laporan teknik laboratorium
DESCRIPTION
Tugas semester 2TRANSCRIPT
LAPORAN PRAKTIKUM BIOLOGI
Mata Kuliah Teknik Laboratorium
PENGAMATAN ALAT DAN BAHAN
LABORATORIUM BIOLOGI
KELOMPOK 3
Jurusan Biologi Nondik A 2012
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
2013
1. JUDUL PERCOBAAN :
PENGAMATAN ALAT DAN BAHAN LABORATORIUM BIOLOGI
2. TUJUAN PERCOBAAN :
1) Mampu menyebutkan alat dan bahan yang berada di Laboratorium Biologi
2) Mengetahui fungsi dari tiap alat dan bahan tersebut.
3. TINJAUAN TEORITIS :
Laboratorium Biologi
Laboratorium biologi mempunyai tujuan dan fungsi sebagai laboratorium
pendidikan dan laboratorium penelitian yang akan menerapkan serta
mengembangkan teori-teori dan konsep-konsep dalam bidang biologi dan bidang
yang terkait.
https://www.google.com/url?
sa=t&rct=j&q=&esrc=s&source=web&cd=6&cad=rja&ved=0CFIQFjAF&url=http%3A
%2F%2Fwww.umm.ac.id%2Ffiles%2Ffile%2FLaboratorium
%2520Biologi.pdf&ei=MNGcUfmoMInVrQfIgoDoAw&usg=AFQjCNGlFZ2HHPNQ7xZu
0afD8PDIEPS2yg&sig2=vZtdCPRU_PZrd6sArvj0yA
Dengan demikian laboratorium merupakan tempat proses belajar mengajar
melalui metode praktikum, yang dapat menghasilkan pengalaman belajar. Disini kita
sering terasing dengan berbagai alat dan pelajaran/praktikum dalam rangka
pengusahaan suatu keahlian. Ketrampilan menurut NEWBERY (1958) manfaat dari
metode praktikum adalah :
1. Pengetahuan dipelajari melalui kontak secara langsung dengan alat-alat dan
bahan/science.
2. Kebebasan individu dilaksanakan sebagai dasar dalam belajar.
3. Merujuk minat dalam mengantisipasi dan menggunakan kata-kata ungkap-annya
sebagaimana objeknya.
5. Mengembangkan karakter intelektual dan moral siswa.
6. Memupuk sikap untuk melakukanpenelitian dalam memecahkan masalah.
http://cvrahmat.blogspot.com/2011/04/pengertian-laboratorium.html
4. PEMBAHASAN
Hasil pengamatan di Laboratorium Biologi
N
O
Nama Alat Gambar Literatur
1 Gelas
Kimia
2 Magnesiu
m Sulfat
3 Natrium
Clorida
4 Amonium
Nitrat
5 Cupric
Sulfat
6 Erlenmeye
r
7 Labu Ukur
8 Incubator
9 Tabung
Reaksi
10 Labu
Distilasi
11 Spiritus
12 Mikroskop
13 Rak
Tabung
14 Alat
Pemadam
Kebakaran
15 Stuart
Saentific
16 Memmert
17 Isopad
18 High-
Pressure
Steam /
Sentrilizer
20 Alkohol
21 Orbital
Shaker
22 Larutan
Amilum
23 Barnstead
Thermolyn
e
24 Pottasium
Hydroxide
5. DISKUSI KELOMPOK
1. Natrium Clorida
Natrium klorida, juga dikenal dengan garam dapur, atau halit, adalah senyawa
kimia dengan rumus molekul NaCl. Senyawa ini adalah garam yang paling
memengaruhi salinitas laut dan cairan ekstraselular pada banyak organisme multiselular.
Sebagai komponen utama pada garam dapur, natrium klorida sering digunakan
sebagai bumbu dan pengawet makanan.
2. Magnesium Sulfat
Magnesium Sulfat adalah senyawa kimia yang terdiri dari magnesium, sulfur, dan
oksigen. Obat ini digunakan untuk mengontrol serangan ketika kehamilan, mengobati
kekurangan magnesium, masalah yang berhubungan dengan keadaan ginjal (nephritis) pada
anak-anak, dan mengobati serangan jantung dan asma.
3. Amonium Nitrat
Ammonium nitrat merupakan salah satu senyawa yang digunakan sebagai pupuk.
Kenapa bisa jadi pupuk? Karena senyawa ini kaya nitrogen, yang satu ada pada kation
ammonium, memiliki bilangan osidasi -3, dan yang lainnya ada pada anion nitrat memiliki
bilangan oksidasi +5. Sebagaimana kita tahu, tanaman membutuhkan nitrogen dalam
pertumbuhan dan perkembangannya tetapi tidak dapat mengekstraknya langsung dari
atmosfer. Ammonium nitrat yang larut dalam air di tanah dapat diabsorb oleh akar tanaman
dengan mudah. Menariknya, selain bermanfaat sebagai pupuk, senyawa ini juga eksplosif.
Dengan dipicu pemanasan, 1 mol padatan putih ammonium nitrat dengan cepat terurai secara
eksotermik menjadi 2 mol uap air dan 1 mol dinitrogen oksida. Reaksinya adalah sebagai
berikut:
NH4NO3 (s) ---> 2H2O (g) + N2O (g)
4. Supric Nitrat
Cu (NO3)2 3H2O digunakan dalam elektroplating tembaga pada besi.
5. Pikrinsaure
6. Gelas Kimia
Fungsi : sebagai tempat untuk melarutkan zat yang tidak butuh ketelitian tinggi,
misalnya pereaksi/reagen untuk analisa kimia kualitatif, atau untuk pembuatan larutan standar
sekunder pada analisa titrimetri/volumetri. jadi tidak cocok untuk pembuatan larutan yang
perlu ketelitian tinggi (secara kuantitatif). Selain itu gelas kimia juga berfungsi sebagai
wadah untuk menampung dan menyimpan larutan sekaligus untuk memanaskannya. karena
dasarnya yang rata, gelas kimia mempunyai kedudukan yang seimbang untuk diletakan
dimana saja termasuk diatas Hot Plate.
Cara penggunaan :
1. Memasukkan air secukupnya kedalam gelas kimia
2. Meletakkan gelas kimia tepat diatas tungku yang telah diberi kawat kasa.
3. Setelah mendidih, masukkan tabung-tabung reaksi yang telah berisi larutan
kedalam gelas kimia tersebut.
7. Erlenmeyer
Fungsi :
a. Untuk mengukur campuran bahan-bahan analisa.
b. Menghomogenkan larutan
c. Tempat kultivasi mikroba dalam kultur cair.
d. Tempat melakukan titrasi
Cara penggunaan :
1. Masukkan larutan yang akan diamati dan mencampurkannya dengan larutan yang
lain.
2. Menghomogenkan larutan tersebut agar mudah diamati
8. Labu Ukur
Fungsi : Fungsi utama labu ukur adalah untuk mengencerkan suatu bahan. Banyak
bahan kimia laboratorium dibeli dalam bentuk larutan yang pekat karena
inilah cara pembelian yang paling ekonomis. Tetapi biasanya bahan kimia ini terlalu pekat
untuk langsung digunakan, dan karenanya harus diencerkan. Proses pengenceran melibatkan
pencampuran suatu larutan pekat dengan pelarut tambahan untuk memberikan volume akhir
yang lebih besar. Selama proses ini, banyak mol yang dalam larutan tetap, dan hanya
volumenya yang bertambah.
Cara Penggunaan :
1. Memasukkan zat terlarut ke dalam labu ukur
2. Menambahkan air suling secukupnya.
3. Melarutkan zat terlarut tersebut (digoyangkan).
4. Setelah ditambahkan air suling, digunakan pipet tetes untuk menambahkan air
dengan hati-hati sampai volume perumakan cairan berimpit dengan tanda lingkaran
pada leher labu.
5. Labu disumbat dan kemudian dikocok agar larutan homogen.
9. Rak Tabung
Fungsi : Tempat tabung reaksi. Biasanya digunakan pada saat melakukan percobaan
yang membutuhkan banyak tabung reaksi. Numun dalam mereaksikan zat yang
menggunakan tabung reaksi sebaiknya menggunakan rak tabung reaksi demi keamanan diri
sendiri maupun orang lain
10. Pipet Tetes
Fungsi : Untuk meneteskan atau mengambil larutan dengan jumlah kecil.
Cara Penggunaan :
1. Memasukkan pipet tetes terhadap larutan yang akan diambil.
2. Memencetkan ujung dari pipet tetes agar larutan tersebut naik kedalam rongga.
3. Melepaskan ujung pipet tetes setelah larutan naik.
4. Memasukkan larutan tersebut kedalam wadah dengan memencet perlahan-lahan
agar larutan tersebut keluar.
11. Spiritus
Fungsi : Untuk membakar zat atau memmanaskan larutan.
Cara Penggunaan :
1. Masukkan larutan sipritus dalam botol
2. Meletakkan sumbu pada ujung bagian luar tutup botol tersebut
3. Apabila ingin melakukan pembakaran, berikan nyala api terhadap sumbu tersebut.
12. Tabung Reaksi
Fungsi : Untuk mereaksikan dua atau lebih zat.
Cara Penggunaan :
1. Merk yang dipakai pada tabung reaksi adalah Pyrex
2. Meletakkan seluruh tabung rekasi yang aka dipakai pada rak tabung.
3. Meneteskan sedikit demi sedikit larutan yang akan diamati kedalam tabung reaksi
dengan menggunakan pipet tetes.
13. Incubator
Fungsi : Digunakan untuk fermentasi dan menumbuhkan media pada pengujian secara
mikrobiologi.
Cara Penggunaan :
1. Membersihkan inkubator dengan disinfektan setiap hari dan bersihkan secara
keseluruhan setiap minggu atau setiap akan dipergunakan
2. Tutup matras dengan kain bersih
3. Kosongkan air reservior (dapat menjadi tempat tumbuh bakteri berbahaya dan
menyerang bayi)
4. Atur suhu inkubator
14. Mikroskop
Fungsi : untuk melihat benda-benda kecil yang tidak bisa di lihat dengan mata biasa.
Mikroskop merupakan salah satu alat yang penting yang harus ada di dalam sebuah
laboratorium terutama laboratorium biologi.
15. Oven (Memmert)
Fungsi : Untuk pengeringan dan sterilisasi kering.
Merk yang dipakai adalah Memmert
Cara Penggunaan :
1. Steker ditancapkan pada sumber listrik.
2. Dinyalakan oven dengan cara menekan knob PUSH/TURN yang merupakan tombol
ON/OFF yang ada pada bagian ujung kiri atas oven hingga muncul display pada oven.
3. Seting temperatur dengan cara menekan tombol SET secara berbarengan dengan memutar
knob PUSH/TURN kekanan untuk menaikkan temperatur, dan kekiri untuk menurunkan
temperatur.
4. Seting pertukaran udara dalam oven dengan cara menggeser tombol air valve ke arah
maksimum untuk membuka lubang udara, dan ke arah minimum untuk menutup lubang
udara.
5. Apabila display temperatur sudah menunjukkan temperatur yang diinginkan, masukkan
peralatan yang akan dikeringkan dan disterilisasi ke dalam oven.
6. Untuk seting waktu (timer) lama penggunaan oven dengan cara menekan tombol SET
selama tiga detik, kemudian lepaskan dan putar knob PUSH/TURN ke kanan atau ke kiri,
pilih modus TIME OPERATION.
7. Tekan knob PUSH/TURN untuk mematikan oven, cabut steker dari sumber listrik.