan ionisasi basa lemah

b = jumlah mol basa lemah

Page 47: lib.unnes.ac.idlib.unnes.ac.id/22476/1/4301411089-S.pdf · 2015-11-14 · iv MOTTO “Sesungguhnya bersama kesulitan ada kemudahan” (QS. Al-Insyirah: 6) “Maka apabila engkau telah

34

g = jumlah mol asam konjugasi

2.8.5. Fungsi Larutan Penyangga

Larutan penyangga berperan penting dalam cairan tubuh dan dalam berbagai

proses yang menuntut trayek/ rentang pH yang serupa.

(Purba, 2006: 234-244)

2.9. Hidrolisis Garam

Reaksi asam dengan basa membentuk garam disebut reaksi penetralan

(Purba, 2006: 252). Akan tetapi, reaksi penetralan tidaklah berarti membuat larutan

garam menjadi netral. Sabun merupakan contoh garam yang bersifat basa.

2.9.1. Sifat Larutan Garam

Sifat larutan garam bergantung pada kekuatan relatif asam-basa penyusunnya.

1. Garam dari asam kuat dan basa kuat bersifat netral.

2. Garam dari asam kuat dan basa lemah bersifat asam.

3. Garam dari asam lemah dan basa kuat bersifat basa.

4. Garam dari asam lemah dan basa lemah bergantung pada harga tetapan ionisasi

dan ionisasi basanya (Ka dan Kb).

a. Ka > Kb : bersifat asam

b. Ka < Kb : bersifat basa

c. Ka = Kb : bersifat netral

(Purba, 2006: 252-253)

2.9.2. Konsep Hidrolisis

Sifat larutan garam dapat dijelaskan dengan konsep hidrolisis. Hidrolisis

merupakan istilah yang umum digunakan untuk reaksi zat dengan air (hidrolisis

Page 48: lib.unnes.ac.idlib.unnes.ac.id/22476/1/4301411089-S.pdf · 2015-11-14 · iv MOTTO “Sesungguhnya bersama kesulitan ada kemudahan” (QS. Al-Insyirah: 6) “Maka apabila engkau telah

35

berasal dari kata hydro yang berarti air dan lysis yang berarti peruraian). Menurut

konsep ini, komponen garam (kation atau anion) yang berasal dari asam lemah atau

basa lemah bereaksi dengan air (terhidrolisis). Hidrolisis kation menghasilkan ion

H3O+ (=H

+), sedangkan hidrolisis anion menghasilkan ion OH

-.

2.9.2.1. Garam dari Asam Kuat dan Basa Kuat

Garam yang terbentuk dari asam kuat dan basa kuat tidak terhidrolisis.

Contoh:

Natrium klorida (NaCl) terdiri dari kation Na+ dan anion Cl

-. Baik ion Na

+

maupun Cl- berasal dari elektrolit kuat, sehingga keduanya tidak mengalami

hidrolisis.

NaCl(aq) Na+

(aq) + Cl-(aq)

Na+

(aq) + H2O(l) (tidak ada reaksi)

Cl-(aq) + H2O(l) (tidak ada reaksi)

Jadi NaCl tidak mengubah perbandingan konsentrasi ion H+ dan OH- dalam

air, dengan kata lain, larutan NaCl bersifat netral.

2.9.2.2. Garam dari Basa Kuat dan Asam Lemah

Garam yang terbentuk dari asam lemah dan basa kuat mengalami hidrolisis

parsial, yaitu hidrolisis anion.

Contoh:

Natrium asetat terdiri dari kation Na+ dan anion CH3COO

-. Ion Na

+ berasal

dari basa kuat (NaOH), sehingga tidak bereaksi dengan air. Ion CH3COO- berasal

dari asam lemah (CH3COOH), sehingga bereaksi dengan air. Jadi, NaCH3COO

terhidrolisis sebagian (parsial), yaitu hidrolisis anion CH3COO-.

Page 49: lib.unnes.ac.idlib.unnes.ac.id/22476/1/4301411089-S.pdf · 2015-11-14 · iv MOTTO “Sesungguhnya bersama kesulitan ada kemudahan” (QS. Al-Insyirah: 6) “Maka apabila engkau telah

36

NaCH3COO(aq) Na+

(aq) + CH3COO-(aq)

CH3COO-(aq) + H2O(l) ⇄ CH3COOH(aq) + OH

-(aq)

Na+

(aq) + H2O(l) (tidak ada reaksi)

Hidrolisis menghasilkan ion OH-, maka larutan bersifat basa.

2.9.2.3. Garam dari Asam Kuat dan Basa Lemah

Garam yang terbentuk dari asam kuat dan basa lemah mengalami hidrolisis

parsial, yaitu hidrolisis kation.

Contoh:

Amonium klorida (NH4Cl) terdiri dari kation NH4+ dan anion Cl

-. Ion NH4

+,

berasal dari basa lemah NH3, mengalami hidrolisis; sedangkan ion Cl-, berasal dari

asam kuat HCl, tidak terhidrolisis.

NH4Cl(aq) NH4+

(aq) + Cl-(aq)

NH4+

(aq) + H2O(l) ⇄ NH3(aq) + H3O+

(aq)

Cl-(aq) + H2O(l) (tidak ada reaksi)

Hidrolisis menghasilkan ion H3O+, maka larutan bersifat asam.

2.9.2.4. Garam dari Asam Lemah dan Basa Lemah

Baik kation maupun anion dari garam yang terbentuk dari asam lemah dan

basa lemah terhidrolisis dalam air, sehingga disebut hidrolisis total.

Contoh:

Amonium asetat (NH4CH3COO) terdiri dari kation NH4+ dan anion CH3COO

-

. Baik ion NH4

+ maupun ion CH3COO

- berasal dari elektrolit lemah, keduanya

terhidrolisis.

NH4CH3COO(aq) NH4+

(aq) + CH3COO-(aq)

Page 50: lib.unnes.ac.idlib.unnes.ac.id/22476/1/4301411089-S.pdf · 2015-11-14 · iv MOTTO “Sesungguhnya bersama kesulitan ada kemudahan” (QS. Al-Insyirah: 6) “Maka apabila engkau telah

37

NH4+

(aq) + H2O(l) ⇄ NH3(aq) + H3O+

(aq)

CH3COO-(aq) + H2O(l) ⇄ CH3COOH(aq) + OH

-(aq)

Sifat larutan bergantung pada kekuatan relatif asam dan basa yang

bersangkutan. Jika asam lebih lemah daripada basa (Ka < Kb), maka anion akan

terhidrolisis lebih banyak dan larutan akan bersifat basa. Jika basa lebih lemah dari

asam (Kb < Ka), kation yang terhidrolisis lebih banyak dan larutan akan bersifat

asam. Sedangkan jika asam sama lemahnya dengan basa (Ka = Kb), larutan akan

bersifat netral.

(Purba, 2006: 254-255)

2.9.3. Menghitung pH Larutan Garam

Reaksi hidrolisis merupakan reaksi kesetimbangan. Meskipun hanya sebagian

kecil dari garam itu yang mengalami hidrolisis, tetapi cukup untuk mengubah nilai

pH larutan. Tetapan kesetimbangan dari reaksi hidrolisis disebut tetapan hidrolisis

dan dinyatakan dengan lambang Kh.

2.9.3.1. Garam dari Asam Kuat dan Basa Kuat

Garam yang berasal dari asam kuat dan basa kuat tidak mengalami hidrolisis,

sehinga larutannya bersifat netral (pH = 7).

2.9.3.2. Garam dari Basa Kuat dan Asam Lemah

Garam yang berasal dari basa kuat dan asam lemah mengalami hidrolisis

parsial, yaitu hidrolisis anion. Misal, rumus kimia garam adalah LA, maka hidrolisis

anion adalah sebagai berikut:

A-(aq) + H2O(l) ⇄ HA(aq) + OH

-(aq) (1)

Tetapan hidrolisis untuk reaksi (1) di atas:

Page 51: lib.unnes.ac.idlib.unnes.ac.id/22476/1/4301411089-S.pdf · 2015-11-14 · iv MOTTO “Sesungguhnya bersama kesulitan ada kemudahan” (QS. Al-Insyirah: 6) “Maka apabila engkau telah

38

Kh = [ ][ ]

[ ] (2)

Konsentrasi ion OH- sama dengan konsentrasi HA, sedangkan konsentrasi

kesetimbangan ion A- dapat dianggap sama dengan konsentrasi ion A

- yang berasal

dari garam (jumlah ion A- yang terhidrolisis dapat diabaikan). Jika konsentrasi ion A

-

itu dimisalkan M, maka persamaan (2) dapat dituliskan sebagai berikut:

Kh = [ ]

[OH-] = √ (3)

Selanjutnya, harga tetapan hidrolisis Kh dapat dikaitkan dengan tetapan

ionisasi asam lemah CH3COOH (Ka) dan tetapan kesetimbangan air (Kw).

HA(aq) ⇄ A-(aq) + H

+(aq) K = Ka

A-(aq) + H2O(l) ⇄ HA(aq) + OH

-(aq) K = Kh

H2O(l) ⇄ H+

(aq) + OH-(aq) K = Kw

Menurut prinsip kesetimbangan, untuk reaksi-reaksi kesetimbangan di atas

berlaku persamaan berikut:

Ka x Kh = Kw

atau

Kh =

(4)

Penggabungan persamaan (3) dan (4) menghasilkan persamaan berikut:

[OH-] = √

(5)

dengan:

Kw = tetapan kesetimbangan air

Ka = tetapan ionisasi asam lemah

Page 52: lib.unnes.ac.idlib.unnes.ac.id/22476/1/4301411089-S.pdf · 2015-11-14 · iv MOTTO “Sesungguhnya bersama kesulitan ada kemudahan” (QS. Al-Insyirah: 6) “Maka apabila engkau telah

39

M = konsentrasi anion yang terhidrolisis

2.9.3.3. Garam dari Asam Kuat dan Basa Lemah

Garam yang berasal dari asam kuat dan basa lemah mengalami hidrolisis

kation. Jika kation yang terhidrolisis itu dimisalkan sebagai BH+, maka reaksi

hidrolisis serta persamaan tetapan hidrolisisnya sebagai berikut:

BH+

(aq) + H2O(l) ⇄ B(aq) + H3O+

(aq) (6)

Kh = [ ][

]

[ ] (7)

Serupa dengan penurunan rumus untuk garam yang berasal dari asam lemah

dan basa kuat, untuk garam dari asam kuat dan basa lemah dapat diturunkan rumus-

rumus berikut:

Kh =

(8)

[H+] = √

(9)

dengan:

Kb = tetapan ionisasi basa lemah pembentuk garam

Kw = tetapan kesetimbangan air

M = molaritas kation (komponen garam yang mengalami hidrolisis)

2.9.3.4. Garam dari Asam Lemah dan Basa Lemah

Garam yang berasal dari asam lemah dan basa lemah mengalami hidrolisis

total (kation dan anion mengalami hidrolisis). Adapun pH larutan, secara kuantitatif

sukar dikaitkan dengan harga Ka dan Kb maupun dengan konsentrasi garam. pH

larutan yang tepat hanya dapat ditentukan melalui pengukuran. pH larutan dapat

diperkirakan dengan rumus:

Page 53: lib.unnes.ac.idlib.unnes.ac.id/22476/1/4301411089-S.pdf · 2015-11-14 · iv MOTTO “Sesungguhnya bersama kesulitan ada kemudahan” (QS. Al-Insyirah: 6) “Maka apabila engkau telah

40

[H+] = √

Kh =

(Purba, 2006: 256-259)

2.10. Kerangka Berpikir

Dalam proses pembelajaran guru memegang peranan penting dalam

menyampaikan materi pembelajaran kepada siswa. Peranan guru ini membuat guru

harus mampu menguasai dan mengembangkan materi bahan ajar yang dibutuhkan

siswa. Sesuai dengan perkembangan IPTEK, pengembangan media pembelajaran

diperlukan untuk membantu siswa dalam memahami materi pembelajaran. Dengan

adanya media akan menumbuhkan minat siswa dalam mempelajari pelajaran kimia.

Media pembelajaran yang akan dikembangkan adalah media Flash berbasis

discovery yang dibuat menggunakan software Adobe Flash CS3 pada materi larutan

penyangga dan hidrolisis. Media ini disusun agar dapat membantu memberikan

informasi yang lebih jelas, menarik, dan sistematis kepada siswa dan pada akhirnya

dapat meningkatkan pemahaman konsep siswa mengenai materi larutan penyangga

dan hidrolisis. Sistem pembelajaran dengan menggunakan media memberi

kesempatan peserta didik untuk lebih aktif dalam pembelajaran, cenderung tidak

membosankan, dan disenangi oleh siswa karena penyajiannya yang menarik. Oleh

karena itu, penggunaan media pembelajaran Flash berbasis guided discovery pada

materi larutan penyangga dan hidrolisis diharapkan dapat menunjang keberhasilan

hasil belajar siswa. Bagan kerangka berpikir disajikan pada Gambar 2.1.

Page 54: lib.unnes.ac.idlib.unnes.ac.id/22476/1/4301411089-S.pdf · 2015-11-14 · iv MOTTO “Sesungguhnya bersama kesulitan ada kemudahan” (QS. Al-Insyirah: 6) “Maka apabila engkau telah

41

Gambar 2.1. Bagan kerangka berpikir penelitian

Pembelajaran menggunakan metode ceramah

Pembelajaran hanya

menyampaikan materi

Pembelajaran berbantuan

buku teks

Kurang menumbuhkan

kompetensi siswa

Kurang menarik perhatian

siswa untuk belajar

Keaktifan siswa dikelas kurang

Siswa cenderung bosan saat mengikuti pelajaran

Pengembangan media pembelajaran Flash berbasis guided discovery

pada materi larutan penyangga dan hidrolisis

Page 55: lib.unnes.ac.idlib.unnes.ac.id/22476/1/4301411089-S.pdf · 2015-11-14 · iv MOTTO “Sesungguhnya bersama kesulitan ada kemudahan” (QS. Al-Insyirah: 6) “Maka apabila engkau telah

42

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1. Lokasi dan Waktu Penelitian

Penelitian tahap awal dilakukan di SMA Negeri Banyumas. Penelitian tahap

awal yaitu observasi dan wawancara kepada guru. Tahap pembuatan media Flash

berbasis guided discovery dilakukan di laboratorium komputasi. Sedangkan tahap

ujicoba produk dilakukan di SMA Negeri Banyumas pada semester genap tahun

pelajaran 2014/2015 di kelas XI.

3.2. Subjek Penelitian

Subjek penelitian ini ada 2 yaitu :

a. Ujicoba skala kecil : siswa kelas XI SMA Negeri Banyumas sebanyak 10 siswa.

b. Ujicoba skala luas : siswa kelas XI SMA Negeri Banyumas menggunakan 1 kelas

ujicoba yaitu kelas XI MIA 1.

3.3. Model Pengembangan

Penelitian yang dilakukan merupakan penelitian pengembangan atau dalam

bahasa Inggrisnya Research and Development (R&D). Research and Development

(R&D) adalah metode penelitian yang digunakan untuk menghasilkan produk

tertentu, dan menguji keefektifan produk tersebut (Sugiyono, 2012). Perangkat yang

dikembangkan adalah media pembelajaran Flash berbasis guided discovery pada

pokok bahasan larutan penyangga dan hidrolisis kelas XI MIA SMA. Penelitian ini

terdiri atas tiga tahap yaitu: tahap define, design, dan development yang mengacu

Page 56: lib.unnes.ac.idlib.unnes.ac.id/22476/1/4301411089-S.pdf · 2015-11-14 · iv MOTTO “Sesungguhnya bersama kesulitan ada kemudahan” (QS. Al-Insyirah: 6) “Maka apabila engkau telah

43

pada model 4-D yang direkomendasikan oleh Thiagarajan (1974). Namun, pada

pengembangan ini hanya dilakukan sampai tahap ketiga yaitu tahap development.

Tahap define adalah tahap penelitian pendahuluan (survey, observasi,

wawancara, kajian arsip atau dokumen) sampai ditemukan masalah-masalah yang

akan dipecahkan dalam penelitian. Pada tahap ini, dilakukan analisis kebutuhan

untuk mengidentifikasi potensi dan permasalahan di SMA Negeri Banyumas.

Tahap design merupakan tahap mendesain pengembangan dan treatment yg

akan digunakan untuk memecahkan masalah dalam penelitian. Pada tahap ini

dilakukan pembuatan media pembelajaran Flash berbasis guided discovery. Produk

desain ini harus divalidasi oleh pakar dan di ujicoba dalam skala kecil. Data hasil

ujicoba dianalisis, untuk mengetahui apakah desain tersebut layak atau memenuhi

kriteria untuk digunakan.

Tahap develop adalah tahap pengembangan yang merupakan penyempurnaan

dari desain yang sudah diujicobakan sebelumnya. Produk hasil pengembangan ini

belum merupakan produk final karena harus diujicobakan lagi dalam skala luas. Data

hasil uji coba kemudian dianalisis dan hasil analisis ini memberikan gambaran

produk pengembangan. Produk media pembelajaran Flash berbasis guided discovery

yang sudah divalidasi dan diujicobakan tersebut kemudian dianalisa untuk

mengetahui kelayakannya dan memenuhi kriteria produk sehingga menjadi produk

final yang siap diimplementasikan.

Page 57: lib.unnes.ac.idlib.unnes.ac.id/22476/1/4301411089-S.pdf · 2015-11-14 · iv MOTTO “Sesungguhnya bersama kesulitan ada kemudahan” (QS. Al-Insyirah: 6) “Maka apabila engkau telah

44

3.4. Prosedur Pengembangan

Penelitian pengembangan media pembelajaran Flash berbasis guided

discovery ini terdiri dari tahap persiapan dan tahap pelaksanaan.

3.4.1. Tahap Persiapan

a. Penyusunan proposal

b. Pembuatan instrumen penelitian

c. Perijinan dari pihak fakultas

d. Perijinan tempat penelitian

3.4.2. Tahap Pelaksanaan

3.4.2.1. Pengumpulan data

Pengumpulan data dilakukan melalui wawancara dengan guru pengampu mata

pelajaran kimia kelas XI di SMA Negeri Banyumas. Hasil wawancara ini digunakan

untuk mengetahui ketersediaan fasilitas penunjang penelitian, bagaimana

penggunaan media yang digunakan untuk pembelajaran materi larutan penyangga

dan hidrolisis serta bagaimana harapan guru terhadap media pembelajaran yang

sesuai untuk pembelajaran. Hasil wawancara tersebut digunakan sebagai acuan

dalam mengembangkan media pembelajaran Flash berbasis guided discovery.

3.4.2.2. Desain produk

Pada tahap ini produk berupa media pembelajaran Flash berbasis guided

discovery pada materi larutan penyangga dan hidrolisis yang dirancang dan

disesuaikan dengan kompetensi inti, kompetensi dasar, indikator pencapaian

kompetensi, dan tujuan pembelajaran. Desain produk disesuaikan dengan instrumen

penilaian kualitas media pembelajaran.

Page 58: lib.unnes.ac.idlib.unnes.ac.id/22476/1/4301411089-S.pdf · 2015-11-14 · iv MOTTO “Sesungguhnya bersama kesulitan ada kemudahan” (QS. Al-Insyirah: 6) “Maka apabila engkau telah

45

3.4.2.3. Validasi desain oleh pakar

Media pembelajaran Flash berbasis guided discovery yang telah dibuat oleh

peneliti akan divalidasi oleh pakar. Pakar dalam penelitian ini adalah 3 dosen Kimia

FMIPA Universitas Negeri Semarang, 2 guru kimia SMA Negeri Banyumas, dan 1

guru komputer SMK N 1 Purwokerto.

3.4.2.4. Revisi desain

Revisi desain dilakukan berdasarkan hasil validasi desain oleh pakar.

Kekurangan diketahui dari hasil validasi dan saran-saran dari pakar pada proses

validasi desain produk.

Langkah selanjutnya yaitu penyusunan instrumen pembelajaran meliputi

silabus dan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang sesuai dengan materi

larutan penyangga dan hidrolisis pada kelas XI.

3.4.2.5. Uji Coba Skala Kecil

Setelah divalidasi dan dilakukan perbaikan apabila ada bagian dari media

pembelajaran yang perlu diperbaiki berdasarkan saran dari validator maka

selanjutnya media diuji cobakan pada skala kecil yaitu mengambil sampel 10 siswa

di luar kelas uji coba.

Uji coba produk skala kecil dilakukan dengan mempresentasikan media

pembelajaran Flash berbasis guided discovery pada materi larutan penyangga dan

hidrolisis kepada 10 siswa yang terpilih sebagai sampel. Siswa diminta untuk

memberikan penilaian terhadap media pembelajaran Flash tersebut dengan mengisi

angket tanggapan siswa. Guru juga diminta untuk memberikan penilaian terhadap

media pembelajaran Flash tersebut dengan mengisi angket tanggapan guru.

Page 59: lib.unnes.ac.idlib.unnes.ac.id/22476/1/4301411089-S.pdf · 2015-11-14 · iv MOTTO “Sesungguhnya bersama kesulitan ada kemudahan” (QS. Al-Insyirah: 6) “Maka apabila engkau telah

46

3.4.2.6. Revisi Uji Coba Skala Kecil

Hasil uji coba pada skala kecil dievaluasi, kemudian diidentifikasi kekurangan-

kekurangan dan kelemahan-kelemahan dari media pembelajaran Flash berbasis

guided discovery pada materi larutan penyangga dan hidrolisis. Selanjutnya

melengkapi kekurangan dan kelemahan dari media tersebut sebelum diuji cobakan

pada skala besar.

3.4.2.7. Uji Coba Skala Besar

Uji coba lapangan dalam skala besar dilaksanakan di kelas XI SMA Negeri

Banyumas dengan menggunakan 1 kelas yaitu kelas XI MIA 1 yang terdiri dari 36

siswa. Penelitian dilakukan sesuai dengan rencana pelaksanaan pembelajaran yang

telah disusun berdasarkan pendekatan guided discovery. Hasil belajar siswa diukur

menggunakan lembar observasi dan soal evaluasi yang telah valid dan reliabel

selama proses pembelajaran menggunakan media pembelajaran Flash.

Selain itu, pada tahap uji coba skala besar ini dilakukan pengisian angket oleh

siswa dan guru terkait tanggapan mereka terhadap penggunaan media pembelajaran

Flash berbasis guided discovery pada materi larutan penyangga dan hidrolisis.

Rancangan penelitian yang digunakan adalah sebagai berikut:

1. Pembelajaran dengan menggunakan media pembelajaran Flash berbasis guided

discovery sesuai dengan RPP yang telah disusun.

2. Tes evaluasi untuk mengetahui hasil belajar siswa setelah mendapat

pembelajaran menggunakan media pembelajaran Flash berbasis guided

discovery.

Page 60: lib.unnes.ac.idlib.unnes.ac.id/22476/1/4301411089-S.pdf · 2015-11-14 · iv MOTTO “Sesungguhnya bersama kesulitan ada kemudahan” (QS. Al-Insyirah: 6) “Maka apabila engkau telah

47

3.4.2.8. Penyempurnaan Produk Akhir

Hasil pelaksanaan pada uji coba skala besar dievaluasi. Selanjutnya diidentifikasi

kembali kekurangan produk serta disempurnakan berdasarkan masukan dari dosen

pembimbing dan guru pengampu mata pelajaran kimia di SMA Negeri Banyumas,

sehingga media pembelajaran Flash berbasis guided discovery pada materi larutan

penyangga dan hidrolisis dinyatakan layak digunakan sebagai media pembelajaran.

Desain penelitian pengembangan yang dilakukan dapat dilihat pada Gambar 3.1.

Survey

Pustaka

Wawancara

Observasi untuk

mengetahui potensi

dan masalah

Desain Produk Validasi desain oleh pakar

Revisi desain

Ujicoba

(skala kecil)

Revisi media hasil

Ujicoba (skala kecil)

Ujicoba

(skala luas)

Penyempurnaan

Produk

Hasil

Aspek kognitif

Aspek

psikomotor

Aspek afektif

Gambar 3.1 Bagan desain penelitian R&D (Sugiyono, 2012)

Produk Final

Define

Design

Develope

Page 61: lib.unnes.ac.idlib.unnes.ac.id/22476/1/4301411089-S.pdf · 2015-11-14 · iv MOTTO “Sesungguhnya bersama kesulitan ada kemudahan” (QS. Al-Insyirah: 6) “Maka apabila engkau telah

48

3.5. Metode Pengumpulan Data

3.5.1. Metode Wawancara

Metode ini dilakukan dengan mewawancarai guru mata pelajaran kimia di

SMA Negeri Banyumas untuk mengetahui kondisi awal kegiatan pembelajaran dan

ketersediaan fasilitas yang menunjang penelitian.

3.5.2. Metode Tes

Metode tes ini digunakan untuk mengukur hasil belajar siswa. Metode tes ini

diberikan setelah siswa diberi perlakuan. Sebelum soal tes digunakan untuk

memperoleh data siswa sebagai subyek penelitian, terlebih dahulu diadakan uji coba

tes pada kelas di luar kelas penelitian.

3.5.3. Metode Lembar Pengamatan

Lembar pengamatan digunakan untuk mengetahui kemampuan segi afektif

siswa dan psikomotorik siswa selama proses pembelajaran. Indikator-indikator yang

dapat dijadikan acuan untuk mengamati kemampuan siswa dari segi afektif dan

psikomotorik siswa selama pembelajaran berlangsung dicantumkan dalam lembar

pengamatan, sehingga dapat diketahui apakah segi afektif dan psikomotorik siswa

terangsang dalam aktivitas pembelajaran.

3.5.4. Metode Angket

Angket berfungsi untuk mengetahui seberapa jauh pengaruh penggunaan media

pembelajaran Flash berbasis guided discovery pada materi larutan penyangga dan

hidrolisis ini diserap oleh siswa dan sebagai umpan balik dari proses pembelajaran

yang telah dilaksanakan. Penyebaran angket dilakukan pada akhir pertemuan dan

Page 62: lib.unnes.ac.idlib.unnes.ac.id/22476/1/4301411089-S.pdf · 2015-11-14 · iv MOTTO “Sesungguhnya bersama kesulitan ada kemudahan” (QS. Al-Insyirah: 6) “Maka apabila engkau telah

49

selanjutnya data dianalisis. Penyebaran angket juga dilakukan terhadap guru mata

pelajaran kimia.

3.6. Instrumen Penelitian

Instrumen penelitian ini terdiri atas silabus, rencana pelaksanaan

pembelajaran, media pembelajaran Flash berbasis guided discovery, instrumen

penilaian media pembelajaran Flash berbasis guided discovery, lembar angket

tanggapan siswa, lembar observasi afektif dan psikomotor siswa, serta alat ukur hasil

belajar yaitu tes kognitif. Instrumen telah divalidasi dengan mengkonsultasikan

kepada pakar atau ahli sehingga instrumen layak digunakan.

Instrumen soal evaluasi yang telah disusun kemudian diujicobakan di luar

sampel. Hasil uji coba kemudian dianalisis untuk menentukan soal-soal yang layak

dipakai untuk instrumen penelitian.

3.7. Analisis Instrumen

3.7.1. Instrumen Media Pembelajaran Flash

3.7.1.1.Validitas Media Pembelajaran Flash

Kriteria media pembelajaran Flash harus valid dan reliabel. Validitas media

pembelajaran Flash meliputi validitas isi, maka penentuan valid tidaknya yaitu

dengan cara divalidasi oleh pakar. Validasi isi instrumen media pembelajaran Flash

ini dilakukan sebelum dilakukan uji coba kepada siswa. Validasi isi oleh pakar ini

dinamakan expert judgement yang tidak memerlukan analisis secara kuantitatif.

Detail hasil validitas lembar validasi dapat dilihat pada Lampiran 16 (Hal. 159) dan

Lampiran 19 (Hal. 164).

Page 63: lib.unnes.ac.idlib.unnes.ac.id/22476/1/4301411089-S.pdf · 2015-11-14 · iv MOTTO “Sesungguhnya bersama kesulitan ada kemudahan” (QS. Al-Insyirah: 6) “Maka apabila engkau telah

50

3.7.1.2.Reliabilitas Media Pembelajaran Flash

Rumus yang digunakan untuk menghitung reliabilitas media berdasarkan

hasil validasi pakar menggunakan lembar validasi yaitu Cronbach Alpha.

r11 = *

+ *

+

Keterangan:

r 11 = reliabilitas instrumen

n = jumlah item soal

ΣSi2 = jumlah varians skor tiap-tiap item

S2t = varians total (Rahmat, 2013: 166)

Kriteria reliabel tertera pada Tabel 3.1 berikut.

Tabel 3.1 Kriteria reliabel validasi media pembelajaran Flash

Interval Kriteria

0,80 < r11≤ 1,0 Sangat tinggi

0,60 < r11≤ 0,80 Tinggi

0,40 < r11≤ 0,60 Cukup

0,20 < r11≤ 0,40 Rendah

0,00 < r11≤ 0,20 Sangat rendah

Media Flash berbasis guided discovery dinyatakan reliabel jika r11 > 0,7

(Suharsimi, 2007 : 75). Berdasarkan analisis terhadap data hasil validasi dapat

diketahui bahwa reliabilitas media Flash berbasis guided giscovery sebesar 0,964

untuk validasi isi (mencakup aspek materi dan bahasa) dan 0,78 untuk validasi

media. Hal ini menunjukkan bahwa media Flash berbasis guided discovery reliabel

sesuai dengan kriteria Tabel 3.1.

Page 64: lib.unnes.ac.idlib.unnes.ac.id/22476/1/4301411089-S.pdf · 2015-11-14 · iv MOTTO “Sesungguhnya bersama kesulitan ada kemudahan” (QS. Al-Insyirah: 6) “Maka apabila engkau telah

51

3.7.2. Instrumen Penilaian Kognitif

3.7.2.1.Validitas Butir Soal

Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat-tingkat kevalidan

atau kesahihan suatu instrumen. Suatu instrumen yang valid atau sahih mempunyai

validitas tinggi. Sebaliknya, instrumen yang kurang valid berarti memiliki validitas

rendah. Sebuah instrumen dikatakan valid apabila mampu mengukur apa yang

diinginkan (Suharsimi, 2010: 211). Untuk menghitung validitas tiap butir soal

digunakan statistik korelasi point biserial dengan rumus:

rp bis =

Keterangan:

rp bis = koefisien korelasi point biserial

Mp = mean skor total yang menjawab benar pada butir soal

Mt = mean skor total

St = standar deviasi skor total

p = proporsi siswa yang menjawab benar pada setiap butir soal

(Suharsimi, 2010: 326-327)

Hasil perhitungan rpbis kemudian digunakan untuk mencari uji signifikansi

(thitung) dengan rumus:

thitung = rp bis √

Keterangan:

thitung = uji signifikansi

rp bis = koefisien korelasi point biserial

Page 65: lib.unnes.ac.idlib.unnes.ac.id/22476/1/4301411089-S.pdf · 2015-11-14 · iv MOTTO “Sesungguhnya bersama kesulitan ada kemudahan” (QS. Al-Insyirah: 6) “Maka apabila engkau telah

52

N = jumlah siswa yang mengerjakan soal

Kriteria pengukuran adalah menggunakan kategori jika thitung ≥ t1-α dengan dk

= N-2, rp bis signifikan atau butir tes valid (Sundayana, 2014: 60). Berdasarkan

analisis terhadap soal uji coba yang berjumlah 50 soal dapat diketahui bahwa butir

soal yang tidak valid sebanyak 10 nomor yaitu soal nomor 7, 8, 15, 16, 21, 22, 36,

41, 43, dan 47. Oleh karena itu, untuk soal evaluasi hasil belajar digunakan soal

sebanyak 40 nomor.

Tabel 3.2 Validitas butir soal

Kriteria Nomor Soal

Valid 1, 2, 3, 4, 5, 6, 9, 10, 11, 12, 13, 14, 17, 18, 19, 20, 23, 24, 25,

26, 27, 28, 29, 30, 31, 32, 33, 34, 35, 37, 38, 39, 40, 42, 44, 45,

46, 48, 49, 50

Tidak valid 7, 8, 15, 16, 21, 22, 36, 41, 43, 47

3.7.2.2. Reliabilitas Butir Soal

Dalam penelitian ini, teknik uji reliabilitas dengan menggunakan rumus KR-

21:

r11 = (

) ,

-

Keterangan :

r11 = reliabilitas instrumen

k = banyaknya butir soal atau butir pertanyaan

M = skor rata-rata

Vt = Varians total

(Suharsimi, 2010: 232)

Page 66: lib.unnes.ac.idlib.unnes.ac.id/22476/1/4301411089-S.pdf · 2015-11-14 · iv MOTTO “Sesungguhnya bersama kesulitan ada kemudahan” (QS. Al-Insyirah: 6) “Maka apabila engkau telah

53

Jika r11 > 0,7 maka instrumen yang diujicobakan bersifat reliabel (Suharsimi,

2007: 75). Berdasarkan analisis terhadap data hasil tes siswa menggunakan soal uji

coba dapat diketahui bahwa reliabilitasnya sebesar 0,828. Oleh karena itu, instrumen

soal dinyatakan reliabel.

3.7.2.3. Daya Pembeda

Daya Pembeda (DP) soal adalah keampuan suatu soal untuk dapat

membedakan antara siswa yang pandai (berkemampuan tinggi) dan siswa yang

bodoh (berkemampuan rendah) (Sundayana, 2014: 76). Rumus yang digunakan

untuk menghitung daya pembeda adalah sebagai berikut:

DP =

Keterangan:

DP = daya pembeda soal

JBA = jumlah siswa kelompok atas yang menjawab benar

JBB = jumlah siswa kelompok bawah yang menjawab benar

JSA = jumlah siswa kelompok atas/ bawah

Kriteria yang digunakan:

DP ≤ 0,00 : sangat jelek

0,00 < DP ≤ 0,20 : jelek

0,20 < DP ≤ 0,40 : cukup

0,40 < DP ≤ 0,70 : baik

0,70 < DP ≤ 1,00 : sangat baik

(Sundayana, 2014: 77)

Page 67: lib.unnes.ac.idlib.unnes.ac.id/22476/1/4301411089-S.pdf · 2015-11-14 · iv MOTTO “Sesungguhnya bersama kesulitan ada kemudahan” (QS. Al-Insyirah: 6) “Maka apabila engkau telah

54

Hasil analisis daya pembeda dalam soal uji coba:

Tabel 3.3 Daya pembeda butir soal

Kriteria Nomor Soal

Sangat Jelek 8, 36

Jelek 3, 12, 15, 16, 21, 22, 28, 35, 38, 41, 43, 47

Cukup 2, 6, 7, 10, 11, 13, 14, 17, 18, 19, 24, 25, 27, 32, 33, 34, 37, 40,

42, 44, 45, 46, 48, 49, 50

Baik 1, 4, 5, 9, 20, 23, 26, 29, 30, 31, 39

Sangat Baik -

3.7.2.4. Tingkat Kesukaran Soal

Tingkat Kesukaran adalah keberadaan suatu butir soal apakah dipandang

sukar, sedang, atau mudah dalam mengerjakannya (Sundayana, 2014). Soal yang

baik adalah soal yang tidak terlalu mudah dan tidak terlalu sulit. Untuk mengetahui

tingkat kesukaran suatu soal rumus yang digunakan adalah:

TK =

Keterangan:

TK = Tingkat Kesukaran

JBA = jumlah siswa kelompok atas yang menjawab benar

JBB = jumlah siswa kelompok bawah yang menjawab benar

JSA = jumlah siswa kelompok atas/ bawah

Indeks kesukaran soal diklasifikasikan sebagai berikut:

TK = 0,00 terlalu sukar

0,00 < TK ≤ 0,30 sukar

0,30 < TK ≤ 0,70 sedang/ cukup

0,70 < TK ≤ 1,00 mudah

TK = 1,00 terlalu mudah (Sundayana, 2014: 77)

Page 68: lib.unnes.ac.idlib.unnes.ac.id/22476/1/4301411089-S.pdf · 2015-11-14 · iv MOTTO “Sesungguhnya bersama kesulitan ada kemudahan” (QS. Al-Insyirah: 6) “Maka apabila engkau telah

55

Hasil analisis tingkat kesukaran dalam soal uji coba:

Tabel 3.4 Tingkat kesukaran butir soal

Kriteria Nomor Soal

Terlalu Sukar -

Sukar 6, 8, 13, 18, 19, 21, 36, 44

Sedang/ Cukup 1, 3, 4, 7, 9, 10, 14, 15, 16, 17, 20, 22, 25, 26, 29, 30, 31, 33, 34,

39, 40, 41, 42, 43, 48,

Mudah 2, 5, 11, 12, 23, 24, 27, 28, 32, 35, 37, 38, 45, 46, 47, 49, 50

Terlalu Mudah -

3.7.3. Instrumen Penilaian Afektif dan Psikomotorik

3.7.3.1. Uji Validitas Lembar Observasi

Instrument penilaian lembar observasi sebelum digunakan untuk penelitian

harus memenuhi kriteria valid dan reliabel. Validitas lembar observasi meliputi

validitas isi, maka penentuan valid tidaknya yaitu dengan cara divalidasi oleh pakar

(dosen pembimbing). Lembar observasi ini akan digunakan untuk menilai sikap

(afektif) siswa pada saat pembelajaran. Validasi isi oleh pakar ini dinamakan expert

judgement yang tidak memerlukan analisis secara kuantatif.

3.7.3.2. Uji Reliabilitas Lembar Observasi

Cara menghitung reliabilitas lembar observasi dengan menggunakan rumus

inter raters reliability yaitu:

r11 =

Keterangan:

r11 = reliabilitas penilaian untuk seorang rater

Vp = varian untuk responden

Ve = varian untuk kesalahan

Page 69: lib.unnes.ac.idlib.unnes.ac.id/22476/1/4301411089-S.pdf · 2015-11-14 · iv MOTTO “Sesungguhnya bersama kesulitan ada kemudahan” (QS. Al-Insyirah: 6) “Maka apabila engkau telah

56

k = jumlah raters

Sementara itu besarnya reliabilitas rerata dari k penilai (rater) sebagai berikut.

rkk =

Tabel 3.5 Klasifikasi reliabilitas lembar observasi

Interval Kriteria

0,80 < r11≤ 1,0 Sangat tinggi

0,60 < r11≤ 0,80 Tinggi

0,40 < r11≤ 0,60 Cukup

0,20 < r11≤ 0,40 Rendah

r11≤ 0,20 Sangat rendah

(Sundayana, 2014)

Berdasarkan analisis hasil observasi terhadap penilaian afektif dan

psikomotorik pada uji coba skala besar, diperoleh reliabilitas penilaian afektif

sebesar 0,736 dan reliabilitas penilaian psikomotorik sebesar 0,764. Hasil reliabilitas

pada uji coba skala besar menunjukkan bahwa lembar observasi dinyatakan reliabel.

3.7.4. Instrumen Angket Tanggapan Siswa dan Guru

3.7.4.1. Uji Validitas Lembar Angket

Kriteria instrumen angket harus valid dan reliable. Validitas angket meliputi

validitas isi. Instrumen angket tersebut kemudian divalidasi oleh pakar (dosen

pembimbing). Validasi isi instrumen angket ini dilakukan sebelum dilakukan uji

coba kepada siswa. Validasi ini dinamakan expert judgement yang tidak memerlukan

analisis secara kuantatif.

3.7.4.2. Uji Reliabilitas Lembar Angket

Rumus yang digunakan untuk menghitung reliabilitas angket yaitu Alpha

Cronbach:

r11 = *

+ *

+

Page 70: lib.unnes.ac.idlib.unnes.ac.id/22476/1/4301411089-S.pdf · 2015-11-14 · iv MOTTO “Sesungguhnya bersama kesulitan ada kemudahan” (QS. Al-Insyirah: 6) “Maka apabila engkau telah

57

Keterangan:

r 11 = reliabilitas

n = jumlah item yang valid

ΣSi2 = jumlah varians skor tiap-tiap item

S2t = varians total (Rahmat, 2013: 166)

Lembar angket dinyatakan reliable jika r11 ≥ 0,7 (Suharsimi, 2007: 75).

Berdasarkan analisis terhadap data angket tanggapan siswa terhadap media Flash

berbasis guided discovery pada uji coba skala kecil dapat diketahui bahwa

reliabilitasnya sebesar 0,788. Sedangkan reliabilitas angket tanggapan siswa terhadap

media Flash berbasis guided discovery pada uji coba skala besar sebesar 0,772. Oleh

karena itu, angket tanggapan siswa dinyatakan reliabel.

Setelah dilakukan analisis tanggapan guru terhadap media Flash berbasis

guided discovery pada uji coba skala kecil diperoleh reliabilitas sebesar 0,892.

Sedangkan reliabilitasnya pada uji coba skala besar sebesar 0,856 sehingga

instrumen angket tanggapan guru dinyatakan reliabel.

3.8. Analisis Data Penelitian

Setelah melakukan uji coba instrumen, selanjutnya dilakukan penelitian. Data

yang diperoleh melalui instrumen penelitian selanjutnya diolah dan dianalisis dengan

maksud agar hasilnya dapat menjawab pertanyaan penelitian atau menguji hipotesis.

Dalam pengelolaan dan penganalisisan data tersebut digunakan perhitungan statistik.

Langkah- langkah yang ditempuh dalam penggunaan statistik untuk pengolahan data

tersebut adalah.

Page 71: lib.unnes.ac.idlib.unnes.ac.id/22476/1/4301411089-S.pdf · 2015-11-14 · iv MOTTO “Sesungguhnya bersama kesulitan ada kemudahan” (QS. Al-Insyirah: 6) “Maka apabila engkau telah

58

3.8.1. Analisis Kelayakan Media Pembelajaran Flash

Data tentang instrumen penilaian kelayakan media pembelajaran Flash

berbasis guided discovery pada materi larutan penyangga dan hidrolisis oleh

validator melalui lembar validasi produk dianalisis dengan cara sebagai berikut.

a. Lembar Validasi Isi Media

1) Menghitung skor keseluruhan

2) Penentuan kriteria validasi para ahli ditentukan dengan cara berikut.

a) Menentukan skor maksimal

Skor maksimal = skor tertinggi x jumlah aspek

Skor maksimal = 4 x 18 = 72

b) Menentukan skor minimal

Skor minimal = skor terendah x jumlah aspek

Skor minimal = 1 x 18 = 18

c) Menentukan range, yaitu 72 – 18 = 54

d) Menentukan kelas interval, yaitu = 5

(sangat layak, layak, cukup, tidak layak, sangat tidak layak)

e) Menentukan panjang interval, yaitu range : kelas interval = 54 : 5 = 11

Sehingga, kriteria kelayakan produk dapat dilihat pada Tabel 3.6.

Tabel 3.6 Kriteria kelayakan produk hasil validasi isi oleh pakar

Interval Skor Kriteria

68 – 79 Sangat Layak

56 – 67 Layak

44 – 55 Cukup

32 – 43 Tidak Layak

19 – 30 Sangat Tidak Layak

(Mardapi, 2008)

Page 72: lib.unnes.ac.idlib.unnes.ac.id/22476/1/4301411089-S.pdf · 2015-11-14 · iv MOTTO “Sesungguhnya bersama kesulitan ada kemudahan” (QS. Al-Insyirah: 6) “Maka apabila engkau telah

59

Media Flash berbasis guided discovery dinyatakan layak digunakan jika

rerata skor keseluruhan yang diperoleh ≥ 56.

b. Lembar Validasi Media

1) Menghitung skor keseluruhan

2) Penentuan kriteria validasi para ahli ditentukan dengan cara berikut.

a) Menentukan skor maksimal

Skor maksimal = skor tertinggi x jumlah aspek

Skor maksimal = 4 x 17 = 68

b) Menentukan skor minimal

Skor minimal = skor terendah x jumlah aspek

Skor minimal = 1 x 17 = 17

c) Menentukan range, yaitu 68 – 17 = 51

d) Menentukan kelas interval, yaitu = 5

(sangat layak, layak, cukup, tidak layak, sangat tidak layak)

e) Menentukan panjang interval, yaitu range : kelas interval = 51 : 5 = 10

Sehingga, kriteria kelayakan produk dapat dilihat pada Tabel 3.7.

Tabel 3.7 Kriteria kelayakan produk hasil validasi media oleh pakar

Interval Skor Kriteria

57 – 68 Sangat Layak

47 – 56 Layak

37 – 46 Cukup

27 – 36 Tidak Layak

17 – 26 Sangat Tidak Layak

(Mardapi, 2008)

Media Flash berbasis guided discovery dinyatakan layak digunakan jika

rerata skor keseluruhan yang diperoleh ≥ 47.

Page 73: lib.unnes.ac.idlib.unnes.ac.id/22476/1/4301411089-S.pdf · 2015-11-14 · iv MOTTO “Sesungguhnya bersama kesulitan ada kemudahan” (QS. Al-Insyirah: 6) “Maka apabila engkau telah

60

3.8.2. Analisis Keefektifan Penggunaan Media Pembelajaran Flash

Hasil belajar siswa diketahui berdasarkan observasi saat siswa mengikuti

pembelajaran berbantuan media pembelajaran Flash berbasis guided discovery

materi larutan penyangga dan hidrolisis menggunakan soal evaluasi individu, lembar

observasi penilaian afektif dan psikomotorik. Media Pembelajaran Flash berbasis

guided discovery dinyatakan efektif jika 75% siswa subjek penelitian (proporsi siswa

minimal sebanyak 27 siswa dari 36 siswa) mencapai nilai kriteria ketuntasan minimal

(≥ 77) dari hasil tes menggunakan soal evaluasi.

Selain itu, media pembelajaran Flash berbasis guided discovery dinyatakan

efektif jika 75% siswa subjek penelitian (proporsi siswa minimal sebanyak 27 siswa

dari 36 siswa) memperoleh rerata klasikal hasil observasi penilaian afektif dan

psikomotorik mencapai kriteria baik. Penentuan rerata klasikal hasil observasi

penilaian afektif dan psikomotorik dianalisis dengan cara berikut.

a. Menghitung skor keseluruhan

b. Penentuan kriteria hasil observasi ditentukan dengan cara berikut.

1) Menentukan skor maksimal

Skor maksimal = skor tertinggi x jumlah aspek

Skor maksimal = 4 x 5 = 20

2) Menentukan skor minimal

Skor minimal = skor terendah x jumlah aspek

Skor minimal = 1 x 5 = 5

3) Menentukan range, yaitu 20 – 5 = 15

4) Menentukan kelas interval, yaitu = 5

Page 74: lib.unnes.ac.idlib.unnes.ac.id/22476/1/4301411089-S.pdf · 2015-11-14 · iv MOTTO “Sesungguhnya bersama kesulitan ada kemudahan” (QS. Al-Insyirah: 6) “Maka apabila engkau telah

61

(sangat baik, baik, cukup, tidak baik, sangat tidak baik)

5) Menentukan panjang interval, yaitu range : kelas interval = 15 : 5 = 3

Sehingga, kriteria rerata klasikal hasil observasi dapat dilihat pada Tabel 3.8.

Tabel 3.8 Kriteria rerata klasikal hasil observasi

Interval Skor Kriteria

17 – 20 Sangat Baik

14 – 16 Baik

11 – 13 Cukup

8 – 10 Tidak Baik

5 – 7 Sangat Tidak Baik

(Mardapi, 2008)

3.8.3. Analisis Data Tanggapan Siswa dan Guru

Data tanggapan siswa dan guru didapatkan melalui angket terhadap

keterlaksanaan pembelajaran berbantuan media pembelajaran Flash berbasis guided

discovery pada materi larutan penyangga dan hidrolisis. Data tersebut dianalisis

dengan cara sebagai berikut.

a. Angket Tanggapan Siswa

1) Menghitung skor keseluruhan

2) Penentuan kriteria respon siswa ditentukan dengan cara berikut.

a) Menentukan skor maksimal

Skor maksimal = skor tertinggi x jumlah aspek

Skor maksimal = 4 x 13 = 52

b) Menentukan skor minimal

Skor minimal = skor terendah x jumlah aspek

Skor minimal = 1 x 13 = 13

c) Menentukan range, yaitu 52 – 13 = 39

Page 75: lib.unnes.ac.idlib.unnes.ac.id/22476/1/4301411089-S.pdf · 2015-11-14 · iv MOTTO “Sesungguhnya bersama kesulitan ada kemudahan” (QS. Al-Insyirah: 6) “Maka apabila engkau telah

62

d) Menentukan kelas interval, yaitu = 5

(sangat baik, baik, cukup, tidak baik, sangat tidak baik)

e) Menentukan panjang interval, yaitu range : kelas interval = 39 : 5 = 8

Sehingga, kriteria tanggapan siswa dapat dilihat pada Tabel 3.9.

Tabel 3.9 Kriteria hasil tanggapan siswa

Interval Skor Kriteria

45 – 52 Sangat Baik

37 – 44 Baik

29 – 36 Cukup

21 – 28 Tidak Baik

13 – 20 Sangat Tidak Baik

(Mardapi, 2008)

b. Angket Tanggapan Guru

1) Menghitung skor keseluruhan

2) Penentuan kriteria respon siswa ditentukan dengan cara berikut.

a) Menentukan skor maksimal

Skor maksimal = skor tertinggi x jumlah aspek

Skor maksimal = 4 x 18 = 72

b) Menentukan skor minimal

Skor minimal = skor terendah x jumlah aspek

Skor minimal = 1 x 18 = 18

c) Menentukan range, yaitu 72 – 18 = 54

d) Menentukan kelas interval, yaitu = 5

(sangat baik, baik, cukup, tidak baik, sangat tidak baik)

e) Menentukan panjang interval, yaitu range : kelas interval = 54 : 5 = 11

Sehingga, kriteria tanggapan siswa dapat dilihat pada Tabel 3.10.

Page 76: lib.unnes.ac.idlib.unnes.ac.id/22476/1/4301411089-S.pdf · 2015-11-14 · iv MOTTO “Sesungguhnya bersama kesulitan ada kemudahan” (QS. Al-Insyirah: 6) “Maka apabila engkau telah

63

Tabel 3.10 Kriteria hasil tanggapan guru

Interval Skor Kriteria

62 – 72 Sangat Baik

51 – 61 Baik

40 – 50 Cukup

29 – 39 Tidak Baik

18 – 28 Sangat Tidak Baik

(Mardapi, 2008)

3.9. Indikator Keberhasilan

Pengembangan media pembelajaran Flash berbasis guided discovery

dikatakan layak apabila:

1. Media pembelajaran Flash berbasis guided discovery pada materi larutan

penyangga dan hidrolisis dikatakan layak digunakan apabila rerata skor lembar

validasi isi dari pakar mencapai interval skor ≥ 56, rerata skor lembar validasi

media dari pakar mencapai interval skor ≥ 47 dan dinyatakan valid serta reliabel.

2. Media pembelajaran Flash berbasis guided discovery pada materi larutan

penyangga dan hidrolisis dikatakan efektif untuk pembelajaran apabila 75%

siswa dari subjek penelitian mencapai nilai kriteria ketuntasan minimal (≥ 77)

dan mendapat predikat baik berdasarkan observasi penilaian afektif dan

psikomotoriknya.

3. Media pembelajaran Flash berbasis guided discovery pada materi larutan

penyangga dan hidrolisis dikatakan mendapat respon positif untuk diterapkan

apabila rerata skor tanggapan siswa mencapai ≥ 40 dan rerata skor tanggapan

guru ≥ 54.

Page 77: lib.unnes.ac.idlib.unnes.ac.id/22476/1/4301411089-S.pdf · 2015-11-14 · iv MOTTO “Sesungguhnya bersama kesulitan ada kemudahan” (QS. Al-Insyirah: 6) “Maka apabila engkau telah

90

BAB V

PENUTUP

5.1. Simpulan

Berdasarkan hasil penelitian terkait pengembangan media pembelajaran

Flash berbasis guided discovery pada materi larutan penyangga dan hidrolisis untuk

hasil belajar siswa dapat disimpulkan sebagai berikut.

5.1.1. Berdasarkan hasil validasi terhadap media pembelajaran Flash berbasis

guided discovery oleh 6 orang validator yang terdiri dari 3 orang validator isi

media (mencakup aspek materi dan bahasa) dan 3 orang validator media

diketahui bahwa media pembelajaran Flash berbasis guided discovery

dinyatakan layak digunakan sebagai media penunjang keberhasilan hasil

belajar siswa materi larutan penyangga dan hidrolisis.

5.1.2. Media pembelajaran Flash berbasis guided discovery pada materi larutan

penyangga dan hidrolisis dinyatakan efektif untuk pembelajaran. Hal ini

dikarenakan pada uji coba skala besar 75% siswa subjek penelitian mencapai

nilai kriteria ketuntasan minimal (≥ 77) pada hasil tes soal evaluasi dan

mendapatkan predikat baik berdasarkan observasi penilaian afektif dan

psikomotorik siswa.

5.1.3. Media pembelajaran Flash berbasis guided discovery pada materi larutan

penyangga dan hidrolisis dinyatakan mendapat tanggapan positif dari siswa

dan guru.

Page 78: lib.unnes.ac.idlib.unnes.ac.id/22476/1/4301411089-S.pdf · 2015-11-14 · iv MOTTO “Sesungguhnya bersama kesulitan ada kemudahan” (QS. Al-Insyirah: 6) “Maka apabila engkau telah

91

5.2. Saran

5.2.1. Pembelajaran menggunakan media Flash hendaknya lebih dikembangkan dan

digunakan oleh para guru untuk pembelajaran kimia, tentunya dengan

perbaikan dan penyesuaian sesuai kebutuhan.

5.2.2. Perlu dilakukan penelitian lebih lanjut terkait pengembangan media

pembelajaran Flash berbasis guided discovery pada materi larutan penyangga

dan hidrolisis dengan memperbaiki kekurangan-kekurangan yang terdapat

pada media dan tentunya untuk mendapatkan hasil penelitian yang lebih baik.

Page 79: lib.unnes.ac.idlib.unnes.ac.id/22476/1/4301411089-S.pdf · 2015-11-14 · iv MOTTO “Sesungguhnya bersama kesulitan ada kemudahan” (QS. Al-Insyirah: 6) “Maka apabila engkau telah

92

DAFTAR PUSTAKA

Abel, S. dan Smith, D. 1994. What is science?: preservice elementary teachers’

conceptions of the nature of science. International Journal of Science

Education, 16(4): 475-487.

Anonim. 1995. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Cet 2. Jakarta: Balai Pustaka.

Arsyad, A. 2005. Media Pembelajaran. Jakarta: PT Raja Grafindo.

Balım, A.G. 2009. The Effects of Discovery Learning on Students’ Success and

Inquiry Learnping Skills. Egitim Arastirmalari-Eurasian Journal of

Educational Research, 1(35): 1-20.

Borthick, A.F. dan Jones, D.R. 2000. The Motivation for Collaborative Discovery

Learning Online and its Application in an Information Systems Assurance

Course. Issues in Accounting Education, 15(2): 181-210.

Dahar, R.W. 1996. Teori-teori Belajar. Jakarta : Erlangga.

Dimyati & Mudjiono. 2006. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: PT Rineka Cipta.

Djamarah, S.B. dan A. Zain. 2002. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: PT Rineka

Cipta.

Hamalik, O. 2008. Kurikulum dan Pembelajaran. Jakarta: Sinar Grafika.

Hamalik, O. 1989. Media Pendidikan. Bandung: PT. Citra Aditya Bakti.

Hasrul. 2011. Desain Media Pembelajaran Animasi Berbasis Adobe Flash CS3 pada

Mata Kuliah Instalasi Listrik 2. Jurnal Medtek, 3(2).

Hermawan, E. dan M. Sondang S. 2013. Perbedaan Hasil Belajar Menggunakan

Model Guided Discovery dengan Model Inquiry pada Pelajaran Memahami

Sifat Dasar Sinyal Audio di SMK N 2 Surabaya. Jurnal Pendidikan Teknik

Elektro, 1(1).

Henningsen, M. dan Stein, M.K. (1997). Mathematical Task and Student Cognition:

Classroom- Based Factors that Support and Inhibit High-Level Mathematical

Thinking and Reasoning. Journal for Research in Mathematics Education,

28(5): 524-549.

Hidayatullah, P., M.A. Akbar, dan Z. Rahim. 2011. Animasi Pendidikan

Menggunakan Flash Membuat Presentasi Visualisasi Materi Pelajaran Lebih

Menarik. Bandung: Informatika.

Page 80: lib.unnes.ac.idlib.unnes.ac.id/22476/1/4301411089-S.pdf · 2015-11-14 · iv MOTTO “Sesungguhnya bersama kesulitan ada kemudahan” (QS. Al-Insyirah: 6) “Maka apabila engkau telah

93

Hilmina. 2011. Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Kimia Siswa dengan Metode

Discovery melalui Kegiatan Laboratorium pada Konsep Sistem Koloid.

Skripsi. Jakarta: FMIPA UIN Syarif Hidayatullah.

Kasmadi dan N.S. Sunariah. 2013. Panduan Modern Penelitian Kuantitatif.

Bandung: Alfabeta.

Mardapi, D. 2008. Teknik Penyusunan Instrumen Tes dan Nontes. Yogyakarta: Mitra

Cendikia Press.

Merdekawati, Agustin D.C., S. Saputro, dan Sugiharto. 2014. Pengembangan One

Stop Learning Multimedia Menggunakan Software Adobe Flash pada Materi

Bentuk Molekul dan Gaya Antar Molekul Kelas XI SMA. Jurnal Pendidikan

Kimia (JPK), 3(1).

Mulyatun. 2012. Laboratorium Kimia Virtual: Alternatif Pembelajaran Kimia untuk

Meningkatkan Hasil Belajar Mahasiswa Tadris Kimia IAIN Walisongo

Semarang. Jurnal Inovasi Pendidikan Kimia, 6(2): 935-946.

Nurseto, T. 2011. Membuat Media Pembelajaran yang Menarik. Jurnal Ekonomi dan

Pendidikan, 8(1): 19-35.

Padmanthara, S. 2007. Pembelajaran Berbantuan Komputer dan Manfaat Sebagai

Media Pembelajaran. Jurnal teknodik 11(2): 130-144.

Purba, M. 2006. Kimia 2 untuk SMA Kelas XI. Jakarta: Erlangga.

Purwanto, C.E. , S.E. Nugroho, dan Wiyanto. 2012. Penerapan Model Pembelajaran

Guided Discovery pada Materi Pemantulan Cahaya untuk Meningkatkan

Berpikir Kritis. Unnes Physics Education Journal 1 (1).

Rahayu, I. dan L.M. Limantara. 2013. Upgrading The Availability Of Building

Sentence On Indonesian Language Learning By Using Series Pictures Media.

Academic Research International, 4(2): 530-535.

Rahmat. 2013. Statistika Penelitian. Bandung: Pustaka Setia.

Rifa’i, A & Catharina T.A. 2011. Psikologi Pendidikan. Semarang: Pusat

Pengembangan MKU & MKDK LP3 Universitas Negeri Semarang.

Ruseffendi, E.T. 2006. Pengantar kepada Membantu Guru Mengembangkan

Kompetensinya dalam Pengajaran Matematika Untuk Meningkatkan CBSA

(edisi revisi). Bandung : Tarsito.

Rusman. 2012. Belajar dan Pembelajaran Berbasis Komputer mengembangkan

Profesionalisme Abad 21. Bandung: Alfabeta.

Page 81: lib.unnes.ac.idlib.unnes.ac.id/22476/1/4301411089-S.pdf · 2015-11-14 · iv MOTTO “Sesungguhnya bersama kesulitan ada kemudahan” (QS. Al-Insyirah: 6) “Maka apabila engkau telah

94

Sadiman, A.S., R. Rahardjo, A. Haryono, dan Rahardjito. 2011. Media Pendidikan:

Pengertian, Pengembangan dan Pemanfaatannya. Jakarta: Rajawali Pers.

Saptorini. 2011. Strategi Pembelajaran Kimia. Semarang: Jurusan Kimia FMIPA

UNNES.

Sari, A.D.C dan K.I.Supardi. 2013. Pengaruh Model Team Games Tournament

Media Tournament-Question Cards terhadap Hasil Belajar Siswa pada Materi

Hidrokarbon. Jurnal Inovasi Pendidikan Kimia, 7(1): 1042-1050.

Slameto. 2003. Belajar dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta: PT

Rineka Cipta.

Sugiyono. 2012. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R & D. Bandung:

Alfabeta

Suharsimi, A. 2007. Prosedur Penelitian (Suatu Pendekatan Praktik). Jakarta: PT

Rineka Cipta.

-------------, A. 2010. Prosedur Penelitian (Suatu Pendekatan Praktik). Jakarta: PT

Rineka Cipta.

Sundayana, R. 2014. Statistika Penelitian Pendidikan. Bandung: Alfabeta.

Thiagarajan. 1974. Development for Training Teachers of Exceptional Children.

Bloomington: Indiana University.

Udaibah, Wirdah. Bahan Ajar Multi-Intelegensia Berbasis Animasi sebagai Media

untuk Meningkatkan Prestasi dan Motivasi Belajar Mahasiswa Tadris Kimia

IAIN Walisongo Semarang. Jurnal Inovasi Pendidikan Kimia, 7(1): 1031-

1041.

Udo, M.E. 2010. Effect of Guided-Discovery, Student- Centred Demonstration and

the Expository Instructional Strategies on Students’ Performance in

Chemistry. An International Multi-Disciplinary Journal Ethiopia, 4(4): 389-

398.

Yudistira, T.H. 2011. Efektivitas Penerapan Pembelajaran Hiperteks Berbasis

Animasi dengan Microsoft Office Power Point 2007 terhadap Hasil Belajar

Struktur Atom Siswa Kelas X SMA Negeri 1 Polokarto. Skripsi. Semarang:

FMIPA Unnes.

Yusnawan, I.P.A. 2013. Penerapan Metode Penemuan Terbimbing Untuk

Meningkatkan Pemahaman Siswa Pada Materi Gradien Di Kelas VIII SMP

Negeri 9 Palu. Jurnal Elektronik Pendidikan Matematika Tadulako, 1(1): 76-

86.

Page 82: lib.unnes.ac.idlib.unnes.ac.id/22476/1/4301411089-S.pdf · 2015-11-14 · iv MOTTO “Sesungguhnya bersama kesulitan ada kemudahan” (QS. Al-Insyirah: 6) “Maka apabila engkau telah

LAMPIRAN

Page 83: lib.unnes.ac.idlib.unnes.ac.id/22476/1/4301411089-S.pdf · 2015-11-14 · iv MOTTO “Sesungguhnya bersama kesulitan ada kemudahan” (QS. Al-Insyirah: 6) “Maka apabila engkau telah

95

Lampiran 1

SMA NEGERI BANYUMAS

Jln. Pramuka 13 Banyumas

DAFTAR NILAI ULANGAN AKHIR SEMESTER (UAS)

TAHUN PELAJARAN 2014/ 2015

KELAS XI MIA 1

NO NIS NAMA NILAI Keterangan

1 10690 ADI DWI YULIANTO 94 Tuntas

2 10695 AGUNG YUDHA PRATAMA 82 Tuntas

3 10703 ALIFANY BARKAH ASANTRA 75 Tidak Tuntas

4 10704 ALMAS NIDA NABILA 69 Tidak Tuntas

5 10713 ANANDA PUSPITA FITRIANI 75 Tidak Tuntas

6 10720 ANNISA AYU KARIMA 75 Tidak Tuntas

7 10730 AYURANTIKA AJENG WULANDARI 80 Tuntas

8 10732 BAHTIAR AHMAD NOOR HANAVY 78 Tuntas

9 10754 DEWI ARIYANTI 80 Tuntas

10 10764 DWI CIPTA ANGGARA 74 Tidak Tuntas

11 10770 ERVINA PRIHANDANI 73 Tidak Tuntas

12 10785 FIDHIANA SAPUTRI 81 Tuntas

13 10790 FRISKA PUTRI NORMAYANTI 85 Tuntas

14 10808 IFTINAN HIKMAT MUMTAHANAH 75 Tidak Tuntas

15 10813 INDAH LESTARI 91 Tuntas

16 10815 INES SELVIANA BRILANTINI 83 Tuntas

17 10826 KHOIRUL ANAM 83 Tuntas

18 10843 LULU RIZQIANA 81 Tuntas

19 10846 LUTHFI ANNISA 75 Tidak Tuntas

20 10847 LUTHFI CHANDRA AMARULLAH 76 Tidak Tuntas

21 10881 NOVITA ADITAMA 74 Tidak Tuntas

22 10883 NUR ISTIQMAL 73 Tidak Tuntas

23 10887 OKTIANA NUR AMANAH 76 Tidak Tuntas

24 10892 PADMANGGA BANYFESKO 75 Tidak Tuntas

25 10898 QORI SOLIHAH AL'A'RAAF 80 Tuntas

26 10903 RAMA ADITYA 75 Tidak Tuntas

27 10912 REVITA SARI RACHMAWATI 78 Tuntas

28 10914 RIJAL FATHONI 74 Tidak Tuntas

29 10922 RIZQI MA'RUF MUBAROK 73 Tidak Tuntas

30 10927 SAFITRI 81 Tuntas

31 10936 SINGGIH FAJAR SUHADA 75 Tidak Tuntas

32 10945 TEGUH EKO PRASETYO 79 Tuntas

33 10952 TRI ATIK WIDHAYANTI 82 Tuntas

34 10956 TYAGITA TIFANNY AYUNINGTYAS 76 Tidak Tuntas

35 10972 YANUAR ROMADHON 81 Tuntas

36 10978 ZARAH NABILAH 74 Tidak Tuntas

KKM = 77

Page 84: lib.unnes.ac.idlib.unnes.ac.id/22476/1/4301411089-S.pdf · 2015-11-14 · iv MOTTO “Sesungguhnya bersama kesulitan ada kemudahan” (QS. Al-Insyirah: 6) “Maka apabila engkau telah

96

Lampiran 2

Page 85: lib.unnes.ac.idlib.unnes.ac.id/22476/1/4301411089-S.pdf · 2015-11-14 · iv MOTTO “Sesungguhnya bersama kesulitan ada kemudahan” (QS. Al-Insyirah: 6) “Maka apabila engkau telah

97

Page 86: lib.unnes.ac.idlib.unnes.ac.id/22476/1/4301411089-S.pdf · 2015-11-14 · iv MOTTO “Sesungguhnya bersama kesulitan ada kemudahan” (QS. Al-Insyirah: 6) “Maka apabila engkau telah

98

Lampiran 3

SILABUS MATA PELAJARAN KIMIA

(Peminatan Bidang MIPA)

Satuan Pendidikan : SMA

Kelas : XI

Kompetensi Inti

KI 1 : Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya KI 2 : Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli (gotong royong, kerjasama, toleran, damai), santun, responsif dan

proaktif, dan menunjukan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia

KI 3 : Memahami, menerapkan, dan menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, prosedural, dan metakognitif berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah

KI 4 : Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, bertindak secara efektif dan kreatif, serta mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan

Kompetensi Dasar Materi Pokok Pembelajaran Penilaian Alokasi Waktu

Sumber Belajar

1.1 Menyadari adanya keteraturan dari sifat hidrokarbon, termokimia, laju reaksi, kesetimbangan kimia, larutan dan koloid sebagai wujud kebesaran Tuhan YME dan pengetahuan tentang adanya keteraturan tersebut sebagai hasil pemikiran kreatif manusia yang kebenarannya bersifat tentatif.

Sifat garam yang terhidrolisis

Tetapan hidrolisis (Kh)

pH garam yang terhidrolisis

Mengamati (Observing)

Mencari informasi dari berbagai sumber tentang hidrolisis garam

Melakukan identifikasi pH garam dengan menggunakan kertas lakmus atau indikator universal atau pH meter

Menanya (Questioning)

Mengajukan pertanyaan yang berkaitan dengan sifat garam yang berasal dari: - asam kuat dan basa kuat, - asam kuat dan basa lemah,

Tugas

Merancang percobaan hidrolisis garam

Observasi

Sikap ilmiah dalam melakukan percobaan dan presentasi, misalnya: cara menggunakan

3 mgg x 4 jp

- Media pembelajaran Flash berbasis Guided Discovery

- Buku kimia kelas XI

- Lembar kerja

- Berbagai 2.1 Menunjukkan perilaku ilmiah (memiliki rasa ingin tahu, disiplin,

Page 87: lib.unnes.ac.idlib.unnes.ac.id/22476/1/4301411089-S.pdf · 2015-11-14 · iv MOTTO “Sesungguhnya bersama kesulitan ada kemudahan” (QS. Al-Insyirah: 6) “Maka apabila engkau telah

99

jujur, objektif, terbuka, mampu membedakan fakta dan opini, ulet, teliti, bertanggung jawab, kritis, kreatif, inovatif, demokratis, komunikatif) dalam merancang dan melakukan percobaan serta berdiskusi yang diwujudkan dalam sikap sehari-hari.

- asam lemah dan basa kuat, - asam lemah dan basa lemah

Mengumpulkan data (Eksperimenting)

Merancang percobaan dan mempresentasikan hasil rancangan identifikasi pH garam untuk menyamakan persepsi

Melakukan percobaan identifikasi garam.

Mengamati dan mencatat hasil titrasi

Mengasosiasi (Associating)

Mengolah dan menganalisis data hasil pengamatan

Menyimpulkan sifat garam yang terhidrolisis

Menganalisis rumus kimia garam-garam dan memprediksi sifatnya

Menentukan grafik hubungan perubahan harga pH pada titrasi asam basa untuk menjelaskan sifat garam yang terhidrolisis

Menentukan tetapan hidrolisis (Kh) dan pH larutan garam yang terhidrolisis melalui perhitungan

Mengkomunikasikan (Communicating)

Membuat laporan percobaan identifikasi garam dan mempresentasikannya dengan menggunakan tata bahasa yang benar

kertas lakmus, indikator universal atau pH meter; melihat skala volume dan suhu, cara menggunakan pipet, cara menimbang, keaktifan, kerja sama, komunikatif, dan peduli lingkungan, dsb)

Portofolio

Laporan percobaan

Tes tertulis uraian

Menganalisis grafik hubungan perubahan harga pH pada titrasi asam basa untuk menjelaskan sifat garam yang terhidrolisis

Menentukan tetapan hidrolisis (Kh) dan pH larutan garam yang terhidrolisis melalui perhitungan

sumber lainnya

2.2 Menunjukkanperilaku kerjasama, santun, toleran, cintadamai dan peduli lingkungan serta hemat dalam memanfaatkan sumber daya alam.

2.3 Menunjukkan perilaku responsifdan pro-aktif serta bijaksana sebagai wujud kemampuan memecahkan masalah dan membuat keputusan

3.12 Menganalisis garam-garam yang mengalami hidrolisis.

4.12 Merancang, melakukan, dan menyimpulkan serta menyajikan hasil percobaan untuk menentukan jenis garam yang mengalami hidrolisis.

1.1 Menyadari adanya keteraturan dari Sifat larutan Mengamati (Observing) Tugas 3 mgg x 4 - Media

Page 88: lib.unnes.ac.idlib.unnes.ac.id/22476/1/4301411089-S.pdf · 2015-11-14 · iv MOTTO “Sesungguhnya bersama kesulitan ada kemudahan” (QS. Al-Insyirah: 6) “Maka apabila engkau telah

100

sifat hidrokarbon, termokimia, laju reaksi, kesetimbangan kimia, larutan dan koloid sebagai wujud kebesaran Tuhan YME dan pengetahuan tentang adanya keteraturan tersebut sebagai hasil pemikiran kreatif manusia yang kebenarannya bersifat tentatif.

penyangga

pH larutan penyangga

Peranan larutan penyangga dalam tubuh makhluk hidup

Mencari informasi dari berbagai sumber tentang larutan penyangga, sifat dan pH larutan penyangga serta peranan larutan penyangga dalam tubuh makhluk hidup

Mencari informasi tentang darah yang berhubungan dengan kemampuannya dalam mempertahankan pH terhadap penambahan asam atau basa dan pengenceran

Menanya (Questioning)

Mengajukan pertanyaan bagaimana terbentuknya larutan penyangga

Mengapa larutan penyangga pHnya relatif tidak berubah dengan penambahan sedikit asam atau basa

Apa manfaat larutan penyangga dalam tubuh makhluk hidup

Mengumpulkan data (Eksperimenting)

Menganalisis terbentuknya larutan penyangga

Menganalisis sifat larutan penyangga

Merancang percobaan untuk mengetahui larutan yang bersifat penyangga atau larutan yang bukan penyangga dengan menggunakan indikator universal atau pH meter serta mempresentasikan hasil racangan untuk menyamakan persepsi

Merancang percobaan untuk mengetahui sifat larutan penyangga atau larutan yang

Merancang percobaan larutan penyangga

Observasi

Sikap ilmiah dalam melakukan percobaan dan presentasi, misalnya: cara menggunakan kertas lakmus, indikator universal atau pH meter; melihat skala volume dan suhu, cara menggunakan pipet, cara menim-bang, keaktifan, kerja sama, komunikatif, dan peduli lingkungan, dsb)

Portofolio

Laporan percobaan Tes tertulis uraian

Menganalisis data untuk menyimpulkan larutan yang bersifat penyangga

Menghitung pH larutan penyangga

jp pembelajaran Flash berbasis Guided Discovery

- Buku kimia kelas XI

- Lembar kerja

- Berbagai sumber lainnya

2.1 Menunjukkan perilaku ilmiah (memiliki rasa ingin tahu, disiplin, jujur, objektif, terbuka, mampu membedakan fakta dan opini, ulet, teliti, bertanggung jawab, kritis, kreatif, inovatif, demokratis, komunikatif) dalam merancang dan melakukan percobaan serta berdiskusi yang diwujudkan dalam sikap sehari-hari.

2.2 Menunjukkanperilaku kerjasama, santun, toleran, cintadamai dan peduli lingkungan serta hemat dalam memanfaatkan sumber daya alam.

2.3 Menunjukkan perilaku responsifdan pro-aktif serta bijaksana sebagai wujud kemampuan memecahkan masalah dan membuat keputusan

3.13 Menganalisis peran larutan penyangga dalam tubuh makhluk hidup.

Page 89: lib.unnes.ac.idlib.unnes.ac.id/22476/1/4301411089-S.pdf · 2015-11-14 · iv MOTTO “Sesungguhnya bersama kesulitan ada kemudahan” (QS. Al-Insyirah: 6) “Maka apabila engkau telah

101

4.13 Merancang, melakukan, dan menyimpulkan serta menyajikan hasil percobaan untuk menentukan sifat larutan penyangga.

bukan penyangga dengan penambahan sedikit asam atau basa atau bila diencerkan serta mem-presentasikan hasil rancangan untuk menyamakan persepsi

Melakukan percobaan

Mengamati dan mencatat data hasil pengamatan

Mengasosiasi (Associating)

Mengolah dan menganalisis data untuk menyimpulkan larutan yang bersifat penyangga

Menentukan pH larutan penyangga melalui perhitungan

Menentukan grafik hubungan perubahan harga pH pada titrasi asam basa untuk menjelaskan sifat larutan penyangga

Mengkomunikasikan (Communicating)

Membuat laporan percobaan identifikasi garam dan mempresentasikannya dengan mengguna-kan tata bahasa yang benar

Mengkomunikasikan sifat larutan penyangga dan manfaat larutan penyangga dalam tubuh makhluk hidup.

Menganalisis grafik hubungan perubahan harga pH pada titrasi asam basa untuk menjelaskan sifat larutan penyangga

Page 90: lib.unnes.ac.idlib.unnes.ac.id/22476/1/4301411089-S.pdf · 2015-11-14 · iv MOTTO “Sesungguhnya bersama kesulitan ada kemudahan” (QS. Al-Insyirah: 6) “Maka apabila engkau telah

102

Lampiran 4

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

A. KOMPETENSI INTI

KI 1 : Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.

KI 2 : Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli

(gotong royong, kerjasama, toleran, damai), santun, responsif dan proaktif, dan

menunjukan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam

berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam

menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia.

KI 3 : Memahami, menerapkan, dan menganalisis pengetahuan faktual, konseptual,

prosedural, dan metakognitif berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu

pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan

kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena

dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang

spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah.

KI 4 : Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait

dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri,

bertindak secara efektif dan kreatif, serta mampu menggunakan metoda sesuai

kaidah keilmuan.

B. KOMPETENSI DASAR DAN INDIKATOR

KD dari KI 1

1.1. Menyadari adanya keteraturan dari sifat hidrokarbon, termokimia, laju reaksi,

kesetimbangan kimia, larutan dan koloid sebagai wujud kebesaran Tuhan YME

dan pengetahuan tentang adanya keteraturan tersebut sebagai hasil pemikiran

kreatif manusia yang kebenarannya bersifat tentatif.

Sekolah : SMA Negeri Banyumas

Mata Pelajaran : Kimia

Kelas/ Semester : XI / II

Materi Pokok : Hidrolisis

Alokasi Waktu : 3 x pertemuan

Page 91: lib.unnes.ac.idlib.unnes.ac.id/22476/1/4301411089-S.pdf · 2015-11-14 · iv MOTTO “Sesungguhnya bersama kesulitan ada kemudahan” (QS. Al-Insyirah: 6) “Maka apabila engkau telah

103

KD dari KI 2

2.1. Menunjukkan perilaku ilmiah (memiliki rasa ingin tahu, disiplin, jujur, objektif,

terbuka, mampu membedakan fakta dan opini, ulet, teliti, bertanggung jawab,

kritis, kreatif, inovatif, demokratis, komunikatif) dalam merancang dan

melakukan percobaan serta berdiskusi yang diwujudkan dalam sikap sehari-hari.

2.2 Menunjukkanperilaku kerjasama, santun, toleran, cintadamai dan peduli

lingkungan serta hemat dalam memanfaatkan sumber daya alam.

2.3 Menunjukkan perilaku responsifdan pro-aktif serta bijaksana sebagai wujud

kemampuan memecahkan masalah dan membuat keputusan.

KD dari KI 3

3.12 Menganalisis garam-garam yang mengalami hidrolisis.

Indikator :

1. Menjelaskan ciri-ciri garam yang dapat terhidrolisis dalam air.

2. Menentukan sifat garam yang terhidrolisis.

3. Menjelaskan konsep hidrolisis dan reaksi hidrolisis.

4. Menghitung pH pada hidrolisis garam.

KD dari KI 4

4.12 Merancang, melakukan, dan menyimpulkan serta menyajikan hasil percobaan

untuk menentukan jenis garam yang mengalami hidrolisis.

C. TUJUAN PEMBELAJARAN

1. Melalui media pembelajaran Flash, siswa mampu menjelaskan ciri-ciri garam yang

terhidrolisis dalam air dengan bertanggung jawab.

2. Siswa mampu menentukan sifat garam yang terhidrolisis dengan penuh rasa ingin

tahu dan kejujuran setelah melihat media pembelajaran Flash.

3. Melalui diskusi kelompok dan presentasi, siswa mampu menjelaskan konsep

hidrolisis, reaksi hidrolisis dan ciri-ciri garam yang dapat terhidrolisis dalam air.

4. Melalui diskusi kelompok dan presentasi, siswa mampu menghitung pH pada

hidrolisis garam dengan berpikir kritis.

D. MATERI

1. Sifat Larutan Garam

Page 92: lib.unnes.ac.idlib.unnes.ac.id/22476/1/4301411089-S.pdf · 2015-11-14 · iv MOTTO “Sesungguhnya bersama kesulitan ada kemudahan” (QS. Al-Insyirah: 6) “Maka apabila engkau telah

104

2. Konsep Hidrolisis dan Reaksi Hidrolisis

3. Menghitung pH larutan garam

E. PENDEKATAN/STRATEGI/METODE PEMBELAJARAN

1. Pendekatan : Scientifict Learning (pendekatan ilmiah)

2. Model : Guided Discovery

3. Metode : Ceramah dan Diskusi

F. MEDIA, ALAT, DAN SUMBER PEMBELAJARAN

1. Media

Media Pembelajaran Flash Berbasis Guided Discovery

2. Alat dan Bahan

a. Komputer, on focus, layar LCD, papan tulis, spidol, penghapus.

b. Lembar penilaian

3. Sumber Belajar

a. Buku Pegangan Kurikulum 2013

b. Justiana, Sandri dan Muchtaridi. 2009. Chemistry For Senior High School Year XI.

Jakarta: Yudhistira.

c. Internet

G. KEGIATAN PEMBELAJARAN

Pertemuan Pertama ( 2 x 45 Menit)

Kegiatan Langkah

Pembelajaran Deskripsi Kegiatan

Alokasi

Waktu

Pendahuluan 1. Guru mempersiapkan media yang

akan digunakan.

2. Guru melakukan pembukaan

dengan salam pembuka secara

menyenangkan.

3. Guru memeriksa kehadiran

peserta didik sebagai sikap

disiplin.

4. Guru menyampaikan tujuan

pembelajaran yang akan dicapai.

5. Guru melakukan apersepsi dengan

5 menit

Page 93: lib.unnes.ac.idlib.unnes.ac.id/22476/1/4301411089-S.pdf · 2015-11-14 · iv MOTTO “Sesungguhnya bersama kesulitan ada kemudahan” (QS. Al-Insyirah: 6) “Maka apabila engkau telah

105

Kegiatan Langkah

Pembelajaran Deskripsi Kegiatan

Alokasi

Waktu

mengajukan pertanyaan untuk

mengarahkan peserta didik ke

materi yang akan dipelajari.

6. Guru memberikan motivasi.

Inti Mengamati

Menanya

Pengumpulan data

Mengasosiasikan

Mengkomunikasikan/

menemukan

Siswa mengamati media

pembelajaran Flash yang

ditayangkan oleh guru mengenai

demonstrasi percobaan menentukan

sifat larutan garam.

Siswa mengajukan pertanyaan

berdasarkan pengamatannya terhadap

media pembelajaran Flash dengan

rasa ingin tahu.

Siswa secara individu menuliskan

data pengamatan berdasarkan

demonstrasi percobaan yang

terdapat pada media pembelajaran

Flash. (lembar pengamatan

terlampir)

Siswa mengolah data dan menjawab

pertanyaan yang terdapat pada media

pembelajaran Flash untuk

menyimpulkan sifat-sifat larutan

garam dengan rasa percaya diri.

Siswa mengkomunikasikan hasil

jawaban pertanyaan dan

menyimpulkan sifat-sifat larutan

garam berdasarkan media

pembelajaran Flash di depan kelas,

siswa lain yang tidak maju

memberikan komentar terhadap

hasil yang dipresentasikan apabila

75 menit

Page 94: lib.unnes.ac.idlib.unnes.ac.id/22476/1/4301411089-S.pdf · 2015-11-14 · iv MOTTO “Sesungguhnya bersama kesulitan ada kemudahan” (QS. Al-Insyirah: 6) “Maka apabila engkau telah

106

Kegiatan Langkah

Pembelajaran Deskripsi Kegiatan

Alokasi

Waktu

terdapat perbedaan pendapat.

Penutup

1. Siswa diminta untuk

menyimpulkan materi sifatsifat

larutan garam dilihat dari asam-

basa pembentuknya. Sementara

guru memberikan bimbingan.

2. Guru memberikan tugas kepada

siswa untuk membawa berbagai

macam literatur atau sumber

materi tentang hidrolisis pada

pertemuan berikutnya.

3. Guru mengakhiri kegiatan belajar

dengan memberikan pesan untuk

tetap semangat belajar

10 menit

Pertemuan Kedua ( 2 x 45 Menit)

Kegiatan Langkah

Pembelajaran Deskripsi Kegiatan

Alokasi

Waktu

Pendahuluan 1. Guru mempersiapkan media yang

akan digunakan.

2. Guru melakukan pembukaan

dengan salam pembuka.

3. Guru memeriksa kehadiran

peserta didik sebagai sikap

disiplin dan teliti.

4. Guru menyampaikan tujuan

pembelajaran yang akan dicapai.

5. Guru melakukan apersepsi

dengan mengajukan pertanyaan

untuk mengarahkan peserta didik

ke materi yang akan dipelajari.

6. Guru memberikan motivasi.

7. Guru membagi siswa menjadi

beberapa kelompok.

5 menit

Inti Mengamati

Melalui diskusi kelompok, siswa

mencari informasi dari berbagai

sumber tentang konsep hidrolisis,

sifat larutan garam terhidrolisis,

75 menit

Page 95: lib.unnes.ac.idlib.unnes.ac.id/22476/1/4301411089-S.pdf · 2015-11-14 · iv MOTTO “Sesungguhnya bersama kesulitan ada kemudahan” (QS. Al-Insyirah: 6) “Maka apabila engkau telah

107

Kegiatan Langkah

Pembelajaran Deskripsi Kegiatan

Alokasi

Waktu

Menanya

Pengumpulan data

Mengasosiasikan

Mengkomunikasikan/

menemukan

serta penentuan pH larutan garam

terhidrolisis dan memahami materi

tersebut sesuai perintah yang

terdapat pada media pembelajaran

Flash.

Siswa mengajukan pertanyaan

terkait dengan materi hidrolisis yang

kurang bisa dipahami dengan rasa

ingin tahu. Guru memberikan

bimbingan.

Melalui berbagai sumber, siswa

meringkas materi tentang konsep

hidrolisis, sifat larutan garam

terhidrolisis, serta penentuan pH

larutan garam terhidrolisis dan

menuliskannya di buku catatan.

Melalui diskusi kelompok, siswa

dapat menyimpulkan mengenai

materi konsep hidrolisis, sifat

larutan garam terhidrolisis, serta

penentuan pH larutan garam

terhidrolisis.

Setiap kelompok

mengkomunikasikan hasil

diskusinya di depan kelas (kecuali

contoh soal perhitungan pH), serta

kelompok lain menanggapi apabila

terdapat perbedaan pendapat.

Penutup

1. Siswa dan guru bersama-sama

menyimpulkan tentang konsep

hidrolisis dan sifat larutan garam

terhidrolisis dengan benar.

10 menit

Page 96: lib.unnes.ac.idlib.unnes.ac.id/22476/1/4301411089-S.pdf · 2015-11-14 · iv MOTTO “Sesungguhnya bersama kesulitan ada kemudahan” (QS. Al-Insyirah: 6) “Maka apabila engkau telah

108

Kegiatan Langkah

Pembelajaran Deskripsi Kegiatan

Alokasi

Waktu

2. Guru memberi tahu siswa untuk

mempersiapkan presentasi

mengenai perhitungan pH larutan

garam dan di presentasikan pada

pertemuan selanjutnya.

3. Guru mengakhiri kegiatan belajar

dengan memberikan pesan untuk

tetap belajar.

Pertemuan Ketiga ( 2 x 45 Menit)

Kegiatan Deskripsi Kegiatan Alokasi

Waktu

Pendahuluan 1. Guru melakukan pembukaan dengan salam pembuka.

2. Guru memeriksa kehadiran peserta didik sebagai sikap

disiplin dan teliti.

3. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan

dicapai.

4. Guru memberikan motivasi.

5 menit

Inti Setiap kelompok melakukan kegiatan presentasi mengenai

perhitungan pH larutan garam. Kelompok lain menanggapi.

Guru memberikan bimbingan apabila terdapat kesalahan

konsep.

75 menit

Penutup

1. Siswa dan guru bersama-sama menyimpulkan tentang

perhitungan pH larutan garam.

2. Guru memberikan tugas kepada siswa untuk mengerjakan

soal berkaitan dengan materi hidrolisis yang terdapat pada

LKS.

3. Guru mengakhiri kegiatan belajar dengan memberikan

pesan untuk tetap belajar.

10 menit

H. PENILAIAN

a. Penilaian afektif : Non tes / lembar observasi (terlampir)

b. Penilaian kognitif : Tes tertulis (terlampir)

c. Penilaian psikomotor : Non tes / lembar observasi (terlampir)

Page 97: lib.unnes.ac.idlib.unnes.ac.id/22476/1/4301411089-S.pdf · 2015-11-14 · iv MOTTO “Sesungguhnya bersama kesulitan ada kemudahan” (QS. Al-Insyirah: 6) “Maka apabila engkau telah

109

Page 98: lib.unnes.ac.idlib.unnes.ac.id/22476/1/4301411089-S.pdf · 2015-11-14 · iv MOTTO “Sesungguhnya bersama kesulitan ada kemudahan” (QS. Al-Insyirah: 6) “Maka apabila engkau telah

110

Lampiran 5

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

A. KOMPETENSI INTI

KI 1 : Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.

KI 2 : Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli

(gotong royong, kerjasama, toleran, damai), santun, responsif dan proaktif, dan

menunjukan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam

berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam

menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia.

KI 3 : Memahami, menerapkan, dan menganalisis pengetahuan faktual, konseptual,

prosedural, dan metakognitif berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu

pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan

kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena

dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang

spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah.

KI 4 : Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait

dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri,

bertindak secara efektif dan kreatif, serta mampu menggunakan metoda sesuai

kaidah keilmuan.

B. KOMPETENSI DASAR DAN INDIKATOR

KD dari KI 1

1.2. Menyadari adanya keteraturan dari sifat hidrokarbon, termokimia, laju reaksi,

kesetimbangan kimia, larutan dan koloid sebagai wujud kebesaran Tuhan YME

dan pengetahuan tentang adanya keteraturan tersebut sebagai hasil pemikiran

kreatif manusia yang kebenarannya bersifat tentatif.

Sekolah : SMA Negeri Banyumas

Mata Pelajaran : Kimia

Kelas/ Semester : XI / II

Materi Pokok : Larutan Penyangga

Alokasi Waktu : 4 x pertemuan

Page 99: lib.unnes.ac.idlib.unnes.ac.id/22476/1/4301411089-S.pdf · 2015-11-14 · iv MOTTO “Sesungguhnya bersama kesulitan ada kemudahan” (QS. Al-Insyirah: 6) “Maka apabila engkau telah

111

KD dari KI 2

2.1. Menunjukkan perilaku ilmiah (memiliki rasa ingin tahu, disiplin, jujur, objektif,

terbuka, mampu membedakan fakta dan opini, ulet, teliti, bertanggung jawab,

kritis, kreatif, inovatif, demokratis, komunikatif) dalam merancang dan

melakukan percobaan serta berdiskusi yang diwujudkan dalam sikap sehari-hari.

2.2 Menunjukkanperilaku kerjasama, santun, toleran, cintadamai dan peduli

lingkungan serta hemat dalam memanfaatkan sumber daya alam.

2.3 Menunjukkan perilaku responsifdan pro-aktif serta bijaksana sebagai wujud

kemampuan memecahkan masalah dan membuat keputusan.

KD dari KI 3

3.13 Menganalisis peran larutan penyangga dalam tubuh makhluk hidup.

Indikator :

1. Mendeskripsikan sifat larutan penyangga dan pembuatannya.

2. Menganalisis larutan penyangga dan bukan larutan penyangga.

3. Menganalisis komponen pembentuk larutan penyangga.

4. Menjelaskan prinsip kerja larutan penyangga.

5. Menghitung pH atau pOH larutan penyangga.

6. Menghitung pH larutan penyangga dengan penambahan sedikit asam atau

sedikit basa atau dengan pengenceran.

7. Menganalisis pengaruh penambahan sedikit asam, sedikit basa, dan

pengenceran pada larutan penyangga.

8. Menjelaskan fungsi larutan penyangga dalam tubuh makhluk hidup.

KD dari KI 4

4.13 Merancang, melakukan, dan menyimpulkan serta menyajikan hasil percobaan

untuk menentukan sifat larutan penyangga.

C. TUJUAN PEMBELAJARAN

1. Melalui diskusi kelompok dan presentasi, siswa dapat menjelaskan sifat larutan

penyangga dan pembuatannya dengan berpikir kritis dan kerjasama.

2. Melalui media pembelajaran Flash, siswa mampu menganalisis larutan penyangga

dan bukan larutan penyangga dengan penuh rasa ingin tahu dan kejujuran.

Page 100: lib.unnes.ac.idlib.unnes.ac.id/22476/1/4301411089-S.pdf · 2015-11-14 · iv MOTTO “Sesungguhnya bersama kesulitan ada kemudahan” (QS. Al-Insyirah: 6) “Maka apabila engkau telah

112

3. Siswa mampu menganalisis komponen pembentuk larutan penyangga dengan

bertanggung jawab setelah melihat media pembelajaran Flash.

4. Melalui diskusi kelompok dan presentasi, siswa mampu menjelaskan prinsip kerja

larutan penyangga dengan terbuka melihat media pembelajaran Flash.

5. Siswa mampu menghitung pH atau pOH larutan penyangga dengan berpikir kritis

setelah membaca literatur.

6. Melalui diskusi kelompok dan presentasi, siswa mampu menghitung pH larutan

penyangga dengan penambahan sedikit asam atau sedikit basa atau dengan

pengenceran dengan berpikir kritis.

7. Melalui media pembelajaran Flash dan diskusi kelompok, siswa mampu

menganalisis pengaruh penambahan sedikit asam, sedikit basa, dan pengenceran

pada larutan penyangga dengan disiplin.

8. Melalui diskusi kelompok dan presentasi, siswa dapat menjelaskan fungsi larutan

penyangga dalam tubuh makhluk hidup dengan objektif.

D. MATERI

1. Pengertian larutan penyangga

Larutan penyangga adalah larutan yang dapat menyangga atau mempertahankan pH.

Komponen larutan penyangga terbagi menjadi:

a. Larutan penyangga yang bersifat asam

Larutan ini mempertahankan pH pada daerah asam (pH < 7). Larutan ini dapat

dibuat dari asam lemah dan basa konjugasinya.

b. Larutan penyangga yang bersifat basa

Larutan ini mempertahankan pH pada daerah basa (pH > 7). Untuk

mendapatkan larutan ini dapat dibuat dari basa lemah dan asam konjugasinya.

2. Sifat larutan penyangga

Seperti yang telah diketahui dalam menghitung pH larutan, penambahan

sedikit asam kuat akan mengubah pH larutan (kecuali larutan penyangga) secara

dratis. Akan tetapi ada kondisi dimana pH harus dijaga supaya tetap konstan ketika

asam atau basa ditambahkan ke dalam larutan. Buffer menjawab tantangan tersebut.

Para ahli kimia sering menggunakan larutan buffer untuk mengatur pH suatu reaksi.

Secara singkat cara kerja larutan penyangga adalah ketika ion hidrogen

ditambahkan pada larutan penyangga, ion tersebut akan ternetralisasi oleh bsa dalam

Page 101: lib.unnes.ac.idlib.unnes.ac.id/22476/1/4301411089-S.pdf · 2015-11-14 · iv MOTTO “Sesungguhnya bersama kesulitan ada kemudahan” (QS. Al-Insyirah: 6) “Maka apabila engkau telah

113

larutan penyangga. Ion hidroksida juga akan ternetralisasi oleh asam. Reaksi

netralisasi tersebut tidak akan memberikan pengaruh yang banyak terhadao pH

larutan penyangga.

3. Perhitungan pH larutan penyangga

a. Larutan penyangga yang mengandung asam lemah dan basa konjugasinya

Misal : larutan CH3COOH dengan CH3COONa

Rumus :[ ]

Dengan Ka = tetapan ionisasi asam lemah

b. Larutan penyangga yang mengandung basa lemah dan asam konjugasinya

Misal : larutan NH4OH dengan NH4Cl

Rumus :[ ]

Dengan Kb = tetapan ionisasi basa lemah

4. Peranan larutan penyangga

a. Dalam tubuh makhluk hidup

Dalam tubuh manusia terdapat sistem penyangga yang berfungsi untuk

mempertahankan harga pH.

Contoh :

- Dalam darah terdapat sistem penyangga antara lain asam bikarbonat,

hemoglobin, dan oksihemoglobin. Karbondioksida terbentuk secara

metabolik dalam jaringan kemudian diangkut oleh darah sebagai ion

bikarbonat.

- Dalam sel darah merah terdapat sistem penyangga sebagai berikut :

H3PO4- + H2O HPO4

2- + H3O

+

b. Dalam kehidupan sehari-hari

Larutan penyangga dalam kehidupan sehari-hari digunakan dalam berbagai

bidang seperti biokimia, bakteriologi, kimia analisis, industri farmasi, juga

dalam fotografi dan zat warna. Dalam industri farmasi, larutan penyangga

digunakan pada pembuatan obat- obatan agar obat tersebut mempunyai pH

tertentu dan tidak berubah.

E. PENDEKATAN/STRATEGI/METODE PEMBELAJARAN

1. Pendekatan : Scientifict Learning (pendekatan ilmiah)

2. Model : Guided Discovery

Page 102: lib.unnes.ac.idlib.unnes.ac.id/22476/1/4301411089-S.pdf · 2015-11-14 · iv MOTTO “Sesungguhnya bersama kesulitan ada kemudahan” (QS. Al-Insyirah: 6) “Maka apabila engkau telah

114

3. Metode : Ceramah dan Diskusi

F. MEDIA, ALAT, DAN SUMBER PEMBELAJARAN

1. Media

Media Pembelajaran Flash Berbasis Guided Discovery

2. Alat dan Bahan

a. Komputer, on focus, layar LCD, papan tulis, spidol, penghapus.

b. Lembar penilaian

3. Sumber Belajar

a. Buku Pegangan Kurikulum 2013

b. Justiana, Sandri dan Muchtaridi. 2009. Chemistry For Senior High School Year XI.

Jakarta: Yudhistira.

c. Internet

G. KEGIATAN PEMBELAJARAN

Pertemuan Pertama ( 2 x 45 Menit)

Kegiatan Langkah

Pembelajaran Deskripsi Kegiatan

Alokasi

Waktu

Pendahuluan 1. Guru mempersiapkan media yang

akan digunakan.

2. Guru melakukan pembukaan

dengan salam pembuka secara

menyenangkan.

3. Guru memeriksa kehadiran

peserta didik sebagai sikap

disiplin.

4. Guru menyampaikan tujuan

pembelajaran yang akan dicapai.

5. Guru melakukan apersepsi dengan

mengajukan pertanyaan untuk

mengarahkan peserta didik ke

materi yang akan dipelajari

“Bagaimanakah cara tubuh kita

dalam mempertahankan harga pH

dalam darah?”

6. Guru memberikan motivasi

5 menit

Page 103: lib.unnes.ac.idlib.unnes.ac.id/22476/1/4301411089-S.pdf · 2015-11-14 · iv MOTTO “Sesungguhnya bersama kesulitan ada kemudahan” (QS. Al-Insyirah: 6) “Maka apabila engkau telah

115

Kegiatan Langkah

Pembelajaran Deskripsi Kegiatan

Alokasi

Waktu

Inti Mengamati

Menanya

Pengumpulan data

Mengasosiasikan

Mengkomunikasikan/

menemukan

Siswa mengamati media

pembelajaran Flash yang

ditayangkan oleh guru mengenai

demonstrasi percobaan menentukan

larutan penyangga dan bukan larutan

penyangga.

Siswa mengajukan pertanyaan

berdasarkan pengamatannya terhadap

media pembelajaran Flash dengan

rasa ingin tahu.

Siswa secara individu menuliskan

data pengamatan berdasarkan

demonstrasi percobaan yang

terdapat pada media pembelajaran

Flash. (lembar pengamatan

terlampir)

Siswa mengolah data dan menjawab

pertanyaan yang terdapat pada media

pembelajaran Flash untuk

menyimpulkan mana larutan yang

bersifat penyangga maupun bukan

penyangga dengan rasa percaya diri.

Siswa mengkomunikasikan hasil

jawaban pertanyaan dan

menyimpulkan mana larutan

penyangga dan bukan larutan

penyangga berdasarkan media

pembelajaran Flash di depan kelas,

siswa lain yang tidak maju

memberikan komentar terhadap

hasil yang dipresentasikan apabila

terdapat perbedaan pendapat.

75 menit

Penutup 1. Siswa diminta untuk 10 menit

Page 104: lib.unnes.ac.idlib.unnes.ac.id/22476/1/4301411089-S.pdf · 2015-11-14 · iv MOTTO “Sesungguhnya bersama kesulitan ada kemudahan” (QS. Al-Insyirah: 6) “Maka apabila engkau telah

116

Kegiatan Langkah

Pembelajaran Deskripsi Kegiatan

Alokasi

Waktu

menyimpulkan materi komponen

pembentuk larutan penyangga

serta prinsip kerja larutan

penyangga. Sementara guru

memberikan bimbingan.

2. Guru memberikan tugas kepada

siswa untuk membawa berbagai

macam literatur atau sumber

materi tentang larutan penyangga

pada pertemuan berikutnya.

3. Guru mengakhiri kegiatan belajar

dengan memberikan pesan untuk

tetap semangat belajar

Pertemuan Kedua ( 2 x 45 Menit)

Kegiatan Langkah

Pembelajaran Deskripsi Kegiatan

Alokasi

Waktu

Pendahuluan 1. Guru mempersiapkan media yang

akan digunakan.

2. Guru melakukan pembukaan

dengan salam pembuka.

3. Guru memeriksa kehadiran

peserta didik sebagai sikap

disiplin dan teliti.

4. Guru menyampaikan tujuan

pembelajaran yang akan dicapai.

5. Guru melakukan apersepsi

dengan mengajukan pertanyaan

untuk mengarahkan peserta didik

ke materi yang akan dipelajari :

“Pernahkah kalian tahu apa saja

manfaat larutan penyangga dalam

kehidupan sehari-hari?”

6. Guru memberikan motivasi.

7. Guru membagi siswa menjadi

beberapa kelompok.

5 menit

Inti Mengamati

Melalui diskusi kelompok, siswa

mencari informasi dari berbagai

75 menit

Page 105: lib.unnes.ac.idlib.unnes.ac.id/22476/1/4301411089-S.pdf · 2015-11-14 · iv MOTTO “Sesungguhnya bersama kesulitan ada kemudahan” (QS. Al-Insyirah: 6) “Maka apabila engkau telah

117

Kegiatan Langkah

Pembelajaran Deskripsi Kegiatan

Alokasi

Waktu

Menanya

Pengumpulan data

Mengasosiasikan

Mengkomunikasikan/

sumber tentang larutan penyangga,

sifat dan bagaimana menghitung pH

larutan penyangga serta peranan

larutan penyangga dalam tubuh

makhluk hidup dan memahami

materi tersebut sesuai perintah yang

terdapat pada media pembelajaran

Flash.

Siswa mengajukan pertanyaan

terkait dengan materi larutan

penyangga yang kurang bisa

dipahami, seperti “Mengapa larutan

penyangga pHnya relatif tidak

berubah dengan penambahan sedikit

asam atau basa?” dengan rasa ingin

tahu. Guru memberikan bimbingan.

Melalui berbagai sumber, siswa

meringkas materi tentang larutan

penyangga, sifat dan bagaimana

menghitung pH larutan penyangga

serta peranan larutan penyangga

dalam tubuh makhluk hidup dan

menuliskannya di buku catatan.

Melalui diskusi kelompok, siswa

dapat menyimpulkan mengenai

materi larutan penyangga,

komponen pembentuk larutan

penyanggga, bagaimana cara

menghitung pH larutan penyangga

serta peranan larutan penyangga

dalam tubuh makhluk hidup.

Setiap kelompok

Page 106: lib.unnes.ac.idlib.unnes.ac.id/22476/1/4301411089-S.pdf · 2015-11-14 · iv MOTTO “Sesungguhnya bersama kesulitan ada kemudahan” (QS. Al-Insyirah: 6) “Maka apabila engkau telah

118

Kegiatan Langkah

Pembelajaran Deskripsi Kegiatan

Alokasi

Waktu

menemukan mengkomunikasikan hasil

diskusinya di depan kelas (namun

hanya contoh soal perhitungan pH),

serta kelompok lain menanggapi

apabila terdapat perbedaan

pendapat.

Penutup

1. Siswa dan guru bersama-sama

menyimpulkan tentang

bagaimana cara menghitung pH

larutan penyangga dengan benar.

2. Guru memberikan tugas kepada

siswa untuk membuat hasil

diskusi tadi (kecuali perhitungan

pH larutan penyangga) dalam

bentuk media yang menarik lalu

dipresentasikan di depan kelas

pada pertemuan selanjutnya.

3. Guru mengakhiri kegiatan belajar

dengan memberikan pesan untuk

tetap belajar.

10 menit

Pertemuan Ketiga ( 2 x 45 Menit)

Kegiatan Deskripsi Kegiatan Alokasi

Waktu

Pendahuluan 1. Guru melakukan pembukaan dengan salam pembuka.

2. Guru memeriksa kehadiran peserta didik sebagai sikap

disiplin dan teliti.

3. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan

dicapai.

4. Guru memberikan motivasi.

5 menit

Inti Setiap kelompok melakukan kegiatan presentasi mengenai

larutan penyangga, komposisi larutan penyangga, prinsip kerja

larutan penyangga, serta fungsi larutan penyangga dalam tubuh

makhluk hidup. Kelompok lain menanggapi. Guru

memberikan bimbingan apabila terdapat kesalahan konsep.

75 menit

Penutup

1. Siswa dan guru bersama-sama menyimpulkan tentang

larutan penyangga, komposisi larutan penyangga, prinsip

kerja larutan penyangga, serta fungsi larutan penyangga

dalam kehidupan sehari-hari.

10 menit

Page 107: lib.unnes.ac.idlib.unnes.ac.id/22476/1/4301411089-S.pdf · 2015-11-14 · iv MOTTO “Sesungguhnya bersama kesulitan ada kemudahan” (QS. Al-Insyirah: 6) “Maka apabila engkau telah

119

Kegiatan Deskripsi Kegiatan Alokasi

Waktu

2. Guru memberikan tugas kepada siswa untuk mengerjakan

soal berkaitan dengan larutan penyangga yang terdapat pada

LKS dan dikumpulkan pada pertemuan selanjutnya.

3. Guru mengakhiri kegiatan belajar dengan memberikan

pesan untuk tetap belajar.

Pertemuan Keempat ( 2 x 45 Menit)

Kegiatan Deskripsi Kegiatan Alokasi

Waktu

Pendahuluan 1. Guru mempersiapkan media yang akan digunakan.

2. Guru melakukan pembukaan dengan salam pembuka.

3. Guru memeriksa kehadiran peserta didik sebagai sikap

disiplin dan teliti.

4. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan

dicapai.

5. Guru memberikan motivasi.

5 menit

Inti 1. Guru memberikan latihan soal yang dikemas dalam bentuk

permainan melalui media pembelajaran Flash.

2. Siswa menjawab latihan soal tersebut dan membuktikannya

di depan kelas.

3. Guru memberikan bimbingan apabila jawaban siswa keliru.

4. Siswa mendengarkan penjelasan guru mengenai review

materi perhitungan pH larutan garam terhidrolisis dan pH

larutan penyangga melalui media pembelajaran Flash.

5. Siswa bertanya apabila mengalami kesulitan dalam

memahami materi.

75 menit

Penutup

1. Siswa dan guru bersama-sama menyimpulkan tentang

perbedaan perhitungan pH larutan garam dan pH larutan

penyangga.

2. Guru mengakhiri kegiatan belajar dengan memberikan

pesan untuk tetap belajar.

10 menit

H. PENILAIAN

a. Penilaian afektif : Non tes / lembar observasi (terlampir)

b. Penilaian kognitif : Tes tertulis (terlampir)

c. Penilaian psikomotor : Non tes / lembar observasi (terlampir)

Page 108: lib.unnes.ac.idlib.unnes.ac.id/22476/1/4301411089-S.pdf · 2015-11-14 · iv MOTTO “Sesungguhnya bersama kesulitan ada kemudahan” (QS. Al-Insyirah: 6) “Maka apabila engkau telah

120

Page 109: lib.unnes.ac.idlib.unnes.ac.id/22476/1/4301411089-S.pdf · 2015-11-14 · iv MOTTO “Sesungguhnya bersama kesulitan ada kemudahan” (QS. Al-Insyirah: 6) “Maka apabila engkau telah

121

Lampiran 6

KISI-KISI SOAL UJI COBA

Materi Pokok : Hidrolisis dan Larutan Penyangga.

Kompetensi Dasar : 1. Menganalisis garam-garam yang mengalami hidrolisis.

2. Menganalisis peran larutan penyangga dalam tubuh makhluk

hidup.

No Indikator Materi Pokok Jenjang dan Penyebaran

C1 C2 C3 C4

1

2

3

4

5

6

7

8

Menjelaskan ciri-ciri garam

yang dapat terhidrolisis di

dalam air

Menentukan sifat garam yang

terhidrolisis

Menjelaskan konsep hidrolisis

dan reaksi hidrolisis

Menentukan pH pada hidrolisis

garam

Membedakan larutan

penyangga dan bukan larutan

penyangga

Mendeskripsikan sifat larutan

penyangga dan pembuatannya

Menganalisis komponen

pembentuk larutan penyangga

Menghitung pH larutan

penyangga

Hidrolisis

Larutan Penyangga

47

32, 35

1

3

36, 38

34, 49,

50

30, 31,

42

26, 27,

28, 29,

40, 41,

43, 44,

46

2

4, 5, 6,

8, 17,

19, 20

33, 39

7, 13,

14, 18

37, 48

45

9, 23

Page 110: lib.unnes.ac.idlib.unnes.ac.id/22476/1/4301411089-S.pdf · 2015-11-14 · iv MOTTO “Sesungguhnya bersama kesulitan ada kemudahan” (QS. Al-Insyirah: 6) “Maka apabila engkau telah

122

9

10

Menghitung pH larutan

penyangga dengan

penambahan sedikit asam atau

sedikit basa atau dengan

pengenceran

Menjelaskan fungsi larutan

penyangga dalam tubuh

makhluk hidup

10, 15,

16

25

11, 12,

21, 22,

24

Jumlah 8 26 11 5

Prosentase (%) 16 52 22 10

Page 111: lib.unnes.ac.idlib.unnes.ac.id/22476/1/4301411089-S.pdf · 2015-11-14 · iv MOTTO “Sesungguhnya bersama kesulitan ada kemudahan” (QS. Al-Insyirah: 6) “Maka apabila engkau telah

123

Lampiran 7

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG (UNNES)

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

JURUSAN KIMIA Gedung D6 lt. 2, Kampus UNNES Sekaran Gunungpati, Kode Pos: 50229

SOAL UJI COBA Mata Pelajaran : Kimia

Pokok Bahasan : Larutan Penyangga dan Hidrolisis

Kelas/ Semester : XI/ 2

Waktu : 90 menit

Petunjuk Umum

1. Berdoalah sebelum mengerjakan.

2. Tulislah nama, kelas dan nomor urut pada lembar jawaban yang tersedia.

3. Kerjakan soal yang dianggap mudah terlebih dahulu.

4. Kerjakan pada lembar jawaban yang tersedia.

5. Sifat closed book, boleh menggunakan kalkulator.

Petunjuk Khusus

Pilihlah satu jawaban yang paling tepat dengan cara memberi tanda silang (X) diantara

jawaban A, B, C, D, dan E pada lembar jawaban yang tersedia!

1. Pernyataan di bawah ini yang paling tepat adalah ....

a. Penambahan sedikit asam atau basa kuat pada larutan buffer mengubah harga pH

sangat kecil hingga dapat diabaikan.

b. Pada pengenceran larutan buffer sampai berapa pun pH larutan buffer tidak berubah.

c. Larutan buffer pH-nya tidak dapat berubah-ubah.

d. pH larutan buffer tidak berubah karena penambahan asam atau basa kuat.

e. Larutan buffer hanya dapat dibuat dari larutan asam lemah dengan suatu garam

dengan perbandingan yang sama.

2. Campuran berikut ini yang dapat membentuk larutan penyangga adalah ....

a. 100 ml NH4OH 0,2 M + 100 ml HCl 0,1M

b. 100 ml NH4OH 0,2 M + 100 ml HCl 0,3 M

c. 100 ml NaOH 0,1 M + 100 ml HCl 0,1 M

d. 100 ml NaOH 0,2 M + 100 ml CH3COOH 0,2 M

e. 100 ml K2SO4 0,1 M + 50 ml H2SO4 0,1 M

Page 112: lib.unnes.ac.idlib.unnes.ac.id/22476/1/4301411089-S.pdf · 2015-11-14 · iv MOTTO “Sesungguhnya bersama kesulitan ada kemudahan” (QS. Al-Insyirah: 6) “Maka apabila engkau telah

124

3. Pernyataan yang tidak benar untuk suatu larutan penyangga adalah . . . .

a. Larutan penyangga dapat dibuat dari campuran larutan asam lemah dengan basa

konjugasinya

b. Larutan penyangga dapat dibuat dari larutan basa dengan asam kuat berlebihan

c. pH larutan penyangga hampir tidak berubah jika ditambah sedikit asam

d. pH larutan penyangga hampir tidak berubah jika ditambah sedikit basa

e. pH larutan penyangga tidak berubah jika diencerkan

4. Harga pH dari larutan yang mengandung CH3COOH 0,1 M dan CH3COOK 0,01 M (Ka

= 10-5

) adalah ....

a. 3 d. 8

b. 4 e. 9

c. 6

5. Campuran 100 mL larutan NaOH 0,2 M dan 100 mL larutan HCN 0,5 M (Ka HCN = 1 x

10-6

) akan mempunyai nilai pH ....

a. 6 – log 1,5 d. 8 – log 6

b. 6 + log 1,5 e. 8 + log 6

c. 8 + log 1,5

6. Perbandingan volume NaOH 1 M dan CH3COOH 1 M yang diperlukan untuk

membentuk larutan penyangga dengan pH = 5 (Ka CH3COOH = 10-5

) ….

a. 1 : 1 d. 2 : 1

b. 1 : 2 e. 2 : 3

c. 1 : 3

7. Untuk membuat larutan penyangga dengan pH = 6 ke dalam 100 mL larutan asam asetat

0,1 M (Ka = 10-5

) ditambahkan natrium asetat (Mr = 82) sebanyak ….

a. 0,41 gram d. 41 gram

b. 0,82 gram e. 82 gram

c. 8,2 gram

8. Untuk membuat larutan penyangga dengan pH 9, HCl 0,2 M yang harus ditambahkan ke

dalam 40 mL larutan NH3 0,5 M (Kb = 10-5

) adalah ….

a. 20 mL d. 50 mL

b. 30 mL e. 60 mL

c. 40 mL

Page 113: lib.unnes.ac.idlib.unnes.ac.id/22476/1/4301411089-S.pdf · 2015-11-14 · iv MOTTO “Sesungguhnya bersama kesulitan ada kemudahan” (QS. Al-Insyirah: 6) “Maka apabila engkau telah

125

9. Berdasarkan data percobaan diperoleh hasil sebagai berikut.

Larutan A B C

pH awal 8 10 4

Ditambah sedikit asam 5 9,99 3,99

Ditambah sedikit basa 11 10,2 4,01

Dari hasil percobaan tersebut, pernyataan yang benar adalah . . . .

a. A adalah larutan buffer basa d. A, B adalah larutan buffer

b. C adalah larutan buffer asam e. A, B, C adalah larutan buffer

c. A, B adalah larutan buffer basa

10. Dalam tubuh manusia terdapat sistem larutan penyangga yang diantaranya pada darah.

Jika tidak terdapat larutan penyangga maka dapat mengakibatkan kelainan. Campuran

penyangga yang dapat mempertahankan pH darah dalam tubuh kita adalah ....

a. HCN/CN- d. CH3COOH/CH3COO

-

b. HCl/Cl- e. HPO4

2-/PO4

3-

c. H2CO3/HCO3-

Untuk mengerjakan soal no.11 & 12 perhatikan data berikut ini :

nCH3COOH = 0,1 mol

nCH3COONa = 0,1 mol

Ka = 1,8 x 10-5

mol/L

11. Jika ditambahkan 0,02 mol HCl, maka pH larutan yang dihasilkan adalah ….

a. 2,56 d. 4,57

b. 3,43 e. 5,31

c. 4

12. Jika ditambahkan 0,02 mol NaOH, maka pH larutan yang dihasilkan adalah ….

a. 0,92 d. 3,92

b. 1,92 e. 4,92

c. 2,92

13. Untuk mengubah 110 mL larutan CH3COOH 0,1 M yang pH-nya 3 agar menjadi 6

diperlukan larutan NaOH 0,1 M sebanyak ....

a. 10 mL d. 210 mL

b. 55 mL e. 1100 mL

Page 114: lib.unnes.ac.idlib.unnes.ac.id/22476/1/4301411089-S.pdf · 2015-11-14 · iv MOTTO “Sesungguhnya bersama kesulitan ada kemudahan” (QS. Al-Insyirah: 6) “Maka apabila engkau telah

126

c. 100 mL

14. Volume CH3COOH 0,1 M dan NaOH 0,1 M yang harus dicampur untuk membentuk 150

mL larutan penyangga dengan pH = 5 adalah ....

a. 100 mL dan 50 mL d. 60 mL dan 90 mL

b. 90 mL dan 60 mL e. 50 mL dan 100 mL

c. 75 mL dan 75 mL

15. Kondisi dimana pH darah kurang dari 7 disebut ....

a. Alvalisis d. Asidosis

b. Alkalosis e. Aldolisis

c. Alkilisis

16. Kondisi di mana pH darah lebih dari 7,8 disebut ....

a. Alvalisis d. Asidosis

b. Alkalosis e. Aldolisis

c. Alkilisis

17. Jika perbandingan mol asam dengan basa konjugasinya adalah 3 : 1, sedangkan Ka asam

lemahnya adalah 10-5

, maka pH larutan tersebut adalah ....

a. < 5 d. > 7

b. = 5 e. 5 < pH < 7

c. > 5

18. Besarnya pH campuran dari 100 ml larutan NH4OH 0,4 M yang dicampurkan dengan 50

ml H2SO4 0,2 M ( Kb =10-5

) adalah ....

a. 5 d. 9

b. 5 – log 2 e. 9 + log 2

c. 8 + log 2

19. Bila larutan NH4OH dan HCl dengan konsentrasi yang sama dicampurkan akan didapat

larutan penyangga yang mempunyai harga pH = 9. Jika Kb = 10-5

, maka perbandingan

volume kedua larutan adalah ....

a. 1 : 1 d. 3 : 2

b. 1 : 2 e. 3 : 4

c. 2 : 1

20. Untuk membentuk larutan penyangga dengan pH = 5, maka 100 mL larutan HCN 0,2 M

harus dicampur dengan larutan NaOH 0,1 M sebanyak .... (Ka HCN=10-5

)

a. 100 mL d. 250 mL

b. 150 mL e. 300 mL

Page 115: lib.unnes.ac.idlib.unnes.ac.id/22476/1/4301411089-S.pdf · 2015-11-14 · iv MOTTO “Sesungguhnya bersama kesulitan ada kemudahan” (QS. Al-Insyirah: 6) “Maka apabila engkau telah

127

c. 200 mL

21. Sebanyak p gram HCOONa (Mr = 68) dicampur dengan larutan HCOOH 0,1 M (Ka

HCOOH = 10-6

) dan diperoleh pH = 5. Nilai p adalah ....

a. 0,68 gram d. 7,20 gram

b. 3,40 gram e. 68,0 gram

c. 6,80 gram

22. Ke dalam 10 mL CH3COOH 0,1 M ditambahkan 10 mL KOH yang mempunyai pH =

13. Ka asam asetat = 10-5

. pH sebelum dan sesudah reaksi adalah ....

a. 1 menjadi 5 d. 3 menjadi 5

b. 1 menjadi 4 – log 5 e. 3 menjadi 5 – log 4

c. 1 menjadi 5- log 4

23. Seorang siswa melakukan percobaan di laboratorium tentang pH beberapa larutan dan

diperoleh data:

Larutan pH awal pH setelah ditambah sedikit

asam basa air

P 5,00 4,98 5,02 5,00

Q 5,00 2,00 12,00 5,00

R 9,00 8,99 9,01 9,00

S 7,00 5,50 12,50 7,00

T 6,00 4,50 8,50 6,00

Larutan di atas yang merupakan larutan penyangga adalah ....

a. P dan Q d. R dan S

b. Q dan R e. S dan T

c. P dan R

24. pH larutan yang mengandung 6 gram CH3COOH (Ar C = 12, O = 16, H = 1) dan 0,1 mol

CH3COONa (Ka CH3COOH = 1,0 x 10-5

) adalah ....

a. 1 d. 9

b. 5 e. 12

c. 7

25. Jika oleh suatu sebab tertentu darah kemasukan senyawa bersifat asam, maka ion H+ dari

zat tersebut akan bereaksi dengan ....

a. H2O d. H2CO3

b. OH- e. CO3

2-

Page 116: lib.unnes.ac.idlib.unnes.ac.id/22476/1/4301411089-S.pdf · 2015-11-14 · iv MOTTO “Sesungguhnya bersama kesulitan ada kemudahan” (QS. Al-Insyirah: 6) “Maka apabila engkau telah

128

c. HCO3-

26. Sebanyak 2,64 gram kristal (NH4)2SO4 dilarutkan dalam air, sehingga volumenya

menjadi 1 liter. (Ar N = 14 dan S = 32), maka besarnya pH larutan adalah …. (Kb = 10–5

)

a. 5,5 + log 2 d. 8,5 + log 2

b. 5 – log 2 e. 9 + log 2

c. 5,5 – log 2

27. Harga pH campuran dari 50 mL larutan NH3 0,2 M dan 50 mL larutan HCl 0,2 M adalah

…. (Kb = 10–5

)

a. 4 d. 9

b. 5 e. 10

c. 6

28. Besarnya pH larutan dari 100 mL CH3COOK 0,4 M (Ka = 10–5

) adalah ….

a. 5 – log 2 d. 9 + log 2

b. 5 e. 10 + log 2

c. 9

29. Dalam larutan natrium asetat 0,1 mol/L mengalami hidrolisis sebagai berikut.

CH3COO– + H2O ⇆ CH3COOH + OH

Jika Ka = 10–9

, maka pH larutan tersebut adalah ….

a. 3 d. 9

b. 5 e. 11

c. 7

30. Garam berikut yang mengalami hidrolisis sebagian adalah ….

a. natrium klorida d. kalium sulfat

b. kalium nitrat e. kalium sulfida

c. amonium asetat

31. Garam berikut yang mengalami hidrolisis sempurna adalah ….

a. (NH4)2S d. Al2(SO4)3

b. NaCl e. CH3COONa

c. K2CO3

32. Garam berikut yang jika dilarutkan dalam air akan mempunyai pH lebih besar daripada

tujuh adalah ….

a. Na2SO4 d. KNO3

b. KCN e. NH4NO3

c. NH4Cl

Page 117: lib.unnes.ac.idlib.unnes.ac.id/22476/1/4301411089-S.pdf · 2015-11-14 · iv MOTTO “Sesungguhnya bersama kesulitan ada kemudahan” (QS. Al-Insyirah: 6) “Maka apabila engkau telah

129

33. Sebanyak 100 mL larutan NH3 0,4 M dicampur dengan 100 mL larutan H2SO4 0,2 M

(Kb = 2 x 10–5

), maka pH larutan adalah ….

a. 5 d. 9 + log 2

b. 5 – log 2 e. 8 + log 2

c. 7

34. Garam berikut yang tidak mengalami hidrolisis adalah ….

a. CH3COONa d. CH3COONH4

b. NH4Cl e. Na2CO3

c. Na2SO4

35. Larutan garam berikut yang dalam air memiliki pH lebih kecil dari 7 adalah ….

a. natrium klorida d. natrium sulfat

b. amonium klorida e. aluminium sulfida

c. kalium asetat

36. Campuran berikut yang mengalami hidrolisis parsial dan bersifat asam adalah ….

a. 50 mL NaOH 0,2 M + 50 mL HCl 0,2 M

b. 100 mL CH3COOH 0,2 M + 50 mL KOH 0,2 M

c. 50 mL NH3 0,2 M + 100 mL HCl 0,1 M

d. 100 mL NH4OH 0,2 M + 100 mL H2SO4 0,2 M

e. 50 mL KOH 0,2 M + 50 mL HCN 0,2 M

37. Tabel pengujian larutan yang mengalami hidrolisis sebagai berikut :

No Larutan

Uji Lakmus

Lakmus

merah

Lakmus

biru

1 NaCN Merah Merah

2 CaF2 Biru Biru

3 NH4Cl Merah Biru

4 KCN Biru Biru

5 CH3COONa biru Biru

Garam yang mengalami hidrolisis dan sesuai dengan hasil uji lakmusnya adalah ....

a. 1, 2, dan 3 d. 2, 3, dan 4

b. 1, 3, dan 4 e. 2, 4, dan 5

c. 1, 4, dan 5

Page 118: lib.unnes.ac.idlib.unnes.ac.id/22476/1/4301411089-S.pdf · 2015-11-14 · iv MOTTO “Sesungguhnya bersama kesulitan ada kemudahan” (QS. Al-Insyirah: 6) “Maka apabila engkau telah

130

38. Dari campuran larutan di bawah ini, yang menghasilkan garam terhidrolisis sebagian dan

bersifat basa adalah ....

a. 50 cm3 0,5 M HCl + 50 cm

3 0,5 M NaOH

b. 50 cm3 0,5 M HCl + 50 cm

3 0,5 M NH3

c. 50 cm3 0,5 M HCl + 100 cm

3 0,5 M NH3

d. 50 cm3 0,5 M CH3COOH + 50 cm

3 0,5 M NH3

e. 50 cm3 0,5 M CH3COOH + 50 cm

3 0,5 M NaOH

39. Ke dalam 50 mL larutan CH3COOH 0,1 M ditambahkan 50 mL larutan NaOH 0,1 M. pH

larutan akan berubah dari .... (Ka CH3COOH = 1 x 10-5

)

a. 1 menjadi 3 d. 3 menjadi 8,85

b. 3 menjadi 5 e. 3 menjadi 9

c. 3 menjadi 7

40. Massa (NH4)2SO4 yang harus ditambahkan ke dalam 100 mL air sehingga diperoleh

larutan dengan pH = 5 adalah .... (Ar H = 1, N = 14, O = 16 dan S = 32; Kb NH3 = 1 x

10-5

)

a. 0,33 gram d. 2,64 gram

b. 0,66 gram e. 13,2 gram

c. 1,32 gram

41. Di dalam 500 mL larutan terdapat 4,1 gram CH3COONa yang terlarut. Jika nilai Ka

CH3COOH = 10-5

(Ar Na = 23, C = 12, O = 16), maka pH larutan tersebut adalah ....

a. 3 d. 9

b. 4 e. 10

c. 5

42. Reaksi berikut yang menunjukkan bahwa larutan NH4Cl merupakan garam yang bersifat

asam adalah ....

a. NH4Cl (aq) ⇆ NH4+ (aq) + Cl

- (aq)

b. NH4+ (aq) + H2O (l) ⇆ NH4OH (aq) + H

+ (aq)

c. Cl- (aq) + H2O (l) ⇆ HCl (aq) + OH

- (aq)

d. NH4+ (aq) ⇆ NH3 (aq) + H

+ (aq)

e. H+ (aq) + Cl

- (aq) HCl (aq)

43. Tetapan ionisasi basa (Kb) NH4OH = 10-5

. Jika 50 cm3 larutan NH4OH 0,2 M dicampur

dengan 200 cm3 larutan HCl 0,05 M, maka akan terbentuk larutan dengan pH ....

a. 2 - log 5 d. 11 + ½ log 2

b. 3 – ½ log 2 e. 9,5 – log 5

c. 5,5 – log 2

Page 119: lib.unnes.ac.idlib.unnes.ac.id/22476/1/4301411089-S.pdf · 2015-11-14 · iv MOTTO “Sesungguhnya bersama kesulitan ada kemudahan” (QS. Al-Insyirah: 6) “Maka apabila engkau telah

131

44. Agar didapatkan larutan dengan pH = 5, maka ke dalam 500 mL air harus dilarutkan

(NH4)2SO4 (Mr = 132) sebanyak .... (Kb NH4OH = 10-5

)

a. 3,3 gram d. 33 gram

b. 6,6 gram e. 66 gram

c. 13,2 gram

45. Larutan NaHCO3 dalam air akan bersifat basa. Reaksi yang menyebabkan terjadinya sifat

basa adalah ....

a. Na+ + OH

- NaOH d. Na

+ + HCO3

- NaHCO3

b. HCO3- + H2O H2CO3 + OH

- e. HCO3

- + H

+ H2CO3

c. Na+ + H2O NaOH + H

+

46. Sebanyak 50 mL larutan NaOH 5 x 10-3

M dicampurkan dengan 50 mL larutan asam

sianida 5 x 10-3

, pH larutan campuran adalah .... (Ka HCN = 5 x 10-10

; √5 = 2,2)

a. 2 – log 1,5 d. 1 + log 2,2

b. 10 – log 5,0 e. 12 + log 1,5

c. 10 + log 2,2

47. Larutan natrium asetat akan bersifat basa. Hal ini disebabkan oleh peristiwa ....

a. Ionisasi d. Hidrolisis

b. Disosiasi e. Dehidrasi

c. Hidrasi

48. Di antara larutan berikut:

(1) Na2CO3 (3) KNO2

(2) KNO3 (4) NaCl

Yang dapat membirukan kertas lakmus merah adalah ....

a. (1) dan (2) d. (2) dan (4)

b. (1) dan (3) e. (3) dan (4)

c. (2) dan (3)

49. Garam berikut yang dalam air bersifat basa adalah ....

a. Kalium asetat d. Amonium klorida

b. Natrium klorida e. Amonium nitrat

c. Natrium sulfat

50. Garam yang dalam air bersifat asam adalah ....

a. Tembaga (I) sulfat d. Kalium karbonat

b. Magnesium sulfat e. Magnesium klorida

c. Natrium asetat

Page 120: lib.unnes.ac.idlib.unnes.ac.id/22476/1/4301411089-S.pdf · 2015-11-14 · iv MOTTO “Sesungguhnya bersama kesulitan ada kemudahan” (QS. Al-Insyirah: 6) “Maka apabila engkau telah

132

KUNCI JAWABAN

SOAL UJI COBA

1. A 11. D 21. A 31. A 41. D

2. A 12. E 22. D 32. B 42. B

3. B 13. C 23. C 33. A 43. C

4. B 14. A 24. B 34. D 44. B

5. A 15. D 25. C 35. B 45. B

6. B 16. B 26. C 36. C 46. C

7. C 17. A 27. B 37. E 47. D

8. D 18. D 28. D 38. E 48. B

9. B 19. C 29. E 39. D 49. A

10. C 20. A 30. E 40. C 50. A

Page 121: lib.unnes.ac.idlib.unnes.ac.id/22476/1/4301411089-S.pdf · 2015-11-14 · iv MOTTO “Sesungguhnya bersama kesulitan ada kemudahan” (QS. Al-Insyirah: 6) “Maka apabila engkau telah

133

Lampiran 8

ANALISIS SOAL UJI COBA DI SMA NEGERI BANYUMAS

MATERI HIDROLISIS DAN LARUTAN PENYANGGA

Nomor Soal

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13

1 UC-34 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1

2 UC-15 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 0

3 UC-4 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0

4 UC-14 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1

5 UC-17 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1

6 UC-20 1 1 1 1 1 0 0 0 1 0 1 1 1

7 UC-26 1 1 1 1 1 0 0 0 1 0 0 1 1

8 UC-32 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0

9 UC-29 1 1 1 1 1 0 1 0 0 0 1 1 1

10 UC-24 0 1 0 1 1 0 1 0 1 1 1 1 0

11 UC-28 0 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 0

12 UC-23 1 1 1 1 1 0 1 0 1 0 1 1 0

13 UC-1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1

14 UC-7 1 1 0 1 1 1 1 0 0 1 1 1 0

15 UC-13 1 1 1 0 1 1 0 0 1 0 1 1 1

16 UC-9 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 0

17 UC-18 1 1 0 1 1 0 1 1 1 0 1 1 0

18 UC-5 0 1 1 1 1 0 0 1 0 0 1 1 0

19 UC-11 0 1 1 1 1 0 0 1 0 0 1 1 0

20 UC-31 0 1 0 0 0 1 1 0 1 0 1 1 0

21 UC-30 0 0 1 1 0 0 0 0 0 1 0 1 0

22 UC-2 1 1 1 0 0 0 1 0 0 1 1 1 0

23 UC-22 1 1 0 1 1 0 1 1 1 0 1 1 0

24 UC-33 1 1 0 0 1 0 1 0 0 0 1 1 0

25 UC-16 1 1 0 0 0 0 0 1 0 1 1 1 0

26 UC-8 1 0 0 0 1 0 1 0 0 0 1 1 0

27 UC-3 0 1 1 0 1 0 1 1 1 0 1 1 1

28 UC-27 1 0 1 0 0 0 1 0 1 1 1 1 0

29 UC-25 0 0 1 0 0 0 0 1 1 1 1 1 0

30 UC-6 0 1 1 1 1 0 1 0 1 0 1 0 0

31 UC-19 0 1 0 0 0 0 0 0 0 1 0 1 0

32 UC-21 1 1 0 1 0 0 1 1 1 0 0 0 1

33 UC-12 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0

34 UC-10 1 1 0 1 0 0 0 1 1 0 0 0 0

23 30 19 23 24 7 23 10 23 17 28 31 10

JBA 15 17 11 16 17 6 14 2 15 11 16 17 8

JBB 8 13 8 7 7 1 9 8 8 6 12 14 2

JSA 17 17 17 17 17 17 17 17 17 17 17 17 17

JSB 17 17 17 17 17 17 17 17 17 17 17 17 17

DP 0,41 0,24 0,18 0,53 0,59 0,29 0,29 -0,35 0,41 0,29 0,24 0,18 0,35

KriteriaBaik Cukup Jelek Baik Baik Cukup Cukup

Sangat

jelekBaik Cukup Cukup Jelek Cukup

JBA + JBB 23 30 19 23 24 7 23 10 23 17 28 31 10

2JSA 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34

IK 0,68 0,88 0,56 0,68 0,71 0,21 0,68 0,29 0,68 0,50 0,82 0,91 0,29

Kriteria Sedang Mudah Sedang Sedang Mudah Sukar Sedang Sukar Sedang Sedang Mudah Mudah Sukar

Validitas Mt 28,324 28,324 28,324 28,324 28,324 28,324 28,324 28,324 28,324 28,324 28,324 28,324 28,324

St 7,961 7,961 7,961 7,961 7,961 7,961 7,961 7,961 7,961 7,961 7,961 7,961 7,961

p 695 877 579 720 765 244 686 237 689 523 839 915 330

q 268 86 384 243 198 719 277 726 274 440 124 48 633

p 0,6765 0,8824 0,5588 0,6765 0,7059 0,2059 0,6765 0,2941 0,6765 0,5 0,8235 0,9118 0,2941

q 0,3235 0,1176 0,4412 0,3235 0,2941 0,7941 0,3235 0,7059 0,3235 0,5 0,1765 0,0882 0,7059

Mp 30,217 29,233 30,474 31,304 31,875 34,857 29,826 23,7 29,957 30,765 29,964 29,516 33

Mq 24,364 21,5 25,6 22,091 19,8 26,63 25,182 30,25 24,909 25,882 20,667 16 26,375

0,344 0,313 0,304 0,5414 0,6911 0,4179 0,2729 -0,3749 0,2966 0,3066 0,4452 0,4816 0,3792

t hitung 2,0724 1,8641 1,8049 3,6429 5,4092 2,602 1,6048 -2,2875 1,7569 1,8224 2,8127 3,1082 2,3181

t tabel 1,6939 1,6939 1,6939 1,6939 1,6939 1,6939 1,6939 1,6939 1,6939 1,6939 1,6939 1,6939 1,6939

Kriteria Valid Valid Valid Valid Valid Valid T.Valid T.Valid Valid Valid Valid Valid Valid

No

Tin

gk

at

Kes

uk

aran

Jumlah

Day

a P

emb

eda

Kode

siswa

r pbis

Page 122: lib.unnes.ac.idlib.unnes.ac.id/22476/1/4301411089-S.pdf · 2015-11-14 · iv MOTTO “Sesungguhnya bersama kesulitan ada kemudahan” (QS. Al-Insyirah: 6) “Maka apabila engkau telah

134

14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27

0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1

1 0 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1

1 1 1 0 1 1 0 0 0 1 1 1 1 1

1 0 1 1 1 0 1 0 0 1 1 1 1 1

1 0 0 1 0 0 1 0 1 1 1 1 1 1

1 0 0 1 0 1 1 0 1 1 1 1 0 1

1 1 0 1 1 1 1 0 1 0 1 1 0 1

1 0 1 0 0 1 0 0 1 1 1 1 1 1

1 0 0 1 1 0 1 0 1 1 1 1 0 1

1 1 1 0 0 0 0 0 0 1 1 1 0 1

1 1 0 1 0 0 1 0 0 1 1 0 1 0

1 1 0 1 0 0 1 0 1 1 1 0 1 0

0 1 0 1 0 0 1 0 1 1 1 1 0 1

0 1 1 0 0 0 0 0 0 1 0 1 1 1

0 1 0 0 0 1 0 1 0 1 1 1 1 1

1 1 0 1 0 0 1 0 1 1 1 0 0 0

0 1 0 1 0 0 1 0 1 1 1 0 0 1

0 0 0 0 0 0 0 0 1 1 1 0 0 1

0 0 0 1 0 0 0 0 1 1 1 0 0 1

0 0 1 0 0 0 0 0 1 0 1 1 1 0

1 0 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1

1 1 0 0 0 0 0 0 1 1 0 0 0 1

0 1 0 1 0 0 0 0 1 1 1 0 0 1

1 1 0 0 0 0 0 0 0 1 0 1 0 0

0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 1 0 1

1 1 0 0 0 0 1 0 1 1 0 1 0 0

1 1 1 0 0 1 0 0 0 1 1 1 1 0

1 1 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 1

0 0 0 0 0 0 0 0 1 1 0 1 0 1

0 0 1 1 0 0 1 0 0 0 1 0 0 1

0 1 0 1 0 0 1 0 0 0 1 0 0 0

0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 1 0

0 1 0 1 0 0 0 0 1 1 0 0 0 0

0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 1 1 0 1

18 20 11 18 7 8 16 3 22 25 26 21 13 24

12 11 7 12 6 6 12 2 11 16 16 13 10 14

6 9 4 6 1 2 4 1 11 9 10 8 3 10

17 17 17 17 17 17 17 17 17 17 17 17 17 17

17 17 17 17 17 17 17 17 17 17 17 17 17 17

0,35 0,12 0,18 0,35 0,29 0,24 0,47 0,06 0,00 0,41 0,35 0,29 0,41 0,24

Cukup Jelek Jelek Cukup Cukup Cukup Baik Jelek Jelek Baik Cukup Cukup Baik Cukup

18 20 11 18 7 8 16 3 22 25 26 21 13 24

34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34

0,53 0,59 0,32 0,53 0,21 0,24 0,47 0,09 0,65 0,74 0,76 0,62 0,38 0,71

Sedang Sedang Sedang Sedang Sukar Sukar Sedang Sukar Sedang Mudah Mudah Sedang Sedang Mudah

28,324 28,324 28,324 28,324 28,324 28,324 28,324 28,324 28,324 28,3235 28,324 28,324 28,324 28,324

7,961 7,961 7,961 7,961 7,961 7,961 7,961 7,961 7,961 7,96097 7,961 7,961 7,961 7,961

565 557 339 555 255 269 510 97 644 768 785 642 424 725

398 406 624 408 708 694 453 866 319 195 178 321 539 238

0,5294 0,5882 0,3235 0,5294 0,2059 0,2353 0,4706 0,0882 0,6471 0,73529 0,7647 0,6176 0,3824 0,7059

0,4706 0,4118 0,6765 0,4706 0,7941 0,7647 0,5294 0,9118 0,3529 0,26471 0,2353 0,3824 0,6176 0,2941

31,389 27,85 30,818 30,833 36,429 33,625 31,875 32,333 29,273 30,72 30,192 30,571 32,615 30,208

24,875 29 27,13 25,5 26,222 26,692 25,167 27,935 26,583 21,6667 22,25 24,692 25,667 23,8

0,4084 -0,0711 0,2167 0,3344 0,5184 0,3694 0,4206 0,1567 0,1614 0,50171 0,4232 0,3589 0,4242 0,3668

2,531 -0,4032 1,2557 2,0071 3,4292 2,2486 2,6225 0,8974 0,9254 3,28093 2,6422 2,175 2,6496 2,2303

1,6939 1,6939 1,6939 1,6939 1,6939 1,6939 1,6939 1,6939 1,6939 1,69389 1,6939 1,6939 1,6939 1,6939

Valid T.Valid T.Valid Valid Valid Valid Valid T.Valid T.Valid Valid Valid Valid Valid Valid

Page 123: lib.unnes.ac.idlib.unnes.ac.id/22476/1/4301411089-S.pdf · 2015-11-14 · iv MOTTO “Sesungguhnya bersama kesulitan ada kemudahan” (QS. Al-Insyirah: 6) “Maka apabila engkau telah

135

28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42

1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0

1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 0 0 1

1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 0

1 0 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 0

1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 0 0 1

1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 0 1

1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 0 1 1

1 1 0 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0

1 1 0 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1

1 1 1 0 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 0

1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 0 0 0 1

1 1 0 0 1 1 0 0 0 0 1 1 1 0 1

1 1 0 0 1 0 1 0 0 1 0 1 1 1 0

1 1 0 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 0

0 0 1 1 1 0 0 1 0 1 1 0 0 0 1

0 0 0 0 1 1 0 1 0 1 1 0 1 0 1

0 0 1 1 1 0 0 1 0 1 1 0 1 1 0

1 0 0 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1

1 0 0 0 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 0

1 0 0 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 0

1 1 0 0 1 1 0 0 1 0 0 0 1 0 0

0 1 0 0 0 1 1 0 0 1 1 0 0 0 1

1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 1 1 0

1 1 0 0 0 1 0 1 0 1 1 0 0 0 0

1 0 0 0 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 0

1 1 0 0 0 1 0 1 0 0 1 0 0 0 0

0 0 0 0 1 0 0 1 0 1 0 0 0 0 0

0 0 0 0 0 0 1 1 0 0 1 0 0 0 1

0 0 0 0 1 0 1 1 0 0 1 0 1 1 0

1 0 0 0 1 0 0 0 0 0 1 0 0 1 0

1 1 0 1 0 1 0 1 1 0 0 0 1 0 0

0 0 0 0 1 0 0 1 1 0 1 0 0 1 0

1 1 0 0 0 1 0 0 0 1 1 0 0 0 0

0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0

25 19 11 12 24 23 13 25 8 24 29 12 20 17 12

14 13 11 10 15 14 9 14 1 15 16 11 12 9 9

11 6 0 2 9 9 4 11 7 9 13 1 8 8 3

17 17 17 17 17 17 17 17 17 17 17 17 17 17 17

17 17 17 17 17 17 17 17 17 17 17 17 17 17 17

0,18 0,41 0,65 0,47 0,35 0,29 0,29 0,18 -0,35 0,35 0,18 0,59 0,24 0,06 0,35

Jelek Baik Baik Baik Cukup Cukup Cukup JelekSangat

jelekCukup Jelek Baik Cukup Jelek Cukup

25 19 11 12 24 23 13 25 8 24 29 12 20 17 12

34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34

0,74 0,56 0,32 0,35 0,71 0,68 0,38 0,74 0,24 0,71 0,85 0,35 0,59 0,50 0,35

Mudah Sedang Sedang Sedang Mudah Sedang Sedang Mudah Sukar Mudah Mudah Sedang Sedang Sedang Sedang

28,324 28,324 28,324 28,324 28,324 28,324 28,324 28,324 28,324 28,324 28,324 28,324 28,324 28,324 28,324

7,961 7,961 7,961 7,961 7,961 7,961 7,961 7,961 7,961 7,961 7,961 7,961 7,961 7,961 7,961

756 593 399 400 735 714 411 748 199 729 853 425 611 504 388

207 370 564 563 228 249 552 215 764 234 110 538 352 459 575

0,7353 0,5588 0,3235 0,3529 0,7059 0,6765 0,3824 0,7353 0,2353 0,7059 0,8529 0,3529 0,5882 0,5 0,3529

0,2647 0,4412 0,6765 0,6471 0,2941 0,3235 0,6176 0,2647 0,7647 0,2941 0,1471 0,6471 0,4118 0,5 0,6471

30,24 31,211 36,273 33,333 30,625 31,043 31,615 29,92 24,875 30,375 29,414 35,417 30,55 29,647 32,333

23 24,667 24,522 25,591 22,8 22,636 26,286 23,889 29,385 23,4 22 24,455 25,143 27 26,136

0,4012 0,4081 0,6905 0,4648 0,4479 0,494 0,3253 0,3342 -0,2403 0,3992 0,3298 0,658 0,3343 0,1663 0,372

2,4778 2,529 5,4007 2,9693 2,8336 3,2144 1,9463 2,006 -1,4003 2,4631 1,9763 4,9436 2,0064 0,9537 2,267

1,6939 1,6939 1,6939 1,6939 1,6939 1,6939 1,6939 1,6939 1,6939 1,6939 1,6939 1,6939 1,6939 1,6939 1,6939

Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid T.Valid Valid Valid Valid Valid T.Valid Valid

Page 124: lib.unnes.ac.idlib.unnes.ac.id/22476/1/4301411089-S.pdf · 2015-11-14 · iv MOTTO “Sesungguhnya bersama kesulitan ada kemudahan” (QS. Al-Insyirah: 6) “Maka apabila engkau telah

136

43 44 45 46 47 48 49 50

0 1 0 1 1 1 1 1 42 1764

1 0 1 1 1 1 1 1 39 1521

0 1 0 1 1 1 1 1 39 1521

1 0 1 1 1 0 1 1 39 1521

1 0 1 1 1 1 1 1 38 1444

1 1 1 1 1 1 1 1 38 1444

1 1 1 1 0 1 1 1 37 1369

1 0 1 1 1 0 1 1 36 1296

1 0 1 1 1 1 0 1 35 1225

1 0 1 1 1 1 1 1 33 1089

1 0 1 1 1 1 1 1 33 1089

1 0 1 1 1 1 1 1 32 1024

0 1 1 1 1 0 1 0 32 1024

0 0 1 1 1 1 1 1 32 1024

1 0 1 1 1 1 1 1 31 961

1 0 1 1 1 1 1 1 31 961

0 0 1 1 1 1 1 1 30 900

1 1 1 1 1 1 1 1 30 900

1 0 1 1 1 1 1 1 28 784

1 0 0 0 1 0 1 1 25 625

1 0 0 1 1 1 0 0 24 576

1 0 1 1 1 1 1 0 24 576

0 0 1 1 1 0 1 1 24 576

1 0 1 1 1 1 1 1 23 529

1 0 0 1 1 1 0 0 22 484

1 0 1 1 1 1 0 1 22 484

0 0 0 0 0 0 1 1 22 484

1 0 1 1 1 0 0 1 20 400

0 0 0 1 1 1 1 0 20 400

1 0 0 0 1 0 0 1 19 361

0 0 1 0 1 1 1 1 19 361

0 0 0 1 0 0 0 0 16 256

0 0 1 0 1 0 1 1 15 225

0 0 0 0 1 0 1 1 13 169

22 6 24 28 31 23 27 28 963 29367

12 5 15 17 16 14 16 16

10 1 9 11 15 9 11 12 366 8190

17 17 17 17 17 17 17 17

17 17 17 17 17 17 17 17

0,12 0,24 0,35 0,35 0,06 0,29 0,29 0,24

Jelek Cukup Cukup Cukup Jelek Cukup Cukup Cukup

22 6 24 28 31 23 27 28

34 34 34 34 34 34 34 34

0,65 0,18 0,71 0,82 0,91 0,68 0,79 0,82

Sedang Sukar Mudah Mudah Mudah Sedang Mudah Mudah

28,324 28,324 28,324 28,324 28,324 28,324 28,324 28,324 k = 50

7,961 7,961 7,961 7,961 7,961 7,961 7,961 7,961 M = 30,0938

659 218 721 850 888 702 805 825 Vt = 63,377

304 745 242 113 75 261 158 138 r11 = 0,828

0,6471 0,1765 0,7059 0,8235 0,9118 0,6765 0,7941 0,8235

0,3529 0,8235 0,2941 0,1765 0,0882 0,3235 0,2059 0,1765

29,955 36,333 30,042 30,357 28,645 30,522 29,815 29,464

25,333 26,607 24,2 18,833 25 23,727 22,571 23

0,2774 0,4657 0,3343 0,5518 0,1299 0,3993 0,3679 0,3095

1,6333 2,9773 2,0068 3,7432 0,7409 2,4635 2,2381 1,8415

1,6939 1,6939 1,6939 1,6939 1,6939 1,6939 1,6939 1,6939

T.Valid Valid Valid Valid T.Valid Valid Valid Valid

Kel

om

pok A

tas

Kel

om

pok B

awah

Y Y2 Ket.

Page 125: lib.unnes.ac.idlib.unnes.ac.id/22476/1/4301411089-S.pdf · 2015-11-14 · iv MOTTO “Sesungguhnya bersama kesulitan ada kemudahan” (QS. Al-Insyirah: 6) “Maka apabila engkau telah

137

Lampiran 9

Contoh Perhitungan Daya Pembeda Soal

Daya pembeda soal dihitung menggunakan rumus :

DP =

Keterangan:

DP = daya pembeda soal

JBA = jumlah siswa kelompok atas yang menjawab benar

JBB = jumlah siswa kelompok bawah yang menjawab benar

JSA = jumlah siswa kelompok atas/ bawah

Kriteria yang digunakan:

DP ≤ 0,00 : sangat jelek

0,00 < DP ≤ 0,20 : jelek

0,20 < DP ≤ 0,40 : cukup

0,40 < DP ≤ 0,70 : baik

0,70 < DP ≤ 1,00 : sangat baik

Perhitungan:

Berikut ini contoh perhitungan pada butir soal no 2, selanjutnya untuk butir soal yang lain

dihitung dengan cara yang sama.

Diketahui :

JBA = 17

JBB = 13

JSA = 17

DP =

= 0,24

Berdasarkan kriteria maka soal no 2 termasuk dalam kategori daya pembeda cukup.

Page 126: lib.unnes.ac.idlib.unnes.ac.id/22476/1/4301411089-S.pdf · 2015-11-14 · iv MOTTO “Sesungguhnya bersama kesulitan ada kemudahan” (QS. Al-Insyirah: 6) “Maka apabila engkau telah

138

Lampiran 10

Contoh Perhitungan Tingkat Kesukaran Soal

Rumus:

TK =

Keterangan:

TK = Tingkat Kesukaran

JBA = jumlah siswa kelompok atas yang menjawab benar

JBB = jumlah siswa kelompok bawah yang menjawab benar

JSA = jumlah siswa kelompok atas/ bawah

Indeks kesukaran soal diklasifikasikan sebagai berikut:

TK = 0,00 terlalu sukar

0,00 < TK ≤ 0,30 sukar

0,30 < TK ≤ 0,70 sedang/ cukup

0,70 < TK ≤ 1,00 mudah

TK = 1,00 terlalu mudah

Perhitungan:

Berikut ini contoh perhitungan pada butir soal no 2, selanjutnya untuk butir soal yang lain

dihitung dengan cara yang sama.

Diketahui:

JBA = 17

JBB = 13

JSA = 17

TK =

= 0,88

Berdasarkan kriteria, maka soal nomor 2 mempunyai tingkat kesukaran mudah.

Page 127: lib.unnes.ac.idlib.unnes.ac.id/22476/1/4301411089-S.pdf · 2015-11-14 · iv MOTTO “Sesungguhnya bersama kesulitan ada kemudahan” (QS. Al-Insyirah: 6) “Maka apabila engkau telah

139

Lampiran 11

Contoh Perhitungan Validitas Butir Soal

Rumus:

rp bis =

Keterangan:

rp bis = koefisien korelasi point biserial

Mp = mean skor total yang menjawab benar pada butir soal

Mt = mean skor total

St = standar deviasi skor total

p = proporsi siswa yang menjawab benar pada setiap butir soal

Hasil perhitungan rpbis kemudian digunakan untuk mencari uji signifikansi (thitung)

dengan rumus:

thitung = rp bis √

Keterangan:

thitung = uji signifikansi

rp bis = koefisien korelasi point biserial

N = jumlah siswa yang mengerjakan soal

Perhitungan:

Berikut ini contoh perhitungan pada butir soal no 2, selanjutnya untuk butir soal yang lain

dihitung dengan cara yang sama, dan diperoleh seperti pada tabel analisis butir soal.

No Nama

Butir

Soal No

2

Skor

Total

(Y)

Y2 XY

1 UC-34 1 42 1764 42

2 UC-15 1 39 1521 39

3 UC-4 1 39 1521 39

4 UC-14 1 39 1521 39

5 UC-17 1 38 1444 38

6 UC-20 1 38 1444 38

7 UC-26 1 37 1369 37

8 UC-32 1 36 1296 36

9 UC-29 1 35 1225 35

10 UC-24 1 33 1089 33

11 UC-28 1 33 1089 33

Page 128: lib.unnes.ac.idlib.unnes.ac.id/22476/1/4301411089-S.pdf · 2015-11-14 · iv MOTTO “Sesungguhnya bersama kesulitan ada kemudahan” (QS. Al-Insyirah: 6) “Maka apabila engkau telah

140

12 UC-23 1 32 1024 32

13 UC-1 1 32 1024 32

14 UC-7 1 32 1024 32

15 UC-13 1 31 961 31

16 UC-9 1 31 961 31

17 UC-18 1 30 900 30

18 UC-5 1 30 900 30

19 UC-11 1 28 784 28

20 UC-31 1 25 625 25

21 UC-30 0 24 576 0

22 UC-2 1 24 576 24

23 UC-22 1 24 576 24

24 UC-33 1 23 529 23

25 UC-16 1 22 484 22

26 UC-8 0 22 484 0

27 UC-3 1 22 484 22

28 UC-27 0 20 400 0

29 UC-25 0 20 400 0

30 UC-6 1 19 361 19

31 UC-19 1 19 361 19

32 UC-21 1 16 256 16

33 UC-12 1 15 225 15

34 UC-10 1 13 169 13

Jumlah 30 963 29367 877

Berdasarkan tabel tersebut diperoleh:

Mp

=

=

=

Mt =

=

=

p

=

=

𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑚𝑒𝑛𝑗𝑎𝑤𝑎𝑏 𝑏𝑒𝑛𝑎𝑟 𝑝𝑎𝑑𝑎 𝑛𝑜 2

𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑠𝑖𝑠𝑤𝑎 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑚𝑒𝑛𝑗𝑎𝑤𝑎𝑏 𝑏𝑒𝑛𝑎𝑟 𝑝𝑎𝑑𝑎 𝑛𝑜 2

877

30

29,23

𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙

𝑏𝑎𝑛𝑦𝑎𝑘𝑛𝑦𝑎 𝑠𝑖𝑠𝑤𝑎

963

34

28,3

𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑠𝑖𝑠𝑤𝑎 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑚𝑒𝑛𝑗𝑎𝑤𝑎𝑏 𝑏𝑒𝑛𝑎𝑟 𝑝𝑎𝑑𝑎 𝑛𝑜 2

𝑏𝑎𝑛𝑦𝑎𝑘𝑛𝑦𝑎 𝑠𝑖𝑠𝑤𝑎

30

34

Page 129: lib.unnes.ac.idlib.unnes.ac.id/22476/1/4301411089-S.pdf · 2015-11-14 · iv MOTTO “Sesungguhnya bersama kesulitan ada kemudahan” (QS. Al-Insyirah: 6) “Maka apabila engkau telah

141

=

q =

St =

rpbis =

=

t hitung =

=

Dikonsultasikan dengan t tabel untuk taraf signifikasi 10% dan jumlah siswa 34, dk = n-2

t tabel = 1,6939

Karena t hitung > t tabel maka dapat disimpulkan bahwa soal no 2 valid.

0,882

1 - p = 1 - 0,882 = 0,118

0,3 3 34 2

0,3 3

1,8641

7,961

29,23 28,3

7,96 0,882

0, 8

0,313

Page 130: lib.unnes.ac.idlib.unnes.ac.id/22476/1/4301411089-S.pdf · 2015-11-14 · iv MOTTO “Sesungguhnya bersama kesulitan ada kemudahan” (QS. Al-Insyirah: 6) “Maka apabila engkau telah

142

Lampiran 12

Contoh Perhitungan Reliabilitas Soal

Rumus:

r11 = (

) ,

-

Keterangan :

r11 = reliabilitas instrumen

k = banyaknya butir soal atau butir pertanyaan

M = skor rata-rata

Vt = Varians total

Diketahui

k = 50

M = 30,0938

Vt = 63,377

r11 = 0,828

Karena r11 > 0,7 maka instrumen soal reliabel.

Page 131: lib.unnes.ac.idlib.unnes.ac.id/22476/1/4301411089-S.pdf · 2015-11-14 · iv MOTTO “Sesungguhnya bersama kesulitan ada kemudahan” (QS. Al-Insyirah: 6) “Maka apabila engkau telah

143

Lampiran 13

KISI-KISI SOAL UJI COBA YANG VALID

Materi Pokok : Hidrolisis dan Larutan Penyangga.

Kompetensi Dasar : 1. Menganalisis garam-garam yang mengalami hidrolisis.

2. Menganalisis peran larutan penyangga dalam tubuh makhluk

hidup.

No Indikator Materi Pokok Jenjang dan Penyebaran

C1 C2 C3 C4

1

2

3

4

5

6

7

8

Menjelaskan ciri-ciri garam

yang dapat terhidrolisis di

dalam air

Menentukan sifat garam yang

terhidrolisis

Menjelaskan konsep hidrolisis

dan reaksi hidrolisis

Menentukan pH pada hidrolisis

garam

Membedakan larutan

penyangga dan bukan larutan

penyangga

Mendeskripsikan sifat larutan

penyangga dan pembuatannya

Menganalisis komponen

pembentuk larutan penyangga

Menghitung pH larutan

penyangga

Hidrolisis

Larutan Penyangga

26, 29

1

3

31

28, 39,

40

24, 25,

34

20, 21,

22, 23,

33, 35,

37

2

4, 5, 6,

13, 15,

16

27, 32

11, 12,

14

30, 38

36

7, 17

Page 132: lib.unnes.ac.idlib.unnes.ac.id/22476/1/4301411089-S.pdf · 2015-11-14 · iv MOTTO “Sesungguhnya bersama kesulitan ada kemudahan” (QS. Al-Insyirah: 6) “Maka apabila engkau telah

144

9

10

Menghitung pH larutan

penyangga dengan

penambahan sedikit asam atau

sedikit basa atau dengan

pengenceran

Menjelaskan fungsi larutan

penyangga dalam tubuh

makhluk hidup

8

19

9, 10,

18

Jumlah 5 22 8 5

Prosentase (%) 12,5 55 20 12,5

Page 133: lib.unnes.ac.idlib.unnes.ac.id/22476/1/4301411089-S.pdf · 2015-11-14 · iv MOTTO “Sesungguhnya bersama kesulitan ada kemudahan” (QS. Al-Insyirah: 6) “Maka apabila engkau telah

145

Lampiran 14

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG (UNNES)

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

JURUSAN KIMIA Gedung D6 lt. 2, Kampus UNNES Sekaran Gunungpati, Kode Pos: 50229

SOAL TES EVALUASI Mata Pelajaran : Kimia

Pokok Bahasan : Larutan Penyangga dan Hidrolisis

Kelas/ Semester : XI/ 2

Waktu : 90 menit

Petunjuk Umum

1. Berdoalah sebelum mengerjakan.

2. Tulislah nama, kelas dan nomor urut pada lembar jawaban yang tersedia.

3. Kerjakan soal yang dianggap mudah terlebih dahulu.

4. Kerjakan pada lembar jawaban yang tersedia.

5. Sifat closed book, boleh menggunakan kalkulator.

Petunjuk Khusus

Pilihlah satu jawaban yang paling tepat dengan cara memberi tanda silang (X) diantara

jawaban A, B, C, D, dan E pada lembar jawaban yang tersedia!

1. Pernyataan di bawah ini yang paling tepat adalah ....

a. Penambahan sedikit asam atau basa kuat pada larutan buffer mengubah harga pH

sangat kecil hingga dapat diabaikan.

b. Pada pengenceran larutan buffer sampai berapa pun pH larutan buffer tidak berubah.

c. Larutan buffer pH-nya tidak dapat berubah-ubah.

d. pH larutan buffer tidak berubah karena penambahan asam atau basa kuat.

e. Larutan buffer hanya dapat dibuat dari larutan asam lemah dengan suatu garam

dengan perbandingan yang sama.

2. Campuran berikut ini yang dapat membentuk larutan penyangga adalah ....

a. 100 ml NH4OH 0,2 M + 100 ml HCl 0,1M

b. 100 ml NH4OH 0,2 M + 100 ml HCl 0,3 M

c. 100 ml NaOH 0,1 M + 100 ml HCl 0,1 M

d. 100 ml NaOH 0,2 M + 100 ml CH3COOH 0,2 M

e. 100 ml K2SO4 0,1 M + 50 ml H2SO4 0,1 M

3. Pernyataan yang tidak benar untuk suatu larutan penyangga adalah . . . .

Page 134: lib.unnes.ac.idlib.unnes.ac.id/22476/1/4301411089-S.pdf · 2015-11-14 · iv MOTTO “Sesungguhnya bersama kesulitan ada kemudahan” (QS. Al-Insyirah: 6) “Maka apabila engkau telah

146

a. Larutan penyangga dapat dibuat dari campuran larutan asam lemah dengan basa

konjugasinya

b. Larutan penyangga dapat dibuat dari larutan basa dengan asam kuat berlebihan

c. pH larutan penyangga hampir tidak berubah jika ditambah sedikit asam

d. pH larutan penyangga hampir tidak berubah jika ditambah sedikit basa

e. pH larutan penyangga tidak berubah jika diencerkan

4. Harga pH dari larutan yang mengandung CH3COOH 0,1 M dan CH3COOK 0,01 M (Ka

= 10-5

) adalah ....

a. 3 d. 8

b. 4 e. 9

c. 6

5. Campuran 100 mL larutan NaOH 0,2 M dan 100 mL larutan HCN 0,5 M (Ka HCN = 1 x

10-6

) akan mempunyai nilai pH ....

a. 6 – log 1,5 d. 8 – log 6

b. 6 + log 1,5 e. 8 + log 6

c. 8 + log 1,5

6. Perbandingan volume NaOH 1 M dan CH3COOH 1 M yang diperlukan untuk

membentuk larutan penyangga dengan pH = 5 (Ka CH3COOH = 10-5

) ….

a. 1 : 1 d. 2 : 1

b. 1 : 2 e. 2 : 3

c. 1 : 3

7. Berdasarkan data percobaan diperoleh hasil sebagai berikut.

Larutan A B C

pH awal 8 10 4

Ditambah sedikit asam 5 9,99 3,99

Ditambah sedikit basa 11 10,2 4,01

Dari hasil percobaan tersebut, pernyataan yang benar adalah . . . .

a. A adalah larutan buffer basa d. A, B adalah larutan buffer

b. C adalah larutan buffer asam e. A, B, C adalah larutan buffer

c. A, B adalah larutan buffer basa

8. Dalam tubuh manusia terdapat sistem larutan penyangga yang diantaranya pada darah.

Jika tidak terdapat larutan penyangga maka dapat mengakibatkan kelainan. Campuran

penyangga yang dapat mempertahankan pH darah dalam tubuh kita adalah ....

Page 135: lib.unnes.ac.idlib.unnes.ac.id/22476/1/4301411089-S.pdf · 2015-11-14 · iv MOTTO “Sesungguhnya bersama kesulitan ada kemudahan” (QS. Al-Insyirah: 6) “Maka apabila engkau telah

147

a. HCN/CN- d. CH3COOH/CH3COO

-

b. HCl/Cl- e. HPO4

2-/PO4

3-

c. H2CO3/HCO3-

Untuk mengerjakan soal no.9 & 10 perhatikan data berikut ini :

nCH3COOH = 0,1 mol

nCH3COONa = 0,1 mol

Ka = 1,8 x 10-5

mol/L

9. Jika ditambahkan 0,02 mol HCl, maka pH larutan yang dihasilkan adalah ….

a. 2,56 d. 4,57

b. 3,43 e. 5,31

c. 4

10. Jika ditambahkan 0,02 mol NaOH, maka pH larutan yang dihasilkan adalah ….

a. 0,92 d. 3,92

b. 1,92 e. 4,92

c. 2,92

11. Untuk mengubah 110 mL larutan CH3COOH 0,1 M yang pH-nya 3 agar menjadi 6

diperlukan larutan NaOH 0,1 M sebanyak ....

a. 10 mL d. 210 mL

b. 55 mL e. 1100 mL

c. 100 mL

12. Volume CH3COOH 0,1 M dan NaOH 0,1 M yang harus dicampur untuk membentuk 150

mL larutan penyangga dengan pH = 5 adalah ....

a. 100 mL dan 50 mL d. 60 mL dan 90 mL

b. 90 mL dan 60 mL e. 50 mL dan 100 mL

c. 75 mL dan 75 mL

13. Jika perbandingan mol asam dengan basa konjugasinya adalah 3 : 1, sedangkan Ka asam

lemahnya adalah 10-5

, maka pH larutan tersebut adalah ....

a. < 5 d. > 7

b. = 5 e. 5 < pH < 7

c. > 5

Page 136: lib.unnes.ac.idlib.unnes.ac.id/22476/1/4301411089-S.pdf · 2015-11-14 · iv MOTTO “Sesungguhnya bersama kesulitan ada kemudahan” (QS. Al-Insyirah: 6) “Maka apabila engkau telah

148

14. Besarnya pH campuran dari 100 ml larutan NH4OH 0,4 M yang dicampurkan dengan 50

ml H2SO4 0,2 M ( Kb =10-5

) adalah ....

a. 5 d. 9

b. 5 – log 2 e. 9 + log 2

c. 8 + log 2

15. Bila larutan NH4OH dan HCl dengan konsentrasi yang sama dicampurkan akan didapat

larutan penyangga yang mempunyai harga pH = 9. Jika Kb = 10-5

, maka perbandingan

volume kedua larutan adalah ....

a. 1 : 1 d. 3 : 2

b. 1 : 2 e. 3 : 4

c. 2 : 1

16. Untuk membentuk larutan penyangga dengan pH = 5, maka 100 mL larutan HCN 0,2 M

harus dicampur dengan larutan NaOH 0,1 M sebanyak .... (Ka HCN=10-5

)

a. 100 mL d. 250 mL

b. 150 mL e. 300 mL

c. 200 mL

17. Seorang siswa melakukan percobaan di laboratorium tentang pH beberapa larutan dan

diperoleh data:

Larutan pH awal pH setelah ditambah sedikit

asam basa air

P 5,00 4,98 5,02 5,00

Q 5,00 2,00 12,00 5,00

R 9,00 8,99 9,01 9,00

S 7,00 5,50 12,50 7,00

T 6,00 4,50 8,50 6,00

Larutan di atas yang merupakan larutan penyangga adalah ....

a. P dan Q d. R dan S

b. Q dan R e. S dan T

c. P dan R

18. pH larutan yang mengandung 6 gram CH3COOH (Ar C = 12, O = 16, H = 1) dan 0,1 mol

CH3COONa (Ka CH3COOH = 1,0 x 10-5

) adalah ....

a. 1 d. 9

b. 5 e. 12

Page 137: lib.unnes.ac.idlib.unnes.ac.id/22476/1/4301411089-S.pdf · 2015-11-14 · iv MOTTO “Sesungguhnya bersama kesulitan ada kemudahan” (QS. Al-Insyirah: 6) “Maka apabila engkau telah

149

c. 7

19. Jika oleh suatu sebab tertentu darah kemasukan senyawa bersifat asam, maka ion H+ dari

zat tersebut akan bereaksi dengan ....

a. H2O d. H2CO3

b. OH- e. CO3

2-

c. HCO3-

20. Sebanyak 2,64 gram kristal (NH4)2SO4 dilarutkan dalam air, sehingga volumenya

menjadi 1 liter. (Ar N = 14 dan S = 32), maka besarnya pH larutan adalah …. (Kb = 10–5

)

a. 5,5 + log 2 d. 8,5 + log 2

b. 5 – log 2 e. 9 + log 2

c. 5,5 – log 2

21. Harga pH campuran dari 50 mL larutan NH3 0,2 M dan 50 mL larutan HCl 0,2 M adalah

…. (Kb = 10–5

)

a. 4 d. 9

b. 5 e. 10

c. 6

22. Besarnya pH larutan dari 100 mL CH3COOK 0,4 M (Ka = 10–5

) adalah ….

a. 5 – log 2 d. 9 + log 2

b. 5 e. 10 + log 2

c. 9

23. Dalam larutan natrium asetat 0,1 mol/L mengalami hidrolisis sebagai berikut.

CH3COO– + H2O ⇆ CH3COOH + OH

Jika Ka = 10–9

, maka pH larutan tersebut adalah ….

a. 3 d. 9

b. 5 e. 11

c. 7

24. Garam berikut yang mengalami hidrolisis sebagian adalah ….

a. natrium klorida d. kalium sulfat

b. kalium nitrat e. kalium sulfida

c. amonium asetat

25. Garam berikut yang mengalami hidrolisis sempurna adalah ….

a. (NH4)2S d. Al2(SO4)3

b. NaCl e. CH3COONa

c. K2CO3

Page 138: lib.unnes.ac.idlib.unnes.ac.id/22476/1/4301411089-S.pdf · 2015-11-14 · iv MOTTO “Sesungguhnya bersama kesulitan ada kemudahan” (QS. Al-Insyirah: 6) “Maka apabila engkau telah

150

26. Garam berikut yang jika dilarutkan dalam air akan mempunyai pH lebih besar daripada

tujuh adalah ….

a. Na2SO4 d. KNO3

b. KCN e. NH4NO3

c. NH4Cl

27. Sebanyak 100 mL larutan NH3 0,4 M dicampur dengan 100 mL larutan H2SO4 0,2 M

(Kb = 2 x 10–5

), maka pH larutan adalah ….

a. 5 d. 9 + log 2

b. 5 – log 2 e. 8 + log 2

c. 7

28. Garam berikut yang tidak mengalami hidrolisis adalah ….

a. CH3COONa d. CH3COONH4

b. NH4Cl e. Na2CO3

c. Na2SO4

29. Larutan garam berikut yang dalam air memiliki pH lebih kecil dari 7 adalah ….

a. natrium klorida d. natrium sulfat

b. amonium klorida e. aluminium sulfida

c. kalium asetat

30. Tabel pengujian larutan yang mengalami hidrolisis sebagai berikut :

No Larutan

Uji Lakmus

Lakmus

merah

Lakmus

biru

1 NaCN Merah Merah

2 CaF2 Biru Biru

3 NH4Cl Merah Biru

4 KCN Biru Biru

5 CH3COONa biru Biru

Garam yang mengalami hidrolisis dan sesuai dengan hasil uji lakmusnya adalah ....

a. 1, 2, dan 3 d. 2, 3, dan 4

b. 1, 3, dan 4 e. 2, 4, dan 5

c. 1, 4, dan 5

31. Dari campuran larutan di bawah ini, yang menghasilkan garam terhidrolisis sebagian dan

bersifat basa adalah ....

Page 139: lib.unnes.ac.idlib.unnes.ac.id/22476/1/4301411089-S.pdf · 2015-11-14 · iv MOTTO “Sesungguhnya bersama kesulitan ada kemudahan” (QS. Al-Insyirah: 6) “Maka apabila engkau telah

151

a. 50 cm3 0,5 M HCl + 50 cm

3 0,5 M NaOH

b. 50 cm3 0,5 M HCl + 50 cm

3 0,5 M NH3

c. 50 cm3 0,5 M HCl + 100 cm

3 0,5 M NH3

d. 50 cm3 0,5 M CH3COOH + 50 cm

3 0,5 M NH3

e. 50 cm3 0,5 M CH3COOH + 50 cm

3 0,5 M NaOH

32. Ke dalam 50 mL larutan CH3COOH 0,1 M ditambahkan 50 mL larutan NaOH 0,1 M. pH

larutan akan berubah dari .... (Ka CH3COOH = 1 x 10-5

)

a. 1 menjadi 3 d. 3 menjadi 8,85

b. 3 menjadi 5 e. 3 menjadi 9

c. 3 menjadi 7

33. Massa (NH4)2SO4 yang harus ditambahkan ke dalam 100 mL air sehingga diperoleh

larutan dengan pH = 5 adalah .... (Ar H = 1, N = 14, O = 16 dan S = 32; Kb NH3 = 1 x

10-5

)

a. 0,33 gram d. 2,64 gram

b. 0,66 gram e. 13,2 gram

c. 1,32 gram

34. Reaksi berikut yang menunjukkan bahwa larutan NH4Cl merupakan garam yang bersifat

asam adalah ....

a. NH4Cl (aq) ⇆ NH4+ (aq) + Cl

- (aq)

b. NH4+ (aq) + H2O (l) ⇆ NH4OH (aq) + H

+ (aq)

c. Cl- (aq) + H2O (l) ⇆ HCl (aq) + OH

- (aq)

d. NH4+ (aq) ⇆ NH3 (aq) + H

+ (aq)

e. H+ (aq) + Cl

- (aq) HCl (aq)

35. Agar didapatkan larutan dengan pH = 5, maka ke dalam 500 mL air harus dilarutkan

(NH4)2SO4 (Mr = 132) sebanyak .... (Kb NH4OH = 10-5

)

a. 3,3 gram d. 33 gram

b. 6,6 gram e. 66 gram

c. 13,2 gram

36. Larutan NaHCO3 dalam air akan bersifat basa. Reaksi yang menyebabkan terjadinya sifat

basa adalah ....

a. Na+ + OH

- NaOH d. Na

+ + HCO3

- NaHCO3

b. HCO3- + H2O H2CO3 + OH

- e. HCO3

- + H

+ H2CO3

c. Na+ + H2O NaOH + H

+

37. Sebanyak 50 mL larutan NaOH 5 x 10-3

M dicampurkan dengan 50 mL larutan asam

sianida 5 x 10-3

, pH larutan campuran adalah .... (Ka HCN = 5 x 10-10

; √5 = 2,2)

Page 140: lib.unnes.ac.idlib.unnes.ac.id/22476/1/4301411089-S.pdf · 2015-11-14 · iv MOTTO “Sesungguhnya bersama kesulitan ada kemudahan” (QS. Al-Insyirah: 6) “Maka apabila engkau telah

152

a. 2 – log 1,5 d. 1 + log 2,2

b. 10 – log 5,0 e. 12 + log 1,5

c. 10 + log 2,2

38. Di antara larutan berikut:

i. Na2CO3 (3) KNO2

ii. KNO3 (4) NaCl

Yang dapat membirukan kertas lakmus merah adalah ....

a. (1) dan (2) d. (2) dan (4)

b. (1) dan (3) e. (3) dan (4)

c. (2) dan (3)

39. Garam berikut yang dalam air bersifat basa adalah ....

a. Kalium asetat d. Amonium klorida

b. Natrium klorida e. Amonium nitrat

c. Natrium sulfat

40. Garam yang dalam air bersifat asam adalah ....

a. Tembaga (I) sulfat d. Kalium karbonat

b. Magnesium sulfat e. Magnesium klorida

c. Natrium asetat

Page 141: lib.unnes.ac.idlib.unnes.ac.id/22476/1/4301411089-S.pdf · 2015-11-14 · iv MOTTO “Sesungguhnya bersama kesulitan ada kemudahan” (QS. Al-Insyirah: 6) “Maka apabila engkau telah

153

KUNCI JAWABAN

SOAL TES EVALUASI

1. A 11. C 21. B 31. E

2. A 12. A 22. D 32. D

3. B 13. A 23. E 33. C

4. B 14. D 24. E 34. B

5. A 15. C 25. A 35. B

6. B 16. A 26. B 36. B

7. B 17. C 27. A 37. C

8. C 18. B 28. D 38. B

9. D 19. C 29. B 39. A

10. E 20. C 30. E 40. A

Page 142: lib.unnes.ac.idlib.unnes.ac.id/22476/1/4301411089-S.pdf · 2015-11-14 · iv MOTTO “Sesungguhnya bersama kesulitan ada kemudahan” (QS. Al-Insyirah: 6) “Maka apabila engkau telah

154

Lampiran 15

LEMBAR VALIDASI ISI MEDIA

Materi Pelajaran : Hidrolisis dan Larutan Penyangga

Sasaran Program : Siswa SMA Kelas XI

Judul Penelitian : Pengembangan Media Pembelajaran Flash Berbasis Guided Discovery

pada Materi Larutan Penyangga dan Hidrolisis

Peneliti : Lia Listantia

Petunjuk Pengisian :

1. Lembar validasi ini dimaksudkan untuk mendapatkan informasi dari Bapak/ Ibu sebagai

Ahli Materi tentang kualitas materi pembelajaran yang sedang dikembangkan dengan

media pembelajaran Flash.

2. Lembar validasi ini terdiri dari aspek isi materi dan kebahasaan.

3. Pendapat, saran, penilaian dan kritik yang membangun dari Bapak/ Ibu sebagai Ahli

Materi akan sangat bermanfaat untuk perbaikan dan peningkatan kualitas media

pembelajaran Flash ini.

4. Sehubungan dengan hal teresbut, mohon kiranya Bapak/ Ibu dapat memberikan tanda

“√” untuk setiap pendapat Bapak/ Ibu pada kolom di bawah skala 1, 2, 3, atau 4.

Skor Penilaian:

4 = sangat baik

3 = baik

2 = kurang

1 = sangat kurang

5. Apabila Bapak/ Ibu menilai kurang, mohon untuk memberikan tanda pada bagian yang

kurang pada media pembelajaran Flash dan memberikan saran perbaikan agar dapat saya

perbaiki.

6. Mohon untuk memberikan kesimpulan umum dari hasil penilaian terhadap media

pembelajaran Flash ini.

7. Atas bantuan dan kesediaan Bapak/ Ibu untuk mengisi lembar validasi ini, saya ucapkan

terimakasih.

Page 143: lib.unnes.ac.idlib.unnes.ac.id/22476/1/4301411089-S.pdf · 2015-11-14 · iv MOTTO “Sesungguhnya bersama kesulitan ada kemudahan” (QS. Al-Insyirah: 6) “Maka apabila engkau telah

155

Page 144: lib.unnes.ac.idlib.unnes.ac.id/22476/1/4301411089-S.pdf · 2015-11-14 · iv MOTTO “Sesungguhnya bersama kesulitan ada kemudahan” (QS. Al-Insyirah: 6) “Maka apabila engkau telah

156

Page 145: lib.unnes.ac.idlib.unnes.ac.id/22476/1/4301411089-S.pdf · 2015-11-14 · iv MOTTO “Sesungguhnya bersama kesulitan ada kemudahan” (QS. Al-Insyirah: 6) “Maka apabila engkau telah

157

Page 146: lib.unnes.ac.idlib.unnes.ac.id/22476/1/4301411089-S.pdf · 2015-11-14 · iv MOTTO “Sesungguhnya bersama kesulitan ada kemudahan” (QS. Al-Insyirah: 6) “Maka apabila engkau telah

158

Lampiran 16

DATA REKAPITULASI HASIL VALIDASI ISI TERHADAP KELAYAKAN MEDIA

No Kode Validator

Skor Tiap Pernyataan Jumlah Kriteria

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18

1 V-01 4 3 3 4 4 3 3 3 4 4 3 3 3 4 3 4 4 3 62 Layak

2 V-02 4 4 3 4 4 3 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 3 68 Sangat Layak

3 V-03 4 3 4 4 4 3 3 3 4 4 4 4 3 3 4 3 4 3 64 Layak

ANALISIS HASIL VALIDASI ISI TERHADAP KELAYAKAN MEDIA

No Kode

Validator

Skor Tiap Pernyataan Jumlah Kriteria

Skor

Total

Kuadrat

Skor

Total 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18

1 V-01 4 3 3 4 4 3 3 3 4 4 3 3 3 4 3 4 4 3 62 Layak 62 3844

2 V-02 4 4 3 4 4 3 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 3 68 Sangat Layak 68 4624

3 V-03 4 3 4 4 4 3 3 3 4 4 4 4 3 3 4 3 4 3 64 Layak 64 4096

Jumlah 12 10 10 12 12 9 10 10 12 12 11 10 10 11 11 11 12 9 194

194 12564

Σx 12 10 10 12 12 9 10 10 12 12 11 10 10 11 11 11 12 9 194

Σx2 48 34 34 48 48 27 34 34 48 48 41 34 34 41 41 41 48 27

Si2 0 0,22 0,22 0 0 0 0,22 0,22 0 0 0,22 0,22 0,22 0,22 0,22 0,22 0 0 2,222

Page 147: lib.unnes.ac.idlib.unnes.ac.id/22476/1/4301411089-S.pdf · 2015-11-14 · iv MOTTO “Sesungguhnya bersama kesulitan ada kemudahan” (QS. Al-Insyirah: 6) “Maka apabila engkau telah

159

Lampiran 17

PERHITUNGAN RELIABILITAS HASIL VALIDASI ISI KELAYAKAN MEDIA

Rumus:

r11 = *

+ *

+

Keterangan:

r11 = reliabilitas instrumen

n = jumlah item soal

ΣSi2 = jumlah varians skor tiap-tiap item

S2t = varians total

Berdasarkan tabel pada analisis ujicoba diperoleh:

ΣSi2 = 0.00 + 0.22 + ... + 0.00 = 2.22

S2t =

= 6.222

r11 =

= 0.964

Kriteria

kriteria reliabilitas lembar validasi isi ditunjukkan pada Tabel Klasifikasi Reliabilitas

Klasifikasi Reliabilitas

Interval Reliabilitas Kriteria

0,801-1,000 Sangat Tinggi

0.601-0,800 Tinggi

0,401-0,600 Cukup

0,201-0,400 Rendah

0,000-0,200 Sangat Rendah

Kesimpulan

Hasil perhitungan diperoleh reliabilitas untuk lembar validasi isi (r 11) = 0,964.

Instumen reliabel dengan kriteria sangat tinggi.

3

3

2 22

6 222

2564 94

33

Page 148: lib.unnes.ac.idlib.unnes.ac.id/22476/1/4301411089-S.pdf · 2015-11-14 · iv MOTTO “Sesungguhnya bersama kesulitan ada kemudahan” (QS. Al-Insyirah: 6) “Maka apabila engkau telah

160

Lampiran 18

LEMBAR VALIDASI MEDIA

Materi Pelajaran : Hidrolisis dan Larutan Penyangga

Sasaran Program : Siswa SMA Kelas XI

Judul Penelitian : Pengembangan Media Pembelajaran Flash Berbasis Guided Discovery

pada Materi Larutan Penyangga dan Hidrolisis

Peneliti : Lia Listantia

Petunjuk Pengisian :

1. Lembar validasi ini dimaksudkan untuk mendapatkan informasi dari Bapak/ Ibu sebagai

Ahli Media tentang kualitas media pembelajaran yang sedang dikembangkan dengan

media pembelajaran Flash.

2. Pendapat, saran, penilaian dan kritik yang membangun dari Bapak/ Ibu sebagai Ahli

Media akan sangat bermanfaat untuk perbaikan dan peningkatan kualitas media

pembelajaran Flash ini.

3. Sehubungan dengan hal tersebut, mohon kiranya Bapak/ Ibu dapat memberikan tanda

“√” untuk setiap pendapat Bapak/ Ibu pada kolom di bawah skala 1, 2, 3, atau 4.

Skor Penilaian:

4 = sangat baik

3 = baik

2 = kurang

1 = sangat kurang

4. Apabila Bapak/ Ibu menilai kurang, mohon untuk memberikan tanda pada bagian yang

kurang pada media pembelajaran Flash dan memberikan saran perbaikan agar dapat saya

perbaiki.

5. Mohon untuk memberikan kesimpulan umum dari hasil penilaian terhadap media

pembelajaran Flash ini.

6. Atas bantuan dan kesediaan Bapak/ Ibu untuk mengisi lembar validasi ini, saya ucapkan

terimakasih.

Page 149: lib.unnes.ac.idlib.unnes.ac.id/22476/1/4301411089-S.pdf · 2015-11-14 · iv MOTTO “Sesungguhnya bersama kesulitan ada kemudahan” (QS. Al-Insyirah: 6) “Maka apabila engkau telah

161

Page 150: lib.unnes.ac.idlib.unnes.ac.id/22476/1/4301411089-S.pdf · 2015-11-14 · iv MOTTO “Sesungguhnya bersama kesulitan ada kemudahan” (QS. Al-Insyirah: 6) “Maka apabila engkau telah

162

Page 151: lib.unnes.ac.idlib.unnes.ac.id/22476/1/4301411089-S.pdf · 2015-11-14 · iv MOTTO “Sesungguhnya bersama kesulitan ada kemudahan” (QS. Al-Insyirah: 6) “Maka apabila engkau telah

163

Page 152: lib.unnes.ac.idlib.unnes.ac.id/22476/1/4301411089-S.pdf · 2015-11-14 · iv MOTTO “Sesungguhnya bersama kesulitan ada kemudahan” (QS. Al-Insyirah: 6) “Maka apabila engkau telah

164

Lampiran 19

DATA REKAPITULASI HASIL VALIDASI MEDIA TERHADAP KELAYAKAN MEDIA

No Kode

Validator

Skor Tiap Pernyataan Jumlah Kriteria

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17

1 V-04 4 4 4 3 4 4 4 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 59 Sangat Layak

2 V-05 4 3 4 4 3 3 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 64 Sangat Layak

3 V-06 4 4 4 3 3 4 4 3 4 3 4 3 3 3 3 3 4 59 Sangat Layak

ANALISIS HASIL VALIDASI MEDIA TERHADAP KELAYAKAN MEDIA

No Kode

Validator

Skor Tiap Pernyataan

Jumlah Kriteria Skor

total

Kuadrat

Skor

Total 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17

1 V-04 4 4 4 3 4 4 4 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 59 Sangat Layak 59 3481

2 V-05 4 3 4 4 3 3 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 64 Sangat Layak 64 4096

3 V-06 4 4 4 3 3 4 4 3 4 3 4 3 3 3 3 3 4 59 Sangat Layak 59 3481

Jumlah 12 11 12 10 10 11 12 11 12 10 11 9 10 10 10 10 11 182

182 11058

Σx 12 11 12 10 10 11 12 11 12 10 11 9 10 10 10 10 11 182

Σx2 48 41 48 34 34 41 48 41 48 34 41 27 34 34 34 34 41

Si2 0 0,22 0 0,222 0,222 0,222 0 0,222 0 0,222 0,222 0 0,222 0,2222 0,222 0,2222 0,2222 2,666667

Page 153: lib.unnes.ac.idlib.unnes.ac.id/22476/1/4301411089-S.pdf · 2015-11-14 · iv MOTTO “Sesungguhnya bersama kesulitan ada kemudahan” (QS. Al-Insyirah: 6) “Maka apabila engkau telah

165

Lampiran 20

PERHITUNGAN RELIABILITAS HASIL VALIDASI MEDIA KELAYAKAN

MEDIA

Rumus:

r11 = *

+ *

+

Keterangan:

r11 = reliabilitas instrumen

n = jumlah item soal

ΣSi2 = jumlah varians skor tiap-tiap item

S2t = varians total

Berdasarkan tabel pada analisis ujicoba diperoleh:

ΣSi2 = 0.00 + 0.22 + ... + 0.22 = 2.67

S2t =

= 5.56

r11 =

= 0.78

Kriteria

kriteria reliabilitas lembar validasi media ditunjukkan pada Tabel Klasifikasi Reliabilitas

Klasifikasi Reliabilitas

Interval Reliabilitas Kriteria

0,801-1,000 Sangat Tinggi

0.601-0,800 Tinggi

0,401-0,600 Cukup

0,201-0,400 Rendah

0,000-0,200 Sangat Rendah

Kesimpulan

Hasil perhitungan diperoleh reliabilitas untuk lembar validasi media (r 11) = 0,78.

Instumen reliabel dengan kriteria tinggi.

3

3

2 67

5 56

058 82

33

Page 154: lib.unnes.ac.idlib.unnes.ac.id/22476/1/4301411089-S.pdf · 2015-11-14 · iv MOTTO “Sesungguhnya bersama kesulitan ada kemudahan” (QS. Al-Insyirah: 6) “Maka apabila engkau telah

166

Lampiran 21

Page 155: lib.unnes.ac.idlib.unnes.ac.id/22476/1/4301411089-S.pdf · 2015-11-14 · iv MOTTO “Sesungguhnya bersama kesulitan ada kemudahan” (QS. Al-Insyirah: 6) “Maka apabila engkau telah

167

Lampiran 22

Page 156: lib.unnes.ac.idlib.unnes.ac.id/22476/1/4301411089-S.pdf · 2015-11-14 · iv MOTTO “Sesungguhnya bersama kesulitan ada kemudahan” (QS. Al-Insyirah: 6) “Maka apabila engkau telah

168

Page 157: lib.unnes.ac.idlib.unnes.ac.id/22476/1/4301411089-S.pdf · 2015-11-14 · iv MOTTO “Sesungguhnya bersama kesulitan ada kemudahan” (QS. Al-Insyirah: 6) “Maka apabila engkau telah

169

Lampiran 23

Page 158: lib.unnes.ac.idlib.unnes.ac.id/22476/1/4301411089-S.pdf · 2015-11-14 · iv MOTTO “Sesungguhnya bersama kesulitan ada kemudahan” (QS. Al-Insyirah: 6) “Maka apabila engkau telah

170

Page 159: lib.unnes.ac.idlib.unnes.ac.id/22476/1/4301411089-S.pdf · 2015-11-14 · iv MOTTO “Sesungguhnya bersama kesulitan ada kemudahan” (QS. Al-Insyirah: 6) “Maka apabila engkau telah

171

Lampiran 24

RUBRIK PENILAIAN AFEKTIF

No Intelligensi Aspek

Penilaian

Skor Kriteria Penilaian

1 Linguistik Membaca 1 Tidak membaca sama sekali

2 Membaca LKS Kimia

3 Membaca LKS Kimia dan buku paket Kimia

4 Membaca LKS Kimia, buku paket Kimia dan

sumber bacaan lain yang relevan

2 Matematis-

logis

kinestetik-

badani

Memperhatikan 1 Membuat keramaian pada saat kegiatan

pembelajaran

2 Tidak ramai pada saat kegiatan pembelajaran tetapi

melakukan kegiatan yang tidak ada hubungannya

dengan kegiatan pembelajaran dan tidak

mendengarkan penjelasan guru

3 Mendengarkan penjelasan guru dengan serius

4 Mendengarkan penjelasan guru dengan serius dan

berani bertanya serta menjawab pertanyaan guru.

3 Intrapersonal

Ekstensial

Tanggung

Jawab

1 Membuat suasana menjadi gaduh dan tidak

mengerjakan tugas

2 Tidak membuat suasana menjadi gaduh dan tidak

mengerjakan tugas

3 Tidak membuat suasana menjadi gaduh dan

mengerjakan tugas

4 Tidak membuat suasana menjadi gaduh dan

mengerjakan tugas, serta aktif dalam bertanya dan

memecahkan masalah

4 Interpersonal

Musikal

Kerjasama 1 Tidak melaksanakan tugas

2 Melaksanakan tugas sendiri

3 Berdiskusi dengan beberapa teman lain saja

4 Berdiskusi bersama dengan kompak

5 Spasial Kedisiplinan 1 Tidak mengikuti kegiatan pembelajaran dengan

tertib dan tidak mengumpulkan tugas sesuai

dengan waktu yang telah ditentukan

2 Mengikuti kegiatan pembelajaran dengan tertib

dan tidak mengumpulkan tugas sesuai dengan

waktu yang telah ditentukan

3 Tidak mengikuti kegiatan pembelajaran dengan

tertib dan mengumpulkan tugas sesuai dengan

waktu yang telah ditentukan

4 Mengikuti kegiatan pembelajaran dengan tertib

dan mengumpulkan tugas sesuai dengan waktu

yang telah ditentukan

Page 160: lib.unnes.ac.idlib.unnes.ac.id/22476/1/4301411089-S.pdf · 2015-11-14 · iv MOTTO “Sesungguhnya bersama kesulitan ada kemudahan” (QS. Al-Insyirah: 6) “Maka apabila engkau telah

172

Lampiran 25

DATA NILAI AFEKTIF SISWA (UJI COBA SKALA BESAR)

No Responden Rater

Total Rerata Kriteria I II III

1 RT-01 18 18 19 55 18,33333 SB

2 RT-02 14 15 13 42 14 B

3 RT-03 16 16 15 47 15,66667 B

4 RT-04 16 15 14 45 15 B

5 RT-05 14 15 16 45 15 B

6 RT-06 15 15 16 46 15,33333 B

7 RT-07 16 15 16 47 15,66667 B

8 RT-08 15 15 16 46 15,33333 B

9 RT-09 16 17 15 48 16 B

10 RT-10 14 13 11 38 12,66667 C

11 RT-11 16 16 15 47 15,66667 B

12 RT-12 16 17 14 47 15,66667 B

13 RT-13 18 19 18 55 18,33333 SB

14 RT-14 14 16 17 47 15,66667 B

15 RT-15 15 16 16 47 15,66667 B

16 RT-16 12 13 13 38 12,66667 C

17 RT-17 18 17 16 51 17 SB

18 RT-18 18 17 18 53 17,66667 SB

19 RT-19 15 14 13 42 14 B

20 RT-20 15 13 14 42 14 B

21 RT-21 15 13 14 42 14 B

22 RT-22 16 17 18 51 17 SB

23 RT-23 15 14 15 44 14,66667 B

24 RT-24 12 11 14 37 12,33333 C

25 RT-25 13 11 12 36 12 C

26 RT-26 14 15 13 42 14 B

27 RT-27 13 15 14 42 14 B

28 RT-28 13 15 14 42 14 B

29 RT-29 16 17 15 48 16 B

30 RT-30 18 17 18 53 17,66667 SB

31 RT-31 11 12 13 36 12 C

32 RT-32 16 17 15 48 16 B

33 RT-33 17 15 17 49 16,33333 SB

34 RT-34 16 15 15 46 15,33333 B

35 RT-35 13 12 14 39 13 C

36 RT-36 13 14 14 41 13,66667 B

Page 161: lib.unnes.ac.idlib.unnes.ac.id/22476/1/4301411089-S.pdf · 2015-11-14 · iv MOTTO “Sesungguhnya bersama kesulitan ada kemudahan” (QS. Al-Insyirah: 6) “Maka apabila engkau telah

173

Proporsi Hasil Nilai Afektif dari total 36 siswa adalah :

Interval Kriteria

Jumlah

Siswa

17 - 20 SB 7

14 - 16 B 23

11 - 13 C 6

8 - 10 TB 0

5 - 7 STB 0

Page 162: lib.unnes.ac.idlib.unnes.ac.id/22476/1/4301411089-S.pdf · 2015-11-14 · iv MOTTO “Sesungguhnya bersama kesulitan ada kemudahan” (QS. Al-Insyirah: 6) “Maka apabila engkau telah

174

Lampiran 26

PERHITUNGAN RELIABILITAS AFEKTIF SISWA (UJI COBA SKALA BESAR)

Responden Rater

ΣXp (ΣXp)2 A

2 B

2 C

2

I II III

RT-01 18 18 19 55 3025 324 324 361

RT-02 14 15 13 42 1764 196 225 169

RT-03 16 16 15 47 2209 256 256 225

RT-04 16 15 14 45 2025 256 225 196

RT-05 14 15 16 45 2025 196 225 256

RT-06 15 15 16 46 2116 225 225 256

RT-07 16 15 16 47 2209 256 225 256

RT-08 15 15 16 46 2116 225 225 256

RT-09 16 17 15 48 2304 256 289 225

RT-10 14 13 11 38 1444 196 169 121

RT-11 16 16 15 47 2209 256 256 225

RT-12 16 17 14 47 2209 256 289 196

RT-13 18 19 18 55 3025 324 361 324

RT-14 14 16 17 47 2209 196 256 289

RT-15 15 16 16 47 2209 225 256 256

RT-16 12 13 13 38 1444 144 169 169

RT-17 18 17 16 51 2601 324 289 256

RT-18 18 17 18 53 2809 324 289 324

RT-19 15 14 13 42 1764 225 196 169

RT-20 15 13 14 42 1764 225 169 196

RT-21 15 13 14 42 1764 225 169 196

RT-22 16 17 18 51 2601 256 289 324

RT-23 15 14 15 44 1936 225 196 225

RT-24 12 11 14 37 1369 144 121 196

RT-25 13 11 12 36 1296 169 121 144

RT-26 14 15 13 42 1764 196 225 169

RT-27 13 15 14 42 1764 169 225 196

RT-28 13 15 14 42 1764 169 225 196

RT-29 16 17 15 48 2304 256 289 225

RT-30 18 17 18 53 2809 324 289 324

RT-31 11 12 13 36 1296 121 144 169

RT-32 16 17 15 48 2304 256 289 225

RT-33 17 15 17 49 2401 289 225 289

RT-34 16 15 15 46 2116 256 225 225

RT-35 13 12 14 39 1521 169 144 196

RT-36 13 14 14 41 1681 169 196 196

ΣXp 542 542 540 1624 74170

(ΣXp)2 293764 293764 291600 2637376 5,5E+09 24788

Jumlah kuadrat raters = 879128

Page 163: lib.unnes.ac.idlib.unnes.ac.id/22476/1/4301411089-S.pdf · 2015-11-14 · iv MOTTO “Sesungguhnya bersama kesulitan ada kemudahan” (QS. Al-Insyirah: 6) “Maka apabila engkau telah

175

PERHITUNGAN RELIABILITAS LEMBAR OBSERVASI PENILAIAN AFEKTIF

SISWA (UJI COBA SKALA BESAR)

Rumus:

r11 =

Kriteria : r 11 > 0.7 = reliabel

jumlah kuadrat total = 367,8519

Dbt = 107

jumlah kuadrat antar raters = 0,074

Dbt = 2

jumlah kuadrat antar subjek = 303,1852

Dbt = 35

jumlah kuadrat antar residu = 64,5926

Dbt = 70

hasil perhitungan di atas dimasukkan dalam tabel 1 berikut:

Tabel 1

Variasi JK dB MK

JKT 367,8519 107 -

Jk antar raters 0,074 2 -

JKs 303,1852 35 8,66243429

JKr 64,5926 70 0,92275143

r 11 =

r 11 = 0,7365559

Keterangan : r 11 > 0,7, maka instrumen penilaian lembar afektif reliabel.

8,6624 0,9227

8,6624 + 3 0,9227

Page 164: lib.unnes.ac.idlib.unnes.ac.id/22476/1/4301411089-S.pdf · 2015-11-14 · iv MOTTO “Sesungguhnya bersama kesulitan ada kemudahan” (QS. Al-Insyirah: 6) “Maka apabila engkau telah

176

Lampiran 27

Page 165: lib.unnes.ac.idlib.unnes.ac.id/22476/1/4301411089-S.pdf · 2015-11-14 · iv MOTTO “Sesungguhnya bersama kesulitan ada kemudahan” (QS. Al-Insyirah: 6) “Maka apabila engkau telah

177

Page 166: lib.unnes.ac.idlib.unnes.ac.id/22476/1/4301411089-S.pdf · 2015-11-14 · iv MOTTO “Sesungguhnya bersama kesulitan ada kemudahan” (QS. Al-Insyirah: 6) “Maka apabila engkau telah

178

Lampiran 28

RUBRIK PENILAIAN PSIKOMOTORIK

No Aspek Penilaian Skor Kriteria Penilaian

1 Terampil dalam

melakukan presentasi

4 Selalu berbicara dengan kata-kata yang jelas

saat presentasi dan menguasai materi.

3 Sering berbicara dengan kata-kata yang jelas

saat presentasi dan menguasai materi.

2 Jarang berbicara dengan kata-kata yang jelas

saat presentasi dan tidak menguasai materi.

1 Tidak pernah berbicara dengan kata-kata yang

jelas saat presentasi dan tidak menguasai materi.

2 Terampil dalam bertanya 4 Bertanya dengan penuh rasa ingin tahu dan

antusias, serta mengajukan pertanyaan yang

berbobot.

3 Bertanya dengan antusias dan mengajukan

pertanyaan yang berbobot.

2 Bertanya dengan antusias tetapi pertanyaan

kurang berbobot.

1 Tidak mengajukan pertanyaan.

3 Terampil dalam

menjawab pertanyaan.

4 Menjawab pertanyaan dengan rasa tanggung

jawab, percaya diri, dan tepat.

3 Menjawab pertanyaan dengan rasa tanggung

jawab dan tepat, namun tidak percaya diri.

2 Menjawab pertanyaan dengan rasa tanggung

jawab, percaya diri, namun kurang tepat.

1 Menjawab pertanyaan tidak memenuhi

semuanya.

4 Terampil dalam

berdiskusi

4 Aktif dalam kegiatan diskusi, mengajukan

pendapat, dan menghargai pendapat orang lain.

3 Aktif dalam kegiatan diskusi, mengajukan

pendapat, dan tidak menghargai pendapat orang

lain.

2 Aktif dalam kegiatan diskusi, tidak mengajukan

pendapat, dan menghargai pendapat orang lain.

1 Tidak aktif dalam kegiatan diskusi, tidak mau

mengajukan pendapat, dan tidak menghargai

pendapat orang lain.

5 Penampilan presentasi 4 Menggunakan media yang menarik dan

disajikan dengan tulisan dan suara yang jelas.

3 Menggunakan media yang menarik dan

disajikan dengan tulisan dan suara yang kurang

jelas.

2 Menggunakan media yang kurang menarik dan

disajikan dengan tulisan dan suara yang jelas.

1 Menggunakan media yang kurang menarik dan

disajikan dengan tulisan dan suara yang kurang

jelas

Page 167: lib.unnes.ac.idlib.unnes.ac.id/22476/1/4301411089-S.pdf · 2015-11-14 · iv MOTTO “Sesungguhnya bersama kesulitan ada kemudahan” (QS. Al-Insyirah: 6) “Maka apabila engkau telah

179

Lampiran 29

DATA NILAI PSIKOMOTORIK SISWA (UJI COBA SKALA BESAR)

No Responden Rater

Total Rerata Kriteria I II III

1 RT-01 19 18 19 56 18,66667 SB

2 RT-02 15 15 13 43 14,33333 B

3 RT-03 16 16 15 47 15,66667 B

4 RT-04 15 16 16 47 15,66667 B

5 RT-05 15 15 16 46 15,33333 B

6 RT-06 15 15 16 46 15,33333 B

7 RT-07 16 15 16 47 15,66667 B

8 RT-08 16 15 17 48 16 B

9 RT-09 16 17 15 48 16 B

10 RT-10 12 13 11 36 12 C

11 RT-11 15 16 14 45 15 B

12 RT-12 16 17 14 47 15,66667 B

13 RT-13 18 18 17 53 17,66667 SB

14 RT-14 15 15 17 47 15,66667 B

15 RT-15 17 16 18 51 17 SB

16 RT-16 16 16 15 47 15,66667 B

17 RT-17 17 17 16 50 16,66667 SB

18 RT-18 18 17 18 53 17,66667 SB

19 RT-19 14 14 13 41 13,66667 B

20 RT-20 18 17 16 51 17 SB

21 RT-21 14 13 14 41 13,66667 B

22 RT-22 15 16 16 47 15,66667 B

23 RT-23 15 14 13 42 14 B

24 RT-24 13 11 14 38 12,66667 C

25 RT-25 15 16 16 47 15,66667 B

26 RT-26 14 13 15 42 14 B

27 RT-27 13 15 14 42 14 B

28 RT-28 12 13 12 37 12,33333 C

29 RT-29 17 15 16 48 16 B

30 RT-30 17 16 18 51 17 SB

31 RT-31 11 12 12 35 11,66667 C

32 RT-32 15 16 17 48 16 B

33 RT-33 18 17 18 53 17,66667 SB

34 RT-34 16 15 14 45 15 B

35 RT-35 11 12 14 37 12,33333 C

36 RT-36 14 15 14 43 14,33333 B

Page 168: lib.unnes.ac.idlib.unnes.ac.id/22476/1/4301411089-S.pdf · 2015-11-14 · iv MOTTO “Sesungguhnya bersama kesulitan ada kemudahan” (QS. Al-Insyirah: 6) “Maka apabila engkau telah

180

Proporsi Hasil Nilai Psikomotorik dari total 36 siswa adalah :

Interval Kriteria

Jumlah

Siswa

17 - 20 SB 8

14 - 16 B 23

11 - 13 C 5

8 - 10 TB 0

5 - 7 STB 0

Page 169: lib.unnes.ac.idlib.unnes.ac.id/22476/1/4301411089-S.pdf · 2015-11-14 · iv MOTTO “Sesungguhnya bersama kesulitan ada kemudahan” (QS. Al-Insyirah: 6) “Maka apabila engkau telah

181

Lampiran 30

PERHITUNGAN RELIABILITAS PSIKOMOTORIK SISWA (UJI COBA SKALA BESAR)

Responden Rater

ΣXp (ΣXp)2 A

2 B

2 C

2

I II III

RT-01 19 18 19 56 3136 361 324 361

RT-02 15 15 13 43 1849 225 225 169

RT-03 16 16 15 47 2209 256 256 225

RT-04 15 16 16 47 2209 225 256 256

RT-05 15 15 16 46 2116 225 225 256

RT-06 15 15 16 46 2116 225 225 256

RT-07 16 15 16 47 2209 256 225 256

RT-08 16 15 17 48 2304 256 225 289

RT-09 16 17 15 48 2304 256 289 225

RT-10 12 13 11 36 1296 144 169 121

RT-11 15 16 14 45 2025 225 256 196

RT-12 16 17 14 47 2209 256 289 196

RT-13 18 18 17 53 2809 324 324 289

RT-14 15 15 17 47 2209 225 225 289

RT-15 17 16 18 51 2601 289 256 324

RT-16 16 16 15 47 2209 256 256 225

RT-17 17 17 16 50 2500 289 289 256

RT-18 18 17 18 53 2809 324 289 324

RT-19 14 14 13 41 1681 196 196 169

RT-20 18 17 16 51 2601 324 289 256

RT-21 14 13 14 41 1681 196 169 196

RT-22 15 16 16 47 2209 225 256 256

RT-23 15 14 13 42 1764 225 196 169

RT-24 13 11 14 38 1444 169 121 196

RT-25 15 16 16 47 2209 225 256 256

RT-26 14 13 15 42 1764 196 169 225

RT-27 13 15 14 42 1764 169 225 196

RT-28 12 13 12 37 1369 144 169 144

RT-29 17 15 16 48 2304 289 225 256

RT-30 17 16 18 51 2601 289 256 324

RT-31 11 12 12 35 1225 121 144 144

RT-32 15 16 17 48 2304 225 256 289

RT-33 18 17 18 53 2809 324 289 324

RT-34 16 15 14 45 2025 256 225 196

RT-35 11 12 14 37 1369 121 144 196

RT-36 14 15 14 43 1849 196 225 196

ΣXp 549 547 549 1645 76091

(ΣXp)2 301401 299209 301401 2706025 5,79E+09 25421

Jumlah kuadrat raters = 902011

Page 170: lib.unnes.ac.idlib.unnes.ac.id/22476/1/4301411089-S.pdf · 2015-11-14 · iv MOTTO “Sesungguhnya bersama kesulitan ada kemudahan” (QS. Al-Insyirah: 6) “Maka apabila engkau telah

182

PERHITUNGAN RELIABILITAS LEMBAR OBSERVASI PENILAIAN

PSIKOMOTORIK SISWA (UJI COBA SKALA BESAR)

Rumus:

r11 =

Kriteria : r 11 > 0.7 =

reliabel

jumlah kuadrat total = 365,213

Dbt = 107

jumlah kuadrat antar raters = 0,074

Dbt = 2

jumlah kuadrat antar subjek = 307,8796

Dbt = 35

jumlah kuadrat antar residu = 57,2593

Dbt = 70

hasil perhitungan di atas dimasukkan dalam tabel 2 berikut:

Tabel 2

Variasi JK dB MK

JKT 365,2130 107 -

Jk antar

raters 0,074 2 -

JKs 307,8796 35 8,79656

JKr 57,2593 70 0,81799

r 11 =

r 11 = 0,764777

Keterangan : r 11 > 0,7, maka instrumen penilaian lembar psikomotorik reliabel.

8,79656 0,8 799

8,79656 + 3 0,8 799

Page 171: lib.unnes.ac.idlib.unnes.ac.id/22476/1/4301411089-S.pdf · 2015-11-14 · iv MOTTO “Sesungguhnya bersama kesulitan ada kemudahan” (QS. Al-Insyirah: 6) “Maka apabila engkau telah

183

Lampiran 31

DATA NILAI HASIL TES EVALUASI SISWA PADA UJI COBA SKALA BESAR

MATERI HIDROLISIS DAN LARUTAN PENYANGGA

NO NIS NAMA NILAI Keterangan

1 10690 ADI DWI YULIANTO 92,5 Tuntas

2 10695 AGUNG YUDHA PRATAMA 77,5 Tuntas

3 10703 ALIFANY BARKAH ASANTRA 72,5 Tidak Tuntas

4 10704 ALMAS NIDA NABILA 77,5 Tuntas

5 10713 ANANDA PUSPITA FITRIANI 75 Tidak Tuntas

6 10720 ANNISA AYU KARIMA 80 Tuntas

7 10730 AYURANTIKA AJENG WULANDARI 80 Tuntas

8 10732 BAHTIAR AHMAD NOOR HANAVY 75 Tidak Tuntas

9 10754 DEWI ARIYANTI 85 Tuntas

10 10764 DWI CIPTA ANGGARA 72,5 Tidak Tuntas

11 10770 ERVINA PRIHANDANI 82,5 Tuntas

12 10785 FIDHIANA SAPUTRI 77,5 Tuntas

13 10790 FRISKA PUTRI NORMAYANTI 90 Tuntas

14 10808 IFTINAN HIKMAT MUMTAHANAH 87,5 Tuntas

15 10813 INDAH LESTARI 82,5 Tuntas

16 10815 INES SELVIANA BRILANTINI 77,5 Tuntas

17 10826 KHOIRUL ANAM 75 Tidak Tuntas

18 10843 LULU RIZQIANA 90 Tuntas

19 10846 LUTHFI ANNISA 82,5 Tuntas

20 10847 LUTHFI CHANDRA AMARULLAH 87,5 Tuntas

21 10881 NOVITA ADITAMA 80 Tuntas

22 10883 NUR ISTIQMAL 82,5 Tuntas

23 10887 OKTIANA NUR AMANAH 80 Tuntas

24 10892 PADMANGGA BANYFESKO 75 Tidak Tuntas

25 10898 QORI SOLIHAH AL'A'RAAF 80 Tuntas

26 10903 RAMA ADITYA 77,5 Tuntas

27 10912 REVITA SARI RACHMAWATI 85 Tuntas

28 10914 RIJAL FATHONI 72,5 Tidak Tuntas

29 10922 RIZQI MA'RUF MUBAROK 70 Tidak Tuntas

30 10927 SAFITRI 85 Tuntas

31 10936 SINGGIH FAJAR SUHADA 80 Tuntas

32 10945 TEGUH EKO PRASETYO 87,5 Tuntas

33 10952 TRI ATIK WIDHAYANTI 87,5 Tuntas

34 10956 TYAGITA TIFANNY AYUNINGTYAS 85 Tuntas

35 10972 YANUAR ROMADHON 77,5 Tuntas

36 10978 ZARAH NABILAH 77,5 Tuntas

KKM = 77

Page 172: lib.unnes.ac.idlib.unnes.ac.id/22476/1/4301411089-S.pdf · 2015-11-14 · iv MOTTO “Sesungguhnya bersama kesulitan ada kemudahan” (QS. Al-Insyirah: 6) “Maka apabila engkau telah

184

Lampiran 32

Page 173: lib.unnes.ac.idlib.unnes.ac.id/22476/1/4301411089-S.pdf · 2015-11-14 · iv MOTTO “Sesungguhnya bersama kesulitan ada kemudahan” (QS. Al-Insyirah: 6) “Maka apabila engkau telah

185

Page 174: lib.unnes.ac.idlib.unnes.ac.id/22476/1/4301411089-S.pdf · 2015-11-14 · iv MOTTO “Sesungguhnya bersama kesulitan ada kemudahan” (QS. Al-Insyirah: 6) “Maka apabila engkau telah

186

Lampiran 33

DATA REKAPITULASI HASIL ANGKET TANGGAPAN GURU TERHADAP MEDIA UJI COBA SKALA KECIL

No Kode

Guru

Skor Tiap Pernyataan Jumlah Kriteria

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18

1 G-01 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 4 3 3 3 3 57 Baik

2 G-02 3 4 4 4 3 3 4 4 3 3 4 3 4 4 3 4 4 3 64 Sangat Baik

3 G-03 4 3 3 4 4 4 3 4 3 3 3 4 3 3 4 3 3 3 61 Baik

ANALISIS ANGKET TANGGAPAN GURU TERHADAP MEDIA UJI COBA SKALA KECIL

No Kode

Guru

Skor Tiap Pernyataan Jumlah Kriteria

Skor

Total

Kuadrat

Skor

Total 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18

1 G-01 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 4 3 3 3 3 57 Baik 57 3249

2 G-02 3 4 4 4 3 3 4 4 3 3 4 3 4 4 3 4 4 3 64 Sangat Baik 64 4096

3 G-03 4 3 3 4 4 4 3 4 3 3 3 4 3 3 4 3 3 3 61 Baik 61 3721

Jumlah 10 10 11 11 10 10 10 11 9 9 10 10 11 11 10 10 10 9 182

182 11066

Σx 10 10 11 11 10 10 10 11 9 9 10 10 11 11 10 10 10 9 182

Σx2 34 34 41 41 34 34 34 41 27 27 34 34 41 41 34 34 34 27

Si2 0,22 0,22 0,22 0,22 0,22 0,22 0,22 0,22 0 0 0,22 0,22 0,22 0,22 0,22 0,22 0,22 0 3,3333

Page 175: lib.unnes.ac.idlib.unnes.ac.id/22476/1/4301411089-S.pdf · 2015-11-14 · iv MOTTO “Sesungguhnya bersama kesulitan ada kemudahan” (QS. Al-Insyirah: 6) “Maka apabila engkau telah

187

Lampiran 34

PERHITUNGAN RELIABILITAS ANGKET TANGGAPAN GURU TERHADAP

MEDIA UJI COBA SKALA KECIL

Rumus:

r11 = *

+ *

+

Keterangan:

r11 = reliabilitas instrumen

n = jumlah item soal

ΣSi2 = jumlah varians skor tiap-tiap item

S2t = varians total

Berdasarkan tabel pada analisis ujicoba diperoleh:

ΣSi2 = 0.22 + 0.22 + ... + 0.00 = 3.33

S2t =

= 8.222

r11 =

= 0.892

Kriteria

kriteria reliabilitas angket tanggapan guru ditunjukkan pada Tabel Klasifikasi Reliabilitas

Klasifikasi Reliabilitas

Interval Reliabilitas Kriteria

0,801-1,000 Sangat Tinggi

0.601-0,800 Tinggi

0,401-0,600 Cukup

0,201-0,400 Rendah

0,000-0,200 Sangat Rendah

Kesimpulan

Hasil perhitungan diperoleh reliabilitas untuk angket tanggapan guru (r 11) = 0,892.

Instumen reliabel dengan kriteria sangat tinggi.

3

3

3 33

8 222

066 82

33

Page 176: lib.unnes.ac.idlib.unnes.ac.id/22476/1/4301411089-S.pdf · 2015-11-14 · iv MOTTO “Sesungguhnya bersama kesulitan ada kemudahan” (QS. Al-Insyirah: 6) “Maka apabila engkau telah

188

Lampiran 35

DATA REKAPITULASI HASIL ANGKET TANGGAPAN GURU TERHADAP MEDIA UJI COBA SKALA

BESAR

No Kode

Guru

Skor Tiap Pernyataan Jumlah Kriteria

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18

1 G-01 3 3 3 3 4 3 3 3 4 3 4 3 4 4 3 3 4 4 61 Baik

2 G-02 4 3 4 4 3 3 4 4 4 3 4 3 4 4 4 4 3 3 65 Sangat Baik

3 G-03 4 4 3 3 3 3 3 3 4 3 4 3 4 3 3 3 3 3 59 Baik

ANALISIS ANGKET TANGGAPAN GURU TERHADAP MEDIA UJI COBA SKALA BESAR

No Kode

Guru

Skor Tiap Pernyataan Jumlah Kriteria

Skor

total

Kuadrat

Skor

Total 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18

1 G-01 3 3 3 3 4 3 3 3 4 3 4 3 4 4 3 3 4 4 61 Baik 61 3721

2 G-02 4 3 4 4 3 3 4 4 4 3 4 3 4 4 4 4 3 3 65 Sangat Baik 65 4225

3 G-03 4 4 3 3 3 3 3 3 4 3 4 3 4 3 3 3 3 3 59 Sangat Baik 59 3481

Jumlah 11 10 10 10 10 9 10 10 12 9 12 9 12 11 10 10 10 10 185

185 11427

Σx 11 10 10 10 10 9 10 10 12 9 12 9 12 11 10 10 10 10 185

Σx2 41 34 34 34 34 27 34 34 48 27 48 27 48 41 34 34 34 34

Si2 0,22 0,22 0,22 0,22 0,22 0 0,22 0,22 0 0 0 0 0 0,22 0,22 0,22 0,22 0,22 2,67

Page 177: lib.unnes.ac.idlib.unnes.ac.id/22476/1/4301411089-S.pdf · 2015-11-14 · iv MOTTO “Sesungguhnya bersama kesulitan ada kemudahan” (QS. Al-Insyirah: 6) “Maka apabila engkau telah

189

Lampiran 36

PERHITUNGAN RELIABILITAS ANGKET TANGGAPAN GURU TERHADAP

MEDIA UJI COBA SKALA BESAR

Rumus:

r11 = *

+ *

+

Keterangan:

r11 = reliabilitas instrumen

n = jumlah item soal

ΣSi2 = jumlah varians skor tiap-tiap item

S2t = varians total

Berdasarkan tabel pada analisis ujicoba diperoleh:

ΣSi2 = 0.22 + 0.22 + ... + 0.22 = 2.67

S2t =

= 6.222

r11 =

= 0.856

Kriteria

kriteria reliabilitas angket tanggapan guru ditunjukkan pada Tabel Klasifikasi Reliabilitas

Klasifikasi Reliabilitas

Interval Reliabilitas Kriteria

0,801-1,000 Sangat Tinggi

0.601-0,800 Tinggi

0,401-0,600 Cukup

0,201-0,400 Rendah

0,000-0,200 Sangat Rendah

Kesimpulan

Hasil perhitungan diperoleh reliabilitas untuk angket tanggapan guru(r 11) = 0,856.

Instumen reliabel dengan kriteria sangat tinggi.

3

3

2 67

6 222

427 85

33

Page 178: lib.unnes.ac.idlib.unnes.ac.id/22476/1/4301411089-S.pdf · 2015-11-14 · iv MOTTO “Sesungguhnya bersama kesulitan ada kemudahan” (QS. Al-Insyirah: 6) “Maka apabila engkau telah

190

Lampiran 37

Page 179: lib.unnes.ac.idlib.unnes.ac.id/22476/1/4301411089-S.pdf · 2015-11-14 · iv MOTTO “Sesungguhnya bersama kesulitan ada kemudahan” (QS. Al-Insyirah: 6) “Maka apabila engkau telah

191

Page 180: lib.unnes.ac.idlib.unnes.ac.id/22476/1/4301411089-S.pdf · 2015-11-14 · iv MOTTO “Sesungguhnya bersama kesulitan ada kemudahan” (QS. Al-Insyirah: 6) “Maka apabila engkau telah

192

Lampiran 38

DATA REKAPITULASI HASIL ANGKET TANGGAPAN SISWA TERHADAP MEDIA UJI

COBA SKALAKECIL

No Kode

Siswa

Skor Tiap Pernyataan Jumlah Kriteria

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13

1 SK-01 4 3 3 4 4 4 4 3 3 3 3 3 3 44 Baik

2 SK-02 3 4 2 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 48 Sangat Baik

3 SK-03 4 3 1 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 38 Baik

4 SK-04 4 3 4 4 4 3 3 4 2 2 3 4 4 44 Baik

5 SK-05 4 4 2 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 49 Sangat Baik

6 SK-06 4 4 2 4 4 4 4 4 3 4 3 4 4 48 Sangat Baik

7 SK-07 4 3 1 3 3 3 3 3 3 3 2 3 4 38 Baik

8 SK-08 3 3 2 3 4 4 4 3 3 4 3 3 4 43 Baik

9 SK-09 4 3 2 4 3 4 4 4 4 3 4 3 4 46 Sangat Baik

10 SK-10 4 4 2 3 4 3 3 3 4 4 4 3 4 45 Sangat Baik

ANALISIS ANGKET TANGGAPAN SISWA TERHADAP MEDIA UJI COBA SKALA KECIL

No Kode

Siswa

Skor Tiap Pernyataan Jumlah Kriteria

Skor

total

Kuadrat

Skor

Total 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13

1 SK-01 4 3 3 4 4 4 4 3 3 3 3 3 3 44 Baik 44 1936

2 SK-02 3 4 2 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 48 Sangat Baik 48 2304

3 SK-03 4 3 1 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 38 Baik 38 1444

4 SK-04 4 3 4 4 4 3 3 4 2 2 3 4 4 44 Baik 44 1936

5 SK-05 4 4 2 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 49 Sangat Baik 49 2401

6 SK-06 4 4 2 4 4 4 4 4 3 4 3 4 4 48 Sangat Baik 48 2304

7 SK-07 4 3 1 3 3 3 3 3 3 3 2 3 4 38 Baik 38 1444

8 SK-08 3 3 2 3 4 4 4 3 3 4 3 3 4 43 Baik 43 1849

9 SK-09 4 3 2 4 3 4 4 4 4 3 4 3 4 46 Sangat Baik 46 2116

10 SK-10 4 4 2 3 4 3 3 3 4 4 4 3 4 45 Sangat Baik 45 2025

Jumlah 38 34 21 35 37 36 36 35 32 34 33 34 38 443

443 19759

Σx 38 34 21 35 37 36 36 35 32 34 33 34 38 443

Σx2 146 118 51 125 139 132 132 125 106 120 113 118 146

Si2 0,16 0,24 0,69 0,25 0,21 0,24 0,24 0,25 0,36 0,44 0,41 0,24 0,16 3,89

Page 181: lib.unnes.ac.idlib.unnes.ac.id/22476/1/4301411089-S.pdf · 2015-11-14 · iv MOTTO “Sesungguhnya bersama kesulitan ada kemudahan” (QS. Al-Insyirah: 6) “Maka apabila engkau telah

193

Lampiran 39

PERHITUNGAN RELIABILITAS ANGKET TANGGAPAN SISWA TERHADAP

MEDIA UJI COBA SKALA KECIL

Rumus:

r11 = *

+ *

+

Keterangan:

r11 = reliabilitas instrumen

n = jumlah item soal

ΣSi2 = jumlah varians skor tiap-tiap item

S2t = varians total

Berdasarkan tabel pada analisis ujicoba diperoleh:

ΣSi2 = 0.16 + 0.24 + ... + 0.16 = 3.89

S2t =

= 13.41

r11 =

= 0.788

Kriteria

kriteria reliabilitas angket tanggapan siswa ditunjukkan pada Tabel Klasifikasi Reliabilitas

Klasifikasi Reliabilitas

Interval Reliabilitas Kriteria

0,801-1,000 Sangat Tinggi

0.601-0,800 Tinggi

0,401-0,600 Cukup

0,201-0,400 Rendah

0,000-0,200 Sangat Rendah

Kesimpulan

Hasil perhitungan diperoleh reliabilitas untuk angket tanggapan siswa (r 11) = 0,788.

Instumen reliabel dengan kriteria tinggi.

0

0

3 89

3 4

9759 443

0 0

Page 182: lib.unnes.ac.idlib.unnes.ac.id/22476/1/4301411089-S.pdf · 2015-11-14 · iv MOTTO “Sesungguhnya bersama kesulitan ada kemudahan” (QS. Al-Insyirah: 6) “Maka apabila engkau telah

194

Lampiran 40

DATA REKAPITULASI HASIL ANGKET TANGGAPAN SISWA TERHADAP

MEDIA UJI COBA SKALA BESAR

No Kode

Siswa

Skor Tiap Pernyataan Jumlah Kriteria

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13

1 SB-01 4 4 3 3 4 4 4 4 4 4 3 3 4 48 Sangat Baik

2 SB-02 4 4 2 4 4 4 3 4 3 4 3 4 4 47 Sangat Baik

3 SB-03 4 3 2 3 3 4 3 3 3 4 4 3 4 43 Baik

4 SB-04 3 4 2 3 3 3 4 3 3 4 4 4 4 44 Baik

5 SB-05 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 52 Sangat Baik

6 SB-06 4 3 3 4 4 4 4 4 3 3 3 3 4 46 Sangat Baik

7 SB-07 3 3 2 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 47 Sangat Baik

8 SB-08 3 3 1 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 36 Cukup

9 SB-09 4 1 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 49 Sangat Baik

10 SB-10 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 52 Sangat Baik

11 SB-11 4 4 2 3 3 3 2 2 3 3 4 3 4 40 Baik

12 SB-12 3 3 2 4 3 4 4 3 3 3 4 4 4 44 Baik

13 SB-13 4 4 4 3 3 4 4 3 3 4 4 4 4 48 Sangat Baik

14 SB-14 4 4 2 4 4 3 4 4 3 4 3 4 4 47 Sangat Baik

15 SB-15 3 4 2 3 3 4 2 3 3 3 3 3 3 39 Baik

16 SB-16 4 3 2 4 3 4 4 3 3 3 4 4 4 45 Sangat Baik

17 SB-17 3 3 1 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 36 Cukup

18 SB-18 4 4 3 3 4 4 4 3 3 4 4 3 4 47 Sangat Baik

19 SB-19 3 4 2 4 3 3 3 4 3 3 3 3 3 41 Baik

20 SB-20 4 3 2 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 47 Sangat Baik

21 SB-21 3 3 2 3 3 4 3 3 3 3 3 4 4 41 Baik

22 SB-22 3 4 2 3 3 4 2 3 3 3 3 3 4 40 Baik

23 SB-23 3 4 2 3 3 4 2 3 3 2 2 3 4 38 Baik

24 SB-24 3 3 3 4 4 3 3 3 4 4 3 4 4 45 Sangat Baik

25 SB-25 4 3 2 3 4 3 3 3 3 3 3 4 4 42 Baik

26 SB-26 3 3 1 4 4 3 3 4 3 3 3 4 4 42 Baik

27 SB-27 4 3 3 4 4 4 3 4 4 3 4 4 4 48 Sangat Baik

28 SB-28 4 4 1 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 49 Sangat Baik

29 SB-29 4 4 3 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 50 Sangat Baik

30 SB-30 4 3 3 4 4 4 3 4 4 3 4 4 4 48 Sangat Baik

31 SB-31 3 4 2 3 3 4 4 4 3 3 4 3 3 43 Baik

32 SB-32 4 4 2 3 4 4 4 3 3 4 4 4 4 47 Sangat Baik

33 SB-33 4 4 1 3 4 4 3 3 4 4 4 4 4 46 Sangat Baik

34 SB-34 4 4 1 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 49 Sangat Baik

35 SB-35 4 4 1 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 49 Sangat Baik

36 SB-36 4 4 2 3 3 4 3 3 3 4 4 3 4 44 Baik

Page 183: lib.unnes.ac.idlib.unnes.ac.id/22476/1/4301411089-S.pdf · 2015-11-14 · iv MOTTO “Sesungguhnya bersama kesulitan ada kemudahan” (QS. Al-Insyirah: 6) “Maka apabila engkau telah

195

ANALISIS ANGKET TANGGAPAN SISWA TERHADAP MEDIA UJI COBA SKALABESAR

No Kode

Siswa

Skor Tiap Pernyataan Jumlah Kriteria

Skor

Total

Kuadrat

Skor

Total 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13

1 SB-01 4 4 3 3 4 4 4 4 4 4 3 3 4 48 Sangat Baik 48 2304

2 SB-02 4 4 2 4 4 4 3 4 3 4 3 4 4 47 Sangat Baik 47 2209

3 SB-03 4 3 2 3 3 4 3 3 3 4 4 3 4 43 Baik 43 1849

4 SB-04 3 4 2 3 3 3 4 3 3 4 4 4 4 44 Baik 44 1936

5 SB-05 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 52 Sangat Baik 52 2704

6 SB-06 4 3 3 4 4 4 4 4 3 3 3 3 4 46 Sangat Baik 46 2116

7 SB-07 3 3 2 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 47 Sangat Baik 47 2209

8 SB-08 3 3 1 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 36 Cukup 36 1296

9 SB-09 4 1 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 49 Sangat Baik 49 2401

10 SB-10 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 52 Sangat Baik 52 2704

11 SB-11 4 4 2 3 3 3 2 2 3 3 4 3 4 40 Baik 40 1600

12 SB-12 3 3 2 4 3 4 4 3 3 3 4 4 4 44 Baik 44 1936

13 SB-13 4 4 4 3 3 4 4 3 3 4 4 4 4 48 Sangat Baik 48 2304

14 SB-14 4 4 2 4 4 3 4 4 3 4 3 4 4 47 Sangat Baik 47 2209

15 SB-15 3 4 2 3 3 4 2 3 3 3 3 3 3 39 Baik 39 1521

16 SB-16 4 3 2 4 3 4 4 3 3 3 4 4 4 45 Sangat Baik 45 2025

17 SB-17 3 3 1 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 36 Cukup 36 1296

18 SB-18 4 4 3 3 4 4 4 3 3 4 4 3 4 47 Sangat Baik 47 2209

19 SB-19 3 4 2 4 3 3 3 4 3 3 3 3 3 41 Baik 41 1681

20 SB-20 4 3 2 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 47 Sangat Baik 47 2209

21 SB-21 3 3 2 3 3 4 3 3 3 3 3 4 4 41 Baik 41 1681

22 SB-22 3 4 2 3 3 4 2 3 3 3 3 3 4 40 Baik 40 1600

23 SB-23 3 4 2 3 3 4 2 3 3 2 2 3 4 38 Baik 38 1444

24 SB-24 3 3 3 4 4 3 3 3 4 4 3 4 4 45 Sangat Baik 45 2025

25 SB-25 4 3 2 3 4 3 3 3 3 3 3 4 4 42 Baik 42 1764

26 SB-26 3 3 1 4 4 3 3 4 3 3 3 4 4 42 Baik 42 1764

27 SB-27 4 3 3 4 4 4 3 4 4 3 4 4 4 48 Sangat Baik 48 2304

28 SB-28 4 4 1 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 49 Sangat Baik 49 2401

29 SB-29 4 4 3 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 50 Sangat Baik 50 2500

30 SB-30 4 3 3 4 4 4 3 4 4 3 4 4 4 48 Sangat Baik 48 2304

31 SB-31 3 4 2 3 3 4 4 4 3 3 4 3 3 43 Baik 43 1849

32 SB-32 4 4 2 3 4 4 4 3 3 4 4 4 4 47 Sangat Baik 47 2209

33 SB-33 4 4 1 3 4 4 3 3 4 4 4 4 4 46 Sangat Baik 46 2116

34 SB-34 4 4 1 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 49 Sangat Baik 49 2401

35 SB-35 4 4 1 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 49 Sangat Baik 49 2401

36 SB-36 4 4 2 3 3 4 3 3 3 4 4 3 4 44 Baik 44 1936

Jumlah 131 127 80 127 129 135 123 125 120 127 127 130 138 1619 1619 73417

Σx 131 127 80 127 129 135 123 125 120 127 127 130 138 1619

Σx2 485 463 206 457 471 513 437 445 408 459 463 478 534

Si2 0,23 0,42 0,78 0,25 0,24 0,19 0,47 0,3 0,22 0,305 0,416 0,238 0,14 4,199846

Page 184: lib.unnes.ac.idlib.unnes.ac.id/22476/1/4301411089-S.pdf · 2015-11-14 · iv MOTTO “Sesungguhnya bersama kesulitan ada kemudahan” (QS. Al-Insyirah: 6) “Maka apabila engkau telah

196

Lampiran 41

PERHITUNGAN RELIABILITAS ANGKET TANGGAPAN SISWA TERHADAP

MEDIA UJI COBA SKALA BESAR

Rumus:

r11 = *

+ *

+

Keterangan:

r11 = reliabilitas instrumen

n = jumlah item soal

ΣSi2 = jumlah varians skor tiap-tiap item

S2t = varians total

Berdasarkan tabel pada analisis ujicoba diperoleh:

ΣSi2 = 0.23 + 0.42 + ... + 0.14 = 4,199846

S2t =

= 16,8603

r11 =

= 0.772

Kriteria

kriteria reliabilitas angket tanggapan siswa ditunjukkan pada Tabel Klasifikasi Reliabilitas

Klasifikasi Reliabilitas

Interval Reliabilitas Kriteria

0,801-1,000 Sangat Tinggi

0.601-0,800 Tinggi

0,401-0,600 Cukup

0,201-0,400 Rendah

0,000-0,200 Sangat Rendah

Kesimpulan

Hasil perhitungan diperoleh reliabilitas untuk angket tanggapan siswa (r 11) = 0,772.

Instumen reliabel dengan kriteria tinggi.

36

36

4 99846

6 8603

734 7 6 9

3636

Page 185: lib.unnes.ac.idlib.unnes.ac.id/22476/1/4301411089-S.pdf · 2015-11-14 · iv MOTTO “Sesungguhnya bersama kesulitan ada kemudahan” (QS. Al-Insyirah: 6) “Maka apabila engkau telah

197

Lampiran 42

Page 186: lib.unnes.ac.idlib.unnes.ac.id/22476/1/4301411089-S.pdf · 2015-11-14 · iv MOTTO “Sesungguhnya bersama kesulitan ada kemudahan” (QS. Al-Insyirah: 6) “Maka apabila engkau telah

198

Lampiran 43

DOKUMENTASI

A. UJI COBA SKALA KECIL

Gambar 1. Siswa mengamati media Flash yang ditayangkan

Gambar 2. Siswa mengisi angket tanggapan siswa terhadap penggunaan media Flash

B. UJI COBA SKALA BESAR

Gambar 3. Siswa mengamati media Flash yang ditayangkan

Page 187: lib.unnes.ac.idlib.unnes.ac.id/22476/1/4301411089-S.pdf · 2015-11-14 · iv MOTTO “Sesungguhnya bersama kesulitan ada kemudahan” (QS. Al-Insyirah: 6) “Maka apabila engkau telah

199

Gambar 4. Siswa melakukan diskusi kelompok

Gambar 5. Siswa melakukan kegiatan Gambar 6. Siswa mengerjakan tes evaluasi

presentasi

Gambar 7. Siswa mengerjakan tes evaluasi Gambar 8. Siswa mengisi angket tanggapan

siswa terhadap penggunaan

media Flash