lembaran daerah kabupaten indramayudprd-indramayukab.go.id/perda/2016/no-12-ld.pdfdan sampah sejenis...

79
0 LEMBARAN DAERAH KABUPATEN INDRAMAYU NOMOR : 12 TAHUN 2016 PERATURAN DAERAH KABUPATEN INDRAMAYU NOMOR : 12 TAHUN 2016 TENTANG PENGELOLAAN SAMPAH RUMAH TANGGA DAN SAMPAH SEJENIS SAMPAH RUMAH TANGGA BAGIAN HUKUM SETDA KABUPATEN INDRAMAYU 2016

Upload: others

Post on 25-May-2020

9 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: LEMBARAN DAERAH KABUPATEN INDRAMAYUdprd-indramayukab.go.id/perda/2016/no-12-ld.pdfDAN SAMPAH SEJENIS SAMPAH RUMAH TANGGA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI INDRAMAYU, Menimbang

0

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN INDRAMAYU

NOMOR : 12 TAHUN 2016

PERATURAN DAERAH KABUPATEN INDRAMAYU NOMOR : 12 TAHUN 2016

TENTANG

PENGELOLAAN SAMPAH RUMAH TANGGA

DAN SAMPAH SEJENIS SAMPAH RUMAH TANGGA

BAGIAN HUKUM SETDA KABUPATEN INDRAMAYU

2016

Page 2: LEMBARAN DAERAH KABUPATEN INDRAMAYUdprd-indramayukab.go.id/perda/2016/no-12-ld.pdfDAN SAMPAH SEJENIS SAMPAH RUMAH TANGGA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI INDRAMAYU, Menimbang

1

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN INDRAMAYU

NOMOR : 12 TAHUN 2016

BUPATI INDRAMAYU

PROVINSI JAWA BARAT

PERATURAN DAERAH KABUPATEN INDRAMAYU NOMOR : 12 TAHUN 2016

TENTANG

PENGELOLAAN SAMPAH RUMAH TANGGA DAN SAMPAH SEJENIS SAMPAH RUMAH TANGGA

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BUPATI INDRAMAYU,

Menimbang : a. bahwa pertambahan penduduk dan perubahan

pola konsumsi masyarakat menimbulkan bertambahnya

volume, jenis dan karakteristik sampah yang semakin beragam;

b. bahwa pengelolaan sampah selama ini belum sesuai

dengan metode dan teknik pengelolaan sampah yang

berwawasan lingkungan

Page 3: LEMBARAN DAERAH KABUPATEN INDRAMAYUdprd-indramayukab.go.id/perda/2016/no-12-ld.pdfDAN SAMPAH SEJENIS SAMPAH RUMAH TANGGA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI INDRAMAYU, Menimbang

2

sehingga menimbulkan

dampak negatif terhadap kesehatan masyarakat dan

lingkungan;

c. bahwa sampah telah menjadi

permasalahan di Kabupaten Indramayu sehingga

pengelolaannya perlu dilakukan secara komprehensif dari hulu ke

hilir agar memberikan manfaat secara ekonomi,

sehat bagi masyarakat dan aman bagi lingkungan serta

dapat mengubah perilaku masyarakat;

d. bahwa berdasarkan

pertimbangan sebagaimana dimaksud pada huruf a,

huruf b, dan huruf c tersebut diatas, perlu menetapkan

Peraturan Daerah tentang Pengelolaan Sampah Rumah Tangga dan Sampah Sejenis

Sampah Rumah Tangga.

Mengingat : 1. Pasal 18 ayat (6) Undang-Undang Dasar Negara

Republik Indonesia Tahun 1945;

Page 4: LEMBARAN DAERAH KABUPATEN INDRAMAYUdprd-indramayukab.go.id/perda/2016/no-12-ld.pdfDAN SAMPAH SEJENIS SAMPAH RUMAH TANGGA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI INDRAMAYU, Menimbang

3

2. Undang-Undang Nomor 14

Tahun 1950 tentang Pembentukan Daerah-daerah

Kabupaten Dalam Lingkungan Provinsi Djawa

Barat (Berita Negara Tahun 1950) sebagaimana telah

diubah dengan Undang-Undang Nomor 4 tahun 1968 tentang Pembentukan

Kabupaten Purwakarta dan Kabupaten Subang dengan

mengubah Undang–Undang Nomor 14 Tahun 1950

tentang Pembentukan Daerah-daerah Kabupaten Dalam Lingkungan Provinsi

Djawa Barat (Berita Negara Republik Indonesia Tahun

1968 Nomor 31, Tambahan Lembaran Negara Republik

Indonesia Nomor 2851);

3. Undang-Undang Nomor 18 Tahun 2008 tentang

Pengelolaan Sampah (Lembaran Negara Republik

Indonesia Tahun 2008 Nomor 69, Tambahan Lembaran

Negara Republik Indonesia Nomor 4851);

Page 5: LEMBARAN DAERAH KABUPATEN INDRAMAYUdprd-indramayukab.go.id/perda/2016/no-12-ld.pdfDAN SAMPAH SEJENIS SAMPAH RUMAH TANGGA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI INDRAMAYU, Menimbang

4

4. Undang-Undang Nomor 32

Tahun 2009 tentang

Perlindungan dan

Pengelolaan Lingkungan

Hidup (Lembaran Negara

Republik Indonesia Tahun

2009 Nomor 140, Tambahan

Lembaran Negara Republik

Indonesia Nomor 5059);

5. Undang-Undang Nomor 36

Tahun 2009 tentang

Kesehatan (Lembaran Negara

Republik Indonesia Tahun

2009 Nomor 144, Tambahan

Lembaran Negara Republik

Indonesia Nomor 5063);

6. Undang-Undang Nomor 6

Tahun 2014 tentang Desa

(Lembaran Negara Republik

Indonesia Tahun 2014 Nomor

7, Tambahan Lembaran

Negara Nomor 5495);

7. Undang-Undang Nomor 23

Tahun 2014 tentang

Pemerintahan Daerah

(Lembaran Negara Republik

Page 6: LEMBARAN DAERAH KABUPATEN INDRAMAYUdprd-indramayukab.go.id/perda/2016/no-12-ld.pdfDAN SAMPAH SEJENIS SAMPAH RUMAH TANGGA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI INDRAMAYU, Menimbang

5

Indonesia Tahun 2014

Nomor 244, Tambahan

Lembaran Negara Republik

Indonesia Nomor 5587)

sebagaimana telah beberapa

kali diubah terakhir dengan

Undang-Undang Nomor 9

Tahun 2015 tentang

Perubahan Kedua Atas

Undang-Undang Nomor 23

Tahun 2014 tentang

Pemerintahan Daerah

(Lembaran Negara Republik

Indonesia Tahun 2015 Nomor

58, Tambahan Lembaran

Negara Republik Indonesia

Nomor 5679);

8. Peraturan Pemerintah Nomor

81 Tahun 2012 tentang

Pengelolaan Sampah Rumah

Tangga dan Sampah Sejenis

Sampah Rumah Tangga

(Lembaran Negara Republik

Indonesia Tahun 2012 Nomor

188, Tambahan Lembaran

Negara Republik Indonesia

Nomor 5347);

Page 7: LEMBARAN DAERAH KABUPATEN INDRAMAYUdprd-indramayukab.go.id/perda/2016/no-12-ld.pdfDAN SAMPAH SEJENIS SAMPAH RUMAH TANGGA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI INDRAMAYU, Menimbang

6

9. Peraturan Menteri

Lingkungan Hidup Nomor 16

Tahun 2011 tentang Pedoman

Materi Muatan Rancangan

Peraturan Daerah Tentang

Pengelolaan Sampah Rumah

Tangga dan Sampah Sejenis

Sampah Rumah Tangga

(Berita Negara Republik

Indonesia Tahun 2011 Nomor

933);

10. Peraturan Menteri Negara

Lingkungan Hidup Nomor 13 Tahun 2012 tentang Pedoman

Pelaksanaan Reduce, Reuse, dan Recycle Melalui Bank

Sampah (Berita Negara Republik Indonesia Tahun

2012 Nomor 804);

11. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor

19/PRT/M/2012 tentang Pedoman Penataan Ruang

Kawasan Sekitar Tempat Pemrosesan Akhir Sampah

(Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2012 Nomor 1195);

Page 8: LEMBARAN DAERAH KABUPATEN INDRAMAYUdprd-indramayukab.go.id/perda/2016/no-12-ld.pdfDAN SAMPAH SEJENIS SAMPAH RUMAH TANGGA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI INDRAMAYU, Menimbang

7

12. Peraturan Menteri Pekerjaan

Umum Nomor 03/PRT/M/2013 tentang

Penyelenggaraan Prasarana dan Sarana Persampahan

Dalam Penanganan Sampah Rumah Tangga dan Sampah

Sejenis Sampah Rumah Tangga (Berita Negara Republik Indonesia Tahun

2013 Nomor 470);

13. Peraturan Menteri Dalam

Negeri Nomor 80 Tahun 2015 tentang Pembentukan Produk

Hukum Daerah (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 2036);

14. Peraturan Daerah Provinsi Jawa Barat Nomor 12 Tahun

2010 tentang Pengelolaan Sampah di Jawa Barat

(Lembaran Daerah Provinsi Jawa Barat Tahun 2010 Nomor 12 Seri E)

sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Daerah

Provinsi Jawa Barat Nomor 1 Tahun 2016 tentang

Perubahan Atas Peraturan Daerah Provinsi Jawa Barat Nomor 12 Tahun 2010

tentang Pengelolaan Sampah

Page 9: LEMBARAN DAERAH KABUPATEN INDRAMAYUdprd-indramayukab.go.id/perda/2016/no-12-ld.pdfDAN SAMPAH SEJENIS SAMPAH RUMAH TANGGA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI INDRAMAYU, Menimbang

8

di Jawa Barat (Lembaran

Daerah Provinsi Jawa Barat Tahun 2016 Nomor 1 Seri E);

15. Peraturan Daerah Kabupaten Indramayu Nomor 1 Tahun

2012 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten

Indramayu Tahun 2011-2031 (Lembaran Daerah Kabupaten Indramayu Tahun 2012

Nomor 1 Seri D1, Tambahan Lembaran Daerah Nomor 1).

Dengan Persetujuan Bersama

DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH

KABUPATEN INDRAMAYU

dan

BUPATI INDRAMAYU

MEMUTUSKAN :

Menetapkan : PERATURAN DAERAH TENTANG PENGELOLAAN SAMPAH RUMAH

TANGGA DAN SAMPAH SEJENIS SAMPAH RUMAH TANGGA

Page 10: LEMBARAN DAERAH KABUPATEN INDRAMAYUdprd-indramayukab.go.id/perda/2016/no-12-ld.pdfDAN SAMPAH SEJENIS SAMPAH RUMAH TANGGA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI INDRAMAYU, Menimbang

9

BAB I

KETENTUAN UMUM

Pasal 1

Dalam Peraturan Daerah ini, yang dimaksud dengan :

1. Daerah adalah Kabupaten Indramayu.

2. Pemerintah Daerah adalah Bupati dan perangkat

daerah sebagai unsur penyelenggara

Pemerintahan Daerah.

3. Bupati adalah Bupati Indramayu.

4. Dewan Perwakilan Rakyat Daerah yang

selanjutnya disingkat DPRD adalah Dewan

Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten

Indramayu sebagai unsur penyelenggara

pemerintahan daerah.

5. Satuan Kerja Perangkat Daerah yang selanjutnya

disingkat SKPD adalah SKPD yang

melaksanakan urusan di bidang pengelolaan

sampah.

6. Kepala SKPD adalah Kepala SKPD yang

membidangi urusan pengelolaan sampah.

7. Kecamatan adalah Kecamatan dalam wilayah

Kabupaten Indramayu.

8. Camat adalah Camat dalam wilayah Kabupaten

Indramayu.

9. Kelurahan adalah Kelurahan dalam wilayah

Kabupaten Indramayu.

Page 11: LEMBARAN DAERAH KABUPATEN INDRAMAYUdprd-indramayukab.go.id/perda/2016/no-12-ld.pdfDAN SAMPAH SEJENIS SAMPAH RUMAH TANGGA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI INDRAMAYU, Menimbang

10

10. Lurah adalah Lurah dalam wilayah Kabupaten

Indramayu.

11. Desa adalah desa dalam wilayah Kabupaten

Indramayu.

12. Kuwu adalah Kuwu dalam wilayah Kecamatan

Indramayu.

13. Sampah adalah sisa kegiatan sehari-hari

manusia dan/atau proses alam yang berbentuk

padat.

14. Sampah rumah tangga adalah sampah yang

berasal dari kegiatan sehari-hari dalam rumah

tangga.

15. Sampah sejenis sampah rumah tangga adalah

sampah rumah tangga yang berasal dari

kawasan permukiman, kawasan komersial,

kawasan industri, kawasan khusus, fasilitas

sosial, fasilitas umum, dan/atau fasilitas

lainnya.

16. Sampah organik adalah sisa bahan-bahan yang

berasal dari tumbuhan dan hewan yang diambil

dari alam atau dihasilkan dari kegiatan

pertanian, perikanan yang mudah diuraikan

dalam proses alami.

Page 12: LEMBARAN DAERAH KABUPATEN INDRAMAYUdprd-indramayukab.go.id/perda/2016/no-12-ld.pdfDAN SAMPAH SEJENIS SAMPAH RUMAH TANGGA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI INDRAMAYU, Menimbang

11

17. Sampah anorganik adalah sisa dari jenis sumber

daya alam tak terbarui seperti mineral atau

proses industri dan tidak dapat diuraikan oleh

alam atau hanya sebagian kecil dapat diuraikan

dalam waktu yang sangat lama.

18. Sumber sampah adalah asal timbulan sampah.

19. Produsen adalah pelaku usaha yang

memproduksi barang yang menggunakan

kemasan, mendistribusikan barang yang

menggunakan kemasan dan berasal dari impor,

atau menjual barang dengan menggunakan

wadah yang tidak dapat atau sulit terurai oleh

proses alam.

20. Pengelolaan sampah adalah kegiatan yang

sistematis, menyeluruh, dan berkesinambungan

yang meliputi pengurangan dan penanganan

sampah.

21. Pengelola sampah adalah orang yang

bertanggungjawab mengelola sampah pada

tempat-tempat tertentu antara lain kawan

permukiman, kawasan komersial, kawasan

industri, kawasan khusus, fasilitas umum,

fasilitas sosial dan fasilitas lainnya.

22. Pengurangan sampah adalah rangkaian kegiatan

yang meliputi pembatasan timbulan sampah,

pendauran ulang sampah dan/atau

pemanfaatan kembali sampah.

Page 13: LEMBARAN DAERAH KABUPATEN INDRAMAYUdprd-indramayukab.go.id/perda/2016/no-12-ld.pdfDAN SAMPAH SEJENIS SAMPAH RUMAH TANGGA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI INDRAMAYU, Menimbang

12

23. Pembatasan timbulan sampah adalah upaya

meminimalisasi timbulan sampah yang

dilakukan sejak sebelum dihasilkannya suatu

produk dan/atau kemasan produk sampai

dengan saat berakhirnya kegunaan produk

dan/atau kemasan produk.

24. Pendauran ulang sampah adalah upaya

memanfaatkan sampah menjadi barang yang

berguna setelah melalui proses pengolahan

terlebih dahulu.

25. Pemanfaatan kembali sampah adalah upaya

untuk mengguna ulang sampah sesuai dengan

fungsi yang sama atau fungsi yang berbeda

dan/atau mengguna ulang bagian dari sampah

yang masih bermanfaat tanpa melalui suatu

proses pengolahan terlebih dahulu.

26. Penanganan sampah adalah rangkaian kegiatan

yang meliputi pemilahan, pengumpulan,

pengangkutan, pengolahan dan pemrosesan

akhir sampah.

27. Pemilahan adalah kegiatan mengelompokan dan

memisahkan sampah sesuai dengan jenis,

jumlah dan/atau sifat sampah.

28. Pengumpulan adalah kegiatan mengambil dan

memindahkan sampah dari sumber sampah ke

tempat penampungan sementara atau tempat

pengolahan sampah terpadu.

Page 14: LEMBARAN DAERAH KABUPATEN INDRAMAYUdprd-indramayukab.go.id/perda/2016/no-12-ld.pdfDAN SAMPAH SEJENIS SAMPAH RUMAH TANGGA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI INDRAMAYU, Menimbang

13

29. Pengangkutan adalah kegiatan membawa

sampah dari sumber atau tempat penampungan

sementara menuju tempat pengolahan sampah

terpadu atau ke tempat pemrosesan akhir.

30. Tempat penampungan sementara adalah tempat

sebelum sampah diangkut ke tempat pendauran

ulang, pengolahan, dan/atau tempat pengolahan

sampah terpadu.

31. Tempat Pengolahan Sampah dengan prinsip 3R

(Reduce, Reuse, Recycle) yang selanjutnya

disebut TPS 3R adalah tempat dilaksanakannya

kegiatan pengumpulan, pemilahan, penggunaan

ulang dan pendauran ulang skala kawasan.

32. Tempat pengolahan sampah terpadu adalah

tempat dilaksanakannya kegiatan pengumpulan,

pemilahan, penggunaan ulang, pendauran ulang,

pengolahan, dan pemrosesan akhir sampah.

33. Tempat pemrosesan akhir adalah tempat untuk

memroses dan mengembalikan sampah ke media

lingkungan secara aman bagi manusia dan

lingkungan.

34. Orang adalah orang perseorangan, kelompok

orang dan/atau badan hukum.

Page 15: LEMBARAN DAERAH KABUPATEN INDRAMAYUdprd-indramayukab.go.id/perda/2016/no-12-ld.pdfDAN SAMPAH SEJENIS SAMPAH RUMAH TANGGA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI INDRAMAYU, Menimbang

14

35. Badan adalah sekumpulan orang atau badan

yang merupakan kesatuan, baik yang

melakukan usaha maupun yang tidak

melakukan usaha yang meliputi perseroan

terbatas, perseroan komanditer, perseroan

lainnya, badan usaha milik negara, atau daerah

dengan nama dan dalam bentuk apapun,

persekutuan, perkumpulan, firma, kongsi,

koperasi, yayasan atau organisasi yang sejenis,

lembaga, dana pensiun, bentuk usaha tetap

serta bentuk badan lainnya.

36. Metode sanitary landfill adalah berbasis

ekoindustri adalah sarana pengurugan sampah

ke lingkungan yang disiapkan dan dioperasikan

secara sistematik, dengan penyebaran dan

pemadatan sampah pada area pengurugan serta

penutupan sampah setiap hari.

37. Kawasan permukiman adalah kawasan hunian

dalam bentuk klaster, apartemen, kondominium,

asrama, dan sejenisnya.

38. Kawasan komersial adalah kawasan tempat

pemusatan kegiatan usaha perdagangan

dan/atau jasa yang dilengkapi dengan sarana

dan prasarana penunjang.

Page 16: LEMBARAN DAERAH KABUPATEN INDRAMAYUdprd-indramayukab.go.id/perda/2016/no-12-ld.pdfDAN SAMPAH SEJENIS SAMPAH RUMAH TANGGA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI INDRAMAYU, Menimbang

15

39. Kawasan industri adalah kawasan tempat

pemusatan kegiatan industri yang dilengkapi

dengan sarana dan prasarana penunjang.

40. Kawasan khusus adalah wilayah yang bersifat

khusus yang digunakan untuk kepentingan

nasional/berskala nasional.

41. Fasilitas umum adalah fasilitas yang disediakan

untuk kepentingan umum.

42. Fasilitas sosial adalah fasilitas yang disediakan

oleh pemerintah atau swasta untuk masyarakat.

43. Kompensasi adalah bentuk pertanggungjawaban

pemerintah terhadap dampak negatif

pengelolaan sampah.

44. Sistem tanggap darurat adalah serangkaian

kegiatan yang dilakukan dalam rangka

pengendalian yang meliputi pencegahan dan

penanggulangan kecelakaan akibat pengelolaan

sampah yang tidak benar.

45. Penyidik Pegawai Negeri Sipil adalah Pejabat

Pegawai Negeri Sipil tertentu di lingkungan

pemerintah daerah yang diberi kewenangan

khusus oleh undang-undang untuk melakukan

penyidikan terhadap pelanggaran peraturan

daerah Kabupaten Indramayu.

Page 17: LEMBARAN DAERAH KABUPATEN INDRAMAYUdprd-indramayukab.go.id/perda/2016/no-12-ld.pdfDAN SAMPAH SEJENIS SAMPAH RUMAH TANGGA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI INDRAMAYU, Menimbang

16

46. Penyidikan adalah serangkaian tindakan yang

dilakukan oleh penyidik untuk mencari serta

mengumpulkan bukti yang dengan bukti itu

membuat terang tindak pidana yang terjadi serta

menemukan tersangkanya.

BAB II

ASAS, TUJUAN DAN RUANG LINGKUP

Bagian Kesatu Asas

Pasal 2

Pengelolaan sampah diselenggarakan berdasarkan asas tanggungjawab, asas berkelanjutan, asas

manfaat, asas keadilan, asas kesadaran, asas kebersamaan, asas keselamatan, asas keamanan,

asas nilai ekonomi, dan asas kualitas lingkungan hidup.

Bagian Kedua

Tujuan

Pasal 3 Tujuan pengelolaan sampah untuk :

a. mewujudkan lingkungan yang sehat dan bersih

dari sampah;

Page 18: LEMBARAN DAERAH KABUPATEN INDRAMAYUdprd-indramayukab.go.id/perda/2016/no-12-ld.pdfDAN SAMPAH SEJENIS SAMPAH RUMAH TANGGA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI INDRAMAYU, Menimbang

17

b. meningkatkan peran serta masyarakat dan

pelaku usaha untuk secara aktif mengurangi

dan/atau menangani sampah yang berwawasan

lingkungan;

c. menjadikan sampah sebagai sumber daya yang

memiliki nilai ekonomis; dan

d. mewujudkan kinerja pelayanan sampah yang

efektif dan efisien.

Bagian Ketiga Ruang Lingkup

Pasal 4

(1) Sampah yang dikelola berdasarkan Peraturan

Daerah ini terdiri atas:

a. sampah rumah tangga; dan

b. sampah sejenis sampah rumah tangga.

(2) Sampah rumah tangga sebagaimana dimaksud

pada ayat (1) huruf a berasal dari kegiatan

sehari-hari dalam rumah tangga, tidak termasuk

tinja dan sampah spesifik.

(3) Sampah sejenis sampah rumah tangga

sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b

berasal dari kawasan komersial, kawasan

industri, kawasan khusus, fasilitas sosial,

fasilitas umum, dan/atau fasilitas lainnya.

Page 19: LEMBARAN DAERAH KABUPATEN INDRAMAYUdprd-indramayukab.go.id/perda/2016/no-12-ld.pdfDAN SAMPAH SEJENIS SAMPAH RUMAH TANGGA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI INDRAMAYU, Menimbang

18

BAB III

TUGAS DAN WEWENANG

Bagian Kesatu Tugas

Pasal 5

Pemerintah Daerah mempunyai tugas menjamin terselenggaranya pengelolaan sampah yang baik dan

berwawasan lingkungan, meliputi :

a. menumbuhkembangkan dan meningkatkan

kesadaran masyarakat dan pelaku usaha dalam

pengelolaan sampah;

b. melakukan penelitian serta pengembangan

teknologi pengurangan dan penanganan sampah;

c. memfasilitasi, mengembangkan, dan

melaksanakan upaya pengurangan, penanganan,

dan pemanfaatan sampah;

d. melaksanakan pengelolaan sampah dan

memfasilitasi penyediaan prasarana dan sarana

pengelolaan sampah;

e. mendorong dan memfasilitasi pengembangan

manfaat hasil pengolahan sampah;

f. memfasilitasi penerapan teknologi pengolahan

sampah yang berkembang pada masyarakat

untuk mengurangi dan menangani sampah; dan

Page 20: LEMBARAN DAERAH KABUPATEN INDRAMAYUdprd-indramayukab.go.id/perda/2016/no-12-ld.pdfDAN SAMPAH SEJENIS SAMPAH RUMAH TANGGA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI INDRAMAYU, Menimbang

19

g. melakukan koordinasi antar SKPD, masyarakat,

dan dunia usaha agar terdapat keterpaduan

dalam pengelolaan sampah.

Bagian Kedua Wewenang

Pasal 6

(1) Dalam menyelenggarakan pengelolaan sampah,

Pemerintah Daerah mempunyai kewenangan :

a. menetapkan kebijakan dan strategi

pengelolaan sampah berdasarkan kebijakan

nasional dan provinsi;

b. menyelenggarakan pengelolaan sampah skala

kabupaten sesuai dengan norma, standar,

prosedur, dan kriteria yang ditetapkan oleh

Pemerintah;

c. melakukan pembinaan dan pengawasan

kinerja pengelolaan sampah;

d. memberikan bantuan teknis kepada

kecamatan, kelurahan, desa serta kelompok

masyarakat;

e. menetapkan lokasi TPS, TPS 3R, TPST dan

TPA;

Page 21: LEMBARAN DAERAH KABUPATEN INDRAMAYUdprd-indramayukab.go.id/perda/2016/no-12-ld.pdfDAN SAMPAH SEJENIS SAMPAH RUMAH TANGGA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI INDRAMAYU, Menimbang

20

f. melakukan pemantauan dan evaluasi secara

berkala setiap 6 (enam) bulan selama 20 (dua

puluh) tahun terhadap tempat pemrosesan

akhir sampah dengan sistem pembuangan

terbuka yang telah ditutup; dan

g. menyusun dan menyelenggarakan sistem

tanggap darurat pengelolaan sampah sesuai

dengan kewenangannya.

(2) Penetapan lokasi TPS, TPS 3R, TPST dan TPA

sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf e

merupakan bagian dari rencana tata ruang

wilayah.

(3) Ketentuan lebih lanjut mengenai pedoman

penyusunan sistem tanggap darurat

sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf g

diatur sesuai dengan peraturan perundang

undangan.

Pasal 7

(1) Untuk mencapai tujuan pengelolaan sampah

sesuai tugas dan wewenang sebagaimana

dimaksud dalam Pasal 3 dan Pasal 4,

pemerintah daerah harus membuat dokumen

perencanaan daerah yang memuat target

pengurangan, penanganan sampah serta

menyusun dan menetapkan rencana induk

pengelolaan sampah.

Page 22: LEMBARAN DAERAH KABUPATEN INDRAMAYUdprd-indramayukab.go.id/perda/2016/no-12-ld.pdfDAN SAMPAH SEJENIS SAMPAH RUMAH TANGGA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI INDRAMAYU, Menimbang

21

(2) Rencana induk pengelolaan sampah

sebagaimana dimaksud pada ayat (1) paling

sedikit memuat :

a. penyekatan sampah;

b. pembatasan timbulan sampah;

c. pendauran ulang sampah;

d. pemanfaatan kembali sampah;

e. pemilahan sampah;

f. pengumpulan sampah;

g. pengangkutan sampah;

h. pengolahan sampah;

i. pemrosesan akhir sampah; dan

j. pembiayaan.

(3) Muatan rencana induk pengelolaan sampah

sebagaimana dimaksud pada ayat (2),

didasarkan pada :

a. target pengurangan timbulan sampah dan

prioritas jenis sampah secara bertahap;

b. target penanganan sampah untuk setiap

kurun waktu tertentu;

c. target penyediaan prasarana dan sarana

pengelolaan sampah;

d. kebijakan dan strategi pengelolaan sampah;

e. pengembangan kerjasama, kemitraan, dan

partisipasi masyarakat;

Page 23: LEMBARAN DAERAH KABUPATEN INDRAMAYUdprd-indramayukab.go.id/perda/2016/no-12-ld.pdfDAN SAMPAH SEJENIS SAMPAH RUMAH TANGGA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI INDRAMAYU, Menimbang

22

f. pengembangan dan pemanfaatan teknologi

yang ramah lingkungan untuk pengolahan

sampah; dan

g. kebutuhan pembiayaan yang ditanggung

pemerintah daerah dan masyarakat.

(4) Ketentuan lebih lanjut mengenai rencana induk

pengelolaan sampah sebagaimana dimaksud

pada ayat (1), diatur dengan Peraturan Bupati.

BAB IV

HAK DAN KEWAJIBAN

Bagian Kesatu Hak dalam Pengelolaan Sampah

Pasal 8

Setiap orang berhak :

a. mendapatkan pelayanan dalam pengelolaan

sampah secara baik dan berwawasan lingkungan

dari pemerintah daerah dan/atau pihak lain

yang diberi tanggungjawab untuk itu;

b. berpartisipasi dalam proses pengambilan

keputusan, pengelolaan, dan pengawasan di

bidang pengelolaan sampah;

Page 24: LEMBARAN DAERAH KABUPATEN INDRAMAYUdprd-indramayukab.go.id/perda/2016/no-12-ld.pdfDAN SAMPAH SEJENIS SAMPAH RUMAH TANGGA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI INDRAMAYU, Menimbang

23

c. memperoleh informasi yang benar dan akurat

mengenai penyelenggaraan pengelolaan sampah

oleh SKPD dalam bentuk media cetak dan

elektronik;

d. mendapatkan perlindungan dan kompensasi

karena dampak negatif dari TPA dan/atau TPST;

e. memperoleh pembinaan agar dapat

melaksanakan pengelolaan sampah secara baik

dan berwawasan lingkungan, berupa pendidikan

lingkungan serta sosialisasi;

f. memanfaatkan dan mengolah sampah untuk

kegiatan ekonomi; dan

g. melaksanakan pengawasan terhadap

pengelolaan sampah, termasuk melalui proses

pengaduan sesuai ketentuan peraturan

perundang-undangan.

Bagian Kedua

Kewajiban

Paragraf 1 Pemerintah Daerah

Pasal 9

Pemerintah Daerah wajib :

a. menetapkan target pengurangan sampah secara

bertahap;

Page 25: LEMBARAN DAERAH KABUPATEN INDRAMAYUdprd-indramayukab.go.id/perda/2016/no-12-ld.pdfDAN SAMPAH SEJENIS SAMPAH RUMAH TANGGA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI INDRAMAYU, Menimbang

24

b. menyediakan fasilitas pengolahan sampah skala

kabupaten yang berupa :

1. TPS;

2. TPS 3R;

3. TPST; dan

4. TPA;

c. melakukan pengolahan sampah skala kawasan

dan/atau skala kabupaten secara aman bagi

kesehatan dan lingkungan;

d. memiliki data dan informasi pengelolaan sampah

rumah tangga dan sampah sejenis sampah rumah

tangga, yang memuat :

1. sumber sampah;

2. timbulan sampah;

3. komposisi sampah;

4. karakteristik sampah;

5. fasilitas pengelolaan sampah rumah tangga dan

sampah sejenis sampah rumah tangga; dan

6. data dan informasi lain terkait pengelolaan

sampah rumah tangga dan sampah sejenis

sampah rumah tangga.

e. membiayai penyelenggaraan pengelolaan sampah;

f. menyediakan fasilitas pemilahan sampah yang

terdiri dari 3 (tiga) jenis sampah yaitu sampah

organik, sampah anorganik dan sampah B3

Rumah Tangga; dan

Page 26: LEMBARAN DAERAH KABUPATEN INDRAMAYUdprd-indramayukab.go.id/perda/2016/no-12-ld.pdfDAN SAMPAH SEJENIS SAMPAH RUMAH TANGGA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI INDRAMAYU, Menimbang

25

g. memfasilitasi kepada masyarakat dan dunia

usaha dalam mengembangkan dan

memanfaatkan hasil daur ulang, pemasaran hasil

produk daur ulang dan guna ulang sampah.

Paragraf 2

Masyarakat

Pasal 10

(1) Masyarakat wajib melaksanakan :

a. pengurangan sampah; dan

b. pengelolaan sampah dengan cara yang

berwawasan lingkungan.

(2) Pengurangan sampah sebagaimana dimaksud

pada ayat (1) huruf a dilakukan dengan cara :

a. pengurangan sampah sejak dari sumbernya;

dan

b. pemanfaatan sampah sebagai sumber daya

dan sumber energi.

(3) Pengelolaan sampah sebagaimana dimaksud

pada ayat (1) huruf b dilakukan dengan cara :

a. menjaga dan memelihara kebersihan

lingkungan;

b. membuang sampah pada tempatnya;

Page 27: LEMBARAN DAERAH KABUPATEN INDRAMAYUdprd-indramayukab.go.id/perda/2016/no-12-ld.pdfDAN SAMPAH SEJENIS SAMPAH RUMAH TANGGA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI INDRAMAYU, Menimbang

26

c. pewadahan sampah yang dapat memudahkan

proses pengumpulan, pemindahan dan

pengangkutan sampah;

d. pengumpulan sampah dari sumber ke TPS;

e. pemilahan sampah berdasarkan sifatnya; dan

f. penyediaan dan pemeliharaan sarana

persampahan di lingkungannya.

Paragraf 3

Pelaku Usaha

Pasal 11

(1) Pelaku usaha wajib melaksanakan :

a. pengurangan sampah dari kegiatan usaha;

dan

b. pengelolaan sampah dengan cara yang

berwawasan lingkungan.

(2) Pengurangan sampah dari kegiatan usaha

sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a

dilakukan melalui :

a. penerapan teknologi bersih dan nirlimbah;

b. penerapan teknologi daur ulang yang aman

bagi kesehatan dan lingkungan; dan

Page 28: LEMBARAN DAERAH KABUPATEN INDRAMAYUdprd-indramayukab.go.id/perda/2016/no-12-ld.pdfDAN SAMPAH SEJENIS SAMPAH RUMAH TANGGA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI INDRAMAYU, Menimbang

27

c. membantu upaya pengurangan dan

pemanfaatan yang dilakukan Pemerintah

Daerah dan masyarakat.

(3) Pengelolaan sampah sebagaimana dimaksud

pada ayat (1) huruf b dilakukan dengan cara :

a. memproduksi produk dan kemasan ramah

lingkungan;

b. pengolahan lingkungan dalam satu kesatuan

proses produksi;

c. pemilahan sampah;

d. pembayaran biaya kompensasi pengolahan

kemasan yang tidak dapat didaur ulang

dengan teknologi yang berkembang saat ini,

melalui tanggungjawab sosial dan

lingkungan;

e. penerapan mekanisme pengolahan sampah

yang timbul akibat kegiatan produksi yang

dilakukannya;

f. pemanfaatan sampah untuk menghasilkan

produk dan energi;

g. optimalisasi penggunaan bahan daur ulang

sebagai bahan baku produk; dan

h. menampung kemasan produk yang telah

dimanfaatkan oleh konsumen.

Page 29: LEMBARAN DAERAH KABUPATEN INDRAMAYUdprd-indramayukab.go.id/perda/2016/no-12-ld.pdfDAN SAMPAH SEJENIS SAMPAH RUMAH TANGGA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI INDRAMAYU, Menimbang

28

Paragraf 4

Pengelola Kawasan serta

Pengelola Fasilitas Umum, Fasilitas Sosial dan

Fasilitas Lainnya

Pasal 12

(1) Pengelola kawasan permukiman, kawasan

komersial, kawasan industri, kawasan khusus,

fasilitas umum, fasilitas sosial, dan fasilitas

lainnya wajib menyediakan :

a. fasilitas pemilahan sampah;

b. lokasi dan fasilitas TPS;

c. meminimalkan jumlah sampah yang

dihasilkan; dan

d. bertanggungjawab terhadap sampah yang

ditimbulkan dari aktivitas kegiatannya.

(2) Penyediaan fasilitas pemilahan sampah, lokasi

dan fasilitas TPS sebagaimana dimaksud pada

ayat (1) huruf a dan huruf b wajib mendapat

rekomendasi dari SKPD yang membidangi

urusan Kebersihan.

Page 30: LEMBARAN DAERAH KABUPATEN INDRAMAYUdprd-indramayukab.go.id/perda/2016/no-12-ld.pdfDAN SAMPAH SEJENIS SAMPAH RUMAH TANGGA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI INDRAMAYU, Menimbang

29

BAB V

PENYELENGGARAAN PENGELOLAAN SAMPAH

Bagian Kesatu Umum

Pasal 13

Penyelenggaraan pengelolaan sampah meliputi :

a. pengurangan sampah; dan

b. penanganan sampah

Bagian Kedua

Pengurangan Sampah

Pasal 14

(1) Pengurangan sampah sebagaimana dimaksud

pada Pasal 13 huruf a dilakukan dengan cara :

a. pembatasan timbulan sampah;

b. pendauran ulang sampah; dan

c. pemanfaatan kembali sampah.

(2) Pengurangan sampah dilakukan melalui

kegiatan :

a. penggunaan bahan dan/atau kemasan yang

dapat diguna ulang, bahan yang dapat

didaur ulang dan/atau bahan yang mudah

diurai oleh proses alam; dan

Page 31: LEMBARAN DAERAH KABUPATEN INDRAMAYUdprd-indramayukab.go.id/perda/2016/no-12-ld.pdfDAN SAMPAH SEJENIS SAMPAH RUMAH TANGGA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI INDRAMAYU, Menimbang

30

b. pengumpulan dan penyerahan kembali

sampah dari produk dan/atau kemasan yang

dihasilkan oleh produsen untuk didaur ulang

dan/atau diguna ulang.

Bagian Ketiga Penanganan Sampah

Pasal 15

Penanganan sampah sebagaimana dimaksud pada Pasal 13 huruf b dilakukan dengan cara :

a. pemilahan;

b. pengumpulan;

c. pengangkutan;

d. pengolahan; dan

e. pemrosesan akhir sampah.

Paragraf 1

Pemilahan Sampah

Pasal 16 (1) Pemilahan sebagaimana dimaksud pada Pasal 15

huruf a dilakukan dengan cara memilah sampah

sesuai dengan jenis sampah.

(2) Pemilahan sampah sebagaimana dimaksud pada

ayat (1) dilakukan dengan menyediakan fasilitas

tempat sampah organik dan anorganik di setiap

Page 32: LEMBARAN DAERAH KABUPATEN INDRAMAYUdprd-indramayukab.go.id/perda/2016/no-12-ld.pdfDAN SAMPAH SEJENIS SAMPAH RUMAH TANGGA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI INDRAMAYU, Menimbang

31

rumah tangga, kawasan permukiman, kawasan

komersial, kawasan industri, kawasan khusus,

fasilitas umum, fasilitas sosial, dan fasilitas

lainnya.

(3) Penyediaan fasilitas tempat sampah selain

sebagaimana dimaksud pada ayat (2) menjadi

tanggungjawab pemerintah daerah.

Paragraf 2 Pengumpulan Sampah

Pasal 17

(1) Pengumpulan sampah sebagaimana dimaksud

pada Pasal 15 huruf b, bersumber dari :

a. rumah tangga;

b. kawasan permukiman, kawasan komersial,

kawasan industri dan kawasan khusus; dan

c. fasilitas umum, fasilitas sosial dan fasilitas

lainnya.

(2) Pengumpulan sebagaimana dimaksud pada ayat

(1) dilakukan sejak pemindahan sampah dari

tempat sampah ke TPS/TPS 3R sampai ke TPA

dengan tetap menjamin terpisahnya sampah

sesuai dengan jenis sampah.

Page 33: LEMBARAN DAERAH KABUPATEN INDRAMAYUdprd-indramayukab.go.id/perda/2016/no-12-ld.pdfDAN SAMPAH SEJENIS SAMPAH RUMAH TANGGA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI INDRAMAYU, Menimbang

32

(3) Pengumpulan sampah sebagaimana dimaksud

pada ayat (1) menjadi tanggungjawab lembaga

pengelola sampah yang dibentuk oleh

desa/kelurahan, pengelola kawasan

permukiman, kawasan komersil, kawasan

industri, kawasan khusus, fasilitas umum,

fasilitas sosial, dan fasilitas lainnya.

Paragraf 3 Pengangkutan Sampah

Pasal 18

(1) Pengangkutan sebagaimana dimaksud pada

Pasal 15 huruf c dilaksanakan dengan cara :

a. sampah dari rumah tangga ke TPS/TPS 3R

menjadi tanggungjawab lembaga pengelola

sampah yang dibentuk oleh desa/kelurahan;

b. sampah dari TPS/TPS 3R ke TPA, menjadi

tanggungjawab pemerintah daerah;

c. sampah kawasan permukiman, kawasan

komersial, kawasan industri, dan kawasan

khusus, dari sumber sampah sampai ke

TPS/TPS 3R dan/atau TPA, menjadi

tanggungjawab pengelola kawasan; dan

Page 34: LEMBARAN DAERAH KABUPATEN INDRAMAYUdprd-indramayukab.go.id/perda/2016/no-12-ld.pdfDAN SAMPAH SEJENIS SAMPAH RUMAH TANGGA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI INDRAMAYU, Menimbang

33

d. sampah dari fasilitas umum, fasilitas sosial,

dan fasilitas lainnya dari sumber sampah

dan/atau dari TPS/TPS 3R sampai ke TPA,

menjadi tanggungjawab pemerintah daerah.

(2) Pelaksanaan pengangkutan sampah

sebagaimana dimaksud pada ayat (1) tetap

menjamin terpisahnya sampah sesuai dengan

jenis sampah.

(3) Alat pengangkutan sampah harus memenuhi

persyaratan keamanan, kesehatan lingkungan,

kenyamanan, dan kebersihan.

Paragraf 4

Pengolahan Sampah

Pasal 19 (1) Pengolahan sebagaimana dimaksud pada Pasal

15 huruf d dilakukan dengan cara sebagai

berikut :

a. pemadatan;

b. pengomposan;

c. daur ulang; dan

d. pengolahan sampah lainnya dengan teknologi

ramah lingkungan.

Page 35: LEMBARAN DAERAH KABUPATEN INDRAMAYUdprd-indramayukab.go.id/perda/2016/no-12-ld.pdfDAN SAMPAH SEJENIS SAMPAH RUMAH TANGGA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI INDRAMAYU, Menimbang

34

(2) Pengolahan sampah sebagaimana dimaksud

pada ayat (1) dapat dilaksanakan di TPS 3R,

TPST dan di TPA.

Paragraf 5

Pemrosesan Akhir Sampah

Pasal 20 (1) Pemrosesan akhir sampah sebagaimana

dimaksud pada Pasal 15 huruf e dilakukan

dengan cara mengembalikan sampah dan/atau

residu hasil pengolahan ke media lingkungan

secara aman.

(2) Pemerintah Daerah menyediakan TPA yang

aman bagi kesehatan dan lingkungan.

(3) TPA sebagaimana dimaksud pada ayat (2) harus

dilengkapi fasilitas :

a. fasilitas dasar;

b. fasilitas perlindungan lingkungan;

c. fasilitas operasi; dan

d. fasilitas penunjang

Pasal 21

(1) Pemrosesan akhir sampah dilakukan dengan

cara :

a. lahan urug saniter; dan

Page 36: LEMBARAN DAERAH KABUPATEN INDRAMAYUdprd-indramayukab.go.id/perda/2016/no-12-ld.pdfDAN SAMPAH SEJENIS SAMPAH RUMAH TANGGA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI INDRAMAYU, Menimbang

35

b. penggunaan teknologi ramah lingkungan.

(2) Rencana pemrosesan akhir sampah wajib

dilengkapi dengan dokumen lingkungan hidup.

(3) Dokumen lingkungan hidup sebagaimana

dimaksud pada ayat (2) disusun sesuai dengan

ketentuan peraturan perundang-undangan.

(4) Sampah yang sudah diproses melalui cara

pemrosesan akhir sampah sebagaimana

dimaksud pada ayat (1) dapat dimanfaatkan

sebagai sumber energi.

BAB VI

PRASARANA DAN SARANA

Bagian Kesatu Umum

Pasal 22

Prasarana dan sarana pengelolaan sampah, terdiri atas :

a. tempat sampah;

b. TPS;

c. TPS 3R;

d. TPST;

e. TPA;

Page 37: LEMBARAN DAERAH KABUPATEN INDRAMAYUdprd-indramayukab.go.id/perda/2016/no-12-ld.pdfDAN SAMPAH SEJENIS SAMPAH RUMAH TANGGA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI INDRAMAYU, Menimbang

36

f. sarana pengumpulan sampah; dan

g. sarana pengangkutan sampah.

Bagian Kedua Tempat Sampah dan TPS

Pasal 23

Tempat sampah sebagaimana dimaksud pada Pasal 22 huruf a, harus memenuhi persyaratan bahan

sebagai berikut :

a. tidak mudah rusak dan kedap air;

b. ekonomis dan mudah diperoleh;

c. mudah dikosongkan; dan

d. dapat dibedakan dengan warna atau diberikan

tanda.

Pasal 24

(1) TPS sebagaimana dimaksud pada Pasal 22 huruf

b, harus memenuhi persyaratan teknis sebagai

berikut :

a. luas TPS sampai dengan 200 m2;

b. jenis pembangunan penampung sampah

sementara bukan merupakan wadah

permanen;

Page 38: LEMBARAN DAERAH KABUPATEN INDRAMAYUdprd-indramayukab.go.id/perda/2016/no-12-ld.pdfDAN SAMPAH SEJENIS SAMPAH RUMAH TANGGA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI INDRAMAYU, Menimbang

37

c. tersedia sarana untuk mengelompokkan

sampah menjadi paling sedikit 3 (tiga) jenis

sampah;

d. tersedianya fasilitas pemilahan untuk

meningkatkan peran aktif masyarakat dalam

menangani sampah melalui 3R;

e. mudah dijangkau Petugas Kebersihan

dan/atau angkutan sampah;

f. memperhatikan estetika dan lingkungan;

g. memperhitungkan volume sampah;

h. mencegah perembesan air lindi ke dalam air

tanah, mata air dan badan air;

i. tidak mencemari lingkungan;

j. mengendalikan dampak akibat bau, lalat,

tikus, dan serangga lainnya;

k. memperhitungkan dampak kesehatan dan

lingkungan sekitarnya; dan

l. memiliki jadwal pengumpulan dan

pengangkutan.

(2) Jadwal pengumpulan dan pengangkutan

sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf l

adalah sebagai berikut :

a. pengumpulan pukul 05.00 s/d 11.00 WIB;

dan

b. pengangkutan pukul 09.00 s/d 14.00 WIB.

Page 39: LEMBARAN DAERAH KABUPATEN INDRAMAYUdprd-indramayukab.go.id/perda/2016/no-12-ld.pdfDAN SAMPAH SEJENIS SAMPAH RUMAH TANGGA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI INDRAMAYU, Menimbang

38

(3) Ketentuan lebih lanjut mengenai TPS

sebagaimana dimaksud pada ayat (1), diatur

dengan Peraturan Bupati.

Bagian Ketiga

Tempat Pengolahan Sampah Dengan Prinsip 3R (TPS 3R)

Pasal 25

(1) TPS 3R sebagaimana dimaksud pada Pasal 22

huruf c, harus memenuhi ketentuan lokasi

sebagai berikut :

a. aspek geologi tata lingkungan lokasi dan

sekitarnya;

b. aspek sosial dan ekonomi masyarakat sekitar;

c. aspek kelayakan pembiayaan;

d. jarak pencapaian dan ketersediaan fasilitas;

e. ketersediaan lahan untuk kegiatan 3R;

f. dilengkapi teknologi yang ramah lingkungan,

dan hemat lahan; dan

g. dilengkapi dengan fasilitas pengolah limbah.

(2) TPS 3R sebagaimana dimaksud pada Pasal 22

huruf c, harus memenuhi persyaratan teknis

sebagai berikut :

a. luas TPS 3R lebih besar dari 200 m2 atau

disesuaikan dengan ketersediaan lahan dan

kapasitas;

Page 40: LEMBARAN DAERAH KABUPATEN INDRAMAYUdprd-indramayukab.go.id/perda/2016/no-12-ld.pdfDAN SAMPAH SEJENIS SAMPAH RUMAH TANGGA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI INDRAMAYU, Menimbang

39

b. tersedia sarana untuk mengelompokkan

sampah menjadi paling sedikit 5 (lima) jenis

sampah;

c. TPS 3R dilengkapi dengan ruang pemilahan,

pengomposan sampah organik, dan/atau unit

penghasil gas bio serta gudang;

d. memperhatikan estetika dan lingkungan;

e. jenis pembangunan penampung sisa

pengolahan sampah di TPS 3R bukan

merupakan wadah permanen;

f. penempatan lokasi TPS 3R sedekat mungkin

dengan daerah pelayanan dalam radius tidak

lebih dari 1 km;

g. mudah dijangkau Petugas Kebersihan

dan/atau angkutan sampah;

h. tidak mencemari lingkungan; dan

i. memiliki jadwal pengumpulan dan

pengangkutan.

(3) Keberadaan TPS 3R sebagaimana dimaksud

pada Pasal 22 huruf c, dapat diintegrasikan

dengan sistem pengelolaan sampah berbasis

masyarakat seperti bank sampah.

(4) Ketentuan lebih lanjut mengenai TPS 3R

sebagaimana dimaksud pada ayat (1), diatur

dengan Peraturan Bupati.

Page 41: LEMBARAN DAERAH KABUPATEN INDRAMAYUdprd-indramayukab.go.id/perda/2016/no-12-ld.pdfDAN SAMPAH SEJENIS SAMPAH RUMAH TANGGA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI INDRAMAYU, Menimbang

40

Pasal 26

(1) Pemerintah Daerah menyediakan TPS/TPS 3R

sesuai dengan kebutuhan.

(2) Penyediaan TPS/TPS 3R sebagaimana dimaksud

pada ayat (1) memenuhi persyaratan teknis

sistem pengolahan sampah yang aman dan

ramah lingkungan sesuai ketentuan peraturan

perundang-undangan.

(3) Penyediaan TPS/TPS 3R sebagaimana dimaksud

pada ayat (1) sesuai dengan rencana tata ruang

wilayah kabupaten.

(4) Penyediaan TPS/TPS 3R sebagaimana dimaksud

pada ayat (1) dilaksanakan melalui penetapan

lokasi bersama pengurus RT/RW beserta

Kuwu/Lurah dan Camat melalui musyawarah.

(4) Ketentuan lebih lanjut mengenai penyediaan

TPS/TPS 3R diatur dengan Peraturan Bupati.

Pasal 27 (1) Pemerintah daerah memfasilitasi pengelola

kawasan agar menyediakan TPS/TPS 3R di

kawasan permukiman, kawasan komersial,

kawasan industri, dan kawasan khusus.

Page 42: LEMBARAN DAERAH KABUPATEN INDRAMAYUdprd-indramayukab.go.id/perda/2016/no-12-ld.pdfDAN SAMPAH SEJENIS SAMPAH RUMAH TANGGA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI INDRAMAYU, Menimbang

41

(2) Penyediaan TPS/TPS 3R sebagaimana dimaksud

pada ayat (1) memenuhi persyaratan teknis

sistem pengolahan sampah yang aman dan

ramah lingkungan sesuai ketentuan peraturan

perundang-undangan.

(3) Penyediaan TPS/TPS 3R sebagaimana dimaksud

pada ayat (1) sesuai dengan rencana tata ruang

kawasan.

(4) Ketentuan lebih lanjut mengenai penyediaan

TPS/TPS 3R kawasan diatur dengan Peraturan

Bupati.

Bagian Keempat Tempat Pengolahan Sampah Terpadu (TPST)

Pasal 28

(1) TPST sebagaimana dimasud pada Pasal 22 huruf

d, harus memenuhi ketentuan sebagai berikut :

a. dilengkapi dengan teknologi yang ramah

lingkungan, dan hemat lahan;

b. dilengkapi dengan fasilitas pengolah limbah;

c. memperhatikan aspek geologi tata lingkungan

lokasi dan sekitar;

d. memperhatikan aspek sosial dan ekonomi

masyarakat sekitar;

Page 43: LEMBARAN DAERAH KABUPATEN INDRAMAYUdprd-indramayukab.go.id/perda/2016/no-12-ld.pdfDAN SAMPAH SEJENIS SAMPAH RUMAH TANGGA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI INDRAMAYU, Menimbang

42

e. memperhatikan aspek kelayakan

pembiayaan;

f. memperhatikan jarak pencapaian dan

ketersediaan fasilitas;

g. memperhatikan ketersediaan lahan untuk

zona penyangga; dan

h. memaksimalkan kegiatan 3R.

(2) Penyediaan TPST sebagaimana dimaksud pada

ayat (1), dapat diintegrasikan dengan daerah

sekitarnya.

(3) Ketentuan mengenai TPST diatur lebih lanjut

dengan Peraturan Bupati.

Bagian Kelima Tempat Pemrosesan Akhir (TPA)

Pasal 29

(1) TPA sebagaimana dimaksud pada Pasal 22 huruf

e, disediakan Pemerintah Daerah paling sedikit 1

(satu) untuk tempat pemrosesan dan

pengembalian sampah ke media lingkungan

secara aman bagi kesehatan dan lingkungan.

(2) Sampah yang boleh masuk ke TPA adalah

sampah rumah tangga, sampah sejenis sampah

rumah tangga dan residu hasil pengolahan

sebelumnya.

Page 44: LEMBARAN DAERAH KABUPATEN INDRAMAYUdprd-indramayukab.go.id/perda/2016/no-12-ld.pdfDAN SAMPAH SEJENIS SAMPAH RUMAH TANGGA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI INDRAMAYU, Menimbang

43

(3) Penyediaan TPA sebagaimana dimaksud pada

ayat (1), harus memenuhi ketentuan sebagai

berikut :

a. dilengkapi teknologi yang ramah lingkungan

dan hemat lahan;

b. dilengkapi fasilitas pengolah limbah;

c. dapat diintegrasikan dengan wilayah sekitar;

d. memperhatikan aspek geologi tata lingkungan

lokasi dan sekitar;

e. memperhatikan aspek sosial ekonomi

masyarakat sekitar;

f. memperhatikan aspek kelayakan

pembiayaan;

g. memperhatikan jarak pencapaian dan

ketersediaan fasilitas yang ada; dan

h. memperhatikan kecukupan ketersediaan

lahan termasuk untuk zona penyangga.

(4) TPA sebagaimana dimaksud dalam Pasal 22

huruf e, dapat dikembangkan untuk sumber

energi pembangkit listrik alternatif atau bentuk

lain.

Page 45: LEMBARAN DAERAH KABUPATEN INDRAMAYUdprd-indramayukab.go.id/perda/2016/no-12-ld.pdfDAN SAMPAH SEJENIS SAMPAH RUMAH TANGGA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI INDRAMAYU, Menimbang

44

Bagian Keenam

Sarana Pengumpulan Sampah

Pasal 30

(1) Sarana pengumpulan sampah sebagaimana

dimaksud pada Pasal 22 huruf f, terdiri dari

gerobak sampah, motor sampah dan kendaraan

lintas sampah.

(2) Sarana pengumpulan sampah sebagaimana

dimaksud pada ayat (1), untuk pengumpulan :

a. sampah rumah tangga;

b. sampah kawasan permukiman, kawasan

komersial, kawasan industri, dan kawasan

khusus; dan

c. sampah fasilitas umum, fasilitas sosial dan

fasilitas lainnya.

Pasal 31

(1) Gerobak sampah, motor sampah dan kendaraan

lintas sampah sebagaimana dimaksud pada

Pasal 30 ayat (1), merupakan sarana

pengumpulan sampah rumah tangga ke TPS

dan/atau TPST.

(2) Pengadaan gerobak sampah, motor sampah dan

kendaraan lintas sampah sebagaimana

dimaksud pada ayat (1), untuk wilayah

Page 46: LEMBARAN DAERAH KABUPATEN INDRAMAYUdprd-indramayukab.go.id/perda/2016/no-12-ld.pdfDAN SAMPAH SEJENIS SAMPAH RUMAH TANGGA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI INDRAMAYU, Menimbang

45

permukiman menjadi tanggung jawab

Pemerintah Daerah dengan melibatkan

Desa/Kelurahan.

(3) Pemerintah Daerah memfasilitasi penyediaan

tempat parkir gerobak sampah, motor sampah

dan kendaraan lintas sampah di

Desa/Kelurahan atau Kecamatan.

(4) Penyediaan gerobak sampah, motor sampah dan

kendaraan lintas sampah sebagaimana

dimaksud pada ayat (1), harus memenuhi

standar pengumpulan sampah.

(5) Ketentuan lebih lanjut mengenai standar,

pengelolaan dan kebutuhan gerobak sampah,

motor sampah dan kendaraan lintas sampah

sebagaimana dimaksud pada ayat (1), diatur

dengan Peraturan Bupati.

Pasal 32 (1) Sarana pengumpulan sampah rumah tangga

sebagaimana dimaksud pada Pasal 30 ayat (2)

huruf a, di wilayah permukiman yang dikelola

oleh pengurus desa/kelurahan, menjadi

tanggung jawab pengurus desa/kelurahan dan

Pemerintah Daerah berkewajiban

memfasilitasinya sesuai kebutuhan, kondisi

sosial dan ekonomi masyarakat.

Page 47: LEMBARAN DAERAH KABUPATEN INDRAMAYUdprd-indramayukab.go.id/perda/2016/no-12-ld.pdfDAN SAMPAH SEJENIS SAMPAH RUMAH TANGGA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI INDRAMAYU, Menimbang

46

(2) Penyediaan sarana pengumpulan sampah rumah

tangga di wilayah permukiman sebagaimana

dimaksud pada ayat (1), dapat dilakukan oleh

pelaku usaha sesuai dengan kebutuhan.

Pasal 33 (1) Sarana pengumpulan sampah kawasan

permukiman, kawasan komersil, kawasan

industri dan kawasan khusus sebagaimana

dimaksud pada Pasal 30 ayat (2) huruf b,

penyediaannya menjadi tanggung jawab

kawasan bersangkutan.

(2) Dalam penyediaan sarana pengumpulan sampah

sebagaimana dimaksud pada ayat (1), fasilitas

bersangkutan dapat bekerjasama dengan SKPD

yang membidangi masalah Kebersihan.

Pasal 34 (1) Sarana pengumpulan sampah fasilitas umum,

fasilitas sosial dan fasilitas lainnya sebagaimana

dimaksud pada Pasal 30 ayat (2) huruf c,

penyediaannya menjadi tanggungjawab fasilitas

bersangkutan.

Page 48: LEMBARAN DAERAH KABUPATEN INDRAMAYUdprd-indramayukab.go.id/perda/2016/no-12-ld.pdfDAN SAMPAH SEJENIS SAMPAH RUMAH TANGGA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI INDRAMAYU, Menimbang

47

(2) Dalam penyediaan sarana pengumpulan sampah

sebagaimana dimaksud pada ayat (1), fasilitas

bersangkutan dapat bekerjasama dengan SKPD

yang membidangi masalah Kebersihan.

Bagian Ketujuh Sarana Pengangkutan Sampah

Pasal 35

(1) Sarana pengangkutan sampah sebagaimana

dimaksud pada Pasal 22 huruf g, berupa truk

sampah.

(2) Sarana pengangkutan sampah sebagaimana

dimaksud pada ayat (1), untuk pengangkutan :

a. sampah rumah tangga yang dikumpulkan di

TPS/TPST;

b. sampah kawasan permukiman, kawasan

komersial, kawasan industri, dan kawasan

khusus; dan

c. sampah fasilitas umum, fasilitas sosial dan

fasilitas lainnya.

Pasal 36

(1) Truk sampah sebagaimana dimaksud pada Pasal

35 ayat (1), paling sedikit harus memenuhi

persyaratan sebagai berikut :

Page 49: LEMBARAN DAERAH KABUPATEN INDRAMAYUdprd-indramayukab.go.id/perda/2016/no-12-ld.pdfDAN SAMPAH SEJENIS SAMPAH RUMAH TANGGA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI INDRAMAYU, Menimbang

48

a. tertutup;

b. tidak menimbulkan bau;

c. tidak mencecerkan air lindi; dan

d. bersih.

(2) Pengadaan dan pemeliharaan truk sampah

sebagaimana dimaksud dalam Pasal 35 ayat (1)

menjadi tanggung jawab Pemerintah Daerah.

(3) Ketentuan lebih lanjut mengenai truk sampah

sebagaimana dimaksud pada ayat (1), diatur

dengan Peraturan Bupati.

BAB VII LEMBAGA PENGELOLA PERSAMPAHAN

Pasal 37

(1) Pemerintah daerah dalam melakukan

pengurangan dan penanganan sampah

sebagaimana dimaksud dalam Pasal 13 dan

Pasal 14 dapat membentuk lembaga pengelola

sampah.

(2) Pemerintah daerah memfasilitasi pembentukan

lembaga pengelola sampah sebagaimana

dimaksud dalam ayat (1) di desa/kelurahan,

kawasan komersial, kawasan industri, kawasan

khusus, fasilitas umum, fasilitas sosial, dan

fasilitas lainnya, sesuai dengan kebutuhan.

Page 50: LEMBARAN DAERAH KABUPATEN INDRAMAYUdprd-indramayukab.go.id/perda/2016/no-12-ld.pdfDAN SAMPAH SEJENIS SAMPAH RUMAH TANGGA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI INDRAMAYU, Menimbang

49

Pasal 38

(1) Lembaga pengelola sampah sebagaimana

dimaksud dalam Pasal 37 ayat (2) tingkat

desa/kelurahan mempunyai tugas :

a. memfasilitasi tersedianya tempat sampah

rumah tangga di masing-masing rumah

tangga dan alat angkut dari tempat sampah

rumah tangga ke TPS;

b. menjamin terwujudnya tertib pemilahan

sampah di masing-masing rumah tangga; dan

c. mengusulkan kebutuhan tempat

penampungan sementara dan tempat

pengolahan sampah terpadu ke kecamatan.

(2) Lembaga pengelola sampah sebagaimana

dimaksud dalam Pasal 37 ayat (2) tingkat

kecamatan mempunyai tugas :

a. mengkoordinasikan lembaga pengelolaan

sampah tingkat desa/kelurahan;

b. mengawasi terselenggaranya tertib

pengelolaan sampah tingkat desa/kelurahan

dan lingkungan kawasan; dan

c. mengusulkan kebutuhan TPS/TPS 3R ke

SKPD yang membidangi persampahan.

Page 51: LEMBARAN DAERAH KABUPATEN INDRAMAYUdprd-indramayukab.go.id/perda/2016/no-12-ld.pdfDAN SAMPAH SEJENIS SAMPAH RUMAH TANGGA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI INDRAMAYU, Menimbang

50

Pasal 39

Lembaga pengelola sampah sebagaimana dimaksud

dalam Pasal 37 ayat (2) pada kawasan komersial, kawasan industri, kawasan khusus, fasilitas umum,

fasilitas sosial, dan fasilitas lainnya mempunyai tugas:

a. menyediakan tempat sampah di masing-masing

kawasan;

b. mengangkut sampah dari sumber sampah ke TPS,

TPS 3R TPST atau ke TPA; dan

c. menjamin terwujudnya tertib pemilahan sampah.

BAB VIII

PERIZINAN

Pasal 40 (1) Setiap orang yang melakukan kegiatan usaha

pengelolaan sampah wajib memiliki izin dari

Bupati.

(2) Jenis usaha pengelolaan sampah sebagaimana

dimaksud pada ayat (1) terdiri dari :

a. pengangkutan sampah; dan

b. pengolahan sampah.

(3) Bupati dapat menutup setiap usaha pengelolaan

sampah yang tidak mempunyai izin.

Page 52: LEMBARAN DAERAH KABUPATEN INDRAMAYUdprd-indramayukab.go.id/perda/2016/no-12-ld.pdfDAN SAMPAH SEJENIS SAMPAH RUMAH TANGGA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI INDRAMAYU, Menimbang

51

(4) Bupati dapat menerapkan sanksi administratif

kepada pengelola sampah yang melanggar

ketentuan persyaratan yang ditetapkan dalam

perizinan.

(5) Sanksi administratif sebagaimana dimaksud

pada ayat (4) dapat berupa :

a. paksaan pemerintah;

b. uang paksa; dan/atau

c. pencabutan izin.

Pasal 41

(1) Proses pemberian izin harus memperhatikan

aspek teknis, yuridis, sosiologis, serta

memperhatikan kepentingan masyarakat dan

Pemerintah Daerah.

(2) Keputusan mengenai pemberian izin pengelolaan

sampah harus diumumkan kepada masyarakat.

(3) Pengumuman sebagaimana dimaksud pada ayat

(2) dilaksanakan melalui media cetak atau media

elektronik dan papan pengumuman di lokasi

strategis serta dapat diakses dengan mudah.

(4) Ketentuan lebih lanjut mengenai tata cara

memperoleh izin sebagaimana dimaksud pada

ayat (1) diatur dengan Peraturan Bupati.

Page 53: LEMBARAN DAERAH KABUPATEN INDRAMAYUdprd-indramayukab.go.id/perda/2016/no-12-ld.pdfDAN SAMPAH SEJENIS SAMPAH RUMAH TANGGA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI INDRAMAYU, Menimbang

52

BAB IX

PEMBIAYAAN, RETRIBUSI SAMPAH DAN IURAN SAMPAH

SERTA KOMPENSASI

Bagian Kesatu Pendanaan

Pasal 42

(1) Pemerintah Daerah wajib mengalokasikan

Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah

(APBD) untuk pengelolaan sampah.

(2) Pembiayaan kegiatan pengolahan sampah yang

dilaksanakan oleh masyarakat menjadi tanggung

jawab masyarakat.

(3) Pemerintah Daerah dapat memberikan bantuan

berupa stimulan dan/atau sarana pengolahan

sampah yang diselenggarakan oleh masyarakat

sesuai kebutuhan.

Bagian Kedua

Retribusi Sampah dan Iuran Sampah

Pasal 43

(1) Dalam penyelenggaraan penanganan sampah,

pemerintah daerah memungut retribusi kepada

setiap orang atas jasa pelayanan yang diberikan.

Page 54: LEMBARAN DAERAH KABUPATEN INDRAMAYUdprd-indramayukab.go.id/perda/2016/no-12-ld.pdfDAN SAMPAH SEJENIS SAMPAH RUMAH TANGGA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI INDRAMAYU, Menimbang

53

(2) Retribusi sebagaimana dimaksud pada ayat (1)

ditetapkan berdasarkan Perda tentang retribusi

jasa umum.

(3) Hasil retribusi sebagaimana dimaksud pada ayat

(1) digunakan untuk :

a. kegiatan layanan penanganan sampah;

b. penyediaan fasilitas pengumpulan sampah;

c. penanggulangan keadaan darurat;

d. pemulihan lingkungan akibat kegiatan

penanganan sampah; dan/atau

e. peningkatan kompetensi pengelola sampah.

(4) Ketentuan lebih lanjut mengenai tata cara

penentuan dan pemungutan retribusi sampah

sebagaimana dimaksud pada ayat (2), diatur

dengan Peraturan Bupati.

Pasal 44 (1) Pelayanan pengangkutan sampah rumah tangga

yang diselenggarakan oleh desa/kelurahan atau

lembaga pengelola sampah lingkup

desa/kelurahan dikenakan iuran sampah yang

besarnya disepakati warga dan ditetapkan oleh

kuwu/lurah.

Page 55: LEMBARAN DAERAH KABUPATEN INDRAMAYUdprd-indramayukab.go.id/perda/2016/no-12-ld.pdfDAN SAMPAH SEJENIS SAMPAH RUMAH TANGGA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI INDRAMAYU, Menimbang

54

(2) Pelayanan pengelolaan sampah di kawasan

permukiman, kawasan komersial, kawasan

industri, kawasan khusus, fasilitas umum,

fasilitas sosial dan fasilitas lainnya

diselenggarakan oleh penanggung jawab

dan/atau pengelola kawasan dan pengelola

fasilitas dan dikenakan iuran sampah yang

ditetapkan oleh penanggung jawab dan/atau

pengelola kawasan dan pengelola fasilitas

bersangkutan.

(3) Ketentuan lebih lanjut mengenai tata cara

penentuan dan pemungutan iuran sampah

sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan ayat

(2), diatur dengan Peraturan Bupati.

Bagian Ketiga Kompensasi

Pasal 45

(1) Pemerintah daerah dapat memberikan

kompensasi sebagai akibat dampak negatif yang

ditimbulkan oleh kegiatan pengolahan dan/atau

pemrosesan akhir sampah dan atau TPST.

(2) Dampak negatif sebagaimana dimaksud pada

ayat (1) diakibatkan oleh :

a. pencemaran air;

b. pencemaran udara;

Page 56: LEMBARAN DAERAH KABUPATEN INDRAMAYUdprd-indramayukab.go.id/perda/2016/no-12-ld.pdfDAN SAMPAH SEJENIS SAMPAH RUMAH TANGGA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI INDRAMAYU, Menimbang

55

c. pencemaran tanah;

d. longsor;

e. kebakaran;

f. ledakan gas methan;

g. hal lain yang menimbulkan dampak negatif.

(3) Pemberian kompensasi sebagaimana pada ayat

(1) dapat berupa :

a. relokasi;

b. pemulihan lingkungan;

c. biaya kesehatan dan pengobatan;

d. ganti rugi; dan/atau

e. kompensasi dalam bentuk lain.

Pasal 46 (1) Tata cara pemberian kompensasi sebagaimana

dimaksud dalam Pasal 45 dilaksanakan melalui :

a. Pengajuan surat pengaduan kepada

Pemerintah Daerah;

b. Pemerintah Daerah melakukan investigasi

atas kebenaran dan dampak negatif

pengelolaan sampah; dan

c. Menetapkan bentuk kompensasi yang

diberikan berdasarkan hasil investigasi dan

hasil kajian.

Page 57: LEMBARAN DAERAH KABUPATEN INDRAMAYUdprd-indramayukab.go.id/perda/2016/no-12-ld.pdfDAN SAMPAH SEJENIS SAMPAH RUMAH TANGGA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI INDRAMAYU, Menimbang

56

(2) Ketentuan lebih lanjut mengenai dampak negatif

dan kompensasi sebagaimana dimaksud pada

Pasal 45 ayat (1) diatur dengan Peraturan

Bupati.

BAB X INSENTIF DAN DISINSENTIF

Pasal 47

(1) Pemerintah Daerah dapat memberikan insentif

pada setiap orang yang melakukan pengurangan

dan/atau pengolahan sampah berupa:

a. inovasi terbaik dalam pengelolaan sampah;

b. pelaporan atas pelanggaran terhadap

larangan;

c. pengurangan timbulan sampah; dan

d. tertib penanganan sampah.

(2) Pemerintah Daerah dapat memberikan

disinsentif kepada setiap orang yang melakukan:

a. pelanggaran terhadap larangan; dan

b. pelanggaran tertib penanganan sampah.

(3) Ketentuan lebih lanjut mengenai bentuk dan tata

cara pemberian insentif dan/atau disinsentif

diatur dengan Peraturan Bupati.

Page 58: LEMBARAN DAERAH KABUPATEN INDRAMAYUdprd-indramayukab.go.id/perda/2016/no-12-ld.pdfDAN SAMPAH SEJENIS SAMPAH RUMAH TANGGA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI INDRAMAYU, Menimbang

57

BAB XI

KERJASAMA DAN KEMITRAAN

Bagian Kesatu Kerjasama

Pasal 48

(1) Pemerintah daerah dapat melakukan kerjasama

dengan pemerintah daerah lain dan/atau pihak

lain dalam pengelolaan sampah.

(2) Kerjasama antar pemerintah daerah dan/atau

pihak lain sebagaimana dimaksud pada ayat (1)

dilakukan dalam bentuk:

a. Pembatasan timbulan sampah;

b. Pendauran ulang sampah;

c. Pemanfaatan kembali sampah;

d. Pemilahan sampah;

e. Pengumpulan sampah;

f. Pengangkutan sampah;

g. Pengolahan sampah; dan

h. Pemrosesan akhir sampah.

(3) Kerjasama sebagaimana dimaksud pada ayat (2)

dilaksanakan sesuai dengan ketentuan

peraturan perundang-undangan.

Page 59: LEMBARAN DAERAH KABUPATEN INDRAMAYUdprd-indramayukab.go.id/perda/2016/no-12-ld.pdfDAN SAMPAH SEJENIS SAMPAH RUMAH TANGGA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI INDRAMAYU, Menimbang

58

Bagian Kedua

Kemitraan

Pasal 49

(1) Pemerintah Daerah dapat bermitra dengan

pelaku usaha dalam pengelolaan sampah.

(2) Bentuk kemitraan sebagaimana dimaksud pada

ayat (1), dapat berupa :

a. kerjasama operasi dan atau jasa pengelolaan

sampah;

b. pengadaan sarana;

c. penyertaan modal;

d. penyediaan sumber daya manusia; dan/atau

e. peran serta masyarakat.

(3) Bentuk kemitraan sebagaimana dimaksud pada

ayat (2), ditujukan untuk meningkatkan kualitas

pengelolaan sampah dan pelayanan masyarakat

di bidang kebersihan.

(4) Ketentuan lebih lanjut mengenai kemitraan

dalam pengelolaan sampah sebagaimana

dimaksud pada ayat (1), ayat (2), dan ayat (3),

diatur dengan Peraturan Bupati.

Page 60: LEMBARAN DAERAH KABUPATEN INDRAMAYUdprd-indramayukab.go.id/perda/2016/no-12-ld.pdfDAN SAMPAH SEJENIS SAMPAH RUMAH TANGGA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI INDRAMAYU, Menimbang

59

Pasal 50

(1) Masyarakat dapat bermitra dengan pelaku usaha

dalam pengelolaan sampah untuk kegiatan

ekonomi baik dilakukan secara perorangan

maupun kelompok.

(2) Kemitraan masyarakat dengan pelaku usaha

sebagaimana dimaksud pada ayat (1),

sepenuhnya menjadi tanggung jawab

masyarakat.

(3) Pemerintah Daerah memfasilitasi

penyelenggaraan kemitraan sebagaimana

dimaksud pada ayat (1) sesuai dengan tugas dan

wewenangnya.

BAB XII DATA DAN INFORMASI

Pasal 51

(1) Pemerintah Daerah wajib menyediakan data dan

informasi pengelolaan sampah rumah tangga

dan sampah sejenis rumah tangga, yang paling

sedikit memuat :

a. sumber sampah;

b. timbulan sampah;

c. komposisi sampah;

d. karakteristik sampah;

Page 61: LEMBARAN DAERAH KABUPATEN INDRAMAYUdprd-indramayukab.go.id/perda/2016/no-12-ld.pdfDAN SAMPAH SEJENIS SAMPAH RUMAH TANGGA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI INDRAMAYU, Menimbang

60

e. jumlah fasilitas pengelolaan sampah; dan

f. data dan informasi lain yang diperlukan

dalam pengelolaan sampah.

(2) Data dan informasi sebagaimana dimaksud pada

ayat (1), terhubungkan dalam satu jejaring

lingkup daerah dan nasional.

(3) Informasi sebagaimana dimaksud pada ayat (2)

harus dapat diakses oleh setiap orang.

(4) Penyediaan data dan informasi pengelolaan

sampah sebagaimana dimaksud pada ayat (1),

merupakan tugas SKPD yang membidangi

urusan persampahan.

Pasal 52

Ketentuan lebih lanjut mengenai data dan informasi pengelolaan sampah sebagaimana dimaksud dalam

Pasal 51, diatur dengan Peraturan Bupati.

BAB XIII

PERAN SERTA MASYARAKAT

Bagian Kesatu Peran

Pasal 53

(1) Masyarakat dapat berperan aktif dalam

pengelolaan sampah dengan cara :

Page 62: LEMBARAN DAERAH KABUPATEN INDRAMAYUdprd-indramayukab.go.id/perda/2016/no-12-ld.pdfDAN SAMPAH SEJENIS SAMPAH RUMAH TANGGA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI INDRAMAYU, Menimbang

61

a. meningkatkan kemampuan, kemandirian,

keberdayaan dan kemitraan dalam

pengelolaan sampah;

b. menumbuhkembangkan kepeloporan

masyarakat dalam pengelolaan sampah;

c. meningkatkan ketanggapdaruratan atau

tindakan yang sifatnya gawat darurat dalam

pengelolaan sampah, seperti terjadi

kebakaran di TPS, TPS 3R, TPST atau TPA

yang membahayakan; dan

d. menyampaikan informasi, laporan, saran

dan/atau kritik yang berkaitan dengan

pengelolaan sampah.

(2) Pelaku usaha dapat berperan aktif dalam

kegiatan pengelolaan sampah melalui kegiatan :

a. penyediaan dan/atau pengembangan

teknologi pengelolaan sampah;

b. bantuan prasarana dan sarana;

c. bantuan inovasi teknologi pengelolaan

sampah; dan

d. pembinaan pengelolaan sampah kepada

masyarakat.

Page 63: LEMBARAN DAERAH KABUPATEN INDRAMAYUdprd-indramayukab.go.id/perda/2016/no-12-ld.pdfDAN SAMPAH SEJENIS SAMPAH RUMAH TANGGA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI INDRAMAYU, Menimbang

62

Bagian Kedua

Pengaduan Masyarakat

Pasal 54

Setiap orang yang mengetahui, menduga dan/atau menderita kerugian akibat pembuangan sampah

dapat menyampaikan pengaduan kepada Bupati melalui Kuwu/Lurah, Camat dan/atau Kepala SKPD.

Pasal 55

(1) Dalam menyampaikan pengaduan sebagaimana

dimaksud dalam Pasal 54, disertai data paling

sedikit memuat identitas pengadu, alat bukti,

lokasi terjadinya pembuangan sampah liar dan

waktu diketahuinya pembuangan sampah liar.

(2) Data pengadu sebagaimana dimaksud pada ayat

(1), wajib dirahasiakan oleh penerima

pengaduan.

Pasal 56

Ketentuan lebih lanjut mengenai tata cara penyampaian pengaduan masyarakat sebagaimana

dimaksud dalam Pasal 54 diatur dengan Peraturan Bupati.

Page 64: LEMBARAN DAERAH KABUPATEN INDRAMAYUdprd-indramayukab.go.id/perda/2016/no-12-ld.pdfDAN SAMPAH SEJENIS SAMPAH RUMAH TANGGA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI INDRAMAYU, Menimbang

63

BAB XIV

PEMBINAAN DAN PENGAWASAN

Pasal 57

Pemerintah Daerah wajib melakukan pembinaan dan pengawasan terhadap lembaga pengelola

persampahan.

Pasal 58

(1) Pembinaan sebagaimana dimaksud dalam Pasal

57 meliputi :

a. peningkatan kapasitas kelembagaan;

b. peningkatan sumberdaya manusia;

c. peningkatan pengelolaan keuangan; dan

d. peningkatan teknologi pengolahan dan

pemrosesan akhir.

(2) Pengawasan sebagaimana dimaksud dalam Pasal

57 melalui kegiatan:

a. pemantauan;

b. pengendalian;

c. evaluasi; dan

d. pelaporan.

Page 65: LEMBARAN DAERAH KABUPATEN INDRAMAYUdprd-indramayukab.go.id/perda/2016/no-12-ld.pdfDAN SAMPAH SEJENIS SAMPAH RUMAH TANGGA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI INDRAMAYU, Menimbang

64

BAB XV

TANGGAP DARURAT

Pasal 59 (1) Pemerintah Daerah wajib memiliki sistem

tanggap darurat pengelolaan sampah.

(2) Sistem tanggap darurat sebagaimana dimaksud

pada ayat (1), meliputi :

a. prosedur operasional penanggulangan

kecelakaan dan pencemaran lingkungan

akibat pengelolaan sampah;

b. melakukan penanggulangan kecelakaan dan

pencemaran lingkungan akibat pengelolaan

sampah;

c. memberikan informasi kepada masyarakat

tentang prosedur standar operasional

penanggulangan kecelakaan dan pencemaran

lingkungan akibat pengelolaan sampah; dan

d. melaporkan kejadian kecelakaan dan

pencemaran lingkungan akibat pengelolaan

sampah kepada Bupati.

Pasal 60

Pemerintah Daerah harus menerapkan sistem

tanggap darurat dalam pengelolaan sampah sebagaimana dimaksud dalam Pasal 59, dengan cara:

Page 66: LEMBARAN DAERAH KABUPATEN INDRAMAYUdprd-indramayukab.go.id/perda/2016/no-12-ld.pdfDAN SAMPAH SEJENIS SAMPAH RUMAH TANGGA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI INDRAMAYU, Menimbang

65

a. penetapan lokasi alternatif tempat pemrosesan

akhir;

b. penyediaan fasilitas kondisi tanggap darurat

dengan kriteria tidak berfungsi sistem

pengangkutan sampah, tidak berfungsi TPST

dan/atau TPA, tidak tersedia alternatif TPST

dan/atau TPA, dan/atau menimbulkan dampak

negatif terhadap lingkungan;

c. penetapan standar prosedur operasional evaluasi

korban;

d. penetapan standar operasional pemulihan

kualitas lingkungan; dan

e. penetapan kompensasi.

Pasal 61 (1) Dalam rangka pelaksanaan sistem tanggap

darurat sebagaimana dimaksud dalam Pasal 59

dan Pasal 60, Pemerintah Daerah melalui SKPD

melakukan:

a. rencana tanggap darurat penanggulangan

sampah;

b. tanggap darurat penanganan sampah;

c. informasi kepada masyarakat mengenai

kondisi darurat; dan

d. melaporkan kejadian darurat sampah kepada

Bupati.

Page 67: LEMBARAN DAERAH KABUPATEN INDRAMAYUdprd-indramayukab.go.id/perda/2016/no-12-ld.pdfDAN SAMPAH SEJENIS SAMPAH RUMAH TANGGA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI INDRAMAYU, Menimbang

66

(2) Ketentuan lebih lanjut mengenai Sistem Tanggap

Darurat Pengelolaan Sampah sebagaimana

dimaksud dalam Pasal 59 dan Pasal 60, diatur

dengan Peraturan Bupati.

BAB XVI

LARANGAN

Pasal 62 Setiap orang dilarang :

a. membuang sampah tidak pada tempat yang telah

ditentukan dan disediakan;

b. membuang sampah, kotoran, atau barang bekas

lainnya disaluran air/selokan, kali/sungai, jalan,

bahu jalan, trotoar, tempat umum, tempat

pelayanan umum, dan tempat-tempat lainnya

yang bukan merupakan tempat pembuangan

sampah;

c. menggunakan bahu jalan sebagai TPS;

d. mencampur sampah rumah tangga dan sampah

sejenis sampah rumah tangga dengan sampah B3

rumah tangga;

e. mengelola sampah yang menyebabkan

pencemaran dan/atau perusakan lingkungan;

Page 68: LEMBARAN DAERAH KABUPATEN INDRAMAYUdprd-indramayukab.go.id/perda/2016/no-12-ld.pdfDAN SAMPAH SEJENIS SAMPAH RUMAH TANGGA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI INDRAMAYU, Menimbang

67

f. melakukan penanganan sampah dengan

pembuangan terbuka di tempat pemrosesan

akhir;

g. merusak, membakar, atau menghilangkan tempat

sampah yang telah disediakan; dan

h. membakar sampah pada tempat-tempat yang

membahayakan dan mencemari lingkungan.

BAB XVII

PENYELESAIAN SENGKETA

Pasal 63

(1) Sengketa yang dapat timbul dari pengelolaan

sampah terdiri atas :

a. sengketa antara pemerintah daerah dan

pengelola sampah; dan

b. sengketa antara pengelola sampah dan

masyarakat.

(2) Penyelesaian sengketa sebagaimana dimaksud

pada ayat (1) dapat dilakukan melalui

penyelesaian di luar pengadilan ataupun melalui

pengadilan.

(3) Penyelesaian sengketa sebagaimana dimaksud

pada ayat (1) dan ayat (2) dilaksanakan sesuai

dengan peraturan perundangundangan.

Page 69: LEMBARAN DAERAH KABUPATEN INDRAMAYUdprd-indramayukab.go.id/perda/2016/no-12-ld.pdfDAN SAMPAH SEJENIS SAMPAH RUMAH TANGGA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI INDRAMAYU, Menimbang

68

BAB XVIII

SANKSI ADMINISTRATIF

Pasal 64

(1) Setiap orang yang melanggar ketentuan

sebagaimana dimaksud dalam Pasal 10, Pasal

11, Pasal 12, Pasal 13 dan Pasal 62 dikenakan

sanksi administratif.

(2) Sanksi administratif sebagaimana dimaksud

dalam ayat (1) berupa:

a. teguran lisan;

b. teguran tertulis;

c. penghentian pelayanan pengangkutan

sampah dari sumber; dan

d. pembebanan uang paksa.

(3) Pelaksanaan sanksi administratif sebagaimana

dimaksud pada ayat (2), termasuk tindakan

hukum diluar peradilan.

Pasal 65

(1) Bupati dapat langsung menerapkan sanksi

administratif berupa pembebanan uang paksa

kepada :

a. Setiap orang yang dengan sengaja dan/atau

terbukti membuang sampah, kotoran, atau

barang bekas lainnya disaluran air/selokan,

Page 70: LEMBARAN DAERAH KABUPATEN INDRAMAYUdprd-indramayukab.go.id/perda/2016/no-12-ld.pdfDAN SAMPAH SEJENIS SAMPAH RUMAH TANGGA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI INDRAMAYU, Menimbang

69

kali/sungai, jalan, bahu jalan, trotoar,

tempat umum, tempat pelayanan umum, dan

tempat-tempat lainnya yang bukan

merupakan tempat pembuangan sampah

sebagaimana dimaksud dalam Pasal 62,

dikenakan sanksi administratif berupa uang

paksa paling sedikit Rp. 100.000,- (seratus

ribu rupiah) dan paling banyak Rp. 500.000,-

(lima ratus ribu rupiah);

b. Pelaku usaha yang lalai atau dengan sengaja

tidak melaksanakan pengelolaan sampah

sebagaimana dimaksud dalam Pasal 11,

dikenakan sanksi administratif berupa uang

paksa paling sedikit Rp. 1.000.000,- (satu

juta rupiah) dan paling banyak

Rp. 5.000.000,- (lima juta rupiah).

c. Pengelola kawasan permukiman, kawasan

komersial, kawasan industri, kawasan

khusus, yang lalai atau dengan sengaja tidak

melaksanakan pengelolaan sampah

sebagaimana dimaksud pada Pasal 12 ayat

(1), dikenakan sanksi administratif berupa

uang paksa paling sedikit Rp. 10.000.000,-

(sepuluh juta rupiah) dan paling banyak Rp.

50.000.000,- (lima puluh juta rupiah); dan

d. Pengelola fasilitas umum, fasilitas sosial dan

fasilitas lainnya yang lalai atau dengan

sengaja tidak melaksanakan pengelolaan

Page 71: LEMBARAN DAERAH KABUPATEN INDRAMAYUdprd-indramayukab.go.id/perda/2016/no-12-ld.pdfDAN SAMPAH SEJENIS SAMPAH RUMAH TANGGA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI INDRAMAYU, Menimbang

70

sampah sebagaimana dimaksud pada Pasal

12 ayat (1), dikenakan sanksi administratif

berupa uang paksa paling sedikit Rp.

1.000.000,- (satu juta rupiah) dan paling

banyak Rp. 5.000.000,- (lima juta rupiah).

(2) Uang paksa sebagaimana dimaksud pada ayat

(1), wajib disetorkan ke kas daerah sesuai

dengan ketentuan peraturan perundang-

undangan.

BAB XIX

PENYIDIKAN

Pasal 66 (1) Selain pejabat penyidik Polri, yang bertugas

menyidik tindak pelanggaran sebagaimana

dimaksud dalam Peraturan Daerah ini dilakukan

oleh Penyidik Pegawai Negeri Sipil (PPNS) yang

pengangkatannya ditetapkan sesuai dengan

ketentuan peraturan perundang-undangan.

(2) Penyidik Pegawai Negeri Sipil sebagaimana

dimaksud pada ayat (1) berwenang :

a. menerima laporan atau pengaduan dari

seseorang tentang adanya pelanggaran;

b. melakukan pemeriksaan atas kebenaran

laporan atau keterangan berkenaan dengan

tindak pidana di bidang pengelolaan sampah;

Page 72: LEMBARAN DAERAH KABUPATEN INDRAMAYUdprd-indramayukab.go.id/perda/2016/no-12-ld.pdfDAN SAMPAH SEJENIS SAMPAH RUMAH TANGGA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI INDRAMAYU, Menimbang

71

c. melakukan pemeriksaan terhadap orang yang

diduga melakukan tindak pidana di bidang

pengelolaan sampah;

d. meminta keterangan dan bahan bukti dari

orang berkenaan dengan peristiwa tindak

pidana di bidang pengelolaan sampah;

e. melakukan pemeriksaan atas pembukuan,

catatan, dan dokumen lain berkenaan dengan

tindak pidana di bidang pengelolaan sampah;

f. melakukan pemeriksaan di tempat tertentu

yang diduga terdapat bahan bukti,

pembukuan, pencatatan dan dokumen lain

serta melakukan penyitaan terhadap bahan

dan barang hasil kejahatan yang dapat

dijadikan bukti dalam perkara tindak pidana

dibidang pengelolaan sampah;

g. meminta bantuan ahli dalam pelaksanaan

tugas penyidikan tindak pidana dibidang

pengelolaan sampah.

h. mengadakan penghentian penyidikan setelah

mendapat petunjuk bahwa tidak terdapat

cukup bukti atau peristiwa tersebut bukan

merupakan tindak pelanggaran dan

selanjutnya memberitahukan hal tersebut

kepada penuntut umum tersangka atau

keluarganya; dan

Page 73: LEMBARAN DAERAH KABUPATEN INDRAMAYUdprd-indramayukab.go.id/perda/2016/no-12-ld.pdfDAN SAMPAH SEJENIS SAMPAH RUMAH TANGGA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI INDRAMAYU, Menimbang

72

i. mengadakan tindakan lain menurut hukum

yang dapat dipertanggungjawabkan.

(3) Penyidik Pejabat Pegawai Negeri Sipil

sebagaimana dimaksud pada ayat (1)

memberitahukan dimulainya penyidikan dan

hasil penyidikannya kepada Penyidik Pejabat

Polisi Negara Republik Indonesia.

(4) Penyidik Pejabat Pegawai Negeri Sipil

sebagaimana dimaksud pada ayat (1)

menyampaikan penyidikan kepada penuntut

umum melalui Penyidik Pejabat Polisi Negara

Republik Indonesia.

BAB XX

KETENTUAN PIDANA

Pasal 67

(1) Setiap orang yang melanggar ketentuan

sebagaimana dimaksud dalam Pasal 62, diancam

pidana kurungan paling lama 3 (tiga) bulan atau

denda paling banyak Rp. 50.000.000,- (lima

puluh juta rupiah).

(2) Tindak pidana sebagaimana dimaksud pada ayat

(1) adalah pelanggaran.

Page 74: LEMBARAN DAERAH KABUPATEN INDRAMAYUdprd-indramayukab.go.id/perda/2016/no-12-ld.pdfDAN SAMPAH SEJENIS SAMPAH RUMAH TANGGA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI INDRAMAYU, Menimbang

73

BAB XXI

KETENTUAN PENUTUP

Pasal 68 Peraturan Daerah ini mulai berlaku pada tanggal

diundangkan.

Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan

pengundangan Peraturan Daerah ini dengan

penempatannya dalam Lembaran Daerah Kabupaten

Indramayu.

Ditetapkan di Indramayu

pada tanggal 27 Desember 2016

BUPATI INDRAMAYU,

Cap/ttd

ANNA SOPHANAH

Page 75: LEMBARAN DAERAH KABUPATEN INDRAMAYUdprd-indramayukab.go.id/perda/2016/no-12-ld.pdfDAN SAMPAH SEJENIS SAMPAH RUMAH TANGGA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI INDRAMAYU, Menimbang

74

Diundangkan di Indramayu

pada tanggal 27 Desember 2016

SEKRETARIS DAERAH KABUPATEN INDRAMAYU,

AHMAD BAHTIAR

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN INDRAMAYU TAHUN 2016 NOMOR : 12

NOMOR REGISTRASI PERATURAN DAERAH KABUPATEN INDRAMAYU PROVINSI JAWA

BARAT : 13/368/2016

Page 76: LEMBARAN DAERAH KABUPATEN INDRAMAYUdprd-indramayukab.go.id/perda/2016/no-12-ld.pdfDAN SAMPAH SEJENIS SAMPAH RUMAH TANGGA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI INDRAMAYU, Menimbang

75

Salinan NO : /LD/201

Page 77: LEMBARAN DAERAH KABUPATEN INDRAMAYUdprd-indramayukab.go.id/perda/2016/no-12-ld.pdfDAN SAMPAH SEJENIS SAMPAH RUMAH TANGGA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI INDRAMAYU, Menimbang

76

Page 78: LEMBARAN DAERAH KABUPATEN INDRAMAYUdprd-indramayukab.go.id/perda/2016/no-12-ld.pdfDAN SAMPAH SEJENIS SAMPAH RUMAH TANGGA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI INDRAMAYU, Menimbang

77

Page 79: LEMBARAN DAERAH KABUPATEN INDRAMAYUdprd-indramayukab.go.id/perda/2016/no-12-ld.pdfDAN SAMPAH SEJENIS SAMPAH RUMAH TANGGA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI INDRAMAYU, Menimbang

78