lembaran daerah kabupaten mamuju nomor 6 tahun...

27
LEMBARAN DAERAH KABUPATEN MAMUJU NOMOR 6 TAHUN 2006 PERATURAN DAERAH KABUPATEN MAMUJU NOMOR 6 TAHUN 2006 TENTANG PEMILIHAN, PENGANGKATAN DAN PEMBERHENTIAN KEPALA DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI MAMUJU, Menimbang : a. bahwa sehubungan dengan telah ditetapkannya Peraturan Pemerintah Nomor 72 Tahun 2005, tentang Desa, maka Peraturan Daerah Kabupaten Mamuju Nomor 13 Tahun 2001 tentang tata cara pencalonan, pemilihan, pelantikan dan pemberhentian Kepala Desa perlu disesuaikan dengan Peraturan Pemerintah dimaksud ; b. bahwa penyesuaian sebagaimana dimaksud huruf a diatas dilakukan dengan pencabutan Peraturan Daerah untuk selanjutnya ditetapkan kembali Peraturan Daerah yang baru; c. bahwa berdasarkan pertimbangan dimaksud huruf a dan b diatas, perlu menetapkan Peraturan Daerah tentang Pemilihan, Pengangkatan dan Pemberhentian Kepala Desa; Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 29 Tahun 1959 tentang Pembentukan Daerah-daerah Tingkat II di Sulawesi (Lembaran Negara RI Tahun 1959 Nomor 74, Tambahan Lembaran Negara RI Nomor 1822); 2. Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1974 tentang Pokok-Pokok Kepegawaian (Lembaran Negara RI Tahun 1974 Nomor 55 Tambahan Lembaran Negara RI Nomor 3041) sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 43 Tahun 1999 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1999

Upload: others

Post on 18-Nov-2019

7 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: LEMBARAN DAERAH KABUPATEN MAMUJU NOMOR 6 TAHUN …ditjenpp.kemenkumham.go.id/files/ld/2006/KabupatenMamuju-2006-6.pdf · (1) Rapat penetapan calon yang berhak dipilih dilaksanakan

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN MAMUJU NOMOR 6 TAHUN 2006

PERATURAN DAERAH KABUPATEN MAMUJU NOMOR 6 TAHUN 2006

TENTANG

PEMILIHAN, PENGANGKATAN DAN PEMBERHENTIAN KEPALA DESA

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BUPATI MAMUJU,

Menimbang : a. bahwa sehubungan dengan telah ditetapkannya

Peraturan Pemerintah Nomor 72 Tahun 2005, tentang Desa, maka Peraturan Daerah Kabupaten Mamuju Nomor 13 Tahun 2001 tentang tata cara pencalonan, pemilihan, pelantikan dan pemberhentian Kepala Desa perlu disesuaikan dengan Peraturan Pemerintah dimaksud ;

b. bahwa penyesuaian sebagaimana dimaksud huruf a diatas dilakukan dengan pencabutan Peraturan Daerah untuk selanjutnya ditetapkan kembali Peraturan Daerah yang baru;

c. bahwa berdasarkan pertimbangan dimaksud huruf a dan b diatas, perlu menetapkan Peraturan Daerah tentang Pemilihan, Pengangkatan dan Pemberhentian Kepala Desa;

Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 29 Tahun 1959 tentang

Pembentukan Daerah-daerah Tingkat II di Sulawesi (Lembaran Negara RI Tahun 1959 Nomor 74, Tambahan Lembaran Negara RI Nomor 1822);

2. Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1974 tentang Pokok-Pokok Kepegawaian (Lembaran Negara RI Tahun 1974 Nomor 55 Tambahan Lembaran Negara RI Nomor 3041) sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 43 Tahun 1999 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1999

Page 2: LEMBARAN DAERAH KABUPATEN MAMUJU NOMOR 6 TAHUN …ditjenpp.kemenkumham.go.id/files/ld/2006/KabupatenMamuju-2006-6.pdf · (1) Rapat penetapan calon yang berhak dipilih dilaksanakan

Nomor 169, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3890);

3. Undang-Undang Nomor 31 Tahun 2002 tentang Partai Politik (Lembaran Negara Tahun 2002 Nomor 138, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4251);

4. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2003 tentang Pemilihan Umum Anggota Dewan Perwakilan Daerah dan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003, Nomor 37, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4277 );

5. Undang-Undang Nomor 10 Tahun 2004 tentang Pembentukan Peraturan Perundang-undangan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 53, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4389);

6. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 125, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4437) sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2005 tentang Perubahan Atas, Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 tentang Nomor 38, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4493) yang telah dlitetapkan dengan Undang-Undang Nomor 8 Tahun 2005 Nomor 108, (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 tentang Nomor 108, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4548);

7. Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004, tentang Perimbangan Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Daerah ( Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 126, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4438 );

8. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 72 Tahun 2005 tentang Pemerintahan Desa ( Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 158, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4587 );

Page 3: LEMBARAN DAERAH KABUPATEN MAMUJU NOMOR 6 TAHUN …ditjenpp.kemenkumham.go.id/files/ld/2006/KabupatenMamuju-2006-6.pdf · (1) Rapat penetapan calon yang berhak dipilih dilaksanakan

Dengan Persetujuan Bersama

DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH dan

BUPATI MAMUJU

MEMUTUSKAN: Menetapkan : PERATURAN DAERAH TENTANG PEMILIHAN,

PENGANGKATAN DAN PEMBERHENTIAN KEPALA DESA.

BAB I

KETENTUAN UMUM

Pasal 1 Dalam Peraturan Daerah ini yang dimaksud dengan : a. Kabupaten adalah Kabupaten Mamuju; b. Pemerintah Kabupaten adalah Pemerintah kabupaten Mamuju yang terdiri

dari Bupati serta Perangkat Daerah Otonom yang lain sebagai badan eksekutif Daerah;

c. Bupati adalah Bupati Mamuju; d. Dewan Perwakilan Rakyat Daerah adalah Dewan Perwakilan Rakyat

Daerah Kabupaten Mamuju; e. Desa atau yang disebut dengan nama lain, selanjutnya disebut Desa

adalah kesatuan Masyarakat hukum yang memiliki batas-batas wilayah kewenangan untuk mengatur dan mengurus kepentingan masyarakat setempat, berdasarkan asal usul dan adat istiadat setempat yang diakui dan dihormati dalam sistim Pemerintahan Negara Kesatuan Republik Indonesia;

f. Pemerintahan Desa adalah penyelenggaraan urusan pemerintahan oleh Pemerintah Desa dan Badan Permusayawaratan Desa dalam mengatur dan mengurus kepentingan masyarakat setempat berdasarkan asal-usul dan adat istiadat setempat yang diakui dan dihormati dalam sistem pemerintahan Negara Kesatuan Republik Indonesia;

g. Pemerintah Desa adalah Kepala Desa dan Perangkat Desa sebagai unsur penyelenggara pemerintahan Desa;

h. Badan Permusyawaratan Desa atau yang disebut dengan nama lain, selanjutnya disingkat BPD, adalah lembaga yang merupakan perwujudan demokrasi dalam penyelenggaraan pemerintahan desa sebagai unsur penyelenggara pemerintahan desa;

i. Bakal calon adalah warga desa setempat yang sesuai hasil penjaringan, pemeriksaan, penyaringan oleh panitia pemilihan dinyatakan sebagai bakal calon kepala Desa;

j. Calon yang berhak dipilih selanjutnya disebut calon kepala desa adalah bakal calon yang telah lolos dari penjaringan yang ditetapkan oleh panitia untuk dipilih secara langsung oleh rakyat;

Page 4: LEMBARAN DAERAH KABUPATEN MAMUJU NOMOR 6 TAHUN …ditjenpp.kemenkumham.go.id/files/ld/2006/KabupatenMamuju-2006-6.pdf · (1) Rapat penetapan calon yang berhak dipilih dilaksanakan

k. Calon terpilih adalah calon kepala desa yang memperoleh suara terbanyak dalam pemilihan kepala desa;

l. Penjabat Kepala Desa adalah seorang pejabat yang diangkat oleh Bupati atas usul camat dengan memperhatikan aspirasi masyarakat setempat untuk melaksanakan tugas, wewenang, hak dan kewajiban sebagai Kepala Desa dalam kurun waktu tertentu;

m. Pegawai Negeri Sipil adalah setiap warga negara Republik Indonesia yang telah memenuhi syarat yang ditentukan, diangkat oleh pejabat yang berwenang dan diserahi tugas dalam suatu jabatan negeri, atau diserahkan tugas dalam jabatan negeri, atau diserahi tugas negara lainnya, dan digaji berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku;

n. Pemilih adalah penduduk desa yang bersangkutan warga negara Republik Indoensia yang berusia sekurang-kurangnya 17 (tujuh belas) tahun pada hari pemungutan suara, atau sudah pernah kawin yang terdaftar sebagai pemilih pada panitia pemilihan;

o. Hak pilih adalah hak yang dimiliki untuk menentukan sikap pilihannya; p. Penjaringan adalah upaya yang dilakukan oleh panitia untuk

mendapatkan bakal calon dari warga masyarakat setempat; q. Penyaringan adalah seleksi yang dilakukan panitia pemilihan terhadap

bakal calon untuk diusulkan dan ditetapkan menjadi calon; r. Panitia adalah panitia pemilihan kepala desa yang dibentuk oleh BPD.

BAB II PERSIAPAN PEMILIHAN

Bagian Pertama

Panitia Pemilihan

Pasal 2 (1) BPD memberitahukan kepada Kepala Desa mengenai akan berakhirnya

masa jabatannya secara tertulis 6 (enam) bulan sebelum berakhir. (2) BPD memproses pemilihan kepala desa 4 (empat) bulan sebelum

berakhir masa jabatan Kepala Desa. (3) Pertanggung jawaban akhir masa jabatan kepala desa disampaikan

kepada Bupati melalui camat selambat-lambatnya 3 (Tiga) bulan sebelum jabatan berakhir.

Pasal 3

(1) Sebelum diadakan pemilihan kepala desa, BPD mengadakan rapat untuk membentuk panitia pemilihan yang ditetapkan dengan keputusan.

(2) Panitia pemilihan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) terdiri dari unsur perangkat desa, pengurus BPD, tokoh masyarakat.

Pasal 4

(1) Susunan keanggotaan Panitia sebagaimana dimaksud pada pasal 3 ayat (1) terdiri dari : a. Ketua;

Page 5: LEMBARAN DAERAH KABUPATEN MAMUJU NOMOR 6 TAHUN …ditjenpp.kemenkumham.go.id/files/ld/2006/KabupatenMamuju-2006-6.pdf · (1) Rapat penetapan calon yang berhak dipilih dilaksanakan

b. Sekretaris; c. Bendahara; dan d. Anggota-anggota.

(2) Susunan keanggotaan panitia sebagaimana dimaksud pada ayat (1) pasal ini ditentukan melalui musyawarah mufakat dari anggota panitia dengan mendapat persetujuan BPD.

(3) Jumlah keanggotaan panitia sekurang-kurangnya 5 (lima) orang dan sebanyak-banyaknya 9 (sembilan ) orang dengan ketentuan jumlahnya ganjil.

(4) Apabila diantara panitia pemilihan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) pasal ini ada yang mencalonkan diri untuk ikut pemilihan kepala desa, maka yang bersangkutan harus mengundurkan diri dari panitia pemilihan

(5) Penggantian anggota kepanitiaan yang lowong dapat dilakukan dengan tata cara sebagaimana dimaksud Pasal 3.

Pasal 5

(1) Tugas dan wewenang panitia sebagaimana dimaksud pada pasal 3 adalah: a. Mengajukan rencana biaya pemilihan. b. Menetapkan jadwal proses pencalonan dan pemilihan kepala Desa. c. Melaksanakan pendaftaran pemilihan untuk selanjutnya disahkan

oleh ketua panitia pemilihan. d. Menerima pendaftaran bakal calon. e. Melakukan penjaringan dan penyaringan bakal calon. f. Menerima dan melakukan penelitian berkas administrasi persyaratan

calon. g. Mengumumkan nama-nama calon yang berhak dipilih. h. Menetapkan tata tertib kampanye dan tata tertib pemilihan. i. Mengambil keputusan apabila timbul permasalahan. j. Melakukan undian nomor urut calon yang berhak dipilih. k. Menetapkan status pencabutan atau pembatalan calon yang berhak

dipilih berkenaan l. dengan pelanggaran tata tertib kampanye. m. Melaksanakan pemilihan calon kepala desa. n. Membuat berita acara pemilihan.

(2) Dalam menjalankan tugas dan wewenang sebagaimana dimaksud ayat (1) panitia pemilihan mempunyai tanggung jawab : a. Memperlakukan semua calon secara adil dan transparan. b. Menyampaikan informasi kepada masyarakat dan melaporkan hasil

tahapan pemilihan kepada BPD ; c. Melaksanakan semua tahapan pemilihan secara tepat waktu.

Bagian Kedua

Persyaratan Pemilihan

Pasal 6 Yang dapat memilih kepala desa adalah warga Negara Republik Indonesia yang memenuhi syarat sebagai berikut :

Page 6: LEMBARAN DAERAH KABUPATEN MAMUJU NOMOR 6 TAHUN …ditjenpp.kemenkumham.go.id/files/ld/2006/KabupatenMamuju-2006-6.pdf · (1) Rapat penetapan calon yang berhak dipilih dilaksanakan

a. Terdaftar sebagai penduduk Desa yang bersangkutan secara sah dan telah bertempat tinggal sekurang-kurangnya 6 (enam) bulan tidak terputus-putus pada saat pendaftaran pemilih;

b. Usia sudah mencapai 17 (tujuh belas) tahun pada saat pemilihan atau sudah pernah kawin;

c. Nyata-nyata tidak sedang terganggu jiwa ingatannya; d. Tidak sedang dicabut hak pilihnya berdasarkan keputusan pengadilan

yang telah memperoleh kekuatan hukum yang tetap;

Bagian Ketiga Tata Cara Pendaftaran Pemilih

Pasal 7

(1) Pendaftaran pemilih dilaksanakan oleh panitia pemilihan dengan cara sistimatis, teliti, sesuai syarat pemilihan sebagaimana dimaksud pasal 6

(2) Wajib pilih yang terdaftar sebagai penduduk desa yang bersangkutan secara sah.

Pasal 8

(1) Daftar pemilih yang digunakan adalah daftar pemilihan umum, presiden dan pilkada terakhir sebagai daftar pemilih sementara.

(2) Daftar pemilih sementara sebagaimana dimaksud ayat (1) dimutahirkan dan divalidasi ditambah dengan daftar pemilih tambahan untuk digunakan, dalam penyusunan daftar pemilih tetap.

(3) Pemutahiran sebagaimana dimaksud ayat (2) dilakukan karena : a. Memenuhi syarat usia pemilih, yang sampai dengan tanggal

pemungutan suara sudah berumur 17 (tujuh belas) tahun. b. Belum berumur 17 (tujuh belas) tahun tetapi sudah kawin. c. Pemilih telah meninggal dunia. d. Pindah domisili ke desa lain atau penduduk masuk sementara.

(4) Daftar pemilih sementara yang sudah dibuat oleh panitia pemilihan diumumkan secara luas ditempat-tempat umum untuk diketahui masyarakat dan untuk mendapat tanggapan jika terdapat kekeliruan

(5) Dalam jangka waktu 3 (tiga) hari sejak pengumuman daftar pemilih sementara sebagaimana dimaksud ayat (4) pasal ini, maka anggota masyarakat sebagai wajib pilih dapat mengajukan usul perbaikan mengenai penulisan nama, informasi biodata, identitas lainnya, dan penduduk yang tidak terdata untuk direvisi.

(6) Apabila usul perbaikan diterima, maka panitia pemilihan segera membuat daftar pemilih tetap untuk disahkan oleh ketua panitia.

(7) Daftar pemilih tetap yang dibuat oleh Panitia pemilih adalah daftar pemilih sementara ditambah daftar pemilih kabupaten.

Page 7: LEMBARAN DAERAH KABUPATEN MAMUJU NOMOR 6 TAHUN …ditjenpp.kemenkumham.go.id/files/ld/2006/KabupatenMamuju-2006-6.pdf · (1) Rapat penetapan calon yang berhak dipilih dilaksanakan

Bagian Keempat Persyaratan, Penjaringan dan Penyaringan Calon

Pasal 9

(1) Bagi penjabat kepala desa yang ingin mencalonkan diri menjadi kepala desa harus mengundurkan diri

(2) Calon kepala desa adalah penduduk desa warga Negara Republik Indonesia yang memenuhi persyaratan : a. Bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa. b. Setia kepada Pancasila sebagai dasar Negara, Undang-Undang Dasar

Negara Republik Indonesia Tahun 1945 dan kepada Negara kesatuan Republik Indonesia serta Pemerintah.

c. Berpendidikan paling rendah tamat sekolah lanjutan tingkat pertama dan atau sederajat yang dibuktikan dengan ijazah / STTB sah dari pejabat yang berwenang.

d. Berusia paling rendah 25 (dua puluh lima) tahun dan paling tinggi 60 Tahun.

e. Sehat jasmani dan rohani dibuktikan dengan surat keterangan dokter.

f. Bersedia dicalonkan menjadi kepala desa. g. Penduduk desa setempat. h. Tidak pernah dihukum karena melakukan tindak pidana kejahatan

dengan hukuman paling singkat 5 (lima) tahun. i. Tidak dicabut hak pilihnya sesuai dengan keputusan pengadilan yang

mempunyai kekuatan hukum tetap. j. Belum pernah menjabat sebagai kepala desa paling lama 10

(sepuluh) tahun atau dua kali masa jabatan. k. Dikenali dan mengenai kondisi ekonomi, sosial budaya, dan

Masyarakat setempat.

Pasal 10 (1) Penjaringan dibuka seluas-luasnya melalui pendaftaran bakal calon sejak

pengumuman sampai dengan penutupan pendaftaran. (2) Dalam hal bakal calon berdasarkan penelitian belum memenuhi syarat

atau ditotak oleh panitia, maka yang bersangkutan diberi kesempatan untuk memperbaiki atau melengkapi berkas persyaratan sebelum pendafataran ditutup.

(3) Apabila masa pendaftaran telah berakhir dan bakal calon yang mendaftarkan diri hanya 1 (satu) orang, maka panitia dapat memperpanjang pendaftaran selama 7 (tujuh) hari.

Pasal 11

(1) Setelah pendaftaran bakal calon ditutup dilakukan penyaringan dengan cara penelitian administrasi dan syarat-syarat bakal calon serta uji kelayakan.

(2) Apabila dalam tahap penjaringan terdapat lebih dari 5 (lima) orang bakal calon, maka panitia melaksanakan penyaringan untuk memperoleh 5 (lima) orang calon sebagaimana dimaksud ayat (1) pasal ini

Page 8: LEMBARAN DAERAH KABUPATEN MAMUJU NOMOR 6 TAHUN …ditjenpp.kemenkumham.go.id/files/ld/2006/KabupatenMamuju-2006-6.pdf · (1) Rapat penetapan calon yang berhak dipilih dilaksanakan

(3) Bakal calon dapat digugurkan oleh panitia pemilihan berdasarkan hasil uji kelayakan.

Bagian Kelima

Penetapan Calon

Pasal 12 (1) Rapat penetapan calon yang berhak dipilih dilaksanakan melalui rapat

panitia pemilihan. (2) Rapat sebagaimana dimaksud ayat (1) pasal ini dapat dilaksanakan

apabila jumlah anggota panitia yang hadir sekurang-kurangnya 2/3 dari jumlah keanggotaan,dan disertai berita acara penetapan calon kepala desa.

(3) Agar penetapan calon sebagaimana dimaksud ayat (2) pasal ini diketahui oleh pemilih, Panitia diwajibkan mengumumkan secara luas tentang nama calon yang ditetapkan selambat-lambatnya 2 (dua) hari setelah rapat penetapan.

Pasal 13

(1) Segera setelah pengumuman sebagaimana dimaksud pasal 12 ayat (3), dilakukan penentuan nomor urut masing-masing calon melalui undian secara terbuka.

(2) Pengundian nomor urut sebagaimana dimaksud ayat (1) dapat dihadiri oleh calon kepala desa dan tidak diperbolehkan melakukan penentuan nomor urut jika hanya berdasarkan kesepakatan calon.

(3) Dalam hal berlaku ketentuan pada pasal 10 ayat (3) tidak dilakukan pengundian nomor urut calon.

Pasal 14

(1) Setelah penentuan, nomor urut sebagaimana dimaksud pada pasal 13, seorang calon yang berhak dipilih dilarang mengundurkan diri.

(2) Apabila terdapat calon mengundurkan diri setelah penentuan nomor urut sebagaimana pasal 13 ayat (1) secara administratif dianggap tidak mengundurkan diri tetapi dinyatakan gugur sebagai peserta pemilihan dan tidak merubah nomor unit calon yang telah ditetapkan.

(3) Apabila salah seorang atau lebih calon mengundurkan diri sebagaimana dimaksud ayat (2) maka dinyatakan gugur dengan sendirinya dan pemilihan tetap dilanjutkan.

(4) Dalam hal calon mengundurkan diri dan atau berhalangan tetap sebagaimana dimaksud ayat (2) dan (3) pasal ini mendapat dukungan suara terbanyak, maka suara calon dianggap batal

Page 9: LEMBARAN DAERAH KABUPATEN MAMUJU NOMOR 6 TAHUN …ditjenpp.kemenkumham.go.id/files/ld/2006/KabupatenMamuju-2006-6.pdf · (1) Rapat penetapan calon yang berhak dipilih dilaksanakan

BAB III PELAKSANAAN PEMILIHAN

Bagian pertama Azas Pemilihan

Pasal 15

Azas Pemilihan, kepala desa bersifat langsung, umum, bebas, rahasia, jujur dan adil.

Bagian Kedua Kampanye

Pasal 16

(1) Kampanye dilaksanakan sebagai bagian dari penyelenggaraan pemilihan. (2) Para calon yang berhak dipilih dapat melakukan kampanye dalam wilayah

desa setempat (3) Dalam pelaksanaan kampanye sebagaimana dimaksud ayat (2) penduduk

desa mempunyai kebebasan menghadiri kampanye. (4) Jadwal pelaksanaan kampanye para calon ditentukan oleh panitia dengan

memperhatikan urutan berdasarkan abjad nama calon dan masa kampanye semua calon paling lama 5 (lima) hari dan selesai paling lambat 2 (dua) hari sebelum pemungutan suara.

(5) Kampanye dapat dilaksanakan melalui : a. Pertemuan terbatas; b. Tatap muka dan dialog; c. Penyebaran bahan kampanye kepada umum; d. Pemasangan alat peraga ditempat umum; e. Penyebaran melalui media massa ; f. Kegiatan lain yang tidak melanggar peraturan perundang-undangan.

(6) Dalam melaksanakan kampanye dilarang : a. Mempersoalkan dasar negara Pancasila Undang-Undang dasar Tahun

1945 ; b. Menghina seseorang agama, suku, ras, golongan calon c. Menghasut dan mengadu domba antar perseorangan maupun antar

kelompok masyarakat ; d. Menganggu ketertiban umum; e. Mengancam untuk melakukan kekerasan atau menganjurkan

penggunaan kekerasan kepada seseorang, kelompok anggota masyarakat, dan atau peserta pemilu yang lain ;

f. Merusak dan atau menghilangkan alat peraga kampanye peserta calon lain ;

g. Menggunakan fasilitas pemerintah, tempat ibadah, dan tempat pendidikan.

(7) Panitia pemilihan memberi tindakan terhadap calon yang melakukan pelanggaran sebagaimana ketentuan pasal 5 ayat (6), berupa peringatan atau pencabutan Status yang bersangkutan sebagai calon kepala desa.

Page 10: LEMBARAN DAERAH KABUPATEN MAMUJU NOMOR 6 TAHUN …ditjenpp.kemenkumham.go.id/files/ld/2006/KabupatenMamuju-2006-6.pdf · (1) Rapat penetapan calon yang berhak dipilih dilaksanakan

a. Pencabutan status calon kepala desa, apabila melanggar ketentuan larangan sebagaimana diatur dalam pasal 16 ayat (6) huruf a,b, dan c

b. Pemberian peringatan apabila calon kepala desa melanggar ketentuan pasal 16 ayat (6) huruf d, e, f dan g

Pasal 17

Apabila calon Kepala Desa berstatus sebagai pejabat Kepala Desa atau Pegawai Negeri Sipil, dalam melaksanakan kampanye tidak boleh mempergunakan fasifilas yang terkait dengan jabatannya dan harus menjalankan cuti.

Pasal 18

Apabila terjadi pemilihan ulang yang disebabkan karena jumlah wajib pilih dinyatakan tidak quorum, sehingga terjadi pemilihan putaran kedua, maka tidak ada kampanye

Bagian Ketiga Pemungutan suara

Pasal 19

(1) Rapat Pemungutan suara dilaksanakan oleh panitia pemilihan di ibukota desa dan ditempat lain bila dianggap perlu.

(2) Untuk menghindari tidak quorumnya pelaksanaan pemunguntan suara calon kepala desa dengan melihat kondisi wilayah desa sehingga tidak dapat mengumpulkan pemilih pada Desa tersebut, maka panitia pemilihan dapat membuka TPS pada tempat-tempat lain didesa yang bersangkutan.

(3) Pemungutan suara sebagaimana dimaksud ayat (1), dipimpin oleh ketua panitia atau anggota yang ditujuk dengan disaksikan oleh para saksi serta dihadiri oleh tim monitoring dari unsur pemerintah.

(4) Apabila ada calon berhalangan dan tidak bisa menghadiri pelaksanaan pemilihan, maka yang bersangkutan dapat diwakilkan atau diganti dengan foto.

(5) Pemungutan suara dimulai pada jam 8 dan berakhir pukul 14.00 Wita (6) Apabila pada pembukaan rapat pemilihan sebagaimana dimaksud ayat

(1) jumlah pemilih belum mencapai quorum hingga pemungutan suara berakhir waktunya, pimpinan rapat menambah waktu rapat pating lama 3 (tiga) jam dengan ketentuan quorum tetap 2/3 (dua per tiga ) dari jumlah pemilih.

(7) Apabila sampai batas penambahan waktu sebagaimana dimaksud ayat (5) quorum belum juga tercapai, rapat pemungutan suara ditutup oleh pimpinan rapat dan dilakukan pemungutan suara ulangan dalam waktu 10 (sepuluh) hari, dengan ½ (setengah ) jumlah pemilih.

(8) Apabila pemungutan suara ulangan sebagaimana dimaksud ayat (6) diumumkan dalam forum rapat oleh pimpinan rapat dan dituangkan dalam berita acara penundaan pemilihan.

Page 11: LEMBARAN DAERAH KABUPATEN MAMUJU NOMOR 6 TAHUN …ditjenpp.kemenkumham.go.id/files/ld/2006/KabupatenMamuju-2006-6.pdf · (1) Rapat penetapan calon yang berhak dipilih dilaksanakan

Pasal 20 (1) Calon kepala desa dan panitia pemilihan tetap mempunyai hak untuk

menggunakan hak pilihnya (2) Setiap calon kepala desa wajib:

a. Mentaati segala ketentuan yang telah ditetapkan oleh panitia; b. Hadir pada saat pemilihan, kecuali jika berhalangan, maka yang

bersangkutan dapat mewakilkan ; c. Membantu kelancaran pelaksanaan pemilihan; d. Berlapang dada menerima hasil pemungutan suara dan tidak boleh

melakukan tindakan yang merugikan masyarakat dan pemerintah serta pembangunan.

Pasal 21

(1) Pemberian suara dilakukan dengan mencoblos surat suara yang berisi nomor, dan foto calon.

(2) Bentuk dan model surat suara sebagaimana dimaksud ayat (1) ditetapkan oleh panita.

(3) Jumlah surat suara yang dicetak, sama dengan jumlah pemilih yang disahkan oleh panitia dan ditambah paling banyak 5% (lima persen) dari jumlah pemilih tersebut.

(4) Tambahkan surat suara sebagaimana dimaksud pasal ayat (3) digunakan sebagai cadangan di TPS untuk mengganti surat suara pemilih yang keliru joblos cacat atau rusak, yang dituangkan didalam Berita Acara penambahan surat suara.

(5) Pemilih yang hadir diberikan selembar surat suara oleh panitia melalui pemanggilan berdasarkan urutan daftar hadir setelah menyerahkan surat panggilan.

(6) Setelah menerima surat suara, pemilih terlebih dahulu memeriksa atau meneliti dan apabila surat suara yang dimaksud dalam keadaan cacat atau rusak, pemilih berhak meminta surat suara yang baru setelah menyerahkan kembaili surat suara yang cacat atau rusak tersebut.

(7) Apabila seseorang pemilih berhalangan hadir karena sesuatu alasan, tidak dapat diwakilkan dengan cara apapun.

Pasal 22

(1) Pencoblosan surat suara dillakukan dalam bilik suara dengan menggunakan alat yang telah disediakan oleb panitia.

(2) Seorang pemilih hanya memberikan suaranya kepada 1 (satu) orang calon.

(3) Surat suara yang sudah dijoblos dalam keadaan terlipat dimasukkan dalam kotak suara yang telah disediakan.

(4) Pemilih yang keliru mencoblos surat suara, dapat memiinta surat suara baru satu kali setelah menyerahkan surat suara yang keliru dicoblos kepada Panitia.

(5) Untuk menghindari terjadinya pemilih yang mewakilkan, maka setiap pemilih diwajibkan memperlihatkan Kartu Tanda Penduduk (KTP) atau Tanda bukti lainnya yang sah disamping surat panggilan pernungutan suara.

Page 12: LEMBARAN DAERAH KABUPATEN MAMUJU NOMOR 6 TAHUN …ditjenpp.kemenkumham.go.id/files/ld/2006/KabupatenMamuju-2006-6.pdf · (1) Rapat penetapan calon yang berhak dipilih dilaksanakan

(6) Pemilih yang sudah menggunakan hak piiihnya diberikan tanda khusus oleh panitia.

Pasal 23

Suara dinyatakan sah apabila : a. Surat suara ditanda tangani oleh ketua panitia dan dibubuhi cap panitia; b. Tanda joblos hanya terdapat pada 1 (satu) kotak segi empat yang

memuat nomor, nama, dan foto calon; c. Tanda joblos terdapat pada salah satu garis kotak segi empat yang

memuat nomor, nama dan foto calon; d. Tanda joblos lebih dan satu tetapi masih dalam satu atau garis kotak

yang sama memuat nomor, nama dan foto calon.

Bagian Keempat Pehitungan suara

Pasal 24

(1) Perhitungan suara di TPS dilakukan oleh Panitia setelah pemungutan suara berakhir.

(2) Saksi yang ditunjuk oleh calon Kepala Desa harus diberi surat mandat dan diperlihatkan, kepada panitia.

(3) Apabila saksi yang diajukan oleh masing-masing calon tidak bersedia melaksanakan tugasnya maka perhitungan suara tetap berjalan dan dinyatakan sah.

(4) Perhitungan suara sebagaimana dimaksud ayat (1) pasal ini dilakukan dengan cara yang memungkinkan calon, saksi, panitia, warga masyarakat, tim monitoring yang hadir dapat menyaksikan secara jelas proses perhitungan suara.

(5) Para calon, saksi, dan atau warga masyarakat dapat mengajukan keberatan terhadap jalannya perhitungan suara oleh panitia apabila ternyata terdapat hal-hal yang tidak sesuai tata cara perhitungan suara berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

(6) Dalam hal keberatan yang diajukan oleh saksi atau warga masyarakat sebagaimana dimaksud ayat (5) dapat diterima, panitia seketika itu mengadakan pembetulan.

Pasal 25

(1) Setiap lembar surat suara diteliti satu demi satu untuk mengetahui hasil suara yang diberikan kepada calon dan panitia menyebutkan nomor yang dicoblos oleh pemilih serta mencatatnya dipapan tulis, diberita acara sehingga dapat diketahui dengan jelas oleh semua saksi yang hadir.

(2) Surat suara dianggap tidak sah apabila : a. Menggunakan surat suara yang tidak sesuai ketetapan panitia. b. Tidak ditanda tangani oleh ketua panitia dan dicap panitia. c. Terdapat tanda-tanda lain atau menjoblos dengan alat selain yang

ditetapkan oleh panitia. d. Mencoblos surat suara lebih dari 1 (satu) calon.

Page 13: LEMBARAN DAERAH KABUPATEN MAMUJU NOMOR 6 TAHUN …ditjenpp.kemenkumham.go.id/files/ld/2006/KabupatenMamuju-2006-6.pdf · (1) Rapat penetapan calon yang berhak dipilih dilaksanakan

(3) Dalam hal surat suara tidak sah, panitia segera menyebutkan alasan-alasan yang menyebabkan surat suara tidak sah pada saat itu juga.

(4) Apabila terjadi perbedaan pendapat mengenal sah atau tidaknya surat suara antara panitia dengan calon atau saksi, maka ketua panitia berkewajiban untuk menentukan secara tegas dan bersifat mengikat dan tegas.

Pasal 26

(1) Calon yang memperoleh suara terbanyak dari jumlah pemilih yang menggunakan hak pilihnya dinyatakan sebagai calon terpilih.

(2) Apabila lebih dari 1 (satu) orang calon mendapat jumlah dukungan suara terbanyak sebagaimana dimaksud ayat (1) dengan jumlah suara yang sama, maka diadakan pemilihan ulang hanya untuk calon yang jumlah perolehan suaranya sama.

(3) Dalam hal pemilihan ulang sebagaimana dimaksud ayat (2) hasilnya tetap sama, maka BPD mengajukan usul penjabat kepala desa kepada Bupati melalui camat.

(4) Dalam pemilihan ulang bagi calon yang perolehan suaranya sama sebagaimana dimaksud ayat (3) hasinya tetap sama, maka untuk menetapkan calon yang dinyatakan terpilih dan diangkat sebagai kepala desa menjadi kewenangan BPD.

Pasal 27

Dalani hal pemilihan calon tunggal sebagaimana ketentuan dalam pasal 10 ayat (3), calon tersebut baru dinyatakan terpilih apablia mendapat dukungan suara sekurang-kurangnya ½ (setengah) ditambah 1 (satu) dari jumlah pemilih yang menggunakan hak pilihya.

Pasal 28

(1) Dalam hal calon yang mengundurkan diri atau berhalangan tetap pada saat sesudah ditetapkan nomor urut calon sebagaimana dimaksud dalam pasal 14 ayat (2) dan ayat (3) mendapat suara terbanyak, maka untuk menentukan calon terpilih adalah apabila mendapat dukungan suara minimal sama dengan bilangan hasil pembagi antara jumlah surat suara sah dengan jumlah calon.

(2) Apabila calon yang mendapat dukungan suara terbanyak kedua tidak memperoleh dukungan suara sebagaimana dimaksud pada ayat (1) maka diadakan pemilihan ulang.

(3) Apabila setelah pemilihan ulang, sebagaimana dimaksud ayat (1) hasilnya tetap sama, maka panitia menetapkan calon yang mendapat dukungan suara terbanyak kedua sebagai calon terpilih.

Pasal 29

Perhitungan ulang surat suara di TPS dapat dilakukan apabila menurut pengamatan calon atau saksi melihat terdapat penyimpangan: a. Proses perhitungan suara tidak disaksikan secara jelas oleh calon dan

saksi

Page 14: LEMBARAN DAERAH KABUPATEN MAMUJU NOMOR 6 TAHUN …ditjenpp.kemenkumham.go.id/files/ld/2006/KabupatenMamuju-2006-6.pdf · (1) Rapat penetapan calon yang berhak dipilih dilaksanakan

b. Terjadi ketidak konsistenan dalam menentukan surat suara yang sah dan surat suara yang tidak sah.

c. Terjadi kesalahan pada pencatatan data perolehan suara antar calon. d. Perhitungan suara tidak dilakukan menurut tata cara yang ditetapkan

dalam peraturan perundang-undangan.

Bagian Kelima Penetapan Calon Terpilih

Pasal 30

(1) Setelah perhitungan suara selesai, calon yang memperoleh dukungan suara terbanyak ditetapkan sebagai calon kepala desa terpilih.

(2) Untuk menetapkan keputusan, panitia membuat menandatangani dan membacakan Berita Acara pemilihan didepan para calon dan saksi.

(3) Setelah ketua Panitia pemilihan menandatangani berita acara sebagaiman dimaksud ayat (2) segera mengumumkan hasil pemilihan serta menyatakan sahnya pemilihan calon terpilih.

(4) Paling lambat 2 (dua ) hari setelah pemilihan, ketua panitia mengajukan calon terpilih kepada BPD dengan dilengkapi laporan dan berita acara sebagaimana maksud ayat (2) untuk ditetapkan dalam keputusan.

BAB IV

PENGESAHAN, PENGANGKATAN, PELANTIKAN DAN MASA JABATAN KEPALA DESA

Pasal 31

(1) Calon kepala desa terpilih disampaikan oleh BPD kepada Bupati melalui Camat untuk disahkan menjadi Kepala Desa terpiiih.

(2) Keputusan Bupati tentang pengesahan pengangkatan Kepala Desa terpilih sebagaimana dimaksud ayat (1) ditetapkan paling lambat 15 (lima belas) hari terhitung sejak tanggal diterimanya penyampaian hasil pemilihan dari BPD.

Pasal 32

(1) Kepala desa terpilih dilantik oleh Bupati atau pejabat lain yang ditunjuk oleh Bupati selambat-lambatnya 15 (lima belas) hari terhitung sejak tanggal penerbitan Keputusan Bupati.

(2) Pelantikan kepala desa dapat dilaksanakan didesa bersangkutan dihadapan masyarakat dan atau ditempat lain yang dipandang layak untuk itu.

(3) Sebelum memangku jabatan, kepala desa mengucapkan sumpah / janji (4) Susunan kata-kata sumpah / janji kepala desa dimaksud adalah sebagai

berikut : " Demi Allah (Tuhan) saya bersumpah / berjanji bahwa saya akan memenuhi kewajiban saya selaku kepala desa dengan sebaik-baiknya, sejujur-jujurnya, dan seadil-adilnya ; bahwa saya akan selalu taat, dalam mengamalkan dan mempertahankan Pancasila sebagai dasar Negara dan Undang-Undang dasar Tahun 1945 serta melaksanakan

Page 15: LEMBARAN DAERAH KABUPATEN MAMUJU NOMOR 6 TAHUN …ditjenpp.kemenkumham.go.id/files/ld/2006/KabupatenMamuju-2006-6.pdf · (1) Rapat penetapan calon yang berhak dipilih dilaksanakan

segala peraturan perundang-undangan dengan selurus-lurusnya yang berlaku bagi desa, daerah dan Negara Kesatuan Republik Indonesia."

Pasal 33

(1) Apabila pelaksanaan pelantikan kepala desa jatuh pada hari libur, maka pelantikan dilaksanakan pada hari kerja berikutnya atau sehari sebelum hari libur.

(2) Pelantikan kepala desa yang tidak dapat dilaksanakan tepat waktu karena alasan-alasan yang dapat dipertanggung jawabkan, dapat ditunda paling lama 30 (tiga puluh) hari terhitung sejak tanggal diterbitkannya Keputusan Bupati dengan ketentuan bahwa kepala desa atau penjabat kepala desa tetap melaksanakan tugasnya selama masa penundaan tersebut.

Pasal 34

Masa jabatan Kepala Desa adalah 6 (enam ) tahun terhitung sejak tanggal pelantikan dan dapat dipilih kembali hanya untuk satu kali masa jabatan berikutnya.

BAB V

PEMBERHENTIAN KEPALA DESA DAN PENGANGKATAN PENJABAT KEPALA DESA

Bagian Pertama

Pemberhentian Kepala Desa

Pasal 35 (1) Kepala Desa berhenti karena :

a. Meninggal dunia b. Permintaan sendiri c. Diberhentikan

(2) Kepala Desa diberhentikan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf c karena : a. Berakhir masa jabatannya dan telah dilantik pejabat baru atau

penjabat kepala desa; b. Tidak dapat melaksanakan tugas secara berkelanjutan atau

berhalangan tetap secara berturut-turut selama 6 (enam) bulan; c. Tidak lagi memenuhi syarat sebagai Kepala Desa sebagaimana

ditentukan dalam pasal 9; d. Dinyatakan melanggar sumpah/janji jabatan; e. Tidak melaksanakan kewajiban Kepala Desa; dan/atau f. Melanggar larangan bagi Kepala Desa.

(3) Pemberhentian Kepala Desa sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a, huruf b, dan ayat (2) huruf a dan huruf b diusulkan oleh pimpinan BPD berdasarkan keputusan musyawarah. Kepada Bupati melalui Camat.

(4) Sebelum usul pemberhentian Kepala Desa sebagaimana dimaksud ayat (2) huruf b yang dikarenakan sakit atau mengalami kecelakaan dalam Menjalankan tugasnya, terlebih dahulu BPD mengajukan permohonan

Page 16: LEMBARAN DAERAH KABUPATEN MAMUJU NOMOR 6 TAHUN …ditjenpp.kemenkumham.go.id/files/ld/2006/KabupatenMamuju-2006-6.pdf · (1) Rapat penetapan calon yang berhak dipilih dilaksanakan

pengujian kesehatan yang bersangkutan kepada Majelis Pengujian Kesehatan.

(5) Usul pemberhentian Kepala Desa sebagaimana dimaksud pada ayat (2) huruf d, huruf e dan huruf f disampaikan oleh BPD kepada Bupati melalui camat berdasarkan keputusan musyawarah BPD yang dihadiri oleh 2/3 (dua pertiga) dari jumlah anggota BPD.

(6) Apabila alasan-alasan yang diajukan dalam usulan pemberhentian sebagaimana dimaksud pada ayat (5) tidak dapat diterima oleh Bupati, maka usulan tersebut dikembalikan kepada BPD untuk dikaji dan dievaluasi kembali.

(7) Pengesahan pemberhentian Kepala Desa sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (5) ditetapkan dengan Keputusan Bupati paling lama 30 (tiga puluh) hari sejak usul diterima.

(8) Setelah dilakukan pemberhentian Kepala Desa sebagaimana dimaksud pada ayat (3) dan ayat (5) Bupati mengangkat Penjabat Kepala Desa.

Pasal 36

(1) Kepala desa yang berasal dari Pegawai Negeri Sipil yang belum berakhir masa jabatannya, tidak dapat diberhentikan dengan alasan karena yang bersangkutan memasuki usia pensiun sebagai pegawai negeri.

(2) Kepala Desa yang berasal dari Pegawai Negeri yang belum berakhir masa jabatannya tidak dapat diangkat dalam jabatan struktural atau fungsional kecuali yang bersangkutan bersedia mundur dari jabatan Kepala Desa.

Bagian Kedua

Pemberhentian sementara

Pasal 37 (1) Kepala desa diberhentikan sementara dari jabatannya oleh Bupati tanpa

melalui, usulan BPD apabila dinyatakan melakukan tindak pidana yang diancam dengan pidana penjara paling singkat 5 (lima) tahun berdasarkan putusan pengadilan yang belum memperoleh, kekuatan hukum tetap .

(2) Apabila kepala desa terbukti melakukan tindak pidana sebagimana dimaksud ayat (1) berdasarkan putusan pengadilan yang telah memperoleh kekuatan hukum tetap, diberhentikan dari jabatannya oleh Bupati tanpa melalui usulan BPD.

Pasal 38

Kepala desa diberhentikan sementara oleh Bupati tanpa melalui usulan BPD karena, berstatus sebagai tersangka melakukan tindak pidana korupsi, tindak pidana terorisme, makar dan atau tindak pidana terhadap keamanan Negara.

Pasal 39

(1) Kepala desa diberhentikan sementara atas usul BPD apabila yang bersangkutan diancam dengan pidana penjara paling singkat 1 (satu) tahun dan paling lama dibawah 5 (lima) tahun berdasarkan putusan pengadilan yang belum memperoleh kekuatan hukum tetap

Page 17: LEMBARAN DAERAH KABUPATEN MAMUJU NOMOR 6 TAHUN …ditjenpp.kemenkumham.go.id/files/ld/2006/KabupatenMamuju-2006-6.pdf · (1) Rapat penetapan calon yang berhak dipilih dilaksanakan

(2) Apabila kepala desa terbukti melakukan tindak pidana sebagaimana dimaksud ayat (1) berdasarkan putusan pengadilan yang telah memperoleh kekuatan hukum tetap diberhentikan dari jabatannya oleh Bupati atas usul BPD.

Pasal 40

(1) Kepala desa yang diberhentikan sementara sebagaimana dimaksud dalam pasal 37 ayat (1) pasal 38 dan pasal 39 ayat (1) setelah melalui proses peradilan ternyata terbukti tidak bersalah berdasarkan putusan pengadilan yang telah memperoleh kekuatan hukum tetap, Bupati harus merehabilitasi dan / atau mengaktifkan kembali kepala desa yang bersangkutan sampai dengan akhir masa jabatannya, paling lama 30 (tiga puluh) hari sejak ditetapkannya putusan pengadilan.

(2) Apabila kepala desa yang diberhentikan sementara sebagaimana dimaksud pada ayat (1) telah berakhir masa jabatannya Bupati hanya merehabilitasi kepala desa yang bersangkutan.

Pasal 41 (1) Apabila kepala desa yang diberhentikan sementara sebagaimana

dimaksud dalam pasal 37 ayat (1), Pasal 38, dan pasal 39 (1) sekretaris desa melaksankan tugas dan kewajiban kepala desa sampai dengan adanya putusan pengadilan yang telah memperoleh kekuatan hukum tetap.

(2) Apabila kepala desa diberhentikan sebagaimana dimaksud dalam pasal 37 ayat (2), pasal 38 dan pasal 39 ayat (2) Bupati mengangkat penjabat kepala desa dengan tugas pokok menyelenggarakan pemilihan Kepala desa paling lama 6 (enam) bulan terhitung sejak putusan pengadilan yang telah memperoleh kekuatan hukum tetap.

Bagian Ketiga

Pengangkatan penjabat kepala desa

Pasal 42 (1) Penjabat kepala desa diangkat dengan keputusan Bupati atas usul Camat

dengan memperhatikan aspirasi yang berkembang di masyarakat. (2) Penjabat sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dapat diangkat dari

Perangkat Desa yang bersangkutan, Staf Kecamatan, Tokoh Masyarakat, yang dianggap cakap dan mampu.

(3) Masa jabatan penjabat kepala desa sebagaimana dimaksud ayat (1) terhitung mulai tanggal pelantikan sampai dengan dilantiknya kepala desa baru hasil pemilihan dan atau paling lama 1 (satu) tahun.

(4) Penjabat kepala desa diambil sumpah / janji dan dilantik oleh camat atas nama Bupati.

(5) Susunan kata-kata sumpah / janji penjabat kepala desa sebagai berikut : “ Demi Allah (Tuhan) saya bersumpah / berjanji bahwa saya akan memenuhi kewajiban saya selaku penjabat kepala desa dengan sebaik-baiknya, sejujur-jujurnya, dan seadil-adilnya ; bahwa saya akan selalu taat dalam mengamalkan dan mempertahankan Pancasila sebagai dasar Negara dan Undang-Undang dasar Tahun 1945 serta

Page 18: LEMBARAN DAERAH KABUPATEN MAMUJU NOMOR 6 TAHUN …ditjenpp.kemenkumham.go.id/files/ld/2006/KabupatenMamuju-2006-6.pdf · (1) Rapat penetapan calon yang berhak dipilih dilaksanakan

melaksanakan segala peraturan perundang-undangan dengan selurus-lurusnya yang berlaku bagi desa, daerah dan Negara Kesatuan Republik Indonesia."

Pasal 43

Hak, wewenang, tugas, kewajiban dan larangan penjabat kepala desa adalah sama dengan hak, wewenang, tugas, kewajiban dan larangan kepala desa sebagaimana dimaksud dalam peraturan daerah ini.

Bagian Keempat Pembinaan dan Pengawasan

Pasal 44

(1) Terhadap Kepala Desa yang dilantik, Bupati atau pejabat tehnis lainnya memberikan pembekalan mengenai tugas, wewenang, kewajiban, dan larangan serta aspek-aspek lainnya yang menyangkut penyelenggaraan pemerintahan desa.

(2) Pembekalan sebagaimana dimaksud ayat (1), harus dilakukan secara terprogram dan terpadu serta diarahkan untuk dapat meningkatkan kualitas kepala desa dalam menyelenggarakan pemerintahan desa sesuai dengan tuntutan dan perkembangan jaman.

BAB VI

TINDAKAN PENYIDIKAN TERHADAP KEPALA DESA

Pasal 45 (1) Tindakan penyidikan terhadap kepala desa, dilaksanakan setelah ada

persetujuan tertulis dari Bupati. (2) Hal-hal yang dikecualikan dari ketentuan sebagaimana dimaksud pada

ayat (1) adalah : a. Tertangkap tangan melakukan tindak pidana kejahatan. b. Diduga telah melakukan tindak pidana kejahatan yang diancam

dengan hukuman mati. (3) Tindakan penyidikan sebagaimana dimaksud pada ayat (2), diberitahukan

secara tertulis kepada Bupati oleh penyidik paling lama 3 (tiga) hari saat dimulainya penyidikan

BAB VII

PEMBATALAN PEMILIHAN DAN SANKSI

Pasal 46 (1) Pembatalan pemilihan dalam hal tertentu dapat dilakukan oleh Bupati

berdasarkan masukan dari BPD dan Panitia Pemilihan. (2) Anggota Panitia sebagaimana dimaksud pada pasal 3, atau siapapun

yang terbukti melakukan pelanggaran terhadap ketentuan yang berlaku bagi pemilihan kepala desa pribadi atau golongan, dikenakan sanksi dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

Page 19: LEMBARAN DAERAH KABUPATEN MAMUJU NOMOR 6 TAHUN …ditjenpp.kemenkumham.go.id/files/ld/2006/KabupatenMamuju-2006-6.pdf · (1) Rapat penetapan calon yang berhak dipilih dilaksanakan

BAB VIII BIAYA PEMILIHAN KEPALA DESA

Pasal 47

(1) Biaya pemilihan kepala desa ditanggung oleh pemerintah desa bersama warga desa setempat dan atau bantuan pemerintah kabupaten.

(2) Biaya, pemilihan kepala desa yang berasal dari pemerintah desa sebagaimana dimaksud pada ayat (1), ditetapkan dalam anggaran pendapatan dan belanja desa.

(3) Biaya, pemilihan kepala desa tidak dibenarkan dibebankan kepada calon kepala desa.

(4) Biaya pemilihan kepala desa dipergunakan dengan sehemat-hematnya sejak persiapan pemilihan sampai dengan pelantikan.

BAB IX

KETENTUAN LAIN-LAIN

Pasal 48 (1) Apabila penyelenggaraan pemilihan tidak dapat dilaksanakan tepat

waktu, Bupati atas usul BPD melalui Camat dapat memperpanjang waktu pemiiihan paling lama 3 (tiga) bulan.

(2) Apabila perpanjangan waktu sebagaimana dimaksud ayat (1), ternyata belum cukup, maka Bupati atas usul Camat menetapkan penjabat kepala desa

Pasal 49

Penyelenggaraan pemilihan kepala desa dapat dilakukan bersamaan dengan pelaksanaan pemilihan Kepala Daerah sepanjang mendapat persetujuan dari penyelenggara pemilihan Kepala Daerah dan tidak mengganggu pelaksanaan pemillhan tersebut.

BAB X KETENTUAN PERALIHAN

Pasal 50

(1) Kepala Desa yang terpilih sebelum berlakunya Peraturan daerah ini, masih tetap melaksanakan tugasnya sampai habis masa Jabatannya.

(2) Hal-hal yang belum diatur dalam Peraturan Daerah ini sepanjang mengenai aturan pelaksanaannya akan diatur dengan peraturan Bupati.

BAB XI

KETENTUAN PENUTUP

Pasal 51 Pada saat Peraturan Daerah ini mulai berlaku, Peraturan Daerah Kabupaten Mamuju Nomor 13 Tahun 2001 tentang Tata Cara Pencalonan, Pemilihan, pelantikan dan Pemberhentian Kepala Desa (Lembaran Daerah Kabupaten Mamuju Tahun 2001 Nomor 15 ) dicabut dan dinyatakan tidak berlaku lagi.

Page 20: LEMBARAN DAERAH KABUPATEN MAMUJU NOMOR 6 TAHUN …ditjenpp.kemenkumham.go.id/files/ld/2006/KabupatenMamuju-2006-6.pdf · (1) Rapat penetapan calon yang berhak dipilih dilaksanakan

Pasal 52 Peraturan Daerah ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan. Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan pengundangan Peraturan Daerah ini dengan penempatannya dalam Lembaran Daerah Kabupaten Mamuju

Ditetapkan di Mamuju Pada Tanggal 20 Oktober 2006 BUPATI MAMUJU

Cap / Ttd H. SUHARDI DUKA

Diundangkan di Mamuju Pada Tanggal 20 Oktober 2006 SEKRETARIS DAERAH KABUPATEN,

Cap / Ttd Drs. H. HABSI WAHID, MM LEMBARAN DAERAH KABUPATEN MAMUJU TAHUN 2006 NOMOR 6

Page 21: LEMBARAN DAERAH KABUPATEN MAMUJU NOMOR 6 TAHUN …ditjenpp.kemenkumham.go.id/files/ld/2006/KabupatenMamuju-2006-6.pdf · (1) Rapat penetapan calon yang berhak dipilih dilaksanakan

PENJELASAN

ATAS

PERATURAN DAERAH KABUPATEN MAMUJU NOMOR 6 TAHUN 2006

TENTANG

PEMILIHAN, PENGANGKATAN DAN PEMBERHENTIAN KEPALA DESA

I. PENJELASAN UMUM

Dengan ditetapkannya Peraturan Pemerintah Nomor 72 Tahun 2005 tentang Desa, sebagaimana pelaksanaan dari Undang-undang Nomor 32 Tahun 2004 sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2005 tentang perubahan atas Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004, tentang Pemerintahan Daerah, yang telah ditetapkan dengan Undang-Undang Nomor 8 Tahun 2005, maka sesuai dengan Pasal 53, bahwa Daerah diberikan kewenangan untuk mengatur dan mengurus kepentingan masyarakat setempat menurut prakarsa sendiri, berdasarkan aspirasi masyarakat termasuk regulasi tentang Pemilihan, Pengangkatan dan Pemberhentian Kepala Desa.

Kepala Desa sebagai penyelenggara pemerintahan terdepan yang berhubungan langsung dengan masyarakat mempunyai peran yang sangat startegis dalam rangka pengembangan kehidupan demokrasi. Keadilan, pemberdayaan dan kesejahteraan masyarakat, memelihara hubungan yang serasi antara pemerintah, daerah dan antar desa untuk memjaga keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia sejalan dengan pengembangan demokrasi didesa , Kepala Desa dipilih langsung oleh rakyat yang dilaksanakan secara demokrasi berdasarkan asal langsung, bebas, rahasia, jujur dan adil melalui pemungutan suara.

Dalam peraturan daerah ini diatur mengenal proses pemilihan Kepaala desa yang dilaksanakan melalui beberapa tahapan mulai dari persiapan, pelaksanaan, pengesahan dan pelantikan hingga pemberhentian kepala desa. Sebelum dilaksanakan pemilihan BPD membentuk panitia pemilihan untuk melaksanakan kegiatan pendaftaran pemilih dan bakal calon, penjaringan dan penyaringan calon sesuai dengan syarat-syarat yang ditentukan dan menetapkan calon yang berhak dipilih. Pelaksanaan pemilihan dimulai dengan kampanye, pemungutan suara, perhitungan suara dan penetapan calon terpilih untuk selanjutnya mendapat pengesahan. Pengangkatan dan pelantikan serta menetapkan masa jabatan kepala Desa.

Page 22: LEMBARAN DAERAH KABUPATEN MAMUJU NOMOR 6 TAHUN …ditjenpp.kemenkumham.go.id/files/ld/2006/KabupatenMamuju-2006-6.pdf · (1) Rapat penetapan calon yang berhak dipilih dilaksanakan

Oleh karena pemilihan, pengesahan, pengangkatan dan pelantikan serta pemberhentian kepala Desa adalah merupakan satu kesatuan proses sehingga diatur sekaligus dalam Peraturan daerah ini, sedangkan tugas, wewenang, kewajiban dan larangan Kepala Desa serta tindakan penyidikan berhubungan dengan mekanisme pemberhentian Kepala Resa.

Peraturan Daerah ini adalah merupakan landasan hukum yang kuat dalam memilih Kepala Desa untuk memimpin penyelenggaraan pemerintahan desa dalam rangka mengatur dan mengurus kepentingan masyarakatnya berdasarkan aspirasi yang ditampung dan disalurkan melalui wadah Badan Permusayawaratan Desa (BPD).

II. PENJELASAN PASAL DEMI PASAL.

Pasal I : Cukup jelas Pasal 2 : Cukup jelas Pasal 3 ayat (1) : Yang dimaksud Keputusan adalah keputusan BPD

tentang susunan keanggotaan Panitia Perimilihan Kepala Desa.

Pasal 4 ayat (3) : Keanggotaan panitia adalah sekurang-kurangnya 5 (lima) dan setinggi-tingginya 9 (Sembilan) merupakan panitia inti dalam melakukan musyawarah dan mengambil keputusan. Sedangkan dalam rangka kelancaran pelaksanaan pemilihan panitia dapat menunjuk pembantu panitia.

Pasal 5 : Cukup jelas Pasal 6 : Cukup jelas Pasal 7 Ayat (1) : Cukup jelas Ayat (2) : Yang dimaksud "Terdaftar sebagai penduduk desa

yang bersangkutan secara sah" adalah penduduk yang memiliki Kartu Tanda Penduduk asli atau tidak memiliki tanda bukti lain yang sah sebagai penduduk yang bersangkutan.

Pasal 8 Ayat (1) : Yang dimaksud daftar pemilih adalah daftar yang dipergunakan pada Pemilu, Pilpres dan Pilkada terakhir.

Ayat (2) : Cukup jelas Ayat (3) huruf a s/d c : Cukup jelas huruf d Pemilih yang pindah domisili adalah dibuktikan

dengan keterangan pindah dan penduduk masuk sementara waktu.

Ayat (4) : Yang dimaksud dengan " Daftar pemilih sementara adalah daftar yang diperoleh atas hasil pendataan Pilkada terakhir yang belum dimutahirkan dan divalidasi atau belum disahkan panitia.

Ayat (5) dan (6) : Cukup jelas,

Page 23: LEMBARAN DAERAH KABUPATEN MAMUJU NOMOR 6 TAHUN …ditjenpp.kemenkumham.go.id/files/ld/2006/KabupatenMamuju-2006-6.pdf · (1) Rapat penetapan calon yang berhak dipilih dilaksanakan

Ayat(7) : Yang dimaksud dengan " Daftar peniiiih tetap adalah daftar pemilih sementara ditambah daftar pemilih tambahan yang sudah dimutahirkan dan divalidasi atau disahkan panitia.

Pasal 9 Ayat (1) : Cukup jelas Ayat (2) huruf a : Cukup jelas Ayat (2) huruf b : Yang dimaksud dengan " setia " adalah tidak

pernah terlibat gerakan sparatis, tidak pemah melakukan gerakan secara inskontitusional atau dengan kekerasan untuk mengubah Dasar Negara sierta tidak pernah melanggar Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, juga mengakui pemerintah yang sah menurut Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945.

Ayat (2) huruf c : Yang dimaksud “dibuktikan dengan ijazah / STTB asli atau berupa keterangan Pengganti ljazah” adalah naskah dinas yang memiliki kekuatan hukum berupa ijazah / keterangan yang mempunyai register khusus dan dikeluarkan oleh pejabat yang berwenang.

Ayat (2) huruf d s/d f : Cukup jelas Ayat (2) huruf g : Yang dimaksud penduduk desa setempat adalah

penduduk yang terdaftar secara sah pada desa setempat sekurang-kurangnya 2 tahun terakhir dengan tidak terputus-putus yang dibuktikan dengan KTP asli atau tanda bukti lain yang sah sebagai penduduk yang bersangkutan.

Ayat (2) huruf h s/d i : Cukup jelas Ayat (2) huruf j : Yang dimaksud dengan belum pernah menjabat

sebagai kepala desa paling lama 10 (sepuluh tahun) tahun adalah masa jabatan yang ditetapkan oleh Peraturan Daerah berdasarkan Undang-Undang Nomor 22 Tahun 1999 tentang pemerintahan Daerah. Yang dimaksud dengan dua kali masa jabatan, baik secara berturut-turut maupun tidak, baik diangkat berdasarkan peraturan perundang-undangan yang sama maupun yang berbeda.

Ayat (2) huruf k : Cukup jelas Pasal 10 Ayat (1) : -Yang dimaksud dengan “Penjaringan

seluas-luasnya” adalah pendaftaran calon kepala desa secara umum melalui syarat-syarat tertentu.

-Yang dimaksud “Penyaringan” adalah upaya untuk menyeleksi bakal calon melalui penelitian administrasi, syarat-syarat lain, dan uji

Page 24: LEMBARAN DAERAH KABUPATEN MAMUJU NOMOR 6 TAHUN …ditjenpp.kemenkumham.go.id/files/ld/2006/KabupatenMamuju-2006-6.pdf · (1) Rapat penetapan calon yang berhak dipilih dilaksanakan

kelayakan untuk memperoleh paling banyak 5 (lima) orang bakal calon.

Ayat (2) : Cukup jelas Ayat (3) : Yang dimaksud dengan “Dikenal dan mengenal”

adalah masyarakat sudah mengetahui biodata ataupun latar belakang sosial bakal calon dan bakal calon sendiri sudah mengetahui karakteristik wilayah desa tersebut dari segi ekonomi, sosial budaya dan, sumber daya alam.

Ayat (4) : Cukup jelas Pasal 11 Ayat : Yang dimaksud “Dapat digugurkan” adalah Calon

kepala desa tidak memenuni syarat dan dinyatakan gugur seleksi pada uji kelayakan yang dilaksanakan oleh Panitia. Untuk memperoleh paling banyak 5 (lima) orang calon yang bakal maju dalam pemilihan kepala desa.

Pasal 12 : Cukup jelas Pasal 13 Ayat (1) : Cukup jelas

Ayat (2) : Tidak diperbolehkan melakukan penentuan nomor urut berdasarkan kesepakatan calon dimasudkan untuk menghindari adanya perebutan nomor urut dan untuk menjaga terjadinya praktek kampanye terselubung sebelum jadwal kampanye.

Ayat (3) : Cukup jelas Pasal 14 Ayat (1) : Cukup jelas

Ayat (2) : Yang dimaksud “secara administratif dianggap tidak mengundurkan diri” adalah mengundurkan diri secara fisik tetapi tidak merubah administrasi panitia dan nomor urut calon, namun hak perolehan suaranya pada saat pemungutan suara dinyatakan tidak sah.

Ayat (3) : Yang dimaksud “berhalangan tetap” adalah meninggal dunia, sakit ingatan, dan dinyatakan hilang berdasarkan keterangan pihak yang berwenang.

Ayat (4) : Cukup jelas Pasal 15 : Cukup jelas Pasal 16 : Cukup jelas Pasal 17 : Cukup jelas Pasal 18 : Cukup jelas Pasal 19 Ayat (1) : Yang dimaksud "Rapat pemungutan suara" adalah

rapat yang dilaksanakan pada hari pemungutan suara di TPS.

Ayat (2) s/d (8) : Cukup jelas Pasal 20 : Cukup jelas Pasal 21 : Cukup jelas Pasal 22 Ayat (1) : Tanda coblos yang terdapat pada kartu suara

yang tidak menggunakan alat yang disediakan

Page 25: LEMBARAN DAERAH KABUPATEN MAMUJU NOMOR 6 TAHUN …ditjenpp.kemenkumham.go.id/files/ld/2006/KabupatenMamuju-2006-6.pdf · (1) Rapat penetapan calon yang berhak dipilih dilaksanakan

oleh panitia, seperti menggunakan puntung rokok atau merobek kertas suara dianggap tidak sah.

Ayat (2) s/d (6) : Cukup jelas Pasal 23 : Cukup jelas Pasal 24 Ayat (1) : Cukup jelas

Ayat (2) Yang dimaksud “ saksi “ adalah orang yang dipilih dari pemilih, oleh masing-masing calon untuk menjadi saksi pada hari pemungutan suara di TPS dan jumlah saksi setiap calon, hanya diperbolehkan 1 (satu) orang.

Ayat (3) s/d (6) : Cukup jelas Pasal 25 Ayat (1) : Yang dimaksud "menyebutkan nomor" adalah

menyebutkan nomor urut calon pada saat perhitungan suara di TPS untuk memudahkan pencatatan perhitungan suara.

Ayat (2) s/d (4) : Cukup jelas Pasal 26 Ayat (1) s/d (3) : Cukup jelas

Ayat (4) : Yang dimaksud kewenangan BPD adalah kewenangan menentukan calon terpilih setelah terjadi pemilihan ulang dari dua calon yang sama perolehan suaranya, tetapi dalam menggunakan kewenangan BPD harus menetapkan kriteria sehingga ditetapkan calon terpilih.

Pasal 27 : Cukup jelas Pasal 28 : Cukup jelas Pasal 29 : Cukup jelas Pasal 30 : Cukup jelas Pasal 31 : Cukup jelas Pasal 32 Ayat (1) : Yang dimaksud “Pejabat lain yang ditunjuk”

adalah wakil Bupati, Sekretaris Daerah dan atau Camat.

Ayat (2) s.d (4) : Cukup jelas Pasal 33 : Cukup jelas Pasal 34 : Cukup jelas Pasal 35 Ayat (1) : Cukup jelas

Ayat (2) : Huruf a : Cukup jelas Huruf b : Berhalangan tetap secara berturut-turut selama

6(enam) bulan, tidak termasuk apabila sedang melaksanakan tugas atau kegiatan yang berkaitan dengan pemerintahan.

Huruf c : Cukup jelas Huruf d : Melanggar sumpah / janji jabatan dinyatakan

dengan keputusan pengadilan. Huruf e s/d f : Cukup jelas Ayat (3) : Cukup jelas

Ayat (4) : Yang dimaksud dengan “Majelis pengujian kesehatan” adalah Tim Dokter pada Puskesmas

Page 26: LEMBARAN DAERAH KABUPATEN MAMUJU NOMOR 6 TAHUN …ditjenpp.kemenkumham.go.id/files/ld/2006/KabupatenMamuju-2006-6.pdf · (1) Rapat penetapan calon yang berhak dipilih dilaksanakan

atau Rumah Sakit milik Pemerintah Kabupaten Mamuju.

Ayat (5) s/d (8) : Cukup jelas Pasal 36 Ayal (1) : Yang dimaksud dengan “Pegawai Negeri” adalah

Pegawai Negeri Sipil dan TNI-POLRI yang memasuki usia pensiun.

Ayat (2) : Cukup jelas Pasal 37 : Cukup jelas Pasal 38 : Cukup jelas Pasal 39 : Cukup jelas Pasal 40 : Cukup jelas Pasal 41 : Cukup jelas Pasal 42 Ayat (1) : Memperhatikan aspirasi yang berkembang &

Masyarakat bisa meminta melalui pendapat BPD. Ayat (2) : Yang dimaksud dengan “Tokoh Masyarakat”

adalah tokoh adat, tokoh agama, toko wanita, tokoh pemuda dan pemuka-pemuka masyarakat lainnya.

Ayat (3) s/d (5) : Cukup jelas Pasal 43 : Cukup jelas Pasal 44 Ayat (1) : -Yang dimaksud dengan “pembekalan” adalah

pemberian pengetahuan tentang tugas dan tanggung jawab kepala desa melalui penataran, bimbingan, arahan dan pemberian buku-buku petunjuk.

-Yang dimaksud dengan “Aspek-aspek lainnya” adalah tugas tambahan yang berhubungan dengan kewenangan dan tanggung jawab sebagai pengemban tugas pemerintahan, pembangunan dan pelayanan kepada masyarakat.

Pasal 45 Ayat (1) : Tindakan Penyidikan adalah pemeriksaan yang dilakukan oleh penyidik kepolisian dan kejaksaan dalam upaya proses hukum.

Ayat (2) s/d (3) : Cukup jelas. Pasal 46 Ayat (1) : Yang dimaksud pembatalan pemilihan dalam hal

tertentu adalah jika pemilihan kepala desa tidak memenuhi syarat-syarat ketentuan perda dan apabila keadaan mejeur (Keadaan luar biasa).

Ayat (2) : Cukup jelas Pasal 47 Ayat (1) : Biaya pemilihan yang bersumber dari bantuan

Kabupaten diatur secara terencana sesuai prosedur APBD Kabupaten.

Ayat (2) : Biaya yang bersumber dari Pemerintah Desa dalam penggunaannya direncanakan secara detail dalam APB-Desa dan dipertanggung jawabkan didepan BPD.

Ayat (3) : Cukup jelas

Page 27: LEMBARAN DAERAH KABUPATEN MAMUJU NOMOR 6 TAHUN …ditjenpp.kemenkumham.go.id/files/ld/2006/KabupatenMamuju-2006-6.pdf · (1) Rapat penetapan calon yang berhak dipilih dilaksanakan

Pasal 48 : CukuP jelas Pasal 49 : -Yang dimaksud tidak mengganggu adalah

kegiatan pemilihan yang saling mempengaruhi kelancaran sehingga antara satu dengan kegiatan lainnya sangat sulit diatasi dan dilaksanakan dengan baik.

-Yang dimaksud dengan pemilihan Kepala Daerah : - Pemilihan Gubernur bagi Provinsi - Pemilihan Bupati bagi Pemerintah Kabupaten Pasal 50 : Cukup jelas Pasal 51 : Cukup jelas Pasal 52 : Cukup jelas.

TAMBAHAN LEMBARAN DAERAH KABUPATEN MAMUJU NOMOR 6