latar belakang - esptk.fti.itb.ac.idesptk.fti.itb.ac.id/herri/wpimages/presentasi final.pdf ·...
TRANSCRIPT
12/3/2009
1
Kajian Tekno EkonomiPabrik Konversi Biomassa
menjadi Bahan Bakar Fischer-Tropschmelalui Proses Gasifikasi
Fitria Yulistiani
230 08 004
TK 5091Metodologi dan Usulan Penelitian
12/3/20091
Prof. Dr. Herri SusantoDr. Tri Partono Adhi
Latar Belakang Ketersediaan bahan bakar fosil menipis
Penggunaan bahan bakar fosil menyebabkan polusi udara dan emisi CO2
Kebijakan Pemerintah Indonesia
12/3/20092 Sumber: ESDM, 2007
12/3/2009
2
Latar Belakang
Mengapa biomassa?
12/3/20093
Jenis limbahbiomassa yang
dihasilkan
Produksilimbah
biomassa(ton/tahun)
Potensi Bahan bakar cair (L/tahun)
Potensi listrik(kWh)
1Tandan kosong
kelapa sawit 3,979,691 497,461,375 1,326,563,667
2 Tongkol jagung 4,001,724 500,215,500 1,333,908,000
3 Sekam Padi 21,114,074 2,639,259,250 7,038,024,667
4-8 kg biomassa 1 L bahan bakar cair1,2–3 kg biomassa 1 kWh listrik
Gasifikasi
Latar Belakang
Mengapa biomassa?
12/3/20094
Emisi CO2 danpenggunaan bahanbakar fosil berkurang
12/3/2009
3
Latar BelakangMengapa Fischer Tropsch?
Menghasilkan ultra clean diesel (green diesel)
Emisi CO2 kecil
Efisiensi proses konversi biomassa menjadi FT Fuel = 58,1%
Efisiensi proses konversi biomassa menjadi Etanol = 35%
12/3/20095
Bahan Bakar Bahan Baku
Kemampuanpenyimpanan
CO2 dalambahan baku *
CO2 yang dihasilkan
dalampemrosesan *
Konversidan
Distribusi *Pembakaran * Emisi CO2 ke
lingkungan
Diesel Minyak Bumi 0 13 6 67 86Biodiesel Minyak Canola -64 14 7 92 49FT Diesel Kayu -162 7 113 59 17
Etanol Gandum -138 3 89 81 35Etanol Kayu -135 3 95 81 44
*) CO2 dalam g/MJ
Sumber: Bary Judd, 2003
Deskripsi Proses
12/3/20096
12/3/2009
4
Rumusan Masalah
Ketersediaan nasional besar namun terkumpuldalam jumlah relatif kecil
Biaya sistem BGFT mahal
Bagaimana konfigurasi sistem BGFT yang cocok untuk diterapkan pada biomassa diIndonesia?
Bagaimana kelayakan teknoekonomiproses BGFT di Indonesia untuk saat inidan jangka panjang?
Kajian ekonomi produksi FT diesel menggunakan biomassa yang tersediadan kemampuan pengumpulanbiomassa tersebut di lokasi tertentu
12/3/20097
Lokasi
Produksi biomassa
tongkol jagung (ton/tahun)
Nasional 4 jutaJawa Barat 124 ribuKab Cianjur 9871
Kab Purwakarta 4389
Biomassa menjadi:
FT Fuel H2 Metanol
Kapasitas(galon/tahun)
150 juta
150 juta 150 juta
Investasi ($/galon)
6.23 4.28 4.78
Investasi(juta $)
934.5 642 717
Sumber: Distamben Jabar, 2008
Sumber: Brown, 2008
Tujuan Penelitian
Mencari konfigurasi sistem BGFT yang cocok untuk diterapkan diIndonesia.
Menentukan kapasitas sistem BGFT yang cocok denganketersediaan biomassa di Indonesia.
Mengkaji kelayakan teknoekonomi proses BGFT di Indonesia untuk saat ini dan jangka panjang.
Mengidentifikasi permasalahan pengembangan dankomersialisasi teknologi BGFT.
12/3/20098
12/3/2009
5
Ruang Lingkup Penelitian
Kajian pustaka mengenai ketersediaan teknologi proses yang terkait dengan BGFT;
a. Teknologi gasifikasi biomassa
b. Teknologi pembersihan dan pengkondisian gas hasil gasifikasi biomassa
c. Teknologi sintesis Fischer Tropsch
d. Teknologi Hydrocracking
Studi ketersediaan bahan baku sistem BGFT
Pemilihan lokasi dan pemilihan konfigurasi proses BGFT
Penyusunan rancangan pabrik sistem BGFT sesuai hasil studi ketersediaan
Kajian ekonomi penerapan sistem BGFT
Analisis kemungkinan penerapan sistem BGFT di lokasi lain dengan kapasitas yang sama
12/3/20099
Biomassa
12/3/200910
No Komoditas
Hasil Pertanian Biomassa Lokasidengan
produksiterbesar
Produksi(juta ton)
Luas lahan(juta ha)
JenisProduksi
(ton/tahun)
1Kelapasawit
18 7 Tandankosong
kelapa sawit4
Riau, Sumut, Sumsel
2 Jagung 16,3 4 Tongkoljagung
4 Jatim,
Jateng, Lampung
3 Padi 60,3 12,3 Sekam Padi 21,1Jatim, Jabar, Jateng
Sumber: Departemen Pertanian, 2008
12/3/2009
6
Gasifikasi
Gasifikasi: Reaksi konversi termal endotermik bahan bakar padat menjadi bahan bakargas.
12/3/200911
Komp. Perc. 1 Perc. 2
CO2 18,5% 13,8%
H2 8,9% 14,6%
N2 53% 48,1%
CH4 3,3% 1,6%
CO 16,4% 21,9%
Total 100% 100%
NHV, kJ/Nm3
4201 4910
Contoh Komposisi produk Gas
Pengaruh Jenis Agen Gasifikasi terhadapKomposisi Gas Sintesis
12/3/200912 12/3/200912
Agen Gasifikasi Udara O2 H2O
H2 15% 40% 40%
CO 20% 40% 25%
CH4 2% - 8%
CO2 15% 20% 25%
N2 48% - 2%
H2/CO 0.75 1 1.6
Sumber: ZSW, 2005
Penggunaan O2(+) Gas bersih bebas N2(-) Air Separation Unit Mahal
Semakin kering umpan biomassa, efisiensi proses meningkat namunkandungan hidrogen dalamproduk gas sintesis akanberkurang.
Faaij dkk.[1998]:
Kadar air optimum = 10-15%.
12/3/2009
7
Penyediaan Panas dan Konfigurasi Reaktor
12/3/200913
Autotermal : panas diperoleh dari pembakaran biomassa secara parsialAllotermal : panas diperoleh dari sumber lain di luar gasifier melalui heat exchanger
Kondisi Operasi Gasifikasi
Pengaruh tekanan tinggidalam gasifikasi:
+ Ukuran reaktor
lebih kecil
+ Ukuran unit-unit proses selanjutnyalebih kecil
+ Tidak dibutuhkankompresi tambahanuntuk prosesberikutnya
- Pada tekanan tinggi, unit gasifier lebihmahal
12/3/200914Sumber: Ciferno dan Marano, 2002
12/3/2009
8
Pembersihan Gas Sintesis
Gas sintesis hasil gasifikasi mengandung berbagai kontaminan: partikulat, tar yang mudah terkondensasi, senyawa alkali, H2S, HCl, NH3, dan HCN.
Kontaminan-kontaminan tersebut dapat meracuni katalis
Diperlukan proses pembersihan yang lebih mendalam
12/3/200915
Pengkondisian Gas Sintesis
Shift Reaction: Meningkatkan rasio H2/CO untuk reaksi dalam sintesis FT
H2 adsorption (PSA): Mengambil H2 yang dihasilkan dari shift reaction untuk digunakandalam hydrocracking
CO2 Removal: Menghilangkan CO2
Selexol dan Rectisol: Menghilangkan gas asam (H2S, CO2)
12/3/200916
GasifierSistem
PembersihanGas
Sistem Pengkondisian Gas FT Reactor
12/3/2009
9
Sintesis Fischer Tropsch Dikeluarkan pada tahun 1923 oleh Franz Fischer dan Hans Tropsch
1940an: argumen strategi ekonomi proses FT (Jerman dan Afrika Selatan)
1970an: berkembang sebagai respon berkurangnya cadangan minyak dan boykot minyak
Saat ini: kajian lingkungan, pengembangan teknologi, pergeseran penggunaan sumberenergi, dll.
Pembentukan rantai karbon dari CO dan H2
Katalis : Besi (Fe) dan Cobalt (Co)
12/3/200917
SintesisFischerTropsch
HydrocrackingUmpan FT
FT Diesel
CO + 2 H2 -CH2- + H2O
CO + H2O ↔ CO2 + H2
225-365 oC, 5-40 barC20H42 + H2 2C10H22
C25H52 + H2 C10H22 + C15H32
C48H98 + 3H2 3C10H22 + C18H38
400-1000 oC, 20-70 bar
CO, H2, H2O FT FuelShift + PSA
H2
Gas SintesisBersih
Reaksi Fischer Tropsch CO + 2 H2 -CH2- + H2O DH0
FT = -165 kJ/mol
12/3/200918
wn = nan-1(1-a)2
• katalis Fe: a = 0,67 s.d. 0,71 • katalis Co: a = 0,76 s.d. 0.83.
12/3/2009
10
Reaktor Fischer Tropsch
12/3/200919
Unggun Tetap Multi tubular
Kolom Gelembung Slurry
KonstruksiSederhana, namun scale upmahal karena banyak tube
Sederhana
Perpindahan PanasProfil temperatur tidak merata, konversi rendah
Perpindahan panas sangat baik akibat kondisi isotermal
KatalisSulit diganti karena struktur tube
Mudah diganti
Hydrocracking Apabila produk akhir yang diinginkan adalah diesel, diperlukan proses hydrocracking
terhadap produk FT.
Leckel dan Ehumbu (2006):
Temperatur merupakan komponen yang paling berpengaruh terhadap konversi C20+, konversi dan perolehan produk diesel akan meningkat seiring dengan peningkatantemperatur
12/3/200920
Temperatur (oC) Konversi C20+ Selektivitas (%b/b) Perolehan (%b/b)C1-C4 C5-C9 C10-C19 C1-C4 C5-C9 C10-C19
350 17 2,1 9,9 88 0,3 1,6 15360 69 1,1 22 77 0,8 15 53365 86 2,1 25 73 1,8 21 63
Tekanan 3,5 MPa, H2/wax = 1200:1 Nm3/m3
12/3/2009
11
Hasil Samping Sistem BGFT Hasil samping sistem BGFT merupakan gas buang yang apabila dimanfaatkan
menggunakan turbin gas dapat menghasilkan listrik
12/3/200921
Neraca Energi (dalam %) Proses Pemanfaatan Gas Buang Sintesis FT untuk menghasilkan Listrik
Sumber: Boerrigter, 2002
Evaluasi Ekonomi Sistem BGFT
12/3/200922
Total Investasi untuk sistem BGFT dengan umpan 72,4 ton/jam
Sumber: Hamelinck, 2003
12/3/2009
12
Metodologi penelitian
12/3/200923
Perkiraan Biaya Investasi
Base cost: biaya peralatan dengan kapasitas tertentu
Biaya peralatan: dengan Cn = Harga alat
R = Perbandingan kapasitas
s = faktor skala
Indeks Biaya:
Jumlah harga setiap unit = Total Equipment Cost
Biaya lain: instrumentasi, perpipaan, mekanik dan elektrik, dll. dinyatakan sebagai persentase dari Total Equipment Cost
Total Equipment Cost + Biaya lain = Total kebutuhan investasi
12/3/200924
s
n RC
nCxtahunBiayaIndeks
tahunBiayaIndeks
2002
2009
12/3/2009
13
Penentuan Kelayakan Ekonomi
Cash Flow Pabrik BGFT:
Pengeluaran: Biaya investasi, modal kerja, bahan baku, biayatetap dan biaya variabel, dll.
Pendapatan: Penjualan bahan bakar FT dan listrik
Analisis kelayakan melalui:
NPV (Net Present Value): layak secara ekonomi apabila NPV ≥ 0
IRR (Internal Rate of Return): layak secara ekonomi apabila
irr ≥ bunga bank
Analisis dilakukan menggunakan fitur-fitur dalam excel
12/3/200925
Jadwal Penelitian
12/3/200926
No Kegiatan 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
1Kajian Terhadap Berbagai Teknologi Prosesdalam Sistem BGFT
2 Penentuan Konfigurasi Proses3 Studi Ketersediaan Bahan Baku Biomassa
4Pemilihan Lokasi Perencanaan Aplikasi Sistem BGFT
5Penyusunan Rancangan Pabrik Sistem BGFT berdasarkan hasil studi ketersediaan
6 Kajian ekonomi (analisis sensitivitas)
7Pertimbangan kemungkinan penerapansistem BGFT di lokasi lain dengan kapasitasyang sama
8 Penyusunan Laporan9 Seminar
10 Perbaikan Laporan
12/3/2009
14
TERIMA KASIH
12/3/200927