lembaga akpro

4
Lembaga Akpro, Eksistensi dan Aktualisasi Lembaga Akpro merupakan wadah bagi sekumpulan mahasiswa yang memiliki kesamaan visi untuk mengembangkan kompetensi dan profesionalitas para anggotanya serta berupaya untuk melakukan kontribusi bagi masyarakat di sekitarnya. Karakter lembaga akpro ialah berbasis pada kompetensi, memberikan pilihan solusi secara rasional dengan dasar kompetensinya, melakukan aksi nyata dengan karya intelektual, melakukan mobilitas vertical berdasar kompetensi dan profesionalitasnya, serta mempuunyai dasar- dasar nilai keislaman. Tujuan didirikannya lembaga akpro sendiri adalah ekspansi lembaga mahasiswa yang bergerak di bidang keilmuan, mendorong anggota untuk memiliki kompetensi dalam bidang keilmuan yang ditekuninya, memotivasi anggota untuk berkompetisi positif sehubungan dengan keilmuannya, tempat aktualisasi bagi mahasiswa yang hanya tertarik pada organisasi keilmuan, dan sembatan menuju dunia profesi. Selain itu juga memiliki tujuan internal untuk memperkuat kompetensi dan profesionalisme kader.Dari sisi dakwah, lembaga akpro bisa dijadikan sebagai sarana pengkaderaan, dakwah fardhiyah, dan perwujudan eksistensi dakwah dengan basis kompetensi. Dalam membentuk lembaga akpro, perlulah dilakukan analisa SWOT dan melihat seberapa besar kekuatan dan peluang yang ada, serta perlu juga diperhatikan mengenai kesiapan SDM, dukungan dari ADKP, dukungan dari birokrasi kampus, serta kejelasan tujuan dari pembentukan lembaga tersebut. Akpro sendiri memiliki beberapa tipe berdasarkan jenis independensi yaitu berupa Badan Otonom dan Badan semi otonom dan tipe berdasarkan kelegalannya.

Upload: haidir

Post on 11-Feb-2016

19 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

dakwah

TRANSCRIPT

Page 1: Lembaga Akpro

Lembaga Akpro, Eksistensi dan Aktualisasi

Lembaga Akpro merupakan wadah bagi sekumpulan mahasiswa yang memiliki kesamaan visi untuk

mengembangkan kompetensi dan profesionalitas para anggotanya serta berupaya untuk melakukan

kontribusi bagi masyarakat di sekitarnya.

Karakter lembaga akpro ialah berbasis pada kompetensi, memberikan pilihan solusi secara rasional

dengan dasar kompetensinya, melakukan aksi nyata dengan karya intelektual, melakukan mobilitas

vertical berdasar kompetensi dan profesionalitasnya, serta mempuunyai dasar-dasar nilai keislaman.

Tujuan didirikannya lembaga akpro sendiri adalah ekspansi lembaga mahasiswa yang bergerak di bidang

keilmuan, mendorong anggota untuk memiliki kompetensi dalam bidang keilmuan yang ditekuninya,

memotivasi anggota untuk berkompetisi positif sehubungan dengan keilmuannya, tempat aktualisasi

bagi mahasiswa yang hanya tertarik pada organisasi keilmuan, dan sembatan menuju dunia profesi.

Selain itu juga memiliki tujuan internal untuk memperkuat kompetensi dan profesionalisme kader.Dari

sisi dakwah, lembaga akpro bisa dijadikan sebagai sarana pengkaderaan, dakwah fardhiyah, dan

perwujudan eksistensi dakwah dengan basis kompetensi.

Dalam membentuk lembaga akpro, perlulah dilakukan analisa SWOT dan melihat seberapa besar

kekuatan dan peluang yang ada, serta perlu juga diperhatikan mengenai kesiapan SDM, dukungan dari

ADKP, dukungan dari birokrasi kampus, serta kejelasan tujuan dari pembentukan lembaga tersebut.

Akpro sendiri memiliki beberapa tipe berdasarkan jenis independensi yaitu berupa Badan Otonom dan

Badan semi otonom dan tipe berdasarkan kelegalannya.

Adapun langkah-langkah untuk memulai membuat sebuah akpro perlulah adanya inisiator awal yang

akan menjadi penggerak pertama lembaga tersebut, kemudian memperkenalkan lembaga pada teman-

teman mahasiswa dikampus sebagai bentuk marketisasi, juga yang terpenting adalah melakukan

kegiatan-kegiatan sederhana, ini juga termasuk bentuk marketisasinya. Mendekati tokoh kampus dan

rektorat juga perlu dilakukan untuk menjamin agar lembaga ini berjalan lancer, terutama dalam

legalisasinya yang akan dilakukan pada tahap akhir pembentukan lembaga.Membentuk suatu akpro

yang baik, tentunya juga tidak lepas dari pengaruh kader. Maka pembinaan terhadap kader perlu

dilakukan secara kontinu. Hal-hal yang bisa dilakukan oleh kader antara lainmengenali lembaga yang

sudah ada, kemudian bergabung dengan lembaga, dilembaga tersebut kita mengambil peran yang

penting, setelah lembaga tersebut berhasil dipegang, lembaga tersebut terus dipertahankan, baik itu

tetap mengikut pada lembaga yang menaungi atau memisahkan dari lembaga yang menaunginya.

Page 2: Lembaga Akpro

Dalam pembentukan lembaga akpro, terkadang ada tantangan yang perlu dihadapi. Tantangan ini

meliputi ketidakpahaman kader terkait urgensi akpro, kurang kreatif dalam melakukan pengelolaan,

legalitas lembaga yang sulitdidapatkan, serta adanya pihak-pihak lain yang juga ingin membentuk

lembaga akpro pada lembaga yang sama. Tantangan semacam ini perlu diatasi dengan cara yang dapat

dilakukan oleh struktur kampus dengan cara memberikan pemahaman yang komprehensif terkait

urgansi Akpro, memberikan training terkait strategi pembentukan, serta membuat targer dan ukuran

keberhasilan, juga dapat dilakukan oleh penggerak dakwah dikampus dengancara memetakan kondisi

lapangan, konsolidasi dengan kader-kader yang telah memilii pengalaman, berkoordinasi dengan ADKP,

melakukan marketisasi lembaga akpro.

Dalam pelaksanaannya, selain melakukan kajian ilmiah, lembaga akpro juga dapat melakukan hal-hal

yang menarik sebagai bentuk marketisasinya, bisa dicontohkan seperti mengadakan dialog public,

pelatihan penulisan proposal PKM dan pendampingan kelompok, lomba ide terkreatif, pelatihan

penulisan skripsi, kompetisi ilmiah fakultas atau universitas, workshop beasiswa, dan sebagainya. Semua

ini harus dikemas semenarik mungkin untuk menarik perhatian.

Lembaga akpro perlu memiliki link atau jaringan untuk memperlancar gerak dari lembaga akpro

tersebut. Membangun jaringan merupakan pintu pembuka terhadap dunia luar yang menjadikan entitas

lembaga memiliki daya jangkau dan komunikasi yang luas, selain itu bagi para ADK juga dapat menjadi

jembatan untuk menuju dunia profesi, membuka kesempatan bagi kader mengakses informasi lebih

banyak, memperluas kesempatan kader untuk diprioritaskan dalam posisi-posisi strategis, dan

mengasah profesionalitas kader.

Jaringan-jaringan yang dapat diakses oleh lembaga akpro antara lain jaringan terhadap

organisasi/lembaga, dimana ini meliputi jaringan terhadap organisasimahasiswa dengan bidang

keilmuan yang sama, jaringan terhadap kumpulan organisasi mahasiswa dengan karakteristik yang

sama, jaringan terhadap organisasi profesi dan jaringan terhadap institusi. Kemudian bisa juga

dilakukan dengan jaringan terhadap individu atau personal, meliputi didalamnya jaringan dengan pakar,

tokoh masyarakat, pejabat instansi atau perusahaan, dan alumni organisasi.

Dalam membangun jaringan, perlu dipersiapkan langkah teknis yang bisa dilakukan dengan langkah

membuat daftar jaringan yang akan dibangun sebanyak mungkin, menganalisis atau membuat priorotas

jaringan, mementukan PJ, membuat alur informasi yang rapi, dan menyiapkan hal-hal teknis yang

dibutuhkan. Persiapan yang dapat dilakukan antara lain membuat database jaringan, membuat single

Page 3: Lembaga Akpro

kontak untuk organisasi, membuatpapan informasi khusus jaringan, membuat alamat didunia maya,

serta membuat profil organisasi.Etika-etika yang harus diperhatikan dalam membangun jaringan adalah

mengenali dengan siapa kita berhadapan, sehingga dalam bersikap tidak salah. Media yang digunakan

haruslah media yang tidak terkesan tidak hormat. Agar hubungan dengan jaringan tetap berjalan lancar,

maka komunikasi dengan jaringan harus tetap dilakukan baik pada saat ada perlu maupun tidak

terhadap jaringan tersebut. Selain itu, jaringan juga perlu diperluas, ini bisa dilakukan dengan

menghadiri event-event yang diadaakn oleh jaringan, serta dengan menjalin hubungan dengan jaringan.