lbm 1
TRANSCRIPT
STEP 11. Eskavasi: suatu pembersihan kavitas hingga ke dentin dgn menggunakan excavator.
2. Komposit: salah satu bahan tambalan yang sewarna dengan gigi dgn bahan dasar polimer dan ditambah dgn partikel anorganik sebagai penguat.
STEP 2
KARIES SEKUNDER
KARIES SEKUNDER PADA RESTORASI RESIN KOMPOSITSTEP 3
1. Karies
Definisi : Suatu penyakit jaringan gigi seperti seperti enamel,dentin, sementum yg disebabkan oleh aktivitas mikroorganisme dlm meragikan karbohidrat.
Suatu proses demineralisasi pd jaringan keras, permukaan mahkota dan akar gigi.
Ketidak seimbangan antara proses demineralisasi dgn remineralisasi gigi
Etiologi :1. Agen( oleh MO(streptoccocus mutans dan lactobacillus.
2. Host( struktur gigi dan morfologi
3. Environment( keadaan mulut dan saliva
4. Waktu ( malam hari lebih rentan terkena resiko karies.Proses demineralisasi
5. Substrat ( karbohidrat (glukosa dan sukrosa)
Faktor Predisposisi : OH jelek
Plak
Xerostomia
Usia
Keturunan
Jenis kelamin( wanita lebih rentan terkena karies)????? LI Sosial Ekonomi Pendidikan
Patofisiologi:Gigi (ada hidroksi apatit dan kalsium,fosfat)( suasana asam( struktur kimia berikatan dgn hidroksi apatit(menyebabkan perubahan susunan kimiawi(kalsium lepas dan enamel rusak)( demineralisasi (white spot dll.....)
Klasifikasi dan Gambaran Klinis : Menurut kedalamannya :
1. Superfisial( pada enamel
2. Media( sampai dentin
3. Profunda ( sampai ke pulpa dan sakit
Menurut jumlah permukaan yg terkena:
1. Simple kavitas( Cuma 1 permukaan gigi
2. Cxompound kavitas : 2 permukaan gigi
3. Complex kavitas ( lebih dr 2 permukaan gigi
Menurut G.V Black:
1. Karies kelas I ( di oklusal atau di pit dan fissure gigi
2. Kelas II ( pada bagian proksimal gigi posterior
3. Kelas III( pada proksimal gigi anterior tetapi belum sampai di incisal
4. Kelas IV ( pada bagian proksimal gigi anterior tapi sudah sampai incisal
5. Kelas V( pada servikal gigi atau 1/3 gingiva
Pencegahan
Dengan pasta gigi
Fissure siealant pada fisur gigi yg dalam
Menjaga Oh yg baik dgn makan makanan yg berserat
Pengguanaan dental flosh
Dgn sealant protection
Diet karbohidrat
Periksa 6 bulan sekali ke dokter gigi
Penatalaksanaan : Filling
Extraksi
PSA
2. Karies Sekunder
Definisi: Adalah karies yg memiliki riwayat karies sebelumnya pada tepi restorasi dan lokasi yg sama.
Dibawah restorasi gigi
Karies yg terjadi di sekeliling tumpatan gigi
Etiologi: Kegagalan tumpatan dan faktor2 spt: anatomi gigi yg kurang baik dan tumpatan yg buruk
OH yg buruk
Karena kebocoran mikro karena tdk ada ikatan kimiawi pd tumpatan.
Saat pembersihan kavitas tidak bersih sehingga msh ada kuman yg tertinggal di kavitas.
Adanya tekanan oklusi yg berlebihan
Ketidaktepatan jenis bahan tumpatan
Faktor Predisposisi: LI Patofisiologi :Adanya kegagalan dalam tumpatan( kebocoran mikro( interaksi dgn bakteri( karies sekunder
Klasifikasi dan Gambaran Klinis
Gambaran klinis :
Ada lesi bercak putih/coklat disekeliling tumpatan
Terdapat fissure yg dalam pd tepi tumpatan.
Pada tumpatan yg besar ada discolorisasi
3. Pencegahan : Menjaga OH
Prosedur restorasi yg benar
Pendidikan pasien dan pemeriksaan kembali
4. Penatalaksanaan: Pembongkaran tumpatan awal Ekstraksi
PSA
Bila nyeri ( obat analgesik (antalgin,asmet,ibuprofen dll.)
Setelah penambalan tdk boleh minum es selama......?????knp??? Tambahan LI:
1. Kenapa tambalan bisa pecah??
2. Bahan/kandungan apa yg bs menyebabkan tumpatan pecah/bocor??( pada resin komposit)
3. Ketepatan Bahan restorasi disesuaikan dgn lokasi dan tipe karies??4. Kekurangan dan kelebihan Resin Komposit???
5. Kesalahan prosedur apa yg menyebabkan kebocoran tumpatan komposit?
6. Kenapa bisa terjadi perlunakan gigi pada sekunder karies??
STEP 4
(Konsep Mapping)
Karies
Gambaran Klinis
Restorasi Gigi
etiologi
Karies sekunder
Gambaran klinis
Penatalaksanaan
STEP 5 (Learning Issue)
STEP 6 (Belajar Mandiri)
STEP 7
A. Karies
Definisi
Suatu penyakit jaringan gigi seperti seperti enamel,dentin, sementum yg disebabkan oleh aktivitas mikroorganisme dlm meragikan karbohidrat.
Suatu proses demineralisasi pd jaringan keras, permukaan mahkota dan akar gigi.
Ketidak seimbangan antara proses demineralisasi dgn remineralisasi gigi
Hilangnya ion-ion kalsium dan mineral secara terus menerus dari permukaan email pada mahkota atau permukaan akar yang sebagian besar yang distimulasi oleh beberapa flora bakteri dan produk-produk yang dihasilkannya, kehilangan ini awalnya hanya tampak mikroskopis lama-lama pada email sebagai bercak putih atau melunaknya sementum pada akar gigi. Suatu penyakit jaringan keras gigi yang bersifat kronik progresif dan disebabkan olh aktifitas renik dlm karbohidrat ditandai dgn demineralisasi jaringan keras dan diikuti kerusakan zat organiknya Chemicoparasitic yang diawali dgn pelunakan email dan dentin sehingga terjadi pelarutan sisa- sisa jaringan
Suatu jaringan keras gigi yang diakibatkan oleh mikroorganisme pada karbohidart yg difermentasikan sehingga terbentuk asam dan menurunkan pH dibawah pH kritis sehingga terjadi demineralisasi jaringan keras gigi.
Etiologi
1. Agen( oleh MO(streptoccocus mutans dan lactobacillus.
2. Host( struktur gigi dan morfologi
3. Environment( keadaan mulut dan saliva
4. Waktu ( malam hari lebih rentan terkena resiko karies( saat malam hari fungsi saliva menurun.Proses demineralisasi
5. Substrat ( karbohidrat (glukosa dan sukrosa)
Ada 4 :
1. Host : morfologi gigi keadaan saliva komposisi gigi ( enamel cacat akan memudahkan plak melekat dan terbentuk) stuktur enamel (semakin banyak anorganik semakin kuat dan resisten terhadap karies) pada gigi anak komposisi enamel lebih banyak air dan anorganik sehingga mudah terjadi karies.2. Agent :
bakteri (sterptococcus mutans) membentuk polisakarida ekstra cell membentuk plak, bakteri membentuk asam dari substrat(acidogenik),membuat pH rendah Bakteri yg sering berperan:
Lactobacillus
Streptococcus
Actinomyses ( membentuk asam laktat,asinat,asetat, suksinat mampu membentuk karies akar, fissure
3. Substrat :
Karbohidrat ( (komplex: pati),(berat molekul rendah: gula)Sukrosa dapat menurunkan pH yang dapat menyebabkan demineralisasi dan dalam waktu 30-60 menit pH mulut dapat normal kembali.
4. Waktu:
kira-kira 6-48 bulan untuk terjadi karies
Faktor Predisposisi
OH jelek
Plak
Xerostomia
Usia
Keturunan
Jenis kelamin Sosial Ekonomi
Pendidikan
Penggunaan obat-obatan( anti histamin dan anti depresan
Penggunaan tembakau( mempertinggi resiko karies
Makanan :1. Sehat ( buah, sayur
2. Tidak sehat
Unsur kimia (Mg,Ar,Cu)( dapat menghambat karies
Jumlah plak ( semakin banyak jumlah semakin beresiko
Pengalaman karies
Penggunaan Flour
OH
Jumlah bakteri( pada bayi s. mutans lebih banyak
Usia ( anak-anak resiko karies lebih tinggi, orang tua lebih sering terkena karies akar.
Jenis kelamin ( usia remaja (wanita lebih rentan)
Patofisiologi :Gigi (ada hidroksi apatit dan kalsium,fosfat)( suasana asam (pH dibawah 5,5)( struktur kimia berikatan dgn hidroksi apatit(menyebabkan perubahan susunan kimiawi(kalsium lepas dan enamel rusak)( demineralisasi (white spot)Hidroksi Apatit bersifat reaktif terhadap ion hidrogen ketika lingkungan berada kondisi pH dibawah 5,5.Ion PO43- akan beubah menjadi HPO42-Karena penambahan ion H+ .Akibatnya HPO4 yang terbentuk ini tidak mampu menjaga HA dalam kondisi seimbang akhirnya kristal meningkat larut.Menurut teori kimia Miller :
Dimulai dari enzim ludah (amilase dan laktase)( mengubah polisakarida ( glukosa dan maltosa ( glukosa menguraikan enzim-enzim yg dikeluarkan MO (lactobacillus dan sterptococcus( asam laktat ( pH rendah(merusak bahan2 anorganik enamel( lubang kecil
Klasifikasi dan Gambaran Klinis
Menurut kedalamannya :
1. Superfisial( pada enamel
2. Media( sampai dentin
3. Profunda ( sampai ke pulpa dan sakit
Menurut jumlah permukaan yg terkena:
1. Simple kavitas( Cuma 1 permukaan gigi
2. Compound kavitas : 2 permukaan gigi
3. Complex kavitas ( lebih dr 2 permukaan gigi
Menurut GV.Black:
1. Kelas I ( di oklusal atau di pit dan fissure gigi
2. Kelas II ( pada bagian proksimal gigi posterior
3. Kelas III( pada proksimal gigi anterior tetapi belum sampai di incisal
4. Kelas IV ( pada bagian proksimal gigi anterior tapi sudah sampai incisal
5. Kelas V( pada servikal gigi atau 1/3 gingiva
Berdasarkan tingkat progresifitas :
1. Akut ( terbentuk dan berkembang cepat contoh : rampant karies2. Kronis( proses lambat
3. Terhenti ( lesi tdk berkembang oleh karena perubahan lingkungan.
Tempat terjadi
1. Insipiens ( karies pada permukaanterluar enamel gigi belum ada lubang, contoh : adanya white spot
2. Superfisialis( pada enamel
3. Media ( dentin
4. Profunda ( mencapai pulpa
Berdasarkan waktu:
1. Primer( dilokasi yg belum pernah mengalami riwayat karies2. Sekunder ( timbul pd lokasi yg pernah terkena karies/karies rekuren Pencegahan : Dengan pasta gigi mengandung flouride Fissure siealant pada fisur gigi yg dalam( gigi sudah erupsi Menjaga Oh yg baik dgn makan makanan yg berserat
Pengguanaan dental flosh
Dgn surface protection( gigi baru erupsi tidak harus fissure yg dalam (topikal aplikasi flouride) Diet karbohidrat dan pola makan Periksa 6 bulan sekali ke dokter gigi
Menggosok gigi minimal 2 kali sehari saat pagi dan malam hari sesudah makan, lamanya 2-3 menit dgn metode yg benar.
Penggunaan Fluor (sistemik dan topical)
Penatalaksanaan : Filling ( dilakukan saat karies msh superfisialis Extraksi
PSA ( karies sampai pulpa/gangrenB. Karies Sekunder
Definisi : Adalah karies yg memiliki riwayat karies sebelumnya pada tepi restorasi dan lokasi yg sama.
Dibawah restorasi gigi
Karies yg terjadi di sekeliling tumpatan gigi
Karies yg timbul karena kebocoran tambalan sehingga bakteri dpt berpenetrasi pd jaringan gigi dan kembali menyebabkan karies.
Etiologi : Kegagalan tumpatan (saat melakukan tumpatan/langkah-langkah)( pada proses pengadukan, liquit dan powder yg tdk seimbang dan faktor-faktor seperti: tambalan tdk sesuai dgn anatomi, gigi yg kurang baik, dan tumpatan yg buruk. OH yg buruk
Karena kebocoran mikro( karena tidak ada ikatan kimiawi pd tumpatan.
Saat pembersihan kavitas tidak bersih sehingga masih ada kuman yang tertinggal di kavitas.
Ketidaktepatan jenis bahan tumpatan
Restorasi yg kurang efektif ( overhanging, Adanya tekanan oklusi yg berlebihan (setelah digunakan).
Pada tumpatan amalgam ( terjadi tumpatan berparit pada daerah tepi.
Patofisiologi :Adanya kegagalan dalam tumpatan( kebocoran mikro( interaksi dgn bakteri( karies sekunder
Awalnya dari kebocoran mikro dan adanya kegagalan dalam tumpatan/tumpatan yang pecah( terdapat akumulasi plak dari makanan ( menyebabkan diskolorisasi pada tumpatan ( tumpatan rapuh ( ada celah untuk bakteri masuk ( terjadi interaksi dgn bakteri( karies sekunder. Klasifikasi dan Gambaran Klinis :Gambaran klinis :
Ada lesi bercak putih/coklat disekeliling tumpatan
Terdapat fissure yg dalam pd tepi tumpatan.
Pada tumpatan yg besar ada discolorisasi
Menurut predileksi :
1. Tepi luar ( menyerang enamel /serangan pertama
2. Tepi dalam( pd dinding kavitas akan terlihat bila ada ion hidrogen dgn pemeriksaan histologi antara tumpatan dan dinding kavitas (ada celah mikro) tidak dapat dilihat mata.Gambaran histologi :
Email terlihat sbg zona gelap
Bila tumpatan telah diletakkan, email disekitar tumpatan dibagi menjadi 2 bagian yaitu email permukaan dan email dinding kavitas. Lesi sekunder dibagi menjadi 2 bagian :
1. Lesi luar ( dibentuk pada permukaan gigi sebagai hasil serangan pertama dan kavitas
2. Lesi dinding ( terlihat bila ada bakteri, cairan, molekul, atau ion hidrogen diantara tumpatan dan dinding kavitas.6. Pencegahan
Menjaga OH
Prosedur restorasi yg benar
Pendidikan pasien dan pemeriksaan kembali
teknik restorasi (permukaan tumpatan dan gigi harus menyatu) ( harus bisa mengendalikan plak
Pemilihan bahan tumpatan yg benar ( gigi posterior( amalgam,Resin Komposit , gigi anterior ( GIC, semen silikat(sudah tdk boleh dipakai dapat menyebabkan nekrosis dan mudah larut dlm air),Resin Komposit)
7. Penatalaksanaan
Pembongkaran tumpatan awal
Ekstraksi
PSA
Bila nyeri ( obat analgesik (antalgin,asmet,ibuprofen dll.)
Setelah penambalan tdk boleh minum es (bukan hanya minum es saja)???Sebelum 1 jam GIC mudah larut dalam air, sebelum keras mudah larut. Pada tumpatan berparit(kerusakan pd tengah tambalan) tdk perlu langsung diganti, lesi harus diawasi atau diperbaiki pada bagian yang pecah saja, namun bila ditemukan karies baru diganti.
Kerusakan pada tepi (batas tambalan dgn gigi tdk rata dan makanan bisa masuk) ( dilakukan polishing ulang
Tambahan LI:
1. Kenapa tambalan bisa pecah??
Tekanan oklusi,overhanging dll
2. Bahan/kandungan apa yg bs menyebabkan tumpatan pecah/bocor??( pada resin komposit)
RK bocor karena Karena prosedur/proses penambalan
3. Ketepatan Bahan restorasi disesuaikan dgn lokasi dan tipe karies??
Gigi posterior ( amalgam dan RK
Anterior ( RK,GIC
4. Kekurangan dan kelebihan Resin Komposit???
Kelebihan :
1. Estetis baik
2. Konduktivitas termal rendah
3. Radiopak
Kekurangan :
1. Sering terbentuk mikrolekeage
2. Mudah larut dlm air
5. Kesalahan prosedur apa yg menyebabkan kebocoran tumpatan komposit?
Saat penambalan
6. Kenapa bisa terjadi perlunakan gigi pada sekunder karies??
Adanya demineralisasi yg berakibat hilangnya kristal-kristal pd enamel gigi.
HASIL SGD BLOK 13 LBM 1
(KARIES SEKUNDER PADA RESTORASI KOMPOSIT)
Tutor SGD 1 :
Anggota SGD 1 :
1. Arum setiawati
(112090056)
2. Berti Silviana Intani
(112090060)
3. Cherly Hayati Nur .F
(112090062)
4. Ernawati
(112090072)
5. Frendi Shumna PA
(112090075)
6. Hanna .J Mahardhika
(112090079)
7. Ifi Nursari Rosanti
(112090081)
8. Novita Eky Dianty
(112090091)
9. Rafida Nur Fitria
(112090094)
10. Yessi Idha Martha
(1120900102)
11. Yogi Premadhika
(1120900105)FAKULTAS KEDOKTERAN GIGI
UNIVERSITAS ISLAM SULTAN AGUNG
SEMARANG
2011