layout ui template · web viewprogram pencegahan dan pengendalian penyakit (satker 05) dinas...

52
LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH PROGRAM PENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN PENYAKIT (SATKER 05)

Upload: others

Post on 29-Dec-2019

9 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: Layout UI Template · Web viewPROGRAM PENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN PENYAKIT (SATKER 05) DINAS KESEHATAN PROVINSI BANTEN TAHUN 2018 KATA PENGANTAR Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAHPROGRAM PENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN PENYAKIT

(SATKER 05)

DINAS KESEHATAN PROVINSI BANTENTAHUN 2018

Page 2: Layout UI Template · Web viewPROGRAM PENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN PENYAKIT (SATKER 05) DINAS KESEHATAN PROVINSI BANTEN TAHUN 2018 KATA PENGANTAR Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi

KATA PENGANTAR

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Bidang Pencegahan dan Pengendalian Dinas Kesehatan Provinsi Banten disusun untuk memenuhi Instruksi Presiden RI Nomor 7 Tahun 1999 tentang Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah. Penyusunan LAKIP ini berpedoman kepada Peraturan Menteri PAN/RB no 12 Tahun 2015 tentang Pedoman Evaluasi atas Implementasi Sistem Akuntabilitas Instansi Pemerintah dan Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Tata Cara Reviu Atas Laporan Kinerja Instansi Pemerintah.

Tujuan dari penyusunan LAKIP adalah melaporkan hasil pelaksanaan kegiatan dan program kerja yang diselenggarakan sebagai wujud pertanggungjawaban pelaksanaan tugas dan fungsi serta kewenangan dan kebijakan dalam mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Selain itu laporan ini disusun dalam rangka menyampaikan hasil evaluasi dan analisis realisasi kinerja kegiatan dari pelaksanaan kebijakan dan program Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan Provinsi Banten serta hambatan dan permasalahan yang dihadapi dalam Tahun Anggaran 2018.

Penyusunan LAKIP ini diharapkan dapat meningkatkan akuntabilitas publik.

Banten, 19 Februari 2019

Plt. Kepala Dinas Kesehatan

Dr. M. Yusuf, S.Sos, M.Si

NIP.196508241987121002

iiLaporan Kinerja Dinas Kesehatan Provinsi Banten (Dana Dekonsentrasi 05) Tahun 2018

Page 3: Layout UI Template · Web viewPROGRAM PENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN PENYAKIT (SATKER 05) DINAS KESEHATAN PROVINSI BANTEN TAHUN 2018 KATA PENGANTAR Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi

RINGKASAN EKSEKUTIF

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) adalah laporan kinerja tahunan berisi pertanggungjawaban kinerja instansi pemerintah dalam mencapai tujuan/sasaran strategis. Pencapaian sasaran menyajikan informasi tentang : pencapaian tujuan dan sasaran organisasi, realisasi pencapaian indikator kinerja utama organisasi, penjelasan yang memadai atas pencapaian kinerja dan perbandingan capaian indikator kinerja sampai dengan tahun berjalan dengan target kinerja 5 (lima) tahunan yang direncanakan.

Secara garis besar Bidang P2P Dinas Kesehatan Provinsi Banten telah berhasil melaksanakan tugas pokok, fungsi dan misi yang diembannya dalam pencapaian kinerja tahun 2018 dengan capaian rata-rata sasaran strategis sebesar 100 persen, meskipun di satu sisi ada yang melebihi target dan ada yang tidak mencapai target yang direncanakan.

Walau pencapaian Penetapan Kinerja Bidang P2P Dinas Kesehatan Provinsi Banten sudah dianggap cukup baik, namun dalam pelaksanaannya masih dirasakan ada beberapa hal belum sesuai dengan harapan. Perencanaan yang kurang matang dalam mengimplementasikan rencana kerja merupakan salah satu permasalahan yang mengakibatkan salah satu target penetapan kinerja tidak tercapai.

Pencapaian sasaran strategis Bidang P2P Dinas Kesehatan Provinsi Banten harus ditingkatkan untuk tahun anggaran selanjutnya, sehingga beberapa perbaikan dan tindak lanjut mutlak diperlukan. Keberhasilan pencapaian target sendiri disamping ditentukan oleh kinerja faktor internal juga ditentukan oleh dukungan eksternal, seperti kerjasama dengan unit-unit lain di lingkungan DInas Keseshatan Provinsi sera institusi terkait lainnya. Semoga ke depannya, kinerja Bidang P2P Dinas Kesehatan Provinsi Banten yang sudah relatif baik ini dapat terus dipertahankan dan dapat memberikan dampak yang signifikan dalam rangka menurunnya angka kesakitan dan angka kematian penyakit menular dan tidak menular serta meningkatkan kesehatan jiwa.

iiiLaporan Kinerja Dinas Kesehatan Provinsi Banten (Dana Dekonsentrasi 05) Tahun 2018

Page 4: Layout UI Template · Web viewPROGRAM PENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN PENYAKIT (SATKER 05) DINAS KESEHATAN PROVINSI BANTEN TAHUN 2018 KATA PENGANTAR Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ii

RINGKASAN EKSEKUTIF iii

DAFTAR ISI iv

DAFTAR TABEL v

DAFTAR GAMBAR vi

DAFTAR LAMPIRAN vii

BAB 1 PENDAHULUAN.................................................................................................11.1 Latar Belakang....................................................................................................1

1.2 Visi dan Misi........................................................................................................2

1.3 Tugas Pokok dan Fungsi....................................................................................4

1.4 Sumber Daya Manusia........................................................................................4

1.5 Sistematika Penulisan.........................................................................................4

BAB 2 PERENCANAAN KINERJA................................................................................62.1 Perencanaan Kinerja...........................................................................................6

2.2 Perjanjian Kinerja................................................................................................6

BAB 3 AKUNTABILITAS KINERJA...............................................................................93.1 Capaian kinerja...................................................................................................9

3.2 Realisasi Anggaran...........................................................................................31

BAB 4 PENUTUP..........................................................................................................324.1 Kesimpulan.......................................................................................................32

4.2 Tindak Lanjut.....................................................................................................33

ivLaporan Kinerja Dinas Kesehatan Provinsi Banten (Dana Dekonsentrasi 05) Tahun 2018

Page 5: Layout UI Template · Web viewPROGRAM PENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN PENYAKIT (SATKER 05) DINAS KESEHATAN PROVINSI BANTEN TAHUN 2018 KATA PENGANTAR Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi

DAFTAR TABEL

No table of figures entries found.

vLaporan Kinerja Dinas Kesehatan Provinsi Banten (Dana Dekonsentrasi 05) Tahun 2018

Page 6: Layout UI Template · Web viewPROGRAM PENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN PENYAKIT (SATKER 05) DINAS KESEHATAN PROVINSI BANTEN TAHUN 2018 KATA PENGANTAR Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi

DAFTAR GAMBAR

No table of figures entries found.

viLaporan Kinerja Dinas Kesehatan Provinsi Banten (Dana Dekonsentrasi 05) Tahun 2018

Page 7: Layout UI Template · Web viewPROGRAM PENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN PENYAKIT (SATKER 05) DINAS KESEHATAN PROVINSI BANTEN TAHUN 2018 KATA PENGANTAR Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi

DAFTAR LAMPIRAN

Perjanjian Kinerja TA 2018

Dan lain nya…...

viiLaporan Kinerja Dinas Kesehatan Provinsi Banten (Dana Dekonsentrasi 05) Tahun 2018

Page 8: Layout UI Template · Web viewPROGRAM PENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN PENYAKIT (SATKER 05) DINAS KESEHATAN PROVINSI BANTEN TAHUN 2018 KATA PENGANTAR Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi

BAB 1 PENDAHULUAN

1.1 Latar BelakangPembangunan kesehatan tahun 2015-2019 adalah Program Indonesia Sehat

dengan sasaran meningkatkan derajat kesehatan dan status gizi masyarakat melalui upaya kesehatan dan pemberdayaan masyarakat yang didukung dengan perlindungan finansial dan pemeratan pelayanan kesehatan. Sasaran yang akan dicapai dalam Program Indonesia Sehat pada Rencana Pembangunan Jangka Menengah 2015-2019 (RPJMN 2015-2019) adalah: 1) meningkatnya status kesehatan dan gizi ibu dan anak; 2) meningkatnya pengendalian penyakit; 3) meningkatnya akses dan mutu pelayanan kesehatan dasar dan rujukan terutama di daerah terpencil, tertinggal dan perbatasan; (4) meningkatnya cakupan pelayanan kesehatan universal melalui Kartu Indonesia Sehat dan kualitas pengelolaan SJSN Kesehatan, (5) terpenuhinya kebutuhan tenaga kesehatan, obat dan vaksin; serta (6) meningkatkan responsivitas sistem kesehatan. Program Indonesia Sehat dilaksanakan melalui Pendekatan Keluarga dan GERMAS.

RPJMN 2015-2019 telah ditetapkan melalui Peraturan Presiden nomor 2 tahun 2015 dan Renstra Kementerian Kesehatan 2015-2019 melalui Keputusan Menteri Kesehatan nomor HK.02.02/2015, Direktorat Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) telah menyusun Rencana Aksi Program P2P tahun 2015 – 2019 yang merupakan jabaran kebijakan Kementerian Kesehatan dalam Pencegahan dan Pengendalian Penyakit sesuai dengan tugas pokok dan fungsi Ditjen P2P termasuk langkah-langkah antisipasi tantangan program selama lima tahun mendatang. Dalam perkembangannya Renstra yang telah disusun memerlukan penyesuaian terkait dengan GERMAS, PIS PK dan SPM sehingga pada tahun 2018 dilakukan revisi Renstra Kementerian Kesehatan dengan nomor HK.01.07/MENKES/422/2017. Sesuai amanat Menteri Kesehatan, dengan diterbitkannya Renstra Revisi, maka unit utama harus menjabarkan dalam Rencana Aksi Program Direktorat Jenderal P2P. Pada revisi RAP Ditjen P2P Tahun 2018 terjadi perubahan indikator dan telah dituangkan dalam Perjanjian Kinerja Direktorat Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit.

Angka Kesakitan dan Kematian penyakit menular dan tidak menular Angka Kesakitan dan di Provinsi Banten masih tinggi. Meningkatnya jumlah kasus penyakit menular TB disebabkan belum semua komponen pelaksana penemuan kasus di sarana pelayanan kesehatan mendapat pelatihan dan belum optimalnya ketersediaan prasarana dan sarana di Puskesmas dan Rumah Sakit, Penemuan infeksi HIV dan AIDS tiap tahun cenderung meningkat disebabkan upaya penemuan dan pencarian kasus yang semakin intensif melalui Mobile VCT, kasus Malaria masih tinggi dan masih terdapat 2 Kabupaten yang belum eliminasi Malaria. Penyakit menular/ infeksi masih menjadi masalah di masyarakat, di sisi lain angka kesakitan dan kematian beberapa penyakit tidak menular dan degeneratif seperti Diabetes mellitus (DM), kardiovaskuler, hipertensi dan kanker (keganasan) cenderung meningkat. Salah satu penanganan dalam pencegahan penyakit tidak menular dan degeneratif adalah menggerakan masyarakat untuk hidup sehat (GERMAS) yang dalam pelaksanaannya melalui pemberdayaan masyarakat. Pemberdayaan masyarakat bidang kesehatan diarahkan agar masyarakat berdaya untuk ikut aktif memelihara kesehatannya sendiri, melakukan upaya pro-aktif tidak menunggu sampai jatuh sakit, karena ketika sakit sebenarnya telah kehilangan nilai produktif. Upaya promotif dan preventif perlu ditingkatkan

1Laporan Kinerja Dinas Kesehatan Provinsi Banten (Dana Dekonsentrasi 05) Tahun 2018

Page 9: Layout UI Template · Web viewPROGRAM PENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN PENYAKIT (SATKER 05) DINAS KESEHATAN PROVINSI BANTEN TAHUN 2018 KATA PENGANTAR Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi

2

untuk mengendalikan angka kesakitan yang muncul dan mencegah hilangnya produktivitas serta menjadikan sehat sebagai fungsi produksi yang dapat memberi nilai tambah.

Laporan kinerja ini disusun sebagai bentuk pertanggungjawaban Bidang Pencegahan dan Pengendalian Dinas Kesehatan Provinsi Banten atas pelaksanaan tugas dan fungsi selama Tahun 2018. Disamping itu, laporan kinerja ini merupakan pelaksanaan amanat peraturan perundang-undangan terkait, yakni Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2006 tentang Pelaporan Keuangan dan Kinerja Instansi Pemerintah, Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 29 Tahun 2014 tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah, serta Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negera dan Reformasi Birokrasi Nomor 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja, dan Tata Cara Reviu atas Laporan Kinerja Pemerintah. Laporan kinerja ini juga sekaligus menjadi alat atau bahan evaluasi guna peningkatan kinerja Kementerian Kesehatan di masa depan.

1.2 Visi dan MisiVisi dan Misi Kementerian Kesehatan Tahun 2015-2019 mengikuti Visi dan

Misi Presiden Republik Indonesia yaitu “Terwujudnya Indonesia yang Berdaulat, Mandiri dan Berkepribadian Berlandaskan Gotong-royong”. Upaya untuk mewujudkan visi ini dilaksanakan melalui 7 misi pembangunan yaitu:

1. Terwujudnya keamanan nasional yang mampu menjaga kedaulatan wilayah, menopang kemandirian ekonomi dengan mengamankan sumber daya maritim dan mencerminkan kepribadian Indonesia sebagai negara kepulauan.

2. Mewujudkan masyarakat maju, berkesinambungan dan demokratis berlandaskan negara hukum.

3. Mewujudkan politik luar negeri bebas dan aktif serta memperkuat jati diri sebagai negara maritim.

4. Mewujudkan kualitas hidup manusia lndonesia yang tinggi, maju dan sejahtera. 5. Mewujudkan bangsa yang berdaya saing. 6. Mewujudkan Indonesia menjadi negara maritim yang mandiri, maju, kuat dan

berbasiskan kepentingan nasional, serta 7. Mewujudkan masyarakat yang berkepribadian dalam kebudayaan.

Selanjutnya terdapat 9 agenda prioritas yang dikenal dengan NAWA CITA yang ingin diwujudkan yakni:

1. Menghadirkan kembali negara untuk melindungi segenap bangsa dan memberikan rasa aman pada seluruh warga Negara.

2. Membuat pemerintah tidak absen dengan membangun tata kelola pemerintahan yang bersih, efektif, demokratis dan terpercaya.

3. Membangun Indonesia dari pinggiran dengan memperkuat daerah-daerah dan desa dalam kerangka negara kesatuan.

4. Menolak negara lemah dengan melakukan reformasi sistem dan penegakan hukum yang bebas korupsi, bermartabat dan terpercaya.

5. Meningkatkan kualitas hidup manusia Indonesia. 6. Meningkatkan produktifitas rakyat dan daya saing di pasar Internasional. 7. Mewujudkan kemandirian ekonomi dengan menggerakkan sektor-sektor

strategis ekonomi domestik. 8. Melakukan revolusi karakter bangsa. 9. Memperteguh ke-Bhineka-an dan memperkuat restorasi sosial Indonesia.

Laporan Kinerja Dinas Kesehatan Provinsi Banten (Dana Dekonsentrasi 05) Tahun 2018

Page 10: Layout UI Template · Web viewPROGRAM PENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN PENYAKIT (SATKER 05) DINAS KESEHATAN PROVINSI BANTEN TAHUN 2018 KATA PENGANTAR Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi

3

Kementerian Kesehatan mempunyai peran dan berkonstribusi dalam tercapainya seluruh Nawa Cita terutama dalam meningkatkan kualitas hidup manusia Indonesia. Terdapat dua tujuan Kementerian Kesehatan pada tahun 2015-2019, yaitu: 1) meningkatnya status kesehatan masyarakat dan; 2) meningkatnya daya tanggap (responsiveness) dan perlindungan masyarakat terhadap risiko sosial dan finansial di bidang kesehatan. Peningkatan status kesehatan masyarakat dilakukan pada semua kontinum siklus kehidupan (life cycle), yaitu bayi, balita, anak usia sekolah, remaja, kelompok usia kerja, maternal, dan kelompok lansia.

Tujuan indikator Kementerian Kesehatan bersifat dampak (impact atau outcome) dalam peningkatan status kesehatan masyarakat melalui indikator yang akan dicapai yakni sebagai berikut:

1. Menurunnya angka kematian ibu dari 359 per 100.00 kelahiran hidup (SP 2010), 346 menjadi 306 per 100.000 kelahiran hidup (SDKI 2012).

2. Menurunnya angka kematian bayi dari 32 menjadi 24 per 1.000 kelahiran hidup.

3. Menurunnya persentase BBLR dari 10,2% menjadi 8%. 4. Meningkatnya upaya peningkatan promosi kesehatan dan pemberdayaan

masyarakat, serta pembiayaan kegiatan promotif dan preventif. 5. Meningkatnya upaya peningkatan perilaku hidup bersih dan sehat.

Peran Ditjen P2P dalam mendukung pencapaian indikator Kementerian Kesehatan yakni menyelenggarakan pencegahan dan pengendalian peyakit secara berhasil-guna dan berdaya-guna dalam mendukung pencapaian derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya melalui kegiatan surveilans dan karantina kesehatan, pencegahan dan pengendalian penyakit menular langsung, pencegahan dan pengendalian penyakit tular vektor dan zoonotik, pencegahan dan pengendalian penyakit tidak menular, pencegahan dan pengendalian masalah kesehatan jiwa dan dukungan manajemen dan pelaksanaan tugas teknis lainnya pada Program P2P.

Seiring dengan pergantian kepemimpinan Pemerintahan Provinsi Banten berdasarkan hasil Pemilihan Kepala Daerah (Gubernur dan Wakil Gubernur Banten) periode Tahun 2017-2022 Gubernur dan Wakil Gubernur Banten terpilih mengusung visi dan misi yang merupakan visi misi Provinsi Banten 2017-2022. Dalam Visi dan Misi nya, Gubernur dan Wakil Gubernur Provinsi Banten terpilih, Dr. H. Wahidin Halim, M.Si dan H. Andika Hazrumy, S.Sos, M.AP dengan tegas menyampaikan Visinya untuk 2017 – 2022 yaitu “Banten yang Maju, Mandiri, Berdaya Saing, Sejahtera dan Berakhlakul Karimah” . Dalam rangka pencapaian Visi tersebut, dengan memperhatikan kondisi dan permasalahan yang ada serta tantangan ke depan, dan memperhitungkan peluang yang dimiliki, maka ditetapkan 5 (lima) Misi sebagai berikut: 1). Menciptakan tatakelola pemerintahan yang baik (Good Governance); 2). Membangun dan meningkatkan kualitas infrastruktur; 3). Meningkatkan akses dan pemerataan pendidikan berkualitas; 4). Meningkatkan akses dan pemerataan kesehatan berkualitas; 5). Meningkatkan kualitas pertumbuhan dan pemerataan ekonomi.

Laporan Kinerja Dinas Kesehatan Provinsi Banten (Dana Dekonsentrasi 05) Tahun 2018

Page 11: Layout UI Template · Web viewPROGRAM PENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN PENYAKIT (SATKER 05) DINAS KESEHATAN PROVINSI BANTEN TAHUN 2018 KATA PENGANTAR Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi

4

1.3 Tugas Pokok dan Fungsi1. Tugas Pokok dan Fungsi Dinas Kesehatan Provinsi

A. Tugas Dinas Kesehatan

Dinas Kesehatan Provinsi Banten menurut berdasarkan Peraturan Gubernur Banten Nomor 83 Tahun 2016 tentang Struktur Organisasi Perangkat Daerah Provinsi Banten menyebutkan bahwa “ Dinas Kesehatan merupakan unsur pelaksana otonomi daerah dibidang kesehatan”, Dinas Kesehatan dipimpin oleh seorang Kepala Dinas yang bertanggung jawab kepada Gubernur melalui Sekretaris Daerah”. Dinas Kesehatan mempunyai tugas pokok membantu Gubernur melaksanakan urusan pemerintahanan di bidang kesehatan dan tugas pembantuan yang ditugaskan kepada Daerah Provinsi.

B. Fungsi Dinas Kesehatan

Dalam melaksanakan tugas pokoknya sebagaimana dimaksud, Dinas Kesehatan mempunyai fungsi sebagaimana Undang -Undang Nomor 23 tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah sebagai berikut :

a) Pengelolaan UKP rujukan tingkat Daerah provinsi/lintas Daerah kabupaten/kota;

b) Pengelolaan UKM Daerah provinsi dan rujukan tingkat Daerah provinsi/lintas Daerah kabupaten/kota;

c) Penerbitan rekomendasi izin rumah sakit kelas B dan fasilitas pelayanan kesehatan tingkat Daerah provinsi;

d) Perencanaan dan pengembangan SDM kesehatan untuk UKM dan e) UKP Daerah provinsi; f) Penerbitan pengakuan Pedagang Besar Farmasi (PBF) cabang dan

cabang Penyalur Alat Kesehatan (PAK); g) Menetapkan rekomendasi Penerbitan izin Usaha Kecil Obat h) Tradisional (UKOT); i) Pemberdayaan masyarakat bidang kesehatan melalui tokoh

masyarakat, kelompok masyarakat, organisasi swadaya masyarakat dan dunia usaha tingkat provinsi; dan

j) Pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh gubernur terkait dengan tugas dan fungsinya.

2. Struktur Organisasi.

Berdasarkan Peraturan Gubernur Banten Nomor 83 Tahun 2016 tentang Struktur Organisasi Organisasi Perangkat Daerah Provinsi Banten dan Peraturan Gubernur Banten Nomor 38 Tahun 2017 tentang Uraian Tugas Jabatan Pimpinan Tinggi, Administrator dan Pengawas Perangkat Daerah, Struktur organisasi Dinas Kesehatan beserta uraian tugas terdiri dari :

A. Kepala Dinas Kesehatan

Kepala Dinas mempunyai tugas pokok membantu Gubernur melalui koordinasi Sekretaris Daerah dalam menyelenggarakan perumusan, penetapan, pengoordinasian, dan pengendalian pelaksanaan tugas serta program dan kegiatan berdasarkan Urusan Pemerintahan yang menjadi kewenangan Daerah dan Tugas Pembantuan pada Bidang Pelayanan Kesehatan, Bidang Kesehatan Masyarakat, Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit, serta Bidang Sumber Daya Kesehatan dan

Laporan Kinerja Dinas Kesehatan Provinsi Banten (Dana Dekonsentrasi 05) Tahun 2018

Page 12: Layout UI Template · Web viewPROGRAM PENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN PENYAKIT (SATKER 05) DINAS KESEHATAN PROVINSI BANTEN TAHUN 2018 KATA PENGANTAR Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi

5

Kefarmasian. Dalam melaksanakan Tugas pokok sebagaimana dimaksud, Kepala Dinas Kesehatan mempunyai fungsi sebagai berikut:

a) Merumuskan program kerja di lingkungan Dinas Kesehatan berdasarkan rencana strategis Dinas Kesehatan sebagai pedoman pelaksanaan tugas;

b) Mengoordinasikan pelaksanaan tugas di lingkungan Dinas Kesehatan sesuai dengan program yang telah ditetapkan dan kebijakan pimpinan agar target kerja tercapai sesuai rencana;

c) Membina bawahan di lingkungan Dinas Kesehatan dengan cara mengadakan rapat/pertemuan dan bimbingan secara berkala agar diperoleh kinerja yang diharapkan;

d) Mengarahkan pelaksanaan tugas bawahan di lingkungan Dinas Kesehatansesuai dengan tugas, tanggung jawab, permasalahan dan hambatan serta ketentuan yang berlaku untuk ketepatan dan kelancaran pelaksanaan tugas;

e) Melaksanakan, mengorganisasikan, mengendalikan, membina, dan mengevaluasi penyusunan program dan kegiatan bidang pelayanan kesehatan, kesehatan masyarakat, pencegahan dan penanggulangan penyakit, dan sumber daya kesehatan dan kefarmasian;

f) Melaksanakan koordinasi, integrasi, sinkronisasi dan simplifikasi dalam pelaksanaan tugas;

g) Melaksanakan penyelenggaraan koordinasi kegiatan dinas dengan unit kerja terkait;

h) Mengevaluasi pelaksanaan tugas bawahan di lingkunganDinas Kesehatan dengan cara membandingkan rencana dengan kegiatan yang telah dilaksanakan sebagai bahan laporan kegiatan dan rencana yang akan datang;

i) Menyusun laporan pelaksanaan tugas di lingkungan Dinas Kesehatan sesuai dengan kegiatan yang telah dilaksanakan sebagai akuntabilitas kinerja Dinas Kesehatan; dan

j) Melaksanakan tugas kedinasan lain yang diberikan pimpinan baik lisan maupun tertulis.

Kepala Dinas Dalam melaksanakan Tugas pokok sebagaimana dimaksud, membawahkan :

a Sekretaris; b Kepala Bidang Pelayanan Kesehatan; c Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit; d Kepala Bidang Sumber Daya Kesehatan dan Kefarmasian; e Kepala Bidang Kesehatan Masyarakat; f Unit Pelaksana Teknis Dinas; g Jabatan Fungsional.

B. Sekretaris

Sekretaris mempunyai tugas pokok membantu Kepala Dinas Kesehatan dalam melaksanakan perumusan rencana program dan kegiatan, mengoordinasikan, monitoring, urusan administrasi umum dan kepegawaian, keuangan dan aset, serta perencanaan evaluasi pelaporan.

Laporan Kinerja Dinas Kesehatan Provinsi Banten (Dana Dekonsentrasi 05) Tahun 2018

Page 13: Layout UI Template · Web viewPROGRAM PENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN PENYAKIT (SATKER 05) DINAS KESEHATAN PROVINSI BANTEN TAHUN 2018 KATA PENGANTAR Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi

6

Dalam melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud, sekretaris mempunyai fungsi sebagai berikut :

a) Menyusun rencana operasional di lingkungan Sekretariat berdasarkan program kerja Dinas Kesehatan serta petunjuk pimpinan sebagai pedoman pelaksanaan tugas;

b) Mendistribusikan tugas kepada bawahan di lingkungan Sekretariat sesuai dengan tugas pokok dan tanggung jawab yang ditetapkan agar tugas yang diberikan dapat berjalan efektif dan efisien;

c) Memberi petunjuk pelaksanaan tugas kepada bawahan di lingkungan Sekretariat sesuai dengan peraturan dan prosedur yang berlaku agar tidak terjadi kesalahan dalam pelaksanaan tugas;

d) Menyelia pelaksanaan tugas bawahan di lingkungan Sekretariat secara berkala sesuai dengan peraturan dan prosedur yang berlaku untuk mencapai target kinerja yang diharapkan;

e) Merencanakan bahan rumusan kebijakan, pedoman, standardisasi, pelayanan administrasi umum dan kepegawaian, keuangan, serta evaluasi dan pelaporan;

f) Menyelenggarakan pembinaan dan pengembangan administrasi umum dan kepegawaian, keuangan, serta evaluasi dan pelaporan;

g) Merencanakan bahan rumusan rancangan kebijakan teknis penyelenggaraan kearsipan, kerumahtanggaan, pengelolaan barang, kehumasan, kepustakaan, dan efisiensi tatalaksana Dinas Kesehatan;

h) Mengevaluasi pelaksanaan tugas bawahan di lingkungan Sekretariat dengan cara membandingkan antara rencana operasional dengan tugas-tugas yang telah dilaksanakan sebagai bahan laporan kegiatan dan perbaikan kinerja di masa yang akan datang;

i) Menyusun laporan pelaksanaan tugas Sekretariat sesuai dengan tugas yang telah dilaksanakan secara berkala sebagai bentuk akuntabilitas kinerja; dan Melaksanakan tugas kedinasan lain yang diberikan pimpinan baik lisan maupun tertulis.

Sekretaris Dinas Kesehatan Dalam melaksanakan Tugas pokok sebagaimana dimaksud, membawahkan :

a Kepala Sub Bagian Program, Evaluasi dan Pelaporan b Kepala Sub Bagian Umum dan Kepegawaian; c Kepala Sub Bagian Keuangan;

C. Bidang Pelayanan Kesehatan

Bidang pelayanan kesehatan mempunyai tugas pokok membantu Kepala Dinas Kesehatan dalam merencanakan perumusan kebijakan, melaksanakan koordinasi, monitoring, serta pengendalian pelaksanaan program dan kegiatan Seksi Kerjasama Pelayanan Kesehatan, Seksi Pelayanan Kesehatan Rujukan, sertaSeksi Pembiayaan dan Jaminan Kesehatan Masyarakat.

Dalam melaksanakan tugas pokok sebagai mana dimaksud, bidang pelayanan kesehatan mempunyai fungsi sebagai berikut :

Laporan Kinerja Dinas Kesehatan Provinsi Banten (Dana Dekonsentrasi 05) Tahun 2018

Page 14: Layout UI Template · Web viewPROGRAM PENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN PENYAKIT (SATKER 05) DINAS KESEHATAN PROVINSI BANTEN TAHUN 2018 KATA PENGANTAR Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi

7

a) Menyusun rencana operasional di lingkungan Bidang Pelayanan Kesehatan berdasarkan program kerja Dinas Kesehatan serta petunjuk pimpinan sebagai pedoman pelaksanaan tugas;

b) Mendistribusikan tugas kepada bawahan di lingkungan Bidang Pelayanan Kesehatan sesuai dengan tugas pokok dan tanggung jawab yang ditetapkan agar tugas yang diberikan dapat berjalan efektif dan efisien;

c) Memberi petunjuk pelaksanaan tugas kepada bawahan di lingkungan Bidang Pelayanan Kesehatan sesuai dengan peraturan dan prosedur yang berlaku agar tidak terjadi kesalahan dalam pelaksanaan tugas;

d) Menyelia pelaksanaan tugas bawahan di lingkungan Bidang Pelayanan Kesehatan secara berkala sesuai dengan peraturan dan prosedur yang berlaku untuk mencapai target kinerja yang diharapkan;

e) Merencanakan pembinaan kegiatan kerjasama pelayanan kesehatan dan kesehatan tradisional, pelayanan kesehatan rujukan, pembiayaan dan jaminan kesehatan masyarakat;

f) Merencanakan pengendalian kegiatan kerjasama pelayanan kesehatan dan kesehatan tradisional, pelayanan kesehatan rujukan, pembiayaan dan jaminan kesehatan masyarakat;

g) Mengevaluasi pelaksanaan tugas bawahan di lingkungan Bidang Pelayanan Kesehatan dengan cara membandingkan antara rencana operasional dengan tugas-tugas yang telah dilaksanakan sebagai bahan laporan kegiatan dan perbaikan kinerja di masa yang akan datang;

h) Menyusun laporan pelaksanaan tugas Bidang Pelayanan Kesehatan sesuai dengan tugas yang telah dilaksanakan secara berkala sebagai bentuk akuntabilitas kinerja; dan

i) Melaksanakan tugas kedinasan lain yang diberikan pimpinan baik lisan maupun tertulis.

Bidang pelayanan kesehatan Dinas Kesehatan Dalam melaksanakan Tugas pokok sebagaimana dimaksud, membawahkan :

a Seksi Kerjasama Pelayanan Kesehatan; b Seksi Pelayanan Kesehatan Rujukan; c Seksi Pembiayaan dan Jaminan Kesehatan Masyarakat.

D. Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit

Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit mempunyai tugas pokok membantu Kepala Dinas Kesehatan dalam merencanakan perumusan kebijakan, melaksanakan koordinasi, monitoring serta pengendalian pelaksanaan program dan kegiatanSeksi Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular, Pencegahan, Pengendalian Penyakit Tidak Menular dan Kesehatan Jiwa serta Seksi Surveilans, Imunisasi dan Krisis Kesehatan.

Dalam melaksanakan tugas pokok sebagai mana dimaksud, Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit mempunyai fungsi sebagai berikut:

Laporan Kinerja Dinas Kesehatan Provinsi Banten (Dana Dekonsentrasi 05) Tahun 2018

Page 15: Layout UI Template · Web viewPROGRAM PENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN PENYAKIT (SATKER 05) DINAS KESEHATAN PROVINSI BANTEN TAHUN 2018 KATA PENGANTAR Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi

8

a) Menyusun rencana operasional di lingkungan Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit berdasarkan program kerja Dinas Kesehatan serta petunjuk pimpinan sebagai pedoman pelaksanaan tugas;

b) Mendistribusikan tugas kepada bawahan di lingkungan Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit sesuai dengan tugas pokok dan tanggung jawab yang ditetapkan agar tugas yang diberikan dapat berjalan efektif dan efisien;

c) Memberi petunjuk pelaksanaan tugas kepada bawahan di lingkungan Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit sesuai dengan peraturan dan prosedur yang berlaku agar tidak terjadi kesalahan dalam pelaksanaan tugas;

d) Menyelia pelaksanaan tugas bawahan di lingkungan Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit secara berkala sesuai dengan peraturan dan prosedur yang berlaku untuk mencapai target kinerja yang diharapkan;

e) Merencanakan penyelenggaraan sistem kewaspadaan dini terhadap penyebaran penyakit dan faktor resiko yang berpotensi menimbulkan

f) Kejadian Luar Biasa/Wabah dan bencana; g) Merencanakan pemantauan, pembinaan dan pengendalian program

Pencegahan dan pengendalian Penyakit Menular,Penyakit Tidak h) Menular, Kesehatan Jiwa, Surveilans, Imunisasi dan Krisis i) Kesehatan; j) Menyusun bahan koordinasi dengan lintas program, lintas sektor,

dan lembaga lain dalam Pencegahan dan pengendalian Penyakit Menular,Penyakit Tidak Menular, Kesehatan Jiwa, Surveilans,

k) Imunisasi dan Krisis Kesehatan; l) Mengevaluasi pelaksanaan tugas bawahan di lingkungan Bidang

Pencegahan dan Pengendalian Penyakit dengan cara membandingkan antara rencana operasional dengan tugas-tugas yang telah dilaksanakan sebagai bahan laporan kegiatan dan perbaikan kinerja di masa yang akan datang;

m) Menyusun laporan pelaksanaan tugas Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit sesuai dengan tugas yang telah dilaksanakan secara berkala sebagai bentuk akuntabilitas kinerja; dan

n) Melaksanakan tugas kedinasan lain yang diberikan pimpinan baik lisan maupun tertulis.

Bidang Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dalam melaksanakan Tugas pokok sebagaimana dimaksud, membawahkan :

a Seksi Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular; b Seksi Surveilans, Imunisasi dan Krisis Kesehatan; c Seksi Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tidak Menular dan d Kesehatan Jiwa;

Laporan Kinerja Dinas Kesehatan Provinsi Banten (Dana Dekonsentrasi 05) Tahun 2018

Page 16: Layout UI Template · Web viewPROGRAM PENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN PENYAKIT (SATKER 05) DINAS KESEHATAN PROVINSI BANTEN TAHUN 2018 KATA PENGANTAR Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi

9

E. Bidang Sumber Daya Kesehatan dan Kefarmasian

Kepala Bidang Sumber Daya Kesehatan dan Kefarmasian mempunyai tugas pokok membantu Kepala Dinas Kesehatan dalam merencanakan perumusan kebijakan, melaksanakan koordinasi, monitoring serta pengendalian pelaksanaan program dan kegiatanSeksi Sumber Daya Manusia Kesehatan, Seksi Obat Publik dan Perbekalan Kesehatan, serta Seksi Kefarmasian dan Pangan.

Dalam melaksanakan tugas pokok sebagai mana dimaksud, Kepala bidang sumber daya kesehatan dan Kefarmasian mempunyai fungsi sebagai berikut:

a) Menyusun rencana operasional di lingkungan Bidang Sumber Daya Kesehatan dan Kefarmasian berdasarkan program kerja Dinas Kesehatan serta petunjuk pimpinan sebagai pedoman pelaksanaan tugas;

b) Mendistribusikan tugas kepada bawahan di lingkungan Bidang Sumber Daya Kesehatan dan Kefarmasian sesuai dengan tugas pokok dan tanggung jawab yang ditetapkan agar tugas yang diberikan dapat berjalan efektif dan efisien;

c) Memberi petunjuk pelaksanaan tugas kepada bawahan di lingkungan Bidang Sumber Daya Kesehatan dan Kefarmasian sesuai dengan peraturan dan prosedur yang berlaku agar tidak terjadi kesalahan dalam pelaksanaan tugas;

d) Menyelia pelaksanaan tugas bawahan di lingkungan Bidang Sumber Daya Kesehatan dan Kefarmasian secara berkala sesuai dengan peraturan dan prosedur yang berlaku untuk mencapai target kinerja yang diharapkan;

e) Merencanakan pengendalian program pengembangan dan pemberdayaan sumber daya manusia kesehatan, Obat publik dan perbekalan kesehatan serta pengawasan kefarmasian dan pangan;

f) Menyusun bahankoordinasi dengan lintas program, lintas sektor, organisasi profesi, institusi pendidikan, lembaga swadaya masyarakat dan pihak swasta program pengembangan dan pemberdayaan sumber daya manusia kesehatan, Obat publik dan perbekalan kesehatan serta pengawasan kefarmasian dan pangan;

g) Mengevaluasi pelaksanaan tugas bawahan di lingkungan Bidang Sumber Daya Kesehatan dan Kefarmasian dengan cara membandingkan antara rencana operasional dengan tugas-tugas yang telah dilaksanakan sebagai bahan laporan kegiatan dan perbaikan kinerja di masa yang akan datang; dan

h) Menyusun laporan pelaksanaan tugas Bidang Sumber Daya Kesehatan dan Kefarmasian sesuai dengan tugas yang telah dilaksanakan secara berkala sebagai bentuk akuntabilitas kinerja;

i) Melaksanakan tugas kedinasan lain yang diberikan pimpinan baik lisan maupun tertulis.

Bidang Sumber Daya Kesehatan dan Kefarmasian Dinas Kesehatan Dalam melaksanakan Tugas pokok sebagaimana dimaksud, membawahkan :

a Seksi Sumber Daya Manusia Kesehatan;

Laporan Kinerja Dinas Kesehatan Provinsi Banten (Dana Dekonsentrasi 05) Tahun 2018

Page 17: Layout UI Template · Web viewPROGRAM PENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN PENYAKIT (SATKER 05) DINAS KESEHATAN PROVINSI BANTEN TAHUN 2018 KATA PENGANTAR Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi

10

b Seksi Obat Publik dan Perbekalan Kesehatan; c Seksi Kefarmasian dan Pangan;

F. Bidang Kesehatan Masyarakat

Bidang kesehatan masyarakat mempunyai tugas pokok membantu Kepala Dinas Kesehatan dalam merencanakan perumusan kebijakan, melaksanakan koordinasi, monitoring, serta pengendalian pelaksanaan program dan kegiatan Seksi Kesehatan Keluarga dan Gizi, Seksi Promosi dan Pemberdayaan Masyarakat, serta Seksi Kesehatan Lingkungan, Kesehatan Kerja dan Kesehatan Olahraga.

Dalam melaksanakan tugas pokok sebagai mana dimaksud, bidang kesehatan masyarakat mempunyai fungsi sebagai berikut:

a) Menyusun rencana operasional di lingkungan Bidang Kesehatan Masyarakat berdasarkan program kerja Dinas Kesehatan serta petunjuk pimpinan sebagai pedoman pelaksanaan tugas;

b) Mendistribusikan tugas kepada bawahan di lingkungan Bidang Kesehatan Masyarakat sesuai dengan tugas pokok dan tanggung jawab yang ditetapkan agar tugas yang diberikan dapat berjalan efektif dan efisien;

c) Memberi petunjuk pelaksanaan tugas kepada bawahan di lingkungan Bidang Kesehatan Masyarakat sesuai dengan peraturan dan prosedur yang berlaku agar tidak terjadi kesalahan dalam pelaksanaan tugas;

d) Menyelia pelaksanaan tugas bawahan di lingkungan Bidang Kesehatan Masyarakat secara berkala sesuai dengan peraturan dan prosedur yang berlaku untuk mencapai target kinerja yang diharapkan;

e) Merencanakan pembinaan kegiatan kesehatan keluarga dan gizi, promosi dan pemberdayaan masyarakat, serta kesehatan lingkungan, kesehatan kerja dan kesehatan olahraga;

f) Mengendalikan kegiatan kesehatan keluarga dan gizi, promosi dan pemberdayaan masyarakat, serta kesehatan lingkungan, kesehatan kerja dan kesehatan olahraga;

g) Mengevaluasi pelaksanaan tugas bawahan di lingkungan Bidang Kesehatan Masyarakat dengan cara membandingkan antara rencana operasional dengan tugas-tugas yang telah dilaksanakan sebagai bahan laporan kegiatan dan perbaikan kinerja di masa yang akan datang;

h) Menyusun laporan pelaksanaan tugas Bidang Kesehatan Masyarakat sesuai dengan tugas yang telah dilaksanakan secara berkala sebagai bentuk akuntabilitas kinerja; dan

i) Melaksanakan tugas kedinasan lain yang diberikan pimpinan baik lisan maupun tertulis.

Bidang Kesehatan Masyarakat Dinas Kesehatan Dalam melaksanakan Tugas pokok sebagaimana dimaksud, membawahkan:

a Seksi Kesehatan Keluarga dan Gizi b Seksi Promosi dan Pemberdayaan Masyarakat

Laporan Kinerja Dinas Kesehatan Provinsi Banten (Dana Dekonsentrasi 05) Tahun 2018

Page 18: Layout UI Template · Web viewPROGRAM PENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN PENYAKIT (SATKER 05) DINAS KESEHATAN PROVINSI BANTEN TAHUN 2018 KATA PENGANTAR Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi

11

c Seksi Kesehatan Lingkungan, Kesehatan kerja dan Kesehatan Olahraga

G. Unit Pelaksana Teknis Dinas

Berdasarkan Peraturan Gubernur Nomor 86 Tahun 2016 tentang Struktur Organisasi dan Tata Kerja pada Unit Pelaksana Teknis Daerah (UPTD). Dinas Kesehatan Provinsi Banten memiliki UPTD sebagai berikut : Balai Kesehatan Kerja Masyarakat (BKKM), Balai Laboratorium Kesehatan Daerah (Balai Labkesda), RSUD Malingping dan RSUD Banten. Bagan susunan organisasi sebagaimana dimaksud tercantum dalam Lampiran yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari Lakip ini.

1.4 Sumber Daya ManusiaPada tahun 2018, jumlah pegawai di Bidang P2P Dinas Kesehatan Provinsi Banten sebanyak 35 orang berstatus Pegawai Negeri Sipil (PNS) dan Non PNS dengan distribusi pegawai di seksi surveilans dan imunisasi 6 orang PNS dan 3 orang non PNS, seksi pengendalian penyakit 10 orang PNS dan 4 orang non PNS, dan seksi penyakit tidak menular dan keswa 6 orang PNS dan 5 orang non PNS.

Tabel 1.1Distribusi Pegawai di Bidang P2P Dinas Kesehatan Provinsi Banten s/d Tahun

2018

NO Jenis Tenaga Jumlah

1. Status Pegawai

1. PNS 23

2. Non PNS 12

Jumlah 35

2. Jabatan

1. Eselon III 1

2. Eselon IV 2

3. Pelaksana PNS 20

Jumlah 23

3. Strata Pendidikan

1. Magister ( S2 ) 6

2. Strata 1 ( S1 ) & Diploma IV 16

3. SLTA / Umum 1

Jumlah 23

Laporan Kinerja Dinas Kesehatan Provinsi Banten (Dana Dekonsentrasi 05) Tahun 2018

Page 19: Layout UI Template · Web viewPROGRAM PENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN PENYAKIT (SATKER 05) DINAS KESEHATAN PROVINSI BANTEN TAHUN 2018 KATA PENGANTAR Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi

12

1.5 Sistematika Penulisan1. Bab I Pendahuluan

Pada bab ini disajikan penjelasan umum organisasi, dengan penekanan kepada aspek strategis organisasi serta permasalahan utama (strategic issue) yang sedang dihadapi organisasi.

2. Bab II Perencanaan Kinerja

Bab ini menguraikan ringkasan/ikhtisar perjanjian kinerja Kementerian Kesehatan Tahun 2018.

3. Bab III Akuntabilitas Kinerja

a. Capaian Kinerja Organisasi

Sub bab ini menyajikan capaian kinerja organisasi untuk setiap pernyataan kinerja sasaran strategis organisasi sesuai dengan hasil pengukuran kinerja organisasi.

b. Realisasi Anggaran

Sub bab ini menguraikan tentang realisasi anggaran yang digunakan dan telah digunakan untuk mewujudkan kinerja organisasi sesuai dengan dokumen Perjanjian Kinerja

4. Bab IV Penutup

Bab ini menguraikan simpulan umum atas capaian kinerja organisasi serta langkah di masa mendatang yang akan dilakukan organisasi untuk meningkatkan kinerjanya.

Laporan Kinerja Dinas Kesehatan Provinsi Banten (Dana Dekonsentrasi 05) Tahun 2018

Page 20: Layout UI Template · Web viewPROGRAM PENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN PENYAKIT (SATKER 05) DINAS KESEHATAN PROVINSI BANTEN TAHUN 2018 KATA PENGANTAR Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi

13

BAB 2 PERENCANAAN KINERJA

2.1. Perencanaan KinerjaPerencanaan kinerja merupakan suatu proses yang berorientasi pada hasil yang

ingin dicapai selama kurun waktu satu sampai dengan lima tahun secara sistematis dan berkesinambungan dengan memperhitungkan potensi, peluang dan kendala yang ada atau yang mungkin timbul. Perencanaan kinerja instansi pemerintah terdiri atas tiga dokumen Perencanaan yaitu Rencana Strategis (Renstra) yang merupakan perencanaan 5 tahunan, Rencana Kerja (Renja), dan Perjanjian Kinerja (PK) yang merupakan perencanaan tahunan. Perencanaan 5 tahunan Dinas Kesehatan Provinsi khususnya dana Dekonsentrasi berasal dari Rencana Strategis Kementerian Kesehatan, Rencana Aksi Program Pencegahan dan Pengendalian Penyakit, Rencana Aksi Kegiatan Direktorat pada Ditjen P2P dan Rencana Kerja (Renja) Ditjen P2P. Sasaran dan indikator kinerja sasaran kemudian dituangkan dalam Perjanjian Kinerja Dinas Kesehatan Provinsi.

Rencana Aksi Program Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tahun 2015 - 2019 adalah sebagai berikut:

1. Persentase cakupan keberhasilan pengobatan TB/Success Rate, sebesar 90% pada akhir tahun 2019.

2. Prevalensi HIV, sebesar <0,5% pada akhir tahun 2019.

3. Jumlah kabupaten/kota mencapai eliminasi malaria sebesar 300 Kabupaten/Kota pada akhir tahun 2019.

4. Jumlah provinsi dengan eliminasi kusta sebesar 34 Provinsi pada akhir tahun 2019.

5. Jumlah kabupaten/kota dengan eliminasi filariasis sebesar 35 Kabupaten Kota pada akhir tahun 2019.

6. Persentase Penurunan kasus Penyakit yang Dapat Dicegah Dengan Imunisasi (PD3I) tertentu, sebesar 40% pada akhir tahun 2019.

7. Persentase Kabupaten/Kota yang mempunyai kebijakan kesiapsiagaan dalam penanggulangan kedaruratan kesehatan masyarakat yang berpotensi wabah, sebesar 100% pada akhir tahun 2019.

8. Persentase Kab/Kota yang melaksanakan kebijakan Kawasan Tanpa Rokok (KTR) minimal 50%, sebesar 50% pada akhir tahun 2019.

9. Jumlah kab/kota yang memiliki puskesmas yang menyelenggarakan upaya kesehatan jiwa dan/atau Napza, sebesar 280 Kab/Kota pada akhir tahun 2019.

Rencana Aksi Program tersebut selanjutnya diturunkan dalam indikator untuk Direktorat dan Dinas Kesehatan Provinsi dengan penjabaran sebagai berikut

Laporan Kinerja Dinas Kesehatan Provinsi Banten (Dana Dekonsentrasi 05) Tahun 2018

Page 21: Layout UI Template · Web viewPROGRAM PENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN PENYAKIT (SATKER 05) DINAS KESEHATAN PROVINSI BANTEN TAHUN 2018 KATA PENGANTAR Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi

14

Tabel 2.1. Cascading Indikator RAP, RAK dan Dana Dekonsentrasi

Tahun 2018

Indikator Kinerja pada RAP Ditjen P2P

Indikator Kinerja pada RAK Direktorat/Setditjen P2P

Indikator Kinerja Dana DekonsentrasiDinas Kesehatan Provinsi

1. Persentase cakupan keberhasilan pengobatan TB/Success Rate

1. Persentase Kasus TB yang ditatalaksana sesuai standar

1. Persentase Kasus TB yang ditatalaksana sesuai standar

2. Prevalensi HIV 2. Persentase kasus HIV yang diobati 2. Persentase kasus HIV yang diobati

3. Jumlah provinsi dengan eliminasi kusta

3. Persentase cakupan penemuan kasus baru kusta tanpa cacat

3. Persentase cakupan penemuan kasus baru kusta tanpa cacat

4. Jumlah kabupaten/kota mencapai eliminasi malaria

4. Jumlah Kabupaten/Kota dengan API <1 per 1.000 penduduk

4. Persentase kasus malaria positif yang di obati sesuai standar

5. Jumlah kabupaten/kota dengan eliminasi filariasis

5. Jumlah Kabupaten/Kota endemis Filaria berhasil menurunkan angka Mikrofilaria menjadi 1%

5. Jumlah Kabupaten/Kota endemis Filariasis yang melakukan POPM

6. Persentase Penurunan kasus Penyakit yang Dapat Dicegah Dengan Imunisasi (PD3I) tertentu

6. Persentase anak usia 0 sampai 11 bulan yang mendapat imunisasi dasar lengkap

6. Persentase anak usia 0 sampai 11 bulan yang mendapat imunisasi dasar lengkap

7. Persentase anak usia 12-24 bulan yang mendapatkan imunisasi DPT-HB-Hib Lanjutan

7. Persentase Kab/Kota yang melaksanakan kebijakan Kawasan Tanpa Rokok (KTR) minimal 50%

8. Persentase Puskesmas yang melaksanakan pengendalian PTM terpadu

7. Persentase Puskesmas yang melaksanakan pengendalian PTM terpadu

9. Persentase desa/kelurahan yang melaksanakan kegiatan Pos Pembinaan Terpadu (Posbindu) PTM

8. Persentase desa/kelurahan yang melaksanakan kegiatan Pos Pembinaan Terpadu (Posbindu) PTM

10. Persentase Puskesmas yang 9. Persentase Puskesmas yang

Laporan Kinerja Dinas Kesehatan Provinsi Banten (Dana Dekonsentrasi 05) Tahun 2018

Page 22: Layout UI Template · Web viewPROGRAM PENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN PENYAKIT (SATKER 05) DINAS KESEHATAN PROVINSI BANTEN TAHUN 2018 KATA PENGANTAR Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi

15

Indikator Kinerja pada RAP Ditjen P2P

Indikator Kinerja pada RAK Direktorat/Setditjen P2P

Indikator Kinerja Dana DekonsentrasiDinas Kesehatan Provinsi

melaksanakan kegiatan deteksi dini kanker payudara dan leher rahim pada perempuan usia 30-50 tahun

melaksanakan kegiatan deteksi dini kanker payudara dan leher rahim pada perempuan usia 30-50 tahun

11. Persentase Puskesmas yang melaksanakan deteksi dini dan rujukan kasus katarak

10. Persentase Puskesmas yang melaksanakan deteksi dini dan rujukan kasus katarak

8. Persentase Kabupaten/ Kota yang mempunyai kebijakan kesiapsiagaan dalam penanggulangan kedaruratan kesehatan masyarakat yang berpotensi wabah

12. Persentase kab/kota yang mempunyai kebijakan kesiapsiagaan dalam penanggulangan kedaruratan kesehatan masyarakat yang berpotensi wabah

11. Jumlah kab/kota yang mempunyai kebijakan kesiapsiagaan dalam penanggulangan kedaruratan kesehatan masyarakat yang berpotensi wabah

13. Persentase respon penanggulangan terhadap sinyal kewaspadaan dini kejadian luar biasa (KLB) untuk mencegah terjadinya KLB di kabupaten/kota

12. Persentase respon penanggulangan terhadap sinyal kewaspadaan dini kejadian luar biasa (KLB) untuk mencegah terjadinya KLB di kabupaten/kota

14. Jumlah Kabupaten/kota yang mampu melaksanakan pencegahan dan pengendalian penyakit infeksi emerging

13. Jumlah Kabupaten/kota yang mampu melaksanakan pencegahan dan pengendalian penyakit infeksi emerging

9. Jumlah kab/kota yang memiliki puskesmas yang menyelenggarakan upaya kesehatan jiwa dan / atau Napza

15. Jumlah kab/kota yang memiliki puskesmas yang menyelenggarakan upaya kesehatan jiwa dan / atau Napza

14. Jumlah kab/kota yang memiliki puskesmas yang menyelenggarakan upaya kesehatan jiwa dan / atau Napza

16. Jumlah Kabupaten/Kota yang menyelenggarakan upaya pencegahan dan pengendalian masalah penyalahgunaan Napza di lnstitusi Penerima Wajib Lapor (IPWL)

15. Jumlah Kabupaten/Kota yang menyelenggarakan upaya pencegahan dan pengendalian masalah penyalahgunaan Napza di lnstitusi Penerima Wajib Lapor (IPWL)

17. Jumlah Provinsi yang menyelenggarakan 16. Jumlah Provinsi yang menyelenggarakan

Laporan Kinerja Dinas Kesehatan Provinsi Banten (Dana Dekonsentrasi 05) Tahun 2018

Page 23: Layout UI Template · Web viewPROGRAM PENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN PENYAKIT (SATKER 05) DINAS KESEHATAN PROVINSI BANTEN TAHUN 2018 KATA PENGANTAR Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi

16

Indikator Kinerja pada RAP Ditjen P2P

Indikator Kinerja pada RAK Direktorat/Setditjen P2P

Indikator Kinerja Dana DekonsentrasiDinas Kesehatan Provinsi

upaya pencegahan dan pengendalian masalah kesehatan jiwa dan NAPZA di 30% SMA dan yang sederajat

upaya pencegahan dan pengendalian masalah kesehatan jiwa dan NAPZA di 30% SMA dan yang sederajat

- 18. Persentase Satker Program P2P yang memperoleh nilai SAKIP dengan hasil minimal AA

17. Persentase layanan dukungan manajemen dan pelaporan satker dekonsentrasi

Laporan Kinerja Dinas Kesehatan Provinsi Banten (Dana Dekonsentrasi 05) Tahun 2018

Page 24: Layout UI Template · Web viewPROGRAM PENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN PENYAKIT (SATKER 05) DINAS KESEHATAN PROVINSI BANTEN TAHUN 2018 KATA PENGANTAR Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi

2.2. Perjanjian KinerjaPerjanjian kinerja Dinas Kesehatan Provinsi dengan Direktorat Jenderal

Pencegahan dan Pengendalian Penyakit merupakan dokumen pernyataan dan kesepakatan kinerja antara Dinas Kesehatan Provinsi dengan Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit untuk mewujudkan target-target kinerja sasaran Ditjen P2P pada akhir Tahun 2018. Perjanjian Kinerja Dinas Kesehatan Provinsi disusun berdasarkan pada indikator yang tertuang dalam RAK dan Renja serta telah mendapat persetujuan anggaran. Target-target kinerja sasaran kegiatan yang ingin dicapai Dinas Kesehatan Provinsi dalam dokumen Perjanjian Kinerja Tahun 2018 adalah sebagai berikut:

Tabel 2.2.Perjanjian Kinerja

Dinas Kesehatan Provinsi BantenTahun 2018

No Sasaran Indikator Kegiatan Target1. Bayi usia 0-11 bulan yang mendapat

imunisasi dasar lengkap Persentase anak usia 0 sampai 11 bulan yang mendapat imunisasi dasar lengkap

95%

2. Kabupaten/Kota yang melakukan pemantauan kasus penyakit berpotensi kejadian luar biasa (KLB) dan melakukan respon penanggulangan terhadap sinyal KLB untuk mencegah terjadinya KLB

Persentase respon penanggulangan terhadap sinyal kewapadaan dini kejadian luar biasa (KLB) untuk mencegah terjadinya KLB di kabupaten/kota

80%

3. Kabupaten/Kota yang mampu melaksanakan pencegahan dan pengendalian penyakit infeksi emerging

Jumlah Kabupaten/Kota yang mampu melaksanakan pencegahan dan pengendalian penyakit lnfeksi Emerging

6

4. Kabupaten/kota di pintu masuk negara yang mempunyai kebijakan kesiapsiagaan dalam penanggulangan kedaruratan kesehatan masyarakat yang berpotensi wabah

Jumlah kab/kota yang mempunyai kebijakan kesiapsiagaan dalam penanggulangan kedaruratan kesehatan masyarakat yang berpotensi wabah

1

5. Meningkatnya pencegahan dan pengendalian penyakit tular vector dan zoonotik

Persentase kasus malaria positif yang di obati sesuai standar

95%

6. Menurunnya penyakit menular langsung

Persentase cakupan penemuan kasus baru kusta tanpa cacat

91%

7. Menurunnya penyakit menular langsung

Persentase kasus TB yang ditatalaksana sesuai standar

79%

8. Menurunnya penyakit menular langsung

Persentase kasus HIV yang diobati 52%

17Laporan Kinerja Dinas Kesehatan Provinsi Banten (Dana Dekonsentrasi 05) Tahun 2018

Page 25: Layout UI Template · Web viewPROGRAM PENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN PENYAKIT (SATKER 05) DINAS KESEHATAN PROVINSI BANTEN TAHUN 2018 KATA PENGANTAR Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi

18

No Sasaran Indikator Kegiatan Target9. Menurunnya angka kesakitan dan

kematian akibat penyakit tidak menular; Meningkatnya pencegahan dan penanggulangan penyakit tidak menular

Persentase Puskesmas yang melaksanakan pengendalian PTM terpadu

40%

10. Menurunnya angka kesakitan dan kematian akibat penyakit tidak menular; Meningkatnya pencegahan dan penanggulangan penyakit tidak menular

Persentase desa/kelurahan yang melaksanakan kegiatan Pos Pembinaan Terpadu (Posbindu) PTM

40%

11. Menurunnya angka kesakitan dan kematian akibat penyakit tidak menular; Meningkatnya pencegahan dan penanggulangan penyakit tidak menular

Persentase puskesmas yang melaksanakan kegiatan deteksi dini kanker payudara dan leher rahim pada perempuan usia 30-50 tahun

35%

12. Menurunnya angka kesakitan dan kematian akibat penyakit tidak menular; Meningkatnya pencegahan dan penanggulangan penyakit tidak menular

Persentase Puskesmas yang melaksanakan deteksi dini dan rujukan kasus katarak

20%

13. Meningkatnya DukunganManajemen dan PelaksanaanTugas Teknis Lainnya PadaProgram Pencegahan danPengendalian Penyakit

Persentase layanan dukungan manajemen dan pelaporan satker dekonsentrasi

100%

Pada Perjanjian Kinerja Dinas Kesehatan Provinsi Banten Tahun 2018 telah dialokasikan anggaran sebesar Rp. 3.196.625.0000.-

Laporan Kinerja Dinas Kesehatan Provinsi Banten (Dana Dekonsentrasi 05) Tahun 2018

Page 26: Layout UI Template · Web viewPROGRAM PENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN PENYAKIT (SATKER 05) DINAS KESEHATAN PROVINSI BANTEN TAHUN 2018 KATA PENGANTAR Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi

19

BAB 3 AKUNTABILITAS KINERJA

3.1 Capaian kinerjaPada bab ini disajikan disajikan capaian kinerja organisasi untuk setiap

pernyataan kinerja sasaran strategis organisasi sesuai dengan hasil pengukuran kinerja organisasi. Untuk setiap pernyataan kinerja sasaran strategis tersebut dilakukan analisis capaian kinerja per setiap indicator :

A. Indikator : Persentase anak usia 0-11 bulan yang mendapat imunisasi dasar lengkap

1) Definisi Operasional: Persentase anak usia 0-11 bulan yang mendapat imunisasi dasar lengkap meliputi 1 dosis Hep B pd usia 0-7 hari, 1 dosis BCG, 4 dosis Polio, 3 dosis DPT-HB (atau DPT-HB-Hib), serta 1 dosis campak selama kurun waktu 1 tahun.

2) Rumus/Cara perhitungan: Jumlah bayi 0 -11 bulan yang mendapat imunisasi dasar lengkap di suatu wilayah pada kurun waktu tertentu dibagi jumlah seluruh bayi yang bertahan hidup (surviving infant) di suatu wilayah pada kurun waktu yang sama di kali 100%.

3) Capaian Indikator

Capaian indikator Persentase anak usia 0-11 bulan yang mendapat imunisasi dasar lengkap pada tahun 2018 tidak mencapai target yaitu sebesar 91,7%. Walaupun belum mencapai target indikator sebesar 95%, capaian tahun 2018 mengalami peningkatan dibandingkan dengan tahun 2016 sebesar 90,3 dan tahun 2017 sebesar 81,8%. Hal ini disebabkan adanya penolakan terhadap imunisasi terkait isu halal dan haram vaksin di pelayanan kesehatan swasta, ketakutan masyarakat akibat Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi (KIPI), perbedaan besaran jumlah sasaran antara daerah dan pusat.

Pada tahun 2019 upaya dalam mencapai target indikator sebesar 95% melalui :

Penguatan program imunisasi pada pelayanan kesehatan swasta

Memberikan pemahaman terhadap tenaga kesehatan dan masyarakat akan pentingnya imunisasi dan melaksanakannya sesuai dengan standar operasional prosedur untuk meminimalisir terjadinya KIPI

Melakukan pendataan secara komprehensif terhadap jumlah sasaran bayi, batita, balita, wanita usia subur dan anak sekolah kelas 1 dan 2.

B. Indikator: Presentase respon penanggulangan terhadap sinyal kewapadaan dini kejadian luar biasa (KLB) untuk mencegah terjadinya KLB di kabupaten/kota

1) Definisi Operasional: Persentase respon atas sinyal kewaspadaan dini pada Sistem Kewaspadaan Dini dan Respon (SKDR) Puskesmas oleh Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota dan/atau puskesmas dalam kurun waktu satu tahun.

Laporan Kinerja Dinas Kesehatan Provinsi Banten (Dana Dekonsentrasi 05) Tahun 2018

Page 27: Layout UI Template · Web viewPROGRAM PENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN PENYAKIT (SATKER 05) DINAS KESEHATAN PROVINSI BANTEN TAHUN 2018 KATA PENGANTAR Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi

20

2) Rumus/Cara perhitungan: Jumlah sinyal kewaspadaan dini yang direspon oleh Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota dan/atau puskesmas dalam kurun waktu satu tahun dibagi Jumlah sinyal kewaspadaan dini yang muncul pada Sistem Kewaspadaan Dini dan Respon (SKDR) Puskesmas di kab/kota tersebut di atas di kali 100%.

3) Capaian Indikator

Tahun 2018 capaian indikator Presentase respon penanggulangan terhadap sinyal kewaspadaan dini kejadian luar biasa (KLB) untuk mencegah terjadinya KLB di kabupaten/kota tidak mencapai target, yaitu sebesar 71,3%. Capaian tahun 2018 mengalami penurunan dibanding dengan tahun 2017 sebesar 81%. Namun bila dibandingkan dengan tahun 2016 mengalami kenaikan yaitu sebesar 20%.

Penurunan capaian target indicator pada tahun 2016 dan 2018 disebabkan petugas dilapangan melakukan respon terhadap sinyal kewaspadaan dini KLB kurang 24 jam tetapi tidak melakukan pelaporan melalui Sistem Kewaspadaan Dini dan Respon (SKDR).

Pada tahun 2019 upaya yang dilakukan untuk mencapai target capaian indikator antara lain :

Melakukan pemahaman petugas baik melalui pertemuan maupun bimbingan teknis langsung ke Puskesmas dan Kab/Kota.

C. Indikator: Jumlah Kabupaten/Kota yang mampu melaksanakan pencegahan dan pengendalian penyakit lnfeksi Emerging.

1) Definisi Operasional: Jumlah Kabupaten/Kota yang memilki TGC aktif, melakukan pengamatan mingguan dan atau penilaian risiko berkala, memiliki NSPK penanggulangan PIE dan memiliki pembiayaan penanggulangan PIE.

2) Rumus/Cara perhitungan: Jumlah Kabupaten/Kota yang mampu melaksanakan pencegahan dan pengendalian penyakit lnfeksi Emerging.

3) Capaian Indikator

Tahun 2018 indikator Jumlah Kabupaten/Kota yang mampu melaksanakan pencegahan dan pengendalian penyakit lnfeksi Emerging yang ditargetkan 6 Kab/Kota dan sudah tercapai 6 Kab/kota sehingga capaian kinerja 100 %

Keberhasilan dikarenakan sudah dilakukan Sosialisasi dan Advokasi ditingkat Kabupaten dan lintas sektor, sudah terbentuknya SK TGC di Tingkat Kabupaten, terbentunya jejaring koordinasi dalam pencegahan dan pengendalian terhadap penyakit infeksi emerging. Adapun kendala belum tersedianya dana baik APBN maupun APBD.

Laporan Kinerja Dinas Kesehatan Provinsi Banten (Dana Dekonsentrasi 05) Tahun 2018

Page 28: Layout UI Template · Web viewPROGRAM PENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN PENYAKIT (SATKER 05) DINAS KESEHATAN PROVINSI BANTEN TAHUN 2018 KATA PENGANTAR Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi

21

D. Indikator : Jumlah Kab/kota yang mempunyai kebijakan kesiapsiagaan dalam penanggulangan kedaruratan kesehatan masyarakat yang berpotensi wabah

1) Definisi Operasional: Jumlah Kab/Kota yang menyusun kebijakan kesiapsiagaan dalam penanggulangan kedaruratan kesehatan masyarakat yang berpotensi wabah berupa dokumen rencana kontijensi.

2) Rumus/Cara perhitungan: Jumlah Kab/Kota yang menyusun kebijakan kesiapsiagaan dalam penanggulangan kedaruratan kesehatan masyarakat yang berpotensi wabah berupa dokumen rencana kontijensi.

3) Capaian Indikator

Pada tahun 2018 target capaian indikator Jumlah Kab/kota yang mempunyai kebijakan kesiapsiagaan dalam penanggulangan kedaruratan kesehatan masyarakat yang berpotensi wabah mencapai target. Yaitu tersusunnya dokumen kesiapsiagaan dalam penanggulangan kedaruratan kesehatan masyarakat yang berpotensi wabah di Kota Serang. Propinsi Banten mempunyai target Kabupaten/Kota yang memiliki dokumen rencana kontinjensi penanggulangan KKM sejumlah dan lokasi, yaitu Kota Serang, Kota Tangerang, Kabupaten Tangerang, Kota Cilegon dan Kabupaten Serang. Penyusunan tersebut dilakukan secara bertahap sejak tahun 2016 sampai 2018.

E. Indikator : Persentase kasus malaria positif yang di obati sesuai standar

1) Definisi Operasional : Jumlah kasus malaria positif baik dengan pemeriksaan mikroskopis maupun RDT yang mendapatkan pengobatan sesuai standar dalam kurun waktu satu tahun.

2) Rumus/Cara perhitungan : Jumlah kasus malaria positif baik dengan pemeriksaan mikroskopis maupun RDT yang mendapatkan pengobatan sesuai standar dibagi jumlah kasus malaria positif yang ditemukan dikali 100%.

3) Capaian Indikator :

Pada tahun 2018 capaian indikator Persentase kasus malaria positif yang di obati sesuai standar mencapai target yaitu 100% dimana seluruh kasus malaria positif baik dengan pemeriksaan mikroskopis maupun RDT mendapatkan pengobatan sesuai standar. Indikator ini telah mencapai target dipengaruhi oleh beberapa hal antara lain keterlibatan pengelola program dalam mengintervensi setiap pasien malaria yang ditemukan/dilaporkan dengan melakukan penyelidikan epidemiologi, survei kontak sampai followup pengobatannya.

Upaya yang telah dilakukan pada tahun 2018 sebagaimana tertuang dalam tabel berikut :

Laporan Kinerja Dinas Kesehatan Provinsi Banten (Dana Dekonsentrasi 05) Tahun 2018

Page 29: Layout UI Template · Web viewPROGRAM PENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN PENYAKIT (SATKER 05) DINAS KESEHATAN PROVINSI BANTEN TAHUN 2018 KATA PENGANTAR Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi

22

Tabel 3.1

Upaya yang dilakukan dalam mencapai indikator Persentase kasus malaria positif yang di obati sesuai standar tahun 2018

No Kegiatan Sumber Dana

1 Survei Kontak Kasus Malaria APBD

2 Evaluasi dan Perencanaan Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tular Vektor dan Zoonotik

APBD

3 Sosialisasi dan Advokasi Program Malaria APBD

4 Penyediaan Larvasida Malaria APBD

5 OJT di PKM endemis Malaria APBD

6 Workshop Penemuan Kasus Aktif 1-2-5 APBD

7 Media KIE di PKM Endemis Malaria APBD

8 Penemuan kasus Aktif 1-2-5 APBN

9 Pengamatan daerah reseptif dan pengendalian vektor

APBN

F. Indikator: Persentase cakupan penemuan kasus baru kusta tanpa cacat.

1) Definisi Operasional : Jumlah kasus baru kusta tanpa cacat yang (cacat tingkat 0) diantara total kasus baru yang ditemukan di suatu wilayah dalam periode waktu 1 (satu) tahun.

2) Rumus/Cara perhitungan : Jumlah kasus baru kusta tanpa cacat yang ditemukan (cacat tingkat 0) dibagi jumlah kasus baru yang ditemukan dalam periode 1 tahun di kali 100%.

3) Capaian Indikator :

Tahun 2018 capaian indikator Persentase cakupan penemuan kasus baru kusta tanpa cacat masih dibawah target yaitu sebesar 90% dimana pada tahun ini target untuk indikator tersebut adalah 91%, hal tersebut dikarenakan masih terdapat beberapa kab/kota yang belum melakukan update data untuk tw 4.

G. Indikator : Persentase kasus TB yang ditatalaksana sesuai standar.

1) Definisi Operasional : Semua kasus TB yang ditatalaksana sesuai standar (penegakan diagnosis dan pengobatan sesuai standar) diantara semua kasus TB yang diobati dan dilaporkan.

2) Rumus/Cara perhitungan : Jumlah kasus TB yang ditatalaksana sesuai standar (penegakan diagnosis dan pengobatan sesuai standar) dibagi jumlah semua kasus TB yang ditemukan dan diobati dikali 100%.

3) Capaian Indikator Persentase kasus TB yang ditatalaksana sesuai standar pada tahun 2018 yang dilaporkan pada SITT (Sistem Informasi Tuberkulosis Terpadu) adalah 98%, Capaian Indikator ini hanya bisa dilihat

Laporan Kinerja Dinas Kesehatan Provinsi Banten (Dana Dekonsentrasi 05) Tahun 2018

Page 30: Layout UI Template · Web viewPROGRAM PENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN PENYAKIT (SATKER 05) DINAS KESEHATAN PROVINSI BANTEN TAHUN 2018 KATA PENGANTAR Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi

23

pada SITT 2018 karena pada tahun sebelumnya Provinsi Banten belum sepenuhnya menggunakan SITT 10.04. Keberhasilan capaian ini karena hampir semua faskes pemerintah sudah melaksanakan Strategi DOTS (Directly Observed Treatment Short Course), sementara 2% yang tidak sesuai standar setelah diteliti ternyata data ini berasal dari faskes non pemerintah/ rumah sakit swasta yang melakukan pengobatan tanpa pemeriksaan laboratorium/dahak tetapi hanya dengan pemeriksaan klinis saja/rontgen thorax, beberapa kasus lain dikarenakan pengobatan yang tidak standar, misalnya pasien baru tetapi diberikan terapi kategori 2. Beberapa kegiatan yang akan dilaksanakan adalah Penguatan PPM (Public Private Mix) di tingkat kabupaten/kota yang tujuannya adalah memberikan sosialisasi pengobatan TBC sesuai standar pada tim rumah sakit swasta dan faskes non pemerintah lain yang menyelenggarakan pengobatan TBC pada masyarakat. Selain itu kita juga melakukan kegiatan monitoring dan evaluasi kegiatan TBC pada faskes baik pemerintah maupun non pemerintah.

H. Indikator : Persentase kasus HIV yang diobati

1) Definisi Operasional: Semua orang dengan positif HIV dan masih dalam terapi pengobatan ARV.

2) Rumus/Cara perhitungan: Jumlah orang dengan positif HIV dan masih dalam terapi pengobatan ARV dibagi dengan jumlah orang dengan positif HIV dan memenuhi syarat untuk memulai terapi pengobatan ARV dikali 100%.

3) Capaian Indikator Persentase kasus HIV yang diobati berdasarkan laporan yang terekam pada SIHA serta pelaporan manual dari 8 Kab/Kota mencapai 52%, hal tersebut telah mencapai target sesuai perjanjian kinerja tahun 2018.

I. Indikator: Persentase Puskesmas yang melaksanakan pengendalian PTM terpadu.

1) Definisi Operasional: Jumlah Puskesmas yang telah melaksanakan minimal tatalaksana penyakit Hipertensi dan DM dan atau telah melakukan pembinaan Posbindu PTM di wilayah Jumlah Puskesmas yang telah melaksanakan minimal tatalaksana penyakit Hipertensi dan DM dan atau telah melakukan pembinaan Posbindu PTM di wilayahnya.

2) Rumus/Cara perhitungan: Jumlah Puskesmas yang melaksanakan pengendalian PTM terpadu di bagi Jumlah seluruh Puskesmas di Provinsi di kali 100%.

3) Capaian Indikator Persentase Puskesmas yang melaksanakan pengendalian PTM terpadu pada tahun 2018 ini keseluruhan puskesmas di Provinsi Banten sebanyak 242 puskesmas telah melaksanaan pengendalian PTM sehingga capaian indicator tersebut telah mencapai 100%.

Laporan Kinerja Dinas Kesehatan Provinsi Banten (Dana Dekonsentrasi 05) Tahun 2018

Page 31: Layout UI Template · Web viewPROGRAM PENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN PENYAKIT (SATKER 05) DINAS KESEHATAN PROVINSI BANTEN TAHUN 2018 KATA PENGANTAR Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi

24

J. Indikator: Persentase desa/kelurahan yang melaksanakan kegiatan Pos Pembinaan Terpadu (Posbindu) PTM.

1) Definisi Operasional: Jumlah desa/kelurahan yang melaksanakan kegiatan Pos Pembinaan Terpadu (Posbindu) PTM.

2) Rumus/Cara perhitungan: Jumlah desa/kelurahan yang melaksanakan kegiatan Pos Pembinaan Terpadu (Posbindu) PTM dibagi Jumlah Desa/ Kelurahan di Provinsi di kali 100%.

3) Capaian Indikator Persentase desa/kelurahan yang melaksanakan kegiatan Pos Pembinaan Terpadu (Posbindu)

Sampai tahun 2018 belum semua Desa/kelurahan dapat melaksanakan Posbindu PTM, dari 1552 desa dan kelurahan di Provinsi Banten yang sudah melaksanakan Posbindu PTM 770 desa/kelurahan (49,6%) bila dibandingkan dengan target tahun 2018 yaitu 40% maka capaian tersebut telah mencapai target.

K. Indikator: Persentase puskesmas yang melaksanakan kegiatan deteksi dini kanker payudara dan leher rahim pada perempuan usia 30-50 tahun

1) Definisi Operasional: Jumlah Puskesmas yang melaksanakan kegiatan deteksi dini kanker payudara dan leher rahim pada perempuan usia 30-50 tahun.

2) Rumus/Cara perhitungan: Jumlah Puskesmas yang melaksanakan kegiatan deteksi dini kanker payudara dan leher rahim pada perempuan usia 30-50 tahun dibagi jumlah seluruh Puskesmas dikali 100%.

3) Capaian Indikator

Dari 242 puskesmas di Provinsi Banten yang sudah melaksanakan deteksi dini kanker payudara dan kanker leher rahim 183 puskesmas dikarenakan belum semua puskesmas mendapatkan pelatihan deteksi dini kanker leher rahim

L. Indikator : Persentase Puskesmas yang melaksanakan deteksi dini dan rujukan kasus katarak

1) Definisi Operasional: Puskesmas yang melakukan deteksi dini dan rujukan katarak melalui kegiatan 1) Deteksi dini gangguan penglihatan oleh kader, 2) Deteksi dini gangguan penglihatan oleh nakes, 3) Diagnosa Katarak oleh nakes, 4) Rujukan kasus katarak dan 5) Jumlah katarak yang dioperasi.

2) Rumus/Cara perhitungan: Jumlah puskesmas yang melakukan deteksi dini dan merujuk kasus katarak dibagi Jumlah seluruh puskesmas di provinsi dikali 100%.

3) Capaian Indikator

Dari seluruh puskesmas di provinsi Banten 140 puskesmas yang sudah melaksanakan deteksi dini dan merujuk kasus katarak dikarenakan belum semua puskesmas mendapatkan pelatihan atau workshop tentang deteksi dini dan merujuk kasus katarak

Laporan Kinerja Dinas Kesehatan Provinsi Banten (Dana Dekonsentrasi 05) Tahun 2018

Page 32: Layout UI Template · Web viewPROGRAM PENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN PENYAKIT (SATKER 05) DINAS KESEHATAN PROVINSI BANTEN TAHUN 2018 KATA PENGANTAR Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi

25

M. Indikator: Persentase layanan dukungan manajemen dan pelaporan satker dekonsentrasi

1) Definisi Operasional: Jumlah layanan dukungan manajemen dan pelaporan satker dekonsentrasi terdiri dari capaian layanan RKAKL, e monev DJA, e monev Bappenas dan e performance.

2) Rumus/Cara perhitungan: Jumlah layanan dukungan manajemen dan pelaporan satker dekonsentrasi terdiri dari capaian layanan RKAKL, e monev DJA 12 dokumen, e monev Bappenas 12 dokumen dan e performance 12 dokumen yang tercapai dibagi dengan target.

3) Capaian Indikator : Capaian indikator Persentase layanan dukungan manajemen dan pelaporan satker dekonsentrasi tahun 2018 telah mencapai target 100%, dimana terpenuhinya capaian layanan RKAKL, e monev DJA, e monev Bappenas dan e performance.

3.2 Realisasi Anggaran Pada Perjanjian Kinerja Dinas Kesehatan Provinsi Banten Tahun 2018 telah dialokasikan anggaran dekonsentrasi sebesar Rp. 3.196.625.0000.- dimana realisasi keseluruhan mencapai 3.025.337.500.- (94,64%). Dengan rincian sebagaimana tertuang pada tabel berikut ini :

Tabel 3.2Realisasi Anggaran Tiap Kegiatan

No Kegiatan Anggaran Realisasi %

1 Surveilans dan Karantina Kesehatan

Rp. 359,370,000 Rp. 347,120,000 96.59

2 Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tular Vektor dan Zoonotik

Rp. 625,000,000 Rp. 569,964,000 91.19

3 Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Langsung

Rp. 642,600,000 Rp. 631,230,000 98.23

4 Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tidak Menular

Rp. 1,088,235,000 Rp. 1,086,203,000 99.81

5 Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya pada Program Pencegahan dan Pengendalian Penyakit

Rp. 481,420,000 Rp. 390,820,500 81.18

  TOTAL Rp. 3,196,625,000 Rp. 3,025,337,500 94,64

Laporan Kinerja Dinas Kesehatan Provinsi Banten (Dana Dekonsentrasi 05) Tahun 2018

Page 33: Layout UI Template · Web viewPROGRAM PENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN PENYAKIT (SATKER 05) DINAS KESEHATAN PROVINSI BANTEN TAHUN 2018 KATA PENGANTAR Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi

26

Tabel 3.3

Realisasi Anggaran Tiap Indikator Perjanjian Kinerja

No Kegiatan Anggaran Realisasi %

1 Persentase anak usia 0 sampai 11 bulan yang mendapat imunisasi dasar lengkap

145,100,000 142,750,000 98.38

2 Persentase respon penanggulangan terhadap sinyal kewapadaan dini kejadian luar biasa (KLB) untuk mencegah terjadinya KLB di kabupaten/kota

51,770,000 44,770,000 96,54

3 Jumlah Kabupaten/Kota yang mampu melaksanakan pencegahan dan pengendalian penyakit lnfeksi Emerging

0 0 0

4 Jumlah kab/kota yang mempunyai kebijakan kesiapsiagaan dalam penanggulangan kedaruratan kesehatan masyarakat yang berpotensi wabah

162,500,000 159,400,000 98.09

5 Persentase kasus malaria positif yang di obati sesuai standar

140,000,000 105,450,000 75.32

6 Persentase cakupan penemuan kasus baru kusta tanpa cacat

300,000,000 296,670,000 98.89

7 Persentase kasus TB yang ditatalaksana sesuai standar

202,500,000 199,960,000 98.75

8 Persentase kasus HIV yang diobati 140,100,000 134,600,000 96.07

9 Persentase Puskesmas yang melaksanakan pengendalian PTM terpadu

817,500,000 817,468,000 99,99

10 Persentase desa/kelurahan yang melaksanakan kegiatan Pos Pembinaan Terpadu (Posbindu) PTM

11 Persentase puskesmas yang melaksanakan kegiatan deteksi dini kanker payudara dan leher rahim pada perempuan usia 30-50 tahun

12 Persentase Puskesmas yang melaksanakan deteksi dini dan rujukan kasus katarak

13 Persentase layanan dukungan manajemen dan pelaporan satker dekonsentrasi

481,420,000 390,820,500 81.18

Laporan Kinerja Dinas Kesehatan Provinsi Banten (Dana Dekonsentrasi 05) Tahun 2018

Page 34: Layout UI Template · Web viewPROGRAM PENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN PENYAKIT (SATKER 05) DINAS KESEHATAN PROVINSI BANTEN TAHUN 2018 KATA PENGANTAR Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi

BAB 4 PENUTUP

4.1 Kesimpulan1. Pencapaian kinerja Bidang P2P Dinas Kesehatan Provinsi Banten Tahun 2018

telah berjalan baik sesuai dengan Perjanjian Kinerja yang telah ditetapkan dengan rata –rata capaian kinerja sebesar 100 %

2. Berdasarkan pengukuran indikator kinerja Bidang P2P Dinas Kesehatan Provinsi Banten dalam Perjanjian Kinerja Tahun 2018, dari 13 Indikator kinerja sasaran Program Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tahun 2018, sebanyak 6 indikator telah melebihi target yang ditetapkan (>100%), 4 indikator telah mencapai target yang ditetapkan (100%), sedangkan 3 indikator tidak mencapai target dengan pencapaian sebesar 89%, 97% dan 99%.

3. Berdasarkan penyerapan dan pengukuran kinerja anggaran Bidang P2P Dinas Kesehatan Provinsi Banten tahun 2018 diketahui bahwa kinerja anggaran Program Pencegahan dan Pengendalian Penyakit sebesar 94,64 %, dengan realisasi 3.025.337.500.- dari pagu anggaran sebesar Rp. 3,196,625,000. Berdasarkan pengukuran efisiensi sumber daya, dari 13 indikator, terdapat 10 indikator telah berjalan dengan efisien dimana capaian kinerja dapat mencapai atau melebihi target dengan anggaran yang lebih rendah dan semua kegiatan telah dilaksanakan dengan baik.

4. Mengingat penyakit tidak mengenal batas wilayah administrasi, pemerintahan, maupun negara, maka penyelenggaraan penanggulangan penyakit secara nasional dilakukan dengan prinsip konkuren, yaitu dilakukan bersama-sama antara unsur pemerintahan di Provinsi maupun di Kabupaten/Kota. Dengan demikian, setiap permasalahan penyakit dan faktor risikonya yang timbul di suatu wilayah perlu ditangani secara bersama.

4.2 Tindak Lanjut1. Melakukan review untuk mengevaluasi capaian target akhir tahun

perencanaan, menilai keberhasilan dan pembelajaran yang dihasilkan.

2. Penetapan target indikator bidang P2P tahun 2020 – 2024 mengacu pada tantangan dan capaian indikator periode sebelumnya, isu strategis dan hasil mid term evaluation.

Demikian Laporan Kinerja Bidang Pencegahan dan Pengendalian Dinas Kesehatan Provinsi Banten (Dana Dekonsentrasi 05) Tahun 2018 disusun sebagai bahan masukan untuk penyusunan perencanaan tahun berikutnya.

27Laporan Kinerja Dinas Kesehatan Provinsi Banten (Dana Dekonsentrasi 05) Tahun 2018

Page 35: Layout UI Template · Web viewPROGRAM PENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN PENYAKIT (SATKER 05) DINAS KESEHATAN PROVINSI BANTEN TAHUN 2018 KATA PENGANTAR Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi

Lampiran 1. Perjanjian Kinerja TA 2018

Laporan Kinerja Dinas Kesehatan Provinsi Banten (Dana Dekonsentrasi 05) Tahun 2018

Page 36: Layout UI Template · Web viewPROGRAM PENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN PENYAKIT (SATKER 05) DINAS KESEHATAN PROVINSI BANTEN TAHUN 2018 KATA PENGANTAR Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi

Lampiran 2 Struktur Organisasi

Laporan Kinerja Dinas Kesehatan Provinsi Banten (Dana Dekonsentrasi 05) Tahun 2018

Page 37: Layout UI Template · Web viewPROGRAM PENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN PENYAKIT (SATKER 05) DINAS KESEHATAN PROVINSI BANTEN TAHUN 2018 KATA PENGANTAR Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi

Laporan Kinerja Dinas Kesehatan Provinsi Banten (Dana Dekonsentrasi 05) Tahun 2018