lembar pernyataanrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3362… · ·...
TRANSCRIPT
LEMBAR PERNYATAAN
Dengan ini saya menyatakan bahwa:
1. Skripsi ini merupakan hasil karya asli saya yang diajukan untuk memenuhi salah
satu persyaratan memperoleh gelar strata 1 (S1) di Universitas Islam Negeri Syarif
Hidayatullah Jakarta.
2. Semua sumber yang saya gunakan dalam penulisan skripsi ini telah saya
cantumkan sesuai dengan ketentuan yang berlaku di Universitas Islam Negeri
Syarif Hidayatullah Jakarta.
3. Jika kemudian hari terbukti bahwa karya ini bukan hasil karya asli saya atau
merupakan hasil jiplakan dari karya orang lain, maka saya bersedia menerima
sanksi yang berlaku di Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.
Ciputat, 28 Juni 2010
Ashabul Kahfi
i
ABSTRAK
ASHABUL KAHFI Peranan Perpustakaan Pusat Peragaan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (PP-IPTEK) TMII dalam Menunjang Sarana Rekreasi yang Edukatif. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peranan perpustakaan PP-IPTEK TMII dalam menunjang sarana rekreasi yang edukatif, mengetahui motivasi apa saja yang mendorong pengunjung untuk datang ke perpustakaan PP-IPTEK TMII, dan mengetahui pendapat pengunjung mengenai koleksi perpustakaan dan kesesuaiannya dengan koleksi alat peraga PP-IPTEK TMII. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif. Pada penelitian ini penulis menggunakan pendekatan penelitian kuantitatif. Populasi penelitian ini yaitu pengunjung perpustakaan PP-IPTEK TMII. Dan ditarik sampel sebanyak 30 orang atau 10% dari jumlah populasi yaitu kurang lebih sebanyak 300 orang selama satu bulan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perpustakaan PP-IPTEK TMII cukup berperan dalam proses pembelajaran, karena perpustakaan PP-IPTEK TMII cukup merespon kebutuhan informasi pengunjung dengan koleksi perpustakaan yang edukatif. Adapun motivasi pengunjung datang ke perpustakaan PP-IPTEK TMII adalah untuk mencari informasi yang edukatif. Perpustakaan PP-IPTEK TMII cukup berperan dalam proses pembelajaran. Koleksi perpustakaan PP-IPTEK TMII sesuai dengan kebutuhan informasi pengunjung dan cukup menunjang pengunjung dalam mencari informasi. Koleksi perpustakaan PP-IPTEK TMII sesuai dengan koleksi alat peraga PP-IPTEK TMII dan cukup menunjang pengetahuan pengunjung mengenai alat peraga PP-IPTEK TMII. Koleksi perpustakaan PP-IPTEK TMII cukup lengkap keberadaannya. Sebagian besar pengunjung perpustakaan PP-IPTEK TMII adalah pelajar. Perpustakaan PP-IPTEK TMII cukup berperan dalam menunjang sarana rekreasi yang edukatif, karena perpustakaan PP-IPTEK TMII merupakan sarana penunjang dari PP-IPTEK TMII dan cukup merespon kebutuhan pengunjung dalam memenuhi kebutuhan informasi.
ii
KATA PENGANTAR
Bismillahirrahmanirrahiim
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan segala limpahan
rahmat dan hidayah-Nya, memberikan perlindungan kepada umat-Nya,
memberikan segala kemudahan kepada umat-Nya yang selalu berusaha dan
berdoa kepada-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan
berbagai usaha dan upaya.
Shalawat serta salam semoga selalu dilimpahkan kepada junjungan kita
Nabi Muhammad SAW, kepada keluarganya, para sahabatnya dan kepada seluruh
umatnya sampai hari kiamat.
Skripsi ini disusun dalam rangka memenuhi salah satu persyaratan untuk
mendapat gelar sarjana dalam bidang ilmu perpustakaan dan informasi. Banyak
sekali pihak yang telah membantu penulis selama proses penyusunan skripsi ini,
oleh karena itu penulis mengucapkan terima kasih yang teramat sangat kepada :
1. DR. H. Abd. Wahid Hasyim, M.Ag. Selaku Dekan Fakultas Adab
dan Humaniora UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
2. Bapak Rizal Saiful Haq, MA, selaku Ketua Jurusan Ilmu
Perpustakaan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
3. Bapak Pungki Purnomo, MLIS, selaku Sekretaris Jurusan Ilmu
Perpustakaan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
4. Bapak Kosam Rimbarawa. MLS, selaku Dosen Pembimbing
Skripsi yang telah banyak mencurahkan ilmu dan pikirannya untuk
penulis serta banyak membantu penulis dalam penyusunan skripsi
ini.
5. Ibu Siti Maryam, M.Hum. selaku Pembimbing Akademik, terima
kasih atas segala motivasi dan bimbingannya.
6. Segenap Dosen Fakultas Adab dan Humaniora, khusunya dosen
Jurusan Ilmu Perpustakaan yang telah memberikan segala
pengetahuan dan ilmu kepada penulis.
iii
7. Ibu Dr. Ir. Finarya Legoh, MSc selaku Direktur PP-IPTEK TMII
yang telah memberikan kesempatan untuk melakukan penelitian di
Perpustakaan PP-IPTEK TMII serta memberikan kemudahan
kepada penulis, penulis ucapkan terima kasih.
8. Bapak Asep Saepudin selaku Sub Divisi Umum PP-IPTEK, Mbak
Sri Wahyu yang menangani Perpustakaan PP-IPTEK TMII,
segenap Staf PP-IPTEK dan Pemandu PP-IPTEK, yang telah
banyak membantu dalam menyelesaikan skripsi ini, terima kasih
atas kerjasamanya.
9. Kedua orang tuaku, Abah (Yahya Erfan Ma’sum) dan Mama
(Luluk Fatuchah) tercinta, terkasih dan tersayang, terima kasih atas
segala dukungan baik moril maupun materil, yang tiada henti-
hentinya memberikan dukungan dan doa dengan tulus ikhlas.
Segala jasa dan pengorbananmu takkan pernah tergantikan oleh
apapun.
10. Adik-adikku tersayang, terima kasih telah memberikan semangat
dan motivasi penulis dalam penyusunan skripsi dan segalanya.
Tiada yang indah didunia ini tanpa semangat dan senyuman dari
kalian. ”Apapun yang terjadi, ku kan selalu ada untukmu (Abah,
Mama dan Adik-adikku)...”
11. Bibiku ter”imut” dan tersayang Be’Is (Istiqomah), terima kasih
atas segala bantuan, doa dan semangat kepada penulis dalam segala
hal. Semoga selalu mendapat yang terbaik.
12. Mbah (Yahmu), keluarga dan saudara-saudarku di Surabaya dan
sekitarnya yang telah mendoakan penulis dengan sepenuh hati.
13. Teman-teman IPI angkatan 2005 (Davi, Irvan, Eka, Ridho, Agus
”Q-tink”, Bambang. Arda, Maman, Nasrullah, Puput, Rohim, Zaki,
Mutiah, Yayah, Vani, Dwi, Mahdalena, Hasanah, Imas dkk, Dewi
dkk). Thanks For All...
iv
14. Seluruh teman-teman IPI di semua angkatan yang tidak dapat
penulis sebutkan satu persatu, terima kasih atas share dan
motivasinya.
15. Teman-teman seperjuangan (Mr. Ridwan, Dg. Jaya, Ghulam,
Hasan Al-Banna, Awank, Fidin, Renal). Jangan menyerah kepada
kemunafikan!! Terus berjuang mengarungi dan menikmati
kehidupan.
16. Teman-teman KMM RIAK di semua angkatan (progeni), terima
kasih telah memberikan “Ruang Inspirasi”. Tetap berkarya dan
berinovasi dalam bermusik.
17. Tak lupa teman-teman kost (Viky n Ichil) dan seluruh teman-
temanku di segala penjuru Ciputat, terima kasih atas semangat dan
guyonannya.
Jakarta, 28 Juni 2010
Penulis
v
DAFTAR ISI
ABSTRAK ……………………………………………………………………... i
KATA PENGANTAR …………………………………………………………. ii
DAFTAR ISI …………………………………………………………………... v
DAFTAR TABEL …………………………………………………………….. vii
DAFTAR GAMBAR ………………………………………………………… viii
DAFTAR LAMPIRAN ………………………………………………………… ix
BAB I PENDAHULUAN ……………………………………………… 1
A. Latar Belakang ……………………………………………… 1
B. Pembatasan dan Perumusan Masalah ………………………. 6
C. Tujuan Penelitian …………………………………………… 7
D. Manfaat Penelitian ………………………………………….. 7
E. Metode Penelitian …………………………………………... 8
F. Sistematika Penelitian ……………………………………... 11
BAB II TINJAUAN LITERATUR …………………………………… 13
A. Pengertian Perpustakaan …………………………………… 13
B. Sejarah Perpustakaan ………………………………………. 14
C. Jenis-jenis Perpustakaan …………………………………… 16
1. Perpustakaan Nasional RI ……………………………. 17
2. Badan Perpustakaan Daerah …………………………. 17
3. Perpustakaan Umum …………………………………. 18
4. Perpustakaan Perguruan Tinggi ……………………… 20
5. Perpustakaan Sekolah ………………………………... 21
6. Perpustakaan Khusus ………………………………… 21
7. Perpustakaan Internasional …………………………... 22
8. Perpustakaan Pribadi/Keluarga ………………………. 23
9. Perpustakaan Digital …………………………………. 23
D. Peran Perpustakaan ………………………………………… 23
vi
E. Tugas Perpustakaan ………………………………………... 27
F. Fungsi Perpustakaan ……………………………………….. 28
BAB III PERPUSTAKAAN PP-IPTEK TAMAN MINI INDONESIA
INDAH (TMII) ………………………………………………. 34
A. Sejarah PP-IPTEK TMII …………………………………… 34
B. Visi dan Misi PP-IPTEK TMII …………………………….. 36
C. Tujuan dan Sasaran PP-IPTEK TMII ……………………… 37
D. Struktur Organisasi/Kelembagaan PP-IPTEK TMII ….…… 37
E. Manajemen Sumber Daya Manusia PP-IPTEK TMII ……... 39
F. Kegiatan PP-IPTEK TMII …………………………….…… 40
G. Layanan PP-IPTEK TMII bagi Pengunjung ………………. 41
H. Perpustakaan PP-IPTEK TMII ……………………………. 43
I. Manajemen Sumber Daya Manusia Perpustakaan PP-IPTEK
TMII ………………………………………………………... 44
J. Layanan Perpustakaan PP-IPTEK TMII …………………… 45
K. Koleksi Perpustakaan PP-IPTEK TMII ……………………. 45
L. Gedung Perpustakaan PP-IPTEK TMII ………………….... 46
BAB IV HASIL PENELITIAN ………………………………………... 47
A. Penyebaran Kuesioner ……………………………………... 48
B. Pengumpulan Data ………………………………………… 48
1. Identitas Responden …………………………………… 48
2. Hasil Kuesioner ……………………………………….. 50
BAB V PENUTUP ……………………………………………………... 67
A. Kesimpulan ………………………………………………… 67
B. Saran ……………………………………………………….. 69
DAFTAR PUSTAKA ……………………………………………………….… 70
LAMPIRAN
viii
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1 Struktur Organisasi PP-IPTEK TMII …………………………... 38
Gambar 2 Grafik SDM PP-IPTEK ………………………………………… 40
ix
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 Struktur Organisasi Sub Divisi Program (Perpustakaan)
Lampiran 2 Koleksi Perpustakaan PP-IPTEK TMII
Lampiran 3 Surat Keterangan Dosen Pembimbing Skripsi
Lampiran 4 Surat Keterangan Izin Penelitian Skripsi
Lampiran 5 Surat Keterangan telah Melakukan Penelitian Skripsi
Lampiran 6 Surat Keterangan Penguji Skripsi
vii
DAFTAR TABEL
Tabel 1 Kategori Pengunjung …………………………………………… 48 Tabel 2 Pendidikan ……………………………………………………… 49 Tabel 3 Jenis Kelamin …………………………………………………... 50 Tabel 4 Pengetahuan tentang PP-IPTEK TMII …………………………. 50 Tabel 5 Motivasi datang ke PP-IPTEK TMII …………………………... 51 Tabel 6 Motivasi datang ke Perpustakaan PP-IPTEK TMII ……………. 52 Tabel 7 Manfaat Perpustakaan bagi Pengunjung ……………………….. 53 Tabel 8 Peran perpustakaan dalam menunjang proses pembelajaran …... 53 Tabel 9 Peran perpustakaan PP-IPTEK dalam menunjang proses
pembelajaran …………………………………………………… 54 Tabel 10 Kesesuaian koleksi perpustakaan PP-IPTEK TMII dengan
kebutuhan informasi pengunjung……………………………….. 55 Tabel 11 Keberadaan koleksi perpustakaan PP-IPTEK TMII dalam
menunjang kebutuhan informasi pengunjung ……………….…. 56 Tabel 12 Kesesuaian koleksi perpustakaan PP-IPTEK TMII dengan koleksi
alat peraga PP-IPTEK TMII ………………………………….… 57 Tabel 13 Keberadaan koleksi perpustakaan PP-IPTEK TMII dalam
menunjang pengetahuan mengenai koleksi alat peraga PP-IPTEK TMII ……………………………………………………………. 58
Tabel 14 Kelengkapan koleksi perpustakaan PP-IPTEK TMII ………….. 59 Tabel 15 Pendapat pengunjung mengenai koleksi alat peraga PP-IPTEK
TMII ……………………………………………………………. 60 Tabel 16 Pendapat pengunjung mengenai sarana dan fasilitas PP-IPTEK
TMII ……………………………………………………………. 60 Tabel 17 Pendapat pengunjung mengenai sikap petugas/pemandu PP-IPTEK
TMII dalam memberikan pelayanan ………………….………... 61 Tabel 18 Pendapat pengunjung mengenai sikap petugas perpustakaan PP-
IPTEK TMII dalam memberikan pelayanan ………………….... 62 Tabel 19 Pendapat pengunjung mengenai jumlah petugas/pemandu PP-
IPTEK TMII ……………………………………………………. 63 Tabel 20 Wahana alat peraga yang disukai pengunjung ……………….… 64 Tabel 21 Saran pengunjung terhadap peran perpustakaan PP-IPTEK TMII
dalam menunjang sarana rekreasi yang edukatif ………………. 65
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Berbicara masalah pendidikan, nampaknya sudah tidak bisa kita pungkiri
bahwa pendidikan telah menjadi sebuah kebutuhan pokok yang harus dimiliki
setiap orang agar bisa menjawab tantangan kehidupan. Karena pendidikan
merupakan akar dari peradaban sebuah bangsa. Untuk memperoleh pendidikan,
banyak cara yang dapat kita capai. Salah satunya tentu saja dengan media
perpustakaan. Oleh kerena itu berbagai sumber informasi bisa kita peroleh, selain
itu banyak juga manfaat lain yang dapat kita peroleh melalui perpustakaan. Ketika
kita mendengar kata perpustakaan, dalam benak kita langsung terbayang sederetan
buku-buku yang tersusun rapi di dalam rak sebuah ruangan. Pendapat ini
kelihatannya benar, tetapi kalau kita mau memperhatikan lebih lanjut, hal itu
belumlah lengkap. Karena setumpuk buku yang diatur di rak sebuah toko buku
tidak dapat disebut sebagai sebuah perpustakaan.
Perpustakaan diartikan sebuah ruangan atau gedung yang digunakan untuk
menyimpan buku dan terbitan lainnya yang biasanya disimpan menurut tata
susunan tertentu yang digunakan pembaca bukan untuk dijual.1
Ada dua unsur utama dalam perpustakaan, yaitu buku dan ruangan.
Namun, di zaman sekarang, koleksi sebuah perpustakaan tidak hanya terbatas
1 Sulistyo-Basuki, Pengantar Ilmu Perpustakaan (Jakarta : Gramedia Pustaka Utama,
1991), h. 3
2
berupa buku-buku, tetapi bisa berupa film, slide, atau lainnya, yang dapat diterima
di perpustakaan sebagai sumber informasi. Kemudian semua sumber informasi itu
diorganisir, disusun teratur, sehingga ketika kita membutuhkan suatu informasi,
kita dengan mudah dapat menemukannya.
Menurut RUU Perpustakaan pada Bab I pasal 1 menyatakan Perpustakaan
adalah institusi yang mengumpulkan pengetahuan tercetak dan terekam,
mengelolanya dengan cara khusus guna memenuhi kebutuhan intelektualitas para
penggunanya melalui beragam cara interaksi pengetahuan.
Secara umum dapat disimpulkan bahwa pengertian perpustakaan adalah
suatu institusi unit kerja yang menyimpan koleksi bahan pustaka secara sistematis
dan mengelolanya dengan cara khusus sebagai sumber informasi dan dapat
digunakan oleh pemakainya.2
Perpustakaan merupakan salah satu pranata sosial yang diciptakan oleh
masyarakat dan dipelihara oleh masyarakat. Sejak zaman dulu, perpustakaan
selalu identik dengan tujuan masyarakat. Hal tersebut terjadi karena perpustakaan
merupakan hasil ciptaan masyarakat. Misalnya pada 600 SM, Raja Assurbanipal
mendirikan perpustakaan besar di kota Niniveh dengan tujuan untuk menyimpan
hasil seni dan pengetahuan masyarakat Babylonia serta bertugas untuk
menyebarkannya kepada masyarakat. Pada abad menengah, gereja mendirikan
perpustakaan gereja dan biara yang berfungsi menyimpan karya gereja dan
menyebarkannya kepada masyarakat. Kemudian pada akhir abad 19 dan awal
abad 20an, pemerintah Amerika Utara dan Eropa Barat mendirikan perpustakaan
2 Roni Sambas, “Pengertian, Peran dan Fungsi Perpustakaan,” Artikel di akses pada tanggal
08 November 2009 dari warintek08.wordpress.com/tes/
3
umum untuk tujuan penyebarluasan pendidikan bagi semua golongan dan pranata
sosial masyarakat.
Perpustakaan merupakan pranata yang dapat menemukan kembali
informasi yang permanen serta luas ruang lingkupnya. Peran perpustakaan juga
memiliki efek sosial, ekonomi, politik dan edukatif.
Berkaitan dengan aspek sosial budaya, maka secara umum perpustakaan
berperan dalam:
1. Penyimpanan berbagai penemuan sejarah, pemikiran dan ilmu
pengetahuan yang telah ditemukan pada masa lalu yang direkam
dalam bentuk tulisan atau bentuk tertentu.
2. Media untuk mempelajari, meneliti, mengkaji dan
mengembangkan bukti-bukti sejarah masa lalu untuk digunakan
sebagai landasan penuntun dalam perencanaan masa depan.
3. Sebagai agen perubah sosial. Perpustakaan dengan segala
karakteristiknya bisa menjadi agen perubah sosial.
Peranan lain yang dapat dilakukan oleh perpustakaan berkaitan dengan
perubahan sosial adalah :
1. Merupakan sumber informasi, pendidikan, penelitian, preservasi
khazanah budaya bangsa serta tempat rekreasi yang sehat, murah
dan bermanfaat.
2. Merupakan media atau jembatan yang berfungsi menghubungkan
antara sumber infromasi dan ilmu pengetahuan yang terkandung di
dalam koleksi perpustakaan dengan para pemakainya.
4
3. Sebagai sarana untuk menjalin dan mengembangkan komunikasi
antar sesama pengguna serta antara penyelenggara dengan
masyarakat.
4. Lembaga untuk mengembangkan minat baca dan budaya baca.
5. Sebagai fasilitator, mediator dan motivator bagi mereka yang ingin
mencari, memanfaatkan dan megembangkan ilmu pengetahuan
dan pengalamannya.
6. Sebagai lembaga pendidikan nonformal bagi penggunanya.
Mereka dapat belajar secara otodidak, melakukan penelitian,
menggali dan memanfaatkan sumber informasi dan ilmu
pengetahuan.
7. Sebagai pembimbing dan media konsulatatif terkait dengan fungsi
perpustakaan secara umum.
8. Sebagai ukuran/barometer atas kemajuan masyarakat yang bisa
dilihat diantaranya dari intensitas kunjungan dan pemakaian
perpustakaan.3
Di Indonesia, peran perpustakaan dalam perubahan sosial menghadapi
beberapa kendala yakni:
1. Perpustakaan (khususnya perpustakaan umum, yang akan
berinteraksi erat dengan masyarakat), umumnya didirikan oleh
pemerintah daerah, sehingga visi dan pengetahuan kepala daerah
tentang perpustakaan akan menentukan eksistensi dan
3 Muhamad Nahwannur, “Peran Perpustakaan dalam Perubahan Sosial,” Artikel diakses
pada tanggal 08 November 2009 dari http://blogs.unpad.ac.id/PERCIK/?p=30
5
pengembangan perpustakaan. Apalagi dengan diberlakukannya
otonomi daerah. Di satu sisi, bila kepala daerah sebagai pemegang
kendali paham terhadap pengembangan perpustakaan, maka
perpustakaan akan berkembang dan sebaliknya, bila para
pengambil kebijakan kurang ”concern” dengan makna
perpustakaan, maka perpustakaan akan mengalami keadaaan yang
hidup enggan, mati pun tak mau.
2. Perpustakaan hanya berdiri sebagai formalitas saja.
3. Minat dan budaya baca masyarakat yang masih rendah. Hal ini
terkait dengan pola pendidikan awal sejak mereka.
4. Sistem pendidikan yang mengarah ke ujian. Semestinya sistem
pendidikan membina masyarakat untuk cinta membaca. Menyukai
pengetahuan daripada hanya mengejar lulus ujian lalu setelah itu
bebas.
5. Adanya tembok informasi berupa pelarangan terhadap beberapa
tebitan yang dinilai “membahayakan”. Akhirnya yang dinilai
benar hanyalah produk pemerintah. Terlepas dari benar atau tidak,
akhirnya masyarakat memperoleh pendidikan dan informasi yang
tidak selalu benar.4
Dan, tentu saja kenyataan tersebut tidak boleh kita biarkan terus menerus
berjalan, mengingat sebagaimana yang telah penulis jelaskan diatas, bahwa betapa
4 Sulistyo-Basuki, ”Potensi Perpustakaan dalam Menghadapi Krisis Sosial Budaya,” Artikel
diakses pada tanggal 24 Juni 2010 dari zaidanzidna.wordpress.com/2007/06/22/potensi-perpustakan-dalam-menghadapi-krisis-sosial-budaya/
6
pentingnya kegunaan perpustakaan bagi kemajuan manusia seutuhnya. Artinya,
sudah selayaknya kita untuk ikut memikirkan agar perpustakaan bisa menjadi
sesuatu yang bisa mencerdaskan sebagaimana fungsinya tersebut.
Maka berangkat dari persoalan tersebut, skripsi ini bermaksud akan
mencoba menganalisa seputar peranan perpustakaan sebagai sarana rekreasi yang
edukatif, terutama perpustakaan-perpustakaan yang ada di areal tempat wisata dan
lain-lain. Dengan demikian penulis memilih judul “PERANAN
PERPUSTAKAAN PUSAT PERAGAAN ILMU PENGETAHUAN DAN
TEKNOLOGI (PP-IPTEK) TMII DALAM MENUNJANG SARANA
REKREASI YANG EDUKATIF”.
B. Pembatasan Masalah dan Perumusan Masalah
Untuk mendapatkan hasil yang sesuai dengan tujuan yang penulis ambil,
maka dalam penelitian penulis hanya meneliti seputar peran perpustakaan PP-
IPTEK TMII dalam menunjang sarana rekreasi yang edukatif.
Dari pembatasan masalah yang telah dikemukakan, maka pokok masalah
yang akan dibahas dapat dirumuskan sebagai berikut:
1. Bagaimana peran perpustakaan PP-IPTEK TMII dalam menunjang
sarana rekreasi yang edukatif?
2. Motivasi apa saja yang mendorong pengunjung perpustakaan PP-
IPTEK TMII untuk datang ke perpustakaan PP-IPTEK TMII?
7
3. Bagaimana pendapat pengunjung perpustakaan PP-IPTEK TMII
mengenai keberadaan koleksi perpustakaan dan kesesuaiannya dengan
koleksi alat peraga PP-IPTEK TMII?
C. Tujuan Penelitian
Penelitian ini antara lain bertujuan untuk:
1. Mengetahui bagaimana peran perpustakaan PP-IPTEK TMII dalam
menunjang sarana rekreasi yang edukatif.
2. Mengetahui motivasi apa saja yang mendorong pengunjung untuk
datang ke perpustakaan PP-IPTEK TMII.
3. Mengetahui pendapat pengunjung mengenai koleksi perpustakaan dan
kesesuaiannya dengan koleksi alat peraga PP-IPTEK TMII.
D. Manfaat Penelitian
Penelitian diharapkan dapat memberikan manfaat sebagai berikut:
1. Manfaat Akademis:
Secara akademis, penelitian ini diharapkan dapat menjadi masukan bagi
pengembangan Ilmu Perpustakaan.
2. Manfaat Praktis
Bagi penulis, sebagai sarana untuk menambah wawasan ilmu pengetahuan,
khususnya pada bidang Ilmu Perpustakaan. Secara praktis, penelitian ini
diharapkan dapat menjadi masukan bagi Perpustakaan PP-IPTEK TMII.
8
E. Metode Penelitian
Dalam memperoleh data yang diperlukan untuk menyelesaikan penulisan
skripsi ini, penulis menggunakan metode penelitian sebagai berikut:
1. Bentuk Penelitian
Penelitian ini menggunakan metode deskriptif, yaitu metode
penelitian yang digunakan untuk mengumpulkan informasi mengenai
status gejala yang ada atau keadaan gejala apa adanya pada saat penelitian
dilakukan.5
Pada penelitian ini penulis menggunakan pendekatan penelitian
kuantitatif, yaitu penelitian yang bermaksud untuk melakukan pengukuran
terhadap gejala yang ada pada saat penelitian dilakukan.
2. Jenis dan Sumber Data
a. Data primer yaitu data yang bersumber dari responden, yang
langsung ditemui dilapangan (lokasi penelitian) yaitu para
pengunjung perpustakaan PP-IPTEK TMII.
b. Data sekunder yaitu data yang bersumber dari kepustakaan,
yang terdiri dari literatur-literatur dan artikel yang berkaitan
dengan masalah yang diteliti.
3. Populasi dan Sampel
Populasi adalah jumlah keseluruhan objek-objek yang mempunyai
kualitas dan karakteristik yang ditetapkan. Dalam hal ini yang menjadi
5 Arikunto Suharsimi, Manajemen Penelitian, (Jakarta : Rineka Cipta, 2000), h. 309
9
populasi adalah para pengunjung perpustakaan PP-IPTEK TMII yaitu
kurang lebih sebanyak 300 orang selama satu bulan.
Sampel adalah cara mengumpulkan data dari populasi dengan
mengambil sebagian saja anggota populasi, tetapi sebagian anggota yang
dipilih dari populasi diasumsikan (harus) mempresentasikan populasinya.6
Pengambilan sampel dilakukan secara insidental, yaitu terhadap para
pemakai perpustakaan yang kebetulan mengunjungi perpustakaan saat
penelitian berlangsung. Jumlah sampel yang diambil yaitu sebanyak 30
orang atau 10% dari jumlah populasi yang berjumlah 300 orang (10% x
300 orang = 30 orang responden). Pengambilan sampel sebanyak 10% dari
jumlah populasi didasarkan pada pendapat Arikunto yang mengatakan
bahwa ”jika populasi lebih dari seratus orang maka sampel dapat diambil
10% - 15%”.7
4. Teknik Pengumpulan Data
Adapun metode yang diperlukan dalam pengumpulan data, antara
lain:
a. Metode Studi Pustaka (Library Research)
Metode studi pustaka merupakan suatu kegiatan penelusuran dan
penelaahan literatur. Metode pengumpulan data ini dilakukan
dengan pemahaman materi pembahasan melalui berbagai literatur.8
6 M. Subana dan Sudrajat, Dasar-dasar Penelitian Ilmiah, (Bandung : Pustaka Setia, 2004),
h. 33 7 Arikunto Suharsimi, Prosedur Penelitian : Suatu Pendekatan Praktek, (Jakarta : Rineka
Cipta, 1992), h. 251 8 Taufik Rahman, Dhohari.et.al, Panduan Belajar Sosiologi 2, (Jakarta: Yudistira, 2000), h.
122
10
Dalam penyusunan ini menggunakan metode pengumpulan data
berdasar literatur yang menyangkut isi pembahasan.
b. Metode Penelitian Lapangan
Pendekatan ini untuk mendapatkan data-data secara langsung dari
objek penelitian yaitu dengan menggunakan Kuesioner, yaitu
dengan menyebarkan angket yang berisi pertanyaan-pertanyaan
kepada pengunjung perpustakaan PP-IPTEK TMII.
5. Pengolahan Data
Setelah data-data diperoleh maka langkah selanjutnya adalah mengolah
data tersebut melalui beberapa tahap, yaitu:
a. Editing
Proses editing yakni mempelajari kembali berkas-berkas data yang telah
terkumpul, sehingga keseluruhan berkas itu dapat diketahui dan
dinyatakan baik sehingga dapat disiapkan untuk proses berikutnya.
b. Tabulasi
Yaitu mentabulasikan atau memindahkan jawaban-jawaban responden
kedalam tabulasi atau tabel yang kemudian dicari prosentasinya untuk
dianalisa. Adapun untuk memprosentasikannya dapat digunakan rumus:
P = F x 100 % N
Ket. : P = Prosentase
F = Frekuensi jawaban responden
N = Number of case (banyaknya individu)9
9 Anas Sudjiono, Pengantar Statistika Pendidikan (Jakarta : Raja Grafindo Persada, 1997),
h. 40
11
F. Sistematika Penulisan
Berikut ini penulis akan menguraikan secara sistematis bab perbab, karena
satu bab dengan bab yang lainnya merupakan satu rangkaian dan mempunyai
kaitan yang erat. Skripsi ini dibagi dalam lima bab sebagai berikut:
BAB I PENDAHULUAN
Berisi latar belakang, pembatasan masalah, rumusan
masalah, tujuan, manfaat, metode pengumpulan data, dan
sistematika penulisan.
BAB II TINJAUAN LITERATUR
Berisi tentang pengertian perpustakaan, sejarah
perpustakaan, jenis-jenis perpustakaan, peran perpustakaan,
tugas dan fungsi perpustakaan.
BAB III PERPUSTAKAAN PP-IPTEK TMII
Berisi tentang sejarah PP-IPTEK TMII, visi dan misi,
tujuan, struktur organisasi, manajemen sumber daya
manusia (SDM), kegiatan, layanan, Perpustakaan PP-
IPTEK TMII, koleksi perpustakaan dan gedung
perpustakaan.
12
BAB IV HASIL PENELITIAN
Berisi tentang pembahasan inti yang menguraikan hasil
penelitian, cara pengumpulan data, pengolahan data. Bab
ini juga menguraikan analisis penulis terhadap data-data
yang diperoleh oleh penulis.
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
Berisi tentang kesimpulan dari pembahasan skripsi ini serta
saran-saran yang merupakan masukan dan sumbangan
pemikiran penulis.
13
BAB II
TINJAUAN LITERATUR
A. Pengertian Perpustakaan
Kata perpustakaan berasal dari kata pustaka, yang berarti: (1)
kitab, buku-buku, (2) kitab primbon. Kemudian kata pustaka mendapat awalan
per dan akhiran an, menjadi perpustakaan. Perpustakaan mengandung arti: (1)
kumpulan buku-buku bacaan, (2) bibliotek, dan (3) buku-buku kusasteraan
(Kamus Besar Bahasa Indonesia-KBBI). Selanjutnya ada pula istilah pustaka
loka yang berarti tempat atau ruangan perpustakaaan. Pengertian yang lebih
umum dan luas tentang perpustakaan yaitu mencakup suatu ruangan, bagian
dari gedung/bangunan, atau gedung tersendiri, yang berisi buku-buku koleksi,
yang disusun dan diatur demikian rupa, sehingga mudah untuk dicari dan
dipergunakan apabila sewaktu-waktu diperlukan oleh pembaca. Perpustakaan
dilengkapi dengan berbagai sarana dan prasarana, seperti ruang baca, rak
buku, rak majalah, meja-kursi baca, kartu-kartu katalog, sistem pengelolaan
tertentu, dan ditempatkan karyawan atau petugas yang melaksanakan kegiatan
perpustakaan agar semuanya dapat berjalan sebagaimana mestinya.
Dengan begitu sebuah perpustakaan mempunyai ciri-ciri sebuah
perpustakaan mempunyai ciri-ciri dan persyaratan tertentu, seperti (1)
tersedianya ruangan/gedung, yang dipergunakan khusus untuk perpustakaan,
(2) adanya koleksi bahan pustaka/bacaan dari sumber informasi lainnya, (3)
14
adanya petugas yang menyelenggarakan kegiatan dan melayani pemakai, (4)
adanya komunitas masyarakat pemakai, (5) adanya sarana dan prasarana yang
diperlukan, (6) diterapkannya suatu sistem atau mekanisme tertentu yang
merupakan tata cara, prosedur dan aturan-aturan agar segala sesuatunya
berlangsung lancar.1
Secara umum Perpustakaan adalah institusi atau lembaga yang
menyediakan koleksi bahan pustaka tertulis, tercetak dan terekam sebagai
pusat sumber informasi yang diatur menurut sistem dan aturan yang baku dan
didayagunakan untuk keperluan pendidikan, penelitian, dan rekreasi
intelektual bagi masyarakat.
B. Sejarah Perpustakaan
Perkembangan perpustakaan tidak dapat dipisahkan dari sejarah manusia,
karena perpustakaan merupakan produk manusia. Dalam sejarahnya, manusia
mula-mula tidak menetap tetapi mengembara dari satu tempat ke tempat lain.
Kehidupan seperti ini sering disebut kehidupan nomaden. Manusia mencari
makan dari alam sekitarnya, sedangkan untuk keperluan ternaknya ia mencari
sumber air serta rumput. Pada perkembangan berikutnya manusia mulai menetap
dengan mata pencaharian utama yakni bertani. Pada tahap ini, manusia mulai
menggarap lahan yang ada disekitarnya. Untuk keperluan daging, manusia
memburu binatang yang ada disekitarnya. Kehidupan berburu ini tidak beranjak
jauh dari kehidupan nomaden. Dalam pengembaraannya serta dari kehidupan
1 Sutarno NS, Perpustakaan dan Masyarakat (Jakarta: CV. Sagung Seto, 2006), h. 11
15
bertaninya, manusia memperoleh pengalaman bahwa dia memberi tanda pada
sebuah batu, pohon, papan, lempengan serta benda lainnya, ternyata manusia
dapat menyampaikan berita ke manusia lainnya. Pesan ini dipahatkan pada batu
atu pohon atau benda lainnya. Selama itu manusia berhubungan dengan manusia
lain melalui bahasa lisan maupun bahasa isyarat. Setelah menggunakan berbagai
tanda yang dipahatkan pada pohon, batu ataupun benda lainnya, manusia mulai
berkomunikasi dengan kelompok lain melalui bahasa tulisan.
Dari segi lain, tanda ataupun tulisan yang dipahatkan pada pohon, batu,
atau benda lain dapat digunakan sebagai cantuman (record) mengenai apa yang
dikatakan manusia maupun apa yang perlu diketahui seseorang. Adanya tulisan
tersebut dapat membantu daya ingat manusia karena kini manusia dapat melihat
”catatannya” pada pohon, batu, dan lempengan. Pesan dalam berbagai pahatan itu
dapat diteruskan ke generasi berikutnya. Bila kegiatan memberi tanda pada
berbagai beda itu dilakukan dari satu generasi ke generasi berikutnya maupun dari
satu suku ke suku lainnya maka banyak dugaan bahwa perpustakaan dalam
bentuknya yang sangat sederhana sudah mulai dikenal ketika manusia mulai
melakukan kegiatan penulisan pada berbagai benda. Walaupun demikian, kita
tidak pernah mengetahui kapan perpustakaan pertama kali berdiri. Hanya
berdasarkan bukti arkeologis diketahui bahwa perpustakaan pada awal mulanya
tidak lain berupa kumpulan catatan transaksi niaga. Dengan kata lain,
perpustakaan purba tidak lain merupakan sebuah kemudahan untuk menyimpan
catatan niaga. Karena kegiatan perpustakaan purba tidak lain menyimpan kegiatan
16
niaga maka ada kemungkinan bahwa perpustakaan dan arsip semula bersumber
pada kegiatan yang sama untuk kemudian terpisah.
Dari kegiatan itu, ternyata bahwa sejak semula salah satu kegiatan
perpustakaan ialah menyimpan produk tulisan masyarakat sekaligus juga
perpustakaan merupakan produk masyarakat karena tak ada perpustakaan tanpa
ada masyarakat..2
C. Jenis-jenis Perpustakaan
Pada umumnya jenis-jenis perpustakaan yang berkembang di Indonesia
kurang lebih sama dengan yang berkembang di negara-negara lain. Sebab
perpustakaan merupakan sesuatu yang bersifat universal. Pengertiannya adalah
dimanapun keberadaannya, perpustakaan adalah sama. Meskipun begitu dalam
praktiknya terdapat hal-hal yang berbeda karena kondisi lingkungan dan
masyarakatnya juga tidak sama. Perbedaannya tersebut yang sangat mungkin
adalah tingkat perkembangannya. Perkembangan perpustakaan tergantung kepada
masyarakat setempat dan penyelenggaraannya. Seperti kita ketahui bahwa
perpustakaan telah ada sejak zaman keemasan kerajaan-kerajaan di Nusantara.
Meskipun ketika itu perpustakaan baru berupa cikal bakal atau embrio. Karena
masih berupa kumpulan koleksi bahan pustaka yang dipergunakan terbatas pada
kalangan kerajaan dan kaum bangsawan. Keberadaan perpustakaan di Indonesia
secara fisik dimulai ketika pada tanggal 24 April 1778 di Batavia oleh pemerintah
Belanda didirikan sebuah perpustakaan bernama ”Bataviaach Genotschap Van
2 Sulistyo Basuki, Pengantar Ilmu Perpustakaan (Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama,
1993), h. 19
17
Kunsten en Wetenschapen”. Kemudian tahun 1908 didirikan Balai Pustaka
sebagai lembaga induk bagi 680 perpustakaan di wilayah jajahan. Perkembangan
perpustakaan periode tersebut sangat pesat. Sampai dengan tahun 1930 di tengah
seriusnya pemerintahan Belanda mempromosikan perpustakaan pada masyarakat
luas, telah didirikan 2.686 perpustakaan untuk umum.3 Adapun jenis-jenis
perpustakaan yang ada dan berkembang di Indonesia adalah:
1. Perpustakaan Nasional RI
Perpustakaan Nasional di Indonesia terkenal dengan Perpustakaan
Nasional Republik Indonesia (Perpusnas RI). Perpustakaan tersebut
merupakaan satu-satunya di Indonesia. Begitu juga di negara-negara lain
biasanya hanya memiliki satu perpustakaan nasional bagi negaranya.
Perpustakaan Nasional berkedudukan di Ibukota Negara Indonesia. Tugas
Perpustakaan Nasional adalah melaksanakan tugas pemerintah di bidang
perpustakaan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan
yang berlaku. Fungsi-fungsi Perpustakaan Nasional RI adalah
memfasilitasi dan pembinaan terhadap kegiatan instansi pemerintah di
bidang perpustakaan.
2. Badan Perpustakaan Daerah
Badan Perpustakaan Daerah, atau lembaga lain yang sejenis,
adalah yang berkedudukan di tiap provinsi di Indonesia yang mengelola
perpustakaan. Perpusatakaan tersebut telah mengalami beberapa kali
perubahan nama (nomenklatur), meskipun peranan, tugas dan fungsinya
3 Mastrini Hardjoprakosa, Makalah Seminar Perpustakaan (Jakarta: Perpusnas RI, 1984)
18
tetap sama, yaitu perpustakaan, dokumentasi, dan informasi. Perubahan
tersebut sesuai dengan Undang-undang Nomor 22 tahun 1999 tentang
Pemerintah Dearah, yang sudah disempurnakan dengan UU Nomor 32
tahun 2003,4 yang isinya antara lain memberikan otonomi guna
mengembangkan potensi daerah meningkatkan kesejahteraan masyarakat
dalam kerangka Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
3. Perpustakaan Umum
Menurut sejarahnya perpustakaan umum sudah mulai dibangun
pada masa Yulius Caesar (100 - 444 SM). Ia adalah seorang yang berminat
besar dalam bidang perpustakaan, sehingga dia pula yang dikenal sebagai
seorang yang pertama kali mencoba mendirikan sebuah perpustakaan
secara lebih serius. Untuk itu ia mempekerjakan seorang ilmuwan bernama
Asinius Pollio (75 - 5 SM) untuk mendirikan sebuah perpustakaan umum.
Kemudian sebuah lembaga di bawah naungan Perserikatan Bangsa Bangsa
(PBB), UNESCO yang bergerak di bidang pendidikan dan kebudayaan
juga telah mempelopori pembangunan perpustakaan umum di berbagai
negara berkembang, termasuk Indonesia. Kemudian UNESCO tersebut
diformalkan atau dirumuskan menjadi Manifesto Perpustakaan Umum
(Public Library Manifesto). UNESCO mengeluarkan Manifesto
Perpustakaan Umum pada tahun 1972. Adapun Manifesto Perpustakaaan
Umum UNESCO menyatakan bahwa perpustakaan umum mempunyai 4
tujuan utama yaitu:
4 Undang-undang nomor 32 tahun 2003 tentang Pemerintahan Daerah (Jakarta:
Sekretariat Negara RI, 2003)
19
a. Memberikan kesempatan bagi umum untuk membaca bahan pustaka
yang dapat membantu mereka meningkatkan mereka ke arah
kehidupan yang lebih baik.
b. Menyediakan sumber informasi yang cepat, tepat, dan murah bagi
masyarakat, terutama mengenai topik yang berguna bagi mereka dan
yang sedang hangat dalam kalangan masyarakat.
c. Membantu warga untuk mengembangkan kemampuan yang
dimilikinya sehingga yang bersangkutan akan bermanfaat bagi
masyarakat sekitarnya, sejauh kemampuan tersebut dapat
dikembangkan dengan bantuan bahan pustaka.
d. Bertindak selaku agen kultural artinya perpustakaan umum
merupakan pusat utama kehidupan budaya bagi masyarakat
sekitarnya. Perpustakaan umum bertugas mnumbuhkan apresiasi
budaya masyarakat sekitarnya dengan cara menyelenggarakan
pameran budaya, cemarah, pemutaran film, dan penyediaan
informasi yang dapat meningkatkan keikutsertaan, kegemaran dan
apresiasi masyarakat terhadap segala bentuk seni budaya.5
Perpustakaan umum seringkali dibaratkan sebagai Universitas
Rakyat atau Universitas Masyarakat. Maksudnya adalah bahwa
Perpustakaan Umum merupakan lembaga pendidikan bagi masyarakat
umum dengan menyediakan berbagai informasi, ilmu pengetahuan,
teknologi dan budaya, sebagai sumber belajar untuk memperoleh dan
5 Basuki, Pengantar Ilmu Perpustakaan, h. 46
20
meningkatkan ilmu pengetahuan bagi seluruh lapisan masyarakat. Oleh
karena itu posisi Perpustakaan Umum dalam mencerdaskan kehidupan
bangsa sangat strategis. Sebab fungsinya melayani semua lapisan
masyarakat dalam rangka memperoleh dan meningkatkan berbagai ilmu
pengetahuan. Perpustakaan Umum merupakan lembaga pendidikan yang
dinyatakan sangat demokratis karena menyediakan sumber belajar sesuai
dengan kebutuhan masyarakat, dan melayaninya tanpa membedakan suku
bangsa, agama yang dianut, jenis kelamin, latar belakang, dan tingkat
sosial, umur dan pendidikan serta perbedaan lainnya. Pendek kata,
perpustakaan umum memberikan layanan kepada semua orang, anak-anak,
remaja, dewasa, pelajar, mahasiswa, pegawai, ibu rumah tangga, para usia
lanjut, laki-laki maupun perempuan.
4. Perpustakaan Perguruan Tinggi
Kalau Perpustakaan Umum diibaratkan sebagai Universitas
Rakyat, karena tujuannya untuk menyediakan sumber belajar dan
meningkatkan ilmu pengetahuan masyarakat, maka Perpustakaan
Perguruan Tinggi benar-benar berada di suatu perguruan tinggi, baik
berbentuk universitas, akademi, sekolah tinggi, ataupun institut.
Keberadaan, tugas dan fungsi perpustakaan tersebut adalah dalam rangka
melaksanakan Tri Dharma Perguruan Tinggi, meliputi pendidikan
penelitian/riset dan pengabdian kepada masyarakat. Pemakainya adalah
masyarakat perguruan tinggi yang terdiri atas para staf pengajar (dosen),
21
mahasiswa, peneliti, dan mereka yang terlibat dalam kegiatan akademik
(sivitas akademika).
5. Perpustakaan Sekolah
Sesuai dengan namanya, Perpustakaan Sekolah tentu berada di
sekolah, dikelola oleh sekolah, dan berfungsi untuk sarana kegiatan belajar
mengajar, penelitian yang sederhana, menyediakan bahan bacaan guna
menambah ilmu pengetahuan, sekaligus tempat berekreasi yang sehat, di
sela-sela kegiatan rutin dalam belajar. Menurut penjelasan dalam Undang-
undang Nomor 20 Tahun 2003,6 tentang Sistem Pendidikan Nasional
(Sisdiknas) perpustakaan tersebut merupakan sarana penunjang proses
belajar mengajar di sekolah. Keberadaannya sebagai salah satu komponen
pendidikan merupakan suatu keharusan. Perpustakaan Sekolah
diselenggarakan oleh sekolah, dan pemanfaatannya sangat tergantung
kepada upaya kepala sekolah, para guru, petugas perpustakaan dan para
pelajar. Sementara pengembangannya selain menjadi tanggung jawab
kepala sekolah, juga dapat melibatkan komite sekolah.
6. Perpustakaan Khusus
Perpustakaan Khusus sering disebut juga perpustakaan kedinasan,
karena keberadaannya pada lembaga-lembaga pemerintahan dan lembaga
swasta. Perpustakaan tersebut diadakan sebagai sumber informasi dan
ilmu pengetahuan yang berkaitan, baik langsung atau tidak, dengan
instansi induknya. Dengan adanya perpustakaan tersebut maka kebutuhan
6 Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional
22
informasi dan bahan rujukan dapat dengan mudah diperoleh. Oleh karena
itu tugas dan fungsi Perpustakaan Khusus adalah menyediakan sumber-
sumber informasi dan mendukung pelaksanaan kegiatan organisasi yang
menaungi perpustakaan itu. Keberadaan, eksistensi dan berfungsi atau
tidaknya sebuah perpustakaan khusus tersebut juga sangat bergantung
pada lembaga yang bersangkutan. Sementara pemakai perpustakaan
biasanya terbatas pada para pegawai lembaga tersebut.
Perpustakaan tersebut disebut perpustakaan khusus, karena
kekhususan koleksi, pemakai, tempatnya, dan pengelolanya.
7. Perpustakaan Internasional
Kita mengenal Lembaga-lembaga Internasional yang mempunyai
kantor perwakilan di negara-negara anggota atau negara-negara lain, terutama
di kota-kota besar dan di ibukota negara, tempat badan atau lembaga itu
berada. Lembaga-lembaga yang bersifat internasional melaksanakan
kegiatannya di suatu negara dan mempunyai jaringan secara internasional,
dapat dipastikan memerlukan informasi dan data dari sumber yang dapat
dipercaya secara cepat dan tepat. Untuk itu diperlukan adanya pusat informasi,
dokumentasi atau perpustakaan. Dengan begitu perpustakaan internasional
memiliki koleksi yang menyangkut negara-negara anggota atau negara-negara
yang berafiliasi kepada lembaga dunia tersebut.
23
8. Perpustakaan Pribadi/Keluarga
Perpustakaan Pribadi atau Keluarga adalah perpustakaan yang
dimiliki dan dikelola oleh perorangan atau orang-orang tertentu bersama
anggota keluarganya.
9. Perpustakaan Digital
Kemajuan di bidang teknologi informasi berpengaruh besar
terhadap perkembangan perpustakaan dan bidang-bidang yang lalinnya.
Dibidang perpustakaan telah dikenal dengan munculnya Perpustakaan
Digital atau “Digital Library”. Sementara di bidang yang lain sering
ditemui adanya istilah surat elektronik atau electronics mail (email),
elektronik bisnis atau electronics business (e-business), buku elektronik
(e-book), data elektronik (e-data) dan electronic government (e-gov).7
D. Peran Perpustakaan
Istilah peran disini adalah kedudukan, posisi dan tempat perpustakaan
beroperasional. Apakah penting, strategis, sangat menentukan, berpengaruh atau
hanya sebagai pelengkap saja. Jika memerhatikan konsep dasarnya sebagai pusat
informasi tentu perpustakaan mendapatkan peran yang cukup strategis di tengah-
tengah masyarakat.
Memang, baik tidaknya perpustakaan itu tergantung bagaimana
kinerjanya. Artinya, apakah perpustakaan itu profesional dalam pengelolaannya,
loyal dalam pencapaian visi dan misinya, dan sebagainya, sehingga perpustakaan
7 Sutarno, Perpustakaan dan Masyarakat, hal. 37
24
itu benar-benar menjadi pusat informasi. Karena kinerja atau performa akan
menentukan citra perpustakaan di mata masyarakat. Jika kinerjanya baik, tentu
secara berangsur-angsur citranya akan terangkat. Masyarakat akan memberi
penilaian berdasarkan nilai manfaat yang mereka dapatkan. Jika mereka merasa
senang, puas, mendapat layanan yang baik, dan memperoleh informasi yang
diperlukan dengan cepat dan tepat, tentu masyarakat akan memberikan nilai yang
positif. Penilaian masayarakat bebas, tidak mengikat dan tidak dapat dipaksakan
karena sifatnya subyektif.
Dari kacamata yang lebih luas, peran perpustakaan dapat dianggap sebagai
agen perubahan, pembangunan, dan agen budaya serta pengembangan ilmu
pengetahuan dan teknologi. Perubahan selalu terjadi dari waktu ke waktu sesuai
dengan perubahan zaman, dan juga seiring dengan sifat manusia yang selalu ingin
tahu, eksplorer, dan berbudaya.8
Peranan sebuah perpustakaan adalah bagian dari tugas pokok yang harus
dijalankan di dalam perpustakaan. Oleh karena itu peranan yang harus dijalankan
itu ikut menentukan dan mepengaruhi tercapainya misi dan tujuan perpustakaan.
Setiap perpustakaan yang dibangun akan mempunyai makna apabila dapat
menjalankan peranannya dengan sebaik-baiknya. Peranan tersebut berhubungan
dengan keberadaan, tugas dan fungsi perpustakaan. Peranan yang dapat dijalankan
oleh perpustakaan antara lain adalah:
8 Wiji Suwarno, Psikologi Perpustakaan (Jakarta: CV. Sagung Seto, 2009), hal. 40
25
1. Secara umum perpustakaan merupakan sumber informasi, pendidikan,
penelitian, preservasi dan pelestari khasanah budaya bangsa serta
tempat rekreasi yang sehat, murah dan bermanfaat.
2. Perpustakaan merupakan media atau jembatan yang berfungsi
menghubungkan antara sumber informasi dan ilmu pengetahuan yang
terkandung didalam koleksi perpustakaan dengan para pemakainya.
3. Perpustakaan mempunyai peran sebagai sarana untuk menjalin dan
mengembangkan komunikasi antara sesama pemakai, dan antara
penyelenggara perpustakaan dengan masyarakat yang dilayani.
4. Perpustakaan dapat pula berperan sebagai lembaga untuk
mengembangkan minat baca, kegemaran membaca, kebiasaan
membaca dan budaya baca, melalui penyediaan berbagai bahan bacaan
yang sesuai dengan keinginan dan kebutuhan masyarakat. Oleh karena
itu apabila tidak ada perpustakaan, atau perpustakaan yang ada kurang
berperan dengan baik, mungkin anggota masyarakat yang baru belajar
membaca, atau sedang mebiasakan diri membaca, dan yang
membutuhkan sumber bacaan, dapat berkurang secara perlahan-lahan
dan hilang semangatnya.
5. Perpustakaan berperan aktif sebagai fasilitator, mediator, dan
motivator bagi mereka yang ingin mencari, memanfaatkan, dan
mengembangkan ilmu pengetahuan dan pengalamannya.
6. Perpustakaan merupakan agen perubahan, agen pembangunan, dan
agen kebudayaan umat manusia. Sebagai berbagai penemuan, sejarah,
26
pemikiran, dan ilmu pengetahuan yang telah ditemukan pada masa
yang lalu, yang direkam dalam bentuk tulisan atau bentuk tertentu
yang disimpan di perpustakaan. Koleksi tersebut dapat dipelajari,
diteliti, dikaji, dan dikembangkan oleh generasi sekarang, dan
kemudian dipergunakan sebagai landasan penuntun untuk
merencanakan masa depan yang lebih baik.
7. Perpustakaan berperan sebagai lembaga pendidikan nonformal bagi
anggota masyarakat dan pengunjung perpustakaan.mereka dapat
belajar secara mandiri (otodidak), melakukan penelitian, menggali,
memanfaatkan dan mengembangkan sumber informasi dan ilmu
pengetahuan.
8. Petugas perpustakaan dapat berperan sebagai pembimbing dan
memberikan konsultasi kepada pemakai atau melakukan pendidikan
pemakai (user education), dan pembinaan serta menanamkan
pemahaman tentang pentingnya perpustakaan bagi orang banyak.
9. Perpustakaan berperan dalam menghimpun dan melestarikan koleksi
bahan pustaka agar tetap dalam keadaan baik semua hasil karya umat
manusia yang tak ternilai harganya.
10. Perpustakaan dapat berperan sebagai ukuran (barometer) atas
kemajuan masyarakat dilihat dari intensitas kunjungan dan pemakaian
perpustakaan. Sebab masyarakat yang sudah maju dapat ditandai
dengan adanya perpustakaan yang sudah maju pula, sebaliknya
27
masyarakat yang sedang berkembang biasanya belum memiliki
perpustakaan yang memadai dan representatif.
11. Secara tidak langsung, perpustakaan yang berfungsi dan telah
dimanfaatkan dengan sebaik-baiknya, dapat ikut berperan dalam
mengurangi dan mencegah kenakalan remaja seperti tawuran,
penyalahgunaan obat-obat terlarang, dan tindak indisipliner.9
E. Tugas Perpustakaan
Menurut Sutarno NS, tugas perpustakaan secara garis besar ada tiga, yaitu:
1. Tugas menghimpun informasi, meliputi kegiatan mencari, menyeleksi,
mengisi perpustakaan dengan sumber informasi yang
memadai/lengkap baik dalam arti jumlah, jenis, maupun mutu yang
disesuaikan dengan kebijakan organisasi, ketersediaan dana, dan
keinginan pemakai serta mutakhir.
2. Tugas mengelola, meliputi proses pengolahan, penyusunan,
penyimpanan, pengemasan agar tersusun rapi, mudah ditelusuri
kembali (temu balik informasi) dan diakses oleh pemakai, dan
merawat bahan pustaka. Pekerjaan pengolahan mencakup
pemeliharaan atau perawatan agar seluruh koleksi perpustakaan tetap
dalam kondisi bersih, utuh, dan baik. Sedangkan kegiatan mengelola
dalam pengertian merawat adalah kegiatan yang dilakukan dalam
9 Sutarno, Perpustakaan dan Masyarakat, hal. 68
28
rangka preservasi dan konservasi untuk menjaga nilai-nilai sejarah dan
dokumentasi.
3. Tugas memberdayakan dan memberikan layanan secara optimal.
Perpustakaan, sebagai pusat informasi yang menyimpan berbagai ilmu
pengetahuan, memberikan layanan informasi yang ada untuk
diberdayakan kepada masyarakat pengguna, sehingga perpustakaan
menjadi agen perkembangan ilmu pengetahuan dan informasi,
teknologi dan budaya masyarakat. Termasuk dalam tugas ini adalah
upaya promosi dan publikasi serat sosialisasi agar masyarakat
pengguna mengetahui dengan jelas apa yang ada dan dapat
dimanfaatkan dari perpustakaan.10
F. Fungsi Perpustakaan
Secara umum perpustakaan mengemban beberapa fungsi umum
sebagai berikut:
1. Fungsi Informasi
Perpustakaan menyediakan berbagai informasi yang meliputi
bahan tercetak, terekam maupun koleksi lainnya agar pengguna
perpustakaan dapat:
a. Mengambil berbagai ide dari buku yang ditulis oleh para
ahli dari berbagai bidang ilmu,
10 Suwarno, Psikologi Perpustakaan, hal. 41
29
b. Menumbuhkan rasa percaya diri dalam menyerap
informasi dalam berbagai bidang serta mempunyai
kesempatan untuk dapat memilih informasi yang layak
sesuai dengan kebutuhannya,
c. Memperoleh kesempatan unutuk mendapatkan berbagai
informasi yang tersedia di perpustakaan dalam rangka
mencapai tujuan yang diinginkan,
d. Memperoleh informasi yang tersedia di perpustakaan
untuk memecahkan masalah yang dihadapi dalam
kehidupan sehari-hari di masyarakat.
2. Fungsi Pendidikan
Perpustakaan menyediakan berbagai informasi yang meliputi
bahan tercetak, terekam maupun koleksi lainnya sebagai sarana
untuk menerapkan tujuan pendidikan. Melalui fungsi ini manfaat
yang diperoleh adalah:
a. Agar pengguna perpustakaan mendapat kesempatan
untuk mendidik diri sendiri secara berkesinambungan,
b. Untuk membangkitkan dan mengembangkan minat yang
telah dimiliki pengguna yaitu dengan mempertinggi
kreatifitas dan kegiatan intelektual,
c. Mempertinggi sikap sosial dan menciptakan masyarakat
yang demokratis,
30
d. Mempercepat penguasaan dalam bidang pengetahuan dan
teknologi baru.
3. Fungsi Kebudayaan
Perpustakaan menyediakan berbagai informasi yang meliputi
bahan tercetak, terekam maupun koleksi lainnya yang dapat
dimanfaatkan oleh pengguna untuk:
a. Meningkatkan mutu kehidupan dengan memanfaatkan
berbagai informasi sebagai rekaman budaya bangsa untuk
meningkatkan taraf hidup dan mutu kehidupan manusia
baik secara individu maupun secara kelompok,
b. Membangkitkan minat terhadap kesenian dan keindahan,
yang merupakan salah satu kebutuhan manusia terhadap
cita rasa seni,
c. Mendorong tumbuhnya kreatifitas dalam berkesenian,
d. Mengembangkan sikap dan sifat hubungan manusia yang
positif serta menunjang kehidupan antar budaya secara
harmonis,
e. Menumbuhkan budaya baca di kalangan pengguna
sebagai bekal penguasaan alih teknologi.
4. Fungsi Rekreasi
Perpustakaan menyediakan berbagai informasi yang meliputi
bahan tercetak, terekam maupun koleksi lainnya untuk:
31
a. Menciptakan kehidupan yang seimbang antara jasmani
dan rohani,
b. Mengembangkan minat rekreasi pengguna melalui
berbagai bacaan dan pemanfaatan waktu senggang,
c. Menunjang berbagai kegiatan kreatif serta hiburan yang
positif.
5. Fungsi Penelitian
Sebagai fungsi penelitian perpustakaan menyediakan
berbagai informasi untuk menunjang kegiatan penelitian. Informasi
yang disajikan meliputi berbagai jenis dan bentuk informasi.
6. Fungsi Deposit
Sebagai fungsi deposit perpustakaan berkewajiban
menyimpan ddan melestarikan semua karya cetak dan karya rekam
yang diterbitkan di wilayah Indonesia. Perpustakaan yang
menjalaankan fungsi deposit secara nasional adalah Perpustakaan
Nasional. Sebagai fungsi deposit Perpustakaan Nasional
merupakan perpustakaan yang ditunjuk oleh UU. No. 4 Tahun
1990 yaitu Undang-Undang Serah Simpan Karya Cetak dan Karya
Rekam untuk menghimpun, menyimpan, melestarikan, dan
mendayagunakan semua karya cetak dan karya rekam yang
dihasilkan di wilayah Republik Indonesia, atau karya cetak dan
32
rekam tentang Indonesia yang diterbitkan di luar negeri, dan oleh
lembaga atau importir diedarkan di wilayah Republik Indonesia.11
Menurut Taslimah Yoesoef dalam makalahnya yang berjudul
“Pengantar Bahan Pustaka” dikatakan bahwa fungsi perpustakaan
mengandung unsur edukatif dan informatif adalah tanggung jawab
administrasi dan rekreasi.
1. Fungsi Edukatif
Perpustakaan menyediakan bahan pustaka non-fiksi untuk
membiasakan siswa belajar mandiri tanpa bimbingan guru, siswa
akan menguasai teknik membaca yang cepat dan tepat untuk
mencari bacaan/informasi yang diinginkannya.
2. Fungsi Informatif
Perpustakaan tidak hanya menyediakan buku, tetapi juga
non-buku yang berupa majalah, surat kabar, kliping, brosur yang
kesemuanya itu mengandung informasi aktual dan akurat agar
siswa dan pengguna jasa lainnya dapat dengan cepat mendapatkan
berita-berita tentang masalah-masalah yang menarik perhatiannya.
3. Fungsi Tanggung Jawab Administrasi
Kegiatan sehari-hari di perpustakaan ialah meminjam dan
mengembalikan bahan pustaka (selain kegiatan pengolahan teknis
dan tata usaha) dan harus melalui tata cara dan peraturan yang
berlaku. Tata cara dan peraturan itu harus dipatuhi oleh setiap
11 Darmono, Manajemen dan Tata Kerja Perpustakaan Sekolah (Jakarta: PT. Grasindo,
2001), hal. 3
33
pengguna jasa perpustakaan demi untuk kelancaran pelaksanaan
tugas karyawannya.12
4. Fungsi Rekreasi
Di Negara-negara yang maju, perpustakaan sudah lama
digunakan sebagai tempat rekreasi atau hiburan bagi keluarga.
Tetapi di negara kita dewasa ini juga sudah mulai banyak
perpustakaan yang menjalankan fungsi rekreasi, misalnya
perpustakaan di taman hiburan (di taman hiburan Ancol, Taman
Mini Indonesia Indah, Ragunan, dan lain-lain). Sebagai tempat
rekreasi perpustakaan harus menyediakan berbagai bahan bacaan
yang asyik untuk dibaca oleh anak-anak dan orang dewasa dengan
santai.13
Dari penjelasan diatas, maka penulis dapat menyimpulkan fungsi
sebuah perpustakaan tidak terlepas dari: Fungsi Edukatif/Pendidikan,
Informasi dan Rekreasi.
12 Mahfudz A. Junaidy. ”Pengenalan Bahan Pustaka”, Makalah disampaikan pada
Program Pelatihan Tenaga Pengelola Perpustakaan Proyek Peningkatan Mutu Pendidikan Dasar, (Jakarta: Kampus Diklat BPG Depdikbud, 1999), h. 3-4.
13 Basuki, Pengantar Ilmu Perpustakaan, h.30
34
BAB III
PERPUSTAKAAN PP-IPTEK TAMAN MINI INDONESIA INDAH (TMII)
Pusat Peragaan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi biasa disingkat PP-
IPTEK merupakan Science Centre pertama di Indonesia yang mempromosikan
bahwa ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK) itu mudah, menarik, berkesan
dan sangat lekat dengan kehidupan sehari-hari. PP-IPTEK merupakan wahana
pembelajaran untuk menumbuh-kembangkan budaya IPTEK di masyarakat untuk
segala generasi secara mudah, menghibur, berkesan dan kreatif, melalui berbagai
program pembelajaran IPTEK dan peragaan interaktif, sehingga mampu berdialog
dengan pengunjung mengenai hakikat dan konsep dasar IPTEK. Peragaan dan
program juga mempromosikan tentang apa, mengapa dan bagaimana IPTEK
digali dan dimanfaatkan bagi kehidupan manusia agar lebih nyaman dan sejahtera.
PP-IPTEK berlokasi di Taman Mini Indonesia Indah (TMII), Jakarta.
A. Sejarah PP-IPTEK TMII
Gagasan pendirian Science Centre di Indonesia diprakarsai pada
tahun 1984 oleh Menristek pada waktu itu, Prof. DR. BJ. Habibie, dengan
dibentuknya Panitia Kerja dengan SK Menristek No. 15/M/Kp/IX/1984
untuk melakukan studi banding, pengkajian konsepsi dasar pembangunan,
tema peragaan, sistem pengelolaan, serta bentuk arsitekturnya. Pada tahun
1987 dilakukan usaha sosialisasi Science Centre kepada masyarakat luas
melalui penyelenggaraan pameran fisika dan matematika di Gedung
Pengelolaan TMII yang dibuka oleh Menteri P&K, Prof. Dr. Fuad Hasan.
35
Pada tahun 1988-1990 usaha sosialisasi dilanjutkan dengan
peragaan 20 alat peraga interaktif bidang IPA di Istana Anak-anak
Indonesia-TMII, sebagai hasil kerjasama dengan Fakultas Pendidikan
Matematika & IPA, IKIP Jakarta. Usaha ini dimaksud untuk pengenalan
dan studi penjajakan animo masyarakat. Kesan yang diperoleh dari
pengunjung sangat positif dan para remaja dapat mengenal IPTEK secara
lebih mudah dan nyata. Peragaan tersebut digunakan juga sebagai media
pengajaran dalam sanggar kerja bidang oleh beberapa mahasiswa IKIP
Jakarta yang bertindak sebagai pemandunya.
Konsep awal perencanaan PP-IPTEK kemudian dibantu oleh US
Agency for International Development dan Asia Foundation. Sesuai
dengan konsep awal tersebut, Master Plan PP-IPTEK dikembangkan oleh
Tim Kementerian Ristek, PT Tripanoto Sri Konsultan, Tim dari Musee de
La Villete dan Sopha Development dari Perancis.
Pada tanggal 20 April 1991, PP-IPTEK diresmikan oleh Presiden
Soeharto, bertempat di Terminal B Skylift TMII sebagai gedung sementara
berlantai 2 seluas 1.000 m2. sejumlah alat peraga telah dibuat sendiri oleh
tenaga ahli dari Puslitbang KIM-LIPI, LUK BPPT, BATAN, juga
sumbangan dari industri strategis dan IBM.
Barulah pada 10 November 1995 PP-IPTEK menempati gedung
baru yang berlokasi di poros utama kompleks TMII menghadap Plaza
Perdamaian Monumen KTT Non-Blok. Dengan filosofi konsep desain
baru futuristik, menjelalah tanpa batas, Konsultan Perencana PT Tripanoto
36
Sri telah merancang bangunan seluas 24.000 m2 di area 42.300 m2. Sejak
saat itu telah tersedia sarana pembelajaran IPTEK yang memberi
kesempatan kepada pengunjung untuk melihat dan mempelajari rahasia
dan gejala alam yang diperagakan, juga mempelajarinya dengan
menggunakan indera pendengar, pencium dan peraba melalui manipulasi,
operasi dan eksperimen. Melalui peragaan dan program, pengunjung diberi
kesempatan untuk menjajaki fenomena dan khasanah IPTEK secara
mandiri, keluarga dan kelompok, agar memberi inspirasi daya kreatifitas
dan inovasi.1
B. Visi dan Misi PP-IPTEK TMII
Visi PP-IPTEK adalah menjadi wahana pembudayaan IPTEK yang
dinamis dan berperan aktif dalam menciptakan masyarakat berbudaya
IPTEK. Untuk itu, misi yang dijalankan adalah:
1. Meningkatkan peran aktif sebagai “agen pembaharuan” di
masyarakat dalam pengembangan daya kreatifitas dan inovasi.
2. Mengembangkan pembelajaran publik di bidang IPTEK dalam
mendukung program nasional.
3. Merintis pembangunan Science Centre di daerah.
4. Mengembangkan referensi nasional Science Centre di Indonesia.2
1 RISTEK, Annual Report PP-IPTEK 2008 (Jakarta: PP-IPTEK), h. 11 2 RISTEK, Annual Report, h. 12.
37
C. Tujuan dan Sasaran PP-IPTEK
Tujuan dan sasaran PP-IPTEK adalah: 1. Untuk menggugah kesadaran dan menumbuhkan apresiasi
masyarakat terhadap peranan IPTEK dalam kehidupan modern.
2. Untuk mendorong timbulnya rasa keingintahuan (curiosity)
masyarakat terhadap IPTEK.
3. Untuk memberikan gambaran adanya kaitan antara hasil
pengembangan IPTEK dengan kemajuan dunia industri dalam
kehidupan sehari hari.3
D. Struktur Organisasi/Kelembagaan PP-IPTEK TMII
PP-IPTEK merupakan unit pelaksana teknis di bidang
pemasyarakatan dan pembudayaan ilmu pengetahuan dan teknologi yang
berada di bawah pembinaan Deputi Bidang Pendayagunaan dan
Pemasyarakatan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi, Kementerian Negara
Riset dan Teknologi. Hal ini diatur berdasarkan Peraturan Menteri Negara
Riset dan Teknologi RI Nomor: 10/M/PER/XII/2006 tentang Organisasi
dan Tata Kerja PP-IPTEK. Kemudian, sejak 20 Maret 2007 status PP-
IPTEK telah ditetapkan sebagai Unit Pelaksana Teknis pada Kementerian
Negara Riset dan Teknologi yang menerapkan Pola Pengelolaan Keuangan
Badan Layanan Umum (BLU) oleh Keputusan Menteri Keuangan, Nomor
157/KMK.05/2007, dengan status BLU Penuh. Status ini diberikan agar
3 Admin PP-IPTEK, ”Profil PP-IPTEK TMII,” Artikel diakses pada tanggal 08 November
2009 dari ppiptek.ristek.go.id/media.php.
38
Gambar 1Struktur Organisasi
dapat menjalankan pengelolaan keuangan secara lebih fleksibel dan
independent sebagaimana umumnya Science Centre di manca negara.
Dalam memberikan layanan kepada masyarakat, PP-IPTEK tidak
mengutamakan keuntungan, dan dalam melakukan kegiatannya didasarkan
pada prinsip efisiensi dan produktifitas.4
Susunan Organisasi PP-IPTEK
4 RISTEK, Annual Report, h. 13.
DIREKTUR
Finarya Legoh
SATUAN PEMERIKSA INTERN
Yuliarsi Dwi R.
DIVISI ADMINISTRASI
Karya Subarman
DIVISI OPERASI
Hendra Suryanto
SUB DIVISI PERAGAAN
Setyo Purnomo
SUB DIVISI PROGRAM
Feti Anita
SUB DIVISI PROMOSI & KERJASAMA
Putu Lia
Suryaningsih
SUB DIVISI PERAGAAN M.H. Thamrin
SUB DIVISI UTILITAS
Abdul Rahman
SUB DIVISI UMUM
Herni Prasetyo
39
E. Manajemen Sumber Daya Manusia PP-IPTEK TMII
Karyawan PP-IPTEK terdiri dari 7 orang PNS, 42 orang Non PNS,
serta Outsourcing 18 orang. Dedikasi dan profesionalisme karyawan
senantiasa ditekankan dalam menentukan faktor sukses PP-IPTEK. Oleh
karenanya tiap karyawan PP-IPTEK diberi kesempatan untuk dapat
mengembangkan diri melalui workshop, pendidikan dan pelatihan, guna
peningkatan pengetahuan, keterampilan dan profesionalisme karyawan.
Untuk rencana pengembangan kedepan, peningkatan pendidikan formal
bagi kayawan PP-IPTEK mutlak dibutuhkan dan menjadi salah satu fokus
bagi manajemen sumber daya manusia. Pelatihan bagi para pemandu dan
frontliner diadakan secara berkala untuk meningkatkan kemampuan dan
keahlian dalam pelayanan terhadap pengunjung. Pada tahun 2008, selain
pelatihan berkala, mereka berkesempatan untuk mendapatkan pelatihan
tambahan dari berbagai nara sumber tentang : Basic Skill Frontliner and
Quality Customer Service oleh Mr. Franz Gelbke (Senior Advisor Business
Technology Center KNRT); Understanding Your Core Business of PP-
IPTEK dengan nara sumber Dr. Ir. Finarya Legoh, MSc (Direktur PP-
IPTEK); Pengembangan Diri oleh Bambang Prakuso, MBA; dan
Customer Service Technique oleh Dra. Tuti Indrawati, Mpsi.5
5 RISTEK, Annual Report, h. 14.
40
Gambar 2
Grafik SDM PP-IPTEK
F. Kegiatan PP-IPTEK TMII
Kegiatan utama di Pusat Peragaan IPTEK adalah menyajikan
berbagai peragaan IPTEK yang dapat diindera pengunjung, interaktif dan
dapat disentuh & mainkan.
Kegiatan penunjangnya adalah menyelenggarakan berbagai
kegiatan khusus ditujukan bagi siswa-siswi dari tingkat SD hingga SMU,
seperti : Kegiatan Sanggar Kerja, Demonstrasi IPTEK, Sains Fair,
Kegiatan Ilmiah Sabtu-Minggu, Lokakarya IPTEK Siswa dan kegiatan
ilmiah lainnya yang berhubungan dengan IPTEK.
Kegiatan lain yang dilakukan Pusat Peragaan IPTEK di luar
lingkungan Gedung Peragaan IPTEK, yakni kegiatan Sains Keliling
Karyawan PNS, 7
Karyawan Non PNS, 42
Outsourcing, 18
Grafik SDM PP-IPTEK
Karyawan PNS
Karyawan Non PNS
Outsourcing
41
(Outsearch Program). Sains Keliling adalah kegiatan membawa 1 paket
peragaan interaktif berukuran mini kesekolah-sekolah lengkap dengan
kegiatan sanggar kerja dan demonstrasi ilmiah.6
G. Layanan PP-IPTEK TMII bagi Pengunjung
1. Bangunan dan Parkir
Sarana yang dimiliki oleh PP-IPTEK berupa gedung yang didesain
futuristic dengan luas lantai 23.400 m2. Saat ini sekitar 250 alat
peraga tersebar di galeri yang terbagi dalam beberapa wahana, dan
didukung oleh sarana bengkel/workshop yang cukup lengkap untuk
pembuatan prototip dan manufaktur alat peraga, a.l. : elektronik,
listrik dan bubut. Halaman/lansekap seluas 42.300 m2 sangat
memadai untuk berbagai kegiatan out door, science park dan parkir
rombongan.
2. Layanan Booking Terpadu dengan TMII
Dengan adanya kerjasama dengan pihak manajemen TMII, maka
pengunjung rombongan yang melakukan booking ke PP-IPTEK
kini dapat langsung membeli tiket pintu masuk TMII dengan
diskon harga khusus. Kemudahan ini merupakan layanan kepada
pengunjung agar dapat melakukan one stop booking, yang
menghemat biaya kunjungan dengan adanya diskon khusus dan
waktu booking.
6 Admin PP-IPTEK, ”Profil PP-IPTEK.”
42
3. Pengarahan Cara Berkunjung yang Efektif
Sebelum pengunjung rombongan memasuki arena galeri peraga
PP-IPTEK, seorang akan memberikan pengarahan kepada tiap
rombongan mengenai tata cara yang efektif dalam berinteraksi
dengan alat peraga, mengingat banyaknya alat peraga yang tersaji
di galeri PP-IPTEK sekitar 250 buah. Selain pengarahan, pemandu
akan meminta agar pengunjung dapat berinteraksi dengan alat
peraga secara mandiri dengan membaca keterangan secara
seksama, serta mengamati dan mempelajari fenomena IPTEK yang
terjadi.
4. Lembar Kerja Sains bagi Pengunjung Rombongan Pelajar
Agar kunjungan pelajar lebih bermakna, PP-IPTEK telah
menyediakan Lembar Kerja Sains (LKS) kepada setiap anggota
rombongan pelajar. LKS dimaksudkan untuk membantu pelajar
menjadi semakin fokus dalam mengeksplorasi dan berinteraksi
dengan alat peraga, juga bagi pendidik dalam menambah wawasan
IPTEK. LKS dapat dikembangkan bersama dengan sekolah-
sekolah yang mempunyai kebutuhan dalam mata pelajaran
tertentu.7
7 RISTEK, Annual Report, h. 17.
43
H. Perpustakaan PP-IPTEK TMII
Sebuah perpustakaan tak musti harus ada meja dan kursi berderet
memanjang. Para pengunjung tak selalu harus duduk serius membaca
buku-buku yang telah diambilnya dari rak tumpukan buku. Demikian pula
soal penataan buku. Koleksi-koleksi buku tak selalu harus ditata secara
berdiri dan berderet di rak buku. Kesan-kesan formal inilah terkadang
sering membuat kaku dan membosankan, sehingga jangankan dibaca,
dikunjungi pun tidak.
Oleh karenanya pengelola perpustakaan di Pusat Peragaan Ilmu
Pengetahuan dan Teknologi (PP IPTEK, TMII), mencoba membuat
perpustakaan yang menyenangkan (friendly) sekaligus menyatu dengan
lingkungan sekitar. Bahkan lebih dari itu, konsep yang dikembangkan
adalah membuat perpustakaan bukan hanya sebagai tempat bacaan, tapi
juga sarana rekreasi.
Karena itu tak aneh, jika dalam perpustakaan yang terletak di lantai
mezanin (lantai antara I dan II), atau tepatnya bersebelahan dengan ruang
pesawat terbang, dibuat seramah mungkin. Selain koleksi-koleksi buku
IPTEK yang cukup lengkap, penataannya dibuat semenarik mungkin.
Meski terbuat dari bahan-bahan yang murah, namun tetap menarik.
Pada pembatas dengan space yang lain, misalnya, cukup dibuat dengan
genting asbes bergelombang yang dipotong secara bergelombang pula.
Pagar pembatas setinggi sekitar 80-an cm itu bercat ngejreng, mirip warna
44
pelangi. Pada pintu masuknya dipasang kusen tanpa daun pintu dengan
model melengkung. Di atasnya diberi tulisan ''Berkelana Buku''.
Perpustakaan yang mulai berfungsi tahun 1996 ini, sebenarnya
sudah ada di tempat lain (tepatnya di Lt III) di PP IPTEK. Namun karena
suasana terlalu kaku, maka jarang ada pengunjung yang mau berlama-lama
di tempat ini.
Pada perpustakaan dengan desain baru ini, hampir selalu menjadi
terminal kunjungan. Bagi anak-anak, usai merasa kelelahan berputar-putar,
mereka singgah ke tempat ini. Mereka beristirahat sambil membaca buku-
buku yang bernuansa IPTEK. Ada buku seri dunia binatang, cerita anak,
teknologi, komputer, flora dan founa, anatomi tubuh manusia, binatang
langka, seri anak-anak terkenal dunia, hingga beragam ensiklopedi (baik
berbahasa Indonesia maupun Inggris).
Sementara itu, bagi para orang tua, ruang ini menjadi ruang tunggu
untuk menanti putra-putrinya melihat dan mempraktikan alat-alat peraga
yang jumlahnya 250 buah.
I. Manajemen Sumber Daya Manusia Perpustakaan PP-IPTEK TMII
Perpustakaan PP-IPTEK TMII merupakan bagian dari sarana
penunjang PP-IPTEK TMII. Oleh karena itu kelembagaan perpustakaan
PP-IPTEK TMII bernaung dibawah kelembagaan PP-IPTEK TMII yaitu
dibawahi oleh Sub Divisi Program yang di dalamnya terstruktur beberapa
koordinator, termasuk koordinator perpustakaan dan bagian inventaris
45
koleksi perpustakaan. Perpustakaan PP-IPTEK TMII belum mempunyai
tenaga pustakawan profesional yang menangani perpustakaan sehingga
manajemennya masih tergantung dari PP-IPTEK TMII. Struktur
Organisasi Sub Divisi Program dapat dilihat pada lampiran.
J. Layanan Perpustakaan PP-IPTEK TMII
Perpustakaan PP-IPTEK TMII menggunakan sistem layanan
terbuka (open access), terbuka bagi semua pengunjung yang ingin
mengunjungi perpustakaan, baik dari anak-anak, remaja, dewasa, pelajar,
mahasiswa, dosen, peneliti, pegawai dan lain-lain.
Namun perpustakaan PP-IPTEK TMII berbeda dengan
perpustakaan-perpustakaan seperti biasanya. Perpustakaan PP-IPTEK
TMII hanya menyediakan layanan baca saja, tidak ada layanan sirkulasi
(peminjaman dan pengembalian koleksi), pengunjung bebas membaca
secara langsung segala jenis koleksi buku yang tersedia di tempat.
K. Koleksi Perpustakaan PP-IPTEK TMII
Perpustakaan PP-IPTEK TMII memiliki sejumlah koleksi dalam
berbagai literatur, khususnya literatur tentang Ilmu Pengetahuan dan
Teknologi (Science and Technologi), yang dapat dibaca oleh pengunjung
PP-IPTEK TMII yang mengunjungi perpustakaan PP-IPTEK TMII.
Sejumlah koleksi perpustakaan PP-IPTEK TMII dapat dilihat pada
lampiran.
46
L. Gedung Perpustakaan PP-IPTEK TMII
Luas Perpustakaan PP-IPTEK: 200 meter, terletak di lantai
mezanin (lantai antara I dan II), atau tepatnya bersebelahan dengan ruang
pesawat terbang.
Perpustakaan seluas 200-an meter ini, terbagi dalam dua bagian.
Bagian pertama, terdapat sejumlah buku seri teknologi yang ditata
mendatar. Di tempat ini terdapat 12 meja dan kursi kecil (ukuran untuk
anak-anak TK) dengan cat warna warni. Di tempat ini juga terdapat kotak
peragaan yang telah dilengkapi dengan bahan-bahan, di mana anak bisa
mencoba mempraktekkan pesan yang tertulis pada kotak di luar kardus.
Pesan itu di antaranya menyangkut: nama permainan, judul buku dan
halaman buku yang memuat perintah-perintah teknis.
Sedang pada bagian kedua, yang terletak 20 cm lebih tinggi dari
yang pertama, terdapat berbagai seri ensiklopedi teknologi, baik berbahasa
Indonesia maupun Inggris. Di tempat yang lantainya dilapisi dengan
karpet empuk, para pengunjung diwajibkan melepas alas kakinya jika mau
masuk. Selain sejumlah koleksi buku, juga terdapat Boneka-boneka
menarik, mulai dari si Manis, Kura-kura, Dinosaurus, Panda, dan lainnya.
Di bagian ini (kedua), juga terdapat sejumlah bantal dalam ukuran
besar dan kecil. Para pengunjung bebas untuk memakainya.8
8 Admin PP-IPTEK, ”Perpustakaan PP-IPTEK-TMII,” Artikel diakses pada tanggal 08
November 2009 dari ppiptek.ristek.go.id/media.php.
47
BAB IV
HASIL PENELITIAN
Pada bab ini diuraikan mengenai analisa hasil pengumpulan data dan
pembahasas penelitian. Pengolahan data dilakukan dengan memprosentasikannya
menggunakan rumus :
P= F x 100%
N
Ket : P = Prosentase
F = Frekuensi jawaban responden
N = Number of Case (banyaknya individu)
Adapun parameter untuk penafsiran nilai prosentase adalah :
0% : Tidak ada satupun
1% - 25% : Sebagian kecil
26% - 49% : Hampir setengahnya
50% : Setengahnya
51% - 75% : Sebagian besar
76% - 99% : Hampir seluruhnya
100% : Seluruhnya1
1 Hermawan Warsito, Pengantar Metodologi Penelitian : Buku Panduan Mahasiswa,
(Jakarta: Gramedia, 1992), h. 11
48
A. Penyebaran Kuesioner
Penyebaran kuesioner dilakukan selama 5 hari yaitu di mulai pada
hari:
Kamis, 01 April 2010
Selasa, 06 April 2010
Rabu, 07 April 2010
Kamis, 08 April 2010
Sabtu, 09 April 2010
Penyebaran kuesioner ini dilakukan di perpustakaan PP-IPTEK TMII
kepada para pengunjung yang kebetulan mengunjungi perpustakaan pada
saat penelitian berlangsung.
B. Pengumpulan Data
Hasil pengumpulan data selama penelitan berlangsung sebagai berikut:
1. Identitas Responden
Pada perpustakaan PP-IPTEK TMII pengunjung yang menjadi
responden sebanyak 30 orang, dengan karakteristik sebagai berikut :
Tabel 1
Kategori Pengunjung
Kategori Pengunjung Frekuensi % Pelajar 20 66,67
Mahasiswa 6 20 Peneliti - - Dosen - - Umum 4 13,33 Jumlah 30 100%
Sumber : Data pengolahan dari responden
49
Berdasarkan tabel diatas dapat dilihat bahwa sebagian besar
pengunjung adalah Pelajar yaitu sebanyak 20 orang responden (66,67%),
Mahasiswa sebanyak 6 orang responden (20%), dan kategori Umum 4
orang responden (13,33%).
Dari data diatas dapat ditarik kesimpulan sementara bahwa jumlah
pengunjung kategori Pelajar lebih banyak mengunjungi perpustakaan pada
saat penelitian berlangsung.
Tabel 2
Pendidikan
Pendidikan Frekuensi % SD 13 43,33
SMP - - SMA 8 26,67
DIPLOMA 1 3,33 S1 7 23,33 S2 1 3,33 S3 - -
Jumlah 30 100% Sumber: Data pengolahan dari responden
Dari tabel diatas dapat dilihat bahwa jenjang pendidikan responden
dari SD sebanyak 13 orang responden (43,33), SMA sebanyak 8 orang
responden (26,67%), DIPLOMA sebanyak 1 orang responden (3,33%), S1
sebanyak 7 orang responden (23,33%), S2 sebanyak 1 orang responden
(3,33%).
Dari data diatas dapat ditarik kesimpulan sementara bahwa Pelajar SD
lebih banyak mengunjungi perpustakaan pada saat penelitian berlangsung.
50
Tabel 3
Jenis Kelamin
Jenis Kelamin Frekuensi % Laki-laki 17 56,67
Perempuan 13 43,33 Jumlah 30 100%
Sumber: Data pengolahan dari responden
Tabel 3 menunjukkan jenis kelamin laki-laki sebanyak 17 orang
(56,67), sedangkan jenis kelamin perempuan sebanyak 13 orang (43,33%).
Dari data diatas dapat ditarik kesimpulan sementara bahwa jenis
kelamin laki-laki lebih banyak mengunjungi perpustakaan pada saat
penelitian berlangsung.
2. Hasil Kuesioner
Tabel 4
Pengetahuan tentang PP-IPTEK TMII
Jawaban Responden Frekuensi % Guru 16 53,33
Teman 6 20 Lainnya, sebutkan : Karya Wisata, Sekolah 5 16,67
Saudara 2 6,67 Internet 1 3,33 Jumlah 30 100%
Sumber: Data pengolahan dari responden
Tabel diatas menunjukkan bahwa sebagian besar responden
mengetahui PP-IPTEK TMII dari Guru yaitu sebanyak 16 orang
responden (53,33%), sebagian kecil menjawab mengetahui dari teman
sebanyak 6 orang responden (20%), sebanyak 5 orang responden (16,67%)
51
menjawab dari karya wisata dan sekolah, 2 orang responden (6,67%)
menjawab dari saudara, dan sebagian kecil lainnya menjawab dari Internet
sebanyak 1 orang responden (3,33%).
Berdasarkan data diatas dapat ditarik kesimpulan sebagian besar
responden mengetahui PP-IPTEK TMII dari Guru.
Tabel 5
Motivasi Datang ke PP-IPTEK TMII
Jawaban Responden Frekuensi % Belajar 11 36,67
Mencari Informasi 7 23,33 Sekedar Ingin Tahu 6 20
Mengerjakan Tugas Sekolah 5 16,67 Lainnya, sebutkan : Mengisi waktu 1 3,33
Jumlah 30 100% Sumber: Data pengolahan dari responden
Pada tabel 5 diperoleh keterangan bahwa motivasi responden datang
ke PP-IPTEK TMII hampir setengahnya menjawab belajar sebanyak 11
orang responden (36,67%), sebagian kecil menjawab mencari informasi
sebanyak 7 orang responden (23,33%), 6 orang responden (20%)
menjawab sekedar ingin tahu, 5 orang responden (16,67%) menjawab
mengerjakan tugas sekolah, dan sebagian kecil lainnya menjawab mengisi
waktu sebanyak 1 orang responden (3,33%).
Data diatas memperlihatkan bahwa motivasi responden datang ke PP-
IPTEK TMII adalah belajar.
52
Tabel 6
Motivasi Datang ke Perpustakaan PP-IPTEK TMII
Jawaban Responden Frekuensi % Mencari Informasi 12 40
Belajar 7 23,33 Membaca 5 16,67
Lainnya, sebutkan : Ingin tahu, Cari buku bagus, Melihat-lihat saja, Refreshing
4 13,33
Mengerjakan Tugas Sekolah 2 6,67 Jumlah 30 100%
Sumber: Data pengolahan dari responden
Pada tabel diatas diperoleh keterangan bahwa motivasi responden
datang ke Perpustakaan PP-IPTEK hampir setengahnya menjawab
mencari informasi sebanyak 12 orang responden (40%), sebagian kecil
menjawab belajar sebanyak 7 orang responden (23,33%), 5 orang
responden (16,67%) menjawab membaca, 4 orang responden (13,33%)
menjawab ingin tahu, cari buku bagus, melihat-lihat saja dan refreshing,
dan sebagian kecil lainnya menjawab mengerjakan tugas sekolah sebanyak
2 orang responden (6,67%).
Data diatas memperlihatkan bahwa motivasi responden datang ke
Perpustakaan PP-IPTEK adalah mencari informasi.
53
Tabel 7
Manfaat Perpustakaan Bagi Pengunjung
Jawaban Responden Frekuensi % Sangat Bermanfaat 19 63,33 Cukup Bermanfaat 11 36,67 Kurang Bermanfaat - - Tidak Bermanfaat - -
Jumlah 30 100% Sumber: Data pengolahan dari responden
Pada tabel diatas diperoleh keterangan tentang manfaat perpustakaan
bagi pengunjung, sebagian besar responden menjawab perpustakaan
sangat bermanfaat sebanyak 19 orang responden (63,33%), dan hampir
setengahnya menjawab cukup bermanfaat sebanyak 11 orang responden
(36,67%).
Data pada tabel diatas menunjukkan bahwa perpustakaan sangat
bermanfaat bagi pengunjung.
Tabel 8
Peran Perpustakaan dalam Menunjang Proses Pembelajaran
Jawaban Responden Frekuensi % Sangat Berperan 16 53,33 Cukup Berperan 14 46,67 Kurang Berperan - - Tidak Berperan - -
Jumlah 30 100% Sumber: Data pengolahan dari responden
54
Pada Tabel 8 diperoleh keterangan tentang peran perpustakaan dalam
menunjang proses pembelajaran, sebagian besar responden menjawab
sangat berperan sebanyak 16 orang responden (53,33%), dan hampir
setengahnya menjawab cukup berperan sebanyak 14 orang responden
(46,67%).
Dari data diatas dapat dilihat bahwa perpustakaan sangat berperan
dalam menunjang proses pembelajaran.
Tabel 9
Peran Perpustakaan PP-IPTEK TMII dalam Menunjang Proses
Pembelajaran
Jawaban Responden Frekuensi % Sangat Berperan 7 23,33 Cukup Berperan 20 66,67 Kurang Berperan 3 10 Tidak Berperan - -
Jumlah 30 100% Sumber: Data pengolahan dari responden
Pada tabel diatas diperoleh keterangan tentang peran perpustakaan PP-
IPTEK dalam menunjang proses pembelajaran bahwa sebagian besar
responden menjawab cukup berperan sebanyak 20 orang responden
(66,67%), sebagian kecil menjawab sangat berperan sebanyak 7 orang
responden (23,33%), dan 3 orang responden (10%) menjawab kurang
berperan.
55
Dari data diatas dapat ditarik kesimpulan sementara bahwa
perpustakaan PP-IPTEK TMII cukup berperan dalam menunjang proses
pembelajaran.
Tabel 10
Kesesuaian Koleksi Perpustakaan PP-IPTEK TMII dengan
Kebutuhan Informasi Pengunjung
Jawaban Responden Frekuensi % Sangat Sesuai 7 23,33
Sesuai 10 33,33 Sebagian Sesuai 9 30 Kurang Sesuai 3 10 Tidak Sesuai 1 3,33
Jumlah 30 100% Sumber: Data pengolahan dari responden
Pada tabel 10 diperoleh keterangan dari responden tentang kesesuaian
koleksi perpustakaan PP-IPTEK TMII dengan kebutuhan informasi
pengunjung bahwa hampir setengahnya dari responden menjawab sesuai
sebanyak 10 orang responden (33,33%), sedangkan yang menjawab
sebagian sesuai sebanyak 9 orang responden (30%), sebagian kecil
menjawab sangat sesuai sebanyak 7 orang responden (23,33%), 3 orang
responden (10%) menjawab kurang sesuai, dan 1 orang responden (3,33%)
menjawab tidak sesuai.
Dari data diatas dapat dilihat bahwa koleksi perpustakaan PP-IPTEK
TMII sesuai dengan kebutuhan informasi pengunjung.
56
Tabel 11
Keberadaan Koleksi Perpustakaan PP-IPTEK TMII dalam
Menunjang Kebutuhan Informasi Pengunjung
Jawaban Responden Frekuensi % Sangat Menunjang 7 23,33 Cukup Menunjang 19 63,33 Kurang Menunjang 3 10 Tidak Menunjang 1 3,33
Jumlah 30 100% Sumber: Data pengolahan dari responden
Pada tabel diatas diperoleh keterangan tentang keberadaan koleksi
perpustakaan PP-IPTEK TMII dalam menunjang kebutuhan informasi
pengunjung, sebagian besar dari responden menjawab cukup menunjang
sebanyak 19 orang responden (63,33%), sebagian kecil menjawab sangat
menunjang sebanyak 7 orang responden (23,33%), 3 orang responden
(10%) menjawab kurang menunjang, dan 1 orang responden (3,33%)
lainnya menjawab tidak menunjang.
Data diatas dapat dilihat bahwa keberadaan koleksi perpustakaan PP-
IPTEK TMII cukup menunjang kebutuhan informasi pengunjung.
57
Tabel 12
Kesesuaian Koleksi Perpustakaan PP-IPTEK TMII dengan Koleksi
Alat Peraga PP-IPTEK TMII
Jawaban Responden Frekuensi % Sangat Sesuai 9 30
Sesuai 10 33,33 Sebagian Sesuai 9 30 Kurang Sesuai 1 3,33 Tidak Sesuai 1 3,33
Jumlah 30 100% Sumber: Data pengolahan dari responden
Pada tabel diatas diperoleh keterangan dari responden tentang
kesesuaian koleksi perpustakaan PP-IPTEK TMII dengan koleksi alat
peraga PP-IPTEK TMII, hampir setengahnya dari responden menjawab
sesuai sebanyak 10 orang responden (33,33%), sedangkan 9 orang
responden (30%) menjawab sangat sesuai, 9 orang responden (30%)
lainnya menjawab sebagian sesuai, dan sebagian kecil menjawab kurang
sesuai sebanyak 1 orang responden (3,33%), 1 orang responden (3,33%)
menjawab tidak sesuai.
Dari data diatas menunjukkan bahwa koleksi perpustakaan PP-IPTEK
TMII sesuai dengan koleksi alat peraga PP-IPTEK TMII.
58
Tabel 13
Keberadaan Koleksi Perpustakaan PP-IPTEK TMII dalam
Menunjang Pengetahuan Mengenai Koleksi Alat Peraga PP-IPTEK
TMII
Jawaban Responden Frekuensi % Sangat Menunjang 9 30 Cukup Menunjang 19 63,33 Kurang Menunjang 1 3,33 Tidak Menunjang 1 3,33
Jumlah 30 100% Sumber: Data pengolahan dari responden
Pada tabel 13 diperoleh keterangan tentang keberadaan koleksi
perpustakaan PP-IPTEK TMII dalam menunjang pengetahuan koleksi alat
peraga PP-IPTEK TMII, sebagian besar dari responden menjawab cukup
menunjang sebanyak 19 orang responden (63,33%), hampir setengahnya
menjawab sangat menunjang sebanyak 9 orang responden (30%), dan
sebagian kecil menjawab kurang menunjang yaitu 1 orang responden
(3,33%), dan 1 orang responden (3,33%) lainnya menjawab tidak
menunjang.
Data diatas dapat dilihat bahwa keberadaan koleksi perpustakaan PP-
IPTEK TMII cukup menunjang pengetahuan mengenai koleksi alat peraga
PP-IPTEK TMII.
59
Tabel 14
Kelengkapan Koleksi Perpustakaan PP-IPTEK TMII
Jawaban Responden Frekuensi % Sangat Lengkap 7 23,33 Cukup Lengkap 12 40 Kurang Lengkap 10 33,33 Tidak Lengkap 1 3,33
Jumlah 30 100% Sumber: Data pengolahan dari responden
Pada tabel diatas diperoleh keterangan dari responden mengenai
kelengkapan koleksi perpustakaan PP-IPTEK TMII, hampir setengahnya
dari responden menjawab cukup lengkap sebanyak 12 orang responden
(40%), sedangkan 10 orang responden (33,33%) lainnya menjawab kurang
lengkap, sebagian kecil menjawab sangat lengkap sebanyak 7 orang
responden (23,33%), dan 1 orang responden (3,33%) menjawab tidak
lengkap.
Data diatas dapat dilihat bahwa koleksi perpustakaan PP-IPTEK TMII
cukup lengkap.
60
Tabel 15
Pendapat Pengunjung Mengenai Koleksi Alat Peraga PP-IPTEK
TMII
Jawaban Responden Frekuensi % Sangat Lengkap 9 30 Cukup Lengkap 21 70 Kurang Lengkap - - Tidak Lengkap - -
Jumlah 30 100% Sumber: Data pengolahan dari responden
Pada tabel diatas diperoleh keterangan dari responden mengenai
koleksi alat peraga PP-IPTEK TMII sebagian besar responden menjawab
cukup lengkap sebanyak 21 orang responden (70%), dan hampir
setengahnya menjawab sangat lengkap sebanyak 9 orang responden
(30%).
Dari data diatas dapat ditarik kesimpulan sementara bahwa koleksi alat
peraga PP-IPTEK TMII cukup lengkap.
Tabel 16
Pendapat Pengunjung Mengenai Sarana dan Fasilitas PP-IPTEK
TMII
Jawaban Responden Frekuensi % Sangat Menyenangkan 8 26,67
Menyenangkan 21 70 Kurang Menyenangkan 1 3,33 Tidak Menyenangkan - -
Jumlah 30 100% Sumber: Data pengolahan dari responden
61
Pada Tabel diatas diperoleh keterangan dari responden mengenai
sarana dan fasilitas PP-IPTEK TMII sebagian besar responden menjawab
menyenangkan sebanyak 21 orang responden (70%), hampir setengahnya
menjawab sangat menyenangkan sebanyak 8 orang responden (26,67%),
dan sebagian kecil menjawab kurang menyenangkan yaitu 1 orang
responden (3,33%).
Data diatas dapat memberi kesimpulan sementara bahwa sarana dan
fasilitas PP-IPTEK TMII menyenangkan.
Tabel 17
Pendapat Pengunjung Mengenai Sikap Petugas/Pemandu PP-IPTEK
TMII dalam Memberikan Pelayanan
Jawaban Responden Frekuensi % Sangat Ramah 9 30
Ramah 13 43,33 Sebagian Ramah 7 23,33 Kurang Ramah 1 3,33 Tidak Ramah - -
Jumlah 30 100% Sumber: Data pengolahan dari responden
Pada tabel diatas diperoleh keterangan dari responden mengenai sikap
petugas/pemandu PP-IPTEK TMII dalam memberikan pelayanan, hampir
setengahnya responden menjawab ramah sebanyak 13 orang responden
(43,33%), 9 orang responden (30%) menjawab sangat ramah, sebagian
kecil menjawab sebagian ramah sebanyak 7 orang responden (23,33%),
dan 1 orang responden (3,33%) menjawab kurang ramah.
62
Dari data diatas dapat disimpulkan sementara bahwa sikap
petugas/pemandu PP-IPTEK TMII ramah dalam memberikan pelayanan.
Tabel 18
Pendapat Pengunjung Mengenai Sikap Petugas Perpustakaan PP-
IPTEK TMII dalam Memberikan Pelayanan
Jawaban Responden Frekuensi % Sangat Ramah 9 30
Ramah 21 70 Kurang Ramah - - Tidak Ramah - -
Jumlah 30 100% Sumber: Data pengolahan dari responden
Pada tabel 18 diperoleh keterangan dari responden mengenai sikap
petugas perpustakaan PP-IPTEK TMII dalam memberikan pelayanan
sebagian besar responden menjawab ramah sebanyak 21 orang responden
(70%), dan hampir setengahnya menjawab sangat ramah yaitu sebanyak 9
orang responden (30%).
Dari data diatas dapat disimpulkan sementara bahwa sikap petugas
perpustakaan PP-IPTEK TMII ramah dalam memberikan pelayanan.
63
Tabel 19
Pendapat Pengunjung Mengenai Jumlah Petugas/Pemandu PP-
IPTEK TMII
Jawaban Responden Frekuensi %
Sangat Memadai 5 16,67 Memadai 15 50
Kurang Memadai 9 30 Tidak Memadai 1 3,33
Jumlah 30 100% Sumber: Data pengolahan dari responden
Pada tabel diatas diperoleh keterangan dari respoden mengenai jumlah
petugas/pemandu PP-IPTEK TMII, setengahnya dari responden menjawab
memadai yaitu sebanyak 15 orang responden (50%), sedangkan hampir
setengahnya menjawab kurang memadai yaitu sebanyak 9 orang
responden (30%), sebagian kecil menjawab sangat memadai sebanyak 5
orang (16,67%), dan 1 orang responden (3,33%) menjawab tidak
memadai.
Dari data diatas dapat ditarik kesimpulan sementara bahwa jumlah
petugas/pemandu PP-IPTEK TMII memadai.
64
Tabel 20
Wahana Alat Peraga yang Disukai Pengunjung
Jawaban Responden Frekuensi % Wahana Ilmu Dasar, Wahana Matematika 13 15,29
Simulasi Gempa Bumi 12 14,11 Wahana Komputer 8 9,41
Try Science 7 8,23 Wahana Listrik dan Magnet 6 7,06 Wahana Transportasi Darat 6 7,06 Wahana Transportasi Laut 6 7,06
Wahana Transportasi Udara 5 5,88 Balap Lari 5 5,88
Wahana Biologi 5 5,88 Wahana Discovery Room 3 3,52 Wahana Telekomunikasi 3 3,52
Energi dan Sumber Daya Alam 2 2,35 Sistem Satelit Mikro 2 2,35
Galeri Temporer 1 1,18 Wahana Optik 1 1,18
Jumlah 85 100% Sumber: Data pengolahan dari responden
Pada tabel 20 diperoleh keterangan bahwa sebagian kecil responden
menyukai wahana ilmu dasar dan wahana matematika sebanyak 13 orang
responden (15,29%), 12 orang responden (14,11%) menyukai simulasi
gempa bumi, 8 orang responden (9,41%) menyukai wahana komputer, 7
orang responden (8,23%) menyukai try science, 6 orang responden
(7,06%) menyukai wahana listrik dan magnet, 6 orang responden (7,06%)
menyukai wahana transportasi darat, 6 orang responden (7,06%) menyukai
wahana transportasi laut, 5 orang responden (5,88%) menyukai wahana
transportasi udara, 5 orang responden (5,88%) menyukai balap lari, 5
orang responden (5,88%) menyukai wahana biologi, 3 orang responden
65
(3,52%) menyukai wahana discovery room, 3 orang responden (3,52%)
menyukai wahana telekomunikasi, 2 orang responden (2,35%) menyukai
energi sumber daya alam, 2 orang responden (2,35%) menyukai sistem
satelit mikro, 1 orang responden (1,18%) menyukai galeri temporer, dan 1
orang (1,18%) lainnya menyukai wahana optik.
Dari data diatas dapat dilihat dan diambil kesimpulan sementara bahwa
wahana ilmu dasar (wahana matematika) termasuk wahana yang paling
disukai pengunjung.
Tabel 21
Saran Pengunjung Terhadap Peran Perpustakaan PP-IPTEK TMII
dalam Menunjang Sarana Rekreasi yang Edukatif
Jawaban Responden Frekuensi % Koleksi Perpustakaan Diperbanyak 22 32,35
Ruangan Perpustakaan Harus Diperbesar 14 20,59 Diadakan Layanan Audio Visual 14 20,59
Diadakan Story Telling 10 14,70 Adanya Penambahan Petugas 7 10,29
Lainnya, sebutkan : Penambahan Kluster 1 1,47 Jumlah 68 100%
Sumber: Data pengolahan dari responden
Tabel diatas memperlihatkan beberapa saran pengunjung terhadap
peran perpustakaan PP-IPTEK TMII dalam menunjang sarana rekreasi
yang edukatif, hampir setengahnya responden menjawab koleksi
perpustakaan diperbanyak sebanyak 22 orang responden (32,35%),
sebagian kecil menjawab ruangan perpustakaan harus diperbesar sebanyak
66
14 orang responden (20,59%), 14 orang responden (20,59%) menjawab
diadakan layanan audio visual, 10 orang responden (14,71%) menjawab
diadakan story telling, 7 orang responden (10,29%) menjawab adanya
penambahan petugas, dan 1 orang responden (1,47%) yang menjawab
lainnya (penambahan kluster).
Berdasarkan data diatas dapat ditarik kesimpulan sementara bahwa
koleksi perpustakaan PP-IPTEK TMII perlu diperbanyak agar
perpustakaan PP-IPTEK TMII dapat lebih berperan dalam menunjang
sarana rekreasi yang edukatif.
67
BAB V
PENUTUP
Bab ini memuat kesimpulan hasil penelitian mengenai peran perpustakaan
PP-IPTEK TMII dalam menunjang sarana rekreasi yang edukatif, disertai saran-
saran untuk meningkatkan kualitas, peran, maupun fungsi dari perpustakaan PP-
IPTEK TMII.
A. Kesimpulan
Dari uraian, penjelasan dan analisa penelitian ini, maka sebagai upaya
mengakhiri pembahasan skripsi ini, penulis mengambil beberapa
kesimpulan sebagai berikut :
1. Perpustakaan PP-IPTEK TMII cukup berperan dalam proses
pembelajaran. Karena perpustakaan PP-IPTEK TMII cukup
merespon kebutuhan informasi pengunjung dengan koleksi
perpustakaan yang edukatif.
2. Motivasi pengunjung datang ke perpustakaan PP-IPTEK TMII
adalah untuk mencari informasi yang edukatif. Hal ini dapat dilihat
pada tabel 6 bahwa hampir setengah responden menyatakan datang
ke perpustakaan untuk mencari informasi sebanyak 12 orang
(40%), belajar sebanyak 7 orang (23,33%), membaca 5 orang
(16,67%), lainnya (ingin tahu, cari buku bagus, melihat-lihat saja,
refreshing) sebanyak 4 orang (13,33%), dan mengerjakan tugas
sekolah 2 orang (6,67%).
68
3. Koleksi perpustakaan PP-IPTEK TMII sesuai dengan kebutuhan
informasi pengunjung dan cukup menunjang pengunjung dalam
mencari informasi.
4. Koleksi perpustakaan PP-IPTEK TMII sesuai dengan koleksi alat
peraga PP-IPTEK TMII dan cukup menunjang pengetahuan
pengunjung mengenai alat peraga PP-IPTEK TMII.
5. Koleksi perpustakaan PP-IPTEK TMII cukup lengkap, namun
koleksi perpustakaan hendaknya ditambah dan diperbanyak lagi.
Hal ini merupakan saran dari pengunjung terhadap perpustakaan
PP-IPTEK TMII agar dapat lebih berperan dalam menunjang
sarana rekreasi yang edukatif.
6. Sebagian besar pengunjung perpustakaan PP-IPTEK TMII adalah
pelajar. Hal ini dapat dilihat pada tabel 1 yaitu pengunjung pelajar
sebanyak 20 orang (66,67%), mahasiswa 6 orang (20%), dan
pengunjung umum 4 orang (13,33%).
Dari semua hasil penelitian dan pembahasan tentang peran
perpustakaan PP-IPTEK TMII dalam menunjang sarana rekreasi yang
edukatif, maka dapat disimpulkan bahwa perpustakaan PP-IPTEK TMII
cukup berperan dalam menunjang sarana rekreasi yang edukatif, karena
perpustakaan PP-IPTEK TMII merupakan sarana penunjang dari PP-
IPTEK TMII dan cukup merespon kebutuhan pengunjung dalam
memenuhi kebutuhan informasi.
69
B. Saran
1. Koleksi merupakan nafas dari suatu perpustakaan, tanpa adanya
koleksi perpustakaan tidak akan memiliki arti apa-apa. Oleh karena itu
koleksi perpustakaan PP-IPTEK TMII hendaknya ditambah secara
berkala dan diperbaharui, mengingat perkembangan ilmu pengetahuan
yang begitu pesat sehingga tidak mungkin bagi perpustakaan terpaku
pada koleksi yang out of date.
2. Kurangnya tenaga pustakawan profesional menjadi kendala bagi
kemajuan perpustakaan PP-IPTEK TMII. Untuk itu pihak PP-IPTEK
TMII hendaknya berupaya untuk menambah pustakawan profesional.
3. Ruangan perpustakaan hendaknya didesain agar lebih menarik supaya
menarik minat pengunjung untuk membaca dan lebih nyaman berada
di perpustakaan.
4. Hendaknya diadakan layanan audio visual sehingga menunjang
pengetahuan pengunjung dalam mencari informasi.
5. Perpustakaan PP-IPTEK hendaknya menjalin kerjasama dengan
perpustakaan lain dalam hal pengembangan koleksi dan peningkatan
kualitas perpustakaan.
6. Bagi PP-IPTEK TMII, hendaknya mengadakan program studi banding
ke science center lainnya baik di dalam maupun di luar negeri agar
menjadi science center terdepan khususnya di Indonesia dan menjadi
wahana rekreasi edukatif yang dinamis.
70
DAFTAR PUSTAKA
Admin PP-IPTEK. “Profil PP-IPTEK TMII.” Artikel diakses pada tanggal 08 November 2009. http://ppiptek.ristek.go.id/media.php.
_______________. “Perpustakaan PP-IPTEK TMII.” Artikel diakses pada tanggal
08 November 2009. http://ppiptek.ristek.go.id/media.php.
Darmono. Manajemen dan Tata Kerja Perpustakaan Sekolah. Jakarta: PT.
Grasindo, 2001. Dhohari, Taufik Rahman et.al.. Panduan Belajar Sosiologi 2. Jakarta: Yudishtira,
2000. Gunawan, Mohamad. Tempo majalah berita mingguan edisi 24-30 Desember
2007: Catatan Pinggir “Langka”. Jakarta, Tempo New Rooms. 2007. Iskandar. “Peran Perpustakaan Pesantren dalam Pendidikan.” Artikel diakses pada
tanggal 08 November 2009. http://www.pustakawan.pnri.go.id
Nahwannur, Muhamad. “Peran Perpustakaan dalam Perubahan Sosial.” Artikel
diakses pada tanggal 08 November 2009. http://muhamadnahwannur.multiply.com/../14 Ns, Sutarno. Perpustakaan dan Masyarakat, Jakarta: Yayasan Obor Indonesia,
2003. __________. Perpustakaan dan Masyarakat, Jakarta: CV. Sagung Seto, 2006. RISTEK. Annual Report PP-IPTEK 2008. Jakarta: PP-IPTEK, 2008. Sambas, Roni. “Pengertian, Peran dan Fungsi Perpustakaan.” Artikel diakses pada
tanggal 08 November 2009. http://warintek08.wordpress.com/tes/
Sjahrial Pamuntjak, Rusina. Pedoman Penjelenggaraan Perpustakaan. Djakarta, Djambatan, 1972.
Subana, M dan Sudrajat. Dasar-dasar Penelitian Ilmiah. Bandung : Pustaka Setia,
2004.
71
Sudjiono, Anas. Pengantar Statistika Pendidikan. Jakarta : Raja Grafindo Persada, 1997.
Suharsimi, Arikunto. Manajemen Penelitian. Jakarta : Rineka Cipta, 2000. ________________. Prosedur Penelitian : Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta :
Rineka Cipta, 1992. Sulistyo-Basuki. Pengantar Ilmu Perpustakaan. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka
Utama, 1991. ____________. Pengantar Ilmu Perpustakaan. Jakarta: Universitas Terbuka,
Depdikbud, 1993. ____________. Pengantar Ilmu Perpustakaan, Jakarta: PT. Gramedia Pustaka
Utama, 1993. ____________. “Potensi Perpustakaan dalam Menghadapi Krisis Sosial Budaya.”
Artikel diakses pada tanggal 08 November 2009. http://zaidanzidna.wordpress.com/2007/06/22/potensi-perpustakan-dalam-menghadapi-krisis-sosial-budaya/
Surachman, Arif. “Perpustakaan Perguruan Tinggi Menghadapi Perubahan
Paradigma Informasi.” Artikel diakses pada tanggal 08 November 2009. http://arifs.staff.ugm.ac.id.
Sutono, Urip. Pengantar ke Organisasi dan Administrasi Perpustakaan
Universitas di Indonesia. Jakarta: Jurusan Ilmu Perpustakaan FSUI, 1973.
Suwarno, Wiji. Psikologi Perpustakaan. Jakarta: CV. Sagung Seto, 2009. Warsito, Hermawan. Pengantar Metodologi Penelitian : Buku Panduan
Mahasiswa. Jakarta: Gramedia, 1992.
KOLEKSI PERPUSTAKAAN PP-IPTEK TMII
No Judul Buku Kode Buku Penerbit Tahun Terbit JumlahENSIKLOPEDIA
1 The X-Ray Picture of Big Building of the Ancient World 500 Xra (no. 1) Watts 1992 12 The X-Ray Picture of Amazing Animals 500 Xra (no. 2) Watts 1993 13 The X-Ray Picture of Big Building of the Modern World 500 Xra (no. 3) Watts 1993 14 The X-Ray Picture of Fantastic Transport Machines 500 Xra (no. 5) Watts 1994 15 The X-Ray Picture of Everyday Things & How They Work 500 Xra (no. 6) Watts 1995 16 The X-Ray Picture of Dinosaurus & Other Prehistoric Creatures 500 Xra (no. 7) Watts 1994 17 Prentice Hall Science : The Nature of Science 500 Pre (no. A) Prentice Hall 1994 28 Prentice Hall Science : Parade of Life (Monerans, Protists, Fungi, and Plants) 500 Pre (no. B) Prentice Hall 1994 19 Prentice Hall Science : Parade of Life (Animals) 500 Pre (no. C) Prentice Hall 1994 1
10 Prentice Hall Science : Cells (Building Blocks of Life) 500 Pre (no. D) Prentice Hall 1994 111 Prentice Hall Science : Heredity (The Code of Life) 500 Pre (no. E) Prentice Hall 1994 112 Prentice Hall Science : Evolution (Change Over Time) 500 Pre (no. F) Prentice Hall 1994 113 Prentice Hall Science : Ecology (Earth's Living Resources) 500 Pre (no. G) Prentice Hall 1994 114 Prentice Hall Science : Human Biology and Health 500 Pre (no. H) Prentice Hall 1994 115 Prentice Hall Science : Exploring Planet Earth 500 Pre (no. I) Prentice Hall 1994 116 Prentice Hall Science : Dynamic Earth 500 Pre (no. J) Prentice Hall 1994 117 Prentice Hall Science : Exploring Earth's Weather 500 Pre (no. K) Prentice Hall 1994 118 Prentice Hall Science : Ecology (Earth's Natural Resources) 500 Pre (no. L) Prentice Hall 1994 119 Prentice Hall Science : Ecology Exploring the Universe 500 Pre (no. M) Prentice Hall 1994 120 Memahami Dunia Tersembunyi : Kehidupan Sel 500 Mem (no. 1) Elex Media Komputindo 1996 321 Memahami Dunia Tersembunyi : Kerangka Tubuh 500 Mem (no. 2) Elex Media Komputindo 1996 222 Memahami Dunia Tersembunyi : Sistem Sirkulasi 500 Mem (no. 3) Elex Media Komputindo 1996 123 Memahami Dunia Tersembunyi : Otot Tubuh 500 Mem (no. 4) Elex Media Komputindo 1996 124 Memahami Dunia Tersembunyi : Sistem Pernapasan 500 Mem (no. 7) Elex Media Komputindo 1996 125 Memahami Dunia Tersembunyi : Sistem Saraf 500 Mem (no. 8) Elex Media Komputindo 1996 326 Memahami Dunia Tersembunyi : Sistem Pencernaan 500 Mem (no. 9) Elex Media Komputindo 1996 127 Memahami Dunia Tersembunyi : Kehidupan Tumbuhan 500 Mem (no. 10) Elex Media Komputindo 1996 228 Bagaimana Cara Kerjanya : Pesawat Tempur 620 Gra (b) CV. Dian Artha 1991 129 Bagaimana Cara Kerjanya : Helikopter 620 Gra (b) CV. Dian Artha 1991 230 Bagaimana Cara Kerjanya : Kapal Selam 620 Gra (b) CV. Dian Artha 1991 131 Bagaimana Cara Kerjanya : Pesawat Ulang Alik 620 Gra (b) CV. Dian Artha 1992 132 Bagaimana Cara Kerjanya : Televisi dan Video 620 Gra (b) CV. Dian Artha 1992 133 Bagaimana Cara Kerjanya : Kamera 620 Gra (b) CV. Dian Artha 1992 234 Bagaimana Cara Kerjanya : Tank 620 Gra (b) CV. Dian Artha 1992 2
35 Bagaimana Cara Kerjanya : Truk 620 Gra (b) CV. Dian Artha 1993 136 Bagaimana Cara Kerjanya : Laser dan Hologram 620 Gra (b) CV. Dian Artha 1993 1