laporankinerja bppauddandikmasd.i.yogyakarta …

21
LAPORAN KINERJA BP PAUD DAN DIKMAS D.I. YOGYAKARTA TAHUN 2017

Upload: others

Post on 23-Nov-2021

3 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

LAPORAN KINERJA

BP PAUD DAN DIKMAS D.I. YOGYAKARTA

TAHUN 2017

i

DAFTAR ISI

Hal

Daftar Isi …………………………………………………......................................................

Kata Pengantar ……………...………..................……………………...……........................

Ikhtisar Eksekutif ...................................................................................................

Bab I: Pendahuluan ……………………………………………………………………………………………

A. Gambaran Umum ................................................................................

B. Dasar Hukum ....................................................................................

C. Tugas, Fungsi dan Struktur Organisasi ..........................................................

D. Isu Strategis .. ....................................................................................

Bab II: Perencanaan Kinerja ………………………..……………………………………………………..

Bab III: Akuntabilitas Kinerja ………………….…………………………………………………………..

A. Capaian Kinerja BP PAUD dan Dikmas Daerah Istimewa Yogyakarta…………………..

B. Realisasi Anggaran

Bab IV: Penutup …………………………………………………………………………………………………

Lampiran

1. Perjanjian Kenerja awal dan akhir revisi

2. Pengukuran Kinerja

i

ii

iii

1

2

2

2

3

4

5

7

7

10

13

ii

KATA PENGANTAR

Laporan kinerja merupakan bentuk akuntabilitas dari pelaksanaan tugas dan fungsi

yeng dipercayakan kepada setiap instansi pemerintah atas penggunaan anggaran.

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) tahun 2017 ini merupakan

salah satu wujud pertanggungjawaban BP-PAUD dan Dikmas Daerah Istimewa

Yogyakarta sebagai salah satu instansi pemerintah yang bergerak di bidang pendidikan

anak usia dini dan pendidikan masyarakat (PAUD dan Dikmas) kepada pejabat

berwenang maupun para pemangku kepentingan (stakeholder) sekaligus sebagai

sumber data dan informasi bagi seluruh pihak tentang pelaksanaan program yang telah

dicapai BP-PAUD dan Dikmas selama kurun waktu tahun 2017, dan sebagai upaya

perbaikan berkesinambungan untuk meningkatkan kinerjanya.

Acuan utama dalam penyusunan LAKIP Tahun 2017 adalah Peraturan Menteri

Pemberdayaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 53 Tahun 2014 tentang

Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Tata Cara Reviu atas Laporan

Kinerja Instansi Pemerintah, serta paparan dan analisis terhadap realisasi atau

pelaksanaan program sebagaimana yang tertuang di dalam Rencana Kinerja Tahunan

(RKT) Tahun 2017. Di samping itu, penyusunan LAKIP ini mengacu pula pada ”Pedoman

Penyusunan Laporan Akuntabilitas Kinerja Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan”

yang diterbitkan Bagian Pembinaan Akuntabilitas Kinerja Biro Keuangan Sekretariat

Jenderal Kemdikbud Tahun 2017.

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Tahun 2017 ini disusun

dengan maksud menginformasikan kajian dan analisis pelaksanaan program kegiatan

berdasarkan indikator-indikator tujuan, sasaran atau target, efektivitas dan efisiensi

daya serap anggaran dalam rangka mempercepat terwujudnya akuntabilitas kinerja

Balai Pendidikan Anak Usia Dini dan Pendidikan Masyarakat (BP-PAUD dan Dikmas)

Daerah Istimewa Yogyakarta pada tahun anggaran.

iii

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2017 ini bertujuan untuk:

a. Memberikan informasi yang terukur mengenai akuntabilitas kinerja BP-PAUD dan

Dikmas Daerah Istimewa Yogyakarta dalam melaksanakan tugas, fungsi dan program-

program kegiatan.

b. Meningkatkan pengendalian efektivitas pelaksanan program-program kegiatan di

bidang Pendidikan Anak Usia Dini, pendidikan Masyarakat BP-PAUD dan Dikmas

Daerah Istimewa Yogyakarta agar semakin merata, bermutu dan akuntabel sesuai

dengan sasaran, target dan tujuan yang ditetapkan.

c. Meningkatkan efektivitas dan efisiensi pengelolaan dan penggunaan sumber daya di

bidang Pendidikan Anak Usia Dini, Pendidikan Nonformal dan Informal BP-PAUD dan

Dikmas Daerah Istimewa Yogyakarta sehingga program-program kegiatan dapat

dilaksanakan berdasarkan prinsip-prinsip yang demokratis, transparan, akuntabel

dan tepat guna.

d. Melaksanakan analisis pelaksanaan program-program kegiatan BP-PAUD dan Dikmas

Daerah Istimewa Yogyakarta sesuai dengan sasaran, target dan tujuan yang

ditetapkan.

e. Mempercepat terwujudnya good governance sebagai prasyarat pelaksanaan

program-program kegiatan yang mengedepankan prinsip-prinsip yang demokratis,

transparan dan pelayanan prima.

Akhirnya, semoga laporan ini dapat memberikan manfaat kepada pihak-pihak yang

berkepentingan, khususnya bagi organisasi internal BP-PAUD dan Dikmas Daerah

Istimewa Yogyakarta.

Yogyakarta, 15 Januari 2018

Kepala,

Drs. Bambang Irianto, M.Pd NIP 196101111981031004

iv

iii

IKHTISAR EKSEKUTIF

Pada tahun anggaran 2017, Balai Pengembangan Pendidikan Anak Usia Dini dan

Pendidikan Masyarakat (BP-PAUD dan Dikmas) Daerah Istimewa Yogyakarta memiliki

pagu anggaran sebesar Rp 11.841.505.000,- (Sebelas milyar delapan ratus empat puluh

satu juta lima ratus lima ribu rupiah). Pagu anggaran tersebut terdiri dari 2 tahap, yaitu

pagu awal sebesar Rp.13.441.505.000,- (Tiga belas milyar empat ratus empat puluh satu

juta lima ratus lima ribu rupiah) dan ada pengurangan anggaran yang kurang rasional

(efisiensi) APBN sebesar Rp 11.841.505.000,- (Sebelas milyar delapan ratus empat

puluh satu juta lima ratus lima ribu rupiah). Dari Anggaran tersebut 4.246.307.000

digunakan untuk membiayai pencapaian 4 indikator kinerja kegiatan yang meliputi:

1) Model/Program PAUD-Dikmas yang dikembangkan Output Kegiatan Model

program yang dikembangkan target kinerja yang ditargetkan 7 Naskah,

2) Lembaga/Satuan PAUD-Dikmas yang Menerapkan Model/Program hasil

pengembangan target kinerja yang ditargetkan 296 Lembaga output kegiatan

satuan PAUD Dikmas yang disiapkan untuk memenuhi Standar Nasional target

kinerja yang ditargetkan 150 Lembaga dan SDM Paud Dikmas yang ditingkat-

kan kompetesinya target kinerja yang ditargetkan 292 orang di konversi menjadi

lembaga sehingga menjadi 146 lembaga,

3) Jumlah Dokumen Perencanaan dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana target kinerja

yang ditargetkan 3 Dokumen dengan rincian output kegiatan Penyusunyan

rencana program dan anggaran target kinerja yang ditargetkan 1 Dokumen,

Pengelolaan data dan informasi target kinerja yang ditargetkan 1 Dokumen, Mon-

itoring, Evaluasi dan Pelaporan target kinerja yang ditargetkan 1 Dokumen,

4) Dokumen Keuangan, Kepegawaian, Ketatausahaan, dan BMN target kinerja yang

ditargetkan 2 Dokumen output kegiatan pengelolaan keuangan target kinerja yang

ditargetkan 1 Dokumen dan Pengelolaan BMN Target Kinerja yang ditargetkan 1

Dokumen.

iii

Berikut uraian rinci pencapain kinerja tersebut :

Sasaran Strategis Indikator Kinerja Target Realisasi

Kinerja (%)

Tersedianya (hasil) pengem-

bangan program PAUD dan

dikmas yang bermutu,

berwawasan gender, ESD dan

kewarganegaraan global, ser-

ta replikabel di seluruh wila-

yah/regional

Model/Program PAUD-

Dikmas yang dikem-

bangkan

7 Naskah 7 Naskah 100

Lembaga/Satuan PAUD-

Dikmas yang Menerapkan

Model/Program hasil

pengembangan

-Satuan PAUD-Dikmas

yang disiapkan untuk me-

menuhi Standar Nasional

-SDM PAUD-Dikmas yang

ditingkatkan kompetensinya

296 Lembaga

150 Lembaga

292 Orang

296 Lembaga

150 Lembaga

292 Orang

100

100

100

Jumlah Dokumen

Perencanaan dan Eval-

uasi Pelaksanaan

Rencana

-Layanan Internal

(Overhead)

a.Penyusunan Rencana

Program dan Anggaran

b.Pengelolaan Data dan

Informasi

c.Monitoring, Evaluasi,

dan Pelaporan

3 Dokumen

1 Dokumen

1 Dokumen

1 Dokumen

3 Dokumen

1 Dokumen

1 Dokumen

1 Dokumen

100

100

100

Dokumen Keuangan,

Kepegawaian, Keta-

iii

tausahaan, dan BMN

a. Penglolaan Keu-

angan

b. Pengelolaan Kepeg-

awaian

2 Dokumen

1 Dokumen

1 Dokumen

2 Dokumen

1 Dokumen

1 Dokumen

100

100

Dengan indicator kinerja yang sebagian besar telah dapat memenuhi target hingga

dtahun 2017 tetap diperlukan evaluasi untuk memperbaiki hasil kinerja dan mengatasi

permasalahan/kendala yang dihadapidalam proses pencapaiannya, termasuk mengejar

presentase capaian kinerja dan anggaran yang kurang maksimal karena keterlambatan

turunnya anggaran, kendala pembatasan biaya perjalanan yang sudah ditetapkan, dan

kekurangan dalam perencanaannya. Sehinggadiharapkanuntukselanjutnya dapat dil-

akukan langkah-langkah perbaikan yang diperlukan agar target-target di tahun yang akan

datang dapat tercapai dengan hasil maksimal.

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Gambaran Umum

Dalam rangka mewujudkan tata kelola pemerintahan yang baik (good governance)

diperlukan pengembangan dan penerapan sistem pertanggungjawaban yang tepat, jelas,

terukur, legitimate dan akuntabel serta berorientasi pada hasil. Untuk itu, seluruh instansi

pemerintah diwajibkan menyusun dan menyampaikan Laporan Akuntabilitas Kinerja

Instansi Pemerintah (LAKIP) sebagai bentuk pertanggungjawaban atas pengelolaan

anggaran dan pencapaian kinerja yang diperoleh.

Dengan demikian, diharapkan LAKIP merupakan alat kontrol untuk mengoreksi

penyelenggaraan pemerintahan dan pembangunan apakah dapat berlangsung secara berdaya

guna, berhasil guna, bersih, dan bertanggung jawab, serta bebas dari korupsi, kolusi dan

nepotisme.

Balai Pengembangan Pendidikan Anak Usia Dini dan Pendidikan Masyarakat Daerah

Istimewa Yogyakarta (BP PAUD dan Dikmas DIY) merupakan satuan kerja (satker) yang

berada di bawah dan bertanggungjawab kepada Menteri melalui Sekretariat Jenderal

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. Balai Pengembangan Pendidikan Anak Usia Dini

dan Pendidikan Masyarakat Daerah Istimewa Yogyakarta (BP PAUD dan Dikmas DIY)

sebagai salah satu satuan kerja di lingkungan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan

(Kemendikbud), wajib untuk menyusun LAKIP. Mengingat tahun anggaran 2017 sudah

berakhir, maka laporan akuntabilitas kinerjanya perlu diinformasikan. LAKIP Balai

Pengembangan Pendidikan Anak Usia Dini dan Pendidikan Masyarakat Daerah Istimewa

Yogyakarta (BP PAUD dan Dikmas DIY) tahun 2017 merupakan suatu bentuk

pertanggungjawaban atas pencapaian kinerja yang dilaksanakan selama tahun 2017 dengan

berbagai hambatan dan masalah yang dihadapi serta pemecahan masalah untuk pencapaian

kinerja yang lebih baik dari tahun sebelumnya.

LAKIP Balai Pengembangan Pendidikan Anak Usia Dini dan Pendidikan Masyarakat

Daerah Istimewa Yogyakarta (BP PAUD dan Dikmas DIY) Kemendikbud Tahun 2017

menyajikan akuntabilitas capaian kinerja dan keuangan yang terperinci dalam suatu kegiatan

yang dilakukan oleh masing-masing bidang dan bagian dalam suatu kinerja yang bersinergi

untuk mencapai hasil kinerja yang optimal, sehingga tingkat ketercapaian kinerja dari

masing-masing bidang dan bagian dapat diketahui dan diukur. Pelaksanaan pencapaian

2

kinerja Balai Pengembangan Pendidikan Anak Usia Dini dan Pendidikan Masyarakat Daerah

Istimewa Yogyakarta (BP PAUD dan Dikmas DIY) Kemendikbud berpedoman kepada tugas

dan fungsi yang tercantum di dalam Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor

11 tahun 2015 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.

B. Dasar Hukum

1. Perpres No. 29 Tahun 2014 tentang SAKIP,

2. Permenpan dan RB No. 53 Tahun 2014 tentang Juknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan

Kinerja dan Tata cara reviu atas laporan kinerja organisasi pemerintah,

3. Permendikbud No 9 Tahun 2016 tentang SAKIP di Lingkungan Kemdikbud;

4. Permendikbud No. 11 Tahun 2015 tentang Organisasi dan tata Kerja Kemendikbud,

5. Permenpan RB No. 12 Tahun 2015 tantang Pedoman Evaluasi atas implementasi SAKIP.

C. Tugas dan Fungsi dan Struktur Organisasi

Berdasarkan Permendikbud Nomor 5 tahun 2017, Balai Pengembangan Pendidikan

Anak Usia Dini dan Pendidikan Masyarakat Daerah Istimewa Yogyakarta (BP PAUD dan

Dikmas DIY) adalah unsur pendukung tugas Kementerian di bidang Pengembangan

Pendidikan Anak Usia Dini dan Pendidikan Masyarakat. Pengembangan Pendidikan Anak

Usia Dini dan Pendidikan Masyarakat Daerah Istimewa Yogyakarta dipimpin oleh Kepala

Balai yang berada di bawah dan bertanggungjawab kepada Ditrektur Jenderal Pendidikan

Anak Usia Dini dan Pendidikan Masyarakat.

Sesuai dengan Permendikbud tersebut Balai Pengembangan Pendidikan Anak Usia Dini

dan Pendidikan Masyarakat Kemendikbud mempunyai tugas : “Melaksanakan

pengembangan program dan mutu pendidikan anak usia dini dan pendidikan masyarakat”.

Untuk melaksanakan tugas itu, Balai Pengembangan Pendidikan Anak Usia Dini dan

Pendidikan Masyarakat Daerah Istimewa Yogyakarta (BP PAUD dan Dikmas DIY)

menyelenggarakan fungsi sebagai berikut:

a. Pengembangan Program Pendidikan Anak Usia Dini dan Pendidikan Masyarakat;

b. Pemetaan Mutu Pendidikan Anak Usia Dini dan Pendidikan Masyarakat;

c. Supervisi Satuan Pendidikan Anak Usia Dini dan Pendidikan Masyarakat;

d. Fasilitasi Penyusunan dan Pelaksanaan Program Pendidikan Anak Usia Dini dan

Pendidikan Masyarakat;

e. Pengembangan Sumber daya Pendidikan Anak Usia Dini dan Pendidikan Masyarakat ;

3

f. Pengelolaan Sistem Informasi Pendidikan Anak Usia Dini dan Pendidikan Masyarakat;

g. Pelaksanaan Kemitraan di bidang pendidikan anak usia dini dan pendidikan masyarakat;

h. Pelaksanaan Urusan Administrasi BP-PAUD dan Dikmas.

Berdasarkan Permendikbud Nomor 11 tahun 2015 tentang Organisasi dan Tata Kerja

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, BP PAUD dan Dikmas DIY Kemendikbud terdiri

dari 1 Kepala Balai Membawahi Sub Bagian Umum, Seksi Pengembangan dan Sumber Daya

dan Kelompok Jabatan Fungsional Berdasarkan uraian yang telah dikemukakan, maka struktur

organisasi Pengembangan Pendidikan Anak Usia Dini dan Pendidikan Masyarakat Daerah

Istimewa Yogyakarta Kemendikbud dapat digambarkan sebagai berikut:

Struktur Organisasi

Pengembangan Pendidikan Anak Usia Dini dan Pendidikan Masyarakat

Daerah Istimewa Yogyakarta

Kepala Balai Drs. Bambang Irianto, M.Pd

Subbagian Umum Dra. Emi Nurmaya Seksi Pengembangan

Program dan Sumber Daya Dr. Cipto Suncoko, M.Pd

Kelompok Jabatan Fungsional

4

D. Isu Strategis

Adapun permasalan yang dihadapi Balai Pengembangan Pendidikan Anak Usia dini dan

Pendidikan Masyarakat Daerah Istimewa Yogyakarta dalam pelaksanaan kegiatan :

1. Dipa Awal Baru Turun 3 April 2017 sehingga proses plaksanaan kegiatan baru di mulai di

bulan April.

2. Adanya penghematan anggaran (efisiesnsi) pada dipa sehingga pelaksanaan kegiatan yang

di rencanakan diawal tahun menjadi terhambat karena adanya penghematan anggaran.

3. Standar SDM yang kurang baik secara jumlah maupun komptensinya.

4. Adanya Penyesuaian ketika menjadi UPT daerah Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga

Propinsi Daearah Istimewa Yogyakarta beralih menjadi UPT Pusat memerlukan adaptasi

dan pengenguasaan aplikasi baru dari pemerintah pusat yang dulu di daerah belum

mengunakan aplikasi tersebut.

5. Belum adanya juknis yang mengatur tentang pembentukan Lapsite dan Kemitraan.

5

BAB II

PERENCANAAN KINERJA

Untuk mencapai terwujudnya layanan PAUD dan Dikmas yang bermutu, professional dan

terpercaya, Kepala Balai Pengembangan Pendidikan Anak Usia Dini dan Pendidikan Masyarakat

Daerah Istimewa Yogyakarta sebagai penanggung jawab program dan kegiatan, pada awal tahun

2017 telah berjanji kinerja dengan Direktur Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini dan Pendidikan

Masyarakat, untuk mencapai sasaran strategis, dan target kinerja Balai Pengembangan PAUD dan

Dikmas D.I. Yogyakarta sebagaimana yang ditetapkan dalam Perjanjian Kinerja Tahun 2017 dengan

menetapkan 1 sasaran strategis yang perealisasiannya didukung oleh 4 indikator kinerja beserta

target kinerja sebagai berikut :

Sasaran Strategis Tersedianya hasil pengkajian dan pengembangan model/program PAUD-Dikmas

yang bermutu, berwawasan gender, pendidikan untuk pembangunan berkelanjutan (ESD) dan

kewarganegaraan global, serta replikabel di seluruh regional/wilayah, perealisasiannya didukung

oleh 4 indikator kinerja sebagai berikut :

1. Model/Program PAUD – Dikmas yang dikembangkan

Pada tahun 2017, target kinerjanya ditargetkan sebanyak 1 Naskah dengan target anggaran

sebesar Rp. 1.700.000.000, setelah revisi terakhir target kinerjanya menjadi 7 naskah, dan target

anggarannya menjadi Rp. 1.600.000.000

Perealisasian target indikator kinerja tersebut didukung oleh kegiatan sebagai berikut :

a. Pelaksanaan studi pendahuluan

b. Penyusunan draf model

c. Pelaksanaan ujicoba model konseptual dan operasional

d. Labsite pengembangan model

2. Lembaga/satuan PAUD–Dikmas yang menerapkan model/program hasil

kajian/pengembangan

a. Pada tahun 2017, target kinerjanya ditargetkan sebanyak 200 lembaga dengan target anggaran

sebesar Rp. 1.267.505.000, setelah revisi target kinerjanya menjadi 150 lembaga, dan target

anggarannya menjadi Rp. 880.071.000

Perealisasian target indikator kinerja tersebut didukung oleh kegiatan sebagai berikut :

a. Pemetaan mutu satuan PAUD-Dikmas

b. Supervisi satuan PAUD-Dikmas

6

c. Pengembangan kemitraan PAUD-Dikmas

3. SDM PAUD-Dikmas yang ditingkatkan kompetensinya

Pada tahun 2017, target kinerjanya ditargetkan sebanyak 494 orang dengan target anggaran

sebesar Rp. 2.060.000.000, setelah revisi target kinerjanya menjadi 292 orang, dan target

anggarannya menjadi Rp. 1.231.936.000

Perealisasian target indikator kinerja tersebut didukung oleh kegiatan sebagai berikut :

a. Peningkatan kompetensi SDM internal

b. Peningkatan kompetensi SDM eksternal

4. Jumlah Dokumen Perencanaan dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana

Target indiktor kinerja tersebut didukung dengan 2 kegiatan yaitu :

1. Layanan internal (Overhead) yang terdiri dari :

a. Penyusunan program dan anggaran target kinerjanya 1 dokumen dengan target anggaran

di awal tahun sebesar Rp. 302.700.000, setelah revisi anggaran target kinerjanya menjadi

1 dokumen dengan anggaran sebesar Rp. 286.364.000

b. Pengelolaan data informasi dengan target kinerja di awal tahun 2017 sebanyak 1

dokumen dengan anggaran sebesar Rp. 154.200.000, dan setelah revisi target kinerjanya

menjadi 1 dokumen dengan anggaran sebesar Rp. 146. 836.000

c. Monitoring, evaluasi dan pelaporan dengan target kinerja di awal tahun 2017 sebanyak 1

dokumen dengan alokasi anggaran Rp. 63.000.000, dan setelah revisi target kinerjanya 1

dokumen dengan alokasi anggaran sebesar Rp. 63.100.000.

2. Dokumen keuangan, kepegawaian, ketatausahaan, dan BMN

Pada awal tahun 2017, Target kinerja di targetkan sebanyak 2 Dokumen dengan target

anggaran sebesar Rp. 38.000.000, setelah revisi terakhir target kinerjanya sebanyak 2

Dokumen dan target anggaran 38.000.000. Perealisasian target indikator kinerja tersebut

didukung oleh output kegiatan sebagai berikut :

a) Pengelolaan Keuangan di targetkan 1 Dokumen dengan target anggaran 19.000.000

dengan Rincian Kegiatan : Pengelolaan Keuangan.

b) Pengelolaaan BMN di targetkan 1 Dokumen dengan target anggaran 19.000.000 dengan

Rincian Kegiatan : Pengelolaan BMN.

7

BAB III

AKUNTABILITAS KINERJA

A. Capaian Kinerja Balai Pengembanga PAUD dan Dikmas Daerah Istimewa Yogyakarta

1. Pencapaian Target Kinerja

Sesuai dengan Perjanjian kinerja yang telah disepakati Balai Pengembangan PAUD dan

Dikmas Daerah Istimewa Yogyakarta berkewajiban untuk mencapai target yang telah

diperjanjikan sebagai bentuk pertangungjawaban.

Terdapat satu sasaran strategis yang harus dipenuhi yaitu tersedianya hasil pengkajian dan

pengembangan model/program PAUD-Dikmas yang bermutu, berwawasan gender,

pendidikan untuk pembangunan berkelanjutan (ESD) dan kewarganegaraan global, serta

replikabel di seluruh regional/wilayah. Untuk mengetahui tingkat ketercapaian target kinerja

sebagai bahan evaluasi kinerja dapat dilihat dari pencapaian empat indikator kinerja kegiatan

Balai Pengembangan PAUD dan Dikmas D.I. Yogyakarta, yaitu :

a) Indikator Model/program PAUD-Dikmas yang dikembangkan, dari target 7 naskah ,

terealisasi sebanyak 7 naskah atau 100 % yang didukung dengan proses perealisasian

yaitu: Pelaksanaan studi pendahuluan, Penyusunan draf model, Pelaksanaan ujicoba

model konseptual dan operasional serta Labsite pengembangan model..

Walaupun target kinerja telah tercapai, namun dalam pelaksanaannya ditemukan beberapa

hambatan dan permasalahan sebagai berikut :

1. Waktu pelaksanaan ujicoba yang sangat terbatas yaitu 3 hari untuk ujicoba konseptual

di dua lokasi dan 5 hari untuk ujicoba operasional di tiga lokasi, idealnya pelaksanaan

ujicoba model memerlukan waktu 1 bulan

2. Peserta FGD yang datang tidak tepat waktu

3. Kesulitan menentukan topik/judul model yang tepat

Untuk mengatasi hambatan dan permasalahan tersebut, langkah antisipasi yang dilakukan

adalah koordinasi yang lebih intens dengan lembaga-lembaga terkait mitra kerja dan

memilih judul model yang lebih konkrit.

b) Indikator Lembaga Satuan PAUD-Dikmas yang menerapkan model/program hasil

pengembangan. Indikator lembaga satuan PAUD Dikmas yang menerapkan

model/program hasil pengembangan ini di tahun 2017 ditargetkan 296 dan terealisi 296

lembaga atau 100 %.

8

Lembaga Satuan PAUD-Dikmas yang menerapkan model/program hasil pengembangan

ini perealisasiannya didukung oleh 2 kegiatan, yaitu :

- Kegiatan Satuan PAUD Dikmas yang disiapkan untuk memenuhi standar nasional

yang ditargetkan 150 lembaga dan terealisasi 150 lembaga atau terealisasi 100 %

- SDM Paud Dikmas yang ditingkatkan kompetensinya. Indikator SDM PAUD Dikmas

yang ditingkatkan kompetensinya ini di tahun 2017 dari target 292 orang terrealisasi

289 orang. Dari realisasi 289 orang ini kemudian dikonversi menjadi 144 lembaga (2

orang 1 lembaga).

Walaupun target kinerja telah tercapai, namun dalam pelaksanaanya tetap ditemukan

kendala, yaitu :

Kendala yang dihadapi dalam pelaksanaan kegiatan Satuan PAUD Dikmas yang

disiapkan untuk memenuhi standar nasional :

Kendala yang dihadapi dalam pelaksanaan kegiatan SDM PAUD-Dikmas yang

ditingkatkan kompetensinya antara lain :

- Tidak semua peserta diklat yang diundang bisa hadir walaupun undang sudah

dikirimkan jauh hari

- Peserta diklat sering meninggalkan tempat diklat karena tugas lain mengajar di

sekolah atau kursus

- Peserta Diklat yang kurang komunikatif

- Nara sumber Diklat perlu tenaga yang professional

Untuk mengatasi hambatan dan permasalahan tersebut langkah-langkah antisipasi

yang dilakukan adalah :

- Segera mencari / mengganti dengan peserta lain dan berkoordinasi dengan

forum/instansi terkait

- Perlu rekruitmen peserta diklat yang lebih komunikatif

- Perlu mencari nara sumber diklat yang lebih selektif

c) Jumlah dokumen perencanaan dan evaluasi pelaksanaan rencana, yang perealisasinya di

dukung oleh kegiatan yang pada tahun 2017 ditargetkan 3 dokumen dan terealisasi 3

dokumen atau 100 % dengan perincian sebagai berikut :

- Layanan internal (Overhed) :

1. Penyusunan rencana program dan anggaran

Kegiatan penyusunan rencana program dan anggaran ini pada tahun 2017

ditargetkan 1 dokumen dengan realisasi 1 dokumen atau 100 %.

9

Walaupun target kinerja telah sesuai target, tapi dalam pelaksanaanya kegiatan tetap

ditemukan kendala, yaitu :

- Kurang cermat dalam penyusunan RKAKL pada awal tahun sehingga setelah

sehingga dalam pelaksanaan masih perlu mengajukan revisi DIPA dan POK

- Waktu yang terbatas dalam penyusunan RKAKL

Untuk mengatasi hambatan dan permasalahan tersebut langkah-langkah antisipasi

yang dilakukan adalah :

- Perlu persiapan yang matang pada proses perencanaan

- Perlu penyiapan daya dukung sejak awal seperti analisis PU dll

2. Pengelolaan data dan informasi

Kegiatan pengelolaan data dan informasi ini pada tahun 2017 ditargetkan 1 dokumen

dengan realisasi 1 dokumen atau 100 %.

Walaupun target kinerja telah sesuai target, tapi dalam pelaksanaanya kegiatan tetap

ditemukan kendala, yaitu :

- Perencanaan konsep website yang dilakukan kurang mengena dengan kebutuhan

implementasi teknologi yang dibutuhkan

- SDM yang menguasai bahasa pemrograman CMS kurang

- Jasa server yang digunakan kurang reliabel

Untuk mengatasi hambatan dan permasalahan tersebut langkah-langkah antisipasi

yang dilakukan adalah :

- Merancang ualng konsep website sesuai dengan implemetasi kebutuhan TI daring

yang dicanangkan Kemdikbud

- Penataan ulang kepanitiaan admin yang menangani website

- Mengganti engine website yang sesuai dengan kebutuhan lembaga

3. Monitoring, evaluasi, dan pelaporan

Kegiatan pengelolaan data dan informasi ini pada tahun 2017 ditargetkan 1 dokumen

dengan realisasi 1 dokumen atau 100 %.

Walaupun target kinerja telah sesuai target, tapi dalam pelaksanaanya kegiatan tetap

ditemukan kendala, yaitu :

- Koordinasi dengan instansi terkait masih kurang

- Alokasi waktu yang kurang

Untuk mengatasi hambatan dan permasalahan tersebut langkah-langkah antisipasi

yang dilakukan adalah :

10

- Meningkatkan koordinasi dengan instansi terkait

d) Dokumen keuangan, kepegawaian, ketatausahaan, dan BMN

- Layanan internal (Overhed) :

1. Pengelolaan keuangan

Kegiatan pengelolaan keuangan ini pada tahun 2017 ditargetkan 1 dokumen dengan

realisasi 1 dokumen atau 100 %.

Walaupun target kinerja telah sesuai target, tapi dalam pelaksanaanya kegiatan

pengelolaan keuangan tetap ditemukan kendala, yaitu :

- Penguasaan aplikasi perbendaharaan yang kurang matang

Untuk mengatasi hambatan dan permasalahan tersebut langkah-langkah antisipasi

yang dilakukan adalah :

- Konsultasi ke KPPN tentang aplikasi perbendaharaan

2. Pengelolaan BMN

Kegiatan pengelolaan BMN ini pada tahun 2017 ditargetkan 1 dokumen dengan

realisasi 1 dokumen atau 100 %.

Walaupun target kinerja telah sesuai target, tapi dalam pelaksanaanya kegiatan tetap

ditemukan kendala, yaitu : Pengelolaan BMN khususnya barang persediaan SPJ

selalu terlambat sehingga menyulitkan untuk input ke aplikasi persediaan

Untuk mengatasi hambatan dan permasalahan tersebut langkah-langkah antisipasi

yang dilakukan adalah : Setiap belanja barang persediaan harus segera dilaporkan ke

petugas BMN sehingga bisa langsung di input dalam aplikasi

B. Realisasi Anggaran

Sasaran strategis tersedianya hasil pengkajian dan pengembangan model/program PAUD-

Dikmas yang bermutu, berwawasan gender, pendidikan untuk pembangunan

berkelanjutan (ESD) dan kewarganegaraan global, serta replikabel di seluruh

regional/wilayah di Balai Pengembangan PAUD dan Dikmas D.I. Yogyakarta, pada tahun

2017 dialokasikan anggaran sebesar 11.841.505.000 (akumulasi anggaran revisi dari 4

indikator kinerja yang diperjanjikan) dan terealisasi sebesar Rp. 10.493.933.065 dengan

presentasi capaian sebesar 88,,62 %.

Ketercapaian anggaran tersebut di atas didukung oleh 4 indikator kinerja yaitu :

11

1. Model/program PAUD-Dikmas yang dikembangkan . Pada tahun 2017 dialokasikan

anggaran (hasil revisi ( lihat bab II) sebesar Rp. 1.600.000.000.,- terealisasi sebesar

Rp. 1.407.257.033,- dengan persentase capaian sebesar 87,95%

2. Lembaga satuan PAUD-Dikmas yang menerapkan model/program hasil

pengembangan dialokasikan anggaran (lihat bab II) sebesar Rp. 2.112.007.000,-

terealisasi terealisasi Rp. 1.714.156.314,- dengan persentase 81,16 dengan rincian

sebagai berikut :

- Satuan PAUD-Dikmas yang disiapkan untuk memenuhi standar nasional. Pada

tahun 2017 dialokasikan anggaran (lihat bab II) sebesar Rp. 880.071.000,-

terealisasi Rp. 593.685.200,- dengan persentase 67,46 %

- SDM PAUD-Dikmas yang ditingkatkan kompetensinya. Pada tahun 2017

dialokasikan anggaran (lihat bab II) sebesar Rp. 1.231.936.000,- terealisasi Rp.

1.120.471.114,- dengan persentase

3. Jumlah dokumen perencanaan dan evaluasi pelaksanaan rencana dialokasikan

anggaran (lihat bab II) sebesar Rp. 496.300.000,- terealisasi sebesar Rp. 428.353.000,-

dengan persentase sebesar …. Dengan perincian sebagai berikut :

- Penyusunan rencana program dan anggaran. Pada tahun 2017 dialokasikan

anggaran Rp. 286.364.000,- terealisasi Rp. 269.277.000,- dengan persentase ….

- Pengelolaan data dan informasi. Pada tahun 2017 dialokasikan anggaran Rp.

146.836.000,- terealisasi Rp. 127.516.000,- dengan persentase ..

- Monitoring, evaluasi dan pelaporan. Pada tahun 2017 dialokasikan anggaran Rp.

63.100.000,- terealisasi Rp. 31.560.000,- dengan persentase …

4. Dokumen keuangan, kepegawaian, ketatausahaan, dan BMN. Pada tahun 2017

dialokasikan anggaran 38.000.000,- terealisasi Rp. 38.000.000,- dengan persentase

100% dengan perincian sebagai berikut :

- Pengelolaan keuangan. Pada tahun 2017 dialokasikan anggaran Rp. 19.000.000,-

terealisasi 19.000.000,- dengan persentase 100%

- Pengelolaan BMN. Pada tahun 2017 dialokasikan anggaran Rp. 19.000.000,-

terealisasi 19.000.000,- dengan persentase 100%

Adapun yang menjadi hambatan dan permasalahan tidak terealisasinya anggaran sesuai

dengan target yang telah ditetapkan, adalah sebagai berikut:

a. Dengan Adanya perpindahan dari pemerintah daerah ke pemerintah pusat disatu sisi

dituntut adanya penyesuaian dengan ritme kerja yang cepat, system laporan keuangan

12

yang serba aplikatif, disisi lain kuantitas dan kualitas SDM yang kurang sehingga

menghambat dalam perealisasian anggaran.

b. Koordinasi internal yang masih lemah

c. Dipa yang turun terlambat juga berdampak pada daya serap yang kurang maksimal

Untuk mengatasi hambatan dan permasalahan tersebut di atas, langkah-langkah antisipasi

yang dilakukan adalah sebagai berikut :

a. Perlu adanya pendampingan petugas perbendaharaan khususnya tentang penguasaan

aplikasi perbendaharaan.

b. Konsultasi ke KPPN Yogyakarta terkait masalah aplikasi keuangan

c. Koordinasi internal perlu ditingkatkan

13

BAB IV

PENUTUP

Kesimpulan dari Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) BP-PAUD

DAN Dikmas Daerah Istimewa Yogyakarta Tahun 2017 yang telah dipaparkan ini merupakan wujud

pertanggungjawaban lembaga terhadap pihak berwenang, publik dan para stakeholder. Dengan

segala kekurangannya, LAKIP BP-PAUD dan Dikmas Daerah Istimewa Yogyakarta Tahun 2017 ini

diharapkan dapat menjadi wahana introspeksi dan landasan pijak serta pemantik semangat kerja

seluruh jajaran BP-PAUD dan Dikmas Daerah Istimewa Yogyakarta dan dapat menjadi bahan

pertimbangan dalam rangka penyusunan rencana pengembangan pendidikan anak usia dini,

nonformal dan informal pada periode yang akan datang.

Langkah – langkah yang akan dilakukan Balai Pengembangan Pendidikan Anak Usia Dini

dan Pendidikan Masyarakat Daerah Istimewa Yogyakarta untuk meningkatkan kinerja adalah adanya

dukungan dan komitmen yang kuat dari pimpinan balai, dan seluruh jajaran BP-PAUD dan Dikmas

Daerah Istimewa Yogyakarta untuk melaksanakan program sesuai dengan kebijakan yang telah

ditetapkan dan pedoman pelaksanaan serta memfokuskan pencapaian sasaran dari indikator kinerja

yang telah ditetapkan untuk mencapai capain kenerja yang lebih maksimal dan profesional.