lhkpn

2
LHKPN PERATURAN MENGENAI LHKPN Kewajiban Penyelenggara Negara untuk melaporkan harta kekayaan diatur dalam: 1. Undang-Undang Nomor 28 Tahun 1 tentang Penyelenggara Negara !ang "er#ih $an "eba# $ari Korup#i% Kolu#i $an Nepoti#me& 2. Undang-Undang Nomor '( Tahun 2((2 tentang Komi#i Pemberanta#an Tindak Pindana Korup#i& dan '. Keputu#an Komi#i Pemberanta#an Korup#i Nomor: K)P. (*+KPK+(2+2((, tentang Tata ara Penda taran% Pemerik#aan dan Pengumuman /aporan 0arta Kekayaan Penyelenggara Negara. SEJARAH SINGKAT LHKPN ebelum dibentuknya Komi#i Pemberanta#an Korup#i KPK3% penanganan pelaporan kewajiban /0KPN dilak#anakan oleh Komi#i Pemerik#a Kekayaan Penyelenggara Negara KPKPN3. Namun #etelah diberlakukannya Undang- Undang Nomor '( Tahun 2((2% maka KPKPN dibubarkan dan menjadi bagian dari bidang pen4egahan KPK. KEWAJIBAN PENYELENGGARA NEGARA TERKAIT LHKPN "erda#arkan ketentuan di ata#% maka Penyelenggara Negara berkewajiban untuk: 1. "er#edia diperik#a kekayaannya #ebelum% #elama dan #e#udah menjabat& 2. 5elaporkan harta kekayaannya pada #aat pertama kali menjabat% muta#i% promo#i dan pen#ion. '. 5engumumkan harta kekayaannya. RUANG LINGKUP PENYELENGGARA NEGARA 6dapun Penyelenggara Negara #ebagaimana dimak#ud dalam pa#al Pa#al 2 Undang-Undang Nomor 28 Tahun 1 adalah #ebagai berikut: 1. Pejabat Negara pada /embaga Tertinggi Negara& 2. Pejabat Negara pada /embaga Tinggi Negara& '. 5enteri& 7. ubernur& ,. 0akim& 9. Pejabat negara yang lain #e#uai dengan ketentuan peraturan perundang- undangan yang berlaku& dan *. Pejabat lain yang memiliki ung#i #trategi# dalam kaitannya dengan penyelenggaraan negara #e#uai dengan ketentuan peraturan perundang- undangan yang berlaku% yang meliputi: $irek#i% Komi#ari# dan pejabat #tru4tural lainnya #e#uai pada "adan U#aha 5ilik Negara dan "adan U#aha 5ilik $aerah& Pimpinan "ank ndone#ia& Pimpinan Perguruan Tinggi Negeri& Pejabat )#elon dann pejabat lain yang di#amakan di lingkungan #ipil% militer dan Kepoli#ian Negara ;epublik ndone#ia&

Upload: annisa-rizky-firdhausa

Post on 07-Oct-2015

19 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

laporan harta pejabat

TRANSCRIPT

LHKPNPERATURAN MENGENAI LHKPNKewajiban Penyelenggara Negara untuk melaporkan harta kekayaan diatur dalam:1. Undang-Undang Nomor 28 Tahun 1999 tentang Penyelenggara Negara Yang Bersih Dan Bebas Dari Korupsi, Kolusi Dan Nepotisme;2. Undang-Undang Nomor 30 Tahun 2002 tentang Komisi Pemberantasan Tindak Pindana Korupsi; dan3. Keputusan Komisi Pemberantasan Korupsi Nomor: KEP. 07/KPK/02/2005 tentang Tata Cara Pendaftaran, Pemeriksaan dan Pengumuman Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara.SEJARAH SINGKAT LHKPNSebelum dibentuknya Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), penanganan pelaporan kewajiban LHKPN dilaksanakan oleh Komisi Pemeriksa Kekayaan Penyelenggara Negara (KPKPN). Namun setelah diberlakukannya Undang-Undang Nomor 30 Tahun 2002, maka KPKPN dibubarkan dan menjadi bagian dari bidang pencegahan KPK.

KEWAJIBAN PENYELENGGARA NEGARA TERKAIT LHKPNBerdasarkan ketentuan di atas, maka Penyelenggara Negara berkewajiban untuk:1. Bersedia diperiksa kekayaannya sebelum, selama dan sesudah menjabat;2. Melaporkan harta kekayaannya pada saat pertama kali menjabat, mutasi, promosi dan pension.3. Mengumumkan harta kekayaannya.

RUANG LINGKUP PENYELENGGARA NEGARAAdapun Penyelenggara Negara sebagaimana dimaksud dalam pasal Pasal 2 Undang-Undang Nomor 28 Tahun 1999 adalah sebagai berikut:1. Pejabat Negara pada Lembaga Tertinggi Negara;2. Pejabat Negara pada Lembaga Tinggi Negara;3. Menteri;4. Gubernur;5. Hakim;6. Pejabat negara yang lain sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku; dan7. Pejabat lain yang memiliki fungsi strategis dalam kaitannya dengan penyelenggaraan negara sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku, yang meliputi: Direksi, Komisaris dan pejabat structural lainnya sesuai pada Badan Usaha Milik Negara dan Badan Usaha Milik Daerah; Pimpinan Bank Indonesia; Pimpinan Perguruan Tinggi Negeri; Pejabat Eselon I dann pejabat lain yang disamakan di lingkungan sipil, militer dan Kepolisian Negara Republik Indonesia; Jaksa; Penyidik; Panitera Pengadilan; dan Pemimpin dan Bendaharawa Proyek (usul: sebaiknya dihapuskan)

JABATAN LAINNYA YANG JUGA DIWAJIBKAN UNTUK MENYAMPAIKAN LHKPNDalam rangka untuk menjaga semangat pemberantasan korupsi, maka Presiden menerbitkan Instruksi Presiden Nomor 5 Tahun 2004 tentang Percepatan Pemberantasan Korupsi. Berdasarkan intruksi tersebut, maka Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara (MenPAN) menerbitkan Surat Edaran Nomor: SE/03/M.PAN/01/2005 tentang Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara NegaraTentang Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN) (link);, yang juga mewajibkan jabatan-jabatan di bawah ini untuk menyampaikan LHKPN yaitu:1. Pejabat Eselon II dan pejabat lain yang disamakan di lingkungan instansi pemerintah dan atau lembaga negara;2. Semua Kepala Kantor di lingkungan Departemen Keuangan;3. Pemeriksa Bea dan Cukai;4. Pemeriksa Pajak;5. Auditor;6. Pejabat yang mengeluarkan perijinan;7. Pejabat/Kepala Unit Pelayanan Masyarakat; dan8. Pejabat pembuat regulasiMasih untuk mendukung pemberantasan korupsi, MenPAN kemudian menerbitkan kembali Surat Edaran Nomor: SE/05/M.PAN/04/2005 (link) dengan perihal yang sama. Berdasarkan SE ini, masing-masing Pimpinan Instansi diminta untuk mengeluarkan Surat Keputusan tentang penetapan jabatan-jabatan yang rawan Korupsi, Kolusi dan Nepotisme (KKN) di lingkungan masing-masing instansi yang diwajibkan untuk menyampaikan LHKPN kepada KPK.Selain itu, dalam rangka untuk menjalankan perintah undang-undang serta untuk menguji integritas dan tranparansi, maka Kandidat atau Calon Penyelenggara tertentu juga diwajibkan untuk menyampaikan LHKPN kepada KPK, yaitu antara lain Calon Presiden dan Calon Wakil Presiden serta Calon Kepala Daerah dan Calon Wakil Kepala Daerah.KELALAIAN DALAM MEMENUHI KEWAJIBAN LHKPNBagi Penyelenggara Negara yang tidak memenuhi kewajiban LHKPN sebagaimana diatur dalam Undang-Undang Nomor 28 Tahun 1999, maka berdasarkan Pasal 20 undang-undang yang sama akan dikenakan sanksi administratif sesuai dengan perundang-undangan yang berlaku.