latar belakang kimia klinik

2
Latar Belakang Pemeriksaan laboratorium merupakan pemeriksaan pendukung yang sangat menunjang di dalam menegakkan diagnosa suatu penyakit, pada suatu populasi dapat dilaksanakan sebagai tes screning ataupun diagnosis (Hartono, 1987). Pemeriksaan hematologi dibagi dalam tiga rangkaian yaitu pemeriksaan darah rutin, pemeriksaan darah khusus dan faal hemostasis. Pemeriksaan darah rutin adalah serangkaian pemeriksaan laboratorium klinis yang diperiksa dengan atau tanpa indikasi, bertujuan untuk menyaring (screning) atau diagnosis suatu penyakit, meliputi pemeriksaan kadar hemoglobin, hitung jenis leukosit, hitung eritrosit, hitung leukosit, nilai hematokrit, hitung trombosit dan Laju Endap Darah (Kosasih, 1984). Pemeriksaan Hematologi bertujuan untuk menyaring (screning) dan diagnosis suatu penyakit, berguna untuk mengetahui ada tidaknya kelainan korpuskuli baik mengenai jumlah dan komposisi pada berbagai keadaan patologis (Anonim1, 1989). Pemeriksaan Laju Endap Darah termasuk dalam pemeriksaan hematologi pada pemeriksaan darah rutin. Pemeriksaan Laju Endap Darah sangat penting untuk membantu diagnosis, khususnya untuk mengelompokkan penyakit yang bersifat kronis ataupun akut (Kresno, 1989). Laju Endap Darah adalah kecepatan mengendapnya eritrosit dalam sampel darah yang diperiksa dengan suatu alat tertentu yang dinyatakan dalam mm/jam. Laju Endap Darah menggambarkan keadaan plasma dan perbandingan antara eritrosit dengan plasma. Pemeriksaan Laju Endap Darah merupakan pemeriksaan hematologi sederhana yang banyak diminta dokter. Pemeriksaan Laju Endap Darah ada dua metode yaitu metode Westergren dan Wintrobe, akan tetapi metode Westergren lebih umum digunakan sesuai yang direkomendasikan oleh The International Commite For Standarisation In Hematology (ICSH) (Martin, 1998). Metode Westergren mensyaratkan menggunakan tabung khusus yang disebut tabung Westergren, tabung berskala yang terbuat dari kaca atau polysterene. Penggunaan tabung ini dengan cara darah dimasukan kedalam tabung sampai tanda 0 kemudian ditempatkan pada rak khusus dengan posisi vertikal atau tegak lurus. Pembacaan hasil Laju Endap Darah dilakukan dengan melihat tinggi kolom plasma pada batas miniskus plasma bagian bawah yang berbatasan dengan permukaan buffycoat bagian

Upload: devita93

Post on 20-Feb-2016

7 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

gggguuuu

TRANSCRIPT

Page 1: Latar Belakang Kimia Klinik

Latar BelakangPemeriksaan laboratorium merupakan pemeriksaan pendukung yang sangat menunjang di dalam menegakkan diagnosa suatu penyakit, pada suatu populasi dapat dilaksanakan sebagai tes screning ataupun diagnosis (Hartono, 1987).Pemeriksaan hematologi dibagi dalam tiga rangkaian yaitu pemeriksaan darah rutin, pemeriksaan darah khusus dan faal hemostasis. Pemeriksaan darah rutin adalah serangkaian pemeriksaan laboratorium klinis yang diperiksa dengan atau tanpa indikasi, bertujuan untuk menyaring (screning) atau diagnosis suatu penyakit, meliputi pemeriksaan kadar hemoglobin, hitung jenis leukosit, hitung eritrosit, hitung leukosit, nilai hematokrit, hitung trombosit dan Laju Endap Darah (Kosasih, 1984).Pemeriksaan Hematologi bertujuan untuk menyaring (screning) dan diagnosis suatu penyakit, berguna untuk mengetahui ada tidaknya kelainan korpuskuli baik mengenai jumlah dan komposisi pada berbagai keadaan patologis (Anonim1, 1989).Pemeriksaan Laju Endap Darah termasuk dalam pemeriksaan hematologi pada pemeriksaan darah rutin. Pemeriksaan Laju Endap Darah sangat penting untuk membantu diagnosis, khususnya untuk mengelompokkan penyakit yang bersifat kronis ataupun akut (Kresno, 1989).Laju Endap Darah adalah kecepatan mengendapnya eritrosit dalam sampel darah yang diperiksa dengan suatu alat tertentu yang dinyatakan dalam mm/jam. Laju Endap Darah menggambarkan keadaan plasma dan perbandingan antara eritrosit dengan plasma. Pemeriksaan Laju Endap Darah merupakan pemeriksaan hematologi sederhana yang banyak diminta dokter. Pemeriksaan Laju Endap Darah ada dua metode yaitu metode Westergren dan Wintrobe, akan tetapi metode Westergren lebih umum digunakan sesuai yang direkomendasikan oleh The International Commite For Standarisation In Hematology (ICSH) (Martin, 1998).Metode Westergren mensyaratkan menggunakan tabung khusus yang disebut tabung Westergren, tabung berskala yang terbuat dari kaca atau polysterene. Penggunaan tabung ini dengan cara darah dimasukan kedalam tabung sampai tanda 0 kemudian ditempatkan pada rak khusus dengan posisi vertikal atau tegak lurus. Pembacaan hasil Laju Endap Darah dilakukan dengan melihat tinggi kolom plasma pada batas miniskus plasma bagian bawah yang berbatasan dengan permukaan buffycoat bagian atas dinyatakan dalam mm/jam, selama 1 dan 2 jam (Wittman, 1997).Pemeriksaan Laju Endap Darah metode Westergren mempunyai beberapa kelebihan, antara lain memiliki skala tabung yang panjang sehingga memungkinkan untuk menghitung skala pembacaan yang besar. Seiring dengan meningkatnya jumlah pemeriksaan, maka waktu yang diperlukan akan semakin banyak, padahal waktu yang diperlukan untuk tes Laju Endap Darah sampai 2 jam.Pemeriksaan Laju Endap Darah yang sering dilakukan antara lain cara Westergren dengan tabung diposisikan miring 45.0 Sampai saat ini laboratorium di rumah sakit daerah dan Puskesmas jika jumlah tes Laju Endap Darah banyak, maka tes dilakukan dengan cara memiringkan rak pipet Westergren pada kedudukan 450 selama 7 menit. Seperti yang dilakukan di RSUD Purworejo ataupun Puskesmas Ngemplak I, masih ada beberapa spot yang menggunakan metode dimiringkan tetapi karena tidak ada izin untuk menyebutkan maka tidak penulis sebutkan. Hasilnya setara dengan metode Westergreen posisi tegak lurus selama 2 jam. Pemeriksaan Laju Endap Darah posisi tabung miring 450 ini merupakan modifikasi metode Westergreen dan menjadi salah satu pilihan yang dipakai untuk efisiensi waktu (Ibrahim et al., 2006).Dalam aplikasinya sering digunakan hasil nilai Laju Endap Darah posisi tabung miring 450 disetarakan

Page 2: Latar Belakang Kimia Klinik

dengan hasil nilai Laju Endap Darah posisi tegak lurus pada jam pertama. Berdasarkan latar belakang diatas, maka agar pemeriksaan Laju Endap Darah dengan metode Westergren posisi miring 450 dapat digunakan perlu dilakukan uji perbedaan untuk membandingkan nilai Laju Endap Darah metode Westergren dengan posisi tegak lurus dan posisi miring 45.0 Sebagai acuan adalah metode Westergren posisi tegak lurus sebagaimana direkomendasi oleh The International Commite For Standarisation In Hematology (ICSH).