legalitas perusahaan pt. investama komando...
TRANSCRIPT
PT. INVESTAMA KOMANDO SECURITY 1
Salam hormat, Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena atas berkat dan
rahmatNya, kami PT. INVESTAMA KOMANDO SECURITY diberikan kesempatan
untuk menyumbangkan dharma bhakti kepada negeri dalam wadah profesi security/
satpam. Pada kesempatan yang baik ini, ijinkanlah kami memperkenalkan perusahaan kami
yaitu : PT. INVESTAMA KOMANDO SECURITY.
PT. INVESTAMA KOMANDO SECURITY adalah Perusahaan Badan Usaha
Jasa Pengamanan yang memiliki ijin dari Mabes Polri No. SI / 9192 / XI / 2015 yang
dikeluarkan pada tanggal 20 November 2015 tentang Badan Usaha Jasa Pelatihan
Pengamanan dan No. SI / 9193 / XI / 2015 tentang Badan Usaha Jasa Penyediaan Tenaga
Pengamanan.
LEGALITAS PERUSAHAAN
PT. INVESTAMA KOMANDO SECURITY
AKTA PENDIRI PERUSAHAAN :
Dikeluarkan oleh : BAMBANG PRIHANDOKO, SH
Nomor : = 01 =
Tanggal : 04 JANUARI 2010
Dikeluarkan oleh : Menteri Hukum dan HAM Republik Indonesia
Nomor : AHU-17740.AH.01.01.Th.2010
Tanggal : 08 APRIL 2010
SURAT IJIN USAHA PERDAGANGAN (SIUP) :
Dikeluarkan oleh : Dinas Perijinan Pemerintah Kota Sukoharjo
Nomor : 468/11.35/PK/VII/2015
Tanggal : 09 JULI 2015
TANDA IJIN GANGGUAN (HO) :
Dikeluarkan oleh : Dinas Perijinan Terpadu Kabupaten Sukoharjo
Nomor : 503/IG/395/VII/2015
Tanggal : 7 Juli 2015
NOMOR POKOK WAJIB PAJAK :
Dikeluarkan oleh : Pelayanan Pajak Wilayah Sukoharjo
Nomor : 02.782.707.0-532.000
Tanggal : 19 Januari 2010
PT. INVESTAMA KOMANDO SECURITY 2
NOMOR TANDA DAFTAR PERUSAHAAN :
Dikeluarkan oleh : Dinas Perijinan Terpadu Pemerintah Sukoharjo
Nomor : 113517400545
Tanggal : 9 Juli 2015
NOMOR IJIN DISNAKERTRANS :
Dikeluarkan oleh : Dinas Tenaga Kerja Kab. Sukoharjo
Nomor : 562/592/2010
Tanggal : 22 Juni 2010
IJIN OPERASIONAL PERUSAHAAN :
Dikeluarkan Oleh : Markas Besar Kepolisian Negara Republik Indonesia
Nomor : SI / 9192 / XI / 2015
Tanggal : 20 November 2015
Tentang : Badan Usaha Jasa Pelatihan Pengamanan
Dikeluarkan Oleh : Markas Besar Kepolisian Negara Republik Indonesia
Nomor : SI / 9193 / XI / 2015
Tanggal : 20 November 2015
Tentang : Badan Usaha Jasa Penyediaan Tenaga Pengamanan
Dikeluarkan Oleh : Kepolisian Daerah Jawa Tengah
Nomor : R/ 990/ IV/ 2014/ Dit Binmas
Tanggal : 30 April 2014
Tentang : Rekomendasi Ijin Usaha Jasa Penyedia Tenaga
Pengamanan
Dikeluarkan Oleh : Kepolisian Daerah Jawa Tengah
Nomor : R/ 989 / IV/ 2014/ Dit Binmas
Tanggal : 30 April 2014
Tentang : Rekomendasi Ijin Usaha Jasa Pendidikan dan Latihan Keamanan
MANAGEMENT MUTU :
ISO 9001:2008 QMS Nomor : IKS-20114-QM
OHSAS 18001:2007 OHS Nomor : IKS-20114-OH
PT. INVESTAMA KOMANDO SECURITY 3
PENDIDIKAN DAN LATIHAN
Untuk mendapatkan SDM yang baik
dan handal, Investama Komando Security
mendidik anggotanya sesuai standart security
yang telah ditetapkan oleh pihak Kepolisian
yaitu Tingkat Gada Pratama ( anggota ),
Tingkat Gada Madya ( danru ) dan Tingkat
Lanjutan ( Chief / Koordinator ).
Selain itu Investama Komando Security mengadakan kursus-kursus kecakapan
yang disesuaikan dengan keperluan penugasan atau permintaan dari pihak klien. Untuk
Tenaga pelatih maupun pengajar, Investama Komando Security menggunakan tenaga-
tenaga yang telah teruji kemampuan dan pengalamannya di bidang mendidik maupun
melatih.
Secara garis besarnya Materi Pendidikan
dan Latihan meliputi :
1. Aspek Sikap dan Prilaku.
2. Aspek Jasmani.
3. Aspek Pengetahuan dan Ketrampilan.
4. Aspek Spesialisasi dan Kecakapan.
PT. INVESTAMA KOMANDO SECURITY 4
KURIKULUM : MATA PELAJARAN DIKLAT PUSDIK PT. INVESTAMA KOMANDO SECURITY
No MATA PELAJARAN JAM
PELAJARAN
1 A. PENGENALAN LEMDIK 2
2 B. POLA KURIKULUM 2
3 C. PERATURAN URUSAN DALAM 2
4 D. INTER PERSONAL SKILL 12
5 1. ETIKA PROFESI 8
6 2. TUGAS POKOK, FUNGSI DAN PERANAN SATPAM 10
7 3. KEMAMPUAN KEPOLISIAN TERBATAS 6
8 4. BELA DIRI 12
9 5. PENGENALAN BAHAN PELEDAK 12
BARANG BERHARGA & LATIHAN MENEMBAK
10 6. PENGETAHUAN NARKOTIKA, 4
PSIKOTROPIKA DAN ZAT ADIKTIF
11 7. PENGGUNAAAN TONGKAT POLRI DAN BORGOL 12
12 8. PENGETAHUAN PBB & PENGHORMATAN 12
13 9. BAHASA INGGRIS 4
14 10. PENGETAHUAN KESELAMATAN , 4
KESEHATAN KERJA & LINGKUNGAN
15 11. PENGETAHUAN DASAR KOMUNIKASI 4
RADIO & PERALATAN SECURITY
16 12. PENGETAHUAN INSTASI MASING-MASING 4
17
13. PENGATURAN , PENJAGAAN , PATROLI DAN
PENGAWALAN 20
18 14. TINDAKAN PERTAMA DI TEMPAT KEJADIAN PERKARA 12
19 15. PEMBUATAN LAPORAN / INFORMASI 10
20 16. KEMAMPUAN MEMBERIKAN PELAYANAN PRIMA 8
21 17. PSIKOLOGI MASSA 8
22 18. PENANGKAPAN DAN PENGGELEDAHAN 12
23 19. KAPITA SELEKTA HUKUM ( KUHP, KUHAP 6
DAN PERATURAN LAIN SESUAI KEBUTUHAN)
24 20. HAK ASASI MANUSIA 6
25 21. POLISI MASYARAKAT 2
26 21. PEMERIKSAAN KESEHATAN 8
27 22. TEST KESAMAPTAAN JASMANI 8
28 23. LATIHAN TEHNIS 12
29 24. TEST KESAMAPTAN JASMANI 6
30 25. UPACARA BUKA/TUTUP PELATIHAN 4
PT. INVESTAMA KOMANDO SECURITY 5
MITRA KERJA PT. INVESTAMA KOMANDO SECURITY
1. PERUMAHAN TIRTA MAYA RESIDENCE – SUKOHARJO
2. RUMAH SAKIT PANTI RAHAYU – PURWODADI
3. ASURANSI A.J. SEQUISLIFE – SOLO
4. MANDIRI MAIN TRADERS – SUKOHARJO
5. PT. YOGYA KRISTAL SEJATI - YOGYAKARTA
6. PERUMAHAN GRIYA KENCANA – SOLO
7. MATAHARI DEPT STORE, GRAND MALL – SOLO
8. MATAHARI SINGOSAREN – SOLO
9. PT. AGUNG SEJAHTERA – SOLO
10. PT. MANUNGGAL ADIPURA – SOLO
11. PT. TIGA SERANGKAI PUSTAKA MANDIRI – SOLO
12. HOTEL HORISON PURWOKERTO
13. SOLO SQUARE MALL – SOLO
14. RSUD. MOEWARDI SOLO
15. CV. GUNUNG – SOLO
16. PT. BARA KUMALA SAKTI – TENGGARONG,KALTIM
17. PT. GLORY INDUSTRIAL- SEMARANG
18. PT. DOLPHIN PUTRA SEJATI- SUKOHARJO
19. PACIFIC MALL – TEGAL
20. RSUD DR.SAIFUL ANWAR MALANG
21. RSUD KOTA SURAKARTA – SURAKARTA
22. PT. MURA KRISTAL DEWATA – BALI
23. TOSERBA LARIS – SURAKARTA
24. APOTEK KONDANG WARAS - SUKOHARJO
25. HOTEL DAFFAM KAYON – BOYOLALI
PT. INVESTAMA KOMANDO SECURITY 6
MITRA KERJA PT. INVESTAMA KOMANDO SECURITY
26. DE SOLO BOUTIQUE HOTEL AND RESTAURANT
27. PT. TUPAI ADYAMAS – BOYOLALI
28. GUDANG RAMAYANA – SUKOHARJO
29. RS Dr. OEN – SUKOHARJO
30. PO. ROSALIA – KARANGANYAR
31. PT. ANSENA - SURAKARTA
32. PT. WIKA WASKITA - BOYOLALI
33. SCG READY MIX – KARANG ANYAR & SEMARANG
34. APOTEK SEHAT JAYA - SURAKARTA
35. GUNUNG JATI - SEMARANG
36. RSJD DR AMINO GONDHOHUTOMO - SEMARANG
37. BUDI SEHAT - SURAKARTA
38. DERMALIA - SURAKARTA
39. PSTA - YOGYAKARTA
40. PSTNT - BANDUNG
41. UPTD PEMUDA DAN OLAH RAGA - SURAKARTA
42. SOLO TECHNOPARK - SURAKARTA
43. MEJAYAN - MADIUN
PT. INVESTAMA KOMANDO SECURITY 7
STANDART OPERATIONAL PROCEDURE
Operasional system adalah suatu kata yang tidak asing lagi digunakan dalam suatu
organisasi. Sehingga banyak personil dalam suatu organisasi yang sering mendengar
tetapi sangatlah sulit untuk menjelaskan. Hal tersebut banyak disebabkan oleh kurangnya
sosialisasi mengenai sistem yang akan diterapkan dalam suatu pekerjaan tertentu. Tidak
terkecuali bidang pekerjaan seperti bidang pengamanan itu sendiri. Sehingga banyak
personil yang merasa bahwa Operasional
pekerjaan mereka tidak lebih dari suatu
aktifitas rutin belaka.
Memahami hal tersebut, menejemen
pusat Investama Komando Security
mengambil langkah tertentu untuk segera
mensosialisasikan Operasonal System tersebut
melalui Pendidikan ataupun kursus-kursus
tertentu guna mencapai hasil yang diharapkan
yaitu Profesionalisme.
Profesionalisme itu sendiri di
Investama Komando Security mempunyai arti
: Menyenangi, Kebanggaan, Kemampuan &
Kreatifitas Positif dalam menjalankan
pekerjaannya.
Oleh karena itu, sangatlah perlu untuk memberikan suatu buku petunjuk khusus
Operasional System. Dengan modul yang akan diberikan terhadap anggota khususnya
para leader, diharapkan bisa menjadi acuan dalam menjalankan roda organisasi.
Sedangkan Ruang Lingkup dari Operasional System ini adalah:
1. Operasional Struktur Organisasi
Bentuk Struktural & Fungsional
Struktur herarkhi & koordinasi
Job Discribtion
Master Security Program
Sistem Administrasi
Bentuk Pembinaan Personalia
Bentuk Pembinaan Logistik
Hubungan antar menejemen pusat & wilayah tugas.
2. Fungsi Kontrol
Kontrol Organisasi
Prilaku Organisasi
Dinamika Konflik
Kontrol Tugas Pokok
Pengawasan Tugas Harian
Patroli berkala
Penilaian & Pemeliharaan Kemampuan
PT. INVESTAMA KOMANDO SECURITY 8
Pemahaman Tugas Pokok
Penilaian Disiplin & Kreatifitas kerja
Pembinaan Fisik, Intelegency & Koordinasi
3. Sistem Penggalangan
Penggalangan Instansi Sipil atau TNI/
Polri
Bagan alir metode penggalangan
Problem Solving masalah eksternal
Aktualisasi gerakan simpati
4. Total Quality Service
Emphaty ( memahami keinginan Klien )
Responshif ( segera mengambil tindakan )
Reability ( menyesuaikan dg dinamika lapangan )
Guaranty ( penjaminan )
Quality ( kwalitas pekerjaan )
5. Standart dan Prosedur Penanganan Masalah
Dengan pemahaman wawasan yang
akan diberikan oleh pihak menejemen
terhadap anggota, khususnya para leader
seperti yang tersebut diatas, diharapkan
dapat menjawab semua tantangan yang
dipikulkan terhadap para pimpinan yang
berada di wilayah tugas.
PT. INVESTAMA KOMANDO SECURITY 9
SECURITY & SAFETY
UMUM
Seiring dengan tingkat kesadaran dan kebutuhan terhadap rasa aman pada diri
manusia maupun hak kepemilikannya, maka tuntutan pada BUJP tidak hanya sebatas
pengamanan saja tetapi sudah pada tahap penyelamatan dan pelayanan.
Istilah Security & Safety sudah banyak digunakan oleh pihak BUJP, dan tentunya
sudah sering didengar oleh pihak klien, tetapi jarang ada yang memahami dasar dari
istilah tersebut. Yang sering terjadi adalah pendangkalan makna dari istilah tersebut.
Artinya bahwa sering istilah tersebut dipergunakan dalam presentasi hanya sekedar
memberikan gambaran bahwa latihan-latihan emergency akan dilaksanakan dengan
harapan calon klien akan memilihnya.
Hal tersebut syah-syah saja pada proses tender. Tetapi apakah pihak menejemen
klien tidak berfikir proses latihan yang bagaimana jika dasar pemikiran dari Safety saja
belum dipahami. Wajar apabila sistem latihan tidak sistemik dan sistematis.
Ijinkan kami dari pihak menejemen
Investama Komando Security ingin
membagi pengetahuan dan pengalaman
kepada pihak calon menejemen klien kami.
Dasar dari istilah Security & Safety
berawal dari analisa tingkat kerawanan yang
timbul pada area pengamanan tersebut (risk
assesment analisis).
Yaitu : 1. Criminal Risk
2. Desaster Risk
3. Conjunction Risk
Conjunction Risk inilah yang melahirkan suatu bentuk istilah Security & Safety
sebagai suatu sistem penanggulangan menyeluruh di area pengamanan tesebut.
Selanjutnya sistem tersebut lebih dikenal dengan Risk Control Menejemen.
Adapun pembagian operasional sistem dalam Risk Control Menejemen sebagai berikut :
1. Bidang Pengamanan ( Security ).
Meliputi pencegahan dan penanggulangan terhadap aset dan personal yang
melibatkan pihak ketiga sebagai ancaman langsung ( bersifat disengaja ) dalam
bentuk tindakan membahayakan aset atau personil yang harus dilindungi.
Contoh : - Pembunuhan
- Pencurian
- Perampokan
- Pengrusakan dll.
2. Bidang Penyelamatan ( Safety ).
Meliputi pencegahan dan penanggulangan terhadap aset dan personil yang diluar
control yang bersifat tidak disengaja dalam kategori bencana yang dapat
membahayakan aset atau personal yang harus dilindungi.
Contoh : - Kebakaran
- Gempa
- Banjir, dll.
PT. INVESTAMA KOMANDO SECURITY 10
3. Bidang Pengamanan dan Penyelamatan ( Security & Safety ).
Meliputi pencegahan dan penanggulangan dari kelanjutan kasus kesengajaan yang
berimbas pada suatu bencana yang dapat membahayakan aset dan personal yang
harus dilindungi.
Contoh : - Demonstrasi.
- Sabotase
- Peledakan Bom
- Penyanderaan dll.
Dari penjelasan diatas, maka kita bisa memahami jika operasional sistem
dikelompokan pada 3 hal penting tersebut. Selanjutnya dibakukan menjadi Standar
Operasional Prosedur yang seperti kita ketahui selama ini.
Jadi dapat kita tarik kesimpulan, bahwa BUJP yang mengusung label Security &
Safety seharusnya sudah menggunakan dan mempunyai bidang keilmuan Integrated Risk
Control Menejemen.
KHUSUS
Menanggapi permintaan dari pihak klien, ijinkan kami mengupas lebih lanjut
mengenai operasional sistem Safety tersebut.
Operasional Sistem Safety yang
diterapkan pada gedung harus tertuju
pada 2 aspek pencegahan dan
penyelamatan :
1. Penyelamatan Personil.
2. Penyelamatan materiil / aset.
Kedua target penyelamatan tersebut
terangkum pada satu sistem yang
mempunyai 4 landasan pokok yaitu :
1. Ketetapan atau Prosedur pencegahan
dan penanggulangan keadaan darurat.
2. Pengorganisasian keadaan darurat.
3. Pengetahuan dan sosialisasi.
4. Peralatan pencegahan dan penanggulangan.
PT. INVESTAMA KOMANDO SECURITY 11
MASALAH PERAMPOKAN
Penanganan Masalah Perampokan
1. Standart
Tugas security didalam menangani masalah
perampokan yang paling utama adalah
mengisolasi dan menutup ruang gerak pelaku
sehingga dapat mempermudah proses
penangkapan ( jika pelaku masih berada di area
TKP) atau semaksimal mungkin mengumpulkan
dan mengolah data dalam tugas investigasi
untuk dikoordinasikan dengan aparat kepolisian.
2. Prosedur
2.1. Jika pelaku perampokan masih berada di TKP
a. Segera menyiagakan seluruh petugas security untuk menutup semua akses
keluar / masuk area pengamanan.
b. Melaporkan dan meminta bantuan dari pihak kepolisian untuk segera
meluncur ke TKP.
c. Mengirimkan semaksimal mungkin petugas security untuk mengisolasi TKP.
d. Bersama-sama dengan seluruh komponen, mengamankan dan menutup gerak
pelaku.
e. Berkoordinasi dengan aparat kepolisian untuk tekhnis penangkapan.
2.2. Jika pelaku sudah meninggalkan TKP
Pembuatan Laporan Kejadian
a. Laporan dibuat berdasarkan pemberitahuan korban kehilangan dengan
memuat :
Siapakah ( yang melapor, korban, saksi , yang terlibat )
Apakah ( yang terjadi, perbuatan tsb ada unsur pidananya )
Dimanakah ( tempat kejadian perkara, korban berada pada saat
kejadian )
Kapankah ( terjadinya )
Bilamana ( perbuatan itu terjadi, perbuatan itu dilaporkan )
b. Laporan kejadian harus memuat alamat / identitas lengkap pelapor, korban
dan saksi-saksi.
c. Laporan kejadian tersebut merinci pemberitahuan pelapor dengan
mencantumkan uraian singkat kejadian & tindakan yang telah diambil
oleh petugas security.
d. Laporan kejadian diakhiri dengan mencantumkan hari/ tanggal/ bulan/
tahun pembuatan dan tanda tangan pelapor dan petugas pembuat laporan.
Pembentukan & penugasan Tim untuk segera ke TKP.
Melaporkan kejadian perampokan kepada pihak menejemen.
Pencarian data di TKP
a. Meliputi pencarian saksi –saksi pendukung.
b. Pencarian bukti-bukti yang mengarah pada pelaku dan pengungkapan.
Melaporkan & berkoordinasi hasil investigasi awal dengan pihak kepolisian.
Berkoordinasi dengan pihak kepolisian mengenai perkembangan & hasil
penyelidikan.
2.3. Melaporkan perkembangan kasus kepada pihak menejemen & pelapor / korban.
2.4. Koordinasi untuk antisipasi & perkuatan sistim pengamanan.
PT. INVESTAMA KOMANDO SECURITY 12
MASALAH PENCURIAN
Penanganan Masalah Pencurian
1. Standart Penanganan masalah pencurian haruslah diusut sampai tuntas dengan cara
investigasi, pemeriksaan saksi-saksi, olah TKP dan pengumpulan bukti-
bukti.Tindakan ini harus dilaksanakan dengan teliti dan berkoordinasi dengan aparat
maupun tokoh masyarakat setempat. BAP dan laporan kejadian harus dibuat &
disertakan untuk melengkapi laporan kepada pihak menejemen klien dan kepolisian.
Sedapat mungkin pelaku dapat diungkap agar kejadian serupa tidak terjadi lagi.
2. Prosedur
2.1. Pembuatan BAP yang dilakukan oleh
unsur kolompok komando tertinggi yang
bertugas pada saat itu yang meliputi :
- Siapa si pelapor ataupun korban
- Dimana kejadian tersebut terjadi
- Kapan kejadian tersebut terjadi
- Apa yang dicuri
- Adakah saksi-saksi
- Bilamana pencurian tersebut terjadi
BAP tersebut harus mencantumkan tanggal pembuatan & ditandatangani oleh
pembuat laporan dan yang melapor atau korban.
2.2. Penugasan untuk olah TKP dengan maksud mengisolasi & mengamankan
bukti-bukti untuk penyelidikan pihak kepolisian. Hal yang harus diperhatikan
dalam olah TKP meliputi :
Mengawasi dan mengamankan tempat tersebut dengan menempatkan
petugas guna menutup akses keluar masuk dan mengendalikan pergerakan
personil yang tidak berkepentingan.
Mengisolasi TKP dengan cara memberikan security line.
Mencari dan mempertahankan posisi bukti-bukti yang bisa mendukung
penyelidikan dengan tidak menyentuh yang dilakukan oleh tim security
yang ditunjuk oleh pimpinan.
Membuat dokumen posisi bukti-bukti dengan memfoto atau menandai
letaknya.
Melaporkan hasil temuan dengan berkoordinasi dengan pihak-pihak yang
berwenang.
2.3. Melaksanakan Investigasi atau penyelidikan dengan cara mencari saksi-saksi
atau bukti-bukti personal dan memeriksanya. Perlu dipahami bahwa tugas
security dalam bidang investigasi terbatas hanya pada pengumpulan informasi.
Oleh karena itu yang perlu dilakukan oleh petugas security adalah :
1. Pengumpulan informasi berdasarkan pada fakta-fakta :
a. Sifat kejadian yang meliputi :
Apa yang terjadi ?
Kapan terjadinya ?
Mengapa sampai terjadi ?
Siapa yang terlibat ?
Adakah saksi-saksi ?
Tindakan apa yang telah diambil & siapa yg terlibat dalam
tindakan tersebut ?
Tindakan apa yang selanjutnya diambil & siapa yg telah
diberitahu?
PT. INVESTAMA KOMANDO SECURITY 13
b. Pengamatan awal ditempat kejadian termasuk nama dan alamat dari
semua pihak yang hadir ditempat kejadian ketika insiden terjadi,
kondisi lingkungan & semua hal yang tidak wajar.
c. Pengamatan yg lebih terperinci haruslah dilakukan termasuk sketsa
ataupun foto.
2. Melakukan intrograsi dengan tekhnik sbb :
a. Dengan mempertimbangkan sifat kejadian atau kestabilan emosi pihak-
pihak yang terlibat, mungkin melakukan interograsi ditempat yang
terpisah.
b. Berikan kesempatan kepada orang yang diinterograsi untuk
menceritakan seluruh kisahnya tanpa dipotong dan catatlah hal-hal
yang perlu ditanyakan kemudian.
c. Ajukan pertanyaan untuk mengisi kekurangan keterangan atau
meluruskan informasi yang kontradiktif.
d. Bila orang tersebut diketahui sebagai pelaku atau saksi kejadian, tetapi
berusaha menyangkal fakta yg mereka ketahui atau lakukan, jangan
paksa orang tersebut untuk mengaku. Lebih baik alihkan pembicaraan
& interogasi hal-hal lain yang memang mereka tidak lakukan atau tahu
untuk mengganggu konsentrasi sehingga secara tidak sadar orang
tersebut akan mengaku.
e. Akhirnya ajukan pertanyaan-pertanyaan untuk mengesahkan
keterangan dan pisahkan fakta dari pendapat.
f. Catatlah semua informasi yang didapat dari proses investigasi dan
mintalah si pemberi keterangan untuk menandatangani.
2.4. Menyusun, menentukan dan menelusuri hipotesa. Hal tersebut dilakukan
setelah investigasi maupun kegiatan interogasi telah dilakukan. Tugas ini
dimaksudkan untuk merangkum dari keseluruhan informasi maupun data –
data yg diperoleh, dipisah dari fakta dan pendapat, disaring dan diperuncing
kedalam dugaan sementara ( hipotesa ) yang lebih mendekati kebenaran.
Hipotesa tersebut selanjutnya ditelusuri kebenarannya digabungkan dengan
data-data temuan dan barang bukti yang selanjutnya berkoordinasi dengan
pihak kepolisian untuk dilakukan penangkapan.
2.5. Berkoordinasi dengan pihak kepolisian mengenai pengembangan penyelidikan
dan melaporkan hasil akhirnya kepada pihak menejemen klien dan korban.
PT. INVESTAMA KOMANDO SECURITY 14
MASALAH KEHILANGAN
Penanganan Masalah Kehilangan
1. Standart Penanganan laporan kehilangan harus
dilakukan dengan mengedepankan bentuk
pelayanan dalam menanggapi keluhan dan
pelaporan dari korban.Setelah membuat laporan
kejadian ,maka petugas security segera
meluncurkan tim untuk menelusuri tempat
kehilangan primer maupun tempat kehilangan
sekunder sesuai dengan pernyataan korban dan
memeriksa saksi-saksi dari tempat kejadian.
Semaksimal mungkin penelusuran permasalahan
harus membuahkan hasil yaitu penemuan
ataupun pengungkapan.
2. Prosedur
Penanganan laporan kejadian dilakukan oleh tim pengamanan on duty yang
laporan hasil akhirnya dipertanggung jawabkan oleh unsur komando tertinggi saat
itu. Sedangkan prosedur penanganan masalahnya meliputi langkah – langkah
sebagai berikut :
2.1. Pembuatan Laporan Kejadian
a. Laporan dibuat berdasarkan pemberitahuan korban kehilangan dengan memuat:
Siapakah ( yang melapor, korban, saksi, yang terlibat )
Apakah ( yang terjadi, perbuatan tersebut ada unsur pidananya )
Dimanakah ( tempat kejadian perkara, korban berada pada saat kejadian )
Kapankah ( terjadinya )
Bilamana ( perbuatan itu terjadi, perbuatan itu dilaporkan ) b. Laporan kejadian harus memuat alamat / identitas lengkap pelapor, korban dan
saksi-saksi.
c. Laporan kejadian tersebut merinci pemberitahuan pelapor dengan
mencantumkan uraian singkat kejadian & tindakan yang telah diambil oleh
petugas security.
d. Laporan kejadian diakhiri dengan mencantumkan hari/ tanggal/bulan/tahun
pembuatan dan tanda tangan pelapor dan petugas pembuat laporan.
2.2. Pembentukan & penugasan Tim untuk segera ke TKP.
2.3. Pencarian data di TKP
a. Meliputi pencarian saksi –saksi pendukung.
b. Pencarian bukti-bukti yang mengarah pada pelaku dan pengungkapan.
2.4. Penelusuran di tempat kehilangan
a. Jika ditemukan :
Pengolahan hasil temuan
Pengembalian hasil temuan ke korban / pelapor. b. Jika tidak ditemukan:
Koordinasi dan mengembangkan investigasi antara petugas security, komponen klien, pelapor & kepolisian.
2.5. Melaporkan hasil pengembangan & koordinasi investigasi kepada pelapor dan
menejemen.
PT. INVESTAMA KOMANDO SECURITY 15
PENANGANAN HURU-HARA
Penanganan Masalah Huru - Hara
1. Standart
Tugas pengamanan dalam
menangani masalah huru – hara adalah
semaksimal mungkin menahan gerak
massa untuk memasuki area,
menenangkan massa dengan tindakan
persuasif, memeriksa dan mengawal
perwakilan massa jika pihak yang
dituju mengijinkan pertemuan,
memecah dan mengusir massa dengan
bantuan kepolisian dan seluruh komponen area apabila keadaan sudah tidak
terkendali.
Didalam hal penanganan tersebut, fokus pengamanan adalah menjaga keamanan
materiil maupun seluruh personil yang berada dibawah wewenang pengamanan.
2. Prosedur
1) Menyiagakan seluruh anggota Pam.
2) Menutup seluruh akses masuk area Pam.
3) Melaporkan kejadian kepada pihak menejemen.
4) Membentuk Tim Dakura & segera meluncurkannya ke akses pintu masuk
massa untuk menghadang laju massa.
5) Melaporkan & meminta bantuan ke kepolisian dengan seijin menejemen.
6) Semaksimal mungkin mengadakan blokade area masuk massa.
7) Melakukan tindakan persuasif untuk menenangkan massa.
8) Jika pihak yang dituju mengijinkan untuk bertemu, maka prosedur
pemeriksaan perwakilan dan pengawalan harus dilaksanakan.
9) Jika keadaan tidak terkendali, maka dengan seluruh komponen dan bantuan
pihak kepolisian, memecah dan mengusir paksa massa.
10) Melaksanakan tindakan antisipasi & kewaspadaan jikalau massa akan kembali
lagi.
11) Membuat laporan kejadian kepada menejemen.
PT. INVESTAMA KOMANDO SECURITY 16
PENGAWALAN UANG Pengawalan Uang
1. Standart Pengawalan uang yang dilaksanakan oleh pihak security harus memperhatikan
aspek keselamatan personil maupun materiil yang dikawalnya.Dalam hal ini tugas
pihak sekuriti meliputi: memahami tujuan, informasi materi yang dikawal, bentuk
dan jumlah ideal pengawal, besar resiko yang dihadapi, strategi pelolosan dan rute
alternatif. Jika diperlukan bentuk pengawalan bisa disamarkan. Sedapat mungkin
dihindari benturan guna lebih fokus pada penyelamatan.
2. Prosedur
2.1. Pengumpulan data dari klien mengenai informasi:
Jumlah uang yang dikawal,
hal ini sangat berhubungan
dengan bentuk pengawalan
dan jumlah pengawal yang
diperlukan.
Titik awal pengawalan, titik
akhir pengawalan & titik
balik pengawalan.
Informasi ini diperlukan
untuk menentukan rute
pengawalan.
Rencana rute pengawalan, hal ini berhubungan dengan jalan alternatif
untuk pelolosan / penyelamatan.
Jadwal / waktu pengawalan, hal tersebut berhubungan dengan efisiensi
waktu/ kecepatan proses pengawalan untuk memperkecil resiko
ancaman, gangguan, hambatan maupun tantangan.
Sinyalemen ada tidaknya personel pengancam/ pengganggu, dalam
bentuk perorangan atau kelompok.
Diperlukannya alat transportasi atau tidaknya dalam proses pengawalan
tersebut beserta jumlahnya.
2.2. Pembentukan Tim pengawalan yang handal dan dapat dipercaya yang
meliputi:
Personel body protection.
Personel pengawas situasi.
Personel penghadang
ancaman.
Personil survey lokasi & penentu
rute penyelamatan.
Personil safety driver.
Personil bantuan pengamanan
tertutup.
2.3. Koordinasi dan pembagian tugas internal tim pengawalan.
2.4. Koordinasi & pelaporan rencana pengawalan ke pihak Kepolisian.
2.5. Koordinasi persetujuan rencana pengawalan dari pihak klien.
2.6. Aplikasi Pengawalan.
a. Fase persiapan & koordinasi awal dilaksanakan sedetil dan secepat mungkin jika
klien mendesak untuk secepatnya dilakukan pengawalan.
b. Sebelum jadwal yang telah ditentukan, personel survey telah diluncurkan dulu
untuk menentukan rute yang akan ditempuh,rute pelolosan, rute penyelamatan
dan situasi terakhir di titik pengiriman/ titik akhir. Satu personil tetap di titik
pengiriman, satu personil menunggu di titik rute yang ditentukan untuk
selanjutnya menjadi pengarah dan penunjuk jalan ( prospit ) dengan
menggunakan motor 500m didepan mobil pengawalan untuk selalu memberikan
informasi situasi jalan yg akan dilalui.
PT. INVESTAMA KOMANDO SECURITY 17
c. Setelah informasi didapat dari personil survey, maka tim siap menuju titik awal
pengawalan untuk menjemput klien.
d. Bentuk pengawalan dalam perjalanan menuju titik pengiriman jika menggunakan
mobil adalah:
Jika menggunakan satu mobil, maka idealnya : 1 personel safety driver, 1
personil pengawas situasi, 1 personil body protection, 1 personil penghadang
ancaman. Sedapat mungkin klien ditempatkan ditempat duduk yang dianggap
paling aman dalam mobil tersebut.
Jika menggunakan dua mobil, maka idealnya, mobil kedua ditempati oleh : 1
personil safety driver untuk siaga alternatif pelolosan/ penyelamatan, 3
personil bantuan pengawalan. Untuk mobil kedua berada di belakang mobil
utama.
Jika menggunakan tiga mobil, ini adalah bentuk pengawalan yang paling
ideal, yaitu mobil pertama diisi oleh bantuan pengamanan ( untuk
penghadangan/ penutup ancaman )& safety driver, mobil kedua diisi oleh
formasi klien ( untuk penyelamatan), mobil ketiga diisi oleh bantuan
pengawalan ( untuk pelolosan ).
e. Bentuk pengawalan setelah sampai pada titik pengiriman ( titik akhir ) adalah :
Pengawalan melekat ke klien yang dilaksanakan oleh koordinator
pengawalan, personil body protection, pengawas situasi & penghadang
ancaman.
Personil bantuan pengamanan secara tersamar bersiaga di sekitar area untuk
memantau situasi dengan tidak bergerombol.
Personil survey siaga di rute pelolosan.
Personil safety drive siaga di parkir untuk bersiap menuju akses pintu keluar
pelolosan.
f. Bentuk pengawalan jika terjadi ancaman atau gangguan adalah:
Jika pengancam / pengganggu terdeteksi oleh personel pengawas situasi atau
bantuan pengawalan, maka segera dikoordinasikan / dilaporkan kepada
koordinator untuk bersiaga dalam proses pelolosan klien.
Jika pengancam / pengganggu tidak terdeteksi oleh personil bantuan &
pengawas situasi, sehingga lolos dan mengganggu klien, maka yang harus
dilakukan adalah:
Koordinator segera menghubungi personel bantuan pengawalan untuk
membantu penghadangan pengancam, jika keadaan memungkinkan sedapat
mungkin untuk meringkusnya & diserahkan kepada yang berwenang. Jika
keadaan tidak memungkinkan,maka personil bantuan tugasnya hanya
menghadang gerak pengancam,untuk memberikan waktu bagi personil body
protektion menyelamatkan / meloloskan klien sesuai dengan rute yang telah
ditentukan oleh personil survey.
Personel safety driver pada saat yang bersamaan segera meluncur ke titik
penjemputan yang telah ditentukan oleh personil survey. Selanjutnya seluruh
tim secara serentak mundur menuju ketitik pelolosan untuk pengawalan klien
ke titik balik.
PT. INVESTAMA KOMANDO SECURITY 18
PENGATURAN LALU LINTAS Pengaturan Lalu Lintas & Parkir
1. Standart
Tugas untuk pengamanan / pengaturan
lalu lintas dan parkir yang dilaksanakan oleh
security meliputi : mengamankan, melaksanakan
cheklis kendaraan, mengatur arus lalu lintas dan
mengarahkan parkir kendaraan sesuai tempat
yang telah ditentukan.
Untuk memaksimalkan tugas tersebut, maka
harus ada kesamaan pendapat antara pihak
pengelola parkir, sekuriti & kebijakan dari
menejemen.
Security sebagai pengamanannya,
pengelola parkir sebagi pihak pengelola & menejemen sebagai pengambil kebijakan.Oleh
karena itu, kerjasama & saling koordinasi antara ketiganya sangatlah diperlukan untuk
menghindari kesalah pahaman.
2. Prosedur
a. Berkoordinasi dengan pihak pengelola parkir & menejemen dalam hal menentukan :
Area parkir ( area parkir mobil, area parkir motor, area parkir VIP & tamu, tempat
tunggu sopir )
Peraturan parkir, masuk / keluar mobil atau motor.
Peraturan parkir & lalin pada saat even-even tertentu.
Jalur lalu lintas masuk ataupun keluar ( mobil / motor ) di area Pam.
Penempatan rambu – rambu atau petunjuk jalur lalu lintas di area Pam.
Jalur evakuasi kendaraan ( mobil & motor ).
Penentuan prosedur tugas kerjasama antara pengelola parkir & security.
b. Aplikasi tugas dari hasil koordinasi & ketetapan dari pengelola parkir dan menejemen
yg meliputi :
Penempatan personil pada akses keluar masuk kendaraan.
Pada jalur masuk, tugas personil security adalah membantu, mengarahkan kendaraan
dan memeriksa kendaran( car chek bom ).
Pada jalur /akses keluar, tugas personil security adalah membantu, mengarahkan,
mengamankan & mengatur lalin pada akses keluar area.
Penempatan personil pada area parkir,meliputi tugas :
Mengamankan kendaraan mobil maupun motor di area parkir.
Mengadakan Cheklist kendaraan pada saat patroli area parkir.
Memberikan informasi kepada pengemudi mengenai area / tempat parkir.
Melarang, menegur & mengarahkan kendaran yang parkir bukan pada
tempatnya.
Membantu memberikan penjelasan & berkoordinasi dengan pengelola parkir
pada saat ada komplain dari pengguna parkir.
Penempatan personil pada saat-saat khusus untuk pengaturan jaringan pengamanan
parkir.
Berkoordinasi dengan pihak pengelola & menejemen untuk area parkir tambahan,
jalur khusus & peraturan pengamanannya.
Penentuan & peraturan mengenai jalur & proses evakuasi kendaraan pada saat
emergency.
Pembuatan S.O.P bauran mengenai perparkiran antara pihak security & pihak
pengelola untuk diaplikasikan bersama.
Membentuk tim evakuasi bersama antara security & pengelola parkir untuk
penanggulangan keadaan emergency.
PT. INVESTAMA KOMANDO SECURITY 19
MASALAH PENYANDERAAN
Penanganan Masalah Penyanderaan
1. Standart
Tugas security didalam penanganan masalah
penyanderaan jika pelaku masih berada di TKP adalah
mengamankan, menutup, melakukan tindakan persuasif,
mengisolasi area, melaporkan, meminta bantuan &
berkoordinasi dengan aparat kepolisian untuk tekhnis
penangkapan.
Jika pelaku berada diluar area pengamanan, maka
tugas security apabila mendapatkan laporan adanya
penyanderaan adalah membuat laporan kejadian,
melaporkan kepada pihak menejemen, mengumpulkan
data pendukung & saksi, melakukan investigasi untuk dilaporkan & dikoordinasikan dengan
pihak kepolisian.
2. Prosedur
Jika pelaku penyanderaan masih berada di TKP : a. Segera menyiagakan seluruh petugas security untuk menutup semua akses keluar / masuk
area pengamanan.
b. Melaporkan dan meminta bantuan dari pihak kepolisian untuk segera meluncur ke TKP.
c. Mengirimkan semaksimal mungkin petugas security untuk mengisolasi TKP.
d. Melaksanakan tindakan persuasif jika keadaan memungkinkan.
e. Bersama-sama dengan seluruh komponen, mengamankan dan menutup gerak pelaku.
f. Berkoordinasi dengan aparat kepolisian untuk tekhnis penyergapan & penangkapan.
g. Membuat laporan kejadian.
h. Melaporkan perkembangan kasus kepada pihak menejemen dan pelapor / korban.
Jika pelaku penyanderaan tidak berada di TKP :
1. Pembuatan Laporan Kejadian
a. Laporan dibuat berdasarkan pemberitahuan korban kehilangan dengan memuat :
Siapakah ( yang melapor, korban, saksi ,yg terlibat )
Apakah ( yang terjadi,perbuatan tsb ada unsur pidananya )
Dimanakah ( tempat kejadian perkara,korban berada pada saat kejadian )
Kapankah ( terjadinya ).
Bilamana ( perbuatan itu terjadi,perbuatan itu dilaporkan ).
b. Laporan kejadian harus memuat alamat / identitas lengkap pelapor,korban dan saksi-
saksi.
c. Laporan kejadian tersebut merinci pemberitahuan pelapor dengan mencantumkan uraian
singkat kejadian & tindakan yang telah diambil oleh petugas security.
d. Laporan kejadian diakhiri dengan mencantumkan hari/ tanggal/bulan/tahun pembuatan
dan tanda tangan pelapor dan petugas pembuat laporan.
2. Pembentukan & penugasan Tim untuk investigasi awal.
3. Melaporkan kejadian penyanderaan kepada pihak menejemen.
4. Pencarian data di TKP
a. Meliputi pencarian saksi –saksi pendukung.
b Pencarian bukti-bukti yang mengarah pada pelaku dan pengungkapan.
5. Melaporkan & berkoordinasi hasil investigasi awal dengan pihak kepolisian.
6. Berkoordinasi dengan pihak kepolisian mengenai perkembangan & hasil penyelidikan.
7. Melaporkan perkembangan kasus kepada pihak menejemen & pelapor / korban.
PT. INVESTAMA KOMANDO SECURITY 20
PENANGANAN PEMBUNUHAN
Penanganan Masalah Pembunuhan 1. Standart
Jika terjadi permasalahan pembunuhan,maka
yang harus dilakukan oleh pihak security
adalah segera mengamankan TKP, mencari
saksi & data – data pendukung, melaporkan
kejadian kepada pihak menejemen, membuat
laporan kejadian, melaporkan & berkoordinasi
untuk investigasi lanjutan dengan pihak
kepolisian.
Tugas personil security dalam menangani
masalah pembunuhan , terbagi menjadi dua
menurut tempat terjadinya perkara, yaitu
didalam area Pam & disekitaran / diluar area
Pam.
Prosedur penanganan masalah pembunuhan didalam area Pam :
1. Menindak lanjuti hasil temuan patroli / laporan mengenai kejadian pembunuhan.
a. Olah TKP yang meliputi :
Mengamankan TKP dengan memberikan batas / security line.
Melarang orang yang tidak berkepentingan memasuki area TKP.
Mempertahankan bentuk maupun posisi TKP.
Mendukumenkan bentuk TKP.
Mencari saksi & data-data pendukung investigasi.
b. Melaporkan kejadian kepada pihak menejemen.
c. Membuat laporan kejadian.
d. Melaporkan kejadian kepada pihak kepolisian.
e. Berkoordinasi dengan pihak kepolisian mengenai hasil investigasi awal untuk
dikembangkan menjadi investigasi lanjutan.
f. Berkoordinasi dengan pihak kepolisian mengenai hasil investigasi lanjutan &
dilaporkan kepada pihak menejemen.
g. Menindak lanjuti laporan saksi mengenai kejadian pembunuhan.
h. Bantuan pengamanan area TKP.
i. Bantuan koordinasi dengan pihak kepolisian setempat.
j. Bantuan investigasi awal dengan mencari saksi dan data-data pendukung.
2. Melaporkan kejadian sekitaran area kepada pihak menejemen.
PT. INVESTAMA KOMANDO SECURITY 21
PENANGANAN KECELAKAAN KERJA
Penanganan Masalah Kecelakaan Kerja
1. Standart Jika terjadi kecelakaan kerja di area Pam,
Sekuriti dengan segera meluncur ke TKP untuk
mengamankan, mengevakuasi korban ( korban
masih hidup ), mencari data-data penyebab
kecelakaan & saksi, membuat laporan kejadian
& hasil investigasi awal, berkoordinasi dengan
pihak kepolisian dan menejemen mengenai hasil
penyelidikan.
2. Prosedur Tugas personil security dalam penanganan
masalah kecelakaan kerja terbagi dua bentuk :
1. Apabila korban masih hidup, tugas sekuriti adalah :
Mengamankan TKP dengan memberikan batas security line.
Melarang personil yang tidak berkepentingan masuk batas security line.
Melarang siapapun merubah bentuk, membawa barang-barang ataupun kegiatan yang lain yang mengakibatkan pengaburan penyeidikan.
Memberikan pertolongan para medis ( pertama )
Mengevakuasi korban ke rumah sakit sakit terdekat
Mencari data – data penyebab kecelakaan & saksi di TKP
Membuat laporan kejadian & hasil investigasi awal kepihak menejemen & kepolisian.
2. Apabila korban telah meninggal, tugas sekuriti adalah :
Mengamankan TKP dengan memberikan batas sekuriti line
Melarang personil yang tidak berkepentingan masuk batas security line
Melarang siapapun merubah bentuk, membawa barang-barang ataupun kegiatan yang lain yang mengakibatkan pengaburan penyelidikan.
Secepatnya melaporkan kejadian ke pihak menejemen & kepolisian.
Mencari data –data & saksi
Membuat laporan kejadian
Berkoordinasi tentang pengembangan investigasi dengan pihak kepolisian
Melaporkan hasil penyelidikan dari pihak kepolisian ke menejemen untuk bahan evaluasi.
PT. INVESTAMA KOMANDO SECURITY 22
KEADAAN EMERGENCY
Penanggulangan & Pencegahan Bahaya Kebakaran
1. Standart
Tugas satuan maupun personil security dalam hal
pencegahan kebakaran adalah selalu mengadakan
patroli berkala pada sektor-sektor yang rawan
terjadinya kebakaran, mengadakan pengecekan
rutin terhadap instalasi fire hidran dan alat - alat
pemadam api ringan, sehingga efektifitas kerja
dari alat-alat tersebut dapat dipertahankan.
Sedangkan tugas security dalam hal penanggulangan bahaya kebakaran adalah
melaksanakan tugas pemadaman, pengevakuasian, pertolongan para medis, pengecekan
personil/materiil ( salvage ), rescue ( penyisiran korban ), dan pengamanan & penyiapan
titik berkumpul.
2. Procedure
2.1. Procedure pencegahan bahaya kebakaran :
a. Melarang personil merokok pada tempat – tempat umum.
b. Memberikan tanda - tanda dilarang merokok pada tempat umum & area tertentu.
c. Memberikan penjagaan yang ketat pada area – area penyimpanan bahan-bahan yang
mudah terbakar atau meledak.
d. Mengadakan patroli rutin terhadap area rawan kebakaran & kelengkapan instalasi
dan peralatan.
e. Mengadakan pengecekan rutin & berkala untuk memastikan kelengkapan &
kesiapan instalasi & peralatan fire hidran.
f. Membentuk organisasi Fire & Savety antara pihak security & seluruh komponen
gedung/area Pam.
g. Mengadakan latihan rutin dan berkala mengenai antisipasi & penanggulangan
keadaan emergency / kebakaran.
h. Mengadakan sosialisaisi antisipasi keadaan emergency & evakuasi kepada seluruh
komponen area Pam.
PT. INVESTAMA KOMANDO SECURITY 23
2.2. Prosedure Penanggulangan bahaya kebakaran :
1. Jika api masih tahap I :
a. Mencari titik api yang dilakukan oleh Tim Fire & Safty dari security on duty.
b. Mengenali jenis kebakaran dari bahan yang terbakar.
c. Memadamkan api dengan APAR yang sesuai dengan jenis kebakaran.
d. Pelaporan dan koordinasi dengan pihak pengelola / menejemen mengenai hasil
pemadaman.
2. Jika api tahap II :
a. Memadamkan api dengan hidran lantai / gedung.
b. Mengevakuasi sementara penghuni dari lantai tersebut.
c. Berkoordinasi dengan Tim Fire & Safety Gedung untuk siaga evakuasi total.
d. Pelaporan dan koordinasi dengan pihak pengelola / menejemen mengenai hasil
pemadaman.
3. Jika api masuk tahap III :
a. Pelaporan & koordinasi kondisi api yang tidak dapat dipadamkan.
b. Meminta bantuan Tim Fire & Safty Gedung untuk bersama-sama memadamkan
api.
c. Jika api semakin membesar, kooordinasi meminta ijin mengevakuasi penghuni
lantai, 1 lantai diatasnya & 1 lantai dibawahnya, kepada menejemen.
d. Meminta Tim Evakuasi Gedung segera meluncur untuk membantu proses
evakuasi.
e. Pelaporan & koordinasi hasil pemadaman ke pengelola / menejemen mengenai
hasil pemadaman.
4. Jika api sudah di tahap IV :
a. Pelaporan & koordinasi mengenai kondisi api yang semakin membesar & belum
dapat dipadamkan.
b. Koordinasi kepada menejemen untuk meminta bantuan kepada instansi PMK
terdekat, Kepolisian dan Rumah Sakit rujukan.
c. Koordinasi dengan Tim Fire & Safety Gedung untuk segera melaksanakan tugas
sesuai dengan tugas tim masing – masing.
PT. INVESTAMA KOMANDO SECURITY 24
1. Tim Evakuasi :
Memandu pelaksanaan evakuasi
total penghuni gedung untuk
menuju ke daerah aman ( titik
berkumpul ) sesuai jalur evakuasi
yang sudah di tentukan.
2. Tim Pemadam :
Berusaha semaksimal mungkin
untuk memadamkan api atau
mencegah menjalarnya api ke
tempat yang lain.
3. Tim Pengaman :
- Menutup akses pintu keluar
masuk area gedung lingkar luar.
- Mencegah personil dari luar yang berniat masuk & tidak berkepentingan .
- Menyiapkan daerah aman ( titik berkumpul ) dengan tanda-tanda masing-
masing lantai.
- Membantu personil yang dievakuasi untuk berkumpul sesuai dengan
tanda masing-masing lantainya.
- Menjaga & mengamankan materiil, dukumen & perlengkapan pendukung
dari personil lantai tersebut.
- Mencegah & menanggulangi keadaan penjarahan.
4. Tim Salvage :
- Melakukan pendataan personil maupun materiil dari tiap-tiap lantai di
daerah aman ( titik berkumpul ) dari koordinator lantai.
- Melaporkan kepada koordinator keadaan darurat mengenai hasil
pendataan untuk diteruskan pada Tim Rescue.
5. Tim Rescue :
- Semaksimal mungkin untuk mencari personil yang masih tertinggal atau
membutuhkan pertolongan.
- Melaksanakan penjemputan & pertolongan darurat terhadap personil
yang terjebak atau tertinggal tersebut.
6. Tim P3K / Para Medis :
- Melaksanakan bantuan pertama pada personil yang terluka pada saat
evakuasi.
- Melaksanakan proses evakuasi ke Rumah Sakit rujukan jika personil
yang terluka tersebut dalam keadaan kritis.
7. Koordinator Keadaan Emergency :
- Memimpin & mengkoordinasikan setiap proses evakuasi & pemadaman.
- Pengambil keputusan darurat setelah dikoordinasikan dengan pihak
menejemen.
- Berkoordinasi & memberikan keterangan dengan instansi terkait
mengenai kejadian tersebut.
- Bertanggung jawab kepada pihak menejemen mengenai proses evakuasi
tersebut.
Memberikan laporan tertulis mengenai hasil investigasi kejadian kepada
pihak menejemen.
PT. INVESTAMA KOMANDO SECURITY 25
BUILDING & FACILITY THREATMENT ( Ancaman pada bangunan & fasilitas )
1. Karakteristik Bangunan
Bentuk bangunan / karakteristik dari suatu bangunan gedung, pusat
perbelanjaan, gedung perkantoran dan pusat bisnis lain merupakan suatu hal yang
memang perlu diperhatikan oleh pengelola maupun manajemen building itu sendiri.
Dengan bentuk / karakteristik bangunan yang tidak sesuai dengan standart
mendirikan bangunan dan perawatan yang tidak dilaksanakan secara berkala maka
akan timbul beberapa permasalahan dari tidak sesuainya bentuk bangunan tersebut.
Permasalahan yang akan timbul apabila pengelola / manajemen tidak
memperhatikan standart baku mendirikan bangunan adalah :
Bangunan tidak akan mampu menahan guncangan yang disebabkan oleh gempa.
Adanya kerusakan-kerusakan yang terjadi pada struktur banguna.
Adanya ketidak teraturan dalam penataan letak lokasi bisnis, sehingga terjadi
penyalahgunaan pemakaian fungsi bangunan.
Adanya kecelakaan yang timbul apabila dari pihak pengelola tidak
memperhatikan batas kekuatan bangunan dari suatu lantai.
Adanya ketidak teraturan penempatan kendaraan yang parker.
Adanya pengrusakkan terhadap batas (pagar) antara pemukiman warga dengan
pusat perbelanjaan karena adanya suatu kepentingan kelompok dan perorangan
serta ketidak puasan terhadap adanya pagar pembatas
Dari beberapa hal yang disampaikan tersebut diatas, maka dapat disimpulkan
sebagai Resiko Bentuk Bangunan.
2. Pembagian Lokasi Aktifitas Bisnis
Sesuai dengan yang terencana di site plan, pembagian lokasi di suatu aktifitas
bisnis sudah tertata rapi, tetapi pada kenyataan ( contoh : pusat perdagangan )
karena sering kita lihat tidak seperti itu.
Misalkan lorong yang tidak terlalu lebar antar kios atau counter digunakan untuk
tempat duduk calon pembeli, maka memang kelihatan tidak teatur. Hal itu ditambah
dengan kepadatan aktivitas perdagangan yang ada.
Hal tersebut dapat mengakibatkan masuknya pedagang asongan & kriminalitas yg
menambah keruwetan di area perdagangan.
Kalaupun pengorganisiran atau penempatan pedagang sesuai jenis
dagangannya memang sudah dilakukan, tetapi pengorganisiran dengan maksud
untuk memepermudah proses evakuasi sering belum dilaksanakan. Hal ini terlihat
belum ditentukannya bentuk pembagian Zone / Sub.Zone sesuai dengan emergency
Preparednes Plan.
Resiko Potensial yang dapat terjadi dengan keadaan seperti tersebut diatas adalah :
Rawannya perselisihan antar tenant (penyewa tempat) dikarenakan tempatnya
terserobot orang lain.
Bisa terjadi persaingan tidak sehat antar sesama pelaku bisnis (tenant).
Ketidakpuasan Pengunjung mengenai suasana p laza.
PT. INVESTAMA KOMANDO SECURITY 26
Kecenderungan untuk melakukan
pelanggaran atau tidak mematuhi
peraturan yang berlaku.
Adanya indikasi pedagang dari luar
pusat perbelanjaan untuk menjajakan
dagangannya.
Sabotase & Pencurian barang
dagangan.
Manipulasi laporan kehilangan.
Dengan memperhatikan hal tersebut
diatas maka dapat dipahami bahwa ketidak sesuaian pembagian lokasi dan pengaturan
aktifitas bisnis lainnya dapat memicu terganggunya stabilitas keamanan serta
kenyamanan di dalam pusat perbelanjaan itu sendiri.
3. Sarana dan Fasilitas Pendukung
Seharusnya setiap gedung perkantoran ataupun plaza / pusat perbelanjaan /
fasitas umum, harusnya dilengkapi dengan sarana & fasilitas pendukung yang baik &
memadai. Hal tersebut sangatlah manusiawi sekali & merupakan tanggung jawab
gedung.
Walaupun plaza yang mengkhususkan diri pada pusat perdagangan tingkat
menengah kebawah seharusnya lebih menyiapkan sarana & fasilitas pendukung
tersebut.
Yang termasuk sarana & fasilitas pendukung tersebut dapat terbagi menjadi 5
bagian utama, yaitu :
a. Sarana & fasilitas Penyelamatan Diri
b. Sarana & fasilitas Kebersihan Diri
c. Sarana & fasilitas Perparkiran
d. Sarana & fasilitas Kenyamanan
e. Sarana & fasilitas Kesehatan
PT. INVESTAMA KOMANDO SECURITY 27
RISK CONTROL MANAGEMENT
THREAT IDENTIFICATION & RISK ASSESMENT ( TIRA )
Kesalahan yang sering dilakukan oleh
Penentu sistim pengamanan adalah tidak runtut dan
cermatnya dalam pengumpulan data atau tidak
adanya kerangka dasar dalam mengidentifikasi
suatu area pengamanan. Padahal seperti yang kita
ketahui bersama, bahwa sistim pengamanan dibuat
dengan dasar pengamatan yang bukan hanya pada
akses pintu keluar masuk orang atau barang saja,
tetapi lebih dari itu ada beberapa hal yang sangat
mendasar dan sangat menentukan berhasil atau
tidaknya suatu sistem pengamanan walaupun
intangeble ( tidak kelihatan ).
Kekurang pahaman atau bahkan ketidak
pedulian terhadap beberapa aspek tersebut akan
menimbulkan ancaman ( threatment ) dikemudian
hari.
Beberapa aspek yang harus mendapatkan perhatian pada saat akan menentukan sistem
yang tepat dalam bidang pengamanan adalah :
1. Environment threatment ( ancaman dari lingkungan sekitar )
2. Building & Fasility Threatment ( ancaman pada bangunan & fasilitasnya )
3. Activitas Bisnis Threatment ( ancaman pada aktifitas bisnis yang ada di area tsb )
4. Fraud Threatment ( ancaman kecurangan pada kebijakan yg ditetapkan)
Keempat hal tersebut merupakan landasan dasar atau bahan baku yang kemudian diolah
untuk kemudian dianalisa menjadi sistem pengamanan yang berbasis pada Risk control
menejemen.
Pengolahan landasan dasar ( basic security ) dapat dimulai dari mengidentifikasikan
ancaman yang mungkin terjadi dari keempat aspek tersebut.
Biasanya aktifitas pencarian dan pengolahan data tersebut berada pada tahap Survey Lokasi.
1. Environment Threatment ( ancaman dari lingkungan sekitar )
Cara Pandang Masyarakat Sekitar Terhadap Aset Cara pandang masyarakat sekitar terhadap aset ( area pengamanan ) masih sangat
terbawa oleh egosentris kepemilikan. Hal tersebut didasarkan pada teritorial lands, yang
kemudian ditarik pada wilayah kekuasan / kewenangan tradisional. Walaupun hal itu tidak
rasional jika dipandang dari segi hukum, tetapi tidak dapat dipungkiri akan sangat merepotkan
dalam hal intervensi. Tekhnis penyampaian pendapat masih sering menggunakan cara
konvensional yaitu dengan demo & intimidasi. Aspirasi mereka tidak jauh dari hal nafkah atau
mata pencaharian. Masyarakat sekitar menginginkan bahwa dengan adanya Aset
dilingkungannya dapat mengangkat tingkat sosial kehidupan mereka.
PT. INVESTAMA KOMANDO SECURITY 28
Permasalahan yang timbul dari cara pandang tersebut adalah :
1. Masyarakat lebih mengandalkan keegosentrisannya dari pada keprofesionalan kerja.
2. Adanya intervensi jika kebijakan yang diambil menejemen bergesekan dengan
kepentingan masyarakat.
3. Adanya aktifitas bisnis yang masuk ke internal gedung, sehingga sangat sulit untuk
penertibannya.
4. Adanya beberapa oknum masyarakat yang sering mengatasnamakan kepentingan
masyarakat yang berujung pada intimidasi untuk kepentingan kelompok atau pribadi.
5. Adanya kekeliruan pemahaman dari beberapa oknum institusi sekitar mengenai
kewenangan teritorial.
Dari beberapa hal yang disampaikan diatas, maka dapat dikatakan sebagai Resiko Potensial.
Kepentingan Terhadap Aset Jika melihat dari cara pandang masyarakat terhadap aset, maka sudah dapat dipastikan
bahwa kepentingan masyarakat terhadap aset adalah sebagai sumber mata pencaharian untuk
meningkatkan taraf hidup mereka. Namun sering kali hal ini malah bertolak belakang dengan
apa yang diharapkan oleh pihak pengelola gedung. Jika kita cermati dari poin yang telah
disebutkan diatas, bukan berarti pihak pengelola menolak kehadiran masyarakat, tetapi
kecenderungan egosentris inilah yang sangat merepotkan pengelola jika dihadapkan pada
ketertiban, penataan lokasi bisnis & profesionalisme kerja.
Dari aspek kepentingan ini dapat menimbulkan permasalahan yaitu :
1. Keapatisan masyarakat dalam mematuhi tata tertib.
2. Kecenderungan untuk tidak mematuhi penataan lokasi bisnis.
3. Kurang menganggap penting keprofesionalan kerja.
4. Memancing datangnya profesi yg melanggar hukum & norma-norma sosial.
Hal ini bisa dipahami karena mereka terdesak oleh kebutuhan hidup tanpa berfikir panjang.
Sehingga dengan modal tekat & keahlian seadanya mereka berusaha untuk melibatkan diri pada
aktivitas bisnis di area tersebut. Permasalahan tersebut akar dari segala ketidak tertiban.
Sosial Budaya Setempat Jika kehidupan masyarakat sekitar area pengamanan sangat Hiterogen, akan
menimbulkan beberapa dampak. Hal ini dapat dilihat dari banyaknya pendatang yang tinggal
sementara untuk bekerja atau mencari nafkah dengan cara lain.
Tentunya bisa dianalisa bahwa kecenderungan kecemburuan sosial sangatlah tinggi. Dengan
demikian sangatlah mudah terjadi penghasutan masa jika terjadi kondisi caos.
Hal lain yang dapat menjadikan resiko potensial adalah terjadinya kelompok – kelompok yang
mengatas namakan kesukuan, profesi & tingkat sosial, yang dapat memicu ketegangan bahkan
kerusuhan yg akhirnya berdampak pada keamanan proses bisnis di tempat tersebut.
Militansi Religius Tidak menutup kemungkinan aktifitas maupun persembunyian kelompok radikal yg
mengatas namakan agama berada di situ. Apalagi ada salah satu tempat makanan siap saji
Fraencasenya negara sasaran kelompok tersebut.Teror bisa saja terjadi, walaupun secara teori
kelompok tersebut lebih memilih area bisnis kelas atas yg banyak WNA nya, tetapi perlu juga
kita ingat, salah satu pernyataannya bahwa korban yg diakibatkan oleh aksi mereka adalah
resiko perjuangan & syahid. Apalagi jika sistim pengamanan buruk & ruang gerak mereka
terjepit, maka sudah dapat dipastikan sasaran aksi teror jatuh pada pilihan area bisnis menengah
kebawah. Selain dari masalah tersebut, solidaritas religius masih merupakan senjata yg ampuh
PT. INVESTAMA KOMANDO SECURITY 29
untuk memprofokasi massa jika terjadi gesekan kebijakan antara pengelola gedung &
masyarakat sekitarnya.
Sudah dapat dipastikan jika hal ini terjadi akan berdampak buruk bagi citra area pengamanan.
2. BUSINESS ACTIVITY THREATMENT
( Ancaman aktifitas bisnis ) di Pusat Perbelanjaan Ruang Lingkup Aktifitas Bisnis
Roda perekonomian pada suatu wilayah akan berjalan dengan baik sesuai dengan target
yang diharapkan apabila diimbangi dengan pengaturan lokasi bisnis, fasilitas pendukung dan
kebijakan-kebijakan dari manajemen dapat berjalan dengan baik serta dipatuhi oleh semua
elemen pelaksana bisnis yang ada. Dalam menjalankan suatu aktifitas bisnis pasti akan
ditemukan hambatan dan tantangan, baik yang datang dari dalam komunitas bisnis itu sendiri
atau dari luar komunitas itu. Hambatan dan tantangan tersebut bermacam-macam bentuknya
dan tidak sedikit pula berdampak kepada suatu kerugian / kehancuran.
Hambatan dan ancaman yang akan terjadi dalam menjalankan bisnis antara lain :
1. Kerusuhan
2. Konspirasi saling menjatuhkan
3. Manipulasi informasi
4. Unjuk Rasa / Demo
5. Sabotase
6. Intervensi Kebijakan
7. Pemerasan & tindakan Kriminal
Identifikasi dari beberapa aspek yang timbul dari kepadatan aktivitas bisnis tersebut
diantaranya:
1. Persaingan tidak sehat antar pelaku bisnis (tenant) yang berdampak pada saling menjatuhkan
lawan bisnisnya
2. Munculnya kepentingan-kepentingan dalam menjalankan bisnis yang berdampak kepada
saling menguasai daerah tertentu untuk kepentingan kelompok atau perorangan.
3. Munculnya pelaku-pelaku bisnis ilegal baik secara berkelompok maupun perorangan seperti
sales, pedagang asongan atau kaki lima, parkir liar dan ojek.
4. Kecurangan antar pelaku bisnis dalam hal ini tenant dan manajemen
5. Perang harga yang dilakukan oleh pelaku bisnis (tenant) dalam mencari keuntungan dengan
tidak memperhatikan etika bisnis yang berlaku.
6. Konspirasi antara tenant tertentu dengan manajemen dalam untuk menjatuhkan bisnis tenant
tertentu.
7. Timbulnya permasalahan pribadi dari ketidak puasan tenant terhadap kebijakan atau
peraturan yang telah dibuat oleh manajemen
Timbulnya kendala-kendala yang terjadi dalam menjalankan aktifitas bisnis merupakan titik
awal timbulnya ancaman terhadap bisnis yang sedang berjalan.
PT. INVESTAMA KOMANDO SECURITY 30
3. FRAUD THREAT IDENTIVICATION ( di pusat perbelanjaan ) FRAUD THREATMENT
Penerapan Kebijakan Manajemen
Penerapan kebijakan atau perizinan yang diberikan oleh manajemen kepada
tenant, pengunjung dan karyawan terkadang mempermudah serta dapat juga mempersulit
jalannya bisnis di area tersebut Sebagai contoh kebijakan-kebijakan yang diterapkan
sekarang ini antara lain :
1. Penggunaan sarana pendukung untuk para penyewa tempat yang tidak dibatasi (listrik,
telepon dan air)
2. Penggunaan sarana parkir diberlakukan untuk umum (pengunjung, tenant dan
karyawan)
3. Pemberian kebebasan untuk pemakaian sarana kenyamanan gedung (eskalator, sarana
peribadatan, toilet dll)
4. Pengurusan surat keluar masuk barang yang mudah dan cepat
5. Penetapan harga barang-barang yang dijual dapat ditentukan sendiri oleh pedagang
6. Sarana bongkar muat barang dapat dipakai oleh seluruh pedagang / tenant
7. Pemberian kemudahan untuk tenant yang akan menyewa tempat usaha
8. Pemberlakuan buka tutup toko yang fleksible
9. Keamanan yang terjamin selama 24 jam
10. Penempatan lokasi bisnis yang disesuaikan dengan jenis usaha / barang yang
diperdagangkan.
Kepentingan dari Kebijakan Manajemen
Dengan melihat dari berbagai kebijakan yang telah diberikan / diterapkan oleh
manajemen Plaza, maka dapat dipastikan bahwa kebijakan yang diterapkan akan
memberikan suatu kemudahan dan kedisiplinan bagi seluruh tenant, pengunjung dan
karyawan dalam menyikapi kebijakan tersebut. Jika kebijakan-kebijakan manajemen tidak
diterapkan dengan sebaik-baiknya maka yang akan timbul adalah masalah, sebaliknya jika
kebijakan dari manajemen dapat dilaksanakan dengan baik maka ketertiban dan
kenyamana didalam pusat perbelanjaan dapat dirasakan oleh seluruh tenant, pengunjung
dan karyawan Plaza. Ancaman terhadap kebijakan yang diterapkan antara lain :
1. Adanya penyelewengan kebijakan
2. Terjadinya praktek kecurangan (sama-sama enak) antara penyewa dan oknum staf
menejemen.
3. Maraknya mencari keuntungan atas kebijakan yang telah ada
4. Maraknya praktek KKN
5. Dijadikan sebagai lahan bisnis oleh beberapa oknum untuk mendapatkan kemudahan.
6. Terjadi perselisihan dan pertentangan.
7. Tidak mematuhi kebijakan-kebijakan yang telah ditetapkan
PT. INVESTAMA KOMANDO SECURITY 31
HAZART THREATMENT
HAZART IDENTIFICATION AND RISK ASSESMENT
Keadaan darurat yang disebabkan oleh Bencana alam, Kebakaran, Pademic,
Politik maupun Kerusuhan, sudah seharusnya diantisipasi penanggulangan maupun
penyelamatannya. Tugas dari Pengelola Menejemen atau Pengelola Outsourcinglah yang
wajib mempersiapkannya.Persiapan tersebut seharusnya disusun untuk menjadi acuan
apabila terjadi hal –hal yang tidak diinginkan.
Seyogyanya area pengamanan sudah mempunyai Emergency Preparednes Plan,
dan mensosialisasikan terhadap karyawan, petugas lapangan & pelaku aktivitas bisnis
(pedagang) yang berada di area tersebut.
Hal tersebut dapat dilihat dari aspek penting sbb :
1. Padatnya aktivitas & banyaknya pengunjung yang ada di area tersebut.
2. Sebagai bahan pertanggung jawaban administratib jika terjadi pemeriksaan perkara.
3. Sebagai bahan pertanggung jawaban moral terhadap keselamatan jiwa & materiial.
4. Sebagai bahan acuan tindakan prefentif & represif yang dapat dipertanggung
jawabkan.
5. Sebagai salah satu kelengkapan perangkat kerja bagi petugas yang berada di lapangan.
Dengan pertimbangan hal tersebut diatas, maka yang perlu diidentifikasikan terlebih dulu
adalah :
1. Safety audit
2. Emergency Preparednes Plan Audit
3. Organisasi Emergency Preparednes Plan Audit
4. Traning & Implementation Audit
Tujuan akhir dari Audit tersebut tentunya untuk memperbaiki sistim penyelamatan yang
berada di area tersebut.
PT. INVESTAMA KOMANDO SECURITY 32
Selain sebagai perusahaan yang bergerak di bidang Security, PT. IKS juga
menyediakan jasa outsourcing untuk beberapa pelayanan bagi perusahaan-perusahaan
pemerintah maupun swasta. Diantaranya :
JASA PELAYANAN DAN PERAWATAN KEBERSIHAN UNTUK :
1. Pusat Perbelanjaan 7. Stasiun Kereta Api
2. Apartemen 8. Terminal Bus
3. Rumah Sakit 9. Bank
4. Gedung Perkantoran 10. Hotel
5. Bandar Udara 11. Pabrik
6. Gedung Sekolah 12. Restoran
STANDART KEBERSIHAN GEDUNG LANTAI
o Tidak ada debu, bekas sepatu/sandal
o Bersih , kering dan mengkilat tanpa noda
o Tidak berbau amis
FURNITURE
o Tidak ada puntung rokok/ sampah
o Tidak ada air atau minyak yang menempel
o Bersih mengkilat
DINDING
o Tidak ada air/ minyak yang
menempel/bekas telapak tangan
o Kering dan bersih
o Dilakukan saat tidak ada pasien (
sudah pulang)
PLAFON
o Tidak ada sarang laba-laba
/sawang-sawang.
o Tidak tampak noda kotor bekas :
paku/ cat/ minyak/ hiasan
KACA
○ Tampak bersih dan bening ,tidak ada noda menempel
○ Terpelihara, tidak berjamur/berkerak dan selalu kering
OUTSOURCING
SERVICES
PENYEDIA CLEANING SERVICE
PT. INVESTAMA KOMANDO SECURITY 33
TOILET
o Dibersihkan tiap hari, ada sumbatan gunakan vacuum cleaner
o Tidak berlumut, tidak berkerak atau berjamur
o Kering dan bersih tidak berbau
o Kran tidak bocor/lancar, saluran pembuangan tidak mampat
o Dikuras jika kelihatan bak mandinya kotor
o Tersedia keset 3 M disetiap pintu keluar ( Disediakan pihak pengguna/
tergantung perjanjian )
TEMPAT SAMPAH
o Ada setiap 100 m2
o Pembuangan Sampah sebaiknya dilakukan
sebelum pulang.
GENERAL CLEANING
o Pemolesan Lantai 3 – 6 bulan sekali
( tergantung kondisi lantai)
o Pembersihan serempak 3 – 6 bulan sekali
Dilakukan pada hari libur/ lembur dan diawasi
Supervisor
PT. IKS sebagai penyedia tenaga office boy/girl
yang berkualitas dan memiliki standarisasi bersaing
dengan hotel bertaraf nasional. Kami siap menjadi
jalan keluar perusahaan anda untuk kebutuhan
office boy/girl.
TUGAS UTAMA SEORANG OFFICE BOY/GIRL ADALAH :
1. Membersihkan dan merapikan meja, kursi, komputer dan
perlengkapan lainnya.
2. Menyediakan minuman untuk karyawan maupun tamu.
3. Mengirim/mengambil dokumen antar Divisi/Bagian.
4. Melayani permintaan fotokopi/faksimili.
5. Membelikan dan menyiapkan makan siang karyawan.(tidak
wajib)
6. Membereskan piring, gelas, & perlengkapan makan karyawan.
7. Mencuci piring, gelas dan perlengkapan makan/minum karyawan.
OFFICE BOY / GIRL
PT. INVESTAMA KOMANDO SECURITY 34
Satu lagi jasa yang ditawarkan oleh PT. IKS adalah
tenaga operator telepon. Seperti kita ketahui tanggung jawab
seorang operator telepon adalah menjawab semua telepon
yang masuk secara sopan dan menyambungkan ke nomor
tujuan. Selain itu juga harus menguasai Product Knowledge
dari perusahaan dimana dia bekerja namun tetap menjaga
kerahasiaan perusahaan. Operator telepon juga bisa merangkap
sebagai Customer Service dan terkadang membantu tugas
administrasi kantor seperti menerima dan mengirim fax, mencatat
nomor telepon penting dan meng-arsip file-file. Standar Operator
telepon PT. IKS harus menguasai bahasa Indonesia yang baik,
ramah, murah senyum, selalu berpakaian rapi dan sopan.
Banyak perusahaan produksi/ pabrik di Indonesia terhambat proses produksinya
dikarenakan jumlah karyawan yang tidak mencukupi kuota untuk bekerja. Cuti
melahirkan, sakit yang serius, atau pengunduran diri karyawan secara mendadak adalah
beberapa hal yang membuat proses produksi
menjadi terhambat. Fenomena ini adalah
permasalahan serius bagi sebuah perusahaan
yang ingin maju dan berkembang. Jika tidak
segera diselesaikan dan mengambil jalan
keluarnya, maka perusahaan sudah pasti akan
rugi. Untuk itulah kami PT IKS memberikan
solusi bagi anda yang sedang mencari tenaga operator produksi, dimanapun bisnis anda
berlangsung. Operator dengan kemampuan dan skill yang baik bisa memantabkan jalinan
kemitraan anda terhadap PT. IKS.
OPERATOR TELEPON
OPERATOR PRODUKSI
PT. INVESTAMA KOMANDO SECURITY 35
LEGALITAS PERUSAHAAN
PT. INVESTAMA KOMANDO SECURITY 36
PT. INVESTAMA KOMANDO SECURITY 37
MOTTO
BAIK
“Dengan sikap dan etika yang baik, berusaha sekuat tenaga menjadi yang terbaik
untuk orang lain maupun diri sendiri.”
BENAR
“Tindakan dan perilaku yang benar tidak akan menyakiti dan merugikan orang
lain. “
BERHASIL
“Dengan kesabaran, ketekunan dan selalu bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha
Esa, Insya Allah keberhasilan akan tercapai”
Segera Hubungi Kami di :
Kantor Pusat : Jl. Jend Ahmad Yani No. 357 RT/RW.01/03
Sidomulyo, Makam Haji,Kartasura, Sukoharjo
Phone : (0271) 731049 - 081393450488
Kantor Perwakilan
1. Semarang : Jl. Trembesi No. 1357 Rt 05/14 Plamongan Indah, Pedurungan
Kab. Semarang. Hp : 081 228 840 58
2. Jakarta : Jl. Gotong Royong 2 No. 70A RT 06/01 Kelurahan Baru, Kec. Pasar Rebo
Jakarta Timur
3. Aceh : Jl. Tm. Bahrom kompl. Tijarah No. 03 Tualang Teungoh, Langsa
Kota Langsa, Aceh. Phone : 081 167 1674 / 082 135 858 925
4. Purwokerto : Jl. Supardjo Rustam No.3b Berkoh, Purwokerto ( Gerbang Selamat
Datang Pwt ) Purwokerto Selatan Kode Pos : 53145
Phone : 081548910506 / 087835370875
5. Kaltim : Jl. Ahmad Yani No. 55 RT 47 Balikpapan Kota, Balikpapan
6. Bojonegoro : Desa Nglumber RT.02 / RW.01 Kec. Kepoh Baru Kab. Bojonegoro, Jawa Timur
Website : www.komando-iks.com