latar belakang psikologi konsumen
TRANSCRIPT
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kebutuhan baik primer maupun sekunder manusia makin meningkat.
Ketersediaan pasar mendukung untuk memenuhi kebutuhan tersebut. Berbagai
macam produk dipasarkan dengan berbagai cara agar produksi barang maupun
jasa laku dan menarik perhatian bagi konsumen.
Produk yang ditawarkan oleh perusahaan dapat menjadi salah satu pembentukan
motivasi, persepsi dan sikap konsumen dalam melakukan pengambilan keputusan
konsumen.
Proses tawaran inilah yang menentukan arah keputusan konsumen untuk memilih
produk mana yang bisa memenuhi kebutuhan mereka. Salah satunya yaitu dengan
penawaran dengan menggunakan iklan, baik iklan di media massa maupun cetak.
Perkembangan ekonomi menyebabkan perubahan besar. Pelaku ekonomi semakin
banyak dan akibatnya terjadi persaingan untuk merebut para konsumen.
Konsumen menjadi fokus perhatian produsen. Supremasi konsumen adalah
prinsip yang mendasari seluruh bidang pemasaran. Prinsip ini menekankan bahwa
konsumen merupakan pusat dari seluruh usaha pemasaran. Seperti diungkapkan
oleh Peter Drucker, seorang ahli manajemen yang terkenal, Pemasaran adalah
keseluruhan bisnis yang dilihat dari sudut pandang, hasil akhirnya, yaitu dari
sudut pandang konsumen (Mowen & Minor, 2008: 8).
Kiat berkreasi dan berinovasi untuk memenangkan persaingan dalam merebut
konsumen memerlukan perencanaan strategi pemasaran yang tepat. Untuk itu,
perlu pemahaman mengenai konsumen dan proses konsumsi yang akan
menghasilkan sejumlah manfaat yang diantaranya adalah kemampuan untuk
merebut para manajer untuk mengambil keputusan dan memberikan para peneliti
pemasaran pengetahuan dasar ketika menganalisis konsumen.
Konsumen memiliki kedudukan sebagai salah satu kekuatan kompetitif melalui
daya tawarnya. Daya tawar konsumen menjadi sangat penting karena merekalah
yang mempunyai kebutuhan dan keinginan. Untuk mengetahui kebutuhan itu
mereka jugalah yang mempunyai sarana pembelian (waktu dan uang), menetukan
pilihan dan mengambil keputusan pembelian. Menurut Cravens, perusahaan yang
gagal memenuhi kebutuhan, keinginan, selera dan proses keputusan pembelian
konsumen akan mengalami kegagalan dalam pemasaran dan penjualannya
(Prasetijo & Ihalauw, 2005: 4). Perusahaan yang melakukan sebaliknya, yaitu
memahami kebutuhan, keinginan, selera dan proses keputusan pembelian
konsumen, disebut customer driven organization, artinya organisasi yang
digerakkan oleh pemahaman terhadap pelanggan.
Menurut Carpenter, mengerti dan memahami seluk beluk perilaku konsumen
penting untuk mencapai keunggulan kompetitif (Prasetijo & Ihalauw, 2005: 5).
Perusahaan yang mempunyai keunggulan kompetitif dapatmempengaruhi
konsumen ataupun prospek (calon pelaggan) untuk dengan mantap menjatuhkan
pilihan pada produknya. Starategi kompetitif yang mengharuskan suatu
perusahaan menyelidiki perilaku konsumen secara keseluruhan telah membuat
perusahaan itu tahu bagaimana memberikan kepuasan lebih daripada yang
diberikan oleh kompetitornya.
Pemasar harus melihat lebih jauh bermacam-macam faktor yang mempengaruhi
konsumen dan mengembangkan pemahaman konsumen melakukan keputusan
pembelian untuk meraih keberhasilan. Perilaku konsumen sangat dipengaruhi
faktor budaya, sosial, pribadi dan psikologis dari konsumen (Amir, 2005: 49).
Sebagian besar adalah faktor-faktor yang tidak dapat dikendalikan oleh pemasar
tetapi harus benar-benar diperhitungkan. Peran faktor-faktor tersebut berbeda
untuk produk yang berbeda. Dengan kata lain, ada faktor yang dominan pada
pembelian suatu produk sementara faktor lain kurang berpengaruh. Dengan
memahami konsumen, perusahaan dapat mengenal dan memuaskan keinginan
konsumennya yang bertujuan untuk mempengaruhi keputusan konsumen dan
memenangkan persaingan dengan kompetitornya.
Persaingan merebut pangsa pasar tidak saja dialami perusahaanperusahaan dengan
modal besar, tetapi juga dialami oleh usaha kecil. Daerah Jl. Halat Medan
merupakan daerah yang cukup potensial untuk mengembangkan usaha kecil dan
menengah yang bergerak dibidang jasa seperti, rental pengetikan komputer, salon,
sablon reklame, usaha papan bunga, warung internet, cafe, tempat permainan
playstation dan komputer (gamestation) dan lain-lain.
Salah satu sektor jasa yang memberikan kontribusi yang dominan pada
perkembangan usaha kecil dan menengah adalah usaha gamestation.. Hal ini
disebabkan karena kebutuhan akan hiburan untuk melepaskan kepenatan atau
untuk sekedar menyalurkan kegemaran bermain permainan playstation dan
komputer.
Permainan komputer adalah program konputer yang terdiri dari dunia maya yang
terkontrol oleh komputer dimana pemainnya bisa berinteraksi untuk mencapai
sebuiah tujuan (en.wikipedia.org). Karena merupakan permainan maka sifatnya
aktivitas rekreasi dengan tujuan bersenang-senang, mengisi waktu luang dan
kegiatan ringan yang dapat dilakukan sendiri atau bersama-sama. Konsumen
gamestation mempunyai keunikan dibandingkan konsumen produk jasa lain.