laporan tahunan penelitian kerjasama antar...

65
i LAPORAN TAHUNAN PENELITIAN KERJASAMA ANTAR PERGURUAN TINGGI (PEKERTI) PENGEMBANGAN CAPTURE & SHARING MANAJEMEN PENGETAHUAN BERBASIS WEB MINING DAN WEB SERVICE UNTUK MENDUKUNG SISTEM INOVASI DAERAH Tahun ke 1 dari rencana 2 tahun Oleh : TPP Ika Novita Dewi, MCS NIDN: 0619118701 Fahri Firdausillah, MCS NIDN: 0605078601 Erwin Yudi Hidayat, MCS NIDN: 0605078501 TPM Azhari SN, Drs., MT., Dr NIDN: 0020096204 UNIVERSITAS DIAN NUSWANTORO NOVEMBER 2014

Upload: phungquynh

Post on 05-Aug-2019

220 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: LAPORAN TAHUNAN PENELITIAN KERJASAMA ANTAR …dinus.ac.id/wbsc/assets/dokumen/penelitian/Lap_Akhir/laporanAkhir_Ika_Novita...perangkat lunak yang mengakses web SIDA dapat saling berkomunikasi

i

LAPORAN TAHUNAN

PENELITIAN KERJASAMA ANTAR PERGURUAN TINGGI

(PEKERTI)

PENGEMBANGAN CAPTURE & SHARING MANAJEMEN PENGETAHUAN

BERBASIS WEB MINING DAN WEB SERVICE

UNTUK MENDUKUNG SISTEM INOVASI DAERAH

Tahun ke 1 dari rencana 2 tahun

Oleh :

TPP

Ika Novita Dewi, MCS NIDN: 0619118701

Fahri Firdausillah, MCS NIDN: 0605078601

Erwin Yudi Hidayat, MCS NIDN: 0605078501

TPM

Azhari SN, Drs., MT., Dr NIDN: 0020096204

UNIVERSITAS DIAN NUSWANTORO

NOVEMBER 2014

Page 2: LAPORAN TAHUNAN PENELITIAN KERJASAMA ANTAR …dinus.ac.id/wbsc/assets/dokumen/penelitian/Lap_Akhir/laporanAkhir_Ika_Novita...perangkat lunak yang mengakses web SIDA dapat saling berkomunikasi
Page 3: LAPORAN TAHUNAN PENELITIAN KERJASAMA ANTAR …dinus.ac.id/wbsc/assets/dokumen/penelitian/Lap_Akhir/laporanAkhir_Ika_Novita...perangkat lunak yang mengakses web SIDA dapat saling berkomunikasi

iii

RINGKASAN

Pemerintah telah berupaya untuk meningkatkan daya saing produk unggulan daerah dengan

Sistem Inovasi Daerah (SIDA) yang didukung oleh empat pilar utama, yaitu perusahaan,

lembaga pendidikan, lembaga teknologi, dan pembuat kebijakan. Keempat pilar ini terhubung

melalui media manajemen pengetahuan yang berbentuk suatu portal inovasi. Portal inovasi

yang saat ini berkembang masih direpresentasikan dalam bentuk HTML dan proses

pengambilan (capture) informasi masih mengandalkan konstribusi pengguna yang akan

berakibat pada sulitnya melakukan rekayasa informasi, misalnya pemetaan masalah

pengembangan pemasaran produk dan penentuan solusinya.

Pengelolaan manajemen pengetahuan dalam melakukan capture informasi perlu dilakukan

secara otomatis guna meningkatkan kuantitas informasi dan pengetahuan, serta kualitas

inovasi yang dihasilkan. Untuk mencapai hal ini, ada beberapa tahap yang dilakukan.

Penetapan suatu kebijakan atau regulasi SIDA merupakan langkah awal yang perlu dilakukan

terlebih dahulu untuk mengetahui dan menetapkan standar dalam pengelolaan SIDA.

Pengembangan perangkat lunak manajemen pengetahuan yang dapat diakses secara terbuka

oleh stakeholder mampu mendukung peningkatan pengelolaan manfaat SIDA. Perangkat

lunak yang akan dikembangkan meliputi aplikasi SIDA berbasis web (web application)

menggunakan scripting PHP. Aplikasi berbasis web akan dikembangkan menjadi aplikasi

berbasis layanan (web service) menggunakan XML dan JSON dengan tujuan agar antar

perangkat lunak yang mengakses web SIDA dapat saling berkomunikasi. Pengembangan

aplikasi berbasis web dan layanan akan digunakan sebagai dasar pembuatan repositori

pengetahuan (knowledge repository) untuk menyimpan data-data maupun informasi yang

akan diolah menjadi pengetahuan.

Aplikasi web SIDA yang dikembangkan memungkinkan terjadinya komunikasi dan

pertukaran informasi antara UMKM, akademik, dan user secara umum. Aplikasi web SIDA

dapat digunakan oleh pengelola UMKM untuk bertanya tentang masalah yang dihadapi,

sehingga nantinya pihak akademik atau user umum dapat membantu UMKM untuk

menjawab pertanyaan yang diberikan ataupun membuat artikel yang berkaitan dengan

masalah yang dihadapi UMKM. Pihak akademik dan user umum juga bisa berbagai informasi

mengenai pelatihan yang dapat meningkatkan skill dan kemampuan pengelolaan UMKM.

Page 4: LAPORAN TAHUNAN PENELITIAN KERJASAMA ANTAR …dinus.ac.id/wbsc/assets/dokumen/penelitian/Lap_Akhir/laporanAkhir_Ika_Novita...perangkat lunak yang mengakses web SIDA dapat saling berkomunikasi

iv

PRAKATA

Alhamdulillah wasy syukru lillah 'ala jami'i ni'amillah, was sholatu was salam 'ala

sayidi Rosulillah Muhammad SAW. Segala puji penulis panjatkan ke hadlirat Allah SWT,

yang telah memberikan banyak ni'mat kepada penulis, salah satunya adalah kekuatan untuk

menyelesaikan penelitian pemula internal Universitas Dian Nuswantoro yang berjudul

―PENGEMBANGAN CAPTURE & SHARING MANAJEMEN PENGETAHUAN

BERBASIS WEB MINING DAN WEB SERVICE UNTUK MENDUKUNG SISTEM

INOVASI DAERAH‖.

Dalam menyelesaikan penelitian ini, tim peneliti banyak mendapat bantuan dari

berbagai pihak. Oleh karena itu sudah selayaknya pada kesempatan ini penulis

menyampaikan rasa terima kasih yang sebesar-besarnya kepada :

1. Bapak Dr, Ir. Edi Noersasongko, M.Kom, selaku Rektor Universitas Dian Nuswantoro,

Semarang.

2. Bapak Dr. Abdul Syukur, selaku Dekan Fakultas Ilmu Komputer Universitas Dian

Nuswantoro.

3. Bapak Heru Agus Santosa, Ph.D, selaku Ketua Program Studi Teknik Informatika S-1

Fakultas Ilmu Komputer Universitas Dian Nuswantoro Semarang.

4. Tim LPPM UDINUS Ibu Juli Ratnawati, SE, M.Si, dan Ibu Cici Harini yang telah

membantu dan memfasilitasi penelitian dosen Universitas Dian Nuswantoro.

5. Bapak, Ibu, dan seluruh keluarga tercinta, terimakasih untuk semua dukungan dan

motivasinya, sehingga tim peneliti dapat menyelesaikan laporan penelitian ini.

Semua dosen dan teman-teman yang tidak dapat disebutkan satu persatu yang selama

ini telah memberikan waktu dan ilmunya kepada tim peneliti. Semoga ilmu tersebut dapat

bermanfaaat bagi semua pihak yang membutuhkan.

Akhirnya tim peneliti menyadari, bahwa tidak ada satu makhluk pun di dunia ini yang

tidak pernah melakukan kesalahan kecuali Rasulullah SAW. Begitu juga pada penelitian ini,

penulis menyadari banyak melakukan kesalahan dan terdapat kekurangan pada penelitian ini,

sebab itulah penulis memohon maaf sebesar-besarnya atas kesalahan dan kekurangan

tersebut. Juga, penulis sangat berharap proyek ini dapat disempurnakan lagi sehingga dapat

lebih bermanfaat untuk pengembangan teknologi informasi di Indonesia.

Page 5: LAPORAN TAHUNAN PENELITIAN KERJASAMA ANTAR …dinus.ac.id/wbsc/assets/dokumen/penelitian/Lap_Akhir/laporanAkhir_Ika_Novita...perangkat lunak yang mengakses web SIDA dapat saling berkomunikasi

v

DAFTAR ISI

RINGKASAN ....................................................................................................................... III

PRAKATA ............................................................................................................................ IV

DAFTAR ISI.......................................................................................................................... V

DAFTAR TABEL ................................................................................................................ VI

DAFTAR GAMBAR .......................................................................................................... VII

BAB 1. PENDAHULUAN ..................................................................................................... 1

1.1 LINGKUP PENELITIAN ................................................................................................... 1

1.2 HUBUNGAN PENELITIAN YANG DIUSULKAN DENGAN ROADMAP PENELITIAN TPP....... 2

1.3 ORISINALITAS DAN KONTRIBUSI TERHADAP ILMU PENGETAHUAN ............................... 3

1.4 PENDEKATAN KRITIS YANG DIGUNAKAN ..................................................................... 4

BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA ........................................................................................... 5 2.1 PENELITIAN TERKAIT .................................................................................................... 5

2.2 KNOWLEDGE MANAGEMENT ........................................................................................ 7

2.3 LAYANAN WEB SEBAGAI INFRASTRUKTUR INOVASI ...................................................... 8

BAB 3. TUJUAN DAN MANFAAT PENELITIAN ........................................................... 9 3.1 TUJUAN ......................................................................................................................... 9

3.2 MANFAAT ..................................................................................................................... 9

BAB 4. METODE PENELITIAN ....................................................................................... 10

BAB 5. HASIL DAN PEMBAHASAN ............................................................................... 12 5.1 DESKRIPSI PRODUK DAN CAPAIAN .............................................................................. 12

5.2 ANALISIS KEBUTUHAN SISTEM ................................................................................... 13

5.3 DESAIN DAN ARSITEKTUR SISTEM .............................................................................. 14

5.3.1 Arsitektur Sistem ............................................................................................... 15

5.3.2 Desain Perangkat Lunak .................................................................................... 16

5.4 IMPLEMENTASI DAN TESTING SISTEM ......................................................................... 17

5.4.1 Struktur Perangkat Lunak .................................................................................. 17

5.4.2 Antarmuka Perangkat Lunak ............................................................................. 18

5.5 UNIT TESTING & INTEGRATION TESTING .................................................................... 23

5.6 WEB LOAD DAN SERVER LOAD TESTING .................................................................... 24

BAB 6. RENCANA TAHAPAN BERIKUTNYA ............................................................. 26

BAB 7. KESIMPULAN DAN SARAN ............................................................................... 27 7.1 KESIMPULAN............................................................................................................... 27

7.2 SARAN PENELITIAN SELANJUTNYA ............................................................................. 27

DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................................... 28

LAMPIRAN 1....................................................................................................................... 30

LAMPIRAN 2....................................................................................................................... 31

LAMPIRAN 3....................................................................................................................... 35

Page 6: LAPORAN TAHUNAN PENELITIAN KERJASAMA ANTAR …dinus.ac.id/wbsc/assets/dokumen/penelitian/Lap_Akhir/laporanAkhir_Ika_Novita...perangkat lunak yang mengakses web SIDA dapat saling berkomunikasi

vi

DAFTAR TABEL

Tabel 1. Metode Penelitian ...................................................................................................... 10

Page 7: LAPORAN TAHUNAN PENELITIAN KERJASAMA ANTAR …dinus.ac.id/wbsc/assets/dokumen/penelitian/Lap_Akhir/laporanAkhir_Ika_Novita...perangkat lunak yang mengakses web SIDA dapat saling berkomunikasi

vii

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1. Pilar kesuksesan SIDA ............................................................................................. 1

Gambar 2. Roadmap penelitian UDINUS ................................................................................. 2

Gambar 3. Rancangan penelitian ............................................................................................... 5

Gambar 4. Use Case pengguna aplikasi awam tanpa login ..................................................... 13

Gambar 5. Use Case pengguna aplikasi anggota UMKM dan peneliti ................................... 14

Gambar 6. Arsitektur perangkat Manajemen Pengetahuan ..................................................... 15

Gambar 7. Desain relasi basis data manajemen pengetahuan .................................................. 16

Gambar 8. Struktur manajemen pengetahuan inovasiku.biz ................................................... 18

Gambar 9. Halaman depan ....................................................................................................... 19

Gambar 10. Halaman Artikel ................................................................................................... 19

Gambar 11. Halaman Tanya Jawab ......................................................................................... 19

Gambar 12. Halaman Pelatihan ............................................................................................... 20

Gambar 13. Halaman Produk ................................................................................................... 20

Gambar 14. Administrasi Artikel ............................................................................................. 21

Gambar 15. Administrasi dan Statistik Kategori ..................................................................... 21

Gambar 16. Administrasi Pengguna ........................................................................................ 21

Gambar 17. Root API .............................................................................................................. 22

Gambar 18. Knowledge hierarchy API .................................................................................... 22

Gambar 19. Section list API .................................................................................................... 22

Gambar 20. Hasil unit dan integration testing ......................................................................... 23

Gambar 21. Hasil web load testing dengan tools.pingdom.com.............................................. 24

Gambar 22. Hasil server load testing dengan loadimpact.com ................................................ 25

Page 8: LAPORAN TAHUNAN PENELITIAN KERJASAMA ANTAR …dinus.ac.id/wbsc/assets/dokumen/penelitian/Lap_Akhir/laporanAkhir_Ika_Novita...perangkat lunak yang mengakses web SIDA dapat saling berkomunikasi

1

BAB 1. PENDAHULUAN

1.1 Lingkup Penelitian

Sistem inovasi daerah (SIDA) merupakan salah satu program utama pemerintah yang

bertujuan untuk meningkatkan daya saing produk unggulan daerah berbasis inovasi

(Aldianto, Agustini, & Bayuningrat, 2011). Dalam prakteknya terdapat empat stakeholder

yang menjadi pilar utama untuk menyukseskan SIDA, yaitu perusahaan sebagai tempat

produksi, lembaga pendidikan sebagai pelaksana riset dan pelatihan, lembaga teknologi

sebagai penyedia alat bantu, dan framework condition yaitu pemerintah tingkat daerah dan

tingkat nasional yang merumuskan kebijakan (Noviandi, et al., 2012).

Gambar 1. Pilar kesuksesan SIDA (Noviandi, et al., 2012)

Keempat pilar yang ditunjukkan pada gambar 1 dapat berkolaborasi dengan optimal

jika dihubungan dengan media informasi dan komunikasi yang baik, menggunakan portal

pengetahuan yang interaktif dan terintegrasi (Noviandi, et al., 2012). Sebagai contoh setiap

pengusaha akan menginformasikan kondisi dunia industri yang ada saat ini beserta

permasalahannya, lembaga pendidikan melakukan riset untuk menyelesaikan permasalahan

yang dihadapi perusahaan dan bekerja sama dengan lembaga teknologi untuk menghasilkan

peralatan tepat guna untuk permasalahan tersebut.

Beberapa media manajemen pengetahuan telah dibuat untuk menghubungkan keempat

stakeholder sistem inovasi dalam bentuk portal inovasi seperti sidajateng.com dan pi-

umkm.co.id. Namun ada dua kekurangan pada media tersebut, yaitu hanya menggunakan

representasi informasi dengan HTML yang hanya dapat diakses oleh perambah web dan

proses capture informasi masih manual yaitu hanya mengandalkan kontribusi pengguna.

Representasi informasi dalam bentuk HTML saja akan mempersulit stakeholder untuk

merekayasa informasi dalam bentuk lain (Guo-xin & Xiao-qin, 2008). Contoh rekayasa

informasi yang mungkin diterapkan pada manajemen pengetahuan sistem inovasi adalah

Page 9: LAPORAN TAHUNAN PENELITIAN KERJASAMA ANTAR …dinus.ac.id/wbsc/assets/dokumen/penelitian/Lap_Akhir/laporanAkhir_Ika_Novita...perangkat lunak yang mengakses web SIDA dapat saling berkomunikasi

2

pemetaan permasalahan pada satu industri dengan solusi yang telah diterapkan pada industri

yang lain. Contohnya adalah produk unggulan batik Pekalongan memiliki masalah dalam

pemasaran, sedangkan di Jepara permasalahan pemasaran tersebut sudah ditemukan solusinya

dan mungkin untuk diterapkan untuk permasalahan di Pekalongan. Sayangnya dengan

kondisi portal inovasi saat ini, untuk melakukan rekayasa tersebut stakeholder harus

melakukan kerja tambahan yang tidak mudah yaitu merubah format data yang ada ke format

yang sesuai (Guo-xin & Xiao-qin, 2008).

Proses capture informasi secara otomatis dapat meningkatkan kuantitas informasi dan

pengetahuan yang tersedia dan selanjutnya dapat meningkatkan kualitas dari inovasi yang

dihasilkan dari manajemen pengetahuan tersebut.

Untuk memberikan solusi pada permasalahan manajemen pengetahuan sistem inovasi

tersebut, penelitian ini memanfaatkan teknologi layanan web (web service) yang

memungkinkan representasi informasi ke dalam format umum yang dapat diakses oleh mesin

/ perangkat lunak lain dan dapat saling bertukar informasi. Selain itu, dalam penelitian ini

juga akan dikembangkan engine web miner yang mampu mengekstrak informasi penting dari

website yang relevan dan menyimpannya ke dalam repositori untuk dapat dimanfaatkan

sebagai tambahan pengetahuan.

1.2 Hubungan Penelitian yang Diusulkan dengan Roadmap Penelitian TPP

Gambar 2. Roadmap penelitian UDINUS

Pada tahun 2013 Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Universitas Dian

Nuswantoro (LPPM UDINUS) menerbitkan rencana induk penelitian yang digunakan untuk

menentukan arah penelitian yang akan dikerjakan oleh UDINUS dari tahun 2013 hingga

tahun 2016 (UDINUS, 2013), salah satu topik unggulan adalah Teknologi Informasi dan

Komunikasi (TIK) untuk pemerintahan dengan roadmap sebagaimana ditampilkan pada

gambar 2.

Page 10: LAPORAN TAHUNAN PENELITIAN KERJASAMA ANTAR …dinus.ac.id/wbsc/assets/dokumen/penelitian/Lap_Akhir/laporanAkhir_Ika_Novita...perangkat lunak yang mengakses web SIDA dapat saling berkomunikasi

3

Sesuai roadmap yang ditunjukkan gambar 2, penelitian ini berkontribusi dalam

pembuatan implementasi model berbasis web dan layanan web, yang menggarisbawahi

permasalahan kecenderungan sistem e-Gov yang tertutup serta rendahnya interoperabilitas

antar sistem. Sistem capture and sharing pada knowledge management yang dibangun pada

penelitian ini memungkinkan komponen sistem lain (di luar sistem yang dibangun) untuk

berinteraksi secara tidak langsung dengan menggunakan suatu aturan tertentu yang

direpresentasikan dengan syntax XML atau JSON. Penerapan model layanan web pada sistem

yang dibangun, dapat memberikan keleluasaan pada keempat pilar utama SIDA untuk

mengakses dan memodifikasi pengetahuan secara lebih cepat dan lebih fleksibel.

Desain pengaksesan manajemen pengetahuan yang fleksibel akan meningkatkan

usability dan reusability pengetahuan yang berujung pada penemuan inovasi secara lebih

mudah. Meski demikian, penelitian ini hanya menitikberatkan pada rekayasa teknologi

layanan web untuk capture and sharing pengetahuan sebagai fondasi awal pengelolaan

pengetahuan lebih lanjut.

Potensi topik penelitian yang akan dilaksanakan sebagai lanjutan dari penelitian ini

antara lain implementasi sistem pendukung keputusan dan sistem pakar pada repositori

pengetahuan, optimasi basis data repositori pengetahuan, pengukuran manfaat manajemen

pengetahuan dalam SIDA, dan penerapan web ontologi untuk meningkatkan knowledge

awareness.

1.3 Orisinalitas dan Kontribusi Terhadap Ilmu Pengetahuan

Salah satu penelitian yang terkait dengan dengan pengembangan manajemen

pengetahuan untuk SIDA adalah (Teknologi, 2011). Dalam laporan penelitian tersebut telah

dijelaskan model penggunaan manajemen pengetahuan untuk menguatkan sistem inovasi

daerah, serta implementasi model tersebut dalam perangkat lunak berbasis web. Sayangnya

pada penelitian tersebut hanya ada satu cara untuk menangkap dan dan berbagi pengetahuan,

yaitu dengan melalui portal GIN yang merupakan aplikasi berbasis web. Stakeholder atau

komponen pendukung SIDA hanya dapat mengakses informasi yang disediakan pada portal

GIN dengan menggunakan perambah. Mereka tidak dapat mengotomatisasi pengolahan

informasi yang didapat pada portal GIN dan juga tidak dapat memformat informasi yang

disediakan ke dalam bentuk lain.

Sebagai pengembangan dari portal GIN, BPPT juga telah meluncurkan pi-umkm.com

yang mengijinkan pengunjung untuk menambahkan konten ke dalam portal tersebut, namun

dalam portal tersebut juga belum tersedia fitur layanan web yang mengijinkan akses data

Page 11: LAPORAN TAHUNAN PENELITIAN KERJASAMA ANTAR …dinus.ac.id/wbsc/assets/dokumen/penelitian/Lap_Akhir/laporanAkhir_Ika_Novita...perangkat lunak yang mengakses web SIDA dapat saling berkomunikasi

4

portal secara fleksibel melalui antarmuka yang independen terhadap bahasa pemrograman

seperti XML dan JSON.

Beberapa perangkat lunak portal inovasi yang telah dilengkapi dengan fitur layanan

web juga telah dikembangkan oleh pemerintah daerah seperti pada sidajateng.com. Namun

sayangnya portal ini dikelola secara tertutup oleh tim pengembang, pengunjung tidak dapat

berkontribusi secara langsung dalam penambahan kontennya, sehingga informasi yang

disajikan juga sangat terbatas.

Perangkat lunak manajemen pengetahuan yang dikembangkan pada penelitian ini

memiliki kelebihan dibandingkan dengan beberapa sistem yang telah disebutkan sebelumnya

dalam hal adaptasi konten (capture) secara otomatis dari website yang relevan dengan

menggunakan web mining. Selain itu perangkat lunak yang dikembangkan juga dilengkapi

layanan web dengan antarmuka XML atau JSON yang memungkinkan stakeholder

mengakses repositori pengetahuan dan saling bertukar informasi dengan menggunakan

perangkat lunak buatan mereka sendiri.

1.4 Pendekatan Kritis yang Digunakan

Secara umum perangkat lunak manajemen pengetahuan yang dikembangkan memiliki

empat komponen penting sebagaimana ditunjukkan pada gambar 3. Lebih detail tentang

komponen yang ditunjukkan, pendekatan kritis dan konseptual yang akan digunakan dalam

pelaksanaan penelitian adalah mencakup:

1. Repositori pengetahuan untuk menyimpan data-data maupun informasi yang akan

diolah menjadi pengetahuan. Data yang disimpan dalam repositori dapat berupa

artikel, gambar, statistik, fakta, hasil publikasi, dan lain-lain. Data tersebut disimpan

dalam basis data relasional seperti MySQL atau PostgreSQL untuk memudahkan

manajemen.

2. Aplikasi web yang memungkinkan pengguna untuk mengakses (menginput dan

menampilkan) data dan informasi secara langsung melalui perambah web. Aplikasi

web ini akan dikembangkan menggunakan bahasa pemrograman scripting PHP dan

data yang akan disajikan adalah data yang tersimpan pada repositori pengetahuan.

3. StakeHolder Sistem Inovasi Daerah merupakan pengguna yang akan berperan aktif

berkontribusi memperbaharui konten, baik melalui applikasi berbasis web maupun

melalui layanan web.

Page 12: LAPORAN TAHUNAN PENELITIAN KERJASAMA ANTAR …dinus.ac.id/wbsc/assets/dokumen/penelitian/Lap_Akhir/laporanAkhir_Ika_Novita...perangkat lunak yang mengakses web SIDA dapat saling berkomunikasi

5

Gambar 3. Rancangan penelitian

4. Komponen layanan web memungkinkan perangkat lunak yang dibangun

berkomunikasi dengan perangkat lunak lain dengan menggunakan antar muka XML

atau JSON yang bersifat independen terhadap bahasa pemrograman.

5. Web Miner berfungsi untuk meng-capture data dari website yang relevan secara

otomatis kemudian mengkategorikan hasil capture ke dalam beberapa kelompok dan

menyimpannya pada repository pengetahuan agar dapat digunakan kembali.

Pendekatan kritis tersebut akan menjamin keberhasilan pengembangan Capture &

Sharing Manajemen Pengetahuan untuk mendukung Sistem Inovasi Daerah.

BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Penelitian Terkait

Ruh dari sebuah sistem inovasi adalah adanya sinergi antaraktor dalam menggerakkan

inovasi yang kooperatif, untuk membentuk jaringan inovasi. Infrastruktur jaringan inovasi

daerah yang cukup penting adalah teknologi ICT. Pemanfaatan ICT dalam membangun

keterkaitan dan aliran pengetahuan antar aktor kunci pengembangan inovasi daerah sangat

menentukan kecepatan dalam memperbaharui kebijakan maupun strategi pembangunan pada

berbagai level. Salah satu infrastruktur jaringan inovasi yang sangat membantu pengelolaan

pengetahuan di daerah adalah e-development di kabupaten Tegal, Jawa Tengah. Survei

pengukuran pengembangan e- development menunjukkan angka yang cukup tinggi untuk

keseluruhan elemen e-development, terutama penilaian terhadap elemen e-leadership dan

Page 13: LAPORAN TAHUNAN PENELITIAN KERJASAMA ANTAR …dinus.ac.id/wbsc/assets/dokumen/penelitian/Lap_Akhir/laporanAkhir_Ika_Novita...perangkat lunak yang mengakses web SIDA dapat saling berkomunikasi

6

kelembagaan. Hal ini menunjukkan bahwa peran pimpinan daerah untuk mengembangkan

pemanfaatan ICT cukup signifikan. Selain itu, pembangunan infrastruktur untuk menunjang

pemanfaatan TIK bagi fungsi pelayanan masyarakat dibangun sebagai prioritas utama

(Noviandi, et al., 2012).

Korea adalah salah satu negara yang memperkenalkan sistem politik daerah pada

tahun 1995. Kejadian ini berimbas pada munculnya kesadaran terhadap pentingnya sistem

inovasi daerah. Mulai saat itu, pemerintah daerah dan pemerintah pusat Korea berupaya keras

untuk mengembangkan ekonomi daerah yang menitikberatkan pada inovasi teknologi dan

pemanfaatan ICT (Chung, 2002).

Malaysia’s Multimedia Super Corridor (MSC) adalah sebuah sistem inovasi yang

dirancang untuk membantu proses transisi bangsa Malaysia menjadi masyarakat yang

berpijak pada informasi, yang fokusnya adalah sektor ekonomi berbasis pengetahuan.

Multimedia Super Corridor memastikan setiap stakeholder dapat berperan sesuai fungsinya.

Salah satunya bertanggung jawab terhadap pengembangan infrastruktur ICT dan aplikasi,

mulai dari manajemen proyek, merancang arsitektur perangkat keras, serta mengembangkan

perangkat lunak yang relevan (Mohan, Omar, & Ab. Aziz, 2002).

Klaster industri memainkan peran penting dalam pengembangan ekonomi daerah,

ekonomi global, dan kompetisi antarperusahaan. Inovasi dalam dunia ICT merupakan faktor

penggerak utama dalam menentukan keberhasilan ekonomi di masa depan (Wang, 2008).

Banyak perusahaan besar di China masih tergolong rendah dalam penguasaan ICT.

Untuk mengatasi masalah ini, perusahaan-perusahaan tersebut berkolaborasi dengan beberapa

institusi riset dan perguruan tinggi, yang memiliki tingkat pemanfaatan teknologi yang lebih

menjanjikan. Tujuannya adalah untuk mencapai penguasaan inovasi teknologi yang

kompetitif. Analisis menujukkan bahwa perusahaan yang bekerjasama dengan lembaga

tersebut mampu berkompetisi secara global dengan penguasaan ICT yang meyakinkan

(Kazuyuki, 2005). Pembukaan sekolah-sekolah serta universitas baru pada periode 1985-

2000 di Italia turut mempengaruhi inovasi regional (Cowan & Zinovyeva, 2013).

Penelitian terkini menyatakan bahwa Bangalore telah menjadi satu dari klaster dalam

bidang ICT yang dominan, di luar negara anggota OECD. Bahkan, Bangalore telah menjelma

menjadi klaster terbesar, dengan pertumbuhan yang begitu cepat dalam sektor perangkat

lunak di luar Amerika, meski dukungan dari pemerintah daerah dan pusat sangat kecil.

Kuncinya terletak pada koordinasi antara institusi pendidikan berkualitas dengan perusahaan

kecil hingga nasional, sebagai landasan lahirnya sistem inoasi daerah (Chaminade & Vang,

2008).

Page 14: LAPORAN TAHUNAN PENELITIAN KERJASAMA ANTAR …dinus.ac.id/wbsc/assets/dokumen/penelitian/Lap_Akhir/laporanAkhir_Ika_Novita...perangkat lunak yang mengakses web SIDA dapat saling berkomunikasi

7

2.2 Knowledge Management

Pada dasarnya, manajemen pengetahuan adalah bidang kajian yang muncul sebagai

area penelitian dalam bidang industri dan akademik, meliputi ilmu kognitif, sosiologi,

manajemen, rekayasa pengetahuan, kecerdasan buatan, hingga sektor ekonomi. Manajemen

pengetahuan mendapatkan respon yang signifikan dari banyak organisasi, untuk

mengembangkan pengetahuan baik di dalam maupun eksternal organisasi, seperti pemegang

saham dan pelanggan.

Knowledge Management adalah bagian dari upaya membangun inovasi untuk

peningkatan daya saing. Inti dari knowledge management ada tiga, yaitu sumber daya

manusia, teknologi, budaya pembelajaran/berbagi pengetahuan

Penelitian menunjukkan bahwa banyak organisasi mengembangkan sistem informasi

yang dirancang khusus untuk mempermudah proses sharing dan integrasi pengetahuan.

Kunci utama dalam manajemen pengetahuan terdiri dari dua pendekatan. Pertama, ruang

lingkup manajemen pengetahuan lebih dari sekadar teknologi untuk memfasilitasi sharing

dan integrasi pengetahuan. Para peneliti menyatakan bahwa selain teknologi, orang-orang dan

budaya di tempat kerja merupakan faktor pendorong yang akhirnya menentukan keberhasilan

atau kegagalan pengembangan manajemen pengetahuan. Kedua, titik fokus yang semata-

mata menekankan pada segi teknologi, menyebabkan inisiasi dan pengembangan manajemen

pengetahuan terhambat (Rubenstein-Montano, Liebowitz, Buchwalter, McCaw, Newman, &

Rebeck, 2001).

Beberapa framework manajemen pengetahuan telah dikembangkan, baik dalam

bidang akademik, industri, maupun komunitas profesional. Framework manajemen

pengetahuan dapat dikelompokkan menjadi tiga kategori: prescriptive, descriptive, dan

gabungan precsriptive-descriptive (Alavi & Leidner, 1999). Prescriptive framework bekerja

dengan memberikan arahan jenis prosedur manajemen pengetahuan, tanpa memberikan

rincian spesifik bagaimana prosedur tersebut harus dicapai. Misalnya, prescriptive framework

ini memberikan masukan mengenai metodologi apa yang tepat untuk manajemen

pengetahuan, tanpa menjelaskan tindakan apa yang harus dilakukan untuk mengembangkan

metodologi tersebut. Di sisi lain, descriptive framework merupakan kerangka yang

menggolongkan dan mendeskripsikan manajemen pengetahuan. Framework ini

mengidentifikasi atribut manajemen pengetahuan yang penting, yang dapat digunakan untuk

menentukan gagal atau berhasilnya gagasan awal manajemen pengetahuan. Sedangkan

gabungan prescriptive-descriptive framework merupakan kerangka yang mengombinasikan

dua framework sebelumnya.

Page 15: LAPORAN TAHUNAN PENELITIAN KERJASAMA ANTAR …dinus.ac.id/wbsc/assets/dokumen/penelitian/Lap_Akhir/laporanAkhir_Ika_Novita...perangkat lunak yang mengakses web SIDA dapat saling berkomunikasi

8

2.3 Layanan web sebagai Infrastruktur Inovasi

Pemerintah dari banyak negara menyadari bahwa infrastruktur sebuah web dan

jaringan merupakan piranti penting dalam proses pengembangan dan promosi sektor inovatif,

baik pada tingkat daerah, nasional, maupun global. Pertanyaan bagi negara berkembang

seperti Indonesia adalah, bagaimana cara membangun infrastruktur yang mendukung proses

inovasi tersebut. Salah satu solusinya adalah dengan mengadopsi dan mengadaptasi

infrastruktur yang dimiliki oleh negara maju. Seperti FinnONTO, proyek nasional untuk

mengembangkan jaringan semantik negara Finlandia (Hyvonen, et al., 2007), dan Theseus,

sebuah metode dalam dunia internet untuk pencarian, mendapatkan, serta memproses

pengetahuan (The THESEUS Research Program New Technologies for the Internet of

Services, 2011). Theseus ini dikembangkan oleh pemerintah Jerman untuk meningkatkan

kemampuan persaingan negara tersebut dan Uni Eropa, sebagai pemimpin dalam pusat

informasi dan teknologi komunikasi.

Selain berfokus pada materi, internet adalah komponen kritis yang memiliki peran

dominan dalam infrastruktur proses inovasi. Contoh sukses dari kasus ini adalah Singapura,

yang membuat proyek kerjasama dengan Cisco Company untuk mendirikan Singapore

Science Park. Contoh lain terdapat di Hong Kong, dengan megaproyek yang dikenal sebagai

Hong Kong Science & Technology Park dan Cyberport (Liana, Evgeny, & Ivan, 2012).

Internet menyediakan sumber daya yang diperlukan sebuah, yang berfokus pada

berbagai sektor melalui sebuah portal. South-Korean Innopolis Daedeok (Oh, Kim, & Jeong,

2005) merupakan portal milik negara Korea sebagai klaster inovasi global dalam lingkup

informasi, nano dan bioteknologi, teknologi ruang angkasa dan energi, dan robotika.

Implementasi sukses dari infrastruktur berbentuk web ini ditunjukkan oleh Technopark

Stavanger, sebuah sumber daya yang sangat diperlukan oleh perusahaan asing yang ingin

berinvestasi di negeri kincir angin Belanda. Technopark Stavanger ini dijadikan sebagai

platform strategis untuk menguasai pasar Eropa (Liana, Evgeny, & Ivan, 2012).

Sebagian besar teknologi yang dipakai dalam infrastruktur web regional di atas

menggunakan web 2.0, yang berisi basis data, layanan, informasi dalam bentuk peta dan lini

masa, atau sumber-sumber informasi. Sistem Inovasi daerah yang menggunakan web 2.0 ini

juga terdapat di Rhineland-Palatinate, Jerman, dengan nama WirtschaftsForum Neuwied e.V.,

yang terdiri dari sekitar 100 UMKM dengan jumlah pekerja hingga 8.000 (Lindermann,

Valcárcel, Schaarschmidt, & von Kortzfleisch, 2009).

Page 16: LAPORAN TAHUNAN PENELITIAN KERJASAMA ANTAR …dinus.ac.id/wbsc/assets/dokumen/penelitian/Lap_Akhir/laporanAkhir_Ika_Novita...perangkat lunak yang mengakses web SIDA dapat saling berkomunikasi

9

BAB 3. TUJUAN DAN MANFAAT PENELITIAN

3.1 Tujuan

Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan perangkat lunak manajemen

pengetahuan untuk Sistem Inovasi Daerah yang dapat diakses secara terbuka (fleksibel) oleh

perangkat lunak lain, serta memanfaatkan web mining untuk menyimpan informasi secara

otomatis dari website yang relevan. Tujuan tersebut akan dicapai dalam dua tahap dengan

rincian sebagai berikut:

1. Tahun Pertama : Mengembangkan dan menguji coba perangkat lunak Capture and

Sharing majemen pengetahuan dengan menggunakan fitur layanan web yang

memungkinkan stakeholder mengakses informasi dan data pada repositori

pengetahuan secara otomatis menggunakan perangkat lunak tertentu.

2. Tahun Kedua : Mengembangkan dan menguji web mining untuk repositori

pengetahuan yang memungkinkan perangkat lunak manajemen pengetahuan yang

dikembangkan mengambil data dan informasi dari website yang relevan secara

otomatis tanpa harus diunggah secara manual.

3.2 Manfaat

Berdasarkan tujuan yang telah ditetapkan, maka akan ada beberapa manfaat yang bisa

diambil dari pengembangan perangkat lunak manajemen pengetahuan untuk Sistem Inovasi

Daerah ini. Manfaat-manfaat yang dapat dirasakan antara lain:

1. Tahun Pertama : Kemudahan akses dan pertukaran informasi yang didapatkan

oleh stakeholder SIDA melalui aplikasi berbasis web SIDA dan repository

pengetahuan

2. Tahun Kedua : Kemudahan melakukan pengambilan data dan informasi dari

website yang relevan serta dapat melakukan ekstraksi pengetahuan secara

otomatis

Selain luaran berupa perangkat lunak, penelitian ini juga menargetkan penulisan

makalah ilmiah yang berhubungan dengan manajemen pengetahuan untuk sistem inovasi

daerah, layanan web untuk sistem pemerintahan, HAKI, dan web mining untuk manajemen

pengetahuan. Makalah tersebut akan dipublikasikan pada international journal dan

conference.

Page 17: LAPORAN TAHUNAN PENELITIAN KERJASAMA ANTAR …dinus.ac.id/wbsc/assets/dokumen/penelitian/Lap_Akhir/laporanAkhir_Ika_Novita...perangkat lunak yang mengakses web SIDA dapat saling berkomunikasi

10

BAB 4. METODE PENELITIAN

Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan perangkat lunak manajemen

pengetahuan untuk Sistem Inovasi Daerah yang dapat diakses secara terbuka (fleksibel) oleh

perangkat lunak lain, serta memanfaatkan web mining untuk menyimpan informasi secara

otomatis dari website yang relevan. Tahapan yang akan dilakukan dalam rangka pencapaian

tujuan penelitian dapat dilihat di tabel 1.

Tabel 1. Metode Penelitian

Thn Tahap Langkah Indikator Hasil

1 Regulasi

sistem inovasi

- Identifikasi kebutuhan regulasi

dengan melakukan survei dan

brainstorming

- Identifikasi karakterisitik

inovasi

- Melakukan review

terhadap aturan yang

berlaku saat ini

- Melakukan review

terhadap jurnal yang

berkaitan dengan

sistem inovasi

- Melakukan review

terhadap portal

inovasi yang ada,

yaitu sidajateng.com

dan pi-umkm.co.id

Software

requirement

specification

SIDA

Repositori

pengetahuan

(Knowledge

repository)

- Identifikasi manajemen

pengetahuan dalam organisasi

- Perumusan strategi manajemen

pengetahuan

- Membangun ruang

penyimpanan pengetahuan

(knowledge repository)

- Menyempurnakan akses ke

pengetahuan

- Memperbaiki lingkungan

pengetahuan

- Mengelola pengetahuan

sebagai kekayaan organisasi

(aset)

Mengumpulkan data

yang berupa artikel,

gambar, statistik, fakta,

hasil publikasi sebagai

repositori dan disimpan

dalam basis data

relasional seperti

MySQL atau Postgre

SQL

Basis data

Repositori

Pengetahuan

SIDA

Aplikasi web

(web

application)

- Identifikasi kebutuhan website

- Merancang basis data

- Merancang tampilan

antarmuka pengguna

- Melakukan pengkodean

- Pengujian web

- Analisis dan perbaikan hasil

pengujian web

- Merilis aplikasi berbasis web

untuk SIDA

Mengembangan SIDA

dalam bentuk apliklasi

berbasis web

menggunakan PHP

Perangkat lunak

aplikasi SIDA

berbasis web

Page 18: LAPORAN TAHUNAN PENELITIAN KERJASAMA ANTAR …dinus.ac.id/wbsc/assets/dokumen/penelitian/Lap_Akhir/laporanAkhir_Ika_Novita...perangkat lunak yang mengakses web SIDA dapat saling berkomunikasi

11

Layanan Web - Perencanaan arsitektur layanan

web

- Menentukan spesifikasi

layanan web

- Merancang antarmuka layanan

web

- Pengembangan layanan web

- Menerapkan layanan web

Mengembangakan

aplikasi web SIDA

menjadi aplikasi yang

berbasis layanan web

menggunakan XML dan

JSON

Web service

SIDA untuk

akses repositori

pengetahuan

dan

interoperabilitas

Page 19: LAPORAN TAHUNAN PENELITIAN KERJASAMA ANTAR …dinus.ac.id/wbsc/assets/dokumen/penelitian/Lap_Akhir/laporanAkhir_Ika_Novita...perangkat lunak yang mengakses web SIDA dapat saling berkomunikasi

12

BAB 5. HASIL DAN PEMBAHASAN

5.1 Deskripsi Produk dan Capaian

Manajemen pengetahuan yang dikembangkan pada penelitian ini memfasilitasi

UMKM yang memiliki anggaran minim untuk memiliki divisi Research and Development

dengan bekerja sama secara aktif dengan peneliti relevan yang ada pada universitas.

Perangkat lunak yang dikembangkan merupakan win-win solution baik untuk pemilik

UMKM maupun peneliti dari perguruan tinggi, karena dari sisi pemilik UMKM terbantu

dengan pengetahuan baru pada riset yang berhubungan dengan usaha yang digelutinya,

sedangkan dari sisi peneliti akan mendapat kesempatan yang lebih besar untuk melaksanakan

tri darma perguruan tinggi.

Secara garis besar, sistem yang dikembangkan memiliki empat bagian pokok yaitu:

1. Bagian Artikel: untuk memfasilitasi peneliti mempublikasikan hasil karya berupan

tulisan ilmiah maupun populer yang berhubungan dengan inovasi usaha.

2. Bagian Tanya Jawab: memfasilitasi UMKM untuk bertanya secara langsung

masalah khusus yang dihadapi kepada para ahli dan peneliti dari perguruan tinggi.

Peneliti yang banyak memberikan jawaban / komentar yang tepat akan mendapat

kenaikan reputasi.

3. Bagian Pelatihan: memfasilitasi peneliti untuk menawarkan pelatihan tepat guna

pada masyarakat UMKM dan sekaligus memberikan kesempatan pemilik UMKM

untuk meminta pelatihan pada peneliti.

4. Galeri Produk: untuk memamerkan produk inovatif yang dimiliki UMKM untuk

menjaring konsumen.

Selain itu, dikembangkan juga antarmuka representasi pengetahuan dalam bentuk

RESTful web service untuk memudahkan pihak ketiga melakukan penggolahan data yang

terdapat pada manajemen pengetahuan yang dikembangkan. Beberapa manipulasi yang dapat

dilakukan antara lain mengolah data pertanyaan untuk menentukan trend riset, mengolah data

interaksi untuk mengetahui peneliti ahli di bidang tertentu, mengolah data pelatihan untuk

mencari kesempatan topik pelatihan yang diminati.

Pada tahun pertama penelitian ini sebuah purwarupa manajemen pengetahuan telah

selesai dikembangkan, diunggah pada hosting dengan domain inovasiku.biz (Inovasi

kelompok usaha dan bisnis), dan diuji cobakan pada sembilan UMKM di Semarang dan

sekitarnya.

Page 20: LAPORAN TAHUNAN PENELITIAN KERJASAMA ANTAR …dinus.ac.id/wbsc/assets/dokumen/penelitian/Lap_Akhir/laporanAkhir_Ika_Novita...perangkat lunak yang mengakses web SIDA dapat saling berkomunikasi

13

5.2 Analisis Kebutuhan Sistem

Tahapan paling awal dari pengembangan sistem adalah pengumpulan kebutuhan

sistem dan mengelompokkannya ke dalam beberapa bagian yang dapat dikerjakan oleh tim.

Untuk melakukan analisis kebutuhan, ada sembilan UMKM yang didatangi secara langsung

dan diwawancarai untuk mendapat gambaran secara global seperti apa manajemen

pengetahuan yang dibutuhkan oleh UMKM. Hasil dari wawancara dengan UMKM kemudian

diterjemahkan ke dalam dokumen software requirement specification (SRS) yang lengkapnya

ada pada lampiran 1.

Bagian ini akan menjelaskan hasil dokumen tersebut secara ringkas dalam bentuk use

case dan menjelaskan rinciannya. Adapun use case dari manajemen pengetahuan yang

dikembangkan adalah sebagaimana ditunjukkan pada gambar 4 dan gambar 5.

Manajemen pengetahuan inovasiku.biz memiliki dua tipe pengguna yang dapat login

sebagai anggota, dan juga pengguna awam yang dapat mengakses website secara langsung

tanpa harus login. Use Case untuk pengguna awam sebagaimana ditampilkan gambar 4.

Gambar 4. Use Case pengguna aplikasi awam tanpa login

Pengguna awam tidak perlu melakukan login untuk dapat membaca konten dari

manajemen pengetahuan ini, hanya dengan mengakses ke url inovasiku.biz pengguna awan

dapat langsung mengeksplore artikel yang ada, mencari pertanyaan yang sesuai beserta

jawabannnya serta mencari di galeri produk yang sesuai dengan keinginananya. Selain untuk

memudahkan siapa saja yang belum tergabung sebagai member untuk mendapatkan

informasi dari manajemen pengetahuan ini, ketidak harusan login juga untuk memudahkan

mesin pencari seperti Google untuk mengindeks konten yang ada dan menarik pengunjung

untuk mengakses inovasiku.biz.

Meskipun dapat mengakses konten, pengguna awam seharusnya tidak dapat

melakukan interaksi seperti memberikan komentar dan terlebih menjawab pertanyaan yang

ada untuk mengontrol alur informasi tetap valid dan dapat dipertanggung jawabkan. Bagi

penggunjung yang tertarik, kemudian dapat melakukan registrasi anggota untuk melakukan

Page 21: LAPORAN TAHUNAN PENELITIAN KERJASAMA ANTAR …dinus.ac.id/wbsc/assets/dokumen/penelitian/Lap_Akhir/laporanAkhir_Ika_Novita...perangkat lunak yang mengakses web SIDA dapat saling berkomunikasi

14

interaksi yang tersedia.

Pengguna yang harus login untuk melakukan aktifitas adalah pemilik (atau

representasi) UMKM dan anggota peneliti akademik. Diagram lengkap apa saja yang dapat

dilakukan oleh masing-masing anggota ditampilkan pada gambar 5.

Gambar 5. Use Case pengguna aplikasi anggota UMKM dan peneliti

Pemilik UMKM dapat menggunakan manajemen pengetahuan untuk memposting

artikel, memberikan pertanyaan dan memposting hasil produknya agar bisa dilihat oleh

pengguna lain baik pengguna awam maupun anggota. Selain itu, pemilik UMKM juga bisa

memberikan komentar pada artikel, menjawab pertanyaan pengguna UMKM lain, dan juga

menindak lanjuti tawaran pelatihan yang diberikan oleh anggota peneliti. Anggota peneliti

akademik dapat melakukan posting artikel, menambahkan produk penelitian dan menawarkan

pelatihan pada UMKM. Sedangkan untuk berinteraksi, anggota peneliti dapat memberikan

komentar pada artikel, produk, dan menjawab pertanyaan yang diajukan oleh UMKM.

Berdasarkan uraian tersebut, dapat disimpulkan sistem yang dibangun haruslah

memiliki sisi backend yang digunakan untuk menginputkan konten, data, dan informasi ke

dalam sistem manajemen pengetahuan, dan frontend yang digunakan untuk mengobservasi

sistem pengetahuan dari luar.

5.3 Desain dan Arsitektur Sistem

Sistem manajemen pengetahuan inovasiku.biz merupakan aplikasi berbasis web yang

dapat diakses melalui Internet dengan menggunakan web browser. Selain itu, sistem ini juga

menyediakan RESTful API untuk menampilkan data berbasis JSON agar dapat dilakukan

manipulasi oleh aplikasi pihak ketiga. Sebagai otentifikasi pengguna, dari sisi aplikasi web

menggunakan username dan password pada halaman login, sedangkan pada sisi web service

Page 22: LAPORAN TAHUNAN PENELITIAN KERJASAMA ANTAR …dinus.ac.id/wbsc/assets/dokumen/penelitian/Lap_Akhir/laporanAkhir_Ika_Novita...perangkat lunak yang mengakses web SIDA dapat saling berkomunikasi

15

menggunakan OAuth untuk menetukan aplikasi pihak ketiga yang boleh dan tidak boleh

mengakses API yang disediakan.

5.3.1 Arsitektur Sistem

Masalah yang sering dihadapi aplikasi online adalah stabilitas dan availability server

dalam lingkungan produksi. Untuk menghadapi permasalahan tersebut, arsitektur perangkat

lunak inovasiku.biz mengadopsi arsitektur Google App Engine yang memisahkan beberapa

komponen sistem ke dalam tiga bagian, yaitu support services, cloud services dan client

access. Gambaran umum dari arsitektur sistem dapat dilihat pada gambar 5.3.

Gambar 6. Arsitektur perangkat Manajemen Pengetahuan

Inti pengembangan sistem adalah pada cloud computing service tempat letak aplikasi

manajemen pengetahuan yang dibuat dengan menggunakan Framework Django. Sedangkan

service data dipisahkan pada bagian lain secara loosely coupled untuk memastikan

portabilitas dari level terendah basis data. Adapun layer access client menyediakan

antarmukan berbasis web dan RESTful service untuk memudahkan pengaksesan data dan

informasi dengan menggunakan beragam aplikasi.

Pengguna awam dapat mengakses aplikasi melalui antarmuka web dengan

menggunakan perambah seperti Chrome dan Firefox. Secara manual, pengguna dapat

melakukan eksplorasi konten melalui menu, kategori serta labeling yang ada selayaknya

eksplorasi website berita maupun website yang lain. Sedangkan antarmuka web service

disiapkan untuk pengguna lanjut yang mencoba eksplorasi lebih dalam terhadap data dan

konten yang tersedia. Contoh pemanfaatan web service adalah mengembangkan aplikasi

Page 23: LAPORAN TAHUNAN PENELITIAN KERJASAMA ANTAR …dinus.ac.id/wbsc/assets/dokumen/penelitian/Lap_Akhir/laporanAkhir_Ika_Novita...perangkat lunak yang mengakses web SIDA dapat saling berkomunikasi

16

berbasis perangkat bergerak dengan menggunakan data yang tersedia, atau melakukan mining

data terhadap konten yang ada.

5.3.2 Desain Perangkat Lunak

Perangkat lunak manajemen pengetahuan inovasiku.biz menyimpan beberapa jenis

data dan informasi yang berbeda, untuk itu diperlukan desain basis data khusus yang dapat

menampung semua jenis data tersebut, namun tetap mudah direlasikan untuk representasi

akhir. Desain basis data relasional untuk aplikasi ini ditampilkan pada gambar 5.4.

Gambar 7. Desain relasi basis data manajemen pengetahuan

Pada diagram relasi basis data tersebut terlihat bahwa anggota berperan penting

terhadap semua aktifitas yang ada pada sistem. Entitas profile terhubung dengan hampir

Page 24: LAPORAN TAHUNAN PENELITIAN KERJASAMA ANTAR …dinus.ac.id/wbsc/assets/dokumen/penelitian/Lap_Akhir/laporanAkhir_Ika_Novita...perangkat lunak yang mengakses web SIDA dapat saling berkomunikasi

17

semua entitas lain yang ada, untuk memastikan bahwa segala aktifitas pengguna terekam

dalam basis data tersebut. Meskipun secara diagram basis data pengguna terhubung dengan

banyak entitas, namun pada level aplikasi terdapat restriksi pengguna, yaitu pemilik UMKM

tidak dapat membuat training namun dapat berkomentar, dan sebaliknya periset tidak dapat

membuat pertanyaan baru namun bisa menjawab pertanyaan yang ada.

5.4 Implementasi dan Testing Sistem

Manajemen pengetahuan inovasiku.biz diimplementasikan ke dalam sebuah perangkat

lunak dengan menggunakan bahasa pemrograman Python dengan menggunakan Framework

Django, sedangkan untuk struktur penyimpanan basis data yang digunakan adalah DBMS

MySQL. Meski demikian karena kemudahan portabilitas Django DBMS yang dapat

digunakan sebagai alternative adalah SQLite, PostgreSQL, dan juga Oracle. Adapun untuk uji

coba sistem yang digunakan adalah unit testing dengan menggunakan tool internal Django

dan juga functional testing dengan menggunakan selenium testing.

5.4.1 Struktur Perangkat Lunak

Berdasarkan kebutuhan perangkat lunak yang telah disebutkan sebelumnya,

manajemen pengetahuan inovasiku.biz yang dikembangkan disusun dalam beberapa halaman

yang dikelompokkan berdasarkan fungsionalitasnya. Berikut pada gambar 5.5 ditampilkan

struktur manajemen pengetahuan yang dibuat. Pada gambar tersebut terlihat bahwa ada

beberapa menu yang akan menampilkan hasil yang berbeda pada masing-masing pengguna.

Hal ini untuk memastikan bahwa suatu konten hanya dapat dimodifikasi oleh pemilik konten

tersebut dan tidak dapat dilihat oleh pengguna lain.

Pada web manajemen pengetahuan tersebut, terdapat beberapa menu yang hanya

dapat diakses oleh administrator untuk keperluan manajemen perangkat lunak, sedangkan

anggota hanya memiliki akses pada menu yang berhubungan dengan manajemen informasi

dan konten saja.

Page 25: LAPORAN TAHUNAN PENELITIAN KERJASAMA ANTAR …dinus.ac.id/wbsc/assets/dokumen/penelitian/Lap_Akhir/laporanAkhir_Ika_Novita...perangkat lunak yang mengakses web SIDA dapat saling berkomunikasi

18

Gambar 8. Struktur manajemen pengetahuan inovasiku.biz

5.4.2 Antarmuka Perangkat Lunak

Antarmuka merupakan media interaksi antara pengguna dengan perangkat lunak,

antarmuka yang baik akan memudahkan pengguna untuk menelusuri dan mendapatkan

konten yang diinginkan. Perangkat lunak manajemen pengetahuan yang dikembangkan

memiliki dua sisi yaitu sisi frontend dan backend, antarmuka untuk masing-masing sisi

tersebut adalah sebagai berikut.

1. Halaman depan: halaman yang pertama kali didapatkan pengguna akhir saat

membuka inovasiku.biz. Halaman depan seperti ditampilkan pada gambar 9,

menampilkan 5 pertanyaan terbaru dan 5 artikel terbaru serta beberapa kategori

yang ada di samping kiri dan menu yang ada di atas.

2. Halaman Pengetahuan (Artikel & Tanya Jawab): halaman pengetahuan berisi

artikel yang dituliskan oleh peneliti ataupun pengguna UMKM yang ingin

membagikan pengalaman dan pengetahuannya seputar bidang yang mereka

tekuni. Tanya jawab memberikan keleluasaan pada UMKM yang memiliki

masalah tertentu untuk bertanya ke komunitas spesifik sehingga bisa mendapatkan

jawaban yang bervariasi.

Page 26: LAPORAN TAHUNAN PENELITIAN KERJASAMA ANTAR …dinus.ac.id/wbsc/assets/dokumen/penelitian/Lap_Akhir/laporanAkhir_Ika_Novita...perangkat lunak yang mengakses web SIDA dapat saling berkomunikasi

19

Gambar 9. Halaman depan

Gambar 10. Halaman Artikel

Gambar 11. Halaman Tanya Jawab

Page 27: LAPORAN TAHUNAN PENELITIAN KERJASAMA ANTAR …dinus.ac.id/wbsc/assets/dokumen/penelitian/Lap_Akhir/laporanAkhir_Ika_Novita...perangkat lunak yang mengakses web SIDA dapat saling berkomunikasi

20

3. Halaman Pelatihan: halaman pelatihan memberikan keleluasaan bagi periset

untuk menyalurkan kewajiban pengabdian masyarakat dengan memberikan

pelatihan secara langsung kepada pengusaha UMKM. Selain itu pengusaha yang

ingin mendapatkan pelatihan dapat mempostingkan permintaan pelatihan yang

diperlukan di sini.

Gambar 12. Halaman Pelatihan

4. Halaman Produk: Selain memberikan tempat untuk mengatur dan mendapatkan

pengetahuan, inovasiku.biz juga menyediakan halaman untuk menampilkan

produk unggulan dari UMKM. Keberadaan halaman ini untuk menstimulasi

pemilik UMKM untuk berani menawarkan produknya secara global melalui

website.

Gambar 13. Halaman Produk

Page 28: LAPORAN TAHUNAN PENELITIAN KERJASAMA ANTAR …dinus.ac.id/wbsc/assets/dokumen/penelitian/Lap_Akhir/laporanAkhir_Ika_Novita...perangkat lunak yang mengakses web SIDA dapat saling berkomunikasi

21

5. Halaman Administrasi: halaman administrasi digunakan untuk manajemen

konten yang akan ditampilkan di halaman depan. Halaman ini hanya dapat diakses

oleh pengguna yang sudah terdaftar.

Gambar 14. Administrasi Artikel

Gambar 15. Administrasi dan Statistik Kategori

Gambar 16. Administrasi Pengguna

Page 29: LAPORAN TAHUNAN PENELITIAN KERJASAMA ANTAR …dinus.ac.id/wbsc/assets/dokumen/penelitian/Lap_Akhir/laporanAkhir_Ika_Novita...perangkat lunak yang mengakses web SIDA dapat saling berkomunikasi

22

6. Halaman API: halaman API sebenarnya hanya dapat diakses dengan

menggunakan aplikasi pihak ketiga, namun untuk memudahkan pembacaan

dokumentasi, disiapkan juga antarmuka browsable API untuk memudahkan

pengembangan meng-eksplorasi API yang tersedia.

Gambar 17. Root API

Gambar 18. Knowledge hierarchy API

Gambar 19. Section list API

Page 30: LAPORAN TAHUNAN PENELITIAN KERJASAMA ANTAR …dinus.ac.id/wbsc/assets/dokumen/penelitian/Lap_Akhir/laporanAkhir_Ika_Novita...perangkat lunak yang mengakses web SIDA dapat saling berkomunikasi

23

5.5 Unit Testing & Integration Testing

Unit testing merupakan proses testing, di mana kita melakukan testing pada bagian

basic dari kode program. Contohnya adalah memeriksa kode program pada event, procedure,

dan function. Unit Testing meyakinkan masing-masing unit tersebut berjalan sebagaimana

mestinya. Pada Unit Testing, dilakukan pememeriksaan bagian kode program secara terpisah

dari bagian yang lain. Pada penelitian ini langsung melakukan Unit Testing setiap kali sebuah

kode unit (event, procedure, function) selesai dibuat, kode unit diperiksa dengan

menjalankannya baris per baris untuk memastikan bahwa proses yang dilakukan berjalan

sebagaimana yang diinginkan. Sedangkan Integration Testing dilakukan setelah melakukan

Unit/Component Testing, langkah berikutnya adalah memeriksa bagaimana unit-unit tersebut

bekerja sebagai suatu kombinasi, bukan lagi sebagai suatu unit yang individual.

Pada penelitian ini telah dilakukan 39 unit dan integration test terhadap perangkat

lunak yang dikembangkan untuk memastikan perangkat lunak tersebut telah memenuhi

kebutuhan yang telah dimodelkan sebelumnya. Hasil pemeriksaan akhir testing yang

ditampilkan pada gambar 20 menunjukkan perangkat lunak yang dikembangkan telah

berhasil melalui semua pengujian tersebut, sehingga dapat disimpulkan bahwa perangkat

lunak yang dibuat sudah layak untuk diluncurkan ke publik. Adapun detail kode sumber unit

testing dan integration yang dilakukan terhadap perangkat lunak tersebut dapat dilihat pada

lampiran 3.

Gambar 20. Hasil unit dan integration testing

Page 31: LAPORAN TAHUNAN PENELITIAN KERJASAMA ANTAR …dinus.ac.id/wbsc/assets/dokumen/penelitian/Lap_Akhir/laporanAkhir_Ika_Novita...perangkat lunak yang mengakses web SIDA dapat saling berkomunikasi

24

5.6 Web Load dan Server Load Testing

Perangkat lunak berbasis web seringkali memiliki permasalahan dalam loading data

seiring dengan meningkatnya data dan akses terhadap website tersebut, untuk menguji coba

ketahanan perangkat lunak yang dibangun digunakan online tool untuk web load testing dan

server load testing. Kedua jenis pengujian ini akan memastikan perangkat lunak yang

dikembangkan siap untuk menangani permintaan konten dari pengguna, baik dari sisi

kecepatan penampilan halaman maupun dari sisi ketahanan server untuk melayani banyak

permintaan sekaligus.

Web load testing berguna untuk mengetahui seberapa responsif halaman web yang

dibuat menanggapi permintaan konten yang diminta pengguna beserta data-data tambahan

yang bersifat asesoris tampilan. Perangkat yang digunakan untuk melakukan web load testing

adalah tools.pingdom.com yang dapat memberikan hasil secara rinci dalam bentuk JSon dan

laporan ringkas dari hasil evaluasi. Hasilnya seperti ditampilkan pada gambar 21,

inovasiku.biz mendapatkan skor 74 dari 100 dan masih 99% lebih cepat dibandingkan rata-

rata website yang pernah dievaluasi. Hasil tersebut menunjukkan, inovasiku.biz untuk saat ini

tidak memerlukan usaha untuk peningkatan performa.

Gambar 21. Hasil web load testing dengan tools.pingdom.com

Adapun server load testing digunakan untuk mengevaluasi seperti apa performa server

saat menerima permintaan tampilan data pada saat yang bersamaan. Perangkat yang

digunakan untuk mengevaluasi kemampuan load server adalah loadimpact.com, dan seperti

Page 32: LAPORAN TAHUNAN PENELITIAN KERJASAMA ANTAR …dinus.ac.id/wbsc/assets/dokumen/penelitian/Lap_Akhir/laporanAkhir_Ika_Novita...perangkat lunak yang mengakses web SIDA dapat saling berkomunikasi

25

ditampilkan pada gambar 22 inovasiku.biz mampu menangani 50 permintaan sekaligus

dengan kecepatan load di bawah 1 detik. Hasil tersebut mengindikasikan perangkat lunak

yang dikembangkan masih mampu menangani banyak permintaan konten dalam waktu yang

bersamaan tanpa membebani server.

Gambar 22. Hasil server load testing dengan loadimpact.com

Page 33: LAPORAN TAHUNAN PENELITIAN KERJASAMA ANTAR …dinus.ac.id/wbsc/assets/dokumen/penelitian/Lap_Akhir/laporanAkhir_Ika_Novita...perangkat lunak yang mengakses web SIDA dapat saling berkomunikasi

26

BAB 6. RENCANA TAHAPAN BERIKUTNYA

Penelitian PEKERTI pada tahun pertama ini, telah dikembangkan perangkat lunak

manajemen pengetahuan berbasis cloud yang ditujukan untuk UMKM. Meskipun purwarupa

telah diluncurkan, namun antusiasme pengguna UMKM untuk memanfaatkan perangkat

lunak ini masih belum muncul. Beberapa alasannya adalah karena masih minimnya konten

yang tersedia dalam perangkat lunak tersebut, di lain pihak diperlukan waktu yang cukup

lama untuk membuat konten bisnis yang menarik.

Berangkat dari fakta tersebut, sesuai rencana tahap lanjut dari penelitian ini adalah

mengembangkan engine web mining untuk mencari konten yang telah ada di Internet,

kemudian memasukkan ke dalam perangkat lunak ini dengan mencantumkan sumber asli.

Mesin web mining yang akan dikembangkan memiliki beberapa komponen sebagai berikut:

1. Web Crawler: merupakan sebuah Bot Internet yang digunakan untuk menelusuri

World Wide Web dan melakukan indexing kepada tiap tiap website agar nantinya

bisa kita pakai sebagai sumber referensi tanpa harus menelusuri lagi Website

tersebut. Komponen ini digunakan untuk menelusuri konten apa saja yang tersedia

di web target.

2. Web Scraper: komponen ini bertugas mengambil komponen tertentu dari

halaman web yang kaya dengan elemen-elemen tambahan. Web scraper akan

menelusuri struktur dokumen HTML dan mengambil hanya bagian konten yang

diperlukan saja.

3. Text Miner: penambang teks digunakan untuk memutuskan apakah konten yang

sudah didapatkan dari hasil crawling dapat digunakan untuk manajemen

pengetahuan atau tidak. Setelah diklasifikasikan ke dalam sebagai konten yang

dapat digunakan dilanjutkan ke proses selanjutnya, sedangkan yang tidak terpakai

dimasukkan ke dalam arsip.

4. Web Content Miner: proses terakhir dari mesin ini adalah mengklasifikasikan

konten yang telah dikumpulkan ke dalam kategori dan label yang tersedia pada

perangkat lunak manajemen pengetahuan, untuk mempermudah pencarian konten

yang sudah didapatkan.

Setelah menjalankan mesin ini manajemen pengetahuan akan mendapatkan konten

yang lebih kaya dari beberapa web external, dengan menyebutkan sumber asli untuk

memberikan ping back pada situs asal.

Page 34: LAPORAN TAHUNAN PENELITIAN KERJASAMA ANTAR …dinus.ac.id/wbsc/assets/dokumen/penelitian/Lap_Akhir/laporanAkhir_Ika_Novita...perangkat lunak yang mengakses web SIDA dapat saling berkomunikasi

27

BAB 7. KESIMPULAN DAN SARAN

7.1 Kesimpulan

1. UMKM adalah unit usaha skala kecil yang tidak memiliki bagian riset inovasi

tersendiri, sehingga memerlukan pihak eksternal yang dapat memberikan pengetahuan

untuk mengembangkan inovasi mereka sendiri. Perangkat lunak yang dibangun

menghubungkan UMKM dengan peneliti dari perguruan tinggi sebagai pihak

eksternal yang memberikan pengetahuan kepada unit usaha tersebut.

2. Perangkat lunak yang dibuat sudah dapat berjalan dan diujicobakan ke 10 UMKM

Semarang dan sekitarnya. Secara fungsional inovasiku.biz telah berjalan dengan baik,

namun secara kultur UMKM masih belum terlalu tertarik untuk aktif tergabung dalam

manajemen pengetahuan berbasis sosial yang baru dimulai dan masih minim konten.

Sebagai solusinya, pada kegiatan penelitian selanjutnya perlu dibuat mesin yang dapat

menelusuri konten terkait yang ada di Internet, kemudian mengisikannya ke dalam

perangkat lunak manajemen pengetahuan agar lebih mudah ditemukan dan

dikonsumsi oleh pelaku bisnis UMKM.

3. Beberapa UMKM yang disurvey mengatakan perangkat lunak yang dibuat masih

susah digunakan, karena memiliki antarmuka yang unik. Pengembangan selanjutnya

memerlukan revisi tampilan perangkat lunak agar lebih mudah digunakan dan

sosialisasi kepada pelaku UMKM terhadap potensi perangkat lunak tersebut.

7.2 Saran Penelitian Selanjutnya

1. Tren dari perangkat lunak berbasis konten saat ini adalah personalisasi informasi

dengan menggunakan preferensi pengguna. Kategori yang ditampilkan oleh perangkat

lunak inovasiku.biz cukup luas dan menyulitkan eksplorasi oleh pengguna akhir,

sehingga diperlukan penyaringan berdasarkan preferensi pengguna dengan

menggunakan pilihan kategori aktif dan penggalian kelakuan.

2. Keterhubungan perangkat lunak dengan media sosial akan dapat meningkatkan

penetrasi pasar pengguna dan pada akhirnya akan meningkatkan jumlah pengguna

juga. Integrasi manajemen pengetahuan dengan media sosial yang ada juga dapat

memperkaya konten dengan mengadopsi perbincangan media sosial.

Page 35: LAPORAN TAHUNAN PENELITIAN KERJASAMA ANTAR …dinus.ac.id/wbsc/assets/dokumen/penelitian/Lap_Akhir/laporanAkhir_Ika_Novita...perangkat lunak yang mengakses web SIDA dapat saling berkomunikasi

28

DAFTAR PUSTAKA

The THESEUS Research Program New Technologies for the Internet of Services. (2011).

Berlin: Federal Ministry of Economics and Technology.

Alavi, M., & Leidner, D. E. (1999). Knowledge management systems: issues, challenges, and

benefits. Communications of the AIS.

Aldianto, L., Agustini, E. S., & Bayuningrat, R. H. (2011). Innovation in Indonesia: The

Types, the Necessary Factors, and the National Innovation System. IEEE Journal.

Chaminade, C., & Vang, J. (2008). Globalisation of knowledge production and regional

innovation policy: Supporting specialized hubs in the Bangalore software industry.

Research Policy 37, 1684–1696.

Chung, S. (2002). Building a national innovation system through regional innovation.

Technovation 22, 485–491.

Cowan, R., & Zinovyeva, N. (2013). University effects on regional innovation. Research

Policy 42, 788– 800.

Guo-xin, L., & Xiao-qin, G. (2008). Information Integration System of Enterprise

Distribution Innovation Based on Web Services. IEEE Journal.

Hyvonen, E., Viljanen, K., Makela, E., Kauppinen, T., Ruotsalo, T., Valkeapaa, O., et al.

(2007). Elements of a National Semantic Web Infrastructure — Case Study Finland

on the Semantic Web. Proceedings of the First International Semantic Computing

Conference (IEEE ICSC 2007) (hal. 216-223). IEEE.

Kazuyuki, M. (2005). China's Innovation System Reform and Growing Industry and Science

Linkages. RIETI Discussion Paper Series 05-E-011.

Liana, K., Evgeny, G., & Ivan, K. (2012). Creating a Web Infrastructure of the Regional

Innovation Ecosystem in the Triple Helix Model in Russia. Procedia-Social and

Behavioral Sciences, 72-79.

Lindermann, N., Valcárcel, S., Schaarschmidt, M., & von Kortzfleisch, H. (2009). SME 2.0:

Roadmap towards Web 2.0-Based Open Innovation in SME-Networks--A Case Study

Based Research Framework. Dalam Information Systems--Creativity and Innovation

in Small and Medium-Sized Enterprises (hal. 28-41). Springer.

Mohan, A. V., Omar, A. A., & Ab. Aziz, K. (2002). Malaysia’s Multimedia Super Corridor

Cluster: Communication Linkages Among Stakeholders in a National System of

Innovation. IEEE TRANSACTIONS ON PROFESSIONAL COMMUNICATION, VOL.

45, NO. 4,, 265-275.

Page 36: LAPORAN TAHUNAN PENELITIAN KERJASAMA ANTAR …dinus.ac.id/wbsc/assets/dokumen/penelitian/Lap_Akhir/laporanAkhir_Ika_Novita...perangkat lunak yang mengakses web SIDA dapat saling berkomunikasi

29

Noviandi, N., Suharso, P., Suripto, Anis, N. H., Setianingrum, E., Saparudin, et al. (2012).

Manajemen Pengetahuan untuk Penguatan Sistem Inovasi Daerah Konsep dan

Aplikasi. Jakarta: BPPT Press.

Oh, D.-S., Kim, K.-B., & Jeong, S.-Y. (2005). Eco-industrial park design: a Daedeok

Technovalley case study. Habitat International, 269-284.

Rubenstein-Montano, B., Liebowitz, J., Buchwalter, J., McCaw, D., Newman, B., & Rebeck,

K. (2001). A systems thinking framework for knowledge management. Decision

support systems, 5-16.

Teknologi, P. P. (2011). Manajemen Pengetahuan untuk Penguatan Sistem Inovasi Daerah

Konsep dan Aplikasi. Jakarta: Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi.

UDINUS, L. (2013). Rencana Induk Penelitian Universitas Dian Nuswantoro Semarang.

Semarang: Universitas Dian Nuswantoro.

Wang, X. (2008). The Research of Technological Innovation System for Industry Clusters.

International Seminar on Future Information Technology and Management

Engineering, 2008. FITME'08 (hal. 376-379). IEEE.

Page 37: LAPORAN TAHUNAN PENELITIAN KERJASAMA ANTAR …dinus.ac.id/wbsc/assets/dokumen/penelitian/Lap_Akhir/laporanAkhir_Ika_Novita...perangkat lunak yang mengakses web SIDA dapat saling berkomunikasi

Software Requirement Specification

untuk

Perangkat Lunak Aplikasi berbasis web

untuk Sistem Inovias Daerah

V.06-SIDA

Oleh

Ika Novita Dewi

Fahri Firdausillah

Erwin Yudi Hidayat

Fakultas Ilmu Komputer

Universitas Dian Nuswantoro

Mei 2014

Page 38: LAPORAN TAHUNAN PENELITIAN KERJASAMA ANTAR …dinus.ac.id/wbsc/assets/dokumen/penelitian/Lap_Akhir/laporanAkhir_Ika_Novita...perangkat lunak yang mengakses web SIDA dapat saling berkomunikasi

Histori Revisi

Tanggal Alasan Perubahan Versi

17 /03/2014 Revisi definisi lingkup perangkat lunak V.01-SIDA

24/03/2014 Perubahan rancangan tampilan website V.02-SIDA

27/03/2014 Perubahan use case diagram V.03-SIDA

10/04/2014 Perubahan rancangan database V.04-SIDA

01/05/2014 Perubahan desain arsitektur V.05-SIDA

Page 39: LAPORAN TAHUNAN PENELITIAN KERJASAMA ANTAR …dinus.ac.id/wbsc/assets/dokumen/penelitian/Lap_Akhir/laporanAkhir_Ika_Novita...perangkat lunak yang mengakses web SIDA dapat saling berkomunikasi

I. Pendahuluan

2.1. Tujuan

Tujuan dari pembuatan dokumen Software Requirement Specification

(SRS) adalah untuk memberikan penjelasan secara rinci dalam

mengembangkan perangkat lunak aplikasi berbasis web untuk Sistem

Inovasi Daerah. Dalam dokumen SRS juga akan menjelaskan fitur atau

layanan web yang disediakan, antarmuka pengguna web, interaksi

pengguna dengan web, reaksi web terhadap inputan tertentu. Dokumen ini

juga digunakan sebagai media komunikasi antara pengembang dan

stakeholder.

2.2. Lingkup Masalah

Lingkup dari pengembangan aplikasi web SIDA ini meliputi pengelolaan

capture and sharing majemen pengetahuan dengan menggunakan fitur

layanan web sehingga memungkinkan stakeholder untuk mengakses data

dan informasi pada repositori pengetahuan secara otomatis. Fitur dan

layanan yang tersedia akan memfasilitasi stakeholder SIDA dalam

pengelolaan inovasinya, sehingga masalah yang terjadi di UMKM dapat

terselesaikan dan solusi juga dapat terkelola dengan baik.

Selama ini antara pihak UMKM, akademik, industri, pemerintah maupun

masyarakat umum tidak ada sinkronisasi dalam menyelesaikan masalah

yang dihadapi oleh UMKM. Hal ini membuat system inovasi tidak

berkembang baik di masyarakat.

2.3. Definisi, Akronim, dan Singkatan

Tabel 1. Definisi, Singkatan dan Akronim

Istilah, Akronim dan

Singkatan Keterangan

SRS Software Requirement Spesification Merupakan dokumen hasil analisis yang

berisi spesifikasi kebutuhan user

IEEE Institute of Electrrical and Electronics

Engineers, merupakan standar

internasional untuk pengembangan dan

Page 40: LAPORAN TAHUNAN PENELITIAN KERJASAMA ANTAR …dinus.ac.id/wbsc/assets/dokumen/penelitian/Lap_Akhir/laporanAkhir_Ika_Novita...perangkat lunak yang mengakses web SIDA dapat saling berkomunikasi

rancangan perangkat lunak

UC Use Case Diagram Merupakan diagram yang

menggambarkan hubungan interaksi

user dengan sistem.

GAE Google App Engine Merupakan dasar arsitektur yang

digunakan untuk mengembangkan

aplikasi web SIDA

DBMS Database management system Software atau tool yang digunakan untuk

menyimpan data (database)

User Orang yang menggunakan aplikasi web SIDA

2.4. Gambaran Produk

Aplikasi web SIDA merupakan aplikasi web untuk pengelolaan inovasi

pada UMKM. Aplikasi web SIDA ini memungkinkan UMKM untuk

melakukan sharing informasi antar UMKM, akademik, dan user secara

umum. Masalah yang dihadapai UMKM sangat bervariasi, sehingga

diperlukan peran dari berbagai pihak untuk membantu menyelesaikan

masalah yang dihadapi oleh UMKM.

Aplikasi web SIDA memungkinkan UMKM untuk bertanya mengenai

masalah yang dihadapi. Nantinya user akademik dan user umum bisa

memberikan jawaban, komentar, informasi pelatihan, serta membuat

artikel.

2.5. Referensi

Dokumen-dokumen yang digunakan sebagai referensi dalam pembuatan

SKPL ini adalah sebagai berikut:

• IEEE Std 830-1993, IEEE Recommended Parctice for Software

Requirement Specifications.

• Software Engineering, Aparctitioner’s Approach 5th edition,

Roger S Pressman, Mc Graw Hill, 2001.

Page 41: LAPORAN TAHUNAN PENELITIAN KERJASAMA ANTAR …dinus.ac.id/wbsc/assets/dokumen/penelitian/Lap_Akhir/laporanAkhir_Ika_Novita...perangkat lunak yang mengakses web SIDA dapat saling berkomunikasi

II. Deskripsi Global Perangkat Lunak

Bagian ini akan menjelaskan secara umum aplikasi web SIDA, yang meliputi

deskripsi umum dan fitur-fitur yang terdapat di aplikasi web SIDA.

2.1. Deskripsi umum

Berikut merupakan gambaran umum layanan yang terdapat dalam aplikasi

Gambar 1 Layanan dalam Web SIDA

Page 42: LAPORAN TAHUNAN PENELITIAN KERJASAMA ANTAR …dinus.ac.id/wbsc/assets/dokumen/penelitian/Lap_Akhir/laporanAkhir_Ika_Novita...perangkat lunak yang mengakses web SIDA dapat saling berkomunikasi

web SIDA

2.2. Batasan Masalah

Batasan masalah digambarkan dengan use case diagram. Use case

diagram akan menggambarkan aktivitas user yang berinteraksi dalam web

SIDA.

III. Deskripsi Rinci Kebutuhan

Rincian kebutuhan aplikasi web SIDA dibagi menjadi lima kelompok, yaitu

antarmuka pemakai, antarmuka perangkat keras, antarmuka perangkat lunak,

deskripsi proses, desain database, dan rancangan.

3.1. Antar muka pemakai

User aplikasi web SIDA (meliputi UMKM, akademik, dan user umum)

dapat mengakses web SIDA melalui internet browser.

3.2. Perangkat Keras

Gambar 2 Use case diagram web SIDA

Page 43: LAPORAN TAHUNAN PENELITIAN KERJASAMA ANTAR …dinus.ac.id/wbsc/assets/dokumen/penelitian/Lap_Akhir/laporanAkhir_Ika_Novita...perangkat lunak yang mengakses web SIDA dapat saling berkomunikasi

User yang akan mengkases aplikasi web SIDA tidak memerlukan

spesifikasi hardware secara khusus untuk dapat mengakses web SIDA.

3.3. Perangkat Lunak

Aplikasi web SIDA dikembangkan dengan Python dengan framework

Djanggo, database Google cloud SQL.

3.4. Rancangan Database

Berikut merupakan gambaran database untuk web system inovasi daerah:

Page 44: LAPORAN TAHUNAN PENELITIAN KERJASAMA ANTAR …dinus.ac.id/wbsc/assets/dokumen/penelitian/Lap_Akhir/laporanAkhir_Ika_Novita...perangkat lunak yang mengakses web SIDA dapat saling berkomunikasi

3.5. Rancangan Arsitektur

Rancangan aritektur aplikasi web SIDA dibuat berdasarkan arsitektur dari

Google App Engine (GAE).

INTEGRATION

Page 45: LAPORAN TAHUNAN PENELITIAN KERJASAMA ANTAR …dinus.ac.id/wbsc/assets/dokumen/penelitian/Lap_Akhir/laporanAkhir_Ika_Novita...perangkat lunak yang mengakses web SIDA dapat saling berkomunikasi

31

LAMPIRAN 2

KODE SUMBER UNIT TESTING DAN INTEGRATION TESTING

class ArticleTestCase(TestCase):

fixtures = ['user.json', 'label.json', 'article.json']

def setUp(self):

self.user = User.objects.get(username='admin')

self.client = Client()

def test_article_insert(self):

new_art = Article.objects.create(title="artikel baru", content="konten",

excerpt="rangkuman", status='P', owner=self.user)

article_count = Article.objects.all().count()

self.assertEqual(article_count, 6)

self.assertEqual(new_art.title, "artikel baru")

def test_article_load(self):

Article.objects.create(title="artikel baru", content="konten",

excerpt="rangkuman", status='P', owner=self.user)

article = Article.objects.filter(title="artikel baru")

self.assertEqual(article[0].title, "artikel baru")

def test_article_del(self):

Article.objects.get(pk=3).delete()

article_count = Article.objects.all().count()

self.assertEqual(article_count, 4)

def test_home(self):

response = self.client.get('/artikel/terbaru/')

self.assertEqual(response.status_code, 200)

def test_cat(self):

response = self.client.get('/artikel/kategori/1/')

self.assertEqual(response.status_code, 200)

def test_detail(self):

response = self.client.get('/artikel/2/')

self.assertEqual(response.status_code, 200)

def test_title_home(self):

response = self.client.get('/artikel/terbaru/')

self.assertEqual(response.context['title'], 'Artikel Terbaru')

def test_title_cat(self):

response = self.client.get('/artikel/kategori/1/')

self.assertEqual(response.context['title'], 'Artikel Kategori Elektronik')

def test_title_detail(self):

response = self.client.get('/artikel/2/')

self.assertEqual(response.context['title'], 'Artikel: Peluang Usaha

Fotografi dan Estimasi Pendapatannya')

class ProductTestCase(TestCase):

Page 46: LAPORAN TAHUNAN PENELITIAN KERJASAMA ANTAR …dinus.ac.id/wbsc/assets/dokumen/penelitian/Lap_Akhir/laporanAkhir_Ika_Novita...perangkat lunak yang mengakses web SIDA dapat saling berkomunikasi

32

fixtures = ['user.json', 'label.json', 'product.json']

def setUp(self):

self.user = User.objects.get(username='admin')

self.client = Client()

def test_product_insert(self):

obj_count = Product.objects.all().count()

self.assertEqual(obj_count, 5)

def test_product_load(self):

Product.objects.create(name="produk baru", price=100, excerpt="baru",

description="baru", status='P', owner=self.user)

obj = Product.objects.filter(name="produk baru")

self.assertEqual(obj[0].name, "produk baru")

def test_product_del(self):

Product.objects.get(pk=3).delete()

obj_count = Product.objects.all().count()

self.assertEqual(obj_count, 4)

def test_home(self):

response = self.client.get('/member/produk/')

self.assertEqual(response.status_code, 200)

def test_detail(self):

response = self.client.get('/member/produk/1/')

self.assertEqual(response.status_code, 200)

def test_title_home(self):

response = self.client.get('/member/produk/')

self.assertEqual(response.context['title'], 'Produk UMKM Terbaru')

def test_title_detail(self):

response = self.client.get('/member/produk/1/')

self.assertEqual(response.context['title'], 'Produk: Cup cakes')

class QuestionTestCase(TestCase):

fixtures = ['user.json', 'label.json', 'question.json', 'answer.json']

def setUp(self):

self.user = User.objects.get(username='admin')

self.client = Client()

quest = Question.objects.get(pk=2)

Answer.objects.create(content="jawaban", votes=1, status='T',

question=quest, owner=self.user)

def test_quest_insert(self):

obj_count = Question.objects.all().count()

self.assertEqual(obj_count, 5)

def test_quest_load(self):

Page 47: LAPORAN TAHUNAN PENELITIAN KERJASAMA ANTAR …dinus.ac.id/wbsc/assets/dokumen/penelitian/Lap_Akhir/laporanAkhir_Ika_Novita...perangkat lunak yang mengakses web SIDA dapat saling berkomunikasi

33

Question.objects.create(title="pertanyaan baru", content="pertanyaan

baru", excerpt="baru", status="T", owner=self.user)

question = Question.objects.filter(title="pertanyaan baru")

self.assertEqual(question[0].title, "pertanyaan baru")

def test_quest_del(self):

Question.objects.get(pk=3).delete()

article_count = Question.objects.all().count()

self.assertEqual(article_count, 4)

def test_answer_insert(self):

quest = Question.objects.get(pk=2)

self.assertEqual(quest.answer_set.all().count(), 4)

def test_answer_load(self):

quest = Question.objects.get(pk=3)

self.assertEqual(quest.answer_set.all().count(), 3)

def test_answer_del(self):

quest = Question.objects.get(pk=2)

answer = quest.answer_set.all()

answer[0].delete()

self.assertEqual(quest.answer_set.all().count(), 3)

def test_home(self):

response = self.client.get('/quest/terbaru/')

self.assertEqual(response.status_code, 200)

def test_home_new(self):

response = self.client.get('/quest/terbaru/')

self.assertEqual(response.context['latest'].count(), 5)

def test_home_answered(self):

response = self.client.get('/quest/terbaru/')

self.assertEqual(response.context['answered'].count(), 4)

def test_home_unanswered(self):

response = self.client.get('/quest/terbaru/')

self.assertEqual(response.context['not_answered'].count(), 1)

def test_home_myquest(self):

response = self.client.get('/quest/terbaru/')

self.assertEqual(response.context['my_quest'].count(), 0)

def test_cat(self):

response = self.client.get('/quest/kategori/1/')

self.assertEqual(response.status_code, 200)

def test_detail(self):

response = self.client.get('/quest/1/')

self.assertEqual(response.status_code, 200)

def test_title_home(self):

response = self.client.get('/quest/terbaru/')

self.assertEqual(response.context['title'], 'Tanya Jawab Seputar Usaha')

Page 48: LAPORAN TAHUNAN PENELITIAN KERJASAMA ANTAR …dinus.ac.id/wbsc/assets/dokumen/penelitian/Lap_Akhir/laporanAkhir_Ika_Novita...perangkat lunak yang mengakses web SIDA dapat saling berkomunikasi

34

def test_title_cat(self):

response = self.client.get('/quest/kategori/1/')

self.assertEqual(response.context['title'], 'Pertanyaan Kategori

Elektronik')

def test_title_detail(self):

response = self.client.get('/quest/2/')

self.assertEqual(response.context['title'], 'Pertanyaan: Software

Accounting')

class QuestionTestCase(TestCase):

fixtures = ['user.json', 'label.json', 'training']

def setUp(self):

self.user = User.objects.get(username='admin')

self.client = Client()

def test_train_load(self):

obj_count = Training.objects.all().count()

self.assertEqual(obj_count, 6)

def test_quest_insert(self):

Training.objects.create(topic="latihan baru", description="latihan baru",

start_date=datetime.now(),

end_date=datetime.now(),

venue="Semarang", training_type="I",

owner=self.user)

question = Training.objects.filter(topic="latihan baru")

self.assertEqual(question[0].topic, "latihan baru")

def test_train_del(self):

Training.objects.get(pk=3).delete()

obj_count = Training.objects.all().count()

self.assertEqual(obj_count, 5)

def test_home(self):

response = self.client.get('/training/terbaru/')

self.assertEqual(response.status_code, 200)

def test_detail(self):

response = self.client.get('/training/1/')

self.assertEqual(response.status_code, 200)

def test_title_home(self):

response = self.client.get('/training/terbaru/')

self.assertEqual(response.context['title'], 'Pelatihan Terbaru')

def test_title_detail(self):

response = self.client.get('/training/3/')

self.assertEqual(response.context['title'], 'Training: Pelatihan

Wirausaha')

Page 49: LAPORAN TAHUNAN PENELITIAN KERJASAMA ANTAR …dinus.ac.id/wbsc/assets/dokumen/penelitian/Lap_Akhir/laporanAkhir_Ika_Novita...perangkat lunak yang mengakses web SIDA dapat saling berkomunikasi

Cloud-based Knowledge Management for SME to Support

Regional Innovation System

Ika Novita Dewi1, Fahri Firdausillah1, Erwin Yudi Hidayat1, Azhari SN2

1 Faculty of Computer Science, Universitas Dian Nuswantoro

Semarang 50131, Indonesia

2 Department of Computer Science and Electronics, Gadjah Mada University

Yogyakarta 55281, Indonesia

Abstract

The government of Indonesia has developed Regional Innovation

System (RIS) in order to increase the economic potential of its

regions especially for managing Small and Medium Enterprises

(SMEs). RIS connected four main stakeholders, namely

corporate, educational, technological, and policy makers.

Currently, RIS connected each stakeholders in the form of web-

based HTML application that arises some problems in sharing

and retrieving information and resulted difficulty in managing

the distribution of information for stakeholders. The current RIS

cannot be automatically captured the problems of SMEs and RIS

stakeholders cannot share it just in time. Capturing and sharing

information need be done automatically in order to increase the

quantity of information and knowledge, as well as the quality of

the resulting innovations by developing knowledge management

software that can be openly accessed by stakeholders.

Knowledge management software that will be developed

including RIS web-based application using HTML and PHP

scripting, continued to develop service-based application using

XML and JSON that enable to provide communication among

different software platform. Development of web-based

applications and services will be used as the basis for a

knowledge repository in order to store data and information that

will be processed into knowledge

Keywords: RIS, SME, knowledge management, web service,

innovation

1. Introduction

Regional Innovation Systems (RIS) is one of the major

programs that aim to improve the competitiveness of

innovation-based superior product [1]. In practice, there

are four stakeholders as the main pillars for the success of

RIS. Those are the company as a place of production;

educational institution where research and training take

place; technological institutions as provider of tools and

frameworks; and framework condition which is local and

national levels of government to formulate a policy [2].

RIS stakeholders can collaborate optimally if connected to

a proper media information and good communication,

using an interactive portal and integrated knowledge [2].

For example, every employer shall inform the condition of

the industry and its current problems. Educational

institutions conduct research to solve the problems faced

by companies, and institutions cooperating with the

technology to produce the appropriate equipment for these

problems.

The government of Indonesia had been developed web-

based HTML application in the form of knowledge

management to connect RIS stakeholders in the form of

innovation portals, such as sidajateng.com and pi-

umkm.co.id. However, there are two main weakness in

using both of these innovation portals such as RIS web

application only uses HTML that can only be accessed by

a web browser and processing information captured still

rely on user contribution.

Web-based HTML application complicates stakeholders to

manipulate the information in another form such as

knowledge [3]. Engineering of information that may be

applied to manage RIS is mapping problem in the industry

with solutions that have been applied to other industries.

An example is the flagship product of batik from

Pekalongan district is facing problems in marketing,

meanwhile in Jepara district this kind of marketing

problems already found a solution and possible to be

applied to solve problems in Pekalongan dictrict. But,

unfortunately the current state of innovation portal, to

perform this engineering stakeholders must perform

additional work that is not easy to change the format of

existing data into the appropriate one [3].

Automated information capture processes is needed to

increase the quantity of information and available

knowledge. Further, it will improve the quality of

innovation resulting from the knowledge management.

In order to provide solution of the current RIS problems in

managing knowledge, this research will develop web-

based application using HTML and PHP scripting,

continued to develop service-based application using XML

and JSON. Both of these proposed web will allow the

representation of information and knowledge to be

Page 50: LAPORAN TAHUNAN PENELITIAN KERJASAMA ANTAR …dinus.ac.id/wbsc/assets/dokumen/penelitian/Lap_Akhir/laporanAkhir_Ika_Novita...perangkat lunak yang mengakses web SIDA dapat saling berkomunikasi

accessible by different machines or software platforms and

possible to provide exchange information automatically.

Fig. 1 Relation of RIS stakeholders.

2. Related Research

The main roles of innovation system is stakeholder’s

synergies in moving cooperative innovation, to form a

network of innovation. An important regional innovation

network infrastructure is information and communication

technology (ICT). Utilization of ICT in establishing

linkages and knowledge flows between key actors of

regional innovation development will determine the speed

of update of policies and development strategies at various

levels. One of the network infrastructure innovations that

greatly assist the management of knowledge in region is e-

development in the district of Tegal, Central Java. E-

development measurement survey indicates promising

results to all the elements of e-development, especially the

assessment of e-leadership and institutional. This suggests

that the role of local leaders to develop the use of ICT is

significant. In addition, the development of infrastructure

to support the use of ICT in the public service function

constructed as a top priority [2].

Korea is one of the countries that introduce local political

system in 1995. This fact impacts on the awareness of the

importance of regional innovation systems. From then on,

local governments and the central government of Korea

strives to develop local economies that focus on

technological innovation and the use of ICT [4].

Malaysia's Multimedia Super Corridor (MSC) is an

innovative system designed to help the transition process

Malaysian nation into a society which is based on the

information. The focus is on knowledge-based economy.

Multimedia Super Corridor ensures that each stakeholder

may act according to its function. One of them is

responsible for the development of ICT infrastructure and

applications, ranging from project management, design the

hardware architecture, as well as to develop relevant

software [5].

Industrial clusters play an important role in regional

economic development, the global economy, and

competition between firms. Innovation in the world of ICT

is a major driving factor in determining the success of

future economic. Many large companies in China is still

relatively low in mastery of ICT. To overcome this

problem, the companies collaborated with several research

institutions and universities, which have high levels of

utilization of the more promising technologies. The goal is

to achieve mastery of technological innovation

competitive. Analysis shows that the company cooperates

with the agency is able to compete globally with

compelling mastery of ICT [6]. Opening schools and new

universities in the period 1985-2000 in Italy also influence

regional innovation [7].

Recent research states that Bangalore has become one of

the dominant cluster in the field of ICT, outside the OECD

member countries. In fact, Bangalore has become the

largest cluster, with the rapid growth in the sector of

software outside the United States, despite support from

local and central government are very small. The key lies

in the coordination between the institutions of quality

education with a small company to a national, as the

cornerstone of the birth of the regional innovation system

[8].

3. Literature Review

2.1 Knowledge Management

Knowledge management is a field of study that emerged as

an area of research in the field of industrial and academic,

including cognitive science, sociology, management,

knowledge engineering, artificial intelligence, to the

economic sector. Knowledge management is a significant

response from many organizations, to develop a

knowledge both within and external to the organization,

such as shareholders and customers.

Knowledge Management is part of an effort to build

innovation to improve competitiveness. The essence of

knowledge management, there are three, namely human

resources, technology, culture learning/sharing knowledge.

Research shows that many organizations are developing

information systems designed specifically to facilitate the

sharing and integration of knowledge. The key point in

knowledge management consists of two approaches. First,

the scope of knowledge management is more than just

technology to facilitate knowledge sharing and integration.

The researchers stated that in addition to technology,

people and culture in the workplace is a driving factor that

Page 51: LAPORAN TAHUNAN PENELITIAN KERJASAMA ANTAR …dinus.ac.id/wbsc/assets/dokumen/penelitian/Lap_Akhir/laporanAkhir_Ika_Novita...perangkat lunak yang mengakses web SIDA dapat saling berkomunikasi

ultimately determines the success or failure of knowledge

management development. Second, the focal point solely

emphasis on technology, led to the initiation and

development of knowledge management is hampered [9].

Some knowledge management framework has been

developed, in academic, industrial, and professional

community. Knowledge management framework can be

grouped into three categories: prescriptive, descriptive,

and combined prescriptive-descriptive [10]. Prescriptive

frameworks provide direction to work with the type of

knowledge management procedures, without giving

specific details of how the procedure should be achieved.

For example, prescriptive framework provides input

regarding what the proper methodology for knowledge

management, without explaining what action should be

taken to develop the methodology. On the other hand,

there is a descriptive framework that classifies and

describes the framework of knowledge management. This

framework identifies important attributes of knowledge

management, which can be used to determine the failure or

success of the initial idea of knowledge management.

While the combined descriptive-prescriptive framework is

a framework that combines the two previous framework.

2.2 Web Service as Innovation Infrastructure

Governments realize that a web and network infrastructure

is an important tool in the development and promotion of

innovative sector, at the regional, national, and global

levels. The question for developing countries such as

Indonesia is, how to build an infrastructure that supports

the innovation process. One solution is to adopt and adapt

the infrastructure owned by the developed countries. Such

FinnONTO, a national project to develop a semantic

network of Finland [11], and Theseus, a method in the

world of the internet to search, acquire, and process

knowledge [12]. Theseus was developed by the German

government to improve the country's competitive ability

and the EU, as a leader in information and

communications technology.

In addition to focusing on the material, the internet is a

critical component that has a dominant role in the

infrastructure of the innovation process. A successful

example of this case is Singapore, which makes project

collaboration with Cisco Company to establish the

Singapore Science Park. Other examples are in Hong

Kong, with a mega project known as the Hong Kong

Science & Technology Park and Cyberport [13].

The Internet provides a needed resource, which focus on

various sectors through a portal. South-Korean Innopolis

Daedeok. South-Korean Innopolis Daedeok [14] is a state-

owned Korean portal as a global innovation cluster within

the scope of the information, nano and biotechnology,

space technology and energy, and robotics. Successful

implementation of a web-shaped infrastructure is

demonstrated by Technopark Stavanger, an indispensable

resource by foreign companies who want to invest in the

Netherland. Technopark Stavanger is to serve as a strategic

platform to dominate the European market [13].

Most of the technologies used in regional web

infrastructures above are using web 2.0, which contains

the database, services, information in the form of maps and

time lines, or other sources of information. Regional

innovation system that uses web 2.0 is also available in

Rhineland-Palatinate, Germany, under the name

Wirtschafts Forum Neuwied e.V., which consists of about

100 SMEs by the number of employees to 8,000 [15].

4. Proposed Solution

A study associated to the development of knowledge

management in RIS is [16]. The research report described

the use of knowledge management models to strengthen

the regional innovation system, as well as the

implementation of the model in a web-based software.

Unfortunately, in these studies there is only one way to

capture and share knowledge by using GIN portal, a kind

of web-based application. RIS stakeholders can only

access the information provided on the GIN portal using

the browser. Stakeholder cannot automate the processing

of information obtained on GIN portal or neither format

the information provided into another forms.

As a development of GIN portal, there is also other portal,

pi-umkm.com, which allows RIS stakeholders to add

content into the portal. However both of these portal do

not provide web service features that allow flexible data

access through the interface portals.

Some innovations portal software equipped with a web

service features have also been developed by the local

government such as the sidajateng.com. Unfortunately this

closed portal is managed by a team of developers. RIS

stakeholders are not allowed contribute directly to the

addition of content, so that the information presented is

also very limited.

Knowledge management software that is developed in this

study has several advantages compared to aforementioned

systems in terms of content adaptation (capture)

automatically from relevant websites. In addition the

software developed is also equipped with web services

XML or JSON interface that allows stakeholders to access

the repository of knowledge and exchange information

using their own software

Page 52: LAPORAN TAHUNAN PENELITIAN KERJASAMA ANTAR …dinus.ac.id/wbsc/assets/dokumen/penelitian/Lap_Akhir/laporanAkhir_Ika_Novita...perangkat lunak yang mengakses web SIDA dapat saling berkomunikasi

Fig. 2 Relation of RIS stakeholders and proposed solution.

5. Design of Web Application

There are several features provided by RIS web

application. Any activities performed by user is depicted in

Fig. 3 in a use case diagram. Requirements of the web

application of SIDA divided into five groups, namely the

user interface, hardware, software interface, process

descriptions, database design, and architecture design.

5.1 User Interface

User of RIS web application (consists of SMEs,

academician, and general user) can access this web

application via internet browser.

5.2 User Requirement

The following diagram explain the roles of RIS

stakeholders in interacting with proposed web-based RIS

knowledge management.

Fig. 3 Use case diagram.

5.3 Architecture Design

Architecture design of RIS web application is configured

over Google App Engine (GAE).

client access /

user

Google web toolkit

Google Gadget

SMEs

Academic

Public user

Cloud

Computing

Services

Google App Engine (GAE)

Python & Django

Dynamic, Scalable Runtime

Support

Services

GAE Database GData

Googe Accounts

Social Graph API Others

INT

EG

RA

TIO

N

Fig. 4 Architecture design.

Page 53: LAPORAN TAHUNAN PENELITIAN KERJASAMA ANTAR …dinus.ac.id/wbsc/assets/dokumen/penelitian/Lap_Akhir/laporanAkhir_Ika_Novita...perangkat lunak yang mengakses web SIDA dapat saling berkomunikasi

Fig. 5 Database design.

This Fig. 6 below is an example of the web based

application.

Fig. 6 Homepage of the web appilcation

5.4 Hardware Specification

User can easily access RIS web application without

requiring specific hardware.

5.5 Software Requirements

RIS web application is developed under Django

framework, and Google cloud SQL.

5.6 Database Design

Figure 5 describes database design for RIS web

application.

6. Discussion

There are many rapid developments with large demands of

web application nowadays. Therefore, the programmers

should have the ability of agile development, in order to

get customer’s feedback and rapidly make adjustment.

Web technology has been growing eversince. This become

very challenging for the programmers on proliferation of

frameworks and development of web applications. Web

frameworks bases on dynamic programming language

brought developers a new developing paradigm, such as

Django on Python. This agile web framework can simplify

the web application progress.

On the other hand, new challenges for the interconnection

of devices and the efficient management of available

resources also appears. JavaScript Object Notation (JSON)

is a human-readable data-interchange format to cope with

this occurances. The result is an efficient communication

structure with a consistent format for highly flexible and

adaptive systems.

7. Conclusion

Regional Innovation System (RIS) is supported by

corporate, educational, technological, and policy makers.

These stakeholders are connected through the media in the

form of a knowledge management portal innovation. This

portal is able to conduct knowledge management in

making the information capture needs to be done

automatically. Thus, increase the quantity of information

and knowledge, as well as the quality of the resulting

innovations.

References [1] L. Aldianto, E. S. Agustini and R. H. Bayuningrat,

"Innovation in Indonesia: The Types, the Necessary

Factors, and the National Innovation System," IEEE

Journal, 2011.

[2] N. Noviandi, P. Suharso, Suripto, N. H. Anis, E.

Setianingrum, Saparudin, J. S. Suroso and D. D. F.

Kasman, Manajemen Pengetahuan untuk Penguatan Sistem

Inovasi Daerah Konsep dan Aplikasi, Jakarta: BPPT Press,

2012.

[3] L. Guo-xin and G. Xiao-qin, "Information Integration

System of Enterprise Distribution Innovation Based on

Web Services," IEEE Journal, 2008.

[4] S. Chung, "Building a national innovation system through

regional innovation," Technovation 22, p. 485–491, 2002.

Page 54: LAPORAN TAHUNAN PENELITIAN KERJASAMA ANTAR …dinus.ac.id/wbsc/assets/dokumen/penelitian/Lap_Akhir/laporanAkhir_Ika_Novita...perangkat lunak yang mengakses web SIDA dapat saling berkomunikasi

[5] A. V. Mohan, A. A. Omar and K. Ab. Aziz, "Malaysia’s

Multimedia Super Corridor Cluster: Communication

Linkages Among Stakeholders in a National System of

Innovation," IEEE Transactions On Professional

Communication, Vol. 45, No. 4,, pp. 265-275, 2002.

[6] M. Kazuyuki, "China's Innovation System Reform and

Growing Industry and Science Linkages," RIETI

Discussion Paper Series 05-E-011, 2005.

[7] R. Cowan and N. Zinovyeva, "University effects on

regional innovation," Research Policy 42, p. 788– 800,

2013.

[8] C. Chaminade and J. Vang, "Globalisation of knowledge

production and regional innovation policy: Supporting

specialized hubs in the Bangalore software industry.,"

Research Policy 37, p. 1684–1696, 2008.

[9] B. Rubenstein-Montano, J. Liebowitz, J. Buchwalter, D.

McCaw, B. Newman and K. Rebeck, "A systems thinking

framework for knowledge management," Decision support

systems, pp. 5-16, 2001.

[10] M. Alavi and D. E. Leidner, "Knowledge management

systems: issues, challenges, and benefits," Communications

of the AIS, 1999.

[11] E. Hyvonen, K. Viljanen, E. Makela, T. Kauppinen, T.

Ruotsalo, O. Valkeapaa, K. Seppala, O. Suominen, O. Aim,

R. Lindroos and et.al., "Elements of a National Semantic

Web Infrastructure — Case Study Finland on the Semantic

Web," in Proceedings of the First International Semantic

Computing Conference (IEEE ICSC 2007), 2007.

[12] The THESEUS Research Program New Technologies for

the Internet of Services, Berlin: Federal Ministry of

Economics and Technology, 2011.

[13] K. Liana, G. Evgeny and K. Ivan, "Creating a Web

Infrastructure of the Regional Innovation Ecosystem in the

Triple Helix Model in Russia," Procedia-Social and

Behavioral Sciences, pp. 72-79, 2012.

[14] D.-S. Oh, K.-B. Kim and S.-Y. Jeong, "Eco-industrial park

design: a Daedeok Technovalley case study," Habitat

International, pp. 269-284, 2005.

[15] N. Lindermann, S. Valcárcel, M. Schaarschmidt and H. von

Kortzfleisch, "SME 2.0: Roadmap towards Web 2.0-Based

Open Innovation in SME-Networks--A Case Study Based

Research Framework," in Information Systems--Creativity

and Innovation in Small and Medium-Sized Enterprises,

Springer, 2009, pp. 28-41.

[16] P. P. K. D. Teknologi, Manajemen Pengetahuan untuk

Penguatan Sistem Inovasi Daerah Konsep dan Aplikasi,

Jakarta: Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi, 2011.

Ika Novita Dewi received the BCS degre in computer science from Universitas Dian Nuswantoro in 2010, and Master of Computer Science (MCS) in Software Engineering and Intelligence from Universiti Teknikal Malaysia Melaka in 2012. She is curently a student in South China University of Technology pursuing her PhD in School of Computer Science and Engineering. Software engineering and knowledge management are her interests. Fahri Firdausillah graduated from Faculty of Computer Science of Universitas Dian Nuswantoro in 2009 for his BCS degree. In 2012 he obtained Master of Computer Science (MCS) degree from Universiti Teknikal Malaysia Melaka, majoring database technology. He is a web developer enthusiast and interested in programming- related fields.

Erwin Yudi Hidayat graduated from Faculty of Computer Science of Universitas Dian Nuswantoro for BCS degree, and Master of Computer Science (MCS) in Software Engineering and Intelligence from Universiti Teknikal Malaysia Melaka in 2012. His interests are in the field of artificial intelligence and image processing. Azhari SN graduated from Statistics Study Program, Faculty of Mathematics and Natural Sciences, Gadjah Mada University for his bachelor degree (1988), master degree from Informatics Departement, Industrial Technology Faculty, Bandung Institute of Technology (2000), and Doctor of Computer Science, Post Graduate School, Gadjah Mada University in 2010. His research area are in intelligent autonomous system, intelligent agent and multiagent system, knowledge management system, ontology and semantic web IT project management, intelligent enterprise system, and intelligent information system.

Page 55: LAPORAN TAHUNAN PENELITIAN KERJASAMA ANTAR …dinus.ac.id/wbsc/assets/dokumen/penelitian/Lap_Akhir/laporanAkhir_Ika_Novita...perangkat lunak yang mengakses web SIDA dapat saling berkomunikasi

Development of Web Service Regional Innovation System

in Supporting Capture and Sharing Management

Ika Novita Dewi, Fahri Firdausillah,

Erwin Yudi Hidayat

Faculty of Computer Science

Dian Nuswantoro University

Semarang, Indonesia

[email protected]

[email protected]

[email protected]

Azhari SN, Khabib Mustofa

Department of Computer Science and Electronics

Gadjah Mada University

Yogyakarta, Indonesia

[email protected]

[email protected]

Abstract—The government has sought to enhance product

competitiveness in the regions with a Regional Innovation

System (SIDA) supported by four main pillars, namely

corporate, educational, technological, and policy makers.

These four pillars are connected through the media in the form

of a knowledge management portal innovation. Recent portal

is currently still represented in the form of HTML, while

retrieval process (capture) still rely on the contribution of user

information that will result in the difficulty of engineering

information, such as mapping and determination of product

marketing development solution.

Management of knowledge management in making the

information capture needs to be done automatically in order to

increase the quantity of information and knowledge, as well as

the quality of the resulting innovations. To achieve this, there

are several steps done. Establishment of a policy or regulation

SIDA is the first step to determine and set the standard in the

management of SIDA. Development of knowledge management

software that can be openly accessed by stakeholders can

support improved management of SIDA. The software that

will be developed include a SIDA web-based application using

PHP scripting. Web-based applications will be developed into a

service-based applications using XML and JSON in order to

enable communication among different platform software

accessing SIDA. Development of web-based applications and

services will be used as the basis for a repository of knowledge

to store data and information that will be processed into

knowledge.

Repository of knowledge will be utilized as a basis for

improved information capture, by mean of web crawling, text

mining, and web content mining. Web crawling is performed

by creating a website crawler agent to locate and collect

relevant website content. Text mining is applied to classify the

content of the website of the content of the website that has

been collected. The application of web content mining is

conducted to obtain knowledge management support in order

to achieve optimal management of SIDA and obtain a quality

innovation.

Keywords-RIS, SME, knowledge management, web service,

innovation

I. INTRODUCTION

Regional innovation systems (SIDA) is one of the major programs that aim to improve the competitiveness of innovation-based superior product [1]. In practice, there are four stakeholders as the main pillars for the success of SIDA. Those are the company as a place of production; educational institution where research and training take place; technological institutions as provider of tools and frameworks; and framework condition which is local and national levels of government to formulate a policy [2].

These four pillars in SIDA can collaborate optimally if connected to a media information and good communication, using an interactive portal and integrated knowledge [2]. For example, every employer shall inform the condition of the industry and its current problems. Educational institutions conduct research to solve the problems faced by companies, and institutions cooperating with the technology to produce the appropriate equipment for these problems.

Several knowledge management media have been made to connect the four stakeholder innovation systems in the form of innovation portals like sidajateng.com and pi-umkm.co.id. However, there are two flaws in the media, which only uses the HTML representation of information that can only be accessed by a web browser and information capture processes still rely on user contribution.

Representation of information in the form of HTML complicates stakeholders to manipulate the information in another form [3]. Engineering of information that may be applied to the management of knowledge innovation system is a mapping problem in the industry with solutions that have been applied to other industries. An example is the flagship product of batik Pekalongan is facing problems in marketing, meanwhile in Jepara this kind of marketing problems already found a solution and possible to be applied to problems in Pekalongan. Unfortunately the current state of innovation portal, to perform this engineering stakeholders must perform additional work that is not easy to change the format of existing data into the appropriate one [3].

Automated information capture processes may increase the quantity of information and available knowledge. And further improve the quality of innovation resulting from the knowledge management.

Page 56: LAPORAN TAHUNAN PENELITIAN KERJASAMA ANTAR …dinus.ac.id/wbsc/assets/dokumen/penelitian/Lap_Akhir/laporanAkhir_Ika_Novita...perangkat lunak yang mengakses web SIDA dapat saling berkomunikasi

To provide solutions to the problems of the innovation system of knowledge management, this research utilizes the technology of web services which allows the representation of information in a common format that can be accessed by the machine/other software and possible to exchange information. In addition, this study will also develop an engine web miner capable to extract important information from relevant websites and store them into the repository to be used as additional knowledge.

II. RELATED RESEARCH

The spirit of an innovation system is stakeholder’s synergies in moving cooperative innovation, to form a network of innovation. An important regional innovation network infrastructure is information and communication technology (ICT). Utilization of ICT in establishing linkages and knowledge flows between key actors of regional innovation development will determine the speed of update of policies and development strategies at various levels. One of the network infrastructure innovations that greatly assist the management of knowledge in region is e-development in the district of Tegal, Central Java. E-development mesurement survey indicates promising results to all the elements of e-development, especially the assessment of e-leadership and institutional. This suggests that the role of local leaders to develop the use of ICT is significant. In addition, the development of infrastructure to support the use of ICT in the public service function constructed as a top priority [2].

Korea is one of the countries that introduce local political system in 1995. This fact impacts on the awareness of the importance of regional innovation systems. From then on, local governments and the central government of Korea strives to develop local economies that focus on technological innovation and the use of ICT [4].

Malaysia's Multimedia Super Corridor (MSC) is an innovative system designed to help the transition process Malaysian nation into a society which is based on the information. The focus is on knowledge-based economy. Multimedia Super Corridor ensures that each stakeholder may act according to its function. One of them is responsible for the development of ICT infrastructure and applications, ranging from project management, design the hardware architecture, as well as to develop relevant software [5].

Industrial clusters play an important role in regional economic development, the global economy, and competition between firms. Innovation in the world of ICT is a major driving factor in determining the success of future economic.

Many large companies in China is still relatively low in mastery of ICT. To overcome this problem, the companies collaborated with several research institutions and universities, which have high levels of utilization of the more promising technologies. The goal is to achieve mastery of technological innovation competitive. Analysis shows that the company cooperates with the agency is able to compete globally with compelling mastery of ICT [6]. Opening schools and new universities in the period 1985-2000 in Italy also influence regional innovation [7].

Recent research states that Bangalore has become one of the dominant cluster in the field of ICT, outside the OECD member countries. In fact, Bangalore has become the largest cluster, with the rapid growth in the sector of software outside the United States, despite support from local and central government are very small. The key lies in the coordination between the institutions of quality education with a small company to a national, as the cornerstone of the birth of the regional innovation system [8].

III. LITERATURE REVIEW

A. Knowledge Management

Knowledge management is a field of study that emerged as an area of research in the field of industrial and academic, including cognitive science, sociology, management, knowledge engineering, artificial intelligence, to the economic sector. Knowledge management is a significant response from many organizations, to develop a knowledge both within and external to the organization, such as shareholders and customers.

Knowledge Management is part of an effort to build innovation to improve competitiveness. The essence of knowledge management, there are three, namely human resources, technology, culture learning/sharing knowledge.

Research shows that many organizations are developing information systems designed specifically to facilitate the sharing and integration of knowledge. The key point in knowledge management consists of two approaches. First, the scope of knowledge management is more than just technology to facilitate knowledge sharing and integration. The researchers stated that in addition to technology, people and culture in the workplace is a driving factor that ultimately determines the success or failure of knowledge management development. Second, the focal point solely emphasis on technology, led to the initiation and development of knowledge management is hampered [9].

Some knowledge management framework has been developed, in academic, industrial, and professional community. Knowledge management framework can be grouped into three categories: prescriptive, descriptive, and combined precsriptive-descriptive [10]. Prescriptive frameworks provide direction to work with the type of knowledge management procedures, without giving specific details of how the procedure should be achieved. For example, prescriptive framework provides input regarding what the proper methodology for knowledge management, without explaining what action should be taken to develop the methodology. On the other hand, is a descriptive framework that classifies and describes the framework of knowledge management. This framework identifies important attributes of knowledge management, which can be used to determine the failure or success of the initial idea of knowledge management. While the combined descriptive-prescriptive framework is a framework that combines the two previous framework.

Page 57: LAPORAN TAHUNAN PENELITIAN KERJASAMA ANTAR …dinus.ac.id/wbsc/assets/dokumen/penelitian/Lap_Akhir/laporanAkhir_Ika_Novita...perangkat lunak yang mengakses web SIDA dapat saling berkomunikasi

B. Web Seervice as Inovation Infrastructure

Governments realize that a web and network infrastructure is an important tool in the development and promotion of innovative sector, at the regional, national, and global levels. The question for developing countries such as Indonesia is, how to build an infrastructure that supports the innovation process. One solution is to adopt and adapt the infrastructure owned by the developed countries. Such FinnONTO, a national project to develop a semantic network of Finland [11], and Theseus, a method in the world of the internet to search, acquire, and process knowledge [12]. Theseus was developed by the German government to improve the country's competitive ability and the EU, as a leader in information and communications technology.

In addition to focusing on the material, the internet is a critical component that has a dominant role in the infrastructure of the innovation process. A successful example of this case is Singapore, which makes project collaboration with Cisco Company to establish the Singapore Science Park. Other examples are in Hong Kong, with a mega project known as the Hong Kong Science & Technology Park and Cyberport [13].

The Internet provides a needed resource, which focus on various sectors through a portal. South-Korean Innopolis Daedeok. South-Korean Innopolis Daedeok [14] is a state-owned Korean portal as a global innovation cluster within the scope of the information, nano and biotechnology, space technology and energy, and robotics. Successful implementation of a web-shaped infrastructure is demonstrated by Technopark Stavanger, an indispensable resource by foreign companies who want to invest in the Netherland. Technopark Stavanger is to serve as a strategic platform to dominate the European market [13].

Most of the technologies used in regional web infrastructures above are using web 2.0, which contains the database, services, information in the form of maps and time lines, or other sources of information. Regional innovation system that uses web 2.0 is also available in Rhineland-Palatinate, Germany, under the name Wirtschafts Forum Neuwied e.V., which consists of about 100 SMEs by the number of employees to 8,000 [15].

IV. NOVELTY AND CONTRIBUTION

A study associated with the development of knowledge management in SIDA is [16]. The research report described the use of knowledge management models to strengthen the regional innovation system, as well as the implementation of the model in a web-based software. Unfortunately, in these studies there is only one way to capture and share knowledge which is by portal GIN, a kind of web-based application. Stakeholders or SIDA supporting components can only access the information provided on the portal GIN using the browser. Stakeholder can not automate the processing of information obtained on portal GIN and neither format the information provided into another forms.

As a development of portal GIN, BPPT has also launched a pi-umkm.com that allows visitors to add content into the portal. However in the portal, web service features that allow

flexible data access through the interface portals that are independent of the programming language such as XML and JSON are not available yet.

Some innovations portal software equipped with a web service features have also been developed by the local government as the sidajateng.com. Unfortunately this closed portal is managed by a team of developers. Visitors are not allowed contribute directly to the addition of content, so that the information presented is also very limited.

Knowledge management software that is developed in this study has several advantages compared to aformentioned systems in terms of content adaptation (capture) automatically from relevant websites by using web mining. In addition the software developed is also equipped with web services XML or JSON interface that allows stakeholders to access the repository of knowledge and exchange information using their own software.

V. DESIGN OF WEB APPLICATION

There are several features provided by SIDA web application. Any activities performed by user is depicted in Fig. 1 in a use case diagram.

Requirements of the web application of SIDA divided into five groups, namely the user interface, hardware, software interface, process descriptions, database design, and architecture design.

A. User Interface

User of SIDA web application (consists of SMEs, academician, and general user) can access this web application via internet browser.

B. Hardware Specification

User can easily access SIDA web application without requiring spesific hardware

C. Software Requirements

SIDA web application is developed under Djanggo framework, and Google cloud SQL.

Figure 1. Use Case Diagram

Page 58: LAPORAN TAHUNAN PENELITIAN KERJASAMA ANTAR …dinus.ac.id/wbsc/assets/dokumen/penelitian/Lap_Akhir/laporanAkhir_Ika_Novita...perangkat lunak yang mengakses web SIDA dapat saling berkomunikasi

D. Database Design

This picture below describes database design for SIDA web application.

Figure 2. Database design in SIDA web application.

Figure 3. Architecture design in SIDA web application

E. Architecture Design

Architecture design of web application of SIDA is configured over Google App Engine (GAE).

Figure 4. Home page of SIDA admin web application

VI. CONCLUSION

Regional Innovation System (SIDA) is supported by corporate, educational, technological, and policy makers. These pillars are connected through the media in the form of a knowledge management portal innovation. This portal as called SIDA is able to conduct knowledge management in making the information capture needs to be done automatically. Thus, increase the quantity of information and knowledge, as well as the quality of the resulting innovations.

REFERENCES

[1] L. Aldianto, E. S. Agustini and R. H. Bayuningrat, "Innovation in Indonesia: The Types, the Necessary Factors, and the National Innovation System," IEEE Journal, 2011.

[2] N. Noviandi, P. Suharso, Suripto, N. H. Anis, E. Setianingrum, Saparudin, J. S. Suroso and D. D. F. Kasman, Manajemen Pengetahuan untuk Penguatan Sistem Inovasi Daerah Konsep dan Aplikasi, Jakarta: BPPT Press, 2012.

[3] L. Guo-xin and G. Xiao-qin, "Information Integration System of Enterprise Distribution Innovation Based on Web Services," IEEE Journal, 2008.

[4] S. Chung, "Building a national innovation system through regional innovation," Technovation 22, p. 485–491, 2002.

[5] A. V. Mohan, A. A. Omar and K. Ab. Aziz, "Malaysia’s Multimedia Super Corridor Cluster: Communication Linkages Among Stakeholders in a National System of Innovation," IEEE TRANSACTIONS ON PROFESSIONAL COMMUNICATION, VOL. 45, NO. 4,, pp. 265-275, 2002.

[6] M. Kazuyuki, "China's Innovation System Reform and Growing Industry and Science Linkages," RIETI Discussion Paper Series 05-E-011, 2005.

[7] R. Cowan and N. Zinovyeva, "University effects on regional innovation," Research Policy 42, p. 788– 800, 2013.

[8] C. Chaminade and J. Vang, "Globalisation of knowledge production and regional innovation policy: Supporting specialized hubs in the Bangalore software industry.," Research Policy 37, p. 1684–1696, 2008.

[9] B. Rubenstein-Montano, J. Liebowitz, J. Buchwalter, D. McCaw, B. Newman and K. Rebeck, "A systems thinking framework for knowledge management," Decision support systems, pp. 5-16, 2001.

Page 59: LAPORAN TAHUNAN PENELITIAN KERJASAMA ANTAR …dinus.ac.id/wbsc/assets/dokumen/penelitian/Lap_Akhir/laporanAkhir_Ika_Novita...perangkat lunak yang mengakses web SIDA dapat saling berkomunikasi

[10] M. Alavi and D. E. Leidner, "Knowledge management systems: issues, challenges, and benefits," Communications of the AIS, 1999.

[11] E. Hyvonen, K. Viljanen, E. Makela, T. Kauppinen, T. Ruotsalo, O. Valkeapaa, K. Seppala, O. Suominen, O. Aim, R. Lindroos and et.al., "Elements of a National Semantic Web Infrastructure — Case Study Finland on the Semantic Web," in Proceedings of the First International Semantic Computing Conference (IEEE ICSC 2007), 2007.

[12] The THESEUS Research Program New Technologies for the Internet of Services, Berlin: Federal Ministry of Economics and Technology, 2011.

[13] K. Liana, G. Evgeny and K. Ivan, "Creating a Web Infrastructure of the Regional Innovation Ecosystem in the Triple Helix Model in Russia," Procedia-Social and Behavioral Sciences, pp. 72-79, 2012.

[14] D.-S. Oh, K.-B. Kim and S.-Y. Jeong, "Eco-industrial park design: a Daedeok Technovalley case study," Habitat International, pp. 269-284, 2005.

[15] N. Lindermann, S. Valcárcel, M. Schaarschmidt and H. von Kortzfleisch, "SME 2.0: Roadmap towards Web 2.0-Based Open Innovation in SME-Networks--A Case Study Based Research Framework," in Information Systems--Creativity and Innovation in Small and Medium-Sized Enterprises, Springer, 2009, pp. 28-41.

[16] P. P. K. D. Teknologi, Manajemen Pengetahuan untuk Penguatan Sistem Inovasi Daerah Konsep dan Aplikasi, Jakarta: Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi, 2011.

Page 60: LAPORAN TAHUNAN PENELITIAN KERJASAMA ANTAR …dinus.ac.id/wbsc/assets/dokumen/penelitian/Lap_Akhir/laporanAkhir_Ika_Novita...perangkat lunak yang mengakses web SIDA dapat saling berkomunikasi

Deskripsi

SISTEM INOVASI DAERAH BERBASIS WEB SERVICE DAN WEB MINING UNTUK

PENGEMBANGAN CAPTURE & SHARING MANAJEMEN PENGETAHUAN

Bidang Teknik Invensi

Penemuan ini berhubungan dengan penerapan web service dan web mining untuk

merepresentasikan proses capture dan sharing manajemen pengetahuan dalam Sistem Inovasi

Daerah.

Latar Belakang Invensi

Sistem inovasi daerah (SIDA) merupakan salah satu program utama pemerintah yang bertujuan

untuk meningkatkan daya saing produk unggulan daerah berbasis inovasi (Aldianto, Agustini, &

Bayuningrat, 2011). Dalam prakteknya terdapat empat stakeholder yang menjadi pilar utama untuk

menyukseskan SIDA, yaitu perusahaan sebagai tempat produksi, lembaga pendidikan sebagai

pelaksana riset dan pelatihan, lembaga teknologi sebagai penyedia alat bantu, dan framework

condition yaitu pemerintah tingkat daerah dan tingkat nasional yang merumuskan kebijakan

(Noviandi, et al., 2012).

Beberapa media manajemen pengetahuan telah dibuat untuk menghubungkan keempat

stakeholder sistem inovasi dalam bentuk portal inovasi seperti sidajateng.com dan pi-umkm.co.id.

Namun ada dua kekurangan pada media tersebut, yaitu hanya menggunakan representasi

informasi dengan HTML yang hanya dapat diakses oleh perambah web dan proses capture

informasi masih manual yaitu hanya mengandalkan kontribusi pengguna.

Representasi informasi dalam bentuk HTML saja akan mempersulit stakeholder untuk merekayasa

informasi dalam bentuk lain (Guo-xin & Xiao-qin, 2008). Contoh rekayasa informasi yang mungkin

diterapkan pada manajemen pengetahuan sistem inovasi adalah pemetaan permasalahan pada

satu industri dengan solusi yang telah diterapkan pada industri yang lain. Contohnya adalah produk

unggulan batik Pekalongan memiliki masalah dalam pemasaran, sedangkan di Jepara

permasalahan pemasaran tersebut sudah ditemukan solusinya dan mungkin untuk diterapkan

untuk permasalahan di Pekalongan. Sayangnya dengan kondisi portal inovasi saat ini, untuk

melakukan rekayasa tersebut stakeholder harus melakukan kerja tambahan yang tidak mudah

yaitu merubah format data yang ada ke format yang sesuai (Guo-xin & Xiao-qin, 2008).

Page 61: LAPORAN TAHUNAN PENELITIAN KERJASAMA ANTAR …dinus.ac.id/wbsc/assets/dokumen/penelitian/Lap_Akhir/laporanAkhir_Ika_Novita...perangkat lunak yang mengakses web SIDA dapat saling berkomunikasi

Proses capture informasi secara otomatis dapat meningkatkan kuantitas informasi dan

pengetahuan yang tersedia dan selanjutnya dapat meningkatkan kualitas dari inovasi yang

dihasilkan dari manajemen pengetahuan tersebut.

Untuk memberikan solusi pada permasalahan manajemen pengetahuan sistem inovasi tersebut,

maka diperlukan memanfaatkan teknologi layanan web (web service) yang memungkinkan

representasi informasi ke dalam format umum yang dapat diakses oleh mesin / perangkat lunak

lain dan dapat saling bertukar informasi. Selain itu, dalam penelitian ini juga akan dikembangkan

engine web miner yang mampu mengekstrak informasi penting dari website yang relevan dan

menyimpannya ke dalam repositori untuk dapat dimanfaatkan sebagai tambahan pengetahuan.

Ringkasan Invensi

Pengembangan perangkat lunak berbasis web Sistem Inovasi Daerah perlu dikembangkan dengan

menerapkan konsep manajemen pengetahuan yang dapat diakses secara terbuka oleh

stakeholder sehingga mampu mendukung peningkatan pengelolaan manfaat Sistem Inovasi

Daerah. Pengelolaan manajemen pengetahuan dalam melakukan capture informasi perlu

dilakukan secara otomatis guna meningkatkan kuantitas informasi dan pengetahuan, serta kualitas

inovasi yang dihasilkan. Aplikasi Sistem Inovasi Daerah berbasis web akan dikembangkan menjadi

aplikasi berbasis layanan (web service) menggunakan XML dan JSON dengan tujuan agar antar

perangkat lunak yang mengakses web Sistem Inovasi Daerah dapat saling berkomunikasi.

Pengembangan aplikasi berbasis web dan layanan akan digunakan sebagai dasar pembuatan

repositori pengetahuan (knowledge repository) untuk menyimpan data-data maupun informasi yang

akan diolah menjadi pengetahuan. Repositori pengetahuan akan dimanfaatkan sebagai basis

dalam peningkatan capture informasi dengan menerapkan konsep web mining.

Uraian Singkat Gambar

1. Gambar 1 adalah desain Sistem Inovasi Daerah berbasis web service dan web mining,

yang meluputi:

a. Repositori pengetahuan untuk menyimpan data-data maupun informasi yang akan

diolah menjadi pengetahuan. Data yang disimpan dalam repositori dapat berupa artikel,

gambar, statistik, fakta, hasil publikasi, dan lain-lain. Data tersebut disimpan dalam

basis data relasional seperti MySQL atau PostgreSQL untuk memudahkan manajemen.

b. Aplikasi web yang memungkinkan pengguna untuk mengakses (menginput dan

menampilkan) data dan informasi secara langsung melalui perambah web. Aplikasi web

ini akan dikembangkan menggunakan bahasa pemrograman scripting PHP dan data

yang akan disajikan adalah data yang tersimpan pada repositori pengetahuan.

Page 62: LAPORAN TAHUNAN PENELITIAN KERJASAMA ANTAR …dinus.ac.id/wbsc/assets/dokumen/penelitian/Lap_Akhir/laporanAkhir_Ika_Novita...perangkat lunak yang mengakses web SIDA dapat saling berkomunikasi

c. StakeHolder Sistem Inovasi Daerah merupakan pengguna yang akan berperan aktif

berkontribusi memperbaharui konten, baik melalui applikasi berbasis web maupun

melalui layanan web.

d. Komponen layanan web memungkinkan perangkat lunak yang dibangun berkomunikasi

dengan perangkat lunak lain dengan menggunakan antar muka XML atau JSON yang

bersifat independen terhadap bahasa pemrograman.

e. Web Miner berfungsi untuk meng-capture data dari website yang relevan secara

otomatis kemudian mengkategorikan hasil capture ke dalam beberapa kelompok dan

menyimpannya pada repository pengetahuan agar dapat digunakan kembali.

2. Gambar 2 adalah gambaran umum desain website Sistem Inovasi Daerah. Dalam desain ini

juga digambarkan menu dan layanan-layanan yang tersedia dalam website Sistem Inovasi

Daerah.

3. Gambar 3 adalah use case diagram yang menggambarkan aktivitas dan interaksi user

(pengguna) dengan website Sistem Inovasi Daerah.

Uraian Lengkap Invensi

Klaim

Page 63: LAPORAN TAHUNAN PENELITIAN KERJASAMA ANTAR …dinus.ac.id/wbsc/assets/dokumen/penelitian/Lap_Akhir/laporanAkhir_Ika_Novita...perangkat lunak yang mengakses web SIDA dapat saling berkomunikasi

Abstrak

SISTEM INOVIAS DAERAH BERBASIS WEB SERVICE DAN WEB MINING UNTUK

PENGEMBANGAN CAPTURE & SHARING MANAJEMEN PENGETAHUAN

Pemerintah telah berupaya untuk meningkatkan daya saing produk unggulan daerah dengan

Sistem Inovasi Daerah (SIDA) yang didukung oleh empat pilar utama, yaitu perusahaan, lembaga

pendidikan, lembaga teknologi, dan pembuat kebijakan. Keempat pilar ini terhubung melalui media

manajemen pengetahuan yang berbentuk suatu portal inovasi. Portal inovasi yang saat ini

berkembang masih direpresentasikan dalam bentuk HTML dan proses pengambilan (capture)

informasi masih mengandalkan konstribusi pengguna yang akan berakibat pada sulitnya

melakukan rekayasa informasi, misalnya pemetaan masalah pengembangan pemasaran produk

dan penentuan solusinya.

Pengembangan perangkat lunak berbasis web Sistem Inovasi Daerah perlu dikembangkan dengan

menerapkan konsep manajemen pengetahuan yang dapat diakses secara terbuka oleh

stakeholder sehingga mampu mendukung peningkatan pengelolaan manfaat Sistem Inovasi

Daerah. Pengelolaan manajemen pengetahuan dalam melakukan capture informasi perlu

dilakukan secara otomatis guna meningkatkan kuantitas informasi dan pengetahuan, serta kualitas

inovasi yang dihasilkan. Aplikasi Sistem Inovasi Daerah berbasis web akan dikembangkan menjadi

aplikasi berbasis layanan (web service) menggunakan XML dan JSON dengan tujuan agar antar

perangkat lunak yang mengakses web Sistem Inovasi Daerah dapat saling berkomunikasi.

Pengembangan aplikasi berbasis web dan layanan akan digunakan sebagai dasar pembuatan

repositori pengetahuan (knowledge repository) untuk menyimpan data-data maupun informasi yang

akan diolah menjadi pengetahuan. Repositori pengetahuan akan dimanfaatkan sebagai basis

dalam peningkatan capture informasi dengan menerapkan konsep web mining.

Page 64: LAPORAN TAHUNAN PENELITIAN KERJASAMA ANTAR …dinus.ac.id/wbsc/assets/dokumen/penelitian/Lap_Akhir/laporanAkhir_Ika_Novita...perangkat lunak yang mengakses web SIDA dapat saling berkomunikasi

Gambar

Gambar 1 Sistem Inovasi Daerah berbasis web service dan web mining

Page 65: LAPORAN TAHUNAN PENELITIAN KERJASAMA ANTAR …dinus.ac.id/wbsc/assets/dokumen/penelitian/Lap_Akhir/laporanAkhir_Ika_Novita...perangkat lunak yang mengakses web SIDA dapat saling berkomunikasi

Gambar 2 Gambaran umum desain website Sistem Inoviasi Daerah

Gambar 3 Use case diagram Sistem Inovasi Daerah