las listrik.doc

22
BAB I PENDAHULUAN I.I. Latar Belakang Las (welding) adalah suatu cara untuk menyambung dua benda atau lebih benda padat dengan jalan mencairkannya melalui pemanasan. Untuk berhasilnya penyambungan diperlukan beberapa persyaratan yang harus dipenuhi, yakni: - bahwa benda padat tersebut dapat cair/lebur oleh panas; - bahwa antara benda-benda padat yang disambungkan tersebut terdapat kesesuaian sifat lasnya sehingga tidak melemahkan atau menggagalakan sambungan tersebut; - bahwa cara-cara penyambungan sesuai dengan sifat benda padat dan tujuan penyambungannya. Hingga saat ini terdapat sekitar 40 jenis pengelasan yang diciptakan oleh manusia. dari keseluruhan jenis tersebut hanya dua jenis yang paling populer di Indonesia, yakni pengelasan dengan mempergunakan busur nyala listrik (shielded metal arc welding/SMAW), dan las karbit (oxy acetylene welding/OAW). Dibebrapa kegiatan industri yang mempergunakan teknologi canggih di Indonesia, telah pula dipakai pengelasan jenis T.I.G. (tungsten inert gas welding), M.I.G. (metal gas welding atau CO2 welding), las 1

Upload: alif-burhanuddin

Post on 12-Jan-2016

70 views

Category:

Documents


17 download

DESCRIPTION

las

TRANSCRIPT

Page 1: las listrik.doc

BAB I

PENDAHULUAN

I.I. Latar Belakang

Las (welding) adalah suatu cara untuk menyambung dua benda atau lebih benda

padat dengan jalan mencairkannya melalui pemanasan.

Untuk berhasilnya penyambungan diperlukan beberapa persyaratan yang harus dipenuhi,

yakni:

- bahwa benda padat tersebut dapat cair/lebur oleh panas;

- bahwa antara benda-benda padat yang disambungkan tersebut terdapat

kesesuaian sifat lasnya sehingga tidak melemahkan atau menggagalakan

sambungan tersebut;

- bahwa cara-cara penyambungan sesuai dengan sifat benda padat dan tujuan

penyambungannya.

Hingga saat ini terdapat sekitar 40 jenis pengelasan yang diciptakan oleh

manusia. dari keseluruhan jenis tersebut hanya dua jenis yang paling populer di

Indonesia, yakni pengelasan dengan mempergunakan busur nyala listrik (shielded metal

arc welding/SMAW), dan las karbit (oxy acetylene welding/OAW). Dibebrapa kegiatan

industri yang mempergunakan teknologi canggih di Indonesia, telah pula dipakai

pengelasan jenis T.I.G. (tungsten inert gas welding), M.I.G. (metal gas welding atau CO2

welding), las tahanan listrik (electric resistance welding/ERW), las busur terbenam

(submerged arc welding/SAW), dan kemungkinan las sinar laser untuk keperluan

pengobatan.

Teknik pengelasan semakin banyak di gunakan baik untuk penyambungan

kontruksi bangunan maupun untuk proses perbaikan, kontruksi mesin-mesin pendukung

aktifitas perusahaan. Luasnya pengembangan dan penggunaan teknologi pengelasan ini di

sebabkan karena proses pengoprasiannya lebih sederhana dan murah di bandingkan

dengan proses pembuatan dengan pengecoran. Disamping untuk pembuatan,proses

pengelasan dapat digunakan untuk reparasi,misalnya untuk mengisi lubang-lubang pada

coran, membuat lapisan keras pada perkakas, mempertebal bagian-bagian yang sudah aus

dan macam-macam reparasi lainnya.

1

Page 2: las listrik.doc

I.2. Perumusan Masalah

Didalam laporan ini permasalahan di ambil pada saat praktek di bengkel

dan didukung juga dari bahan-bahan dari buku tentang cara pengelasan. Penelitian

dan penganalisaan secara umum dapat di lakukan dengan mudah dibengkel pada

saat praktek dan pengamatan secara langsung.

I.3. Tujuan dan Manfaat

Untuk mengetahui apa yang menjadi kendala dalam proses pengelasan

Agar mahasiswa bisa mengelas dengan baik dan benar

Agar mahasiswa tau alat-alat keselamatan dalam proses pengelasan

Agar mahasiswa tau alat-alat pad alas listrik

1.4. peralatan dan keselamatan kerja

2

Page 3: las listrik.doc

1 keselamatan tempat kerja

-Periksa ruangan kerja dalam kondisi bersih.

-Ketahui jenis,tipe,dan letak mesin frais terlebih dahulu.

-Lingkungan dan suasana tempat kerja dalam kondisi nyaman.

-Periksa kondisi mesin.

1.5.2 Keselamatan diri

-Pakai pakaian kerja yang rapi,

-Rambut teratur dan rapi,

-Pakai sepatu septi,

-Pakai kaca mata,

-Jangan menyimpan benda tajam didalam saku.

1.5.3 Keselamatan alat

• Sebelum memulai suatu pengerjaan material pada mesin frais terlebih

dahulu lihat kemampuan mesin,ketebalan pemakanan,kecepatan

potong,dan putar dengan menggunakan rumus yang telah ditentukan,

• Berikan oli yang telah dicampur air pada alat potong.

BAB II

3

Page 4: las listrik.doc

PEMBAHASAN

2.1. Pengertian Las

Berdasarkan definisi dan Deutche industrie Normen (DIN) las adalah

ikatan metallurgi pada sambungan logam atau logam paduan yang di laksanakan

dalam keadaan lumer atau cair. Dari definisi tersebut dapat di jabarkan lebih lanjut

bahwa las adalah sambungan setempat dari beberapa batang logam dengan

menggunakan energi panas. Pada waktu itu telah digunakan lebih dari empat

puluh jenis pengelasan termasuk pengelasan yang dilaksanakan dangan hanya

menekan dua logam yang di sambung sehingga terjadi ikatan antara atom-atom

atau molekul-molekul dari logam yang di sambungkan.

Sehingga biaya keseluruhannya menjadi lebih murah disamping biaya

perolehan material.Banyak perusahaan di Indonesia menggunakan berbagai

system pengelasan sebagai bagian yang tidak terpisahkan dari perusahaan untuk

proses perbaikan dan industri.

Ada dua cara proses pengelasan yang dapat dilakukan mencakup

pengelasan listrik dan pengelasan gas. Prinsip kedua proses ini pada dasarnya

sama yaitu, degan prinsip pencairan logam. Hanya saja pad alas gas menggunakan

panas yang di hasilkan dari nyala api hasil pembakaran bahan bakar gas dengan

zat asam atau oksigen sebagai energi nya. Sedangkan pad alas listrik pencairan

logam dalam hal ini adalah elektroda dilakukan setelah pertemuan antara terminal

negative (-) dengan terminal positif (+).

2.2. Klasifikasi cara-cara pengelasan

Secara convensional cara-cara pengklafikasian pengelasan dapat di bagi

dalam dua golongan yaitu, klasifikasi berdasarkan cara kerja dan energi yang

digunakan. Namun, yang paling sering di gunakan adalah cara-cara pengelasan

klasifikasi berdasarkan cara kerja. Jika dilihat dari klasifikasi berdasarkan cara

kerja maka, di bagi menjadi tiga kelas utama yaitu :

4

Page 5: las listrik.doc

1.Pengelasan cair yaitu, cara pengelasan dimana sambungan di panaskan

sampai mencair dengn sumber panas dari busur listrik atau semburan api gas

yang terbakar.

2.Pengelasan tekan adalah cara pengelasan di mana sambungan di panaskan

dan kemudian ditekan sehingga menjadi satu.

3.Pematrian adalah cara pengelasan di mana sambungan diikat dan di satukan

dengan menggunakan paduan logam yang mempunyai titik cair rendah.

Pada cara ini, logam induk tidak turut mencair.

2.3. Alat-alat Keselamatan Praktek Las Listrik

a. Afron Dada

Digunakan pada badan, fungsinya untuk melindungi dada dari panas pada

saat melakukan proses pengelasan, biasanya afron ini terbuat dari bahan yang

tidah mudah terbakar contohnya kulit, kain asbes dan sebagainya.

Pemeliharaan: Lipat dan tempatkanlah pakaian las dengan baik pada tempatnya,

bila tidak dipakai.

Gambar :

b. Sarung Tangan

Digunakan pada saat pengelasan,gunanya sama dengan afron dada dan afron

lengan yaitu untuk melindungi sipengelas dari panas,dari sinar-sinar las maupun

percikan-percikan logam. Bahan sarung tangan terbuat dari kulit, terpal yang dicat

dengan cairan alumunium dan sebagainya. Sebaiknya sarung tangan bersifat

fleksible(lemas), sukar terbakar, bukan pengantar arus (besifat isolasi), dan kuat.

5

Page 6: las listrik.doc

Gambar:

c. Pelindung Mata

Pelindung mata pada las listrik berbeda dengan pelindung mata pada las gas,

biasanya pelindung mata pada las listrik lebih tebal atau lebih gelap. Supaya juru

las dapat melihat busur nyala dan arah pengelasan tanpa merusak mata, maka pada

tameng dipasang kaca bewarna disebalah dalam kaca dan kaca jernih sebelah luar.

Gambar:

d. Alat penjepit

Digunakan pada saat memindankan atau untuk merubah posisi benda kerja

pada saat pengelasan agar terhindar dari panas atau memudahkan proses

pemindahan benda kerja.

Gambar:

6

Page 7: las listrik.doc

2.4. Alat-alat pengelasan las listrik dan alat bantunya

a. Mesin las listrik

Mesin las listrik berbeda-beda bentuk nya,besar kecilnya mesin tergantung

dari tegangan yang akan kita perlukan.Mesin las listrik ini ada yang langsung

menggunakan listrik tetapi ada juga yang menggunakan mesin diesel contihnya

adalah mesin las listrik untuk membangun jenbatan biasanya menggunakan mesin

diesel dan dynamo untuk mendapatkan listrik.Tetapi di bengkel kita menggunakan

mesin las,yang listriknya langsung kita ambil dari rumah listrik pada dinding

bengkel.

b. Palu terak

Palu terak di gunakan untuk melepaskan terak dari benda kerja setelah

melakukan pengelasan, bentuk dan ukuran palu terak berbeda-beda tergantung

dari penggungaan di bengkel pada saat mengelas:

Gambar:

7

Page 8: las listrik.doc

c. Elektroda

Elektroda untuk pengelasan las listrik memiliki ukuran yang berbeda-beda.

Elektroda harus di simpan pada suhu kamar yang pas agar tidak lembab, pada saat

pengelasan pililah elektroda yang sesuai dengan benda kerja yang akan kita las.

Gambar :

d. Tabung elektroda

Digunakan untuk meletakan elektroda pada saat melakukan pengelasa,

tabung elektroda tidak boleh di gunakan untuk menyimpan tetapi hanya untuk

meletakan elektroda pada saat pengelasan.

Gambar:

8

Page 9: las listrik.doc

2.5. Keselamatan Pada Diri

Pakailah pelindung mata pada saat melakukan pengelasan

Gunakanlah afron dada, afron lengan dan sarung tangan agar terhindar dari

padas.

Hidupkanlah kipas fentilasi udara pada sat pengelasan agar udara bisa

bersikulasi,dan asap-asap pengelasan cepat keluar

Gunakanlah sepatu keselamatan (safety)

Ikatlah rambut jika rambut anda panjang atau memakai penutup kepala

Cucilah tangan sesudah atau setelah bekerja

2.6. Keselamatan Pada Alat-alat Dan Bengkel Las

Lipat lah afron dan sarung dan susun di atas lemari

Letakan dan susunlah alat-alat kerja di lemari

Matikanlah mesin las jika tidak sedang di gunakan

Bersihkan alat-alat bantu dan mesin las sesudah di gunakan

9

Page 10: las listrik.doc

BAB III

Langkah Kerja

3.1 Membuat Las Titik

PROSES GAMBAR ALAT BANTU

~ Siapkanlah plat setebal 2-

3 mm L=100 mm P=160

mm

~ Hidro cut

~Mistar baja

~Penggores

~ Buatlah 4 atau 5 garis

memanjang dengan

menggunakan kapur tulis

untuk memudahkan proses

pengelasan titik.

~ Kapur tulis

~ Mistar baja

~ Laslah plat yang sudah di

garis dengan kapur dengan

jarak pengelasan titik ±

10mm sampai dengan

selesai.

~ Mesin las

~ Elektroda

~ Pelindung mata

~ Pukulah bagian plat yang

sudah di las dengan

menggunakan palu terak

~ Palu terak

10

Page 11: las listrik.doc

3.2 Membuat Las Garis

PROSES GAMBAR ALAT BANTU

~ Siapkanlah plat setebal

2-3 mm L=100 mm

P=160 mm

~ Hidro cut

~Mistar baja

~Penggores

~Buatlah 4 atau 5 garis

memanjang dengan

menggunakan kapur tulis

untuk memudahkan

proses pengelasan.

~ Kapur tulis

~ Mistar baja

~ Laslah palat yang

sudah di garis dengan

kapur sampai dengan

selesai

~ Mesin las

~ Elektroda

~ Pelindung mata

11

Page 12: las listrik.doc

~ Pukulah bagian plat

yang sudah di las dengan

menggunakan palu terak

~ Palu terak

3.3 Las sambungan kampuh I

PROSES GAMBAR ALAT BANTU

~ Siapkanlah plat setebal

2-3 mm L=30 mm P=160

mm sebanyak 2 buah

~ Hidro cut

~ Mistar baja

~Penggores

~Sambunglah plat 1 demi

1 sehingga 2 plat tersebut

seluruhnya tersambung

~ Mesin las

~ Elektroda

~Pelindung

mata

~Pukulah terak dengan

menggunakan palu terak

~ Palu terak

3.4Sambungan Kampuh V

12

Page 13: las listrik.doc

PROSES GAMBAR ALAT BANTU

~ Siapkanlah plat setebal

2-3 mm L=30 mm P=

160 mm sebanyak 2 buah

~Hidro cut

~Mistar baja

~Penggores

~ Gerinda sisi yang akan

di las membentuk

kampuh V.

~ Gerinda

~ Kemudian laslah ujung

plat sebagai patokan

utama

~ mesin las

~ Elektroda

~Pelindung

mata

~ Las lah plat hingga

menyatu dengan

sempurna

~ Elektroda

~ Mesin las

~Pelindung

mata

13

Page 14: las listrik.doc

~ Pukulah terak dengan

Menggunakan palu terak

~ palu terak

3.5Sambungan T

PROSES GAMBAR ALAT BANTU

~ Siapkanlah plat setebal

2-3 mm L=60 mm

P= 160 mm sebanyak

2 buah

~ Hidro cut

~ Mistar baja

~ Penggores

~ Pasang lah kedua plat

Tersebut pada alat

bantu Membentuk huruf

T

~ Alat bantu

14

Page 15: las listrik.doc

~ Kemudian laslah ujung

Plat dan pindahkan ke

Meja las

~ Penjepit

~ mesin las

~ Elektroda

~ Pelindung

mata

~ Las lah plat hingga

Menyatu dengan

Sempurna kemudian sisi

Sebelahnya di las juga.

~ Elektroda

~ Mesin las

~ Pelindung

mata

~ Pukulah terak dengan

Menggunakan palu terak

~ palu terak

BAB IV

PENUTUP

3.1. Kesimpulan

Pada saat pengelasan pililah plat yang sesuai dengan kebutuhan

15

Page 16: las listrik.doc

Aturlah tegangan arus listrik agar benda kerja tidak rusak

Keselamatan serta keahlian operator pengelasan yang merupakan bagian

yang paling penting.

3.2. Saran

Sebelum kita mengelas, kita harus mengetahui bahan-bahan apa saja yang

akan di las, ataukah sama atau berbeda. Kontruksi dimaksudkan untuk menahan

beban, tekanan, punter, basah, serangan karat dan lain sebagainya.

Dari hal-hal tersebut di atas dapat di tentukan sebagai berikut:

1. Prosedur pengelasan yang tepat

2. Cara pengelasan yang benar, efisien dan selamat

3. Ukuran dan bahan pokok atau tambahan yang memenuhi syarat dan

ekonomis

16