letezia tobing

2
Letezia Tobing, S.H.,M.Kn Perbuatan seseorang yang meninggalkan orang lain yang membutuhkan pertolongan, dapat diancam pidana sebagaimana terdapat dalam Pasal 531 Kitab Undang-Undang Hukum Pidana (“KUHP”): “Barangsiapa menyaksikan sendiri ada orang di dalam keadaan bahaya maut, lalai memberikan atau mengadakan pertolongan kepadanya sedang pertolongan itu dapat diberikannya atau diadakannya dengan tidak menguatirkan, bahwa ia sendiri atau orang lain akan kena bahaya, dihukum kurungan selama-lamanya tiga bulan atau denda sebanyak-banyaknya Rp 4.500,- Jika orang yang perlu ditolong itu mati.” Mengenai pasal ini, R. Soesilo dalam bukunya yang berjudul Kitab Undang-Undang Hukum Pidana (KUHP) Serta Komentar-Komentarnya Lengkap Pasal Demi Pasal mengatakan bahwa yang dimaksud dengan “dalam keadaan bahaya maut” adalah bahaya maut yang ada seketika itu, misalnya orang berada dalam rumah terbakar, tenggelam di air, seorang akan membunuh diri, dan sebagainya. Sedangkan yang dimaksud “memberikan pertolongan” adalah menolong sendiri; dan “mengadakan pertolongan” adalah misalnya memintakan pertolongan polisi atau dokter. Pasal ini hanya dapat dikenakan apabila dengan memberi pertolongan itu tidak dikuatirkan bahwa orang itu sendiri dibahayakan atau orang lain dapat kena bahaya dan orang yang perlu ditolong itu mati. S.R. Sianturi, S.H. juga memberikan penjelasan terkait pasal tersebut, dalam bukunya yang berjudul Tindak Pidana di KUHP Berikut Uraiannya. S.R. Sianturi, S.H. mengatakan bahwa subjek adalah barangsiapa dengan pembatasan ia hadir dan sadar pada waktu seseorang itu dalam keadaan bahaya maut (unsur subjek dan waktu) dan tanpa membahayakan diri sendiri/orang lain. Unsur melawan hukum dari tindakan ini bersumber pada pengabaian ketentuan hukum yang berlaku secara umum di masyarakat yaitu: bahwa setiap orang berkewajiban untuk memberi atau mengusahakan pertolongan untuk penyelamatan seseorang. Lebih lanjut S.R. Sianturi, S.H. menjelaskan bahwa tindakan “mengabaikan memberi pertolongan” berarti mengabaikan untuk secara sepenuhnya dan secara aktif menolong sang korban. Sedangkan, tindakan “mengabaikan mengusahakan pertolongan” berarti tidak mengusahakan sesuatu yang mungkin ia lakukan seperti misalnya memanggil penguasa atau orang lain untuk memberi pertolongan karena ia misalnya tidak berkemampuan. Berdasarkan uraian di atas, dapat kita lihat bahwa seseorang mempunyai kewajiban menolong orang lain yang berada dalam keadaan bahaya, selama pemberian bantuan tersebut tidak membahayakan dirinya sendiri. Atau jika orang tersebut tidak dapat menolong orang yang membutuhkan bantuan dengan tenaganya sendiri, ia mempunyai kewajiban untuk meminta pertolongan kepada orang lain yang dianggap bisa membantu. Jika Anda takut memberikan bantuan karena keselamatan Anda dapat terancam, Anda dapat mencari pertolongan dari orang lain yang sekiranya mampu untuk menolong orang yang terancam tersebut. Jadi pada dasarnya jika Anda tidak memberikan pertolongan atau tidak mencari pertolongan padahal Anda dapat melakukannya dan hal tersebut tidak membahayakan keselamatan Anda atau orang lain yang juga turut membantu, Anda dapat dipidana berdasarkan Pasal 531 KUHP ini. Demikian jawaban dari kami, semoga bermanfaat.

Upload: putu-suriana

Post on 17-Aug-2015

235 views

Category:

Documents


8 download

DESCRIPTION

Pasal 531 KUHP

TRANSCRIPT

Letezia Tobing, S.H.,M.KnPerbuatan seseorang yang meninggalkan orang lain yang membutuhkan pertolongan, dapatdiancampidanasebagaimanaterdapatdalam Pasal 531 Kitab Undang-UndangHukum Pidana (KUHP): Barangsiapa menyaksikan sendiri ada orang di dalamkeadaan bahaya maut, lalaimemberikan atau mengadakan pertolongan kepadanya sedang pertolongan itu dapatdiberikannya atau diadakannya dengan tidak menguatirkan, bahwa ia sendiri atau orang lainakankenabahaya, dihukumkurunganselama-lamanyatigabulanataudendasebanyak-banyaknya Rp 4.500,- Jika orang yang perlu ditolong itu mati. Mengenai pasal ini, R. Soesilo dalam bukunya yang berudul itab !ndang-!ndang "ukum #idana$!"#% &erta omentar-omentarnya 'engkap #asal (emi #asal mengatakan bah!a yang dimaksuddengan "dalam keadaan bahaya maut# adalah bahaya maut yang ada seketika itu, misalnya orangberadadalamrumahterbakar,tenggelamdi air,seorangakanmembunuhdiri, dansebagainya.Sedangkan yang dimaksud "memberikan pertolongan# adalah menolong sendiri$ dan "mengadakanpertolongan#adalahmisalnyamemintakanpertolonganpolisi ataudokter.Pasal ini hanyadapatdikenakanapabila denganmemberi pertolonganitutidakdikuatirkanbah!aorangitusendiridibahayakan atau orang lain dapat kena bahaya dan orang yang perlu ditolong itu mati. S.R. Sianturi S.H. uga memberikanpenelasanterkait pasal tersebut, dalambukunyayangberudul )indak #idana di!"# Berikut !raiannya. S.%. Sianturi, S.H. mengatakan bah!a subekadalahbarangsiapa denganpembatasania hadir dansadar pada !aktuseseorangitudalamkeadaan bahaya maut &unsur subek dan !aktu' dan tanpa membahayakan diri sendiri(orang lain.)nsur mela!an hukum dari tindakan ini bersumber pada pengabaian ketentuan hukum yang berlakusecara umumdi masyarakat yaitu: bah!a setiap orang berke!aiban untuk memberi ataumengusahakan pertolongan untuk penyelamatan seseorang. Lebih lanut S.%. Sianturi, S.H. menelaskan bah!a tindakan "mengabaikan memberi pertolongan#berarti mengabaikan untuk secara sepenuhnya dan secara akti* menolong sang korban. Sedangkan,tindakan"mengabaikanmengusahakanpertolongan# berarti tidakmengusahakansesuatuyangmungkin ia lakukan seperti misalnya memanggil penguasa atau orang lain untuk memberipertolongan karena ia misalnya tidak berkemampuan. +erdasarkanuraiandi atas, dapat kitalihat bah!aseseorangmempunyai ke!aibanmenolongorang lain yang berada dalamkeadaan bahaya, selama pemberian bantuan tersebut tidakmembahayakan dirinya sendiri. ,tau ika orang tersebut tidak dapat menolong orang yangmembutuhkan bantuan dengan tenaganya sendiri, ia mempunyai ke!aiban untuk memintapertolongan kepada orang lain yang dianggap bisa membantu. -ika ,nda takut memberikanbantuankarena keselamatan,nda dapat terancam, ,nda dapatmencari pertolongan dari orang lain yang sekiranya mampu untuk menolong orang yang terancamtersebut. -adi pada dasarnya ika ,nda tidak memberikan pertolongan atautidak mencari pertolonganpadahal ,nda dapat melakukannya dan hal tersebut tidak membahayakan keselamatan ,nda atauorang lain yang uga turut membantu, ,nda dapat dipidana berdasarkan Pasal ./0 K)HP ini. 1emikian a!aban dari kami, semoga berman*aat. 1asar Hukum:Kitab )ndang2)ndang Hukum Pidana. %e*erensi:0.%. Soesilo. 0330. Kitab)ndang2)ndangHukumPidana&K)HP'SertaKomentar2KomentarnyaLengkap Pasal 1emi Pasal. Politeia 4 +ogor.5.S.%. Sianturi, S.H. 0336. ,sas2,sas HukumPidanadi 7ndonesiadanPenerapannya. ,lumni,haem2Petehaem: -akarta.