lembaga akpro
DESCRIPTION
dakwahTRANSCRIPT
Lembaga Akpro, Eksistensi dan Aktualisasi
Lembaga Akpro merupakan wadah bagi sekumpulan mahasiswa yang memiliki kesamaan visi untuk
mengembangkan kompetensi dan profesionalitas para anggotanya serta berupaya untuk melakukan
kontribusi bagi masyarakat di sekitarnya.
Karakter lembaga akpro ialah berbasis pada kompetensi, memberikan pilihan solusi secara rasional
dengan dasar kompetensinya, melakukan aksi nyata dengan karya intelektual, melakukan mobilitas
vertical berdasar kompetensi dan profesionalitasnya, serta mempuunyai dasar-dasar nilai keislaman.
Tujuan didirikannya lembaga akpro sendiri adalah ekspansi lembaga mahasiswa yang bergerak di bidang
keilmuan, mendorong anggota untuk memiliki kompetensi dalam bidang keilmuan yang ditekuninya,
memotivasi anggota untuk berkompetisi positif sehubungan dengan keilmuannya, tempat aktualisasi
bagi mahasiswa yang hanya tertarik pada organisasi keilmuan, dan sembatan menuju dunia profesi.
Selain itu juga memiliki tujuan internal untuk memperkuat kompetensi dan profesionalisme kader.Dari
sisi dakwah, lembaga akpro bisa dijadikan sebagai sarana pengkaderaan, dakwah fardhiyah, dan
perwujudan eksistensi dakwah dengan basis kompetensi.
Dalam membentuk lembaga akpro, perlulah dilakukan analisa SWOT dan melihat seberapa besar
kekuatan dan peluang yang ada, serta perlu juga diperhatikan mengenai kesiapan SDM, dukungan dari
ADKP, dukungan dari birokrasi kampus, serta kejelasan tujuan dari pembentukan lembaga tersebut.
Akpro sendiri memiliki beberapa tipe berdasarkan jenis independensi yaitu berupa Badan Otonom dan
Badan semi otonom dan tipe berdasarkan kelegalannya.
Adapun langkah-langkah untuk memulai membuat sebuah akpro perlulah adanya inisiator awal yang
akan menjadi penggerak pertama lembaga tersebut, kemudian memperkenalkan lembaga pada teman-
teman mahasiswa dikampus sebagai bentuk marketisasi, juga yang terpenting adalah melakukan
kegiatan-kegiatan sederhana, ini juga termasuk bentuk marketisasinya. Mendekati tokoh kampus dan
rektorat juga perlu dilakukan untuk menjamin agar lembaga ini berjalan lancer, terutama dalam
legalisasinya yang akan dilakukan pada tahap akhir pembentukan lembaga.Membentuk suatu akpro
yang baik, tentunya juga tidak lepas dari pengaruh kader. Maka pembinaan terhadap kader perlu
dilakukan secara kontinu. Hal-hal yang bisa dilakukan oleh kader antara lainmengenali lembaga yang
sudah ada, kemudian bergabung dengan lembaga, dilembaga tersebut kita mengambil peran yang
penting, setelah lembaga tersebut berhasil dipegang, lembaga tersebut terus dipertahankan, baik itu
tetap mengikut pada lembaga yang menaungi atau memisahkan dari lembaga yang menaunginya.
Dalam pembentukan lembaga akpro, terkadang ada tantangan yang perlu dihadapi. Tantangan ini
meliputi ketidakpahaman kader terkait urgensi akpro, kurang kreatif dalam melakukan pengelolaan,
legalitas lembaga yang sulitdidapatkan, serta adanya pihak-pihak lain yang juga ingin membentuk
lembaga akpro pada lembaga yang sama. Tantangan semacam ini perlu diatasi dengan cara yang dapat
dilakukan oleh struktur kampus dengan cara memberikan pemahaman yang komprehensif terkait
urgansi Akpro, memberikan training terkait strategi pembentukan, serta membuat targer dan ukuran
keberhasilan, juga dapat dilakukan oleh penggerak dakwah dikampus dengancara memetakan kondisi
lapangan, konsolidasi dengan kader-kader yang telah memilii pengalaman, berkoordinasi dengan ADKP,
melakukan marketisasi lembaga akpro.
Dalam pelaksanaannya, selain melakukan kajian ilmiah, lembaga akpro juga dapat melakukan hal-hal
yang menarik sebagai bentuk marketisasinya, bisa dicontohkan seperti mengadakan dialog public,
pelatihan penulisan proposal PKM dan pendampingan kelompok, lomba ide terkreatif, pelatihan
penulisan skripsi, kompetisi ilmiah fakultas atau universitas, workshop beasiswa, dan sebagainya. Semua
ini harus dikemas semenarik mungkin untuk menarik perhatian.
Lembaga akpro perlu memiliki link atau jaringan untuk memperlancar gerak dari lembaga akpro
tersebut. Membangun jaringan merupakan pintu pembuka terhadap dunia luar yang menjadikan entitas
lembaga memiliki daya jangkau dan komunikasi yang luas, selain itu bagi para ADK juga dapat menjadi
jembatan untuk menuju dunia profesi, membuka kesempatan bagi kader mengakses informasi lebih
banyak, memperluas kesempatan kader untuk diprioritaskan dalam posisi-posisi strategis, dan
mengasah profesionalitas kader.
Jaringan-jaringan yang dapat diakses oleh lembaga akpro antara lain jaringan terhadap
organisasi/lembaga, dimana ini meliputi jaringan terhadap organisasimahasiswa dengan bidang
keilmuan yang sama, jaringan terhadap kumpulan organisasi mahasiswa dengan karakteristik yang
sama, jaringan terhadap organisasi profesi dan jaringan terhadap institusi. Kemudian bisa juga
dilakukan dengan jaringan terhadap individu atau personal, meliputi didalamnya jaringan dengan pakar,
tokoh masyarakat, pejabat instansi atau perusahaan, dan alumni organisasi.
Dalam membangun jaringan, perlu dipersiapkan langkah teknis yang bisa dilakukan dengan langkah
membuat daftar jaringan yang akan dibangun sebanyak mungkin, menganalisis atau membuat priorotas
jaringan, mementukan PJ, membuat alur informasi yang rapi, dan menyiapkan hal-hal teknis yang
dibutuhkan. Persiapan yang dapat dilakukan antara lain membuat database jaringan, membuat single
kontak untuk organisasi, membuatpapan informasi khusus jaringan, membuat alamat didunia maya,
serta membuat profil organisasi.Etika-etika yang harus diperhatikan dalam membangun jaringan adalah
mengenali dengan siapa kita berhadapan, sehingga dalam bersikap tidak salah. Media yang digunakan
haruslah media yang tidak terkesan tidak hormat. Agar hubungan dengan jaringan tetap berjalan lancar,
maka komunikasi dengan jaringan harus tetap dilakukan baik pada saat ada perlu maupun tidak
terhadap jaringan tersebut. Selain itu, jaringan juga perlu diperluas, ini bisa dilakukan dengan
menghadiri event-event yang diadaakn oleh jaringan, serta dengan menjalin hubungan dengan jaringan.