lemba erwakatobikab.go.id/dmjax/b1_text/download/185/perda_nomor_19_tahun...terima pemberitahuan...

9
LEMBARAN DAERAH KABUPATEN WAKATOBI PERATURAN DAERAH KABUPATEN WAKATOBI NOMOR 19 TAHUN 2006 TENTANG RETRIBUSI IZIN PENELITIAN DAN PEMBERIAN SURAT TANDA TERIMA PEMBERITAHUAN KEBERDAYAAN ORGANISASI KEMASYARAKATAN, LEMBAGA SWADAYA MASYARAKAT SERTA YAYASAN BAGIAN HUKUM DAN PERUNDANG-UNDANGAN SETDA KABUPATEN WAKATOBI TAHUN 2006

Upload: vuliem

Post on 26-Apr-2019

229 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN WAKATOBI

PERATURAN DAERAH KABUPATEN WAKATOBI NOMOR 19 TAHUN 2006

TENTANG

RETRIBUSI IZIN PENELITIAN DAN PEMBERIAN SURAT

TANDA TERIMA PEMBERITAHUAN KEBERDAYAAN ORGANISASI KEMASYARAKATAN, LEMBAGA SWADAYA

MASYARAKAT SERTA YAYASAN

BAGIAN HUKUM DAN PERUNDANG-UNDANGAN SETDA

KABUPATEN WAKATOBI TAHUN 2006

DAFTAR ISI

NO. URAIAN HAL

1. PERATURAN DAERAH KABUPATEN WAKATOBI NOMOR 19 TAHUN 2006 TENTANG RETRIBUSI IZIN PENELITIAN DAN PEMBERIAN SURAT TANDA TERIMA PEMBERITAHUAN KEBERDAYAAN ORGANISASI KEMASYARAKATAN, LEMBAGA SWADAYA MASYARAKAT SERTA YAYASAN

1-7

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN WAKATOBI

NOMOR 18 TAHUN 2006 SERI C

PERATURAN DAERAH KABUPATEN WAKATOBI NOMOR 19 TAHUN 2006

TENTANG

RETRIBUSI IZIN PENELITIAN DAN PEMBERIAN SURAT TANDA TERIMA PEMBERITAHUAN KEBERDAYAAN ORGANISASI KEMASYARAKATAN,

LEMBAGA SWADAYA MASYARAKAT SERTA YAYASAN

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BUPATI WAKATOBI, Menimbang : a. bahwa dengan ditetapkannya Peraturan Pemerintah

Nomor 66 Tahun tentang Retribusi Daerah, maka Retribusi Izin Penelitian dan Pemberian Surat Tanda Terima Pemberitahuan Keberadaan Organisasi Kemasyarakatan, Lembaga Swadaya Masyarakat serta Yayasan termasuk salah satu jenis Retribusi Jasa Perizinan yang dapat dikelola oleh Daerah Kabupaten Wakatobi;

b. bahwa untuk mengatur Retribusi sebagaimana dimaksud pada huruf a, perlu diatur dan ditetapkan dengan Peraturan Daerah Kabupaten Wakatobi.

Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1981 tentang Hukum Acara Pidana (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1981 Nomor 76, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia 3209);

2. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1995 tentang Perseroan Terbatas (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1995 Nomor 13, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3587);

3. Undang-Undang Nomor 34 Tahun 2000 tentang Perubahan atas Undang-Undang Nomor 18 Tahun 1997 tentang Pajak Daerah dan Retribusi Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2000 Nomor 246; Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4048);

4. Undang-Undang Nomor 29 Tahun 2003 tentang Pembentukan Kabupaten Bombana, Kabupaten Wakatobi dan Kabupaten Kolaka Utara di Propinsi Sulawesi Tenggara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 144, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4339);

5. Undang-Undang Nomor 10 Tahun 2004 tentang Pembentukan Peraturan Perundang-Undangan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 53, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4389);

6. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 125, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4437) sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang – Undang Nomor 3 Tahun 2005 tentang Perubahan atas Undang –Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 38, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4493) yang telah ditetapkan dengan Undang-Undang Nomor 8 Tahun 2005 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 108, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4548);

7. Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 126, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4438);

8. Peraturan Pemerintah Nomor 27 Tahun 1983 tentang Pelaksanaan Undang-Undang Hukum Acara Pidana (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1983 Nomor 36, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3258);

9. Peraturan Pemerintah Nomor 25 Tahun 2000 tentang Kewenangan Pemerintah dan Kewengan Provinsi sebagai Daerah Otonomi (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2000 Nomor 54, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3952);

10. Peraturan Pemerintah Nomor 66 Tahun 2001 tentang Retribusi Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2001 Nomor 119, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4139);

Dengan Pesetujuan Bersama

DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH KABUPATEN WAKATOBI

dan

BUPATI WAKATOBI

MEMUTUSKAN :

Menetapkan : PERATURAN DAERAH TENTANG RETRIBUSI IZIN

PENELITIAN DAN PEMBERIAN SURAT TANDA TERIMA PEMBERITAHUAN KEBERADAAN ORGANISASI KEMASYARAKATAN, LEMBAGA SWADAYA MASYARAKAT SERTA YAYASAN KABUPATEN WAKATOBI.

BAB I KETENTUAN UMUM

Pasal 1

Dalam Peraturan Daerah ini, yang dimaksud dengan :

1. Daerah adalah Daerah Kabupaten Wakatobi;

2. Pemerintah Daerah adalah Pemerintah Kabupaten Wakatobi;

3. Kepala Daerah adalah Bupati Wakatobi;

4. Wakil Kepala Daerah adalah Wakil Bupati Wakatobi;

5. Dewan Perwakilan Rakyat Daerah yang selanjutnya disebut DPRD adalah DPRD Kabupaten Wakatobi;

6. Pejabat adalah Pegawai yang diberi tugas tertentu dibidang Retribusi Daerah sesuai dengan Peraturan Perundang-Undangan Yang berlaku;

7. Badan adalah sekumpulan orang dan/atau modal yang merupakan kesatuan, baik yang melakukan usaha maupun yang tidak melakukan usaha yang meliputi Perseroan Terbatas, Perseroan Komanditer, Perseroan Lainnya, Badan Usaha Milik Negara atau Daerah dengan nama dan dalam bentuk apapun, Firma, Kongsi, Koperasi dan Pensiun Persekutuan, Perkumpulan, Yayasan, Organisasi Massa, Organisasi Sosial Politik atau Organisasi yang sejenis, Lembaga, bentuk Perusahaan tetap dan Bentuk Badan lainnya.

8. Pemeriksaan adalah serangkaian kegiatan untuk mencari, mengumpulkan dan mengolah data dan atau keterangan lainnya dalam rangka pengawasan, kepatutan pemenuhan kewajiban Retribusi Daerah berdasarkan Peraturan Perundang-Undangan Retribusi Daerah;

9. Retribusi Perizinan Tertentu adalah Retribusi atas kegiatan tertentu dalam rangka Pemberian Izin kepada perorangan maupun kelompok serta Pemberian Surat Tanda Terima Pemberitahuan keberadaan organisasi kepada Organisasi Kemasyarakatan, Lembaga Swadaya Masyarakat serta Yayasan;

10. Pejabat adalah Pegawai yang diberi tugas tertentu dibidang Retribusi Daerah sesuai dengan Peratuaran Perundang-Undangan yang berlaku;

11. Wajib Retribusi adalah orang pribadi atau badan yang menurut Peraturan Perundang-Undangan Retribusi diwajibkan untuk melakukan Retribusi;

12. Massa Retribusi adalah sesuatu jangka waktu tertentu yang merupakan jangka waktu bagi retribusi untuk Peraturan Perizinan tertentu dari Pemerintah Daerah yang bersangkutan;

13. Penyidik Tindak Pidana dibidang Retribusi adalah serangkaian tindakan yang dilakukan oleh Penyidik Pegawai Negeri Sipil yang selanjutnya dapat disebut Penyidik, untuk

14. mencari serta mengumpulkan bukti yang dengan bukti itu membuat Keterangan Tindak Pidana Dibidang Retribusi yang terjadi serta menemukan tersangkanya.

BAB II NAMA, OBJEK DAN SUBYEK RETRIBUSI

Pasal 2

Dengan nama Retribusi Izin Penelitian dan Retribusi Pemberian Surat Tanda Terima Pemberitahuan Keberadaan Organisasi bagi Organisasi Kemasyarakatan, Lembaga Swadaya Masyarakat serta Yayasan, dipungut Retribusi sebagai pembayaran untuk melakukan Kegiatan Penelitian serta Kegiatan Organisasi Kemasyarakatan, Lembaga Swadaya Masyarakat dan Yayasan.

Pasal 3

(1) Obyek Retribusi adalah Jasa Pelayanan Pemberian Izin Penelitian, Registrasi Pendaftaran dalam bentuk Pemberian Surat Tanda Terima Pemberitahuan Keberadaan Organisasi terhadap Organisasi Kemasyarakatan dan Lembaga Swadaya Masyarakat.

(2) Jasa Pelayanan Perizinan dan Tanda Terima Pemberitahuan Keberadaan Organisasi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) adalah Pemberian Izin Penelitian dan Surat Tanda Terima Pemberitahuan Keberdayaan Organisasi.

Pasal 4

Subyek Retribusi adalah Wajib Retribusi yang telah memperoleh Izin Penelitian dan memperoleh Surat Tanda Terima Pemberitahuan Keberadaan Organisasi.

BAB III PRINSIP DAN SASARAN DALAM PENETAPAN BESARNYA TARIF

Pasal 5

(1) Prinsip dan sasaran dalam penetapan besarnya tarif retribusi.

(2) Biaya sebagaimana dimaksud pada ayat (1) meliputi biaya administrasi dan biaya pengesahan.

BAB IV

BESARNYA TARIF RETRIBUSI

Pasal 6

(1) Izin Penelitian

a. Peneliti Indonesia

1. Program (D3) Rp. 5.000

2. Program (S1) Rp. 10.000

3. Program (S2) Rp 25.000

4. Program (S3) Rp. 50.000

b. Peneliti Asing (Perorangan)

1. 1 hari s/d 30 hari Rp. 250.000

2. 31 hari s/d 60 hari Rp. 450.000

3. 61 hari s/d 121 hari Rp. 750.000

4. 122 hari s/d 366 hari Rp. 1.000.000

(2) Surat Tanda Terima Pemberitahuan Keberadaan Organisasi

a. Organisasi Kemasyarakatan Rp 25.000

b. Lembaga Swadaya Masyarakat Rp. 30.000

c. Yayasan Rp. 35.000

(3) Perpanjangan Surat Tanda Terima Pemberitahuan Keberadaan Organisasi, bagi Organisasi Kemasyarakatan, Lembaga Swadaya Masyarakat dan Yayasan Rp. 20.000

(4) Pengesahan

a. 1 s/d 5 lembar Rp. 10.000

b. 5 s/d 15 lembar Rp. 15.000

c. 15 s/d seterusnya Rp. 25.000

BAB V

MASA RETRIBUSI

Pasal 7

(1) Pembahasan Retribusi Izin Penelitian dilaksanakan untuk satu kali penelitian.

(2) Pembayaran Retribusi Surat Tanda Terima Pemberitahuan Keberadaan Organisasi dibayar setelah terdaftar.

(3) Pembayaran Retribusi Perpanjangan

BAB VI

TATA CARA PEMBAYARAN

Pasal 8

(1) Pembayaran Retribusi tidak dapat dihutang maupun dicicil.

(2) Tata cara pembayaran, penyetoran retribusi diatur dengan Keputusan Bupati Wakatobi.

BAB VII SANKSI

Pasal 9

(1) Surat Izin Penelitian dan Surat Tanda terima Pemberitahuan

Keberadaan Organisasi yang telah ditanda tangani oleh Kantor Kesatuan Bangsa, Politik dan Perlindungan Masyarakat Kabupaten Wakatobi dapat diserahkan kepada yang bersangkutan setelah membayar biaya retribusi kepada pegawai yang ditunjuk.

(2) Bila ada Izin Penelitian dan Surat Tanda Terima Pemberitahuan Keberadaan Organisasi yang diserahkan kepada yang bersangkutan

namun pembayaran retribusi belum diselesaikan menjadi tanggung jawab pegawai yang ditunjuk sebagai Penerima Retribusi.

BAB VIII

PENGAWASAN DAN PENGENDALIAN

Pasal 10

Pengawasan dan Pengendalian Pemberian Izin Penelitian dan Pemberian Surat Tanda Terima Pemberitahuan Keberadaan Organisasi dilakukan oleh Tim yang dibentuk dan ditetapkan dengan Keputusan Bupati Wakatobi.

BAB IX KETENTUAN PIDANA

Pasal 11

(1) Wajib Retribusi yang tidak melaksanakan kewajibannya sebagaimana dimaksud pada Pasal 9 ayat (2) sehingga merugikan Keuangan Daerah diancam pidana kurungan paling lambat 3 (tiga) bulan atau denda paling lambat 4 (empat) kali jumlah retribusi.

(2) Tindak Pidana sebagaimana dimaksud pasal 11 adalah pelanggaran.

BAB X

PENYIDIKAN

Pasal 12

(1) Pejabat Pegawai Negeri Sipil tertentu dilingkungan Pemerintah Kabupaten Wakatobi diberi wewenang khusus sebagai penyidik untuk melakukan Penyidikan Tindak Pidana dibidang Retribusi Daerah, sebagaimana dimaksud dalam Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1981 tentang Hukum Acara Pidana.

(2) Wewenang penyidik sebagimana dimaksud pada ayat (1) adalah :

a. Menerima, mencari, mengumpulkan dan meneliti keterangan atau laporan berkenaan dengan Tindak Pidana dibidang Retribusi Daerah agar keterangan laporan tersebut menjadi lebih lengkap dan jelas;

b. Meneliti, mencari dan mengumpulkan keterangan mengenai orang pribadi atau Badan tentang kebenaran perbuatan yang dilakukan sehubungan dengan Tindak Pidana Retribusi Daerah;

c. Meminta keterangan dan barang bukti dari orang pribadi atau Badan sehubungan dengan Tindak Pidana di Bidang Retribusi Daerah;

d. Memeriksa buku-buku catatan dan dokumen lain berkenaan dengan Tindak Pidana di Bidang Retribusi Daerah;

e. Melakukan penggeledahan untuk mendapatkan barang bukti pembukuan, pencatatan dan dokumen-dokumen lain serta melakukan penyitaan terhadap barang bukti tersebut;

f. Meminta bantuan tenaga ahli dalam rangka Pelaksanaan Penyidikan Tindak Pidana di Bidang Retribusi Daerah;

g. Menyuruh berhenti dan atau melarang seseorang meninggalkan ruangan atau tempat pada saat pemeriksaan sedang berlangsung dan memeriksa identitas orang dan atau dokumen yang dibawa sebagimana huruf e;

h. Memotret seseorang yang berkaitan dengan tindak pidana Retribusi Daerah;

i. Memanggil orang untuk didengar keterangannya dan diperiksa sebagai tersangka atau saksi;

j. Menghentikan penyidikan;

k. Melakukan tindakan lain yang perlu untuk kelancaran penyidikan tindak pidana di bidang Retribusi Daerah menurut okum yang dapat dipertanggung jawabkan.

(3) Penyidik sebagaimana dimaksud pada ayat (1) memberitahukan dimulainya penyidikan dan penyampaian hasil penyidikannya kepada Penuntut Umum, sesuai dengan ketentuan yang diatur dalam Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1981 tentang Hukum Acara Pidana.

BAB XI

KETENTUAN PENUTUP

Pasal 13

Hal-hal yang belum diatur dalam Peraturan Daerah ini, sepanjang mengenai pelaksanaannya akan diatur dan ditetapkan lebih lanjut dengan Peraturan Kepala Daerah.

Pasal 14

Peraturan Daerah ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan. Agar setiap orang dapat mengetahuinya, memerintahkan pengundangan Peraturan Daerah ini dengan penempatannya dalam Lembaran Daerah Kabupaten Wakatobi.

Ditetapkan di Wangi-Wangi pada tanggal 20 September 2006

BUPATI WAKATOBI,

Ttd & Cap

H U G U A Diundangkan di Wangi-Wangi pada tanggal 20 September 2006 SEKRETARIS DAERAH KABUPATEN WAKATOBI, ANAS MAISA LEMBARAN DAERAH KABUPATEN WAKATOBI TAHUN 2006 NOMOR 18 SERI C