lembaga negara

Upload: dila-zf

Post on 08-Mar-2016

53 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

PKN

TRANSCRIPT

Lembaga-lembaga negara di Indonesia antara lain ; Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR), Dewan Perwakilan Rakyat (DPR), Dewan Perwakilan Daerah (DPD), Presiden, Mahkamah Agung (MA), Mahkamah Konstitusi (MK), Komisi Yudisial (KY), Badan Pemeriksa Keuangan (BPK), dan Bank Indonesia (BI). Berikut tugas dan wewenang serta dasar hukum setiap lembaga negara di Indonesia.

Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR)

Tugas dan Wewenang MPR

Berikut tugas dan wewenang dari Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR).

Mengubah serta menetapkan UUD.

Melantik Presiden serta Wakil Presiden berdasarkan hasil Pemilu dalam sidang paripurna MPR.

Memutuskan usul DPR berdasarkan putusan Mahkamah Konstitusi untuk memberhentikan Presiden dan atau Wakil Presiden dalam masa jabatannya setelah Presiden dan atau Wakil Presiden diberi kesempatan untuk menyampaikan penjelasan di dalam sidang paripurna MPR.

Melantik Wakil Presiden menjadi Presiden apabila Presiden mangkat, berhenti, diberhentikan, atau tidak dapat melaksanakan kewajibannya dalam masa jabatannya.

Memilih Wakil Presiden dari dua calon yang diajukan Presiden apabila terjadi kekosongan jabatan Wakil Presiden dalam masa jabatannya selambat-lambatnya dalam waktu enam puluh hari.

Memilih Presiden serta Wakil Presiden apabila keduanya berhenti secara bersamaan dalam masa jabatannya, dari dua paket calon presiden serta wakil presiden yang diusulkan oleh partai politik atau gabungan partai politik yang paket calon presiden serta wakil presidennya meraih suaraterbanyak pertama serta kedua dalam pemilihan sebelumnya, sampai habis masa jabatannya selambat- lambatnya dalam waktu 30 hari.

Menetapkan peraturan tata tertib serta kode etik MPR.

Dasar Hukum MPR

Dasar hukum lembaga negara Majelis Permusyawaratan Rakyat adalahPasal 2 UUD RI 1945 dan Pasal 3 UUD RI 1945.

Dewan Perwakilan Rakyat (DPR)

Tugas dan Wewenang DPR

Berikut tugas dan wewenang dariDewan Perwakilan Rakyat (DPR).

Membentuk undang-undang yang dibahas dengan Presiden untuk mendapat persetujuan bersama.

Membahas dan memberikan atau tidak memberikan persetujuan terhadap peraturan pemerintah pengganti undang-undang.

Menerima dan membahas usulan Rancangan Undang-Undang (RUU) yang diajukan oleh DPD yang berkaitan dengan bidang otonomi daerah, hubungan pusat dan daerah, pembentukan, pemekaran, dan penggabungan daerah, pengelolaan sumber daya alam dan sumber daya ekonomi lainnya, serta yang berkaitan dengan perimbangan keuangan pusat dan daerah dan mengikutsertakan dalam pembahasannya dalam awal pembicaraan tingkat I.

Mengundang DPD untuk melakukan pembahasan RUU yang diajukan oleh DPR maupun oleh pemerintah sebagaimana dimaksud pada huruf c, pada awal pembicaraan tingkat I.

Memperhatikan pertimbangan DPD atas RUU Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) dan RUU yang berkaitan dengan pajak, pendidikan, dan agama dalam awal pembicaraan tingkat I.

Membicarakan APBN bersama presiden dengan memperhatikan pertimbangan DPD

Membahas dan menindaklanjuti hasil pengawasan yang diajukan oleh DPD terhadap pelaksanaan undang-undang mengenai otonomi daerah, pembentukan, pemekaran dan penggabungan daerah, hubungan pusat dan daerah, sumber daya alam dan sumber daya ekonomi lainnya, pelaksanaan APBN, pajak, pendidikan, dan agama.

Memilih anggota Badan Pemeriksa Keuangan dengan memperhatikan pertimbangan DPD.

Membahas dan menindaklanjuti hasil pemeriksaan atas pertanggungjawaban keuangan negara yang disampaikan oleh Badan Pemeriksa Keuangan.

Mengajukan, memberikan persetujuan, pertimbangan / konsultasi, dan pendapat.

Menyerap, menghimpun, menampung dan menindaklanjuti aspirasi masyarakat.

Melaksanakan tugas dan wewenang lainnya yang ditentukan dalam Undang-undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 dan undang-undang.

Membentuk UUD yang dibahas dengan Presiden untuk mendapat persetujuan bersama peraturan pemerintah pengganti UUD menerima dan membahas usulan RUU yang diajukan DPD yang berkaitan dengan bidang tertentu dalam pembahasan.

Menetapkan APBN bersama Presiden dengan memperhatikan pertimbangan DPD.

Melaksanakan pengawasan terhadap pelaksanaan UU, APBN, serta kebijakan pemerintah.

Memilih anggota BPK dengan memperhatikan pertimbangan DPD.

Membahas dan menindaklanjuti hasil pemeriksaan atas pertanggungjawaban keuangan Negara yang disampaikan oleh BPK.

Memberikan persetujuan kepada Peresiden atas pengangkatan dan pemberhentian anggota.

Membentuk Undang-Undang yang dibahas dengan Presiden untuk mendapat persetujuan bersama.

Memberikan pertimbangan kepada Presiden dalam pemberian amnesti dan abolisi.

Memberikan pertimbangan kepada Presiden dalam hal mengangkat duta besar dan menerima penempatan duta besar negara lain.

Memilih anggota BPK dengan memperhatikan pertimbangan DPD

Membahas dan menindaklanjuti hasil pemeriksaan atas pertanggung jawaban keuangan negara yang disampaikan oleh BPK.

Memberikan persetujuan kepada Presiden atas pengangkatan dan pemberhentian anggota Komisi Yudisial.

Memberikan persetujuan calon hakim agung yang diusulkan Komisi Yudisial untuk ditetapkan sebagai hakim agung oleh Presiden.

Memilih tiga orang hakim konstitusi dan mengajukannya kepada Presiden untuk diresmikan dengan keputusan Presiden.

Dasar Hukum DPR

Dasar hukum lembaga negara Dewan Perwakilan Rakyat antara lain :

Pasal 20 ayat (1) dan (2) UUD RI 1945,

Pasal 22 ayat (2)UUD RI1945,

Pasal 23 ayat (2)UUD RI1945,

Pasal 22D ayat (3)UUD RI1945,

Pasal 22E ayat (2)UUD RI1945,

Pasal 24B ayat (3)UUD RI1945,

Pasal 24A ayat (3)UUD RI1945,

Pasal 14 ayat (2)UUD RI1945, dan

Pasal 11 ayat (2)UUD RI1945.

Dewan Perwakilan Daerah (DPD)

Tugas dan Wewenang DPD

Berikut tugas dan wewenang dariDewan Perwakilan Daerah (DPD).

Mengajukan kepada DPR Rancangan Undang-Undang yang berkaitan dengan otonomi daerah, hubungan pusat dan daerah, pembentukan dan pemekaran, dan penggabungan daerah, pengelolaan sumber daya alam, dan sumber daya ekonomi lainnya serta yang berkaitan dengan perimbangan keuangan pusat dan daerah. DPR kemudian mengundang DPD untuk membahas RUU tersebut..

Memberikan pertimbangan kepada DPR atas RUU APBN dan RUU yang berkaitan dengan pajak, pendidikan, dan agama

Memberikan pertimbangan kepada DPR dalam pemilihan anggota Badan Pemeriksa Keuangan.

Melakukan pengawasan atas pelaksanaan undang-undang mengenai otonomi daerah, pembentukan, pemekaran, dan penggabungan daerah, hubungan pusat dan daerah, pengelolaan sumber daya alam, dan sumber daya ekonomi lainnya, pelaksanaan APBN, pajak, pendidikan, dan agama.

Menerima hasil pemeriksaan keuangan negara dari BPK untuk dijadikan bahan membuat pertimbangan bagi DPR tentang RUU yang berkaitan dengan APBN

Dasar Hukum DPD

Dasar hukum lembaga negara Dewan Perwakilan Daerah antara lain :

Pasal 22D ayat (1), (2), dan (3) UUD RI 1945, dan

Pasal 23F ayat (1) UUD RI 1945.

Presiden/Wakil Presiden

Tugas dan Wewenang Presiden

Berikut tugas dan wewenang dariPresiden.

Memegang kekuasaan pemerintahan menurut UUD.

Memegang kekuasaan yang tertinggi atas Angkatan Darat (AD),Angkatan Laut (AL), dan Angkatan Udara (AU).

Mengajukan Rancangan Undang-Undang (RUU) kepada Dewan Perwakilan Rakyat (DPR). Presiden melakukan pembahasan dan pemberian persetujuan atas RUU bersama DPR serta mengesahkan RUU menjadi UU.

Menetapkan peraturan pemerintah pengganti undang-undang (dalam kegentingan yang memaksa).

Mengangkat dan memberhentikan menteri-menteri.

Menyatakan perang, membuat perdamaian dan perjanjian dengan negara lain dengan persetujuan DPR.

Membuat perjanjian internasional lainnya dengan persetujuan DPR

Menyatakan keadaan bahaya.

Mengangkat duta dan konsultan. Dalam mengangkat duta, Presiden memperhatikan pertimbangan DPR.

Menerima penempatan duta negara lain dengan memperhatikan pertimbangan DPR.

Memberi grasi, rehabilitasi dengan memperhatikan pertimbangan Mahkamah Agung.

Memberi amnesti dan abolisi dengan memperhatikan pertimbangan DPR.

Memberi gelar, tanda jasa, dan tanda kehormatan lainnya yang diatur dengan UU.

Meresmikan anggota Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) yang dipilih oleh DPR dengan memperhatikan pertimbangan Dewan Perwakilan Daerah (DPD).

Menetapkan hakim agung dari calon yang diusulkan oleh Komisi Yudisial (KY) dan disetujui DPR.

Menetapkan hakim konstitusi dari calon yang diusulkan Presiden, DPR, dan Mahkamah Agung.

Mengangkat dan memberhentikan anggota Komisi Yudisial dengan persetujuan DPR.

Dasar Hukum Presiden

Dasar hukum lembaga negara Presiden antara lain :

Pasal 4 ayat (1) UUD RI 1945,

Pasal 5 ayat (1) dan (2 UUDRI1945),

Pasal 11 ayat (1) UUDRI1945,

Pasal 12 UUDRI1945,

Pasal 13 ayat (1) UUDRI1945,

Pasal 14 ayat (1) dan (2) UUDRI1945,

Pasal 15 UUDRI1945,

Pasal 16 UUDRI1945,

Pasal 17 ayat 2 UUDRI1945,

Pasal 20 ayat (2) UUDRI1945,

Pasal 24A ayat (3) UUDRI1945, dan

Pasal 24C ayat (3) UUDRI1945.

Mahkamah Agung (MA)

Tugas dan Wewenang MA

Berikut tugas dan wewenang dariMahkamah Agung.

Mengadili pada tingkat kasasi.

Menguji peraturan perundang-undangan dibawah undang-undang terhadap undang-undang.

Memberikan pertimbangan hukum kepada presiden dalam hal permohonan grasi dan rehabilitasi.

Mengajukan tiga orang anggota hakim konstitusi.

Dasar Hukum MA

Dasar hukum lembaga negara Mahkamah Agung antara lain :

Pasal 24 ayat (2) UUD RI 1945,

Pasal 24A ayat (1) UUD RI 1945, dan

Pasal 24C ayat (3) UUD RI 1945

Mahkamah Konstitusi (MK)

Tugas dan Wewenang MK

Berikut tugas dan wewenang dariMahkamah Konstitusi.

Berwenang mengadili pada tingkat pertama dan terakhir yang keputusannya bersifat final untuk menguji Undang-Undang terhadap Undang-Undang Dasar, memutus sengketa kewewenangan lembaga Negara yang kewewenangannya diberikan oleh UUD1945, memutus pembubaran partai politik, dan memutus perselisihan tentang hasil Pemilihan Umum.

Wajib memberi keputusan atas pendapat Dewan Perwakilan Rakyat mengenai dugaan pelanggaran oleh Presiden atau Wakil Presiden menurut UUD 1945.

Menguji undang-undang terhadap UUD 19451.

Memutus sengketa kewenangan antar lembaga negara yang kewenangannya diberikan oleh UUD 1945.

Memutus pembubaran partai politik.

Memutus perselisihan tentang hasil pemilu.

Dasar Hukum MK

Dasar hukum lembaga negara Mahkamah Agung adalahPasal 24C ayat (1) dan (2) UUD RI 1945.

Komisi Yudisial (KY)

Tugas dan Wewenang KY

Berikut tugas dan wewenang dariKomisi Yudisial.

Mengawasi perilaku hakim.

Mengusulkan nama calon hakim agung.

Dasar Hukum KY

Dasar hukum lembaga negara Komisi Yudisial antara lain :

Pasal 24A ayat (3) UUD RI 1945, dan

Pasal 24B ayat (1) UUD RI 1945.

Badan Pemeriksa Keuangan (BPK)

Tugas dan Wewenang BPK

Berikut tugas dan wewenang dariBadan Pemeriksa Keuangan.

Berwenang mengawasi dan memeriksa pengelolaan keuangan negara (APBN) dan daerah (APBD) serta menyampaikan hasil pemeriksaan kepada DPR dan DPD dan ditindaklanjuti oleh aparat penegak hukum.

Mengintegrasi peran BPKP sebagai instansi pengawas internal departemen yang bersangkutan ke dalam BPK.

Dasar Hukum BPK

Dasar hukum lembaga negaraBadan Pemeriksa Keuanganantara lain :

Pasal 23E, 23F, 23G UUD RI 1945,

UU RI No. 15 tahun 2006 tentang badan pemeriksa keuangan sebagai pengganti UU RI No. 5 tahun 1973 tentang badan pemeriksa keuangan.

UU RI No.15 tahun 2004 tentang pemeriksaan pengelolaan dan tanggung jawab keuangan negara.

UU RI No.1 tahun 2004 tentang perbendaharaan negara.

UU RI No.17 tahun 2003 tentang keuangan negara.

Bank Indonesia (BI)

Tugas dan Wewenang BI

Berikut tugas dan wewenang dariBank Indonesia.

Melaksanakan dan menetapkan kebijakan moneter.

Mengatur dan menjaga kelancaran sistem pembayaran.

Mengatur dan mengawasi bank-bank.

Dasar Hukum BPK

Dasar hukum lembaga negaraBank Indonesia adalahPasal 23D UUD RI 1945.

Nah, itulah beberapa lembaga negara lengkap dengan tugas dan wewenang serta dasar hukumnya. Dapat kita lihat bahwa setiap lembaga negara saling melengkapi tugas masing-masing sehingga terjadi koordinasi yang baik dalam penyelenggaraan negara. Sebagai warga negara Indonesia mari kita sukseskan pembangunan dan penyelenggaraan negara.

2. Jenis-jenis Lembaga Negara

Apa saja jenis-jenis lembaga negara itu? Dalam negara yang bersistem demokrasi paling tidak ada tiga macam lembaga kekuasaan. Masing-masing adalah

Kekuasaan legislatif (pembuat undang-undang),

Kekuasaan eksekutif (yang menjalankan undang- undang/pemerintahan), dan

Kekuasaan yudikatif (yang mengadili atas terjadinya pelanggaran-pelanggaran undang-undang).

Dalam sistem pemerintahan Republik Indonesia kekuasaan legislatif dijalankan oleh DPR, MPR, juga DPD. Sementara kekuasaan eksekutif dijalankan oleh presiden yang dibantu seorang Wakil Presiden dan para menteri kabinet. Terakhir, kekuasaan yudikatif dijalankan oleh MA (Mahkamah Agung), Mahkamah Konstitusi, dan Komisi Yudisial (akan dijelaskan pada uraian selanjutnya).

B. Lembaga-Lembaga menurut UUD 1945 Hasil AmandemenSejak memasuki era reformasi, negara Indonesia memang banyak mengalami perkembangan-perkembangan baru. Salah satu dari perubahan tersebut adalah amandemen terhadap UUD 1945. Amandemen artinya perubahan. Hingga sekarang UUD 1945 sudah empat kali mengalami amandemen.

Siapa yang mengamandemen UUD 1945 itu? Tidak lain adalah sidang MPR. Dengan amandemen terhadap UUD 1945 itu, lembaga-lembaga negara juga mengalami beberapa perkembangan. Sebagai contoh, ada nama-nama lembaga negara yang baru.

Tugas/Wewenang dan Hak-hak DPRSecara umum tugas/wewenang DPR memegang kekuasaan legislatif, artinya sebagai pemegang kekuasaan membentuk undang-undang (pasal 20 A UUD 1945). Lebih jelasnya tentang tugas/wewenang DPR terdapat dalam 3 fungsi penting sebagai berikut.

Fungsi legislatif, yakni DPR sebagai pembuat undang-undang bersama presiden.

Fungsi anggaran, yakni DPR sebagai pemegang kekuasaan menetapkan APBN (Anggaran Pendapatan Belanja Negara) yang diajukan Presiden.

Fungsi pengawasan, yakni DPR mengawasi jalannya pemerintahannya.

Selain tugas/kewenangan tadi, anggota-anggota DPR juga memiliki hak-hak penting (Pasal 20A UUD 1945). Hak-hak yang dimaksud adalah sebagaimana berikut.

1) Hak Interpelasi: Yakni hak untuk meminta keterangan kepada presiden.

2) Hak Angket: Yakni hak untuk mengadakan penyelidikan atas suatu kebijakan pemerintah/ presiden.

3) Hak Inisiatif: Yakni hak untuk mengajukan rancangan undang-undang kepada pemerintah/ presiden.

4) Hak Amandemen: Yakni hak untuk menilai atau mengadakan perubahan atas RUU (Rancangan Undang-Undang).

5) Hak Budget: Yakni hak untuk mengajukan RAPBN (Rencana Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara).

6) Hak Petisi: Yakni hak untuk mengajukan pertanyaan atas kebijakan pemerintah/presiden.

1. MPR (Majelis Permusyawaratan Rakyat)

Dasar hukum : pasal 2 dan 3 Tugas MPR : 1. Menetapkan dan mengubah UUD. (pasal 3 ayat 2)2. Melantik presiden dan wakil presiden. (pasal 3 ayat 2) 3. Memberhentikan presiden dan wakilnya dalam masa jabatan menurut UUD. (pasal3ayat3) Keanggotaan : terdiri dari anggota DPR & DPD.2. Presiden

Dasar hukum : pasal 4,5,6,7,8,9,10,11,12,13,14,15,16,17 Tugasnya : A. Kepala pemerintah : pasal 4,5,6,7,8,9 1.Memegang kekuasaan pemerintah menurut UUD. (pasal 4 ayat 1) 2.Menetapkan peraturan pemerintah untuk menjalankan UU sebagaimana mestinya. (pasal 5 ayat 2) 3.Mengajukan RUU kepada DPR. (pasal 5 ayat 1) 4.Membentuk dewan pertimbangan yang bertugas memberi nasihat dan pertimbangan kepada presiden. (pasal 16) 5.Mengangkat dan memberhentikan menteri-menteri. (pasal 17 ayat 2)B. kepala negara : pasal 10,11,12,13,14,15 1. Memberi grasi dan rehabilitasi dan pertimbangan MA. (pasal 11 ayat 1) 2. memberikan amnesti & abolish dengan memperhatikan pertimbangan DPR. (pasal 10 ayat 2) 3. Membuat perjanjian dengan negara lain dengan persetujuan. (pasal 11 ayat 1) 4. mengangkat duta & konsul. (pasal 13 ayat 3) 5. Memberi gelar, tanda jasa, dan lain-lain. (pasal 15) 6. Menyatakan perang & membuat perdamaian dengan negara lain dengan persetujuan DPR. (pasal 11 ayat 1) 7. menyatakan keadaan bahaya. (pasal 12)Keanggotaan : Calon presiden diajukan oleh parpol/Gap.parpol dan dipilih lewat pemilu.3.Dewan Perwakilan Rakyat (DPR)

Dasar hukum : pasal 19,20,21,22B UUD 1945Tugasnya : 1. Memegang kekuasaan membentuk UU dengan persetujuan presiden. (Fungsi legislatif) (pasal 20 ayat 1)2. Membahas dan menyetujui bersama rancangan UU yang diajukan presiden dan3. Memiliki fungsi legislasi, anggaran, pengawasan (pasal 20A ayat1)4. Memiliki hak inisiatif, angket, budget, amandemen, interelasi, petisiKeanggotaan : anggota DPR dipilih melalui pemilu.Susunan DPR diatur dengan UU.4.DPD

Dasar hukum : pasal 22c, 22DTugas :1.Mengajukan RUU yang berkaitan dengan otonomi daerah, hubungan pusat dan daerah pembentukan & pemekaran serta penggabungan daerah, pengelolaan SDA dan sumber daya ekonomi lainnya, serta yang berkaitan dengan pertimbangan keuangan pusat dan daerah.2.DPD ikut membahas RUU yang berkaitan dengan otonomi daerah pembentukan, pemekaran dan penggabungan daerah, pengelolaan SDA,SD ekonomi lainnya, serta berkaitan dengan pertimbangan keuangan pusat dan daerah.3.Memberikan pertimbangan kepada DPR atas RUU APBN dan RUU pajak, pendidikan dan agama.4.Melakukan pengawasan pelaksanaan RUU mengenai otonomi daerah, pembentukan/pemekaran dan penggabungan daerah, hubungan pusat dan daerah, pengelolaan SDA dan SDE lainnya, pelaksanaan APBN pajak, pendidikan dan agama, serta menyampaikan hasil pengawasan itu.Keanggotaan :1. Anggota DPD dipilih oleh setiap provinsi melalui pemilihan umum.2. Anggota DPD dari setiap provinsi jumlahnya sama dan jumlahnya tidak lebih dari 1/3 anggota DPR.

5.Komisi Yudisial

Dasar hukum : pasal : 23A ayat 3, pasal 24bTugasnya : A. Mengusulkan pengangkatan hakim agung.B. Menjaga dan menegakan kehormatan, kelurahan martabat serta perilaku hakim.6.Badan Pemeriksa Keuangan (BPK)

Dasar hukum : 23E, 23F, 23GTugas : a.Memeriksa pengelolaan dan tanggung jawab keuangan negara.b.Melakukan pembendaharaan berdasarkan peraturan yang berlaku.c.Menetapkan kebijakan tugas penunjangannya. d.Mengatur tentang pajak serta hal keuangan yang lainnya.Keanggotaan : Anggota BPK dipilih oleh DPR dengan pertimbangan DPD dan diresmikan oleh presiden.7.Mahkamah Konstitusi (MK)

Dasar hukum : pasal 24 C UUD 1945Tugas/wewenang : a.Memeriksa & memutuskan:1.Permohonan kasasi.2.Sengketa tentang kewenangan mengadili.3.Permohonan peninjauan kembali putusan pengadilan yang telah memperoleh kekuatan hukum tetap.b.Memutuskan permohonan kasasi terhadap putusan pengadilan tingkat bandingc.Menguji secara material terhadap UUKeanggotaan :3 orang oleh MA3 orang oleh MPR3 orang oleh presidenMempunyai 9 orang anggota hakim konstitusi yang diterapkan oleh presiden.8. Mahkamah Agung (MA)

Dasar hukum : pasal 24 A UUD 1945Tugas : a. Mengadili pada tingkat kasasi.b. Menguji peraturan perundangan dibawa UUc. Memiliki wewenang lainya yang diberikan UUAnggota : terdiri dari hakim agung dipilih DPR