layanan khusus

19
Manajemen Layanan Khusus A. Pengertian Layanan Khusus Manajemen layanan khusus sekolah ditetapkan dan diorganiasikan untuk mempermudahkan atau memperlancar pembelajaran, serta dapat memenuhi kebutuhan khusus siswa disekolah. Pelayanan khusus diselenggarakan di sekolah dengan maksud untuk memperlancar pelaksanaan pengajaran dan berusaha agar peserta didik senantiasa berada dalam keadaan baik, sehingga pada akhirnya tujuan pendidikan akan tercapai. Dengan demikian, manajemen layanan khusus adalah suatu kegiatan memberikan pelayanan kebutuhan khusus kepada peserta didik untuk menunjang kegiatan pembelajaran agar tujuan pendidikan bisa tercapai secara efektif. B. Jenis-Jenis Layanan Khusus Ada banyak jenis layanan khusus di sekolah. Di sini penulis menyebutkan beberapa diantaranya: (1) layanan bimbingan konseling, (2) layanan kesehatan sekolah, (3) layanan kafetaria sekolah, (4) layanan transportasi sekolah, (5) layanan perpustakaan sekolah, (6) layanan asrama, (7) dan layanan laboratorium. I. Layanan Bimbingan dan Konseling 1) Pengertian Bimbingan dan Konseling Layanan bimbingan yang dimaksudakan di sini adalah suatu proses pemberian bantuan kepada individu, yang dilakukan secara terus menerus agar individu tersebut

Upload: kais-anagh-desztroyer

Post on 11-Nov-2015

7 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

fisika

TRANSCRIPT

Manajemen Layanan Khusus

A. Pengertian Layanan Khusus Manajemen layanan khusus sekolah ditetapkan dan diorganiasikan untuk mempermudahkan atau memperlancar pembelajaran, serta dapat memenuhi kebutuhan khusus siswa disekolah. Pelayanan khusus diselenggarakan di sekolah dengan maksud untuk memperlancar pelaksanaan pengajaran dan berusaha agar peserta didik senantiasa berada dalam keadaan baik, sehingga pada akhirnya tujuan pendidikan akan tercapai. Dengan demikian, manajemen layanan khusus adalah suatu kegiatan memberikan pelayanan kebutuhan khusus kepada peserta didik untuk menunjang kegiatan pembelajaran agar tujuan pendidikan bisa tercapai secara efektif.

B. Jenis-Jenis Layanan KhususAda banyak jenis layanan khusus di sekolah. Di sini penulis menyebutkan beberapa diantaranya: (1) layanan bimbingan konseling, (2) layanan kesehatan sekolah, (3) layanan kafetaria sekolah, (4) layanan transportasi sekolah, (5) layanan perpustakaan sekolah, (6) layanan asrama, (7) dan layanan laboratorium.

I. Layanan Bimbingan dan Konseling1) Pengertian Bimbingan dan KonselingLayanan bimbingan yang dimaksudakan di sini adalah suatu proses pemberian bantuan kepada individu, yang dilakukan secara terus menerus agar individu tersebut dapat memahami dirinya, sehingga ia sanggup mengarahkan diri dan dapat bertindak wajar, sesuai dengan tuntutan dan keadaan lingkungan sekolah, keluarga, dan masyarakat. Bimbingan dapat juga diartikan sebagai bantuan yang diberikan kepada individu untuk dapat memilih, mempersiapkan diri dan memangkau suatu jabatan dan mendapat kemajuan dalam jabatan yang dipilihnya. Sedangkan yang dimaksudkan dengan layanan konseling adalah upaya membantu individu melalui proses interaksi yang bersifat pribadi antara konselor dan konseli agar konseli mampu memahami dirinya dan lingkungannya, membuat keputusan dan menentukan tujuan berdasarkan nilai yang diyakininya, sehingga konseli akan bahagia dan efektif prilakunya.

2) Tujuan Bimbingan dan KonselingTujuan pemberian layanan bimbingan ialah agar individu dapat: (1) merencanakan kegiatan penyesuaian studi, perkembangan karier serta kehidupannya pada masa yang akan datang; (2) mengembang seluruh potensi dan kekuatan yang dimilikinya seoptimal mungkin; (3) menyesuaikan diri dengan lingkungan pendidikan, masyarakat, serta lingkungan kerjanya; (4) mengatasi hambatan serta kesulitan yang dihadapi dalam studi, penyesuaian dengan lingkungan pendidikan, masyarakat, ataupun lingkungan kerja. Sedangkan, tujuan konseling di sekolah adalah sebagai berikut: (1) membantu siswa menjadi lebih matang dan lebih mengaktualisasikan dirinya; (2) membantu siswa maju dengan cara yang positif; (3) membantu sosialisasi siswa dengan memanfaatkan sumber- sumber dan potensinya sendiri; (4) memelihara dan mencapai kesehatan mental yang positif; (5) untuk penyelesaian masalah; (6) untuk mencapai keefektifan peribadi; (7) mendorong individu untuk mampu mengambil keputusan yang penting bagi dirinya.3) Fungsi Bimbingan dan Konseling di SekolahFungsi bimbingan dan konseling di sekolah, antara lain:a. fungsi penyaluran, yaitu membantu peserat didik dalam menyalurkan potensi dirinya pada jalur yang benar sehingga siswa dapat berkembang secara optimal, dapat memilih jenis sekolah lanjutannya, memilih program, memilih lapangan pekerjaan sesuai dengan bakat minat, kemampuan dan cita-citanya.b. Fungsi pengadaptasian, yaitu dapat membantu peserta didik untuk dapat menyesuaikan diri dengan lingkungannya. Penyesuaian ini mencakup penyesuaian diri terhadap lingkungan keluarga, lingkungan sekolah, masyarakat; serta membantu peserta didik dalam menyesuaiakn program pengajaran yang sesuai dengan minat, kemampuan, dan cita-citanya. c. Fungsi penyesuaian, yaitu membantu peserta didik dalam menyesuaiakn diri dengan bakat, minat, dan kemampuannya untuk mencapai perkembangan yang optimal.

d. Fungsi preventif, yaitu membantu peserta didik agar dapat mencegah timbulnya masalah agar perkembangan siswa tersebut tidak terhambat karena adanya masalah.e. Fungsi developmental dapat berarti bahwa layanan bimbingan haruslah mengembangkan keseluruhan pribadi siswa secara optimal, baik secara fisik maupun mental. Pengembang kepribadian siswa ini hendaknya dapat dikembang bersama-sama secara seimbang dan selaras.f. Fungsi preservative, yakni membantu peserta didik agar tetap memelihara apa yang telah dimilik siswa dan baik baginya. g. Fungsi kuratif, yakni membantu peserta didik untuk menyembuhkan sakit secara fisik maupun mental yang ada dalam diri siswa.

4) Jenis-jenis Layanan Bimbingan dan KonselingMenurut Sudrajat (2008), dalam rangka pencapaian tujuan bimbingan dan konseling disekolah terdapat beberapa jenis layanan yang diberikan kepada siswa antara lain:1. Layanan OrientasiLayanan yang memungkinkan peserta didik memahami lingkungannya, memahami obyek-obyek yang dipelajari, mempermudah dan memperlancar peserta didik untuk berperan di lingkungan yang baru. 2. Layanan KonfirmasiLayanan yang memungkinkan peserta didik menerima dan memahami berbagai informasi (informasi belajar, pergaulan, karier, pendidikan lanjutan). Tujuan layanan informasi adalah membantu peserta didik agar dapat mengambil keputusan secara tepat tentang sesuatu, dalam bidang pribadi, social, belajar maupun karier berdasarkan informasi yang diperolehnya. Layanan informasi pun berfungsi untuk pencegahan dan pemahaman.3. Layanan KontenLayanan yang memungkinkan peserta didik mengembangkan sikap dan kebiasaan belajar yang baik dalam penguasaan kompetensi yang cocok dengan kecepatan dan kemampuan dirinya serta berbagai aspek tujuan dan kegiatan belajar lainnya, dengan tujuan agar peserta didik dapat mengembang sikap dan kebiasaan belajar yang baik. Layanan pembelajaran berfungsi untuk pengembangan.4. Layanan Penempatan dan PenyaluranLayanan yang memungkinan peserta didik memperoleh penempatan dan penyaluran di dalam kelas, kelompok belajar, jurusan/program studi, program latihan, magang, dengan tujuan agar peserta didik dapat mengembangkan segenap bakat, minat dan segenap potensi lainnya. Layanan penempatan dan penyaluran berfungsi untuk pengembangan.5. Layanan Konseling KelompokLayanan yang memungkinkan peserta didik memperoleh kesempatan untuk pembahasan dan pengentasan permasalahan pribadi melalui dinamika kelompok, layanan konseling kelompok berfungsi untuk pengentasan dan advokasi6. KonsultasiLayanan yang membantu peserta didik lain dalam memperoleh wawasan, pemahaman dan cara-cara yang perlu dilaksanakan dalam menangani kondisi atau masalah peserta didik7. Mediasi. Layanan yang membantu peserta didik menyelesaikan masalah dan memperbaiki hubungan antar mereka.

Menurut Nurihsan (2009), ada empat jenis layanan bimbingan dan konseling, antara lain:1. Bimbingan Akademik. Bimbingan akademik yaitu bimbingan yang diarahkan untuk membantu para individu dalam menghadapi dan menyelesaikan masalah-masalah akademik, seperti masalah dalam pengenalan kurikulum, pemilihan jurusan, cara belajar, penyesuaian tugas dan latihan, pencarian serta penggunaan sumber belajar, perencanaan pendidikan lanjutan, dan lain-lains belajar mengajar yang kondusif agar terhindar dari kesulitan belajar.2. Bimbingan sosial Pribadi. Bimbingan social pribadi merupakan bimbingan untuk membantu para individu dalam menyelesaikan masalah sosial pribadi mereka, seperti masalah dalam hubungan dengan sesama teman, guru serta staff, pemahaman sifat dan kemampuan diri, adaptasi dengan lingkungan pendidikan dan masyarakat tempat mereka tinggal serta penyelesaian konflik. Bimbingan ini diarahkan untuk memantapkan kepribadian dan mengembangkan kemampuan individu dalam menangani masalah dirinya . Selain itu, layanan yang mengarah pada pencapain pribadi yang seimbang dengan memperhatikan keunikan dan karakteristik serta ragam permasalahan yang dialami individu.3. Bimbingan Karier. Bimbingan adalah karir bimbingan yang bertujuan untuk membantu individu dalam perencanaan, pengembangan dan penyelesaian masalah karier, seperti pemahaman terhadap jabatan dan tugas kerja, pemahaman kondisi dan kemampuan diri, pemahaman kondisi lingkungan, perencanaan dan pengembangan karier, penyesuaian pekerjaan. Dengan kata lain, bimbingan karier merupakan upaya bantuan terhadap individu agar dapat mengenal dan memahami dirinya, mengenal dunia kerjanya, dan mengembang masa depannya yang sesuai dengan bentuk hidup yang diharapkan.4. Bimbingan Keluarga. Bimbingan keluarga merupakan upaya pemberian bantuan kepada individu sebagai pemimpin/anggota keluarga agar mereka mampu menciptakan keluarga yang utuh dan harmonis, memberdayakan diri secara produktif, dapat menciptakan dan menyesuaikan diri dengan norma keluarga, serta berperan/berpatisipasi aktif dalam mencapai kehidupan yang bahagia

II. Layanan Kesehatan Selain melakukan pengajaran terhadap peserta didik, pendidikan di sekolah juga berusaha agar peserta didik senantiasa berada dalam keadaan baik, mulai dari aspek jasmani maupun aspek rohaninya. Oleh karena itu, sekolah menyediakan layanan kesehatan. Layanan ini dimaksudkan untuk membantu dan menolong peserta didik agar senantiasa berada dalam keadaan sehat.Maksud diadakan layanan kesehatan di sekolah adalah agar tercapainya keadaan kesehatan peserta didik beserta lingkungannya secara optimal sehingga dapat memberikan kondisi yang baik untuk belajar, tumbuh dan berkembang secara optimal. Agar layanan peserta didik di sekolah mencapai maksud yang diinginkan, maka diperlukan kerja sama yang baik antara sekolah dengan lembaga-lembaga dan instansi-instansi yang menangani kesehatan, seperti rumah sakit, poliklinik dan petugas keshatan. Selain itu, perlu juga bekerja sama dengan orang tua dan masyarakat.Terdapat tiga bentuk layanan kesehatan yang diberikan sekolah. Pertama yang berkaitan dengan pencapaian lingkungan kehidupan sekolah yang sehat. Kedua, layanan yang berkaitan dengan pendidikan kesehatan. Ketiga, layanan yang berkaitan dengan pemeliharaan kesehatan. Layanan yang berkaitan dengan pencapaian lingkungan kehidupan sekolah yang sehat meliputi:1. Dalam membangun sekolah harus memperhatiakan syarat-syarat kesehatan. 2. Perlengkapan dan fasilitas sekolah harus cukup aman dilihat dari segi kesehatan.3. Perkarangan dan sanitasi sekolah harus memenuhi syarat-syarat kesehatan dan terjaga kebersihannya.4. Terdapat hubungan yang baik antara guru, peserta didik, dan masyarakat seingga menjamin pertumbuhan dan perkembangan mental dan sosial peserta didik. Layanan yang berkaitan dengan pendidikan kesehatan berkaitan dengan kebiasaan hidup sehat. Hal ini dilakukan agar peserta didik bertanggung jawab atas kesehatan mereka sendiri dan kesehatan lingkungan. Layanan yang berkaitan dengan pemeliharaan kesehatan di sekolah meliputi:1. Pemeliharaan kesehatan secara berkala.2. Pemeriksaan dan pengawasan kebersihan perorangan secara periodik.3. Pemeliharan gizi.4. memberikan pertolongan pertama pada kecelakaan.5. Pemeliharaan dan pengupayaan kebersihan lingkungan.6. Pemberantasan penyakit menular.Agar proses layanan kesehatan dapat berjalan dengan baik, para peserta didik tidak hanya diberikan informasi tentang kesehatan secara terus-menerus, tetapi mereka juga harus dibiasakanuntuk menjaga kebersihan dan kesehatan lingkungan, mulai dari lingkungan keluarga hingga masyarakat. Ada beberapa aspek yang harus dibiasakan kepada peserta didik, antara lain: aspek yang berkaitan dengan kesehatan mental dan rohani; aspek yang berkaitan dengan gizi, aspek yang berkaitan dengan penyakit, aspek yang berkaitan dengan zat-zat yang membahayakan. Dalam kondisi yang ideal, sekolah seharusnya memiliki dokter sekolah. Namun karena alasan ekonomi hal itu sulit dilakukan. Maka yang dapat dilakukan sekolah adalah para guru atau petugas lainnya mendapatkan pelatihan tentang hal itu. Petugas dari rumah sakit atau puskemas terdekat dapat dilibatkan secara aktif untuk menangani kesehatan peserta didik.

III. Layanan KafetariaKafetaria merupakan pelayana khusus yang menyediakan makanan dan minuman untuk para siswa dan staf sekolah lainnya, di suatu tempat yang biasanya merupakan bagian dari suatu bangunan sekolah. Dengan demikian diharapkan para siswa tidak akan keluar komplek sekolah selama waktu istirahat sekolah.Layanan kafetaria adalah layanan makanan dan minuman yang dibutuhkan oleh peserta didik disela mengikuti kegiatan belajar mengajar di sekolah sesuai dengan jangkau peserta didik. Tujuan layanan kafetaria secara umum yakni wahana bagi peserta didik untuk memenuhi energi pada saat kegiatan belajar mengajar berlangsung. Sedangkan untuk tujuan khususnya, agar peserta didik mudah mendapatkan minuman dan makanan yang terjamin kebersihan dan kesehatannya serta memadai kandungan gizinya dan sesuai dengan daya uang sakunya. Selain itu juga bisa dijadikan wahana untuk belajar dan memahami materi yang diajarkan, dan agar peserta didik terhindar dari efek-efek negatif yang ditimbulkan akibat tersedianya warung-warung di sekitar sekolah yang tidak terkontrol sekolah. Kafetaira sekolah berfungsi untuk (1) membantu pertumbuhan dan kesehatan siswa dengan jalan menyediakan makanan sehat dan bergizi; (2) untuk memberikan pelajaran sosial kepada siswa; (3) mendorong siswa untuk memilih makanan yang cukup dan seimbang.Ada beberapa jenis layanan kafetaria yang dapat dikembangkan di sekolah. Pertama, sistem dilayani, dimana peserta didik dapat memesan makanan dan minuman yang mereka inginkan. Kelebihan dari sistem layanan ini adalah keamanan makanan dan minuman dari pihak yang nakal. Karena para peserta didik hanya dapat mengambil makanan berdasarkan apa yang mereka pesan kepada petugas. Sistem dilayani terbagi menjadi dua macam, yakni: (a) pemesanan duduk ditempat sedangkan kafetaria mengantarkan jenis makanan dan minuman yang dipesan peserta didik kemeja tempst duduk. Setelah pemesanan makan dan minum, pemesanan kemudian membayar dikasir dan keluar dari kafetaria; (b) pemesanan membawa baki sendiri kedepan petugas kafetaria, kemudian petugas kafetaria meletakan jenis makanan dan minuman yang dipesan diatas baki dan selanjutnya membayar dikasir.Kedua, sistem melayani sendiri atau swalayan (self service). Sistem melayani sendiri adalah suatu sistem dimana peserta didik dapat mengambil makanan sendiri yang mereka sukai dan tersedia di kafetaria tersebut. Terdapat dua macam sistem ini yaitu, (1) sistem memasukan koin, dimana para peserta didik harus memasukan sejumlah uang atau koin terlebih dahulu untuk mendapatkan makanan dan minuman; (2) sistem dimana peserta didik dapat mengambil makanan dan minuman yang disediakan dan selanjutnya harus ditempatkan dipiring kemudian membayarnya dikasir. Ketiga, sistem warung, ialah suatu sistem yang lazim berlaku pada warung-warung. Dalam sistem ini, ada beberapa jenis makanan dan minuman yang harus dipesan terlebih dahulu sebelum memakan atau meminumnya; tetapi ada pula yang mengambil sendiri tanpa harus memesannya terlebih dahulu, bahkan ada yang separuh dipesan dan separuhnya lagi diambil sendiri walaupun dalam satu porsi. Keempat adalah sistem bon. Dalam sistem ini para peserta didik bebas makan dan minum di kafetaria dan tidak harus membayarnya pada saat itu juga. Pada sistem ini, setelah memesan makanan dan minuman para peserta didik dapat mencatat dibuku yang telah disediakan, setelah sebelumnya bertanya kepada petugas kafetaria mengenai harganya. Atau, mengatakan kepada petugas kafetaria mengenai makanan dan minuman apa saja yang telah dimakan kemudian petugas akan mencatatnya pada buku yang telah disediakan. Sistem pembayaranya dapat dilakukan terlebih dahulu dengan cara peserta didik menitipkan sejumlah uang yang kira-kira cukup untuk satu bulan atau peserta didik dapat melakukan pembayaran kemudian dengan cara mencatatnya pada buku tagihan kemudian membayarnya sesuai dengan tagihan tersebut.Dalam layanan kafetaria, terdapat perinsip-perinsip yang menjadi pedoman. pertama, prinsip keterjangkauan, artinya makanan dan minuman yang tersedia di kafetaria haruslah terjangkau oleh uang saku para pesta didik dengan berbagai latar belakang ekonomi. Kedua adalah prinsip pendidikan, dimana kafetaria yang disediakan bagi para pesta didik haruslah dalam kerangka pendidikan yang tidak banyak diorientasikan ke profit atau sekedar mencari keuntungan semata. Selanjutnya, prinsip kooperatif. Peyelenggaraan layanan kafetaria harslah memungkin kerja sama yang baik antara peserta didik dengan pengelola yang terdiri dari personalia sekolah atau orang yang ditunjuk. Dengan adanya pedoman ini, peserta didik bersama petugas kafetaria membuat kesepakatan harga minuman dan makanan yang disediakan di kafetaria agar kafetaria tidak mengalami kerugian. Keempat prinsip membantu peserta didik. Perinsip ini bertujuan untuk memberikan pelayanan kepada para peserta didik dalam memesan makanan dan minuman yang mereka butuhkan. IV. Layanan LaboratoriumSalah satu sarana penunjang proses pelaksanaan belajar di sekolah adalah laboratorium sekolah. Di laboratorium ini peserta didik dapat melaksanakan praktek, eksperimentasi, meneliti, membutikan teori-teori yang dapat dari buku dan sebagainya. Laboratorium adalah sebagai tempat, tertutup (gedung laboratorium) maupun terbuka (kebun sekolah, kolam sekolah, masyarakat dan sebagainya) yang dipergunakan untuk melakukan penyelidikan, percobaan, pengembangan dan bahkan pembakuan. Tujuan layanan laboratorium peserta didik adalah sebagai layanan khusus yang diberikan sekolah kepada siswa untuk menunjang kegiatan pembelajaran. Sedangkan tujuan secara khususnya, sebagai berikut:1. Menunjang penguasaan mata pelajaran yang diajarkan guru.2. Melatih dan mengembangkan keterampilan guru dan siswa dalam mengembangkan profesinya.3. Melatih serta membiasakan siswa belajar secara inovatif baik secara individual maupun kelompok.Agar maksud diadakannya laboratorium tercapai, maka laboratorium dilengkapi dengan berapa ruangan penunjang laboratorium, antara lain:1. Studio, suatu tempat dimana peserta didik bisa merekam suaranya dengan alat perekam audio, merekam penampilannya dengan alat visiual, dan merekam penampilam dan suaranya dengan alat audio visiual2. Ruang persiapan, yaitu, ruangan yang khusus digunakan untuk mempersiapkan alat-alat atau bahan-bahan yang akan dipakai untuk peragaan, eksperimentasi, penyelidikan, perekaman, dan pembakuan. Maksudnya adalah agar ketika peserta didik lain akan menggunakan peralatan dan bahan tersebut, tidak mengganggu guru dan peserta lain yang berada di aboratorium. 3. Gudang tempat menyimpan alat dan bahan. Gudang ini sangat penting karena tidak semua peralatan dan bahan yang diperlukan diletakan dilaboratorium.4. Ruang gelap merupakan ruangan yang dikhususkan bagi mereka yang ingin melaksanakan praktek fotografi.5. Ruangan bercerobong dimaksudkan sebagai tempat untuk melakukan percobaan-percobaan yang mengeluarkan asap berbahaya.6. Kebun percobaan sangat penting bagi peserta didik yang ingin melakukan percobaan, khususnya yang berkaitan dengan mata pelajaran biologi.7. Ruangan penyimpanan skema, bagan-bagan, model, dan gambar.

V. Layanan PerpustakaanPerpustakaan mempunyai arti penting sebagai pusat sumber belajar dan sumber infomasi bagi peserta didik. Perpustakaan juga dipandang sebagai kunci bagi ilmu pengetahuan inti setiap proses belajar mengajar. Selain itu, perpustakaan sekolah adalah salah satu unit sekolah yang memberikan layanan kepada peseta didik disekolah sebagai sentra utama, dengan maksud membantu dan menunjang proses belajar mengajar disekolah, melayani informasi-informasi yang dibutuhkan serta memberikan layanan rekreatif melalui koleksi bahan pustaka. Tujuan perpustakaan sekolah yakni: (1) untuk mempertinggi daya serap peserta didik terhadap materi-materi pelajaran yang diajarkan di sekolah, (2) meletakan dasar ke arah belajar mandiri, (3) memupuk bakat dan minat, (4) mendidik peserta didik agar mampu memelihara dan memanfaatkan bahan pustaka secara efektif dan efisien. Sedangkan fungsi perpustakaan adalah (1) sebagai pusat belajar mengajar, (2) sebagai pusat penelitian dan telaah pustaka, (3) sebagai pusat ilmu pengetahuan, dan (4) sebagai pusat apresiasi dan kreasi. Ada dua jenis layanan perpustakaan sesuai dengan sasaran yang ditujukan yaitu:1. Layanan kepada guru, meliputi kegiatan berikut:a. Meningkatkan pengetahuan guru mengenai subjek yang menjadi bidang.b. Membantu guru dalam mengajar di kelas dengan menyediakan alat audio-visual dan lain-lain.c. Menyediakan bahan pustaka pesanan yang diperlukan mata pelajaran tertentu.d. Menyediakan bahan informasi bagi kepentingan penelitian yang diperlukan oleh guru dalam rangka meningkatkan profesinya.e. Untuk SD menyediakan jam bercerita, pembacaan buku, dan permainan boneka.f. Mengisi jam pelajaran yang kosong.2. Layanan kepada peserta didik, meliputi:a. Menyediakan bahan pustaka yang memperkaya dan memperluas cakrawala kurikulum.b. Menyediakan bahan pustaka yang dapat membantu peserta didik memperdalam pengetahuannya mengenai subjek yang diminatinya. c. Menyediakan kemudahan untuk membantu peserta didik mengadakan penelitian.d. Meningkatkan minat baca peserta didik dengan cara mengadakan bimbingan membaca, bagaimana menggunakan perpustakaan, dan lain-lain.

Jenis koleksi perpustakaan sekolah terdiri dari:a) Bahan cetak seperti buku, majalah, surat kabar, brosur, pamphlet, guntingan surat kabar, majalah, dan sebagainya.b) Bahan bukan cetak, seperti karya tulis guru dan murid, peta gambar, globe, relif, slide, film, pita rekaman, dan lain-lain.Menurut isi/cakupannya, koleksi perpustakaan sekolah yang berupa buku, terdiri atas: buku-buku teks, buku-buku teks pelengkap, buku-buku rujukan seperi kamus, ensiklopedi, terbitan pemerintah, buku bacaaan fiksi/rekaan, dan lain-lain.Perbandingan koleksi antara buku non fiksi dan fiksi disarankan sebagai berikut: untuk SD 60:40, untk SMP 70:30, untuk SLTA 75:25.Jumlah koleksi dasar disarankan dengan perbandingan 10 judul untuk seorang murid. Koleksi dasar 50% dari jumlah dari jumlah koleksi minimal. Selanjutnya untuk pengembangan, diperlukan setiap tahun penambahan koleksi buku kurang lebih 10% dari jumlah koleksi yang ada. Selanjutnya diperlukan 10% lagi untuk pemeliharaan dan pengantian.

VI. Layanan KooperasiKooperasi dikenal sebagai soko guru perekonomian Indonesia. Dikatakan demikian, karena kooperasi memungkinkan rakyat berkembang perekonomianya, baik rakyat pada strata atas maupun strata bawah. Dengan adanya kooperasi akan mencegah atau mengurangi sistem monopoli, pengerukan kekayaan oleh kalangan terbatas, dan dapat melibatkan masyarakat lemah untuk ikut berpartisipasi dalam kegiatan ekonomi.Sebagai bagian dari masyarakat, sekolah perlu memperkenalkan kooperasi kepada peserta didik. Kooperasi sekolah adalah kooperasi yang dikembangkan di sekolah, baik sekolah dasar, sekolah, menengah, maupun atas. Sedangkan kooperasi peserta didik adalah kooperasi yang ada di sekolah tetapi pengelolanya adalah peserta didik. Tujuan dan fungsi layanan kooperasi peserta didik tidak dapat dilepaskan dari tujuan dan fungsi pendidikan di sekolah. Tujuan umum kooperasi peserta didik adalah mendorong sifat kegotong royongan dan saling membantu diantara sesama peserta didik khususnya yang berada di sekolah. Sedangkan secara khusus tujuan layanan koperasi adalah sebagai berikut: 1. Menanamkan rasa solidaritas sosial diantara peserta didik di sekolah2. Melatih hidup gotong royong3. Mempertinggi rasa kekeluargaan diantara para peserta didik4. Melatih peserta didik dalam berorganisasi5. Melatih peserta didik menyimpan dan mengembangkan modal melalui kooperasi6. Menanamkan pengertian kepada pesrta didik akan arti pentingnya akulmulasi dan penyaluran modal sehingga modal tersebut tidak tertahan dan tercecer7. Memberikan bantuan kepada peserta didik yang membutuhkan melalui kredit