lbm 1. tumbuh kembang

Upload: hany-nukivera

Post on 01-Nov-2015

8 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

MEKANISME ADAPTASI

1. Adaptasi system pernafasan

a. Fisiologi pernapasan janin

Gambar. Jaringan paru janin

Sebelum lahir, paru-paru berisi cairan yang mengandung kadar klorida tinggi, sedikit protein, sedikit lendir dari kelenjar bronkus, dan surfaktan (suatu cairan yang kaya fosfolipid dan mampu menurunkan tegangan permukaan pada antar muka udara alveolus) dari sel epitel alveoli. Jumlah surfaktan dalam cairan tersebut semakin bertambah banyak, terutama selama 2 minggu terakhir sebelum lahir.

Gerakan pernapasan janin dimulai sebelum lahir dan menyebabkan aspirasi cairan amnion. Gerakan-gerakan ini penting untuk merangsang perkembangan paru dan melatih otot-otot pernapasan.

b. Fisiologi pernapasan bayi

Ketika pernapasan dimulai pada saat lahir, sebagian besar cairan paru-paru diserap kembali oleh kapiler darah dan getah bening, sedangkan sejumlah kecil mungkin dikeluarkan melalui trakea dan bronkus selama proses kelahiran. Ketika cairan ini diserap dari sakus alveolaris, surfaktan yang tersisa mengendap sebagai lapisan fosfolipid tipis pada selaput sel alveoli. Dengan masuknya udara ke alveoli saat pernapasan pertama, lapisan surfaktan mencegah timbulnya suatu interface udara-air (darah) dengan tegangan permukaan yang tinggi. Tanpa adanya lapisan surfaktan yang mengandung lemak ini, alveoli akan menguncup selama ekspirasi (atelektasis).

Gerakan pernapasan setelah lahir menyebabkan udara memasuki paru-paru, yang selanjutnya mengembangkan dan mengisi rongga pleura. Meskipun alveoli agak membesar ukurannya, pertumbuhan paru-paru setelah lahir terutama disebabkan oleh bertambahnya jumlah bronkiolus respiratorius dan alveoli (bukan karena bertambah besarnya ukuran alveoli). Diperkirakan hanya ada seperenam jumlah alveoli orang dewasa pada saat lahir. Alveoli sisanya dibentuk pada 10 tahun pertama kehidupan setelah lahir.

Embriologi Kedokteran Langman. Ed. 7. Sadler. EGC

2. Adaptasi system kardiovaskuler

a. Fisiologi system sirkulasi janin

Sebelum lahir, darah dari plasenta (kira-kira 80%) jenuh dengan O2 dialirkan kembali ke janin melalui vena umbilikalis. Pada saat mendekati hati, sebagian besar darah ini mengalir melalui duktus venosus langsung masuk ke dalam vena kava inferior, dengan demikian memintas dari hati. Sebagian kecil daripadanya masuk ke sinusoid hati dan bercampur dengan darah yang berasal dari sirkulasi portal.

Setelah melalui VCI yang pendek dan bercampur dengan darah yang tidak mengandung O2 yang kembali dari anggota tubuh bawah, darah ini memasuki atrium kanan. Disini darah dialirkan ke foramen ovale oleh katup VCI dan sebagian besar darah mengalir langsung ke atrium kiri. Tetapi sebagian kecil darah tidak dapat mengikuti jalan tersebut karena dihambat oleh tepi bawah septum sekundum, yaitu Krista dividens, dan tetap berada di atrium kanan. Disini air bercampur darah dari bagian kepala dan lengan melalui VCS.

Dari atrium kiri, darah memasuki ventrikel kiri dan aorta ascenden. Oleh karena a. koronaria dan a. karotis merupakan cabang pertama aorta ascenden, otot-otot jantung dan otak memperoleh darah yang kaya O2. Darah yang rendah O2 dari VCS mengalir melalui ventrikel kanan menuju ke trunkus pulmonalis. Oleh karena tekanan di dalam pembuluh darah pulmonal tinggi, darah mengalir langsung melalui duktus arteriosus menuju aorta ascenden, dan bercampur dengan darah yang berasal dari aorta proksimal. Mulai berjalan melewati aorta ascenden, darah mengalir menuju ke plasenta melalui kedua aa. Umbilicales dengan angka kejenuhan 58%.

b. Fisiologi system sirkulasi bayi

Perubahan yang terjaid pada sistem pembuluh darah pada saat lahir disebabkan oleh berhentinya aliran darah dari plasenta dan dimulai pernapasan. Olh karena pada saat yang sama duktus arteriosus menutup karena kontraksi otot-otot dindingnya, jumlah darah yang melalui pembuluh darah paru-paru meningkat dengan cepat. Sebaliknya hal ini akan meningkatkan tekanan di atrium kiri. Bersamaan dengan itu, tekanan di dalam atrium kanan menurun karena terputusnya aliran darah dari plasenta. Septum primium kemudian menutup septum sekundum, dan dengan demikian foramen ovale menutup secara fisiologis.

Perubahan berikutnya :

a. Penutupan aa. Umbilikales, terjadi karena kontraksi otot polos di dinding pembuluh darah tersebut dan mungkin oleh rangsangan termik dan mekanik serta perubahan kadar O2. Secara fisiologis, kedua pembuluh darah ini menutup beberapa menit setelah lahir.

Bagian distal aa. Umbilikalis kemudian membentuk ligamentum umbilicales medial, dan proksimalnya tetap terbuka sebagai aa. Vesicales seperiores.

b. Penutupan vena umbilikalis dan duktus venosus terjadi segera setelah penutupan aa. Umbilikalis. Oleh karena itu, darah dari plasenta masih dapat memasuki tubuh bayi sampai beberapa saat setelah lahir.

Setelah terjadi obliterasi, vena umbilikalis membentuk ligamentum teres hepatis yang berjalan pada tepi bawah ligamentum falsiformis. Duktus venosus yang berjalan dari ligamentum teres hepatis ke VCI juga menutup dan membentuk ligamentum venosum.

c. Penutupan duktus arteriosus oleh kontraksi otot-otot dindingnya terjadi sesaat setelah lahir dan mungkin diperantarai oleh bradikinin ( suatu zat yang dilepaskan dari paru-paru selam permulaan pengembangan paru).

Pada orang dewasa, duktus arteriosus yang telah menutup menjadi ligamentum arteriosum.

d. Penutupan foramen ovale disebabkan oleh meningkatnya tekanan di dalam atrium kiri yang disertai penurunan tekanan di atrium kanan. Bersamaan dengan tarikan nafas yang pertama, septum primum ditekan melekat ke septum sekundum.

Embriologi Kedokteran Langman. Ed. 7. Sadler. EGC

Pada janin ada pirau intra kardiak (foramen ovale) dan pirau ekstra kardiak (duktus arteriosus botali, duktus venosus arantii). Arah pirau adalah dari kanan ke kiri yaitu dari atrium kanan ke kiri via foramen ovale. Serta dari arteri pulmonalis menuju aorta via duktus arteriosus.

Setelah lahir dengan berhasilnya adaptasi sistem pernapasan segera diikuti oleh adaptasi sistem kardiovaskuler dengan tidak adanya pirau tersebut diatas baik pirau intra kardiak ataupun ekstra kardiak.

Pada sirkulasi fetal, ventrikel kanan dan kiri bekerja serentak, setelah lahir ventrikel kiri berkontraksi sedikit lebih awal dari ventrikel kanan.

Selama sirkulasi fetal, ventrikel kanan memompa darah ke tempat tahanan yang lebih tinggi yaitu tahanan sistemik tetapi ventrikel kiri melawan tahanan yang rendah yakni plasenta.

Setelah lahir, ventrikel kanan akan melawan tahanan paru yang lebih rendah daripada tekanan sistemik yang dilawan ventrikel kiri.

Pada sirkulasi janin, darah yang dipompa oleh ventrikel kanan sebagian besar menuju ke aorta via duktus arteriosus, hanya sebagian kecil yang menuju ke paru-paru. Tetapi setelah lahir darah dari ventrikel kanan seluruhnya ke paru-paru

Pada kehidupan janin, paru-paru mendapat O2 dari darah yang yang diambil dari plasenta. Sebaliknya post natal parumemberikan O2 kepada darah.

Selama kehidupan intrauterin, plasenta merupakan tempat yang utama untuk pertukaran gas, makanan dan ekskresi. Post natal, organ-organ lain mengambil alih perbagai fungsi tersebut.

Selama masa fetal, plasenta menjamin berlangsungnya tahanan sirkuit yang rendah, tetapi pada post natal hal tersebut tidak ada.

Buku Ajar Neonatologi. Ed. 1. 2008. IDAI.

Sebelum lahirSetelah lahir

lingkungan fisik

suhu luar

stimulasi sensoris

gizi

penyediaan oksigen

pengeluaran hasil metabolisme

Cairan

Pd umumnya tetap

Terutama kinestetik/ vibrasi

Tergantung pada zat2 gizi yang terdapat dalam darah ibu

Berasal dari ibu ke janin melalui plasenta

Dikeluarkan ke sistem peredaran darah ibuUdara

Berubah ubah

Bermacam-macam stimuli

Tergantung pada tersedianya bahan makanan dan kemampuan saluran cerna

Berasal dari paru2 ke pembuluh darah paru2

Dikeluarkan melalui paru2 , kulit ginjal dan saluran pencernaan

Tumbuh Kembang Anak. Dr. soetjiningsih, SpAK. EGC

ASFIKSIA

1. Definisi

2. Etiologi

Asfksia dalam kehamilan

disebabkan oleh

penyakit infeksi akut/kronis

keracunan obat bius

uremia

toksemia gravidarum

anemia berat

cacat bawaan

trauma

asfiksia dalam persalinan

disebabkan oleh :

kekurangan O2 misalnya pada :

partus lama ( CPD, servik kaku dan atonia/inersia uteri )

ruptura uteri yang membakat ; kontraksi uterus yang terus menerus menggangu sirkulasi darah keplasenta

tekanan terlalu kuat dari kepala anak pada placenta

prolapsus ; tali pusat kana tertekan antara kepala dan panggul

pemberian obat bius terlalu banyak dan tidak tepat pada waktunya

perdarahannya banyak mis : plasenta previa dan solusio plasenta

kalau placenta sudah tua dapat terjadi postmaturitas ( serotinus ) disfungsi uri

paralisis pusat pernafasan, akibat trauma dari luar seperti karena tindakan frceps, atau trauma dari dalam seperti akibat obat bius.

Sinopsis Obstetri. Jilid I. EGC

a. Hipoksia janin ( karena gangguan pertukaran gas serta transport O2 dari ibu ke janin sehingga terdapat gangguan dalam persediaan O2 dan dalam menghilangkan CO2.

b. Gizi yang buruk

c. Penyakit menahun seperti anemia, DM, hipertensi, dsb.

Ilmu Kebidanan. YBP-SP. Jakarta. 2005

3. Predisposisi

Dari janin :

Gangguan aliran darah dalam tali pusat karena tekanan tali pusat

Depresi pernapasan karena obat-obat anastesi / analgetik yang diberikan pada ibu

Perdarahan intrakranial

Kelainan bawaan ( hernia diafragmatika, hipoplasia paru-paru )

Dari ibu :

Gangguan his, misal : hipertoni

Hipotensi mendadak pada ibu karena perdarahan, misal : plasenta previa

Hipertensi pada eklampsia

Gangguan mendadak pada plasenta, misal : solusio plasenta

Ilmu Kebidanan. YBP-SP. Jakarta. 2005

4. patofisiologi

perubahan pertukaran gasdan transport O2 ( mempengaruhi oksigenasi sel-sel tubuh, selanjutnya dapat mengakibatkan gangguan fungsi sel.a. Permulaan gangguan pertukaran gas transport O2 ( asidosis respiratorik

b. Metabolismus anerobik ( glikolisis glikogen tubuh, sehingga sumber-sumber glikogen dalam tubuh (jantung dan hati) berkurang

c. Asam organik yang dihasilkan oleh metabolik anerobik ( asidosis metabolik

d. Selanjutnya menyebabkan ganggguan kardiovaskuler :

Kerja jantung terganggu akibat glikogen dalam dalan jaringan jantung terpakai

Asidosis metabolik

Gangguan peredaran darah ke paru-paru

Ilmu Kebidanan. YBP-SP. Jakarta. 2005

5. Klasifikasi

6. Manifestasi klinis

7. Diagnosis

a. Denyut jantung

Normal : 120-160 x/menit.

< 100 x/menit ( tanda bahaya

b. Mekonium dalam air ketuban

Pada presentasi kepala : mungkin menunjukkan gangguan oksigenasi dan merupakan adanya indikasi mengakhiri persalinan

c. Pemeriksaan pH darah janin

Adanya asidosis menyebabkan turunnya pHIlmu Kebidanan. YBP-SP. Jakarta. 2005

Tanda012 Jumlah nilai

Frekuensi jantungTidak ada100x/mnt

Usaha napasTidak adaLambat, tidak teraturMenangis kuat

Tonus ototLumpuhExtrimitas fleksi sedikitGerakan aktif

RefleksTidak adaGerakan sedikitmenangis

WarnaBiru/pucatTubuh kemerahan, extrimitas biruTubuh dan extrimitas kemarahan

asfiksia berat ( nilai APGAR 0-3 )

memerlukan resusitasi segera secara aktif dan pemberian oksigen terkendali karena selalu disertai asidosis maka perlu diberikan natrium bikarbonat 7,5% dengan dosis 2,4ml/kgbb, diberikan lewat vena umbilikalis

asfiksia ringan sedang ( nilai APGAR 4-6 )

memerlukan resusitasi dan pemberian oksigen sampai bayi dapat bernafas normal kembali

bayi normal/ sedikit asfiksia ( nilai APGAR 7-9 )

bayi normal dengan nilai APGAR 10

Sinopsis Obstetri. Jilid I. EGC

8. Penatalaksanaan (langkah-langkah resusitasi)

9. Komplikasi

10. Prognosis

Lahir

Cukup bulan

Air ketuban jernih

Bernapas atau menangis

BBLR

1. Proses normal tumbuh kembang janin

Periode embrionik

Pada periode ini terjadi pembentukan organ-organ.Gangguan pertumbuhan pada periode ini dapat menyebabkan kelainan kongenital atau obortus Beberapa penyakit misalnya rubela yang diderita ibu pada periode ini hampir selalu menyebabkan kelainan kongenital pada bayi .Demikian pula pemakaian obat tertentu misalnya talidomide dapat menyebabkan kelainan bawaan pada bayi sehingga terjadi fokomelia,amelia dll.

Periode janin dini

Pada periode ini implantasi hasil konsepsi pada dinding uterus telah sempurna.Organogenesis telah selesai dan mulai terjadi akselerasi pertumbuhan.Organ-oragan tubuh mulai berfungsi walaupun masih imatur.Bahaya abortus berkurang.

Periode janin akhir

Terdapat pertumbuhan yang cepat dari tubuh sehingga di dapat pertambahan berat badan maksimal.Dalam periode ini terjadi penyelesaian persiapan untuk hidup di luar uterus.Bahaya utama ialah infeksi partus prematuritas,dismaturitas asfiksia dan kematian janin intra uterin.

Periode parturien

Janin telah siap hidup di luar uterus.Untuk itu janin telah cukup mendapat perlindungan untuk dapat melewati jalan lahir dengan aman.Bahaya utama ialah hipoksia infeksi dan trauma kelahiran.

Periode neonatal

Dalam periode ini terjadi adaptasi kehidupan intrauterin ke kehidupan ekstra uterin.Misalnya oksigen yang semula diperoleh janin dari darah ibu sekarang diperolehnya melalui pertukaran gas dalam paru.Demkian pula zat makanan yang tadinya diperoleh melalui plasenta,sekarang harus diperolehnya melalui absorbsi dari traktus digestivus.

2. Definisi

Bayi dengan berat kurang dari 2500 gram pada waktu lahir bayi prematur

Ilmu Kebidanan. YBP-SP. Jakarta. 2005

3. Etiologi

Masa kehamilan kurang dari 37 minggu dengan berat badan yang sesuai

Bayi small for gestational age : bayi yang beratnya kurang dari berat semestinya menurut masa kehamilannya (kecil untuk kehamilan)

Kedua-duanya

Ilmu Kebidanan. YBP-SP. Jakarta. 2005

4. Factor resiko

5. Klasifikasi

6. Penatalaksanaan

7. Pencegahan

PREMATUR

1. Penyakit-penyakit yang dtemui pada bayi premature

2. Bagaimana tafsiran neonatus

Untuk menentukan apakah prematur, matur normal, KMK, atau besar untuk masa kehamilan, dapat dipakai tabel growth of weight against gestation. Pada berat bayi matur normal dan bayi prematur terletak diantara 10% dan 90%. Pada bayi KMK beratnya dibawah 10%. Bila bayi berada diatas 10% disebut BMKIlmu Kebidanan. YBP-SP. Jakarta. 2005

3. Bagaimna kecukupan gizi ibu ?

4. Problem2 yang dialami oleh bayi premature? Suhu tubuh yang tidak stabil

Gangguan pernapasan

Gangguan alat pencernaan dan problema nutrisi

Immatur hati ( hiperbilirubinemia dan def. vit. A

Ginjal yang immatur, baik anatomi atau faal

Perdarahan ( pembuluh darah yang rapuh dan kurangnya faktor pembekuan

Gangguan imunologik

Perdarahan intraventikuler

Ilmu Kebidanan. YBP-SP. Jakarta. 2005 Gangguan retardasi pertumbuhan

TAMBAHAN :

Gangguan pertumbuhan janin kurva Lubchenco

Pengertian masa gestasi, KMK, BMK, SMK

Istilah atrem, preterm, posterm

Dubowitz : eksternal dan neurologi

Nilai ballard