letusan gunung api adalah merupakan bagian dari aktivitas vulkanik yang dikenal dengan istilah

13
Letusan gunung api adalah merupakan bagian dari aktivitas vulkanik yang dikenal dengan istilah "erupsi". Hampir semua kegiatan gunung api berkaitan dengan zona kegempaan aktif sebab berhubungan dengan batas lempeng. Pada batas lempeng inilah terjadi perubahan tekanan dan suhu yang sangat tinggi sehingga mampu melelehkan material sekitarnya yang merupakan cairan pijar (magma). Magma akan mengintrusi batuan atau tanah di sekitarnya melalui rekahan- rekahan mendekati permukaan bumi. Setiap gunung api memiliki karakteristik tersendiri jika ditinjau dari jenis muntahan atau produk yang dihasilkannya. Akan tetapi apapun jenis produk tersebut kegiatan letusan gunung api tetap membawa bencana bagi kehidupan. Bahaya letusan gunung api memiliki resiko merusak dan mematikan. Bahaya Letusan Gunung Api di bagi menjadi dua berdasarkan waktu kejadiannya, yaitu : Bahaya Utama (Primer) 1. Awan Panas, merupakan campuran material letusan antara gas dan bebatuan (segala ukuran) terdorong ke bawah akibat densitas yang tinggi dan merupakan adonan yang jenuh menggulung secara turbulensi bagaikan gunung awan yang menyusuri lereng. Selain suhunya sangat tinggi, antara 300 - 700? Celcius, kecepatan lumpurnyapun sangat tinggi, > 70 km/jam (tergantung kemiringan lereng). 2. Lontaran Material (pijar),terjadi ketika letusan (magmatik) berlangsung. Jauh lontarannya sangat tergantung dari besarnya energi letusan, bisa mencapai ratusan meter jauhnya. Selain suhunya tinggi (>200?C), ukuran materialnya pun besar dengan diameter > 10 cm sehingga mampu membakar sekaligus melukai, bahkan mematikan mahluk hidup. Lazim juga disebut sebagai "bom vulkanik". 3. Hujan Abu lebat, terjadi ketika letusan gunung api sedang berlangsung. Material yang berukuran halus (abu dan pasir halus) yang diterbangkan angin dan jatuh sebagai hujan abu dan arahnya tergantung dari arah angin. Karena ukurannya yang halus, material ini akan sangat berbahaya bagi

Upload: fauzan-alfandari

Post on 14-Aug-2015

78 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: Letusan Gunung API Adalah Merupakan Bagian Dari Aktivitas Vulkanik Yang Dikenal Dengan Istilah

Letusan gunung api adalah merupakan bagian dari aktivitas vulkanik yang dikenal dengan istilah "erupsi". Hampir semua kegiatan gunung api berkaitan dengan zona kegempaan aktif sebab berhubungan dengan batas lempeng. Pada batas lempeng inilah terjadi perubahan tekanan dan suhu yang sangat tinggi sehingga mampu melelehkan material sekitarnya yang merupakan cairan pijar (magma). Magma akan mengintrusi batuan atau tanah di sekitarnya melalui rekahan- rekahan mendekati permukaan bumi.

Setiap gunung api memiliki karakteristik tersendiri jika ditinjau dari jenis muntahan atau produk yang dihasilkannya. Akan tetapi apapun jenis produk tersebut kegiatan letusan gunung api tetap membawa bencana bagi kehidupan. Bahaya letusan gunung api memiliki resiko merusak dan mematikan.

Bahaya Letusan Gunung Api di bagi menjadi dua berdasarkan waktu kejadiannya, yaitu :

Bahaya Utama (Primer)

1. Awan Panas, merupakan campuran material letusan antara gas dan bebatuan (segala ukuran) terdorong ke bawah akibat densitas yang tinggi dan merupakan adonan yang jenuh menggulung secara turbulensi bagaikan gunung awan yang menyusuri lereng. Selain suhunya sangat tinggi, antara 300 - 700? Celcius, kecepatan lumpurnyapun sangat tinggi, > 70 km/jam (tergantung kemiringan lereng).

2. Lontaran Material (pijar),terjadi ketika letusan (magmatik) berlangsung. Jauh lontarannya sangat tergantung dari besarnya energi letusan, bisa mencapai ratusan meter jauhnya. Selain suhunya tinggi (>200?C), ukuran materialnya pun besar dengan diameter > 10 cm sehingga mampu membakar sekaligus melukai, bahkan mematikan mahluk hidup. Lazim juga disebut sebagai "bom vulkanik".

3. Hujan Abu lebat, terjadi ketika letusan gunung api sedang berlangsung. Material yang berukuran halus (abu dan pasir halus) yang diterbangkan angin dan jatuh sebagai hujan abu dan arahnya tergantung dari arah angin. Karena ukurannya yang halus, material ini akan sangat berbahaya bagi pernafasan, mata, pencemaran air tanah, pengrusakan tumbuh-tumbuhan dan mengandung unsur-unsur kimia yang bersifat asam sehingga mampu mengakibatkan korosi terhadap seng dan mesin pesawat.

4. Lava, merupakan magma yang mencapai permukaan, sifatnya liquid (cairan kental dan bersuhu tinggi, antara 700 - 1200?C. Karena cair, maka lava umumnya mengalir mengikuti lereng dan membakar apa saja yang dilaluinya. Bila lava sudah dingin, maka wujudnya menjadi batu (batuan beku) dan daerah yang dilaluinya akan menjadi ladang batu.

5. Gas Racun, muncul tidak selalu didahului oleh letusan gunung api sebab gas ini dapat keluar melalui rongga-rongga ataupun rekahan-rekahan yang terdapat di daerah gunung api. Gas utama yang biasanya muncul adalah CO2, H2S, HCl, SO2, dan CO. Yang kerap menyebabkan kematian adalah gas CO2. Beberapa gunung yang memiliki karakteristik letusan gas beracun adalah Gunung Api Tangkuban Perahu, Gunung Api Dieng, Gunung Ciremai, dan Gunung Api Papandayan.

Page 2: Letusan Gunung API Adalah Merupakan Bagian Dari Aktivitas Vulkanik Yang Dikenal Dengan Istilah

6. Tsunami, umumnya dapat terjadi pada gunung api pulau, dimana saat letusan terjadi material-material akan memberikan energi yang besar untuk mendorong air laut ke arah pantai sehingga terjadi gelombang tsunami. Makin besar volume material letusan makin besar gelombang yang terangkat ke darat. Sebagai contoh kasus adalah letusan Gunung Krakatau tahun 1883.

Bahaya Ikutan (Sekunder)

Bahaya ikutan letusan gunung api adalah bahaya yang terjadi setelah proses peletusan berlangsung. Bila suatu gunung api meletus akan terjadi penumpukan material dalam berbagai ukuran di puncak dan lereng bagian atas. Pada saat musim hujan tiba, sebagian material tersebut akan terbawa oleh air hujan dan tercipta adonan lumpur turun ke lembah sebagai banjir bebatuan, banjir tersebut disebut lahar.

Persiapan Dalam Menghadapi Letusan Gunung Berapi

Mengenali daerah setempat dalam menentukan tempat yang aman untuk mengungsi. Membuat perencanaan penanganan bencana.

Mempersiapkan pengungsian jika diperlukan.

Mempersiapkan kebutuhan dasar

Jika Terjadi Letusan Gunung Berapi

Hindari daerah rawan bencana seperti lereng gunung, lembah dan daerah aliran lahar. Ditempat terbuka, lindungi diri dari abu letusan dan awan panas. Persiapkan diri untuk

kemungkinan bencana susulan.

Kenakan pakaian yang bisa melindungi tubuh seperti: baju lengan panjang, celana panjang, topi dan lainnya.

Jangan memakai lensa kontak.

Pakai masker atau kain untuk menutupi mulut dan hidung

Saat turunnya awan panas usahakan untuk menutup wajah dengan kedua belah tangan.

Setelah Terjadi Letusan Gunung Berapi

Jauhi wilayah yang terkena hujan abu Bersihkan atap dari timbunan abu. Karena beratnya, bisa merusak atau meruntuhkan atap

bangunan.

Hindari mengendarai mobil di daerah yang terkena hujan abu sebab bisa merusak mesin

MITIGASI BENCANA GUNUNG BERAPI

Page 3: Letusan Gunung API Adalah Merupakan Bagian Dari Aktivitas Vulkanik Yang Dikenal Dengan Istilah

Upaya memperkecil jumlah korban jiwa dan kerugian harta benda akibat letusan gunung berapi, tindakan yang perlu dilakukan :

1. Pemantauan, aktivitas gunung api dipantau selama 24 jam menggunakan alat pencatat gempa (seismograf). Data harian hasil pemantauan dilaporkan ke kantor Direktorat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (DVMBG) di Bandung dengan menggunakan radio komunikasi SSB. Petugas pos pengamatan Gunung berapi menyampaikan laporan bulanan ke pemda setempat.

2. Tanggap Darurat, tindakan yang dilakukan oleh DVMBG ketika terjadi peningkatan aktivitas gunung berapi, antara lain mengevaluasi laporan dan data, membentuk tim Tanggap Darurat, mengirimkan tim ke lokasi, melakukan pemeriksaan secara terpadu.

3. Pemetaan, Peta Kawasan Rawan Bencana Gunung berapi dapat menjelaskan jenis dan sifat bahaya gunung berapi, daerah rawan bencana, arah penyelamatan diri, lokasi pengungsian, dan pos penanggulangan bencana.

4. Penyelidikan gunung berapi menggunakan metoda Geologi, Geofisika, dan Geokimia. Hasil penyelidikan ditampilkan dalam bentuk buku, peta dan dokumen lainya.

5. Sosialisasi, petugas melakukan sosialisasi kepada Pemerintah Daerah serta masyarakat terutama yang tinggal di sekitar gunung berapi. Bentuk sosialisasi dapat berupa pengiriman informasi kepada Pemda dan penyuluhan langsung kepada masyarakat.

Sumber : Panduan Pengenalan Karakteristik Bencana Dan Upaya Mitigasinya di Indonesia. Set BAKORNAS PBP; Leaflet Set. BAKORNAS PBP dan Gunungapi. Direktorat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi

Mitigasi bencana gunung berapi

Upaya memperkecil jumlah korban jiwa dan kerugian harta benda akibat letusan gunung berapi, tindakan yang perlu dilakukan :1.    PemantuanAktivitas gunung api dipantau selama 24 jam menggunakan alat pencatat gempa (seismograf). Data harian hasil pemantuan dilaporkan ke kantor Direktorat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi di Bandung dengan menggunakan  radio komunikasi SSB.Petugas pos pengamatan Gunung Berapi menyampaikan laporan bulanan ke pemda setempat.2.    Tanggap Darurat

Tindakan yang dilakukan oleh DVMG ketika terjadi peningkatan aktivitas gunung berapi.Tindakan tersebut antara lain :-    Mengevaluasi laporan dan data-    Membentuk Tim Tanggap Darurat-    Mengirimkan Tim ke lokasi

Page 4: Letusan Gunung API Adalah Merupakan Bagian Dari Aktivitas Vulkanik Yang Dikenal Dengan Istilah

-    Melakukan pemeriksaan secara terpadu3.    PemetaanPeta kawasan rawan bencana gunung berapi dapat menjelaskan jenis dan sifat bahaya gunung berapi, daerah rawan bencana, arah penyelamatan diri, lokasi pengungsian, dan pos penggulangan bencana4.    Penyelidikan Penyelidikan gunung berapi menggunakan metoda Geologi, Geofisika, dan Geokimia.Hasil penyelidikan ditampilkan dalam bentuk buku, peta dan dokumen lainnya5.    SosialisasiPetugas melakukan sosialisasi kepada pemerintah Daerah serta masyarakat terutama yang tinggal di sekitar gunung berapi.Bentuk sosialisasi dapat berupa pengiriman informasi kepada Pemda dan penyuluhan langsung kepada masyarakat.

Bahaya Gunung Berapi1.    Aliran Lava    Lava adalah magma yang meleler ke permukaan bumi melalui lubang kepundan atau  rekahan, suhunya > 1000° C, dapat merusak segala bentuk infrastruktur.

2.    Aliran PIROKLASTIK / Awan PANASAliran piroklastik/awan panas adalah aliran material vulkanik panas yang terdiri atas batuan berat(padat), ringan (berongga) lava massif dan butiran klastik yang pergerakannya dipengaruhi  gravitasi dan cenderung mengalir melalui lembah dengan kecepatan 10-100 m/detik pada suhu antara 100-1000°C

3.    Jatuhan PIROKLASTIKAdalah material yang disemburkan ke udara oleh suatu letusan gunung berapi kemudian jatuh kembali ke permukaan bumi, material ringan seperti  abu dapat tertiup angin sampai jauh puluhan bahkann ribuan kilometer.-    Menimbulkan hujan abu-    Membahayakan penerbangan -    Membahayakan saluran pernafasan-    Dapat merobohkan bangunan

4.    Gas beracunAdalah gas vulkanik yang dapat mematikan seketika apabila terhirup ke dalam tubuh dalam konsentrasi di atas ambang batas.Gas tersebut antara lain :CO2, SO2, Rn, H2S, HCI, HF, H2SO4Gas tersebut pada umumnya tidak berwarna dan tidak berbau

Page 5: Letusan Gunung API Adalah Merupakan Bagian Dari Aktivitas Vulkanik Yang Dikenal Dengan Istilah

5.    Longsor GUNUNG BERAPI-    longsoran pada tubuh gunung berapi yang terjadi bukan/akibat gunung berapi-    akibat lemahnya ikatan bebatuan pada tubuh gunung berapi-    akibat dorongan energi letusan yang menyamping

6.    Lahar LETUSAN

    Lahar letusan terjadi pada gunung berapi yang mempunyai danau kawah, terjadi bersamaansaat letusan, air bercampur material lepas gunung berapi mengalir dalam bentuk banjir lahar

7.    lahar HUJAN

Lahar hujan terjadi akibat endapan material yang diletuskan diangkut oleh hujan menyebkan banjir, lumpur, panas, atau dingin

Persiapan dalam Menghadapi letusan Gunung Berapi-    mengenali daerah setempat dalam menentukan tempat yang aman untuk mengungsi -    membuat perencanaan penanganan bencana-    mempersiapkan pengungsian jika diperlukan -    Mempersiapkan kebutuhan dasar

Jika terjadi letusan gunung berapi-    Hindari daerah rawan bencana seperti lereng gunung, lembah dan daerah aliran lahar.-    ditempat terbuka, lindungi diri dari abu letusan dan awan panas-    persiapkan diri untuk kemungkinan bencana susulan-    kenakan pakaian yang bisa melindungi tubuh seperti : baju lengan panjang, celana panjang, topi dan lainnya-    jangan memakai lensa kontak-    pakai masker atau kain untuk menutupi mulut dan hidung-    saat turunnya awan panas usahakan untuk menutup wajah dengan kedua belah tangan

setelah terjadinya letusan gunung berapi-    jauhi wilayah yang terkena hujan abu -    bersihkan atap dari timbunan abu. Karena beratnya, bisa merusak atau meruntuhkan atap bangunan-    Hindari mengendarai mobil di daerah yang terkena hujan abu sebab bisa merusak mesin motor, rem, persneling hingga pengapian

Persiapan penanganan bencana oleh masyarakat bisa !..

1    Mengurangi kemungkinan

Page 6: Letusan Gunung API Adalah Merupakan Bagian Dari Aktivitas Vulkanik Yang Dikenal Dengan Istilah

Untuk mengurangi kemungkinan bencana di suatu wilayah, tindakan pencegahan bencana perlu dilakukan oleh pemerintah dan masyarakatnya.

2    Mengurangi KorbanPada saat bencana terjadi, korban yang timbul umumnya disebabkan oleh kurangnya persiapan. Persiapan yang baik akan bisa membantu masyarakat untuk melakukan tindakan yang tepat guna dan tepat waktu.

3    Mengurangi resikoBencana bisa menyebabkan kerusakan dan / atau korban jiwa. Dengan mengetahui cara pencegahannya masyarakat bisa mengurangi resiko ini.

4    Menjalin kerjasamaPenanggulangan bencana hendaknya menjadi tanggung jawab bersama antara pemerintah dan masyarakat. Kerjasama itu sangat penting untuk memperlancar proses penanggulangan bencana.

Pembagian Zona Bahaya Gunung Berapi

Tidak ada makhluk hidup yang bisa bertahan dari letusan gunung berapi. Panas lava, abu panas dan udara yang mengandung belerang akan mengejar semua makhluk hidup yang berada di jalur terdekatnya. Ketahui cara bertahan hidup di tengah ancaman gunung berapi, kenali batasan zona aman gunung berapi dan tindakan pencegahan pada zona berbahaya.

1.  Zona Risiko Extreme (0 hingga 100 meter). Area ini hanya puluhan meter dari lubang kawah dan tingkat ancamannya kematian. Hanya alasan ekstrim atau mungkin alasan keperluan penelitian bila seseorang harus berada sekitas situ, hampir bisa MATI dipastikan bila seseorang harus mendekati tempat tersebut.  Lokasi ini selalu bereaksi terhadap gempa bumi inti kawah. Beberapa kemungkinan buruk bisa terjadi disini seperti suhu ekstrim, tersedak gas beracun, lontaran material dan medan yang tidak stabil. Tanda-tanda letusan dapat diketahui paling lama 30 detik. Wilayah ini tidak memberikan kemungkinan manusia bisa hidup. Seseorang akan segera mati bila berdiam disana dalam waktu agak lama. Bila memang harus berada disana batasi waktu anda dalam hitungan menit, atau lebih tidak mendekat sama sekali. Bisa saja seseorang pendaki tidak menyadari bisa saja nyasar ke zona ini. Contohnya adalah lubang runtuh (Mbogon Niri Mbwelesu) di gunung berapi Ambrym di Vanuatu. Contoh tempat Zona Resiko Extreme adalah seperti puncak-puncak Etna, Stromboli, Yasur, Anak Krakatau, Semeru, Sakura-jima, Santa Maria, Arenal, Pacaya, Galeras, Rabaul, ditambah yang lainnya. Jika Anda tidak tahu keadaan saat ini aktivitas gunung berapi, maka jangan mendekati lubang kawah!

2. Zona Resiko Tinggi (100 m sampai 300 m). 

Page 7: Letusan Gunung API Adalah Merupakan Bagian Dari Aktivitas Vulkanik Yang Dikenal Dengan Istilah

Ini adalah daerah di tepi kawah, posisi tempat disini sangat berbahaya bila terjadi letusan Kesempatan seseorang bisa hidup di tempat ini 50:50 terkadang terjadi letusan agak diluar prediksi jadwal normal. Hal yang memungkinkan untuk berada lebih dekat ditempat ini apabila status dibawah kondisi ideal. Sebaiknya jauhkan keinginan untuk mendekati tempat ini seperti gunuhg Sakura-jima (Jepang), Anak Krakatau (Indonesia), Rabaul (Papua New Guinea).  3. Zona Risiko Sedang (300 m sampai 3 km).

Setiap saat ledakan bisa saja menghempaskan orang dalam zona ini, jadi jangan coba-coba untuk tidur di sini. Menghabiskan berjam-jam di zona ini mungkin boleh saja, tetapi tetap waspada terhadap aktivitas gunung dan ikuti petunjuk dari pemandu. Misalnya di Gunung Etna tahun 2000 zona ini tiba-tiba menjadi berbahaya tanpa peringatan ketika kawah tiba-tiba aktif lebih dari 60 kali. operasi Wisatawan pendaki boleh lebih dekat daripada jarak ini dari gunung berapi. Pengalaman dan pengetahuan tentang kondisi vulkanik sangat dibutuhkan untuk melakukan mendekati puncak gunung berapi. Sebagai contoh di gunung berapi Stromboli zona risiko sedang berada di bawah elevasi 750 m, dan resiko rendah di bawah 400 m elevasi.

Bicara tentang pualu yang paling extrim. Pulau kecil Stromboli, di lepas pantai Sisilia,meletus terus- menerus selama lebih 20.000 tahun. Namun orang masih tinggal di sana, sebanyak 850 sebenarnya. Dan wisatawan bahkan diundang ke sana - resiko mereka tanggung sendiri.

Pulau Stromboli, hanya 12,6 km persegi dalam ukuran, adalah suatu dari keajaiban alam. penduduk gunung berapi adalah salah satu-satunya gunung berapi aktif terus-menerus di dunia, dan meledak puluhan kali setiap hari. Ketika hal itu terjadi, ia mengirimkan abu dan fragmen lava ke udara, dan sungai lava sesekali ke laut. Cantik dan dramatis , tapi diharapkan tidak mengancam - jiwa yang da di situ.

Selama abad terakhir, hanya ada tiga atau empat ledakan utama yang merenggut nyawa dan menghancurkan rumah-rumah di pulau itu. Yang besar terakhir terjadi pada tahun 2003, dan, sebagai hasilnya, pulau ini tertutup untuk wisatawan selama dua tahun kemudian.

4. Zona Risiko Rendah (3 km sampai 10 km).

Ada risiko rendah cedera dari letusan di zona ini, meskipun demikian kejatuhan metrial dari sebuah letusan besar bisa terjadi di zona ini. Pada bulan Juli 2000 Copahue Volcano (Chile) bongkahan material terlontar sampai jarak 9 km. 

Lahar atau aliran piroklastik yang besar dapat melakukan mengalir jauh di lembah ini, pada umumnya zona in i bisa dikatakan aman. Letusan gunung berapi Explosive lebih sering terjadi setiap periode beberapa bulan di suatu tempat di bumi dan menciptakan bahaya sudah pasti. 

Aliran lava pada gunung berapi basaltik seperti Gunung Etna, Kilauea, dan Piton de la Fournaise bisa mengalir sejauh ini. 

Page 8: Letusan Gunung API Adalah Merupakan Bagian Dari Aktivitas Vulkanik Yang Dikenal Dengan Istilah

 

5. Zona Aman Huni (Radius 10 km).

Hanya letusan yang sangat besar akan mempengaruhi daerah ini. Rift zona letusan efusif dapat mengirimkan lava lebih dari 10 km dari sumbernya. Wilayah di sisi-sisi Kilauea dan Mauna Loa gunung berapi di Hawaii lebih dari 10 km dari puncak berisiko selama letusan. Lahar mampu melakukan perjalanan lebih dari 10 km ke sisi gunung berapi. Lahar gunung berapi besar Nevado del Ruiz (Kolombia 1985) menempuh perjalanan 100 km dan menghancurkan kota Armero yang berjarak 73 km.  Bencana ini dapat diramalkan oleh manusia seperti ketika Gunung St Helens meletus pada tahun 1980, wilayah ledakan dilakukan adalah lebih dari 25 km dari gunung berapi. letusan besar tersebut terjadi sekitar setiap 10 tahun. Gunung berapi mungkin yang paling berbahaya dari semua bencana alam utama. Membuat keputusan untuk memasuki zona ini adalah pilihan pribadi. 

Waspadalah terhadap pengaruh irama gunung berapi, seperti menonton crash gelombang ke pantai anda bisa terbuai ke dalam keadaan hipnosis keamanan palsu, jangan tinggal terlalu lama disitu. Aktivitas vulkanis dapat berubah tanpa tanda-tanda peringatan bencana seperti gunung berapi Galeras, Colombia (1993), gunung berapi Masaya, dan Nikaragua (April 23, 2001). Anatahan Volcano meletus pada 10 Mei 2003 menghasilkan rekaman pertama dari letusan gunung berapi ini. Ilmuwan di gunung berapi hanya sehari sebelumnya dan melihat apa-apa yang tidak biasa. Bahkan gunung berapi yang belum meletus dalam 500 tahun tiba-tiba bisa kembali.

Catatan: gunung api tidak aktif dan punah dapat juga berubah menjadi ancaman yang berakibat fatal seperti Altar (Ekuador, 2000), Santo Tomas Volcano (Guatemala, 1990), Toliman (Guatemala, 2002), dan Hakkoda (Jepang 1997). Antara 1980-2000 ada 34.000 jiwa tewas akibat gunung berapi (23.000 korban diantaranya dari gejala yang terdeteksi.

Tingkat isyarat gunung berapi di IndonesiaStatus Makna Tindakan AWAS

Menandakan gunung berapi yang segera atau sedang meletus atau ada keadaan kritis yang menimbulkan bencana

Letusan pembukaan dimulai dengan abu dan asap

Letusan berpeluang terjadi dalam waktu 24 jam

Wilayah yang terancam bahaya direkomendasikan untuk dikosongkan

Koordinasi dilakukan secara harian

Piket penuh

SIAGA

Page 9: Letusan Gunung API Adalah Merupakan Bagian Dari Aktivitas Vulkanik Yang Dikenal Dengan Istilah

Menandakan gunung berapi yang sedang bergerak ke arah letusan atau menimbulkan bencana

Peningkatan intensif kegiatan seismik

Semua data menunjukkan bahwa aktivitas dapat segera berlanjut ke letusan atau menuju pada keadaan yang dapat menimbulkan bencana

Jika tren peningkatan berlanjut, letusan dapat terjadi dalam waktu 2 minggu

Sosialisasi di wilayah terancam

Penyiapan sarana darurat

Koordinasi harian

Piket penuh

WASPADA Ada aktivitas apa pun bentuknya Terdapat kenaikan aktivitas di atas level normal

Peningkatan aktivitas seismik dan kejadian vulkanis lainnya

Sedikit perubahan aktivitas yang diakibatkan oleh aktivitas magma, tektonik dan hidrotermal

Penyuluhan/sosialisasi

Penilaian bahaya

Pengecekan sarana

Pelaksanaan piket terbatas

NORMAL Tidak ada gejala aktivitas tekanan magma Level aktivitas dasar

Pengamatan rutin

Survei dan penyelidikan