leksikon dalam pernikahan adat jawa di kecamatan …

24
LEKSIKON DALAM PERNIKAHAN ADAT JAWA DI KECAMATAN TRUCUK KABUPATEN KLATEN SKRIPSI Diajukan untuk melengkapi sebagian persyaratan Guna mencapai Sarjana Strata 1 Kependidikan Program Studi Pendidikan Bahasa Sastra Indonesia dan Daerah Konsentrasi Pendidikan Bahasa Jawa Oleh Wahyu Darupati 1111300853 PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA DAERAH FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS WIDYA DHARMA KLATEN 2015

Upload: others

Post on 16-Oct-2021

6 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: LEKSIKON DALAM PERNIKAHAN ADAT JAWA DI KECAMATAN …

i

LEKSIKON DALAM PERNIKAHAN ADAT JAWA DI

KECAMATAN TRUCUK KABUPATEN KLATEN

SKRIPSI

Diajukan untuk melengkapi sebagian persyaratan

Guna mencapai Sarjana Strata 1 Kependidikan

Program Studi Pendidikan Bahasa Sastra Indonesia dan Daerah

Konsentrasi Pendidikan Bahasa Jawa

Oleh

Wahyu Darupati

1111300853

PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA DAERAH

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS WIDYA DHARMA KLATEN

2015

Page 2: LEKSIKON DALAM PERNIKAHAN ADAT JAWA DI KECAMATAN …

ii

PERSETUJUAN

Page 3: LEKSIKON DALAM PERNIKAHAN ADAT JAWA DI KECAMATAN …

iii

Skripsi dengan judul LEKSIKON DALAM PERNIKAHAN ADAT JAWA

DI KECAMATAN TRUCUK KABUPATEN KLATEN telah disetujui oleh dosen

pembimbing dan untuk dipertahankan di depan dewan penguji skripsi Fakultas

Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Widya Dharma Klaten.

Pembimbing I Tanda Tangan Tanggal

Dra.Hj.Nanik Herawati, M.Hum. .................... .......................

NIK. 690 906 286

Pembimbing II

Eric Kunto Aribowo, S.S.,M.A. .................... ..........................

NIK. 690 911 323

Mengetahui

Ketua Program Studi

Drs. Luwiyanto, M.Hum.

NIK. 690 909 300

PENGESAHAN

Page 4: LEKSIKON DALAM PERNIKAHAN ADAT JAWA DI KECAMATAN …

iv

PERNYATAAN

Yang bertanda tangan di bawah ini:

Nama : Wahyu Darupati

NIM : 1111300853

Jurusan/Program Studi : Pendidikan Bahasa Jawa

Fakultas : Keguruan

Dengan ini menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi

Judul : LEKSIKON DALAM PERNIKAHAN ADAT

JAWA DI KECAMATAN TRUCUK KABUPATEN

KLATEN

Karya di atas benar-benar karya saya sendiri dan bebas dari plagiat. Hal-hal

yang bukan merupakan karya saya dalam skripsi ini telah diberi tanda sitasi dan

ditunjukkan dalam daftar pustaka.

Apabila dikemudian hari terbukti pernyataan saya tidak benar, saya bersedia

menerima sanksi akademik berupa pembatalan ijazah dan pencabutan gelar yang

saya peroleh dari skripsi ini.

Klaten, Mei 2015

Yang membuat pernyataan

Wahyu Darupati

Page 5: LEKSIKON DALAM PERNIKAHAN ADAT JAWA DI KECAMATAN …

v

MOTTO

Selalu semangat dan pantang menyerah (penulis)

Tiada doa yang lebih indah selain doa agar skripsi ini cepat selesai (penulis)

Lebih baik terlambat daripada tidak wisuda sama sekali (Lessing)

Kegagalan akan terjadi bila kita menyerah (Lessing)

Page 6: LEKSIKON DALAM PERNIKAHAN ADAT JAWA DI KECAMATAN …

vi

HALAMAN PERSEMBAHAN

Skripsi ini dipersembahkan sebagai bentuk apresiasi tinggi dari peneliti kepada

karya-karya sastra Jawa. Skripsi ini saya persembahkan kepada:

Kedua orang tua yang selalu memberiku motifasi untuk sukses

Nenekku yang sudah berusia lanjut

Dosen-dosenku yang terbaik

Keluarga besarku yang selalu memberikan semangat

Teman-teman Universitas Widya Dharma Klaten khususnya jurusan bahasa Jawa

Page 7: LEKSIKON DALAM PERNIKAHAN ADAT JAWA DI KECAMATAN …

vii

KATA PENGANTAR

Puji syukur kami ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah

memberikan kelancaran dan kemudahan untuk menyelesaikan skripsi ini. Skripsi

yang berjudul LEKSIKON DALAM PERNIKAHAN ADAT JAWA DI

KECAMATAN TRUCUK KABUPATEN KLATEN merupakan syarat dalam

mendapatkan gelar sarjana pada program studi S1 Bahasa Jawa Fakultas Keguruan

dan Ilmu Pendidikan Universitas Widya Dharma Klaten. Skripsi ini dapat selesai

dengan lancar tidak luput dari dukungan dan doa dari berbagai pihak. Untuk itu,

melalui lembar ini penulis ingin menyampaikan rasa terimakasih kepada berbagai

pihak seperti berikut ini.

1. Bp. Prof. Dr. H. Triyono selaku Rektor Univeritas Widya Dharma Klaten.

2. Drs. H. Udiyono, M.Pd. Selaku Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu

Pendidikan.

3. Drs. Luwiyanto, M.Hum. Selaku ketua Program Studi Bahasa Jawa.

4. Dra. Hj. Nanik Herawati, M.Hum. Selaku pembimbing I.

5. Eric Kunto Aribowo, S.S.,M.A. Selaku pembimbing II.

6. Kepada seluruh dosen Universitas Widya Dharma Klaten khususnya dosen

Bahasa Jawa.

7. Kepada kedua orang tua yang selalu membantu secara moril maupun materiil

yang tidak terhitung jumlahnya.

Page 8: LEKSIKON DALAM PERNIKAHAN ADAT JAWA DI KECAMATAN …

viii

Penulis menyadari dalam penulisan skripsi ini masih jauh dari

kesempurnaan. Mohon maaf karena masih banyak kekurangan pada skripsi

ini. Semoga skripsi ini dapat bermanfaat.

Klaten, Mei 2015

Penulis

Page 9: LEKSIKON DALAM PERNIKAHAN ADAT JAWA DI KECAMATAN …

ix

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL .................................................................................... i

HALAMAN PERSETUJUAN ...................................................................... ii

HALAMAN PENGESAHAN ...................................................................... iii

PERNYATAAN ........................................................................................... iv

HALAMAN MOTTO ................................................................................... v

HALAMAN PERSEMBAHAN ................................................................... vi

KATA PENGANTAR .................................................................................. vii

DAFTAR ISI ................................................................................................. ix

ABSTRAK .................................................................................................. xi

BAB I PENDAHULUAN ................................................................... 1

A. Latar Belakang masalah... ............................................... 1

B. Rumusan Masalah ........................................................... 8

C. Tujuan Penelitian ............................................................ 8

D. Manfaat Penelitian .......................................................... 8

E. Tinjaun Pustaka ............................................................... 9

BAB II LANDASAN TEORI ............................................................... 11

A. Leksikon .......................................................................... 11

B. Etnolinguistik .................................................................. 11

C. Upacara ........................................................................... 12

D. Kerangka Berpikir ........................................................... 13

Page 10: LEKSIKON DALAM PERNIKAHAN ADAT JAWA DI KECAMATAN …

x

BAB III METODOLOGI PENELITIAN ............................................... 14

A. Jenis Penelitian ................................................................... 14

B. Lokasi Penelitian ................................................................ 15

C. Data dan Sumber Data ....................................................... 15

D. Teknik Pengumpulan Data ................................................. 19

E. Metode Pengumpulan Data ................................................ 17

F. Metode dan Teknik Analisis Data ...................................... 18

1. Metode Distribusional .................................................. 19

2. Metode Padan ............................................................... 19

BAB IV PEMBAHASAN ...................................................................... 20

A. Bentuk-bentuk Leksikon .................................................... 20

B. Makna Leksikon dalam Pernikahan Adat Jawa ................. 25

C. Fungsi Leksikon dalam Pernikahan Adat Jawa ................. 32

BAB V PENUTUP ................................................................................ 45

A. Simpulan ............................................................................ 45

B. Saran .................................................................................. 45

C. Kritik .................................................................................. 45

DAFTAR PUSTAKA ................................................................................... 47

Page 11: LEKSIKON DALAM PERNIKAHAN ADAT JAWA DI KECAMATAN …

xi

ABSTRAK

Wahyu Darupati. Program Studi Bahasa Jawa, Jurusan Pendidikan Bahasa

dan Sastra Daerah Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Widya

Dharma Klaten. Dengan judul skripsi LEKSIKON DALAM PERNIKAHAN ADAT

JAWA DI KECAMATAN TRUCUK KABUPATEN KLATEN.

Permasalahan dalam penelitian ini adalah (1) bagaimanakah bentuk-bentuk

leksikon dalam pernikahan adat Jawa, (2) bagaimanakah makna leksikon dalam

pernikahan adat Jawa, (3) bagaimanakah fungsi leksikon dalam adat pernikahan

Jawa, (4) bagaimanakah prosesi pernikahan adat Jawa di daerah Trucuk Kabupaten

Klaten.

Tujuan penelitian ini untuk menambah daftar skripsi yang mungkin belum

ada dan leksikon pernikahan adat Jawa ada yang sudah meneliti akan tetapi berbeda

kajiannya. Penelitian ini dilakukan pada awal bulan April 2015. Pada bulan tersebut

sudah menemukan bahan dan materi yang akan dikaji yaitu sebuah leksikon dalam

pernikahan adat Jawa.

Leksikon adalah daftar istilah yang disusun secara alfabetis dan disertai

dengan keterangan-keterangan untuk memperjelas dan bisa disertai dengan gambar-

gambar untuk mempermudah dalam memberikan penjelasan.

Jenis penelitian ini adalah deskriptif kualitatif. Data dan penelitian berupa

kata-kata yang diambil dari pernikahan adat Jawa. Sumber data berupa sumber data

primer yang langsung diperoleh dari pemaes. Pengumpulan data dengan metode

simak, catat.

Adapun analisis dapat disimpulkan bahwa di daerah Trucuk masih terdapat

perbedaan tatacara pelaksanaan pernikahan adat Jawa.

Kata kunci : Leksikon pernikahan adat Jawa

Page 12: LEKSIKON DALAM PERNIKAHAN ADAT JAWA DI KECAMATAN …

1

BAB 1

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pernikahan adalah suatu rangkaian upacara yang dilakukan sepasang

kekasih untuk menghalalkan semua perbuatan yang berhubungan dengan

kehidupan suami-istri guna membentuk suatu keluarga dan meneruskan garis

keturunan. Dalam melakukan pernikahan, masyarakat Jawa termasuk semua adat

selalu berusaha untuk mencari hari baik berdasarkan patokan primbon Jawa.

Setelah ditemukan hari baik, maka sebulan sebelumnya, secara fisik calon

pengantin perempuan disiapkan untuk menjalani kehidupan pernikahan seperti

diurut perutnya, dan diberi jamu. Sebelum pernikahan dilakukan, ada beberapa

prosesi yang harus dilakukan dalam adat Jawa baik pihak laki-laki maupun

perempuan. Dalam proses pernikahan adat Jawa banyak terdapat berbagai macam

tatacara yang dipergunakan dan sulit untuk dimengerti bagi masyarakat yang

berada di luar daerah Jawa. Ada beberapa istilah dan fungsi dari peralatan

pernikahan Jawa yang belum dikenal oleh masyarakat luas misalnya pidih, kron,

kembar mayang, dan lain-lain. Ada sebagian masyarakat Jawa yang melakukan

pernikahan dengan asal-asalan, dalam artian properti atau kelengkapan yang

dipergunakan hanya seadanya saja. Hal ini dilakukan karena sebagian besar

masyarakat hanya menginginkan praktisnya saja atau mungkin karena faktor

ekonomi masyarakat Jawa yang berbeda-beda dan beraneka ragam kelas

sosialnya. Padahal kelengkapan properti itu adalah sarana yang sangat

mendukung dalam acara pernikahan dalam adat Jawa. Sebuah pernikahan akan

1

Page 13: LEKSIKON DALAM PERNIKAHAN ADAT JAWA DI KECAMATAN …

2

baik adanya jika memenuhi prosedur atau tahapan yang sesuai dengan tatacara

adat daerah yang dibawakan.

Alasan dari penulis disini adalah untuk mendiskripsikan istilah dan fungsi

leksikon dalam pernikahan adat Jawa supaya bisa dimengerti dan dikenal oleh

masyarakat luas. Karena jika tidak disosialisasikan kepada generasi muda, maka

adat atau kebudayaan ini akan hilang karena kemajuan zaman seperti sekarang

ini.

Adapun beberapa contoh data yang bisa mendukung latar belakang

masalah adalah sebagai berikut:

1. Bokor Janur

Gambar 1. Bokor Janur

Bokor janur adalah hiasan atau ornamen yang terbuat dari janur yang

dipajang yang berisikan buah-buahan seperti buah nanas, jambu, jeruk, apel,

dan sebagainya. Dari contoh gambar bokor janur yang dilampirkan, bagian

bawah tampak daur janur yang terurai biasa, kemudian bagian tengah

dibentuk melingkar. Pada bagian atas dibentuk menyerupai kerucut dan

dihiasi oleh buah-buahan.

Page 14: LEKSIKON DALAM PERNIKAHAN ADAT JAWA DI KECAMATAN …

3

2. Cunduk mentul

Gambar 6. Cunduk Mentul

Cunduk mentul merupakan sebuah perhiasan yang dipakai pada

rambut pengantin wanita. Biasanya ada yang berjumlah lima, tujuh, dan

sembilan. Cunduk mentul berjumlah lima berarti tatanan busana paesageng

Jogja. Berjumlah tujuh berarti tatanan busana Solo putri. Dan berjumlah

sembilan berarti tatanan busana basahan Solo. Ketiga buah cunduk mentul

tersebut terdapat perbedaan dalam hal merias saja.

3. Gebyok

Gambar 2 Gebyok

Gebyok merupakan sebuah pajangan yang terbuat dari kayu yang

biasanya terbagi menjadi tiga bagian yang berjajar. Akan tetapi, bagian

tengah sedikit lebih besar dibandingkan dengan kedua buah pajangan yang

Page 15: LEKSIKON DALAM PERNIKAHAN ADAT JAWA DI KECAMATAN …

4

ada dibagian lain yang mengapitnya. Gebyok biasanya terbuat dari sebuah

kayu yang diukir dengan bagus dan dihiasi oleh bermacam-macam ornamen

yang menghiasinya. Seperti rangkaian bunga yang ditempelkan, lampu hias

yang kecil dan sebagainya.

4. Gantalan sirih

Gantalan sirih merupakan sebuah ornamen yang dibuat dari bunga

melati yag dibungkus dengan daun sirih yang ditali memakai benang. Baik

pengantin pria maupun wanita saling bergantian untuk melemparkan gantalan

sirih sebagai pertanda dialah yang menjadi pasangan hidupnya.

5. Getepe

Gambar 4. Getepe

Getepe adalah anyaman daun kelapa yang digantungkan di gapura

depan rumah dimaksudkan untuk mengusir segala gangguan dan roh jahat

sekaligus menjadi pertanda bahwa rumah ini sedang dilakukan upacara

pernikahan. Sesaji khusus disediakan sebelum pemasangan tarub dan getepe

yang terdiri dari nasi tumpeng, berbagai macam buah-buahan termasuk

pisang dan kelapa, berbagai macam lauk pauk, kue, minuman, bunga, jamu,

tempe, daging kerbau, gula, kelapa, dan sebuah lentera. Sesaji ini

Page 16: LEKSIKON DALAM PERNIKAHAN ADAT JAWA DI KECAMATAN …

5

melambangkan permohonan supaya mendapatkan berkah dari Tuhan dan

restu dari leluhur dan sekaligus sebagai sarana untuk menolok goda makhluk

jahat. Sesaji ditempatkan dibeberapa tempat dimana prosesi upacara

pernikahan dilaksanakan seperti didapur, kamar mandi, pintu depan, dibawah

tarub, dan di jalan yang dekat dengan rumah pengantin.

6. Kacar-kucur

Kacar-kucur merupakan sebuah prosesi dimana pengantin pria yang

mengucurkan beberapa uang receh dan biji-bijian yang tumbuh dari dalam

tanah kepada pengantin perempuan. Yang mengandung makna bahwa

seorang pengantin laki-laki diharapkan dapat memberikan nafkah secara lahir

bagi pengantin wanita disepanjang kehidupan mereka dalam menjalin bahtera

rumah tangga.

7. Kepelan

Nasi putih yang dibentuk bulat yang disajikan kepada kedua

pengantin dengan lauk rempelo. Kemudian pengantin melakukan suap-

suapan dengan bergantian yang berarti menanamkan rasa kasih sayang.

8. Kembar Mayang

Gambar 5. Kembar Mayang

Page 17: LEKSIKON DALAM PERNIKAHAN ADAT JAWA DI KECAMATAN …

6

Kembar mayang merupakan sepasang rangkaian hiasan yang terbuat

dari daun janur kuning. Dibuat menyerupai burung merpati yang

melambangkan kesetiaan. Kembar mayang memiliki makna kembar yang

berarti sama, dan mayang yang berarti hati. Jadi kembar mayang berarti

menyatukan kedua hati menjadi sama, memiliki tujuan yang sama. Bentuk

dari kembar mayang kurang lebihnya seperti gambar di atas, akan tetapi ada

pula yang membuat kembar mayang dengan kreasi atau kreatifitas dengan

lain model. Kembar mayang biasanya dilengkapi dengan sepasang ornamen

yang berbentuk seperti burung merpati. Berjumlah dua dikarenakan untuk

menggambarkan sepasang kehidupan dalam keluarga supaya dapat setia

sehidup semati layaknya sepasang burung merpati yang hanya mempunyai

satu pasangan saja. Kembar mayang dibuang diperempatan jalan sesudah

acara selesai dengan maksut agar kedua pengantin selalu teringat dengan asal

mula kehidupan mereka masing-masing.

9. Pidih

Gambar 3. Pidih

Pidih merupakan salah satu kosmetik yang dipakai pengantin wanita yang

dihiaskan atau dilukiskan di kening pengantin wanita yang berwarna hitam

Page 18: LEKSIKON DALAM PERNIKAHAN ADAT JAWA DI KECAMATAN …

7

kemudian dibagian ujung diberikan motif warna lain untuk memper cantik

kening pengantin wanita.

10. Siraman

Gambar 7. Siraman

Siraman merupakan sebuah acara yang dilakukan pada siang hari

sebelum ijab atau upacara pernikahan bertujuan untuk membersihkan jiwa

raga. Siraman biasanya dilakukan di kamar mandi atau taman keluarga

masing-masing dan dilakukan oleh orang tua atau wakil mereka.

Ada tujuh Pitulungan atau penolong biasanya tujuh orang yang

dianggap baik atau penting yang membantu dalam acara ini. Airnya

merupakan campuran dari kembang setaman yang disebut Banyu

Perwitosari yang jika memungkinkan diambil dari tujuh mata air dan

melambangkan kehidupan. Keluarga pengantin perempuan akan mengirim

utusan dengan membawa Banyu Perwitosari ke kediaman keluarga pengantin

pria dan menuangkannya di dalam rumah pengantin pria. Acara siraman

diawali oleh kedua orang tua atau wali pengantin dan ditutup

oleh pemaes yang kemudian dilanjutkan dengan memecahkan kendi.

Page 19: LEKSIKON DALAM PERNIKAHAN ADAT JAWA DI KECAMATAN …

8

B. Rumusan Masalah

1. Bagaimanakah bentuk-bentuk leksikon dalam pernikahan adat Jawa?

2. Apakah makna leksikon dalam pernikahan adat Jawa?

3. Apakah fungsi leksikon dalam penikahan adat Jawa?

4. Bagaimanakah tatacara pernikahan adat Jawa di daerah Trucuk?

C. Tujuan Penelitian

1. Tujuan penelitian ini secara umum adalah untuk melestarikan tatacara

pernikahan adat Jawa.

2. Tujuan penelitian ini untuk mensosialisasikan properti apa saja yang harus

dipersiapkan dalam adat pernikahan Jawa.

3. Tujuan penelitian ini untuk menjelaskan makna leksikon.

4. Tujuan penelitian ini untuk menjelaskan fungsi leksikon.

D. Manfaat Penelitian

1. Dengan adanya penelitian ini penulis dapat mengenal dan dapat mengetahui

properti apa saja yang dipergunakan dalam pernikahan adat Jawa.

2. Dapat mengetahui tatacara pelaksanaan dalam pernikahan adat Jawa dengan

prosedur yang lengkap dan secara terperinci.

3. Penelitian ini diharapkan dapat dijadikan buku pegangan dalam mengajar

dan dapat menjadi acuan untuk pembimbing dalam proses pembelajaran

dengan hal-hal yang terkait khususnya dalam hal adat pernikahan Jawa.

Page 20: LEKSIKON DALAM PERNIKAHAN ADAT JAWA DI KECAMATAN …

9

E. Tinjuan Pustaka

Penelitian yang meneliti tentang kajian leksikon perniahan adat jawa

adalah penelitian yang dilakukan oleh: Penelitian Purwanita (2012) denga judul

“Interferensi Morfologis Bahasa Indonesia Dalam Penggunaan Bahasa Jawa Pada

Upacara Pernikahan Adat Jawa.” Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa

terdapat interferensi morfologis bahasa Indonesia dalam penggunaan bahasa Jawa

pada upacara pernikahan adat Jawa. Jenis interferensi morfologis yaitu: (1)

interferensi unsur, (2) interferensi pola, (3) interferensi kombinasi. Interferensi

unsur adalah interferensi yang terjadi karena masuknya unsur morfologis bahasa

Indonesia dalam proses morfologis bahasa Jawa. Interferensi unsur tersebut

terdiri dari interferensi: bentuk dasar, afiks, dan kompositum. Interferensi pola

adalah interferensi morfologis berupa penggunaan pola proses morfologis bahasa

Indonesia dalam pembentukan kata bahasa Jawa. Interferensi pola terdiri dari

interferensi afiksasi dan interferensi reduplikasi. Interferensi kombinasi adalah

terjadinya interferensi unsur dan interferensi pola sekaligus pada satu kata.

Peneltian Pratiknyo (2009) dengan judul “Istilah-Istilah Upacara

Perkawinan Adat Jawa Bubak Kawah dan Tumplak Punjen di Kecamatan

Bendosari Kabupaten Sukoharjo (Suatu Kajian Etnolinguistik).” Hasil penelitian

ini menunjukkan Hasil penelitian ini berupa 12 istilah berbentuk monomorfemis

yaitu: senthir, sindur, gantal, endhog, cengkir, genuk, takir, dhuwit, clupak, pithi,

kandhi, panggang. Terdapat 13 bentuk polimorfemis, 1 kata jadian yaitu

jodhokan, yang berupa kata majemuk berjumlah 10 yaitu, rujak degan, rujak

tape, kendhi pretala, sekul tumpeng, jajan pasar, klasa bangka, kembang

setaman, sega golong, tebu wulung, gedhang raja, berupa reduplikasi yaitu

Page 21: LEKSIKON DALAM PERNIKAHAN ADAT JAWA DI KECAMATAN …

10

empon-empon dan udhik-udhik. Berupa frasa berjumlah 4 yaitu, pitik babon,

beras kuning, kinang komplit, degan pinaras. Makna yang terdapat dalam istilah-

istilah Bubak Kawah dan Tumplak Punjen adalah makna leksikal dan makna

kultural. Makna leksikal adalah makna dasar yang terdapat pada bentuk

monomorfemis. Sedangkan makna kultural adalah makna yang terdapat pada

masyarakat, dalam hal ini adalah makna yang berkaitan dengan istilah-istilah

Bukak Kawah dan Tumplak Punjen.

Page 22: LEKSIKON DALAM PERNIKAHAN ADAT JAWA DI KECAMATAN …

45

BAB V

KESIMPULAN

A. Simpulan

Pada skripsi yang berjudul Leksikon Pernikahan Adat Jawa di Kecamatan

Trucuk Kabupaten klaten yang berisi tentang bentuk, makna, fungsi, dan prosesi

pernikahan pernikahan adat yang mempunyai lambang-lambang sebagai media

untuk mentransformasikan pesan-pesan moral pendidikan kepada masyarakat

diseluruh Jawa.

Simbol dari sebuah ornamen pernikahan berfungsi bukan hanya

membangkitkan gambaran dan suasana pada waktu jalannya pernikahan saja,

tetapi juga berfungsi untuk mengajarkan kepada generasi muda untuk bisa belajar

menghargai untuk melestarikan dan memperkenalkan kepada masyarakat diluar

pulau Jawa.

B. Saran

Pada penelitian ini masih banyak terdapat kekurangan-kekurangan,

sehingga dengan terciptanya skripsi ini masih dirasa kekurangan materi didalam

pembahasa. Secara pribadi penulis menyarankan agar pembaca skripsi ini suatu

saat dapat meneruskan dengan data-data yang lebih banyak lagi khususnya pada

kajian bentuk, makna, dan fungsi dari leksikon pernikahan adat Jawa

C. Kritik

Pada skripsi ini masih banyak terdapat kekurangan-kekurangan, hanya

beberapa data saja yang diklarifikasi sehingga belum maksimal dalam hasil

45

Page 23: LEKSIKON DALAM PERNIKAHAN ADAT JAWA DI KECAMATAN …

46

pengerjaannya. Buku panduan yang dipergunakan juga sangat minim karena tidak

banyak terdapat dalam perpustakaan-perpustakaan setempat sehingga terjadi

kesulitan dalam pencarian bahan.

Page 24: LEKSIKON DALAM PERNIKAHAN ADAT JAWA DI KECAMATAN …

47

DAFTAR PUSTAKA

Bauwarna. 2008. Adat Tata Cara Jawa: Bratasiswara.

Edi Subroto, Kurniadi H. 1992. Pengertian Linguistik Struktural: Sebelas Maret

University.

Kridalaksana Harimurti, W.J.S Poerwodarminto. 1992.

Kamus Umum Bahasa Indonesia: Pusat pembinaan Bahasa dan Balai Pustaka.

Kridalaksana Harimurti. 2001. kamus linguistic: Gramedia pustaka utama

Henry Guntur Tarigan. 1985. Pengetahuan Gaya Bahasa: Angkasa Ikatan Sarjana

Perpustakaan dan Informasi Indonesia. 2006.

Sebuah Harapan, Tantangan, dan Gagasan: Pusat Informasi Indonesia.

Koentjaraningrat. 1986. Pengantar Antropologi Sosial Budaya: Jakarta Karunika.

P.W.J Nababan. 1984. Sosiolinguistik: Gramedia

Yatmana Rama Sudi. 2000. Tuntunan Kagem Para Panatacara tuwin Pamedhar

Sabda:Yogyakarta Universitas Gajah Mada Pers.

Sudaryanto. 1993. Metode dan Aneka Teknik Analisis Bahasa: Yogyakarta duta

wacana universitas pers.

Sudaryanto. 1996. Dari Sistem Lambang Kebahasaan Sampai Prospek Bahasa Jawa:

Yayasan Studi Jawa “Kantil” dan Duta Wacana University Pers.

Sudaryanto.1991. Tata Bahasa Baku Bahasa Jawa. Yogyakarta : duta Wacana

University Pers.