lemlit dipa unesa '11
TRANSCRIPT
Universitas Negeri Surabaya
A. JUDUL PENELITIAN
“Studi Awal Pembuatan Komposit Serat Waru (Hibiscus tiliaceus L.) Sebagai
Alternatif Bahan Peredam Suara”
B. KATEGORI PENELITIAN DAN BIDANG ILMU
1. Kategori Penelitian : Kategori III
2. Bidang Ilmu : (8) MIPA
C. PENDAHULUAN
1. Latar Belakang Masalah
Bahan peredam suara umumnya berupa bahan komposit polimer yang
berkarakteristik antara lain: bahan berpori, resonator, dan panel [2]. Bahan peredam
ini digunakan untuk mengurangi kebisingan pada ruang-ruang sempit, seperti
perumahan dan perkantoran. Umumnya bahan peredam yang sering digunakan
adalah bahan berpori karena bahan tersebut relatif murah dan ringan dibandingkan
bahan peredam lainnya. Selama ini digunakan peredam suara dari bahan glasswool
dan rockwool yang harganya mahal. Untuk itu, perlu adanya alternatif bahan
peredam suara yang relatif murah, dan mudah diperoleh di lingkungan masyarakat.
Banyak alternatif menggunakan komposit serat alam seperti serat bambu, serat
kelapa, dan serat nanas. Bahkan telah dikembangkan peredam suara dari serat
polipropilena daur ulang [2], serat alam berupa jerami dan sabut kelapa juga
dieksplorasi untuk bahan dasar sekat absorpsi bunyi antar ruang di kapal [3] Bahan-
bahan serat alam tersebut sudah banyak diteliti dan memiliki nilai jual yang tinggi.
Serat alam yang belum mamiliki nilai jual, masih banyak di alam, dan memiliki
karakteristik yang sama dengan serat-serat di atas yaitu serat pohon Waru.
Pohon Waru banyak tumbuh di daerah tropis dan berdataran rendah (0–100 m
di atas permukaan laut) contohnya di tepi jalan atau tepi sungai, pematang dan
pantai. Sebagian masyarakat menggunakan pohon Waru sebagai penghias jalan
(penghijauan), penangkal erosi/abrasi di pematang sawah, bahan bakar, bahan
bangunan atau perahu, roda pedati, gagang perkakas, dan ukiran. Kulit pohon Waru
diperoleh serat yang dapat dijadikan tali, yakni dengan cara kulit pohonnya tersebut
direndam dan dipukul-pukul [3].
. Pada penelitian ini digunakan polimer alam berupa serat Waru sebagai
penguat dan polipropilen sebagai matriks. Serat Waru dan polipropilen akan diteliti
Proposal Penelitian Mahasiswa DIPA Lemlit UNESA
1
Universitas Negeri Surabaya
karakteristiknya sebelum dibuat komposit. Setelah itu, dianalisis secara teoritis
prediksi bahan komposit dari kedua bahan penyusun (pohon Waru dan
polipropilena). Berdasarkan analisis tersebut, akan dibuat bahan komposit sebagai
alternatif bahan peredam suara yang relatif murah dengan kualitas yang sama
dengan glasswool dan rockwool.
2. Rumusan Masalah
Rumusan permasalahan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :
1. Bagaimanakah karakteristik serat Waru sebagai penguat dan polipropilena
sebagai matriks?
2. Bagaimanakah perbandingan fraksi berat komposit serat Waru sebagai penguat
polipropilena sebagai matriks?
3. Bagaimanakah grafik prediksi komposit serat Waru dengan polipropilena ?
4. Bagaimanakah cara pembuatan bahan komposit serat Waru ?
5. Bagaimanakah kelayakan dari bahan komposit yang dibuat dengan uji mekanik
(uji tarik dan uji tekan) ?
Batasan Masalah : penelitian ini dibatasi pada uji mekanik (uji tarik dan uji
tekan) komposit. Apakah bahan yang dibuat telah layak sebagai komposit,
yaitu dengan menggunakan grafik upper bond dan lower bond (gambar 2). Bila
bahan yang telah dibuat nilai uji mekaniknya berada dalam luasan grafik
tersebut maka bahan tersebut merupakan komposit yang layak untuk diteliti
lebih lanjut sebagai bahan peredam suara dengan sifat mekanik yang baik.
3. Tujuan Penelitian
Tujuan yang ingin dicapai dari penelitian ini adalah :
1. Mengetahui karakteristik serat Waru dan polipropilena
2. Mengukur fraksi berat komposit berbahan serat pohon Waru dengan matriks
polipropilena
3. Menganalisa grafik prediksi komposit kedua bahan yakni serat Waru dengan
polipropilena.
4. Membuat bahan komposit dari serat pohon Waru dan matriks Polipropilena
5. Mengetahui kelayakan suatu komposit yang dibuat dengan menggunakan uji
mekanik (uji tarik dan uji tekan).
Proposal Penelitian Mahasiswa DIPA Lemlit UNESA
2
Universitas Negeri Surabaya
4. Manfaat
a. Bagi Peneliti
Penelitian ini dapat menambah pengetahuan dan ketrampilan eksperimen
pengujian rekayasa pembuatan komposit serat pohon Waru sebagai pengganti
bahan peredam suara.
b. Bagi Mahasiswa
1. Menambah pengetahuan mahasiswa khususnya mahasiswa MIPA mengenai
manfaat lain dari serat waru yaitu sebagai alternatif bahan peredam suara
yang relatif murah.
2. Menambah pengetahuan mengenai pembuatan komposi serat Waru sebagai
alternatif bahan peredam suara.
c. Bagi Masyarakat Umum
Menambah pengetahuan mengenai komposit serat Waru yang dapat digunakan
sebagai alternatif bahan peredam suara dengan harga yang relatif murah
dibandingkan dengan peredam suara lain yang harganya relatif mahal seperti
Rockwool dan Glasswool.
D. KAJIAN PUSTAKA
1. Komposit
Komposit berasal dari kata “to compose” yang berarti menyusun atau
menggabungkan (Jones,1999). Bahan komposit merupakan bahan gabungan
secara makro sehingga bahan komposit dapat didefinisikan sebagai suatu sistem
material yang tersusun dari campuran atau kombinasi dua atau lebih unsur-
unsurnya yang secara makro berbeda di dalam bentuk dan atau komposisi
material pada dasarnya tidak dapat dipisahkan. Komposit dibentuk dari dua
komponen penyusun yang berbeda yaitu penguat (reinforcement) yang
mempunyai sifat sulit dibentuk tetapi lebih kaku serta lebih kuat dan matrik yang
umumnya mudah dibentuk tetapi mempunyai kekuatan dan kekakuan yang lebih
rendah (Schwartz, 1984). Komposit terdiri dari 2 bagian utama yaitu :
Matriks, berfungsi untuk perekat atau pengikat dan pelindung filler (pengisi) dari
kerusakan eksternal. Contohnya : polimer(polipropilen), logam, keramik,dll
Filler (pengisi), berfungsi sebagai Penguat dari matriks. Contohnya: carbon,
glass, kevlar, wool, sabut kelapa, bamboo, nanas, dll.
Proposal Penelitian Mahasiswa DIPA Lemlit UNESA
3
Universitas Negeri Surabaya
Komposit serat secara umum diklasfikasikan menjadi :
Komposit serat satu lapis (single layer)
Komposit serat banyak lapis (multi layer)
Komposit Berdasarkan strukturnya :
Particulate Composite Materials (komposit partikel) merupakan jenis
Komposit yang menggunakan partikel/butiran sebagai filler (pengisi). Partikel
berupa logam atau non logam dapat digunakan sebagai filler.
Fibrous Composite Materials (komposit serat) terdiri dari dua komponen
penyusun yaitu matriks dan serat.
Structural Composite Materials (komposit berlapis) terdiri dari sekurang-
kurangnya dua material berbeda yang direkatkan bersama-sama. Proses
pelapisan dilakukan dengan mengkombinasikan aspek terbaik dari masing-
masing lapisan untuk memperoleh bahan yang berguna.
Laminated Composite (komposit lapisan) merupakan jenis komposit yang
terdiri dari dua lapis atau lebih yang digabung menjadi satu dan setiap lapisnya
memiliki karakteristik sifat sendiri.
Salah satu faktor yang menentukan sifat dari komposit adalah perbandingan
berupa fraksi berat maupun perbandingan fraksi volume. Menentukan fraksi berat
diperoleh baik waktu sebelum pembentukkan bahan komposit maupun sesudah
pembentukkan bahan komposit. Ada beberapa macam penyusunan tipe komposit,
seperti di bawah seperti ini :
Proposal Penelitian Mahasiswa DIPA Lemlit UNESA
4
(a) (b)
Universitas Negeri Surabaya
Gambar 1. (a) Komposit Butir (c) Komposit Filled
(b) Komposit Serpih (d) Komposit Filled (skeletal)
Perbandingan antara fraksi berat dengan fraksi volume dapat digunakan untuk
menentukan berat jenis komposit bila didefinisikan :
dan dengan Vc = Vf + Vm ................ 1)
Dengan :
Vf : Fraksi volume dari serat
Vm: Fraksi volume dari matriks
Vc : Fraksi volume dari komposit
Sedangkan dan ................ 2)
Dimana :
Wf : Fraksi berat dari serat
Wm : Fraksi berat dari matriks
Wc : Fraksi berat dari komposit
Dari persamaan (1) dan (2) dapat diganti dengan persamaan ρc Vc = ρc + Vm ... 3)
....... 4)
Di mana :
ρc : Berat jenis komposit (g/cm3)
ρf : Berat jenis serat (g/cm3)
ρm : Berat jenis matrik (g/cm3)
Proposal Penelitian Mahasiswa DIPA Lemlit UNESA
5
(c) (d)
Universitas Negeri Surabaya
Modulus Elastisitas (E)
Modulus elastisitas ialah Sebuah modulus elastis, atau modulus elastisitas, adalah
deskripsi matematis dari suatu benda atau kecenderungan substansi menjadi cacat
elastis (yaitu, non-permanen) bila gaya diterapkan pada bahan itu sehingga modulus
elastis dari sebuah benda dapat didefinisikan sebagai kemiringan dari perubahan
regangan kurva tegangan di wilayah deformasi elastis.
Modulus elastisitas dapat dicari dengan :
(satuan N/m)s …. 5)
Berdasarkan Gambar 2 menunjukkan bahwa bahan komposit terjadi ikatan
antara upper bond dengan lower bond pada matriks dan filler. Akan tetapi, jika secara
perhitungan teoritik dan uji mekanik (uji tarik filler dan matriks) tidak menunjukkan
adanya kriteria pada gambar 2, maka bahan tersebut bukan termasuk komposit.
2. Serat Waru
Waru atau baru (Hibiscus tiliaceus, suku kapas-kapasan atau Malvaceae), juga
dikenal sebagai Waru laut telah lama dikenal sebagai pohon peneduh tepi jalan atau
tepi sungai dan pematang serta pantai. Walaupun pohonnya tidak terlalu rimbun, Waru
Proposal Penelitian Mahasiswa DIPA Lemlit UNESA
6
Gambar 2. Grafik Upper Bond and Lower Bond(Callister Jr, Material Science and Engineering an Introduction 7th edition, page 581)
Universitas Negeri Surabaya
disukai karena akarnya tidak dalam sehingga tidak merusak jalan dan bangunan di
sekitarnya.
Pohon Waru juga dapat digunakan sebagai bahan bangunan, perahu, roda pedati,
gagang perkakas, ukiran, serta tali tampar (dalam bentuk serat) seperti gambar 4.
3. Polipropilena
Polipropilena atau polipropena (PP) adalah sebuah polimer termo-plastik
yang dibuat oleh industri kimia dan digunakan dalam berbagai aplikasi,
diantaranya pengemasan, tekstil (contohnya tali, pakaian dalam termal, dan
karpet), alat tulis, berbagai tipe wadah terpakaikan ulang serta bagian plastik,
perlengkapan laboratorium, pengeras suara, komponen otomotif, dan uang kertas
polimer.
Proposal Penelitian Mahasiswa DIPA Lemlit UNESA
7
Gambar 5. Polipropilena
Gambar 4. Serat Waru
Gambar 3. Pohon Waru
Universitas Negeri Surabaya
Pengolahan lelehnya polipropilena bisa dicapai melalui ekstrusi dan
pencetakan. Metode ekstrusi (peleleran) yang umum menyertakan produksi serat
pintal ikat (spun bond) dan tiup (hembus) leleh untuk membentuk gulungan yang
panjang buat nantinya diubah menjadi beragam produk yang berguna seperti
masker muka, penyaring, popok dan lap.
Teknik pembentukan yang paling umum adalah pencetakan suntik,
yang digunakan untuk berbagai bagian seperti cangkir, alat pemotong, botol kecil,
topi, wadah, perabotan, dan suku cadang otomotif seperti baterai. Teknik
pencetakan tiup dan injection-stretch blow molding juga digunakan, yang
melibatkan ekstrusi dan pencetakan. Polipropilena merupakan jenis bahan baku
plastik yang ringan, densitas 0,90 – 0,92, memiliki kekerasan dan kerapuhan yang
paling tinggi dan bersifat kurang stabil terhadap panas dikarenakan adanya
hidrogen tersier. Penggunaan bahan pengisi dan penguat memungkinkan
polipropilena memiliki mutu kimia yang baik sebagai bahan polimer dan tahan
terhadap pemecahan karena tekanan (stress-cracking) walaupun pada temperatur
tinggi.[5]
Karakteristik Polipropilena antara lain :
a. Kerapuhan polipropilena dibawah 0 oC dapat dihilangkan dengan penggunaan
bahan pengisi.
b. Dengan bantuan pengisi dan penguat, akan terdapat adhesi yang baik. Polimer
yang memiliki konduktivitas panas rendah seperti polipropilena (konduktivitas
= 0,12 W/m) kristalinitasnya sangat rentan terhadap laju pendinginan.
c. Polipropilena mempunyai tegangan (tensile) yang rendah, kekuatan benturan
(impact strength) yang tinggi dan ketahan yang tinggi terhadap pelarut organik.
d. Polipropilena juga mempunyai sifat isolator yang baik mudah diproses dan
sangat tahan terhadap air karena sedikit sekali menyerap air, dan sifat kekakuan
yang tinggi.
Proposal Penelitian Mahasiswa DIPA Lemlit UNESA
8
Gambar 6. Reaksi Polimerisasi Propilena
Universitas Negeri Surabaya
e. Seperti poliolefin lain, polipropilena juga mempunyai ketahan yang sangat baik
terhadap bahan kimia anorganik non pengoksidasi, deterjen, alkohol dan
sebagainya.
f. Polipropilena dapat terdegradasi oleh zat pengoksidasi seperti asam nitrat dan
hidrogen peroksida.
g. Sifat kristalinitasnya yang tinggi menyebabkan daya regangannya tinggi, kaku
dan keras.
h. Polipropilena tahan terhadap tekanan,
i. Polipropilena kebanyakan living hinge (engsel fleksibel tipis yang terbuat dari
plastik yang menghubungkan dua bagian dari plastik yang kaku), seperti yang
ada di botol dengan tutup flip top.
4. Koefisien Absorpsi Bunyi
Koefisien absorpsi suatu bunyi suatu bahan pada frekuensi tertentu
dinyatakan dengan koefisien absorbsi oefisien penyerapan bunyi suatu permukaan
adalah bagian energi bunyi datang yang diserap, atau tidak dipantulkan oleh
permukaan. Permukaan interior yang keras dan tidak tembus (kedap), seperti
bata, bahan bangunan batu, dan beton, biasanya menyerap energi gelombang
bunyi datang kurang dari 5%. Di lain pihak, bahan isolasi menyerap energi
gelombang bunyi yang datang lebih dari 80%. Bila bunyi menumbuk suatu
permukaan, maka akan dipantulkan atau diserap. Energi bunyi yang diserap oleh
lapisan penyerap sebagian diubah menjadi panas, tetapi sebagian besar
ditransmisikan ke sisi lain lapisan tersebut, kecuali bila transmisi tadi dihalangi
oleh penghalang yang berat dan kedap. Bahan-bahan dan kontruksi penyerap
bunyi dapat dipasang pada dinding ruang ataupun digantung di udara (Doelle,
1986). Bahan-bahan tersebut dapat diklasifikasikan sebagai berikut
Bahan berpori, seperti papan serat (fiber board), plesteran lembut, mineral
wools, dan selimut isolasi, memiliki karakteristik dasar suatu jaringan seluler
dengan pori-pori yang saling berhubungan. Penyerap berpori mempunyai
karakteristik penyerapan bunyi lebih efisien pada frekuensi tinggi
dibandingkan pada frekuensi rendah. Bahan berpori ini antara lain ubin
selulosa, serat mineral, serat-serat karang (rock wool), serat-serat gelas (glass
wool), serat-serat kayu, lakan (felt), rambut, karpet, kain, dll.
Proposal Penelitian Mahasiswa DIPA Lemlit UNESA
9
Universitas Negeri Surabaya
Penyerap panel atau selaput merupakan penyerap frekuensi rendah yang
efisien. Penyerap panel yang berperan pada penyerapan frekuensi rendah
antara lain panel kayu dan hardboard, gypsum boards, langit-langit plesteran
yang digantung, plesteran berbulu, jendela, kaca, dan pintu. Bahan-bahan
yang berpori yang diberi jarak dari lapisan penunjangnya yang padat juga
berfungsi sebagai penyerap panel yang bergetar dan menunjang penyerapan
pada frekuensi rendah.
Resonator rongga (Helmholtz) merupakan penyerap bunyi yang terdiri dari
sejumlah udara tertutup yang dibatasi dinding-dinding tegar dan dihubungkan
oleh celah sempit ke ruang sekitarnya, di mana gelombang bunyi merapat.
Koefisien absorpsi bunyi (α) menyatakan besarnya serapan energi bunyi
pada suatu material pada frekuensi tertentu. Karakteristik dari serapan bunyi
bervariasi terhadap frekuensi. Efisiensi dari serapan bunyi dinyatakan dalam
bilangan antara 0 dan 1. Nilai koefisien serapan 0 menyatakan tidak ada energi
bunyi yang diserap dan nilai koefisien serapan 1 menyatakan serapan yang
sempurna (Hassal, 1988). Menurut Lewis (1994) koefisien serapan bunyi
tergantung secara dinamis pada frekuensi bunyi dan sudut yang dibentuk oleh
gelombang bunyi yang datang dengan garis normal permukaan medium. Nilai
serapan akan berbeda untuk sudut datang yang berbeda karena tergantung pada
sudut datang. Untuk sudut datang 0º, koefisien serapan dapat dicari dengan
menggunakan metode tabung impedansi maka nilai koefisien serapan normal
dapat ditentukan dengan menggunakan persamaan berikut :
αn = 1- R2 ............... 5)
E. METODE PENELITIAN
1. Desain Penelitian
Penelitian ini termasuk jenis penelitian eksperimen karena dalam prosesnya,
penelitian kami memiliki manipulasi variabel. Menurut Arikunto, penelitian
eksperimen adalah penelitian yang dilakukan terhadap variabel masa depan yang
akan datang, dengan maksud untuk melihat akibat dari suatu perlakuan. Menurut
J.C.T. Simorangkir (2002) penelitian eksperimen adalah suatu cara untuk mencari
hubungan sebab akibat (hubungan kasual) antara 2 faktor yang sengaja
Proposal Penelitian Mahasiswa DIPA Lemlit UNESA
10
Universitas Negeri Surabaya
ditimbulkan dengan mengurangi atau menyisihkan faktor-faktor lain yang bisa
menggangu eksperimen. Pada dasarnya eksperimen dilakukan dengan tujuan
untuk meneliti sebab akibat dari suatu perlakuan dengan memanipulasi satu atau
lebih variabel pada kelompok kontrol yang tidak mengalami manipulasi. Berikut
ini adalah bagan penelitian yang akan dilakukan:
2. Variabel – Variabel Penelitian dan Definisi Operasional Variabel
a. Variabel Penelitian
1. Mempunyai Variabel Manipulasi
Variabel manipulasi penelitian ini adalah komposisi fraksi berat antara
serat Waru dengan filernya (polipropilen).
2. Mempunyai Variabel Kontrol
Proposal Penelitian Mahasiswa DIPA Lemlit UNESA
11
Gambar 7. Bagan Penelitian
Universitas Negeri Surabaya
Variabel kontrolnya antara lain: suhu pembuatan komposit, jumlah dan
jenis pelumas yang digunakan saat pabrikasi bahan
3. Mempunyai Variabel Respon
Variabel respon penelitian ini ialah sifat mekanik komposit serat Waru-
polipropilena.
b. Definisi Operasional Variabel
1. Variabel Manipulasi
Variabel bebas (manipulasi) adalah kondisi untuk karakteristik yang oleh
peneliti dimanipulasi dalam rangka untuk menerangkan hubungan dengan
fenomena yang diobservasi.
2. Variabel Kontrol
Variabel kontrol adalah variabel yang seharusnya mempunyai pengaruh,
tetapi dijaga sedemikian rupa sehingga pengaruhnya tidak ada.
3. Variabel Respon
Variabel respon adalah variabel yang diperoleh atau variabel sebagai akibat
dari variabel lain.
3. Populasi dan Sampel / Subjek Penelitian
Dalam penelitian kuantitatif, populasi dan sampel penelitian sangat
diperlukan. Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas objek atau
subjek yang mempunyai kuantitas dan karakteristik tertentu yang ditentukan oleh
peneliti untuk dipelajari dan ditarik kesimpulannya. Sedangkan sampel adalah
sebagaian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut.
(Anonim, tanpa tahun).
Adapun populasi dalam penelitian ini adalah seluruh batang pohon Waru
yang dipotong – potong sesuai dengan ukuran yang dibutuhkan. Adapun sampel
diambil dari batang pohon waru secara per bagian dengan ukuran ± 12 cm tiap
potngnya.
4. Lokasi Penelitian
Penelitian komposit serat Waru-polipropilena dilakukan di Laboratorium
Fisika Material Jurusan Fisika FMIPA Unesa dan Balai Riset Standarisasi
Nasional, Kota Surabaya, Jawa Timur.
Proposal Penelitian Mahasiswa DIPA Lemlit UNESA
12
Universitas Negeri Surabaya
5. Prosedur Penelitian
a. Persiapan Bahan
No Nama Bahan Jumlah Satuan Spesifikasi
1 Serat Waru 10 BatangUkuran panjang 12 cm, lebar 3 cm.
2 Polipropilena 1 Kg Jenis MASPILENE 54023 Pelumas 1 250 ml Oli Top 14 Minyak Goreng 3 Liter Bimoli
b. Daftar Alat
No Nama Alat Jumlah Satuan Spesifikasi1 Uji Fickers 1 Set SNI2 Pisau Pemotong 2 Buah SNI3 Cetakan Tulang Anjing 3 Buah SNI
6. Pembuatan Bahan Komposit
Proses pembuatan komposit serat Pohon Waru dengan matrik polipropilena
adalah sebagai berikut :
1. Pembuatan Serat Waru:
a. Serat diambil dari kulit pohon Waru. Pengambilan kulit dari batang pohon
Waru dengan cara memotong batang pohon dengan ukuran 12 cm
panjangnya, sesuai dengan ukuran cetakan komposit yang dipakai.
b. Setelah itu direndam ±7 hari supaya bagian tengah dan kulit luar
mengelupas, lalu direndam lagi selama ±7 hari untuk mengambil serat
berupa lembaran tipis, kemudian dikeringkan dengan udara di dalam
ruangan.
c. Selanjutnya serat yang sudah kering diambil.
d. Sebelum serat siap dijadikan bahan komposit, maka dilakukan terlebih
dahulu uji tarik bahan dengan menggunakan mesin uji tarik (ASTMD
3039/D 3039M, 1993) [10].
e. Kekuatan tarik bahan ini dihitung dengan mencari beban maksimalnya
dengan menggunakan persamaan sebagai berikut :
Proposal Penelitian Mahasiswa DIPA Lemlit UNESA
13
Universitas Negeri Surabaya
Dimana : σu = tegangan tarik maksimum(N/mm2)
P maks = beban maksimum(N)
A = luas penampang mm2
2. Pembuatan sampel komposit:
2.1 Filler berbentuk Serat
a. Cetakan yang terbuat dari baja berbentuk tulang anjing diolesi dengan
oli agar komposit yang terbentuk nanti mudah diambil dari cetakannya.
b. Menimbang massa polipropilena (4,3 gram)
c. Propilena yang berbentuk granular (butiran) setelah ditimbang
dimasukkan didalam cetakan kemudian dipanaskan didalam oven pada
suhu mencapai 190o selama 20 menit hingga polipropilen mencair.
Berikutnya serat berbentuk lembaran diletakkan sejajar atau membujur
ke dalam cetakan diatas cairan polipropilen, kemudian setelah menyatu
atau telah terbentuk komposit maka didinginkan dengan menggunakan
media minyak karena dengam media ini sampel yang dihasilkan akan
lebih keras .[8]
d. Pendinginan dengan media minyak berlangsung selama 10 menit
e. Proses tersebut diulangi untuk komposisi yang berbeda sebanyak 9 kali
f. Proses pengambilan komposit dari cetakan yaitu menggunakan pisau
ataupun cutter.
g. Kemudian lembaran-lembaran serat yang sudah jadi tersebut di uji tarik
dan uji tekan sesuai dengan standard.
2.2. Filler Berbentuk Serbuk
a. Cetakan yang terbuat dari baja berbentuk tulang anjing diolesi dengan
oli agar komposit yang terbentuk nanti mudah diambil dari cetakannya.
b. Menimbang massa polipropilena (4,3 gram)
c. Polipropilena yang berbentuk granular (butiran) setelah ditimbang
dimasukkan didalam cetakan kemudian dipanaskan didalam oven pada
suhu mencapai 190o selama 20 menit hingga polipropilen mencair.
Berikutnya serat berbentuk serbuk dimasukkan ke dalam cetakan diaduk
Proposal Penelitian Mahasiswa DIPA Lemlit UNESA
14
Universitas Negeri Surabaya
dengan cairan polipropilen hingga menyatu kemudian setelah terbentuk
komposit maka didinginkan dengan menggunakan media minyak karena
dengam media ini sampel yang dihasilkan akan lebih keras .[8]
d. Pendinginan dengan media minyak berlangsung selama 10 menit.
e. Proses tersebut diulangi untuk komposisi yang berbeda sebanyak 9kali.
f. Proses pengambilan komposit dari cetakan yaitu menggunakan pisau
ataupun cutter.
g. Kemudian lembaran-lembaran serat yang sudah jadi tersebut di uji tarik
dan uji tekan sesuai dengan standard.
7. Teknik Analisa Data
Teknik analisa data yang kami lakukan yaitu komposit serat waru
dan polipropilen yang telah dibuat di uji tarik dan uji tekan untuk
mendapatkan modulus elastisitasnya (E). Modulus elastisitas tersebut
kemudian dicocokkan dengan grafik upper bond dan lower bond (secara
teoritis). Apabila data modulus elastisitas komposit yang terukur berada
pada tengah luasan kurva upper bond dan lower bond maka sampel tersebut
sudah memenuhi syarat sebagai bahan komposit.
F. PERSONALIA PENELITIAN
Keanggotaan dalam Penelitian
Nama Lengkap Deskripsi Tugas dalam Kegiatan Penelitian
Ketua Peneliti M. Nur ChomariMengkoordinasi seluruh anggota tim peneliti dan analisis data
Anggota Peneliti 1 Rio SimatupangMengembangkan kajian pustaka dan menyiapkan alat cetak
Anggota Peneliti 2 Leni Lutfiati Menyiapkan bahan dan mengumpulkan dataAnggota Peneliti 3 M.Budi Hartono Menganalisis data dan mengambil kesimpulan
Proposal Penelitian Mahasiswa DIPA Lemlit UNESA
15
Universitas Negeri Surabaya
Proposal Penelitian Mahasiswa DIPA Lemlit UNESA
16
Universitas Negeri Surabaya
KEGIATANBULAN
I II III IV V VI VII VIIIA.Tahap awal
1.Studi Pustaka 2.Perancangan Laporan
B.Tahap pelaksanaan 1.Pengambilan Bahan 2.Pencetakkan Bahan 3.Pendinginan Bahan 4.Pengujian Bahan 5.Analisis Data
6.Penarikan Kesimpulan
C.Tahap pelaporan 1.Penyusunan laporan 2.Revisi laporan 3.Finalisasi laporanG. JADWAL PELAKSANAAN PENELITIAN
Proposal Penelitian Mahasiswa DIPA Lemlit UNESA
17
Universitas Negeri Surabaya
H. PRAKIRAAN ANGGARAN PENELITIAN
a. Pembuatan dan penjilidan proposal : Rp. 25.000,-
b. Persiapan Alat dan Bahan :
1. Beberapa dahan/Pohon Waru
: Rp. 100.000,-
2. Polipropilena 200 gram
: Rp 20.000,-
3. Oli 250 ml
: Rp 10.000,-
4. Minyak goreng 3 Liter
: Rp 75.000,-
5. Pembelian cetakan tulang anjing dari baja 3 buah
: Rp 2.400.000,-
6. Cutter dan pisau pengiris masing masing 1 buah
: Rp 30.000,-
7. Gunting2 buah
: Rp 20.000,-
8. Lain-lain
: Rp. 200.000,-
c. Pembuatan laporan : Rp. 120.000,-
Total :Rp.3.000.000,-
Proposal Penelitian Mahasiswa DIPA Lemlit UNESA
+
18
Universitas Negeri Surabaya
DAFTAR PUSTAKA
1. Ramatawa, 2008, Komposit (part 1: definisi, klasifikasi, dan aplikasi),
2. Lee, Youneung. 2003. Sound Silencer and Applications. John Willey and Sons.
USA.
3. (www.tnalaspurwo.org/media/pdf/kea_waru_lengis_(hibiscus_tiliaceus_l).pdf.
posting
18 Februari 2005, diakses 18 Februari 2011.
4. http://ramatawa.wordpress.com/2008/11/23/komposit-part definisiklasifikasiaplikasi/,
diakses 10 Februari 2011.
5. Hull, Derek. An Introduction to composite materials. Cambrigde University.1981. USA.
6. Zulfia, Anne. Kuliah Material Komposit, dept .Metalurgi dan Material FT UI. 2006.
Depok. Indonesia.
7. Anonim. 2007. http://id.wikipedia.org/wiki/Waru. Waru. Diakses 5 Februari 2011.
8. Fenny Verawati, 2006.Pengaruh Temperatur Pendinginan dan Media Pendingin
Terhadap Sifat Kekerasan Bahan Polipropilen, Skripsi. Tidak dipublikasikan, Jurusan
Fisika, FMIPA, UNESA
9. Dyah Kurnia Susanti, 2004. Uji Sifat Mekanik Komposit Poliester Yang Diperkuat Serat
Bambu Dengan Arah Serat Searah Dan Dua Arah, Skripsi. Tidak dipublikasikan,
Jurusan Fisika, FMIPA, UNESA
10. Anonim. 2008. Waru. www.wikipedia.org. diakses 12 Februari 2011.
Proposal Penelitian Mahasiswa DIPA Lemlit UNESA
19
Universitas Negeri Surabaya
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
Nama lengkap : Moch. Nur ChomariTempat, Tgl-Bln-Thn Kelahiran : Sidoarjo,15 Maret 1989Jenis Kelamin : Laki – lakiNIM : 073224019Fak/Jur/Prodi : MIPA/Fisika/ S1-FisikaLatar BelakangPendidikan:
Mobile Phone/HP/E-mail : 085733023294/[email protected] Indekos : -No. Telp. Indekos : -Alamat Orang Tua : Jl. Kenongosari No.30 RT03/RW02, Waru, Sidoarjo. No.Telp.Orang Tua : 081330658326Nama Orang Tua : SUMARLIPekerjaan Orang Tua : Pegawai PT. MaspionPendidikan Tertinggi Orang Tua : SDKarya Tulis Ilmiah yang Pernah Dibuat :
Judul Forum Penyampaian TahunPembuatan kertas berbahan dasar campuran Pelepah Pisang dankoran bekas
PKM(P) didanai DP2M DIKTI 2010
Judul Skripsi :Sintesis dan karakterisasi nanokomposit Polianilin/Fe3O4 dengan metode compacting
Ormawa Intra Unesa yang Pernah Diikuti : -
Demikian Riwayat Hidup ini saya buat dengan sesungguhnya dan dengan penuh tanggung jawab.
Surabaya,07 April 2011
Proposal Penelitian Mahasiswa DIPA Lemlit UNESA
Jenjang Sekolah Nama SekolahTempat
(Kec/Kab/Kota)Tahun Lulus
SD SDN Pepelegi II Kab.Sidoarjo 2001SMP SMPN 3 WARU Kab.Sidoarjo 2004
SMASMAN 1 Gedangan
Kab. Sidoarjo 2007
20
Universitas Negeri Surabaya
Moch. Nur Chomari
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
Nama lengkap : Rio Simatupang Tempat, Tgl-Bln-Thn Kelahiran : Bojonegoro, 17 Desember 1989Jenis Kelamin : Laki – lakiNIM : 083224003Fak/Jur/Prodi : MIPA/Fisika/ S1-FisikaLatar BelakangPendidikan:
Mobile Phone/HP/E-mail : 081553144383 / [email protected] Indekos : Jetis Kulon IX No. 24 Surabaya 60231.No. Telp. Indekos : -Alamat Orang Tua : Jl.Arief Rachman Hakim II/01, Ds.Pacul, Kec.Bojonegoro,Kab.Bojonegoro
62114No.Telp.Orang Tua : 081554722234Nama Orang Tua : Bangun SimatupangPekerjaan Orang Tua : PNSPendidikan Tertinggi Orang Tua : SarjanaKarya Tulis Ilmiah yang Pernah Dibuat :
Judul Forum Penyampaian Tahun
Biogas sebagai Bahan Bakar Alternatif Industr Perumahan (Home Industry)
Final Lomba KIR se-Kab. Bojonegoro (diselenggarakan oleh
Pemkab. Bojonegoro2006
Judul Skripsi : Penghalusan Pola Difraksi Sinar – X Pada Periclase (MgO) Dengan Metode Rietveld
Ormawa Intra Unesa yang Pernah Diikuti : BEM Jurusan Fisika
Demikian Riwayat Hidup ini saya buat dengan sesungguhnya dan dengan penuh tanggung jawab.
Proposal Penelitian Mahasiswa DIPA Lemlit UNESA
Jenjang Sekolah Nama SekolahTempat
(Kec/Kab/Kota)Tahun Lulus
SD SDN Sumberejo 1 Kab.Bojonegoro 2002SMP SMPN 1 Bojonegoro Kab.Bojonegoro 2005SMA SMAN 3 Bojonegoro Kab.Bojonegoro 2008
21
Universitas Negeri Surabaya
Surabaya,07 April 2011
Rio Simatupang
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
Nama lengkap : Leni LutfiatiTempat, Tgl-Bln-Thn Kelahiran : Kediri, 25 Desember 1989Jenis Kelamin : PerempuanNIM : 083224011Fak/Jur/Prodi : MIPA/Fisika/ S1-FisikaLatar BelakangPendidikan:
Mobile Phone/HP/E-mail : 085736106632/[email protected] Indekos : Jl.Ketintang Baru XVI/17No. Telp. Indekos : -Alamat Orang Tua : Jl.Kh Mustain R, Ds.Bangsri RT01/RW02, Kec.Kertosono, Kab.Nganjuk
64351No.Telp.Orang Tua :081259954773Nama Orang Tua :Edi KasmiadiPekerjaan Orang Tua :PNSPendidikan Tertinggi Orang Tua : SarjanaKarya Tulis Ilmiah yang Pernah Dibuat :
Judul Forum Penyampaian Tahun” Pengaruh pengunaan ampas tahu terhadap hasil jadi nugget ampas tahu dan tingkat kesukaannya”
- 2010
Judul Skripsi: Pengaruh Sifat mekanik komposit serat waru terhadap koefisien serapan bunyiOrmawa Intra Unesa yang Pernah Diikuti : BEM Jurusan Fisika, BEM Fakultas MIPA
Demikian Riwayat Hidup ini saya buat dengan sesungguhnya dan dengan penuh tanggung jawab.
Surabaya,07 April 2011
Proposal Penelitian Mahasiswa DIPA Lemlit UNESA
Jenjang Sekolah Nama SekolahTempat
(Kec/Kab/Kota)Tahun Lulus
SD SDN Bangsri II Kab.Nganjuk 2002SMP SMPN 1 Kertosono Kab.Nganjuk 2005SMA SMAN 1 Kertosono Kab.Nganjuk 2008
22
Universitas Negeri Surabaya
Leni Lutfiati
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
Nama lengkap : Muhammad Budi HartonoTempat, Tgl-Bln-Thn Kelahiran : Tulungagung, 02 Agustus 1989Jenis Kelamin : Laki-lakiNIM : 083224017Fak/Jur/Prodi : MIPA/Fisika/ S1-FisikaLatar BelakangPendidikan:
Mobile Phone/HP/E-mail : 085735991518/[email protected] Indekos : Jetis Baru gang lebarNo. Telp. Indekos : -Alamat Orang Tua : Dsn.Krajan,Ds.Karangsono,RT01RW02,Kec.Ngunut,Kab.Tulungagung
66292No.Telp.Orang Tua : -Nama Orang Tua : SupardiPekerjaan Orang Tua : WiraswastaPendidikan Tertinggi Orang Tua : SMAKarya Tulis Ilmiah yang Pernah Dibuat :
Judul Forum Penyampaian Tahun
Judul Skripsi : Analisis Gerak PeluruOrmawa Intra Unesa yang Pernah Diikuti : -
Demikian Riwayat Hidup ini saya buat dengan sesungguhnya dan dengan penuh tanggung jawab.
Proposal Penelitian Mahasiswa DIPA Lemlit UNESA
Jenjang Sekolah Nama SekolahTempat
(Kec/Kab/Kota)Tahun Lulus
SDMI Miftakhul
Huda KarangsonoKab.Tulungagung 2002
SMP SMPN 2 Ngunut Kab.Tulungagung 2005
SMASMAN 1 Kalidawir
Kab.Tulungagung 2008
23
Universitas Negeri Surabaya
Surabaya,07 April 2011
M. Budi Hartono
Proposal Penelitian Mahasiswa DIPA Lemlit UNESA
24