laporan tahunan kpk 2019 › images › pdf › laptah › laporan-ta... · tak hanya oleh penegak...
TRANSCRIPT
Laporan Tahunan
KPK 2019
B e r s a m a e l e m e n b a n g s a m e w u j u d k a n
I n d o n e s i a y a n g b e r s i h d a r i k o r u p s i .
M e n i n g k a t k a n e f i s i e n s i d a n e f e k t i v i t a s p e n e g a k a n h u k u m d a n m e n u r u n k a n t i n g k a t k o r u p s i d i I n d o n e s i a m e l a l u i k o o r d i n a s i , s u p e r v i s i , m o n i t o r , p e n c e g a h a n d a n p e n i n d a k a n d e n g a n p e r a n s e r t a s e l u r u h e l e m e n b a n g s a .
V I S I DA F TA R I S I
K on t r i bu s i
Te r b a i k
1 5
T a k S e k a d a r
Me r a n g k a i
S i m fon i
1
1 2 9Me n d a m pi n g i
& B e r s i n e r g i
3 3Me n g a w a l
S e k t or
S t r a t e g i s
8 5
K r e a t i f C e g a h
K or u p s i
43
Me n j e r a t P a r a
P e n g e r a t
1 1 5
S e r a n g a n B a l i k
K or u p t or
1 2 5
A p l i k a s i
P e m ic u
P a r t i s i p a s i
5 3
P a r t i s i p a s i
A d a l a h K u n c i
6 9
M I S I
Te r i m a K a s i h
S a h a b a t
1 2
Ta k S ek ad a r Mer a n g k a i S i m fon i
Pemberantasan korupsi ibarat sebuah orkestrasi. Tak hanya penindakan yang penting ditekuni, juga ada pencegahan, koordinasi serta supervisi yang perlu di akrabi. Tak hanya oleh penegak hukum yang menggawangi, juga ada masyara-kat yang bisa memberi kontribusi. Semua perlu seni, agar membawa kebaikan bagi Pertiwi.
KPK hadir sebagai mekanisme pemicu (trigger mechanism), agar semua pihak -tanpa terkecuali-, turut membantu. Kare-na itu, agar kian padu, strategi koordinasi dan supervisi bidang pencegahan dan pe-nindakan perlu bersatu. Ia seolah menjadi napas yang menderu, memperbaiki sis-tem dan menutup celah korupsi di semua penjuru.
Tapi, tentu saja, bidang penindakan dan pencegahan, tak surut atau dilupakan. Bi-dang penindakan, kami berupaya mem-buat terobosan. Tahun ini, kami mene-
tapkan tersangka pada dua perusahaan. Selain operasi tangkap tangan, yang tetap digalakkan. Serta berbagai pengembang-an, terhadap banyak perkara yang terus dilakukan.
Bidang pencegahan korupsi, kami terus berinovasi. Berbagai kalangan kami da-tangi, kami ajak untuk ikut beraksi. Karena kami yakin, partisipasi masyarakat adalah kunci. Kami juga menggunakan teknolo-gi. Menggunakan berbagai aplikasi, untuk memberi informasi dan memicu kontribu-si.
Dan di sini, pada akhirnya KPK berdiri. Se-bagai pemegang tongkat sinergi, yang mengkoordinasi, juga terus mendam-pingi. Berbagai pihak, agar terus mem-perbaiki diri. ini semua, untuk Ibu Pertiwi. Agar jangan menangis lagi sebab korupsi.
Prakata
Dalam tugas pemberantasan korupsi, kami meya-kini beberapa hal yang memainkan peran kunci. Pertama, sinergi. KPK tak perlu menang sendiri. Kami menyadari, akan lebih berarti manakala pene-gak hukum lainnya turut berkontribusi.
Kedua, partisipasi. Karena amanah ini, adalah ke-wajiban seluruh anak negeri. Kami seru kepada mereka, seluruh penduduk negeri yang jiwanya ter-panggil untuk ikut ambil bagian dalam mencegah korupsi.
Dua kata ini, sangat berarti bagi kami. Dirangkai dalam sebuah simfoni dalam sebuah kerja besar orkestrasi pemberantasan korupsi, kami berjuang melawan korupsi. Agar negeri ini, sejahtera dan hi-dup berdikari.
Salam antikorupsi
Laporan Tahunan KPK dari Masa ke Masa
Tak Sekadar Merangkai Simfoni Tak Sekadar Merangkai Simfoni
Merangkai Simfoni Melawan Korupsi
3 4
JL. HR Rasuna Said
Lahirnya Undang-Undang No. 30 Tahun 2002 tentang Komisi Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi yang disahkan pada 27 Desember 2002 oleh Presiden Republik Indonesia Megawati Soekarnoputri
Di tahun 2005, KPK juga mendapat tambahan kantor, bekas gedung KPKPN di Jalan Juanda, Jakarta
Pertengahan 2012, masyarakat berbondong- bondong mengumpulkan koin untuk gedung baru KPK hingga berhasil men-dapatkan Rp403.604.196 yang diserahkan pada ne-gara melalui Kementerian Keuangan.
Menempati kantor per-tama KPK pada tahun 2003, gedung bekas Departemen Kelautan dan Perikanan di Jalan Veteran III, Jakarta
Pertengahan 2007, KPK pindah kantor ke Jalan HR Rasuna Said, bekas gedung Bank Papan Sejahtera. Selanjutnya disebut Gedung C1 KPK.
Peletakan batu pertama gedung baru KPK Wakil Pimpinan KPK Bambang Widjojanto pada 9 Desember 2013, di Jalan Gembira, Jakarta.
Gedung baru yang diberi nama Gedung Merah Putih KPK diresmikan 29 Desember 2015 oleh Presiden Joko Widodo
Gedung Merah Putih KPK resmi digunakan pegawai 6 Februari 2017
Pada 22 September 2016, Menteri Keuangan Sri Mulyani resmi memberikan Gedung C1 kepada KPK sebagai Pusat Edukasi Antikorupsi.
Terbitnya Undang-Undang No. 19 Tahun 2019 tentang Perubahan Kedua atas Undang-Undang Nomor 30 Tahun 2002 tentang Komisi Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi, disahkan pada 17 Oktober 2019 oleh Plt. Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Tjahjo Kumolo
Komisi Pemberantasan Korupsi adalah lembaga negara dalam rumpun kekuasaan eksekutif yang dalam melaksanakan tugas dan wewenangnya bersifat independen dan bebas dari pengaruh kekuasaan manapun.
Pasal 3 Undang-Undang No.19 Tahun 2019
Profil Lembaga
Tak Sekadar Merangkai Simfoni Tak Sekadar Merangkai Simfoni
5 6
Profil Pimpinan 2015 - 2019 Profil Pimpinan 2019 - 2023Firli Bahuri (Ketua)
Prabumulih, 8 November 1963
“Tujuan penegakan hukum dalam
pemberantasan korupsi tidak
hanya menghukum seseorang.
Tapi hal yang paling penting
bagaimana kita bisa mengurangi
kerugian negara.”
Agus Rahardjo
(Ketua)
Magetan, 28 Maret 1956
“Kami yang sudah purna menjadi
pimpinan KPK, akan tetap ber-
juang melawan korupsi meskipun
tidak berapa di KPK. Jadi, ini
belum usai.”
Lili Pintauli Siregar
(Wakil Ketua)
Bangka Belitung,
9 Februari 1966
“Kami akan perbaiki jika ternyata
ada hal-hal yang kurang menda-
pat perhatian serius untuk dilak-
sanakan dengan maksimal.””
Basaria Panjaitan
(Wakil Ketua)
Pematangsiantar,
20 Desember 1957
“Mari kita berantas korupsi
bersama-sama. Jadi jangan cuma
KPK atau penegak hukum saja.
Uang yang dikelola negara itu
uang rakyat, dari pajak. Mari awasi
bersama.”
Nurul Ghufron (Wakil Ketua)
Sumenep, 22 September 1974
“Kalau kemudian kita tidak ter-
bebaskan dari korupsi, saya yakin
Indonesia tidak akan pernah
maju. Penyakit terberat Indonesia
saat ini adalah korupsi.”
Alexander Marwata
(Wakil Ketua)
Klaten, 26 Februari 1967
“Sebetulnya bukan korupsi yang
tetap banyak, tapi kami semakin
efektif bekerja dan makin banyak
masyarakat yang berani melapor.
Maka, makin banyak pula pelaku
yang kami tangkap.”
Nawawi Pomolango
(Wakil Ketua)
Manado, 28 Februari 1962
“Saya komitmen menerapkan
TPPU. Sekarang orang takut mis-
kin ketimbang orang takut mati.”
Saut Situmorang
(Wakil Ketua)
Desa Mayang, 20 Februari 1959
“Korupsi bisa bikin ‘kiamat’ suatu
negara, kemudian negara jadi
bubar. Negara jadi tidak efisien,
tidak efektif, ketidakadilan.”
Alexander Marwata
(Wakil Ketua)
Klaten, 26 Februari 1967
“Kita akan fokus ke pencegahan.
Kita lihat kan kebanyakan korupsi
itu karena sistemnya yang lemah.”
Laode M. Syarif
(Wakil Ketua)
Lemoambo, 16 Juni 1965
“Korupsi di sektor SDA dampak negatifnya
langsung dirasakan oleh masyarakat karena
mengakibatkan kerugian negara yang
sangat masif, kerusakan lingkungan dan
ekologis serta menyengsarakan masyarakat
umum karena tidak dapat dipulihkan
seperti sedia kala.”
Tak Sekadar Merangkai Simfoni Tak Sekadar Merangkai Simfoni
7 8
Profil Dewan Pengawas 2019-2023 Tumpak Hatarongan
Panggabean
Sanggau, 29 Juli 1943
"Tentunya kami tetap komitmen bah-
wa pemberantasan korupsi itu harus
kita tuntaskan dengan mengedepan-
kan KPK sebagai garda terdepan, dan
bersinergi dengan aparat penegak
hukum lainnya."
Artidjo Alkostar
Situbondon, 22 Mei 1949
"Negara kita jangan sampai
kumuh dengan korupsi. Apapun
yang dapat kita perbuat, ya kita
perbuat. Kita cinta negeri ini. Satu
saat republik ini akan bebas dari
korupsi, tapi harus bertahap."
Syamsuddin Haris
Bima, 9 Oktober 1957
"Saya menyimpulkan bahwa ini
(keberadaan dewan pengawas)
adalah sebuah jalan pintu masuk
untuk menyelematkan KPK,
memperkuat KPK."
Harjono
Nganjuk, 31 Maret 1948
"Presiden memberi satu wawasan
pada kami, sebetulnya persoalan besar
pada korupsi kita ada di mana. Dengan
gamblangnya menyatakan bahwa ada
sektor-sektor khusus dan kita harus
fokus."
Albertina Ho
Maluku, 1 Maret 1960
"Biar bagaimana pun kalau
diperintah dari pimpinan
kita harus laksanakan. Untuk
apa? Untuk kepentingan
negara kita."
T u g a s P okok D e w a n P en g a w a s1. Mengawasi pelaksanaan tugas dan wewenang Komisi Pemberantasan
Korupsi;2. Memberikan izin atau tidak memberikan izin penyadapan,
penggeledahan, dan/atau penyitaan;3. Menyusun dan menetapkan kode etik Pimpinan dan Pegawai Komisi
Pemberantasan Korupsi;4. Menerima dan menindaklanjuti laporan dari masyarakat mengenai
adanya dugaan pelanggaran kode etik oleh Pimpinan dan Pegawai Komisi Pemberantasan Korupsi atau pelanggaran ketentuan dalam Undang-Undang ini;
5. Menyelenggarakan sidang untuk memeriksa adanya dugaan pelanggar-an kode etik oleh Pimpinan dan pegawai Komisi Pemberantasan Korupsi;
6. Melakukan evaluasi kinerja Pimpinan dan Pegawai Komisi Pemberantas-an Korupsi secara berkala 1 (satu) kali dalam 1 (satu) tahun.
Berdasarkan Bab VA Dewan Pengawas, Undang-Undang No. 19 Tahun 2019 tentang Komisi Pemberantas-
an Tindak Pidana Korupsi
Tak Sekadar Merangkai Simfoni Tak Sekadar Merangkai Simfoni
Sejak Undang-Undang Nomor UU No.19 tahun 2019 tentang Perubahan Kedua atas Undang-Undang Nomor 30 Tahun 2002 tentang Komisi Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi berlaku pada berlaku pada 17 Oktober 2019, struktur organisasi KPK berubah.
Posisi Dewan Penasihat ditiadakan. Sementara terdapat penambahan struk-tur baru, yakni Dewan Pengawas yang dipimpin satu ketua merangkap anggota dan empat anggota lainnya.
9 10
0,31%
0,31%
7,49%
29,59%
27,32%
15,90%
19,09%
Dewan Pengawas
Pimpinan
Penindakan
5 orang
5 orang
PIPM122 orang
Setjen482 orang
445 orang
259 orang
Pencegahan311 orang
Inda
PegawaiPer Bidang
Penyidik
SDM Penindakan
Penyelidik
Jaksa PenuntutUmum
133
96
77
0,12%0,49%3,13%8,10%
88,15%
Budha
Hindu
Katolik
Kristen
Islam
2 orang
8 orang
51 orang
132 orang
1.436 orang
Agama
Wanita Pria66,73%1.087 orang542 orang
33,27%
Komposisi SDMTi
KedeputianBidang Pencegahan
Sekretariat Kedeputian
Bidang Pencegahan
Sekretariat Kedeputian
Bidang Penindakan
Sekretariat Kedeputian
Bidang INDA
Sekretariat Kedeputian
Bidang PIPM
DirektoratPengawas
Internal
DirektoratMonitor
DirektoratPinda
DirektoratPJKAKI
DirektoratPenyelidikan
DirektoratPenyidikan
DirektoratPenuntutan
Unit KerjaLabuksi
DirektoratPP LHKPN
DirektoratDikyanmas
DirektoratPenelitian dan
Pengembangan
Unit KerjaPusat Edukasi
Antikorupsi
Unit KerjaKoordinasi Wilayah
Kelompok KerjaStrategis Pimpinan
SekretariatPimpinan Juru Bicara
DirektoratPengaduanMasyarakat
Biro Hukum
Biro HubunganMasyarakat
Biro Perencanaandan Keuangan
Biro SumberDaya Manusia
Biro Umum
KedeputianBidang Penindakan
KedeputianBidang INDA
KedeputianBidang PIPM
SekretariatJenderal
StrukturOrganisasi
Pimpinan KPK
Tim Penasihat
Unit Kerja Struktural
Unit Kerja Nonstruktural
Unit Kerja Struktural
INDA : Informasi dan DataPIPM : Pengawasan Internal dan Pengaduan MasyarakatPP LHKPN : Pendaftaran dan Pemeriksaan
Laporan Harta Kekayaan Penyelanggara Negara
Dikyanmas : Pendidikan dan Pelayanan Masyarakat
Labuksi : Pelacakan Aset, Pengelolaan Barang Bukti dan Eksekusi
Pinda : Pengelolaan Informasi dan DataPJKAKI : Pembinaan Jaringan Kerja Antar
Komisi dan InstansiUnit Kerja Nonstruktural Grand Total1.629
Grand Total1.629Total306
Tak Sekadar Merangkai Simfoni Tak Sekadar Merangkai Simfoni
11 12
Kami Menyebutnya Sebuah PerjuanganTiga ratus enam puluh lima hari telah berlalu pada tahun 2019. Itu bukanlah perjalanan biasa. Kami me-nyebutnya sebuah perjuangan. Tak hanya panjang dan melelahkan, juga berliku penuh tantangan. Perjuangan kami, Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) tak berjalan mulus di atas permadani merah. Halangan dan rintangan kerap mengiringi setiap langkah kami. Meski berat, kami tetap berusaha be-kerja. Untuk Indonesia yang lebih baik di masa yang akan datang:
2 - Peluncuran Call
Center KPK 198.
8 - MoU KPK dan
Kemendikbud untuk
memperketat
pengawasan
anggaran
pendidikan.
13 – MoU KPK dan
BPJS Ketenaga
kerjaan
19 – MoU KPK dan
PT. Transjakarta
26 – Menerima
penghargaan dari
FBI
28 – MoU KPK dan
Pemprov. Jawa
Timur
14 – Penyerahan
dokumen Stranas
PK ke Presiden RI
Joko Widodo.
18 – MoU KPK dan
Ombudsman
27 – OTT Anggota
DPR Bowo Sidik
11 – Konser peringat-
an 2 Tahun
Penyerangan Novel.
12 – Pengumuman
LHKPN Calon Presi-
den dan Calon Wakil
Presiden.
2 – Deklarasi Ko-
mitmen Penetapan
Zona Integritas
di pelabuhan dan
bandara.
29 – Peluncuran
Festival Film
Antikorupsi atau
Anti-Corruption Film
Festival
(ACCFEST) 2019.
10 – Penetapan ter-
sangka kasus BLBI
(SJN dan ITN).
21 – Bus Jelajah
Negeri berangkat
menuju 28 kota dan
kabupaten.
27 – MoU KPK dan
Pramuka
18 – MoU KPK dan
PP Muhamadiyah
untuk kerja sama
dalam pencegahan
korupsi.
7 – Penetapan
tersangka
pengembangan
kasus suap
PT. Garuda Indo-
nesia (ESA, SS dan
HDS).
7 – OTT kasus impor
bawang putih.
27 – Peresmian dan
sosialisasi “Berani
17 – Berlakunya
Undang-Undang
Nomor 19 tahun 2019
tentang KPK.
8 – Peluncuran Club
Jurnalis Antikorupsi
21 - KPK ajukan
red notice ke
interpol untuk
tersangka BLBI SJN
(pemegang saham
pengendali BDNI)
dan ITN (swasta).
6 – Peluncuran
album B-Side Suara
Antikorupsi (SAKSI)
dan pengumuman
pemenang Anugerah
Jurnalistik Lawan
Korupsi (AJLK).
7 – Malam peng-
anugerahan Festival
Film Antikorupsi
,Anti-Corruption Film
Festival-ACCFEST
2019.
5 – Konferensi Pers
Pernyataan KPK
terkait penolakan
RUU KPK.
6 – Aksi pegawai
menolak pelemahan
KPK.
8 – Aksi penutupan
logo KPK di Gedung
Merah Putih.
12 – Aksi dukungan
mahasiswa BEM
seluruh Indonesia
untuk penguatan
KPK.
17 – Revisi UU KPK
disetujui DPR.
17 – Aksi keprihati-
nan: ‘pemakaman’
KPK.
18 – Penetapan
tersangka Menteri
Pemuda dan Olah-
raga (IMR).
27 – MoU KPK
dengan walikota
dan bupati se-Jawa
Tengah
9 – Peringatan Hari
Antikorupsi Sedunia.
12 – Konferensi Pers
Akhir Tahun.
20 – Pelantikan Pim-
pinan KPK periode
2019-2023 dan De-
wan Pengawas KPK
di Istana Negara.
Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Agu Sep Okt Nov Des
Tak Sekadar Merangkai Simfoni Tak Sekadar Merangkai Simfoni
13 14
15 16
Kont r ibu s iTerba i k
Jangan pernah tanyakan pada bangsamu
“Apa yang telah kau dapatkan darinya?”
Tapi tanyakan pada dirimu
“Apa yang bisa kau beri untuknya?”
Ini mungkin tak seberapa
Tapi kami terus dan selalu berupaya
Menghadirkan harmoni di tengah kerja
Juga simfoni di antara anak bangsa
Tingkat Awareness Masyarakat terhada-pat Pemberitaan KPK
Berita
Daring
2019
KPK di Mata Publik K PK d a n Me d i a P u bl i k a s i
96,8
Tingkat Kepercayaan Masyarakat terhadap Kebenaran Informasi Berita KPK
79,4
Media Rujukan Sumber Informasi Berita KPK
TV
MediaSosial
SuratKabar
Radio
78,7%
15,6%
4,4%
0,7%
0,3%
Pemberitaan TeratasKPK di Media
Kelembagaan
KasusKorupsi
Internal
3 Media KPK yang palingsering diakses publik
39%
37,9%
37,5%RADIO
3 media Yang Paling diketahui Publik
6,8%
6,3%
10,5%
KPK melakukan survei untuk melihat bagaimana tingkat awarness dan kepercayaan terhadap KPK. Selain itu, juga melihat bagaimana media publikasi KPK dijadikan rujukan dan sumber referensi utama. Berikut detailnya:
Konstribusi Terbaik Konstribusi Terbaik
63,2%
27,2%
9,7%
17 18
Konstribusi Terbaik Konstribusi Terbaik
Prestasi KPK 2019
• Best Use of Images, Government Social Media Award, KOMINFO
• Penghargaan dari BPJS Ketenagakerjaan
• Anugerah Keterbukaan Informasi Publik
19 20
• Penghargaan dari Badan Pengurus Pusat Lembaga Keaga-maan Kristen Indonesia
Jan
• Terpopuler di Media Public Relation Award
Mar
• Penghargaan dari FBI ke KPK
Feb
• Penghargaan Professional Communica-tion Award dari FIKOM Unisba
Jun Sep Okt Nov
Konstribusi Terbaik Konstribusi Terbaik
Indonesia
36
2018 2019
50 58
88/168Rank
Score 3790/168
Rank
Score
3796/180
Rank
Score 3889/180
Rank
Score
4086/180
Rank
Score
2015
2016 2017
2018
2019
Penilaian PRS International Country Risk Guide terkait dengan korupsi dalam sistem politik, pembayaran khusus dan suap ekspor-impor, serta adanya hubungan mencurigakan antara politisi dan pebisnis.
Political Risk Service International Country
Risk Guide
38 48 IMD World Competitiveness Yearbook terkait tentang suap dan korupsi dalam sistem politik.
IMD World Competiveness
Yearbook
50 46 Dalam penilaian World Economic Forum EOS, responden ditanyakan mengenai suap dan pembayaran ekstra pada impor dan ekspor, pelayanan publik, pembayaran pajak tahunan, kontrak dan perizinan, serta keputusan pengadilan.
World Economic Forum EOS
37
37
37
37
Mengenai prosedur yang jelas dan akuntabilitas dana publik, penyalahgunaan pada sumber daya publik, profesionalisme aparatur sipil dan audit independen.
Bertelsman Foundation
Transform Index
Economist Intelligence Unit Country Ratings
33 35PERC Asia Risk Guide
28 28 Menilai soal kedalaman korupsi politik di eksekutif, legislatif, dan yudikatif. Menilai korupsi di birokrasi terutama pada eselon tertinggi atau kabinet, serta korupsi besar dan kecil yang mempengaruhi kebijakan publik.
Varieties of Democracy Project
20 21 Menilai bagaimana situasi pejabat di eksekutif, legislatif, yudikatif, kepolisian, dan militer menggunakan kewenangannya untuk keuntungan atau kepentingan pribadi.
World Justice Project - Rule of
Law Index
2018 2019Indeks Persepsi Korupsi
* Sumber: Transparency International Indonesia
Mengenai risiko individu/perusahaan dalam menghadapi praktik korupsi dan suap dalam menjalankan bisnis.
4747Global Insight Country Risk
Ratings
Bagaimana pemberian hukuman pada pejabat publik yang menyalahgunakan kewenangan atau pemerintah dalam mengendalikan korupsi
Political and Economic Risk Consultancy mengukur seberapa jauh grade korupsi sebu-ah negara
21 22
Konstribusi Terbaik Konstribusi Terbaik
Survei Penilaian IntegritasSPI merupakan upaya pemetaan kondisi integritas, risiko korupsi, dan capaian upaya pence-gahan korupsi pada Kementerian/Lembaga/Pemerintah Daerah (K/L/PD) yang menjadi tar-get kegiatan pencegahan korupsi oleh KPK.
Indeks SPI Tahun 2019: Pada rentang 0-100, indeks SPI tahun 2019 berada pada angka minimal 63.6, angka maksimal 89.3, dengan angka rata-rata indeks 76.
Angka rata-rata ini mengalami kenaikan di-bandingkan dengan tahun 2017 dan 2018 yang hanya berkisar 66 dan 68.
Pegawai (internal)
Pengguna Layanan (eksternal)
Ahli/Pakar (Eksper)
Pemerintah Daerah
Kementerian/Lembaga
Pemerintah Provinsi
Keberadaan Calo
Suap dalam Lelang Jabatan
menyatakan bahwa terdapat nepotisme dalam penerimaan pegawai
Gratifikasi Penyelewengan Anggaran
Pemerintah Kab/Kota
Responden yang menilai dalam SPI:
Hasil SPI Tahun 2019:
Fakta dari Hasil SPI:SPI Tahun 2019 dilakukan pada 127 K/L/PD dengan rincian:
100
27
1585
76
63,6 89,3
68
76
99% 91% 76%
63% 1 dari
5 pegawai
Instansi Peserta SPI 2019
66
23 24
PNBP Penanganan PerkaraDari penanganan perkara, KPK menyumbang PNBP bagi negara. Ini dilakukan sebagai salah satu upaya memulihkan kerugian negara akibat korupsi.Di antaranya, KPK berhasil mengembalikan aset dari luar negeri untuk pertama kali. Ini berkat kerja sama antara KPK dengan Corrupt Practices Investigation Bureau (CPIB) Sin-gapura. Pengembalian aset berupa uang senilai SGD 200 ribu dari Singapura ke Indonesia dilakukan pada 17 Juni 2019, terkait dengan perkara suap mantan Kepala SKK Migas, Rudi Rubiandini.
Pendapatan gratifikasi yang ditetap-kan KPK Menjadi milik Negara
Gratifikasi
Pendapatan Uang Sitaan
Pendapatan Uang Pengganti
Pendapatan Penjualan Hasil Lelang
Pendapatan uang sitaan hasil ko-rupsi yang telah diputus pengadilan
Pendapatan uang sitaan hasil tindak pidana pencucian uang yang telah diputus pengadilan
Pendapatan uang pengganti tindak pidana korupsi yang telah diputus pengadilan
Pendapatan penjualan hasil lelang tindak pidana pencucian uang
Pendapatan penjualan hasil lelang tindak pidana korupsi
Pendapatan denda hasil tindak pidana korupsi
Rp3,3 Miliar
Rp173,67 Miliar
Rp121,9 Miliar
Rp4,36 Miliar
Rp3,2 Miliar
Rp17,8 Miliar
Rp6,4 Miliar
Konstribusi Terbaik
Anggaran dan Penyerapan
Rp923,6 Miliar
Rp897,1 Miliar 97,12%
Kedeputian Pencegahan
Kedeputian Penindakan
Kedeputian INDA
Kedeputian PIPM
Sekretariat Jenderal
Pada tahun 2019, KPK mendapat-kan anggaran senilai
Realisasi anggaran per 31 Desember 2019 sebesar
Pagu Rp725,3 Miliar
Pagu Rp5,7 Miliar
Pagu Rp64,4 Miliar
Pagu Rp66,8 Miliar
Pagu Rp61,2 Miliar
Realisasi Rp711 Miliar/98,03%
Realisasi Rp4,8 Miliar/84,34%
Realisasi Rp61,7 Miliar/95,83%
Realisasi Rp63,7 Miliar/95,29%
Realisasi Rp55,7 Miliar/90,95%
Konstribusi Terbaik
25 26
Konstribusi Terbaik
Catatan: Penerimaan pajak dari 33 provinsi, kecuali Nusa Tenggara Timur (NTT)
Catatan: Implementasi di tingkat kabupaten/kota yang bersumber dari pajak hotel, pajak restoran, pajak hiburan, pajak parkir dan pajak reklame.
Aset berwujud tanah, bangunan, tanah dan bangunan, serta kendaraan bermotor.
Total aset daerah yang ditertibkan/diselamatkan 324.450 Item senilai
Pajak Kendaraan Bermotor (PKB)
Pajak Bahan Bakar Kendaraan Bermotor (PBB-KB)
Jumlah fasilitas umum dan fasilitas sosial yang diserahkan ke pemda sebanyak 133 area senilai
Pendidikan: 16,4 TPerhubungan: 215 MKelautan dan Perikanan: 2 TKehutanan: 455 MKetenagakerjaan : 2 MESDM: 1,59 TSosial: 54,7 M
Sertifikasi Aset Tanah Pemda, dari total 493.391 bidang asset tanah, sebanyak 158.759 bidang telah disertifikasi.
berada di 4 provinsi, yaitu DKI Jakarta, Jawa Timur, Kalimantan Barat, dan Sulawesi Selatan
Dari 11 provinsi, yakni Jawa Barat, Kalimantan Barat, Riau, Sumatera Selatan, Jambi, Kepulauan Riau, Sulawesi Selatan, Sulawesi Barat, Sulawesi Tenggara, Papua Barat dan Papua
Koordinasi & Supervisi Pemerintah DaerahSelain mendorong tata kelola pemerintahan yang baik di daerah, KPK juga menjalankan fungsinya sebagai mekanisme pemicu agar pemerintah daerah lebih berdaya. Di antaranya, dengan peningkatan optimalisasi pendapatan daerah melalui pajak di provinsi dan kabupaten/kota, serta manajemen aset daerah.
32,18%Rp20,7 T
Rp3,2 T
TotalRp67,9 T
Rp13,5 T
Rp46 TRp12,5 T
Rp21,5 T
Manajemen Aset DaerahImplementasi
Sistem Monitoring
Penerimaan Pajak Online
Penerimaan Pajak Provinsi
Konstribusi Terbaik
Penelitian dan PengembanganDalam rangka menjalankan tugas koordinasi dan supervisi, Direktorat Penelitian dan Pengembangan (Dit. Litbang) KPK melakukan sejumlah studi, kajian, tindak lan-jut serta monitoring. Hal ini dilakukan pada sektor yang menyangkut hajat publik.
Misalnya kajian tentang Tata Kelola Kebijakan Swasembada Bawang Putih, Tata Kelola Garam, Hilirisasi Mineral, Pengawasan Mineral dan Batu Bara, Pengelolaan Ruang Laut, Sistem Pen-gelolaan dan Pengendalian Pencemaran Lingkungan Hidup, Sistem Manajemen Aset Perum Perhutani dan Sistem Pengelolaan Komoditas Kelapa Sawit BUMN.
Hasil kajian menghasilkan rekomendasi yang akan ditindaklanjuti para pihak terkait. Di sini, KPK mendorong para pihak terkait untuk menyusun rencana aksi perbaikan. KPK akan ber-peran memantau perkembangan rencana aksi tersebut agar mendorong perbaikan sistem dan menutup celah korupsi.
Ju m l a h K a j i a nS e k t or K a j i a n
1Studi
4Pengukuran
21Kajian
Penerimaan negara dan penegakan hukum
Pangan dan sumber daya alam
Energi dan infrastruktur
Pelayanan publik
16Monitoring
27 28
Dalam perjalanan panjang memberantas korupsi, KPK tentu tak dapat berjalan sendiri. Perlu kerja sama, baik dengan lembaga di dalam, maupun luar negeri. Tercatat, sepanjang 2019, KPK meneken 14 kerja sama baru, 13 implementasi kerja sama multilateral, 20 implementasi kerja sama bilateral dan internasional, serta implementasi 35 kerja sama tingkat nasional.
Nota KesepahamanKerja Sama
Kerja Sama
Kerja Sama
Forum Internasional
Workshop/Seminar
Bilateral
Multilateral
Nasional 35
20
14
76
Kerja Sama
Konstribusi Terbaik Konstribusi Terbaik
Kerja Sama Internasional
Kerja Sama Nasional
OrganisasiNon Pemerintah
PerguruanTinggi
Organisasi PendidikanNon Formal
... ... ... ...
dan 19 lembaga lainnya
dan 24 lembaga lainnya
dan 36 organisasi
lainnya
dan 10 perguruan
tinggi lainnya
29 30
Dilakukan pada 9 Oktober 2019 di Bangkok oleh Wakil Ketua KPK, Laode M Syarif dan Ketua NACC Wacharatapol Prasarnrajkit. MoU ini merupakan perpanjangan dari MoU sebelumnya pada 2013. Area kerja sama itu meliputi pertukar-an informasi dalam pemberantasan dan pencegahan korupsi, saling berbagi teknik investigasi yang efektif dan praktik baik da-lam pemberantasan korupsi, berbagi infor-masi mengenai edukasi publik, kampanye peningkatan kesadaran masyarakat, serta kegiatan pengembangan kapasitas lainnya.
KPK bersama 11 kementerian dan lembaga negara melakukan penandatanganan komit-men bersama dalam Program Peningkatan Kapasitas dan Koordinasi Penegakan Hukum di Sektor Sumber Daya Alam (SDA) di Gedung ACLC, pada 18 Desember 2019. Program ini me-rupakan kerja sama KPK dan Pemerintah Norwegia yang akan dijalankan pada 2020 – 2022 dengan pendanaan penuh Pemerintah Norwegia.
Implementasi kerja sama itu dilakukan dalam bentuk pelatihan berjenjang untuk 204 PPNS dan 2.015 Jaksa di 12 provinsi, pembangunan database antar penegak hukum, serta peru-musan strategi kolaborasi dan pengetahuan di sektor SDA. Ada juga koordinasi dan kerja sama antar aparat penegak hukum dan PPNS dalam penegakan hukum kejahatan SDA, mengembangkan dan menyebarluaskan pengetahuan penegakan hukum terkait kasus kejahatan SDA dan program penguatan partisipasi publik.
Salah satu bentuk komitmen KPK terhadap implementasi UNCAC di Indonesia, maka KPK melakukan menyampaikan hasil-hasil review UNCAC yang harus ditindaklanjuti In-donesia sebagai negara peratifikasi UNCAC. Kegiatan dilakukan di UNAND-Sumatera Barat, UGM-Yogyakarta, UNAIR-JawaTimur, UNMUL-Kalimantan Timur, UNPAD-Jawa Ba-rat serta di ACLC KPK pada Desember 2019 dalam rangka memperingati hari antikorup-si internasional.
KPK bekerjasama dengan ASEAN-USAID Partnership for Regional Optimization within the Political – Security and Socio Cultural Communities (PROSPECT) dan United Nations Office on Drugs and Crime (UNODC) menyelenggarakan Regional Workshop on Private Sector Corruption: Legal Frameworks, Enforcement and Prevention yang diadakan di Jakarta, 23-26 September, 2019. Workhsop yang memfokuskan pemberantasan korupsi sektor swasta ini merupakan merupakan implementasi dari MoU on Cooperation for Preventing and Combat-ing Corruption pada 2004 yang bertujuan memperkuat kolaborasi dalam penanggulangan korupsi.
Workshop diikuti 8 dari 10 negara anggota SEA-PAC yakni Brunei Darussalam, Cambodia, Indonesia, Lao PDR, Malaysia, Myanmar, Filipina dan Singapura.
Perpanjangan MoU KPK – NACC Thailand Kerja Sama KPK dan Pemerintah Norwegia
Diseminasi Hasil Review UNCACImplementasi MoU SEAPAC
Konstribusi Terbaik Konstribusi Terbaik
31 32
33 34
Mend a mpi n g i & B er s i ner g i
Mencegah korupsi
Tak hanya perlu pandai berteori
Harus setia mendampingi
Siapapun yang ingin berbenah diri
Merambah 34 provinsi
Perbaikan sistem diawali
Mendorong daerah lebih bertaji
Lebih bernyali, agar siap lawan korupsi
Mendampingi dan Bersinergi
Aral di Jalan Pemberantasan KorupsiKPK mengimplementasikan tugas sebagai trigger mechanism pada Unit Koordinasi dan Supervisi Pencegahan (Korsupgah) ser-ta Unit Koordinasi dan Supervisi bidang Pe-nindakan (korsupdak) untuk mendampingi pemerintah daerah dalam mewujudkan tata kelola pemerintahan yang baik dan sinergi dalam penanganan perkara.
Pada 2019, Korsupgah meluas hingga 34 provinsi. Dengan aplikasi Monitoring Centre for Prevention (MCP), proses pendampingan jadi lebih mudah dalam memperbaiki fokus kerja yang diperbaiki.
Tahun 2019 juga menjadi tahun pertama kolaborasi antara Korsupgah dan Korsupdak. Kini nama unit yang telah terintegrasi ini di-sebut Unit Koordinasi Wilayah atau Korwil. Bersama-sama, tim ini bisa mencegah se-kaligus memberantas rasuah dengan lebih efektif.
Dalam perjalanannya, tim Korwil tak bisa menghindari teror, intimidasi, dan ancaman yang pernah mereka temui. Ancaman fisik
dari kelompok preman, bahkan hingga an-caman berbau mistis, juga ditemui.
Seperti yang dialami salah seorang personel Korwil II, Dian Patria yang pernah mengalami kejadian berbau mistis yang mencelakakan dirinya. Kejadian mistis yang menimpanya berawal saat ia melakukan pemantauan di Bendungan Jatiluhur, Kabupaten Purwakar-ta, Jawa Barat pada 2017.
Sepulangnya dari kegiatan pemantauan, ia sering mengalami sesak napas. Meski be-gitu, Dian tetap melanjutkan tugas dengan mengunjungi daerah Kalimantan Timur un-tuk melakukan peninjauan ke sejumlah area tambang yang memiliki IUP non Clear and Clean dan habis masa berlakunya.
Di sela tugasnya, ia sempat berobat ke Ru-mah Sakit. Dokter menyatakan bahwa ada cairan di jantung dan paru-paru yang mewa-jibkannya harus dirawat di ruang ICU selama dua pekan dan bertahan dengan bantuan ventilator.
Mendampingi dan Bersinergi
Dari sejumlah dokter yang menanganinya, tidak ada satupun yang dapat menjelaskan penyakit yang sebenarnya menjangkiti tu-buh Dian.“Saya enggak tahu Mas Dian ini sakit apa,” ujar salah satu dokter.
Dian sendiri tak mau mengira-ngira, kalau penyakit hasil santet atau guna-guna. Semua tantangan dan ancaman akan tegar dihadapi, demi mendorong per-baikan di seluruh pelosok negeri. Tuju-annya, menutup celah korupsi sekecil apapun, hingga mewujudkan Indone-sia yang sejahtera tanpa korupsi.
Wakil ketua KPK Alexande Marwata bersama Gubernur Jawa Tengah
Ganjar Pranowo membuka kegiatan Rapat Kordinasi Pengawasan
Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Secara Nasional di Solo, Rabu
(25/9/19).
35 36
Mendampingi dan Bersinergi
Mendampingi Daerah Jadi Lebih BaikTahun 2019, KPK membangun aplikasi Mo-nitoring Center for Prevention (MCP) atau Sistem Informasi Koordinasi dan Supervi-si Pencegahan. Aplikasi ini digunakan unit Koordinasi Wilayah (Korwil) bidang pence-gahan untuk mengukur tingkat keberhasil-an pemerintah daerah dalam memperbaiki area kerja yang menjadi fokus perhatian.
Ada 8 fokus yang menjadi ‘menu’ perbaikan daerah, yakni perencanaan dan pengang-garan APBD; Pengadaan Barang dan Jasa (PBJ); Pelayanan Terpadu Satu Pintu (PTSP); kapabilitas APIP; manajemen ASN; optima-lisasi aset daerah; manajemen asset daerah; dan tata kelola dana desa.
Aplikasi memudahkan pemerintah daerah menyampaikan laporannya secara mandiri.
MCP berisi kriteria-kriteria yang digunakan untuk menyusun laporan monitoring, dan pemerintah daerah bisa mengisi laporandengan mengunggah data capaian besertabukti fisiknya, untuk selanjutnya KPK akan memverifikasi kesesuaian antara bukti de-ngan kriteria dan mengevaluasi capaian ca-painnya
Hingga saat ini, KPK telah mendampingi 34 Provinsi di seluruh nusantara. Membantu pemerintah daerah untuk berbenah menja-di lebih baik. Semua rencana aksi yang telah dilakukan pemerintah daerah, juga dapat dipantau langsung oleh warga melalui ap-likasi MCP yang bisa diakses melalui situs korsupgah.kpk.go.id
Mendampingi dan Bersinergi
Nilai Capaian MCP >75% - 100%
Nilai Capaian MCP >50% - 75%
Nilai Capaian MCP >25% - 50%
DKI Jakarta
DI Yogyakarta
Banten
Jawa Timur
Jawa Tengah
Riau
Lampung
Jawa Barat
Sulawesi Selatan
Kalimantan Selatan
Sumatera Barat
Nusa Tenggara Barat
Bali
Kalimantan Utara
91%
84%
82%
81%
81%
80%
79%
78%
78%
77%
77%
77%
76%
76%
74%
73%
73%
71%
70%
69%
68%
68%
68%
67%
67%
63%
62%
62%
54%
50%
Kalimantan Timur
Kep. Riau
Gorontalo
Sulawesi Tengah
Jambi
Kalimantan Tengah
Sumatera Selatan
Sulawesi Barat
Bengkulu
Kalimantan Barat
Sulawesi Tenggara
Sumatera Utara
Kep. Bangka Belitung
Sulawesi Utara
Maluku Utara
Maluku
46%
37%
34%
32%
Aceh
Nusa Tenggara Timur
Papua
Papua Barat
37 38
Mendampingi dan Bersinergi
P enc a p a i a n MC P
s e c a r a Na s ion a l
Perencanaan dan
Penganggaran APBD
74%
Manajeman ASN
68%Pengadaan Barang
dan Jasa
60%
Manajeman Aset
Daerah
69%
Tata Kelola
Dana Desa
59%
Kapabilitas APIP
54%
Optimalisas
Pendapatan Aset
Daerah
74%
Pelayanan Terpadu
Satu Pintu
73%
Mendampingi dan Bersinergi
Perencanaan dan
Penganggaran APBD
99%
Perencanaan dan
Penganggaran APBD
31%
Pelayanan Terpadu
Satu Pintu
97%
Pelayanan Terpadu
Satu Pintu
34%
Manajemen ASN
95%
Manajeman ASN
35%
Pengadaan Barang
dan Jasa
86%
Pengadaan Barang
dan Jasa
25%
Manajeman Aset
Daerah
57%
Manajeman Aset
Daerah
35%
Tata Kelola
Dana Desa
Not Applied
Tata Kelola
Dana Desa
21%
Kapabilitas APIP
93%
Kapabilitas APIP
25%
Optimalisasi Aset
Daerah
97%
Optimalisasi Aset
Daerah
42%
MC P
Te r t i n g g i :
DK I Ja k a r t a
MC P
Te r e n d a h :
P a pu a B a r a t
“Rendahnya angka-angka pada
indikator MCP menunjukan bahwa
pemerintah daerah tidak menjalan-
kan rencana aksi yang ditawarkan
KPK.”
39 40
Koordinasi dan Supervisi Pencegahan
Bukan Sebuah JaminanSejak aplikasi Monitoring Centre for Pre-vention (MCP) digunakan, masyarakat bisa memantau perkembangan setiap daerah dalam menjalankan rencana aksi program antikorupsi. Informasi capaian nilai MCP yang ditampilkan hanya memperlihatkan kepatuhan terhadap implementasi rencana aksi perbaikan tata kelola yang telah dilaku-kan pemerintah daerah.
Sehingga, tinggi rendahnya nilai capaian MCP tersebut bukan jaminan bahwa di daerah tersebut masih ada atau tidaknya korupsi. Nilai MCP yang tinggi tidak menun-
jukan bahwa daerah tersebut ‘bersih’ atau bebas dari korupsi, sebaliknya, nilai MCP yang rendah juga tidak menunjukan bahwa daerah tersebut ‘subur’ dari praktik korupsi.Intervensi yang dilakukan KPK terhadap da-erah mendorong perbaikan sistem di 8 area perbaikan. Sebagai trigger mechanism, su-dah banyak yang dilakukan KPK untuk men-dorong perbaikan dan pencegahan korupsi di daerah. KPK juga selalu melakukan pe-mantauan secara berkala demi memastikan komitmen dan kepatuhan pemerintah dae-rah dijalankan dengan baik.
DKI Jakarta 91%
DIY Yogyakarta 84%
Banten 82%
Jawa Tengah 81%
Jawa Timur 81%
D a er a h den g a n N i l a i Ter t i n g g i
Koordinasi dan Supervisi Pencegahan
PTSP
DKI Jakarta97%
Pengadaan Barang dan Jasa
DKI Jakarta86%
Perencanaan & Anggaran APBD
DKI Jakarta99%
Kapabilitas APIP
DKI Jakarta93%
Manajeman ASN
DKI Jakarta95%
Tata Kelola
Dana Desa
Bali69%
Optimalisasi Pendapatan
Aset Daerah
DIY Yogyakarta
100%
Manajemen
Aset Daerah
NTB 90%
Maluku 52%
Aceh 46%
NTB 37%
Papua 34%
Papua Barat 32%
D a er a h den g a n N i l a i Ter en d a h
Ter b a i k d a l a m S e t i a p Fok u s P er b a i k a n
41 42
43 44
K re at i fCe g a h Kor ups i
Kami tak ingin mimpi itu hanya menjadi ilusi
Tak menyerah, kami kerahkan seluruh energi
Dari ujung barat hingga timur negeri
Kami bangun jutaan kolaborasi
Demi menciptakan amunisi cegah korupsi
Tak kehabisan akal kami rambah dunia seni
Tak hanya kata-kata, juga pertunjukan
komedi
Hingga rangkaian nada demi membentuk
sebuah simfoni
Siapa bilang, melawan korupsi tak perlu kreativitas dan inovasi?
Kami telah dan akan terus melakukannya di semua lini. Melalui media sosial dan teknolo-gi informasi, lewat perantara karya para sine-as beridealisme tinggi, juga dukungan para jurnalis hingga musisi.
Adalah program Festival Media Digital Pe-merintah, kami merangkul dan bergerak bersama para humas dari berbagai instansi. Juga melalui Festival Film Antikorupsi (Anti--Corruption Film Festival-ACFFest), kami sebarkan virus dan semangat melawan ko-rupsi.
Tak luput perhatian kami, para jurnalis yang senantiasa menjaga setiap sepak terjang kami, melalui Apresiasi Jurnalis Lawan Ko-rupsi (AJLK). Juga para musisi yang mene-lurkan karya album B-Side SAKSI yang pe-nuh energi.
Semoga, sajian kaya seni ini, menjadi akse-lerasi kekuatan melawan kezaliman korupsi. Menyentuh kaum muda yang menjadi tum-puan dan harapan generasi, kini dan nanti.
45
Fe s t i v a l F i l m A n t i ko r u p s i ( AC F Fe s t ) 2 01 9
Ke-10 proposal terpilih menerima dana pro-duksi dan asistensi dalam proses pembuat-an film termasuk pemilihan talent. Sebelum proses produksi, para peserta mengikuti movie camp dan coaching clinic pada 9 - 11 September di Jakarta. Di sini, peserta mem-bedah naskah film masing-masing dan tek-nik penyutradaraan. Selanjutnya, peserta diberikan waktu untuk proses produksi film sampai finishing. Pada tahapan ini peserta juga mendapatkan fasilitas online editing dan pendampingan mentor lokal di daerah-nya masing-masing selama proses produksi film.
663 PROPOSAL Dari Seluruh Indones ia
H o m e S w e e t H o m e F i l m T e r b a i k
U n b a e da h F i l m Favo r i t
Kreatif Cegah Korupsi
1. HP DINASAisyah AmiraBandung
2. SEBUAH NAMAMeisyaYogyakarta
3. RAPORElvinaOgan Komering Ulu
S e p u l u h P r o p o s a l Te r p i l i h
1 3 5 7 92 4 6 8 1 0
4. HOME SWEET HOMEMohammad IfdhalPalu
5. UNBAEDAHAliciaBatu
6. IMBASWidhiaDepok
7. DOMPET IMAJINASIAby Azy Taufik RachmanTangerang
8. ANDAKA JANUNi Luh Febri DarmayantiBali
9. ZHAFRANAchmad Rezi FahlevieYogyakarta
10. REPETISI ILUSIWulan AyuDepok
Kreatif Cegah Korupsi
47 48
Peluncuran Album B-Side SAKSI
Berawal dari penyelenggaraan Festival Lagu Suara Antikorupsi (SAKSI) tahun-tahun sebe-lumnya, KPK mengemas sejumlah karya peserta Festival Lagu SAKSI yang belum terpilih (unreleased) sebagai pemenang, untuk dimasukkan ke dalam album “B-Side” SAKSI 2016-2018.
Secara kualitas musikal dan pesan, ke-9 lagu terpilih dalam album B-Side itu memiliki kuali-tas yang baik sehingga perlu disebarluaskan untuk mendukung upaya pemberantasan ko-rupsi melalui seni musik. Ini juga sebagai bentuk penghargaan atas kreativitas para musisi yang mewujudkan ide dan pesan mereka ke dalam lagu yang mereka ciptakan.
Kreatif Cegah Korupsi
Festival Media Digital
Perkembangan teknologi Informasi digital, memaksa humas pemerintah menyesuaikan diri. Berbagai media digital dan media sosial harus dioptimalkan untuk menyampaikan kinerja dan hasil kerja kepada publik.
Festival Media Digital Pemerintah 2019 merupakan helatan kedua yang bertujuan menyiner-gikan ratusan pekerja humas pemerintah dalam sebuah konferensi untuk mendorong tata kelola pemerintahan yang baik.
Diikuti sekitar 200 orang dari berbagai instansi, kementerian, pemerintah daerah dan BUMN.
Memberikan informasi terkini mengenai perkem-
bangan media dalam mendorong transparansi layanan informasi publik
sesuai prinsip good governance.
Meningkatkan jejaring antar humas atau pelaku komunikasi di lembaga
pemerintah, baik di pusat maupun daerah.
Terciptanya forum ko-munikasi dan kolaborasi antar humas pemerintah untuk mengampanyekan program serta nilai-nilai antikorupsi yang sejalan
dengan prinsip good governance.
Kreatif Cegah Korupsi
T u j u a n
49 50
THE DABBasmi Korupsi
THE A TEAMKatakan Tidak Untuk Korupsi
SUCOM BANDKorupsi Bikin Sakit Hati
THE CHUE-X BAN DMari Kita Lawan Korupsi
KERONCONG DELIRAMAKr. Membangun Bangsaku
IBOB & THE GEGANA SPelicin Lantai
SILENT SCHOO LAnti Korupsi
RED PENCILAyo Berantas Korupsi
INA BANDSudahlah Pa
A p r e s i a s i J u r n a l i s L a w a n K o r u p s iUntuk pertama kalinya, KPK memberikan sebuah penghargaan yang ditujukan bagi insan jurnalis dan jurnalis warga (citizen jour-nalist) dalam upaya mendorong kinerja dan hasil kerja KPK di bidang pencegahan ko-rupsi. Melalui pemberitaan di media massa dan media sosial, KPK berharap masyarakat dapat mengetahui capaian positif di bidang pemberantasan korupsi.
Apresiasi ini diberikan dalam empat kategori lomba, yakni Artikel, Foto, Video dan Foto untuk dua kategori peserta, yakni jurnalis profesional dan jurnalis warga.
85 Karya Jurnalis Profesional
107 Karya Jurnalis Warga
Kreatif Cegah Korupsi
KATEGORI ARTIKEL
KATEGORI FOTO
KATEGORI VIDEO
KATEGORI AUDIO
Profesional DAFTAR PEMENANG Warga
1. Petrus Kanisius Siga Tage2. Retno Septyorini3. Rilo Pambudi
1. Harry Sanjaya Putra2. Muhammad Iqbal3. Nurjadi
1. Is Ariyanto2. Febriant Abby Marcel
1. Riana Afifah Ibrahim2. Sabir Laluhu3. Marselinus Manek
1. Darmono2. Aris Novia Hidayat3. Muhamad Ali
1. Achmad Syaiful Afandi2. Yusup Fatoni3. Lukmanul Hakim
1. Mulyadi Aldian Noorman
Kreatif Cegah Korupsi
51 52
53 54
A pl i k a s i Pem ic u P a r t i s ipa s i
Memantik partisipasi
Tak semudah menjentikkan jari
Melakukan perubahan
Tak bisa dengan berpangku tangan
Mengikuti zaman
Teknologi bisa jadi andalan
Mendorong peran masyarakat
Berbagi beban berat
Di era digital seperti saat ini, hampir semua ke-giatan bisa dilakukan hanya dalam genggaman. Dengan ponsel pintar (smartphone) yang me-miliki ragam aplikasi, kita memenuhi kebutuhan. Mulai dari memesan transportasi dan makanan, hingga mencegah korupsi!
Karena itu, KPK tak mau ketinggalan. Sudah se-harusnya dalam pencegahan korupsi, teknologi memberikan kesempatan, agar publik turut am-bil bagian.
Bagi pejabat dan penyelenggara negara kian mu-dah menyampaikan laporan harta melalui e-LHK-PN. Tak hanya itu, di e-LHKPN, publik juga bisa ikut melakukan pengawasan.
Pada aplikasi Gratifikasi Online (GOL), publik bisa melaporkan gratifikasi kepada KPK. Tentu saja, selain praktis dan cepat, aplikasi ini diharapkan dapat meningkatkan kesadaran publik dalam melaporkan gratifikasi.Di sisi lain, aplikasi juga meningkatkan sinergi. Antara KPK dan Kepolisian dan Kejaksaan, kini berkolaborasi dalam penanganan perkara mela-lui aplikasi Surat Perintah Dimulainya Penyidikan secara elektronik atau e-SPDP.
Semua aplikasi, bertujuan meningkatkan partisi-pasi. Bahwa KPK tak bisa bekerja sendiri, karena itu semua elemen bangsa perlu berkolaborasi ce-gah korupsi.
55 56
Aplikasi Pemicu Partisipasi
JAringan penceGAhan ( JAGA)Pemerintah dituntut bekerja keras memperkuat sistem pencegahan korupsi. Peningkatan peran publik melalui aplikasi JAGA dinilai efektif melalui pengawasan penyelenggaraan nega-ra. Inilah yang menjadi landasan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) meluncurkan aplikasi JAGA pada momen Hari Antikorupsi Sedunia 2016 lalu. Sejak pengembangan aplikasi hingga memasuki tahun keempat telah menyasar lima sektor strategis: pendidikan, kesehatan desa, anggaran, dan perizinan. Sejumlah pertumbuhan pun telah tercapai karena inovasi terus di-lakukan.
10.240Total User JAGA
288Downloader IOS
1.398Total Diskusi
165.947Total Hit JAGA Apps
2.222Komentar
375.684Total Hit JAGA Web
22.902Downloader Android
Statistik Data JAGA Januari-Desember 2019
Aplikasi Pemicu Partisipasi
1. Mendorong transpa-ransi data BPJS (ke-pesertaan, kapitasi, dan data Puskesmas)
2. Mendorong peme-rintah desa untuk melaporkan penggu-naan dana desa seca-ra akuntabel
1. Surat Kepala Dinas Pendidikan Bangka yang menginstruksi-kan seluruh sekolah untuk update data pendidikan dan la-poran dana BOS de-ngan benar akibat adanya monitoring oleh JAGA KPK.
2. Akselerasi perbaikan EMIS (aplikasi basis data madrasah yang dimiliki Kementerian Agama) untuk peru-bahan dan perbaikan data
3. Perbaikan data guru di seluruh Indonesia melalui dibukanya data guru di JAGA
1. Masyarakat di Pan-deglang memper-oleh hak kartu In-donesia Pintar yang sebelumnya disalah-gunakan oleh kepala sekolah. Masyarakat dalam hal ini mem-bantu pengawasan dengan memperoleh data di JAGA
2. Ibu hamil mengeta-hui hak mendapat-kan vitamin dari pan-duan JKN yang ada di JAGA
3. Peningkatan partisi-pasi masyarakat dan perempuan dalam mengawal dana desa
K i s a h S u k s e s A pl i k a s i J AG A
Transparansi Data
Mendorong Pembenahan
Sistem
Edukasi Masyarakat
57 58
Aplikasi Pemicu Partisipasi
M i l e s t o n e J AG A
Awal 2016: JAGA v.1.0 25 Jul 2016: JAGA v.2.0 Fitur JAGA ver 2.0 terdiri dari:
1. JAGA Sekolahku
2. JAGA Puskesmasku
1 Des 2016: JAGA v.3.0 Fitur tambahan:
1. JAGA perizinanku
2. Cerita
3. Terkoneksi dengan
aplikasi Lapor!
2018: JAGA v.5.0 Fitur JAGA versi 5.0
1. Pendidikan dasar
menengah hingga tinggi
2. Fasilitas kesehatan
3. Desa
4. Anggaran daerah
5. Perizinan
6. Diskusi
Des 2017: Website JAGA v.1.0 www.jaga.id
1 Sep 2017: JAGA v.4.0 Ada banyak tambahan data
dan fitur baru menjadi:
1. Jaga Pendidikan
2. Jaga Kesehatan
3. Jaga Perizinan
4. Jaga Desa
2019: JAGA.IDFitur Tambahan
1. Pendidikan tinggi
2. Informasi seputar pencegahan korupsi
3. Progres perbaikan tata kelola Pemda
4. LHKPN Pejabat daerah,
5. Jejak kasus di sebuah daerah.
6. Diskusi, Berjaga (Berita JAGA), dan
waspada korupsi
2019 Kerja sama pertukaran informasi dan data
dengan K/L
Membentuk forum koordinasi antarke-
menterian, serta membantu menjem-
2019 Fitur JAGA ver 2.0 terdiri dari:
1. Mengajarkan penggunaan JAGA
pada masyarakat
2. Membuat panduan dan pengem-
bangan analisis data bersama CSO
3. Menampung segala masukan dan
saran masyarakat baik terkait data
serta teknis IT
e-SPDPSejak akhir 2016 hingga awal tahun 2017, KPK mengembangkan aplikasi Surat Perintah Dimu-lainya Penyidikan berbasis elektronik (e-SPDP) untuk memudahkan koordinasi dan supervisi kasus korupsi di antara penegak hukum.
Ketua KPK Agus Rahardjo, Kapolri Tito Karnavian, dan Jaksa Agung M. Prasetyo menanda-tangani Memorandum of Understanding (MoU) tentang Kerjasama dalam Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi, pada Rabu, 29 Maret 2017 di Mabes Polri, Jakarta.
KPK merancang mekanisme kerja e-SPDP dengan sederhana. Setiap penyidik yang memu-lai penyidikan kasus korupsi wajib mengunggah SPDP ke dalam sistem. Dengan begitu pe-nuntut umum dan penyidik dari lembaga lain secara langsung dapat mengetahui.
Selama ini, Kejaksaan dan Kepolisian selalu memberitahukan kepada KPK jika menyidik ka-sus korupsi dengan menyampaikan hard copy SPDP melalui pos. Ada risiko tidak sampai tujuan, terlambat diterima atau terjadi kebocoran Informasi.
Kelebihan e-SPDP Penerimaan SPDP
1. Lebih efisien2. Efektif3. Transparan4. Mencegah konflik kewenangan
antar-lembaga5. Meningkatkan check and balance6. Menghindari tumpang tindih
289 Kepolisian
515 Kejaksaan
Aplikasi Pemicu Partisipasi
59 60
Aplikasi Pemicu Partisipasi
e-LHKPNPelaporan harta kekayaan para penyelenggara negara telah dimudahkan dengan aplikasi berbasis situs web. Hal ini memudahkan para wajib lapor dimanapun mereka berada.
Tingkat Kepatuhan LHKPN Tahun Lapor 2018 per Tanggal 31 Desember 2019
318.858Sudah Laporan
93%
342.868Wajib Lapor
424.522LHKPN yang telah
diumumkan sepanjang Tahun 2019
Aplikasi Pemicu Partisipasi
Implementasi e-LHKPN per 31 Desember 2019
Implementasi e-Announcement
100%Yudikatif
98%Eksekutif
90,3%Legislatif
90%BUMN/BUMD
2Instansi
646Instansi
535Instansi
191Instansi
Jan JulApr OktFeb AgsMei Nov DesMar SepJun
0 0 2
24
38
4 4
103
28
8
20
7
Instansi yang sudah mengim-plementasikan tautan e-Announcement hingga 31 Desember 2019 sebanyak 238 Instansi.
61 62
Gratifikasi OnlineKPK meluncurkan aplikasi Gratifikasi OnLine (aplikasi GOL) sejak 12 Desember 2017. Tujuannya, untuk memudahkan para penyelenggara negara melaporkan gratifikasi. Aplikasi ini bisa diunduh melalui gawai, sehingga pelaporan gratifikasi bisa dilakukan dalam genggaman tangan.
Setiap tahun, jumlah pengguna aplikasi GOL semakin meningkat. Tahun 2019, pening-katan jumlah pengunjung aplikasi GOL meningkat 60,59% dari tahun sebelumnya.
131.786Pengunjung
2019
82.064Pengunjung
2018
Laporan Barang
Laporan Makanan
Laporan Uang
Je n i s G r a t f i k a s i y a n g D i l a p or k a n Me l a l u i G OL
Aplikasi Pemicu Partisipasi
604 149 945
L o k a s i P e l a p or Me l a l u i G OL
L a p or a n G r a t i f i k a s i B e r d a s a r k a n I n s t a n s i
Legislatif
Eksekutif
Yudikatif
LembagaIndependen
SwastaBUMN
Lainnya
4
1.086
17
80
382
126
Aplikasi Pemicu Partisipasi
382
22 Bali
16 D.I.Yogyakarta
170 D.I.Yogyakarta
9 Nusa
Tenggara Barat
111 Jawa Tengah
234 Jawa Barat
550 DKI Jakarta
1 Bangka Belitung
8 Kep.
Bangka Belitung
16 Kep. Riau
9 Nanggroe Aceh
Darussalam
41 Kalimantan
Barat
36 Kalimantan
Selatan
11 Jambi
54 Banten22
Lampung
14 Bengkulu
15 Gorontalo
10 Maluku
1 Maluku Utara
16 Kalimantan
Tengah
19 Kalimantan
Timur
1 Kalimantan
Utara
1 Amerika Serikat
1 Australia
9 Tiongkok
1 Iran
1 Jerman
1 Malaysia
5 Kamboja
63 64
Call Center 198Menambah kemudahan dalam mengakses informasi, KPK membuka layanan informasi publik pada nomor 198. Penyusunan konsep call center, sudah dilakukan sejak 2017, ke-mudian fase persiapan, rekrutmen agen serta peningkatan kapasitas dasar agen, dilaku-kan pada 2018.
16.467
2.933
1.026
139
104
24.299
Informasi LHKPN
Telepon Sepanjang Tahun 2019
Informasi Publik
Informasi Dumas
Aplikasi Pemicu Partisipasi
Desember2018
2 Januari2019
Desember2019
Jan-Feb2019
Pelatihan Basic Call Center
198 Mulai Beroperasi dengan 4 Orang Agen
Aplikasi Pemicu Partisipasi
Peningkatan Kapasitas AgenUji Coba Call Center Pengembangan Infra-struktur Call Center
Penyusunan Blue Print Call Call Center 198 KPK
MILESTONE Jun-Des 2018
65 66
854 131
Peserta yang Sudah Mendaftar Kursus Online*
*data per 31 Desember 2019
Peserta Simulasi e-Learning Penanganan TPPU dan Pemulihan Aset di Pasar Modal di Bulan Desember 2019
Belajar Tangani Kejahatan Pasar ModalSektor pasar modal jadi salah satu yang rentan menjadi tempat pencucian uang. Menjerat tindak pidana korupsi masih kompleks, sehingga menjadi pembatas ruang. Sejauh ini, baru tiga kasus yang berhasil dijerat terkait Tindak Pidana Pencucian Uang (TPPU) yang melibatkan pasar modal.
Inovasi e-learning TPPU Pasar Modal dirancang agar penanganan perkara dan pemulihan aset kian mudah dipahami oleh siapa saja. E-learning ini dapat diakses melalui portal elearning.kpk.go.id
Pengertian pasar modal
Penuntutan
Pemulihan aset
Manfaat kerja sama internasional dalam TPPU
Studi kasus TPPU di pasar modal
Tindak pidana asal
Pencucian uang di pasar modal
Strategi penangananTopik
Pembelajaran
Aplikasi Pemicu Partisipasi
Materi yang dapat diunduh
dan dibaca secara offline
Mini Quiz sebagai Review
Modul e-Learning
yang interaktif
Tutorial e-Learning
Fitur
Aplikasi Pemicu Partisipasi
67 68
69 70
P a r t i s ipa s i ad a l a h Ku nci
Apa yang kau harapkan,
Dari sebatang lidi tanpa kawan?
Dibiarkan patah tanpa harapan
Kenapa kita tak ikut turun tangan?
Tiap kita bisa ambil bagian
Berperan, tak cukup sekadar angan-angan
Bekerja, jangan hanya berpangku tangan
Berpartisipasi, karena itu kunci perubahan
Partisipasi masyarakat, ibarat simpul yang sa-ling terikat. Membentuk pola tertentu yang menguatkan, dan mendorong perbaikan. Itulah tugas pemberantasan korupsi. Ketika ia tak hanya dipandang sebagai amanah un-dang-undang bagi lembaga negara, mela-inkan juga bagi masyarakat yang terpanggil jiwanya.
Membangun partisipasi publik dalam gerak-an antikorupsi, bukan pekerjaan membangun candi dalam semalam. Partisipasi diawali dari kesadaran, menyentuh pemahaman, lalu menggerakkan. Itulah kunci perubahan.
Pada 2019, selama empat bulan perjalanan bus Jelajah Negeri Bangun Antikorupsi ber-keliling 28 kota, menyebarkan semangat anti-korupsi dan menjaring partisipasi. Tak sampai di situ, KPK juga menggapai anak-anak muda dari 22 desa di Jawa Tengah untuk menuang-kan segenap idenya dalam kegiatan Sekolah Pemuda Desa. Tahun ini, amunisi KPK bertambah 418 orang. Mereka adalah para penyuluh antikorupsi ter-sertifikasi yang senantiasa membawa misi pencegahan korupsi di setiap penjuru negeri.
Masih banyak lagi upaya KPK untuk mence-gah korupsi.
71 72
Berdasarkan tingkatan
Total 418
Berdasarkan Jenis Kelamin
Berdasarkan Usia
16
48
88
108
167
409
Pratama
Perempuan
41-50 tahun
31-40 tahun
51-60 tahun
20-30 tahun
>60 tahun>20 tahun
Laki-laki
Madya Utama
150
268
54
Mencetak Penyuluh Antikorupsi
Partisipasi adalah Kunci
54
Pegawai Negeri
Sipil
Non PNS
Pegawai KPK
5243812620213214
Karyawan Swasta/Karyawan Non PNS
Karyawan BUMN
Dosen
Guru
Wiraswasta
Mengurus Rumah Tangga
Perangkat Desa
Pengacara
Dokter
Apoteker
Mahasiswa
8
238
172
Partisipasi adalah Kunci
Widyaiswara
73 74
Daftarmelalui
www.aclc.ac.id
Sertifikasi
Pleno LSP KPK
Verifikasi
Verifikator: LSP KPK Bukti Pesyaratan Skema1. Skema PAK Pratama Pengalaman2. Skema PAK Pratama Diklat3. Skema PAK Madya4. Skema PAK Utama5. Skema API
memenuhi syarat
tidak memenuhi
syarat
Daftar
Partisipasi adalah Kunci
Alur Menjadi Penyuluh Antikorupsi Tersertifikasi Ajang Berbagi Kawan SeperjuanganSepanjang 2019, KPK menyelenggarakan kelas internasional yang dihadiri oleh lembaga antikorupsi dari berbagai negara. Kelas digelar dengan melibatkan pimpinan institusi, para pejabat struktural, dan pegawai dari lembaga masing-masing negara.
Monitoring and Evaluation Committee (MEC), Anti-Corruption
Information Commission (AIC), Anti-Corruption Justice Center (ACJC)
Afghanistan
15 Orang Commision to Investigate
Allegations of Bribery or Corruption (CIABOC)
Sri Lanka
6 Orang
Inspektorat Kota Ho Chi Minh, Vietnam
12 Orang
Federal Ethics and Anti-Corruption Commis-
sion (FEACC) Ethiopia
15 Orang
1. Berbagi pengalaman kinerja KPK2. Strategi pencegahan korupsi 3. Kontrol gratifikasi4. Kampanye antikorupsi 5. Gerakan antikorupsi berbasis gender
(SPAK)
Partisipasi adalah Kunci
Materi Pembelajaran
Maret
April
Juni
Oktober
75 76
Sekolah Pemuda DesaDari program ini, KPK mendorong keikutsertaan pemuda dalam mengawal dana desa. Kegiatan yang bersinergi dengan Kementerian Desa ini, hendak mencetak para pemuda menjadi agen perubahan dengan bantuan aplikasi JAGA yang dikembangkan KPK.
Partisipasi adalah Kunci Partisipasi adalah Kunci
Diikuti 396 peserta dari 22 desa di Jawa Tengah, seperti Blora, Boyolali, Demak, Grobogan, Jepara, Karanganyar, Klaten, Kudus, Magelang, Pati, Rembang, Semarang, Sragen, Sukoharjo, Temanggung, dan Wonogiri.
PESERTA
369369
20 Proposal Terpilih
Desa Sukorejo, Kab. Blora1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
Desa Cepogo, Kab. Boyolali
Desa Simo, Kab. Boyolali
Desa Babalan, Kab. Demak
Desa Boloh, Kab. Grobogan
Desa Troso, Kab. Jepara
Desa Kwaren, Kab. Klaten
Desa Japan, Kab. Kudus
Desa Tegalsambi, Kab. Jepara
Desa Kemuning, Kab. Karanganyar
Pemberdayaan Desa melalui Inovasi Olahan Jagung
Strategi Regenerasi Kerajinan Logam Tradisional
Mengelola Surga yang Tersembunyi
Pengolahan Pupuk Organik Berbasis Kotoran Sapi
Tradisi Perang Obor di Bibir Pantai Tegalsambi
Sentra Industri Kain Tenun Troso
Selasar Jaga Rumeksa
Pengembangan Wisata Alam dan Hasil Perkebunan
Peternakan Sapi Perah Desa Kemuning
Festival Sudut Pandang
Desa Girirejo, Kab. Magelang11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
Desa Temanggung, Kab. Magelang
Desa Gentan, Kab. Sukoharjo
Desa Kertomulyo, Kab. Pati
Desa Gedongmulyo, Kab. Rembang
Desa Woro, Kab. Rembang
Desa Gilirejo, Kab. Sragen
Desa Sepakung, Kab. Semarang
Desa Kataan, Kab. Temanggung
Desa Doho, Kab. Wonogiri
Desa Wisata Terpadu: Sawit Ekowisata
Mewarnai Negeri Atas Awan
Peningkatan Perekonomian Wanita Nelayan
Menaksir Potensi Alam dan Budaya Desa Woro
Pengelolaan Solar Pumping System di Komunitas Waduk Kedungombo
Agrowisata Sepakung
Embung Doho: Wahana Wisata dan Olahraga
Desa Inovatif Gentan
Rehabilitasi dan Konversi Mangrove
77 78
Partisipasi adalah Kunci
Bus AntikorupsiBus KPK “Jelajah Negeri, Bangun Antikorupsi” telah berkeliling ke 28 kota dan kabupaten di Jawa Tengah, Jawa Timur, dan Bali. Dari sini, KPK mengajak komponen masyarakat, ter-utama di kota-kota yang dilewati bus KPK, agar berperan aktif dalam upaya pencegahan korupsi. Bus ini menyosialisasikan program-program antikorupsi KPK kepada masyarakat luas yang bekerja sama dengan pemerintah daerah setempat dan instansi daerah.
25 Juni – 28 September 2019
Kegiatan
1. Edukasi antikorupsi pelajar2. Sosialisasi antikorupsi untuk
guru, mahasiswa, aparatur daerah dan umum
3. Sosialisasi antikorupsi untuk pelaku usaha/sektor bisnis
4. Sosialisasi antikorupsi untuk caleg terpilih
5. Sosialisasi antikorupsi untuk komunitas dan masyarakat sipil
6. Pameran pelayanan publik
Partisipasi adalah Kunci
Murid TK
Guru
Pelajar SD
Anggota DPRD
Pelajar SMP
Pengusaha
Mahasiswa
APIP
ASN
Masyarakat Umum
Peserta 88.453 orang
24 Kali Diskusi Publik Di 20 Kabupaten/Kota
Menempuh > 2.124 km Menghabiskan 2.253 liter solar
79 80
Partisipasi adalah Kunci
Survei Partisipasi Publik (SPP)Survei Partisipasi Publik KPK dilakukan untuk memperoleh gambaran mengenai tingkat partisipasi publik terhadap pemberantasan korupsi. Survei ini juga bertujuan mengetahui tingkat pemahaman, sikap, dan perilaku publik mengenai korupsi dan KPK sebagai varia-bel yang berpengaruh terhadap tingkat partisipasi publik untuk pencegahan dan pembe-rantasan korupsi.
Keterangan:1. Lokasi pengambilan data responden masyarakat umum meliputi 34 provinsi, dengan
jumlah sampel per provinsi berkisar 30 – 75 responden (minimum sample adjustment).2. Responden pada segmen korporasi terdiri dari responden korporasi swasta murni dan
responden BUMN yang berlokasi di DKI Jakarta, dengan proporsi swasta murni diban-dingkan BUMN 50:50, dengan alokasi 2 responden per korporasi.
3. Responden segmen pemerintah terdiri dari pemerintah pusat dan pemerintah dae-rah. Pemerintah pusat terdiri dari 34 kementerian dan 14 lembaga negara/pemerintah-an. Sedangkan pemerintah daerah meliputi instansi/dinas pada pemerintah ibukota/kabupaten setiap provinsi dan instansi/dinas pada 2 kota/kabupaten satelit terdekat dari ibukota/kabupaten setiap provinsi. Pada setiap K/L/D/I kemudian dipilih 3 orang responden.
R e s p on den
1.200Responden
Masyarakat Umum
450Responden
Segmen Pemerintah
200Responden
Segmen Korporasi
Partisipasi adalah Kunci
Indeks Partisipasi Publik tahun 2019, yaitu 71.79 (skala 100). Segmen pemerintah memiliki nilai indeks tertinggi yaitu 82.54, diikuti segmen korporasi 70.92, dan segmen masyarakat sebesar 59.76.
H a s i l
71.79 Indeks
Partisipasi
Publik
82,54 Pemerintah
59,76 Masyarakat
81,04 Sikap
86,95 Sikap
79,41 Sikap
49,48 Perilaku
76,59 Perilaku
65,39 Perilaku
70 Pengetahuan
88,64 Pengetahuan
81,85 Pengetahuan
70,92 Korporasi
Pada indeks per aspek, nilai aspek perilaku merupakan nilai terendah pada ketiga segmen, sedangkan nilai aspek tertinggi bervariasi antar segmen. Aspek dengan nilai tertinggi pada segmen masyarakat adalah aspek sikap (81.04), sedangkan pada segmen pemerintah dan korporasi, aspek pengetahuan memiliki nilai tertinggi (88.64 pada segmen pemerintah dan 81.85 pada segmen korporasi).
81 82
Partisipasi adalah Kunci
1. Masih terdapat 17,25% responden masyarakat (207 dari 1.200) yang tidak mengetahui KPK, dengan sebagian besar responden justru berada di Pulau Jawa.
2. Masih terdapat 63% responden masyarakat yang tidak mengetahui istilah gratifika-si. Masyarakat juga masih kesulitan dalam membedakan antara gratifikasi dan suap, hanya 35,67% masyarakat yang dapat mengidentifikasi dengan benar gratifikasi/suap.
3. Lebih dari 20% responden pemerintah tidak dapat mengidentifikasi gratifikasi yang wajib/tidak wajib dilaporkan.
4. Penilaian terhadap tingkat korupsi di Indonesia menunjukkan masih tingginya tingkat korupsi menurut publik, dengan penilaian pada angka 2,23 dari skala 6 (nilai 1 = kondisi sangat korup s.d nilai 6 = kondisi sangat bersih).
5. Sebanyak 89% responden percaya KPK mampu memberantas korupsi (meningkat dari tahun 2018).
6. Secara umum, ± 94% responden menilai KPK adalah lembaga yang independen, ber-integritas integritas, dan profesional (meningkat dari tahun 2018).
7. Sebanyak 86,4% responden menyatakan cenderung puas-sangat puas terhadap kinerja KPK, nilai ini meningkat dari tahun 2018.
8. Lebih dari 85% responden korporasi menilai program-program KPK berdampak besar terhadap peningkatan budaya antikorupsi.
9. Sebanyak 95,7% responden pemerintah akan melaporkan harta kekayaan dan perubahannya secara periodik (LHKPN).
10. Sedangkan 78,7% responden pemerintah menyatakan akan melaporkan setiap hadiah yang ditolak dan/atau diterima sehubungan dengan statusnya sebagai PN/PNS kepa-da KPK (gratifikasi).
11. Tingkat keterlibatan publik dalam program-program antikorupsi KPK terbilang masih sangat rendah, terutama di segmen korporasi dan masyarakat umum. Hanya 19% res-ponden korporasi dan 2% responden masyarakat yang menyatakan pernah mengikuti kegiatan-kegiatan antikorupsi KPK.
B e b er a p a f a k t a d a r i h a s i l S PP :
Partisipasi adalah Kunci
Sosialisasi dan Pelatihan AntikorupsiPemberantasan korupsi tidak akan berhasil tanpa adanya partisipasi. Dukungan bagi KPK jadi penting agar mampu terus bekerja.Sosialisasi lalu jadi amunisi untuk sebarkan semangat antikorupsi. Begitu pun adanya pelatihan, agar kapasitas terus ditingkatkan.
90 OrangKepala Daerah
78 OrangDosen
148 OrangPenyuluh Antikorupsi
315 OrangSPI BUMN/D
60 OrangRupbasan
2132 OrangAPIP
415 OrangAPH
215 OrangDinas Sosial
Jateng184 Orang
Perguuan Tinggi
470 OrangKomunitas
Pelatihan dan Sosialisasi
83 84
85 86
Men g awa l S ek t or S t r at e g i s
Indonesia negeri yang kaya
Ia serupa zamrud di Khatulistiwa
Beraneka rupa kekayaan alamnya
Serupa surga yang jatuh di dunia
Sepatutnya, kita rawat dan kita jaga
Emban amanah konstitusi yang bersabda
Bahwa kemakmuran adalah milik semua
Bukan untuk golongan tertentu saja
KPK menetapkan sejumlah sektor strate-gis dalam upaya pemberantasan dan pen-cegahan korupsi. Sektor ini diprioritaskan karena menyangkut hajat hidup rakyat. Di antaranya ekonomi dan bisnis, pendidikan, kesehatan, energi dan sumber daya alam, politik dan hukum, serta pangan.
Selain melakukan kajian sistem, KPK juga melakukan pendampingan agar makin banyak yang menyadari, memahami dan bergerak melakukan berbagai upaya pen-cegahan. KPK yakin, ketika perbaikan di lakukan pada sektor strategis tersebut, maka dampaknya akan dirasakan langsung oleh masyarakat,
87 88
Merangkul Dunia Usaha Melawan Rasuah
Sektor Ekonomi dan Bisnis
Tahun 2019, KPK memfokuskan melakukan diseminasi Panduan Cegah Korupsi (CEK) kepada dunia usaha untuk meningkatkan kesadaran serta meningkatkan kemampuan dan keterampilan dalam mengembangkan program pencegahan korupsi di korporasi sehingga korporasi dapat terlibat aktif dalam mencegah korupsi.
Bagi KPK, berkolaborasi dengan dunia usaha dapat memperkuat dan meningkatkan jaringan antikorupsi untuk melakukan aksi kolektif, serta memberikan kontribusi pada pencapaian target Strategi Nasional Pencegahan Korupsi (Stranas PK) dalam hal memperkuat budaya integritas pada sektor swasta.
D i s em i n a s i d i l a k u k a n kep a d a 8 S e k t or P r ior i t a s
Kehutanan Jasa Keuangan
Minyak & Gas
Telekomunikasi
Kesehatan Pangan Infrastruktur Transportasi & Logistik Udara
Mengawal Sektor Strategis
1. PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk2. PT Asuransi Jasa Indonesia (Jasindo)3. PT Garuda Indonesia Tbk4. PT. Arnov Energi5. PT. Dana Abadijaya Artha6. PT. Gapura Angkasa Denpasar7. PT. Taurus Gemilang8. PT. Autogrill Services Indonesia9. PT. Bali Pawiwahan10. PT. Angkasa Pura I (persero)11. Emirates Airlines
K e g i a t a n D i s em i n a s i
P er u s a h a a n y a n g t e l a h mener a pk a n P a n d u a n C E K K PK
25 Maret Kehutanan
6 Agustus Pangan
9 Mei SPI BUMN
9 April Kesehatan
1 Agustus Telekomunikasi
9 April Jasa Keuangan
25 Juli Infrastruktur
6 Mei MIgas
6 Mei Logistik & Transportasi Udara
Mengawal Sektor Strategis
12. PT. Nu Prasada13. PT. Agrofood Indonesia14. PT. Inti Duffre Promosindo15. PT. Bank Rakyat Indonesia, Tbk16. PT. Airnav Indonesia (cabang Denpasar)17. EMIRATES AIRLINES18. PT. NU PRASADA19. PT. Agrofood Indonesia20. PT. Inti Duffre Promosindo21. BRI
89 90
1. Surat Edaran (SE) Nomor SE-2/MBU/07/2019 tentang Pengelolaan Badan Usaha Milik Negara yang Bersih melalui Implementasi Pencegahan Korupsi, Kolusi, dan Nepotisme, dan Penanganan Benturan Kepentingan serta Penguatan Pengawasan Intern yang telah dikeluarkan pada 29 Juli 2019.
2. Surat Edaran Kementerian Dalam Negeri Nomor: 539/9535/SJ tentang Pendirian dan Pengelolaan BUMN sesuai Prinsip Tata Kelola Perusahaan yang Baik serta Implementasi Instrumen Panduan Sistem Manajemen Anti Penyuapan untuk Dunia Usaha
3. Surat Edaran SKK Migas Nomor: SRT-0302/SKKMC1000/2019/SO tentang Sosialisasi Strategi Nasional Pencegahan Korupsi (STRANAS).
1. Implementasi Panduan CEK bertujuan mendorong korporasi untuk terlibat aktif dalam upaya pencegahan korupsi di Indonesia. Sebagaimana tujuan awal KPK dalam menyusun buku
2. Penyusunan Panduan CEK merespons terbitnya Peraturan Mahkamah Agung Nomor 13 Tahun 2016 tentang Tata Cara Penanganan Tindak Pidana oleh Korporasi yang menerangkan bahwa salah satu bentuk kesalahan korporasi yang dapat dimintakan pertanggungjawaban pidana jika korporasi tidak melakukan upaya pencegahan, mencegah dampak yang lebih besar, dan memastikan kepatuhan terhadap ketentuan hukum yang berlaku guna menghindari terjadinya tindak pidana.
3. Instrumen pencegahan korupsi seperti Panduan CEK dapat menjadi pertimbangan hakim dalam menetapkan keputusan kepada korporasi yang terlibat kasus tindak pidana. Akan menjadi benefit bagi korporasi yang telah mengimplementasikan Panduan CEK.
O u t p u t
C a t a t a n
Mengawal Sektor Strategis
Dari implementasi Panduan CEK, diharapkan integritas yang terbangun dalam dunia bisnis bukan sebatas pada adanya sistem pencegahan korupsi di korporasi, tetapi pada aktualisasi sikap dan perilaku berintegritas dari pelaku bisnis sehingga dapat terwujud iklim usaha yang berintegritas, adil, dan berdaya saing tinggi.
M i l e s t o n e s ( PROF I T ) d a n Up a y a P enc e g a h a n K or u p s i d i S e k t or D u n i a Us a h a
2016 Peluncuran
Program Profesi-
onal Berintegri-
tas (PROFIT)
Peluncuran Buku
Panduan Pence-
gahan Korupsi
(CEK) bagi Dunia
Usaha
International Bu-
siness Integrity
Conference 2018
International
Business Integrity
Conference 2016
Sertifikasi Ahli
Pembangun
Integritas
2019
Pendamping-
an KAD di 13
Provinsi
2017 Inisiasi
Komite Ad-
vokasi Dae-
rah (KAD) di
8 Provinsi
Penguatan
KAN di 5 Sektor
Prioritas
Diseminasi Pan-
duan CEK di 8
Sektor Prioritas
Implementasi
Panduan CEK
oleh Korporasi
Inisiasi Komite
Advokasi Nasional
(KAN) di 5 Sektor
Prioritas
2018
Inisiasi KAD di 26
Provinsi
Penetapan SKKNI
Ahli Pembangun
Integritas
International
Business Integrity
Conference 2017
Mengawal Sektor Strategis
91 92
Karena Pendidikan Investasi GenerasiMengubah tak semudah membalikkan telapak tangan. Itulah yang dilakukan KPK dalam pencegahan korupsi melalui sektor pendidikan. Proses penanaman nilai dan pembentukan karakter memerlukan waktu yang cukup panjang demi melahirkan generasi berintegritas di masa depan.
Di sektor pendidikan formal, KPK telah mendorong berbagai pihak agar pendidikan antikorupsi dapat diperoleh oleh pelajar di semua jenjang pendidikan, mulai dari tingkat dasar hingga perguruan tinggi. Tahun ini, cita-cita itu mulai direalisasikan dengan terbitnya regulasi implementasi insersi pendidikan antikorupsi.
Tak hanya itu. Tahun ini, KPK juga melakukan kajian Kajian Tata Kelola Dana Transfer Daerah Sektor Pendidikan untuk mendorong perbaikan sistem dan mengawal tindak lanjut dua kajian sebelumnya, yakni Kajian Perguruan Tinggi Negeri (PTN) di Kementerian Riset dan Teknologi (Kemristekdikti) dan Kajian Perguruan Tinggi Keagamaan Islam Negeri (PTKIN) di Kementerian Agama.
Puluhan regulasi telah terbit sebagai tenaga pendorong implementasi Pendidikan Antikorupsi di setiap daerah. Kini, ribuan sekolah sudah mengimplementasikan Pendidikan Antikorupsi di masing-masing sekolahnya.
Mengawal Sektor Strategis
P e r a t u r a n D a e r a h : Te l a h i m pl e m e n t a s i :
6Peraturan Gubernur
19Peraturan Wali kota
75Peraturan
Kabupaten
68.174 Sekolah
10.274SMA
11.329SMP
46.571SD
R e gu l a s i P e l a k s a n a a n P en d id i k a n A n t i kor u p s i d i P er gu r u a n T i n g g i
Mengawal Sektor Strategis
Peraturan Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi No.33 tahun 2019 tentang Penyelenggaraan Pendidikan Antikorupsi di Perguruan Tinggi
Keputusan Direktur Jenderal Pendidikan Islam No.5783 tahun 2019 tentang Pedoman Implementasi Pendidikan Antikorupsi pada Perguruan Tinggi Keaga-maan Islam tahun 2019
Peraturan Kepala Badan Riset dan SDM Kelautan dan Perikanan No 73/Per-BRS-DM/2019 tentang Pelaksanaan Pendidikan dan Budaya Antikorupsi di Satuan Pen-didikan Lingkung Kementerian Kelautan dan Perikanan
Surat Edaran Kepala Badan Pengembangan SDM Industri perihal Persiapan Imple-mentasi Pendidikan Antikorupsi No.1251/BPSDMI/V/2019
Peraturan Kepala Badan Pengembangan SDM Peruhubungan No.PK.01/BPS-DM-2019 tentang Penyelenggaraan Pendidikan Antikorupsi pada Perguruan Tinggi di bawah Kementerian Perhubungan
Nota Kesepahaman antara KPK dengan Pimpinan Pusat Muhammadiyah No.229/2019 tentang Kerja Sama dalam Upaya Pencegahan Tindak Pidana Korupsi
93 94
Mengawal Sektor Strategis
B u k u P a n d u a n I n s er s i P en d id i k a n A n t i kor u p s i
Panduan Insersi Pendidikan Antikorupsi ke dalam Mata Kuliah Pendidikan Pancasila
Panduan Insersi Pendidikan Antikorupsi ke dalam Mata
Kuliah Pendidikan Kewarganegaraan
Etika Antikorupsi: Menjadi Profesional Berintegritas
Tr a i n i n g o f Tr a i n e r/ Wo r k s h o p i m plemen t a s i P en d id i k a n A n t i kor u p s i
982Pengajar
730Perguruan Tinggi
17Kota
I m plemen t a s i P en d id i k a n A n t i kor u p s i Selama 2019, KPK telah berkeliling Indonesia untuk melakukan kegiatan diseminasi dan sosialisasi pendidikan antikorupsi untuk guru-guru PPKn di jenjang pendidikan dasar dan menengah serta memberikan pelatihan untuk Aparatur Sipil Negara (ASN).
Mengawal Sektor Strategis
4.286Guru
40Kota/
Kabupaten
22Kementerian dan Lembaga
1.072 Sekolah
Serta, berkoordinasi dengan LAN untuk insersi Pendidikan Antikorupsi melalui pembaharuan dua regulasi:
Keputusan Kepala Lembaga Administrasi Negara No: 44/K.1/PDP.07/2019 tentang Pedoman Penyelenggaraan Pelatihan Kepemimpinan Nasinal Tingkat I
Keputusan Lembaga Ad-ministrasi Negara No: 312/K.1/PDP/07/2019 tentang Kuriku-lum Pelatihan Kepemimpi-nan Nasional Tingkat II
95 96
R e komen d a s i
K a j i a n d i b id a n g P en d id i k a n
Di tahun 2019, KPK juga melakukan Kajian Tata Kelola Dana Transfer Daerah Sektor Pendidikan. Dari sini, KPK menemukan beberapa permasalahan seperti lemahnya integritas dalam penyusunan Data Pokok Pendidikan sehingga data tidak valid yang bisa menyebabkan penetapan kebijakan yang tidak tepat.
Selain itu, KPK juga menemukan bahwa pelaksanaan verifikasi sasaran penerima bantuan tidak optimal serta mekanisme bantuan sarana dan prasarana pendidikan yang tidak terkordinasi dengan baik, sehingga tidak tepat sasaran.
T i n d a k L a n j u t
Perbaikan basis data Data Pokok Pendidikan sebagai data rujukan pemberian bantuan
Membangun mekanisme yang terintegrasi
Terbitnya Peraturan Menteri Riset, Teknologi, Dan Pendidikan Tinggi Republik Indonesia Nomor 38 Tahun 2019 Tentang Prioritas Riset Nasional Tahun 2020-2024.
Mengawal Sektor Strategis
Di tahun 2018 lalu, KPK telah melakukan dua kajian di bidang pendidikan yaitu Kajian Perguruan Tinggi Negeri (PTN) di Kementerian Riset dan Teknologi (Kemristekdikti) dan Kajian Perguruan Tinggi Keagamaan Islam Negeri (PTKIN) di Kementerian Agama.
Kedua Kajian tersebut telah mendorong aksi tindak lanjut dari pihak-pihak terkait demi terciptanya perbaikan sistem di lingkungan Kemristekdikti dan Kementerian Agama.
Tindak Lanjut Kajian Perguruan Tinggi Negeri di Kemristekdikti:
Tindak Lanjut Kajian Perguruan Tinggi Negeri & Kajian Perguruan Tinggi Keagamaan Islam Negeri:
Penyelesaian Proses Harmo-nisasi Penyusunan PP terkait Penerimaan Bukan Pajak di lingkungan Kemristekdikti
Penyusunan pedoman pe-nugasan Satuan Pengawasan Internal sebagai reviewer dan auditor
Evaluasi kelembagaan Perguruan Tinggi Negeri - Badan Layanan Umum bersama Kemenkeu
Pembentukan SPI di seluruh Perguruan Tinggi Negeri
Penerbitan SK Dirjen SDID No.153/D.D4/KPT/2019
Mengawal Sektor Strategis
97 98
Mengawal Anggaran, Optimalkan Layanan Kesehatan
Tahun 2019, pemerintah mengalokasikan lima persen dari total APBN atau Rp123,1 triliun untuk memberikan layanan kesehatan setiap warga negara. Besarnya dana untuk sektor kesehatan itu perlu dipantau dengan ekstra, karena pengerat disekelilingnya terus menerus mencari celah untuk menggerogoti uang rakyat itu. Jika mereka berhasil, masyarakatlah yang akan menjadi korban.
Menurut data Indonesia Corruption Watch, selama tahun 2010-2018 ada 220 kasus korupsi di sektor kesehatan yang melibatkan 538 tersangka. Itulah mengapa, KPK memiliki perhatian terhadap sektor kesehatan dan mencari cara untuk menutup celah korupsi. Salah satunya melalui kajian ilmiah yang dilakukan KPK.
Mengawal Sektor Strategis
K a j i a n D a n a Ja m i n a n S o s i a l K e s e h a t a n
P e r m a s a l a h a n
R e k o m e n d a s i
1. Kebijakan Strategic Purchasing JKN yang belum mencakup manfaat “Tanpa Batas” belum optimal. Sehingga membuka peluang kecurangan dan berpotensi menimbulkan fraud
2. Penerapan standar pelayanan JKN yang mencakup INA-CBGs belum maksimal dan sesuai dengan pathway Indonesia. Sehingga menimbulkan inefisiensi perbedaan tarif, potensi kecurangan dalam sistem pembayaran klaim
3. Penagihan iuran yang mencakup mekanisme coercive tidak optimal. Penagihan piutang iuran pada peserta mandiri belum optimal
Menjalin kerja sama dengan
asuransi komersial
Mengkaji pembatasan
manfaat yang dijamin
Melengkapi Pedoman Nasional
Pelayanan Kedokteran
Melakukan perbaikan
kinerja penagi-han iuran
PBPU
Mengawal Sektor Strategis
Sektor Kesehatan
99 100
T i n d a k L a n j u t
Terdapat tiga kajian di bidang kesehatan yang telah ditindaklanjuti oleh pihak-pihak terkait. Ketiganya yaitu kajian Perizinan BPOM, kajian Tata Kelola Alat Kesehatan, dan Kajian Penanganan Fraud Jaminan Kesehatan Nasional.
Surat Edaran Ditjen Yankes tentang Penggunaan Alat Kesehatan Dalam Negeri
Peraturan Menteri Kesehatan
No.30/2019 tentang Klasifikasi &
Perizinan Rumah Sakit
1 2Tindak Lanjut
kajian Tata Kelola Alat Kesehatan
Surat Edaran No HK.02.01/Menk-es/286/2019 tentang Pembayaran kepada Penyedia Jasa dalam Program Jaminan Kesehatan
Permenkes No.16/2019 tentang
Pencegahan & Penanganan
Kecurangan (Fraud) serta Pengenaan
Sanksi Administrasi terhadap Kecuran-gan (Fraud) dalam
Pelaksanaan JKN
Penetapan Tim Bersama dalam Tim
Pusat Pencegahan & Penanganan
Kecurangan (Fraud) JKN
1
2
3
Kajian Penanganan
Fraud JKN
Pelaksanaan aplikasi "Smart BPOM"
Pelaksanaan mekanisme & standar baru dalam inspeksi produsen obat di luar negeri
Pengembangan sistem online untuk
registasi obat
Integrasi sistem informasi di BPOM 34
Tindak Lanjut kajian
Perizinan BPOM
1 2
Mengawal Sektor Strategis
P e n ye l a m a t a n P o t e n s i
K e r u g i a n N e g a r a
Berhasil diselamatkan berkat mendorong penyelesaian tunggakan Iuran Wajib dalam program JKN dengan mengeluarkan surat kepada sejumlah Pemerintah Daerah untuk tempo pembayaran 2004-2017.
Potensi keuangan negara yang berhasil diselamatkan dari upaya mendorong Rumah Sakit pemerintah dan swasta provider JKN di seluruh Indonesia untuk menyampaikan Rencana Kebutuhan Obat agar klaim dilakukan secara transparan dan akuntabel.
Rp114 miliar
Rp18 triliun
Mengawal Sektor Strategis
101 102
Mengawal Sektor Strategis
Menjaga Alam dan Anggaran dalam Satu GerakanKPK menggulirkan Gerakan Nasional Penyelamatan SDA sejak 2015 yang melibatkan
27Kementerian/
Lembaga
Monitoring kepatuhan pelaku usaha
Audit kepatuhan meliputi spasial, sosial dan
lingkungan
Perbaikan sistem dan regulasi
Koordinasi dan supervisi per-masalahan lintas K/L
Deteksi “Special Case”
Breakthrough dan debottle-necking permasalahan lintas
K/L/D
34
G N P- S DA Me l a k u k a n A p a?
Mengawal Sektor Strategis
A k a r M a s a l a h / T a n t a n g a n
Kelembagaan Pengelolaan
Tranparansi dan Partisipasi Publik
Perencanaan Penegakan Hukum
1. Perencanaan pembangunan anggaran yang tidak berbasis outcome
2. Sistem penggajian yang tidak memberikan insen-tif terhadap pencapaian outcome;
3. Tidak ada Lembaga yang kredibel dalam melak-sanakan fungsi pengendalian dalam pengelolaan SDA.
1. Belum efektifnya penyelesaian keterlanjuran penguasaan dan pemanfaatan SDA, termasuk tumpang tindih dengan hak masyarakat;
2. Benturan kepentingan dalam perizinan dan pe-nyelesaian keterlanjuran;
3. Belum siapnya Lembaga pengendalian perizinan;4. Rumitnya sistem perpajakan di sektor SDA me-
nimbulkan celah penyelewengan;5. PNBP belum berfungsi sebagai instrumen
pengendalian;6. Ketimpangan regulasi dalam perlindungan hak
masyarakat atas penguasaan dan pemanfaatan SDA;
7. Disintegrasi pengelolaan data dan masalah kredi-bilitas data.
1. Keterbukaan informasi belum memuat infor-masi-informasi yang esensial untuk pengawasan publik terhadap pengelolaan SDA;
2. Partisipasi masyarakat belum pada tataran peng-ambilan keputusan penting (kebijakan pemerin-tah) dalam pengelolaan SDA.
1. Tidak selesainya inventarisasi terhadap SDA dan penguasaan serta pemanfaatan SDA;
2. Tidak selesainya analisis daya dukung dan daya tampung LH.
1. Ukuran keberhasilan penegakan hukum tidak relevan dengan dampak terhadap LH;
2. Pembiaran state capture. (termasuk sedang terja-di untuk penyusunan RUU Pertanahan)
Sektor Sumber Daya Alam
103 104
Mengawal Sektor Strategis
K or u p s i d i s e k t or S u m b er D a y a A l a m
Kayu Bulat (Min)
Kurang Bayar
Pajak
Potensi
Pajak
IPK (Min)Kayu Bulat (Max)
Admin dan Izin
Buruk
Pajak
Terpungut
IPK (Max)
Rata-Rata Potensi Kerugian Kehutanan 2003-2014
Potensi Kerugian di Minerba
Potensi Kerugian Pajak Sawit
Korupsi terjadi secara masif, tidak jarang menyandera kepentingan negara
1. Suap-menyuap, pemerasan terjadi hampir di setiap lini administrasi – perencanaan hingga pengendalian. Misal: Di sektor kehutanan suap per izin per tahun mencapai 688 juta- 22 miliar per tahun.
2. Aset sumber daya alam tidak per-nah dianggap kekayaan negara, nilainya dengan sengaja dimanipu-lasi, dikaburkan atau tidak dievaluasi. 1998-2013, Perhutani diperkirakan ke hilangan aset tegakkan hutan-nya Rp998 miliar per tahun. Potensi PNBP sektor kelautan Rp70 triliun/tahun, namun PNBP Rp230 miliar/tahun (KPK, 2014)
3. Konflik kepentingan menghambat upaya penaatan kewajiban peman-faatan SDA. Berbagai bentuk keru-gian negara terjadi secara masif, tidak melaksanakan pengendalian dan pengawasan. Di sektor perkebu-nan (sawit), tingkat kepatuhan WP Orang Pribadi hanya 6,3% dan WP Badan sebesar 46,3%
Rp5,24 T
Rp15,9 T
Rp40 T
Rp7,24 T
Rp28,5 T Rp21,8 T
Rp49,8 TRp66,6 T
Mengawal Sektor Strategis
D a m p a k G N P- S DA
K i ner j a S e k t or G N P-S DA d a n P er s o a l a n n y a
Produksi, Pajak & PNBP: Riil vs Proyeksi
Sektor SDA merupakan salah satu pen-dukung ekonomi nasional.
Peningkatan penerimaan negara
baik pajak maupun non-pajak.
Misalnya, dari sanksi terhadap
tambang dalam kawasan.
Penguatan fungsi pengendalian
pemerintah. Fasilitasi penataan
dan penaatan izin, melalui CnC,
blokir izin, pengembangan sis-
tem informasi, kerangka regulasi
perlindungan lingkungan.
Pengurangan biaya informal dan
standar layanan publik. Peram-
pingan mekanisme perizinan
yang menyebabkan moral hazard,
konsekuensinya menekan biaya
informal, dan perbaikan ease of
doing business di Indonesia.
1. Sektor sumber daya alam (SDA) berkontribusi se-
kitar 10,89% (Rp1,480 T) dari total PDB Indonesia
2017 Rp13.589 T
2. Penyerapan tenaga kerja di sektor SDA 37,31 juta
orang
3. Kontribusi pajak dan PNBP hanya Rp99,91 T atau
3,87%
Produksi SDA
Pajak & PNBP
Pajak & PNBP 10%
Pajak & PNBP 15%
1.480
222
148
99,91
* Sumber: Data Litbang KPK Tahun 2010
** Sumber: Data Litbang KPK Tahun 2013 dan 2015 Sumber: kajian Litbang KPK pada tahun 2016 Sumber: evaluasi GNPSDA pada tahun 2018
* **
105 106
Mengawal Sektor Strategis
65,51%
Menegakkan Hukum, Menguatkan Sistem Politik
-
Indeks Penegakan Hukum KPK
Komponen Penilaian Indeks Penegakan Hukum:
Indeks yang digunakan untuk mengukur keberhasilan proses penegakan hukum di KPK. Tahun 2019, skor Indeks Penegakan Hukum sebesar
KPK tetap memberi perhatian pada sektor hukum dan politik. Pada sektor hukum, KPK melakukan pengukuran terhadap proses penegakan hukum yang telah dilakukan, juga melakukan kajian terhadap sistem manajemen perkara pada Mahkamah Konstitusi.
Selain itu, setelah terbitnya Peraturan Mahkamah Agung No. 13 No. 2018 tentang Penerapan Mengenali Pemilik Manfaat dari Korporasi, KPK melakukan serangkaian upaya agar pemilik manfaat sebenarnya dari korporasi (beneficial owner) ketika melakukan tindak pidana, dapat dihukum.
Di sektor politik, KPK melakukan kajian Kajian Pendanaan Partai Politik oleh Negara, menyusun Naskah Akademik dan Rancangan Penyempurnaan UU Parpol, dan melakukan Kajian Pembenahan Sistem Kepala Daerah.
Penyelesaian
Laporan Tipikior
Penyelidikan
menjadi
Penyidikan
Penyidikan
menjadi
Penuntutan
Conviction Rate Execution Rate
Mengawal Sektor Strategis
Pada sektor hukum, KPK melakukan sejumlah kajian, di antaranya:
Kajian Sistem Manajemen Perkara pada Mahkamah Konstitusi
Kajian Manajemen Perkara di Pengadilan.
-
Permasalahan
Kepemilikan Manfaat (Beneficial Ownership)
Setelah terbitnya Peraturan Presiden No.13 tahun 2018 tentang Penerapan Prinsip Mengenali Pemilik Manfaat dari Korporasi, KPK memfokuskan pada realisasi advokasi transparansi BO melalui pengintegrasian data korporasi ke dalam sistem AHU online dan penyediaan sistem yang mewajibkan korporasi untuk mengumumkan informasi BO.
Tidak optimalnya fungsi penjagaan terhadap Hakim Konstitusi.
Sektor Politik dan Hukum
Penerapan prinsip-prinsip Sapta Karsa Utama tidak cukup memberi panduan etik dan perilaku bagi Hakim Konstitusi.
Tidak ada aturan benturan kepentingan dalam penanganan perkara di Mahkamah Konstitusi.
Permasalahan
transparansi dan akuntabilitas dalam pelaksanaan tugas di pengadilan
proses penyelesaian perkara di pengadilan dan besarnya diskresi menyebabkan potensi konflik kepentingan
Disharmoni peraturan-peraturan yang menjadi acuan kinerja Mahkamah Konstitusi.
Tidak ada standar waktu penyelesaian penanganan perkara pengujian undang-undang.
Belum efektifnya implementasi prosedur dismissal pada penanganan perkara pengujian undang-undang dengan amar putusan tidak diterima
107 108
Mengawal Sektor Strategis
(2006) Komitmen Ratifikasi United Nations Againts Corruption (UNCAC) melalui Undang-Undang No. 7 tahun 2006 tentang pengesahan UNCAC
(2014) Forum G20 Anti Corruption Working Group merumuskan G20 High-Level Principles on Beneficial Owner-ship Transparency
(2016) Kajian Transparansi Beneficial Owner-ship di Indonesia
(2017-2018) Kajian Analisis Kesenjangan Antara Ketentuan Kepemilikan Manfaat Korporasi/Perikatan Lainnya di Indonesia dengan Standar Internasional
(2017-2018) Kajian Penilaian Risiko Tindak Pidana Pencucian Uang/Terorisme untuk Legal Persons
2006 20142016
2017
AHU online adalah sistem Pelayanan Publik secara Online milik Direktorat Jenderal Administrasi Hukum Umum, Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia (HAM). Terkait BO, AHU online dijadikan platform repositori pendaftaran/penyampaian informasi BO dari korporasi. Penyampaian pada saat pendirian korporasi dilakukan oleh notaris yang memiliki akun untuk login ke AHU online.
Langkah ini diawali saat KPK Mendorong Memorandum of Understanding (MoU) Kementerian Hukum dan HAM dengan lima kementerian, yakni Kementerian Pertanian, Kementerian ESDM, Kementerian Keuangan, Kementerian Koperasi dan UKM, serta Kementerian Agraria dan Tata Ruang (ATR)/Badan Pertanahan Nasional (BPN).
Mengawal Sektor Strategis
2018) Terbitnya Peraturan Presiden No.13 tahun 2018 tentang Penerapan Prinsip Mengenali Pemilik Manfaat dari Korporasi
(2019) KPK Mendorong MoU Kementerian Hukum dan HAM dengan 5 Kementerian
(2019) Realisasi Advokasi Transparansi BO: Terintegrasinya data korporasi ke dalam sistem AHU online
(2019) Realisasi Advokasi Transparansi BO: Tersedianya sistem yang mewajibkan korporasi untuk mengumumkan informasi BO
Kajian Pendanaan Partai Politik oleh Negara
2018 2019
Pendanaan negara kepada Parpol bertujuan memperkuat partai politik dalam menjalankan program pendidikan politik untuk masyarakat, sekaligus meningkatkan transparansi dan akuntabilitasnya.
Karena itu, bantuan keuangan negara kepada parpol perlu dikaitkan dengan Sistem Integritas Partai Politik (SIPP).
1. Pemerintah memberi bantuan dana hingga 50% dari biaya partai politik, termasuk biaya operasional dan program kerja. Namun tidak termasuk biaya kontestasi seperti biaya penyelenggaraan Pilpres, Pileg dan pilkada. Untuk menjaga otonomi partai, maka sisanya (50%) dari total dana yang dibutuhkan akan dipenuhi partai dari iuran anggota, sumbangan kader di legislatif dan eksekutif dan sumbangan atau penerimaan lain yang sah.
2. Bantuan kepada masing-masing partai diberikan berdasarkan perolehan suara yang sah, yaitu 126,376,418 suara.
109 110
Mengawal Sektor Strategis
Naskah Akademis dan Rancangan Penyempurnaan UU Partai Politik
Pengaturan partai politik secara umum
Pembentukan
Status Badan Hukum
Pengawasan dan Sanksi
Kode Etik
Rekrutmen
Kaderisasi
Pengelolaan Pendanaan
Demokrasi Internal
Memasukkan sistem integritas partai politik (SIPP)
3. Besaran bantuan berdasarkan kebutuhan partai di tingkat pusat sebesar Rp8.461 per suara. Di tingkat provinsi 20% lebih tinggi dan kabupaten/kota 50% dari harga per suara di tingkat pusat. Setiap tahun jumlah ini meningkat 5% untuk memperhitungkan inflasi.
4. Partai politik masih membutuhkan waktu untuk penguatan kelembagaan sebelum mendapat bantuan pemerintah dalam jumlah penuh. Telah disepakati pemberian bantuan secara gradual yang disebut skema transformasi. Jadi, dari besaran yang diberikan pemerintah, tahun pertama partai politik hanya akan mendapat 30% saja. Selanjutnya pada tahun berikutnya naik menjadi 50%, 70%, 80% dan akhirnya pada tahun ke-5 mendapat 100% dari nilai bantuan.
5. Jumlah dana yang dibutuhkan pada setiap tingkat serta skema transformasi secara detail dapat dilihat secara lengkap dalam hasil kajian.
6. Skema ini harus diiringi dengan perbaikan tata kelola partai politik. Pencairan dana akan dikaitkan dengan implementasi Sistem Integritas Partai Politik (SIPP). Untuk pengaturan landasan hukum-nya, direkomendasikan untuk memasukkan SIPP dalam rencana penyempurnaan UU Nomor 2 tahun 2011 tentang Partai Politik. Selanjutnya besaran pendanaan dapat diatur dalam revisi PP nomor 1 tahun 2018.
Mengawal Sektor Strategis
Kajian Pembenahan Sistem Kepala Daerah
Mengkaji pilihan-pilihan sistem Pemilihan Kepala Daerah di Indonesia secara komprehensif
Kajian Pembenahan Sistem Kepala Daerah
Kajian ini bertujuan untuk mengkaji pilihan-pilihan sistem pemilihan kepala daerah (pilkada) dan varian-variannya di Indonesia secara komprehensif. Kajian ini menyasar tersedianya reko-mendasi pilihan sistem pilkada di Indonesia.
Metode penelitian kajian ini menggunakan metode penelitian kualitatif-deskriptif. Pengum-pulan data dilakukan dengan studi literatur, kepustakaan dan dokumen-dokumen yang terkait dengan sistem pilkada. Selain studi literatur, tim melakukan Focus Group Discussion (FGD) dan wawancara mendalam dengan sejumlah narasumber calon kepala daerah yang gagal terpilih.
Dengan sasaran narasumber tersebut, diharapkan data yang didapatkan dapat lebih kom-prehensif dan melengkapi atas hasil kajian pada tahun 2018, dimana saat itu sasaran nara-sumber lebih kepada pengamat/akademisi maupun institusi (KPU, KPUD, Kemnedagri, dsb) yang terkait dalam proses pilkada.
Menjelang Pemilihan Umum di tahun 2019 , KPK juga telah melakukan beberapa kegiatan untuk mengajak masyarakat agar lebih seektif dan menelusuri rekam jejak para calon sebe-lum memilih.
111 112
Dari sejumlah kajian yang dilakukan, KPK berhasil mendorong perbaikan sistem dan menyelamatkan potensi terjadinya kerugian keuangan negara. Berikut rincian dan nilai konversi manfaatnya.
Penyelamatan Potensi Kerugian Keuangan Negara
Infrastruktur
Membiayai pembangunan hinga 10 Pembangkit Listrik Tenaga Angin 75MW seperti di Sidrap.
Rp11,9 TKajian Kelapa Sawit
Rp147 MSosial
Membiayai 70 ribu PKH lansia dan disabilitas
Membiayai pemasangan 28 ribu kWp panel surya (atau sekitar 2 ribu rumah)
Rp400 MKajian Batubara
Membiayai subsid sekitar 40 ribu ton pupuk subsidiRp300 MKajian Pangan
Membayar iuran bpjs kesehatan 1875000 penduduk miskin selama 1 tahun
Rp945 MKajian Kawasan Perdagangan Bebas & Pelabuhan Bebas
Membiayai 14 ribu gaji Polisi Hutan selama 5 tahun
Membiayai iuran BPJS Kelas III 14 juta penduduk Indonesia selama 1 tahun
Membiaya operasional pergurunan tinggi negeri (BOPTN) selama 3 tahun
Rp7 T
Rp11,7 TKajian Pendidikan Tinggi
Rp3,4 TKajian Hutan
Inefisiensi JKN
Rp32,24 T
JUM
LAH
INI SETA
RA
DEN
GA
N
Temuan Masalah
Rekomendasi
Lemahnya akuntabilitas
perencanaan penetapan
Proyek jalan tol
1. Penetapan proyek prakarsa rentan mengabaikan kesesuaian dalam perspektif struktur dan pola ruang.
2. Tidak ada saringan untuk proyek yang diusulkan menjadi PSN
Jalan Tol sebagai
infrastruktur prioritas
Target Jalan Tol Baru thn 2014-2019
1.852 km
Rata-Rata biaya konstruksi
DTT Rp77 T
Trans Jawa Rp113 M/km
Trans Sumatera Rp172 M/km
PMN Rp16 T
VGF, Penjaminan Pinjaman, dsb
1. Menyusun Rencana Umum Ruas Jalan Tol
2. Menyusun Kriteria dan daftar prioritas proyek jalan tol
Rp720 M/tahun Meningkat-
nya Beban finansial Badan
Usaha Jalan Tol (BUJT)
karena DTT yang belum
terbayar
Akibat belum terbayarkannya DTT, BUJT juga menanggung beban Cost of Fund. Konsekuensinya laba dan modal BUJT (sebagian besar merupakan BUMN) tergerus.
Rata-rata peningkatan
biaya konstruksi 50%
Tidak Ada Batasan
Atas Perubahan Ling-
kup Proyek
Peningkatan biaya konstruksi langsung berdampak pada tarif dan masa konsesi, tanpa ada pembagian risiko
3. Menyusun peraturan atau panduan tentang perubahan lingkup konstruksi
4. Bersama dengan BPN, BPKP dan LMAN menyepakati persyaratan kebutuhan dokumen pencarian DTT
5. Menegakan kepatuhan terhadap kriteria dalam pemilihan proyek PSN serta mengevaluasi kriteria proyek PSN secara lebih spesifik dan terukur
6. Bersama dengan Kementerian PUPR menyusun kebijakan penyelesaian selisih beban Bunga DTT
64 proyek dari
223 proyek PSN, merupakan Jalan Tol
Dukungan Pemerintah
Mengawal Sektor Strategis Mengawal Sektor Strategis
Dana Talangan Tanah
113 114
115 116
Menjer at P a r a Pen ger at
Lihat, kapal kita oleng ke kanan dan ke kiri
Ada penumpang membuat lubang
di sana-sini
Sebagian lagi, hanya berdiam diri
Ayo berbuat sesuatu agar tak karam nanti
Korupsi adalah lubang tak kasat mata
Ia ada dan nyata di sekitar kita
Terpanggillah wahai jiwa pembebas angkara
Selamatkan Pertiwi dari durjana
Koruptor adalah golongan ‘pengerat’. Ia meng-gerek hingga membuat lubang-lubang kerugian pada keuangan negara.
Modusnya bisa bermacam-macam. Perbuatan curang, penyuapan, penggelapan dalam jabatan, pemerasan, atau gratifikasi. Yang ujung-ujung-nya, demi mengeruk keuntungan bagi diri dan kelompoknya
Pengaduan masyarakat menjadi pintu gerbang dalam mengungkap sebuah kasus korupsi. Dari sini, para pengerat bisa dijerat, lalu diseret ke meja hijau dan dihukum berat.
Sepanjang 2019, KPK telah melakukan penyelidikan terhadap 142 kasus, melakukan pe-nyidikan 268 perkara, dan melakukan penuntutan terhadap 234 perkara. Progresivitas penegakan hukum terlihat, manakala KPK menetapkan dua entitas perusahaan sebagai tersangka, yakni PT ME dan PT PS pada 1 Maret dan 29 April.
Dari sini, sebanyak 142 perkara telah berkekuatan hukum tetap, dan melakukan eksekusi sebanyak 136 perkara.
Dalam menegakkan hukum, KPK juga melaku-kan koordinasi dan supervisi bersama Kejaksaan dan Kepolisian. Sebanyak 361 perkara telah diko-ordinasikan penanganannya, dan sebanyak 402 perkara disupervisi.
117 118
Pengaduan MasyarakatPengaduan dari masyarakat, ibarat menyusun sebuah puzzle. Dari sini, KPK mengumpulkan dan mengembangkan bahan keterangan, menjadi minimal dua alat bukti yang dapat dipergunakan dalam proses penanganan perkara selanjutnya. Bahkan hingga menyeret tersangka ke pengadilan.
Jumlah aduan yang diterima KPK sepanjang tahun 2019 mencapai 6.084 laporan, dan sebanyak 2.780 laporan di antaranya, merupakan pengaduan terkait tindak pidana korupsi yang telah diverifikasi.
Laporan diterima KPK
Aduan terkait TPK yang Diverifikasi
Menjerat Para Pengerat
Jan JulApr OktFeb AgsMei Nov DesMar SepJun
669
508566
494
570
494
347
594
566
497
385
490
398
354
257
285
274
291
158
285
224186 133
174 158 70Kasus-kasus korupsi yang ditangani KPK, tak berhenti sampai ketika para tersangka yang terlibat, dieksekusi ke penjara untuk menjalani hukuman. Bisa saja, ketika menemukan fakta baru dan alat bukti lainnya, pengembangan kasus akan menyeret pelaku korupsi lain.Bagai membuka ‘kotak pandora’, ketika fakta demi fakta ditemukan dan didalami. Berbagai strategi para penyidik KPK dilakukan, agar penanganan kasus dapat dilakukan dengan tuntas.
Kotak Pandora Pengembangan Perkara
Penetapan tersangka selama 2019 yang berasal dari pengembangan perkara
IMR - Menteri Pemuda dan Olahraga periode 2014-2019
SPR - Ketua DPRD Kabupaten Tulungagung periode 2014-2019
BBD - Walikota Tasikmalaya periode
2012-2017
AMU - Bupati Bengkalis, Riau
ESA - Direktur Utama PT. Garuda Indonesia (Persero) Tbk periode 2005-2014
BSP - Anggota DPR RI
Suap terkait penyaluran pembiayaan dengan skema bantuan pemerintah melalui Kemenpora pada KONI tahun anggaran 2018.
Suap terkait pembahasan, pengesahan, dan pelaksanaan
APBD dan/atau APBD Perubahan Kabupaten Tulungagung tahun
anggaran 2015-2018.
Suap pengurusan dana alokasi khusus Kota Tasikmalaya tahun
anggaran 2018
Proyek peningkatan Jalan Batu Panjang – Pangkalan Nyirih di
Kabupaten Bengkalis Provinsi Riau tahun anggaran 2013-2015
AMU - Bupati Bengkalis, RY - Bupati Bogor 2008-2013
dan 2013-2014RiauSUN - Bupati Cirebon
Periode 2014-2019Suap rekomendasi tukar-menukar
kawasan hutan di Kabupaten Bogor tahun 2014.
Tindak Pidana Pencucian Uang (TPPU).
Suap bidang pelayaran antara PT. Pupuk Indonesia Logistik (PILOG) dengan PT. HTK (Humpuss Transportasi Kimia) dan penerimaan lain yang terkait jabatan.
Menjerat Para Pengerat
119 120
Menjerat Para Pengerat
Operasi Tangkap TanganOperasi Tangkap Tangan (OTT) tak hanya sekadar ajang unjuk gigi. Melalui persiapan yang cermat dan terukur, operasi ini telah dilakukan sebanyak 21 kali di 14 daerah. Sebanyak 76 orang terjerat dengan barang bukti kejahatan berupa uang tunai dari berbagai mata uang.
B a r a n g B u k t i
P r ofe s i Ter s a n g k a
12,8 Miliar Rupiah
34 Swasta17 PNS5 BUMN/BUMD3 Lainnya2 Pengacara1 Gubernur1 Bupati1 Hakim1 Jaksa1 Walikota1 DPR
5 Euro
35 Ribu Dollar AS
407 Ringgit
Malaysia
576 Ribu Dollar Singapura
500 Riyal
Menjerat Para Pengerat
D a er a h O p er a s i T a n g k a p T a n g a n
8 Suap Proyek
3 Suap Jabatan
3 Suap PBJ
3 Suap Perizinan
2 Suap Penanganan
Perkara
DKI Jakarta NTT
Jawa Tengah Sumatera Selatan
Lampung Sumatera Utara
Kalimantan Timur Sulawesi Utara
Kalimantan Barat Jawa Timur
DIY Yogyakarta Jawa Barat
Kep. Riau Banten
6
2
2
2
1 1
1
1
1 1
1
1 1
1
121 122
Menjerat Para Pengerat
Menjerat Korporasi
������
�����
������������������������������������� �����������������������������������������������������������
���������������������������������������������A�����������A�������A������������������������
�������������������
��������������������������
�������
����������������������������������������������������������������������������������������������������������������������������� �����������������A������������
�������������������
���������
���������� �� �����
�����������������������������������������������������������
��������������������������������������������������������������������������������������������������������������
�������������������������������������������������������������������������������������������
� ����
�����
������������������
� ����
����������������������
�������
Menjerat Para Pengerat
Direktorat Penyelidikan
Direktorat Penyidikan
Direktorat Penuntutan
Koordinasi dan Supervisi
Eksekusi
361
402
515
289
142
268
152
234
142 136
Kegiatan penyelidikan dilaksanakan terhadap
Perkara Limpah ke Penuntutan (P-21)
Perkara yang berkekuatan hukum tetap (inkracht van gewijsde)
Perkara yang disupervisi
Kejaksaan
Kepolisian Perkara hasil koordinasi kasus
Putusan (Eksekusi)
Penyidikan
kasus
perkara Penuntutan
perkara
perkaraperkara
perkara
Statistik Perkara
123 124
125 126
S er a n g a n B a l i k Kor upt or
Kau harus tahu, jalan Tuhan itu berliku
Penuh aral, juga penuh debu
Perjuangan membebaskan
Pertiwi dari korupsi
Seperti tugas Nabi menyampaikan kitab suci
Terkadang batu beterbangan di udara
Menyambar tubuh, kepala dan apa saja
Menghambat langkah, dan menyiutkan nyali
Tapi tidak, bagi kami pejuang antikorupsi
Jan
20 2 9
Feb Jul
14 18
28
Sep 2019
Serangan Balik Koruptor
Menyerang Psikis, Juga FisikMemegang amanah memberantas korupsi, bukanlah perkara mudah. Ada tantangan dan ancaman yang menanti. Tak hanya berupa intimidasi verbal, melainkan juga berupa serangan secara fisik hingga percobaan pembunuhan. Publik menyebutnya serangan balik koruptor (corruptor fightback) yang sudah dialami sejak lama.
Sepanjang 2019 saja, serangan kepada pimpinan dan pegawai KPK, terjadi beberapa kali. Tentu saja dilakukan oleh orang yang tak ingin KPK kuat. Dilakukan oleh pihak-pihak yang kepentingannya terganggu oleh kerja-kerja KPK. Serangan itu berbentuk teror bom, penganiayaan hingga penggiringan opini secara terstruktur dan masif di media sosial.
Kami menyadari semua risiko itu. Tapi keinginan untuk menghadirkan Indonesia yang lebih baik di masa depan, jauh lebih kuat dan takkan kalah oleh serangan-serangan itu. Bagi kami, mengemban tugas pemberantasan korupsi, bukan sekadar pekerjaan kantor, melainkan sebuah perjuangan suci.
• Benda mirip bom ditemukan di kediaman Ketua KPK, Agus Rahardjo
• Dua bom Molotov dilemparkan ke kediaman Wakil Ketua KPK Laode M. Syarif.
• Dua anggota tim surveillance KPK dianiaya saat memantau informasi duga-an akan adanya penyuapan di Hotel Borobu-dur, Jakarta Pusat.
• Tim Gabungan Pencari Fakta (TGPF) kasus penyiraman terhadap penyidik KPK Novel Baswe-dan, menyerahkan laporan hasil investi-gasi kepada Kapolri. Novel disiram de-ngan air keras pada 11 April 2017.
Serangan Balik Koruptor
• Demo bayaran di Gedung KPK
• Drone Emprit merilis peta perlawanan dan dukungan ter-hadap KPK di media sosial, khususnya Twitter.
• Pengamat: Isu Ta-liban Efektif Jatuh-kan Nama KPK di Medsos.
• Surat kaleng yang menyebut-kan pegawai KPK berperan terhadap demonstrasi maha-siswa yang menolak RKUHP
127 128
129 130
Ter i m a K a s i h S a h a bat
Kita telah lalui masa yang berat
Tetap berdiri dan bergerak menjaga amanat
Tak mungkin kami bisa seperti ini
Tanpa dukungan kalian di sisi
Jalan kami tak melulu bertabur bunga
Kadangkala, ada air mata
Juga luka yang menganga
Terima kasih, kalianlah sang penawar duka
Kepada mereka, masyarakat, kami layangkan ribuan terima kasih. Kepada mereka, sang penjaga pilar demokrasi, apresiasi layak dipersembahkan. Berkat dukungan masyarakat, KPK tetap ada dan berdiri. Meski berbagai rintangan mengadang jalan kami.
Tokoh masyarakat datang untuk menguatkan. Golongan cerdik cendekia memberikan teladan dukungan. Kaum agamawan berdoa, memberi keberkatan. Mahasiswa bergerak mendorong perubahan. Hingga masyarakat yang mungkin bukan siapa-siapa, rela menjadi rantai manusia dan pasang badan.
Dukungan yang mengalir untuk KPK, tak hanya berupa kata-kata, juga tindakan. Ada rantai manusia, aksi long march, sampai petisi daring. Mereka serempak menolak pelemahan. Mereka tak ingin korupsi jadi barang dagangan. Mereka memimpikan Indonesia yang lebik baik di masa depan.
Teruntuk kalian, rakyat Indonesia di manapun berada, terima kasih kami ucapkan!
Agustus
5
September
Terima Kasih Sahabat
Apresiasi Tiada Henti
Dukungan Sinta Nuriyah Wahid dan Ahmad Syafii Maarif Dalam Mengawal Seleksi Pimpinan KPK
• Perempuan Indonesia Antikorupsi Dalam Mengawal Seleksi Pimpinan KPK
• Koalisi Masyarakat Sipil Antikorupsi, Mengawal Calon Pimpinan KPK
Efek Rumah Kaca menolak pelemahan KPK
Petisi Daring yang mendesak Presiden untuk menolak RUU KPK, diantaranya adalah Petisi ‘Indonesia Bersih, Presiden Tolak Revisi UU KPK’ yang dimulai oleh Direktur Eksekutif Indonesian Center for Environmental Law Henri Subagiyo dan Petisi ‘Save KPK, Tolak RUU KPK’ yang dimulai oleh Aliansi Masyarakat
Terima Kasih Sahabat
131 132
September
Rantai Manusia Menjaga KPK, Menolak Pelemahan KPK
Long March dan Penutupan Empat Logo KPK di Gedung Merah Putih
Koalisi Lembaga Keumatan, Menolak Pelemahan KPK Lewat Revisi UU KPK
Penolakan RUU KPK oleh 30 Pusat Kajian Hukum dan Antikorupsi (Pukat)
Gelar Aksi Puluhan Mahasiswa di Gedung Merah Putih KPK Tolak Revisi UU KPK
106 Guru Besar (Persatuan Guru Besar Indonesia/PERGUBI) Dukung Penguatan KPK, Menolak Revisi UU KPK
Terima Kasih Sahabat Terima Kasih Sahabat
133 134
Dukungan Mantan Pimpinan Jilid 1 dan 2 KPK (Taufiequrachman Ruki, Tumpak Hatorangan, Erry Riyana, Chandra M Hamzah)
Demo Gedung DPR, Mahasiswa Tolak RUU KPK dan RKUHP (Mahasiswa UI, ITB, Trisakti, Paramadina, Tarumanegara, Trisakti, UPI, dsb)
September
Aliansi Mahasiswa Indonesia Se-Malaysia Tolak Revisi UU KPK di Kuala Lumpur
• Aksi #GejayanMemanggil oleh Mahasiswa dan Warga Yogyakarta Tolak RUU KPK dan RKUHP
• Demo Serentak Mahasiswa Tolak Revisi UU KPK dan RUU bermasalah – (Makassar, Bandung, Yogyakarta, Riau, Malang, Jember, Lampung)
Terima Kasih Sahabat Terima Kasih Sahabat
135 136
Jad i l a h B a g i a n Da r i G er a k a n Pem b er a nt a s a n Kor ups i
A k s e s d i h a l a m a n b e r i k u t
w w w. k p k . g o . i d / i d / l a m p i r a n - l a p t a h 2 0 1 9
139