laporan viscometer

33
LAPORAN MINGGUAN SIFAT FISIK ZAT MAKALAH Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Praktikum Kimia Dasar Oleh : Nama : Nurachman Anwar Nrp : 093020029 Kelompok : 2 (dua) Meja : 2 (dua) Tanggal Percoban : 19 November 2009 Asisten : Nike Tria Juliandini

Upload: sri-mulyati

Post on 28-Jul-2015

277 views

Category:

Education


7 download

TRANSCRIPT

Page 1: Laporan viscometer

LAPORAN MINGGUANSIFAT FISIK ZAT

MAKALAH

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu TugasPraktikum Kimia Dasar

Oleh :

Nama : Nurachman AnwarNrp : 093020029Kelompok : 2 (dua)Meja : 2 (dua)Tanggal Percoban : 19 November 2009 Asisten : Nike Tria Juliandini

Page 2: Laporan viscometer

LABORATORIUM KIMIA DASARJURUSAN TEKNOLOGI PANGAN

FAKULTAS TEKNIKUNIVERSITAS PASUNDAN

BANDUNG2009

I PENDAHULUAN

Bab ini menguraikan mengenai : (1) Latar Belakang, (2) Tujuan

Percobaan, dan (3) Prinsip Percobaan.

1.1 Latar Belakang

Sifat fisik adalah segala aspek dari suatu objek atau zat yang dapat diukur

atau dipersepsikan tanpa merubah identitasnya. Sifat fisik dapat berupa sifat

intensif atau ekstensif. Sifat intensif tidak tergantung pada ukuran dan jumlah

materi pada objek, sedangkan sifat ekstensif bergantung pada hal tersebut.

Sebagai tambahan, suatu sifat dapat pula berupa isotropik jika nilainya tidak

tergantung arah pengamatan atau anisotropik jika sebaliknya. beberapa sifat fisik

zat yang berhubungan dengan dunia pangan diantaranya viskositas dan titik leleh.

Viscositas suatu fluida adalah sifat yang menunjukkan besar dan kecilnya tahan

dalam fluida terhadap gesekan. Fluida yang mempunyai viscositas rendah,

misalnya air mempunyai tahanan dalam terhadap gesekan yang lebih kecil diban

dingkan dengan fluida yang mempunyai viscositas yang lebih besar.

1.2 Tujuan percobaan

Page 3: Laporan viscometer

Tujuan dari percobaan ini adalah agar praktikan dapat mengerti dan

mengetahui struktur yang dimiliki suatu zat. Selain itu , tujuan dari dilakukan

percobaan ini adalah agar praktikan dapat menentukan viskositas, menentukan

tegangan permukaan suatu zat, menentukan titik leleh zat , dan menentukan berat

jenis suatu zat. Praktikan dapat melihat perbedaan kecepatan bergerak lapisan-

lapisan fluida tersebut. Bila pengamatan dilakukan terhadap aliran fluida makin

mengecil ditempat-tempat yang jaraknya terhadap dinding pipa semakin kecil, dan

praktis tidak bergerak pada tempat di dinding pipa. Sedangkan kecepatan terbesar

terdapat ditengah-tengah pipa aliran.

1.3 Prinsip percobaan

Prinsip dari percobaan ini berdasarkan hukum poiselle yaitu lapisan paling

luar pada fluida melekat pada dinding pipa pada kecepatan nol. Selain itu, dalam

percobaan viskositas digunakan juga hukum Stokes merupakan dasar viscositas

bola jatuh. Viscositas ini terdiri atas gelas silinder dengan cairan yang akan diteliti

dan dimasukkan kedalam.

Page 4: Laporan viscometer

II TINJAUAN PUSTAKA

Bab ini menguraikan mengenai : (1) Pengertian Viscositas, (2) Pengertian

Sampel Susu, Kecap, Susu Kental Manis, Saus, Selai Kacang., (3) Macam-macam

Viscometer, dan (4) Ciri-ciri zat.

2.1 Pengertian Viscositas

Viscositas suatu fluida adalah sifat yang menunjukkan besar dan kecilnya

tahan dalam fluida terhadap gesekan. Fluida yang mempunyai viscositas rendah,

misalnya air mempunyai tahanan dalam terhadap gesekan yang lebih kecil

dibandingkan dengan fluida yang mempunyai viscositas yang lebih besar.

Gaya Kecepatan V cm/detik

F dyne

L cm

Gambar 1. 2 lapisan fluida sejajar.

A

A

Page 5: Laporan viscometer

Gambar diatas merupakan 2 lapisan fluida sejajar dengan masing-masing

mempunyai luas A cm2 dan jarak kedua lapisan L cm. Bila lapisan atas bergerak

sejajar dengan lapisan bawah pada kecepatan V cm/detik relatif terhadap lapisan

bawah, supaya fluida tetap mempunyai kecepatan V cm/detik maka harus bekerja

suatu gaya sebesar F dyne. Dari hasil eksperimen didapatkan bahwa gaya F

berbanding lurus dengan kecepatan V, luas A dan berbanding terbalik dengan

jarak L. Persamaannya :

F=η.V . AL ; η = Tetapan viscositas (

grcm . det ik )

η= F . LV . A

Gejala ini dapat dianalisis dengan mengintrodusir suatu besaran yang disebut

kekentalan atau viscositas (viscosity). Oleh karena itu, viscositas berkaitan dengan

gerak relatif antar bagian-bagian fluida, maka besaran ini dapat dipandang sebagai

ukuran tingkat kesulitan aliran fluida tersebut. Makin besar kekentalan suatu

fluida makin sulit fluida itu mengalir.

Viscositas suatu cairan murni atau larutan merupakan indeks hambatan alir

cairan. Beberapa zat cair dan gas mempunyai sifat daya tahan terhadap aliran ini,

dinyatakan dengan Koefisien Viscositas (ไ). Viscositas ialah besarnya gaya tiap

cm2 yang diperlukan supaya terdapat perbedaan kecepatan sebesar 1 cm tiap detik

untuk 2 lapisan zat cair yang parallel dengan jarak 1 cm. Viscositas dapat dihitung

dengan rumus Poiseville. η=πΡR4 Τ

8 LV R = Jari-jari pipa dialiri cair (cm)

T = Waktu alir (detik)

Page 6: Laporan viscometer

P = Tekanan yang menyebabkan zat cair mengalir (dyne

cm2 )

V = Volume zat cair (liter)

L = Panjang pipa (cm)

η = Koefisien Viscositas (centipoise)

Makin besar kekentalannya, makin sukar zat cair itu mengalir dan bila makin

encer makin mudah mengalir.

1η=Q

; Q = Fluiditas

Fluiditas yaitu kemudahan suatu zat cair untuk mengalir. Dari rumus diatas

dapat dilihat bahwa Fluiditas berbanding terbalik dengan kekentalan (Koefisien

Viscositas).

2.2 Pengertian Sampel Susu, Kecap, Susu Kental Manis, Saus, Selai Kacang.

Susu kental manis adalah produk susu kental yang diperoleh dengan

menghilangkan sebagian air dari susu segar yang sudah ditambahkan gula atau

hasil rekonstitusi dari susu bubuk yang berlemak penuh atau hasil dari

rekombinasi dari susu bubuk tanpa lemak denagn lemak susu/lemak nabati dengan

penambahan gula atau denga tanpa penambahan bahan makanan lain dan bahan

yang tidak diizinkan.

Susu cair adalah produk olahan cair yang didapat dari mengolah susu

murni yang segar dengan beberapa tahapan proses penting, dan di beri campuran

gula pasir, serta bahan tambahan makanan lain yang diizinkan.

Page 7: Laporan viscometer

Saus adalah saus yang dapat berupa saus tomat ataupun saus sambal. Saus

tomat terbuat dari buah tomat segar, bubur tomat, atau pasta tomat yang dimasak

dengan baik dan bersih, yang dicampur dengan gula, asam cuka, garam, dan

dengan atau tanpa bahan tambahan makanan lain dan bahan tambahan makanan

yang tidak diizinkan. Saus sambal terbuat dari cabai segar, bubur cabai, pasta

cabai yang dimasak dengan baik dan bersih yang dicampur dengan garam, asam

cuka, merica, dan dengan atau tanpa bahan tambahan makanan lain.

Kecap kedelai adalah produk cair yang diperoleh dari hasil proses

fermentasi dan atau cara kimia (hidrolisa) kacang kedelai dengan penambahan

bahan lain seperti gula, garam, rempah-rempah, dengna atau tanpa bahan

tambahan makanan yang diizinkan.

Selai kacang adalah produk kental yang didapat dari pengolahan kacang

tanah yang di masak dengan baik dan bersih serta diberi tambahan gula pasir,

pengawet makanan dan atau dengan bahan tambahan makanan lain yang

diizinkan.

2.3 Macam-macam Viscometer

Alat yang dipakai untuk menentukan viscositas dinamakan viscometer. Ada

beberapa jenis viscometer, diantaranya :

2.3.1 Viscometer Ostwald

Jika air dipakai sebagai pembanding, mula-mula air dimasukkan melaui

tabung A kemudian dihisap agar masuk ke tabung B tepat sampai batas a

kemudian dilepaskan dan siapkan stopwatch sebagai pengukur waktu.

Page 8: Laporan viscometer

Umpamanya waktu yang diperlukan air untuk bergerak dari permukaan a sampai

b sama dengan t1, setelah itu percobaan diganti dengan zat cair lain dengan cara

yang sama .

Gambar 2. Viscometer Ostwald

2.3.2 Viscometer Lehman

Nilai viscositas Lehman didasarkan pada waktu kecepatan alir cairan yang

akan diuji atau dihitung nilai viscositasnya berbanding terbalik dengan waktu

kecepatan alir cairan pembanding, dimana cairan pembanding yang digunakan

adalah air. Viscometer Lehman dapat dilihat seperti gambar di bawah ini :

Gambar 3. Viscometer Lehman.

2.3.3 Viscometer Bola Jatuh-Stokes

Terhadap sebuah benda yang bergerak jatuh didalam fluida bekerja tiga

macam gaya, yaitu :

Page 9: Laporan viscometer

Gaya gravitasi atau gaya berat (W). gaya inilah yang menyebabkan benda

bergerak ke bawah dengan suatu percepatan.

Gaya apung (buoyant force) atau gaya Archimedes (B). arah gaya ini keatas

dan besarnya sama dengan berat fluida yang dipindahkan oleh benda itu.

Gaya gesek (Frictional force) Fg, arahnya keatas dan besarnya.

Benda yang jatuh mempunyai kecepatan yang makin lama makin besar,

tetapi dalam medium ada gaya gesek yang makin besar bila kecepatan benda jatuh

makin besar. Benda yang bentuknya tidak beraturan dan rumit serta besar akan

menghasilkan harga k yang besar. Viscometer Stokes dapat dilihat seperti gambar

dibawah ini :

Gambar 4. Viscometer Stokes

2.4 Pengertian Zat

Ciri Khas Molekul Zat Padat, yaitu: gaya tarik menarik sangat kuat,

susunannya berdekatan satu sama lain, ,letaknya berdekatan, dan tidak bisa

bergerak bebas. Ciri Khas Molekul Zat Cair, yaitu: gaya tarik menarik tidak

begitu kuat, susunannya tidak beraturan, letaknya agak renggang, dan bergerak

bebas berpindah-pindah tempat. Ciri Khas Molekul Zat Gas, yaitu: gaya tarik

Page 10: Laporan viscometer

menarik sangat kecil, susunannya sangat tidak teratur, letaknya saling berjauhan,

dan bergerak sangat bebas.

Padatan adalah partikel-partikel yang saling bersentuhan, dan satu-satunya

pergerakan yang ada pada padatan adalah vibrasi. Partikel-partikel dapat tersusun

secara teratur (pada kasus ini, padatan adalah kriatalin), atau tersusun secara acak

(memberikan padatan melilin seperti lilin atau beberapa bentuk polietena, sebagai

contohnya).Partikel-partikel terikat pada padatan melalui gaya yang tergantung

pada zat sesunguhnya – ikatan ionik, ikatan kovalen, ikatan hidrogen atau

dayatarik van der Waals. Jika energi diberikan melalui pemanasan padatan, energi

kalor menyebabkan vibrasi yang lebih besar sampai akhirnya partikel terlepas dari

partikel yang lain membentuk cairan. Energi kalor yang diperlukan untuk

mengubah 1 mol padatan menjadi cairanan pada titik lelehnya disebut dengan

entalpi peleburan entalpi fusi. Ketika cairan membeku, terjadi kebalikannya. Pada

temperatur yang sama, pergerakan partikel cukup lambat memaksa dayatarik

untuk dapat mengikat partikel sebagai padatan. Selama pembentukan ikatan yang

baru, melibatkan energi kalor.

Cairan dalam kimia, kebanyakan partikel-partikel cairan tersebut saling

bersentuhan, tetapi terdapat beberapa perbedaan yang muncul pada struktur.

Perbedaan ini mengakibatkan partikel untuk bergerak, dan karena itu partikel

tersusun secara acak. Kecuali pelelehan yang memutuskan ikatan zat yang hanya

memiliki ikatan kovalen (sebuah struktur kovalen raksasa), gaya yang mengikat

partikel padatan juga terdapat pada cairan tetapi kadang kala dalam bentuk yang

longgar. Jika energi yang diberikan lebih banyak, partikel-partikel bergerak cepat

Page 11: Laporan viscometer

untuk memutuskan semua dayatarik antara partikel-partikelnya dan cairan

mendidih. Energi kalor yang diperlukan untuk mengubah 1 mol cairan menjadi

gas pada titik didihnya disebut dengan entalpi penguapan entalpi vaporasi.

Jika gas didinginkan, pada beberapa temperatur partikel gas bergerak cukup

lambat untuk memaksa dayatarik yang cukup efektif untuk mengkondensasi gas

tersebut menjadi cairan. Sekali lagi, gaya tersebut dikembalikan, maka energi

kalor dilepaskan. Pada gas, partikel-partikel bergerak bebas. Pada kondisi tekanan

yang biasa, jarak antara masing-masing partikel adalah 10 kali diameter partikel.

Pada jarak tersebut, setiap dayatarik antar partikel dapat diabaikan.

Tempat terbaik untuk memulainya adalah selalu pada keadaan fisik. Titik

leleh tidak selalu merupakan acuan yang baik untuk ukuran dayatarik antara

partikel, karena dayatarik tersebut hanya menghilang pada saat meleleh – tidak

putus sama sekali. Titik didih adalah acuan yang lebih baik, karena kalor yang

cukup diberikan untuk memutuskan gaya tarik secara sempurna. Dayatarik yang

lebih besar, titik didih lebih tinggi.

Dapat dikatakan, titik leleh lebih sering digunakan untuk menentukan ukuran

gaya tarik antara partikel pada padatan, tetapi anda kadang-kadang akan

menemukan keanehan. Keanehan tersebut akan menghilang jika anda

mempertimbangkan titik didih. Jika substansi tersebut suatu gas, cairan atau

padatan dengan titik didih rendah, substansi tersebut akan ada sebagai molekul

yang berikatan kovalen (kecuali gas mulia yang memiliki molekul berupa atom

tunggal).

Page 12: Laporan viscometer

Ukuran titik leleh atau titik didih memberikan acuan pada kekuatan gaya

antarmolekul. Jika substansi tersebut juga larut dalam air (tanpa bereaksi), hal

tersebut memberikan molekul kecil memperoleh ikatan hidrogen – atau,

setidaknya, molekul kecil yang bersifat sangat polar.

Jika substansi tersebut merupakan padatan bertitik didih tinggi, substansi

tersebut akan menjadi struktur raksasa – baik itu ionik, logam atau kovalen

raksasa.

III ALAT BAHAN DAN METODE PERCOBAAN

Bab ini menguraikan mengenai : (1) Alat yang Digunakan, (2) Bahan yang

Digunakan, dan (3) Metode Percobaan.

3.1 Alat yang Digunakan

Alat yang digunakan pada percobaan sifat fisik zat adalah botol semprot, pipa

kapiler, gelas kimia, thermometer, pembakar bunsen, kaki tiga, kawat kasa, statif,

klem, viskometer.

3.2 Bahan yang Digunakan.

Bahan yang digunakan dalam percobaan sifat fisik zat dan viskositas

adalah : Naftalen, susu kental manis cap enak, susu ultra cair, saus sambal ABC,

selai kacang Fruity, kecap kedelai cap Bango dan aquadest.

Page 13: Laporan viscometer

3.3 Metode Percobaan

Gambar 1 . Metode Percobaan Sifat Fisik

Naftalena

Gambar 2. Metode Percobaan Viskositas

Metode percobaan pengenalan neraca adalah :

3.3.1 Sifat fisik

Pertama – tama bilas pipa kapiler dengan aquadest, kemudian keringkan.

Masukkan naftalen ke dalam salah satu ujung pipa kapiler dengan cara diketukan

± 1cm., kemudian ukur suhu awal aquadest, setelah itu panaskan dengan

pembakar Bunsen, catat suhu dan lelehan awal dan sushu lelehan akhir.

Page 14: Laporan viscometer

3.3.2 Penentuan viskositas

Pertama – tama jepitkan viskotester pada statif, kemudian masukkan sampel

ke dalam wadah, gantungkan wadah pada viscometer, dan nyalakan viskometer.

Catat pergeseran jarum, lakukan pengulangan untuk menentukan sampel lain.

3.3.3 Viskositas cairan

Pertama – tama celupkan viskometer bersih dan kering ke dalam penangas

(gelas kimia berisi air). Jepit viskometer. Masukkan 7-10 ml aquadest ke dalam

viskometer melalui tabung, biarkan selama satu menit. Lalu ambil cairan tadi.

Biarkan aquadest mengalir dengan sendirinya, jalankan stopwatch. Catat waktu

yang diperlukan aquadest untuk melewati volume.

IV HASIL PENGAMATAN DAN PEMBAHASAN

Bab ini menguraikan mengenai : (1) Hasil Pengamatan, (2) Pembahasan.

4.1 Hasil Pengamatan

No

.Pengamatan Hasil (0C)

1. Suhu (T) awal aquadest 260C

2. Suhu (T) awal titik lelehan (awal naftalen meleleh) 830C

3. Suhu (T) akhir titik lelehan (akhir naftalen habis meleleh) 870C

Tabel 1. Hasil Pengamatan Titik Leleh Naftalen.

Tabel 2. Hasil Pengamatan Viskositas

No Sampel yang Digunakan Spindel Hasil

Page 15: Laporan viscometer

.

1 Susu Kental Manis Cap Enak 1 10 dpas

2 Selai Fruity Kacang 2 300 dpas

3 Kecap Bango 1 8 dpas

4 Saus Sambal ABC 1 18 dpas

5 Susu Ultra 3 0.3 dpas

Dalam menggunakan alat viscometer terdapat tiga spindel yang masing-

masing berfungsi untuk tingkat kekentalannya masing-masin

4.2 Pembahasan

Penentuan titik leleh suatu zat itu, setelah diamati ternyata sampel

(naftalen) meleleh pada suhu 830C dimana ciri dari lelehan yaitu pada saat

naftalen berubah menjadi cair. Pada saaat suhu 880C sampel telah meleleh

sepenuhnya. Pada saat dilakukan percobaan terdapat kesalahn dimana suhu awal

lelehan 830C yang seharusnya berkisar antara 800C - 810C.

Viscositas sangat diperlukan dalam bidang pangan. Dalam bidang pangan

viscositas digunakan untuk mengukur kekentalan bahan baku pangan. Temperatur

pada saat percobaan viscositas sangatlah berpengaruh. Viscositas merupakan

besaran yang harganya tergantung terhadap temperatur. Pada kebanyakan fluida

cair, bila temperatur naik viscositas akan turun, dan sebaliknya bila temperatur

turun maka viscositas akan naik.

Dalam percobaan sifat fisik zat, kita seringkali menggunakan thermometer

sebagai alat penunjang. Dalam menggunakan thermometer haruslah dengan

Page 16: Laporan viscometer

metode yang benar dan akurat. Berikut ini adalah cara menggunakan thermometer

:

1. Tempatkan thermometer pada tempat - tempat yang ingin diukur temperaturnya

dan hindari terkena panas langsung, seperti : terkena cahaya matahari, cerobong

asap atau saluran-saluran air panas (setom), atau terkena percikan air, dsb.

2. Biarkan suhu sekitar mempengaruhi alat thermometer.

3. Baca thermometer sesingkat mungkin agar suhu tubuh si pengamat tidak

mempengaruhi pembacaan, mata harus sejajar dengan tinggi permukaan air raksa

yang ada dalam pipa kapiler untuk menghindari

4. Pembacaan skala 0. Pada pembacaan thermometer maksimum minimum, baca

skala yang terlihat pada thermometer maksimum dan baca juga skala pada

thermometer minimum. Setelah itu masing-masing dari skala tersebut

dijumlahkan lalu dibagi.

5. Catat hasilnya dan apabila pengukuran menggunakan thermograf tambahkan

koreks indeks.

Pengertian titik leleh adalah bisa juga disebut dengan titik lebur dari

sebuah benda padat adalah suhu di mana benda tersebut akan berubah wujud

menjadi benda cair. Ketika dipandang dari sisi yang berlawanan (dari cair menjadi

padat) disebut titik beku.Pada sebagian besar benda, titik lebur dan titik beku

biasanya sama. Contoh, titik lebur dan titik beku dari "raksa" adalah 234,32 kelvin

(-38,83 °C atau -37,89 °F) Namun, beberapa subtansi lainnya memiliki temperatur

beku <--> cair yang berbeda. contohnya "agar-agar", mencair pada suhu 85 °C

(185 °F) dan membeku dari suhu 32-40°C (89,6 - 104 °F); fenomena ini dikenal

Page 17: Laporan viscometer

sebagai hysteresis.Beberapa benda lainnya, seperti kaca, dapat mengeras tanpa

mengkristal terlebih dulu; ini disebut amorphous solid Tidak seperti titik didih,

titik lebur tidak begitu terpengaruh oleh tekanan.

Pengertian titik didih adalah suhu (temperatur) dimana tekanan uap sebuah

zat cair sama dengan tekanan external yang dialami oleh cairan. Sebuah cairan

didalam vacuum akan memiliki titik didih yang rendah dibandingkan jika cairan

itu berada di dalam tekanan atmosphere. Cairan yang berada di dalam tekanan

tinggi akan memiliki titik didih lebih tinggi jika dibandingkan dari titik didihnya

di dalam tekanan atmosphere.Titik didih normal (juga disebut titik didih

atmospheris) dari sebuah cairan merupakan kasus istimewa dimana tekanan uap

cairan sama dengan tekanan atmospher di permukaan laut, satu atmosphere. Pada

suhu ini, tekanan uap cairan bisa mengatasi tekanan atmospher dan membentuk

gelembung di dalam massa cair. Pada saat ini (per 1982) Standar Titik Didih yang

ditetapkan oleh IUPAC adalah suhu dimana pendidihan terjadi pada tekanan 1

bar. Pada tekanan dan temperatur udara standar(76 cmHg, 25ºC) titik didih air

sebesar 100ºC.

Satuan yang digunakan dalam viscometer adalah dpas. Dpas merupakan

singkatan dari Densitas Paskal Sekon.

Dalam alat viscometer, terdapat alat penunjang yang disebut spindle.

Spindle nomor satu adalah spindle yang digunakan untuk zat yang agak kental.

Kapasitas spindle satu adalah 15 dpas sampai 150 dpas. Spindle nomor dua adalah

spindle yang digunakan untuk zat yang sangat kental seperti saus sambal.

Kapasitas dari spindle dua ini adalah 150 dpas hingga 4000 dpas. Spindle nomor

Page 18: Laporan viscometer

tiga adalah spindle yang digunakan untuk zat yang sangat cair. Kapasitas dari

spindle ini adalah 0.3 dpas hingga 15 dpas saja.

Tegangan permukaan adalah gaya yang diakibatkan oleh suatu benda yang

bekerja pada permukaan zat cair setiap panjang permukaan yang menyentuh

benda itu. Apabila F = gaya (newton) dan L = panjang (m), tegangan-

permukaan/S dapat ditulis sebagai S = F/L.

Jenis-jenis viscometer sangat banyak. Ada beberapa jenis viscometer,

diantaranya : Viscometer Ostwald, Viscometer Lehman, Viscometer bola jatuh

dari Stokes.

Naftaléna, juga bisa disebut naftalin, naftalina, kamper, atau albokarbon

(jangan tertukar dengan nafta) yaitu hidrokarbon padat kristalin, aromatik, putih

yang mempunyai rumus C10H8 di gabung oleh dua cincin benzena. Di masyarakat

luas seringkali disebut kamper, kadang warna-warni, bentuknya bulat. Zatnya

volatil menghasilkan senyawa yang mudah terbakar, serta dapat menyublim

dihawa. Biasanya bau dari kamper dapat tercium pada kadar 0,08 ppm w/w[1].

Susu kental manis termasuk kedalam jenis zat yang kental, karena pada

saat percobaan enggunakan spindel no 1. Susu kental manis adalah produk susu

kental yang diperoleh dengan menghilangkan sebagian air dari susu segar yang

sudah ditambahkan gula atau hasil rekonstitusi dari susu bubuk yang berlemak

penuh atau hasil dari rekombinasi dari susu bubuk tanpa lemak denagn lemak

susu/lemak nabati dengan penambahan gula atau denga tanpa penambahan bahan

makanan lain dan bahan yang tidak diizinkan.

Page 19: Laporan viscometer

Susu cair termasuk kedalam zat yang encer, oleh karena itu pada saat

melakukan percobaan menggunakan spindel no 3. Susu cair adalah produk olahan

cair yang didapat dari mengolah susu murni yang segar dengan beberapa tahapan

proses penting, dan di beri campuran gula pasir, serta bahan tambahan makanan

lain yang diizinkan.

Saus termasuk kedalam jenis zat yang kental hampir mirip dengan susu

kental manis, sehingga pada saaat uji coba mengunakan spindel no 1. Saus adalah

saus yang dapat berupa saus tomat ataupun saus sambal. Saus tomat terbuat dari

buah tomat segar, bubur tomat, atau pasta tomat yang dimasak dengan baik dan

bersih, yang dicampur dengan gula, asam cuka, garam, dan dengan atau tanpa

bahan tambahan makanan lain dan bahan tambahan makanan yang tidak

diizinkan. Saus sambal terbuat dari cabai segar, bubur cabai, pasta cabai yang

dimasak dengan baik dan bersih yang dicampur dengan garam, asam cuka,

merica, dan dengan atau tanpa bahan tambahan makanan lain.

Kecap termasuk ke dalam jenis zat yang agak kental, sehingga apabila

akan melakukan percobaan harus mengguanakan spindel no 1. Kecap

kedelaiKecap kedelai adalah produk cair yang diperoleh dari hasil proses

fermentasi dan atau cara kimia (hidrolisa) kacang kedelai dengan penambahan

bahan lain seperti gula, garam, rempah-rempah, dengna atau tanpa bahan

tambahan makanan yang diizinkan.

Selai kacang termasuk kedalam jenis zat yang sangat kental, oleh karena

itu pada saaat melakukan percoban harus menggunakan spindel no 2. Selai kacang

adalah produk kental yang didapat dari pengolahan kacang tanah yang di masak

Page 20: Laporan viscometer

dengan baik dan bersih serta diberi tambahan gula pasir, pengawet makanan dan

atau dengan bahan tambahan makanan lain yang diizinkan.

V KESIMPULAN DAN SARAN

Bab ini menguraikan mengenai : (1) Kesimpulan, (2) Saran.

5.1 Kesimpulan

Kesimpulan dari praktikum sufat fisik zat dan viscometer adalah semua zat

memilii sifat fisik dan sifat kimiawi yang berbeda-beda. Yang termasuk kedalam

sifat fisik zat yaitu viskositas (kekentalan) , berat jenis, titik didih, dan titik leleh.

Selain itu, kesimpulan yang didapat dari penentuan titik leleh yaitu Tawal = 260C,

Tawal leleh = 830C, dan Takhir leleh= 880C.

5.2 Saran

Page 21: Laporan viscometer

Saran yang ingin disampaikan teentang percobaan ini adalah diharapkan

praktikan dapat mengerti dan memahami tentang sifat fisik dari suatu zat yang

bermacam-macam, serta dapat mengetahui berbagai karakter dari sifat-sifat fisik

tersebut. Dalam percobaan ini diharapkan juga praktikan dapat mengeluarkan

keterampilan dan ketelitianya dengan semaksimal mungkin, dikarenakan dalam

praktikum ini praktikan harus cekatan, dan teliti dalam mengamati suatu

perubahan fisik zat. Ditujukan pada praktikan sebelumnya agar sebelum dan

sesudah melakukan percobaan agar segera membersihkan alat yang telah dipakai

agar menghemat waktu praktikum untuk lanjut ke percobaan selanjutnya.

DAFTAR PUSTAKA

Anonim, (2009), Sifat fisik zat, http://www. Google.com/ Akses : 16 november 2009.

Anonim, 2009, Sifat fisik zat, http://www. Wikipedia.com/ Akses : 16 november 2009.

Anonim, 2009, Sifat fisik zat, http://www. Organisasi. org/ Akses : 17 november 2009.

Anonim, 2009, Sifat fisik zat, http://www. chem-is-try.org/ Akses : 18 november 2009.

Anonim, 2009, http://www.bcit.ca/files/health/foodproc/img/brookfield_viscometer/

Akses : 16 november 2009.

Page 22: Laporan viscometer

Dogia, S.K. (1990) . Kimia Fisik dan Soal-soal. Penerbit Departemen Ilmu Kimia

Universitas Indonesia. Jakarta.

Dosen, Tim. (2000). Penuntun Praktikum Kimia Dasar. FT UNPAS. Bandung.

Keenan Charles W, Kleinfelter Donald C. Wood Jesse H. (1980). Kimia Untuk Universitas. Edisi Keenam. Terjemahan Aluysius Hadyana Pudjatmaka Ph. D. Penerbit Erlangga. Jakarta.