lembar pengamatan metode belt transect
TRANSCRIPT
5/13/2018 Lembar Pengamatan Metode Belt Transect - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/lembar-pengamatan-metode-belt-transect 1/4
LEMBAR PENGAMATAN METODE BELT TRANSECT
Ukuran plot : 50x60
Lokasi : Arboretum Cibubur
Cuaca : Cerah Berawan
Tabel Pengamatan Belt Transect
NO.Plot Species
1.Ficus Sp. 6
Pteridaceae Sp.1 2
2.Ficus Sp. 8
Melastomataceae 3
3.
Poaceae Sp.1 2
Cypraceae Sp.1 3
4.Melastomataceae 1
Ficus Sp. 5
5.Melastomataceae 1
Ficus Sp. 4
6.Ficus Sp. 3
Poaceae Sp.1 1
7.Melastomataceae 2
Ficus Sp. 3
8.Melastomataceae 1
Poaceae Sp.1 3
9.Poaceae Sp.1 2
Ficus Sp. 3
10.Poaceae Sp.1 1
Ficus Sp. 5
5/13/2018 Lembar Pengamatan Metode Belt Transect - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/lembar-pengamatan-metode-belt-transect 2/4
Perhitungan
PERHITUNGAN BELT TRANSECT
1. Frekuensi
A. frekuensi (A)
B. frekuensi (B)
C. frekuensi (C)
D. frekuensi (D)
E. frekuensi (E)
Frekuensi Relatif
A. Frekuensi Relatif (A)
B. Frekuensi Relatif (B)
C. Frekuensi Relatif (C)
D. Frekuensi Relatif (D)
E. Frekuensi Relatif (E)
2. K erapatan
A. K erapatan (A)
B. K erapatan (B)
C. K erapatan (C)
D. K
erapatan (D)
E. K erapatan (E)
5/13/2018 Lembar Pengamatan Metode Belt Transect - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/lembar-pengamatan-metode-belt-transect 3/4
K erapatan Relatif
A. K erapatan Relatif (A)
B. K erapatan Relatif (B)
C. K erapatan Relatif (C)
D. K erapatan Relatif (D)
E. K erapatan Relatif (E)
3. I NP
A. I NP (A) = FR(A) + K R(A) = 0,4+0,131=0,531
B. I NP (B) = FR(B) + K R(B) = 0,05+0,032=0,082
C. I NP (C) = FR(C) + K R(C) = 0,025+0,017=0,042
D. I NP (D) = FR(D) + K R(D) = 0,025+0,017=0,042
E. I NP (D) = FR(D) + K R(D) = 0,05 +0,032=0,082
K eterangan : Species A = Ficus Sp.
Species B = Pteridaceae Sp.1
Species C = Melastomataceae
Species D = Poaceae Sp.1
Species E = Cypraceae Sp.1
5/13/2018 Lembar Pengamatan Metode Belt Transect - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/lembar-pengamatan-metode-belt-transect 4/4
Pembahasan
Pada praktikum kali ini untuk menganalisis vegetasi kami gunakan beberapa metode, salah
satunya adalah metode belt transect. Metode ini biasa digunakan untuk mempelajari suatu
kelompok hutan yang luas dan belum diketahui keadaan sebelumnya. Cara ini juga paling
efektif untuk mempelajari perubahan keadaan vegetasi menurut keadaan tanah, topograpi, dan
elevasi. Transek dibuat memotong garis-garis topograpi, dari tepi laut kepedalaman, memotong
sungai atau menaiki dan menuruni lereng pegunungan. Lebar transek yang umum digunakan
adalah 10-20 meter, dengan jarak antar antar transek 200-1000 meter tergantung pada
intensitas yang dikehendaki. Untuk kelompok hutan yang luasnya 10.000 ha, intensitas yang
dikendaki 2 %, dan hutan yang luasnya 1.000 ha intensitasnya 10 %.
Dengan menggunakan metode belt transect pertama kita tentukan titik 10 m sepanjang
transek, kemudian tarik garis kekanan 10 m dan mundur sepanjang 10 m sehingga membentuk
plot berbentuk persegi, dan catat semua spesies pohon dan diameter pohon yang terdapat di
dalam plot dengan melakukan pengulangan. Dari hasil yang didapat pada frekuensi relative,
kerapatan relative serta interpretasi paling tinggi yaitu Ficus Sp. dan yang rendah Pteridaceae
Sp.1 dan Cypraceae Sp.1, hal ini dikarenakan Ficus ini paling dominan di daerah pengamatan
kami sehingga hasil yang didapat Ficus Sp. paling tinggi nilai interpretasinya, frekuensi relative
dan juga kerapatan relatifnya.