lembaga-lembaga internasional dan hubungan dengan birokrasi

15

Click here to load reader

Upload: retno-dwi

Post on 15-Jul-2016

36 views

Category:

Documents


28 download

DESCRIPTION

LEMBAGA-LEMBAGA INTERNASIONAL DAN HUBUNGANNYA DENGAN BIROKRASI

TRANSCRIPT

Page 1: Lembaga-lembaga Internasional dan hubungan dengan birokrasi

1

LEMBAGA-LEMBAGA INTERNASIONAL

DAN HUBUNGANNYA DENGAN BIROKRASI

A. PENGERTIAN ORGANISASI INTERNASIONAL

Pengertian organisasi internasional, secara sederhana dapat didefinisikan sebagai :

“Any cooperative arrangement instituted among state, usually by a basic agreement, to

perform some mutually advantageous functions inplemented trough periodic meetings

and staff activities”.

(Pengaturan bentuk kerjasama internasional yang melembaga antara negara-negara,

umumnya berlandaskan fungsi-fungsi yang member manfaat timbal-balik yang

diejawantahkan melalui pertemuan-pertemuan serta kegiatan-kegiatan staf secara

berkala) (Cheever dan Haviland Jr, 1967 : 6 dalam Rudy, 2009 : 2-3)1.

Organisasi Internasional yang pada mulanya ditujukan untuk memelihara

perdamaian dan keamanan, semakin berkembang mengikuti kebutuhan dan dapat

dikelompokkan menurut fungsi kelembagaan yang diembannya antara lain fungsi pada

bidang politik, administratif, peradilan, ekonomi, sosial budaya, sampai fungsi teknis

untuk pelestarian lingkungan hidup.

B. TERBENTUKNYA LEMBAGA INTERNASIONAL

Terbentuknya organisasi internasional merupakan bentuk Hubungan Internasional

dimana beberapa negara yang memiliki kesamaan kepentingan hingga akhirnya

melakukan kerja sama. Negara-negara yang menjadi anggota organisasi internasional

yang dibentuk ini akan berusaha untuk mencapai tujuan yang menjadi kepentingan

bersama dari banyak negara. Karena menyangkut kepentingan banyak negara, maka

diperlukan suatu peraturan internasional pula.

Sejak pertengahan abad ke-17 perkembangan organisasi internasional tidak saja

diwujudkan dengan berbagai konferensi internasional yang kemudian melahirkan

persetujuan-persetujuan, tetapi lebih dari itu telah melembaga dalam berbagai variasi

dari komisi (commission), sarekat (union), dewan (council), liga (league), persekutuan

1 Rudy,T.May; Administrasi dan Organisasi Internasional, 2009; PT. Refina Aditama, Hal 2-3

Page 2: Lembaga-lembaga Internasional dan hubungan dengan birokrasi

2

(association), perserikatan bangsa-bangsa (united nations), persemakmuran

(commonwealth), masyarakat (community), kerjasama (cooperation), dan lain-lain2.

Setelah berakhirnya Perang Dunia 1, ide tentang organisasi dunia dikemukakan

oleh Presiden A.S Woodrow Willson yang berusaha meyakinkan dunia bahwa perlu

dibentuk suatu wadah yang dapat mewujudkan perdamaian antar negara. Kemudian

pada tahun 1899 sampai dengan 1907 diadakan Konferensi Internasional untuk

Perdamaian di Hague dan dibentuklah Liga Bangsa-Bangsa (LBB). Dalam

perkembangannya, LBB diangap gagal dalam menjaga keamanan dan mencegah

pecahnya Perang Dunia (PD) II sehingga dianggap perlu merevisi ide organisasi

internasional dari Oppenheim. Selama itu LBB dalam prakteknya hanya memainkan

fungsi legislatif dan administratif, tanpa adanya fungsi eksekutif. Kemudian pasca PDII,

dibentuklah Perserikatan Bangsa-Bangsa. Sejak saat itu mulai tahun 1960an, 80 negara

menjadi independen, dan pemisahan negara-negara dari koloninya semakin gencar.

Pada tahun 1991 sebanyak 113 negara telah meratifikasi Perjanjian tentang Hak-hak

Sipil dan Politik. Ini menunjukkan kemajuan besar partisipasi dalam organisasi

internasional, termasuk negara-negara yang baru merdeka, termasuk Indonesia.

Mulai saat itu banyak dibentuk organisasi-organisasi internasional yang tumbuh

karena adanya kebutuhan dan kepentingan masyarakat antara bangsa untuk adanya

wadah serta alat untuk melaksanakan kerjasama internasional. Sarana untuk

mengkoordinasikan kerjasama antara negara dan antara bangsa ke arah pencapaian

tujuan yang sama dan perlu di usahakan secara bersama-sama.

K.J. Holsti mengutarakan dalam buku Politik Internasional : Suatu Kerangka

Teoritis, tentang adanya beberapa alasan mengapa negara melakukan kerjasama, antara

lain, yaitu :

1. Demi meningkatkan kesejahteraan ekonominya, dimana melalui kerjasama

dengan negara lainnya, negara tersebut dapat mengurangi biaya yang harus

ditanggung dalam memproduksi suatu produk kebutuhan bagi rakyatnya

karena keterbatasan yang dimiliki negara tersebut.

2. Untuk meningkatkan efisiensi yang berkaitan dengan pengurangan biaya.

3. Karena adanya masalah-masalah yang mengancam keamanan bersama.

2 Suryokusumo, Sumaryo, Hukum Organisasi Internasional, 2010; UI-Press, Hal-2

Page 3: Lembaga-lembaga Internasional dan hubungan dengan birokrasi

3

4. Dalam rangka mengurangi kerugian negatif yang diakibatkan oleh tindakan-

tindakan individual negara yang memberi dampak terhadap negara lain.3

(Holsti, 1995: 362-363).

C. PENGGOLONGAN ORGANISASI INTERNASIONAL

Organisasi internasional menurut Teuku May Rudy dapat diklasifikasikan

berdasarkan keanggotaan, ruang lingkup, dan tujuan.

a. Berdasarkan Keanggotaan

Organisasi internasional berdasarkan keanggotaan secara terinci penggolongan

organisasi internasional menurut kegiatan administrasi, yaitu sebagai berikut :

1. Organisasi internasional antar pemerintahan (Inter Govermental Organization)

yang sering lazim disingkat menjadi IGO. Anggota-anggotanya adalah

pemerintah, atau wakil instansi yang mewakili pemerintahan suatu negara

secara resmi. Kegiatan administrasinya diatur berlandaskan hukum publik.

Contoh dari organisasi ini adalah PBB (Perserikatan Bangsa-Bangsa) yang

merupakan organisasi yang beranggotakan negara-negara berdaulat di dunia.

PBB mempunyai badan-badan organisasi di bawahnya yang mengatur bidang

kerjasama secara khusus.

2. Organisasi Internasional Non Pemerintah (Non Governmental Organization)

yang sering juga lazim disingkat dengan peristilahan NGO, atau INGO

(International Non Governmental Organization). Kegiatan administrasinya

biasanya diatur berlandaskan pada hukum perdata (Rudy, 2009 : 5)4.

Di Indonesia organisasi ini disebut Lembaga Swadaya Masyarakat atau

Lembaga/Badan Kerjasama Asing atau Organisasi Internasional Non-

Pemerintah (OINP)

b. Berdasarkan ruang lingkup (wilayah) kegiatan dan keanggotaan

1. Organisasi Internasional Global.

Wilayah kegiatan adalah global dan keanggotaan terbuka dalam ruang

lingkup diberbagai penjuru dunia.

Sebagaimana contoh di atas, organisasi internasional global antara lain, PBB,

FIFA, IMF, UNESCO.

2. Organisasi Internasional Regional.

3 Holsti, K.J Politik Internasional: Jakarta;Erlangga, 1998 Hal-362-3634 op cit, Hal 5

Page 4: Lembaga-lembaga Internasional dan hubungan dengan birokrasi

4

Wilayah kegiatan adalah regional, dan keanggotaan hanya diberikan bagi

negara-negara pada kawasan tertentu saja.

Contoh organisasi ini yaitu ASEAN (Association of South East Asia Nations)

merupakan organisasi internasional yang bersifat regional, beranggotakan

negara-negara Asia Tenggara. Lahir pada tanggal 8 Agustus 1967

berdasarkan Deklarasi Bangkok. Kerja sama yang dikembangkan negara-

negara ASEAN meliputi bidang ekonomi, politik, sosial, dan budaya.

c. Berdasarkan tujuan dan luas bidang kegiatan oganisasi

1. Organisasi Internasional Umum (menyangkut hal-hal umum). 

Tujuan organisasi serta bidang kegiatannya bersifat luas dan umum, bukan

hanya menyangkut bidang-bidang tertentu saja.

Contoh dari organisasi ini adalah ASEAN yang bidang kerjanya bersifat

secara umum yaitu sosial, ekonomi, politik, dan budaya.

2. Organisasi Internasional Global Khusus (menyangkut hal khusus).

Tujuan organisasi serta kegiatannya adalah khusus pada bidang tertentu atau

menyangkut hal tertentu saja (Rudy, 2009 : 5-7).5

Contoh organisasi ini adalah OPEC, yaitu organisasi penghasil minya di

dunia yang bekerjasama ( Organization of Petroleum Exporting

Countries). OPEC adalah organisasi negara-negara pengekspor minyak.

OPEC didirikan atas prakarsa lima negara produsen terbesar minyak dunia,

yaitu Iran, Irak, Kuwait, Arab Saudi, dan Venezuela, pada pertemuan tanggal

14 September 1960 di Baghdad, Irak. OPEC berkedudukan di Wina, Austria.

OPEC mempunyai beberapa tujuan  berikut ini. a) Menyatukan kebijakan

perminyakan antara negara-negara anggota.  b) Memenuhi kebutuhan dunia

akan minyak bumi. c) Menstabilkan harga minyak dunia. d) Menentukan

kebijakan-kebijakan untuk melindungi negara-negara anggota. OPEC

berupaya menstabilkan harga minyak di pasar internasional dan menjamin

kesinambungan pasokan minyak kepada negara-negara konsumen.

D. PEMBENTUKAN LEMBAGA-LEMBAGA INTERNASIONAL

Adanya keinginan untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri dan bekerjasama dengan

negara lain menyebabkan negara-negara berkumpul dan berkelompok membangun suatu

5 ibid, Hal 5-7

Page 5: Lembaga-lembaga Internasional dan hubungan dengan birokrasi

5

organisasi. Menurut Teuku May Rudy dalam bukunya : “Administrasi dan Organisasi

Internasional” menegaskan bahwa peran Organisasi Internasional adalah sebagai berikut :

1. Wadah atau forum untuk menggalang kerjasama serta untuk mengurangi intensitas

konflik antar sesama anggota.

2.  Sebagai sarana perundingan untuk menghasilkan keputusan bersama yang saling

menguntungkan dan ada kalanya bertindak sebagai

3. Lembaga yang mandiri untuk melaksanakan kegiatan yang diperlukan ( antara lain

kegiatan social kemanusiaan, bantuan untuk pelestarian lingkungan hidup,

pemugaran monumen bersejarah, peace keeping, operation dll ).

Selanjutnya fungsi Organisasi Internasional  menurut T. May Rudy adalah:

1.   Tempat berhimpun bagi Negara-Negara anggota bila Organisasi Internasional itu

IGO ( antar Negara/Pemerintah) dan bagi kelompok masyarakat atau lembaga

swadaya masyarakat apabila Organisasi Internasional masuk kategori INGO (Non

Pemerintah)

2.   Untuk menyusun atau merumuskan agenda bersama (yang menyangkut

kepentingan semua anggota) dan memprakarsai berlangsungnya perundingan 

untuk menghasilkan perjanjiaan-perjanjian Internasional.

3.    Untuk menyusun dan menghasilkan kesepakatan mengenai aturan/norma atau

rejim - rejim Internasional.

4.    Penyediaan saluran untuk berkomunikasi di antara sesama anggota dan ada

kalanya merintis akses komunikasi bersama dengan non anggota bisa dengan

negarra lain yang bukan Negara anggota dan bisa dengan Organisasi Internasional

lainnya

5.    Penyebarluasan informasi yang bisa dimanfaatkan sesama anggota.

Pola hubungan suatu negara dalam suatu lembaga Internasional ada 3 macam yaitu :

1. Inside out :

Negara yang memiliki pengaruh besar dan bersifat mendikte atau mengatur lembaga

Internasional. Berlaku bagi negara yang memiliki hak suara besar dalam institusi kaitannya

dengan besarnya sokongan dana yang diberikan kepada lembaga. Contohnya adalah

Amerika dalam PBB, memiliki suara dominan di PBB, termasuk konsesus (structure

adjustmen program) pada tahun 1945 yang menyetujui pemimpin IMF dan World Bank

adalah dari Amerika.

Page 6: Lembaga-lembaga Internasional dan hubungan dengan birokrasi

6

2. Outside-in :

Negara yang memiliki suara sangat kecil, sehingga harus mematuhi semua aturan

lembaga. Contohnya adalah Indonesia yang hanya memiliki suara 0,025% di PBB

sehingga harus mematuhi segala peraturan dan kebijakan yang ditetapkan oleh PBB. Salah

satu kebijakan yang dirasakan sangat merugikan Indonesia adalah saat Indonesia

mengalami krisis ekonomi, salah satu badan PBB yaitu IMF dalam memberikan bantuan

dengan berbagai persyaratan yang harus dipenuhi oleh Indonesia sebagaimana tertuang

dalam Letter of Intent (LOI) yang dibuat dari tahun 1997 sampai dengan tahun 2003.

Dengan ditandatanginya LOI oleh Indonesia, maka dimulailah era demokrasi secara penuh

dan globalisasi berupa pasar bebas yang harus dihadapi oleh Indonesia yang berdampak

pada banyaknya Badan Usaha Milik Negara yang diprivatkan dengan demikian

menghilangkan banyak asset negara yang menjadi milik swasta. Selain itu serbuan produk-

produk import ke Indonesia membuat banyaknya usaha dalam negeri yang kalah bersaing.

3. Bargaining :

Lembaga yang memiliki kesempatan untuk bernegosiasi, berkompromi, dan hubungan

yang positif antar anggota lembaga. Dalam pola hubungan ini, tidak ada keinginan untuk

saling menguasai dan mendominasi terhadap negara lain. Kerjasama dilakukan untuk

mencapai kesejahteraan bersama antar anggota organisasi khususnya dan juga memberi

pengaruh positif terhadap dunia secara umum.

Contoh penerapan pola bargaining ini seperti diterapkan oleh ASEAN mempunyai

semboyan Mitreka Satata yang terdiri atas penggalan kata-kata: Mitra yang berarti teman

atau sahabat, Ika yang berarti satu, dan Satata yang berarti sederajat. Dengan demikian,

semboyan Mitreka Satata berarti selalu bersahabat atau bersahabat yang sederajat.

Semboyan ini sebagai lambang persatuan untuk membina persahabatan antarnegara-negara

anggota ASEAN.

E. LEMBAGA/BADAN KERJASAMA ASING (L/BKA) KE INDONESIA.

Kerja sama dengan lembaga Internasional diatur dalam UU No. 37/1999 mengenai

Hubungan Luar Negeri antara lain menyebutkan bahwa pelaksanaan kegiatan hubungan luar

negeri, baik regional maupun internasional, melalui forum bilateral atau multilateral,

diabdikan pada kepentingan nasional berdasarkan prinsip politik luar negeri yang bebas dan

aktif.

Page 7: Lembaga-lembaga Internasional dan hubungan dengan birokrasi

7

F. BEBERAPA LEMBAGA-LEMBAGA INTERNASIONAL YANG DIIKUTI

INDONESIA6

1) ILO (International Labour Organizatiaon)

ILO adalah organisasi dunia di bawah naungan PBB yang menangani masalah

buruh dunia. ILO dibentuk pada tanggal 1 April 1919 dan berkedudukan di Jenewa,

Swiss.

Tujuan didirikannyaa ILO adalah untuk mencapai perdamaian abadi dan keadilan

sosial dengan mengutamakan perbaikan nasib buruh dan keluarganya.

2) FAO ( Food and agriculture Organization)

FAO adalah organisasi dunia yang menangani masalah makanan dan pertanian

(pangan). FAO berdiri pada tanggal 16 Oktober 1945 dan berkedudukan di Roma,

Italia. Tujuan didirikannya FAO adalah memberikan bantuan pangan kepada

negara yang terkena musibah (kelaparan) serta meningkatkan jumlah dan mutu

bahan makanan. Indonesia pernah menerima penghargaan dari FAO pada tahun

1986 karena Indonesia bisa mencapai swasembada pangan. 

3) UNESCO (United Nations educational Scintific and Cultural Organization) ,

UNESCO adalah organisasi dunia yang menangani masalah pedidikan, ilmu

pengetahuan, dan kebudayaan. UNESCO didirikan pada tanggal 14 November

1946 dan berkedudukan di Paris, Perancis. Tujuan didirikannya UNESCO adalah

memberantas buta huruf dan mempertinggi kebudayaan serta memberikan bantuan

di bidang pendidikan dan kebudayaan negara yang membutuhkan. 

Bantuan UNESCO untuk Indonesia, misalnya :

a. Bantuan untuk pemugaran Candi Borobudur.

b. Bantuan kepada mahasiswa yang melanjutkan pendidikan di luar negeri.

c. Bantuan alat-alat laboratorium untuk perguruan tinggi nageri di Indonesia.

d. Bantuan tenaga ahli (dosen) untuk perguruan tinggi di Indonesia.

6Anonim, Badan-Badan yang Berada di Bawah Naungan PBB; http://www. fabrianschool.com%2Fdownlot.php%3Ffile%3DOrganisasi-organisasi%2520yang%2520berada%2520di%2520bawah%2520naungan%2520PBB.docx&ei=QWZ9Va7lCcLMmwW93oKAAg&usg=AFQjCNHGL55DSoK_TxFHXfiCSU9xKfVVsQ&sig2=NNDMd5qPxuFfn_mjb9pFOQ&bvm=bv.95515949,d.dGY diakses pada 12 Mei 2015

Page 8: Lembaga-lembaga Internasional dan hubungan dengan birokrasi

8

Pada tahun 1995, Indonesia menerima penghargaan dari UNESCO karena

Indonesia dianggap dapat menyebarluaskan pendidikan di seluruh pelosok wilayah

Indonesia secara merata. 

4. WHO (World Health Organization)

WHO adalah organisasi kesehatan dunia. WHO didirikan tanggal 7 April

1948 dan berkedudukan di Jenewa, Swiss. Tujuannya adalah memperbaiki dan

meningkatkan kesehatan manusia sedunia.

Usaha-usaha yang dilakukan WHO adalah sebagai berikut :           

a. Membantu pemberantasan penyakit menular di seluruh dunia.

b. Memberikan bantuan obat-obatan bagi negara yang terkena musibah (wabah

penyakit).

c. Membantu peningkatan kesejahteraan ibu dan anak, serta membantu

penelitian di bidang kesehatan. 

Bantuan WHO untuk Indonesia misalnya dalam masalah Keluarga

Berencana (KB). Pada tahun 1992, Indonesia mendapat penghargaan dari WHO

karena Indonesia mampu meningkatkan kesehatan khususnya ibu dan anak. 

6. UNICEF

UNICEF adalah organisasi dunia yang menangani kesehatan dan gizi anak

atau sering disebut dana kesejahteraan anak. UNICEF didirikan pada tahun 1946

dan berkedudukan di New York, Amerika Serikat. Bantuan UNICEF untuk

Indonesia misalnya untuk pos Pelayanan Terpadu (Posyandu) yaitu dengan

memberikan bantuan dalam obat-obatan dan makanan bergizi.

7. IMF (International Monetary Fund)

IMF adalah dana moneter internasional, yang didirikan pada tanggal 27

September 1945 dan berkedudukan di Washington, Amerika Serikat. Adapun

tujuannya adalah untuk memajukan kerja sama internasional di bidang keuangan

dan perdagangan.

Usaha-usaha yang dilakukan IMF adalah sebagai berikut :

Page 9: Lembaga-lembaga Internasional dan hubungan dengan birokrasi

9

a. Membantu negara-negara yang neraca pembayarannya tidak seimbang dan

defisit dengan menyediakan dana pinjaman.

b. Memberi bantuan untuk memperluas perdagangan internasional.

c. Memberi bantuan dalam mengadakan sistem pembayaran bagi negara-negara

anggota.

d. Memberi saran atau nasihat tentang kerja sama keuangan internasional.

Page 10: Lembaga-lembaga Internasional dan hubungan dengan birokrasi

10

Daftar Pustaka

Rudy,T.May; Administrasi dan Organisasi Internasional, 2009; PT. Refina Aditama, Jakarta

Suryokusumo, Sumaryo, Hukum Organisasi Internasional, 2010; UI-Press, Jakarta

Holsti, K.J Politik Internasional: Jakarta;Erlangga, 1998

Anonim, Badan-Badan yang Berada di Bawah Naungan PBB; http://www.fabrianschool.com%2Fdownlot.php%3Ffile%3DOrganisasi-organisasi%2520yang%2520berada%2520di%2520bawah%2520naungan%2520PBB.docx&ei=QWZ9Va7lCcLMmwW93oKAAg&usg=AFQjCNHGL55DSoK_TxFHXfiCSU9xKfVVsQ&sig2=NNDMd5qPxuFfn_mjb9pFOQ&bvm=bv.95515949,d.dGY diakses pada 12 Mei 2015