laporan tugas akhir proses peliputan dan produksi berita .../proses... · melakukan secara langsung...

62
LAPORAN TUGAS AKHIR PROSES PELIPUTAN DAN PRODUKSI BERITA PAWARTOS NGAYOGYAKARTA TUGAS AKHIR Diajukan untuk melengkapi tugas-tugas dan memenuhi syarat-syarat guna memperoleh sebutan ahli madya (AMd.) di bidang komunikasi terapan Oleh : RINA ASTUTI D1405049 PROGRAM D3 KOMUNIKASI TERAPAN FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN POLITIK UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2008

Upload: tranhuong

Post on 06-Feb-2018

240 views

Category:

Documents


6 download

TRANSCRIPT

Page 1: LAPORAN TUGAS AKHIR PROSES PELIPUTAN DAN PRODUKSI BERITA .../Proses... · melakukan secara langsung proses liputan sebagai reporter dan menulis naskah ... oleh para reporter berita

LAPORAN TUGAS AKHIR

PROSES PELIPUTAN DAN PRODUKSI BERITA PAWARTOS NGAYOGYAKARTA

TUGAS AKHIR Diajukan untuk melengkapi tugas-tugas dan memenuhi syarat-syarat guna

memperoleh sebutan ahli madya (AMd.) di bidang komunikasi terapan

Oleh : RINA ASTUTI

D1405049

PROGRAM D3 KOMUNIKASI TERAPAN FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN POLITIK

UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA

2008

Page 2: LAPORAN TUGAS AKHIR PROSES PELIPUTAN DAN PRODUKSI BERITA .../Proses... · melakukan secara langsung proses liputan sebagai reporter dan menulis naskah ... oleh para reporter berita

PERSETUJUAN

TUGAS AKHIR

PROSES PELIPUTAN DAN PRODUKSI BERITA PAWARTOS

NGAYOGYAKARTA

Karya

Nama : RINA ASTUTI

NIM : D.1405049

Konsentrasi : Penyiaran

Disetujui untuk dipertahankan dihadapan Panitia Penguji Tugas Akhir Program

DIII Komunikasi Terapan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas

Sebelas Maret Surakarta.

Surakarta, 2008

Mengatahui

Dosen Pembimbing

Drs. A. Eko Setyanto, M.Si

ii

Page 3: LAPORAN TUGAS AKHIR PROSES PELIPUTAN DAN PRODUKSI BERITA .../Proses... · melakukan secara langsung proses liputan sebagai reporter dan menulis naskah ... oleh para reporter berita

PENGESAHAN

Tugas akhir ini telah diuji dan disahkan oleh Panitia Ujian Tugas

Akhir Program DIII Komunikasi Terapan

Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik

Universitas Sebelas Maret

Surakarta

Hari :

Tanggal :

Panitia Ujian Akhir

1. Drs. Dwi Tiyanto, SU

Ketua

2. Drs. A. Eko Setyanto, M.Si

Anggota

Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik

Universitas Sebelas Maret

Surakarta

Dekan

Drs. Supriyadi, SN. SU

NIP 130 814 593

iii

Page 4: LAPORAN TUGAS AKHIR PROSES PELIPUTAN DAN PRODUKSI BERITA .../Proses... · melakukan secara langsung proses liputan sebagai reporter dan menulis naskah ... oleh para reporter berita

PERSEMBAHAN

Dengan penuh syukur dan sayang , penulis persembahkan secar khusus Laporan

Tugas Akhir ini kepada:

Pak’e dan bu’e, terimakasih atas limpahan kasih sayang

yang tak terukur dalamnya..

Mas Edy, kakakku terhebat sepanjang masa..

Tria danYusuf, adik-adikku tersayang..

Mas Nugroho, calon suamiku tercinta, terimakasih atas

hari-hari yang bermakna..

Semua orang yang aku sayangi dan yang menyayangi aku,.

jazakumullah khoiro katsiro..

I LOVE YOU ALL

I DO..

iv

Page 5: LAPORAN TUGAS AKHIR PROSES PELIPUTAN DAN PRODUKSI BERITA .../Proses... · melakukan secara langsung proses liputan sebagai reporter dan menulis naskah ... oleh para reporter berita

KATA PENGANTAR

Alhamdulillah hirobbil’alamin

Puji syukur kehadirat Allah SWT karena limpahan rahmat dan hidayah-

NYA, penulis dapat menyelesaikan Laporan Tugas Akhir dengan judul PROSES

PELIPUTAN DAN PRODUKSI BERITA PAWARTOS NGAYOGYAKARTA

JOGJA TV, sebagai tugas dan syarat meraih gelar Ahli Madya program DIII

Komunikasi Terapan (Broadcasting) FISIP Universitas Sebelas Maret Surakarta.

Penulis menyadari bahwa penyusunan Laporan Tugas Akhir ini masih

menyisakan banyak kekurangan. Tetapi sebagai langkah menuju penyempurnaan,

kritik dan saran membangun akan selalu penulis nantikan demi menyempurnaan

Laporan Tugas Akhir agar semakin baik.

Laporan Tugas Akhir ini tidak lepas dari bantuan berbagai pihak, ilmu dan

kerja sama dari mereka sangat membantu penyusunan Laporan Tugas Akhir ini.

Penulis tidak lupa mengucapkan terimakasih kepada:

1. Bapak Drs. Supriyadi Sri, SU. Dekan Fisip UNS, selaku pelindung

pelaksanaan penyusunan Laporan Tugas Akhir ini.

2. Bapak Drs. A. Eko Setyanto, Msi, selaku Ketua Program D3 Komunikasi

Terapan dan Pembimbing penyusunan Laporan Tugas Akhir.

3. Sihar Harianja, selaku pembimbing kegiatan magang Kuliah Kerja Media

di Jogja TV, yang telah banyak memberikan masukan pada penulis baik

langsung maupun tidak langsung dalam pelaksanaan KKM.

vi

Page 6: LAPORAN TUGAS AKHIR PROSES PELIPUTAN DAN PRODUKSI BERITA .../Proses... · melakukan secara langsung proses liputan sebagai reporter dan menulis naskah ... oleh para reporter berita

4. Wempi Gunarto dan Luh Eka, selaku Redaktur Pelaksana Jogja TV , mbak

Widi selaku Humas Jogja TV, penulis ucapkan terima kasih atas waktu

dan segala informasi yang diberikan sehingga dapat tersusunya Laporan

Tugas Akhir ini.

5. Seluruh rekan-rekan di Jogja TV, mas Andrew, mas Timbul, mas Nunus,

mas Edhot, mas Shandy , Ucup selaku kru kameramen Jogja TV, mas

Faisal, terima kasih atas kekompakan dan kerja samanya (serta tambahan

ilmu dan kosa kata baru) selama penulis magang. J

6. Mbak Nita, mbak Firta, mbak Diana , mbak Edna (& Mas Wawan thanks 4

de tarix jabrik), selaku tim Reporter Jogja TV , terimakasih atas segala

ilmu dan kebersamaan yang membuat penulis selalu nyaman.

7. Seluruh tim yang bertugas dalam divisi News Jogja TV, terima kasih

semuanya.

8. Teman-teman satu kost, Fanda, Rollies, Verry, Banjir, Petobo. Mari

tunjukan pada dunia bahwa Qt adalah tim yang solid. Terima kasih atas

perjuangan bersamanya selama di kost. Mizz U all…

9. Tia, Icha, Dhida, Ulfa (we are SPICE GIRL!), terima kasih atas segala

bantuan dan persahabatan yang hangat dari kalian. You R my best sistas..

Luph U all J

10. Nuri, Budi, Dion, Dian, makasih ya atas kunjunganya ke kost yang

sumpek dan bermasalah..^_^

11. Christ & Tommy, makasih atas semua bantuan angkut-angkutnya nya

sampai tiba di Jogja..

vii

Page 7: LAPORAN TUGAS AKHIR PROSES PELIPUTAN DAN PRODUKSI BERITA .../Proses... · melakukan secara langsung proses liputan sebagai reporter dan menulis naskah ... oleh para reporter berita

12. Teman-teman seperjuangan di BROADCAST ’05. Semangatzz…! J

13. Keluarga di Panularan Pak Yus, Lik Tun & Harry (atas pinjeman

komputernya), matur nuwun…

14. Keluarga di Cemani, terimakasih atas semuanya…

15. Semua pihak yang yang tak dapat disebutkan satu per satu yang telah

memberikan semangat kepada penulis selama penyusunan Laporan Tugas

Akhir ini hingga terselesaikan.

Akhir salam, semoga seluruh bantuan yang telah diberikan dari

semua pihak berbuah berkah dari Allah SWT. Penulis berharap semoga Laporan

Tugas Akhir ini dapat bermanfaat dan lebih memberikan arti bagi kita semua.

Surakarta,

Penulis.

viii

Page 8: LAPORAN TUGAS AKHIR PROSES PELIPUTAN DAN PRODUKSI BERITA .../Proses... · melakukan secara langsung proses liputan sebagai reporter dan menulis naskah ... oleh para reporter berita

DAFTAR ISI

JUDUL

PERSETUJUAN

PENGESAHAN

MOTTO

PERSEMBAHAN

KATA PENGANTAR

DAFTAR ISI

BAB I PENDAHULUAN

1. Latar Belakang

2. Tujuan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB III DESKRIPSI INSTANSI

3.1 Sejarah Jogja TV

3.2 Dasar Pemikiran Jogja TV

3.3 Program Unggulan Jogja TV

3.4 Alamat dan Jangkauan Area Jogja TV

3.5 Arti Logo Jogja TV

3.6 Langkah ke depan Jogja TV

3.7 Konsep Dasar jogja TV

i

ii

iii

iv

v

vi

ix

1

1

5

7

23

23

26

27

27

28

30

31

1.

ix

Page 9: LAPORAN TUGAS AKHIR PROSES PELIPUTAN DAN PRODUKSI BERITA .../Proses... · melakukan secara langsung proses liputan sebagai reporter dan menulis naskah ... oleh para reporter berita

BAB IV PELAKSANAAN KULIAH KERJA MEDIA

1. Laporan Kegiatan Kuliah Kerja Media

2. Program Acara Berita di Jogja TV

3. Tahapan Produksi Program Berita Pawartos Ngayogyakarta

BAB V PENUTUP

1. Kesimpulan

2. Saran

3. Penutup

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

32

37

39

46

48

48

51

52

x

Page 10: LAPORAN TUGAS AKHIR PROSES PELIPUTAN DAN PRODUKSI BERITA .../Proses... · melakukan secara langsung proses liputan sebagai reporter dan menulis naskah ... oleh para reporter berita

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Program pendidikan DIII Komunikasi Terapan FISIP Universitas Sebelas

Maret Surakarta Tahun Akademik VI / 2005 merupakan program pendidikan

tinggi Ahli Madya. Program ini bertujuan mempersiapkan mahasiswa sebagai

calon praktisi komunikasi pada era globalisasi.

Seiring perkembangan jaman peranan teknologi semakin mendominasi

kehidupan masyarakat, khususnya teknologi komunikasi. Dalam

perkembangannya, teknologi komunikasi dituntut untuk dapat menyuguhkan

informasi teraktual dan memudahkan masyarakat untuk mendapatkannya. Saat

ini, persaingan media masa semakin keras, untuk itu dibutuhkan tenaga ahli

dan praktisi yang berkompeten dibidang ini agar dapat menyuguhkan

informasi yang berkualitas.

Program DIII Komunikasi Terapan Universitas Sebelas Maret ada untuk

mempersiapkan Ahli Madya yang handal dengan ilmu yang telah dibekali

ilmu dan siap mempraktekkannya dalam masyarakat.

Dalam program pendidikan DIII Komunikasi Terapan ini, para

mahasiswanya diberikan peluang untuk dapat mempraktekan secara optimal

semua ilmu yang telah didapat selama menempuh pendidikan.

Kesempatan yang diberikan kepada mahasiswa tersebut merupakan

kebijaksanaan dari pihak Fakultas. Mahasiswa berkesempatan untuk

1

Page 11: LAPORAN TUGAS AKHIR PROSES PELIPUTAN DAN PRODUKSI BERITA .../Proses... · melakukan secara langsung proses liputan sebagai reporter dan menulis naskah ... oleh para reporter berita

melaksanakan Kuliah Kerja Media di lingkungan media pemerintah ataupun

swasta. Dalam melaksanakan Kuliah Kerja Media ini, para mahasiswa

diharapkan untuk melaksanakan Praktek Kerja Lapangan tersebut di Lembaga

instansi ataupun swasta yang sesuai atau berkaitan dengan bidang ilmu yang

dipelajari masing-masing.

Sesuai dengan jurusan komunikasi terapan (Broadcast), penulis memilih

untuk melakukan Kuliah Kerja Media di sebuah stasiun televisi. Penulis

memilih Televisi sebagai media praktek karena televisi sebagai bagian dari

kebudayaan audio visual merupakan medium paling berpengaruh dalam

membentuk sikap dan kepribadian masyarakat secara luas. Hal ini disebabkan

oleh satelit televisi dan pesatnya perkembangan jaringan televisi yang

menjangkau masyarakat hingga ke daerah terpencil. Kultur yang dibawa oleh

televisi dengan sendirinya mulai bertumbuh di masyarakat. Apalagi yang

esensial dari kultur ini pada hakekatnya sudah dikenal sejak lama, sebelum

media tulis dan cetak menggesernya.

Unsur esensial dari kebudayaan televisi berupa penggunaan bahasa verbal

dan visual, sekaligus dalam rangka menyampaikan sesuatu seperti pesan,

informasi, pengajaran, ilmu ,dan hiburan. Sebelum kebudayaan tulis dan cetak

berkembang, orang sudah menggunakan bahasa verbal dan visual, misalnya

wayang kulit, pengajaran dengan menggunakan tembang, dan orang tua yang

mendongeng untuk anak-anaknya merupakanmassa kebudayaan audio visual

lama. Seorang ahli mengatakan sebagai kebudayaan lisan pertama. Itulah

Page 12: LAPORAN TUGAS AKHIR PROSES PELIPUTAN DAN PRODUKSI BERITA .../Proses... · melakukan secara langsung proses liputan sebagai reporter dan menulis naskah ... oleh para reporter berita

sebabnya jaman audio visual dengan media elektronik disebut kebudayaan

lisan kedua.

Tidak mengherankan televisi memiliki daya tarik yang luar biasa apabila

sajian program dapat menyesuaikan dengan karakter televisi dan manusia.

Manusia terbiasa dengan televisi berarti manusia yang memiliki ekstensi

(perpanjangan) dari mata dan telinganya. Sebagaimana manusia memiliki

perpanjangan kakinya, yaitu roda (ketika ia mengendarai motor atau mobil), ia

menjadi lebih kuat, lebih cepat, dan lebih terburu. Demikian juga manusia

yang memiliki perpanjangan mata dan telinganya secara psikis juga berubah.

Ia ingin mendengar dan melihat lebih luas , lebih banyak variasi dan lebih

cepat. Maka program televisi juga menyusaikan karakter penonton.

Televsi memiliki keunggulan dibanding media massa lainnya karena

merupakan perpaduan antara audio dari segi penyiarannya visual dari segi

gambar gambar bergeraknya . Audio menyampaikan pesan dalam bentuk

suara,sedangkan visual melalui gambar-gambar bergerak pendukung

kejelasan dari pesan yang ingin disampaikan.

Siaran berita televisi juga disebut sebagai jurnalisik televisi, merupakan

jurnalistik elektronik. Pengolahan berita dalam televisi lebih cepat dan

penyebarannya juga lebih cepat karena melalui udara langsung diterima oleh

khalayak. Kecepatan berita tidak dihitung dengan hari melainkan dengan jam,

bahkan dapat langsung disiarkan saat peristiwa itu terjadi,oleh karena itu

msayarakat lebih dominan memilih televisi sebagai sumber berita dari pada

media massa yang lainnya.

Page 13: LAPORAN TUGAS AKHIR PROSES PELIPUTAN DAN PRODUKSI BERITA .../Proses... · melakukan secara langsung proses liputan sebagai reporter dan menulis naskah ... oleh para reporter berita

Dengan adanya kebijaksanaan dari Fakultas dan alasan diatas , penulis

memilih kesempatan untuk menjalankan Kuliah Kerja Media di PT.

Yogyakarta Tugu Televisi Jogja TV, Daerah Istimewa Yogyakarta.

Jogja TV adalah salah satu televisi swasta lokal yang pertama berdiri di

Daerah Istimewa Yogyakarta. Dalam penyelenggaraan siarannya, Jogja TV

mengangkat sektor pendidikan, sektor budaya, sektor perekonomian dan

sektor pariwisata Yogyakarta dan sekitarnya.

Pada kesempatan ini, penulis mengambil subyek Proses Peliputan Dan

Produksi Berita Pawartos Ngayogyakarta Jogja TV, dengan alasan, penulis

adalah mahasiswa Program DIII Komunikasi Terapan (Penyiaran) FISIP

Universitas Sebelas Maret Surakarta yang secara formal telah mempelajari dan

mendapat bekal dalam bidang ilmu jurnalistik. Dengan bekal ilmu yang

dimiliki oleh penulis, penulis melakukan Praktek Kerja Lapangan dan

melakukan secara langsung proses liputan sebagai reporter dan menulis

naskah. Praktek tersebut sangat berguna bagi penulis karena penulis dapat

lebih memahami dan mengerti bidang jurnalis secara teori dan praktek.

Praktek kerja lapangan sangat membantu bagi penulis sebagai Ahli Madya

Komunikasi Terapan yang dituntut harus mahir tidak hanya dalam teori, tetapi

juga dalam praktek di lapangan.

Penulis mengambil obyek pembuatan berita bahasa Jawa Pawartos

Ngayogyakarta Jogja TV sebagai bahan penulisan Laporan Tugas Akhir

karena Pawartos Ngayogyakarta merupakan salah satu program berita yang

diunggulkan oleh Jogja TV, Pawartos Ngayogyakarta memiliki audience atau

Page 14: LAPORAN TUGAS AKHIR PROSES PELIPUTAN DAN PRODUKSI BERITA .../Proses... · melakukan secara langsung proses liputan sebagai reporter dan menulis naskah ... oleh para reporter berita

pemirsa yang berbeda dengan program lainnya, karena Pawartos

Ngayogyakarto adalah berita Bahasa Jawa yang menyuguhkan berita variasi

berita mulai berita-berita teraktual sampai feature, program berita Pawartos

Ngayogyakarto ditujukan kepada masyarakat menengah ke bawah, karena

program ini ditunjukkan untuk masyarakat Jawa pada umumnya dan

masyarakat Yogyakarta khususnya. Oleh karena itu penulis ingin lebih

mengetahui dan memahami seperti apa dan bagaimana proses kerja produksi

Pawartos Ngayogyakarta pada tahap peliputan dan produksi berita Pawartos

Ngayogyakarta.

Tahap peliputan dan produksi berita Pawartos Ngayogyakarta Jogya TV

adalah tahap yang terpenting dari proses pembuatan acara berita. Dibutuhkan

teknik dan reportase yang baik oleh para reporter berita televisi agar dapat

menghasilkan berita yang baik dan berkualitas. Diperlukan ahli dalam

jurnalistis yang mampu mengangkat hal terpenting dan terdalam di setiap

topik liputan dan juga diperlukan para tenaga yang handal dalam produksi

berita yang baik pula.

B. Tujuan

Kegiatan Praktek Kerja Lapangan atau Kuliah Kerja Media yang

dilaksanakan penulis selama 1 bulan lamanya, terhitung dari tanggal 1 April

sampai dengan 30 April 2008, di devisi News atau pemberitaan sebagai

reporter.

Adapun tujuan penulis melaksanakan Kuliah Kerja Media adalah sebagai

berikut :

Page 15: LAPORAN TUGAS AKHIR PROSES PELIPUTAN DAN PRODUKSI BERITA .../Proses... · melakukan secara langsung proses liputan sebagai reporter dan menulis naskah ... oleh para reporter berita

1. Penulis ingin mengetahui bagaimana mekanisme kerja redaksi dalam

stasiun TV, khususnya divisi News.

2. Penulis ingin merasakan langsung proses peliputan berita. dapat

melakukan langsung bagaimana menulis naskah berita televisi dengan

baik dan benar

3. Penulis ingin mengikuti proses pembuatan berita dari pra hingga berita

siap tayang.

4. Penulis ingin mempraktekan ilmu jurnalistik yang didapat di bangku

perkuliahan.

5. Untuk melengkapi tugas-tugas dan memenuhi syarat-syarat guna

memperoleh gelar ahli madya di bidang komunikasi terapan.

Page 16: LAPORAN TUGAS AKHIR PROSES PELIPUTAN DAN PRODUKSI BERITA .../Proses... · melakukan secara langsung proses liputan sebagai reporter dan menulis naskah ... oleh para reporter berita

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

Informasi adalah benda abstrak yang digunakan untuk mencapai tujuan

positif atau sebaliknya. .(Wahyudi,1992 :11).

Fungsi media massa dalam menyuguhkan informasi kepada masyarakat

dalam segala kondisi :

- Fungsi peringatan (warning). Media massa mempunyai fungsi

mengingatkan masyarakat misalnya akan ada bahaya tertentu, sesutu

yang dilakukan berkaitan dengan kewajiban yang harus ditunaikan,

dan lainya.

- Fungsi agenda setting. Seharusnya media massa piawai dalam

merumuskan hal-hal yang dianggap pentimg, merumuskan hal-hal

yang dianggap penting , merumuskan hal-hal yang semula tidak

disadari sebagai sesuatu yang bernilai kemudian menjadi sesuatu yang

perlu dijunjung tinggi dan diperjuangkan. Fungsi tersebut

sesungguhnya dapat membantu negara (pemerintah) dalam

merumuskan realitas sosial sebagai input pengambilan keputusan bagi

masyarakat (publik policy).

- Fungsi kepuasan (gratification). Keterbetasan eksperesi menyebabkan

produksi jurnalistik cenderung monoton dan mengakibatkan

kejenuhan.

7

Page 17: LAPORAN TUGAS AKHIR PROSES PELIPUTAN DAN PRODUKSI BERITA .../Proses... · melakukan secara langsung proses liputan sebagai reporter dan menulis naskah ... oleh para reporter berita

- Fungsi kontrol sosial. Keterbatasan ekspresi menyebabkan media

massa tidak dapat membantu masyarakat dalam mengontrol

kekuasaan.

- (Panuju, 2005 :8)

Informasi-informasi merupakan serangkaian peristiwa yang dihimpun dan

sesegera mungkin disammpaikan kepada masyarakat luas, penyampaian

komunikasi dengan massa dapat dilakukan secara langsung seperti dalam pidato

(retorika), dapat juga dengan sarana media massa. Media massa ada yang periodik

seperti surat kabar / majalah (tercetak), radio, film, televisi (elektronika), dan ada

yang nonoperiodik seperti buku, leaflet, selebaran, spanduk, dan sebagainya.

Akibat dari perkembagan teknologi informasi, muncul media massa baru

yangbersifat interaksi atau arus informasi yang berjalan dua arah, yang lazim

disebut telematika, antara lain televisi kabel interaksi dan komputer komunikasi.

( Wahyudi, 1992: 8).

Dari pengertian diatas dapat ditelusuri bahwa segala bentuk infomasi bisa

menjadi berita yang sesegera mungkin dipublikasikan. Berita disebut juga news,

dalam pengertian sederhana Program news berarti suatu sajian laporan berupa

fakta atau kejadian yang memiliki nilai berita (unusual, factual, esensial) dan

disiarkan melalui media secara periodik. (Wibowo, 2007 : 132)

Penyajian berita tak luput dari peran jurnalis dan ilmu Jurnalistik.

Jurnalistik atau journalisme berasal dari perkataan journal, artinya catatan harian

atau catatn mengenai kejadian sehari-hari, atau catatan mengenai kejadian sehari-

hari, atau bisa juga berarti surat kabar. Jounal berasal dari kata latin diurnalis,

Page 18: LAPORAN TUGAS AKHIR PROSES PELIPUTAN DAN PRODUKSI BERITA .../Proses... · melakukan secara langsung proses liputan sebagai reporter dan menulis naskah ... oleh para reporter berita

artinya harian atau tiap hari. Dari perkataan itulah lahir kata jurnalis, yaitu orang

yang melakukan pekerjaan jurnalis.(Budyatna, 2005 :15).

Dalam proses reportase harus memperhatikan teknik wawancara yang baik

denagan narasumber sehingga menghasilkan jawaban atau informasi yang

berbobot. Perencanaan harus disiapkan dengan matang. Bila narasumber

marupakan seorang pejabat penting maka reporter harus membuat janji terlebih

dahulu dan melakukan pendekatan secara pendekatan secara pribadi dengan baik

sehingga dapat melaksanakan wawancara dalam suasana yang lebih nyaman.

Dalam menggali informasi seorang wartawan harus selalu memegang

prinsip 5 W + 1 H yaitu :

- What (apa) : Dapatkan cerita tentang apa yang terjadi didalamnya.

- When (kapan) : Catatan hari dan waktu.

- Where (dimana) : Dapatkan lokasi kejadian dan gambarkanlah.

- Why (mengapa) : Mengerti apa yang menjadi penyebab peristiwa itu.

Apa yang menyebabkan konflik, dan bila ada, bagaimana

pemecahanya?

- Who (who) : Dapatkan identitas lengkap dari siapa orang yang terlibat

dan selalu mengecek ejaanya untuk keteletian.(Ishwara, 2005:36)

Informasi yang mengandung nilai berita dan sudah disajikan melalui

media massa periodik. Peristiwa / pendapat / realita akan menghasilkan fakta.

Uraian tebtang fakta di sebut informasi. Bila informasi ini mengandung nilai

berita maka disebut berita. Jadi batasan beruta dapat disusun sebagai berikut :

Page 19: LAPORAN TUGAS AKHIR PROSES PELIPUTAN DAN PRODUKSI BERITA .../Proses... · melakukan secara langsung proses liputan sebagai reporter dan menulis naskah ... oleh para reporter berita

- Berita adalah uraian tentang peristiwa / pendapat / realita yang

mengandung nilai berita dan sudah disajikan melalui media massa

periodik.

- ATAU : Berita adalah uraian tentang fakta yang mengandung nilai

berita dan sudah disajikan melalui media periodik.

- ATAU : Berita adalah informasi yang mengandung nilai berita dan

sudah disajikan melalui media periodik. (Wahyudi, 1985 : 32)

Dari bentuknya berita menjadi dua :

- Hard News (Berita Lugas) : Berita yang berasal dari suatu kejdian

yang baru saja pecah (aktual) yang akan menarik perhatian sebagian

besar publik yang harus segera mungkin disampaikan secepatnya.

Berita ini padat berisi informasi fakta yang disusun berdasarkan urutan

yang paling penting.

- Soft News (Berita Halus) : Berita yang berasal dari suatu peristiwa

yang memang tidak bisa disajikan atau sulit disampaikan sebagai

berita lugas. Reportase dalam bentuk berita halus, seperti feature,

sebagai penulisan cerita yang kreatif, subyektif, yang dirancang untuk

mrnyampaikan informasi dan hiburan kepada khalayak. (Ishwara,

2005: 58). Features merupakan bagian dari kegiatan pemberitaan.

Sumbernya tetap pada berita. Beritanya bukan berita biasa melainkan

berita yang khusus. Peliputanya lengkap. Features ialah a full length

special news sotry. Yang menjadi perhatian adalah situasi dan proses.

Dalam meliput suatu peristiwa, tidak mungkin sang wartawan

Page 20: LAPORAN TUGAS AKHIR PROSES PELIPUTAN DAN PRODUKSI BERITA .../Proses... · melakukan secara langsung proses liputan sebagai reporter dan menulis naskah ... oleh para reporter berita

menyiapkannya (menyiapkan peristiwa itu) lebih dulu. Sebaliknya,

feature dapat dibuat dengan menyiapkan beberapa shot tertentu.

Persiapan semacam itu bagaimanapun tidak boleh merupakan tindakan

ilegal, yaitu mengada-ada hingga membuatnya sebagai suatu

sandiwara. Kewajiban harus tetap dipertahankan dalam menyiapkan

shot tertentu.(Idris, 1987 : 70)

- Investigative News (berita mendalam) : Berita yang reportasenya yang

dilakukan dengan mengungkapkan fakta yang terbuka maupun tertutup

hingga dapat dihasilkan hasil berita yang lebih lengkap dan

menyeluruh (fakta dan realita). Selain pengumpulan fakta dari sumber

resmi maupun perlu ditambah degan peneluduran melalui sumber

kunci yang diyakini mempunyai kredibilitas tinggi tentang peristiwa

yang diungkap sehingga dihasilkan sebuah dihasilkan sebuah berita

yang lebih mendalam. (Ishwara, 2005: 58)

Jurnalistik televisi adalah jurnalisik audio visual. Unsur visual dalm sajian

berita atau laporan di televisi mengandung peranan penting

Televisi adalah “televisi siaran (television broadcast) yang merupakan

jaringan komunikasi yang berlansund satu arah , komuniktornya melebaga,

pesanya bersifat umum, sasaranya menimbulkan keserempakan dan

komunikasinya heterogen” (Uchjana Effendy, 1993 :21)

Seperti media massa lainnya televisi pada pokoknya memiliki tiga fungsi,

yakni fungsi penerangan, pendidikan, dan hiburan (Uchjana Effendy, 1993 :21)

1. Fungsi Penerangan (the information function)

Page 21: LAPORAN TUGAS AKHIR PROSES PELIPUTAN DAN PRODUKSI BERITA .../Proses... · melakukan secara langsung proses liputan sebagai reporter dan menulis naskah ... oleh para reporter berita

Sejak pertama kali diperkenalkan pada masyarakat, televisi sudah

melakukan fungsi penerangan dalm bentuk pemberitauan. Karenanya,

televisi dianggap sebagaimedia massa yang mampu menyiarkan informasi

yang memuaskan. Hal ini disebabkan dua faktor yang terdapat pada

televisi yang merupakan media massa audio visual tersebut. Pertama

adalah faktor “immediacy” dan “realism”

Dalam fungsi sebagai sarana penerangan, televisi, selain

menyiarkan informasi dalam bentuk siaran pandangan mata, atau berita

yang dibacakan penyiar, namun dilengkapi pula dengan gambar-gambar

yang faktual sehingga menambahtigkat kepercayaan masyarakat

- Immediacy

Mencakup pengertian langsung dan dekat. Televisi menyajikan

peristiwa yang dapat dilihat dan didengar oleh khalayak pada saat

peristiwa tersebut berlangsung, sehingga kalayak seola-olah ada di

etmpat peristiwa terjadi. Meskipun halayak jauh dari tempat

kejadian namun dapat menyaksikanya dengan jekas dari jarak yang

amat dekat.

- Realism

Mengandung makna kenyataan. Hal ini berarti bahwa stasiun

televisi menyiarakan informasinya secara audio visual dengan

perantaraan mikrofon dan kamera secar apa adanya sesuai denagn

kenyataan yang terjadi.

Page 22: LAPORAN TUGAS AKHIR PROSES PELIPUTAN DAN PRODUKSI BERITA .../Proses... · melakukan secara langsung proses liputan sebagai reporter dan menulis naskah ... oleh para reporter berita

2. Sebagai media komunikasi (the educational function)

Sebagai media komunikasi massa televisi merupakan saran yang

ampuh untuk menyiarkan acar pendidikan kepada khalayak yang

jumlahnya begitu banyak secar simultan. Stasiun televisi menyarkan acara-

acara pendidikan secar teratur kepada masyarakat sehingga sesuai dengan

makna pendidikan, yakni meningkatkan pengetahan dan penalaran

masyarakat. Namun terdapat juga hal ini disebut sebagai Educational

Televisi (ETV), yakni acara pendidikan yang disispkan kedalam siaran

yang sifatnya umum, sehingga acara pendidikan tersebut dapat merupakan

pendidikan formal bagi masyarakatacara-acar pada stasiun televisi ang

menyiarkan acara secar implisit mengandung pendidikan, misalnya

sinetron religi, fragmen, ceramah, film, dll.

3. Fungsi Hiburan (The intertainment Function)

Televisi memberikan kepuasan sesaat pada pemirsanya melalui

gambar-gambar hidup srta suara seperti kenyataan, dan dapat dinikmati

oleh seluruh anggota keluarga dan khalayak dengan latar belakang yang

berbeda-beda. Fungsi hiburan inilah yang merupakan fungsi dominan dari

televisi, karena program acara yang disajikan oleh televisi didominasi oleh

acara hiburan. Namun tidak semua program acar hiburan yang

ditayangkan televisi memiliki pengaruh positif bagi khalayak, terutama

anak-anak, terlebih saat televisi mengalami kemajuan dalam segi

estetikanya.

Page 23: LAPORAN TUGAS AKHIR PROSES PELIPUTAN DAN PRODUKSI BERITA .../Proses... · melakukan secara langsung proses liputan sebagai reporter dan menulis naskah ... oleh para reporter berita

Dalam jurnalistik televisi berarti pengetahuan mengenai penyiaran catatan

harian dengan segala aspeknya, meliputi teknik meliput hal –hal atau peristiwa –

peristiwa yang terjadi dalm masyarakat, mengolahnya menjadi berita dan

menyebarluaskanya kepada khalayak (Uchjana Efendi, 1993 : 169). Hal –hal yang

erat hubunganya dengan jurnalistik televisi antara lain:

1. Penyuntigan berita televisi (TV news Editing)

Pada stasiun televisi kerabat kerja yang bertugas dalam

penyusunan naskah berita dinamakn news editor. News editor tidak hanya

menyusun dan menyajikan suara penyiar, namun juga harus

memperhatikan suasana yang menyangkut hal yang diberitakan secara

viual baik dalam bentuk gambar hidup (motion picture) maupun gambar

diam (sill picture)

2. Kebijaksanaan pemberitaan

Terdapat tiga bentuk organisasi penyiaran :

- Swasta (Privat enterprice)

- Milik pemerintah (Government own)

- Koorporasi (Publik Coorporation)

3. Gaya Berita Televisi

Berita televisi mempunyai prinsip yang sama dengan media massa

lainnya, akan tetapi terdapat perbedaan pada mental set khalayak yang

bersifat pasif. Oleh krena itu , gaya berita televisi adalah “gaya obrolan”

atau conversationalstyle. Kata – kata yang lazim yang disusun dalam

Page 24: LAPORAN TUGAS AKHIR PROSES PELIPUTAN DAN PRODUKSI BERITA .../Proses... · melakukan secara langsung proses liputan sebagai reporter dan menulis naskah ... oleh para reporter berita

kalimat yang singkat , dibacakan dengan jelas dan tegas , berlaku write as

you talk.

Siaran televisi terdiri dari siaran non berita dan siaran berita . siaran berita

bersifat politis dengan mengutamakan jurnalistiknya. Karenanya penyajian produk

siaran televisi, terutama program berita harus memikirkan masalah sinkronisasi.

Yaitu kesesuaian antara naskah yang dibaca dan gambar yang ditampilkan. Isi

pesan dalam berita harus memenuhi rumus Easy Listening Formula, artinya

mudah dimengerti pada awalnya. Hal ini sangat berkaitan erat dengan pemilihan

kata-kata yang mudah dimengerti dan dipahami, didengar dengan cara

penyampaian yang baik. (Wahyudi, 1984 :6)

Televisi bertujuan untuk memenuhi kebutuhan masyarakat masyarakat

akan informasi elalui program acara, khususnya dalam bentuk berita. Dalam

penyajian program acara berita menark minat khalayak tentunya dan tentunya

dapat dipercaya kebenaranya.

Dalam bukunya J.B Wahyudi , suatu sajian siaran berita televisi harus

memenuhi ciri – ciri :

- Siaran berita harus mengutamakan segi jurnalistiknya.

- Terikat oleh waktu.

- Sasaranya bukan hanya kepuasan khalayak namun juga kepercayaan

khalayak.

- Memenuhi keinginan khalayak akan informasi yang baru (aktualitas).

- Improvisasi dari penyaji terbatas karena mengutamakan segi

faktualitas.

Page 25: LAPORAN TUGAS AKHIR PROSES PELIPUTAN DAN PRODUKSI BERITA .../Proses... · melakukan secara langsung proses liputan sebagai reporter dan menulis naskah ... oleh para reporter berita

- Terkait pada kode etik (profesi kewartawanan)

- Penyusunan kata dalam siaran berita pada ekonomi kata dan bahasa.

- Faktual dan menyerap realitas.

Pada sebuah sajian acara berita televisi didukung oleh kemampuan

teknologi , berita haruslah memiliki nilai atau bobot (news value) yang meliputi :

1. Significance (penting)

Peristiwa itu berkemungkinan mempengaruhi orang banyak, atau yang

memiliki akibat terhadap kehidupan penikmat berita.

2. Magnitude (besar)

Kejadian itu menyangkut angka – angka yang berati bagi kehidupan orang

banyak atau kejadian itu bersifat kolosal.

3. Timeliness (waktu)

Peristiwa tersebut harus aktual , hangat atau termassa ; menyangkut hal-hal

yang baru terjadi.

4. Proximity (dekat)

Kejadian yang memiliki kedekatan dengan penikmat berita , baik secara

geografis maupun emosional / psikologis.

5. Prominence (tenar)

Peristiwa menyangkut hak atau orang yang terkenal atau sangat dikenal

oleh penikmat berita.

6. Humman Interest (manusiawi)

Menyangkut hal –hal yang bisa menyentuh perasaan penikmat berita

Page 26: LAPORAN TUGAS AKHIR PROSES PELIPUTAN DAN PRODUKSI BERITA .../Proses... · melakukan secara langsung proses liputan sebagai reporter dan menulis naskah ... oleh para reporter berita

Bahasa yang digunakan dalam media televisi adalah model bahasa sekilas

dengan. Bahasa merupakan alat komunikasi yang sangat penting, sehingga

penerimaan pesan oleh khalayak harus dapat diterima dengan baik. Bahasa untuk

berita televisi penyusunannya harus dilakukan sedemikian rupa sehingga dapat

ditngkap pemirsa dalam sekilas dengar. Hal ini disebabkan berita yang disiarkan

kepada khalayak melalui televisi yang serba cepat dengar dan lihat dan cepat pula

hilangnya . namun berita televisi hanya dibacakan sekali saja, tidak diulang-ulang.

kalaupun diulang, pengulangan tersebut tentu pada jam yang berbeda sehingga

bahasa yang digunakan dalam televisi adlah sebagai berikut :

- Sederhana , tidak bercampur aduk dengan kata-kata asing atau kata-

kata yang kurang dikenal oleh para penonton .

- Kalimat – kalimat hendaklah pendek , langsung kepada sasaran, tidak

berbeli-belit

- Menghindari pemakaian kalimat terbalik (inverted setence).

- Pokok kalimat dan kalimat diusahakan berdekatan letaknya.

- Mata uang asing diberi persamaanya dalam bahasa Indonesia.

- Memberikan sedikit penjelasan mengenai benda atau kata saing yang

kurang lazim digunakan. (Idris ,1979 :6)

Penulisan dalam menyusun berita televisi mempunyai standar tesendiri.

Pada berita lugas (hard news), wartawan ingin menyampaikan informasi yang

penting. Maka pembukaan atau lead ditempatkan pada awal berita, yang isinya

berupa fokus peritiwa atau ringkasan tentang apa yang terjadi. Karena itu dusebut

pembuka ringkasan (summary lead). Pembukaan ini harus didukaung oleh

Page 27: LAPORAN TUGAS AKHIR PROSES PELIPUTAN DAN PRODUKSI BERITA .../Proses... · melakukan secara langsung proses liputan sebagai reporter dan menulis naskah ... oleh para reporter berita

penjelasan yang isinya memperkuat informasi dalam pembukaan, misalnya

pernyataan-pernyataan atau kutipan yang menjelaskan masalah utamanya dan

keterangan lain yang berhasil digali wartawan.

Pada berita lunak, wartawan ingin bercerita.maka ia tidak memulai

ceritanya dengan pembukaan ringkasan yang berisi fokus peristiwa seperti pad

berita lugas. Wartawan memilih kalimat pembuka yang lebih kreatif, yang

memancing pembaca, sehingga kalimat atau paragraf yang berisi fokus atau

gagasan utama itu tidak lagi ditempatkan pada awal cerita.(Ishwara, 2005 : 117)

Struktur penulisan naskah berita televisi harus selalu mengingat 5 unsur:

- Accurancy : penulisan harus tepat.

- Brevity : penulisan harus ringkas.

- Clarity : penulisan harus jelas.

- Simplicity : penulisan harus simple / praktis.

- Sincerity : penulisan harus bisa dipercaya. (Wahyudi, 1985 : 42)

Satu hal yang juga perlu diperhatikan dalam penulisan naskah berita

adalah lead berita. Lead adalah kepala barita atau tatanan kalimat di awal berita

yang menggambarkan hal apa yang hendak diinformasikan, sehingga khalayak

langung bisa mengetahui.

Lead adalah bagian penting karena :

- Sesuai dengan kelemahan media televisi yang sepintas, maka lead bisa

menjadi jembatan sebagai penggugah minat.

- Khalayak perlu dipersiapkan untuk mendengar berita, atau biasa

disebut dengan tune in.

Page 28: LAPORAN TUGAS AKHIR PROSES PELIPUTAN DAN PRODUKSI BERITA .../Proses... · melakukan secara langsung proses liputan sebagai reporter dan menulis naskah ... oleh para reporter berita

- Lead mampu menampilkan pesan inti sebuah informasi yang akan

disajikan panjan lebar pada bagian tubuh berita.

Teknik Piramida Terbalik merupakan teknik penulisan yang digunakan

sebagai rumus penulisan naskah berita televisi. Mengingat sifat berita televisi itu

induktif, artinya harus dikemukakan yang penting dahulu baru diikuti oleh yang

kurang penting, maka pembuatan berita tersebut menggunakan teknik Piramida

Terbalik.

What’s The News

Set The Scene

Context

Background

Other Detail

Keterangan :

- What’s the News : Topik bertanya (who, what, when)

- Set the scene : Pemaparan (why, where)

- Context : Hubungan permasalahanya (how, why)

- Back ground : Latar belakang

- Other details : Keterangan yang lain

Page 29: LAPORAN TUGAS AKHIR PROSES PELIPUTAN DAN PRODUKSI BERITA .../Proses... · melakukan secara langsung proses liputan sebagai reporter dan menulis naskah ... oleh para reporter berita

Jurnalistik televisi adalah jurnalisik audio visual. Unsur visual dalm sajian

berita atau laporan di televisi mengandung peranan penting

Selain hal diatasteknik pennyajian dalam medium televisi lebih bervariatif

karena mengandung makna suara (audio) juga mengandung makna gambar

(visual).

1. Sistem ROSS : adalah teknik penyajian berita dimana reporternya /

redaktur aktif mencari, mengumpulkan, menyeleksi, mengolah berita dan

menyajikanya sendiri berita tersebut dengan merekamsuaranya lebih

dahulu kedalam visual yang tersediasecara sinkron. Disini reporter /

redaktur penyaji harus menyebutkn identitas diri, dari manamelaporkan,

dan untuk stasiun televisi mana dia melaporkan. Teknik penyjian ini tidak

dapat dilakukan pada media massa lainya

Sistem ini mempunyai 4 cara penyajian, yaitu :

a. Reporter on the spot and on the screen (reporter berada ditempat

kejaian dan muncul sebentar dilayar televisi).

b. Reporter on the spot and off the screen (reporter berada ditempat

kejadian tetapi tidak muncul dilayar televisi).

c. Reporter off the spot and on the screen (reporter tidak berada di

tempat kejadian diambil gambarnya dan melaporkan seakan-

akan berada ditempat kejadian).

d. Reporter off the spot and off the screen (reporter tidak berada di

tempat kejadian dan tidak berada di tempat kejadian)

Page 30: LAPORAN TUGAS AKHIR PROSES PELIPUTAN DAN PRODUKSI BERITA .../Proses... · melakukan secara langsung proses liputan sebagai reporter dan menulis naskah ... oleh para reporter berita

2. Dibacakan oleh penyiar berita : Naskah dibbuat oleh redaksi sedangkan

penyiar berita tinggal membacanya.

3. Voice Over : Naskah dibuat / reporter dan dibacakan oleh siapa saja asal

memiliki volume suara standar, dengan merekam suaranya terlebih dahulu

secara sinkrondengan visual yang ada. (Wahyudi 1985 : 37-38)

Dalam jurnalistik teleivisi, unsur visul bukan sekedar unsur tambahan atau

dukungan pada berita verbal. Unsur visual merupakan sajian berita itu sendiri,

bukan sekedar ilustrasi dari uraian dari berita verbal. Unsur visual justru memilki

nilai berita yang lebih tinggi dan lebih obyektif. Betapapun kecilnya pembuat

berita verbal masih mengikut sertakan opini di dalam kalimat – kalimat yang

disusun. Namun, gambar kejadian adalah obyektif dalam arti tertentu. Oleh karena

sudut pengambilan dari kamerawan pada obyeknya dan pemikiran gambar untuk

dibayangkan atau dibuang oleh editor, tetap saja dapat dikatakan subyektif. Hanya

bagaimanapun peristiwa sebagai kejadian yang diliput tetap obyktif.

Untuk sajian unsur visual dikenal 4 materi berupa hasil liputan:

1. Visual Object and Hot New (VOHN). Materi hasil liputan peristiwa atau

wawancara dan isi pernyataan saat itu. Beberapa lingkungan masih

menggunakan istilah visual aids (gambar pembantu atau ilustrasi). Namun

istilah itu kini sudah tidak tepat lagi mengingat dalam jurnalistik

televisigambar tidak lagi sekedar sebagai ilustrasi berita.

2. Shooting on the Field Operation Back-up (SFOB). Tambahan liputan

untuk melengkapi materi visual yang sudah ada. Sering kali seorang

otoritas menguraikan sesuatu yang penting selama satu atau sat setengah

Page 31: LAPORAN TUGAS AKHIR PROSES PELIPUTAN DAN PRODUKSI BERITA .../Proses... · melakukan secara langsung proses liputan sebagai reporter dan menulis naskah ... oleh para reporter berita

menit. Apabila selama itu hanya wajah otoritas itu yang diminculkan,

sajian akan tersa lamban. Oleh karena itu, diperlukan gambar-gambar

tambahan dari apa yang diuraiakan.

3. Full Library Operation Back-up (FLOB). Seluruh materi visual yang

diperoleh dari kepustakaan, seperti stock shoots, foot-ages, dan grafik

yang lain.

4. Gabungan dari ketiga materi itu. Karena unsur visual merupakn unsur

yang cukup penting maka kerja sama antara reporter dan kamerawan harus

terjalin dengan baik. Mata dan pikiran mereka seolah menyatu. Aneh

sekali jika kamerawan dalam meliput sesuatu kejadian memiliki point of

interest sendiri, sedangkan reporterbya memliki perhatian yang berbeda.

(Wibowo, 2007 :104)

Page 32: LAPORAN TUGAS AKHIR PROSES PELIPUTAN DAN PRODUKSI BERITA .../Proses... · melakukan secara langsung proses liputan sebagai reporter dan menulis naskah ... oleh para reporter berita

BAB III

DESKRIPSI INSTANSI JOGJA TV

3.1 SEJARAH JOGJA TV

Berawal dari keprihatinan situasi bernegara berbangsa dan

bermasyarakat yang semakin terkotak-kotak dalam lingkup yang tidak

sehat. Sementara keadaan ekonomi bangsa kian terpuruk dalam suasana

yang makin runyam. Pendidikan bangsa yang makin kehilangan bobot,

situasi politik yang menunjukkan demokrasi yang tidak sehat. Berdasar

semua itu kemudian lahirlah pemikiran bagaimana bisa mempertahankan,

paling tidak, atau kalau mungkin memperbaiki situasi ini dengan

menggunakan tradisi budaya. Lantaran tradisi budaya bangsa yang masih

melekat di hati sanubari masyarakat Indonesia. Hanya dengan tradisi

budaya saja, bangsa yang dilahirkan dari tradisi budaya yang beraneka

ragam, mungkin bisa disadarkan kembali akan jati dirinya.

Tradisi budaya nusantara yang semakin ditinggalkan dan

ditanggalkan hanya karena globalisasi dan modernisasi kembali ditemu

kenali untuk dilestarikan dalam nuansa menjalin kembali kepribadian

bangsa yang tercabik-cabik oleh arus globalisasi.

Ideologi ini dikembangkan dan diwujudkan dalam sebuah wahana

yang bernama televisi. Ideologi tanpa komersialisasi tidaklah dapat lestari.

Oleh karena itulah Jogja TV tampil menyuarakan kepentingan aspirasi

Page 33: LAPORAN TUGAS AKHIR PROSES PELIPUTAN DAN PRODUKSI BERITA .../Proses... · melakukan secara langsung proses liputan sebagai reporter dan menulis naskah ... oleh para reporter berita

masyarakat yang ingin didengar dan ingin disapa dalam nuansa natural

alamiah yang tidak tercabut dari akar tradisinya.

Mengawal tradisi tiada henti, itulah motonya.

Dengan mengambil logo bak warangka keris bernuansakan warna

kuning dan hijau mau dikedepankan lambang persatuan sinar kesetiaan

manusia dalam sinar terang Ilahi.

Jogja TV sebagai warangka dan masyarakat luas sebagai kerisnya,

Jogja TV hendak mewujudkan semboyan curiga manjing warangka,

persatuan suara masyarakat dengan tekad Jogja TV. Tentu cita-cita Jogja

TV tidak sekadar mewadahi aspirasi budaya masyarakat yang tidak ada

arah dan tujuannya. Tetapi dengan mengedepankan tayangan-tayangan

yang berbobot dan berkualitas diharapkan Jogja TV mampu menghadirkan

sebuah budaya masyarakat Indonesia yang indah, dalam suasana

kedamaian, ketenteraman, tanpa adanya sekat-sekat perbedaan yang tidak

menguntungkan.

Justru adanya perbedaan yang terjadi di negeri ini harus disadari

sebagai sebuah anugerah dari Tuhan yang semakin menyadarkan manusia

Indonesia bahwa hidup di dunia ini tidak hanya sekelompok, yang terasing

dari lingkungan yang penuh warna warni dalam nuansa budaya manusiawi

yang penuh martabat dan berkewibawaan.

Bukan sebuah kebetulan kalau tayangan-tayangan yang

mengemuka adalah seni-seni tradisi yang ada di bumi pertiwi ini dalam

berbagai versi. Semua ditata dan diatur dalam sebuah benang merah

Page 34: LAPORAN TUGAS AKHIR PROSES PELIPUTAN DAN PRODUKSI BERITA .../Proses... · melakukan secara langsung proses liputan sebagai reporter dan menulis naskah ... oleh para reporter berita

menata kembali mosaik budaya negeri yang penuh kearifan dan falsafah

kehidupan yang adikodradi.

Seni-seni tradisi yang masih lestari ditampilkan dalam berbagai

aspek kehidupan. Tentu saja semua itu tidaklah ada artinya tanpa adanya

isi dan bobot filosofi yang diemban dan yang menjadi misi dari seni tradisi

itu sendiri. Oleh karena itulah diharapkan tayangan-tayangan yang muncul

dalam berbagai aspek entah itu pemberitaan, entah itu program tayangan,

dan lain sebagainya diharapkan memberikan paling tidak tiga aspek , baik

itu sebagai tontonan, bisa juga merupakan tuntunan , yang membawa

masyarakat ke dalam tatanan yang selaras dengan martabat bangsa ini

yang hendak mencapai cita-cita bersama adil makmur sejahtera

berdasarkan atas ideologi bangsa yakni Pancasila.

Bukannya Jogja TV tidak menyadari bahwa misi yang diembannya

terlalu ideologis. Tetapi itulah pilihan yang memang membawa

konsekuensi yang tidak ringan. Sebutlah mengapa televisi swasta ini tidak

berupaya keras mengejar rating dengan tayangan yang berbau

komersialisasi yang tinggi. Sebab pilihan telah menentukan bahwa

tayangan Jogja TV haruslah mempunyai bobot hidup yang bisa ditawarkan

kepada masyarakat luas.

Kalau ada sementara kalangan menilai logo Jogja TV adalah

sumping, hiasan telinga dalam tradisi Nusantara, memang tidaklah salah

seratus persen. Hal ini terjadi lantaran Jogja TV ingin mendengarkan desah

keresahan masyarakat sampai di akar rumput yang paling dasar untuk bisa

Page 35: LAPORAN TUGAS AKHIR PROSES PELIPUTAN DAN PRODUKSI BERITA .../Proses... · melakukan secara langsung proses liputan sebagai reporter dan menulis naskah ... oleh para reporter berita

disaring dan diolah kembali serta ditayangkan dalam nuansa keindahan

dalam upaya menciptakan masyarakat yang pluralis yang penuh dengan

semangat kegotongroyongan, bahu membahu, tolong menolong, kasih

mengasihi dan saling –asih-asah- asuh.

3.2 DASAR PEMIKIRAN JOGJA TV

Keprihatinan kita semua tentang maraknya keinginan disintegrasi.

Maraknya ekslusifitas golongan yang sudah mengarah kepada semakin

suburnya S A R A di bumi Indonesia.

1. Alam yang sudah tidak lagi menjadi sahabat manusia, malah dirusak,

dan semangat edonisme yang meminggirkan semua kearifan local yang

dipunyai oleh leluhur Nusantara ini..

2. Dengan caranya sendiri alam protes dengan munculnya bencana alam

di bumi Indonesia yang terus berkesinambungan.

3. Banyaknya praktek-praktek birokrasi yang tidak lagi selaras dengan

nilai-nilai luhur yang dikedepankan para leluhur bangsa ini dalam ‘

hamemayu hayuning bawono’..

4. Tidak adanya rasa memiliki negara dan bangsa Indonesia secara utuh

dan berkesinambungan, munculnya budaya tidak malu dalam

mengeruk uang rakyat.

5. Setiap masa dari kita memiliki peran dan memanfaatkannya talenta

masing-masing disertai kematangan berpikir dan bersikap, serta rasa

yang semakin ‘menep’ dan ‘wening’. Dalam berbangsa dan

Page 36: LAPORAN TUGAS AKHIR PROSES PELIPUTAN DAN PRODUKSI BERITA .../Proses... · melakukan secara langsung proses liputan sebagai reporter dan menulis naskah ... oleh para reporter berita

bermasyarakat. Dan Jogja TV mampu memberikan pencerahan dalam

hal ini lewat berbagai tayangan.

6. Di tengah suasana kondisi sekarang ini, dituntut peran yang

menyejukkan, menyeimbangkan, serta akomodatif. Apabila ada

fenomena yang kebablasan perlu sedikit dikendalikan. Sebaliknya

yang lamban dipacu dan didorong. Keseimbangan seperti ini

merupakan bagian dari kultur leluhur kita untuk melestarikan nilai

budaya adiluhung yang perlu dirawat dan dilestarikan agar tetap

tercipta situasi yang kondusif. Dan itu semua bisa dilakukan lewat

tayangan di Jogja TV, dalam berbagai bentuk dan ragam dan cara.

3.3 PROGRAM UNGGULAN DAN PRESTASI JOGJA TV

Beberapa program acara unggulan Jogja TV adalah Seputar Jogja,

Pawartos Ngayogyakarta, Inyong Siaran, Klinong-Klinong Campursari,

Rolasan, Jelajah Kampus dan Dokter Kita.

Prestasi dan penghargaan yang pernah diraih Jogja TV diantaranya

adalah Pemenang Iklan Layanan Masyarakat Televisi Terbaik dalam

Ajang Anugerah Kebudayaan 2006 Media Massa dan Iklan dan

Nominator Peraih “Cakram Award 2006” untuk kategori “Televisi Lokal

Terbaik”.

3.4 ALAMAT DAN JANGKAUAN AREA JOGJA TV

Alamat : Jogja TV, Jln. Wonosari KM 9

Sendangtirto, Berbah Sleman

0274- 451900, Fax, 0274-451800

Page 37: LAPORAN TUGAS AKHIR PROSES PELIPUTAN DAN PRODUKSI BERITA .../Proses... · melakukan secara langsung proses liputan sebagai reporter dan menulis naskah ... oleh para reporter berita

Daya pancar Jogja TV sebesar 8 KW, coverage area meliputi

Yogyakarta, Bantul, Sleman, Gunung Kidul dan Kulonprogo. Tidak hanya

itu coverage area Jogja TV meliputi Surakarta, Boyolali, Sukoharjo,

Wonogiri, Sragen dan Klaten. Sedangkan beberapa daerah lainnya adalah

Magelang, Purworejo, Kutoarjo, Banjarnegara, sebagian Kebumen,

Wonosobo, Temanggung dan sekitarnya.

3.5 ARTI LOGO JOGJA TV

3.5.1 Konsep

Jogja TV merupakan salah satu pilar kekuatan yang turut

mengembangkan kebudayaan adiluhung Yogyakarta sebagai Daerah

Istimewa demi tercapainya masyarakat yang dinamis dan bercitra

budaya tinggi,sehingga mampu mengembangkan basis tradisi yang ada

menjadi sebuah inovasi di segala bidang kehidupan sosial, seni

budaya, ekonomi, maupun ilmu pengetahuan dan teknologi.

3.5.2 Deskripsi

Secara keseluruhan logo berbentuk sebuah “WARANGKA KERIS”

yang dipadukan dengan tulisan Jogja TV dengan menggunakan jenis

font Scie Field yang berkesan modern. Hal ini memvisualisasikan

bahwa manusia dalam mengarungi kehidupannya bagaikan gelombang

(tercermin dalam Luk Keris) yang penuh dinamika.

Dinamika ini merupakan suatu keanekaragaman budaya dan tradisi

yang terus dilestarikan dan dikembangkan guna mencapai taraf

Page 38: LAPORAN TUGAS AKHIR PROSES PELIPUTAN DAN PRODUKSI BERITA .../Proses... · melakukan secara langsung proses liputan sebagai reporter dan menulis naskah ... oleh para reporter berita

kehidupan manusia yang madani, damai, dan sejahtera bagi kehidupan

masyarakat Yogyakarta khususnya dan Indonesia pada umumnya.

3.5.3 Keris

Merupakan sebuah senjata perang yang diandalkan oleh para prajurit

keraton yang memiliki kekuatan dalam menghadapi peperangan. Keris

ini memvisualisasikan bahwa Jogja TVadalah merupakan sebuah

senjata yang cukup ampuh untuk menyemangati masyarakat

Yogyakarta dalam membangun daerahnya, dan bangsa pada umumnya

dalam segala bidang kehidupan. Kekuatan dan keberanian ini juga

merupakan modal utama dalam menghadapi tantangan era global,

dimana Yogyakarta berperan sebagai pintu gerbang pariwisata,

penjaga tata nilai dan budaya, pelestari tradisi adiluhung, dan

pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi.

Keris merupakan cermin dinamika kehidupan manusia yang dinamis

dan penuh tantangan. Memberi rasa percaya diri dan memberi

semangat yang besar bagi masyarakat Yogyakarta.

3.3.4 Warna Hijau

Memvisualisasikan kesuburan alam Yogyakarta yang perlu

dilestarikan dan dikembangkan demi kesejahteraan masyarakatnya.

Warna hijau juga mencerminkan citra masyarakat Yogyakarta yang

damai, aman, dan nyaman dilandasi dengan kultur budaya yang sarat

dengan nilai-nilai dan norma peradaban yang madani.

Page 39: LAPORAN TUGAS AKHIR PROSES PELIPUTAN DAN PRODUKSI BERITA .../Proses... · melakukan secara langsung proses liputan sebagai reporter dan menulis naskah ... oleh para reporter berita

3.5.5 Warna Kuning

Memvisualisasikan bahwa Jogja TV mempunyai visi dan kekuatan

dalam mengembangkan nilai-nilai budaya masyarakat Yogyakarta.

Dimana kraton sebagai kiblatnya.

3.5.6 Tulisan Jogja TV

Merupakan perpaduan antara jenis font Scie Field dengan Swiss

721 BdRnd BT yang mengesankan seperti tulisan Jawa. Hal ini

memvisualisasikan sebuah kedinamisan perpaduan antara budaya

nenek moyang dengan perkembangan era modern sekarang ini.

3.6 LANGKAH KE DEPAN JOGJA TV

3.6.1 Menanggapi keprihatinan nasional tentang nilai-nilai keluhuran budaya

Nusantara yang kian terpinggirkan oleh sikap hidup hedonis, maka perlu

kembali disosialisasikan semangat cinta alam yang terbalut dalam

semangat “Trihita Karana- Aku – Alam – Allah’. Dan semua itu bisa dikaji

dan digali dari semangat tradisi Nusantara di manapun suku-suku

Nusantara ini berada.

3.6.2 Di tengah kondisi seperti sekarang ini dituntut peran yang menyejukkan

yang mampu menjembatani, menyeimbangkan, dan akomodatif

berdasarkan nilai-nilai budaya yang ada di bumi Nusantara.

3.6.3 Saling mengenal satu budaya dengan budaya lain mendatangkan kebaikan

yang akibatnya langsung bisa saling menghargai saling bahu membahu

dalam membangun bangsa yang majemuk ini. Peran ini bisa terwujud

Page 40: LAPORAN TUGAS AKHIR PROSES PELIPUTAN DAN PRODUKSI BERITA .../Proses... · melakukan secara langsung proses liputan sebagai reporter dan menulis naskah ... oleh para reporter berita

kalau kita mau terbuka dan jujur, mau menerima budaya suku lain dalam

semangat kemajemukan, Bhineka tunggal ika, tan hana dharma mangrwa.

3.7 KONSEP DASAR JOGJA TV

Page 41: LAPORAN TUGAS AKHIR PROSES PELIPUTAN DAN PRODUKSI BERITA .../Proses... · melakukan secara langsung proses liputan sebagai reporter dan menulis naskah ... oleh para reporter berita

BAB IV

PELAKSANAAN KULIAH KERJA MEDIA

4.1 LAPORAN KEGIATAN KULIAH KERJA MEDIA

Selama melaksanakan kegiatan KKM, penulis didampingi oleh

Sihar Harianja selaku redaktur pelaksana dan pembimbing KKM. Penulis

melaksanakan magang atau Kuliah Kerja Media ini selama satu bulan

terhitung dari tanggal 1 April sampai dengan 30 April 2008. Berikut ini

adalah penjelasan tentang kegiatan yang telah penulis laksanakan selama

menjalankan Kuliah Kerja Media di divisi News(Pemberitaan) Jogja TV.

Adapun kegiatan-kegiatan yang dilakukan penulis dalam 5 periode

yaitu :

1. Periode I : 1 April 2008 s.d 5 April 2008

a. Menyesuaikan diri dengan lingkungan dan keadaan

kantor,bekenalan dengan para kru dan karyawan,antara lain

reporter,kameramen, coordinator,dan lain lain.

b. Berlatih re-write berita koran menjadi naskah berita televisi

c. Ikut terlibat dalam liputan ke PemKab Bantul tentang Desain tata

ruang menyangkut pemberian insentiv kepada investor asing ( 3

April 2008)

d. Melihat proses pengisian suara (VO) naskah berita (3 April 2008)

e. Terlibat dalam liputan ke SLB N1 Wonosari serta membuat naskah

hasil liputan tersebut ( 4 April 2008)

Page 42: LAPORAN TUGAS AKHIR PROSES PELIPUTAN DAN PRODUKSI BERITA .../Proses... · melakukan secara langsung proses liputan sebagai reporter dan menulis naskah ... oleh para reporter berita

f. Terlibat dalam liputan sosialisasi program konvergas di 5

Kecamatan di kab.Bantul, meliput kerajinan batu dan fosil di

Kecamatan Pleret, Bantul serta membuat naskah berita kedua hasil

liputan tersebut (5 April 2008).

Pada minggu pertama, tepatnya pada hari pertama sampai hari ke-3,

penulis lebih banyak melakukan obsevasi dan beradptasi dengan

lingkungan divisi News (Pemberitaan) . Hal ini dikarenakan belum adanya

pembagian jadwal kegiatan KKM oleh pemimbing. Kendala yang dihadapi

adalah belum mengenal betul bagaimana mekanisme kerja di divisi News

dan belum mengenal para kru yang bertugas di divisi News. Pada hari ke-

4, sudah mulai bergabung dengan tim liputan agar mengerti proses

peliputan secara langsung. Untuk mengatasi kesulitan yang dihadapi,

penulis banyak bertanya kepada pembimbing dan para kru yang bertugas

dalam divisi News.

2. Periode II : 7 April 2008 s.d 12 April 2008

a. Terlibat dalam tim liputan “Tingginya Para Pencari Kerja ” di

Kulon Progo, pada Senin, 7 April 2008.

b. Terlibat dalam tim liputan “Pemberantasan Miras Dan Narkoba” &

liputan “Diseminasi Hasil Aresmen perekonomian DIY” di Bantul,

pada Selasa, 8 April 2008.

c. Terlibat dalam tim liputan “Kelangkaan Minyak Tanah Dan LPG ”

di Kulon Progo, pada Rabu, 9 April 2008.

Page 43: LAPORAN TUGAS AKHIR PROSES PELIPUTAN DAN PRODUKSI BERITA .../Proses... · melakukan secara langsung proses liputan sebagai reporter dan menulis naskah ... oleh para reporter berita

d. Terlibat dalam tim liputan “Pembuatan SIM Keliling” di Gunung

Kidul, pada Kamis, 10 April 2008.

e. Liputan “Ikan hias Hasil Tangkapan penduduk” di Pantai Kukup

Gunung Kidul, pada Jum’at 11 April 2008. (Hasil liputan ini telah

tayang di program Pawartos Jogja).

f. Liputan “Pengrajin Nata De Coco dan Expornya ” di Kulon Progo

, pada Sabtu 12 April 2008. (Hasil liputan ini telah tayang di

program Pawartos Jogja).

g. Liputan “ Turunya Omzet Pasar Gabusan” dan “Lomba Perkutut

menyambut HUT PT. Madu Baru, Madukismo” di Bantul pada

Minggu 13 April 2008.

h. Membuat semua naskah hasil liputan.

Setelah kurang lebih kurang lebih 1 minggu bergabung dengan tim liputan,

akhirnya pada minggu ke-2 penulis dipercaya untuk melakukan liputan

sebagai reporter tunggal dan dipartnerkan dengan 1 kameramen. Untuk

mengatasi kesulitan dalam berperan sebagai reporter tunggal ini, penulis

banyak bertanya pada kameramen, koordinator liputan atau pembimbing,

tentang wacana liputan dan tentang penyusunan naskah siar.

3. Periode III : 14 April 2008 s.d 19 April 2008

a. Liputan “Kenaikan Harga Kebutuhan Pokok” di Pasar Bantul,

Bantul, Senin, 14 April 2008.

b. Liputan “Kenaikan Harga Kebtuhan Pokok & VoxPop” di Pasar

Wonosari, Gunung Kidul, Selasa, 15 April 2008.

Page 44: LAPORAN TUGAS AKHIR PROSES PELIPUTAN DAN PRODUKSI BERITA .../Proses... · melakukan secara langsung proses liputan sebagai reporter dan menulis naskah ... oleh para reporter berita

c. Liputan Feature “Ladang Cabai Hijau”, Bantul, Rabu, 16 April

2008.

d. Liputan “Lomba Desa Tingkat Kecamatan”, Wonosari, Gunung

Kidul, Kamis, 17 April 2008.

e. Liputan “Prediksi Kunjungan Wisata & Pengembangan Wisata

Minat Khusus” Jum’at, 18 April 2008.

f. Liputan Feature “Budidaya Cocoa Dengan Metode Sambung

Pucuk” Sabtu, 19 April 2008.

g. Membuat semua naskah hasil liputan.

Pada periode ke-3 ini penulis sudah memperoleh banyak kemajuan,

penulis sudah mengerti bagaimana menyusun naskah berita TV yang benar

dan bagaimana berperan sebagai reporter yang bertugas sebagai peliput

berita dan koordinator lapangan.

4. Periode IV : 21April 2008 s.d 26 April 2008

a. Liputan Feature “Budidaya Cocoa Dengan Metode Sambung

Pucuk” Senin, 21 April 2008.

b. Liputan “Pembukaan Pameran Seni Rupa Ba’al” Bantul, Selasa, 22

April 2008.

c. Liputan “Kedelai Gagal Panen” Gunung Kidul, Rabu, 23 April

2008.

d. Liputan “Sosialisasi bahaya Global Warming”, Kamis 24 April

2008.

Page 45: LAPORAN TUGAS AKHIR PROSES PELIPUTAN DAN PRODUKSI BERITA .../Proses... · melakukan secara langsung proses liputan sebagai reporter dan menulis naskah ... oleh para reporter berita

e. Liputan “Audensi Bernas” Kantor Jogja TV, Sleman, Jum’at 25

April 2008.

f. Liputan “Dialog Pendidikan & Gelar Seni” Jogjakarta, Sabtu 26

April 2008.

g. Membuat semua naskah hasil liputan.

5. Periode V : 28April 2008 s.d 30 April 2008

a. Liputan “Sosialisasi Kanker”, Wonosari, Gunung Kidul, Senin, 28

April 2008.

b. Liputan Feature “Semangka Gagal Panen” Pantai Trisik, Kulon

Progo, Selasa, 29April 2008.

c. Liputan “Ketoprak Alat-Alat Cinta” Bantul Kota, 30April 2008.

d. Membuat semua naskah hasil liputan.

Dalam melaksanakan kegiatan Kuliah Kerja Media di Jogja TV selama 1

bulan, penulis merasa belum mengoptimalkan ilmu yang dimiliki karena

yang dilakuan oleh penulis selama 1 bulan adalah fokus pada kegiatan

liputan dan keredaksian. Sedangkan penulis pada kegiatan KKM ini,

penulis tidak sempat mengamati dan tidak dapat terlibat langsung dalam

proses produksi berita. Pada proses editing berita, penulis hanya

diperkenankan untuk mengamati tetapi tidak terlibat secara langsung.

Tetapi penulis merasa puas karena semua berita hasil peliputan yang

dilakukan oleh penulis selalu layak dan disairkan dalam program berita

Seputar Jogja dan Pawartos.

Page 46: LAPORAN TUGAS AKHIR PROSES PELIPUTAN DAN PRODUKSI BERITA .../Proses... · melakukan secara langsung proses liputan sebagai reporter dan menulis naskah ... oleh para reporter berita

4.2 PROGRAM ACARA BERITA DI JOGJA TV

Kegiatan Kuliah Kerja Media (KKM) DIII Penyaiaran FISIP

Universitas Sebelas Maret Surakarta dilaksanakan oleh penulis di Jogja

TV pada divisi News (Pemberitaan). Penempatan ini sesuai dengan latar

belakang ilmu Jurnalistik yang telah didapatkan oleh penulis selama

perkuliahan di DIII Penyiaran FISIP UNS. Selain itu juga sesuai dengan

minat penulis yang ingin mendalami mengenai ilmu Jurnalistik.

Didalam divisi News (pemberitaan) di stasiun Jogja TV

mempunyai struktur organisasi yang diandalkan dalam proses kinerja

dalam divisi, hal tersebut akan penulis terangkan melalui bagan berikut ini.

1. Struktur Organisasi Divisi News

Penanggung Jawab

Wakil Penanggung Jawab

Redaktur Pelaksana

Seputar Berita Pawartos Pawartos Pawartos Good Jogja Malam Ngayogyakarto Enjing Sonten Morning

Reporter Kameramen

Page 47: LAPORAN TUGAS AKHIR PROSES PELIPUTAN DAN PRODUKSI BERITA .../Proses... · melakukan secara langsung proses liputan sebagai reporter dan menulis naskah ... oleh para reporter berita

2. Proses Kinerja Divisi News

Produser

Koordinator Liputan

Reporter Kameraman

Melaksanakan Liputan

Editor Naskah

Kameramen mengedit gambar

Editor Paket

Produser Master Control

Di stasiun Jogja TV sendiri mempunyai beberapa mata acara yang

termasuk dalam kategori berita, yaitu :Good Morning; yakni berita dalam

bahasa Inggris, Seputar Jogja ;yakni berita teraktual seputar Jogja dan

sekitarnya, disampaikan dalam bahasa Indonesia, Berita Malam, dan

Pawartos, program Pawartos sendiri dibagi menjadi 3; yakni Pawartos

Enjing yang tayang secara langsung setiap pagi pukul 07.00 WIB,

Page 48: LAPORAN TUGAS AKHIR PROSES PELIPUTAN DAN PRODUKSI BERITA .../Proses... · melakukan secara langsung proses liputan sebagai reporter dan menulis naskah ... oleh para reporter berita

Pawartos Sonten pukul 16.00 WIB, & Pawartos Ngayogyakarto yang

tayang secara langsung setiap malam pukul 19.30 WIB , ketiganya adalah

program berita yang menggunakan bahasa Jawa sebagai pengantarnya.

Namun dalam hal ini, penulis hanya akan membahas mengenai Proses

Peliputan & Produksi Berita Pawartos Ngayogyakarto.

Pawartos Ngayogyakarto merupakan program berita harian yang

menampilkan kejadian-kejadian aktual yang lebih ringan soft news atau

feature yang tetap mempunyai nilai Jurnalistik. Penggunaan bahasa Jawa

pada program Acara Pawartos, khususnya Pawartos Ngayogyakarto

mempunyai maksud agar tetap lestari di kalangan pemirsa, khususnya para

generasi muda. Selain itu, penggunaan bahasa Jawa sebagai bahasa

pengantar, bermaksud agar memberi nuansa lain pada penyajian berita dan

dapat memberian suguhan berita yang mudah dicerna bagi masyarakat

menengah ke bawah serta masyarakat Jawa (khususnya Jogja dan

Sekitarnya) yang lebih familiar dengan bahasa Jawa.

4.3 TAHAPAN PRODUKSI PROGRAM BERITA PAWARTOS

NGAYOGYAKARTO

Dalam pelaksanaan Kuliah Kerja Media ini penulis juga

mendapatkan banyak pengalaman dan memperoleh ilmu Jurnalistik lebih

dalam, karena penulis mengikuti langsung bagaimana proses produksi

berita. Khususnya mengenai proses pembuatan naskah berita, yang terkait

dengan reporter dan redaktur. Sehingga dalam hal ini penulis lebih banyak

Page 49: LAPORAN TUGAS AKHIR PROSES PELIPUTAN DAN PRODUKSI BERITA .../Proses... · melakukan secara langsung proses liputan sebagai reporter dan menulis naskah ... oleh para reporter berita

melakukan observasi di bagian keredaksian dan kegiatan liputan di

lapangan.

Dari hasil pengamatan penulis selama melakukan kegiatan KKM,

adapun tahapan produksi berita di Jogja TV yaitu sebagai berikut :

1. Perencanaan

Sebelum melakukan liputan, diperlukan perencanaan yang matang

sebagai acuan atau petunjuk agar dapat tercapai hasil yang dimaksud.

Selain itu perencanaan dimaksudkan sebagai alat koordinasi dan

pengawasan, dengan demikian bisa didapat hasil yang optimal.

Dalam divisi News (Pemberitaan) Jogja TV, orang yang

bertanggung jawab pada segala hal yang berhubungan dengan

perencanaan dan persiapan liputan adalah Koordinator Liputan atau

sering di singkat Korlip. Tahap perencanaan yang dilakukan oleh

Korlip adalah dimulai dengan penentuan materi berita, kemudian

perencanaan kerja yang telah disusun segera diinformasikan kepada

seluruh kru yang nantinya akan bertugas, di sini adalah peporter,

kameramen, dan driver. Adapun hal lain yang tidak luput dari

perencanaan Korlip adalah penyusunan kerabat kerja, peralatan,

trnsportasi, pembiayaan perjalanan. Hal ini dimaksudkan agar liputan

dapat berjalan dengan baik tanpa kesalahpahaman atau miss

communication. Disamping itu untuk mendapatkan materi berita

aktual, faktual, dan memiliki nilai berita yang tinggi, serta materi yang

diserap dari berbagai sumber.

Page 50: LAPORAN TUGAS AKHIR PROSES PELIPUTAN DAN PRODUKSI BERITA .../Proses... · melakukan secara langsung proses liputan sebagai reporter dan menulis naskah ... oleh para reporter berita

Adapun sumber-sumber informasi berita yang didapat adalah

sebagai berikut:

a. Hasil monitoring dari media lain ; wacana berita bisa diperoleh dari

surat kabar, buletin, radio, dan media lainya.

b. Undangan ; sumber berita ini biasanya menyangkut kegiatan-

kegiatan yang sermonial atau resmi.

c. Release ; sumber berita yang berasal dari instansi pemerintah atau

lembaga-lembaga yang berkompeten.

d. Hunting ; sumber berita diperoleh dari pengamatan dari lapangan.

e. Informasi dari pihak lain ; sumber berita diperoleh dari dari

masyarakat umum maupun orang-orang penting.

f. Inisiatif sendiri ; sumber berita yang diperoleh dari apa yang diliha,

didengar, apa yang diamati, dan dialami sendiri.

2. Proses Liputan Lapangan

Liputan adalah tindak lanjut dari pelaksanaan perencanaan. Dalam

hal ini yang berperan penting adalah reporter dan kameramen. Dalam

setiap peliputan setiap harinya, tim liputan terdiri dari dua tim, setiap

tim terdiri dari dua orang yaitu seorang reporter dan seorang

kameramen, yang akan dihantarkan oleh driver atau sopir ke lokasi

liputan. Tim Satu yang lokasi liputannya lebih dekat dijangkau akan

didrop atau turunkan lebih dahulu di lokasi liputan sesuai dengan

jadwal atau list dari Korlip, lalu driver mengahantarkan tim Dua ke

lokasi liputan yang lain sesuai dengan list dari Korlip. Terkadang ada

Page 51: LAPORAN TUGAS AKHIR PROSES PELIPUTAN DAN PRODUKSI BERITA .../Proses... · melakukan secara langsung proses liputan sebagai reporter dan menulis naskah ... oleh para reporter berita

juga tim yang stand by di kantor untuk meliput wacana atau kunjungan

yang berlangsung di kantor. Agar proses peliputan berita berjalan

lancar perlu ada persiapan yang hrus dilakukan oleh reporter dan

kameramen sebelum melakukan liputan antara lain :

a. Menghubungi narasumber yang berkopenten dengan materi

liputan.

b. Mempelajari materi yang akan diliput.

c. Mengumpulkan data ,fakta ,atau referensi yang berkaitan dengan

materi liputan.

d. Mempersiapkan peralatan yang dibutuhkan.

Reporter bertugas untuk menghimpun kebenaran informasi yang

berlangsung di lapangan, untuk dapat disampaikan kepada khalayak.

Sedangkan Kameramen mendampingi reporter dan bertugas mencari

visual gambar yang mendukung ketajaman berita. Saat tim berada

dalam lokasi liputan, biasanya reporter berperan ganda yakni sebagai

peliput dan koordinator lapangan. Pada saat reporter melakukan

peliputan, biasanya kameramen tidak merekam gambar terlebih dulu,

reporter hanya menulis inti-inti pembicaraan yang disampaikan oleh

narasumber yang tetap mengacu pada 5 W + 1H, bila dirasa perlu data

atau gambar yang memperkuat nilai berita, barulah kameramen

merekam gambar pendukung materi liputan atau merekam gambar

narasumber saat mengeluarkan statement, untuk nantinya dijadikan

insert. Dalam tahap peliputan berita dibutuhkan kerjasama yang solid

Page 52: LAPORAN TUGAS AKHIR PROSES PELIPUTAN DAN PRODUKSI BERITA .../Proses... · melakukan secara langsung proses liputan sebagai reporter dan menulis naskah ... oleh para reporter berita

dan komunikatif antar sesama kru yang bertugas agar mendapatkan

sinkronisasi berita yang layak siar dan berkualitas. Reporter berhak

mendirect kameramen agar mendapat gambar pendukung berita yang

sesuai dengan materi liputan.

3. Penulisan Naskah Berita

Penulisan naskah berita dilakukan oleh reporter setelah

melakukan liputan di lapangan, penulisan naskah siar ini merupakan

penjabaran dari point-point berita yang telah dihimpun reportrer.

Setelah selesai disusun, naskah diberikan kepada Editor In Chief (EIC)

untuk dikoreksi, setelah itu diserahkan pada Transleter atau pengalih

bahasa Jawa (berita Pawartos menggunakan bahasa Jawa). Dalam

penulisan naskah berita, reporter harus memperhatikan metode

penulisan naskah berita yang tepat. Standar penulisan naskah yang

digunakan yaitu metode Piramida Terbalik. Setelah naskah berita

selesai diedit dan dialih bahasa, maka berita siap untuk disiarkan

4. Dubbing dan Editing

Setelah proses editing naskah dan proses alih bahasa pada naskah

berita, dilanjutkan pada dubbing atau proses pengisian suara dari

naskah yang dibuat oleh reporter biasanya bibacakan oleh salah satu

kru yang mempunyai kualitas suara yang memadai untuk mengisi VO

(Voice Over). Voice Over adalah naskah yang dibuat oleh reporter dan

dibacakan oleh siapa saja yang dianggap mempunyai kemampuan

membaca naskah dan mempunyai kualitas suara yang baik, dengan

Page 53: LAPORAN TUGAS AKHIR PROSES PELIPUTAN DAN PRODUKSI BERITA .../Proses... · melakukan secara langsung proses liputan sebagai reporter dan menulis naskah ... oleh para reporter berita

cara merekam suaranya terlebih dahulu, setelah itu digabungkan

disinkronkan dengan hasil gambar yang telah direkam oleh

kameramen. Cara penyajian berita televisi dengan voice over lebih

menjamin sinkronisasi antara gambar dan suara, karena pemasukan

gambar atau visual ke dalam pita kaset dapat dilakukan setelah proses

pengisian suara. Dalam penyajian berita dengan Voice Over ini tidak

menyebutkan identitas penyaji karena penyaji VO bukanlah penyusun

berita, yang disebutkan adalah nama peliput. Dalam pengisian suara

berita bahasa Jawa untuk program berita Pawartos, dipilih tenaga

pengisi suara yang memiliki karakter khas logat Jawa yang khas, agar

berita lebih nyaman didengar dan tidak terdengar aneh oleh para

penikmat berita.

Setelah dilakukan dubbing, tahap selanjutnya adalah melakukan

editing gambar. Editing gambar dilakukan oleh kameramen, dengan

telah dilakukan tahap VO maka tahap editing gambar akan lebih

mudah, apabila belum dilakukan VO sebelumnya, maka kameramen

hanya menggunakan naskah yang disusun oleh reporter sebagai

acuanya dalam mengedit gambar.

5. Penyusunan Rundown Berita

Setelah berita telah melalui tahap editing gambar dan pengisian

suara maka setelah itu semua berita diserahkan pada produser untuk

disusun rundownnya. Rundown berita ini berisi lead-lead berita beserta

susunan jeda iklan, rundown berita disusun dari berita yang dianggap

Page 54: LAPORAN TUGAS AKHIR PROSES PELIPUTAN DAN PRODUKSI BERITA .../Proses... · melakukan secara langsung proses liputan sebagai reporter dan menulis naskah ... oleh para reporter berita

paling penting atau yang paling aktual sampai berita yang ringan.

Setelah selesai disusun, rundown dikopi menjadi dua dan diserahkan

pada EP (Editor Paket) untuk digunakan sebagai acuan atau petunjuk

menyusun gambar berita sesuai rundown dari produser, dan diserahkan

pada produser untuk dicocokan pada saat berita tayang. Gambar-

gambar berita tersebut disimpan dalam format mini divi dan

diserahkan kepada Master Conrol dan siap memasuki tahap siar atau

tayang secara live.

6. Siaran

Setelah melalui proses produksi yang panjang, maka akhirnya

berita siap ditayangkan secara langsung dari Studio 1 Jogja TV,

program berita Pawartos Ngayogyakarto ini tayang setiap hari pukul

19.00 WIB selama 30 menit. Adapun kru-kru yang bertugas dalam

proses penayangan berita Pawartos adalah sebagai berikut :

a. Pengarah acara : Berperan mengarahkan acara live dariruang

master control ke studio yang sedang tayang

b. Pengarah studio : Berperan mengarahkan presenter dan

kameramen

c. Penata kamera : Berperan menyiapkan kamera

d. CCU atau camera control unit

e. Video switcher : Berperan mengoperasikan switcher , sebuah

alat untuk memilih gambar yang diambil dari

Page 55: LAPORAN TUGAS AKHIR PROSES PELIPUTAN DAN PRODUKSI BERITA .../Proses... · melakukan secara langsung proses liputan sebagai reporter dan menulis naskah ... oleh para reporter berita

kamera studio dan akn dikeluarkan ke televise

yang dilihat oleh pemirsa

f. Telepromter : Berperan mengendalikan telepromter, alat utk

mengendalikan text berita dari master control

yang akn tampil di kamera studio yang akan

dibaca oleh presenter

g. Presenter : Berperan membacakan berita yang sudah

disiapkan, biasanya presenter datang dan siap

setengah jam sebelum on air

h. Tata suara : Berperan mengatur audio studio selama

produksi

i. Tata cahaya : Berperan mengatur cahaya studio selama

produksi

j. Master control : Mengoperasikan computer server, menyusun

rundown memindahkan / capture video baik

yang berupa iklan promo , berita , dll

k. VTR/CG : VTR(video tape recorder) yaitu merekam

acara yang sedang berlangsung. CG(charater

generator) yaitu mengeluarkan kredit title

nama seperti kerabat kerja pada akhir acara,

iklan2, sumperimpose, dan running text

l. Art & desain : Berperan mendesain promo, bamper,dll

Page 56: LAPORAN TUGAS AKHIR PROSES PELIPUTAN DAN PRODUKSI BERITA .../Proses... · melakukan secara langsung proses liputan sebagai reporter dan menulis naskah ... oleh para reporter berita

m. Dekorasi : Berperan mendekorasi studio sesuai acara

yang sedangberlangsung

n. Library news : Bagian dokumentasi dari berita berita yang

sudah direkam

o. Pemeliharaan alat : Berperan mengurus alat alat yang digunakan

selama produksi

p. Transmisi : Berperan mengatur alat pemancar alat

pemancar tv

Setelah penayangan program barita PN ini kemudian dilakukan

evaluasi yang kemudian akan dipertanggung jawabkan dan di bahas

dalam suatu rapat untuk dijadikan perbaikan. Lalu produksi berita yang

sudah direkam mengalami proses pdokumentasi di bagian library.

Page 57: LAPORAN TUGAS AKHIR PROSES PELIPUTAN DAN PRODUKSI BERITA .../Proses... · melakukan secara langsung proses liputan sebagai reporter dan menulis naskah ... oleh para reporter berita

BAB V

PENUTUP A. KESIMPULAN

Selama melakukan kegiatan praktek Kuliah Kerja Media di Divisi

News (Pemberitaan) Jogja TV selama satu bulan lamanya, penulis merasa

belum sepenuhnya mengembangkan dan menggali kemampuan dari ilmu

yang di dimiliki dari perkuliahan. Dari pihak Jogja TV sudah menunjuk

instruktur khusus atau pembimbing yang bertugas membantu dan

mengarahkan penulis secara khusus dalam melaksanakan tugas sehari-hari.

Tetapi dikarenakan posisi penulis hanya sebagai reporter magang, karena

dalam divisi News Jogja TV, reporter hanya bertugas meliput berita dan

menyusun naskah berita saja, bila penulis ingin tahu proses produksi yang

lain maka penulis harus punya inisiatif sendiri untuk bertanya atau

menawarkan diri untuk melihat proses produksi. Namun terlepas dari

semua itu, penulis merasa banyak mendapat tambahan ilmu dan

pengetahuan baru tentang seluk-beluk dunia pertelevisian dan

berkesempatan untuk terjun secara langsung di dalamnya, walaupun

penulis menyadari bahwa ilmu dan pengalaman yang dimiliki penulis

masih jauh dari cukup.

Pawartos Ngayogyakarto merupakan salah satu program berita

unggulan dari stasiun Jogja TV, yang pola penyajianya berbeda dengan

berita pada umumnya, karena program berita Pawartos Ngayogyakarta

Page 58: LAPORAN TUGAS AKHIR PROSES PELIPUTAN DAN PRODUKSI BERITA .../Proses... · melakukan secara langsung proses liputan sebagai reporter dan menulis naskah ... oleh para reporter berita

merupakan berita ringan (sot news / feature) dari seputar Jogja dan

sekitarnya yang disampaikan menggunakan bahasa Jawa.

Peliputan atau liputan adalah proses penelusuran informasi, pada

umumnya berisi wawancara atau interview yang merupakan pertemuan

tatap muka (face-to-face) antara seseorang yang mengajukan pertanyaan-

pertanyaan (reporter) dengan orang (orang-orang) lain, yang pertanyaan-

pertanyaan ini biasanya dipusatkan pada suatu pokok persoalan atau

beberapa pokok persoalan tertentu. Dalam melakukan tugasnya reporter

dibantu oleh kameramen yang bertugas merekam dan menghimpun

gambar yang mendukung nilai berita.

Teknik penyajian berita harus berdasar pada rumus 5 W + 1 H.

program berita Pawartos Ngayogyakarto mengedepankan berita soft news

atau feature. Dari arti katanya sendiri soft news adalah berita halus, yang

dimaksud berita halus disini adalah berita yang tidak dituntut

keaktualitasanya. Soft news atau feature lebih dituntut nilai kreatif,

subyektif, informatif, dan menghibur. Tetapi soft news atau feature sendiri

dituntut untuk mengangkat aspek humman interest dan lebih bisa

memenuhi kebutuhan psikologi / bathin tentang hal yang menrik, bersifat

ringan, dan menghibur pemirsanya. Hampir semua berita Pawartos bersifat

lebih memasyarakat, khususnya untuk masyarakat Jogja dan sekitarnya

dan bersifat ringan tetapi tetap aktual. Berbeda dengan hard news yang

merupakan berita yang merupakan berita lugas, penting dan menarik

Page 59: LAPORAN TUGAS AKHIR PROSES PELIPUTAN DAN PRODUKSI BERITA .../Proses... · melakukan secara langsung proses liputan sebagai reporter dan menulis naskah ... oleh para reporter berita

perhatian audience, karena bersifat aktual maka hard news ditutut untuk

sesegera mungkin disampaikan kepada masyarakat yakni pemirsa.

Dibelakang layar pembuatan berita Pawartos Ngayogyakarta yang

berdurasi 30 menit setiap penayanganya tersebut, melibatkan banyak kru

yang bertugas. Yang mana pekerjaan mereka saling berhubungan satu

dengan yang lain, serta dibutuhkan kerja sama yang solit agar dapat

menghasilkan out put berita yang baik dan berkualitas.

Setelah melakukan Kuliah Kerja Media selama satu bulan terhitung

dari tanggal 1 April 2008 sampai 30 April 2008, penulis dapat mencapai

berbagai tujuan, yakni ;

1. Setelah penulis melakukan Kuliah Kerja Media selama 1 bulan,

penulis dapat mengetahui bagaimana mekanisme kerja dalam redaksi

stasiun TV, khususnya dalam divisi News atau pemberitaan.

2. Selama magang di stasiun TV Jogja TV, penulis dapat merasakan

secara langsung proses peliputan berita. Dan dapat melakukan secara

langsung bagaimana menulis naskah berita televisi dengan baik dan

benar, bahkan penulis berkesempatan berkali-kali untuk berperan

sebagai reporter tunggal dalam peliputan dan menyusun naskah berita

yang penulis liput. Dan semua berita yang penulis liput ditayangkan

dalam program berita Seputar Jogja dan atau Pawartos.

3. Setelah melakukan Kuliah Kerja Media selama satu bulan, penulis

menjadi tahu dan terlibat langsung proses pembuatan berita dari pra

hingga berita siap tayang.

Page 60: LAPORAN TUGAS AKHIR PROSES PELIPUTAN DAN PRODUKSI BERITA .../Proses... · melakukan secara langsung proses liputan sebagai reporter dan menulis naskah ... oleh para reporter berita

4. Selama melakukan Kuliah Kerja Media selama satu bulan akhirnya

penulis dapat mempraktekan ilmu jurnalistik yang didapat di bangku

perkuliahan.

5. Setelah melakukan Kuliah Kerja Media selama satu bulan, penulis

memperoleh bahan untuk menyusun Laporan Tugas Akhir untuk

melengkapi tugas-tugas dan memenuhi syarat-syarat guna memperoleh

gelar ahli madya di bidang komunikasi terapan.

B. SARAN

Dari serangkaian kegiatan Kuliah Kerja Media yang dialami,

diamati dan dilakukan oleh penulis, penulis masih melihat beberapa

kelemahan dalam pelaksanaan proses peliputan dan produksi berita

Pawartos Ngayogyakarta. Oleh karena itu penulis memberanikan diri

untuk untuk memberikan sedikit sumbangan pemikiran berupa saran

sebagai berikut :

1. Dalam setiap peliputan, sering kali list (jadwal tujuan liputan) yang

diberikan kepada tim liputan merupakan list berita yang sudah

beberapa kali diangkat, khususnya pada berita soft news atau

feature. Demi memberikan berita yang bervariasi, sebaiknya

Koordinator Liputan atau KorLip lebih kreatif dan jeli saat

menentukan list liputan agar tidak memberikan efek dejavu atau

ber-ulang pada berita, dan agar dapat memberikan suguhan yang

baru untuk penggemar berita.

Page 61: LAPORAN TUGAS AKHIR PROSES PELIPUTAN DAN PRODUKSI BERITA .../Proses... · melakukan secara langsung proses liputan sebagai reporter dan menulis naskah ... oleh para reporter berita

2. Menurut pengamatan penulis selama menjalankan KKM di Jogja

TV , dalam menjalankan tugas, tanggung jawab dan sikap

profesional seorang broadcaster harus lebih ditingkatkan. Demi

memberikan kualitas berita yang baik dan mempunyai ciri khas

tertentu maka sebaiknya seluruh reporter (termasuk reporter senior)

selalu menyerahkan naskah liputan kepada editor naskah sebelum

dilakukan VO. Karena semua itu sesuai dengan mekanisme

pembuatan berita, semua naskah harus melewati tahap editing

naskah agar mendapat out put yang baik dan berkarakter.

C. PENUTUP

Demikian gambaran sederhana dari penulis tentang proses

peliputan dan produksi berita Pawartos Ngayogyakarto, semua ini penulis

peroleh selama melakukan kegiatan Kuliah Kerja Media melalui praktek

serta pengamatan secara langsung dan tidak langsung. Kelebihan dan

kekurangan yang terdapat dalam Laporan Tugas Akhir ini sekiranya dapat

dijadikan manfaat yang berarti dan menjadi suatu yang harus terus

dikoreksi.

Page 62: LAPORAN TUGAS AKHIR PROSES PELIPUTAN DAN PRODUKSI BERITA .../Proses... · melakukan secara langsung proses liputan sebagai reporter dan menulis naskah ... oleh para reporter berita

DAFTAR PUSTAKA

Hikmat Kusumaningrat, Purnama Kusumaningrat. 2005. Jurnalistik Teori dan

Praktik. Bandung: PT Remaja Rosdakarya. Idris, Soewardi. 1987. Jurnalistik Televisi. Bandung: Remaja Karya. Iswara, Luwi. 2005 . Catatan-Catatan Jurnalisme Dasar. Jakarta:Kompas. Mulyana, Deddy. 2000. Ilmu komunikasi . Bandung: PT Remaja Rosdakarya

Offset. Uchjana Effendy, Onong.1984. Komunikasi Teori Dan Praktek. Bandung: Remaja

Rosdakarya. Wahyudi, JB. 1984. Jurnalistik Televisi Tentang dan Sekitar Siaran Berita TVRI.

Bandung: Penerbit Alumni. Wahyudi, JB. 1994. Dasar-Dasar Manajemen Penyiaran. Jakarta: Gramedia. Wibowo, Fred. 2007. Teknik Produksi Program Televisi. Jogjakarta: Pinus Book

Publisher.