laporan tugas akhir - digilib.uns.ac.id/proses...proses penulisan produksi berita di solo radio 92,...
TRANSCRIPT
LAPORAN TUGAS AKHIR
PROSES PENULISAN PRODUKSI BERITA DI SOLO RADIO 92, 9 FM
Diajukan Untuk Melengkapi Tugas Akhir Dan Menempuh Persyaratan Guna Memperoleh Sebutan Ahli Madya
Di Bidang Penyiaran DIII Komunikasi Terapan Fakultas Ilmu Sosial Dan Ilmu politik
Universitas Sebelas Maret
Disusun oleh :
ADHITYO HENDRO PRABOWO
D. 1405058
DIII KOMUNIKASI TERAPAN FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK
UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA
2008
PERSETUJUAN
Tugas Akhir Berjudul :
PROSES PENULISAN PRODUKSI BERITA DI SOLO RADIO 92, 9 FM
Karya :
Nama : ADHITYO HENDRO PRABOWO
NIM : D 1405058
Konsentrasi : PENYIARAN
Disetujui untuk dipertahankan dihadapan Panitia Penguji Tugas Akhir
Program D III Komunikasi Terapan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik
Universitas Sebelas Maret Surakarta
Surakarta, Mei 2008
Menyetujui
Dosen Pembimbing,
Mahfud anshori, S.Sos NIP 132304814
DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL …………………………..…………………............. i
PERSETUJUAN ……………………………………………………... ii
PENGESAHAN ……………………………………………………... iii
PERSEMBAHAN …………………………………………………….. iv
KATA PENGANTAR …………………………………………………….. v
DAFTAR ISI ……………………………………………………... viii
BAB I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ……………………………………………... 1
B. Tujuan …………………………………………………………. 3
C. Manfaat ……………………………………………………….. 4
BAB II. TINJAUAN PUSTAKA
A. Definisi berita radio…...……………………..………………… 5
B. Proses produksi berita……………………………………….… 7
C. Karakter berita radio…………………………………………... 7
D. Bentuk berita radio…………………………………………….. 8
E. Penulisan berita radio…………………………………………. 10
1. Nilai berita…………………………………………….. 11
2. Tehnik penulisan berita……………………………….. 14
3. Penulisan lead………………………...………..……… 15
F. Macam–macam bahasa penulisan produksi berita…………..… 17
BAB III. DESKRIPSI SOLO_RADIO 92,2 FM
A. Sejarah pendirian Solo radio ………………….………...……. 19
B. Makna logo Solo radio…………………………...…………... 21
C. Profil…………………………...….………….…..……… ….. 22
1. segmentasi………………………………..…… …….. 23
2. lokasi……………………………………..…… …….. 23
3. tujuan dan visi misi………………..………….……… 24
4. Struktur Organisasi................................................. 27
5. Tingkat Pendidikan Karyawan........................ ............. 28
6. Data Media…………………………..……….……… 28
7. Daftar Program……...…………………..…………… 29
BAB IV. PELAKSANAAN KULIAH KERJA MEDIA
A. Laporan kegiatan magang .………………………………… 36
B. Focus of interst.…………………………………..………… 39
1. solo info…………………………………………….. 39
2. solo tossing ( solo digital )…………….…………… 41
BAB V. PENUTUP
A. KESIMPULAN …………………………………………… 43
B. SARAN ………………………………………..………….. 44
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Perkembangan radio yang pesat saat ini, merupakan dampak positif dari
perkembangan teknologi komunikasi dan informasi. Dengan berkembangnya
teknologi dan informasi memberikan kemudahan kepada manusia dalam
mendapatkan informasi yang akurat, terkini dan terpercaya dan seolah-olah tanpa
adanya batas ruang, jarak dan waktu. Apalagi seperti sekarang ini, dimana
informasi menjadi kebutuhan pokok bagi setiap orang. Radio sebagai sebuah
media massa telah sejak lama berperan dalam mendukung dinamika masyarakat.
Melalui radio segala bentuk informasi yang tersebar dari pelosok penjuru dunia
dapat disampaikan secara serentak kepada seluh pendengar. Sehingga masyarakat
dapat menikmati segala bentuk hiburan yang menarik tanpa harus membayar
mahal.
Seiring perkembangan jaman, radio telah menjadi industri bisnis yang
menjanjikan. Hanya radio yang positioning dan segmentasi tepat pada khalayak
yang dapat bertahan di masyarakat. Sehingga media radio sampai saat ini
diasumsikan sebagai alat informasi yang ampuh dalam menjangkau serta
mengubah sikap dan perilaku khalayak pendengar. Media radio sebagai salah satu
saluran komunikasi dan informasi sudah selayaknya apabila dalam
menyampaikan pesan kepada masyarakat tidak dimanipulasi untuk kepentingan
tertentu. Setidaknya informasi itu lebih menekankan pada segi kualitas dan
kuantitas yang benar-benar mampu menjadi milik nasional.
Radio menempatkan diri sebagai medium penyiaran berita setara dengan
media strategis lainnya, seperti media cetak dan televisi. Berita merupakan
kebutuhan penting bagi masyarakat. Apalagi jaman sekarang ini, karena dari
berita, masyarakat dapat mengetahui informasi yang telah terjadi atau pun yang
akan terjadi. Berita dan informasi seolah-olah menjadi kebutuhan pokok yang
tidak bisa ditinggalkan dalam masyarakat modern, tentunya dengan semakin
meningkatnya jumlah radio siaran swasta yang ada sekarang ini, akan
menimbulkan persaingan untuk mendapatkan jumlah pendengar yang banyak.
Setiap radio siaran swasta mempunyai kiat-kiat dan strategi tersendiri dalam
memenangkan persaingan yang semakin ketat, sehingga setiap radio harus
memiliki segmen pasar dan format siaran yang jelas untuk dapat membedakan
dengan radio yang lain.
Fenomena yang dapat kita lihat saat ini, radio siaran swasta di Solo semakin
banyak jumlahnya. Kebanyakan radio di Solo membidik segmen pelajar,
mahasiswa dan wirausahawan. Mereka yang dinamis ini tentunya membutuhkan
berita dan informasi dalam setiap geraknya.
Dalam setiap progam acaranya , Solo radio menyisipkan berita terkini yang
dilaporkan secara live/record oleh reporter atau mengangkat headline news dari
media cetak tertentu dan menyampaikannya kepada khalayak pendengar dengan
format berita radio. Selain berita-berita hard news, soft news, indept news,
terdapat pula talk show, wawancara dengan narasumber by phone secara live
report. Solo radio merupakan radio network di Solo. Dalam pemberitaan, proses
penulisan produksi berita sangatlah penting. Berita harus relevan bagi khalayak
pendengar dan berita harus disiarkan dalam gaya dan bahasa yang mudah diserap
atau dimengerti oleh pendengar.
Dengan alasan itulah, disamping juga ingin memperoleh pengalaman yang
penuh dengan tantangan, menjadi latar belakang bagi penulis untuk memilih
melakukan kegiatan magang atau kuliah kerja media (KKM) di Solo Radio.
Berbagai pengalaman yang tidak menyenangkan maupun mengasyikan menjadi
suatu pelajaran berharga bagi penulis, disini penulis benar-benar bisa merasakan
bagaimana dan betapa beratnya kerja dilapangan, mencari dan mengumpulkan
berita sekaligus menulisnya ulang untuk diubah dalam bahasa radio.
B. TUJUAN KULIAH KERJA MEDIA
Adapun beberapa tujuan dari pelaksanaan kuliah kerja media ini adalah:
1. Guna memenuhi persyaratan untuk meraih Gelar Ahli Madya pada jurusan
Broadcasting FISIP UNS.
2. Untuk mengetahui bagaimana proses penulisan produksi berita di Solo Radio.
3. Agar penulis dapat menerapkan wawasan teoritis seputar ilmu komunikasi
terapan khususnya di bidang penyiaran (broadcasting) yang telah didapatnya
semasa kuliah untuk dipraktekkan dalam dunia kerja yang sesungguhnya.
4. Agar penulis memiliki gambaran mengenai dunia komunikasi penyiaran
secara nyata, terutama pada lembaga penyiaran yang bertumpu pada
jurnalistik radio.
5. Agar mahasiwa mengetahui bagaimana cara kerja dalam organisasi radio
khususnya Solo Radio secara menyeluruh.
6. Untuk memperluas pengetahuan dan pengalaman tentang radio siaran.
C. MANFAAT KULIAH KERJA MEDIA
Manfaat dari kuliah kerja media ini adalah:
1. Dapat menjalin hubungan kerjasama yang baik dengan pihak perusahaan
sebagai pihak yang ditempati selama melaksanakan kuliah kerja media.
2. Dapat mengetahui cara kerja institusi radio siaran swasta khususnya Solo
radio secara nyata dan menyeluruh.
3. Penulis mengetahui cara kerja dalam melakukan pengolahan sampai informasi
sebuah berita hingga dapat dinikmati oleh khalayak pendengar.
4. Penulis mengetahui dan merasakan cara kerja seorang reporter saat melakukan
reportase langsung.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. DEFINISI BERITA RADIO.
Berita radio merupakan media auditif, tetapi murah, merakyat, dan bisa didengar dan
dibawa kemana-mana. Radio berfungsi sebagai media expresi, komunikasi,
informasi, pendidikan, dan hiburan. Radio memiliki kekuatan terbesar sebagai
imajinasi, sebab sebagai media yang buta, radio menstimulasi begitu banyak suara,
dan berupaya memvisualisasikan suara penyiar ataupun informasi aktual melaui
telinga pendengar. ( Masduki, 2001:6).
Jurnalistik adalah segala hal yang menyangkut proses perencanaan dari ilmu
komunikasi, meliputi, produksi dan melaporkan sebuah fakta menjadi berita. Dan
menyajikannya kepada khalayak pendengar melalui massa periodik
(cetak/elektronika). Dari batasan jurnalistik diatas, terkandung makna berita, yaitu
informasi yang mengandung nilai berita dan sudah disajikan melalui media massa
periodik.
Peristiwa / pendapat / realita akan menghasilkan fakta. Uraian tentang fakta disebut
informasi. Bila informasi ini mengandung nilai berita disebut berita. ( J.B Wahyudi,
1994:32-33).
Sebetulnya saat ini belum ada definisi yang sangat tepat untuk menggantikan istilah
radio news, kecuali kesepakatan bahwa news is big business. Sebagai bahan
perbandingan ada beberapa pendapat pakar radio yang diacu, ( Masduki , 2001 :10),
yaitu :
1. Paul D Maessenner, dalam bukunya Here’s The News.
News adalah sebuah informasi yang baru tentang suatu peristiwa yang penting
dan menarik perhatian serta minat pendengar.
2. Prof. Mitchel V. Charnley, dalam bukunya Reporting.
News adalah laporan tentang fakta atau opini yang menarik perhatian dan
penting, yang dibutuhkan sekelompok masyarakat. James M. Neal dan
Mitchel V. Charnley mengartikan berita radio sebagai laporan tentang suatu
peristiwa, opini, kecenderungan situasi kondisi, interprestasi yang penting,
menarik, masih baru,dan harus secepatnya disampaikan kepada khalayak
pendengar.
3. Curtis Beckmann, Post president RTNDA.
Berita diartikan sebagai laporan atas opini atau peristiwa yang penting bagi
sejumlah besar khalayak pendengar. Berita yang besar adalah liputan opini
atau peristiwa, yang sangat dibutuhkan pula bagi banyak orang.
Dari beberapa literature daiatas dapat dikatakan bahwa devinisi berita radio adalah
suatu sajian laporan berupa fakta dan opini, yang mempunyai nilai berita, penting
dan menarik bagi sebanyak mungkin orang, dan disiarkan melalui media radio scara
berskala. Berita radio menjawab persoalan apa yang terjadi, dan bagaimana
peristiwa tersebut berlangsung.
B. PROSES PRODUKSI BERITA
Untuk melengkapi pemahaman tentang definisi berita radio, sangat penting
bagi seorang reporter dan produser pemberitaan di radio untuk mengetahui apa dan
bagaimana proses produksi berita. Proses produksi ini berlaku baik untuk berita
yang bersifat siaran langsung (live) maupun siaran tunda (recorded). Dalam kondisi
tertentu karena keterbatasan SDM, posisi reporter bias merangkap sebagai produser,
editor, script writer, dan presenter.
C. KARAKTER BERITA RADIO
Berdasarkan definisi berita radio, maka karakter berita radio dapat ditentukan
sebagai berikut: ( Masduki, 2001:12)
a. Segera dan cepat.
Laporan peristiwa atau opini harus sesegera mungkin dilakukan untuk
mencapai keputusan pendengar dan mengoptimalkan sifat kesegarannya
sebagai kekuatan radio.
b. actual dan factual
berita radio adalah hasil liputan peristiwa atau opini yang segar dan
akurat sesuai fakta. Yang sebelumnya tidak diketahui oleh khalayak.
Opini terkait dengan upaya pendalaman liputan (investigasi) atau suatu
peristiwa.
c. Penting bagi masyarakat luas
Harus ada keterkaitan dengan nilai berita ( news value ) yang berlaku
dalam pengertian jurnalistik secara umum, guna memenuhi kepentingan
masyarakat.
d. Relevan dan berdampak luas.
Masyarakat selaku pendengar merasa membutuhkannya dan akan
mendapatkan manfaat optimal dari berita radio, yaitu pengetahuan,
pengertian, dan kemampuan bersikap atau mengambil keputusan
tertentu, sebagai respon atas sebuah berita.
D. BENTUK BERITA RADIO.
Bentuk pemberitaan yang lazim di radio ( Masduki, 2001:14) :
a. Berita tulis ( writing news/ spot news), yaitu berita pendek yang
bersumber dari media lain atau ditulis ulang. Bias pula berupa liputan
reporter yang teksnya diolah kenbali ke studio.
b. Berita bersisipan ( news with insert ), yaitu berita yang dilengkapi atau
di-mix dengan sisipan suara nara sumber.
c. News feature, yaitu berita atau laporan jurnalistik panjang yang lebih
bersifat human interest.
d. Phone in news, yaitu berita yang disajikan melalui laporan langsung
reporter via telepon.
e. Bulletin berita ( news bulletin ), yaitu gabungan beberapa berita pendek
yang disajikan dalam satu blok waktu.
f. Jurnalisme interaktif ( news interview ), yaitu berita yang besumber
pada sebesar mungkin keterlibatan khalayak, misalnya wawancara
masyarakat melalui telepon, vox-pops, atau berita yang menempatkan
masyarakat sebagai subyek pelapor (reporter dadakan), baik mereka
sebagai pelaku maupun sekedar saksi mata kejadian.
Dari segi waktu penayangan dan kekuatan materi berita yang
disampaikan kepada pendengar, berita radio dapat dibagi menjadi tiga
( masduki, 2001:14) :
1. Hard news, yaitu berita actual yang baru saja terjadi atau laporan
langsung peristiwa itu terjadi. Hard news bertutur tentang konflik
yang menyentuh emosi tinggi seperti berita peperangan,
kerusuhan, pergantian mendadak tokoh public.
2. Soft newst, yaitu berita lanjutan yang lebih besifat laporan
peristiwa tanpa terikat waktu, lebih menekankan pada aspek
human interest, perilaku dan tempat- tempat yang bisa
mempengaruhi orang banyak. Soft news dapat berisi berita
peristiwa rutin, seperti informasi pembangunan, seminar, ritual
budaya, pelantikan pejabat.
3. Indept news, yaitu berita mendalam ( lebih sekedar paparan fakta
permukaan ), biasanya dikemas dengan format feature, tetapi bisa
pula dalam berita bersisipan, dengan syarat, penekanan isinya
terletak pada proses pendalaman kasus atau tinjauan aspek lain
dalam suatu peristiwa.
E. PENULISAN BERITA RADIO
Berdasarkan sifat-sifatnya radio siaran dan pendengar radio, maka bahasa
yang digunakan untuk radio siaran harus bergaya, artinya disusun ada diatur
sedemikian rupa, sehingga dapat menyalurkan pesan yang disampaikan oleh
kamunikator pada komunikan.
Gaya menulis untuk radio lebih bersifat langsung dibandingkan untuk pers,
hanya tersedia waktu yang sangat singkat untuk setiap peristiwa dibandingkan
dengan ruang yang disediakan dalam sebuah surat kabar.
Dalam penulisan suatu berita dikenal rumus 5W+1H, yaitu warta berita yang
disampaikan harus lengkap, yang berati harus mengandung jawaban dari
pertanyaan dalam rumus 5W+1H tersebut. ( Onong Uchjana Effendi,
1991:150 ) :
WHAT : Peristiwa apa yang terjadi ?
WHO : Siapa yang terlibat dalam peristiwa tersebut?
WHY : Mengapa terjadi demikian?
WHERE : Dimana terjadi peristiwa itu ?
WHEN : Kapan terjadi peristiwa itu ?
HOW : Bagaimana terjadi ?
Suatu berita dapat dikatakan ideal apabila sebuah berita lengkap dengan
jawaban keenam petanyaan 5W dan 1H tersebut. Namun, biasanya disebabkan
berita tersebut harus cepat disiarkan, unsur “Why” sering kali ditinggalkan,
karena mengapa suatu peristiwa terjadi seringkali tidak diketahui dengan
segera.
Secara umum, kejadian yang dianggap punya nilai berita ( news value ) adalah
yang mengandung suatu atau bebrapa unsur yang disebut dibawah ini :
1. Nilai berita.
Esensi kegiatan menulis berita adalah melaporkan seluk beluk suatu
peristiwa yang telah, sedang atau akan terjadi yaitu menuliskan apa yang
dilihat, didengar, atau dialami seseorang. Namun, tidak semua kejadian bisa
dijadikan berita jurnalistik. Ada ukur-ukuran tertentu yang harus dipenuhi
agar suatu kejadian atau peristiwa dalam masyarakat dapat diberitakan pers
yang merupakan kriteria dari suatu berita ( news value, news worthy ).
Secara umum ( Ashadi Siregar, 1998:27) kejadian yang dianggap
mempunyai nilai berita mengandung satu atau beberapa unsur berikut :
a. Significance ( penting ), yaitu kejadian yang berkemungkinan
mempengaruhi kehidupan orang banyak, atau kejadian yang
mempunyai akibat terhadap kehidupan pendengar.
b. Magnitude ( besar ), yaitu kejadian yang menyangkut angka-angka
yang berarti bagi kehidupan orang banyak, atau kejadian yang
berakibat yang bisa dijumlahkan dalam angka yang menarik buat
pendengar.
c. Timeliness ( waktu ), yaitu kejadian yang menyangkut hal-hal
yang baru terjadi atau baru dikemukakan.
d. Proximity ( kedekatan ), yaitu kejadian yang dekat dengan
pendengar, kedekatan ini bisa bersifat geografis maupun
emosional.
e. Prominence ( Tenar ), yaitu menyangkut hal-hal yang terkenal atau
sangat dikenal oleh pendengar, seperti orang,benda atau tempat.
f. Human interest ( manusiawi ), yaitu kejadian yang memberi
sentuhan pada pendengar, kejadian yang menyangkut orang biasa
dalam situasi luar biasa atau orang besar dalam situasi biasa.
Salah satu unsur tersebut telah dapat menjadikan suatu kejadian layak
diberitakan. Jika ditentukan lebih dari satu unsur, mka kejadian itu bertambah
tinggi kelayakan beritanya. Karena itu, usaha mendapatkan berita besar adalah
mencari kejadian yang memiliki sebanyak mungkin unsur tersebut.
Kredibilitas berita, naskah berita, penyampaian berita, intitusi radio dan korps
pemberitaan radio sangat tergantung pada keyakinan para pencari dan
penyampai berita, serta penulis berita yang memperhatikan teori ABC atau
rumus A+B+C=C, dimana accuracy, balance, dan clarity merupakan
credibility.
Adapun maksud dari formulasi tersebut adalah sebagai berikut:
Accuracy ( Keakuratan ). Merupakan pondasi untuk segala macam penulisan
dan laporan berita. Apabila kita ceroboh dalam akurasi, maka kita telah
membodohi atau membohongi pendengar, akibatnya dalam seketika
mampu menghalangi kepercayaan mereka atas kredibilitas penulis naskah,
berita radio dan berita itu sendiri. Kehilangan kredibilitas atau
kepercayaan menjadikan segala pekerjaan menjadi sia-sia.
Balance ( keseimbangan ). Keseimbangan juga merupakan unsur paling
penting dari kredibilitas berita, cover both sides terutama menyangkut hal-
hal yang kontroversial. Sering terjadi pemberitaan terhadap sebuah
peristiwa yang dirasa berat sebelah dengan menguntungkan pihak tertentu
sebelum menguntungkan pihak lain.
Clarity ( kejelasan ). Faktor kejelasan diukur dari apakah khalayak pendengar
mengerti isi dan maksud naskah yang disiarkan, alur penulisan, kosa kata,
dan kalimat kemudahan pemahaman bahasa, dan persyaratan penulisan
secara auditif lainya. Intinya tidak menimbulkan makna yang biasa pada
pendengar.
2. Teknik penulisan berita
Teknik penulisan berita ( J.B wahyudi 1994:34 ):
a. Teknik Piramida terbalik. Piramida terbalik ialah hanya untuk
menyajikan berita-berita yang memiliki nilai berita atau news
value yang tinggi dan penyajiannya harus secepatnya dengan kata
lain penyajiannya sangat terikat pada waktu (time concern). Cara
penyajiannya dari yang terpenting menuju yang kurang penting.
Berita-berita yang pantas disajikan dengan piramida terbalik
adalah berita-berita yang masuk dalam kategori news bulletin,
seperti hard atau soft news, straight news, spot news, human
interest dan stop press, yang semuanya memakai unsur 5W+1H
yaitu who, what, why, where, dan how.
b. Teknik Piramida. Teknik penyajian piramida diawali dengan yang
kurang penting menuju yang penting. Isi berita penyajiannya tidak
terkait waktu atau timeless atau timeliness, karena kapan saja
berita yang disajikan akan tetap menarik. Uraian semacam ini
masih memiliki nilai aktualitas karena masih terikat dengan
peristiwa atau pendapat pokok. Uraian berita yang disajikan adalah
yang termasuk kategori news magazine atau berita berkala, seperti
feature, berita ringan dan human interest yang tidak memiliki
berita tinggi tapi menarik. Pada piramida ini, hal yang terpenting
justru terletak dibawah. Pada pembukaan, daya tarik justru terletak
pada penggunaan bahasanya, sedang pada bodi atau uraian, juga
diperlukan refrensi yang luas, agar isi uraiannya dapat lebih
berbobot.
c. Teknik Kronologis. Penyajian berita dengan cara kronologis tidak
melandasi diri pada mana yang penting. Karena setiap kalimat
yang dituangkan memiliki bobot yang sama. Uraian berita yang
disajikan biasanya termasuk news magazine, feature, berita ringan
ataupun human interest. Penyajian tidak terikat waktu dan kapan
saja disajikan akan menarik dan tidak akan dipermasalahkan
aktualitasnya.
3. Penulisan lead.
Teras berita atau lead merupakan unsur terpenting didalam penulisan
berita. Menarik ayau tidaknya suatu berita atau berbobot atau tidaknya berita
semuanya tergantung pada lead yang diambil.
( Ashadi Siregar, 1998:65 ), untuk penulisan berita dikenal jenis berita
atau lead, sebagai berikut:
A. what lead.
Teras berita ini lebih menonjolkan hal pokok atau hal terpenting dalam
berita. What lead dipakai apabila peristiwa yang terjadi
lebih menarik perhatian pembaca ketimbang orang yang berperan
didalam peristiwa itu.
b. who lead.
Teras berita ini lebih menonjolkan siapa yang berperan didalam suatu
peristiwa. Biasanya orang yang ditonjolkan lewat who lead adalah
orang yang memang terkenal.
c. when lead.
Waktu biasanya muncul di dalam setiap teras berita untuk berita
langsung. Meskipun demikian, adakalanya waktu ditonjolkan dengan
alasan tertentu. Jadi, when lead lebih menonjolkan kapan peristiwa (
akan ) terjadi.
d. where lead.
Teras berita ini lebih menonjolkan nama tempat dimana suatu
peristiwa ( akan ) terjadi. Where lead menonjolkan tempat yang
terkenal atau bermakna penting bagi pendengar.
e. why lead.
Teras berita ini lebih menonjolkan mengapa suatu peristiwa yang akan
terjadi. Jadi, yang diberi penekanan lewat why lead adalah alasan atau
sebab terjadinya suatu peristiwa. Jenis teras berita semacam ini jarang
dipakai untuk pembukaan suatu berita terutama berita langsung.
f.. how lead.
Teras berita ini lebih menonjolkan bagaimana suatu peristiwa yang
akan terjadi. How lead jarang dipakai untuk berita langsung. Dari
keenam jenis teras berita tersebut, tidak ada keharusan untuk hanya
menggunakan salah satu jenis teras berita. Yang penting, teras berita
ditulis dengan cara penulisan yang paling sederhana sehingga,
pembaca tertarik dan sekaligus menangkap apa yang hendak
disampaikan.
F. MACAM- MACAM BAHASA PENULISAN PRODUKSI BERITA.
Berikut sejumlah istilah bahasa yang sering digunakan dalam proses penulisan
produksi berita ( Antonius darmanto, 1998:30 ) sebagai berikut :
a. TUNE.
Tanda pengenal suatu acara, bisa dari jenis music tertentu atau jenis
suara lain, selalu ditempatkan di bagian awal dan akhir sebuah progam
acara.
b. FADE IN.
Cara memasukan music ( bisa juga suara lain ) dari keadaan sangat
lemah , lambat laun bertambah keras sampai akhirnya mencapai suara
normal dengan menggerakan fider yang terdapat mixer.
c. FADE OUT.
Menghilangkan suara music dari keadaan normal dan kemudian
sedikit demi sedikit melemah sampai akhirnya hilang sama sekali.
d. FADE IN TO BACK SOUND.
Memasukan musik dari keadaan lemah menuju normal dan kemudian
diperlemah lagi menjadi backsound.
e. UP.
Cara memasukan musik langsung pada keadaan normal.
f. TRANSITION MUSIC .
Musik pendek berfungsi menghubungkan bagian satu dengan bagian
yang lain yang keduanya mempunyai suasana rata-rata.
g. BRIDGE MUSIC.
Musik transisi berfungsi menghubungkan dua bagian ( terutama drama
) yang antara bagian satu dengan yang lainnya mempunyai suasana
berlainan.
h. SMASH.
Musik yang bertujuan memberikan tekanan tertentu terhadap suatu
bagian yang dianggap penting.
BAB III
DESKRIPSI LEMBAGA/INSTANSI
Kota Solo telah memiliki keunikan dan kekhasan yang tidak memiliki kota
lain. Kedua ciri tersebut adalah adanya keraton Kasunanan dan Mangkunegaran yang
tetap “hidup” di hati warga kota sebagai “kiblat” budi pekerti dan seni budaya yang
“adiluhung”.
Sebagai salah satu pusat kekuasaan tertua sebelum Indonesia merdeka, Solo
memiliki “social capital” yang paling besar sehingga tidak mustahil jika kemudian
menjadi pusat perdagangan.
Setelah berbagai peristiwa yang terjadi, kota Solo perlu memiliki media
komunikasi massa yang berfungsi sebagai perekat dan kontrol sosial, sehingga
dengan media tersebut segenap potensi dan partisipasi masyarakat dapat disinergikan
untuk peningkatan kesejahteraan sosial seluruh warganya. Salah satunya adalah
media radio.
A. Sejarah Pendirian Solo Radio
Sejarah berdirinya Solo Radio bermula dari pertemuan keempat
komisaris Solo Radio, yaitu : Robby Koesnadhi, Budi Soesetyo, Budi Arifianto
dan Arifin Gandawijaya (Direktur Utama radio Ardan Bandung) yang sepakat
mendirikan usaha radio di Solo. Demi merealisasikan usaha tersebut, bulan Mei
2003 keempat komisaris Solo Radio sepakat menunjuk Pedhet Wijaya sebagai
General Manager. Setelah Diadakan riset, dimungkinkan kota Solo mempunyai
prospek bagus untuk pendirian sebuah radio.
Pada bulan Mei 2003 ditetapkan "Putri Solo Radio" sebagai nama radio
tersebut. Pemilihan nama Putri Solo Radio -sekarang disebut Solo Radio- menurut
Pedhet Wijaya, didasarkan pada ciri khas kota Solo yang hauss tetap dipertahankan
yaitu kelembutan, keluwesan dan keayuan sehingga warganya memiliki kebanggaan
sendiri atas kotanya. Dalam pembangunan usaha ini Solo Radio memiliki sebuah
konsep siaran Famous, fit and fashionable dan corporate sport tenis, dengan tujuan
kebersamaan dalam ketiga divisi di Solo Radio. Agar tidak melenceng dari
corporate sport yang ditetapkan, maka nama acara Solo Radio menggunakan
istilah-istilah olahraga Tenis. Di belakang nama crew Solo Radio juga ditambahkan
nama pemain tenis sebagai pendukung identitas. Famous, Fit and Fashionable
sendiri merupakan visi dari Solo Radio.
Setelah dua bulan pembangunan fisik, Solo Radio mengadakan
perekrutan karyawan secara terbuka untuk semua divisi. Perekrutan tersebut melalui
empat tahap seleksi, yaitu Fit & Propert yang dilakukan oleh General Manager,
seleksi kemampuan bahasa asing, Interview I, dan Interview II. Karyawan yang
lolos Interview II efektif bekerja pada bulan Septembar 2003.
Pada tanggal 9 September 2003 diumumkan secara luas bahwa nama "Putri
Solo Radio" dipendekkan menjadi "Solo Radio" dengan alasan komersial. Saat
itu bertepatan dengan pelaksanaan soft opening sebagai tanda berdirinya Solo Radio
di kantor Solo Radio dan lapangan tenis Manahan. Puncak acara soft opening
adalah pemotongan tumpeng oleh Gusti Dipokusumo, petinggi Dalem Keraton
Kasunanan Surakarta di lapangan tenis nomor sembilan Manahan tepat pukul 09.00
WIB.
Mulai 9 September 2003 Solo Radio resmi mengudara di frekwensi 93,00
FM. Siaran percobaan ini berisi lagu-lagu dan jinggle station, sedangkan calon-
calon penyiar menjalani masa training di Studio musik Nada Mas Solo karena
pembangunan ruang siaran belum selesai. Saat bulan Ramadhan 1424 H atau bulan
November 2003, calon-calon penyiar Solo radio mulai mengudara untuk siaran sahur
dan buka puasa dalam bentuk rekaman. Selebihnya siaran Solo Radio hanya berisi
lagu-lagu dan jiggle station. Ruang siaran baru bisa digunakan setelah hari raya idul
fitri. Mulai Awal 2004, pemerintah kota Solo mengadakan penataan kembaii
frekwensi radio. Sejak saat itu frekwensi Solo Radio beralih ke 92,9 FM.
B. Makna Logo Solo Radio
Pemilihan warna logo Solo Radio, yaitu Merah, hijau dan kuning
berdasarkan keinginan untuk mengembalikan ciri khas kota Solo yang sudah melekat
sejak dahulu.
1. Tulisan "Solo" - warna hijau adalah penggambaran kota Solo yang
tetap sejuk.
2. Tulisan "Radio" - warna kuning adalah penggambaran persahabatan.
3. Icon Smile pada huruf "O" adalah penggambaran keramahtamahan
kota Solo.
4. Tanda titik dua dan kurung tutup pada huruf "O" (kata radio) adalah
penggambaran Solo Radio dilengkapi dengan teknologi tinggi
(teknologi informasi).
5. Tanda garis bawah - warna merah adalah penggambaran
penggabungan dua variabel (kata) menjadi satu variabel (kata) dan
simbol ini mempunyai nilai yang sangat penting.
6. Tanda kaki tiga di bawah - warna merah, hijau dan kuning adalah
penggambaran tiga divisi yang ada di Solo radio yang berjalan
seimbang.
C. Profil
Mengusung nama Solo Radio, radio ini memposisikan diri sebagai stasiun
lifestyle dan entertainment. Dalam dua hal ini Solo Radio berupaya untuk
menyajikan tren-tren terakhir semua bidang. Tentu saja dengan tetap
mengutamakan nafas entertainment dalam setiap programnya. Misalnya dengan
meng-up-date pendengar dengan informasi terbaru program film, isu terakhir
musik beserta pernak-pernik musik lain serta sejumlah gosip terakhir yang ada di
kota Solo.
1. Segmentasi
Solo Radio memang membidik pendengar usia muda-dewasa yaitu berusia
17-30 tahun. Selain bidikan usia 17-30 tahun, Solo Radio juga mengambil
segmentasi mereka yang memiliki kemampuan ekonomi ke atas. Sedangkan gaya
hidup yang dibidik dari para pendengar adalah mereka yang percaya diri, suka
kesenangan, mudah beradaptasi pada perubahan. Apalagi dengan melihat radio ini
sebagai media lintas kultural, yang tentu saja membutuhkan sifat terbuka para
pendengarnya. Secara tegas Solo Radio menyatakan, bahwa pendengar radio ini
memiliki identitas muda, individualistik, freedom and view. Solo Radio menyebut
pendengar dengan sebutan Solo lovers.
2. Lokasi
Solo Radio bernaung dibawah bendera PT. Radio Bintang Media Swara, yaitu
sebuah perusahaan yang bergerak di bidang jasa broadcasting. Dalam pemilihan
lokasi harus disesuaikan dengan peraturan yang ada serta mempertimbangkan
aspek bisnis komersial yang menguntungkan. Peraturan Pemerintah melarang
berdirinya radio swasta di beberapa tempat, yaitu:
a. Lingkungan kantor pemerintah
b. Lingkungan ABRI atau militer
c. Lingkungan pendidikan atau sekolah
d. Lingkungan Rumah Sakit.
Berdasarkan pertimbangan tersebut, maka lokasi Solo Radio ditetapkan
berada di Jl. Menteri Supeno no. 6 Manahan Solo, 57139, Telpon. (0271) 731 341 -
45, Fax. (0271) 738 582. Status bangunan ini milik sendiri (PT. Radio Bintang
Media Swara). Bangunan seluas 128, 05 m2 dan tinggi 66,00 m ini mempunyai
beberapa ruang kerja, antara lain : Ruang siaran, diskotik (yaitu ruang penyimpanan
compact disk dan kaset), ruang produksi (yaitu ruang tempat produksi iklan dan
segala macam produk penyiaran), Office (yaitu tempat operasioanl karyawan), ruang
kerja General Manager, ruang kerja Accounting, front office (yaitu lobby atau ruang
tunggu), tower, gudang, ruang satpam, dapur dan caffetaria.
Selain itu, fasilitas yang ada di Solo radio antara lain : 12 unit Komputer dan 1
buah lap top dengan fasilitas internet untuk operasional, SMS organizer, 4 buah tape
deck sebagai control siaran, 2 buah CD player.
3. Tujuan dan Visi misi
Tujuan mendirikan Solo Radio sebagai perseroan terbatas yang
profesional dan komersial adalah:
a. Bersifat komersial, khususnya dalam bidang periklanan, karena hidup
matisebuah stasiun radio swasta amat bergantung dari iklan sehingga
segment priority pendengar Solo Radio adalah anak muda yang
dinamisdanberdaya beli tinggi.
b. Sebagai perekat dan kontrol sosial, sehingga dengan keberadaan Solo
Radio segenap potensi dan partisipasi masyarakat dapat disinergikan
untuk meningkatkan kesejahteraan seluruh warga kota Solo.
Selain itu tujuan berdirinya Solo Radio dapat dilihat melalui visi dan misi Solo
Radio sebagai berikut1:
a. Visi:
1. Mempertahankan ciri khas Kota Solo
2. Meningkatkan partisipasi warga dalam pembangunan kota.
3. Meningkatkan budi pekerti warga kota Solo dan melestarikan
budaya Jawa.
4. Menjadi media komunikasi massa yang berfungsi sebagai
perekat dan kontrol sosial.
5. Menampung segenap potensi dan partisipasi masyarakat
kemudian disinergikan untuk peningkatan kesejahteraan
seluruh warga.
6. Mengartikulasikan kecantikan kota Solo sekaligus berperan
menjaga dan meningkatkan sosial kapital kota Solo.
b. Misi :
1. Solo Radio menjadi media terbaik dalam mengartikulasikan
kecantikan kota Solo dengan bahasa metropolitan, serta
menjadi kebanggan warga
Solo.
2. Solo Radio menjadi media interaksi terpercaya
seluruh elemen masyarakat.
3. Solo Radio berperan aktif dalam upaya menjaga dan
meningkatkan citra kota Solo sebagai pusat perdagangan
(busana) dan pusat olahraga. SoloRadio menampilkan
kecantikan kota dan sportifitas warganya dengan
konsep siaran yang disebut "Famous, fit & fashionable".
Maknanya adalah memasyarakatkan kepedulian kepada hal-
hal yang bersifat kesehatan jasmani dan rohani,
menjunjung tinggi sifat sportif, menjaga keelokan diri dan
kotanya (ngadi saliro ngadi busono) dan akan bermuara pada
kota dan masyarakat Solo yang 'misuwur Ian moncer
kuncarane ’.
4. Struktur Organisasi
Keberadaan Solo Radio sebagai sebuah perseroan terbatas membuat
suatu organisasi yang formal, legal dan profesional. Diagram Struktur
organisasi Solo Radio dapat dilihat pada bagan berikut:
5. Tingkat Pendidikan Karyawan
Jumlah karyawan Solo Radio mencapai 46 orang. Data pendidikan terakhir
karyawan Solo Radio meliputi 1 orang lulusan S2, 13 orang lulusan S1 negeri
DEWAN KOMISARIS
GENERAL MANAGER
TEAM GENERAL ADMINISTRATION
1. general Adm. Corporate
communications. 2. general Adm. Progam. 3. general Adm. Business
development. 4. general Adm. Resources.
CORPORATE COMUNICATIONS - CORPORATE COMUNICATIONS
MANAGER.
1. corporate communication officer.
2. visual production. 3. front officer.
PROGAM DIVISION - AIR TIME 1. Music director. 2. team produser &
reporter. 3. commercial production
officer. 4. team production
supervisor & teknisi. 5. announcer.
RESOURCES DIVISION - Asset rent management. - Asset rent manager. 1. asset rent officer. 2. mobile unit. - personal co. & legal. 1. security. 2. office boy. - accounting 1. cashier.
BUSINESS DEVELOPMENT DIVISION
- business development 1. marketing executive
maupun swasta, 7 orang lulusan Diploma tiga, 18 orang lulusan SMA, 2 orang
lulusan SMP dan 5 orang siswa-siswi SMA (announcer teen). Karyawan Solo Radio
terbagi dalam bidang-bidang (divisi) dengan job description berbeda.
6. Data Media
Nama Stasiun : Putri Solo Radio
Badan Penyelenggara : PT. Radio Bintang Media Swara
Ijin Siaran : No. 555/006/2003
Frekwensi : 92,90 MHz
Modulasi : FM
Call Sign : Solo Radio
Call Listeners : Solo lovers
Berdiri : 9 September 2003
Jam Siaran : 21 jam (05.00 WIB – 02.00 WIB)
Lebar Pita : 300 Khz
Daya Pancar : 100 Watt
Jarak Jangkauan : Maksimal radius 50 km
Alamat Radio : Jl. Menteri Supeno No. 6 Manahan
Target Pendengar : Anak muda-dewasa berdaya beli tinggi
Daya teknik : Pemancar BE INC, USA, FM – 3C Solid State
FM Transmitter, Orban 8400 = FM Digital Audio
Prosessor, ERI, USA – 4 Bay Circularly FM Antena,
Self Support Tower, 80 meter, Audiotronic, USA – 12
CH Audio Mixer, Vault XPRESS – Digital Radio
Automation Systems, Sadie, UK – Digital Workstation
For Radio Production.
7. Daftar Program
a. Program Musik
Solo Radio menempatkan diri sebagai mainstream music, unik, rock n roll,
alternative, Top Forty, R&B, slow rock, pop kreatif, pop indie, musik humor
(Solo), dan jazz. Mereka menyebutnya pop croser-over. Artinya gabungan
dari semua mainstream musik tadi.
b. Infotainment
Infotainment disajikan dalam catatan famous and fashionable yang dibaca
penyiar setiap akhir acara. Infotainment tersebut dapat berupa info musik,
film atau sinetron, masalah modeling atau fashion dan showbiz.
c. Olah Raga
Informasi olah raga terangkum dalam catatan prestasi yang dibacakan penyiar
setiap awal acara. Informasi tersebut dari cabang olah raga tennis, fitness,
bulutangkis, volley, basket (lokal Solo, Indonesia, serta International
tournament), sepeda (rally), atletik, automotif (rally), liga sepakbola
mancanegara.
d. Seni dan Budaya lokal
Seni dan budaya lokal dibahas dalam acara Lek-lek-an Solo. Tema yang
diangkat, misalnya tentang busana, kejawen atau laku utama, tari, teater,
lukis atau desain, tata boga, kriya dan tata kota.
e. Program Harian
Sejumlah program harian Solo Radio antara lain : entertainment info, hot
news, request, on sport, live report, on fashion, music spotlight, tips, kuis.
Program utama harian adalah Cah Solo, senin sampai sabtu jam 13.00-15.00
WIB dan Kongkow-Kongkow, senin sampai jumat pukul 18.00-2100 WIB.
Berikut deskripsi acara harian Solo Radio :
Catatan Prestasi
a. Catatan Prestasi adalah kutipan hasil pertandingan olah
raga nasional dan dunia. Sumber Catatan Prestasi dari
situs olah raga di internet. Catatan Prestasi ini berisi
hasil pertandingan yang terkini.
b. Catatan Prestasi dibacakan pada pembukaan seluruh
acara di Solo Radio.
Famous and Fashionable Up Date
a. Famous and Fashionable Up date mempunyai format
yang mirip dengan Catatan Prestasi. Famous and
Fashionable Up date berisi informasi selebriti Indonesia
dan Dunia. Informasi selebriti ini berisi gaya hidup
yang positif, info terkini dari para selebriti, informasi
film box office, informasi fashion terkini. Famous and
Fashionable Up date bersumber dari internet.
b. Famous and Fashionable Up date dibaca oleh penyiar
pada akhir siaran.
Solo Baseline
Siaran pagi berisi Informasi terkini, ucapan selamat ulang
tahun, opini pendengar, memutar lagu-lagu rancak dan
interaktif by. Phone dan SMS.
Time : Senin – Minggu (05.30 – 08.00 WIB)
Contains : Obrolan tentang tema remaja, infotaiment.,
perkembangan musik domestik dan mancanegara.
Song : Pilihan pendengar yang menelepon, pilihan
announcer, dan play list dari music director.
Listener Target
1. Yang lagi hang out dimanapun berada, di kamar, di
teras, di kampus, dll
2. Usia 20-30 tahun
3. solo Lovers yang mau request lagu
4. anak anak gaul , stylish, famous, and fashionable.
Program Target
1. memberikan informasi terkini tentang hal-hal yang baru
berkaitan dengan perkembangan musik Top 40 &
Musik Indonesia terbaru.
2. Membuat pendengar ber opini tentang hal2 menarik di
pagi hari, yakni Infotaiment dan Obrolan tema remaja.
Karakter Program
1. Informasi hal-hal yang ter UP DATE dengan
infotaiment dan mengajak pendengar beropini pada
satu tema bahasan ringan yang di buka oleh penyiar.
2. Pada acara Solo Baseline, ada informasi yang harus
disampaikan penyiar kepada pendengar. Informasi ini
terbagi dalam 3 sesi utama. Sesi pertama untuk
mengawali siaran penyiar membacakan ”Catatan
Prestasi Up Date”. Dan pada closing atau penutup
siaran penyiar membacakan “Famous and Fashionable
Up Date”. Dan tepat pada pukul 07.00 WIB disisipi
berita Solo Info.
Solo Info
Solo Radio juga mempunyai program acara berita, berjudul “Solo
Info”. Isi Solo Info adalah berita-berita yang terjadi di masyarakat
kota Solo.
Tidak semua berita di masyarakat bisa menjadi Solo Info. Sesuai
dengan slogan Keep Solo Comfort, berita di Solo Radio juga harus
mempunyai unsur yang bisa mendukung kenyamanan, keamanan dan
kondusifitas kota Solo.
Solo Info mengangkat berita dari dunia pemerintahan kota, dunia
pendidikan, ekonomi, olah raga dan budaya.
Program Mingguan
Program special yang disiarkan mingguan antara Iain: Indo Sakodi, Indie
Party, Top 40 Ace, Luv Is On The Air, Clubbing Track, Solo Classic Spin, Solo F3
Sunday. Berikut deskripsi acara mingguan Solo Radio:
a. Indo Sakodi : Siaran tangga lagu Domestik berisi
20 lagu Indonesia terpopuler.
b. Indie Party : Siaran tangga lagu Indie berisi 10 lagu
lokal indie terpopuler.
c. Top 40 Ace : Siaran tangga lagu manca berisi
40 lagu mancanegara terpopuler.
d. Luv Is On D'Air : Siaran yang mengusung tema
cinta dan permasalahan seputar anak muda untuk
dibahas secara live oleh pengasuh acara, interaktif via
telepondan SMS.
e. Clubbing Track : Siaran clubbing on-air radio, non-
stop dance dan high beat music.
f. Solo Coffe Sunday : Siaran pagi berisi trimitra online
(membuka 2 telpon sekaligus untuk dipasangkan),
quiz, game, ramalan bintang, memutar lagu-lagu
rancak, interaktif via telepondan SMS.
g. Solo F3 Sunday : Siaran berbahasa inggris,
mengangkat tema seputar anak muda, request lagu
manca via telepon dan SMS.
h. Solo Classic Spin : Siaran request pendengar 2
penelepon 2 lagu era 80"s, 90's yang pernah menjadi
hits, baca SMS.
Solo Radio juga membuat Program tersendiri dalam event-event khusus.
Misalnya untuk bulan ramadhan, Solo Radio membuat sejumlah program seperti :
Ngabuburit, Solo Puteh, Just Cover It, Sahur Kita, serta sejumlah program lainnya.
BAB IV
PELAKSANAAN KULIAH KERJA MEDIA
A. LAPORAN KEGIATAN MAGANG
Periode 1 Februari – 9 februari 2008.
Minggu pertama untuk pertama kalinya penulis melaksanakan magang
di Solo radio. Pada hari pertama penulis masuk kantor mulai pukul 07.30 WIB
sampai 16.00 WIB. Kegiatan penulis pada hari pertama, antara lain,
diperkenalkan dengan general manager Solo radio, pembimbing, sekaligu
seluruh kerabat kerja Solo radio lainnya. Penulis diberi pengarahan tentang
tugas- tugas yang mungkin akan diberikan untuk kedepanyannya. Selain itu
penulis juga diberi tugas untuk mengamati bagaimana proses pembuatan
berita yang ada di Solo radio. Dari kegiatan tersebut penulis menjadi tahu,
bagaimana proses pembuatan berita, dari awal hingga akhir, hingga akhir
disiarkan ke khalayak. Jika ada waktu luang, penulis diberi kesempatan untuk
masuk ruang on air, melihat cara kerja penyiar solo radio.
Periode 11 februari – 16 februari 2008.
Minggu kedua penulis diberi tugas untuk mendampingi liputan
(reportase), dibeberapa tempat yaitu:
1. Melakukan reportase kejuaraan bola basket IBL di gedung
olahraga bhineka solo.
2. Melakukan reportase lomba saint, antar SLTP se Surakarta. Yang
bertempat di SLTP kanisius Surakarta.
Setelah berhasil memperoleh berita dilapangan, kemudian penulis kembali
kekantor untuk menulis naskah berita. Dan kemudian diberikan ke editor
untuk segera dilakukan proses mixing/editing agar berita terebut menjadi
layak diperdengarkan khalayak.
Periode 18 februari – 23 februari 2008.
Pada minggu ini, tugas yang dilakukan penulis masih sama dengan
minggu sebelumnya, hanya saja obyek liputannya berbeda. Minggu ini
penulis melakukan liputan di:
1. Melakukan liputan hari imlek bersama di balaikota solo.
2. Melakukan liputan HUT PWI cabang surakarta, yang bertempat di
monument press solo.
Kendala yang dihadapi penulis pada liputan saat itu, adalah keterbasan
alat rekam suara yang dipakai saat melakukan liputan. Alat yang tersedia
hanya 1 buah hand record. Padahal dalam pelaksanaan liputan tersebut,
dilakukan 2 orang, yaitu instruktur yang merupakan reporter solo radio, dan
penulis sendiri. Terpaksa penulis menggunakan alat Bantu seadanya, yaitu
merekam dialog narasumber,dengan menggunakan ponsel, yang kebetulan
ponel tersebut telah dilengkapi fiture voice recording. Dengan demikian,
penulis dapat menyelesaikan tugasnya dengan baik, pada saat liputan tersebut.
Periode 25 februari – 29 februari 2008.
1. Mempelajari tehnik produksi berita.
2. Mencoba membuat solo info dan solo digital untuk disiarkan pada hari
rabu 27 februari 2008, pada pukul 05.30 WIB dan pukul 17.00 WIB.
Kegiatan penulis pada akhir minggu ini, penulis hanya diberi tugas oleh
instuktur untuk mempelajari tehnik penulisan produksi berita dan kemudian
mencoba menulis berita solo info dan solo digital yang akan disiarkan pada
tanggal 27 februari 2008. pada pukul 05.30 WIB dan pukul 17.00 WIB.
Dalam penulisan berita tersebut, penulis mengalami kendala, kendala yang
dialami antara lain, tidak adanya pokok bahasan yang diberikan
instruktur,kepada penulis, sehingga penulis kebingungan dalam menentukan
pokok bahasan. Dan jaringan internet yang digunakan dalam mencari berita
solo digital mengalami gangguan teknis, dan akhirnya penulis memutuskan
untuk mencari materi berita solo digital dengan mengangkat headline media
masa, yang bertemakan tentang tehnologi terkini.
Dalam penyiaran berita tersebut, penulis mengalami hambatan. Penulis
mengalami grogi yang mengakibatkan, pembacaan berita kurang lancer, dan
pada materi kata improvisasinya kurang sehingga perlu banyak latihan.
masalah tersebut telah dimaklumi instruktur. Hal tersebut merupan hal yang
biasa, yang sering dialami seorang pembaca berita pemula, kata instruktur,
kepada penulis.
B. FOCUS OF INTEREST
Proses Penulisan Produksi berita Solo_Radio 92.2 fm
1. Solo Info
Solo info merupakan berita yang disiarkan solo radio setiap hari, pada
pukul 05.30-06.00 WIB. Dengan tema keep solo comfort dan berjenis
berita soft news, solo info ini menyajikan berita terhangat dan terkini,
yang terjadi dikota solo yang ada sangkut pautnya dengan bidang, social,
budaya, ekonomi, pendidikan dan kepemerintahan kota.
Setiap pukul 08.00 WIB reporter harus sudah siap untuk berangkat
mencari berita, selain itu, pada saat meliput dilapangan reporter harus
sudah menentukan topik yang akan menjadi inti informasinya. Dalam hal
ini masing-masing reporter diberi bagian untuk meliput berita dilokasi
yang berbeda-beda sesuai informasi yang diterima dari sesama reporter
maupun pihak lain ( koran, internet, konfrensi pers, dan lain-lain ).
Sesampai ditempat lokasi yang telah ditentukan, reporter mencari
sumber informasi, berbekal dari informasi dasar dan latar peristiwa.
Reporter langsung mendatangi narasumber untuk diwawancarai.
Solo info di solo radio lebih menekankan pada berita yang bersifat
baru (new), hangat (hot), berarti ( significance), melayani kebutuhan
(human interst), dan bersangkut paut dengan karakter khalayak (relevan).
Solo radio menekankan berita lokal khususnya kejadian yang terjadi di
wilayah kota solo.
Dalam proses penulisan produksi beritanya, bahan berita diambil dari
laporan atau reportase para reporter solo radio. Hasil reportase tersebut
direkam dalam kaset lalu, didengar dan ditulis kembali oleh editor melalui
proses editing kemudian, dikemas dengan rapi, sehingga naskah berita
menjadi baik dan layak diperdengarkan.
Setiap editor di solo radio dituntut untuk dapat menulis berita dengan
memperlihatkan unsur-unsur sebagai berikut:
a. Lead.
Kalimat pembuka dari sebuah berita, biasanya yang merupakan inti
berita yang disusun dengan kalimat yang jelas, pendek, lead yang semakin
benyak melampaui 20 kata, biasanya sulit diungkap. Lead juga bisa
berupa kalimat langsung menjelaskan inti berita. Dengan lead ini pula,
pendengar dipancing untuk mengikuti berita lebih lanjut, sehingga
imajinasi pendengar dapat tergugah (ear catcher) sehingga ingin tahu
berita lebih lengkap.
b. sisipan (insert).
Sisipan yang digukan untuk menunjang, memperkuat atau memberi
argument dari kesimpulan dalam lead. Hal ini terutama untuk sisipan yang
terisi suara narasumber, sisipan biasanya diletakkan diantara narasi
meskipun kadang-kadang bisa ditaruh didepan lead untuk memancing
perhatian pendengar.
c. bagan alir.
Meskipun berita radio pendek, tetapi tetap perlu diperhatikan alur
beritanya. Sehingga, secara keseluruhan berita itu akan terdengar runtut
dan jelas. Lead, narasi, sisipan dan penutup mesti diatur sehingga menjadi
rangkaian berita yang enak didengar.
d. penutup.
Bagian akhir dari sebuah berita meski dibuat menarik agar
mengingatkan khalayak pendengar tentang pesan pokok yang baru saja
disampaikan, penutup dirancang untuk meninggalkan pesan.
2. Solo tossing ( solo digital )
Solo info merupakan siaran berita yang disiarkan Solo radio setiap
hari, pada pukul 17.00-18.00 WIB. Dengan tema tehnologi, berita tersebut
mengupas tentang tehnologi yang baru saat ini. Dari ponsel terbaru,
computer hingga media grafis. Dalam segment acara ini, partisipasi
pendengar sangat dibutuhkan, agar tercipta suasana yang interaktif. Yang
diharapkan produser pada acara tersebut, agar masyarakat kota solo tidak
gaptek (gagap teknologi) tehadap teknologi yang berkembang saat ini.
Adapun proses produksi berita solo digital. sebagai berikut.
Produser menentukan tema yang akan diangkat pada episode tersebut,
kemudian reporter mencari materi berita, bisa lewat internet atau pun
melakukan reportase pada pameran- pameran iptek yang tengah
diselenggarakan di kota solo ini.
Setelah memperoleh materi berita, reporter memasukan materi berita
tersebut, ke round down acara yang telah disiapkan oleh produser. Yang
kemudian pada pukul 17.00 WIB. Acara tersebut disiarkan secara live.
Dalam segment berita solo digital ini, partisipasi pendengar sangat
diharapkan, supaya terciptanya interaksi antara pendengar dengan pokok
bahasan yang sedang disampaikan oleh penyiar solo digital. Segment
berita solo digital tersebut, bertujuan untuk mengajak pendengar untuk
mengetahui tehnologi yang berkembang saat ini, dan mengetahui cara
kerja dan fungsi tehnologi baru tersebut.
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan dengan pengalaman yang penulis peroleh melalui kuliah kerja media
selama satu bulan di stasiun Solo_radio 92,9 FM, penulis dapat mengambil
kesimpulan :
1. Radio merupakan salah satu media elektronik yang hanya bisa
didengar.
2 Kerja seorang reporter berbeda-beda karena perbedaaan sifat dan
keanekaragaman cara yang digunakan dalam mencari berita, mengolah
berita, mengedit berita dan proses dalam penyajian berita yang akan
disampaikan kepada pendengar.
3. Reporter juga melakukan reportase dan live report dalam pencarian
berita.
4. Selain dengan cara reportase langsung, berita juga dapat dicari lewat
internet.
B. Saran
Penulis pada bagian ini memberikan saran pada pihak-pihak yang terlibat
dalam berjalannya kuliah kerja media yang penulis peroleh selama satu bulan.
1. Untuk solo radio 92,2 fm :
b. Mutu yang dimiliki agar lebih ditingkatkan.
c. Supaya menjaga hubungan akrab antara penyiar dan pendengar.
d. Perlu menambah agaran untuk menyediakan alat bantu rekam , dalam
membantu kinerja reporter dalam mencari berita.
e. Agar mempertahankan kualitas progam siaran karena banyaknya
persaingan stasiun radio yang sedang berkembang saat ini.
f. Untuk meningkatkan fasilitas bagi para anak magang agar bisa
membantu proses kerja pada bidang yang diberikan pada saat magang.
2. Untuk Pihak Universitas : DIII Komunikasi Terapan FISIP – UNS
a. Pihak jurusan seharusnya memberiakn perhatian yang lebih selama
proses pelaksanaan KKM ( baik sebelum, sewaktu ataupun sesudah
KKM )
b. Pihak Universitas semestinya dapat menjalin komunikasi langsung
dengan instansi magang mahasiswa, sehingga terjalin hubungan baik
antara instansi dengan uviversitas khususnya Diploma III Komunikasi
Terapan FISIP – UNS
c. Mahasiswa dituntut agar lebih membekali dirinya dengan materi yang
sesuai dengan bidang magangnya.
DAFTAR PUSTAKA
Darmanto Antonius, Tehnik Penulisan Naskah Acara Siaran Radio. Universitas
Atmajaya, Yogyakarta, 1998
Effendi, Onong Unchjana, Radio Siaran Teori dan Praktik. CV Mandar Maju,
bandung,1990
Masduki, Jurnalistik Radio. LKIS, Yogyakarta, 2001
Siregar Ashadi, Bagaimana Meliput Dan menulis berita untuk media massa.
Kanisius, Yogyakarta, 1998
Wahyudi, J.B, Dasar-dasar Manajement Penyiaran. PT.Gramedia Pustaka Utama
Grafiti, Jakarta, 1994
LAMPIRAN
PERINGATAN IMLEK BERSAMA
Kemeriahan berlangsung dalam Puncak peringatan Imlek 2559
yang digelar di Pendopo Gede Balaikota Solo // Ribuan tamu
undangan serta warga Solo memenuhi kawasan Balaikota untuk
menyaksikan perayaan Imlek Bersama tersebut //
Selain dimeriahkan atraksi liong barongsai dari kostrad
dan kopassus / acara juga dimeriahkan dengan pemberian
penghargaan kepada lima warga Tinghoa yang kini menjadi
inspirator bagi kaum muda serta telah menyumbangkan karya
untuk kemajuan bangsa di bidang social / budaya / kedokteran
/ olahraga serta pendidikan // Mereka adalah Dr Handojo
Tjandrakusuma / Halim Sugiarto / Heru Subianto / Nora
Kustantina Dewi / serta Rosita Lannywati //
Ketua Perkumpulan Masyarakat Surakarta (PMS) / dalam
pidatonya mengatakan / puncak acara Imlek kali ini memiliki
makna lain dari perayaan Imlek pada waktu sebelumnya //
Perayaan Imlek kali ini menekankan makna cinta kasih sosial
kepada sesame / mengingat kondisi bangsa saat ini yang tengah
dilanda bencana tiada henti / termasuk di Kota Solo ini //
Sejumlah komunitas Tionghoa yang terlibat dalam panitia
perayaan Imlek kali itu adalah PMS / Himpunan Fu Qing
Surakarta / Himpunan Persaudaraan Hakka Surakarta /
Perkumpulan Hoo Hap Solo / dan Majelis Agama Konghucu
Surakarta //
Panitia Imlek juga menyerahkan sejumlah peralatan
belajar / meja / kursi / almari / serta paket tas kepada
belasan Sekolah dasar di Solo // ”Total paket tasnya mencapai
1.630 paket yang tersebar di 16 SD di Solo //
Di akhir perayaan Imlek / acara diisi dengan peresmian
nama Jalan Drs Yap Tjwan Bing yang menggantikan nama Jalan
Abatoir di perbatasan Kelurahan Jagalan dan Purwodiningratan
//
PERINGATAN HUT PWI YANG KE 62
Persatuan wartawan Indonesia cabang surakarta /
memperingati hari ulang tahunnya yang ke 62 // Dalam
peringatan tersebut digelar ketropak yang berjudul “
joko kendil “ / di gedung wayang orang sriwedari //
Lakon joko kendil sengaja dipilih sutradara / sri
wahyudi dari harian suara merdeka / yang dikarenakan
kelucuan dan kekonyolannya agar dapat menghibur penonton
// Dalam pentas ketoprak wartawan tersebut / dimeriahkan
para bintang tamu jagat seniman surakarta.antara lain /
Baningsih / joleno / milko / serta aji seniman muda //
Tak hanya bintang tamu seniman saja yang tampil / namun
Kepala badan informasi komunikasi // pemkot surakarta /
Drs. Purnomo subagyo pun memeriahkan panggung ketoprak di
sriwedari //
Selain mementaskan ketoprak, pihak panitia
penyelenggara memberikan penghargaan terhadap atlit-atlit
berprestasi / yang telah mengharumkan surakarta melalui
prestasinya dari cabang olah raga masing-masing // Antara
lain / joni Orlando mewakili dari olahraga motor cross //
Agung sahudi dari cabang sepak bola / Rony syaifuloh dari
pencak silat / dan Luluk hadianto dari cabang bulu
tangkis//
Dalam kesempatan yang sama / kepedulian persatuan
wartawan Indonesia (PWI) cabang surakarta juga diwujudkan
dengan memberikan bingkisan kepada para janda wartawan //
Satu sesi acara penting yang lain // PWI cabang surakarta
juga melantik pengurus PWI perwakilan Boyolali // PWI
Boyolali lahir untuk mengembangkan citra positif / yang
telah dirilis rekan-rekan di kepengurusan cabang
surakarta //
DAFTAR PUSTAKA
Darmanto Antonius, Tehnik Penulisan Naskah Acara Siaran Radio. Universitas
Atmajaya, Yogyakarta, 1998
Effendi, Onong Unchjana, Radio Siaran Teori dan Praktik. CV Mandar Maju,
bandung,1990
Masduki, Jurnalistik Radio. LKIS, Yogyakarta, 2001
Siregar Ashadi, Bagaimana Meliput Dan menulis berita untuk media massa.
Kanisius, Yogyakarta, 1998
Wahyudi, J.B, Dasar-dasar Manajement Penyiaran. PT.Gramedia Pustaka Utama
Grafiti, Jakarta, 1994