lembaga sertifikasi lspro – bblm produk jl. …

27
LSPro – BBLM BALAI BESAR LOGAM DAN MESIN LEMBAGA SERTIFIKASI PRODUK Jl. Sangkuriang No. 12 Bandung 40135 Telp. (022) 2503171 Fax. (022) 2503978 Halaman 1 dari 27 SKEMA SERTIFIKASI CANGKUL – SYARAT MUTU DAN METODE UJI (SNI 0331:2018) A. RUANG LINGKUP Skema ini berlaku untuk sertifikasi awal, survailen, dan sertifikasi ulang/resertifikasi dalam rangka pemberlakuan SNI Cangkul secara sukarela. B. ACUAN NORMATIF Persyaratan sertifikasi mencakup: 1. SNI 0331:2018 Cangkul – Syarat mutu dan metode uji; 2. SNI 07-0308, Baja karbon, Cara uji komposisi kimia 3. SNI 7697:2011, Prosedur pengambilan contoh uji alat dan mesin pertanian 4. SNI 8388:2017, Cara uji keras dengan metode Rockwell (Skala A – B – C – D – E – F – G – H – K – N – T) 5. SNI dan standar lain yang diacu dalam SNI 0333:2018 6. Peraturan Badan Standarisasi Nasional Republik Indonesia Nomor 4 Tahun 2019 Tentang Skema Penilaian Kesesuaian Terhadap Standar Nasional Indonesia Sektor Peralatan Penanganan Material Petunjuk Teknis Skema Sertifikasi Produk Cangkul; dan 7. Peraturan lain yang terkait dengan produk cangkul. C. DEFINISI 1. Cangkul alat yang terdiri dari daun cangkul dan gagang cangkul umumnya digunakan untuk memotong tanah atau memindahkan material 2. Daun Cangkul

Upload: others

Post on 06-Nov-2021

9 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: LEMBAGA SERTIFIKASI LSPro – BBLM PRODUK Jl. …

LSPro – BBLM

BALAI BESAR LOGAM DAN MESIN

LEMBAGA SERTIFIKASI

PRODUK Jl. Sangkuriang No. 12 Bandung 40135 Telp. (022) 2503171

Fax. (022) 2503978

Halaman 1 dari 27

SKEMA SERTIFIKASI

CANGKUL – SYARAT MUTU DAN METODE UJI

(SNI 0331:2018)

A. RUANG LINGKUP

Skema ini berlaku untuk sertifikasi awal, survailen, dan sertifikasi

ulang/resertifikasi dalam rangka pemberlakuan SNI Cangkul secara

sukarela.

B. ACUAN NORMATIF

Persyaratan sertifikasi mencakup:

1. SNI 0331:2018 Cangkul – Syarat mutu dan metode uji;

2. SNI 07-0308, Baja karbon, Cara uji komposisi kimia

3. SNI 7697:2011, Prosedur pengambilan contoh uji alat dan mesin

pertanian

4. SNI 8388:2017, Cara uji keras dengan metode Rockwell (Skala A – B

– C – D – E – F – G – H – K – N – T)

5. SNI dan standar lain yang diacu dalam SNI 0333:2018

6. Peraturan Badan Standarisasi Nasional Republik Indonesia Nomor

4 Tahun 2019 Tentang Skema Penilaian Kesesuaian Terhadap

Standar Nasional Indonesia Sektor Peralatan Penanganan Material

Petunjuk Teknis Skema Sertifikasi Produk Cangkul; dan

7. Peraturan lain yang terkait dengan produk cangkul.

C. DEFINISI

1. Cangkul

alat yang terdiri dari daun cangkul dan gagang cangkul umumnya

digunakan untuk memotong tanah atau memindahkan material

2. Daun Cangkul

Page 2: LEMBAGA SERTIFIKASI LSPro – BBLM PRODUK Jl. …

LSPro – BBLM

BALAI BESAR LOGAM DAN MESIN

LEMBAGA SERTIFIKASI

PRODUK Jl. Sangkuriang No. 12 Bandung 40135 Telp. (022) 2503171

Fax. (022) 2503978

Halaman 2 dari 27

terbuat dari pelat baja dan memiliki lubang sebagai dudukan

gagang cangkul

3. Lubang Gagang Cangkul

terbuat dari baja yang dibentuk sebagai dudukan gagang cangkul

menyatu dengan daun cangkul dengan cara ditekuk atau dilas

D. TATA CARA MEMPEROLEH SPPT-SNI

Tata cara memperoleh SPPT-SNI dilakukan dengan tahapan berikut:

NO KETENTUAN URAIAN

TAHAP I : SELEKSI

1. Permohonan 1. Surat Aplikasi Permohonan dan daftar Isian

Permohonan;

2. Dokumen legal Produsen antara lain:

a. Fotokopi akta pendirian perusahaan

atau akte sejenis bagi produsen luar

negeri yang sudah diterjemahkan dalam

Bahasa Indonesia oleh penterjemah

tersumpah di Indonesia;

b. Fotokopi Izin Usaha Industri (IUI) atau

Tanda Daftar Industri (TDI) bagi

produsen cangkul dalam negeri atau

izin sejenis bagi produsen cangkul luar

negeri yang sudah diterjemahkan ke

dalam Bahasa Indonesia oleh

penterjemah tersumpah di Indonesia;

c. Fotokopi NPWP Produsen, Perwakilan

Produsen dan/ atau Perusahaan

Importir;

d. TDP/ Izin Prinsip/ NIB/ API

e. SIUP

Page 3: LEMBAGA SERTIFIKASI LSPro – BBLM PRODUK Jl. …

LSPro – BBLM

BALAI BESAR LOGAM DAN MESIN

LEMBAGA SERTIFIKASI

PRODUK Jl. Sangkuriang No. 12 Bandung 40135 Telp. (022) 2503171

Fax. (022) 2503978

Halaman 3 dari 27

f. Izin Tempat Usaha

g. Merk :

- Surat tanda daftar Merek atau

fotokopi sertifikat Merek yang

diterbitkan oleh Direktorat Jenderal

Kekayaan Intelektual, Kementerian

Hukum dan Hak Asasi Manusia;

- Fotokopi perjanjian lisensi dari

pemilik Merek, yang telah

didaftarkan pada Direktorat Jenderal

Kekayaan Intelektual, Kementerian

Hukum dan Hak Asasi Manusia;

- Fotokopi perjanjian Makloon dari

pemberi Makloon untuk produk yang

menggunakan merk dari pemberi

Makloon;

h. Apabila Pemohon bertindak sebagai

perwakilan resmi pemilik merek yang

berkedudukan hukum di Luar negeri,

menyertakan bukti perjanjian yang

mengikat secara hukum tentang

penunjukkan sebagai perwakilan resmi

pemilik merek di wilayah republik

Indonesia

i. Perjanjian antara produsen luar negeri

dan perwakilan perusahaan di Indonesia

terkait dengan pihak yang bertanggung

jawab terhadap produk klien yang

beredar di Indonesia;

j. Surat pendelegasian tanggung jawab

Page 4: LEMBAGA SERTIFIKASI LSPro – BBLM PRODUK Jl. …

LSPro – BBLM

BALAI BESAR LOGAM DAN MESIN

LEMBAGA SERTIFIKASI

PRODUK Jl. Sangkuriang No. 12 Bandung 40135 Telp. (022) 2503171

Fax. (022) 2503978

Halaman 4 dari 27

dari produsen ke perwakilan atau

importir

k. Questionare (untuk produsen luar

negeri)

3. Kelengkapan dokumen lainnya antara lain:

a. Fotokopi sertifikat SMM SNI ISO

9001:2015 atau surat pernyataan

telah menerapkan SMM SNI ISO

9001:2015 (apabila perusahaan

belum memiliki sertifikat).

b. Dokumen sistem manajemen mutu

sesuai SNI ISO 9001:2015 dalam

Bahasa Indonesia, meliputi:

− Panduan Mutu (bila ada)

− Dokumen analisa resiko;

− Struktur organiasasi

− Diagram alir proses produksi;

− Daftar peralatan utama produksi;

− Daftar pengendalian mutu produk;

dari bahan baku sampai produk

akhir;

− Dokumentasi Informasi;

• Dokumentasi informasi tentang

pemasok bahan baku produk,

prosedur evaluasi pemasok, serta

prosedur inspeksi bahan baku;

• Dokumentasi informasi tentang

proses pembuatan produk yang

diajukan untuk disertifikasi,

termasuk proses yang

Page 5: LEMBAGA SERTIFIKASI LSPro – BBLM PRODUK Jl. …

LSPro – BBLM

BALAI BESAR LOGAM DAN MESIN

LEMBAGA SERTIFIKASI

PRODUK Jl. Sangkuriang No. 12 Bandung 40135 Telp. (022) 2503171

Fax. (022) 2503978

Halaman 5 dari 27

disubkontrakan ke pihak lain;

• Dokumentasi informasi tentang

prosedur dan rekaman

pengendalian mutu, termasuk

pengujian rutin, daftar peralatan,

serta sertifikat kalibrasi atau bukti

verifikasi peralatan yang

berpengaruh terhadap mutu

produk yang disertifikasi, dan

bukti atau segel tera ulang untuk

alat ukur yang digunakan dalam

pengukuran berat;

• Dokumentasi informasi tentang

prosedur dan rekaman

pengendalian dan penanganan

produk yang tidak sesuai; dan

• Dokumentasi informasi tentang

pengemasan produk dan

pengelolaan produk di gudang

akhir produk sebelum dikirimkan

dan/atau diedarkan ke wilayah

Republik Indonesia;

− Laporan pengawasan berkala terakhir

ISO 9001:2015;

− Laporan audit internal;

− Laporan Tinjauan Manajemen;

c. Ilustrasi pembubuhan tanda SNI ;

d. Foto produk yang diajukan untuk

disertifikasi yang menunjukan

bentuk produk serta informasi

Page 6: LEMBAGA SERTIFIKASI LSPro – BBLM PRODUK Jl. …

LSPro – BBLM

BALAI BESAR LOGAM DAN MESIN

LEMBAGA SERTIFIKASI

PRODUK Jl. Sangkuriang No. 12 Bandung 40135 Telp. (022) 2503171

Fax. (022) 2503978

Halaman 6 dari 27

terkait kemasan primer produk;

e. Daftar bahan konstruksi;

f. Label produk;

g. Apabila tersedia, foto kemasan

sekunder yang diajukan untuk

disertifikasi, dari arah depan,

belakang, samping, dan bagian

dalam, serta informasi terkait

kemasan produk;

h. Lokasi gudang penyimpanan produk di

wilayah Republik Indonesia;

i. Menyertakan laporan hasil uji yang

dilakukan paling lambat 1 (satu)

tahun sebelum pengajuan sertifikasi,

yang memberikan bukti pemenuhan

produk yang diajukan untuk

disertifikasi terhadap persyaratan

mutu dalam SNI dan peraturan

terkait;

j. Apabila laporan hasil uji

sebagaimana dinyatakan pada butir

e belum tersedia, pelaku usaha dapat

menyampaikan sampel produk

kepada LSPro untuk diuji di

laboratorium yang memiliki

perjanjian alih daya dengan LSPro;

4. Kelengkapan serta fungsi peralatan produksi

termasuk peralatan pengendalian mutu

paling sedikit berupa: alat untuk

pembentukan daun cangkul.

Page 7: LEMBAGA SERTIFIKASI LSPro – BBLM PRODUK Jl. …

LSPro – BBLM

BALAI BESAR LOGAM DAN MESIN

LEMBAGA SERTIFIKASI

PRODUK Jl. Sangkuriang No. 12 Bandung 40135 Telp. (022) 2503171

Fax. (022) 2503978

Halaman 7 dari 27

5. Kelengkapan Peralatan Alat Ukur minimal

paling sedikit berupa: Peralatan alat ukur

berat, dan Peralatan alat ukur dimensi.

Keterangan :

LSPro memastikan ketentuan penandaan pada

produk sesuai dengan SNI.

2 Sistem Manajemen

yang diterapkan

Menerapkan SNI ISO 9001:2015 atau

perubahannya

3. Durasi audit

*mandays = orang hari = jumlah minimal

pelaksanaan audit (orang hari)

Catatan :

- Jika auditor merangkap sebagai Petugas

Pengambil Contoh (PPC), maka

pelaksanaannya di luar waktu audit;

- Durasi audit tersebut diatas tidak

termasuk waktu perjalanan.

Jumlah Lokasi

Proses DN LN

Baru 4* 6*

4. Petugas Pengambil

Contoh (PPC)

1. Petugas Pengambil Contoh (PPC) yang

terdaftar di LSPro dan ditugaskan oleh

LSPro

2. Petugas Pengambil Contoh (PPC) menguasai

cara pengambilan contoh sesuai yang

tercantum dalam SNI 0331:2018 dan

memahami cara pengemasan cangkul.

3. Petugas Pengambil Contoh (PPC) harus

Page 8: LEMBAGA SERTIFIKASI LSPro – BBLM PRODUK Jl. …

LSPro – BBLM

BALAI BESAR LOGAM DAN MESIN

LEMBAGA SERTIFIKASI

PRODUK Jl. Sangkuriang No. 12 Bandung 40135 Telp. (022) 2503171

Fax. (022) 2503978

Halaman 8 dari 27

merupakan Warga Negara Indonesia (WNI)

5 Laboratorium Uji yang

digunakan

1. Laboratorium Penguji yang telah

diakreditasi oleh KAN dan ditunjuk oleh

Menteri Perindustrian yang berlaku dengan

ruang lingkup mencakup parameter yang

tercantum dalam SNI 0331:2018 atau yang

belum terakreditasi lingkup SNI 0331:2018

namun telah diverifikasi oleh LSPro untuk

kemampuan pengujiannya.

2. Jika Laboratorium Penguji merupakan

sumber daya eksternal dari LSPro, maka

harus dilengkapi dengan perjanjian

Subkontrak.

3. LSPro bertanggungjawab untuk memberikan

subkontrak pengujian kepada Laboratorium

Penguji yang memiliki kemampuan untuk

melakukan pengujian sesuai paramater

dalam SNI 0331:2018.

6 Kajian Permohonan 1. Dilakukan oleh personil yang mempunyai

kompetensi untuk melakukan kajian

permohonan.

2. Kajian permohonan dilakukan terhadap

kelengkapan, kebenaran, kesesuaian, dan

pemenuhan dokumen permohonan terhadap

SNI, Juknis dan skema ini.

TAHAP II: DETERMINASI

1. Evaluasi Awal 1. Pelaksanaan evaluasi awal terhadap produk

mencakup:

a. Pemeriksaan awal terhadap kesesuaian

informasi produk dan proses produksi

Page 9: LEMBAGA SERTIFIKASI LSPro – BBLM PRODUK Jl. …

LSPro – BBLM

BALAI BESAR LOGAM DAN MESIN

LEMBAGA SERTIFIKASI

PRODUK Jl. Sangkuriang No. 12 Bandung 40135 Telp. (022) 2503171

Fax. (022) 2503978

Halaman 9 dari 27

yang disampaikan Pemohon pada Tahap

I: Seleksi point 1 terhadap lingkup

produk yang ditetapkan dalam SNI dan

peraturan terkait.

b. Pengujian awal terhadap sampel produk

berdasarkan persyaratan mutu dalam

SNI. Pengujian awal dilakukan

berdasarkan laporan hasil uji dari

laboratorium yang disampaikan

Pemohon, yang mencakup seluruh

persyaratan mutu dalam SNI 0331:2018.

Apabila laporan hasil uji tersebut

menunjukkan bahwa seluruh

persyartaan mutu dalam SNI tersebut

telah terpenuhi, maka produk yang

diajukan untuk disertifikasi dianggap

telah memenuhi persyaratan pengujian

awal.

2. Apabila hasil evaluasi awal menunjukkan

ketidaksesuaian terhadap persyaratan SNI,

Pemohon harus diberi kesempatan untuk

melakukan tindakan perbaikan dalam

jangka waktu tertentu sesuai dengan

kebijakan LSPro.

2. a. Audit Tahap 2

(Audit Kesesuaian):

1. Auditor harus menyiapkan rencana audit

(audit plan) dan rencana pengambilan

contoh (sampling plan) sesuai dengan yang

disiapkan oleh PPC sesuai dengan merek,

dan jenis cangkul.

2. Minimal 1 orang dari tim auditor memiliki

Page 10: LEMBAGA SERTIFIKASI LSPro – BBLM PRODUK Jl. …

LSPro – BBLM

BALAI BESAR LOGAM DAN MESIN

LEMBAGA SERTIFIKASI

PRODUK Jl. Sangkuriang No. 12 Bandung 40135 Telp. (022) 2503171

Fax. (022) 2503978

Halaman 10 dari 27

kompetensi proses produksi Cangkul. Jika

Auditor tidak memiliki kompetensi tersebut

maka harus menggunakan Tenaga Ahli.

3. Auditor harus merupakan Warga Negara

Indonesia (WNI)

4. Audit Kesesuaian atau Asesmen Proses

Produksi harus dilakukan pada saat pabrik

melakukan produksi, atau pada kondisi

tertentu dilakukan melalui simulasi proses

produksi produk yang diajukan untuk

disertifikasi.

b. Lingkup yang

diaudit

1. Audit SMM:

Audit sertifikasi awal dilakukan pada

seluruh elemen.

2. Asesmen Proses Produksi:

Konsistensi produk yang diajukan untuk

sertifikasi harus diperiksa di lokasi

produksi. Penilaian asesmen produksi

dilakukan untuk memverifikasi:

a. Tanggung jawab dan komitmen personel

penanggungjawab pabrik terhadap

konsistensi pemenuhan produk

terhadap persyaratan SNI;

b. Ketersediaan dan pengendalian

dokumentasi informasi prosedur dan

rekaman pengendalian mutu, termasuk

pengujian rutin;

c. Fasilitas, peralatan, personil dan

prosedur yang digunakan pada proses

produksi;

Page 11: LEMBAGA SERTIFIKASI LSPro – BBLM PRODUK Jl. …

LSPro – BBLM

BALAI BESAR LOGAM DAN MESIN

LEMBAGA SERTIFIKASI

PRODUK Jl. Sangkuriang No. 12 Bandung 40135 Telp. (022) 2503171

Fax. (022) 2503978

Halaman 11 dari 27

d. Tahapan kritis proses produksi, mulai

dari bahan baku sampai produk akhir

paling sedikit pada tahapan

sebagaimana dimaksud dalam point 3;

e. Kelengkapan serta fungsi peralatan

produksi termasuk peralatan

pengendalian mutu paling sedikit

berupa: alat untuk pembentukan daun

cangkul.

f. Kelengkapan Peralatan Alat Ukur

minimal paling sedikit berupa: Peralatan

alat ukur berat, dan Peralatan alat ukur

dimensi.

g. Bukti verifikasi berdasarkan hasil

kalibrasi atau hasil verifikasi peralatan

produksi sebagaimana disebutkan pada

butir e yang membuktikan bahwa

peralatan tersebut memenuhi

persyaratan produksi. Hasil verifikasi

peralatan produksi dapat ditunjukan

dengan prosedur yang diperlukan untuk

mencapai kondisi atau persyaratan yang

ditetapkan;

h. Bukti tera atau tera ulang alat

pengukuran berat produk;

i. Kemampuan dan kompetensi untuk

memantau, mengukur dan menguji

produk sebelum dan setelah produksi;

j. Pengambilan contoh dan pengujian yang

dilakukan oleh pabrik untuk

Page 12: LEMBAGA SERTIFIKASI LSPro – BBLM PRODUK Jl. …

LSPro – BBLM

BALAI BESAR LOGAM DAN MESIN

LEMBAGA SERTIFIKASI

PRODUK Jl. Sangkuriang No. 12 Bandung 40135 Telp. (022) 2503171

Fax. (022) 2503978

Halaman 12 dari 27

memelihara konsistensi produk sehingga

dapat menjamin kesesuaian persyaratan

produk;

k. Pengendalian proses produksi Cangkul;

l. Kemampuan pabrik untuk

mengidentifikasi dan memisahkan

produk yang tidak sesuai;

m. Tim audit melakukan verifikasi fasilitas

kemampuan produksi (termasuk

kapasitas produksi per jenis produk)

untuk memastikan apakah perusahaan

mampu menghasilkan produk yang

dimohonkan;

n. Pengemasan, penanganan, dan

penyimpanan produk, termasuk di

gudang akhir produk yang siap

diedarkan.

3. Titik Kritis yang perlu

diperhatikan pada

saat audit

1. Pemilihan Bahan Konstruksi Cangkul

Daun cangkul pada semua kelas terbuat

dari bahan baja karbon dengan kandungan

karbon sesuai dengan SNI 0331:2018 pasal

5.2.

2. Pembentukan Daun Cangkul

Pembentukan daun cangkul dilakukan

dengan metode tertentu yang dikendalikan

untuk mendapatkan bentuk yang sesuai

dengan persyaratan yang ditetapkan

3. Penandaan

Penandaan dilakukan sesuai dengan

ketentuan yang ada pada SNI 0331:2018.

Page 13: LEMBAGA SERTIFIKASI LSPro – BBLM PRODUK Jl. …

LSPro – BBLM

BALAI BESAR LOGAM DAN MESIN

LEMBAGA SERTIFIKASI

PRODUK Jl. Sangkuriang No. 12 Bandung 40135 Telp. (022) 2503171

Fax. (022) 2503978

Halaman 13 dari 27

4. Pengambilan contoh 1. PPC membuat Rencana Pengambilan Contoh

yang disetujui Ketua Tim Auditor.

2. Contoh diambil oleh PPC dilengkapi dengan

Berita Acara Pengambilan Contoh (BAPC)

dan Label Contoh.

3. Pengambilan contoh dilakukan secara acak

(random) di pabrik pada aliran produksi dan

atau gudang.

4. PPC wajib mencantumkan merek, jenis

cangkul, BAPC dan/ atau Label Contoh.

5. Jumlah contoh yang

diambil

1. Contoh uji diambil oleh petugas pengambil

contoh sebanyak 5 contoh alat, 2 contoh

digunakan untuk uji untuk kerja, 1 contoh

untuk uji syarat mutu, 2 contoh disimpan

sebagai arsip.

2. Pengambilan contoh uji pada sertifikasi

awal / sertifikasi ulang dilakukan untuk

seluruh merk, jenis/tipe, dan ukuran yang

dimohonkan.

6. Kategori

ketidaksesuaian

1. Mayor apabila:

berhubungan langsung dengan mutu

produk dan mengakibatkan ketidakpuasan

pelanggan atau SMM tidak berjalan, maka

tindakan koreksi diberi waktu maksimal 1

(satu) bulan untuk melakukan tindakan

perbaikan; atau

2. Minor apabila:

terdapat inkonsistensi dalam menerapkan

SMM, maka diberi waktu 2 (dua) bulan

untuk melakukan perbaikan.

Page 14: LEMBAGA SERTIFIKASI LSPro – BBLM PRODUK Jl. …

LSPro – BBLM

BALAI BESAR LOGAM DAN MESIN

LEMBAGA SERTIFIKASI

PRODUK Jl. Sangkuriang No. 12 Bandung 40135 Telp. (022) 2503171

Fax. (022) 2503978

Halaman 14 dari 27

7. Cara Pengujian 1. Pengujian contoh uji dilakukan sesuai

dengan persyaratan SNI 0331:2018

2. Untuk sertifikasi, sertifikasi ulang

(resertifikasi) dan perluasan jenis, tipe, atau

merek, dilakukan pengujian sesuai dengan

SNI 0331:2018.

8. Laporan Hasil Uji 1. Hasil uji untuk setiap parameter uji harus

lulus uji.

2. LHU mencantumkan hasil uji dan syarat

mutu SNI 0331:2018.

TAHAP III: TINJAUAN DAN KEPUTUSAN

1. Tinjauan terhadap

Laporan Audit dan

Laporan Hasil Uji

1. Dilakukan oleh 1 (satu) orang atau lebih

dari Tim Teknis/ Evaluator yang memiliki

kompetensi proses produksi Cangkul.

2. Panitia teknis/ reviewer melakukan

tinjauan laporan hasil audit.

3. Laporan Hasil Uji:

a. Panitia Teknis/ reviewer melakukan

evaluasi laporan hasil uji;

b. Jika ada parameter yang tidak

memenuhi syarat, maka dilakukan

pengujian ulang yang diambil dari arsip

contoh atau pengambilan contoh ulang

dengan merek, jenis cangkul dan

spesifikasi bahan baku yang sama

dengan pengambilan contoh awal.

4. Pengujian ulang hanya dilakukan untuk 1

(satu) kali kesempatan.

5. Jika pengujian ulang sebagaimana yang

Page 15: LEMBAGA SERTIFIKASI LSPro – BBLM PRODUK Jl. …

LSPro – BBLM

BALAI BESAR LOGAM DAN MESIN

LEMBAGA SERTIFIKASI

PRODUK Jl. Sangkuriang No. 12 Bandung 40135 Telp. (022) 2503171

Fax. (022) 2503978

Halaman 15 dari 27

dimaksud dalam butir 4 tidak lulus uji,

maka proses sertifikasi dinyatakan gagal

untuk kelompok jenis cangkul, dan merek

tersebut.

6. Evaluasi hasil audit dan laporan hasil uji

yang dihasilkan merupakan bahan Panel

Tinjauan SPPT-SNI

Catatan :

− Jika hasil uji yang diterbitkan oleh

Laboratorium Penguji tidak memenuhi

persyaratan, berdasarkan laporan

Laboratorium Penguji, LSPro menerbitkan

laporan ketidaksesuaian kepada Produsen;

− berdasarkan ketidaksesuaian tersebut,

maka dilakukan pengambilan contoh ulang

setelah Produsen melakukan tindakan

perbaikan proses produksi.

− Segala interaksi antara Laboratorium

Penguji dan Produsen terkait pengujian dan

perbaikannya harus melalui LSPro.

2. Keputusan Sertifikasi 1. Keputusan dapat berupa :

a. Ditunda/dihentikan; atau

b. Diberikan

2. Sertifikat dapat diterbitkan apabila:

a. Hasil audit sesuai persyaratan;

b. Semua laporan ketidaksesuaian telah

diselesaikan/ ditutup;

c. Hasil uji memenuhi persyaratan SNI

0331:2018

Page 16: LEMBAGA SERTIFIKASI LSPro – BBLM PRODUK Jl. …

LSPro – BBLM

BALAI BESAR LOGAM DAN MESIN

LEMBAGA SERTIFIKASI

PRODUK Jl. Sangkuriang No. 12 Bandung 40135 Telp. (022) 2503171

Fax. (022) 2503978

Halaman 16 dari 27

3. Sertifikasi dapat ditunda apabila:

a. Klien tidak melakukan tindakan

perbaikan atas ketidaksesuaian hasil

audit selama 60 hari setelah target

waktu penyelesaian yang ditetapkan.

b. Klien tidak melakukan tindakan

perbaikan pada hasil uji sampel dan

arsip produk yang gagal memenuhi

persyaratan selama 60 hari setelah hasil

evaluasi tim teknis.

4. Sertifikasi dapat dihentikan apabila:

a. Jika dalam batas waktu yang ditetapkan

klien tidak berhasil melakukan tindakan

perbaikan maka proses sertifikasi

dihentikan.

b. Apabila klien berkeinginan untuk

melanjutkan proses sertifikasi setelah

diberlakukan penghentian maka

diberlakukan proses sertifikasi awal.

TAHAP IV: LISENSI

1. Penerbitan SPPT-SNI 1. LSPro menerbitkan Sertifikat Kesesuaian/

Certificate of Conformity (CoC).

2. Masa berlaku Sertifikat kesesuaian adalah

4 (empat) tahun.

3. Sertifikat kesesuaian mencantumkan

informasi paling sedikit:

a. Nomor sertifikat;

b. Nomor atau identifikasi skema sertfikasi;

c. Nama dan Alamat LSPro;

d. Nama dan Alamat Pemohon;

Page 17: LEMBAGA SERTIFIKASI LSPro – BBLM PRODUK Jl. …

LSPro – BBLM

BALAI BESAR LOGAM DAN MESIN

LEMBAGA SERTIFIKASI

PRODUK Jl. Sangkuriang No. 12 Bandung 40135 Telp. (022) 2503171

Fax. (022) 2503978

Halaman 17 dari 27

e. Nama Direktur/Penanggung Jawab;

f. Acuan ke perjanjian sertifikasi;

g. Pernyataan kesesuaian yang mencakup :

- Nama produk, merk dan spesifikasi

produk yang dinyatakan memenuhi

persyaratan;

- Nomor dan Judul SNI;

- Nama dan alamat lokasi produksi

- Informasi terkait proses sertifikasi

h. Status akreditasi LSPro;

i. Tanggal penerbitan sertifikat;

j. Tanggal berakhir masa berlaku

sertifikat.

4. Dalam 1 (satu) Sertifkat Kesesuaian hanya

dicantumkan 1 (satu) perusahaan, dan 1

(satu) perwakilan perusahaan/ importir

(Jika produk berasal dari impor).

5. LSPro melaporkan dan mengunggah

Sertifikat Kesesuaian yang telah diterbitkan

kepada BSN melalui website

www.bangbeni.bsn.go.id

6. LSPro memberitahukan kepada klien untuk

mengajukan permintaan penerbitan SPPT

SNI ke BSN melalui website

http://bangbeni.bsn.go.id

TAHAP V: SURVEILANS DAN SERTIFIKASI ULANG

1 Tinjauan 1. LSPro harus memastikan bahwa:

a. persyaratan sertifikasi masih berlaku;

dan

b. sistem pengelolaan mutu produk selalu

Page 18: LEMBAGA SERTIFIKASI LSPro – BBLM PRODUK Jl. …

LSPro – BBLM

BALAI BESAR LOGAM DAN MESIN

LEMBAGA SERTIFIKASI

PRODUK Jl. Sangkuriang No. 12 Bandung 40135 Telp. (022) 2503171

Fax. (022) 2503978

Halaman 18 dari 27

memenuhi persyaratan;

c. untuk resertifikasi perusahaan perlu

mengirimkan surat permohonan

resertifikasi dan dokumen lain seperti

yang dipersyaratkan pada tahap I:seleksi

poin 1 permohonan, apabila terdapat

perubahan.

2. Kegiatan surveilan dilakukan paling sedikit

2 (dua) kali dalam periode sertifikasi. Dalam

hal ini berlaku ketentuan sebagai berikut:

a. Surveilans pertama dilakukan antara

bulan ke-12 sampai ke-15 melalui

kegiatan:

1. Inspeksi pabrik atau asesmen proses

produksi;

dan/atau

2. Pengujian terhadap sampel produk

yang akan beredar.

Pemilihan jenis kegiatan pada

surveilans pertama tersebut

dilakukan berdasarkan penilaian

LSPro atas hasil sertifikasi

sebelumnya.

Apabila surveilans pertama hanya

dilakukan melalui kegiatan pengujian

terhadap sampel produk yang akan

beredar, penerima sertifikat harus

menyampaikan dokumentasi

pengendalian mutu proses produksi

sejak penerbitan sertifikat sampai

Page 19: LEMBAGA SERTIFIKASI LSPro – BBLM PRODUK Jl. …

LSPro – BBLM

BALAI BESAR LOGAM DAN MESIN

LEMBAGA SERTIFIKASI

PRODUK Jl. Sangkuriang No. 12 Bandung 40135 Telp. (022) 2503171

Fax. (022) 2503978

Halaman 19 dari 27

dilakukan surveilans pertama.

b. Surveilans kedua dilakukan antara

bulan ke-27 sampai ke-30 melalui

kegiatan

1. Inspeksi pabrik atau asesmen proses

produksi;

dan

2. Pengujian terhadap sampel produk

yang akan atau telah beredar.

3. Sertifikasi Ulang dilakukan paling lambat

pada bulan ke-42 setelah penetapan

sertifikasi.

4. Keterlambatan kegiatan surveilan dapat

mengakibatkan SPPT-SNI ditangguhkan.

2. Lingkup yang diaudit:

1. Audit SMM

a. Pada surveilan, asesmen dilakukan

secara bergantian pada elemen SMM

dengan memperhatikan Titik Kritis

dalam Skema Sertifikasi ini pada Tahap

II:Determinasi Point 3 Titik Kritis.

b. Pada resertifikasi, asesmen dilakukan

pada seluruh elemen untuk audit SMM

dan pada elemen Titik Kritis dalam

Skema Sertifikasi ini pada Tahap

II:Determinasi Point 3 Titik Kritis.

2. Asesmen proses produksi:

Konsistensi produk yang diajukan untuk

sertifikasi harus diperiksa di lokasi

produksi. Penilaian asesmen produksi

dilakukan untuk memverifikasi:

Page 20: LEMBAGA SERTIFIKASI LSPro – BBLM PRODUK Jl. …

LSPro – BBLM

BALAI BESAR LOGAM DAN MESIN

LEMBAGA SERTIFIKASI

PRODUK Jl. Sangkuriang No. 12 Bandung 40135 Telp. (022) 2503171

Fax. (022) 2503978

Halaman 20 dari 27

a. Tanggung jawab dan komitmen personel

penanggungjawab pabrik terhadap

konsistensi pemenuhan produk

terhadap persyaratan SNI;

b. Ketersediaan dan pengendalian

dokumentasi informasi prosedur dan

rekaman pengendalian mutu, termasuk

pengujian rutin;

c. Fasilitas, peralatan, personil dan

prosedur yang digunakan pada proses

produksi;

d. Tahapan kritis proses produksi, mulai

dari bahan baku sampai produk akhir

paling sedikit pada tahapan

sebagaimana dimaksud dalam point 3;

e. Kelengkapan serta fungsi peralatan

produksi termasuk peralatan

pengendalian mutu paling sedikit

berupa: alat untuk pembentukan daun

cangkul.

f. Kelengkapan Peralatan Alat Ukur

minimal paling sedikit berupa: Peralatan

alat ukur berat, dan Peralatan alat ukur

dimensi.

g. Bukti verifikasi berdasarkan hasil

kalibrasi atau hasil verifikasi peralatan

produksi sebagaimana disebutkan pada

butir e yang membuktikan bahwa

peralatan tersebut memenuhi

persyaratan produksi. Hasil verifikasi

Page 21: LEMBAGA SERTIFIKASI LSPro – BBLM PRODUK Jl. …

LSPro – BBLM

BALAI BESAR LOGAM DAN MESIN

LEMBAGA SERTIFIKASI

PRODUK Jl. Sangkuriang No. 12 Bandung 40135 Telp. (022) 2503171

Fax. (022) 2503978

Halaman 21 dari 27

peralatan produksi dapat ditunjukan

dengan prosedur yang diperlukan untuk

mencapai kondisi atau persyaratan yang

ditetapkan;

h. Bukti tera atau tera ulang alat

pengukuran berat produk;

i. Kemampuan dan kompetensi untuk

memantau, mengukur dan menguji

produk sebelum dan setelah produksi;

j. Pengambilan contoh dan pengujian yang

dilakukan oleh pabrik untuk

memelihara konsistensi produk sehingga

dapat menjamin kesesuaian persyaratan

produk;

k. Pengendalian proses produksi Cangkul;

l. Kemampuan pabrik untuk

mengidentifikasi dan memisahkan

produk yang tidak sesuai;

m. Tim audit melakukan verifikasi fasilitas

kemampuan produksi (termasuk

kapasitas produksi per jenis produk)

untuk memastikan apakah perusahaan

mampu menghasilkan produk yang

dimohonkan;

n. Pengemasan, penanganan, dan

penyimpanan produk, termasuk di

gudang akhir produk yang siap

diedarkan.

3. Durasi audit

Jumlah Lokasi

Page 22: LEMBAGA SERTIFIKASI LSPro – BBLM PRODUK Jl. …

LSPro – BBLM

BALAI BESAR LOGAM DAN MESIN

LEMBAGA SERTIFIKASI

PRODUK Jl. Sangkuriang No. 12 Bandung 40135 Telp. (022) 2503171

Fax. (022) 2503978

Halaman 22 dari 27

Proses DN LN

Surveilan 2* 4*

Sertifikasi Ulang 4* 6*

*mandays = orang hari = jumlah minimal

pelaksanaan audit (orang hari)

Catatan :

- jika auditor merangkap sebagai PPC, maka

pelaksanaannya diluar waktu audit

- durasi audit dan pengambilan contoh tidak

termasuk perjalanan

4. Kategori

ketidaksesuaian

1. Mayor apabila:

berhubungan langsung dengan mutu

produk dan mengakibatkan ketidakpuasan

pelanggan atau SMM tidak berjalan, maka

tindakan koreksi diberi waktu maksimal 1

(satu) bulan untuk melakukan tindakan

perbaikan; atau

2. Minor apabila

terdapat inkonsistensi dalam menerapkan

SMM, maka diberi waktu 2 (dua) bulan

untuk melakukan perbaikan.

5. Pengambilan contoh 1. PPC membuat Rencana Pengambilan

Contoh yang disetujui Ketua Tim Auditor.

2. Contoh diambil oleh PPC dilengkapi dengan

Berita Acara Pengambilan Contoh (BAPC)

dan Label Contoh.

3. Pengambilan contoh dilakukan secara acak

(random) di pabrik pada aliran produksi

dan atau gudang.

Page 23: LEMBAGA SERTIFIKASI LSPro – BBLM PRODUK Jl. …

LSPro – BBLM

BALAI BESAR LOGAM DAN MESIN

LEMBAGA SERTIFIKASI

PRODUK Jl. Sangkuriang No. 12 Bandung 40135 Telp. (022) 2503171

Fax. (022) 2503978

Halaman 23 dari 27

4. PPC wajib mencantumkan merek, jenis

cangkul, BAPC dan/ atau Label Contoh.

6. Jumlah contoh yang

diambil

1. Contoh uji diambil oleh petugas pengambil

contoh sebanyak 5 contoh alat, 2 contoh

digunakan untuk uji untuk kerja, 1 contoh

untuk uji syarat mutu, 2 contoh disimpan

sebagai arsip.

2. Contoh uji yang diambil mewakili seluruh

produk yang dihasilkan untuk seluruh

kelompok merek, jenis cangkul, yang

diajukan sertifikasinya.

7. Cara Pengujian 1. Pengujian contoh uji dilakukan sesuai

dengan persyaratan SNI 0331:2018

2. Untuk sertifikasi, sertifikasi ulang

(resertifikasi) dan perluasan jenis, tipe, atau

merek, dilakukan pengujian sesuai dengan

SNI 0331:2018.

8. Evaluasi terhadap

Laporan Audit dan

Laporan Hasil Uji

1. Dilakukan oleh 1 (satu) orang atau lebih

yang memiliki kompetensi proses produksi

Cangkul.

2. Panitia teknis/ reviewer melakukan

tinjauan laporan hasil audit.

3. Laporan Hasil Uji:

a. Panitia Teknis/ reviewer melakukan

evaluasi laporan hasil uji;

b. Jika ada parameter yang tidak

memenuhi syarat, maka dilakukan

pengujian ulang yang diambil dari arsip

contoh atau pengambilan contoh ulang

dengan jenis cangkul dan spesifikasi

Page 24: LEMBAGA SERTIFIKASI LSPro – BBLM PRODUK Jl. …

LSPro – BBLM

BALAI BESAR LOGAM DAN MESIN

LEMBAGA SERTIFIKASI

PRODUK Jl. Sangkuriang No. 12 Bandung 40135 Telp. (022) 2503171

Fax. (022) 2503978

Halaman 24 dari 27

bahan baku yang sama dengan

pengambilan contoh awal.

4. Pengujian ulang hanya dilakukan untuk 1

(satu) kali kesempatan.

5. Jika pengujian ulang sebagaimana yang

dimaksud dalam butir 4 tidak lulus uji,

maka proses sertifikasi dinyatakan gagal

untuk kelompok jenis cangkul, spesifikasi

bahan, ketebalan dan merek tersebut.

6. Evaluasi hasil audit dan laporan hasil uji

yang dihasilkan merupakan bahan Panel

Tinjauan SPPT-SNI

Catatan :

− Jika hasil uji yang diterbitkan oleh

Laboratorium Penguji tidak memenuhi

persyaratan, berdasarkan laporan

Laboratorium Penguji, LSPro menerbitkan

laporan ketidaksesuaian kepada Produsen;

− berdasarkan ketidaksesuaian tersebut,

maka dilakukan pengambilan contoh ulang

setelah Produsen melakukan tindakan

perbaikan proses produksi.

− Segala interaksi antara Laboratorium

Penguji dan Produsen terkait pengujian dan

perbaikannya harus melalui LSPro.

9. Keputusan Surveilans

melalui rapat Panel

Tinjauan SPPT-SNI

1. Keputusan Surveilans dapat berupa :

a. Melanjutkan

b. Pembekuan; atau

c. Pencabutan;

Page 25: LEMBAGA SERTIFIKASI LSPro – BBLM PRODUK Jl. …

LSPro – BBLM

BALAI BESAR LOGAM DAN MESIN

LEMBAGA SERTIFIKASI

PRODUK Jl. Sangkuriang No. 12 Bandung 40135 Telp. (022) 2503171

Fax. (022) 2503978

Halaman 25 dari 27

2. Sertifikat dapat dilanjutkan apabila:

a. Hasil audit sesuai persyaratan;

b. Semua laporan ketidaksesuaian telah

diselesaikan/ ditutup; dan

c. Hasil uji memenuhi persyaratan

3. Sertifikat dapat dibekukan keseluruhan

apabila :

a. Klien tidak bersedia untuk dilakukan

kegiatan surveilan dengan batas waktu

180 hari dari jadwal yang telah

ditentukan.

b. Klien tidak melakuan tindakan

perbaikan atas ketidaksesuaian hasil

audit surveilan selama 180 hari dari

target waktu penyelesaian yang

ditetapkan

c. Klien tidak melakukan tindakan

perbaikan atas hasil uji produk (sampel

dan arsip) yang gagal memenuhi

persyaratan selama 180 hari setelah

hasil evaluasi tim teknis.

4. Sertifikat dapat dibekukan sebagian apabila

:

a. Klien tidak dapat memenuhi persyaratan

sertifikasi untuk sebagian ruang lingkup

yang telah disertifikasi selama 1 tahun/

sampai dengan surveilan berikutnya.

b. Tidak dapat dilakukan pengambilan

contoh produk selama 1 tahun/ sampai

dengan surveilan berikutnya

Page 26: LEMBAGA SERTIFIKASI LSPro – BBLM PRODUK Jl. …

LSPro – BBLM

BALAI BESAR LOGAM DAN MESIN

LEMBAGA SERTIFIKASI

PRODUK Jl. Sangkuriang No. 12 Bandung 40135 Telp. (022) 2503171

Fax. (022) 2503978

Halaman 26 dari 27

c. Apabila klien berkeinginan mengaktifkan

lingkup yang dibekukan selama rentang

waktu yang diberikan maka LSPro

BBLM dapat melakukan proses

pengambilan dan pengujian contoh saja

untuk lingkup yang dibekukan.

5. Sertifikat dapat dicabut apabila :

a. Klien tidak mampu menindaklanjuti

proses pembekuan sertifikasi dengan

batas waktu 180 hari

b. Klien gagal dalam memenuhi perubahan

persyartan sertifikasi dengan batas

waktu 180 hari.

c. Klien menyatakan bangkrut

d. Keinginan klien untuk membatalkan/

tidak melanjutkan sertifikasi

e. Produk berbahaya

6. Keputusan Sertifikasi ulang mengacu pada

tahap III: Tinjauan dan Keputusan Poin 2

Keputusan Sertifikasi.

E. PENANDAAN

1. Penggunaan tanda SNI dilakukan setelah mendapatkan persetujuan

penggunaan Tanda SNI melalui surat persetujuan penggunaan

Tanda SNI (SPPT SNI) yang dikeluarkan oleh BSN sesuai dengan

kriteria yang ditetapkan pada Peraturan Kepala BSN mengenai Tata

Cara Penggunaan Tanda SNI dan Tanda Kesesuaian Berbasis SNI.

2. Pelaku usaha wajib membubuhkan huruf dan tanda SNI pada

setiap Produk Cangkul

3. Pembubuhan tanda SNI sebagaimana dimaksud pada angka 1

dicantumkan dengan contoh sebagai berikut:

Page 27: LEMBAGA SERTIFIKASI LSPro – BBLM PRODUK Jl. …

LSPro – BBLM

BALAI BESAR LOGAM DAN MESIN

LEMBAGA SERTIFIKASI

PRODUK Jl. Sangkuriang No. 12 Bandung 40135 Telp. (022) 2503171

Fax. (022) 2503978

Halaman 27 dari 27

Dengan ukuran:

Keterangan: y = 11x r = 0,5x

4. Selain tanda SNI pada butir 2, setiap batang produk Cangkul yang

telah lulus uji harus diberi tanda yang tidak mudah hilang dengan

mencantumkan minimal:

a) Penandaan nama atau merek atau logo perusahaan pembuat

dan kelas daun cangkul ditempatkan pada bagian dalam

pangkal daun cangkul sesuai Gambar 1 dengan cara ditempa.

Gambar 1 – Ilustrasi penandaan daun cangkul.

Bandung, November 2019

Kepala Balai Besar Logam dan Mesin

Enuh Rosdeni