lbm 1

27
STEP 1 1. Eskavasi : suatu pembersihan kavitas hingga ke dentin dgn menggunakan excavator. 2. Komposit : salah satu bahan tambalan yang sewarna dengan gigi dgn bahan dasar polimer dan ditambah dgn partikel anorganik sebagai penguat. STEP 2 KARIES SEKUNDER KARIES SEKUNDER PADA RESTORASI RESIN KOMPOSIT STEP 3 1. Karies Definisi : - Suatu penyakit jaringan gigi seperti seperti enamel,dentin, sementum yg disebabkan oleh aktivitas mikroorganisme dlm meragikan karbohidrat. - Suatu proses demineralisasi pd jaringan keras, permukaan mahkota dan akar gigi.

Upload: yessi-idha-martha

Post on 01-Dec-2015

31 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

STEP 11. Eskavasi: suatu pembersihan kavitas hingga ke dentin dgn menggunakan excavator.

2. Komposit: salah satu bahan tambalan yang sewarna dengan gigi dgn bahan dasar polimer dan ditambah dgn partikel anorganik sebagai penguat.

STEP 2

KARIES SEKUNDER

KARIES SEKUNDER PADA RESTORASI RESIN KOMPOSITSTEP 3

1. Karies

Definisi : Suatu penyakit jaringan gigi seperti seperti enamel,dentin, sementum yg disebabkan oleh aktivitas mikroorganisme dlm meragikan karbohidrat.

Suatu proses demineralisasi pd jaringan keras, permukaan mahkota dan akar gigi.

Ketidak seimbangan antara proses demineralisasi dgn remineralisasi gigi

Etiologi :1. Agen( oleh MO(streptoccocus mutans dan lactobacillus.

2. Host( struktur gigi dan morfologi

3. Environment( keadaan mulut dan saliva

4. Waktu ( malam hari lebih rentan terkena resiko karies.Proses demineralisasi

5. Substrat ( karbohidrat (glukosa dan sukrosa)

Faktor Predisposisi : OH jelek

Plak

Xerostomia

Usia

Keturunan

Jenis kelamin( wanita lebih rentan terkena karies)????? LI Sosial Ekonomi Pendidikan

Patofisiologi:Gigi (ada hidroksi apatit dan kalsium,fosfat)( suasana asam( struktur kimia berikatan dgn hidroksi apatit(menyebabkan perubahan susunan kimiawi(kalsium lepas dan enamel rusak)( demineralisasi (white spot dll.....)

Klasifikasi dan Gambaran Klinis : Menurut kedalamannya :

1. Superfisial( pada enamel

2. Media( sampai dentin

3. Profunda ( sampai ke pulpa dan sakit

Menurut jumlah permukaan yg terkena:

1. Simple kavitas( Cuma 1 permukaan gigi

2. Cxompound kavitas : 2 permukaan gigi

3. Complex kavitas ( lebih dr 2 permukaan gigi

Menurut G.V Black:

1. Karies kelas I ( di oklusal atau di pit dan fissure gigi

2. Kelas II ( pada bagian proksimal gigi posterior

3. Kelas III( pada proksimal gigi anterior tetapi belum sampai di incisal

4. Kelas IV ( pada bagian proksimal gigi anterior tapi sudah sampai incisal

5. Kelas V( pada servikal gigi atau 1/3 gingiva

Pencegahan

Dengan pasta gigi

Fissure siealant pada fisur gigi yg dalam

Menjaga Oh yg baik dgn makan makanan yg berserat

Pengguanaan dental flosh

Dgn sealant protection

Diet karbohidrat

Periksa 6 bulan sekali ke dokter gigi

Penatalaksanaan : Filling

Extraksi

PSA

2. Karies Sekunder

Definisi: Adalah karies yg memiliki riwayat karies sebelumnya pada tepi restorasi dan lokasi yg sama.

Dibawah restorasi gigi

Karies yg terjadi di sekeliling tumpatan gigi

Etiologi: Kegagalan tumpatan dan faktor2 spt: anatomi gigi yg kurang baik dan tumpatan yg buruk

OH yg buruk

Karena kebocoran mikro karena tdk ada ikatan kimiawi pd tumpatan.

Saat pembersihan kavitas tidak bersih sehingga msh ada kuman yg tertinggal di kavitas.

Adanya tekanan oklusi yg berlebihan

Ketidaktepatan jenis bahan tumpatan

Faktor Predisposisi: LI Patofisiologi :Adanya kegagalan dalam tumpatan( kebocoran mikro( interaksi dgn bakteri( karies sekunder

Klasifikasi dan Gambaran Klinis

Gambaran klinis :

Ada lesi bercak putih/coklat disekeliling tumpatan

Terdapat fissure yg dalam pd tepi tumpatan.

Pada tumpatan yg besar ada discolorisasi

3. Pencegahan : Menjaga OH

Prosedur restorasi yg benar

Pendidikan pasien dan pemeriksaan kembali

4. Penatalaksanaan: Pembongkaran tumpatan awal Ekstraksi

PSA

Bila nyeri ( obat analgesik (antalgin,asmet,ibuprofen dll.)

Setelah penambalan tdk boleh minum es selama......?????knp??? Tambahan LI:

1. Kenapa tambalan bisa pecah??

2. Bahan/kandungan apa yg bs menyebabkan tumpatan pecah/bocor??( pada resin komposit)

3. Ketepatan Bahan restorasi disesuaikan dgn lokasi dan tipe karies??4. Kekurangan dan kelebihan Resin Komposit???

5. Kesalahan prosedur apa yg menyebabkan kebocoran tumpatan komposit?

6. Kenapa bisa terjadi perlunakan gigi pada sekunder karies??

STEP 4

(Konsep Mapping)

Karies

Gambaran Klinis

Restorasi Gigi

etiologi

Karies sekunder

Gambaran klinis

Penatalaksanaan

STEP 5 (Learning Issue)

STEP 6 (Belajar Mandiri)

STEP 7

A. Karies

Definisi

Suatu penyakit jaringan gigi seperti seperti enamel,dentin, sementum yg disebabkan oleh aktivitas mikroorganisme dlm meragikan karbohidrat.

Suatu proses demineralisasi pd jaringan keras, permukaan mahkota dan akar gigi.

Ketidak seimbangan antara proses demineralisasi dgn remineralisasi gigi

Hilangnya ion-ion kalsium dan mineral secara terus menerus dari permukaan email pada mahkota atau permukaan akar yang sebagian besar yang distimulasi oleh beberapa flora bakteri dan produk-produk yang dihasilkannya, kehilangan ini awalnya hanya tampak mikroskopis lama-lama pada email sebagai bercak putih atau melunaknya sementum pada akar gigi. Suatu penyakit jaringan keras gigi yang bersifat kronik progresif dan disebabkan olh aktifitas renik dlm karbohidrat ditandai dgn demineralisasi jaringan keras dan diikuti kerusakan zat organiknya Chemicoparasitic yang diawali dgn pelunakan email dan dentin sehingga terjadi pelarutan sisa- sisa jaringan

Suatu jaringan keras gigi yang diakibatkan oleh mikroorganisme pada karbohidart yg difermentasikan sehingga terbentuk asam dan menurunkan pH dibawah pH kritis sehingga terjadi demineralisasi jaringan keras gigi.

Etiologi

1. Agen( oleh MO(streptoccocus mutans dan lactobacillus.

2. Host( struktur gigi dan morfologi

3. Environment( keadaan mulut dan saliva

4. Waktu ( malam hari lebih rentan terkena resiko karies( saat malam hari fungsi saliva menurun.Proses demineralisasi

5. Substrat ( karbohidrat (glukosa dan sukrosa)

Ada 4 :

1. Host : morfologi gigi keadaan saliva komposisi gigi ( enamel cacat akan memudahkan plak melekat dan terbentuk) stuktur enamel (semakin banyak anorganik semakin kuat dan resisten terhadap karies) pada gigi anak komposisi enamel lebih banyak air dan anorganik sehingga mudah terjadi karies.2. Agent :

bakteri (sterptococcus mutans) membentuk polisakarida ekstra cell membentuk plak, bakteri membentuk asam dari substrat(acidogenik),membuat pH rendah Bakteri yg sering berperan:

Lactobacillus

Streptococcus

Actinomyses ( membentuk asam laktat,asinat,asetat, suksinat mampu membentuk karies akar, fissure

3. Substrat :

Karbohidrat ( (komplex: pati),(berat molekul rendah: gula)Sukrosa dapat menurunkan pH yang dapat menyebabkan demineralisasi dan dalam waktu 30-60 menit pH mulut dapat normal kembali.

4. Waktu:

kira-kira 6-48 bulan untuk terjadi karies

Faktor Predisposisi

OH jelek

Plak

Xerostomia

Usia

Keturunan

Jenis kelamin Sosial Ekonomi

Pendidikan

Penggunaan obat-obatan( anti histamin dan anti depresan

Penggunaan tembakau( mempertinggi resiko karies

Makanan :1. Sehat ( buah, sayur

2. Tidak sehat

Unsur kimia (Mg,Ar,Cu)( dapat menghambat karies

Jumlah plak ( semakin banyak jumlah semakin beresiko

Pengalaman karies

Penggunaan Flour

OH

Jumlah bakteri( pada bayi s. mutans lebih banyak

Usia ( anak-anak resiko karies lebih tinggi, orang tua lebih sering terkena karies akar.

Jenis kelamin ( usia remaja (wanita lebih rentan)

Patofisiologi :Gigi (ada hidroksi apatit dan kalsium,fosfat)( suasana asam (pH dibawah 5,5)( struktur kimia berikatan dgn hidroksi apatit(menyebabkan perubahan susunan kimiawi(kalsium lepas dan enamel rusak)( demineralisasi (white spot)Hidroksi Apatit bersifat reaktif terhadap ion hidrogen ketika lingkungan berada kondisi pH dibawah 5,5.Ion PO43- akan beubah menjadi HPO42-Karena penambahan ion H+ .Akibatnya HPO4 yang terbentuk ini tidak mampu menjaga HA dalam kondisi seimbang akhirnya kristal meningkat larut.Menurut teori kimia Miller :

Dimulai dari enzim ludah (amilase dan laktase)( mengubah polisakarida ( glukosa dan maltosa ( glukosa menguraikan enzim-enzim yg dikeluarkan MO (lactobacillus dan sterptococcus( asam laktat ( pH rendah(merusak bahan2 anorganik enamel( lubang kecil

Klasifikasi dan Gambaran Klinis

Menurut kedalamannya :

1. Superfisial( pada enamel

2. Media( sampai dentin

3. Profunda ( sampai ke pulpa dan sakit

Menurut jumlah permukaan yg terkena:

1. Simple kavitas( Cuma 1 permukaan gigi

2. Compound kavitas : 2 permukaan gigi

3. Complex kavitas ( lebih dr 2 permukaan gigi

Menurut GV.Black:

1. Kelas I ( di oklusal atau di pit dan fissure gigi

2. Kelas II ( pada bagian proksimal gigi posterior

3. Kelas III( pada proksimal gigi anterior tetapi belum sampai di incisal

4. Kelas IV ( pada bagian proksimal gigi anterior tapi sudah sampai incisal

5. Kelas V( pada servikal gigi atau 1/3 gingiva

Berdasarkan tingkat progresifitas :

1. Akut ( terbentuk dan berkembang cepat contoh : rampant karies2. Kronis( proses lambat

3. Terhenti ( lesi tdk berkembang oleh karena perubahan lingkungan.

Tempat terjadi

1. Insipiens ( karies pada permukaanterluar enamel gigi belum ada lubang, contoh : adanya white spot

2. Superfisialis( pada enamel

3. Media ( dentin

4. Profunda ( mencapai pulpa

Berdasarkan waktu:

1. Primer( dilokasi yg belum pernah mengalami riwayat karies2. Sekunder ( timbul pd lokasi yg pernah terkena karies/karies rekuren Pencegahan : Dengan pasta gigi mengandung flouride Fissure siealant pada fisur gigi yg dalam( gigi sudah erupsi Menjaga Oh yg baik dgn makan makanan yg berserat

Pengguanaan dental flosh

Dgn surface protection( gigi baru erupsi tidak harus fissure yg dalam (topikal aplikasi flouride) Diet karbohidrat dan pola makan Periksa 6 bulan sekali ke dokter gigi

Menggosok gigi minimal 2 kali sehari saat pagi dan malam hari sesudah makan, lamanya 2-3 menit dgn metode yg benar.

Penggunaan Fluor (sistemik dan topical)

Penatalaksanaan : Filling ( dilakukan saat karies msh superfisialis Extraksi

PSA ( karies sampai pulpa/gangrenB. Karies Sekunder

Definisi : Adalah karies yg memiliki riwayat karies sebelumnya pada tepi restorasi dan lokasi yg sama.

Dibawah restorasi gigi

Karies yg terjadi di sekeliling tumpatan gigi

Karies yg timbul karena kebocoran tambalan sehingga bakteri dpt berpenetrasi pd jaringan gigi dan kembali menyebabkan karies.

Etiologi : Kegagalan tumpatan (saat melakukan tumpatan/langkah-langkah)( pada proses pengadukan, liquit dan powder yg tdk seimbang dan faktor-faktor seperti: tambalan tdk sesuai dgn anatomi, gigi yg kurang baik, dan tumpatan yg buruk. OH yg buruk

Karena kebocoran mikro( karena tidak ada ikatan kimiawi pd tumpatan.

Saat pembersihan kavitas tidak bersih sehingga masih ada kuman yang tertinggal di kavitas.

Ketidaktepatan jenis bahan tumpatan

Restorasi yg kurang efektif ( overhanging, Adanya tekanan oklusi yg berlebihan (setelah digunakan).

Pada tumpatan amalgam ( terjadi tumpatan berparit pada daerah tepi.

Patofisiologi :Adanya kegagalan dalam tumpatan( kebocoran mikro( interaksi dgn bakteri( karies sekunder

Awalnya dari kebocoran mikro dan adanya kegagalan dalam tumpatan/tumpatan yang pecah( terdapat akumulasi plak dari makanan ( menyebabkan diskolorisasi pada tumpatan ( tumpatan rapuh ( ada celah untuk bakteri masuk ( terjadi interaksi dgn bakteri( karies sekunder. Klasifikasi dan Gambaran Klinis :Gambaran klinis :

Ada lesi bercak putih/coklat disekeliling tumpatan

Terdapat fissure yg dalam pd tepi tumpatan.

Pada tumpatan yg besar ada discolorisasi

Menurut predileksi :

1. Tepi luar ( menyerang enamel /serangan pertama

2. Tepi dalam( pd dinding kavitas akan terlihat bila ada ion hidrogen dgn pemeriksaan histologi antara tumpatan dan dinding kavitas (ada celah mikro) tidak dapat dilihat mata.Gambaran histologi :

Email terlihat sbg zona gelap

Bila tumpatan telah diletakkan, email disekitar tumpatan dibagi menjadi 2 bagian yaitu email permukaan dan email dinding kavitas. Lesi sekunder dibagi menjadi 2 bagian :

1. Lesi luar ( dibentuk pada permukaan gigi sebagai hasil serangan pertama dan kavitas

2. Lesi dinding ( terlihat bila ada bakteri, cairan, molekul, atau ion hidrogen diantara tumpatan dan dinding kavitas.6. Pencegahan

Menjaga OH

Prosedur restorasi yg benar

Pendidikan pasien dan pemeriksaan kembali

teknik restorasi (permukaan tumpatan dan gigi harus menyatu) ( harus bisa mengendalikan plak

Pemilihan bahan tumpatan yg benar ( gigi posterior( amalgam,Resin Komposit , gigi anterior ( GIC, semen silikat(sudah tdk boleh dipakai dapat menyebabkan nekrosis dan mudah larut dlm air),Resin Komposit)

7. Penatalaksanaan

Pembongkaran tumpatan awal

Ekstraksi

PSA

Bila nyeri ( obat analgesik (antalgin,asmet,ibuprofen dll.)

Setelah penambalan tdk boleh minum es (bukan hanya minum es saja)???Sebelum 1 jam GIC mudah larut dalam air, sebelum keras mudah larut. Pada tumpatan berparit(kerusakan pd tengah tambalan) tdk perlu langsung diganti, lesi harus diawasi atau diperbaiki pada bagian yang pecah saja, namun bila ditemukan karies baru diganti.

Kerusakan pada tepi (batas tambalan dgn gigi tdk rata dan makanan bisa masuk) ( dilakukan polishing ulang

Tambahan LI:

1. Kenapa tambalan bisa pecah??

Tekanan oklusi,overhanging dll

2. Bahan/kandungan apa yg bs menyebabkan tumpatan pecah/bocor??( pada resin komposit)

RK bocor karena Karena prosedur/proses penambalan

3. Ketepatan Bahan restorasi disesuaikan dgn lokasi dan tipe karies??

Gigi posterior ( amalgam dan RK

Anterior ( RK,GIC

4. Kekurangan dan kelebihan Resin Komposit???

Kelebihan :

1. Estetis baik

2. Konduktivitas termal rendah

3. Radiopak

Kekurangan :

1. Sering terbentuk mikrolekeage

2. Mudah larut dlm air

5. Kesalahan prosedur apa yg menyebabkan kebocoran tumpatan komposit?

Saat penambalan

6. Kenapa bisa terjadi perlunakan gigi pada sekunder karies??

Adanya demineralisasi yg berakibat hilangnya kristal-kristal pd enamel gigi.

HASIL SGD BLOK 13 LBM 1

(KARIES SEKUNDER PADA RESTORASI KOMPOSIT)

Tutor SGD 1 :

Anggota SGD 1 :

1. Arum setiawati

(112090056)

2. Berti Silviana Intani

(112090060)

3. Cherly Hayati Nur .F

(112090062)

4. Ernawati

(112090072)

5. Frendi Shumna PA

(112090075)

6. Hanna .J Mahardhika

(112090079)

7. Ifi Nursari Rosanti

(112090081)

8. Novita Eky Dianty

(112090091)

9. Rafida Nur Fitria

(112090094)

10. Yessi Idha Martha

(1120900102)

11. Yogi Premadhika

(1120900105)FAKULTAS KEDOKTERAN GIGI

UNIVERSITAS ISLAM SULTAN AGUNG

SEMARANG

2011