LelangutLangit

Adit Bujbunen Al Buse

&Lorelei

Dusk Gazer

desau setiap desir langitmu yang selalu membawa setiap sayap-sayap senja di tepian mimpi.

hanya detik yang menanti di sana.

dan setiap bongkah mengelabui kelabu buliran air di atas sana.

yang akan tertumpah bila namamu tersenyum di seberang asa yang kian tersara.

senja di ruang mimpi tak berbatas.

saat terjaga senja itu selalu menjelma.

dan hanya biasmu terus mengeja derasnya hujanku wahai putri.

Night Gazer

ya, ini rima tentang sebuah hilang.

yang tinggalkan sendu mengangkasa dalam langlang.

kapankah engkau pulang?

biru ini terus kian nyalang.

senja pun datang kembali.

seperti kepergiannya kemarin dan malam di kemudian nanti.

dan bala hujan di padang mimpi telah di depan menanti.

akankah sang sungai sejuta derai luapkan lagi tentang nyeri yang selalu datang dan pergi?

hujan selalu ada di penghujung jawab.

Star Gazerhampir di penghujung lagi.

jasadku masih tertinggal di sini.

sementara langit berhasil menculik sunyi.

aku melayang di tengah bintang pagi.

Sky Gazeraku terjaga dengan berjuta luka yang

membasahi setiap langut.

terlelap untuk kembali dijemput hujan yang membanjiri setiap namamu kusebut.

aku ingin membuat lagu untukmu.

lagu dari serpihan nada luka.

dari setiap denting mimpi rona merana.

dan setiap keping sara mendera.

dan mendung itu seraya kembali.

membalur terang yang mencoba selesaikan labirin mimpi.

derasnya derai siap memberai asa yang terkulai.

dalam hiruk pikuk keheningan yang memekakkan ini aku mengangkasa menembus mendung.

mencoba bergaduh di antara kesunyian yang bersenandung.

guratmu yang seketika hadir di desir awan adalah jutaan hujan yang selalu

tetiba menyerang di wajah langut.

dari dalam mendung ku melihatmu terbang mengelabukan langitku.

kapan kamu bernyanyi tentang sebuah pulang?

dan hujan menutup luka yang menganga.

langit tanpa terang, tanpa kelabu, tanpa gelap.

langit hanyalah segumpal langut yang kian mengerut.

dan sang kala pun kembali menutup terang.

kelabu itu pun mengangkasa.

bersama pekatnya segala yang terbang bersamamu.

Dawn GazerAh aku kehabisan kata-kata,

Lelangut langit ini terlalu pekat untuk coba diterawangi.

Aku coba menenggelam saja.

Pergi dalam pagi.

Lorelei

Dusk Gazer